Mari kita simak ungkapan Imam Ghazaly,beliau menyatakan: Materi Khutbah Jumat

‫ْل ُع َل‬ ‫ْل ُم ُل ْو ُك َّل َف‬ ‫ْل ُم ُل ْو َو َم َف َس َد‬ ‫َّر َّي ُة َّل َف‬ ‫َف َد‬
‫َم‬ ‫َس‬ ‫َم ا َس ِت ال ِع ِإ ا ِب اِد ا ِك ا‬
‫َس‬ Jum'at, 20 November 2023 M / 05 Rabiulakhir 1445 H
‫اِء‬ ‫ِإ ا ِب اِد ا‬ ‫ِت ا‬
Kerusakan rakyat itu tidak akan terjadi kecuali disebabkan oleh kerusakan para
Sinergisitas Ulama,
penguasa,dan kerusakan para penguasa itu tidak akan terjadi kecuali disebabkan oleh Umaro dan Masyarakat
kerusakan para Ulama. (imam Ghozaly,Ihya juz 2,halaman 238) Oleh : Ustadz Undang Taufik
‫ْس ْي َل ُح‬ ‫َو َف َس ُد ْل ُع َل‬ ‫ْل ُع َل‬ ‫ْل ُل ْو َو َف َس ُد ْل ُل‬
‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َس‬ ‫َف‬ ‫ْو‬ ‫ا ا ُم‬ ‫َف َف َس اُد ال َع اَي ا َف َس ا ا ُم‬
‫ِء‬
‫َل ْل ِبَأ ِت َك ِّب‬ ‫ِء‬ ‫ِء‬ ‫ِد‬ ‫ِب‬ ‫ِك‬ ‫ِك‬ ‫ِب ِد‬ ‫ِّر‬ ‫صلاة وسلاما على نبينا وحبيبنا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين‬, ‫الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مبركا فيه‬
‫َف ْي َف‬ ‫ْس َب َع‬ ‫ْل‬ ‫َل‬ ‫ْل َم َو َج َو َم ْس َت ْو َع ْي ُح ُّب ُّد ْنَي ْم َي ْق ُد ْر َع‬
‫َل‬ ‫َل‬ ‫َل‬
‫َر‬
‫ى ا ِح ِة ى ا اِذ ِل‬ ‫ال ا‬
‫ُك‬
‫ِه‬ ‫ى‬ ‫ا اِل اِّل اِه ِن ا‬
‫َع َل ْل ُل ْو َو ْل َأ َك َو ُه ْس َت َع ُن َع َل‬
‫ْل‬
,‫ فيا عباد الله اتقوا الله حيث ما كنتم لعلكم تفلحون‬: ‫ أما بعد‬, ‫أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله‬
‫َح‬ ‫ا ا الل ا ُم‬ ‫ُم‬ ‫ يا أيها الذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته‬,‫أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمان الرحيم‬: ‫ولاكما قال تعالى‬
‫ى ِّل اٍل‬ ‫ا‬ ‫ِب ِر‬ ‫ى ا ِك‬
‫تموتن إلا وأنتم مسلمون‬
“Maka kerusakan rakyat itu karena kerusakan penguasa, dan rusaknya penguasa itu Jama’ah jum’at rahimakumullaah:
karena rusaknya para ulama. Dan rusaknya para ulama itu karena kecintaan pada harta Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah atas berbagai macam nikmat yang Allah
dan kedudukan. Dan siapa saja yang terpedaya akan kecintaan terhadap dunia dia senantiasa curah limpahkan pada kita,semoga syukur kita dapat membuat nikmat itu
tidak akan kuasa mengawasi hal-hal kecil, bagaimana pula dia hendak melakukannya makin berkah dan bertambah.
kepada penguasa dan perkara besar? Semoga Allah menolong kita dalam semua hal.”
