Anda di halaman 1dari 4

Abdul si Anak Ceroboh

Selasa pagi yang membiru ,di sebuah rumah yang cukup jauh dari SMPN 75,itu adalah
rumah Abdul salah satu murid di SMPN 75 ia terkenal sebagai anak ceroboh karena sering
terlambat dan sering menunda tugasnya.Bunyi alarm terdengar di sebuah kamar, Abdul
terbangun melihat jam menunjukan pukul 6:00 pagi ,Abdul mematikan alarm tersebut dan
tidur lagi ,Abdul bangun sekali lagi dan melihat jam menunjukan 6:10 pagi "Aduh gue
terlambat," ujar Abdul dalam hati.

Abdul pun mandi dan memakai seragam sekolah dengan lekas.Saat mempersiapkan alat dan
buku untuk sekolah. salah satu buku tulisnya menghilang,dengan gelisah Abdul mencarinya
di mejanya yang penuh dengan alat tulis dan kertas yang berantakan. Setelah mencari-cari ia
pun gagal menemukannya, mengingat waktu Abdul pun menyerah dan bersicepat ke
sekolah, dengan angkot, Abdul pun tiba di sekolah. Saat tiba di gerbang sekolah Abdul
berpapasan dengan satpam sekolah yaitu Pak bargas.

“ berpasan sama Pak Bargas lagi,” ucap Abdul dalam hati dengan jengkel.

"ini pukul berapa Abdul ?!" tanya Pak Bargas.

Melihat jam tangannya Abdul menjawab dengan gugup "Pukul 6:30 Pak."

"Telat lagi ,ketiduran ... lagi!" bentak Pak Bargas.

" ... Iya Pak," sahut Abdul dengan bimbang.

"Dasi mana!" bentak Pak Bargas.

Di sana Abdul sadar bahwa ia lupa memakai dasi.

"Lupa Pak" ujar Abdul sambil menggaruk kepalanya.

"Sudah masuk sana!" bentak Pak bargas.

Abdul pun bersicepat ke kelas. Memasuki kelas 9D dengan keadaan bising , seluruh siswa
memperhatikan ke Abdul,di depannya ada wali kelas duduk tegak dengan kaki dan tangan
menyilang.

"Terlambat lagi!" bentak Pak Reza.

Dengan suara lantang Pak Reza seluruh kelas sunyi.

"Iya," ujar Abdul dengan bimbang.

"Sudah duduk sana," ujar Pak Reza.

Dengan itu Abdul duduk di bangkunya yaitu di sampingnya Fardhon.

"Lu ketiduran lagi?" ujar Fardhon dengan pelan.

"Iya gue ketiduran lag-"


"Ok mari kita mulai pelajaran ini," ujar Pak Reza

"Sebelum itu silakan tugas kemaren taruh di depan meja kalian buat dinilai."

"Aduh gua nggak bawa buku tugasnya!" ujar Abdul dalam hati.

Pak Reza mendekati Abdul.

"Mana bukunya,"ujar Pak Reza

" Hilang Pak."

"Alasan,pasti tugasnya belum tuntas!?"

" Tuntas Pak."

"Buktinya."

Abdul terdiam.

"Yang tugasnya belum selesai ,kerjain di luar tuntas nggak tuntas sekarang!" ujar Pak Reza
dengan tegas.

Abdul keluar dari kelas tersebut Abdul mengerjakan tugas nya berapa menit lewat Abdul
masuk kelas lagi.

"Udah selesai?"

"Sudah pak," ujar Abdul.

"Makanya kalau ada tugas selalu kerjain tepat waktu."

Abdul mengangguk.

"Sudah duduk sana." ujar Pak Reza dengan lelah.

Abdul duduk,beberapa jam kemudian. Bel istirahat berbunyi dan seluruh siswa sibuk
dengan sendiri.Fardhon mengajak Abdul untuk ke kantin,Abdul pun ke kantin.Saat tiba di
kantin,situasi berkerumun tidak ada tempat untuk makan karena itu sebagian siswa makan
di kelas. Fardhon dan Abdul menentukan mau makan apa.

"Lu mau makan apa?" tanya Fardhon.

"Gue nggak tau," ujar Abdul.

"Lu?" tanya Abdul.

"Gue juga nggak tau," ujar dengan senyum.

Mereka mengelilingi kantin mencari apa yang mau dimakan.Setelah beberapa menit lewat.

Pada akhirnya mereka memutuskan untuk membeli gorengan dan kembali ke kelas.Setelah
makan mereka mengobrol sampai waktu istirahat selesai,bunyi ketukan pintu terdengar
seluruh siswa merapikan diri ,Bu Indra memasuki kelas dan duduk di meja guru seluruh kelas
memberi salam,Bu Indra jawab salam dan pelajaran dimulai.

"Sudah kah gambarnya tuntas,kalau belum tuntas silakan tuntaskan gambarnya "ujar Bu
Indra dengan lembut.

Bu Indra memanggil nama sesuai absen untuk mengumpulkan tugasnya ,seberapa belum
tuntas gambarnya, Abdul dipanggil.

"Sudah kah selesai gambarnya?" Tanya Bu Indra.

"Sudah Bu."

Setelah Bu Indra melihat gambar ya Abdul,Bu Indra terpesona.

"Bagus sekali Abdul gambarnya," ujar Bu Indra

Abdul hanya mengangguk nya dan kembali duduk,beberapa jam lewat dan pelajaran
terakhir selesai. siswa siswi bersiap-siap pulang, saat Abdul keluar gerbang
sekolah,terdengar nama Abdul dipanggil.

"Abdul sini."

Abdul melihat bahwa yang memanggil namanya adalah Pak Bargas.

"Aduh apalagi ini," ujar Abdul dalam hati dengan lelah.

Abdul pun menghampiri Pak Bargas.

"Apa Pak."

"Kalau ke sekolah usahain jangan terlambat. "

"Iya Pak."

" Udah sana pulang."

Abdul salam ke Pak Bargas dan mencari angkot untuk pulang,Abdul pun berhasil
Menemukan angkotnya. Abdul sampai rumah dengan angkot,merasa lelah ia langsung ke
kamarnya ,ingat kata pak Bargas.Abdul dengan niat ia membersihkan mejanya yang
berantakan walaupun merasa lelah, ia melihat tasnya ... buku tulis yang hilang selama ini
ternyata berada di tasnya.Sinar bulan terefleksi ke jendela, mata semakin berat Abdul pun
tertidur, esok Rabu,Selasa telah selesai.

Tamat
Nama pengarang: Alfatar Genetrio Abudabi 03 9A

Anda mungkin juga menyukai