Anda di halaman 1dari 2

SITI ADARA HUMAIRA

“KRING KRING KRINGG”, alarm berdering keras yang seketika membangunkan si


empunya alarm. Kala itu pukul 4 pagi, memang sengaja dipasang jam segitu
karena ingin belajar buat ulangan nanti. Begitulah Siti Adara Humaira atau yang
lebih dikenal ‘Dara’, ia sangatlah prepare dengan segala hal apalagi ulangan di
sekolah. Memegang label “bintang kelas” tentu saja tuk mempertahankannya
harus berjuang lebih lagi. Begitulah kira-kira yang ada dipikiran Dara, terlepas ia
memang menikmati setiap pelajaran yang dicernanya. Dara selalu seperti
kekurangan waktu untuk belajar,padahal seharian kemarin harinya dihabiskan
untuk belajar dan mengerjakan tugas. Namun, kembali bangun pagi pagi sekali
untuk melanjutkan pelajarannya semalam ditemani lagu Blink 182 Dara mulai
mengerjakan soal latihan dibukunya. Tepat pukul 5.30 ia bergegas untuk
mandi,sarapan,dan menyiapkan barang bawaan. Pukul 6.15 Dara berangkat
diantar ojek langganannya Pak Sapri. “Mah, Dara berangkat ke sekolah dulu ya”,
Dara berpamitan seraya mencium tangan mama. “Iyaaaa,hati-hati barangnya
gaada yang ketinggalan kan?”, balas mama memastikan bawaan Dara. “Oooh
engga kok maa,aman semua ini”, tutup Dara. “Oya, goodluck buat ulangannya
nanti ya nak” “Siipp.” balas Dara yang sudah duduk dijok motor Pak Sapri. “Yuk
pak berangkat” ucap Dara. “Berangkaaattt.” Kata Pak Sapri. Setelah kira kira 15
menit perjalanan tiba-tiba motor yang ditunggangi Pak Sapri ini mengalami bocor
ban. “Eh eh pak, kenapa zigzag gini jalannya” sahut Dara panik. *ciiiit* Pak Sapri
memberhentikan laju motornya. “Ini neng,keknya bannya bocor.” Pak Sapri
mengecek kondisi ban motor. Tanpa pikir panjang Dara langsung berlari menuju
ke sekolah yang jaraknya sekitar 300 meter lagi. Dari kejauhan tampak oleh Dara
kalau gerbang sekolah sudah mulai ditutup. Pantang menyerah Dara
mempercepat langkah larinya. “Pakkk, jangan ditutup dulu” sorak Dara kepada
Pak Satpam yang hendak menutup gerbang. Beruntungnya Dara masih bisa masuk
di detik detik terakhir tutupnya gerbang. “Huufff,untung gajadi telat. Mana tadi
udah cape capek lari.” Gumam Dara yang nafasnya masih tersenga-senga kala itu.
Maklum aja sih, Dara memang bukan atlet ataupun sport enthusias gitu. “Ra, kok
mukanya lemes amat?” tanya Rani teman sebangku Dara. “Iya nih, capek banget”
balas Dara. “Loh habis ngapain emangnya?”,”Ini habis lari dari perempatan
tadi,gimana ga capek aku.” “Oo emangnya tadi kamu ga diantar?”. “Diantar sih,
tapi nyampe perempatan ban motornya Pak Sapri bocor.” “oogitu istirahat dulu
gih, mumpung Bu Fitri belum masuk.” Tutup Rani seraya memberi sebotol air
mineral kepada Dara. “eh makasih loh Ran”,”iya gapapa.” Tak berselang lama
kemudian Bu Fitri guru Matematika Wajib masuk ke kelas. Dara amat antusias
dengan semua pelajaran yang dijelaskan Bu Fitri, Matematika sangat mudah
dilahap oleh Dara. Walaupun banyak diantara teman-temannya yang tidak paham
dengan apa yang diterangkan Bu Fitri, bahkan tak sedikit juga yang tertidur di jam
itu. Seusai jam Matematika Wajib kelas Dara belajar Seni Budaya dengan Bapak
Zain. “Assalamualaikum.” Pak Zain memasuki ruang kelas. “Waalaikumussalam”
balas seisi kelas. “ Bapak Zain pun mengambil absen siswa. “Baik anak-anak, hari
ini kita lanjutkan pelajaran kita yaitu tentang Menggambar Dekoratif.” Dara pun
sekarang dengan sigap mengerjakan tugas menggambar dari Pak Zain yang
tentunya estetik sekali. “Pak, ini gimana gambar saya?” tanya Dara pada Pak Zain
mengenai gambarnya. “Wahhh gambarnya sudah cantik,tapi coba ditambah lagi
ornamen-ornamen dekoratifnya.” Balas Pak Zain setelah memperhatikan gambar
Dara. “Siap pak”. Setelah habis jam pelajaran Seni Budaya bel istirahat pun
berdering. Seperti biasa Dara di jam istirahat pergi makan ke kantin Bang Cep.
“Bang, ayam kremes satu dong” Dara memesan makanan. “Pake nasi neng?” “Iya
bang, pake nasi trus gapake lama” “Aasiiiaaapp”. Saat menyantap makan siangnya
Dara ditemani dengan jus alpukat dan juga air mineral. “Enak bener ni makannya”
Sahut Tiara, teman ekskul Dara yang sontak saja mengagetkan Dara. “Njir lo
ngagetin aja” Pungkas Dara yang terkaget akan kedatangan Tiara. “Hheheh sorry
Dar.” “Dari mana aja lo rak?.” “Engga, habis dari kelas aja sih ini.” “Lah,kok lama
keluarnya?.” “Iya nih, tadi kelas gua UH Biologi sama Bu Nana.” “Ooohh pantesan
UH sama Bu Nana toh.”

Anda mungkin juga menyukai