Anda di halaman 1dari 2

Nama : APRILDA NUR’ANISA

Nim : 1800008035

SEMANGAT HIDUP

Disebuah desa terpencil hiduplah keluarga yang serba kekurangan dia bernama bapak
Budi dan Ibu Ani . dia mempunyai anak yang bernama Abdullah yang biasa dipanggil
Abdul. Abdul adalah anak yang pintar dan rajin dan pintar meskipun lahir dari keluarga yang
kurang mampu. Abdul sekarang kelas tiga SMP dan akan menghadapi Ujian Nasional.

Setiap hari Abdul selalu membantu orang tuannya untuk memenuhi kebuutuhan hidup
sehari-hari dan keingiinan menyekolahkan adiknya yang bernama Saipul. Yang sekarang
sedang duduk di kelas tiga SD dan bercita-cita biar sekolah hingga sampai ke perguruan
tinggi. Suatu ketika ibunya Abdul sedang sakit dan Abdul harus menemani ibunya yang
sedang sakit dirumah sementara ayahnya sedang bekerja dan adiknya bersekolah. Abdul
menemani ibunya sambil belajar untuk mempersiapkan menghadai Ujian Nasional yang
hanya menghitung hari lagi. Dan kini sakit ibunya tidak kunjung sembuh sementara Abdul
sudah tiga hari tidak masuk sekolah dan tidak membuat surat izin karna jarak antara
rumahnya dengan rumah temannya lumayan jauh. Dan suatu ketika ada teman Abdulyang
bernama Dika ia menanyakan kenapa Abdul tidak masuk sekolah ,Abdul mencerita kan
semuanya kenapa ia tidak masuk sekoah kepada Dika.

keesokan harinya Dika pun meceritan kondisi ibu Abdul kepada gurunya sore hari
guru-guru sekolah Abdul menjenguk kerumah Abdul dan ibunya Abdul dibawa rumah sakit
untuk mendapatkan pengobatan yang layak karena selama ini hanya pengobatan murah saja
atau obat warung yang mudah dibeli. Abdul disuruh gurunya untuk berangkat sekolah karena
udah banyak ketinggalan materi yang cukup jauh sementara Ujuan Nasional tinggal sebentar
lagi dan keesokan harinya Abdul berangkat sekolah dengan wajah yang pucat karena kurang
isirahat selama ibunya dirawat dirumah sakit.

Abdul disekolah termenung sendiri sambil membaca buku detik-detik Ujian Nasional
dan suatu ketika Abdul tertidur disekolah dan dibagunkan oleh temannya. Bayu berkata “
dul... bangun sudah waktunya pulang” Abdu menjawab” udah jam berapa emng?” Bayu
kembali menjawab “ udah jam 14.30 udah sore, ayuk pulang”. Akhirnya Abdul dan Bayu
pulang meninggalkan kelas karena sudah waktunya pulang. Sepulang sekolah Abdul duduk
dibawa pohon yang rindang sambil melamun ibunya yang sedang sakit dan memikirkan akan
prestasi disekolahnya karena Abdul ingin sekali mendapat peringkat satu.

Sesampainya dirumah betapa terkejutnya Abdul melihat dirumah ramai banyak orang
dan banyak yang menangis . berhenti sejenak bernafas Abdul langsung memeluk ibunda yang
sudah tak bernyawa lagi airmata pun mengalir dengan deras dipipi Abdul . Ayah Abdul pun
mendekatkan duduknya di dekat anaknya sambil berkata “ nak, yang sabar ibumu sudah
tenang di alam sana kita disini kita cuma bisa mengikhlaskan kepergian ibu yang begitu
cepat” ( sambil memeluk Abdul dengan muka sembab karena menangis kehilangan).
“maaamaaaaa maaamaaaaa” ucap Abdul menangis tersedu-sedu karena tidak yakin kalau ia
akan ditinggalkan secepat ini oleh seorang ibu yang sangat ia sayangi dan cintai untuk selama
lamanya.

Esok hari senin dimana UJian Nasioanl akan berlangsung dengan perasaan yang sedih
karena ditinggal ibunya untuk selama lamanya. Abdul pun berdoa kepada Allah swt. Untuk
dapat mengerjakan soal Ujian Nasional dengan benar agar hasilnya memuaskan. Guru
pengawas sudah memasuki ruang ujian. Dan peserta pun satu-satu masuk ke ruang ujian. Satu
persatu soal pun dijawab dengan sungguh-sungguh dan teliti.

Sudah empat hari berlalu ujian pun usai tinggal menunggu hasilnya dan sekolah
memberi keringanan untuk murid-muridnya yaitu dengan libur sekolah atau refresing. Dihari
liburnya Abdul selalu membantu ayahnya dalam bekeja. Dan suatu ketika Saipul minta
dibelikan sepatu baru karna sepatu lama sudah rusak dan sudah beberapa kali dijahit. Lalu
tak perlu berfikir lama, Abdul menuju kamar dan memecahkan celengan yang sudah lama
yang rencana nya juga mau beli handphone. Tapi demi adiknya yang lebih membutuhkannya
akhirnya uang tersebut untuk membeli sepatu Saipul .

Hari sabtu detik-detik pengumuman hasil ujian akan segera diumumkan betapa
terkejutnya Abdul karena mendapat peringkat satu disekolahnya dan seketika Abdu langsung
bersujud syukur kepada allah swt.dan perasaanAbdul saat itu senang sekali dan sedih juga,
senang Karena dapat peringkat satu disekolahnya dan sedihnya pada saat bahagia ini tidak
bisa merayakanya kebahagiannya dengan ibunnya. Dan ini apa yang sudah dicitakanya Abdul
sudah tercapai dan akan melanjutkanya ke tingkat SMA agar bisa mewujudkan cita-citanya
kelak juga becita-cita bisa menyekolahkan adiknya serta membahagiakan orang tua satu-
satunya yaitu ayah. Meskipun tergolong keluarga kurang mampu namun semangat juangnya
dapat menutup segala kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai