Terjemah Naylul Awthor 2, Himpunan Hadits-Hadits Hukum
Terjemah Naylul Awthor 2, Himpunan Hadits-Hadits Hukum
ue :LUL
BRUMOSNAN
Hadis. HADIS HUKUM
TERJEMAHAN
NAILUL AUTHAR
HIMPUNAN HADITS-HADITS HUKUM
2
TERJEMAHAN
NAILUL
HIMPUNAN
AUTHAR
HADITS-HADITS HUKUM
JILID 2
Diterjemahkan oleh:
MU'AMMAL HAMIDY
Drs. IMRON AM
UMAR FANANY BA.
1993
bi
pt bina ilmu
Jl. Tunjungan 53-E — Telp (031) 40076, 523214, Fax. (031) 515421
Surabaya 60275
— &
BU
£
-
Jle JT yad
aecyJean
|
NAILUL AUTHAR JILID 2
Diterbitkan oleh PT Bina Ilmu, Jl. Tunjungan 53 E, Surabaya 60275
Telp. (031) 40076-515421-523214, Fax (031) 519941
ANI
Anggota IKAPI
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
All Rights Reserved
Diset dan dilayout dengan DTP-bi
rye
Huruf Times 10 point
Dicetak oleh PT Bina Ilmu Offset, JI. Rungkut Industri IV/18, Surabaya 60293
Telp.(031) 813720
glaliE
p - SN YAN AN ka 2
—0—
GEN
i ae3
Segala puji bagi Allah, yang tidak beranak dan tidak mempunyai
sekutu di dalam kerajaan-Nya, dan menciptakan segala sesuatu dengan
kepastian; semoga selawat dan salam dilimpahkan kepada junjungan
Muhammad, Nabi yang ummi, yang diutus untuk manusia seluruhnya,
yang membawa kabar gembira dan duka, dan juga kepada keluarga
dan sahabat-sahabatnya, dan semoga salam kesejahteraan melimpah
jua sebanyak-banyaknya.
Ini, sebuah kitab yang berisikan hadis-hadis nabawi, yang menjadi
bertolaknya pokok-pokok hukum, dan yang dipegangi oleh Ulama-ula-
ma Islam, yang aku pilihnya dari Shahih Bukhari dan Muslim,
Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Jami’ Abi Isa At Tirmidzi, Sunan
Abi Abdurrahman An Nasa'i, Sunan Abi Dawud As Sijistani, dan
Sunan Ibnu Majah Al Qazwini. Dan aku tidak memperpanjang penys-
butan hadis-hadis ini dengan menuturkan sanad-sanadnya.
Dan kode-kode rawi untuk riwayat Bukhari dan Muslim (akhra-
jaahu), rawahul khamsah (untuk rawi-rawi: Ahmad, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah), rawahul jama'ah (untuk mereka
semua), muttafaq 'alaih (untuk: Ahmad, Bukhari dan Muslim), dan
selain itu aku sebutkan nama rawinya, dan tidak kusebutkan kitab
mereka, kecuali di beberapa tempat, dan aku sebutkan juga sedikit
tentang atsar Sahabi radliallah 'anhum.
Kususun hadis-hadis dalam kitab ini, menurut tertib (cara)
Ulama-ulama fiqih di masa kita ini, untuk memudahkan penuntut-
penuntutnya, dan aku buat beberapa judul sepanjang yang demikian
ADA
itu ada faedahnya.
Kepada Allah-lah kami mohon taufiq-Nya, untuk memperoleh MENGHADAP OIBLAT
kebenaran, dan semoga Ia melindungi kami dari kesalahan dan
KA SHALAT
ketergelinciran, sesungguhnya Ia maha murah lagi maha dermawan. 1. BAB: WAJIB MENGHADAP OIBLAT KETI
Perkataan “Segala puji bagi Allah, yang tidak beranak dan tidak
mempunyai sekutu di dalam kerajaan-Nya dan menciptakan segala
PETERA 9 2nd AE IA an pen) NN
aeERA AE E AYY
SA
- IR w a ab e3
>
sesuatu kemudian menentukannya dengan kepastian” itu, syarih
rahimahullah berkata: Sesungguhnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah awf MAAN OSK SE WAanKS ENG ANA
A AAS 2 hua A A AM
membuka kitabnya dengan ayat ini, padahal ia mampu membuat
mukaddimah selain dengan ayat ini, adalah karena ada hadis yang yang akan disebut
827. Dari Abu Hurairah - dalam satu hadits
menerangkan: "Apabila anak-anak dari Bani Abdil Muttalib telah saw.: ” Apabila kamu berdiri
nanti —, ia berkata: Telah bersabda Nabi ke
fasih (berkata-kata), maka diajarnya dengan ayat ini”. HR Abdurrah- wudlu”, lalu menghadaplah
hendak shalat, maka sampumakanlah
man. giblat lalu takbirlah.”
Perkataan: "Dan semoga selawat dilimpahkan kepada junjungan
Muhammad, Nabi yang ummi, yang diutus untuk manusia seluruhnya, MARS DENGAN NC PU Sa apa NAYA
Area Aa PAHA AN adanya
yang membawa berita gembira dan duka, dan kepada keluarga dan
sahabat-sahabatnya, dan semoga salam kesejahteraan dilimpahkan jua
ap BENG d
AAAN EInNG
KE KAa a AM JA jaKGa
ANGTat
kepadanya sebanyak-banyaknya” itu, syarih berkata: Setelah alham- KAP
dulillah, kemudian diikuti dengan selawat atas Rasul-Nya saw., karena 233 23
YAAA
dialah perantara dalam sampainya kesempurnaan ilmiyah dan amliyah a IN ASEAN
kepada kita dari Dzat Yang Maha Tinggi kekuasaan-Nya dan Maha
Ketika orang-orang
Tinggi keadaan-Nya, maka disebutnya sesudah menyebut Dzat Yang 828. Dan dari Ibnu 'Umar, ia berkata:
iba ada seorang datang
Maha Agung untuk menghormati kedudukan Nabi saw. dengan berada di Quba - waktu shalat subuh — tiba-t
ya Nabi saw. pada malam
mengikuti perintah Allah swt. Dan demikian juga berperantara dengan kepada mereka, lalu ia berkata: Sesungguhn
dan sungguh ia diperintah
selawat atas keluarga dan sahabat-sahabat, karena mereka adalah ini telah diturunkan kepadanya ayat Ouran,
menghadaplah ke giblat,
perantara-perantara antara kita dengan Nabi saw., maka sesungguhnya untuk menghadap giblat, oleh karena itu
menghadap ke Syam, kemudian
kebaikan keluarga dan sahabat-sahabat adalah lebih banyak daripada sedang muka-muka mereka waktu itu
kebaikan kita kepadanya, selesai dengan diringkas. mereka berputar an Ka'bah. (HR Bukhari, Muslim dan
ke jurus
Perkataan: ”muttafag 'alaihi” itu, yang berarti diriwayatkan oleh Ahmad).
Ahmad. Bukhari dan Muslim, syarih berkata: Yang masyhur menurut
Jumhur, bahwa "muttafag alaihi” adalah hadis yang disepakati oleh NA
ma pem se Pa
HALA RIMA Ada)
MALEOpi 89 NGA
lA re
Bukhari dan Muslim dengan tanpa mengikutkan lainnya. Sedang NEGEN 4 2111, Ma bati £ b y 2774577 “10 "AK
mushaznif (Ibnu Taimiyah) menggunakan isthilah muttafag alaih dengan ANG ALA OPA ECAN ANA AD a AS
menambah Imam Ahmad, maka tidaklah itu Menjadi suatu kesulitan
karena hanya dalam isthilah saja. Ls
benti anta
Pa PAGI
PANAI neng BINA,
LARI KAA
a
pa io Pelari
NGE
ab
. 2. . 2 A A
pa PJA nge
477
829. Dan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw. pernah perhitungannya nanti adalah
kita, kecuali karena haknya, sedang
shalat menghadap ke jurusan Baitul Magdis, lalu turunlah ayat: di tangan Allah azza wajalla.”
”Sungguh Kami mengetahui berbolak-baliknya mukamu ke langit, oleh waktu shalat subuh ...
Perkataan: "Ketika manusia di Ouba'
karena itu — sekarang —- Kami memalingkan kamu ke satu qiblat yang dst.” itu, Syarih berkata: Hadits ini
mempunyai beberapa faedah a.l.:
pasti kamu rela, maka hadapkanlah mukamu ke jurusan Masjidil Bahwa ketentuan nasikh itu tidak menj
adi hak manusia, sehingga ia
Haram”. Kemudian seorang laki-laki dari Bani Salamah berjalan — perlu menyampaikannya, sebab pend
uduk Quba' tidak diperintah
sedang mereka semua dalam keadaan ruku' dalam sembahyang subuh mengulang.
— dan mereka sudah sembahyang satu raka'at. Lalu ia menyeru: : boleh seseorang yang tidak
Dan di antara faedahnya pula, yaitu
Ketahuilah! Sesungguhnya giblat telah dipindahkan. Lalu mereka sedang shalat.
berpaling sebagaimana keadaan mereka ke jurusan giblat. (HR Mus- turut shalat, mengajar orang yang
yaitu seperti apa yang ditutur-
lim, Ahmad dan Abu Daud). Dan ada pula faedah yang lain lagi,
ini adalah merupakan alasan bagi
kan oleh mushannif: Bahwa hadits
l e s a i, secara ringkas.
Penjelasan: diterimanya hadits-hadits aahaadS e
Sabda Nabi saw.: "Kemudian menghadaplah ke qiblat lalu
takbirlah” itu, Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkn wajib US MENGHADAP KE
BAB: ALASAN ORANG JAUH HAR
menghadap giblat. Dan ini telah menjadi ijma? seluruh kaum muslimin 2.
KA’BAH ITU
JURUSAN KA’BAH, BUKAN DIRI
kecuali dalam keadaan tidak mampu, atau dalam keadaan takut ketika
berkecamuknya peperangan, atau dalam shalat sunnat seperti yang
akan diterangkan nanti. E
WANNGAMASAK“e NG
BANA ap KRIA A LÉ nh A Ia
A KE NA ARI aY
Yang menunjukkan atas wajibnya menghadap giblat ini adalah
ayat Ouran dan hadits mutawatir. - POIN anon sa 1
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dari Anas juga
disebutkan: Nabi saw. telah bersab-
830. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya
giblat.” (HR Ibnu Majah dan
da: ”Arah antara timur dan barat adalah
Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya).
pek Lena RaRNGA
ten Pg
aa AMA Jia
NG
Wo RU
deayen “ANA
Pasu )
FOER ETS
o o r bean Ha
KAS Sh ASI
ags, TON ENG E Bi
NINGEN WAMA I
Pd
PEKA
NN
MANGN
J
KANG
E N G
LA SL. MA
E BA WANA
PS CA
1 A ” o 22 HALO
ga KE
22 AE Lol
pila Spa
o SE NGE ES GAA
A
ayatkan oleh)
831. Dan sabda Nabi saw. dalam hadits (yang diriw Ini
Abu Ayyub: ”Tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat”.
menguatkan di atas.
Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw.: "Aku diperintah untuk
memerangi manusia sehingga mereka membaca 'laa ilaaha illailah', Penjelasan:
kemudian jika mereka sudah mengatakannya dan sembahyang, bahwa kewajiban
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan,
seperti kita dan menghadap ke giblat kita serta menyembelih meng hada p ke arahnya, bukan
bagi orang yang jauh dari Ka'bah yaitu
seperti sembelihan kita, maka darah dan harta mereka haram atas ke bendanya.
479
478
DI ATAS KENDARAANNYA
Al Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu "Abbas, sesungguhny Rasulul- 4. BAB: MUSAFIR SHALAT SUNAT
lah saw. telah bersabda: KE JURUSAN MANA SAJA
NP
AM AA PahNakWENG NA Ee
aja SAI
Pa
ELIA
A
AA A3 AM Ge ANN
jont
al
DAA A3
g BRA
dan
SU
a
| Aap
a) NAS
PU
WADA
LN a Sa La 3 P0
Jan aa SN
Wa Ling r 4 i
gh INAH
3. BAB: MENINGGALKAN QIBLAT KARENA UDZUR TAKUT “a MY FRF a SAMA ANG NENG
na
f a " P?
Kra E AAE MA
bag asiKiCAE ah SAH
NG 2. "IS AA
w
Ag PAP
a E E KA PEN
4 PAE r IG . l 3 AN AT.pon ANG
ang KAA
NAGA PL A
1
f; an L
Dalam satu riwayat diterangkan: Adal
ah Nabi saw. pernah
ob
Oa Ta
ISA Ga
sogAG ør ai GA Z 834.
JENIS halat sunnat di atas kendaraannya seda
ng dia pergi dari Mekkah ke
r
4 5 kendaraannya itu menuju.
sag ea KA
SS KEN
Ae
Is: SES
AS
a
113 OLL RT
pen DD Madinah (sambil mengikuti) arah mana
BAGI saja kamu menghadap, maka
Dan waktu itu turunlah ayat: "Kemana dzi, dan
di sana adalah arah Allah”. (HR Ahmad, Muslim dan Tirmi
— Mi
Tirmidzi mengesahkannya).
arin KG N E ERP
Lad wf amb, AR
mereka shalat sambil berjalan dan berdiri di atas telapak-telapak kaki ay a07 VER gas E3 AK
mereka dan dengan naik kendaraan sambil menghadap qiblat dan
tidak menghadap qiblat. Berkatalah Nafi': Aku tidak mengetahui Ibnu
pemah melihat Nabi saw.
'Umar berkata demikian, kecuali dari Nabi saw. (HR Bukhari). 835. Dan dari Jabir, ia berkata: Aku
araa nnya mengikuti setiap arah.
shalat sunnat, sedang ia di atas kend
pada ruku 'nya dan ia benar-
Penjelasan: Namun ia rendahkan sujudnya itu dari
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan, bahwa shalat khauf itu — benar berisyarat. (HR Ahmad).
lebih-lebih apabila musuh teramat banyak — boleh dikerjakan sedapat
mungkin, misalnya: pindah dari berdiri kepada ruku” dan dari ruku”
A paG-
TETANGG 3 IAR IMAS PER KANG PA KAG Aan
ALe
dan sujud kepada isyarat, dan boleh juga meninggalkan rukun-rukun-
39 A n IRLA yg 3274 K NE
nya yang tidak mungkin dikerjakan. ggNG jani Seng ga PAS
Ee SET
Inilah pendapat Jumhur.
481
480
836. Dan dalam satu lafadz: Aku (Jabir) pernah diutus Nabi
KD RI
untuk suatu keperluan, lalu aku datang sedang (waktu itu) ia shalat di
atas kendaraannya dengan menghadap ke timur, dan sujudnya lebih
rendah daripada ruku'nya. (HR 25 Daud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi
mengesahkannya).
BAB-BAB
SHIFAT SHALAT
pap RIN E eapa
AAN uya MANAN Sg NYV
EA Pa sa (ah, 5 AE A Ka EN (At 1. BAB: KEHARUSAN MEMULAI DENGAN TAKBIR
NY KA ENGAN Gan EA
J A S a uA N G A L A P KANPENA
ag g i
ENG ASN Sa
Leg fa
Ser. PK
E gan, ata
837. Dan dari Anas bin Malik, ia berkata: Adalah Rasulullah ane Katana Ah
saw. apabila shalat sunat di atas kendaraannya, ia menghadap ke
qiblat lalu takbir untuk shalat, kemudian ia biarkan kendaraannya itu,
KIR Darn Ali bm Abi Thahb, dari Nabi saw., ia bersabda:
maka ia shalat (mengikuti) arah mana saja kendaraannya itu menuju.
(HR Ahmad dan Abu Daud). $ "Kuna shalat adalah bersuci (wudlu'). Haramnya adalah takbir dan
halalnya ialah salam. (HR Imam yang lima kecuali Nasai. Dan
Penjelasan: berkatalah Tirmidzi: Hadits ini adalah hadits yang paling sah dan baik
dalam bab ini) k
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan boleh sembahyang
sunnat di atas kendaraan.
Dan menunjukkan juga, bahwa sujudnya orang yang sembahyang a WAAI
R gh SES-
sunnat itu lebih rendah daripada ruku'nya, dan tidak harus meletakkan H As, 299 san
dahinya pada pelana, dan tidak pula harus mengerahkan semua - YAP API “belgai
EA P4 GAP
840. Dan sah (riwayat) dari Nabi, bahwa ia selalu memulai
dengan takbir.
Penjelasan:
Perkataan Nabi saw.: “Kunci shalat adalah suci” itu, Syarih
berkata: Yang dimaksud ialah: bahwa suci adalah pertama kali
perbuatan yang harus dikerjakan ketika shalat.
482
483
Dan perkataan: "Haramnya ialah takbir” itu, menunjukkan,
bahwa pembukaan shalat, tidak lain hanya dengam takbir, tidak ada TS
PN LES
LEN La
EAA
3
z
AN NE A soBSK
b wi
. dgan
PARA
a
A
22
x go GET
dzikir (sebutan) lain. Dan inilah pendapat jumhur. Sedang Abu
Hanifah berpendapat, bahwa shalat itu dapat dipandang sah dengan Eye
AN
bang NI HAN KA Gee
a r Oo. or,
setiap lafadz yang mengagungkan Allah. Namun hadits di atas P ERA o y P. LON IL -
menolak pendapat tersebut. TAN JUS yang NA Se APA
KETERANGAN
BAB: MENGANGKAT DUA TANGAN DAN
841. Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata: Adalah Rasulullah 3.
saw. meluruskan shaf-shaf (barisan) kami apabila kami berdiri hendak CARANYA SERTA LETAK-LET AKN YA
shalat, dan apabila kami sudah lurus, ia mulai takbir. (HR Abu Daud).
KANAN AN aga dc e AN dn NA NN
Aas y AGAIN LEAN GAES
ILEA LAL PJ ATIN ea II NP
agaNAS -MY
A NGALA
WAWAN Meh KANAN
APE
f 3 A p KAMA KIo an
Lian App GNSS IN Kes
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
843.
nya dengan
842. Dan dari Abu Musa, ia berkata: Rasulullah saw. pernah apabila berdiri untuk shalat, ja mengangkat kedua tangan
Ibnu Majah) .
mengajar kami, yaitu: "Apabila kamu berdiri hendak shalat, maka panjang. (HR Imam yang lima, kecuali
hendaklah ada salah seorang di antara kamu yang menjadi imam, dan
apabila imam sudah membaca, maka diamlah.” (HR Ahmad).
Se
b
AAN an
SNG
A s z, her 93 Pd AIR.
s .
DE
z“ PO
LL A
485
484
2 4
ng `
NA NG AA AL ogNA
ya)SINAI af! /
DAR
YA TG
æ
IRI JaA, SAW EAA
NA
kaga Sean IP G3 | KELA
AGSL
Wa OMAH IS Ao na QA R
ATANG
nanTign
AT [IKI
S sad
LE
SU SS ALAA
da MN NG IKA aby
2SPr AG III PA
| NGANG . MadPd £ LB p%
Lt,
SOAL CASN oa
AN
RIID AN
ANa YenII
Pt Ga hege
Bukhari
Nya, Ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji). (HR Ahmad, pedot t GRAN:
ga
RAER ARAE b
dan Muslim). IN AAA NG I MG
PN LI EL
DAN
Ya NA
Gad) Jr ga) In
IB Ad ALAL RA LANA
BEKAL,
ang « PANGAN
orse PERA
Par SEN GpASN peni PasA
Ang 9 apy? A AG; PER
anna
Ka SAN
ZAM
LN pk Bg r Ja PLAN AN LP De GK NAN ES
sa PI ANG ATIK
E CANI EARAN IgN Bn INA Pi
demikian ketika
846. Dan bagi Bukhari: Dan ia tidak berbuat al =
kepal anya dari sujud. BOSAN
sujud, dan tidak pula ketika mengangkat
AI
ANG a
EA IR BILLS I8
Pe
7- A
KAU men
NN
Peta SATa 4 AAS P PEN Pan N aN ERA A al AA KI
IBA 2745 “23
ANdyan Nang AagenAa Paha AIR
AN
JpA E JAH,
LA . R
ne rt yi zo 9 ` 2
CA GIS SG Maka
aon en LL
P AYAT
Lo Oper A IL LI NENI “dg
Bi. Anan), úNG <
KERA I PN ADA ARD
Das
487
486
P nen E E Len ppt M U
GA LAN
AFP
1
Iw
AA
2 Z JAR 5 GAK TUNG
Aza
of -z KU KA F sy LNE
LANANG SAN Ia MANG — 22) Eo
a A Ye ag DIA
untuk sujud, kemudian membaca ”AL-
Aa
PAN
Kemudian turun ke tanah
1 LAAHU AKBAR”. Kemudian menyilangkan kakinya dan ia duduk di
LE a Ar
Kira Le NE AGA US atas kakinya itu dan lurus sehingga setiap tulang kembali pada tempat-
É
nya, lalu ja bangkit, kemudian berbuat dalam raka'at kedua seperti
itu, sehingga apabila ia berdiri dari dua sujud (dua raka'at) ia takbir
dan mengangkat kedua tangannya sehingga berbetulan dengan dua
pundaknya sebagaimana ia berbuat ketika memulai sembahyang..
