B Indo Ridho
B Indo Ridho
Senyum cerahnya
mencerminkan campuran antara kegembiraan dan ketegangan. Itu adalah hari
pertama Ridho masuk sekolah di SMK, sebuah babak baru dalam perjalanan
pendidikannya.
Sejak pagi, Ridho sudah bersiap-siap dengan penuh antusiasme. Seragam baru yang
rapi dan tas punggung yang berisi buku-buku pelajaran menjadi saksi bisu akan
semangatnya. Meskipun dia pernah merasakan atmosfer sekolah saat SMP, SMK
memberikan tantangan dan ekspektasi baru baginya.
Dia mengikuti arahan petugas sekolah dan akhirnya sampai di kelasnya. Ruangan itu
penuh dengan suara cekcok dan gelak tawa. Ridho mencari tempat duduknya, lalu
menempatkan tasnya di sebelah meja. Untung saja di kelasnya ada beberapa orang
yang sudah ia kenal. Namanya Edbert, nah Edbert ini duduk berseblahan dengan
Ridho, dan ia ada salah satu teman yang sudah Ridho kenal darui sd dan smp.
“ halo dho, ternyata kau sekolah di smk sini ya” ucap Edbert yang kaget meilhat
Ridho masuk di sekolah Smk.
Selain Edbert ternyata ada juga Alendra yang juga sudah Ridho kenal dari Sd
maupun Smp juga. Ridho mulai merasa lebih nyaman dan ikut serta dalam
percakapan ringan. Mereka berbagi cerita tentang pengalaman mereka bisa masuk
ke sekolah ini dan harapan mereka untuk masa depan di SMK ini.
Waktu pun berjalan dengan cepat. Wali kelaspun masuk ke kelas, menyapa semua
siswa baru dengan ramah. Ridho mencoba untuk fokus, meskipun masih merasakan
ketegangan. Dia merasa bersyukur karena guru-guru di SMK ini terlihat peduli dan
siap membantu.
Namun, ujian sejati Ridho baru dimulai ketika pelajaran kopetensi dimulai. SMK
tempat Ridho belajar adalah sekolah teknik yang memiliki fokus pada bidang
kejuruan. Meskipun dia memiliki ketertarikan dalam bidang tersebut, namun
sejujurnya dia belum memiliki banyak pengalaman tentang komputer pada saat itu.
Guru kejuruan mereka adalah ibu Rusdiana, seorang instruktur berpengalaman
dengan wajah tegas namun penuh semangat. Hari itu, mereka diajarkan dasar-dasar
teknik TJKT. Ridho mendengarkan dengan seksama, mencoba mencerna setiap
informasi yang diberikan oleh ibu Rusdiana.
Saat tiba waktunya untuk presentasi, Ridho merasa deg-degan. Namun, dengan
bantuan teman-temannya dan bimbingan Bu Rusdiana, dia mulai merasa lebih
percaya diri. Meski terkadang masih salah dalam mengoperasikan perkataan, Ridho
berusaha untuk belajar dari kesalahannya.
Hari-hari berlalu, dan Ridho semakin terbiasa dengan lingkungan sekolahnya. Dia
mulai menemukan minatnya dalam dunia teknik jaringan dan komuniskasi dan
bersyukur bisa belajar di SMK yang memberikan kesempatan untuk
mengembangkan keahliannya.
Tidak hanya di kelas, Ridho juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dia bergabung
dengan organisasi intra sekolah yaitu OSIS dan menjadi bagian dari tim yang
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Pengalaman ini membantunya memperluas
pengetahuannya dan menjalin lebih banyak persahabatan.
Saat ujian semester tiba, Ridho merasa gugup namun siap menghadapinya. Dia telah
belajar keras dan mendapatkan dukungan dari teman-temannya dan guru-gurunya.
Hasilnya? Ridho meraih nilai yang memuaskan dan merasa bangga dengan
pencapaiannya.
Pada hari terakhir semester pertama, sekolah mengadakan acara perpisahan. Ridho
dan teman-temannya berkumpul untuk saling berbagi cerita dan kenangan. Mereka
tertawa, bercanda, dan mengenang momen-momen indah selama setengah tahun
pertama mereka di SMK.
Ridho merasa bersyukur karena telah mengalami perjalanan yang luar biasa di
sekolah barunya. Dia belajar bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga
tentang persahabatan, keberanian menghadapi tantangan, dan ketekunan dalam
menggapai impian.
Seiring waktu berlalu, Ridho semakin menyadari bahwa hari pertamanya di SMK
adalah awal dari petualangan menarik dalam membentuk masa depannya. Meskipun
masih banyak perjalanan yang harus dihadapi, dia siap menghadapi setiap rintangan
dengan semangat dan optimisme. Ridho tumbuh menjadi sosok yang percaya diri,
penuh semangat, dan siap mengukir prestasi di dunia pendidikan dan profesi.