Anda di halaman 1dari 1

Rumahku Hijau Kembali

Kami penduduk kampung cemara yang kini hidup miskin karena keserakahan para pemangku
jabatan. Dahulu lingkungan di sekitar kami dipenuhi dengan pohon cemara yang hijau dan
rimbun, sehingga rumah kami disebut dengan kampung cemara.

Akan tetapi tibalah saat yang mengerikan ketika para penjahat itu mengambil semua pohon
kami. Kemudian setelah semua habis, mereka meninggalkannya dan membiarkan penduduk
hidup di daerah yang tandus. Semua penduduk bersusah hati dan tidak mengetahui apa yang
harus dilakukan.

Hari berlalu penuh kesedihan dan kekacauan semakin merajalela. Akhirnya datanglah seorang
pemuda bernama Parmin dari sebuah kota. Dia menawarkan diri untuk membantu kesulitan kami
di kampung cemara. Caranya adalah dengan menanam kembali daerah tandus tanpa pepohonan
dengan beragam benih bunga dan pohon cemara.

Kemudian Parmin juga menyarankan untuk mengecat kembali bilik-bilik rumah agar terlihat
lebih cantik. Berkat gotong royong, rumah kami tampak kembali asri meskipun pohon cemara
belum tumbuh sempurna. Bunga-bunga perlahan bermekaran dan banyak wisatawan
berdatangan. Sehingga penduduk memiliki mata pencaharian baru sebagai tourguide atau
penjaja makanan ringan.

ZUYYIN AULIA ABIDIN (31)

Anda mungkin juga menyukai