Kemudian berbuat seperti itu sehingga apabila sudah sampai kepada
489
mede«TA
a n e NGA
KN ga
janan s AED a
PAP)
E A din
KB SG
o
raka'at akan mengakhiri shalatnya itu, ia belakangkan kakinya yang A KANA
kiri dan ia duduk di atas pantatnya yang sebelah, kemudian salam.
tangannya
Mereka kemudian berkata: Benar engkau. Memang begitulah cara Artinya: Sehingga berbetulan punggung kedua tapak
telinga.
Rasulullah saw. shalat. (HR Imam yang lima kecuali Nasai, dan disah- itu dengan pundak dan ujung-ujung jarinya dengan
kannya oleh Tirmidzi. Dan Bukhari pun meriwayatkan tetapi dengan
Sedang Abu Daud meriwayatkan dari Ibnu "Umar:
singkat).
n” ab
AENA OR NONG
Penjelasan: SD pad
NIA
| Perkataan: "Adalah Rasulullah saw. apabila berdiri untuk shalat,
lan
ia mengangkat kedua tangannya dengan panjang” itu, Syarih berkata: Artinya: Sesungguhny dia mengangkat kedua tangannya berbetu
Bahwa hadits ini menunjukkan adanya mengangkat kedua tangan dengan kedua pundaknya pada waktu iftitah (takbira tul ihram),
ketika takbiratul ihram. sedang pada takbir lainnya, tidak demikian.
Imam Nawawi berkata: Semua 'ulama telah sepakat, bahwa
mengangkat kedua tangan itu di takbiratul ihram. Mereka hanya Perkataan: ”Dan apabila berdiri dari dua sujud (raka'at), ia
berbeda pendapat pada selain takbiratul ihram. mengangkat kedua tangannya seperti itu dan takbir” itu, Syarih
berkata: Yang dimaksud dua sujud itu ialah dua raka'at. Dan hadits
Syarih berkata: Yang berpendapat adanya mengangkat kedua
tersebut menunjukkan sunat mengangkat kedua tangan dalam empat
tangan di tiga tempat itu, ialah: Syafi'i, Ahmad, Jumhur “ulama dari f
kalangan shahabat dan tabi'in. : tempat.
Dan Tirmidzi tidak meriwayatkan dari Imam Malik, selain dari Dan berkatalah Mushannif -rahimahullah-:
itu.
Tetapi diriwayatkan dari Imam Malik dan Syafi'i, bahwa meng- AN 2k, 2 A7 EE s AN a 033 ARPILA
o,Lao Ep — Aoo
PALA
angkat kedua tangan itu disunatkan pada tempat keempat, yaitu:
II
aaa engan ETS ua
ketika berdiri dari tasyahhud awwal. í 4
PIN
WS
< -”
LA
dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu "Umar, dari Nabi saw.,
855! Takbir dalam empat tempat ini telah sah dalam hadits (yang
bahwa sesungguhnya ia berbuat demikian. Dan telah sah juga hadits
diriwayatkan) oleh Abi Humaid As Sa'idi, dan akan kami tuturkan
yang diriwayatkan oleh Abu Humaid As Saidi.
nanti, insya Allah!
Syarih berkata: Perkataan dalam hadits di bab ini: ”Sehingga
Dan hadits yang menyebutkannya itu sudah tersebut di atas tadi.
kedua tangan itu berbetulan dengan pundaknya”, dan begitu juga
dalam riwayat oleh “Ali dan Abu Humaid, dan ini pula yang dijadikan Dan tentang hikmah mengangkat kedua tangan ini, para 'ulama
dasar pendapatnya imam Syafi'i dan Jumhur. berbeda pendapat. Maka berkatalah Syafi'i: Hikmahnya yaitu demi
mengagungkan Allah dan mengikuti Rasul-Nya.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Malik bin Al Huwairits
disebutkan: "Sehingga kedua tangannya itu berbetulan dengan kedua Satu pendapat mengatakan: Demi merendah diri, menyerah dan
telinganya.” mengikut perintah.
Dan menurut riwayat Abu Daud, dari 'Ashim bin Kulaib, dari Satu pendapat lagi mengatakan: Ini berarti suatu isyarat untuk
ayahnya, dan Wail bin Hujr, sesungguhnya ia (Nabi) merapatkan meninggalkan urusan duniawi dan demi menghadapkan mukanya
antara (jari-jari) kedua tangannya itu, dan Wail berkata: seratus persen kepada Allah ketika shalat dan munajat kepada
491
490
Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad dan Abu Daud:
857.
g : i
Tuhannya itu, sebagai yang tersimpul dalam ucapannya: ”ALLAHU Kemudian ia meletakkan tangan kanannya di atas telapak tangannya
AKBAR”. yang kiri, di atas pergelangan dan lengan.
Sementara ada pula yang berpendapat: Ini adalah suatu isyarat
dengan Tuhannya
untuk menyingkap tabir yang mendinding antara orang yang shalat itu
856. Dari Wail bin Hujr, sesungguhnya dia pernah melihat Nabi kiri. (HR Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah).
saw. mengangkat kedua tangannya ketika ia masuk dalam shalat dan
takbir, kemudian ia menyelimutkan pakaiannya, lalu meletakkan AA Na belu Ke
tangan kanannya di atas tangan kiri. Maka ketika hendak ruku, ia BE Pg zek NA sg ME TIEKA
4 A AN TP J QF b>
mengeluarkan kedua tangannya, kemudian mengangkatnya dan takbir,
EENT | PEA
lalu rukv’. Dan ketika membaca ”SAMPALLAHU LIMAN HAMI-
DAH”, ia mengangkat kedua tangannya; dan ketika sujud, ia sujud
antara kedua tapak tangannya. ((HR Ahmad dan Muslim),
uslim). 860. Dan dari "Ali, ia berkata: Sesungguhnya salah satu daripada
P angannya.
tuntunan Nabi (sunnah) tentang shalat, yaitu meletakkan telapak
tangan di atas telapak tangan, di bawah pusar. (HR Ahmad dan Abu
KENA SPO LG spe “3 PP Otak a P . j
493
492
Penjelasan:
5. BAB: MELIHAT TEMPAT SUJUD DAN LARANGAN
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan diperintah meletak
- MEMANDANG KE ATAS, KETIKA SHALAT
kan telapak tangan di atas telapak tangan yang lain. Yang berpend
apat
demikian ialah Jumhur. Dan Ibnul Hakam juga meriwayatkan
dari
Imam Malik tentang meletakkan ini. - je r
IA AI NASA
g 2g gg, L rS KA 3 LL 23. A
Ibnul Mundzir. ar
KAMU i
A ETE,
or? A l w L
494
495
aNANLARA PPP KAN 5- 6. BAB: DO'A IFTITAH ANTARA TAKBIR DAN AL FATIHAH
n NG
Gaa=
EN Ben bag
KAL BASE a AN PEN AN
Ga
SAULUS N na
Uba “Aa
KE Kik WK NGANAN A
864. Dan dari Anas, dari Nabi saw., ia telah bersabda: "Menga-
a IZR LENSA SANg
NS PANEN KE
RAIA
pakah orang-orang itu mengangkat e ke langit dalam
shalat?” Perkataannya tentang itu sangat keras sekali, sehingga ia
bersabda pula: “Hendaklah mereka berhenti ataukah pandangannya ae Ke a%5SKAN
itu akan disambar?” (HR Jama'ah, kecuali Muslim dan Tirmidzi).
EA IAI gua
k SANG ANGNGNE
ANEN
JAN (Pak WE NAN No
Sa jag SI SISA 866. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
apabila takbir ketika shalat, ia diam sebentar sebelum membaca (Al
Fatihah). Lalu aku bertanya: Ya Rasulullah! Demi ayahku, engkau
2000 Polo A NAN Ap
oaAN,
KANG; dan ibuku, mengapakah engkau diam antara takbir dan membaca,, ge-
rangan apa yang engkau baca? Ia menjawab: Aku membaca: "ALLAA-
865. Dan dari Abdullah bin Az Zubair, ia berkata: Adalah HUMMA BAA'ID BAINIE WABAINA KHATHAAYAAYA KA-
Rasulullah saw. apabila duduk dalam tasyahhud (tahiyat), ia meletak- MAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIOI WAL MAGHRIBI,
kan tangannya yang kanan di atas pahanya yang kanan pula, sedang ALLAHUMMA NAOOINIE MIN KHATHAAYAAYA KA-
tangannya yang kiri di atas pahanya yang kiri, dan ia berisyarat dengan MAA YUNAOOATSTSAUBUL ABYADLU MINADDANASI,
telunjuknya, sedang pandangannya itu tidak melebihi isyaratnya terse- ALLAHUMMA AGHSILNIE MIN KHATHAAYAAYA BITS-
but. (HR Ahmad, Nasai dan Abu Daud). TSALJI WAL MAA-I WAL BARADI” (Ya Allah, Ya Tuhanku!
Jauhkanlah antara daku dengan dosa-dosaku sebagaimana Engkau
jauhkan antara Timur dan Barat, Ya Allah! Ya Tuhanku! Bersihkanlah
aku dari dosa-dosaku, bagaikan dibersihkannya pakaian putih dari
Penjelasan: kotoran, Ya Allah! Ya Tuhanku! Cucilah aku dari dosa-dosaku dengan
es, air dan embun). (HR Jama'ah, kecuali Tirmidzi).
Perkataan: ”Mereka menyunatkan kiranya pandangannya itu
tidak melebihi tempat sembahyangnya” itu, Syarih berkata: Hadits ini
menunjukkan sunnat melihat ke tempat sembahyang, tidak melam-
paui. *) PIK DK Terlalu £ 63 NY
AG,NGANS KAA 3 ka
Secara dhahir, bahwa mengangkat pandangan ke langit ketika
sembahyang itu adalah haram, sebab hukuman buta tidak akan terjadi
kecuali karena berbuat haram. Selesai, secara ringkas.
BAE NG NG
*) Karenahaditsyang mengatakannya itu tidak sah, jadi tidak bisadijadikan dasar (pent). KEN KEL éNG KA NGA
496 497
ANA BIKA WAILAIKA, TABAARAKTA WATA'AALAIKA
a. ES AN gi
24 3SN ARG Pera
SAN
ASTAGHFIRUKA WAATUUBU ILAIKA (Kuhadapkan wajahku
E
SA Lan I, al kah WANE NATA
menyerah, dan bukanlah aku tergolong orang-orang yang menyekutu-
kan. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah
AT
ng da PA untuk Allah, Tuhan yang mengatur alam semesta, tiada sekutu bagi-
EN KOES Aing
TASLau21
Nya, dan untuk itulah aku diperintah dan aku adalah tergolong orang-
orang yang menyerah. Ya Allah, Ya Tuhanku! Engkau adalah raja
An NG 5 ANE,
dak
yang tiada Tuhan melainkan Engkau, Engkau adalah Tuhanku dan
aku adalah hamba-Mu, aku telah berbuat zhalim terhadap diriki
27 2 > AJI sendiri dan aku telah mengakui akan dosa-dosaku, oleh karena itu
GONE TAN GA ERAGE Z SUGOYANG
z
ampunilah dosa-dosaku itu semuanya, sebab tiada yang dapa
23 7 P EER
NA mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau, dan tunjukkanlah aku
Z119%
GUN
pei P
PLANEA mosAES kepada pekerti yang baik, sebab tiada yang dapat menunjukkan
NE
kebaikannya itu melainkan Engkau, dan palingkanlah kejelekan
GE
“gta Kaea r MRA
PAGE SA BS pekerti itu dariku, sebab tiada yang dapat memalingkan kejelekannya
4 “aa Dua "Rana PL Aa
a SANG TA itu dariku melainkan Engkau. Kusambut panggilan dan kebahagiaan-
ANGGE OK
4
aa ny» UV Da a NEG QU kembali kepada-Mu, maha suci Engkau dan maha tinggi Engkau, aku
sa o 2 Ihr
mohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu); dan apabila
ruku’ ia membaca: "ALLAHUMMA LAKA RAKATU, WABIKA
H3 LANANGyenA
Zia TA AAMANTU, WALAKA ASLAMTU, KHASYA'A LAKA SAM'IE
499
498
kakan pendengaran dan penglihatannya, Maha suci Allah sebaik-baik e -, $ a. GAN
PETA 2,R OP.
KH sah Cd
Dzat yang mencipta). Kemudian terakhir apa yang i2 baca antara
tahiyat (tasyahhud) dan salam, ialah: "ALLAHUMMAGHFIRLIE
MAA QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU, WAMAA ASRAR NSA NG2KANG IE, AA
TU, WAMAA A'LANTU, WAMAA ASRAFTU, WA MAA ANTA
ALAMU BIHI MINNIE, WA ANTAL MUQADDIMU WA ng
ANTAL MUAKHKHIRU LAA ILAAHA ILLA ANTA” (Ya Allah!
Ampunilah aku, dosa-dosa yang telah lalu dan yang bakal datang, 871. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya, se-
yang kusembunyikan dan yang kunyatakan serta yang kulebih-lebihkn, sungguhnya "Umar pernah mengeraskan bacaan-bacaan ini, ia memba-
bahkan semua yang Engkau lebih mengetahui daripada aku. Engkau- ca: SUBHAANAKALLAAHUMMA WABIHAMDIKA, WATA-
lah Dzat yang mendahului dan yang mengakhiri, tiada Tuhan melain- BARAKASMUKA WATA'ALAA JADDUKA WA LAA ILAAHA
kan Engkau). (HR Ahmad, Muslim dan Tirmidzi, dan Tirmidzi GHAIRUKA”.
mengesahkannya).
salat
ek = 872. Dan Sa'id bin Manshur meriwayatkan dalam sunannya, dari
Abubakar Siddiq r.a. sesungguhnya dia biasa membaca cra iftitah
868. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Adalah Nabi saw. apabila dengan kalimat-kalimat tersebut.
membuka shalat, ia membaca: "SUBHAAN
WABIHAMDIKA, WATABARAKASMUKA WATA"ALAA JAD-
DUKA, WALAA ILAAHA GHAIRUKA” (Maha suci Engkau ya EEE ALA NE Avy
Tuhanku, dan dengan nama-Mu aku memuji-Mu, maha suci nama-Mu
dan maha tinggi kebesaran-Mu, tidak ada Tuhan melainkan Engkau).
873. Dan begitu juga Daraquthni meriwayatkan dari "Utsman
(HR Abu Daud).
bin "Affan.
Ia £ . Jne
4 3 SEMATA DKG - AM 29 IL F
,AHA Na PA SN
'869. Dan Daraquthni meriwayatkan seperti itu juga, dari riwayat
874. Dan Ibnul Mundzir 'juga, dari “Abdullah bin Mas'ud
Anas.
. 37 > LUNA
An Medan NG Pan SagaKE NG NG
870. Dan bagi Imam yang lima pun meriwayatkan seperti ita,
PEB PA) KANGANG a
dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said. ae CS:
500 501
Saya (peringkas) berkata: Menjama' antara "SUBHAANAKAL-
875. Dan berkatalah Al Aswad: Adalah 'Umar apabila mem- WABIHAMDIKA dst.” dengan "ALLAHUMMA
LAHUMMA
buka shalat, ia membaca: "SUBHAANAKALLAHUMMA WABI-
BAA'ID BAINIE WABAINA KHATHAAYAAYA dst.” adalah
HAMDIKA, WATABARAKASMUKA, WATA'AALAA JADDU-
baik, guna memadukan antara dua macam dzikir, yaitu: pujian dan
KA, WA LAA ILAAHA GHAIRUKA”. Ia memperdengarkan a'lam. *)
do'a. Wallaahu
bacaan itu kepada kami dan mengajarkannya kepada kami. (HR Dara-
guthni).
7. BAB: MEMBACA TA’AWWUDZ KETIKA MEMBACA QURAN
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan diperintahnya Allah berfirman:
membaca do'a antara takbiratul ihram dan membaca (al Fatihah). MA dh A A ELA N
GP AA A
Tetapi hukum ini ditentang oleh Imam Malik menurut pendapatnya
: NA sta ik Ini NS Na
yang masyhur. Sedangkan hadits-hadits di atas menolaknya. x
Dalam hadits itu menunjukkan juga bolehnya berdo'a dalam (IAI ap)
shalat dengan do'a yang bukan dari al Ouran, sebagai menyalahi
pendapat Abu Hanifah. Dan hadits itu menunjukkan, bahwa do'a Artinya: Apabila engkau hendak membaca Ouran, maka minta
k.
iftitah itu adalah sesudah takbiratul ihram. perlindunganlah kepada Allah dari godaan syetan yang terkutu
Perkataan: "SUBHAANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA” (OS An Nahi 98)
itu, Al Khathabi berkata: Ibnu Jallad pernah memberitahuku, bahwa
ia pernah bertanya kepada Zajjaj tentang perkataan tersebut, lalu ia Pg
ANG
al w P,
BI SE AG GE NY
ne IG anr gA
berkata: Maksudnya ialah: Mahasuci Engkau, dan dengan memuji-Mu prr
kusucikan Engkau. MING NANG Lah b AA, ALA
A ALAE
Mushannif berkata: Dipilihnya kalimat-kalimat tersebut dan
Ean $ LL an CM 23
kadang-kadang oleh "Umar dikeraskannya di hadapan para shahabat,
untuk mengajarkannya kepada orang banyak — padahal menurut
ALA Pohan TE TE
sunnah seharusnya disirrikan — adalah menunjukkan keutamaan
kalimat-kalimat tersebut, dan inilah yang pada umumnya dibaca oleh 876. Dari Abu Said Al Khudri, dari Nabi saw., sesungguhnya 1a
Nabi saw. | apabila berdiri shalat, ia membaca do'a ifititah, lalu membaca: ”A'U-
Tetapi jika -orang yang shalat itu- membaca iftitah dengan DZU BILLAAHIS SAMIF'IL 'ALIEMI MINASY SYAITHANIR-
riwayat Ali r.a. atau riwayat Abu Hurairah, juga baik, karena riwayat RAJIM, MIN HAMZIHI, WANAFKHIHI, WANAFTSIHI” (Aku
tersebut sah. berlindung diri kepada Allah yang maha mendengar dan maha
mengetahui dari syetan yang terkutuk, yaitu dari godaannya, dari
Syarih berkata: Namun tidak rahasia lagi, bahwa apa yang sah
tiupannya dan dari semburannya). (HR Ahmad dan Tirmidzi).
dari Nabi saw, adalah lebih baik untuk diutamakan dan dipilih. Sedang
riwayat yang teramat sah tentang do'a iftitah ini, ialah hadits yang
IA GAN AA KULI, — NN
GE Wang BANG, Oa 7 BIO
diriwayatkan Abu Hurairah, lalu hadits yang diriwayatkan oleh Ali.
Selesai.
e NA
nga NEEN
0 ” 1n A b A La A WA 97,
Dikatakan dalam Al Ikhtiyaarat: Disunnatkan menjama” dalam
do'a iftitah itu antara kalimat "SUBHAANAKALLAHUMMA
`
WABIHAMDIKA dst.” dengan kalimat "WAJJAHTU WAJHIYA *) Menurut sunnah Nabi tidak menjama' (Pent.).
dst.” Selesai.
503
502
877. Dan berkatalah Ibnul Mundzir: Telah datang (riwayat) dari TA SA Aa kaka HI
Nabi saw., sesungguhnya dia biasa membaca ”A'UDZU BILLAHI
peNga aanart I AAN
l. > ANANYiMANON AA 4
MINASYSYAITHAANIRRAJIM” sebelum membaca Quran. (Al
Fatihah).
ee AA AP tala
880. Dan dalam satu lafal. Aku pernah shalat bersama Nabi
di AL SIG NIN saw., Abubakar, Umar dan Utsman, semuanya tidak mengeraskan
(HR Ahmad dan Nasai
”BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”
u VENÍ; BIE NIS; AKA KYT dengan sanad Bukhari).
MIN TUWASEA
CEK
Kah sak 24 SIA
TAN
878. Dan berkata Al Aswad: Aku pernah melihat "Umar -ketika
IPIN BOLA
memulai shalat- membaca: "SUBHAAN. WABI-
HAMDIKA WATABARAKASMUKA WATA'ALA JADDUKA
AA MN
papa,
WALAA ILAAHA GHAIRUKA?”, lalu ia membaca "A'UDZU...” AJ
(HR Daraguthni).
"Penjelasan:
881. Dan bagi'Ahmad dan Muslim: Aku pernah shalat di bela-
Syarih berkata: Hadits kebaya menunjukkan diperintahnya kang Nabi saw., Abubakar, Umar dan Utsman, semuanya itu memu-
membaca do'a iftitah, seperti tersebut dalam hadits. Tetapi di samping lainya dengan membaca ”"ALLAHAMDU LILLAAHI RABIIL
itu juga diperintah membaca "TA'AWWUDZ” (minta perlindungan 'ALAAMIEN”. Mereka tidak menyebut ”BISMILLAAHIRRAH-
dari syetan, dari godaannya, dari hembusannya dan dari semburan- MANIRRAHIM” di awal gira'ah dan tidak juga di akhirnya.
nya). Dan ia berkata: Hadits-hadits yang menerangkan adanya ”ta'aw-
wudz” itu, tiada lain melainkan ia berbuat yang demikian itu pada
raka'at pertama.
