Anda di halaman 1dari 8

LINGKUP PEKERJAAN

1. Latar Belakang
PT. Yasa Artha Trimanunggal adalah perusahaan yang di tunjuk oleh Perusahaan Umum Bulog untuk
Pengadaan Jasa Penyerahan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Alokasi Januari dan
Februari Tahun 2024 Perum Bulog.

2. Daftar Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan


2.1. Membuat dan mencetak Rencana jadwal Distribusi BERAS tahun 2024.
2.2. Pembuatan spanduk dengan ukuran yang disesuaikan dengan lokasi/tempat menyerahan yang
memuat informasi tentang pelaksanaan pendistribusian BERAS.
2.3. Penyediaan dan penyiapan personil Juru Serah.
2.4. Membuat Surat Pemberitahuan (SP) dan selanjutnya dilakukan pencetakan.
2.5. Unduh BAST/BNBA pada aplikasi BAST PBP user admin wilayah dan selanjutnya dilakukan
pencetakan.
2.6. Pendaftaran User Juru Serah baik di Kepala Cabang / Kepala Perwakilan, dengan menggunakan
Aplikasi sesuai dengan data Tenaga Kerja Yasa. Juru Serah di luar karyawan organik yang belum
terdaftar di data Tenaga Kerja harus didaftarkan dulu oleh bagian SDM di Kantor Cabang /
Kantor Perwakilan.
2.7. Membuat buku bantu pendistribusian BERAS 2024 yang berisikan alokasi, realisasi dan sisa.
2.8. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pendistribusian
BERAS 2024.
2.9. Melakukan penyerahan BERAS kepada PBP (Penerima Bantuan Pangan) pada titik serah yang
telah di sepakati pada berita acara kordinasi sesuai dengan Petunjuk Teknis yang di tetapkan
oleh BAPANAS dan Bulog.
2.10. Monitoring penyerahan BERAS pada menu Laporan Monitoring pada Yasa – YAONS
3. Peralatan Pekerjaan
3.1. Printer
3.2. Tenda (bila diperlukan).
3.3. Meja dan kursi.
3.4. Atribut berupa spanduk, ID Card, dll yang bertuliskan Pendistribusian Bantuan Pangan
Cadangan BERAS Pemerintah Perum BULOG Tahun 2024.
3.5. Perangkat pengoperasian YAONS yang terkoneksi dengan internet. HP android dengan OS
minimum android version 5 lollypop.
3.6. Alat Tulis Kantor (ATK).
3.7. Masker.
3.8. Pengeras suara jika diperlukan.
4. Mekanisme Pekerjaan
4.1. Persiapan Penyerahan
1) Kordinator Lapangan yang ditunjuk mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan antara
lain :
a) Menginformasikan kepada apparat setempat untuk dapat
menghadirkan PBP di Titik Penyerahan sesuai jadwal.
b) Memeriksa ketersediaan dan kesiapan BERAS di Titik Penyerahan.
c) Menyiapkan BAST sesuai jadwal salur beserta dokumen
administratif lainnya
d) Menyiapkan peralatan dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan.
e) Memeriksa kesiapan tempat, kebersihan dan penerangan.
f) Berkoordinasi dengan pihak terkait dalam pengamanan dan pengawalan
(POLRI/TNI).
g) Menyerahkan BAST/BNBA sesuai jadwal salur kepada Juru Serah dengan
menggunakan buku serah.
2) Juru Serah memastikan kesiapan sebagai berikut:
a) Memastikan handphone minimal versi android 5 (baterai terisi
penuh/membawa powerbank, paket data, sistem operasi, GPS location
aktif dan terinstal aplikasi Yasa-YAONS.
b) Memastikan kendaraan laik jalan dan kelengkapan dokumen kendaraan
yang akan digunakan menuju Titik Penyerahan.
c) Memastikan kelengkapan sarana Alat Pelindung Diri (APD) meliputi
masker dan sarung tangan.
d) Menyiapkan buku bantu untuk mencatat kejadian-kejadian yang penting
atau di luar SOP.
e) Juru Serah menuju Titik Penyerahan dengan membawa BAST/BNBA serta
peralatan/perlengkapan kerja yang dibutuhkan.
3) Yasa/Vendor menurunkan BERAS dari atas Kendaraan Angkutan ke tempat
penyimpanan sementara di Titik Penyerahan:
a) Juru Serah atau Petugas yang ditunjuk melakukan pemeriksaan kemasan
dan jumlah BERAS yang diturunkan dari kendaraan angkutan. Dalam hal
ditemukan kemasan bocor, sobek, atau basah maka meminta diganti
dengan BERAS baru.
b) Pengemudi melakukan serah terima BERAS kepada Juru Serah dengan
menandatangani Surat Jalan.
c) Selanjutnya Juru Serah atau Petugas yang ditunjuk menerima dan
menyimpan Dokumen OUT dan Surat jalan untuk diserahkan kepada
Petugas Dokumentasi di Admin Gudang untuk di serahkan kepada admin
Kantor Cabang / Kantor Perwakilan.
4.2. Penyerahan Beras
1) Kepala Cabang / Kepala Perwakilan menunjuk Petugas untuk melakukan proses
antrian, penertiban dan pengamanan.
2) Juru Serah melakukan penyerahan BERAS di Titik Penyerahan yang disepakati
dengan aparat setempat dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Mengatur antrian PBP sehingga tertib dan teratur.
b) Meminta kepada PBP untuk menunjukkan Surat Pemberitahuan dan
Identitas Diri asli (KTP/ Kartu Keluarga).
c) Menerima dan mencocokkan nama antara undangan dengan Identitas Diri
dan BAST PBP.
d) Meminta kepada PBP untuk membubuhkan tandatangan/ cap jempol
pada BAST PBP.
e) Mengaktifkan aplikasi YAONS melalui scan barcode/QR Code pada BAST
PBP dan Mencocokkan hasil scan YAONS dengan BAST PBP serta
melakukan pengambilan foto PBP sambil memegang Identitas Diri asli dan
BERAS.
f) Menyerahkan BERAS kepada PBP.
3) Penyerahan dilakukan hanya sekali pada jadwal yang telah ditentukan
4.3. Pasca Serah
1) Juru Serah:
a) Melaporkan hasil pekerjaannya kepada Petugas Pengawas yang ditunjuk
b) Menyerahkan dokumen BAST, Formulir SPTJM, dan BAST PBP/BNBA
Pengganti yang telah ditandatangi kepada Petugas Pengawas yang
ditunjuk.
2) Petugas Pengawas atau Kordinator Lapangan yang ditunjuk:
a) Menerima dokumen BAST/BNBA, Formulir SPTJM, dan BAST PBP
Pengganti dari Juru Serah.
2
b) Meminta tanda tangan dan cap dinas dari aparat
Desa/Kelurahan/Kecamatan dan/atau RT/RW yang membawahi wilayah
lokasi Titik Penyerahan.
c) Kordinator lapangan menyerahkan BAST/BNBA, Formulir SPTJM, dan BAST
PBP Pengganti yang telah ditandatani dan dicap dinas oleh aparat
setempat kepada Kepala Cabang / Kepala Perwakilan yang ditunjuk.
3) Kepala Cabang / Kepala Perwakilan melakukan proses pelaporan sebagai berikut:
a) Melakukan verifikasi sesuai dengan BAST PBP/BNBA yang telah berhasil
diserahkan oleh Juru Serah. Untuk memvalidasi pada manajemen task
harap dilakukan pencocokan antara Laporan Detail dan Laporan Rekap.
b) Mencetak Laporan Detil pendistribusian BERAS dan ditandatangani oleh
Juru Serah dan Kordinator Lapangan.
c) Mencetak rangkap 3 (tiga) Laporan Rekap per BAST PBP dan Laporan
Rekap serta menandatanganinya.
d) Mencocokan Laporan Rekap per BAST PBP dan Laporan Rekap dengan
BERAS dan BAST PBP serta menandatanganinya.
e) Jika BERAS yang dikembalikan kurang dari yang seharusnya, maka menjadi
tanggungjawab Juru Serah dan harus dipenuhi pada saat hari yang sama.
f) Melakukan scan dokumen BAST PBP, RBAST, SPTJM, dan BAST PBP
Pengganti, kemudian diupload ke YAONS dengan sub folder Provinsi-
Kabupaten/kota. Dengan nama folder masing-masing wilayah.
g) Mengarsipkan dengan tertib per Kabupaten/Kota baik dokumen digital
maupun dokumen fisik di Unit Komersial yang akan dijadikan sebagai
dasar penagihan.
h) Melakukan rekonsiliasi Penyaluran dengan menggunakan dokumen
RBAST dan memintakan tanda tangan Tim Satker BULOG
(Kanwil/Kanca/Kancapem) yang ditunjuk dan menyerahkan salinan
kepada Tim Satker BULOG sebagai bukti pendistribusian telah
dilaksanakan untuk ditandatangani.
i) Menyimpan RBAST salinan di Kantor Cabang/Kantor Perwakilan dan
RBAST, Asli dikirim ke Kantor Pusat Department Bisnis dan Proforma.
Jangan lupa cap BULOG wajib disertakan dalam setiap RBAST.
4.4. Admin Transporter menyerahkan rekapitulasi progres pengiriman setiap hari.

5. Ketentuan Penyerahan Kepada PBP Pengganti


1. Penggantian PBP dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal terdapat PBP tidak sesuai dengan data dan/atau tidak ditemukan dengan
alasan meninggal dunia, pindah domisili, tercatat lebih dari 1 (satu) kali, tidak
ditemukan alamatnya, tidak ditemukan pada alamat yang terdata, dan/atau telah
mampu sebagai PBP.
b. PBP Penganti memenuhi kriteria: anggota keluarga PBP, PBP masih berstatus miskin,
rawan pangan, stunting dan/atau gizi buruk yang belum menerima bantuan. Pengganti
Penerima Bantuan Pangan berdomisili di Desa/Kelurahan yang sama dengan PBP
Sasaran yang digantikan.
c. Daftar nama PBP yang digantikan dan penggantinya dicatat tersendiri dalam formulir
penggantian Penerima Bantuan Pangan yang ditandatangani Perum BULOG dan/atau
BUMN Pangan, aparat setempat (pengurus RT/RW, atau aparat Kelurahan/Desa, atau
perwakilan PBP sasaran).

3
d. Penetapan PBP pengganti dituliskan dalam Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM) yang ditandatangani aparat setempat (pengurus RT/RW, atau aparat
Kelurahan/Desa, atau perwakilan Penerima Bantuan Pangan Sasaran) dan dapat
diketahui oleh Kepala Desa/Lurah atau sebutan nama lainnya setelah bantuan
disalurkan.
2. Proses administratif penyerahan BERAS kepada PBP Pengganti oleh Juru Serah adalah sebagai
berikut:
a. Menerima Formulir SPTJM sebagaimana format terlampir yang sudah di isi dan di
tandatangani oleh aparat setempat beserta KTP Asli atau Kartu Keluarga Asli PBP
Pengganti.
b. Mengisi Formulir BAST PBP Pengganti sebagaimana format terlampir per Titik
Penyerahan
c. Melakukan penyerahan dengan menggunakan akun YAONS PBP yang eksisting dengan
dilampiri SPTJM.
d. Melakukan pengambilan foto PBP Pengganti sambil memegang KTP- el/ KK Asli.
e. Meminta kepada PBP Pengganti untuk membubuhkan tandatangan pada Formulir
BAST PBP Pengganti dan BAST PBP.
f. Menyerahkan BERAS dan KTP kepada PBP Pengganti.
g. Formulir SPTJM dan BAST PBP Pengganti dilampirkan pada BAST PBP terkait.
h. Juru serah meminta kembali dan menyimpan surat pemberitahuan untuk digunakan
sebagai surat pemberitahuan alokasi selanjutnya

6. Ketentuan Penyerahan Kepada PBP Perwakilan


1. PBP berhalangan hadir untuk menerima Bantuan Pangan maka dapat dititipkan kepada
Lurah/Kepala Desa/RW/RT/keluarga terdekat/tetangga terdekat dengan menunjukkan bukti diri
dan menandatangani berita serah terima atau diganti dengan PBP pengganti sesuai dengan
mekanisme berlaku yang dianggap sah.
2. Dalam hal PBP tidak dapat melakukan pengambilan BERAS karena lanjut usia/uzur, sakit,
menderita disabilitas dan tidak ada anggota keluarga lain serumah yang dapat mewakili, maka
dapat dilakukan penyerahan ke alamat tempat tinggal PBP.
3. PBP Pengganti oleh keluarga terdekat yang tercantum dalam satu Kartu Keluarga tidak perlu
dilakukan mekanisme SPTJM.
4. Dalam hal PBP berhalangan/tidak hadir dalam waktu yang telah ditentukan, maka BERAS dapat
diserahkan kepada Penerima Pengganti melalui mekanisme SPTJM oleh aparat setempat dan
hanya berlaku bagi alokasi berjalan, sedangkan alokasi berikutnya (jika ada) maka Banpang tetap
diserahkan kepada PBP yg semula.
5. Proses administratif penyerahan BERAS kepada PBP Perwakilan oleh Juru Serah adalah sebagai
berikut:
i. Menerima Formulir BAST Perwakilan sebagaimana format terlampir yang sudah di isi
dan di tandatangani oleh aparat setempat beserta KTP Asli atau Kartu Keluarga Asli
PBP Perwakilan.
j. Mengisi Formulir BAST PBP Perwakilan sebagaimana format terlampir per Titik
Penyerahan
k. Melakukan penyerahan dengan menggunakan akun YAONS PBP Perwakilan.
l. Melakukan pengambilan foto PBP Perwakilan sambil memegang KTP- el/ KK Asli.
m. Meminta kepada PBP Pengganti untuk membubuhkan tandatangan pada Formulir
BAST PBP Perwakilan dan BAST PBP.
n. Menyerahkan BERAS dan KTP kepada PBP Perwakilan.
o. Formulir BAST PBP Perwakilan dilampirkan pada BAST PBP terkait.
p. Juru serah meminta kembali dan menyimpan surat pemberitahuan untuk digunakan
sebagai surat pemberitahuan alokasi selanjutnya.

4
7. Penanganan Kondisi Khusus
1. Penyerahan Kolektif
Penyaluran Kolektif, dapat dilakukan dengan ketentuan dan syarat sebagai berkut:
a. Adanya kebijakan, aspirasi dan/atau kearifan lokal yang dikuatkan dengan Surat
Permohonan tertulis dari Lurah/Kepala Desa/Camat/Bupati/Walikota, dengan
mencantumkan secara lengkap dan jelas tentang:
1) Nama Kelurahan/ Desa, Kecamatan, Kabupaten/ Kota dan Provinsi
2) Jumlah PBP
3) Kuantum CBP
4) Alasan penyerahan secara kolektif (kondisi cuaca, geografis, masyarakat, budaya,
dll)
b. Surat permohonan ditandatangani oleh Bupati/ Camat/ Lurah/ Kepala Desa dan Cap Dinas.
c. Surat permohonan dikirimkan kepada BULOG dengan tembusan kepada Yasa.
d. Membuat Berita Acara Serah Terima Penyerahan Kolektif dengan ketentuan dan syarat
sebagai berikut:
1) Mencantumkan secara jelas dan lengkap tentang data dan informasi yang
memuat: a) Lokasi Penyerahan, b) Jumlah KRS, c) 3) Kuantum BERAS;
2) Ditandatangani oleh: a) Ketua RT/ RW/ Lurah/ Camat/ Bupati sebagai Penerima,
b) Kepala Cabang/Kepala Perwakilan sebagai yang menyerahkan, c) Mengetahui
Lurah / Kepala Desa (jika penerima RT/RW)
3) Dilampiri dengan Surat Kuasa dari Lurah/ Kepala Desa kepada RT/ RW jika
Penerima Kolektif RT/ RW;
4) Lurah/Kepala Desa/Ketua RW/Ketua RT menandatangani setiap kolom
penyerahan PBP di BAST/ BNBA;
5) Foto Lurah/Kepala Desa/Ketua RW/Ketua RT (penerima kolektif) memegang KTP
dan Menerima CBP;
6) Proses scan barcode pada BAST/SP di YAONS menggunakan foto pada poin 5) di
atas.
2. Penyerahan Komulatif
Penyaluran Kolektif, dapat dilakukan dengan ketentuan dan syarat sebagai berkut:
a. Adanya kebijakan, aspirasi dan/atau kearifan lokal yang dikuatkan dengan Surat
Permohonan tertulis dari Lurah/Kepala Desa/Camat/Bupati/Walikota, dengan
mencantumkan secara lengkap dan jelas tentang:
1) Nama Kelurahan/ Desa, Kecamatan, Kabupaten/ Kota dan Provinsi
2) Alokasi
3) Jumlah PBP
4) Kuantum CBP
5) Alasan penyerahan secara kolektif (kondisi cuaca, geografis, masyarakat, budaya,
dll)
b. Surat permohonan ditandatangani oleh Bupati/ Camat/ Lurah/ Kepala Desa dan Cap Dinas.
c. Surat permohonan dikirimkan kepada BULOG dengan tembusan kepada Yasa.
d. Membuat Berita Acara Serah Terima Penyerahan Kolektif dengan ketentuan dan syarat
sebagai berikut:
1) Mencantumkan secara jelas dan lengkap tentang data dan informasi yang
memuat: Tahap alokasi (Januari/Februari/Maret/April/Mei/Juni Tahun 2024), 2)
Lokasi Penyerahan, 3) Jumlah PBP, 4) Kuantum BERAS, 5)

5
2) Ditandatangani oleh: a) Ketua RT/ RW/ Lurah/ Camat/ Bupati sebagai Penerima,
b) Kepala Cabang / Kepala Perwakilan sebagai yang menyerahkan, c) Mengetahui
Lurah / Kepala Desa (jika penerima RT/RW)
3) Dilampiri dengan Surat Kuasa dari Lurah/ Kepala Desa kepada RT/ RW jika
Penerima Kolektif RT/ RW
4) Lurah/Kepala Desa/Ketua RW/Ketua RT menandatangani setiap kolom
penyerahan PBP di BAST/ BNBA
5) Foto Lurah/Kepala Desa/Ketua RW/Ketua RT (penerima kolektif) memegang KTP
dan Menerima CBP
6) Proses scan barcode dilakukan untuk masing-masing tahap
(Januari/Februari/Maret/April/Mei/Juni 2024) secara berurutan.
3. Dalam kondisi atau hal-hal ketidaksesuaian antara petunjuk pelaksanaan dengan pelaksanaan di
lapangan terkait penyerahan BERAS kepada PBP, dapat dipedomani hal-hal khusus sebagai berikut:
a. PBP tidak dapat menunjukkan KTP atau KK asli, maka PBP dapat menunjukkan Surat
Keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)/ Kecamatan/
Kelurahan/ Desa.
b. Terjadi penundaan akibat Cuaca Ekstrim, maka Dinsos/ Pemda membuat Surat Penundaan
yang dilampirkan peneguhan dari BMKG.
c. PBP menolak menerima Bantuan, maka dapat dilaporkan ke Satker BULOG setempat
dengan membuat Berita Acara, dan dilakukan penggantian PBP dengan SPTJM
d. Warga setempat menyatakan keberatan atau menyampaikan protes disebabkan warga
yang bersangkutan tidak menerima BERAS, maka warga tersebut diminta untuk
melaporkan kepada Satker BULOG setempat atau aparat Desa/Kelurahan/
Kecamatan/Dinas Sosial setempat.
4. Persoalan, kendala dan/atau permasalahan lain yang timbul pada saat pelaksanaan antara lain
adanya warga masyarakat sekitar yang menyatakan keberatan atau menyampaikan protes
disebabkan warga yang bersangkutan tidak menerima BERAS, maka warga tersebut diminta untuk
melaporkan kepada Satker BULOG setempat atau aparat Desa/Kelurahan/ Kecamatan/Dinas Sosial
setempat.
5. Persoalan, kendala dan/atau permasalahan lain yang timbul terkait dengan BERAS yang diserahkan
dan/atau pelaksanaan penyerahan BERAS harap dapat diberikan solusi setempat oleh Kepala
Cabang / Kepala Perwakilan. Dalam hal ditemui kesulitan dalam penyelesaiannya, maka dapat
dilakukan proses internal melalui rapat mingguan.
8. Ketentuan Penggantian Beras Rusak/Hilang
Dalam hal terjadi kerusakan/ kehilangan dalam proses penyerahan, maka dilakukan penggantian
dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Kepala Cabang/Kepala Perwakilan menerbitkan Berita Acara (BA) kerusakan atau
kehilangan.
b. Melampirkan Surat Keterangan dari aparat setempat apabila disebabkan oleh force
majeure (banjir, huruhara, bencana alam, kebakaran, dll).
c. Bantuan pangan pengganti harus dengan kualitas, kuantum dan kemasan yang sama sesuai
dengan spesifikasi dari Perum BULOG.
9. Pelaporan
Ketentuan dan prosedur pelaporan oleh Kantor Cabang/Kantor Perwakilan hasil pendistribusian
BERAS kepada PBP adalah sebagai berikut:
1. Mengirimkan dokumen fisik asli dan/atau fotocopy BAST PBP/BNBA, RBAST, SPTJM, BAST
Perwkilan dan BAST PBP Pengganti ke Kantor Pusat cq. Department Bisnis dan Proforma
apabila diminta sebagai lampiran penagihan ke BULOG.

