Anda di halaman 1dari 2

SCRIP WRITTER

“ PESAN MAMA “
Seorang pemuda bernama Abdul merupakan anak yang taat beribadah hidup sederhana
tinggal besama Adiknya dan Mamaknya (Ibunya) yang sudah sakit parah satu tahun terakhir
ini dan harus menjadi tulang punggung keluarga karena Ayahnya pergi merantau ke kota dan
tak kunjung kembali bahkan sudah lama tidak ada kabar.

Suatu hari saat ia pulang bekerja, ia mendapati keadaan Ibunya sudah semakin memburuk dan
harus mendapatkan penanganan medis. Ia sangat ingin membawa Ibunya berobat ke rumah
sakit tapi gajinya sebagai buruh harian tidak cukup membiayai pengobatan Ibunya. Ibunya
sangat sedih melihat Abdul banting tulang untuk keluarga kecil mereka tapi ia hanya bisa
berpesan untuk tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai umat muslim, yaitu taat
beribadah.

Keesokan harinya Abdul sebagai salah satu pengurus masjid pergi membersihkan
masjid walaupun dalam keadaan sedih bahkan teman-temannya heran mengapa Abdul sangat
berbeda. Mereka pun menghampiri dan bertanya padanya apa yang terjadi, tapi mereka hanya
bisa mengolok-olokinya setelah ia menceritakan keadaan keluarganya yang sebenarnya.

Waktu sholat maghrib tiba, Abdul pun menjalankan ibadahnya bersama jamaah
lainnya. Setelah sholat maghrib selesai, Pak Rahmat yang merupakan salah satu anggota Badan
Kemakmuran Masjid (BKM) menitipkan dana sumbangan pembangunan masjid kepada Abdul
untuk diserahkan ke Pak Anto yang menjadi Imam menggantikan Pak Ustadz yang pergi keluar
kota. Sebagai bukti, Pak Rahmat menyimpan tanda terima yang ditanda-tangani Abdul. Teman-
teman Abdul yang melihat itu segera memanggil Abdul. Mereka menghasutnya untuk memakai
dana tersebut untuk pengobatan Ibunya dan memberikan mereka uang tutup mulut. Tapi Abdul
hanya diam.

Hari berikutnya, Abdul pulang sangat ceria sambil membawa makanan dan obat untuk
Ibunya. Ibunya curiga karena makanan dan obat dibelinya sangat mahal tapi segera ditepisnya
saat Abdul berkata semuanya dari Allah. Tapi saat bahagia itu hanya bertahan sementara, warga
beramai-ramai mendatangi rumahnya sambil berteriak layaknya orang berdemo. Abdul yang
panik dengan kedatangan mereka pun keluar dan langsung ditarik oleh warga untuk dibawa ke
kantor polisi karena menggelapkan dana sumbangan pembangunan masjid. Ibunya yang
terkejut dengan tertatih-tatih keluar untuk menghampiri anaknya, dengan wajah pucat Abdul
mengaku bahwa ia diamanahkan untuk memberikan dana sumbangan tersebut ke Pak Anto.
Mendengar penjelasan tersebut warga segera membawa Abdul tapi Pak Yusuf menghadang
mereka karena bingung dengan keributan yang ada. Salah satu warga menjelaskan bahwa
Abdul telah menggelapkan dana sumbangan pembangunan masjid tapi Pak Yusuf langsung
menyergah mereka karena ia melihat sendiri bahwa Abdul telah memberikan dana
pembangunan tersebut kepada Pak Anto dan cctv di rumahnyalah yang menjadi saksi bisunya.
Warga pun merasa bersalah dan melepaskan Abdul, ternyata mereka telah diadu domba oleh
Pak Anto. Di sisi lain, Ibu Abdul yang bingung darimana Abdul mendapatkan uang bertanya
kepada anaknya. Abdul pun bercerita bahwa ia mendapatkan semua uang itu dari hasil kerjanya
membersihkan perkarangan rumah Pak Yusuf dan ia juga sempat dihasut oleh teman-temannya
untuk menggelapkan dana pembangunan itu untuk pengobatan Ibunya tapi ia menolaknya.
Ibunya tersenyum dan memeluknya sambil meneteskan air mata.

Semua warga yang datang dengan malu meninggalkan rumah Abdul dan segera
mendatangi rumah Pak Anto. Pak Anto yang sedang berjalan santai seketika panik saat
mendengar teriakan warga, ia pun segera berlari tanpa tujuan hingga sampai di halaman masjid.
Mereka mengejarnya dan sesampainya di halaman masjid mereka bertanya keberadaan dana
pembangunan yang sebenarnya, dengan penuh ketakutan ia pun mengaku bahwa dana
pembangunan telah ia habiskan untuk dirinya sendiri. Mendengar pengakuan Pak Anto
tersebut, mereka segera membawanya ke kantor polisi dan ia dijerat Pasal 372 KUHP dengan
hukuman empat tahun penjara.

Tokoh :

1. Abdul
2. Ibu Abdul
3. Adik Abdul
4. Pak Anto
5. Pak Rahmat
6. Pak Yusuf
7. Para Warga

Anda mungkin juga menyukai