505
504
—
o
—
o
aa LL vwvw,
Berkatalah Syu'bah: Lalu aku bertanya kepada Qatadah: Apakah LAH). Oleh karena itu jangan kamu baca dia. Kalau kamu membaca,
benar engkau mendengar dari Anas? Ia menjawab: Ya, kami memang maka bacalah “ALHAMDULILLAHI RABBIL 'ALAAMIN”. (HR
pernah menanyakan hal itu kepadanya. Imam yang lima, kecuali Abu Daud).
NANG
ANA Jeg A KANANG
MYT SAN A SO Ler Zen r
JG geLANG e S3
NA NS Sg sg NANG
L per Naga DAH VA na - A Ér as
kaa NGANANPEE
O CARA KTNA, na KAS YENI
Je gi Lang La Aa
AN NG nu
rga PLN ION A SAN2 AS 270 a
Na taSa KINA D AE) 3
883. Dan bagi Nasai dari Manshur bin Zaadzaan, dari Anas bin 885. Dan dari Qatadah, 1a berkata: Anas pernah ditanya: Bagai-
Malik, ia berkata: Rasulullah saw. pernah mengimami kami, tetapi ia mana bacaan Nabi saw.? Lali ia menjawab: Bacaannya panjang,
tidak memperdengarkan kepada kami bacaan "BISMILLAHIRRAH- kemudian ia membaca ”BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”, ia
MANIRRAHIM”, dan Abubakar dan Umar juga pernah mengimami panjangkan ”BISMILLAH”, ia panjangkan "AR AHMAN” dan ïa
kami, tetapi kami tidak mendengar dari keduanya itu bacaan tersebut. panjangkan "ARRAHIEM”. (HR Bukhari).
A G SS A AN
F3AI5
KA
at
ANAA Arak
KILKA
a
K3 a%
La “ 4 IL
ageApi
KPA Sa ==
vb
Tax hana GS,
AA D IE EROAN
alat NYA
AGAL
SanaSun
Aan BA KÅREKANG 886. Ibnu Juraij meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Mulaikah,
dari Ummu Salamah, sesungguhnya dia pernah ditanya tentang bacaan
Aa Job SA
Rasulullah saw., lalu ia berkata: Ia putus-putuskan ayat demi ayat —
seperti — BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. ALHAMDULIL-
844. Dan dari Ibnu “Abdillah bin Mughaffal, ia berkata: Ayahku LAHI RAPBIL 'AALAMIEN. ARRAHMAANIRRAHIEM MAA-
pernah mendengar dariku sedang aku waktu itu membaca ”BISMIL- LIKI YAUMIDDIN. (HR Ahmad dan Abu Daud).
LAHIRRAHMANIRRAHIM””, lalu ia berkata: hai anakku! Takutlah
kamu berbuat model baru. Ia berkata pula: Aku tidak pernah menge- Penjelasan:
tahui seorang pun dari shahabat-shahabat Rasulullah saw. yang Perkataan: "Mereka semua tidak mengeraskan Bismillahirrah-
teramat dibenci omongannya dalam Islam, selain berbuat model baru. manirrahim” itu, Syarih berkata: Hadits ini dijadikan dalil oleh orang
Sebab aku pernah juga shalat bersama Rasulullah, bersama Abubakar, yang mengatakan, bahwa “BISMILLAH” itu tidak perlu dikeraskan.
bersama Umar dan bersama Utsman, tetapi aku tidak pernah . Daraguthni berkata: Tidak ada satu pun hadits yang sah tentang
mendengar seorang pun dari mereka itu yang membacanya (BISMIL- mengeraskan "BISMILLAH".
506 507
g e n K
ANG PI
n
n AA I
p e
» - ayem AK) AZ
IR 2
A6
Tetapi Mushannif berkata: Maksud perkataan: "Jangan kamu EA 533
A
AR Alia
P
NAH Sel
AA
baca dia” dan perkataan: "Mereka tidak membacanya”, "Mereka sg
< Aav
tidak menyebutnya” atau ”Mereka tidak memulai dengannya” itu, LX “aa «ea
PN
NA,
KAA CI “rana
KIUNI
LIN A Ate ep NA
N
A AA NA PRAAYU =
A BAT A aJPa Si ae
a 9r - NAN Pura ELT K A ZA r Pala oy 233 GG AAPo OA
EA a
Pa 0
SI 5
” WAN
YaE NING Op EE SN ep
GERAKAN
S A ap PI O BALI, 3 A = a 2 ka
Ca
BERPAKAIAN
CL
2
D apn
- ”
` a d H
DAL
v
A
YK 274,
3,
< Pa siz
BIANG
` 5 5
sh LP JAWA “ TAN
LANG
“:
a2 A, MENGENG
m AKEN SSA 9 "2 NS
P.sll “A65 GA Si Ée aa guhnya ia
. 888. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. sesung
dari Quran — yang terdiri
telah bersabda: "Sesungguhnya satu surat
AK ME PEAH LA NG a apo 5 ME
3b Je era ai J 9 AL YEN AN
509
508
dari tiga puluh ayat — dapat memberi syafa'at seorang, sehingga Penjelasan:
diampunilah dia, yaitu surat: TABARAKALLADZI BIYAIDHIL
Syarih berkata: Perkataan ” Apabila ia membaca 'THDINASH-
MULKU” (Maha suci Dzat yang di tangan-Nyalah kerajaan itu). (HR MUSTAOIEM...dst.” itu, ini hanyalah untuk
SHIRAATHAL
Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
manusia, sebab semua permintaan itu manfaatnya kembali kepada
manusia. Dan ini pun menunjukkan, bahwa "IHDINA...” sampai
akhir surat, ada tiga ayat, bukan dua ayat.
KN
Pie "3 l CG
KIS SAN Iya Ca TEA AA
op» < b AA = Tg
1.267
Dalam persoalan ini ada perbedaan pendapat yang perbedaan
tersebut terletak pada "BASMALAH”, apakah termasuk Al Fatihah
24 Tk
atau tidak, sedang hadits tersebut menunjukkan, bahwa ” BASMA-
aa Ir I “3x a Ana AE
L D
KA Ae
AAA NG An Ya
E AA PERAI EL
AA gan AN ANT disebut.
BEBAN DIRO
Ea FS, Perkataan Nabi saw.: "Sesungguhnya satu surat dari Al Quran
yang banyaknya tiga puluh ayat ... dst.” itu, Mushannif berkata:
Semua orang yang menghitungnya tidak berbeda, bahwa ayatnya
berjumlah tiga puluh, tanpa BASMALAH: :
889. Dan dari Anas, ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah saw.
berada di antara kami di Masjid, tiba-tiba ia tertidur sebentar, lalu ia Perkataan: "Kemudian ia berkata: Tahukah kamu apakah Al
mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Lalu kami bertanya kepada- Kautsar itu” yang lanjutan" dits tersebut berbunyi sbb.:
nya: Apa gerangan yang menyebabkan engkau tertawa, ya Rasulullah? RE
“16 AA APAN
£ Lo JA oJ LIA
EES,
Ia menjawab: Baru saja turun kepadaku satu surat, lalu ia membaca: w WAÉ 2132
EM I
D ENDNYG
I ANKA
AN S NG -N Artinya: Kami menjawab: Allah dan Rasul-Nyalah yang
lebih
W EE a .
mengetahui. Lalu ia bersabd a: Dia itu ialah sebuah
telah dijanjikannya kepadaku oleh Tuhanku azza wajalla,
sungai yang
padanya
di hari
A 33 alan “ IN KAN EL ada kebaikan yang banyak, dia adalah sungai yang nanti
Da TE raha
ngi oleh ummatk u, bijanan ya sebany ak bin-
kiamat akan dikunju
ada hamba dari antara ummatk u itu yang
tang di langit, tetapi
dari
| 890. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. ditolak, lalu aku mengadu: Ya Tuhanku! Dia itu adalah
apa yang
tidak mengetahui pemisahan surat, sehingga turunlah kepadanya `. ummatku. Maka menjawablah Allah: Engkau tidak tahu
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”. (HR Abu Daud). akan terjadi sesuda hmu.”
510 511
Syarih berkata: Hadits ini termasuk sejumlah dalil yang dibawa- 893. Dan dari 'Aisyah r.a. ia berkata: Aku pernah mendengar
kan oleh orang yang menetapkan adalah BASMALAH (dalam Al Rasulullah saw. bersabda: ” Barangsiapa shalat dengan tidak membaca
Fatihah). Ummul Ouran (Al Fatihah), maka shalatnya itu tidak sampurna.”
Perkataan: "Adalah Rasulullah saw. tidak tahu pemisahan surat, (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
sehingga turunlah padanya BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”,
bahwa hadits ini dijadikan dalil oleh orang-orang yang ' mengatakan,
bahwa BASMALAH itu termasuk ayat Quran. Selesai.
N
> A NGANG, PAA
KESAN Da A IASada pta aiCA MÍ
Ibnu Taimiyah berkata dalam Al Ikhtiyaaraat: BASMALAH
adalah ayat yang tersendiri, yang memisahkan antara Surat-surat,
tetapi tidak termasuk permulaan tiap-tiap surat, tidak Al Fatihah dan
tidak juga yang lain. 894. Dan telah terdahulu hadits yang sama dengan itu, dari Abu
Hurairah r.a. z
ar -Ú A Ia
BIAK
28
AM SAS
SATA
PEK AAA i La TAN rd IK
asnos lousVU e, Vat os FEIO RA
Ka
32; ad
KANG a
mel Moto
Penjelasan:
a Pada
Dana A Pa LEK “ore
Ia AbuyaSad SA Yo bag -NY Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan adanya ketentuan
KERA d
Al Fatihah dalam shalat, sedang selainnya tidak cukup. Dan inilah
pendapat Malik, Syafi'i, Jumhurul 'Ulama dari kalangan shahabat,
tabi'in dan tabi'ut tabi'in.
892. Dan dalam satu lafal: ”Tidak cukup shalat, bagi orang Perkataan: "Kecuali dengan membaca Al Fatihah dan berikut-
yang tidak membaca Al Fatihah”. (HR Daraquthni, dan ia berkata: nya” itu, Syarih berkata sesudah menyebut beberapa syhaid: Hadits-
Sanadnya sah). hadits ini tidak membatas untuk menunjukkan wajibnya membaca
Quran bersama Al Fatihah, sebab sudah tidak ada perselisihan lagi
tentang sunatnya membaca surat bersama Al Fatihah dalam shalat
LA IEE NANGA -MY subuh, jum'at dan dua raka'at pertama dalam setiap shalat.
Al Hafidh Ibnu Hajar berkata: Ibnu Hibban, Qurthubi dll. meng-
Gea “9
Tenga
ANUS nan,
sena onaz anggap sudah ijma” tentang tidak wajibnya membaca lebih dari Al Fa-
tihah. Tetapi pendapat ini perlu ditinjau kembali, karena adanya
riwayat yang mewajibkannya, dari. sebagian shahabat dan lain-lain.
512 513
en mm aa aa iii,
ATT NA
CO ALAN AYO
adheANANG Na AAS
NG NY
Da Aa
Kr”JANG NGE WA KN
e
bawa
aE &BANA preg
36; kN an aa sikon ra ia
— EA”
SI Br ALI ga. AG FS
aa Ga SASARAN 2 899. Dan dalam satu lafal: "Jangan kamu membaca sedikit pun
dari Ouran apabila aku keraskannya — kecuali dengan (membaca) Al
sabagean) aa AN Pena
: Pa SAN Fatihah”. (HR Abu Daud, Nasai, dan Daraguthni, dan Daraguthni
berkata: semua rawinya kepercayaan).
KAA 3 DENAI
514 515
HI en maa ag amai maa Ma an
RNANG SNG ga semua umum: sedang hadits Ubadah adalah khas. Sedang menggan-
5 i
EI E
5 s?
Pang 3 x
AS AEA NA At
'jahriyah ma'mum diperintahkan untuk diam. Sedang di sini dia tidak
mendengar, oleh karena itu tidak berarti dia pun harus diam karena
tidak mendengar. Justru itu, seandainya ma'mum itu jauh dari imam
PI a NGNE La NEG
dan dia tidak mendengar bacaan imam, maka pendapat yang benar PN AA Oil ga
Ar AS3 Il ma SN
TA y Da Bg
SU As wa ge AG ANG IN ab Kap3D
ma'mum harus membaca surat, berdasar alasan yang kami kemukakan PANE TANG WR GM g2 ba LA
di atas. Selesai.
Syarih berkata: Dhahir hadits-hadits tersebut melarang membaca
kecuali Al Fatihah, tanpa membedaka apakah si ma'mum itu mende. 904. Dan dalam satu riwayat: ” Apabila imam membaca ”GHAI-
ngar bacaan imam atau tidak, sebab sabda Nabi saw.: "Jangan kamu RIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADHDHALLIEN”, maka
baca apa pun dari Al Ouran apabila aku mengeraskan bacaan” itu bacalah ”aamien”, karena sesungguhnya Malaikat pun membaca
menunjukkan larangan membaca, semata-mata karena kerasnya "3amien”, dan sesungguhnya imam juga membaca "aamien”. Dan
bacaan imam. Di sini dan juga di tempat lain, tidak ada sesuatu barangsiapa yang aminnya itu bersamaan dengan aminnya Malaikat,
(garinah) yang menunjukkan untuk memandang segi mendengarnya 1) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Ahmad dan
Nasai).
a IAR
KARENA BACAAN IMAM A 7 ta D IN LN 3 ag 4 Pah NA Kaze h
Wake r P an pg piara am NI
PA I AI y oN
EN leoa)BA men MAA 2,
A
EAA EST AAAA E REN
PAOa AraAANG
é
a Seandainya hadits-hadits ”aamien” yang datang dari sejumlah
shahabat itu tidak menguatkan untuk mentakhshish hadits dari seorang
shahabat di mana hadits-hadits itu pula adalah termasuk ke dalam
keumuman yang menentukan adanya do'a dalam shalat secara terle-
MAU
gha Piol. pas, karena amin itu adalah juga do'a, maka berarti dalam shalat tidak
pakai tsayahhud, yang oleh Al 'Ttrah sendiri telah diakuinya. Maka
jawab mereka tentang adanya tasyahhud itu sendiri sudah merupakan
907. Dan dari Waail bin Hujr, ia berkata: Aku jawaban bagi adanya amin. j
ngar Nabi saw. membaca ”GHAIRIL MAGHDLU aa Apa yang dimaksud dengan ”perkataan manusia”, dalam hadits
Pi
WALADLPLAALLIEN”, lalu ia membaca "aamien” dengan yang baru saja itu, adalah omongan manusia. Sebab kata “KALAM”
me-
manjangkan suaranya. (HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidz dari "KALAMA”, bukan dari "TAKALLAMA"”.
i). itu mashdar
Begitulah, sampai ia berkata: Adapun apa yang diriwayatkan
Penjelasan:
dalam Al Jaami’ Al Kabier dari Qasim bin Ibrahim, bahwa ”aamien”
Syarih
6 berkata: Perkataan "Apabila imam membaca aamien”
amie: i itu bukan berasal dari bahasa Arab, maka inilah kitab-kitab lughat
menunjukkan, bahwa imam diperintah membaca ”amien”. yang cukup komplit dan mudah.
weri
Jumhur berkata:
: : Yang
1 dimaksud de ngan perkataan ý “apabilai Perkataan ”lalu ia mengucap amien dengan memanjangkan suara-
membaca aamien” itu, ialah: apabila hendak membaca nya” itu, bahwa hadits tersebut menunjukkan, bahwa imam diperintah
aamien.
Supaya dengan demikian aminnya imam dan ma'mum, bisa serentak membaca aamien dengan suara yang keras dan panjang.
Al Hafidh berkata: Perintah ini menurut Jumhur adalah sunnat. — Berkatalah Tirmidzi: Yang berpendapat demikian itu, bukan
Syarih berkata: Al Mahdi dalam kitab Al B i hanya seorang dari ahli ilmu dari shahabat Nabi, tabi'in dan tabi'ut
semuanya, dari ulama ahlul beit, bahwa "aamien” Late Png tabi'in. Mereka semua tahu, bahwa seseorang itu mengangkat suara-
KA!
engkau sendiri sudah tahun adanya "aamien” dari Ali, dari nya dengan membaca "aamien” dan tidak merahasiakannya. Dan ini
perbuatan-
nya sendiri dan juga riwayatnya dari Nabi saw. dalam kitab-kitab pula yang menjadi pendirian imam Syafi'i, Ahmad dan Ishag.
Ahlul bait dll. bahwa sayyid Al 'Allamah Al Imam Muhammad bin
Ibrahim Al Wazier dari Imam Al Mahdi Muhammad bin Al Muthahhir Syarih berkata: Mereka beralasan tentang diperintahnya membaca
salah seorang imam mereka yang terkenal, bahwa ia berkata dalam dengan suara keras itu, dengan hadits "Aisyah dari Nabi saw. yang
diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah dan Thabrani dengan lafazh
kitabnya Ar Riyadhun Nadiyah: Sesungguhnya para perawi hadits
aamien” itu, sangat banyak sekali. Ia berkata: Dan ini adalah sbb.:
madz Zaidhabin Alibn
dan Ahmad
ya bin "Isa. r
15 hh DAA f A OLr LL JOINo 2 KSPa NG
A Selanjutnya Syarih berkata: Pengarang Al Bahr beralasan, bahwa PAE A SN caf f
KAN yeSAN A
aamicn” itu bid'ah, dengan hadits yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah
Aya yen
o 2»
bin Al Hakam As Sulami, yang berburyi sbb.:
aD e2
ML AGA JA 6r Gtr
pelton
TENG g
aan) « Artinya: Tidak ada sesuatu yang amat dihasudi oleh orang-orang
Yahudi, melebihi hasudnya atas kamu, tentang salam dan amien.
521
Dan hadits Ibnu "Abbas yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah 909. Dan dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata: Seorang laki-
dengan lafazh: laki datang kepada Nabi, lalu berkata: Aku tidak dapat mengambil
(membaca) Quran sama sekali, oleh karena itu ajarlah aku bacaan
yang kiranya mencukupi (shalat)-ku. Maka bersabdalah Nabi: ”Baca-
mgE TE ata
KAPAN TIA NEK. AB
lah SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAA ILAAHA
ILLAALLAH WALLAHU AKBAR WALAA HAULA WALAA
Ga ne QUWWATA ILLAA BILLAAH” (Maha suci Allah, dan segala puji
bagi Allah, tiada Tuhan kecuali Allah, dan Allah maha besar, tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR Ahmad,
Abu Daud dan Nasai).
Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw.: "Tidak ada sesuatu yang
sangat dihasudi oleh orang-orang Yahudi terhadap kamu, melebihi
SAAT
aa
2 - Aga NA Pa
hasudnya kepada kamu tentang membaca "aamien”. Oleh karena
itu perbanyaklah ucapan aamien”.
AN na
b
AAN ALAN
wd
-om EKARE og
KAN
a TEA Haa
MESIN IYA 3 AA
D1
5NA,AL
s
GANG
14. BAB: MEMBACA SURAT SESUDAH AL FATIHAH PADA
DUA RAKA'AT PERTAMA, DAN APAKAH SURAT INI JUGA
si DISUNATKAN UNTUK DIBACA PADA DUA RAKA'AT YANG
BM Z, &
pa” A NA NK y ms ag Pap aa AKHIR, ATAUKAH TIDAK?
SAN
PRA ATTAN I HA ERE Arah ATA Aagk
TETEA
Denada AN
AN
v
PI
9 LB Lena
IN
Lte
FEGR PAANAN SEG Eeay
522 523
” 4 LA ? :
UAN Ng
Wi
= ngra
ikuti tentang shalat-
dapat menta'wil (mengerti) apa yang pernah saya
opaa PEKAN
- . 24/9 9 211
Agak SISA, PA an
ar, nn Pe or, s
PA a e
z
GN PA SAPI Lah I IIN Kota
911. Dari Abu Qatadah, sesungguhnya Nabi saw.
pernah JRO Dasa AN EN GA PEN
CEAN ERA Aa
pada dua
. membaca Al Fatihah dan dua surat, dalam shalat dhuhur
H E . - Arns
erz “02 . "AA Ket LACA
Ara Ais
(hanya) membaca
raka'at pertama, sedang pada dua raka'at yang akhir
ayat kepada Badi Mega te ea PPI 2 at
PA BAN MK 2
Al Fatihah. Namun kadang-kadang ia memperdengarkan . v1
kami, serta memanjangkan raka'at pertama lebih
daripada panjangnya Sia CAEM IAEE
ashar, dan begitu LIKI JEA an Sar Clan PAM Tg MAJA
ayat pada raka'at kedua. Begitu juga dalam shalat PN
GA DU —4 S4 KAN > DG gan)|
).
juga dalam shalat subuh. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim og 272 3, BIN
Atap RN SPOT A TA PN gk
AN pa IILLwW. AG ATI ajh
CINA ASN jas SS — NY 914. Dan dari Abu Said al Khudri, sesungguhn
ya Nabi saw.
— pada dua raka'at
pernah membaca (surat) dalam shalat dhuhur
AAA,
A Sae NA 2
pertama, untuk setiap raka'at — kira-kira seban
yak 30 ayat; dan pada
~ atau ia berkata —
dua raka'at yang akhir, kira-kira sebanyak 15 ayat
s tersebut — dengan dua raka'at yang
912. Abu Daud juga meriwayatkan hadit separoh dari itu — Dan dalam shalat ashar pada
menduga, bahwa ia 15 ayat, dan pada
tambahan —: Dia (Abu Qatadah) berka ta: Kami pertama — untuk setiap raka'at — kira-kira sebanyak
dapat menjumpai Ahmad dan
bermaksud yang demikian itu, supay a orang -oran g dua raka'at yang akhir kira-kira separoh dari itu. (HR
raka'at pertama. Muslim).