6
2. Membuat Rekapitulasi Tanda Terima (RBAST) sebagaimana format yang ditentukan.
3. Penyedia diwajibkan melaporkan perkembangan realisasi Pendistribusian BERAS kepada YASA
mulai dari pengambilan BERAS di Gudang Layanan sampai dengan realisasi penerimaan di PBP
4. Pelaporan akan disajikan dalam bentuk dashboard yang dapat diakses oleh pihak BULOG dan
YASA.
5. Pelaporan dalam bentuk hardcopy dapat disajikan jika diperlukan.
6. Dokumen yang perlu diupload setelah ditandatangani dan di cap oleh semua pihak terkait,
adalah sebagai berikut Dokumen Out, BAST PBP, SPTJM Pengganti PBP, BAST Perwakilan, BAST
PBP/BNBA Pengganti, dan Rekapitulasi BAST.
7. Dokumen tersebut di upload ke YAONS Web, file agar disimpan di folder proyek dan Kantor
terkait per Kabupaten/Kota.
10. Organisasi, Personil, Dokumen dan Laporan Kemajuan Pekerjaan
10.1. Penyedia harus menyediakan bagan yang menunjukkan struktur organisasi yang diusulkan yang
untuk melaksanakan pekerjaan jasa dan mencakup identitas para personel. Setiap perubahan
atas struktur organiasasi Penyedia harus diberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Kerja.
10.2. Personil kunci minimal yang dipersyaratkan berdasarkan Perjanjian ini adalah:

No Personil Kunci Beri Tanda Spesifikasi Pendidikan/Keahlian



1 Admin  Menguasai Ms. Word dan Berpengalaman dan
Ms. Excel Komunikasi Baik
2 Kordinator Lapangan  Berpengalaman dan Berpengalaman dan
Komunikasi Baik Komunikasi Baik
3 Juru Serah  Berpengalaman dan Berpengalaman dan
Komunikasi Baik Komunikasi Baik
Mampu menggunakan
System Aplikasi Yaons
dengan Baik
10.3. Penyedia harus senantiasi memonitor kemajuan pekerjaan jasa sesuai dengan program kerja
terperinci yang telah diserahkan dan melaporkan secara berkala kepada Pemberi Kerja atau
Direksi Pekerjaan setiap hari. Laporan kemajuan pekerjaan harus dapat menunjukan:
a. Persentase penyelesaian pekerjaan, termasuk perbandingan persentase penyelesaian
pekerjaan aktual dengan rencana dalam program kerja;
b. Aktifitas yang persentase penyelesaian pekerjaan tertlambat dan tidak sesuai dengan
program kerja, serta disertai catatan, kemungkinan risiko dan tindakan korektif apa yang
akan dilakukan.