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada kekasih kita ,nabi
(Imam Ghazaly,Ihya juz:2 hal:357 )
dan rasul kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam,keluarga ,sahabat dan ummat
Kesuksesan suatu negara tidak hanya bergantung kepada para pemimpin semata
nya yang selalu mengikuti ajaran nya.
melainkan juga melibatkan Masyarakat dan juga para ulama. Agar kebijakan-kebijakan
pemerintah masih dalam koridor agama (syari’at) dan berasaskan keadilan. Sehingga
Takwa adalah perkara yang selalu di wasiyatkan dan di pesankan, baik oleh Allah
masyarakat percaya dengan pemimpin dan hal it tdk bisa terwujud dengan sendirinya
maupun oleh Rasul shallalaahu ‘alaihi wasallam. Hal itu menunjukan betapa pentingnya
melainkan ada keterlibatan Para Ulama didalamnya. Jadi dari komponen-komponen
ketakwaan itu. Takwa adalah ukuran kemulyaan kita dalam pandangan Allah,semakin
tersebut di atas saling berkaitan. Maka hendaknya Ulama,Umaro dan masyarakat
tinggi ketakwaan kita semakin tinggilah derajat kemulyaan kita di pandangan Allah,oleh
bersinergi. Ulama menjalankan funsinya memberikan bimbingan dan nasehat pada
karenaitu marilah kita tingkatkan ketakwaan kita dengan berusaha sekuat tenaga
masyarakat dan pemerintah agar dalam mengelola negara sesuai dengan tuntunan
berdaya upaya menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya. serta tanamkan
syari’at agama,hinga melahirkan kebijakan kebijakan yang berkeadilan membentuk
dalam diri kita perasaan takut akan murka Nya dan berharap rahmat Nya.
masyarakat yang sejahtra lahir dan batin
4 1
Ulama sebagai pewaris kenabian dan sekaligus pengawal ajaran Al-Quran dan Al- Jama’ah jum’at rahimakumullaah
Hadis,sedangkan Umaro lebih kepada sebagai pelaksana kebijakan umum yang Ada dua kekuatan besar di dalam masyarakat bangsa Indonesia,yang andai saja dua
dinasehatkan para Ulama. Kedua duanya berfungsi untuk mewujudkan masyarakat kekuatan tersebut berjalan sesuai fungsinya, maka tujuan terbentuknya masyarakat
yang ideal,yaitu masyarakat yang mandiri,berkeadilan dan menjalankan aturan aturan yang ideal itu akan terwujud. Dua kekuatan tersebut adalah Ulama dan Umaro. Al-
dan prinsip yang benar. quran menyebutkan kedua kata tersebut dalam ayat 59 surat An-Nisa:
‫ْل َا ْم ْن ُك َف ْن َتَن َز ْع ُت ْم ْي َش‬ ‫ُا‬ ‫ّٰل‬ ‫َّل‬
‫َف ُر ُّد ْو ُه‬ ‫َّر ُس ْو َل‬ ‫َه َو َا ْي ُع‬ ‫ْي َن ٰا َم ُن َا ْي ُع‬ ‫َه‬ ‫ٰٓي َا ُّي‬
Jama’ah jum’at rahimakumullaah
‫ٍء‬ ‫ْي‬ ‫ِف‬ ‫ا‬ ‫َو وِل ى ا ِر ِم ْۚم‬ ‫ِط وا ال‬ ‫وا ال‬ ‫ْٓوا‬ ‫ا ا ِذ‬
‫ِا‬
‫ٰذ َك َخ ْي َّو َا ْح َس ُن َت ْأ ْي ًل‬ ‫ْل ٰا‬ ‫ْل‬ ‫ِطْن ُك ْن ُت ُت ْؤ ُن َن ّٰل‬ ‫ّٰل‬
‫َل ى ال َو الَّر ُس ْو‬
Jika kedua kekuatan besar itu tidak bersinergi,malah cenderung berjalan masing
‫ِو ا‬ ‫ٌر‬ ‫ْو ال َو ا َي ْو‬ ‫ْم‬
masing (terjadi dikotomi), maka tujuan besar itu tidak akan pernah terwujud. ‫ا ِخ ِۗر ِل‬ ‫ِم‬ ‫ِب ِه‬ ‫ِم‬ ‫ِل ِا‬ ‫ِه‬ ‫ِا‬
Umaro tidak lagi meminta nasehat para ulama, tidak mau berdiskusi dengan para
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan
ulama,menjalankan roda pemerintahannya hanya mengikuti syahwat kekuasaannya
Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
yang akhirnya mengeluarkan kebijakan kebijakan yang menyimpang dari
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
keadilan,kebijakannya hanya menguntungkan diri keluarga dan kelompoknya.