Penjelasan:
adanya
ik pa. gan46 Mp SAW Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan tentang
Sa ukkan juga tentang
ED a AS, MEIN Pk WO Z AA A 2g w bacaan (surat) dalam shalat sirriyah, dan menunj
7%
RING shalat sirriyah
gå SEN NA bolehnya membaca surat itu dengan keras dalam
DATANG
27r gÙ ù «» CA JAS AP MA
SA 27338 tersebut.
Ini adalah menolak pendapat orang yang mengatakan, bahwa
BNP ag
AO YESkj DEN
ay VR
G
Abah D 14
a pelannya bacaan itu merupakan syarat sahnya shalat sirriyah
samping juga menolak anggapan orang yang mewaji bkan sujud
. Di
sahwi
karena mengeraskan bacaan tersebut.
Nabi
913. Dan dari Jabir bin Samurah, ia berkata: Telah berkata Dan perkataan: ”Kadang-kadang” itu menunjukkan, bahwa
adu kepadamu tentang yang demiki an itu.
"Umar kepada Sa'ad: Banyak orang yang meng saw. berulang kali berbuat
t. Ia berkata: Adapun aku
sesuatu, sampai pun kepada masalah shala Perkataan: "Dan ia memanjangkan bacaan surat pada
raka'at
dua raka' at pertama dan
adalah memanjangkan (bacaan) dalam pertama yang tidak ia panjan gkan pada raka'at kedua” itu, Syarih
akhir , sedan g mereka tidak dst.”
memendekkan pada dua raka'at yang berkata: Perkataan: "Kami mendug a, bahwa ia bermak sud ...
524 525
menunjukkan baliwa hikmah memanjangkan yang tersebut itu adalah
demi menunggu orang yang akan masuk (dalam shalat berjama'ah). Ja Wa
NGNa ea o
KAN
A A 2
Ga -PA TA Ine ANO
29,
*). Hadits yang diriwayatkan tanpa sanad. Si mukharrij langsung menyebut Nabi.
(Pent.)
526 527
KLB SY,JL marco a a a T)
GG G FIR
KANNS YaYi Air Ay Ak KAN PENA
NAKANG NA
Pe Jek aa KA Xi Aa:
ya “2TeaAA
KI Wg
Can Aas
Ae Ne)AJA
- SAP loo
a ma SA raAK
Penjelasan:
5-jae s p: "EL AN Perkataan Nabi saw.. "Kecintaanmu kepadanya itu dapat mema-
1“5 A WiPAASAWAAS NA KANANG
sukkan kamu ke surga” itu, Syarih berkata: Pemberian khabar gembi-
TEA EA AAN
ra dengan surga itu menunjukkan ridlanya Nabi terhadap perbuatan si
laki-laki tersebut.
NEAR yh Nashiruddin bin Al Munir berkata tentang hadits ini sbb.: Sesung-
aab salab, MEN PEN
7
ANA guhnya tujuan-tujuan itu dapat merubah hukum-hukum perbuatan.
Sebab seandainya si laki-laki itu mengatakan, bahwa ia membiasakan
917. Dan dari seorang laki-laki dari Juhainah, sesungguhnya ia yang demikian itu lantaran tidak hafal surat/ayat lain, niscaya Nabi
pernah mendengar Nabi saw. membaca "IDZAA ZULZILATIL
ARDLU...” dalam shalat subuh pada dua raka'at itu kedua-duanya.
Ia (si laki-laki tsb.) berkata: Aku tidak tahu, apakah Rasulullah saw. 1). Artinya: Katakanlah, bahwa kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah,
bahwa kami adalah ummat Islam.
memang lupa, ataukah memang ia membaca yang demikian itu dengan
2) Artinya: Katakanlah: Kami beriman kepada apa-apa yang diturunkan kepada kami.
sengaja. (HR Abu Daud). 3). Artinya: Marilah kepada satu kata yang sama antara kami dan kamu.
528 529
Syurih berkata: Hadits tersebut menunjukkan disunnatkannya
bisa saja menyuruhnya untuk menghafalkan yang lain. Tetapi alasan membaca kedua ayat tersebut dalam dua raka'at (subuh) itu, sesudah
kecintaan kepada ayat tersebut, maka nampaklah kebenaran maksud- membaucn Al Fatihah.
nya itu. Karena itu Nabi lalu membenarkannya.
Sedang Mushannif menjadikan hadits tersebut sebagai dalil boleh-
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan boleh membaca dua nya membaca sebagian surat dalam satu raka'at, sebagaimana bunyi
surat dalam setiap raka'at, bersama Al Fatihah. judul bab ini.
Perkataan: ”Kemudian ia membuka dengan surat Al Imran” itu,
Oadli “Iyad] berkata: Hadits ini sebagai dalil bagi orang yang menga-
| takan, bahwa tertib surat itu adalah semata-mata atas ijtihad kaum 16. BAB: BERBAGAI SURAT DALAM BERBAGAI SHALAT
muslimin ketika menulis Quran (Mush-haf), bukan tertib dari Nabi
saw., bahkan semua tertib tersebut diserahkannya kepada ummatnya,
sesudah ia meninggal dunia. 1).
ANANG KAE a AN
aa Z,a , 0 gann GA Data ”
| Ia berkata: Bahwa ini adalah pendapat Malik dan Jumhur.
Perkataan: ”Ia membaca 'idzaa zulzilatil ardlu” dalam shalat ka GGSAKA AA e 33
4 A s A y A, FFA
P3 Oo
Kp SistgiPEIEE Si dala 23sai;
5 53,
3> ahg
4 a
:
ogs
0 wo),
1). Yang betul: Tartib Quran adalah atas dasar taugif dari Nabi saw. (pent.)
531
530
922. Dan dalam satu riwayat: Adalah apabila matahari sudah
gelincir, ia (Nabi) shalat dhuhur dan membaca seumpama "WAAI- SANG aa AI
2e An
AA
AA Lg m0 NGA 3
AN,
NM
LAILI IDZA YAGHSYAA", dan begitu juga dalam shalat ashar, dan - iå Laa IN E
begitu juga dalam shalat-shalat yang lain, kecuali subuh, sesungguhnya -aob ato 9 MAN SS»gu Tg NAJA
ia biasa memanjangkannya. (HR Abu Daud).
926. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Adalah Nabi saw. pernah
membaca "OUL YAA AYUHAL KAAFIRUN” dan ”QUL HUAL-
LAHU AHAD” dalam shalat maghrib. (HR Ibnu Majah).
KAA
ah a
YAN
A?
IE + NE< ab IKEA
9 I »
AYY
ng
NN APA AMI AN gua
r
ea
P4
er Dia
R
a)
P) 52
MEALS TA
Ana =
Iava Te La
A Koe
LLL
a PE
di
AI
-ANY
A Aw gf a “ BAKA
PNG GEN NGd AgAja TAN Ga an
aa
923. Dan dari Jubair bin Muth'im, ia berkata: Aku pernah S à
pa
gada RSS AN IA Iga Mengapa engkau tidak shalat dengan membaca "SABBIHISMARAB-
BIKAL A'LAA, dan "WASYSYMASI WADLUHAAHAA”. dan
An NA ar AI 2 BAN JA SeLA ANE)
ngi E gIr d a 3 2 27 aa
“"WALLAILI IDZAA YAGHSYAA”?” (HR Bukhari, Muslim dan
Alunad).
924. Dan dari Ibnu "Abbas, sesungguhny Ummul Fadll binti Al P pothe E PEPEES EE E Le AKI aye
Harits pernah mendengar dia (Ibnu 'Abbas) membaca "WAL MUR- Yam 3 LNG Ag Sean 563 -AYA
SALAATI URFAA", lalu ia berkata: Hai anakku sungguh engkau
AIE -A NREX- oN e ANTera SN
14 R, a GA PP P3 Kia a W par EA I VAR
telah mengingatkan aku dengan bacaanmu akan surat ini, dan inilah
igt - E z
surat terakhir yang saya dengar dari Rasulullah saw. yang ia bacanya Da $
KN EN RE LAS
ogre Ie,” Es orh
Aa en m
Na A AN APA Ae ARRR
PPAT
ag 4 ng a
APN ATEN
ANTU
”
AU-AYO
Ih La vc 0g GA Car
SUA PAN Peka an SeAI SN
$ $ SA
Pa
NES
ESN na AN
Pah r A II TUA EA AR
pano ML Tara,
1
925. Dan dari "Aisyah, sesungguhnya Rasulullah saw. pernah 928. Dan dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Hurairah, sesung-
membaca surat Al A'raf dalam shalat maghrib, yang ia pisahkannya gubnya ia berkata: Aku tidak pernah melihat seseorang yang shalatnya
dalam dua raka'at. (HR Nasai). itu sangat menyerupai shalatnya Rasulullah gaw. kecuali si polan —
532 533
karena dia menjadi imam di Madinah - Sulaiman berkata: Lalu aku seperti burung gagak memaruh. Dan pernah juga ia melihat seorang
u dan sujudnya, lalu ia
shalat di belakangnya, maka ia memanjangkan bacaan pada dua' laki-laki shalat tanpa menyempurnakan ruk
raka'at pertama dalam shalat dhuhur, dan memendekkan pada dua berkata: 7 $
D 2 LBA wp 0 N
raka'at yang akhir, dan ia memendekkan shalat ashar, dan ia membaca Th SA CoL
pada dua raka'at pertama shalat maghrib, surat-surat yang pendek,
dan ia membaca pada dua raka'at pertama dalam shalat isya”, surat- engkau
Artinya: Kembalilah, dan ulangilah shalatmu itu, karena
surat yang sederhana, sedang dalam shalat subuh ia membaca surat
yang panjang-panjang. (HR Ahmad dan Nasai). (pada hakekatnya) belum shalat.
Dan ia berkata pula:
We, 0 De0 ie DA eD D A
Penjelasan:
Perkataan: ”Dan inilah surat terakhir yang saya dengar dari
HI AN SI GAN NYA
TEN) Me
Rasulullah saw. yang ia bacanya dalam shalat maghrib” itu, Syarih
berkata: Hadits ini menolak pendapat orang yang mengatakan, bahwa Artinya: Allah 'azza wajalla tidak akan melihat kepada orang yang
memanjangkan a.
bacaan dalam shalat maghrib itu telah dimansukh. fidak meluruskan tulang punggungnya dalam ruku' dan sujudny
Perkataan Nabi saw.: ”Mengapakah kamu tidak shalat dengan Dan berkatalah Anas:
membaca surat 'sabbihisma rabbikal a'la’, 'wasy syamsi wadhuhaa-haa”
dan 'wallail idza yaghsyaa” itu, Syarih berkata: Hadis ini menunjukkan 2 oa GL. LA IAZ
PES NG AN SA yo AI gan)K
diperantahkannya-membaca surat-surat yang sederhana dalam shalat
isya”. Demikianlah seperti yang diceritakan oleh An Nawawi dari para
Artinya: Adalah Rasulullah saw. orang yang paling pendek shalat-
'ulama. f :
nya tetapi sangat sempurna.
Di samping itu, bahwa hadits ini juga menunjukkan, bahwa imam
diserukan untuk memendekkan shalat, berdasar apa yang diterangkan 17. BAB: ALASAN SHALAT DENGAN BACAAN IBNU MAS'UD, '
oleh Nabi saw. dalam sebagian riwayat-riwayat dari Mu'adz yang UBAI DLL. DARI KALANGAN ORANG-ORANG YANG
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dll. dengan lafazh sbb.: TERPUJI BACAANNYA
Dogo 199 2 Ia 2 9 és snae 23 Y Seng PNS PSAS 2y IA
KAN, Eh ai BasGI
P 0 o (In 0177 bork Dara na So
Artinya: Karena di kalangan mereka (ma'mum) itu ada yang
kn 5 ya Jaena AAA Alona
lemah, sedang sakit dan orang tua. KananCP. Pa pa
Dan dalam satu lafazh, juga bagi Bukhari — dikatakan: Lapas yaASN Pora, Ang hm 3
ETENE EAN
-Aa 3 ka Yea adi: 929. Dari "Abdullah bin "Umar, ia berkata:
Rasulullah saw.: ” Ambillah Al Ouran itu dari empat orang, yaitu Ibnu
Telah bersabda
Artinya: Karena di belakang imam itu ada yang lemah, ada yang Ummi Abd 1) (Anaknya ibunya hamba) - lalu ia memulainya dengan
Salim bekas
sudah tua dan ada pula yang mempunyai urusan. menyebut dia, Mu'adz bin Jabal, Ubai bin Ka'ab dan
Tirmidzi , dan
Abu 'Amr berkata: Memendekkan bacaan bagi setiap imam, hamba Abu Hudzaifah.” (HR Ahmad, Bukhari, dan
menurut ijma” 'ulama adalah sunnat, dengan syarat yang minim harus Tirmidzi mengesahkannya).
sempurna. Adapun kalau ada yang dibuang dan kurang, jelas hukum-
nya tidak boleh. Sebab Rasulullah saw pernah melarang (shalat) 1): Abdullah bin Mas'ud.
535
534
NENG AnaaA a
AA A sís, aa, A6 Gian =
a Tersebut dalam Al Ikhtiyaraat: Bacaan yang berbeda dengan
sah juga dipakai buat
Pe AK
ANA
SI INUL SS
Mushhaf Utsmani, tetapi sanadnya sah, maka
shalat. Dan inilah salah satu dari dua riwayat yang paling tegas dari
Imam Ahmad. Sedang Mush-haf Utsmani itu adalah salah satu dari
930. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. telah tujuh bacaan/jurusan (Al Hurufus Sab'ah). Demikian menurut apa
bersabda: “Barangsiapa suka membaca Ouran persis seperti waktu yang dikatakan oleh kebanyakan 'ulama salaf dan Jumhurul 'ulama.
To n, maka bacalah menurut gira'ah
diturunka qira’: Selesai.
Ibnu Ummi i Abd.” 2 (HR
Perkataan: "Rasulullah saw. bersabda kepada Ubai, 'Sesungguh-
nyn Allah memerintahkan aku untuk mengajarmu Lam yakunilladzie-
y nn kaafatuu' ... dst.” itu, Syarih berkata: Bahwa hadits ini dianjurkan
2 Ma s, Ú
b pi ager INL ato, membaca Ouran mengikuti cara-cara orang pandai, ahli ilmu dan
DAS Up ayANIAN
BATIN GG In Je Je: -4y)
orang-orang yang mempunyai kelebihan, sekalipun sipembaca itu
CEAL AA
e
sendiri dalam satu segi lebih utama daripada yang ditiru bacaannya itu.
Ni A DAN
oorge Ma
536 537
dan imam dalam hal mengajarkan Al Quran. Dia adalah termasuk 19. TAKBIR UNTUK RUKU’, SUJUD DAN BANGUN
penyebar Al Quran yang paling baik.
Pa PN PA ke ` IA Pa?
IEI AMAL NA
AKA AAN - 2 Tega NT WO
18. BAB: TENTANG DUA KALI BERHENTI (SAKTAH)
: 23 P3 a 2782, IK
GEA IA IEEE KES Ahmad, Nasai, dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya).
Ar aYS EE 30 a
, , LE KIGI AN GLINE IRA
PAP
3 ot,A» Lan al 3 Den
ò E Ce ` AJ
| ls hm i
at Z rA fia e si 2. T
SAN PILL DL ACN Sa a EN akang ll 946. Dan dari Ikrimah, ta berkata: Aku pernah berkata kepada
Ibuu Abbas, bahwa aku pernah shalat Dhuhur di Bat-ha' di Lea
oas Alat seorang tua yang bodoh, ia takbir 22 kali, ia takbir ketika sujud dan
ketika mengangkat kepalanya. Lalu Ibnu "Abbas berkata: Itu adalah
934. Dan dalam satu riwayat: Sekali diam ketika takbir, shalatnya Abil Qasim saw (HR Ahmad dan Bukhari).
dan
Iu Ig Any A e AS A AÉ a Ta
Penjelasan: PEN
š Sr 2” 4
da r PEISW S5
Al Khattabie berkata “abi saw. diam dalam dua tempat itu, ada- NGE Lag NG Arta GAN Sa AN aR NGE
lah semata-mata supaya orang yang di belakangnya dapat membaca AON ASN ja CG AS jg a KAS Ala
tanpa mengganggu bacaan Nabi apabila ia membacanya.
NA Lg AA Aa SG
CP KR LK, DADINI PARAS
KA pana?
Tetapi oleh Al Ya'mari dibantah, bahwa perkataan Al Khath-
thabie itu bisa diterima dalam hal diamnya sesudah membaca Al Fati- tt ZAH ak Dap Ka ai NIL PIJI
JANGGAN e KA NG NATA PS Lai
hah. Adapun diamnya yang pertama itu keterangannya sudah cukup $ 1
tegas dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah seperti yang 0o99 o ra One MBA AA Can IN nah DN Lara < aA NT NALA
telah terdahulu dalam bab ”IFTITAH”, yaitu Nabi saw. diam antara
[AN AE) NONY Ladang LENA
Sei lim” £ Da MA IIA NE
ii IS rp ANE ES LAN YEA
A
takbir dan membaca itu sambil membaca "ALLAHUMMA BAA'ID
BAINIE WABIANA KHATHAYAA-YA ... dst.” Gin
538 539
Ae Ie r PLAT S; AE Uh LA Pa. Pek.
hamba-hamba Allah yang shalih. Kami bersaksi, bahwa tiada Tuhan
An BAN SN SAE Se S3 SN aga 6 melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah .hamba dan
LIA IIA NA NM MA ASK S rasul-Nya). (HR Ahmad, Muslim, Nasai, dan Abu Daud. Dan dalam
Zesta NAN AAS an MAP satu riwayat sebagian mereka — menggunakan kalimat — ”WA ASY-
GILLI IER 1
4 IE NA In 2ngan
ga
Dn AA Ag na
Z ne? A Penjelasan:
aa A22239 2
Syarih ‘berkata: Hadits ini menunjukkan diperintahkannya takbir
937. Dan dari Abi Musa, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah dalam setiap turun, mengangkat, berdiri dan duduk, kecuali mengang-
saw. pernah menasehati kami, kemudian ia menerangkan kepada kami kat (kepala) dari ruku”, maka sesungguhny ia membaca ”SAMPAL-
akan prilaku kami serta mengajar kami akan (cara) shalat kami, lalu ia LAHU LIMAN HAMIDAH”.
bersabda: ”Apabila kamu akan shalat, maka luruskanlah shaf-shaf Nawawi berkata: Cara ini telah disepakati bersama pada hari ini
kamu, kemudian salah satu di antara kamu menjadi imam, kemudian dan pad masa-masa yang silam. Dan pernah juga terjadi perselisihan di
apabila si imam takbir, maka takbirlah kamu, dan apabila dia memba- maman Abu Hurairah, di mana sebagian mereka ada yang memandang
ca, maka diamlah kamu; dan apabila ia membaca ”GHAIRIL bahwa takbir itu hanya ada pada takbiratul ihram.
MAGHDLUUBI ALAIHIM WALADL-DLALLIEN”, maka bacalah
”AAMIEN”, niscaya Allah akan mengabulkan kamu. Dan apabila ia
takbir dan ruku”, maka takbirlah kamu dan ruku'lah, karena sesung- 10. BAB: IMAM HARUS MENGERASKAN TAKBIR SUPAYA
guhnya imam itu ruku” sebelum kamu dan ia mengangkat (kepalanya) TERDENGAR OLEH ORANG-ORANG YANG DI BELAKANGNYA,
sebelum kamu juga. Lalu Rasulullah saw. bersabda juga: (gerakan DAN KALAU PERLU BOLEH MENGADAKAN MUBALLIGH
ma'mum) itu adalah karena (gerakan imam) itu. Dan apabila ia (PENYAMBUNG) 1)
membaca ”SAMI “ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, maka bacalah
?ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU”, maka Allah n r E A ZANAN aa
akan mendengarkan kamu, karena sesungguhnya Allah ta'ala telah AY F
H
berkata melalui lidah Nabi-Nya "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMI- aj LL? A BAAL NN TA
KE I SANGAN
arr A K0 A
DAH” (Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya), dan apabila ia RINA< IO
BATIN A Y ADAI ANR ANA
takbir dan sujud, maka takbir dan sujudlah kamu, karena sesungguh- CAM, 7 CAN boA 3 SEKAR TG,
—
nya imam itu sujud sebelum kamu dan mengangkat (kepalanya)
sebelum kamu juga. Kemudian Rasulullah saw. bersabda pula:
(gerakan ma'mum) itu adalah karena' (gerakan imam) itu. Dan apabila 938. Dari Sa'id bin Al Harits, ia berkata: Abu Sa'id pernah
ia duduk, maka hendaklah permulaan kata yang diucapkan oleh salah shalat bersama kami, lalu ia mengeraskan takbir ketika mengangkat
seorang di antara kamu itu, ialah "ATTAHIYYATUTH THAYYI- kepalanya dari sujud dan ketika sujud, dan ketika mengangkat dan
BAATUSH SHALAWAATU LILLAH, ASSALAMU “ALAIKA ketika berdiri dari raka'at kedua. Dan ia berkata: Begitulah aku
AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAHI WABARAAKAA- menyaksikan. Rasulullah saw. (shalat). (HR Bukhari).
