Anda di halaman 1dari 19

SOAL KASUS

KAP Thomas dan Rekan akan melakukan audit untuk Tahun Buku 31 Desember 2022 pada
PT Uber yang beralamat di Jalan Berliku No. 111, Jakarta Pusat, Telp dan Fax 021-4245705
dengan NPWP 01.234.567.8-999.000. Sektor usaha klien adalah Perdagangan dan
perlengkapan kantor dengan pimpinan Perusahaan Tn. Erik. Status kepemilikan Perusahaan
adalah swasta. KAP Thomas dan Rekan belum pernah melakukan audit sebelumnya dengan
Perusahaan ini. Fee yang ditetapkan sebesar Rp 100.000.000 belum termasuk pajak. Partner
KAP ini adalah Bapak Michael Thomas telah mengidentifikasi klien, dan merencanakan
waktu pelaksanaan audit. PT Uber berdiri sejak lama dan Laporan Keuangan periode
sebelumnya tersedia dan telah diaudit auditor independen yang lain. Standar Akuntansi Klien
adalah SAK Umum Konvergensi IFRS

Opini auditor tahun lalu adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP) karena tidak terdapat
pengakuan imbalan kerja. Tahun sebelumnya perusahaan telah melakukan restrukturisasi atas
utang bank yang akan jatuh tempo di tahun 2023 untuk mereschedule jadwal pelunasan utang
yang akan jatuh tempo. Namun belum ada kesepakatan dengan pihak bank. Pihak Bank
meminta bahwa klien harus meningkatkan tingkat solvabilitasnya.

Pada analisis integritas manajemen, terdapat indikasi bahwa pihak-pihak yang memiliki
hubungan istimewa bereputasi buruk serta pengguna LK tersebut merupakan pengurus partai
politik. KAP telah mengidentifikasi personil yang akan melakukan penugasan audit beserta
kebutuhan teknis lainnya.

Untuk prosedur perikatan tahun pertama auditor telah melakukan prosedur untuk melakukan
komunikasi dengan auditor pendahulu. Auditor telah mendapatkan surat balasan komunikasi,
setelah dilakukan reviu kertas kerja diketahui bahwa terdapat salah saji material pada akun
Persediaan, bahwa terdapat perubahan kebijakan akuntansi dari FIFO menjadi Rata-rata yang
mana perusahaan melakukan secara Prospektif (pada tahun perubahan dan kedepan) dan bukan
retrospektif (dibuat seolah-olah sudah terjadi sebelumnya) seperti yang dispersyaratkan dalam
SAK.

1
Setelah melakukan analisis penerimaan dan keberlanjutan dan menerima perikatan, auditor
telah memperoleh data saldo unaudited laporan keuangan yang telah disediakan. Auditor
melakukan input data LK dilakukan secara manual.

KAP membuat perencanaan alokasi waktu dan tim yang akan ditugaskan di klien. EQCR perlu
dilakukan dengan pertimbangan klien ini merupakan klien pertama. KAP telah membuat surat
perikatan dan mengidentifikasi kelengkapannya. Setelah itu KAP menerbitkan surat tugas ke
klien.

Dalam menetapkan materialitas, auditor menggunakan benchmark EBITDA dan untuk OM


menggunakan benchmark 3%, sedangkan PM menggunakan benchmark 6 0 % dari OM.
Untuk ambang batas nilai yang tidak dikoreksi menggunakan margin 3%.
Di samping itu, untuk audit ini ditetapkan materialitas khusus untuk akun sebagai berikut:
• Persediaan (SOM= 40% dari PM dan SPM= 40% dari SOM)
• Utang Pajak (SOM= 60% dari PM dan SPM= 60% dari SOM)
Berikut adalah informasi tambahan:

