Periode 158
Oleh :
FAYYADH
ARKAAN
NIM.
21020120130
081
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ABSTRAK
ABSTRA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................iii
ABSTRAK........................................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................................vii
DAFTAR ISI..................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...........................................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.3 Manfaat...............................................................................................................4
1.3.1 Subjektif......................................................................................................4
1.3.2 Objektif........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................100
DAFTAR GAMBAR
1
Lonjakan wisawatan tersebut membuat kapal cepat penyeberangan Jepara-
Karimunjawa, jika biasanya melayani satu trip, maka pada momen ini harus
bolak-balik dua trip untuk mengakomodir kunjungan.
Lalu lintas merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan
pariwisata, dimana jaringan transportasi yang baik meningkatkan jumlah
pengunjung ke kawasan wisata dan destinasi wisata yang menarik juga
meningkatkan jumlah perjalanan. Membangun dan mengembangkan infrastruktur
Indonesia, termasuk infrastruktur penerbangan atau bandara, menjadi prioritas
pemerintah saat ini. Bandara ini harus menjadi wadah pergerakan orang dan
barang baik keluar masuk Indonesia maupun dalam negeri, mendukung berbagai
sektor perekonomian.
2
keuntungan terutama bagi pelayanan masyarakat, pendatang dan wisatawan yang
ingin melakukan perjalanan keliling, menuju atau dari Pulau Karimunjawa.
Cuaca buruk yang tidak merata dan gelombang tinggi yang kerap
mengganggu dan melumpuhkan kapal, membuat masyarakat dan wisatawan harus
banyak berpikir untuk menggunakan transportasi laut. Kondisi transportasi laut di
atas menyimpulkan bahwa kehadiran bandara Dewadaru jelas mempunyai potensi
lebih besar dibandingkan transportasi laut untuk menghubungkan Karimunjawa
dengan kota-kota di luar Karimunjawa.
3
1.2.2 Sasaran
Sasaran dari tersusunnya LP3A ini adalah sebagai langkah dasar
proses perencanaan dan perancangan Redesain Bandara Dewadaru dengan
Pendekatan Wayfinding berdasarkan analisa dan pendekatan terhadap
aspek-aspek panduan perencanaan dan perancangan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Subjektif
Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti mata kuliah
Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang dan
sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan eksplorasi
studio grafis yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
pembuatan Tugas Akhir.
1.3.2 Objektif
Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan
bagi mahasiswa yang akan mengajukan Proposal Tugas Akhir.
4
Studi literatur pada LP3A kali ini berkaitan dengan tipologi bandar
udara dan pendekatan arsitektru khususnya wayfinding.
BAB I PENDAHULUAN
5
Meliputi analisis terhadap data yang diterima, batasan dan asumsi mengenai
Redesain Bandar Udara Domestik, sehingga tepat sasaran dalam penyusunan
landasan perencanaan dan perancangan serta tidak menjalar ke permasalahan lain.
6
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
7
a. Bandar udara internasional adalah kota yang ditetapkan sebagai
bandar udara yang melayani maskapai penerbangan dalam negeri
maupun maskapai penerbangan dari dan ke luar negeri.
b. Bandar udara domestik adalah kota yang ditetapkan sebagai bandar
udara yang melayani penerbangan domestik.
8
a. Bandar Udara Pengumpul (Hub)
Merupakan bandar udara dengan jangkauan pelayanan yang luas
dari berbagai bandar udara yang melayani volume penumpang
dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi
pembangunan perekonomian secara nasional atau di berbagai
provinsi.
9
c. Tempat kegiatan alih moda transportasi
d. Pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan atau
pariwisata dalam menggerkkan dinamika pembangunan nasional.
e. Pembuka isolasi daerah , digambarkan dengan lokasi bandar udara
yang dapat membuka daerah terisolir karena kondisi geografis dan
atau sulitnya transportasi lain.
f. Pengembangan daerah perbatasan.
g. Penanganan bencana, digambarkan dengan lokasi bandar udara
yang memperhatikan kemudahan transportasi udara untuk
penanganan bencana pada wilayah sekitarnya.
h. Prasarana memperkokoh Wawasan Nusantara dan kedaulatan
Negara. (Undang Undang No. 1 Tentang Penerbangan dan PM.69
Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional).
10
landasan pacu yang terbuat dari rumput atau tanah keras
(stabilisasi) sudah cukup. Landasan pacu perintis biasanya
memiliki panjang 1.200 meter dan lebar 1 meter. Pesawat kecil
dengan dua baling-baling (biasanya cukup 600-800m). Namun
konstruksi aspal digunakan pada bandara yang cukup ramai dan
memiliki panjang 1800 meter dan lebar 20 meter. Pesawat tersebut
turboprop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28
dll. Di bandara dengan lalu lintas padat, biasanya struktur beton
dengan panjang 3600 meter dan lebar 30 meter. Pesawat tersebut
merupakan jet berukuran sedang seperti Fokker-100, DC-10, B747,
Hercules, dll. Sementara itu, bandara internasional memiliki lebih
dari satu landasan pacu untuk mencegah lalu lintas padat.
11
Gambar 2 Apron Bandara
12
Gambar 4 Curb Side
No Klasifikasi Fasilitas
1 Fasilitas sisi udara Landasan pacu
(airside facility) Penghubung landasan pacu (taxiway)
Tempat parkir pesawat (apron)
Runway strip
Fasilitas Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam
Kebakaran
Marka dan Rambu
2 Fasilitas sisi darat Bangunan terminal penumpang, dan
(lanside facillity) kargo
Menara pengawas lalu lintas
penerbangan (ATC Tower)
Bangunan gedung genset/Main
Power House
Bangunan PKP-PK atau SAR
13
Jalan masuk (access road)
Bangunan operasional penerbangan.
Bangunan administrasi/perkantoran
Marka dan rambu
Bangunan hanggar
Bangunan parkir kendaraan bermotor
3 Fasilitas navigasi Non Directional Beacon (NDB)
penerbangan Doppler VHF Omni Range (DVOR)
Distance Measuring Equipmen
(DME)
Runway Visual Range (RVR)
Instrument Landing System (ILS)
Radio Detection and Ranging
(RADAR)
Very High Frequency Direction
Finder (VHF-DF)
Differential Global Positioning
System (DGPS)
Automatic Dependent surveillance
(ADS)
Satellite Navigation system.
Aerodrome Surface detection
Equipment.
Very High Frequency
Omnidirectional Range
4 Fasilitas alat bantu Marka dan rambu
pendaratan visual Runway lighting
Taxiway lighting
Threshold lighting
Runway and lighting
14
Apron lighting
Prescion Approach path Indicator
(PAPI) I Visual Approach slope
Indicator (VASI)
Roating Beacon
Apron Flood Light
Approach Lighting System
Indicator and Signaling Device
Circling Guidance Light
Sequence Flashing Light
Runway Lead in Lighting System
Runway Guard Light
Road Holding Position Light
5 Fasilitas Komunikasi Very High Frequency (VHF)Air
antar Ground
Stasiun penerbangan Communication
(Aeronautical Fixed Automatic Message Switcing Center
Service/AFS) (AMSC)
Aeronautical Fixed
Telecommunation Network
(TELEX/AFTN)
High Frequency-Single Side Band
(HF-SSB) Direct Peech
Teleprinter
6 Peralatan komunikasi High Frequency Air Grounf
lalu Communication
lintas penerbangan Very High Frequency Air Ground
(Aeronautical Mobile Communication
Service/AMS) Voice Switching Communication
System
Controller Pilot data link
15
communication
Very High Frequency Digital Link
Integrated Remote Control and
Monitoring System
Aerodrome Terminal Information
System
7 Transmisi Radio Link
VSAT
(Sumber : Peraturan Menhub RI Nomor PM 77 Tahun 2015)
a. Penginapan / hotel
b. Penyedian took dan restoran
c. Fasilitas penempatan kendaraan bermotor
d. Fasilitas perawatan pada umumnya (perawatan gedung/perkantoran,
perawatan operasional)
e. Fasilitas pergudangan
f. Fasilitas perbengkelan pesawat udara
g. Fasilitas hangar
h. Fasilitas pengelolaan limbah
Dalam hal ini, terminal penumpang bandar udara adalah suatu prasarana
transportasi yang terletak di darat atau di perairan dalam kawasan bandar udara
dengan batas-batas tertentu, yang dipergunakan sebagai tempat mendarat dan
lepas landas pesawat udara, tempat naik dan turunnya penumpang, atau sebuah
tempat. untuk bongkar muat barang. angkutan internal dan antar moda yaitu moda
transportasi yang dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan dan keamanan
penerbangan serta alat bantu dasar dan lainnya.
16
2.2.1 Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Terminal Penumpang Bandara
Berdasarkan SNI 03-7046-2004 Berkenaan dengan terminal
perjalanan Bandara dalam penerapan persyaratan keamanan\dalam
kegiatan navigasi, bangunan terminal dibagi menjadi tiga kelompok
ruangan, antara lain :
a. Ruangan Umum
Ruang yang dirancang untuk menampung kegiatan masyarakat,
penumpang, pengunjung, dan staf bandar udara (petugas). Akses ke
ruang ini tidak memerlukan keamanan penerbangan. Perancangan
ruang publik tergantung pada kebutuhan ruang dan kapasitas
penumpang, dengan mempertimbangkan,
Fasilitas pendukung seperti toilet harus didesain sesuai kebutuhan
minimal.
Akomodasi khusus, misalnya untuk pengguna penyandang
disabilitas, harus dipertimbangkan.
Aksesibilitas dan akomodasi seluruh fasilitas tersebut harus
dirancang semaksimal mungkin untuk memudahkan akses bagi
pelancong dan pengunjung.
Ruangan tersebut memiliki fasilitas konsesi seperti bank, lounge,
kafe, money changer, P3K, informasi, restoran dll.
b. Ruangan Semi Steril
Area ini digunakan untuk operasional penumpang seperti prosedur
check-in penumpang dan bagasi, prosedur check-in, pengambilan
bagasi, dan prosedur pemindahan penumpang. Ruang konsesi masih
diperbolehkan di ruangan ini.
c. Ruangan Steril
Ruangan ini diperuntukkan bagi penumpang yang menaiki pesawat.
Untuk memasuki fasilitas ini, penumpang harus diperiksa oleh petugas
keamanan penerbangan. Tidak ada ruang konsesi yang diperbolehkan
di ruangan ini.
17
Gambar 5 Blok Tata Ruang Domestik
(Sumber : SNI 03-7046-2004)
18
Penyerahan nomor kursi
Layanan inspeksi (CIQ)
Keamanan
c. Pertemuan dengan pesawat (flight interface) yaitu perpindahan
penumpang dari komponen pemrosesan ke pesawat, aktifitas ini
mencakup :
Pengumpulan penumpang
Pengangkutan dari dan menuju pesawat
Bongkar muat bagasi (outbond baggage)
19
kelengkapan dari bangunan terminal penumpang yang disesuaikan dengan
luas bangunan. Berikut ini tabel kelengkpan ruang dan fasilitas bangunan
terminal penumpang berdasarkan standar.
20
600m² Ruang lapor diri (check in)
(domestik) Ruang tunggu keberangkatan (departure lounge)
Toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan
(toilet)
Ruang pengambilan bagasi (banggage claim)
Area komersil (consession areal room)
Kantor Airlines ( airlines administration)
Toilet pria dan wanita untuk umum (public toilet)
Ruang simpan dan hilang (lost and found)
Fasilitas telepon umum
Fasilitas pemadam api ringan
Peralatan pengambilan bagasi – tipe gravity roller
Kursi tunggu
Sumber: SNI 03-7046-2004
21
Gambar 6 Konsep Dermaga/Jari
Konsep Satelit
Konsep satelit adalah suatu fasilitas yang dikelilingi oleh pesawat
terbang, terpisah dari terminal utama dan diakses melalui jalur
udara, bawah tanah atau udara, dan terpisah dari terminal dan
terletak pada posisi melingkar atau paralel di sekelilingnya.
terminal satelit. Ini adalah versi modifikasi dari konsep (pier).
22
Konsep Linier
Terminal linier memiliki ruang tunggu umum dan area layanan
tiket dengan pintu menuju apron bandara. Konsep ini bagus untuk
bandara kecil. Ada banyak variasi konsep ini dalam
pengembangan: pembebanan jalur terminal tunggal, pembebanan
jalur terminal ganda, unit terminal kompak, dan unit terpisah.
Konsep Transporter
Pengoperasian layanan maskapai penerbangan dan bandara konsep
transportasi terpisah dari terminal. Tersedia kendaraan khusus
untuk mengangkut penumpang menuju terminal yang hendak naik
pesawat maupun yang baru turun dari pesawat.
23
b. Konsep Distribusi Vertikal
Idenya adalah untuk memisahkan aktivitas pemrosesan utama terminal
penumpang menjadi beberapa tingkat bangunan, biasanya untuk
memisahkan area keberangkatan dan kedatangan. Umumnya titik
kedatangan berada di lantai dasar dan titik keberangkatan di lantai atas.