TUH, ASSALAAMU 'ALAINAA WA'ALAA 'IBAADILLAHISH
SHAALIHIE, ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA Afar KAKA Pai 9 3 34
SA — Aya
KA E
ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WARASUULUHU” (Peng- MA 2 pba daa
hormatan yang baik yang penuh rahmat itu adalah semata-mata untuk
Allah, semoga sejahteralah kamu wahai Nabi, dan rahmat serta =
1) Maksudnya menyambung takbirnya imam supaya terdengar oleh makmum-makmum
barakah-Nya juga, semoga sejahtera atas kita sekalian dan atas lain yang jauh (pent.).
540 541
939. Dan bagi Ahmad, dengan lafazh yang lebih luas daripada bagi bolehnya mengeraskan suara takbir supaya didengar oleh orang
ini. lain dan mereka dapat menikuti imam. Dan boleh juga ma'mum
mengikuti suara orang yang takbir itu. Demikianlah pendapat Jumhur.
18 KeaneFa
na
dan kami shalat di belakangnya, sedang waktu ia duduk, dan Abuba-
kar memperdengarkan takbirnya itu kepada orang lain (ma'mum).
(HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Ibnu Majah).
SE alba La Peta) f
A ka
KAGANNa
Na nsaPeka Gn
Ng aa aa
BEI at. 942. Dari Abi Mas'ud, Uqbah bin Amr, sesungguhnya ia ruku”
sambil ia melepas kedua tangannya, lalu meletakkan kedua tangannya
AKAK A Kshs- itu pada kedua lututnya, dan ia renggangkan antara jari-jarinya itu
dari atas permukaan kedua lututnya itu, dan ia berkata: Begitulah aku
pernah menyaksikan Rasulullah saw. shalat. (HR: Ahmad, Abu Daud
dan Nasai).
941. Dan bagi Muslim dan Nasai, ia (Jabir) berkata: Rasulullah
saw. pernah shalat dhuhur bersama kami, sedang Abubakar di
belakangnya, maka apabila takbir, Abubakar pun takbir dengan
An KRS IGDA Rey333 AN
KA r PEN
n sh Ea NG 2 mn
memperdengarkan (takbirnya) itu kepada kami.
5 ANAN NK gáOE
OLE W
AEK»
Penjelasan:
Perkataan: "Abu Sa'id pernah shalat bersama kami lalu ia keras-
kan takbirnya” itu, Syarih berkata: Bahwa hadits ini menunjukkan 943. Dan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Rifa'ah bin
diperintahnya mengeraskan takbir karena intiqal (pindah dari satu Rafi’, dari Nabi saw.: ”Dan apabila kamu ruku” maka letakkan kedua
pekerjaan ke pekerjaan lain). Tetapi Marwan dan semua Bani tapak tanganmu di atas kedua lututmu.” (HR Abu Daud).
Umaiyah pelankan takbir itu. Oleh karena itu, maka orang-orang
berselisih, ketika Abu Said shalat seperti ini. Kemudian ia berdiri di
atas mimbar dan berkata: Demi Allah aku tidak perduli, baik shalatmu
La aa AEHE gagang SAM
GE GEN NS ARSA
itu berbeda ataupun tidak, tetapi sesungguhnya aku pernah menyak-
sikan Rasulullah saw. shalat begitu.” Lo, A H x era, A Lagu e bt di
543
542
944, Dan dari Mush'ab bin Said, ia berkata: Aku pernah shalat 945. Dari Hudzaifah, ia berkata: Aku pernah shalat bersama
di samping ayahku, maka kutatbig-kan kedua telapak tanganku dan Nabi saw., maka ia membaca dalam ruku'nya itu "SUBHANA RAB-
kuletakkannya antara pahaku, lalu ayah melarangku berbuat demikian BIAL ADHIEM” (maha suci Allah, Dzat yang maha agung): dan
dan ia berkata: Kami juga pernah berbuat begitu, tetapi kemudian dalam sujudnya ia baca "SUBHAANA RABBIAL ALAA” (maha
kami diperintahkan untuk meletakkan tangan-tangan kami di atas suci Allah, Dzat yang maha tinggi), dan tidaklah ia baca ayat rahmat,
lutut. (HR Jam'ah). melainkan ia berhenti (sebentar) pada ayat tersebut untuk berdo'a,
dan tidak pula ayat adzab, melainkan ia minta perlindungan daripada-
Penjelasan: nya. (HR Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).
Syarih berkata: ”Tathbieg” itu ialah mempertemukan antara
kedua perut telapak tangan ketika ruku” dan diletakkannya di atas
kedua paha.
Tirmidzai berkata: Bahwa tathbieg itu telah dimansukh. Demiki- An po,KEE Eicit 44
g AN
an menurut para "ulama, tidak ada perbedaan sedikit pun di antara
mereka dalam persoalan tersebut. Kecuali riwayat dari Ibnu Mas'ud BAKASTnas LEANA Kl
x A |
ana TI Aa GEES
dan sebagian rekan-rekannya yang masih melakukan tathbieg. 12 12
Syarih berkata: Ibnu Huzaimah meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, 222
sesungguhnya ia berkata: Men aa Su
BREA TSS 3 N LL P
946.
SABBIH
Dan dari "Ugbah bin “Aamir, ia berkata: Ketika ayat ”FA-
BISMIRABBIKAL ADHIFM” (maka sucikanlah nama
ea Sa: IE LA 3< Tuhanmu yang maha agung) itu turun, Rasulullah saw. bersabda
kepada kami: “Jadikanlah ia dalam ruku'mu. Dan ketika ayat ”SAB-
jan NA 4 Ap BIHISMARABBIKAL A'LAA (sucikanlah nma Tuhanmu yang maha
tinggi) itu turun, ia bersabda kepada kami: “Jadikanlah dia dalam
sujudmu.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Artinya: Sesungguhnya Nabi: saw. apabila hendak ruku' ia
tathbieg-kan kedua tangannya di antara kedua pahanya, lalu ia
ruku'. Lalu sampailah berita iu kepada Sa'id, maka ia berkata:
Benar saudaraku itu, memang kami pun pernah berbuat demikian
Sy 2 Gde
PN AN gk AIANAE —AV
DIA D L, £, Wa LA TK NAN UAN t
544 545
ADNAN GENGEEES NO
& r g or Er, 2 2 e
4 LAI
PERA YAAN La
SNN 3ALA
D PAS
n
eer
PER P b opr tAr Ah
7i
POR WA 297
DORE NG ASETZE
Il AS
E A CL naa
noant
1 Aek yuandg GE a a
TREE dak ee NGA
P Ar -7
> EA
AT WA tr 33
NB
g>»
KEN lovsA ar
547
546
o OLI °, porr A . - Rasulullah bersabda: ”Hai manusia, sesungguhnya sudah tidak ada
lagi berita kenabian, yang ada (sekarang) hanya mimpi yang baik yang
diimpikan oleh seorang muslim, atau impian itu diperlihatkan kepada-
Artinya: Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. nya. Ketahuilah sesungguhnya aku dilarang membaca Ouran ketika
Sedang Jumhur beralasan dengan haditsnya orang yang kurang ruku” atau sujud. Adapun (diwaktu) ruku” maka agungkanlah Tuhan,
beres shalatnya (musieu shalaatihi). sedang (diwaktu) sujud, maka bersungguh-sungguhlah kamu dengan
berdo'a, maka pasti kamu akan dikabulkan.” (HR Ahmad, Muslim,
Perkataan: "Adalah Rasulullah saw. sering membaca 'subhaana- Nasai dan Abu Daud) ")
kallaahumma wabihamdika allaahummaghfirlie” itu, Syarih berkata:
Perkataan "WABIHAMDIKA"” itu berta'allalug (berkait) dengan
kata yang dibuang. Ini dapat ditunjukkan oleh kata "SUBHAANA- Penjelasan:
KA” itu, "dengan memuji-Mu, kusucikan Engkau”. Sedang maksudnya Syarih berkata: Larangan untuk Nabi saw. di sini, berarti dilarang
ialah: Dengan taufig dan hidayah-Mu serta anugerah-Mu kepadaku, juga untuk ummatnya. Sedang larangan di sini menunjukkan, kepada
maka kusucikan Engkau, bukan dengan upaya dan kekuatan sendiri. haramnya membaca Ouran di dalam ruku' dan sujud.
Ourthubie mengatakan: Dan nampak pula segi lain, yaitu mene-
tapkan arti "HAMDU"” itu pada ashalnya, sedang ”BA*” di situ ialah
”BA' SABABIYAH” (sebab). Dan maksudnya ialah: Sebab Engkau 24. BAB: BACAAN KETIKA BANGUN DARI RUKU? DAN
adalah bersifat dengan sifat-sifat maha sempurna dan agung, maka SESUDAH LURUS ,
Orang-orang pada mensucikan Engkau dan mengagungkan Engkau.
IANI E AEGA AA
Dan diriwayatkan pula dengan dibuang “WAWU” dalam perkata- ; ra P GL pin CLIII Roa
an "WABIHAMDIKA”, tetapi ada pula yang menetapkan "WAWU' pi 4 29113 Z gg IS? ZA. At 3079 Ken Pd
tersebut.
i PETSA - Ga IRIT DAN
AGG SF
kaLAK
LANG IKA KON
23. BAB: LARANGAN MEMBACA AYAT DALAM RUKU’
DAN SUJUD
SAE
IE
2 AANga AN
b Aa
AG LAS MANAN
á ”
ea
NAA
Ha
ASET
aga.
NE
EIGN»:
NET7 KE, $ 6 ANG EKA
GK
A32
VAN A
»
14 E pos “yi PAN
.. pa IR +
a
9.
WEKA” Hayata NI
233,
| 952. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
mul Sip PA ERP a i} apabila berdiri shalat, ia bertakbir ketika berdiri itu, kemudian takbir
EENE VEA
AEAEE 3
ketika ruku”, kemudian membaca "SAMIA"LLAHU LIMAN HAMI-
DAH” ketika mengangkat tulang punggungnya dari ruku” kemudian
ketika berdiri; kemu-
membaca “RABBANA WALAKAL HAMDU”
ua BAN
221 RPL
IcNAg? A
Arab
*). Dari hadits ini kita bisa beristimbat, boleh do'a dengan bahasa selain bahasa
951. Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Pernah Rasulullah membuka yang ditetapkan , ketika sujud akhir itu. (pent.) Lihat Pengajara n
dan selain do'a
tabirnya—sedang manusia pada berbaris di belakang Abubakar — lalu Shalat.
548 549
h langit dan
dian takbir ketika ia turun sujud; kemudian takbir ketika mengangkat JADDU” (Ya Tuhan kami! Bagimulah segala puji, sepenu
kepalanya; kemudian takbir ketika turun sujud, kemudian takbir di antara kedua nya serta
sepenuh bumi dan sepenuh apa yang berada
ketika mengangkat kepalanya; kemudian ia berbuat yang demikian itu daki dari sesuat u sesuda h itu,
sepenuh apa saja yang Engkau kehen
dalam semua shalat, dan ia pun takbir ketika berdiri dari raka'at kedua ima pujian dan penga gunga n,
Engkau adalah Dzat yang berhak mener
sesudah duduk (di tahiyat awwal). (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). alang apa yang telah Engka u
tidak ada satu pun yang dapat mengh
dapat membe rikan sesuat u yang
berikan, dan tidak satu pun yang
a kekayaan
memang telah Engkau halang serta tidak akan bergun
DANG eh Iris Mo orang yang kaya di sisi-Mu.” (HR Musli m dan Nasai) .
Penjelasan: i
l hamdu
953. Dan dalam satu riwayat mereka juga (berbunyi): "RAB- Syarih berkata: "Kemudian ia membaca Rabbana walaka
BANAA LAKAL HAMDU” — tanpa WA - (pent). sedang ia berdiri”, bahwa hadits ini sebaga i pegan gan bagi orang yang
orang yang shalat, tanpa dibeda kan apaka h
mengatakan bahwa setiap
imam, ma'mum ataukah shalat munfarid, supaya
dia itu sebagai
BANA
membaca "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH” dan "RAB
NGyiIa Ia TEA
D a Z, A Lapan n Pp A 2 4 Pi
"#3 001 WALAKAL HAMDU” (tasmi ” dan tahmid ).
n IP KALA er A g berpendapat
ala TA «SG KEA diPER ange AGN Syarih berkata selanjutnya: Dan orang-orang yang
2 g hanya imam dan munfarid saja yang membaca ”SAM
P'ALLAHU
”"RABBA-
954. Dan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersab- LIMAN HAMIDAH”, sedang ma'mum cukup membaca
diriwayat-
da: "Apabila imam membaca ”SAMI'ALLAHU LIMAN HAMI- NA LAKAL HAMDU” itu, beralasan dengan hadits yang
da sbb.
DAH”, maka bacalah "RABBANA WALAKAL HAMDU”. (HR kan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. telah bersab
Ahmad, Bukhari dan Muslim). A 2
NGONG KAA
6, 220),
a
w n i NGA
A N
LINSA KANPANG,
N NA KAL - : 2N Van) : A 509 ò KANG 5
EOR
2D RE, Af 400
CAS N
N CENN
Artinya: Imam itu hanya dijadikan untuk diikuti — sedang dalam
hadits itu dikatakan —: “Dan apabila ia (imam) membaca 'sami-
LAPA 'allahu liman hamidah', maka bacalah 'rabbana lakal hamdu'.”
Pas BRAA T WANG IG Z4 ” 2755, 7 AA ad
550 551
Pe 5T Gde KI ISAA AAS Aa
AL IA
ps 26. BAB: CARA-CARA SUJUD DAN TURUN KE SUJUD
956. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Ataz AYAN AKAN agan aa
7 ASANA
saw.: "Allah tidak akan melihat shalatnya seorang laki-laki yang tidak
ag 34 AR Ka
KAS 6
sae
meluruskan tulang punggungnya sesudah ruku’ dan sujud.” (HR
Ahmad).
PU HM
959. Dari Wail bin Hujr, ia berkata: Aku pernah melihat
Pera AN pa A
TP ES AN
Rasulullah saw. apabila sujud, ia meletakkan dua lututnya sebelum
dua tangannya, dan apabila bangkit, ia angkat kedua tangannya
mag PN. Yaa Ked 1j TIA sebelum kedua lututnya, (HR Imam yang lima, kecuali Ahmad).
5- ane
957. Dan dari 'Ali bin Syaiban, sesungguhnya Rasulullah saw. H
s y
g ge NG IA
1 NI
telah bersabda: "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak meluruskan HAK
mana araga dalam ruku” dan sujud.” (HR amagi dan Ibnu dera HA GeaZ
SEA KANDA
aj
960. Dan dari Abu ia berkata: Telah bersabda
Hurairah,
Rasulullah saw.: "Apabila salah seorang di antara kamu sujud, maka
ENANA CS Pa 15 -A0N jangan ia turun seperti turunnya onta, tetapi hendaklah ia meletakkan
tangannya sebelum kedua lututnya.” (HR Ahmad, Abu Daud dan
SAI KIGNS a Ag
Nasai).
LN nSEN 23 3 PERIS
Pai JAN APPS - Nora Na TAAT A KA AN
958. Dan dari Abi Mas'ud Al Anshari, ia berkata: Telah bersab- | Al Khath-thabi berkata: Hadits Wail bin Hujr ini lebih kuat
da Rasulullah saw.: "Tidak cukup shalatnya seorang laki-laki yang daripada hadits (Abu Hurairah) ini.
tidak meluruskan tulang punggung ketika sujud dan ruku'.” (HR
Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).
Penjelasan:
LENGAN KEC JAN
IG AN
Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut menunjukkan wajibnya Su Pena KAA <
adanya alas
tuma'ninah ketika i'tidal dari ruku” dan i'tidal dari dua sujud.
Dan inilah pendapat kebanyakan “ulama. Mereka itu berkata: 961. Dan dari Abdullah bin Buhainah, ia berkata: Adalah
Tidak sah shalatnya orang yang tidak meluruskan tulang punggungnya Rasulullah saw. apabila sujud (seperti) bersayap dalam sujudnya itu
dalam kedua tempat tersebut. Dan inilah yang jelas pada hadits-hadits sehingga nampak putihnya kedua ketiaknya. (HR Ahmad, Bukhari
di bab tersebut. dan Muslim).
552 553
Yang berpendapat seperti ini ialah Jumhur, dan begitu juga pada
IK NGNE ENY NG Si
8 ya £ G nh DP Gh A
umumnya ahli figh, seperti yang diceritakan oleh Al Oadli Abu
EA ” e ro% £ ” ” na Ihayyib.
Sep u SNN AA, ua | Tetapi Ibnu Taymiyah berkata: Bahwa hadits Abu Hurairah itu
matannya terbalik (maqlub), pada sebagian rawi-rawinya. Barangkali
962. Dan dari Anas, dari Nabi saw. ia bersabda: "Tegaklah yang betul, yaitu:
kamu dalam sujud, jangan salah Isdorang di antara kamu membuka OLA tak 9 Lo. a LANS
kedua lengannya seperti anjing.” (HR Jama'ah). dad jd MA pang
Artinya: Hendaklah ia meletakkan kedua lututnya sebelum kedua
- AH 2575 A wl ga 3/9 > KiA L
tangannya.
| Egi, SINAR Ba 3 AW Dan begitulah seperti yang diriwayatkan oleh Abubakar bin Abi
1
SIETADOga
4 AR. a
AI “2 sisa Jaka ya A
oR ASN WAJA
AAS
SAK Pak
>? Syaibah, in berkata: telah menceritakan kepada kami, Muhammad bin
Pwlhait, dari Abdullah bin Sa'id, dari datuknya, dari Abu Hurairah,
dari Nabi saw., sesunggulnnya ia telah bersabda:
963. Dan dari Abu Humaid, tentang sifat shalatnya Rasulullah
saw. ia berkata: Apabila dia (Nabi) sujud, ia renggangkan (kedua "NN MEN KA AA, PR T
wg GENK DAppAARR
Ia DLR K
NY. AE £ £ c gA 5 273 aka Pai A
Artinya: Apabila salah seorang di antara kamu sujud, maka
mulailah dengan (meletakkan) kedua lututnya sebelum kedua
. AAM map an AAN tangannya, dan jangan ia turun|menderum seperti onta turun]
PANG
LENG - SEN ALA TERI “9asia
menderum.
Ra =
27. BAB: ANGGOTA-ANGGOTA SUJUD
964. Dan dari Abi Humaid, sesungguhnya Nabi saw. apabila
sujud, ia tekankan hidung dan dahinya pada tanah dan ia jauhkan 3 2 AH Wu nge IL A91 aA a PA A
kedua tangannya dari pinggangnya, serta meletakkan kedua tapak
tangannya (di atas tanah) sejajar dengan kedua pundaknya. (HR Abu
r
LL ye pe N
Daud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya). BAWA ASAP APD LANDP WE
pa ay
AG AAN KANG . < g LA
b
Ke
PA
P lp NE Sad SAW AAN II geg dan 0
og La ca Da AS en LA a AL ae -
ngi OA
1 PPLA
an au) PAI AAN IE AA
Penjelasan: 969. Dari Anas, ia berkata: Kami pernah shalat bersama Rasu-
lullah saw. pada waktu yang sangat panas, tiba-tiba ada salah seorang
Syarih berkata: Perkataan "Tujuh tulang”. Masing-masing ang- tahan menempelkan dahinya di atas tanah,
di antara kami yang tidak
gauta itu disebut satu tulang, sekalipun secara jumlah terdiri dari kainnya lalu ia sujud di atas kain itu. (HR
maka ia bentangkan
banyak tulang. Boleh juga penyebutan tersebut sebagai bab penamaan Jama'ah).
556 557
||
MN Raga LI Pa 5 A A c Pan
Ia TIENS IKAN
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan boleh sujud di atas
pakaian demi menjaga dari panasnya tanah.
Dan hadits ini pula dijadikan dalil bagi bolehnya sujud di atas 974. Dari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila
pakaian yang bersambung dengan diri orang yang sedang shalat itu. membaca "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH” ia berdiri, sehing-
ga kami menyangka bahwa ia ragu-ragu, kemudian ia sujud dan duduk
Imam Nawawi berkata: Yang berpendapat demikian yaitu Abu
antara dua sujud itu, sehingga kami menyangka bahwa ia ragu-ragu.
Hanifah dan Jumhur.
(HR Muslim).
Dan berkatalah Mushannif:
o EN P al P, IKA
AAN en TAS LI AN NA A 3A 15 AAA Ket “A Sehat AT LRI ny NG a ANG
HT gs E — DA peta TEA R5
AKENANGAN KaSAN 3 BUKAAN
E Can
sena
Ju AE E
972. Dan berkata imam Bukhari: Berkatalah Al Hasan: Adalah ry 3 is 7 WA aral Jen A A ira
ajib “GAB MEN Geet SENANG
NGGEN GN
kaum biasa sujud di atas sorban dan songkok, sedang kedua tangannya
itu tetap berada di dalam lengan (bajunya). P 5 z ?
- 558
559
975. Dan dalam satu riwayat — yang disepakati atasnya — sesung-
guhnya Anas pernah berkata: Sungguh aku tidak kuasa shalat dengan r KNO SAS S ve, 5 PET o?)