KAP
1. KAP Thomas dan Rekan memiliki 2 orang Partner yaitu Michael Thomas (MT) yang
memiliki pengalaman selama 10 Tahun dan Herry IP (HIP) yang memiliki pengalaman
selama 8 Tahun. Dikarenakan pengalaman Michael Thomas lebih lama sehingga
berdasarkan hasil meeting diputuskan bahwa Michael Thomas adalah partner yang
bertanggung jawab terhadap Audit PT UBER.
2. Manager KAP terdiri dari 2 orang yaitu Anthony Sinisuka Ginting (ASG) dan Jonatan
Christie (JC) yang memiliki pengalaman masing-masing selama 6 tahun. Meskipun
pengalaman mereka sama namun Jonatan Christie tidak update SAK
3. KAP Thomas dan Rekan memiliki staf 6 orang (Anda, Hendra Setiawan-HS, Mohamad
Ahsan-MA, Kevin Sanjaya-KS, Fajar Alfian-FA dan Shesar Hiren Rustavito-SHR) dengan
pengalaman masing-masing selama 4 tahun. Diantara para staf diketahui bahwa Hendra
Setiawan mempunyai istri sebagai Dirut di klien dan Kevin Sanjaya mempunyai hubungan
bisnis dengan klien, sehingga mereka berdua tidak independen. Pada saat audit akan
dilakukan Fajar Alfian mengajukan cuti dikarenakan keperluan yang sangat mendesak,
sedangkan Shesar Hiren Rustavito sedang dalam izin cuti belajar melanjutkan pendidikan.

2
Penugasan
Mulai penugasan 03 Januari 2023
Akhir penugasan 17 April 2023
Jumlah Hari Libur (Sabtu-Minggu) 30
Jumlah Hari Libur Lain -
Jam Mulai Kerja 09:00
Lama Istirahat (jam) 01:00
Jam Pulang 17:00

Laporan Keuangan
No
Nama Akun 31 Des 2022 31 Des 2021
Akun
11010 Kas Kecil 350.000,00 250.000,00
12010 Bank Mandiri-KCP Rawamangun 32.984.950,00 32.884.950,00
13001 Piutang Usaha 991.667.728,00 1.011.367.719,00
15001 Biaya Dibayar Dimuka-Sewa Kantor 79.210.340,00 79.110.349,00
15004 Uang Muka-Pembelian 41.530.160,00 41.430.160,00
15501 Uang muka PPN 30.000.000,00 29.900.000,00
16100 Persediaan 3.000.000,00 2.900.000,00
17001 Properti Investasi 197.909.700,00 197.909.700,00
17200 Tanah 300.000.000,00 300.000.000,00
18200 Bangunan 200.000.000,00 190.000.000,00
18210 Akumulasi penyusutan Bangunan 37.956.989,00 47.956.989,00
18400 Mesin 6.600.000,00 6.500.000,00
18410 Akumulasi Mesin 1.574.596,00 1.674.596,00
19400 Aset Tak Berwujud 15.000.000,00 14.900.000,00
21001 Utang Usaha 33.000.000,00 32.990.000,00
23002 Utang Pajak-PPh Pasal 21 Masa 2.017.500,00 1.917.500,00

3
23011 Utang Pajak-PPN Masa 50.000.000,00 49.900.000,00
24001 Utang Bank Jangka Pendek 990.000.000,00 989.700.000,00
Beban Yang Masih Harus Dibayar-Beban
25001
Kantor 2.250.000,00 2.150.000,00
26001 Utang Bank Jangka Panjang
29020 Utang Pihak Berelasi 62.500.000,00 62.400.000,00
31101 Modal-Tuan Agung 112.500.000,00 112.400.000,00
31102 Modal-Tuan Alex 37.500.000,00 36.100.000,00
33000 Laba (rugi) periode berjalan 19.353.707,00 18.478.707,00
34000 Saldo laba 588.307.500,00 588.442.500,00
41101 Penjualan Usaha 4.045.000.000,00 3.744.900.000,00
51101 HPP 3.127.000.000,00 2.826.900.000,00
61001 Beban-Gaji dan Tunjangan 889.717.500,00 889.542.500,00
61003 Beban-Listrik dan Air 15.000.000,00 14.900.000,00
61004 Beban-Transportasi 150.000,00 50.000,00
61005 Beban-Pos dan Telekomunikasi 12.000.000,00 11.900.000,00
61007 Beban-Penyusutan dan Amortisasi 5.243.817,00 5.143.817,00
61008 Beban-Pajak dan Perizinan serta iuran rutin 1.800.000,00 1.700.000,00
61011 Beban-Perlengkapan Kantor dan Administrasi
250.000,00 150.000,00
71001 Pendapatan Lainnya - Jasa Giro Bank 1.430.000,00 1.330.000,00
81001 Beban Lainnya-Bunga Bank 13.240.240,00 13.140.240,00
81002 Beban Lainnya- Biaya administrasi/pajak bank 1.382.150,00 1.282.150,00