Memutuskan konsep mana yang akan digunakan untuk desain bandara
mungkin bergantung pada kapasitas bandara yang akan dibangun dan
jumlah penumpang tahunan yang menggunakan layanan udara
bandara.
24
area, tempat, bangunan, yang membentuk persepsi spasial di otak sehingga
gambaran tersebut berbentuk peta mental di otak seseorang. Kemampuan
membaca ruang pada akhirnya dapat memberi kita informasi tentang
keberadaan kita, ke arah mana kita bergerak, dan membayangkan
keberadaan kita melalui suatu ruang atau bangunan yang ada.
b. Tanda Regulasi
25
merokok di rumah sakit. Rambu resmi standar lainnya adalah rambu
kecepatan dan peraturan lalu lintas. Tanda inspeksi harus terlihat oleh
semua orang. Beberapa label peraturan menyertakan hukuman jika
melanggar persyaratan ini. Petugas polisi juga mungkin bersembunyi
di dekat rambu untuk menangkap pelanggar. Label peraturan harus
pendek dan ringkas. Selain itu, tidak boleh ada lebih dari dua karakter
peraturan di satu tempat. Label biasanya memuat gambar barang
terlarang dan penjelasan tertulis.
c. Penjelasan Informasi
Tanda informasi berbeda dengan tanda identifikasi karena memberikan
informasi luas tentang lokasi tertentu. Tanda informasi biasanya
terdapat di pintu masuk fasilitas. Beberapa detailnya antara lain letak
dan fungsi berbagai barang di dalam ruangan. Saat ini, tag informasi
dapat berisi informasi lain, seperti nama pengguna dan kata sandi Wi-
Fi.
26
namun yang lebih penting, mereka juga dapat membantu menunjukkan
kepedulian masyarakat dengan menciptakan lingkungan di mana setiap
orang dapat menemukan jalan di sekitar gedung. Definisi ini juga
mencakup rujukan tanda bagi penyandang disabilitas pendengaran,
pengguna kursi roda, anak-anak, dan ibu hamil.
e. Tanda Darurat
Rambu-rambu rute tersebut meliputi: Kotak P3K, rambu telepon
darurat, rambu kebakaran dan bahaya. Pelabelan pertolongan pertama
di Indonesia masih belum umum. Walaupun kita mempunyai tempat
untuk mendapatkannya, namun sangat dibutuhkan apalagi jika terjadi
kecelakaan.
27
Gambar 16 Warna Sebagai Bantuan
g. Bantuan Peta
Beberapa fungsi ruang membutuhkan peta lokasi sebagai pembantu
pencari orientasi.
28
i. Sistem Sirkulasi sebagai Penanda
Penanda juga dapat menempel pada area tangga sebagai sirkulasi.
29
Kelas : Kelas II Operator : UPT Ditjen
Hubud
Jam Operasi : 07:00 - 14:00 WIB
Maskapai : ATR 72
Servis LLU : AFIS
Meteorology : Ada
Services
Servis DPPU : Tidak Ada
Servis Internet : Ada
Fasilitas Publik : Parkir, Mushola, Toilet, Tempat Duduk, Charging Point,
Smoking Area, Pocadi (Pojok Baca Digital), Play Kids
Transportasi : Taxi
Publik
Rencana Induk : Renstra Bandara, LAKIP, Rencana Kerja Tahunan,
Perjanjian Kinerja, Rencana Aksi, Laporan Tahunan,
Sertifikat Bandar Udara, Register Bandar Udara, ASP, AEP
(Sumber : https://hubud.dephub.go.id/hubud/website/bandara/29)
b. Ukuran
Informasi Terminal
Total Area 1.320 m2
Kapasitas 100 orang
Luas Area Ruang Tunggu 300 m2
Keberangkatan
Luas Area Ruang Tunggu Kedatangan 225 m2
Landasan Pacu / Runway
Ukuran / Dimensi 1800 m x 30m
Total Area 54000 m2
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 23 F/C/Y/T
Daerah Transisional Tebing ketinggian variatif 0 s/d 9m
30
Taxiway
Total Area 1.710 m2
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 23 F/C/Y/T
Apron
Total Area 6.400 m2
Kapasitas Pesawat Udara ATR 72-600 atau yang sejenis
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 23 F/C/Y/T
Daerah RESA
Total Area 8.100 m2
Konstruksi Rumput
Landasan Putar / Turning Area
Ukuran / Dimensi 4m x 375m
Total Area 1,500 m2
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 23 F/C/Y/T
Daerah Henti / Stopway
Total Area 900 m2
Konstruksi Rumput
Hangar
-
(Sumber : https://hubud.dephub.go.id/hubud/website/bandara/29)
c. Peta Bandara
31
Gambar 20 Peta Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya
(Sumber : https://hubud.dephub.go.id/hubud/website/bandara/29)
d. Foto Bandara
(Sumber : https://hubud.dephub.go.id/hubud/website/bandara/29)
32
BAB 3
TINJAUAN LOKASI
33
Gambar 24 Site Eksisting Bandara Dewadaru
34
(Sumber : Direktoral Jenderal Perhubungan Udara)
Informasi Terminal
Ukuran / Dimensi 12 m x 10m
Total Area 120 m2
Kapasitas 30 orang
Landasan Pacu / Runway
Ukuran / Dimensi 1200m x 30m
Total Area 36000 m2
Konstruksi Aspal Hotmix
Azimuth 13-31
PCN 15 F/C/Y/T
Daerah Transisional Tebing ketinggian variatif 0 s/d 9m
Taxiway
Total Area 975 m2
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 15F/C/Y/T
Apron
Total Area 4550m2
Kapasitas Pesawat Udara ATR 72-600 atau yang sejenis
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 15/F/C/Y/T
Landasan Hubung
Ukuran / Dimension 65m x 15m
Total Area 975 m2
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 15 F/C/Y/T
Kapasitas ATR 72-600 atau yang sejenis
Daerah RESA
Ukuran / Dimensi 180m x 60m
35
Total Area 10.800 m2
Konstruksi Tanah Padat
Landasan Putar / Turning Area
Ukuran / Dimensi 4m x 375m
Total Area 1,500 m2
Konstruksi Aspal Hotmix
PCN 14 F/C/Y/T
Daerah Henti / Stopway
Ukuran / Dimensi 80m x 60m
Total Area 4,800 m2
Konstruksi Rumput
Landasan Pacu / Runaway Strip
Ukuran / Dimensi 1,320 m x 80 m
Total Area 105,600 m2
Konstruksi Tanah Padat
Hangar
-
(Sumber : http://hubud.dephub.go.id/?en/bandara/detail/103)
36
BAB 4
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
a. Penumpang
b. Operator Penerbangan
c. Operator Bandar Udara atau Lembaga
d. Pengusaha Retail
e. Pemerintah
a. Penumpang
37
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penumpang berbeda-beda
tergantung dengan kebutuhan para penumpang. Berikut ini kegiatan-
kegiatan yang dilakukan para penumpang di terminal Bandar udara.