E
KA
kamu sebagaimana aku pernah melihat Rasulullah saw, shalat dengan DYP SO 3 “Tg z Kh Ofl |
kami, yaitu apabila mengangkat kepalanya dari ruku” ia berdiri lurus DANA IA
sehingga orang-orang menduga, bahwa Nabi lupa; dan apəbila
mengangkat kepalanya dari sujud, ia dism sehinaga orang-orang : ruku’ dan sujudnya Nabi' saw. itu apabila ia
menduga, bahwa Nabi lupa. Abate ruku’ dan antara dua sujud, hampir sama (lama-
).
yang
aa menunjukkan, bahwa i'tidal -itu adalah satu rukun
tegas menunj ukkan yang
panjang. Tetapi haditinya Anas lebih
Lah
Mah INA WPI 53, Ta LG KIYAI n
LAS
KA AKAN YAANGGESesAN demikian itu, bahwa dia itu merupakan satu penega san (nash). Ole.
dalil yang
-Apk TETEKA AP aiNg
GA a lAAN karena itu tidak layak meninggalkannya justru pindah kepada
tasbi
lemah, yaitu perkataan mereka tidak disunatkan mengulang
ola vehas Nge
gias yang
seperti ruku’ dan sujud. Sedang segi kelemahannya yaitu
itu tidak dapat diterim a.
976. Dan dari Hudzaifah, sesungguhnya Nabi saw. pernah disamakan dengan nas. Yang demikian
membaca "RABBIGH FIRLIE, RABBIGH FIRLIE” (Ya Tuhanku!
Ampunilah dosaku) antara dua sujud. (HR Nasai dan Ibnu Majah).
KNINAH
30. BAB: SUJUD KEDUA DAN KEHARUSAN TUMA
BANGK IT DARI KEDU ANYA
DALAM RUKU' DAN SUJUD SERTA
” 7 NS bo ” 29 Ogoh batu 4 GL Prr
(PAN KHAN GAN NEES -AVV
AB
“ os ei,
aal YA
In agat
A
a Ror n
haa
a? PRA
1e
AL
7a
3215 BANGSA
w BK EL. el AKE SUN Ie yh
IA
ajan NDANG IA IELN JA AA Yaa
MG
Sang an AKI
rad
MAAN Ak ANATU
membaca "ALLAHUMMAGHFIRLIE WARHAMNIE WAJBUR- NK Vu Aca PT Ga LA 111A NIL KE
NIE WAHDINIE WARZUONIE” (Ya Tuhanku! Ampunilah aku,
TÊNGGAK
berilah aku rahmat, tolonglah aku, pimpinlah aku dan berilah aku
Cat
rizgi) antara dua sujud. (HR Tirmidzi, dan Abu Daud. Tetapi Abu 1
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan diperintahkannya me-
Pp
LACIK GE EL AA GL NAS e. 3 ts ape? ea
56:
560
980. Dan dari Hudzaifah, sesungguhnya ia pernah melihat seo-
978. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. pernah masuk
rang laki-laki yang tidak sampurna ruku’ dan sujudnya. Maka setelah
Masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk, kemudian shalat, kemudian
ia menyelesaikan shalatnya, dipanggilnyalah dia dan kemudian Hud-
datang kepada Nabi dan beri salam. Kemudian berkatalah Nabi:
zaifah berkata kepadanya: Kamu sebenarnya belum shalat, dan
”Kembalilah, shalatlah lagi, karena sesungguhnya kamu belum shalat”,
scandainya kamu mati, bukan mati secara fithrah (Islam) yang telah
maka kembalilah ia, kemudian shalat seperti shalatnya tadi, kemudian
diadakan oleh Allah swt. untuk nabi Muhammad saw. (HR Ahmad
ia datang dan beri salam kepada Nabi. Kemudian berkatalah Nabi:
dan Bukhari).
”Kembalilah, shalatiah lagi, karena sesungguhnya kamu belum
“shalat”, maka kembalilah ia, kemudian shalat seperti shalatnya tadi,
kemudian ia kembali dan beri salam kepada Nabi. Kemudian
berkatalah‘ Nabi: ”Kembahlah, shalatlah lagi, karena sesungguhnya
pasa. Ae AgsKE AN
Gs
kamu belum shalat”. Begitulah sampai tiga kali, lalu laki-laki tersebut
berkata: Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar sungguh
aku tidak dapat berbuat yang lebih baik lagi selain itu. Oleh karena itu Ora PSAB LS 3G
Kas ANBn
ajarilah aku! Maka bersabdalah Nabi: ” Apabila kamu berdiri shalat, ADANG DARAYESPER
maka takbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah bagimu, kemudian
rukw'lah sehingga tumu'ninah, kemudian bangkitlah sehingga i'tidal an “y "2
TN
dalam keadaan berdiri, kemudian sujudlah sehingga itidal dalam
keadaan sujud, kemudian bangkitlah sehingga tumu'ninah dalam
keadaan duduk, kemudian sujudlah sehingga tumu'ninah dalam 981, Dan dari Abi Oatadah, ia berkata: Telah bersabda Rasului-
keadaan sujud, kemudian berbuatlah yang demikian itu dalam semua lah saw.: "Sejelek-jelek pencuri ialah orang yang mencuri sebagian
shalatmu”. (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad, tetapi dalam Muslim dan shalatnya.” Lalu para shahabat bertanya: Ya Rasulullah!
tidak terdapat sebutan sujud kedua). Bagamanakah yang disebut orang yang mencuri sebagian dari
shalatnya itu? Nabi menjawab: "Yaitu orang yang tidak menyempur-
nukan ruku' dan sujudnya” atau ia bersabda: "Orang yang tidak
akNaas -AVA
meluruskan tulang punggungnya dalam ruku’ dan sujud.” (HR
si a
K Ahmad)
MPA SN pn
SE
jr
2s
AIEN YME
7 ra
Pad 2
E aa
Ai
”
5 a
ANY
979. Dan dalam satu riwayat bagi Muslim: "Apabila kamu
berdiri shalat, maka sampurnakanlah wudlu”, kemudian menghadaplah 982. Dan bagi Ahmad, dari Avi Sa'id seperti itu juga, hanya saja
ke giblat, kemudian takbirlah ... dst.” sesungguhnya Nabi bersabda: "Mencuri shalatnya”.
Penjelasan:
Pe ane RAKI aanak pa 4
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan atas wajibnya tu-
Ps pa ILA mu'ninah dalam semua rukun.
JÊG sin los
Ka Ia NA CSS Perkataan: "Dari Hudzaifah, sesungguhnya ia pernah melihat
aadAAai YASAGN E AE
2 kd
A KI (é 3 m A p
Ag
seorang laki-laki yang tidak sampurna ruku' dan sujudnya ... dst.” itu
Syarih berkata: Bahwa hadits ini menunjukkan atas wajibnya tumu'ni-
562 563
nah dalam ruku” dan sujud. Tanpa tumu'ninah, berarti batallah bangkit (ke raka'at kedua), ia bangkit atas kedua lututnya dan
shalatnya. berpegang pada kedua pahanya. (HR Abu Daud).
Perkataan Nabi saw.: ”Sejelak-jelek pencuri ialah orang yang
mencuri sebagian dari shalatnya . . dst.” itu, Syarih berkata: Hadits
a
RE i 22 >
AG 2 LL 9 GG Ph, LK alasan-alasan mereka itu, sampai ia berkata: Bahwa apa yang
diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari Nu'man bin Abi 'Ayyasy, ia
berkata:
ra Af;
patin ak KK4 NGA A KAA
oresg
983. Dari Wail bin Hujr, sesungguhnya Nabi saw. ketika sujud,
dua lututnya itu jatuhke tanah sebelum dua tapak tangannya jatuh,
kemudian ketika sujud ia meletakkan dahinya antara kedua telapak .1) Menurut HR Bukhari, bahwa nabi juga pernah berdiri dengan bertekan pada tanah.
tangannya dan menjauhkan (lengannya) dari ketiaknya, dan apabila (Lihat Sifat Shalatun Nabi, oleh Al-bani,
ha! 166).
564 565
SIS
33, BAR: PERINTAH TASYAHHUD AWWAL DAN SUJUD
EM AN Ia 3513
Ta
SAHWI APABILA TERLUPAKAN
LA E
CEFALEA ENG
àA LAYAT
G
pa
: PN Gy
A
. 29 9
Ace — MI
x 29 "y Ss ANTAR VORR
* Artinya: Aku pernah menjumpai bukan hanya | ka
seorang dari sha- TN NA -
bad Sud ah FF a
an g CI
habat-shahabat Nabi saw., yaitu apabila ia menga
2PPUAA na
ngkat kepalanya
dari sujud pada raka'at pertama dan ketiga, ia berdiri
sebagaimana L
CASE
| kam; Sopes
semula, tanpa duduk.
Hu tidak menghilangkan arti sunat, sebab tidak
|
berbuatnya Nabi J AENA NAN Gaa
ai
dalam sebagian hal itu, hanya dapat menghilangkan
Begitu juga halnya para shahabat Nabi yang
kewajiban saja.
tidak melakukan: KATE AS AAANG
perbuatan itu, bukan berarti mencela kesunatanya, sebab
meninggal-
kan sesuatu yang tidak wajib itu boleh-boleh saja. i ALA Alaa
AI
ra Aeon
585. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. aka da SAN
apabila bangkit ke raka'at kedua, ia memulai dengan membaca a) We Asa Laa AN a gah AN
"ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIEN”, dan tidak ber- -
566 567
An Nihayah dikatakan, kalau dibaca dengan disukunkansinnya (wasthin)
KIE NS Yee GENG Kan AAE ES-AAA
PA”, PER a. NE PETA AA 5. ” a
maka artinya ialah: sesuatu yang memisahkan bagian-bagian yang
memang tidak bersambung, seperti: manusia dan binatang. Tetapi
INGET
ONKII
a I
LE
LA, IIKI KET,
ELISA
SP NA KAL GI
EA
I
kalau dibaca dengan difat-hahkan sinnya (wasatin), yaitu memisahkan
AL
LKI SENG Ao IRN
E AI 433 sesuatu yang memang bersambung seperti rumah dan kepala (yang
z
SAW on ya SING
BIRSENA E NIA
bersambung dengan badan). Sedang yang dimaksud di Sini, yaitu
duduk untuk tasyahhud awwal dalam shalat empat raka'at dan juga
988. Dan dari Abdullah bin Buhainah, sesungguhnya Nabi saw. dalam shalat tiga raka'at.
berdiri dalam shalat dhuhur — dan ia lupa duduk — maka tatkala ia
Hadits ini dijadikan dalil oleh orang yang mengatakan, bahwa
telah menyampurnakan shalatnya, ia sujud dua kali sambil takbir pada
duduk iftirasy “) dalam tasyahhud tengah (awal) itu adalah sunnat.
tiap-tiap sujud, sedangkan dia tetap duduk sebelum salam, dan orang-
Yang berpendapat demikian, yaitu Jumhur. Di samping itu hadits ini
orang pun sujud bersama Nabi sebagai ganti dari duduk yang ia lupa
| dijadikan juga sebagai dalil bagi yang mengatakan wajibnya tasyahhud
itu. (HR Jama'ah). 4
awwal.
Penjelasan: Begitulah, sampai ia berkata: Sedang hadits Ibnu Buhainah itu
dijadikan dalil bagi orang yang mengatakan, bahwa tasyahhud awwal
Syarih berkata: Perkataan "Maka bacalah attahiyyat” itu, dijadi-
itu tidak wajib, Se 1c s a i, secara ringkas. **)
kan dalil oleh orang yang mengatakan tentang wajibnya tasyahhud
yang pertama. Ini adalah pendapat Imam Ahmad menurut gaul yang
masyhur, Al Laits dan Ishag. Dan begitu juga satu pendapat dari
Imam Syafi'i. Dan itu pula yang dianut oleh Daud, Abu Tsur dan
14, DAB: SIFAT DUDUK DALM TASYAHHUD, DUDUK ANTARA
kebanyakan ahli hadits seperti yang diriwayatkan oleh An Nawawi.
DUA SUJUD, DUDUK TAWARRUK DAN DUDUK IO'AAK
Di antara dasar yang menunjukkan demikian, yaitu karena
kemutlakan hadits-hadits yang menerangkan tentang tasyahhud itu dan
Ana AHA nI yo
tidak dibatasinya dengan “akhir”. ASIA PAN
sedang shalat itu untuk berdo'a di tempat ini, dan tid:kx Jikaruskan Ane PAE ARRAIN INI AA LA KE KI KIK “id
membatasi pada do'a yang datang dari Nabi saw.
Perkataan Nabi saw.: "Kemudian apabila engkau duduk daları
tengah-tengah shalat, maka duduklah dengan tumu'ninah dan bentang-
*). Duduk iftirasy yaitu duduk di atas kaki kiri. (pent.)
kanlah pahamu yang kiri” itu, Syarih berkata: Bahwa perkataan #2). Yang betul tasyahhud awwal itu, wajib (pent.).
”dalam tengah-tengah shalat” ( da. g itu dalam
569
568
990. Dan dalam satu lafazh — bagi Sa'id bin Manshur —
ia
berkata: Aku pernah shalat di belakang Nabi saw., maka tulang punggungnya itu kembali pada tempatnya. Dan apabila duduk,
tatkala ia
duduk dan tasyahhud, ia selempangkan kakinya yang ia letakkan kedua tangannya dengan tidak dibentangkan dan tidak
kiri di atas
tanah, kemudian ia dudukinya. juga menggenggamnya dan ia hadapkan ujung-ujung jari kakinya itu ke
qiblat. Kemudian apabila duduk dalam dua raka'at (raka'at kedua), ia
duduk di atas kakinya yang kiri sambil menancapkan kakinya yang
SI
kanan. Dan apabila duduk di raka'at terakhir, ia majukan kakinya
S en
ki aha ha a
Ne o
NGANG
NGaaa,
Bca
363 AN yang kiri dan tancapkan yang lain (kanan) sambil ia duduk dengan
3 Aap GNU Ka AE,
pantatnya ( di atas tanah). (HR Bukhari) — dan sudah terdahulu bagi
selain Bukhari dengan lafazh yang lebih luas daripada ini
Ma Mb K ILRAE
< Sb- onb pan E e AA
RAGE£ o7,
MA -
DLL
RIO
A
IKAN
N
ngi I
aKa
SA ADANN
Ap S DR
KKKS
yA
ga
Peka J 3
LEA
á
Si NGAP ka SARANA
EE i
AA
Ae
ABEN
AKA
A
ALL Ne Gt
NGA
ANN SG AA 9 z PEP
Sa
MEA aA
palal TAN
ae AR
ATEK ai
seGr Ai
eg AEGEA
. BR
AAK. LEN Man
KE, AN
NS
Un
LA NS
RE. NIIR AALA
eraNISN 5
KAS
ALAGA 011
NaGE
pa AG
SIAP
$
ADA
"erna AAA
Az A NIS LG
|| SAHAN a) PAD
Í AEL
i GP Le| OE ra
4 tea
CK)
5 Pd i G3 993. Dan dari Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah- saw.
Pa 123 sr ag $
CA a peh Ta “513,
7
memulai shalat dengan takbir dan membaca “ALHAMDULILLAHI
RABBIL 'ALAMIEN”, dan apabila ruku” ia tidak mengangkat
992. Dan dari Abu Humaid, sesungguhnya ia berkata — dan kepalanya dan tidak juga menundukkan, tetapi antara keduanya itu;
waktu itu dalam satu kelompok i Shahabat-shahabat Nabi saw dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku', ia tidak sujud sehingga
— ia berdiri dengan sampurna; dan apabila mengangkat kepalanya dari
Aku adalah orang yang palin mperhatikan di kalan
tentang shalatnya Rasululla .. yai sujud, ia tidak sujud sehingga duduk dengan sampurna, dan adalah ia
i
tak ia angkat ke biasa membaca ”TAHIYYAT” dalam tiap dua raka'at, dan ia ben-
j
lan bil tangkan kakinya yang kiri serta menancapkan yang kanan, dan ia
dian ia b u melarang mengikuti jejak syetan, dan juga melarang seseorang
gangk a , ia (berdiri) membentangkan kedua hastanya seperti binatang buas, dan ia meng-
akhiri shalat dengan salam, (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
570
571
E Er E NI YE Yan YAH AN injing. Sedang ig'aak yang pernah dijelaskan oleh Ibnu “Abbas dan
ER GE a L Ph OID R n
- Aa nn PES! NA Pw 7 DPL
lain-lain itu adalah termasuk sunnah, yaitu meletakkan kedua
„F
Pi ien.
“ad = AN ea
NG
ING
re cak
J PEES
Mai pantatnya di atas kedua tumitnya antara dua sujud, sedang kedua
lututnya di atas tanah. Syarih berkata: Kompromi seperti ini adalah
satu keharusan.
294. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw pernah
melarang aku tiga perkara: mematuk seperti matuknya ayam jantan, Perkataan “mematuk seperti patuknya ayam jantan” iiu, Syarih
Quduk seperti duduknya anjing dan menoleh seperti menolehnya kata Yang dimaksud ialah seperti yang dikatakan oleh Ibnul Atsir,
musang. (HR Ahmad). yaitu tulak tumu'ninah, sujudnya sangat ringan dan tidak diam melain-
kan hanya sekedar bagaikan burung gagak melet:kkan paruh/patuk-
Penjelasan: nya pada sesuatu yang dimakan seperti bangkai misalnya, karena si
hurung gagak itu bertalu-talu mematuknya tampa berhenti.
Perkataan: ”Kemudian ia duduk, lalu membentangkan kakinya
yang kiri” itu, Syarih berkata: Dua hadits ini dijadikan huijah oleh Perkataan “Dan menoleh seperti menolehnya musang”, itu
menunjukkan dimakruhkanaya shalat. Dan hadits
menoleh dalam
orang-orang yang mengatakan sunnat duduk iftirasy dalam tasyhhud
yang melarangnya na sendu sangat banyak, bahkan ada pula hadits
akhir. Sedang Imam Malik menganggap duduk tawarruk *) dalam
yang weapatakan, hahwa menoleh tu adalah sambaran syetan.
tasyahhud akhir. j
Dan berkatalah Ahmad bin Hanbal, bahwa duduk tawarruk itu
khusus untuk shalat yang ada dua tasyahhudnya.
MM, BAIK TASYANHUDNYA IBNU MAS'UD DLL.
Begitulah sampai ia berkata: Perincian yang dipandang oleh
N n A g
Ahmad itu ditolak oleh perkataan Abi Humaid dalam haditsnya yang
mengatakan ”... kemudian apabila ia duduk di raka'at akhir...” dan
S AAN N Na AAA E Mu? al A
dalam satu riwayat Abu Daud:
NS A PEE NA
Pa A
1
InDD a 2 Ap ani
TA KP sg NGA KAA: 39
Pd NA, Ka LAN
Wé
ap ...sehingga apabila raka'at yang padanya itu ada sa- pr PT E "r, IP
AIA
Al
KENAN YAN KE
KARI BAGAI 0A gr PA PA AA
Perkataan "Dan ia melarang mengikuti jejak syetan” itu, Syarih
berkata: Abu Ubaid dan lain-lain menafsirinya, yaitu duduk ig'ak AN 29/139, anIa
yang terlarang itu, yaitu kedua pantatnya dilekatkan di tanah sedang Mo PENAK
kedua betisnya ditegakkan dan kedua tangannya diletakkan di atas,
persis seperti duduknya anjing. Tetapi Ibnu Ruslan mengatakan, yang 995. Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: Rasulullah saw. telah.
dimaksud yaitu duduk dengan menyelempangkan kedua kakinya dan mengajarku tasyahhud — dimana telapak tanganku waktu itu berada di
duduk dengan kedua tumitnya. antara kedua telapak tangannya — sebagairhana ia mengajarku surat
Albaihaqi, Oadli 'IyadI, Nawawi dan sekelompok pentahkik dari Al Quran, yaitu: "ATTAAHIYYATU LILLAAHI, WASHSHA-
mengatakan: (Ig'aak), duduk yang terlarang jtu ialah seperti duduknya LAWAATU WATHTHAYYIBAATU dst. (HR Jama'ah).
*). Duduk tawarruk, 4 yaitu: kaki kiri diselempangkan ke kanan sedang pantat kirinya PD ILIR A Wat LE Ka
t 1 iri
“ag atas tanah, sambil menancapkan ujung-ujung jari kaki kanannya ke tanah.