Pemahaman Entitas dan Lingkungan


a. Informasi Umum dan Aspek Legalitas terdapat kemungkinan salah saji material
1 Kontak Klien
No Nama Jabatan Tlp/HP Email

4
1 Erik Direktur Utama 085622334455
Direktur
2 Alwi Keuangan 081233445566
Manager
3 Farhan Akunting 081966778899

2 Informasi Umum
a Legalitas
Nomor dan tanggal Akta Pendirian Perusahaan 12 Desember 2009
Nama Notaris Jimmy Aditya
Isi Akta Notaris
Perdagangan perlengkapan
- Maksud dan Tujuan Perusahaan
kantor
- Modal dasar 5.000.000.000
- Domisili Perusahaan Jakarta

Susunan Pemegang Saham


No. Nama Lembar Saham
1 Erik 4.000
2 Zuhri 1.000

Susunan Pengurus Perusahaan


No Nama Jabatan
1 Direktur Utama Erik
2 Direktur Keuangan Alwi
3 Direktur Produksi Hasan
4 Direktur Pemasaran Fadli
5 Kepala Divisi Umum Zahra
b Informasi mengenai Legalitas Lainnya

Surat izin
1 165/NAD/2009 12 Desember 2029
Usaha
2 TDP 236/INDAG/2009 12 Desember 2029
Perizinan
3 156-X/BTSP/2009 12 Desember 2025
Lainnya
4 NPWP 01.234.567.8.999.000 PT P2PK
5 NPPKP S- 107PKP/WPJ.1/KP.1703/2016

c Status Kepemilikan
1 Kantor pusat Milik Sendiri
Kantor
2 Sewa
cabang
3 Gudang Milik Sendiri

5
d Jumlah karyawan 150 Orang

b. Struktur Organisasi

Direktur
Utama

Direktur Direktur Direktur Kepala Divisi


Keuangan Produksi Pemasaran Utama

Uraian Tanggung Jawab


Sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan,
a Direktur Utama pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan
memimpin perusahaan
Menjalankan proses pemantauan dan pengambilan keputusan
Direktur
b mengenai perihal yang berhubungan dengan keuangan di
Keuangan
perusahaan.
Membuat perencanaan, mengawasi, berinovasi dan bertanggung
c Direktur Produksi
jawab penuh dalam proses produksi
Direktur Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang
d
Pemasaran menyangkut Pemasaran
Kepala Divisi
e Supporting atas seluruh kegiatan operasional perusahaan
Umum

c. Pemahaman Peraturan yang relevan

1. Perusahaan terkait peraturan PPh kurang patuh berdasarkan hasil pemeriksaan petugas
pajak pada tahun sebelumnya serta saat ini sedang diawasi secara ketat oleh kantor pajak.
2. Saat ini klien telah mengajukan beberapa keberatan pajak atas kurang bayar hasil
pemeriksaan.
3. Sedangkan untuk kepatuhan terhadap UU PPN secara umum klien telah patuh.
4. Klien belum mencadangkan imbalan kerja