b. Maskapai Penerbangan
38
Staff Front Office
39
Kantor dan Administrasi
40
Petugas Boarding Pass Datang
Parkir
Melakukan presensi
Memanggil para penumpang pesawat
sesuai dengan maskapai masing-masing
Mengecek tiket para penumpang
maskapai
Istirahat
Buang air
41
Memberikan simulasi keamanan
Istirahat
Buang air
Petugas pengangkut barang Datang
Bagasi Parkir
Menyusun bagasi penumpang dengan
baik dan rapi
Mengangkut dan mengantar barang
kedalam bagasi pesawat
Istirahat
Buang air
(Sumber : Analisa Pribadi)
42
Parkir
Mengantar makanan
Membersihkan meja
Membersihkan ruangan
Istirahat
Buang air
Retail
a. Penumpang Domestik
43
Tabel 16 Analisis Pola Kebutuhan Ruang Penumpang Domestik
44
b. Maskapai Penerbangan
Staff Front Office
45
Buang Air
Staff Pelayanan Datang Pintu masuk
Bagasi Parkir Area Parkir Pengelola
Melakukan Area Presensi
presensi Ruang Rapat
Briefing Area Check-in
Mengontrol bagasi Kantin
yang dibawa Toilet
pesawat
Menimbang bagasi
Istirahat
Buang air
46
lapangan
Memimpin briefing
pegawai dan kru
Istirahat
Buang air
Staff Datang Pintu Masuk
Administrasi Parkir Area Parkir
Melakukan presensi Area Presensi
Mengelola bagian Ruang Administrasi
administrasi Ruang Rapat
Mengurus bagian Kantin
keuangan Toilet
Rapat
Istirahat
Buang air
Staff Bagasi Datang Pintu Masuk
Parkir Area Parkir Pengelola
Melakukan presensi Area Presensi
Mendata bagasi Area Pendataan
yang diangkut dan Bagasi
dibawa maskapai Kantin
Istirahat Toilet
Buang air
Petugas Boarding Datang Pintu Masuk
Pass Parkir Area Parkir Pengelola
Melakukan presensi Area Presensi
Memanggil para Area Kerja Petugas
penumpang pesawat Boarding
sesuai dengan Area Pengecekan
maskapai masing- Boarding pass
masing
47
Mengecek tiket Kantin
para penumpang Toilet
maskapai
Istirahat
Buang air
48
pertolongan Ruang Simulasi
keselamatan Kantin
apabila terjadi Toilet
kecelakaan
Memadamkan api
apabila terjadi
kebakaran
Memberikan
simulasi keamanan
Istirahat
Buang air
Petugas Datang Pintu Masuk
pengangkut Parkir Area parkir
barang Bagasi Menyusun bagasi Area bagasi terminal
penumpang dengan Area sirkulasi bagasi
baik dan rapi dari terminal ke
Mengangkut dan pesawat
mengantar barang Toilet
kedalam bagasi
pesawat
Istirahat
Buang air
(Sumber : Analisa Pribadi)
49
Presensi Area presensi
Mengawasi Ruang kerja manager
pekerjaan Area pembayaran
karyawan Kantin pengelola
Memastikan Toilet
operasional
perusahaan berjalan
dengan baik
Istirahat
Buang air
Koki Datang Area masuk
Parkir Area parkir pengelola
Memasak Dapur
Istirahat Kantin pengelola
Buang air Toilet
Pelayan Datang Area masuk
Parkir Area parkir pengelola
Mengantar Area makan restaurant
makanan Kantin pengelola
Membersihkan Toilet
meja
Membersihkan
ruangan
Istirahat
Buang air
Retail
50
Manager Datang Area masuk
Parkir Area parkir pengelola
Presensi Area presensi
Mengawasi Ruang kerja manager
pekerjaan Kantin pengelola
karyawan Toilet
Memastikan
operasional
perusahaan
berjalan dengan
baik
Istirahat
Buang air
Pegawai Datang Area masuk
Parkir Area parkir pengelola
Presensi Area presensi
Menjual dan Area makan food
melayani court
pelanggan Area pembayaran
Istirahat Kantin pengelola
Buang air Toilet
(Sumber : Analisa Pribadi)
a. Kedatangan
51
Bulan/Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Januari 6 1 0 7 217
Februari 0 89 8 40 157
Maret 0 166 39 51 507
April 0 156 49 51 434
Mei 145 217 193 141 346
Juni 205 259 192 199 823
Juli 294 287 212 291 835
Agustus 346 397 284 696 1141
September 279 309 208 467 809
Oktober 284 241 146 380 710
November 119 151 67 742 760
Desember 109 124 150 957 960
Total 1787 2397 1548 4022 7753
b. Keberangkatan
52
Total 2027 2595 1839 4601 8479
KEDATANGAN
9000
8000
7753
7000
6000
5000
4000 4022
3000
2397
2000 1787
1548
1000
0
2015 2016 2017 2018 2019
53
KEBERANGKATAN
9000
8479
8000
7000
6000
5000
4601
4000
3000
2595
2000 2027 1839
1000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Yi = a + bXi
d. Persamaan trend dengan least squared method untuk kedatangan
penumpang
54
Jml 17507 0 13557 10
Yi = a + bXi
Yi = a + bXi
55
Y= 3908,2 + 1491 Xi…….(Tahun)
Y= 325,68 + 10,35 Xi……(Bulan)
f. Skala X Bulan Untuk Kedatangan dan Keberangkatan Penumapang
2015 2016 2017 2018 2019 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Jan -29,5 -17,5 -5,5 6,5 18,5 30,5 42,5 54,5 66,5 78,5 90,5
Feb -28,5 -16,5 -4,5 7,5 19,5 31,5 43,5 55,5 67,5 79,5 91,5
Ma -27,5 -15,5 -3,5 8,5 20,5 32,5 44,5 56,5 68,5 80,5 92,5
r
Apr -26,5 -14,5 -2,5 9,5 21,5 33,5 45,5 57,5 69,5 81,5 93,5
Mei -25,5 -13,5 -1,5 10,5 22,5 34,5 46,5 58,5 70,5 82,5 94,5
Jun -24,5 -12,5 -0,5 11,5 23,5 35,5 47,5 59,5 71,5 83,5 95,5
Jul -23,5 -11,5 0,5 12,5 24,5 36,5 48,5 60,5 72,5 84,5 96,5
