Cahaya Kehidupan : "Wa'alaikumsalam Umi Cantik," Jawab Anak Muridnya
Cahaya Kehidupan : "Wa'alaikumsalam Umi Cantik," Jawab Anak Muridnya
Cahaya Kehidupan…………………
M
atahari pagi bersinar dengan cerah ketika
mengiringi langkah Nadira menuju sekolah.
Nadira begitu menikmati perjalanannya
menuju sekolah. Hari ini adalah hari pertama Nadira mengajar
sebagai guru di madrasah ibtidaiyah atau MI Rachma Walhidayat.
Hatinya degdegan dan langkah kakinya gemetar begitu memasuki
pekarangan sekolah.
Begitu sampai di sekolah, banyak siswa yang
menghampirinya dan menyalam tangganya. Senyum tulus para
siswa tesebut mampu membuat groginya hilang. Dengan langkah
yang pasti, ia pun memasuki kantor kepala sekolah. Sesampainya
di kantor kepala sekolah, dan berbicara dengan kepala sekolah,
Nadira diberi tahu kalau ia ditugaskan di kelas I A. Wah, bukan
main! Ia langsung dipercayai memegang kelas unggulan.
“Bismillah…!” ucap Nadira ketika akan memasuki pintu
kelas.
“Assalamu’alaikum anak-anak umi!” ucap Nadira dengan
senyum yang lebar kepada anak muridnya.
“Wa’alaikumsalam Umi cantik,” jawab anak muridnya
dengan semangat.
“Anak-anak, ada yang sudah kenal umi, gak?” tanya Nadira
dengan lembut.
“Enggak Umiii…!” jawab anak muridnya dengan teriakan.
“Kalau belum kenal, yuk kita kenalan dulu! Perkenalkan,
nama umi Nadira. Mulai hari ini umi yang menjadi guru kalian,”
ucap Nadira.
terima kasih kepada Umi Nadira yang tidak pernah marah dan
selalu sabar membimbing dirinya hingga ia bisa seperti sekarang
ini. Ruangan pun seketika menjadi hening. Mereka larut dalam
suasana haru. Para murid menyalami guru mereka satu persatu.
Tiada tara jasa guru untuk mendidik dan membimbing muridnya.
Terkadang penghargaan atau penghormatan yang kita berikan
kepada guru sangat kurang. Padahal, jasa guru tidak akan pernah
dapat kita balas. Semoga ilmu yang diberikan para guru kepada
muridnya akan menjadi amal jariahnya, penolong guru masuk ke
dalam surga. Aamiin ya Allah.