6
Dampak Akun
No dan Nama Patuh/Tidak
No Kondisi di Klien terhadap Utama
Peraturan Patuh
entitas Terkait
Klien memungut PPN
atas penjualan barang
entitas harus
dagangan. Utang
1 UU PPN membayarkan Patuh
Setiap bulan Pajak
menyampaikan SPT PPN
Masa ke KPP.
Klien melakukan
impor atas barang
dagangan dan
memungut PPh entitas harus
Utang
2 UU PPh Impor. membayarkan Tidak Patuh
Pajak
Klien juga memotong PPh
PPh dari gaji yang
dibayarkan kepada
pegawai
Klien merupakan
perusahaan yang telah
Klien harus
UU lama berdiri dan Liabilitas Belum
menghitung
Ketenagakerjaan memiliki 100an lebih Imbalan menerapkan
3 kewajiban
No 13 tahun karyawan tetap. pasca imbalan
imbalan
2003 Namun, Klien belum kerja pasca kerja
pasca kerja
mencatat kewajiban
imbalan pasca kerja

d. Pemahaman Lingkungan Bisnis


Form A230.5 Pemahaman Lingkungan Bisnis
Pengaruh Akun
No Aspek Hasil Pemahaman
ke LK Terdampak
Terdapat banyak toko ATK Terjadi
baru bermunculan yang penurunan
menawarkan variasi ATK penjualan
dengan harga yang juga ATK karena
Penjualan
1 Trend industri sejenis terjangkau sehingga sebagian
Usaha
pembeli
mengurangi pangsa pasar beralih ke
yang ada. toko ATK
baru.
Terjadi
kenaikan
Negara saat ini sedang
harga bahan
Kondisi perekonomian mengalami inflasi yang 5% Persediaan
2 baku kertas
nasional lebih tinggi dari tahun HPP
dan ATK
sebelumnya
pada tahun
berjalan

7
Amandemen/Perubahan
3 asumsikan tidak ada
SAK

4 Perubahan Peraturan asumsikan tidak ada


Terjadi
Sekarang banyak media- penurunan
media yang sebelumnya penjualan
Perkembangan Penjualan
5 menggunakan kertas dan ATK karena
teknologi Usaha
sekarang pada beralih ke peralihan ke
digital media
digital
6 Siklus alam Dikarenakan faktor alam Terjadi Persediaan
yang kurang mendukung, kenaikan HPP
maka secara umum di harga
berbagai negara terjadi bahan baku
penurunan jumlah pohon kertas dan
yang ATK pada
dapat digunakan sebagai tahun
bahan baku kertas dan berjalan
pensil
7 Ketersediaan dan biaya Tidak perubahan tarif
energy TDL

e. Pemahaman Penyiapan dan Penyusunan LK


1. Prosedur
- Lakukan interview untuk memperoleh pemahaman terkait
- Jika terdapat pengecualian, peroleh penjelasan mengenai hal tersebut kepada
pemilik control
2. Staf terlibat dalam pembuatan closing laporan keuangan
No Nama Jabatan Uraian Tugas
Memeriksa
Direktur
1 Alwi neraca saldo
Keuangan
setiap 3 bulan
Manager Menyetujui
2 Farhan
Accounting jurnal memo
Menjurnal
3 Ishak Staf Accounting transaksi
keuangan

8
3. Deskripsi proses
No Item Uraian Proses Aktivitas Apakah Identifikasi Akun Terkait
Bisnis Kontrol Kontrol salah saji
relevan (RMM?)
terhadap
audit
1. Penyiapan Uraian Proses Setiap bulan, Ya Semua Akun
Laporan Bisinis Setiap Staf Akunting
keuangan bulannya, pada akan membuat
saat dilakukan kertas kerja
closing neraca saldo
bulanan,staf yang berisikan
Akunting rekonsiliasi
melakukan neraca dan
rekonsiliasi laporan laba rugi
antara sub- bulanan. Kertas
ledger yang kerja tersebut
terdapat pada akan direview
masing - oleh Manager
masing modul Accounting.
dengan ledger
yang terdapat
pada GL.