Agt -22,5 -10,5 1,5 13,5 25,5 37,5 49,5 61,5 73,5 85,5 97,5
Sep -21,5 -9,5 2,5 14,5 26,5 38,5 50,5 62,5 74,5 86,5 98,5
Okt -20,5 -8,5 3,5 15,5 27,5 39,5 51,5 63,5 75,5 87,5 99,5
Nov -19,5 -7,5 4,5 16,5 28,5 40,5 52,5 64,5 76,5 88,5 100,5
Des -18,5 -6,5 5,5 17,5 29,5 41,5 53,5 65,5 77,5 89,5 101,5
g. Menentukan Nilai Trend Tiap Bulan dari Tahun 2015 – 2019 untuk
Kedatangan dan Keberangkatan
Kedatangan
56
April 42,68 155,48 268,28 381,08 493,88
Mei 52,08 164,88 277,68 390,48 503,28
Juni 61,48 174,28 287,08 399,88 512,68
Juli 70,88 183,68 296,48 409,28 522,08
Agustus 80,28 193,08 305,88 418,68 531,48
September 89,68 202,48 315,28 428,08 540,88
Oktober 99,08 211,88 324,68 437,48 550,28
November 108,48 221,28 334,08 446,88 559,68
Desember 117,88 230,68 343,48 456,28 565,08
Keberangkatan
Tabel 29. Presentase Nilai Real Terhadap Trend untuk Kedatangan Penumpang (%)
57
Januari 41,43646 0,785669 0 1,983677 58,19447
Februari 0 65,1156 3,20667 11,04118 33,04707
Maret 0 113,6364 15,6489 13,72148 104,6483
April 0 100,3344 18,2645 13,38302 87,8756
Mei 278,4178 131,6109 69,50447 36,1094 68,74901
Juni 333,4418 148,6114 66,88031 49,76493 160,529
Juli 414,7856 156,25 71,50567 71,10047 159,9372
Agustus 430,9915 205,6143 92,84687 166,2367 214,6835
September 311,1062 152,6077 65,9731 109,0918 149,5711
Oktober 286,6371 133,7436 44,96735 86,86111 129,0252
November 109,6976 68,23933 20,05508 166,0401 135,7919
Desember 92,46692 53,75412 43,67066 209,7396 168,6933
Keberangkatan
Tabel 30. Presentase Nilai Real Terhadap Trend untuk Keberangkatan Penumpang (%)
58
Desember 114,0047 59,98336 52,27323 189,422 152,9306
Tabel 31. Perhitungan Nilai Median Setiap Bulan untk Kedatangan Penumpang
1 2 3 4 5 Median
Januari 6 1 0 7 271 0
Februari 0 89 8 40 157 8
Maret 0 166 39 51 507 39
April 0 156 49 51 434 49
Mei 145 217 193 141 346 193
Juni 205 259 192 199 823 192
Juli 294 287 212 291 835 212
Agustus 346 397 284 696 1141 284
September 279 309 208 467 809 208
Oktober 284 241 146 380 710 146
November 119 151 67 742 760 67
Desember 109 124 150 957 960 150
Jumlah 1548
Keberangkatan
Tabel 32. Perhitungan Nilai Median Setiap Bulan untk Keberangkatan Penumpang
1 2 3 4 5 Median
Januari 6 2 0 25 570 0
Februari 0 103 1 72 210 1
Maret 0 190 83 89 511 83
April 0 157 73 42 507 73
59
Mei 238 211 142 164 409 142
Juni 217 236 192 220 869 192
Juli 354 323 253 307 877 253
Agustus 346 442 344 826 1074 344
September 311 348 222 601 955 222
Oktober 288 292 209 540 769 209
November 114 136 120 755 763 120
Desember 153 155 200 960 965 200
Jumlah 1839
Kedatangan Keberangkatan
Bulan Musim % Bulan Musim %
Januari 0 Januari 0
Februari 6,20155 Februari 0,652529
Maret 30,23256 Maret 54,15987
April 37,9845 April 47,63458
Mei 149,6124 Mei 92,65905
Juni 148,8372 Juni 125,2855
Juli 164,3411 Juli 165,0897
Agustus 220,155 Agustus 224,4698
September 161,2403 September 144,8613
Oktober 113,1783 Oktober 136,3785
November 51,93798 November 78,30346
60
Desember 116,2791 Desember 130,5057
Tabel 34. Trend Kedatangan Penumpang Setiap Bulan untuk Tahun Peramalan
Keberangkatan
Tabel 35. Trend Keberangkatan Penumpang Setiap Bulan untk Tahun Peramalan
61
Agustus 713,805 838,005 962,205 1210,605 1334,805
September 724,155 848,355 972,555 1220,955 1345,155
Oktober 734,505 858,705 982,905 1231,305 1355,505
November 744,855 869,055 993,255 1241,655 1365,855
Desember 755,205 879,405 1003,605 1252,005 1376,205
Kedatangan
Keberangkatan
62
2025 2026 2027 2028 2029
Januari 0 0 0 0 0
Februari 4,252561 5,063002 5,873442 6,683883 7,494323
Maret 358,5681 425,8347 493,1012 560,3678 627,6344
April 321,2973 379,4595 438,6216 497,7838 556,9459
Mei 632,6343 747,7169 862,7994 977,882 1092,965
Juni 8668,3599 1023,965 1179,569 1335,174 1490,778
Juli 1161,332 1366,373 1571,415 1778,456 1981,498
Agustus 1602,277 1881,068 2159,86 2438,651 2717,443
September 1049,021 1228,938 1408,856 1588,774 1768,692
Oktober 1001,707 1171,089 1340,471 1509,853 1679,235
November 583,247 680,4998 777,7527 875,0055 972,2584
Desember 985,5856 1147,674 1309,762 1471,85 1633,938
Total 8567,281 10057,68 11548,08 13038,48 14528,88
j. Kapasitas Penumpang
Kedatangan Keberangkatan
Juli Agustus Juli Agustus
2024 1043 1418 1161 1602
2025 1228 1666 1366 1881
2026 1414 1915 1571 2159
2027 1599 2163 1776 2438
2028 1784 2411 2438 2717
63
2029 2177 2939 2187 2996
= 5116 : 60 hari
= 5183 : 60 hari
Jumlah = 346
l. Jumlah Pesawat
Penumpang pesawat pada jam sibuk untuk tahun 2029 adalah 173
penumpang, sedangkan pesawat yang akan melayani penumpang
64
dengankapasitas tempat duduk terbesar adalah ATR 72 – 600 dengan
kapasitas 70 penumpang.