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
Ulama,tidak lagi mau memberikan nasehat dan bimbingan kepada umaro tentang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS:An-Nissa:59)
bagaimana seharusnya membuat kebijakan yang benar,yang semua elemen Ayat di atas memberi penjelasan kepada kita bahwa tidaklah tepat memisahkan peran
masyarakan dalam negara itu hak haknya terlindungi dengan adanya aturan dan Ulama dan Umaro, Ulama adalah perwujudan fungsi kenabian yang bertanggung
kebijakan itu sekaligus membangkitkan kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan itu. jawab untuk menuntun masyarakat termasuk pemerintah, agar tetap di atas jalan yang
Atau Ulamanya sudah tidak lagi menjalankan fungsi kenabian menjadi pengawal Ar- benar,sebagaimana Rosulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sabdakan:
‫َأ‬
‫َو َّن ْل ُع َل َم َء ُه ْم َو َر َث ُة ْل َأ ْن‬
quran dan hadis dan cenderung mendukung kedzaliman umaro karena tergiur dengan
urusan keduniaan dan jabatan hingga tidak kuasa lagi memberikan bimbingam ‫َي‬
‫ا ِب اِء‬ ‫ا ا‬
terhadap masyarakat dan penguasa karena dirinya sudah terlanjur menjerumuskan diri
kedalamnya. Tidaklah seorang hamba diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati
Jama’ah jum’at rahimakumullaah dalam keadaanSesungguhnya Ulama itu,mereka adalah pewaris para Nabi (sunan Abu
Jika dua kekuatan besar suatu bangsa itu (Ulama dan Umaro ) sudah rusak,maka Dawud: 3641)
selanjutnya masyarakatpun akan rusak pula karena masyarakat akan melihat dan Sedangkan pemerintah (Umaro) adalah pemimpin yang bertangungjawab terhadap
meniru apa yang dilakukan dan apa yang diucapkan oleh para pemimpin dan jalannya pemerintahan,yang dalam menjalankan kepemerintahan nya itu harus
ulamanya. Kalau mereka saja tidak jujur,maka masyarakat pun akan meniru ketidak mengikuti prinsip yang di tuntunkan para Ulama. menipu rakyat, niscaya Allah
jujurannya. mengharamkan Surga atasnya'." ( shahih Muslim no:142 dari Ma’qil bin Yasar)
3 2
‫‪Umaro menjalankan nasehat para ulama, dan masyarakt mentaati aturan dan‬‬