Rekonsiliasi
ini akan di-
review oleh
Farhan. Bukti
reviu ini
dituangkan
dalam bentuk
tanda tangan
pada draft

9
laporan
keuangan
bulanan
2. Pencatatan 1. Tidak Beban
Jurnal dilakukan Penyusutan
Penyesuaian impairment Aset Tetap
test atas Impairment
piutang usaha atas Piutang
dan Aset Usaha
Tetap Impairement
2. Terdapat atas Aset
kesalahan Tetap
dalam
penghitungan
depresiasi
Aset Tetap
3. Transaksi Intercompany Transaksi 1. Transaksi Utang Pihak
antar transaction intercompany tidak berelasi
Perusahaan yang umumnya loan akan disapprove
terjadi pada dilakukan 2. Perjanjian
Perusahaan berdasarkan tidak ada dan
adalah berupa agreement yang tidak
penjualan ada dan harus diungkapkan
kepada pihak diapproved oleh dalam CALK
berelasi dan direktur
pinjaman dari keuangan. Setiap
pemegang ada penerimaan
saham dan pengeluaran
dana untuk
intercompany
transaction,maka
akan dibuatkan
JV untuk

10
kemudian
direview dan
diotorisasi oleh
Manager
Accounting.
Perhitungan
bunga juga
dibuat oleh Staf
Akuntansi dan
direview oleh
Manager
Accounting

f. Pemahaman Faktor Kecurangan


1. Terdapat beberapa Transaksi penjualan yang tidak terdapat bukti pendukung baik dari
pelanggan maupun dari dokumen pengiriman barang ke pelanggan
Berikut data penjualan dan hasil audit:
Keterangan Nilai
Nilai Catatan Klien 3.463.250.000
Nilai Hasil Audit 3.300.250.000
Overstatement Penjualan 163.000.000

2. Terdapat penjualan kepada pihak ketiga dengan dokumen penjualan lengkap, tetapi
ketika dilakukan konfirmasi piutang usaha kepada debitur maka debitur menyatakan
penjualan persediaan tersebut merupakan konsinyasi persediaan sebesar
Rp250.000.000. klien hanya mengakui penjualan tanpa mengakui HPP atas persediaan
yang dijual
3. Selain itu, terdapat akun yang memungkinkan terdapat risiko salah saji material yg
disebabkan oleh faktor kecurangan seperti: Kas dan Setara Kas, Persediaan, Utang Pajak

Inherent Risk
Merupakan transaksi yang sering terjadi antara lain penjualan dan piutang. Terdapat kontijensi
yang teridentifikasi yaitu pada akun utang pajak. Merupakan akun yang memiliki signifikansi

11
transaksi dengan pihak berelasi Merupakan akun yang diukur menggunakan estimasi antara lain
imbalan paska kerja, property investasi dan impairment atas piutang usaha Rentan terhadap
fraud pada akun persediaan dan penjualan

Control Risk
1. Evaluasi Pemahaman Pengendalian Tingkat Entitas
Entity Level
Evaluasi Pemahaman Pengendalian
Kondisi Keterangan
Lingkungan Pengendalian
Manajemen telah membudayakan kejujuran dan
1 berperilaku etis dan telah memastikan hal tersebut
diimplementasikan.
Manajemen dalam melakukan rekrutmen tidak
2 melalui seleksi yang baik sehingga terdapat pegawai
yang tidak kompeten diterima dalam perusahaan.
TCWG kurang melakukan pengawasan terhadap
3
pengendalian internal
Sistem operasional perusahaan belum melaksanakan
4 pengendalian internal dan pengendalian risiko dengan
baik
Struktur organisasi telah dibuat sebaik mungkin untuk
mencapai tujuan perusahaan namun masih terdapat
5 pemisahaan tanggung jawab yang belum secara jelas
dipisahkan sehingga mengganggu aktivitas
pengendalian perusahaan.
Proses Penilaian Risiko
6 Manajemen tidak melakukan penilaian risiko
Aktivitas Pengendalian
Otorisasi telah dilakukan oleh pihak yang berwenang
7 sesuai dengan tanggung jawa yang diberikan
berdasarkan struktur organisasi yang ada.
Turnover persediaan yang tinggi mengakibatkan
beberapa dokumen transaksi pembelian persediaan
8 tidak terdokumentasi dengan baik termasuk
pencatatan dalam kartu persediaan yang kurang
lengkap.
Sampai dengan saat ini, manajemen belum
9
menerapkan penelaahan kinerja di perusahaan.
Auditor sudah memperoleh pemahaman terkait
10 operasional perusahaan yang berpengaruh signifikan
terhadap laporan keuangan.

