Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN REKONSILIASI PENCATATAN ASET FASOS FASUM


DENGAN PENCATATAN ASET DI SKPD
TAHUN ANGGARAN 2014

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun Anggaran 2012, BPK RI telah
memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Dasar utama pemberian Opini
WTP adalah kewajaran penyajian pos-pos laporan keuangan sesuai dengan
standar akuntansi Pemerintah, dengan demikian maka pengelolaan keuangan
Provinsi DKI Jakarta semakin transparan dan akuntabel. Namun demikian
masih terdapat catatan – catatan yang harus menjadi perhatian dari
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk diperbaiki di masa yang akan datang,
salah satunya adalah Monitoring Aset Fasos Fasum Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta yang belum memadai.
Aset Fasos Fasum merupakan aset yang diperoleh dari pemenuhan
kewajiban pemegang SIPPT. Sesuai LKPD Audited Tahun 2012 nilai aset fasos
fasum sebesar Rp. 21.896.215.686.592,- Nilai tersebut sesuai dengan hasil
Inventarisasi dan penelusuran ulang atas seluruh BAST terkait fasos fasum
dari berbagai sumber di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti
BPKD, BP3W, Dinas Tata Ruang dan Pertanahan serta Gudang Penyimpanan
Dokumen Aset Pulo Mas serta BAST proses tahun 2012.
Idealnya mekanisme pencatatan aset fasos fasos dilakukan setelah
proses Berita Acara Serah Terima Definitif oleh Bidang Pemanfaatan
Pemanfaatan Aset Daerah Sub Bidang Penerimaan Aset dari Pihak Ketiga
selesai dilaksanakan, kemudian BAST berikut dokumen pendukungnya
diserahkan kepada Bidang Pengendalian dan Perubahan Status Aset Sub
Bidang Inventarisasi dan Dokumentasi untuk diinput di dalam Data Base Aset
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setelah itu aset fasos fasum tersebut jika
memang digunakan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah / Unit Perangkat Kerja Daerah (SKPD/UKPD) tertentu maka
diserahkan penggunaannya melalui Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
sedangkan aset fasos fasum yang tidak digunakan untuk menunjang tugas
pokok dan fungsi SKPD/UKPD maka tetap berada dibawah pengelolaan BPKD
selaku Pembantu Pengelola Barang. Dengan demikian maka aset yang telah
diserahkan penggunaannya kepada SKPD/UKPD tersebut maka pencatatan
2

nilai asetnya berpindah ke SKPD/UKPD dimaksud. Selanjutnya Bidang


Pengendalian dan Perubahan Status Aset memberikan informasi kepada
Bidang Pemanfaatan Aset sebagai bahan untuk monitoring penyebaran aset
fasos fasum. Dengan demikian akan diketahui secara jelas informasi mengenai
keberadaan aset fasos fasum yang sudah diserahkan penggunaannya
tersebut, sehingga data aset fasos fasum di Sub Bidang Penerimaan Aset
Pihak Ketiga hanya merupakan informasi monitoring aset fasos fasum
sedangkan pencatatan nilai asetnya telah diserahkan kepada SKPD/UKPD
terkait dan masuk di dalam neraca SKPD/UKPD.
Kondisi yang ada saat ini adalah data aset fasos fasum di Sub Bidang
Penerimaan Aset dari Pihak Ketiga tidak dapat memberikan informasi atas
penyebaran aset fasos fasum tersebut, sedangkan SKPD/UKPD telah
mencatat juga beberapa aset fasos fasum sebagai hasil Sensus Barang pada
tahun 2008, hal ini menimbulkan kesangsian atas kebenaran data aset fasos
fasum. Sehingga atas kondisi ini, BPK RI Provinsi DKI Jakarta telah
menyampaikan rekomendasi kepada BPKD Provinsi DKI Jakarta agar
melakukan monitoring terhadap aset fasos fasum hasil audited BPK RI Tahun
2012.
Untuk menindaklanjuti rekomendasi BPK RI tersebut, pada tahun
anggaran 2014 ini BPKD Provinsi DKI Jakarta telah menganggarkan Kegiatan
Rekonsiliasi Pencatatan Aset Fasos Fasum dengan Pencatatan Aset SKPD
yang akan dilaksanakan selama satu tahun anggaran 2014.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi Pencatatan Aset
Fasos Fasum dengan Pencatatan Aset di SKPD adalah dalam rangka tertib
administrasi pengelolaan barang daerah serta dalam rangka menindaklanjuti
rekomendasi BPK RI atas LKPD Tahun 2012. Adapun tujuannya adalah untuk
mengetahui dan meyakini kebenaran nilai aset fasos fasum dan penyebaran
aset fasos fasum kepada SKPD/UKPD.

III. DASAR HUKUM


Landasan yang menjadi dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini antara lain :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
3

b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang


Milik Negara/Daerah;
c. Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Barang Milik Daerah;
d. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 17 Tahun 2004 tentang
Pengelolaan Barang Daerah;
e. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Prasarana, Sarana dan
Utilitas Umum.
f. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1060 Tahun
2013 tentang Pelaksanaan Sensus Barang Milik Daerah Tahun 2013;
g. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2001 tentang
Tata Cara Penerimaan Kewajiban dari Pemegang Surat Izin Penunjukan
Penggunaan Tanah (SIPPT) sebagai akibat adanya penggunaan lahan
atau tanah yang dimanfaatkan oleh pengusaha/pengembang sesuai
dengan perizinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah;
h. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 132 Tahun 2008 tentang
Tata Cara Penilaian Barang Milik Daerah;
i. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 107 Tahun 20011
tentang Percepatan Tindak Lanjut Hasil Audit Eksternal Dalam Rangka
Penatausahaan, Penertiban dan Inventarisasi Aset Fasos Fasum.