‫‪kebijakan negara.‬‬

‫أقول قولي هذا وأستغفر الله لي و لكم والسلام على من اتبع الهدى‪ ,‬نصر من الله و‬
‫فتح قريب وبشر المؤمنين‬
‫َّا َّل‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ُأ‬ ‫ْا َح ُد َّل‬
‫ُه‬ ‫ْش َه ُد ْن َا َه‬ ‫ْي‬ ‫َو‬ ‫َي‬ ‫ْل َع َل ْي َن َو َنْس َت ْي ُن َع َل ُم ْو ُّد ْن‬ ‫َر‬
‫ل ِإ ل ِإ ل ال‬ ‫ى ِر ال ا الِّد ِن ‪،‬‬ ‫ِع‬ ‫ل ْم ِل ِه ِّب ا ا َأِم ‪َ ،‬أ ِب ِه‬
‫َو ْح َد ُه َا َش ْي َك َل ُه ْش َه ُد َّن ُم َح َّم ًد َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُل ُه َّل ُه َّم َص َع َل ُم َح َّم َو َع َل‬
‫ى آِل ِه‬ ‫ٍد‬ ‫ى‬ ‫ِّل‬ ‫ال‬
‫ُأ‬
‫ا‬
‫َأ‬
‫و‬ ‫ل َأ ِر‬ ‫َأ‬
‫َّل َق َل َّل ُه َت َع َل‬ ‫َو‬ ‫ْو ْي ْم َو َنْف ْي َت ْق‬ ‫ُك‬ ‫َّل‬ ‫ْج َم ْي َن َّم َب ْع ُد َف َي َب َد‬ ‫َو ْص َح‬
‫اى‬ ‫َو‬
‫ِس ِب ى ال ِه ا ال‬
‫َأ‬ ‫َّا‬ ‫ِع ‪َ ،‬أ ا َّل ‪ :‬ا ِع ا ال ِه َّل ِص‬ ‫اِب ِه‬
‫َو ْنُت ْم ُم ْس ُم ْو َن‬ ‫َه َح َّق ُت َق َو َا َت ُم ْو ُتَّن‬ ‫ْي َت ا ا ْي ‪َ :‬ي آ ُّي َه ا ا ْي َن َء اَم ُن ْو ا اَّت ُق ْو‬ ‫ْلَك‬
‫ِل‬ ‫ل‬ ‫ِإ‬ ‫ل‬ ‫ِه‬ ‫ِت‬ ‫ا‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ِف ِك ِب ِه ِر ِم‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ْل َع َل ْي َن َّل ُه َّم َص َع َل ُم َح َّم َو َع َل‬ ‫ْا َح ُد َّل‬
‫َن‬ ‫ْي‬ ‫َم‬ ‫ْج‬ ‫َو ْص َح‬ ‫َر‬
‫ِع ‪.‬‬ ‫اِب ِه‬ ‫ى آِل ِه‬ ‫ٍد‬ ‫ِّل ى‬ ‫ل ْم ِل ِه ِّب ا ا ِم ‪ ،‬ال‬
‫ْا َأ‬ ‫َأ‬ ‫َّل ُه َّم ْغ‬
‫َّنَك‬ ‫َو‬ ‫ْم‬ ‫َو‬ ‫ْم‬ ‫ُه‬ ‫ْن‬ ‫َي‬ ‫ْا ْح‬ ‫َو ْل ُم ْؤ ْي َن ْل ُم ْؤ َن‬ ‫َم‬ ‫ْس‬ ‫ُم‬
‫َن ْل‬
‫َو‬ ‫ْي‬ ‫ْس‬ ‫ُم‬
‫ْل‬
‫ْر‬
‫ل اِت ِإ‬ ‫ا ِل اِت ا ِم ِن وا ِم اِت ل اِء ِم‬
‫ْل‬
‫ِل م‬ ‫ا ِف ِل‬ ‫ال‬
‫َح َج‬ ‫َف َق‬ ‫َّد ْع‬ ‫َق‬
‫َس ِم ْي ٌع ِر ْي ٌب ُم ِج ْي ُب ال َو اِت َي ا اِض َي ا ا اِت ‪.‬‬
‫َّل ُه َّم َّن َنْس َئ ُل َك ْل َن ًع َو ْز ًق َو ًع َو َع ًا ُم َت َق َّب ًا‬
‫ل‪.‬‬ ‫ِع ًم ا ِف ا ِر ا اِس ا َم ل‬ ‫ال ِإ ا‬
‫َّن‬ ‫َح َن ًة َن َع َذ‬ ‫َأ‬ ‫ْا‬ ‫ُّد ْن َح َن ًة‬ ‫َّبَن َن‬
‫َر ا آِت ا ِف ي ال َي ا َس َو ِف ي ل ِخ َر ِة َس َو ِق ا اَب ال اِر ‪.‬‬
‫ُس ْب َح اَن َر َك َر اْل َّز َع َّم ا َي ُف ْو َن َو َس لَا ٌم‬
‫ِص‬ ‫ِّب ِع ِة‬ ‫ِّب‬
‫‪5‬‬