AIA
: (AS AS Jo An ena ba 39AM
572 573
Thn NA NA Os YI “4 ILI Ar YERIDAGK ANGIN
PA ang mer SBS Pd RELA ENG ME
Y BENG
N IA
ELENG MA DN || NA AAA La
-a$ ANyan . PI
IE NN, GA GIT -. peda Yadi PA AK
sk)
- ||
Jaan
Padi
Lk
me A Ona
Nas 5 gadi le» SA RINA JAS LAJUUG 6; AaNU
ME ELANG 2
A ng
SIG,
SAOS wa n
Sa
n
ie Lab Ae
I, n
“AN yong
SINGG
KA
996. Dan dalam satu lafazh, sesungguhnya Nabi saw. telah 998. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
` bersabda: ” Apabila salah seorang di antara kamu duduk dalam shalat, mengajar kami tasyahhud, sebagaimana ia pernah mengajar kami Al
maka bacalah: ATTAHIYYATU LILLAAHI ....” lalu ja menyebut Quran, maka ia mengatakan: "ATTAHIYYATUL MUBAARA-
bacaan Ibnu Mas'ud di atas. Tetapi dalam hadits itu ketika sampai KAATUSH SHALAWAATUT THAYYIBAATU LILLAHI
pada kalimat "WA'ALAA IBADILLAHISHSHALIHIN”, ia bersab- dst.” (HR Muslim dan Abu Daud dengan lafazh ini).
da: "Karena sesungguhnya kamu apabila mengerjakan itu, maka
berarti kamu memberi salam kepada setiap hamba Allah yang shaleh,
di langit dan di bumi”. Dan pada akhir hadits itu, ia mengatakan:
“Kemudian hendaklah ia memilih permintaan yang ia sukai.” (HR Fog apa GAS CG AAN AB Ie Ana
KESKEN AEE; GAA ela) 9 AAA
Ahmad, Bukhari dan Muslim).
999. Dan diriwayatkan juga oleh Tirmidzi dan disahkannya,
tetapi ia menyebut 'SALAM' itu dengan bentuk nakirah (tanpa AL) *)
PIALA E ME ,EN TA III KI PAYA
Tes Ae UNS NA AN AI MA — AY
DASI NU
SEA OA
IG.
4
Pra
Ih
4 Gi
nya
2,
nas I ama
iie
Pa Tua
AL
7 Jom
LAM goda
E PESAN
5 Wala EIKA A
JEKS SA A6AAN,
01333 = yeee
a NENGA AA JK
ag Car
” A
1000. Dan diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah, seperti riwayat
NAGA is Muslim, tetapi ia mengatakan: "WA ASYHADU ANNA MUHAM-
MADAN 'ABDUHU WARASUULUHU".
997. Dan bagi Ahmad, dari Abi 'Ubaidah, dari Abdullah, ia
berkata: Rasulullah saw. telah mengajarnya tasyahhud dan memerin-
Lg patok
tahkannya .untuk mengajarkannya kepada orang lain, yaitu ”ATTA-
HIYYATU LILLAH”. Lalu ia sebutnya bacaan di atas. ad ET naNA A Ten
w
TES
EL Sr
Tee
LI AA
SEA
(Tirmidzi mengatakan: Bahwa hadits Ibnu Mas'ud ini adalah DIL a GA SR
, ka ag Aom
ala reikan aka
hadits yang paling sah tentang masalah tasyahhud, dan itu pulalah
yang diamalkan oleh kebanyakan ahli ilmu dari kalangan shahabat dan
1001. Dan diriwayatkan oleh Syafi'i dan Ahmad dengan menaki-
tabi'in).
rahkan 'SALAM', dan kedua imam itu mengatakan dalam
riwayatnya
tersebut "WA ANNA MUHAMMADAN”, tanpa menyeb
195 ut ”ASY-
JI PAI Ga b agr HADU”. Sedang lainnya sama dengan riwayat Muslim.
LA SANI
AK GL ENN ETA
Pe Ted4 16 s agro DI E4 27 R10),
~ A
27 EJAAN
Aa
Da
SSR GAK KAN =). Yaitu berbunyi "SALAAMUN 'ALAIKA ....” (pent.)
574
aZw z ato NG AN D ILE
ka” SAINS
K | e? AN
pa a)
1002. Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan jalan lain j I, r
TAA INN ÉAISun AN wig N ja
Pa Itu juga, tetapi dengan mema'rifatkan “SALAM” (memakai =- EF EN
Penjelasan:
226 KOE TRA LON a10) PP.
Syarih berkata: 'Ulama-'ulama berbeda pendapat tentang keuta- z
an YI Sa ELAKS A0
maan tasyahhud. Imam Syafi'i dan sebagian murid-murid Imam Malik
berpendapat, bahwa tasyahhudnya Ibnu 'Abbas itu lebih utama MENGAN cai
karena terdapat tambahan kata "AL MUBARAKAATU"”. |
Sedang Abu Hanifah, Ahmad, umumnya ahli figh dan ahli hadits, 1005. Dan dari "Umar bin Khath-thaab, ia berkata: Tidak cukup
mengatakan: bahwa tasyahhudnya Ibnu Mas'ud itu lebih utama. shalat kecuali dengan tasyahhud. (HR Sa'id dalam sunannya, dan
Dan Imam Malik sendiri mengatakan: Bahwa tasyahhudnya Bukhari dalam tarikhnya).
Umar ibnul Khath-thaab itu lebih utama, karena diajarkannya kepada
orang banyak dari atas mimbar.
Penjelasan
Imam Muslim mengatakan: Orang-orang sudah sepakat terhadap
An Nawawi berkata: Pendirian Abu Hanifah, Malik dan umum-
tasyahhudnya Ibnu Mas'ud, karena para shahabatnya satu sama lain
tidak menentangnya. Sedang tasyahhud lainnya masih diperselisihkan
nya ahli fiqh, bahwa dua tasyahhud itu sunnat. Tetapi diriwayatkan
dari Imam Malik, ia mengatakan bahwa tasyahhud di tahiyyat akhir itu
oleh shahabat-shahabat Ibnu Mas'ud.
wajib.
Dan berkatalah Imam Nawawi: Para 'ulama telah sepakat tentang
Syarih berkata: Orang-orang yang mewajibkan tayahhud di
bolehnya semua tasyahhud itu, ya'ni tasyahhud yang memang diriwa-
tahiyyat akhir itu berdalil dengan hadits yang mengatakan: ” Apabila
yatkan dari jalan yang sah.
salah seorangdi antara kamu duduk dalam shalat, maka bacalah:
”ATTAAHIYYATU ....”, dan dengan haditsnya yang "menyuruh
diajarkannya tasyahhud itu kepada orang banyak”, juga beralasan
36. BAB: TASYAHHUD DALAM SHALAT ADALAH WAJIB
dengan perkataan Ibnu Mas'ud: "Bahwa kami pernah mengatakan
.... sebelum tasyahhud itu diwajibkan atas kami”.
576
577
IEEE Na E TPA
37. BAB: ISYARAT DENGAN TELUNJUK DAN CARA EL a ea
NA a NAN PA
MELETAKKAN DUA TANGAN
i Lag A
2113ud | 22 3 eL
dg Sa
lo
Ka GOA Jaan NP Mana IBAN EunEK AA
PPS a L Fa Al IGK o »
AE
g |
gen
TANG
-
ANA SANAHN
Srani ES
PAT AA A
VIKL AIRIS
KA *) Yang betul isyarat dengan telunjuk itu boleh di awal, di tengah dan di akhir, karena
riwayatnya muthlaq (Pent.)
578 :579
38. BAB: BERSHALAWAT KEPADA RAS GK,
ULULLAH SAW
í Aw éAGE RtA aa)
>
Pe E L AAEEA
0. SOK A
Ka NgIE TESEI EÍS
Ah 2
4 beg get Z z
Pera
LP LET ARIP AR AINO LAH
SANGA aa A ANGGE A E Arar ah" “png PG paka TA RA CD KAA
EN
ag
BIAN KALIAN NE
E CI IEE Sp
<. O as AICA5.
IEKA Ee
ae “DJ
MELCI EE n DAI re oh A , AtNan KIR JALANAN ES de
S EN NG
LA NANEKN
LN, 703 29 ea s
EEE AETA IA An
aa P B NCE
i1 aga 4 7 C r -
ai
:
ESEK 7 a NY ANA KA CG Aa GL MA 7,
1011. Dan dari Ka'ab bin Ujrah, ia berkata: Kami pernah
ada aka a LI A EE AN bertanya: Ya Rasulullah! Kami sudah tahu — kami sudah mengenal
—
<
bagaimana (bunyi) salam atas Engkau, tetapi bagaimanakah (bunyi)
1009.
shalawat atas engkau? Nabi menjawab: “Katakanlah: ”ALLAHUM-
Dari Abi Mas'ud, 1a berkata: Rasulullah
Fita naa, kami, yang
s
waktu itu kami .sedang ME an MA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD ... dst.” (HR Jama'ah, kecuali
gan $ a'a bin 'Ubadah, lalu Basyir bin Sa'ad
berkata ke adanya: Tirmidzi, ia berkata dalam haditsnya itu “ALAA IBRAHIEM”
ami diperintah untuk bershalawat
untuk engk
au, mak bag Tea dalam dua tempat, tanpa menyebut ”AALI IBRAHIEM”.
kami harus bershalawat untuk engk
au itu? Abi A. ee
Rasulullah saw. kemudian diam, sehi
ngga kami merasa lebih rai NG 2/9 KA Ca oge R
seandainya Basyir tidak bertanya. Kemudian Rasulull maa AI sfa gA
NN
a La
da: "Katakanlah: ALLAAHUMMA SHALLI "ALIA. ah go sa H0 3 A PA
Ih da ake a Mun WA KANGA LAN LA LARA MENGA
|
Kai MUH AMMAD, KAMAA SHLLAITA ba Pa PAKA eja
AHIM, WABAARIK
WA 'ALAA AALI MUHAMMAD, HAMMA un IR ORI PENI ho 74, Tg ILAR 7 y 2?
KAMA BARLOS JE Jenaka AE mM Dad. Nadi ANAN
AALI IBRAAHIM, INNAKA HAMIDU
N MAJIED (Ya Tuh H n
FAN, Ae NA
arab AJ A PA GUNG
curahkanlah rahmat atas Muhammad
dan keluar a M ha E aa pk “sa 9 As AN Ie Tea
Ai kaa r telah curahkan rahmat itu TAN: ila
r » dan berkatilah Muhammad dan kelua ren
rga Muh, 1012. Dan dari Fadlalah bin 'Ubaid, ia berkata: Rasulullah saw.
gamana Engkau telah berkati kel
Engkau adalah Maha terpuji dan Mab
i Da fara pernah mendengar seorang laki-laki berdo'a dalam shalatnya, tetapi ia
a aka) naga aa ah tidak bershalawat atas Nabi, lalu Nabi bersabda: "Orang ini tergesa-
seperti yang telah kamu ketahuinya.” (HR
Ahmad MuslimIN Wan gesal, maka dipanggilnyalah dia, lalu Nabi berkata kepadanya — atau
Tirmidzi. dan Tirmidzi mengesahkannya).
i D niii kepada lainnya : "Apabila salah seorang di antara kamu hendak
bershalawat, maka mulailah dengan memuji Allah dan menyanjung-
La
PAN GA a AAL KA
Ne pana 2 NGA Am AA Nya, kemudian bershalawatlah atas Nabi saw. kemudian berdo'alah
NG KANA N sesudah itu sesukanya.” (HR Tirmidzi dan disahkannya).
cesa
Penjelasan:
1010. : D an bagii Imam Ahmad dalam
| Pe
satu lafazhna
yang lain Syarih berkata: Perkataan dalam hadits “Katakanlah” itu, menun-
seperti itu juga, b tetap
a i padan ya ada kata-kata: Baga
bershalawat untukmu jika kami hendak i i < jukkan wajib bershalawat atas Nabi sesudah tasyahhud. Tetapi Jumhur
bershalawat dalam aa berpendapat tidak wajib.
580
581
Akhirnya Syarih berkata: Wal hasil, bagi kami tidak ada dalil
yang tegas yang menunjukkan wajib. Seandainya ada, maka tidak TIHI, KAMAA SHAILAITA 'ALAA AALI IBRAAHIEM,
diajarnya ”bershalawat” orang yang kurang beres shalatnya itu, lebih- WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA AZWAAJIIHI WAD-
lebih berikut penegasan Nabi saw.: ” Apabila engkau telah mengajar- ZURRIYATIHI, KAMAABARAKTA ALAA AALI IBRAAHIEM
kan itu, maka telah sempurnalah shalatmu” itu, cukup dapat dijadikan INNAKA HAMIEDUM MAJIED.” (HR Ahmad, Bukhari dan
sebagai garinah untuk membawa hadits tersebut kepada arti "sunnat”. Muslim).
Perkataan: "Nabi saw. mendengar seorang laki-laki berdo'a dalam
PS AAA NAK AN PN TER =NNO
shalat, tetapi tidak bershalawat atas Nabi, lalu Nabi saw. berkata:
Har SEK GALANG
Larga NN
=IAS NYI
Orang ini tergesa-gesa” itu, Syarih berkata: Bahwa perkataan: "Orang “Sg? -Z y
SAYANG
ADRS 7, 4
ini tergesa-gesa” itu, ya”ni: berdo'a sebelum didahului dengan shala-
wat. Jadi di sini menunjukkan, bahwa dalam berdoa itu harus
KAKI
CNG Ar
E Ka A
2 3 - a Loser FR Z A
A;
didahului dengan shalawat, sebagai wasilah terkabulnya do'a itu.
- >
Mushannif juga berkata: Hadits ini dijadikan dalil oleh orang yang
menganggap, bahwa shalawat atas nabi itu tidak wajib, karena orang
ir i
aia
7 E:ar
a KL NY al
KP MANI
ANENG Ny
SHALLI 'ALAA MUHAMADIN NABIYI, WA AZWAAJIHI
UMMAHAATIL MU'MINIEN, WADZURRIYATIHI, WA AHLI
BAITIHI, KAMAA SHALLATTA 'ALAA IBRAAHIEMA, INNA-
1013. Kemudian hendaknya ia memilih dari do'a yang ia sukai. KA HAMIEDUM MAJIED”, (Ya Tuhanku! Curahkanlah rahmat
atas Nabi Muhammad, isteri-isterinya yaitu ibu-ibu bagi orang-orang
mu'min, dan anak cucunya dan ahli baitnya, sebagaimana Engkau
39. BAB: DALIL YANG DIJADIKAN ALASAN UNTUK telah curahkan rahmat kepada Ibrahim. Karena sesungguhnya Engkau
MENAFSIRI ”AALIHI” DALAM SHALAWAT adalah Dzat yang Muha terpuji dan Maha agung). (HR Abu Daud).
aaa”
Na KPN
Penjelasan:
mg TAN = Ar 2 Syurih berkata: Hadits ini dijadikan hujjah oleh segolongan
`
Uluma, bahwa perkataan "AAL” itu ialah istri dan anak cucunya.
- Gak LL Ang AL
WETE Dasarnya yaitu, bahwa Nabi menetapkan isteri dan anak cucunya itu
KOK JIS pon 22
Unaaha
Pa PLAI GL,
ke tempat "keluarga Muhammad”.
aa
Lag SA
JEG
TAI LA 7
233
Kpr LOL
(A3 DAA
PEI Ar T, wi ola
JE A a
Ka Y D ERILE
Nan C PAL
aN Ey gr
BA
- Ta
Oa
2, 2 2 ar?
5 y Sa
kah banyaknya engkau minta perlindungan dari hutang? Jawab
Nabi: “Karena seseorang itu apabila hutang, lalu ia berbicara,
RPA ASUI Ara -
BAGAN3 AKA-
A
1017. Dan dari 'Aisyah, ; sesungguhn 41. BAB: SEJUMLAH DOA-DOA DARI NABI DALAM SHALAT
N i i i
Pae panat sbb.: "ALLAHUMMA INNIE N
a
Gegana
BIL QABRI, $ WA A'UUDZU BIKA MINFITNATIL
MASIEHID DAJJAL, ; WA A'UUDZU BIKA MI F
LI A A SABA
PAE VENA
A0 w
N SA
NI GIS KT I
AL Sab II? D74
MANI A WAFITNATIL MAMAATI, ALLAHUMMA F y PL 2 s Jual
aan Anta NA ne ane an
Ae BIKA MINAL MAGHRAMI WAL MA'TSAMI”, (Ya
Tuhankyj TA La KAG MAA A TINA 2,
A3
EA
SN PNG
“6 Baja
sunggyhnya aku minta perlindungan kepada-Mu dari siksa
dap aku minta perlindungan kepada-Mu dari godaan Al Masih
kubur
Dajjal,
NGE AAA
an aku minta perlindungan kepada-Mu dari cobaan hidup
dan Aha Pa Lana PT SN
yana mah, ya pahaku. Sesungguhnya aku minta perlin
dungan
EAH
epada-Mu
A dari berhutangang dan berb uat dosa). (HR Jama’aK h kecuali i
1018. Dari Abubakar Siddiq, sesungguhnya ia pernah berkata
kepada Rasulullah saw.: Ajarlah aku do'a yang perlu kubaca dalam
shalntku, muka bersabdalah Nabi: ”Bacalah: ALLAAHUMMA
Penjelasan:
S Syarih berkata:
INNIE ZHALAMTU NAFSIE ZHULMAN KATSIERAA, WA
| : Perkataan
Pe ”berlind ung dirilah”,
iri
dijadikan dalil atas wajibnya minta perlindungan. Yang sm
perintah ini LAA YAGHFIRUDZ DZUNUNBA ILLAA ANTA, FAGHFIRLIE
ya 3 MAGHFIRATAN MIN 'INDIKA, WAR HAMNIE, INNAKA
demikian, yaitu sebagian golongan zhahiriyah. ")
y ANTAL GHAFUURURRAHIEM. Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku
Y Ibnu Dagiegil 6 “Ied berkata:
: : Bahwa yang disebut
i 'godaan hidup' telah banyak berbuat dhalim terhadap diriku sendiri, sedang tidak ada
itu ialah apa saja yang dihadapi oleh manusia diwaktu hidup kan yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu
bentuk godaan dunia, syahwat dan kebodohan, dan yang paling besar ampunilah aku satu pengampunan dari sisi-Mu, dan kasihanilah aku,
r Allah melindungi — yaitu persoalan akhir hayat ketika akan karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha pengampun lagi
maha penyayang.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Perkataan Nabi saw. ”... maghram”, yaitu: hutang
ES NA
PAN G
Yaitu golongan yang memaham ayat dan hadits menutut
dhahirnya saja. (pent.)
ET AN baANJan Ga Jêpan) at
584
585
Dg Oa =? PANA 298 o KL ANS dg LAI yA PLAN,
NN
AG Pd PA a NIL LPS KP”
PAN as
j gy
1019. Dan dari 'Ubaid bin Al Oa'ga”, ia berkata: Ada seorang 1021. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw
laki-laki menghaturkan kepada Nabi saw. — padahal ia shalat — lalu ia pernah berdo'a dalam sujudnya: ”ALLAAHUMMAGHEFIRLIF
berkata dalam shalatnya itu: "ALLAHUMMAGHFIRLIE DZAN- DZANBIE KULLAH, DIOOAHU WA JILLAHU, WA AWWA-
BIE, WA WASSILIE FIE DAARIE, WA BAARIKLIE FIEMAA LAHU WA AAKHIRAHU, WA 'ALLANIYATAHU WA SIRRA-
RAZAOTANIE.” "Ya Tuhanku! Ampunilah dosaku, luaskanlah HU”. "Ya Tuhanku! Ampunilah dosaku semuanya, yang kecil maupun
rumahku dan berkatilah apa yang telah Engkau berikan kepadaku itu” yang besar, yang terdahulu maupun yang terakhir dan yang terang
(HR Ahmad). maupun yang tersembunyi.” (HR Muslim dan Abu Daud).
- yg.
-— .
29 Ht DA
AAS Gu ALAN Jya) STEE nS AT PN NG a A Ed ae AK NS
a ANN Bak £ Pee
ie N E CU
D AIE a Z [AA g7 LL SL nh 3 À >
E NG. s DAE RA m pB
NO WAN AK
E NA AL
EET IA
NYA NA Ln
ET
OA
MN LAN MA TEAGa AMA A ABK EU
A 55 7
Sa 23 Saga L 5 AM
r | AW A
w7
|
AN
2 |
TEK
|
ENENG
(0 Mana
AKI
Nam
2 4 ya $ Po Lan ya 3 ig PATH BG L
1020. Dan dari Syaddad bin Aus, sesungguhnya Rasulullah saw. IG AIEN »
BIN ag Gad
M
a yang
PA
pernah berdo'a dalam shalatnya itu: "ALLAHUMMA INNIE AS- ANI AIR A LENG IP Gal GN R Ina PSA
PAN IA AE EAT pg = ap
ALUKATSTSABAATA FIL AMRI, WAL 'AZIEMATA 'ALAR- PA $
P A
RUSYDI, WA AS-ALUKA SYUKRA NIMATIKA WA HUSNA dea acr
'IBAADATIKA, WA AS-ALUKA QALBAN SALIEMAA WA
LISAANAN SHAADIOAA, WA AS-ALUKA MIN KHAIRI MAA
TA'LAM, WA A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA TA'LAM, 1022. Dan dari “Ammar bin Yasir, sesungguhnya ia pernah
WA ASTAGHFIRUKA LIMAA TA'LAM”. "Ya Tuhanku! Sesung- shalat dengan singkat sekali, lalu para shahabat mengingkarinya, maka
guhnya aku minta kepadamu ketetapan dalam urusan, dan kesung- berkatalah Ammar: Bukankah aku sampurnakan ruku' dan sujud?
