Anda di halaman 1dari 4

Selalu Bersyukur

Karya Bayu Pamungkas

NIS 209494

Rudi adalah siswa di SMA Lumbung Sari yang pintar akan tetapi
memiliki sikap ceroboh yang tidak dapat dihilangkan. Ia memiliki
teman dekat yang bernama Wildan, mereka selalu berangkat
bersama menuju sekolah menggunakan sepeda. Mereka berdua
adalah sahabat yang sangat akrab dan tidak dapat dipisahkan, suka
dan duka dalam belajar mereka hadapi bersama. Mereka
mempunyai mimpi yang sama yaitu bisa diterima di Universitas
Gajah Mada ketika lulus dari SMA Lumbung Sari. Maka dari itu,
setiap sore mereka belajar di bimbingan belajar yang sama yaitu
Bimbingan Belajar Pasti Maju.

Pagi itu Rudi berangkat bersama Wildan menggunakan sepeda.


Seperti halnya anak muda biasa mereka mengendarai sepeda sambil
mengobrol dengan asyiknya. Ketika sedang asyiknya mengobrol tiba-
tiba ada kucing yang sedang menyeberang, Rudi tidak menyadari hal
itu akan terjadi. Akhirnya Rudipun terjatuh dari sepeda karena
berusaha menghindari kucing dan bajunyapun menjadi kotor.
Melihat kejadian itu Wildan tertawa terbahak-bahak dan
mengatakan bahwa, “apakah sepedamu tidak rusak Rudi”. Rudipun
hanya bisa tertawa sambil menahan rasa sakit dan malu akibat
ejekan wildan itu.

Rudi dan Wildan akhirnya melanjutkan perjalanan ke sekolah,


kebetulan hari itu adalah hari senin, maka sekolahpun mengadakan
upacara bendera. Rudi dan Wildan datang tepat waktu dan langsung
mengikuti upacara. Ketik Rudi akan bergabung ke barisan upacara,
guru bertanya kenapa bajumu kotor Rudi dan mana topimu. Rudi
berkata sejujurnya bahwa dia baru saja jatuh dari sepeda, akan
tetapi dia tidak bisa menjawab tentang topinya. Saat itu perasaan
Rudi campur aduk karena ternyata dia lupa membawa topi. Akhirnya
Rudipun dihukum yaitu dengan membersihkan kamar mandi sekolah
setelah upacara bendera selesai.

Rudi menerima hukuman itu sambil bergumam di dalam hati,


kenapa hari ini aku sangat sial Tuhan, apakah tidak bisa lebih sial lagi
aku hari ini. Setelah selesai membersihkan kamar mandi Rudipun ke
kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Tiba-tiba guru hari itu
datang dan memerintahkan untuk mengumpulkan PR di atas meja.
Rudi bingung, karena Rudi tidak merasa bahwa ada PR yang
diberikan. Akan tetapi, semua siswa di kelas mengumpulkan PR
termasuk juga Wildan. Rudi semakin panik saat itu dan
mengeluarkan keringat dingin, tiba-tiba guru mendatanginya dan
menanyakan mana PR mu Rudi. Karena Rudi adalah orang yang jujur,
walaupun dengan kaki yang gemetar Rudi menjawab bahwa dia
tidak mengerjakan PR dan seketika ia pun dihukum berdiri di depan
kelas.

Penderitaan Rudi tidak berhenti begitu saja, setelah dihukum ia


dipanggil oleh wali kelasnya. Rudi dipanggil bersama wildan oleh
wali kelas, Rudipun agak lega mengingat Wildan bersama
dengannya, pasti ia tidak kena marah mengingat Wildan tidak
terkena masalah sejak awal. AKhirnya mereka berduapun menuju ke
ruang wali kelas.

Sesampainya di ruang wali kelas, ternyata wali kelas ingin


menyampaikan tentang hasil dari lomba mapel yang mereka berdua
ikuti kemarin. Wali kelas menyampaikan bahwa Wildan
mendapatkan juara 1 dalam lomba mapel matematika yang ia ikuti
minggu kemarin. Mendengar hal itu, Rudipun ikut senang,
mengingat Wildan adalah sahabat baiknya. Akan tetapi Rudi juga
mendapatkan kabar yang kurang mengenakan, wali kelas
menyampaikan bahwa Rudi belum mendapatkan juara pada saat itu.

Rudi berusaha menerima dengan lapang dada kenyataan tersebut.


Kemudian wali kelas juga menyampaikan, bahwa sekolah
mendapatkan surat perintah pertukaran pelajar dengan sekolah
terfavorit di kabupaten Pekalongan dan sekolah resmi menunjuk
Wildan sebagai perwakilan dari SMA Lumbung Sari. Rudipun sangat
kaget mendengar pernyataan wali kelas tersebut. Rudi segera
meninggalkan ruang wali kelas dengan segera dan dikejar oleh
Wildan.

Sampai di kelas, Rudi menangis dan mengatakan kenapa hidupku ini


selalu sial, kenapa aku harus berpisah sekolah dengan sahabat
terbaikku. Wildan berusaha menasehati Rudi, bahwa kita harus
bersyukur terhadap apa yang telah diberikan oleh Tuhan. Mungkin
itu yang terbaik bagi Wildan dan bagi Rudi. Rudipun terus menangis
mengingat Wildan adalah sahabat yang selalu mengingatkan Rudi
apabila ada tugas dan menjadi tempat curhatnya. Akan tetapi
sebagai sahabat yang baik, Wildan terus menyemangati Rudi dan
berusaha agar Rudi bisa menerima keadaan saat itu. Akhirnya
merekapun berjanji, bahwa mereka akan bertemu kembali di
sekolah impian yang sama, di Universitas Gajah Mada.

Mulai dari saat itu Rudi tidak menjadi orang yang ceroboh, ia ingin
bertemu dengan sahabat sejatinya itu di Universitas yang sama. Hari
demi hari ia jalani dengan penuh semangat, diselingi dengan belajar
giat tiap harinya. Selain itu, ia juga tidak lupa berdoa setiap hari dan
memohon agar ia bisa diterima di Universitas Gajah Mada. Hari demi
hari terus berlalu, Sudah saatnya bagi Rudi mendaftar di Universitas
Gajah Mada melalui SNMPTN. Saat itu ia tidak begitu yakin,
mengingat ia berasal dari sekolah yang alumninya belum pernah
tembus di Universitas Gajah Mada. Rudi hanya bisa berdoa pada
saat itu.

Ketika hari pengumuman SNMPTN tiba, Rudi sepakat bahwa ia akan


melihat hasil lolos atau tidaknya bersama Wildan, mengingat mereka
berdua mendaftar di Universitas impian yang sama. Sebelum mereka
melihat hasilnya, mereka berjanji bahwa apapun hasilnya, bisa
bersekolah di Universitas yang sama ataupun tidak, mereka tetaplah
teman yang akan saling melindungi. Setelah itu mereka membuka
portal hasil pengumuman bersama sama, betapa terkejutnya
mereka, bahwa Rudi dan Wildan berhasil lolos di Universitas Gajah
Mada melalui SNMPTN. Rudi loncat-loncat kegirangan, setelah itu
merekapun melakukan sujud syukur sebagai tanda syukur mereka
kepada Tuhan yang selalu mendengarkan doa mereka.

Anda mungkin juga menyukai