12
Informasi dan Komunikasi
Auditor telah mendapatkan pemahaman alur awal
11 pembentukkan transaksi sampai dengan penyusunan
laporan keuangan.
Pemantauan atas Pengendalian
Manajemen memiliki internal audit namun
12 pengawasan yang dilakukan kurang memadai
sehingga Auditor tidak mengandalkan laporan SPI

2. Uraian Siklus Pembelian persediaan, Hutang dan Pengeluaran


Pembelian Persediaan, Hutang dan Pengeluaran
Akun
Uraian Siklus Asersi Keterangan
Terkait
Permintaan pembelian, pesanan
pembelian, laporan penerimaan
1 Hutang Usaha
barang, faktur pemasok
dilampirkan pada voucher
Perolehan disetujui pada tingkat Beban Pokok
2
yang layak Pendapatan
Komputer menerima entri
perolehan hanya dari pemasok
3 Persediaan
yang sudah diotorisasi di dalam Existance
berkas induk pemasok
Dokumen yang dibatalkan akan
4 dihancurkan untuk mencegah
penggunaan ulang
Faktur pemasok, laporan
penerimaan barang, pemesanan
5
pembelian diverifikasi secara
internal
Pesanan pembelian bernomor urut
6
cetak dan dipertanggungjawabkan
Laporan Penerimaan Barang
7 bernomor urut cetak dan Completeness
dipertanggungjawabkan
Voucher bernomor urut cetak dan
8
dipertanggung-jawabkan
Kalkulasi dan penjumlahan secara
9
internal diverifikasi
Total batch komputer
10 dibandingkan dengan laporan Valuation
ikhtisar computer
Perolehan disetujui dengan harga
11
dan potongan

13
Adanya pemisahan tugas yang
mencukupi antara hutang usaha
12
dan yang berwenang
menandatangani cek
Dokumen pendukung diperiksa Existance
13 sebelum penandatanganan cek oleh
orang yang diotorisasi
Persetujuan pembayaran pada saat
14
cek ditandatangani
Cek bernomor urut cetak dan
15
dipertanggungjawabkan
Rekonsiliasi bank disiapkan setiap
bulan oleh seorang pegawai Completeness
16 independen mengenai
membukukan pengeluaran kas atau
yang berwenang atas aktiva
Prosedur mengharuskan
pembukuan transaksi segera
17 Accuracy &
mungkin setelah barang dan jasa
diterima Cutoff
18 Tanggal diverifikasi secara internal
Kalkulasi dan jumlah harus
19
diverifikasi secara internal
Rekonsiliasi bank disiapkan setiap
bulan oleh seorang pegawai Valuation
20 independen mengenai
membukukan pengeluaran kas atau
yang berwenang atas aktiva

Kebijakan Akuntansi persediaan dan Beban:


a. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang
b. Beban diakui secara akrual.

Uraian Siklus pembelian Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan


Penjualan, Piutang Usaha, dan Penerimaan
Uraian
Asersi Akun Terkait Keterangan
Siklus
Terima pemesanan dari
Existance,
pelanggan, laporan
1 Accuracy & Piutang Usaha
pengeluaran barang, faktur
Cutoff
untuk pelanggan

14
Komputer menerima entri
Penjualan
2 penjualan yang sudah
Barang
diotorisasi di dalam berkas
induk pelanggan Dagang

Verifikasi internal atas


3 laporan pengeluaran barang
dan invoice penjualan barang
Faktur penjualan bernomor
urut
4 cetak dan
dipertanggungjawabkan Completeness
Laporan pengeluaran barang
5 bernomor urut cetak dan
dipertanggungjawabkan
Kalkulasi dan penjumlahan
6
secara internal diverifikasi
Total batch komputer
7 dibandingkan dengan laporan Valuation
ikhtisar computer
Penjualan disetujui dengan
8
harga dan potongan
Adanya pemisahan tugas
yang mencukupi antara
9 piutang usaha dan yang
berwenang mencatat
penerimaan
Dokumen pendukung
diperiksa dengan bukti Existance
pembayaran yang dikirim
10
oleh pelanggan dan
diotorisasi oleh pihak yang
bertangg jawab
pengecekan pada rekening
11
Koran
Cek bernomor urut cetak dan
12
dipertanggungjawabkan
Rekonsiliasi bank disiapkan
setiap bulan oleh seorang Completeness
pegawai independen
13
mengenai membukukan
pengeluaran kas atau yang
berwenang atas aktiva
Prosedur mengharuskan
pembukuan transaksi segera Accuracy &
14
mungkin setelah barang dan Cutoff
jasa diterima