IV. RUANG LINGKUP KEGIATAN


a. Menyusun surat tugas, jadwal dan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Rekonsiliasi Pencatatan Aset Fasos Fasum sesuai SIPPT atau Hibah dan
Perjanjian Lainnya;
b. Menyusun Data Aset Fasos Fasum berdasarkan Wilayah Kota
Administrasi;
c. Melakukan verifikasi atas temuan data Fasos Fasum yang kemungkinan
double catat;
d. Menyusun Data Fasos Fasum yang akan direkonsiliasi oleh Tim
Rekonsiliasi berdasarkan Wilayah dan Pengembang (BAST);
e. Menyiapkan dokumen pendukung berupa BAST yang akan direkonsiliasi
oleh Tim Rekonsiliasi;
4

f. Melakukan rekonsiliasi data aset fasos fasum dengan data aset fasos
fasum di SKPD/UKPD terkait;
g. Melakukan koordinasi dengan Bidang Pengendalian dan Perubahan Status
Aset, Bidang Akutansi dan Pelaporan, dan SKPD/UKPD terkait;
h. Melaporkan hasil kegiatan Rekonsiliasi Pencatatan Aset Fasos Fasum
dengan Pencatatan Aset di SKPD kepada Kepala Badan Pengelola
Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta.

V. PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Menyiapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Surat Tugas dan
Undangan.
b. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan.
c. Melakukan rapat persiapan.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Menyusun Data Aset Fasos Fasum berdasarkan Wilayah Kota
Administrasi;
b. Melakukan verifikasi atas temuan data Fasos Fasum yang kemungkinan
double catat;
c. Menyusun Data Fasos Fasum yang akan direkonsiliasi oleh Tim
Rekonsiliasi berdasarkan Wilayah dan Pengembang (BAST);
d. Menyiapkan dokumen pendukung berupa BAST yang akan direkonsiliasi
oleh Tim Rekonsiliasi;
e. Melakukan rekonsiliasi terhadap data dan dokumen Berita Acara Serah
Terima dengan SKPD/UKPD terkait;
f. Melakukan koordinasi dengan Bidang Pengendalian dan Perubahan
Status Aset, Bidang Akutansi dan Pelaporan, dan SKPD/UKPD terkait;
g. Melakukan penelitian di lapangan apabila diperlukan.
3. Target Pelaksanaan
Target yang hendak dicapai antara lain terekonsiliasinya data aset fasos
fasum yang dilaksanakan berdasarkan :
a. Berita Acara Serah Terima yang berasal dari Kewajiban
Pengembang berdasarkan SIPPT;
5

b. Berita Acara Serah Terima Hibah;


c. Berita Acara Serah Terima dari Hasil Kerjasama Pemanfataan
Aset.
Yang dikelompokan sesuai dengan wilayah kota administrasi.
4. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
a. Identifikasi kendala dan hambatan;
b. Pelaporan hasil rekonsiliasi.

VI. Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan Rekonsiliasi Pencatatan Aset Fasos Fasum dengan Pencatatan
Aset di SKPD tahun 2014:

Tahun 2014
No. Kegiatan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Ket
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des
1 Persiapan :
- Membuat Surat Tugas
- Membuat KAK / TOR
- Melakukan Rapat
Koordinasi

2 Pelaksanaan Kegiatan :
- Rapat Koordinasi
- Penelitian Dokumen
Hasil Sensus Fasos
Fasum
- Rekonsiliasi Aset Fasos
Fasum dengan disertai
peninjauan lokasi
- Pembahasan Tim
3 Evaluasi & pelaporan
kegiatan :
Triwulan, I, II,III dan
Tahunan

6
VIII. Output / Keluaran
Laporan yang memuat informasi mengenai hasil rekonsiliasi data aset
fasos fasum antara data fasos fasum di BPKD dengan data fasos fasum di KIB
SKPD/UKPD terkait dan dilengkapi dengan dokumen pendukungnya.

IX. Tim Rekonsiliasi


Susunan tim rekonsilasi pencatatan aset Fasos Fasum dengan
pencatatan aset di SKPD melibatkan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta,
Kepala BPKD Provinsi DKI Jakarta beserta jajarannya, serta unsur dari unit
terkait yang dipandang perlu.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan rekonsilasi pencatatan aset
Fasos Fasum dengan pencatatan aset di SKPD agar dapat diselesaikan
dengan tepat waktu, beberapa bagian kegiatan ini dikerjakan oleh konsultan
lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sebanyak 5 (lima) orang yang
dikontrak secara perorangan selama 2 (dua) bulan dengan kriteria memiliki
pengalaman mengikuti Kegiatan Sensus Barang Milik Daerah Provinsi DKI
Jakarta tahun 2013.

X. Pembiayaan
Seluruh biaya untuk melaksanakan kegiatan Rekonsiliasi Pencatatan
Aset Fasos Fasum dengan Pencatatan Aset di SKPD dianggarkan sebesar
Rp. 499.999.910,- (empat ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus
sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sepuluh rupiah)

XI. Penutupan
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi Pencatatan Aset Fasos Fasum dengan
Pencatatan Aset di SKPD Tahun Anggaran 2014.

Jakarta, 2014
Kepala Bidang Pemanfaatan Aset Daerah
BPKD Provinsi DKI Jakarta,

Fatimah, SE, M.Si, Ak.


NIP 196810241995032001

Anda mungkin juga menyukai