Pesawat
= 0,8 x 70
= 56 penumpang
= 173/56
= 3 pesawat
1 Kerb V V V
2 Hall V V V
3 R. Pengecekan tiket V V V
5 Ruang informasi V V V
Security check / X- V V V
6 ray
7 Check-in counter V V V
Ruang tunggu V V V
8 keberangkatan
9 CIP room V V V
10 ATM center V V V
11 Lavatory V V V V
12 Ruang ibadah V V V
13 Gate V V V
65
Baggage claim V V V
14 area
16 Area konsesi V V V
Ruang pengelola V V V
17 bandara
Ruang pengelola V V V
18 maskapai
19 Ruang rapat V V V
20 Ruang arsip V V V
21 Gudang V V V
22 Ruang catering V V V
23 Ruang genset V V V
25 Ruang chiller V V V
26 Ruang AHU V V V
27 Ruang ATC V V V
29 Gedung PKP-PK V V V
31 Ruang rehabilitasi V V V
32 Money changer V V V
Tourist information V V V
33 center
34 Foodcourt V V V V
37 Area parkir V V V
66
4.1.5 Pendekatan Program Ruang
Studi besaran ruang dianalisa berdasarkan standar dan analsia
pribadi melalui studi preseden. Dasar dari perhitungan dilakukan dengan
menggunakan jumlah penumpang jam sibuk. Standar yang digunakan
adalah:
No Sirkulasi Keterangan
1 5-10 % Standar minimum untuk sirkulasi
2 20% Standar kebutuhan keleuasaan dalam sirkulasi
3 30% Tuntutan untuk kenyamanan fisik
4 40% Tuntutan untuk kenyamanan psikologis
5 50% Tuntutan untuk kegiatan spesifik
6 70-100 % Terkait dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan
67
a. Pendekatan Besaran Ruang Kegiatan Utama
Keberangkatan
Curb Keberangkatan
Curb side merupakan panjang bagian depan yang berhubungan langsung
dengan jalan dari bangunan terminal. Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 panjang
curb dapat dihitung sebagai berikut:
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
- 𝐿 = 0,095 a.p. meter (+10%) L= panjang
= 87 x 80% x 0,095 (+10%) P = penumpng yang
= 7,3 m menggunakan
mobil/taksi
a = jumlah penumpang
datang waktu sibuk
Luas = panjang kerb x 5 + 20%
= (7,3 x 5) + 20% = 44 m2 (pembulatan)
Hall Keberangkatan
Hall keberangkatan harus memiliki luasan yang cukup untuk menampung
penumpang datang pada waktu sibuk. Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 luas hall
keberangkatan dapat dihitung sebagai berikut:
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
- 𝐴=0,75 [𝑎(1+ƒ)+b] m2 A = luas hall
= 0,75 [87 (1+2)+0] m2 keberangkatan
= 196 m2 (pembulatan) a = jumlah penumpang
datang waktu sibuk
b = jumlah penumpang
68
transfer
f = jumlah pengantar /
penumpang
Security Check
Security check merupakan area dimana penumpang dan barang bawaan/bagasi
akan diperiksa. Peralatan yang digunakan adalah metal detector dan mesin x-
ray. Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 luas security check dapat dihitung sebagai
berikut:
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
+- 30m2 Unit L= panjang
𝑁= (𝑎+𝑏)/300 unit P = penumpng yang
= 87/300 menggunakan
= 1 unit mobil/taksi
Luas metal detector a = jumlah penumpang
A= (0,8 x 0,5) datang waktu sibuk
= 0,4 m2
Luas X-ray
A= 2,2 x 0,9
= 1,98 m2
Luas = 0,4 + 1,98
= 3 m2 (pembulatan)
Check-in Counter
Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 jumlah Check-in Counter dapat dihitung
69
sebagai berikut:
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
1 check in N= (a+b)t1/60 counter N = jumalah unit
counter (+10%) a = jumlah penumpang
= (87 + 0) / 60 counter datang waktu sibuk
(+10%) b = jumlah penumpang
= 2 counter transfer
t1 = waktu pemrosesan
check-in penumpang
Hall Check-in
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Penerbangan Perhubungan Udara SNI – 03
– 7046 – 2004, luas hall check-in dapat dihitung sebagai berikut:
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
- A= (0,25 x 87) + 100% A = Luas
= 44 m2 (pembulatan)
70
= 94 m2 (pembulatan) terlama
v = rata2 wkt tunggu
tercepat
k = proporsi penumpang
menunggu tercepat
(Sumber : SKEP/77/VI/2005)
= 180×60%/2
= 54 m2 (pembulatan)
71
(Sumber : SKEP/77/VI/2005)
Gate Keberangkatan
Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 luas gate keberangkatan dapat dihitung sebagai
berikut :
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
- A=(m.s) m2 A = luasan toilet
Kedatangan
Gate Kedatangan
Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 luas gate kedatangan dapat dihitung sebagai
berikut :
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
- A=(m.s) m2 A = luasan toilet
72
Pendekatan Besaran Baggage Claim Area
Hall Kedatangan
Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 luas hall kedatangan dapat dihitung sebagai
berikut :
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
+- 30m2 𝐴=0,375 (𝑏+𝑐+2𝑐 ƒ m2 A = luas
(+10%)
b = penumpang transit
= 0,375 (86 + 172) +10% c = penumpang datang
Curb Kedatangan
73
Dalam SNI – 03 – 7046 – 2004 luas curb kedatangan dapat dihitung sebagai
berikut :
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
- 𝐿=0,095 𝑐 𝑝 meter (+10%) A = luas
= 0,095 x 86 x 80% (+10%) b = penumpang transit