15
Tanggal diverifikasi secara
15 internal
Kalkulasi dan jumlah harus
16
diverifikasi secara internal
Rekonsiliasi bank disiapkan
setiap bulan oleh seorang Valuation
pegawai independen
17
mengenai membukukan
penerimaan kas atau yang
berwenang atas aktiva

Akun Signifikan
Kondisi

Pada tahun 2017, entitas diperiksa oleh DJP. Hasil dari pemeriksaan tersebut adalah
entitas mendapatkan SKPKB atas PPh pasal 21 untuk tahun 2015 sebesar
1
Rp15.750.000. Hal tersebut karena direktur keuangan tidak menyetor PPh Pasal 21
yang dipungut dari karyawan.

Berdasarkan konfirmasi piutang yang dikirimkan oleh Auditor, diperoleh balasan


dari 1 perusahaan bahwa perusahaan tersebut dinyatakan pailit sehingga tidak dapat
2 membayar utang ybs terhadap entitas sebesar Rp350.000.000. Namun demikian,
debitur memberikan janji kepada manajemen akan membayar utang tersebut dan
tidak mau menerima proposed adjusment dari auditor

manajemen mengajukan jurnal koreksi atas penilaian impairment atas Piutang Usaha
dan auditor menganggap perhitungan manajemen telah wajar atas utang para debitur
besar dengan status pelunasannya lancar dan Piutang Usaha dibawah material dengan
3 metode penghitungan impairment secara kumulatif dengan metode rollrate. Data
piutang usaha yang digunakan selama 5 tahun terakhir, dengan hasil rata-rata tingkat
impairment tersebut sebesar 15%. Sehingga penurunan secara kolektif terdapat
kenaikan impairment sebesar Rp75.000.000

Pengendalian RELY ON
No Akun Internal TOC
CONTROL
Manajemen belum melakukan Tidak
1 imbalan kerja perhitungan imbalan pasca kerja Tidak rely
Efektif
Perhitungan pajak dilakukan oleh
Tidak
2 utang pajak divisi akuntansi yang kurang Tidak rely
Efektif
memahami perpajakan

16
Impairment Manajemen belum mencatat
Tidak
3 Piutang penyisihan piutang usaha dari debitur Tidak rely
Efektif
Usaha yang dinyatakan pailit

Auditor mengajukan adjustment ke manajemen atas kelebihan pengakuan penjualan tersebut


dan manajemen setuju untuk dikoreksi.

Komunikasi dengan TCWG dan SPI, Risk of Material Misstatement (RoMM)


Komunikasi dengan TCWG
No Situasi
Auditor dan TCWG telah melakukan pemahaman terkait
1
hubungan kerja dengan baik
2 Auditor telah memperoleh informasi menyeluruh dari TCWG
Auditor mengidentifikasi terdapat kecurangan dan defisiensi
3 yang signifikan dalam pengendalian internal. Hal tersebut
telah dikomunikasikan kepada TCWG

Entitas memiliki satuan pengendalian Internal namun auditor tidak menggunakan hasil
pekerjaan SPI.

Risk Response
Worksheet
- Buat Lead Schedule pada akun Piutang usaha, Penjualan, Imbalan Kerja, Persediaan
dan tentukan jumlah sampel pengujian transaksi dan prosedur yang akan dipilih.
- Pada bulan Desember 2022 terdapat penyusutan peralatan Gedung dan pendapatan
jasa giro bank yang belum dibukukan sebesar Rp20.000 dan Rp100.000.