11. Kewajiaban Pemberi Kerja


11.1. Selama proses pelaksanaan jasa konsultasi yang diperjanjikan dalam Perjanjian ini, Pemberi Kerja
wajib mengawasi, memberikan saran, memberi tanggapan terhadap proses, dan menilai
kelayakan kerja Penyedia.
11.2. Pemberi kerja wajib memberikan data-data yang dibutuhkan oleh pelaksana pekerjaan untuk
melakukan perhitungan yang dibutuhkan

12. Perijinan
Setiap perijinan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan jasa menjadi tanggung jawab Penyedia.

7
13. Health, Safety and Environtment (HSE)
Penyedia harus setiap saat mengambil tindakan pencegahan yang wajar untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan Personil Penyedia serta perlindungan lingkungan. Bekerja sama dengan fungsi HSE yang
dimiliki oleh Pemberi Kerja.

14. Jangka Waktu


14.1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan jasa adalah sesuai dengan jangka waktu sebagai berikut:

No Pekerjaan Jasa Durasi Pelaksanaan


1 Pengadaan Jasa Penyerahan Bantuan Pangan Cadangan Beras 04 Januari 2024 s/d 29 Februari
Pemerintah Alokasi Januari dan Februari Tahun 2024 Perum Bulog 2024

14.2. Perjanjian dianggap tetap berlaku meskipun waktu pelaksanaan pekerjaan jasa telah
dilaksanakan atau telah selesai atau terlampaui (termasuk masa garansi dan atau perpanjangan
masa garansi bila ada), selama masih terdapat hak dan kewajiban Pemberi Kerja atau Penyedia
yang belum dipenuhi oleh masing-masing pihak.
14.3. Tanpa harus dinyatakan secara tegas, Perjanjian dinyatakan secara serta merta berakhir
bilamana seluruh hak dan kewajiban Pemberi Kerja dan Penyedia sebagaimana diatur dalam
Perjanjian telah dipenuhi.
14.4. Apabila seluruh hak dan kewajiban Pemberi Kerja dan Penyedia sebagaimana diatur dalam
Perjanjian telah dipenuhi, maka Pemberi Kerja dan Penyedia wajib menjamin dan
membebaskan masing-masing pihak dari segala gugatan dan/atau tuntutan hukum apapun
termasuk namun tidak terbatas pada kelalaian kewajiban pembayaran terkait penyelesaian
kewajiban Penyedia kepada pihak lain yang menjadi Subkontraktor atau sub vendor atau
supplier dan atau pihak lain.

15. Perpanjangan Jangka Waktu


15.1. Jika dalam jangka pelaksanaan pekerjaan jasa, Penyedia atau Subkontraktornya atau sub
vendornya atau suppliernya harus menghadapi kondisi yang menghalangi pelaksanaan
pekerjaan jasa secara tepat waktu, maka Penyedia harus segera memberi tahu Pemberi Kerja
secara tertulis tentang adanya keterlambatan tersebut, termasuk durasi keterlambatan yang
terjadi dan penyebabnya. Segera setelah menerima pemberitahuan dari Penyedia, Pemberi
Kerja harus mengevaluasi situasi tersebut dan dapat memberikan keputusan apakah dapat
memberikan perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan jasa tersebut. Dalam hal
perpanjangan jangka waktu diberikan, maka atas perubahan tersebut harus dituangkan dalam
Addendum Perjanjian.
15.2. Perpanjangan jangka waktu juga dapat diberikan dalam hal terjadinya peristiwa/kejadian Force
Majeure sebagaimana ketentuan Perjanjian ini atau bila terdapat perubahan undang-undang
atau adanya regulasi Pemerintah Republik Indonesia yang secara nyata dapat dibuktikan secara
signifikan mempengaruhi jangka waktu pelaksanaan pekerjaan jasa. Dalam hal perpanjangan
jangka waktu diberikan, maka atas perubahan tersebut harus dituangkan dalam Addendum
Perjanjian.
15.3. Kecuali dalam hal terjadinya peristiwa/kejadian Force Majeure atau terdapat perubahan
undang-undang atau adanya regulasi Pemerintah Republik Indonesia baru atau dalam hal
perpanjangan jangka waktu diberikan, maka setiap keterlambatan dalam jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan jasa akan dikenakan denda keterlambatan.

Anda mungkin juga menyukai