= 7 m2 (pembulatan) c = penumpang datang
waktu sibuk
f = jumlah pengantar /
penumpang
Luas = panjang kerb x 5 + 20%
= 42 m2
Hall Kedatangan
Dalam SKEP/77/VI/2005 luas dapat dihitung sebagai berikut:
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
4m2 A = P x 0,2 x 1m2 + 10% A = luasan toilet
(Sumber : SKEP/77/VI/2005)
74
No Ruang Kapasitas Sumber Luas (m2)
Kelompok Ruang Penumpang Keberangkatan
1 Kerb Keberangkatan 87 orang SNI 44
2 Hall Keberangkatan 261 orang SNI 196
3 Ruang trolley rack 28 trolley MH 3,67
4 R. Reservasi Tiket 2 maskapai AS 23,4
5 Lavatory AS 22,54
6 Toilet Difavel 1 orang PERMEN 5,44
7 Nursery room 1 orang PERMENKES 12
8 Musholla 5% PJS = 4 DA 6,55
9 Security Check 1 1 counter AS 4,89
1 petugas
10 Security Check 2 1 unit Xray SNI & AS 3
1 unit metal
detector
11 Hall Check-in 87 orang SNI 44
12 Ruang Konsesi SNI 54
(Privat)
13 VIP Lounge 10 orang AS 36,93
14 Ruang Tunggu 87 orang SKEP 94
Penumpang
15 Gate Keberangkatan 70 orang SNI 126
Luas total 676,42
Luas total + sirkulasi 20% 811,704
Kelompok Ruang Kedatangan
1 Gate Kedatangan 70 orang SNI 126
2 Baggage claim area 86 orang SNI 86
( belum termasuk
claim device)
3 Lost and found 2 counter AS 30
4 Hall kedatangan 258 orang SNI 107
75
5 Lavatory SKEP 22,54
6 Toilet Difabel 1 orang PERMEN 5,44
7 Nursery room 1 orang AS 12
8 Kerb Kedatangan 86 orang SNI 42
9 Ruang trolley rack 28 trolley MH 3,43
Luas total 434,41
Luas total + sirkulasi 20% 521,292
Kelompok Ruang Penjemputan
1 Public area 346 orang HAB 311,4
2 Lavatory SKEP 29,31
3 Toilet difabel 1 orang PERMEN 5,44
4 Nursery room 1 orang AS 12
5 Musholla 17 orang DA 17,34
6 Ruang informasi 2 orang AS 8,19
Luas total 383,68
Luas total + sirkulasi 20% 460,41
Kelompok Ruang UPBU & AIRNAV
1 Hall penerimaan 10 orang HAB 9
2 Ruang kepala bandara 1 orang DA 25
3 Ruang kepala subseksi 1 orang DA 15
tata usaha
4 Ruang Kadin TU dan 1 orang MH 31,2
kesekretariatan
5 Ruang kepala teknik, 1 orang DA 15
operasi keamanan, dan
pelayanan darurat
6 Loker pengelola 25 AS 5,11
7 Ruang rapat 20 DA 27,6
8 Ruang arsip MH 7,02
9 Lavatory AS 11,13
10 Gudang 1 unit PERMEN 20
11 Ruang Airnav 2 orang AS 42,24
76
12 Kantin pengelola 20 orang DA & 60,2
MENPAR
Luas total 268,5
Luas total + sirkulasi 20% 322,2
Kelompok Ruang Servis
1 Ruang OB 5 orang AS 5,53
2 Janitor 1 orang AS 1,94
Luas total 7,47
Luas total + sirkulasi 20% 8,96
Kelompok Ruang Konsesi
1 Money changer 10 orang AS 35,53
2 Retail shop 5 unit SNI 120,9
3 Tourist information 20 orang DA & MH 86,5
center
4 Foodcourt 3 unit AS & DA 179,28
5 ATM center 5 unit AS 15
Luas total 437,21
Luas total + sirkulasi 20% 524,65
Power House
77
Merupakan bangunan untuk menampung peralatan utama elektrikal
seperti genset, panel listrik, dan trafo.
Bangunan AAB
Parkir Pengunjung
Menurut SKEP/77/VI/2005, kebutuhan luas ruang parkir dapat dihitung sebagai
berikut:
Pada bandara Analisis perhitungan luas Keterangan
sebelumnya
+- 5 mobil 𝐴=𝐸׃ A = jml kendaraan parkir
+- 15 motor = 173 x 0,8 E = jml PWS
f = jml kendaraan (0,8)
= 138 kendaraan
(pembulatan)
(Sumber : SKEP/77/VI/2005)
Motor = 48 x 2 m2 = 96 m2
78
Mobil = 21 x 15 m2 = 315 m2
Kebutuhan Parkir Pengelola
Motor = 4 x 15 m2 = 50 m2
Mobil = 16 x 2 m2 = 32 m2
e. Luas Lahan Efektif
Total Kebutuhan Ruang Indoor
79
Pengelola 32 m2 50 m2 82 m2
Pengunjung 315 m2 96 m2 411 m2
Persewaan (5 mobil x 15 m2) (10 motor x 2 m2) 95 m2
= 75 m2 =20 m2
Total luas 588 m2
Total luas + sirkulasi 20% 1176 m2
80
TERMINAL
a. Ukuran Site
Luas Site : 302.000 m2 (Termasuk Sisi Udara)
Panjang Runaway : 1200m
Lebar Runaway : 30m
Lebar Taxiway : 17m
Luas Apron : 4500m2
Tipe Pesawat : ATR 72-500
b. Batas – Batas Tapak
Utara : Jalan H. Datuk Moh. Amin
Timur : Jalan Karimun Adil dan pemukiman
Selatan : Jalan Soegijapranata
Barat : Jalan Soegijapranata
c. Regulasi
GSP : 50 m
KDB : 60%
KLB : Max. 4 Lantai
81
4.2.4 Aksesibilitas Menuju Lahan
Jalan menju lokasi tapak merupakan jalan dua arah dengan
perkerasan aspal. Kondisi yang dimiliki berlubang dan lebar jalan adalah
±4.00 m. Kendaraan yang dapat melewati area tersebut adalah mobil dan
motor. Pada sepanjang jalan menuju ke tapak akan ditemui pula tanah
yang masih berupa hutan mangrove sehingga tidak difungsikan sebagai
bangunan.
Kemiringan Lahan
82
𝐾𝑒𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥−𝑦= 5,1 º
(Sumber: indiansustainabality.wordpress.com)
83
Jaringan air bersih pada Bandara Dewadaru Karimunjawa
menggunakan system downfeed dimana sumber air ditampung dalam
groundtank kemudian dialirkan ke uppertank yang selanjutnya
disalurkan ke area-area yang membutuhkan air bersih. Sumber air
diperoleh dari dan sumur dalam yang dialirkan, disaring dan
ditampung dalam groundtank. Dari groundtank, air akan dipompakan
ke uppertank kemudian di distribusikan ke titik-titik shaft yang
menyalurkan langsung pada titik-titik pemakaian di lantai (system
down feed).
84
Gambar 31. Konsep Bagan Sistem Downfeed
Limbah Sanitair
Limbah Dapur
a. Suplai Utama
Suplai utama diambil dari PLN, kebutuhan listrik dibagi 2 bagian dari
bandara sendiri dan dari PLN. Dengan kedua suplai tersebut sebagai
85
sistem yang digunakan maka listrik dari bandara harus dibuat sinkron
dengan PLN sehingga suplai dapat tercukupi dan berjalan dengan baik.
c. Peralatan Sub-Station
a. Kelompok Kritikal
b. Kelompok Essential
86
dan lain-lain. Jaringan essential mendapat aliran dari sumber daya
utama yang didukung oleh sumber daya cadangan.
c. Hidran Pemadam
87
Gambar 32. Komponen Hidran
(Sumber: firehydrant.id)
(Sumber: www.naffico.com)
e. Sprinkler
88
pecah pada suhu tertentu pada saat terjadi kebakaran dan
mengeluarkan air.
(Sumber: www.bromindo.com)
f. Tangga Darurat
(Sumber: Produksielektronik.com)
89
Peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan berdasarkan ketentuan FAA
meliputi:
(Sumber: Produksielektronik.com)
90
kedatangan, pintu masuk, hall kedatangan, koridor, area check-in, ruang
tunggu, ruang bagasi, bagasi claim, area kedatangan.
91
karena bentuk fleksibel yang dapat diterapkan pada berbagai bentuk-
bentuk geometri dengan struktur yang kokoh.
92
BAB 5
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
93
Kelompok Ruang Kedatangan
1 Gate Kedatangan 70 orang SNI 126
2 Baggage claim area 86 orang SNI 86
( belum termasuk
claim device)
3 Lost and found 2 counter AS 30
4 Hall kedatangan 258 orang SNI 107
5 Lavatory SKEP 22,54
6 Toilet Difabel 1 orang PERMEN 5,44
7 Nursery room 1 orang AS 12
8 Kerb Kedatangan 86 orang SNI 42
9 Ruang trolley rack 28 trolley MH 3,43
Luas total 434,41
Luas total + sirkulasi 20% 521,292
Kelompok Ruang Penjemputan
1 Public area 346 orang HAB 311,4
2 Lavatory SKEP 29,31
3 Toilet difabel 1 orang PERMEN 5,44
4 Nursery room 1 orang AS 12
5 Musholla 17 orang DA 17,34
6 Ruang informasi 2 orang AS 8,19
Luas total 383,68
Luas total + sirkulasi 20% 460,41
Kelompok Ruang UPBU & AIRNAV
1 Hall penerimaan 10 orang HAB 9
2 Ruang kepala bandara 1 orang DA 25
3 Ruang kepala subseksi 1 orang DA 15
tata usaha
4 Ruang Kadin TU dan 1 orang MH 31,2
kesekretariatan
5 Ruang kepala teknik, 1 orang DA 15
operasi keamanan, dan
94
pelayanan darurat
6 Loker pengelola 25 AS 5,11
7 Ruang rapat 20 DA 27,6
8 Ruang arsip MH 7,02
9 Lavatory AS 11,13
10 Gudang 1 unit PERMEN 20
11 Ruang Airnav 2 orang AS 42,24
12 Kantin pengelola 20 orang DA & 60,2
MENPAR
Luas total 268,5
Luas total + sirkulasi 20% 322,2
Kelompok Ruang Servis
1 Ruang OB 5 orang AS 5,53
2 Janitor 1 orang AS 1,94
Luas total 7,47
Luas total + sirkulasi 20% 8,96
Kelompok Ruang Konsesi
1 Money changer 10 orang AS 35,53
2 Retail shop 5 unit SNI 120,9
3 Tourist information 20 orang DA & MH 86,5
center
4 Foodcourt 3 unit AS & DA 179,28
5 ATM center 5 unit AS 15
Luas total 437,21
Luas total + sirkulasi 20% 524,65
95
3 Kelompok Ruang Penjemputan 460,42 m2
4 Kelompok Ruang UPBU & AIRNAV 318,82 m2
5 Kelompok Ruang Pengelola Maskapai 151,13 m2
6 Kelompok Keamanan Bandara 27,93 m2
7 Kelompok Ruang Servis 32,69 m2
8 Kelompok Ruang Konsesi 524,65 m2
Total 2904,52 m2
96
b. Eksisting
d. Ukuran Site
Luas Site : 302.000 m2 (Termasuk Sisi Udara)
Panjang Runaway : 1200m
Lebar Runaway : 30m
Lebar Taxiway : 17m
Luas Apron : 4500m2
Tipe Pesawat : ATR 72-600
e. Batas – Batas Tapak
Utara : Jalan H. Datuk Moh. Amin
Timur : Jalan Karimun Adil dan pemukiman
Selatan : Jalan Soegijapranata
Barat : Jalan Soegijapranata
f. Regulasi
GSP : 50 m
KDB : 60%
KLB : Max. 4 Lantai
97
5.2 Program Dasar Perancangan
5.2.1 Aspek Kinerja
a. Sistem Penghawaan
Sistem tenaga listrik di bandar udara terdiri dari empat unsur yaitu
pembangkit, transmisi, distribusi dan pemakai tenaga listrik. Transmisi
digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke pusat-
pusat beban sedangkan distribusi digunakan untuk menyalurkan tenaga
listrik dari pusat beban ke masing-masing pemakai tenaga listrik.
98
Jaringan Pipa Pemadam
Hidran Pemadam
Pompa Pemadam Kebakaran
Sprinkler
Tangga Darurat
Alat Pemadam Api Ringan
e. Sistem Komunikasi
g. Sistem Keamanan
99
sudut tertentu pada bangunan untuk dapat menjangkau semua bagian
ruangan.
100
DAFTAR PUSTAKA
Ashford, N., & Wright, P. H. (1992). Airport Engineering. New York: Wiley-
Interscience.
Balai, S., Nasional, T., & Tahun, K. (n.d.). Statistik Balai Taman Nasional
Karimunjawa Tahun 2022-2.
Brenda & Robert Vale, 1991 (First edition). Green Architecture: Design for an
Energy-Conscious Future.
101
ICAO. (2017). Electricity Supplies. Aerodrome Design Manual Second Edition,
Part 5 - Electrical System. Canada: International Civil Aviation Organization.
(hlm: 11-12) Retrieved
Menhub, (2014). Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar
Udara. No.PM 40.
Pemerintah Kabupaten Jepara, (2010). Buku Putih Sanitasi Kota Jepara. Jepara:
Bappeda Kabupaten Jepara.
102
Permen Parekraf, (2014). Standar Usaha Restoran. No 11. Jakarta. content
%2Fuploads%2F2018%2F09%2FPeraturan-tentang-Standar-Usaha-
Restoran-dan-Rumah-
Makan.pdf&usg=AOvVaw1Eu8mUH2lI8vNjosvwA5NA
Permen PU, (2006). Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan. No 30 / PRT/M/2006. Jakarta.
103