Estimasi Akuntansi, Transaksi dengan Pihak berelasi


1. Estimasi akuntansi yang berlaku:
- Klien mengestimasi piutang tidak tertagih sebesar 1% dari total Piutang Usaha dan
telah dibukukan.
- Manajemen telah menugaskan ahli dalam menghitung Imbalan Pascakerja dengan
menugaskan Kantor Jasa Aktuaria ABC dan menghitung Nilai Wajar Properti
Investasi menggunakan Jasa Penilai Publik DEF.

17
No Keterangan Aktuaris
1 Nama pakar : ABC
2 Bidang keahlian : Aktuaris
3 Akun pengungkapan : Imbalan Pasca Kerja
4 Pemberi Tugas : Manajemen
5 Ruang lingkup pekerjaan : Menghitung imbalan pasca kerja
ABC merupakan aktuaris berpengalaman selama 15
6 Latar belakang pakar : tahun. Kliennya banyak instansi BUMN dan
perusahaan besar
Aktuaris ABC telah memperoleh izin dari PAI dan
7 Perizinan :
terdaftar di Kementerian Keuangan
8 Asumsi yang digunakan : Metode Projected unit credit
Rumus manfaat: 2 x masa kerja x gaji pada saat
pensiun
Suku bunga obligasi pemerintah 8%
Kenaikan gaji 6%
Usia pensiun 55 tahun
9 Info Lain : Situs ABC
10 Akun terpengaruh Kewajiban Imbalan pasca kerja jangka panjang
Beban imbalan pasca kerja
11 Besar Kewajiban Imbalan Pasca Kerja : 1.279.435.000

No Keterangan Penilai Publik


1 Nama pakar : DEF
2 Bidang keahlian : Penilai Publik
3 Akun pengungkapan : Properti Investasi
4 Pemberi Tugas : Komisaris
5 Ruang lingkup pekerjaan : Menghitung nilai wajar dari Properti Investasi
Penilaian per 31 Desember 2018
6 Latar belakang pakar : Berpengalaman 20 tahun dalam menilai properti
7 Perizinan : Penilai Publik DEF telah memperoleh izin dari MAPPI dan terdaftar di
Kementerian Keuangan
8 Asumsi yang digunakan : Pendekatan Income
: Suku bunga obligasi pemerintah 8%
: Inflasi 5%
: Country Risk 1%
: Pertumbuhan atas kenaikan pendapatan atas sewa properti investasi
2%
9 Info Lain : Situs DEF
10 Akun terpengaruh Properti Investasi
Laba rugi

Perhitungan selisih revaluasi


Nilai aset awal : 197.909.700
Nilai revaluasi : 494.774.250
Selisih revaluasi : 296.864.550

18
2. Transaksi dengan pihak berelasi:
Tn. Erik pada akhir tahun 2022 berjanji akan memberikan utang kepada perusahaan
pada bulan Januari 2023 dan telah dituangkan dalam perjanjian pinjaman. Utang tidak
berbunga dengan jangka waktu 5 tahun sebesar Rp1.000.000.000. Sebelum laporan
auditor diterbitkan, klien telah menerima pembayaran sebesar Rp500.000.000

Peristiwa Kemudian dan Kelangsungan Usaha


1. Subsequent event
a. Pada tanggal 15 Januari 2023, PT PPA (Debitur) menyatakan kebangkrutan sehingga
tidak dapat melunasi utang usahanya kepada PT Uber sebesar Rp 45.000.000,00.
b. Pada tanggal 22 Februari 2023, atas Banding nomor No. 47/G/20/PTTUN.JKT,
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, menyatakan amarnya
putusan antara lain (1) menyatakan batal atau tidak sah SK IMB No. 1223/387. K.
(2) mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut SK IMB No. 1223/387.K.
2. Analysis Going Concern
- Terdapat indikasi bahwa tidak mampu membayar hutang dalam waktu yang
ditentukan sejak tahun 2020
- Terdapat rencana manajemen dengan memberikan pinjaman subordinasi kepada
klien
- Utang bank Sebesar Rp 1.600.000.000 telah selesai direstrukturisasi pada akhir
periode

19

Anda mungkin juga menyukai