Mereka menjawab: Betul. Ammar berkata lagi: Bukankah aku juga
guhan dalam pimpinan, dan aku minta kepada-Mu untuk dapat
menyukuri ni'mat-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan baik, dan berdo'a dalam shalat itu dengan do'a yang pernah diucapkan oleh
Rasulullah saw. yaitu: "ALLAAHUMMA BIILMIKAL GHAIBA
aku minta kepada-Mu hati yang selamat dan lidah yang benar, dan aku
WA OUDRATIKA, 'ALAL KHALOI, AHYINIE MAA 'ALIMTAL
minta kepada-Mu kebaikan yang Engkau k-tabvi, dan aku minta
perlindungan kepada-Mu dari kejahatan yang Engkau ketahui, serta HAYAATA KHAIRAN LIE, WA TAWAFFANIE IDZAA KAA-
aku mohon ampun kepada-Mu terhadap dosa-dosa yang Engkau NATILWAFAATU KHAIRAN LIE. AS-ALUKA KHASY-YATA-
ketahui.” (HR Nasai). KA FIL GHAIBI WASYSYAHAADATI, WA KALIMATAL
587
586
Nabi
HAQQI FIL GHADLABI WARRIDLAA, WAL QASDHDA FIL 1024. Dan dari "Aisyah, sesungguhny ia pernah kehilangan
nya dengan tangan nya dan
FAQRI WAL GHINAA, WA LADZDZATANNADHARI ILAA anw. dari tempat tidurnya, lalu ia sentuh
waktu itu ia sedang sujud dan
WAJHIKA, WASYSYAUQA ILAA LIQAAIK. WA AUUDZU tangannya itu memegang Nabi — padahal
NAFSI E TAOW AAHA A,
BIKA MIN DLARRAA MUDLIRRATIN, WA MIN FITNATIN la membaca: "ALLAAHUMMA A'THI
ANTA
MUDLILLATIN. ALLAAHUMMA ZAYYINNAA BI ZIENATIL WA ZAKKIHAA ANTA KHARUMAN ZAKKAAHAA,
”Ya Tuhank u! Berila h diriku
IEMAANI, WAJ-ALNAA HUDAATAN MUHTADIEN.” ”Ya WALIYUHAA WA MAULAAHAA".
baik
Tuhanku: Dengan pengetahuan-Mu akan perkara ghaib dan kekuasa- supaya tagwa dan sucikanlah dia, karena Engkau adalah sebaik-
-an-Mu terhadap makhlug itu, hidupkanlah aku yang kiranya Engkau yang menyucikannya. Engkau adalah pengurus dan pelindungnya!
ketahui, bahwa hidupku itu lebih baik, dan matikanlah aku kalau (HR Ahmad).
sekiranya kematianku itu lebih baik. Aku mohon kepada-Mu untuk
dapat takut kepada-Mu di waktu sembunyi maupun diwaktu terang,
gr z A Bawa
beromong yang baik di waktu marah ataupun di waktu senang, berlaku Bh WA LAKAR
AS A3 AYo
2. £ ~Á 32,3
sederhana di waktu miskin dan kaya, kesenangan melihat wajah-Mu
Il 3 Jaa Jad bet? GO
N E
VAS
dan rindu untuk bertemu dengan-Mu, dan aku minta perlindungan
Ds E
ags
SO, RL GI
SI s GR a AnAER AA ng GTA
BA AA VABI
I A AYLA,
1025. Dan dari Ibnu "Abbas, sesungguhnya Nabi saw. pernah
Ar
sj
lea
-
EIL LSN
LINK ALL
NE
$
YENI
7
4
A
$
BALIA AT IYA ANE
PNG NA
AAS
AANGA
Pe
SS,
NY
PRI
shalat, lalu dalam shalatnya — atau dalam sujudnya itu — ia membaca:
“ALLAHUMMAJ'AL FIE QALBIE NUURAN, WA FIE SAMJE
NUURAN, WA FIE BASHARIE NUURAN, WA 'AN-YAMIENIE
NUURAN, WA ’AN SYIMAALIE NUURAN, WA AMAAMIE
NUURAN, WA KHALFIE NUURAN, WA FAUQIE NUURAN
1023. Dan dari Mu'adz bin Jabal, ia berkata: Rasulullah saw. WA TAHTIE NUURAN, WAJAL LIE NUURAN - atau -
pernah bertemu aku, lalu ia bersabda: Sesungguhnya aku wasiatkan WAJ'ALNIE NUURAN.” ”Ya Tuhanku! Jadikanlah cahaya dalam
kepadamu kalimat-kalimat yang perlu engkau baca dalam setiap hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku,
shalat, yaitu: ”ALLAAHUMMA A'INNIE 'ALAA DZIKRIKA cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya di depanku, cahaya di
WASYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIKA”. ”Ya Tuhanku! belakangku, cahaya di-atasku, cahaya di bawahku dan cahaya untukku
Bantulah aku untuk dapat mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu — atau ja berkata — dan jadikanlah aku bercahaya.” (HR Muslim,
serta beribadah kepada-Mu dengan baik.” (HR Ahmad, Nasai dan secara ringkas).
Abu Daud).
Penjelasan:
Pa NG JIKA -
a rra BLI TAI NI GEN a Kahi TEN. Perkataan "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah banyak berbuat
Pai aah dhalim terhadap diriku” itu, Syarih berkata: Bahwa kata ” K
pe ALI Anang Pte AAA, KA memakai 'tsa' (= kaTSIEran ), dan ada pula
ini diriwayatkan ada yang
TOAD[4 "PK ne apr aa AT
a
yang memakai 'ba' (= kaBlEran = besar). Oleh karena itu Imam
PAR agan Aer EE Sa Nawawi berkata: Sepatutnya dipaCukan antara kedua riwayat tersebut,
ja? A
2)
589
588
berkata: Aku
sehingga pehy ”KATSIERAN KABIERAN”. Tetapi Syekh Izzuddin 1027 Dan dari “Amir bin Sa'ad dari ayahnya, ia
memberi salam ke kanan dan ke kiri
yss mah melihat Na bi saw.
bin Jama'ah mengatakan; Sepatutnya dua riwayat itu dipadukan, Nasai dan
tempo-tempo dibaca dengan "tsa” yaitu "KATSIERAN” dan tempo-
lalu sehingga terlihat puti h-putih pipinya. (HR Ahmad, Muslim,
tempo dengan ba’, yaitu: "KABIERAN”. Maka jika orang yan Ilmu Majah).
AN itu Naa dua kali dengan dua riwayat tersebut, berarti
dia
aan
elah mengucapkan menurut apapa yang
yan pernah diucapka
i nn Nabi
Nabi saw. NE Y 3 PECAH
r
> :
pa LAADA BONAMBI
AN ja?E AK ME USA 069 NYA
AN š z ` br Pa 5 £ 9
A
1 Ig 4
a re KRIISKA TE
Tetapi i apabila ia membawakan a pa yang disebutk
i an oleh Nawawi Ç, pennarA e 3
3
-
|
=
AAN AEE
F Py ye E
EEA BL
A os 3 KAL Na Ka
ag
nol
SE e
| AG Popo . A AA . . e
1026. Dari Ibnu Mas'ud, sesungguhnya Nabi saw. biasa memberi Na NENGGE né
salam ke kanan dan ke kiri dengan ”ASSALAAMU 'ALAAIKUM.
WARAHMATULLAH”, sehingga terlihat putih-putih pipinya. i029. Dan dalam satu riwayat: Kami pernah shalat di belakang
(HR Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi). Nabi saw., lalu ia bertanya: ”Mengapakah mereka beri salam dengan
tangan mereka seperti ekor kuda larat? Sebenarnya hanya cukup bagi
pnp RI BG NABI AL BNI nih NG » Pan Gate Dah
salah seorang di antara kamu itu meletakkan tangannya di atas
NA | ae =
MAN ap ANV pahanya kemudian membaca ” ASSALAMU'ALAIKUM” — ”ASSA-
dok z PAS
LAAMU'ALAIKUM”. (HR Nasal).
RUN IA Pot oEGA EL AN AI
w La
s r
591
590
TAGKAN
YAN YAA IÉ
ka ng 3 Lo D 2. Z p
EE ta a
SN j
dari sebagian ulama-ulama dhahiri, dan begitu
Hadawiyah.
juga pendapat Al
Pata u IE ANIS NA
AE AT (EKALXA
Perkataan ”ke kanan dan ke kiri” itu, menunjukka
dan ke sebel ah kiri. Dan
n diperintah
menunjukkan
salam itu ke sebelah kanan
eh ke kanan dan ke kiri itu.
1030. Dan dari Samurah bin Jundab, ia berkata: Rasulullah saw. juga, atas kesungguhan menol
menoleh ke kanan
telah menyuruh kami beri salam kepada imam-imam kami dan supaya Nasai menambahkan, maka ia mengatakan: Ia
dan menoleh ke kiri
. sebagian kami beri salam kepada sebagiannya.” (HR Ahmad). hingga terlihat putih-putih pipinya yang kanan
lingga nampak putih-putih pipinya yang kiri.
seperti
Perkataan "SYAMUSYUN” jama'nya: Syumuusy, begitu
APA KERA ANNAL wWGIL Ca MEN YA tidak mau
CAES gl AkaSolNY larat yang
yang dikatakan Syarih. Yaitu: Binatang yang
270 dinaiki oleh penunggangnya. Dan bisa juga, manusi
a yang perang ainya
LAAL DA p
sangat sukar dikendalikan.
AIKUM”
Perkutnan "Kemudian mengucap ASSALAAMU'AL
hadits ini sebaga i menun jukkan,
1031. "Dan Abu Daud juga meriwayatkan dengan lafazh sbb.: iiu, Ibnu Taymiyah berkata: Bahwa
"WAR AHMA TUUL LAH” ,
Kami diperintah untuk menjawab salam imam, dan supaya.kami saling apabila seseorang tidak mengucapkan
cinta mencintai, dan sebagian kami beri salam kepada sebagiannya. dianggap telah cukup.
supaya beri
Perkataan "Rasulullah saw. memerintahkan kami
kami” itu, Syarih berkat a: Maksu dnya yaitu
NGA LG ena, GL MTA ange kalam kepada imam-imam
Si MAGANG DN kita harus menjawab salamnya imam.
si ma'mum itu
Manga ae MBEN Murid-murid Syafi'i berkata: Ini, kalau sekiranya
AP PIL AN SAI Polos dan | berada di samping kanan imam, maka ia berniat menja
wab salamnya
PANEN NGANG
Lah
di sebela h kirinya,
LA? Aa itu pada waktu ia salam kedua. Dan jika ia berada
salam pertama.
maka ia berniat menjawab salam imam itu pada waktu
tetapi niat dalam
Dan kalau dia lurus dengan imam, maka terserah,
1032. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda: salam yang pertama itu lebih baik.
kepada
”Mengeraskan salam itu sunnah”. (HR Ahmad, Abu Daud, dan diri- Perkataan "Dan hendaknya sebagian kita beri salam
i dalam shalat dan di luar shalat.
wayatkan juga oleh Tirmidzi secara mauguf, dan ia mengesahkannya). sebagiannya” itu, kelihatanny meliput
asnya, hanya dalam shalat. Termas uk
. Ibnul Mubarak mengatakan: Maksudnya tidak terlalu meman- Akan tetapi Al Bazzar membat
kepada ma'mum , dan ma'mu m kepada
jangkan. di sini ialah salamnya imam
n mereka
imam serta salamnya orang-orang yang mengikuti sebagia
juga (ada suatu dalalah ) untuk bercint a dan
Penjelasan: atas sebagiannya. Dan
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan diperintahkan dua kasih sayang.
kali salam. Tetapi Ibnul Mundzir berkata: para "ulama sudah ijma” Perkataan "Mengeraskan salam itu sunnah” itu, ibnu Sayidinnaas
salam
bahwa shalatnya orang yang mencukupkan satu kali salam itu boleh. berkata: Ulama-ulama berkata: Disunnatkan membunyikan
saya tidak tahu
Namun Thahawi dll. menceritakan dari Al Hasan bin Shalih, bahwasa- dengan sederhana, tidak kelewat memanjangkannya itu
nya dia mewajibkan dua salam itu kedua-duanya, dan ini adalah satu adanya perselisihan di antara 'ulama.
riwayat dari Imam Ahmad. Dan ini pula yang dikatakan oleh sebagian Tirmidzi pun berkata: Dan begitulah yang disunnatkan oleh ahli
murid-murid Imam Malik, dan juga yang dinukil oleh Ibnu 'Abdil Bar ilmu.
592 593
Dan diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha'i, bahwa ia berkata:
kissah ini
Takbir itu mesti dan salam pun mesti. JM, Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad, tentang
“Kemudian ia beri salam satu kali, yaitu "ASSA LAA-
dikatakan
memba ngunk an
MU'AI AIKUM" dengan suara yang keras, sehingga
43. BAB: ORANG YANG MENGANGGAP CUKUP DENGAN tami
SATU SALAM
NCA
ANA EnNi KN BEN Taat Pe 4
BY NAN ve SEN NG LA AYY
SG TA D. 23 Pa PA an
ATa ate
Der
& KR
Kaa F BEKEA ya Dn yaa
2
PS BA pahaSAK Lg
ganjil itu dengan
memisahkan antara shalatnya yang genap dan yang
at Dg? - ana
(HR Ahmad).
satu salam, yang in perdengarkan kepada kami.
IAE
TSI KS PA san
<
Penjelasan:
orang-
A 2P pg Pa agan AAS KE 4 KAG Syarih berkata! Madus-hadits ini dijadikan alasan oleh
Tat wa ae ng tah satu kali salam.
orang yang mengatakan diperin
t
Imam Tirmidzi mengatakan: Satu kaum dari shahabat- shahaba
PA LG
salam dalam
Nabi, Tabi'in dan lain-lain memandang cukup satu kali
shalat wajib
dari
1033. Dari Hisyam, dari Oatadah, dari Zurarah bin Aufa, dari Tetapi ia pun berkata: Bahwa riwayat- riwayat yang lebih sah
Sa'ad bin Hisyam, dari 'Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
Nabi ialah dua kali salam. Dan inilah yang dilakukan oleh kebanyakan
apabila witir dengan sembilan raka'at, tidak pernah duduk kecuali
para shahabat, tabi'in dan tabr'ut tabi'in.
pada raka'at ke delapan, lalu ja memuji Allah dan mengingat-Nya
serta berdo'a, kemudian bangkit tetapi tidak salam, kemudian
melanjutkan raka'atnya yang kesembilan, kemudian duduk, lalu 44. BAB: KEDUDUKAN SALAM ADALAH WAJIB
memuji Allah dan berdo'a, kemudian beri salam, satu kali yang ia
perdengarkan kepada kami. Kemudian ia shalat dua raka'at sambil
duduk. Setelah ja tua dan lemah, ia witir dengan tujuh raka'at, tidak
duduk kecuali pada raka'at keenam, kemudian bangkit dan tidak beri
LI OSIS AG NYA AA
salam, lalu ia shalat yang ketujuh, kemudian beri salam dengan satu
salam, kemudian shalat dua raka'at sambil duduk. (HR Ahmad dan 1036. Telah bersabda Nabi saw.: "Dan halalnya shalat itu ialah
Nasai). salam.”
krn og Ar
(AAS AE AAN BUNGO 233 TA
a Ita, aa TA PECA Ea AA
Tie a AN aran 3 AYV YO
pena ALA Mu, fz Bg 2 YPP ME AN sa Pan Z
` T a AGAN ya
TA NG
Nyai NG
594
595
Awmnya: Pembukaan shalat itu ialah takbir dan akhirnya ialah
raar 2, Wa ACIRI Yan 11h `
cblo
= lah FEND
NG TKA ES
aya: KAN SU SA a)
salam. Oleh karena itu apabila imam telah salam, maka berdirilah
OLI, LEa? LH SU
AKI NIL PAG Ne
Ops Sai ISIS ESEK engkau, kalau suka.
a » Z MA NA [4 $ 092 A - Al Baihaqi berkata: Riwayat (atsar) ini adalah sah dari Ibnu
Aja ANE EN seba Poto LSN Mas'ud
KTA ng or NE ARGS LLIN ep pa IRE Ibnu Hazm berkata: Telah sah dari Ibnu Mas'ud, bahwa salam itu
wajib. Yetupi Syarih berkata: Sedang hadits tersebut menunjukkan
276 tega NIH 292 NGGE III ng], AM tuak wajibnya salam. Inilah yang menjadi pendirian Abu Hanifah dan
yaaa Tn AA KAA KA GAN An Nahit, Sedang yang berpendirian wajib, yaitu kebanyakan 'ulama
aan agog OLIAL NN ap ML EI IT
BAP ma ML GPS “da2 ahlul hati dan Syafi'i.
Nawawi berkata: Dan dia itu adalah pendirian jumhurul 'ulama
1037. Dan dari Zuhair bin Mu'awiyah, dari Al Hasan bin Al dari kalangan shahabat, tabi'in dan'orang-orang sesudah mereka.
Hurr, dari Al Qasim bin Mukhaimirah, ia berkata: 'Algamah pernah
memegang tanganku, lalu menceritakan kepadaku, bahwa 'Abdullah
bin Mas'ud pernah juga memegang tangannya dan sesungguhnya 48, BAN: DO'A DAN DZIKIR SESUDAH SHALAT
Rasulullah saw. pun memegang tangan Ibnu Mas'ud, lalu ja ajarkan
kepadanya tasyahhud dalam shalat, kemudian ia bersabda: ” Apabila 8 , mat BA Naga
ANG NN LL NG
engkau telah membaca ini — atau engkau telah menyelesaikan ini -
maka berarti engkau telah menyelesaikan shalatmu. Oleh karena itu NG
kalau engkau mau berdiri, berdirilah, dan kalau mau duduk, duduk- Saba
.
Ne KN Dn TAS,
4 Ae KERANA
CE
LAGI
NN
lah”. (HR Ahmad, Abu Daud, dan Daraguthni, dan Daraguthni AM Pet aa TAG,
SAS EH oa y ne NG JUANG
berkata: Yang benar, bahwa perkataan "kalau engkau telah menyele-
saikan ini, maka berarti engkau telah menyelesaikan shalatmu” itu,
adalah dari perkataan Ibnu Mas'ud sendiri. Syababah memisahkannya 1088, Dari Tsauban, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila
dari Zuhair dan menjadikannya dari omongan Ibnu Mas'ud. Sedang tiga kali dan membaca ”ALLAAHUM-
selesai shalat, ia beristighfar
perkataan: Ini adalah lebih mendekati kebenaran, itu adalah berasal MA ANTAS SALAM WAMINGKASSALAM, TABAARAKTA YA
dari orang yang mencampur (idraj)-kan. Dan orang-orang yang DZAL JALAALI WAL IKRAAM” (Ya Tuhanku! Engkau adalah
meriwayatkan tasyahhudnya Ibnu Mas'ud itu telah sepakat untuk pemberi selamat dan dari-Mulah selamat itu, Maha suci Engkau hai
membuangnya). Dzat yang maha agung dan maha murah). (HR Jama'ah, kecuali
Bukhari).
Penjelasan:
Syarih berkata: Al Baihagi meriwayatkan dari jalan Abil Ahwash,
dari Ibnu Mas'ud, hadits yang berbeda dengan ziadah (tambahan) ini,
yaitu dengan lafazh:
SY
PIIL?
Jas E BrE
NIA AZIS, NI I GIAA a Yaon
SES NYA
IOL 2x0 IA 3 SIPSAI KAAL, DAN,
TIPS Ing LL AG AN AE SAN YAN,
Ke NA
samalas
"6 Aa 4 z e
SANbas
“32008 PE
3 NY
SENIN I AG II GI TALI LAS ALAH
1 a)jo KA 0S paduan Aan)aL YES MWER
if
PRN KAN JAN AAA
22 39 DA
596 397
-GLSL IH
Pe JH e IVIR ANA
Ja Aas alali Pa PILAN
SAS
NS DZAL JADDI MINGKAL JADDU” (Tidak ada Tuhan kecuali Allah
TAN yang Esa tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya
Sb 29 bxi dos? 1or pula segala puji, Dia adalah Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya
luhanku! Sesungguhnya tidak ada satu pun orang yang dapat meng-
1039. Dan dari 'Abdullah bin Zubair, sesungguhnya ia pernah halang-halangi apa yang hendak Engkau berikan, dan tidak pula satu
mengucapkan sesudah setiap shalat — ketika (sudah) salam: tuh orang yang dapat memberikan apa yang Engkau tahan, dan tidak
”LAA
ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA S$YARIEKALAH, parah kekayaan orang yang kaya di sisi-Mu). (HR Ahmad,
LA-
HUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI Rukhari dan Musi
SYAI-IN. OADIER, WA LAA HAULA WALAA OUWWATA
AE ANE ES E FEEN
a H
P Ng ` > T AKAA » & PE ne à
ILLAA BILLAAHIL 'ADHIEN. LAA ILAAHA ILLAALLAH
WALAA NA'BUDU ILLAA IYAAHU, LAHUN NI'MATU WA-
LAHUL FADL-LU, WALAHUTS TSANAA-UL HASANU, LAA
ILAAHA ILLAALLAAHU MUKHLISHIENA LAHUDDIEN WA-
PRA LINGGA,
LAU KARIHAL KAAFIRUUN” (Tidak ada Tuhan kecuali Allah TEA AA SS PN
yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya
` pula segala puji, Dia adalah Maha kuasa atas segala sesuatu, tiada ANG AG AAA
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha
agung, tiada Tuhan melainkan Allah, dan kami tidak menyembah S E GAK ag GUN SRS
selain Dia, baginya kenikmatan dan bagi-Nya pula anugerah, dan
bagi-Nya juga pujian yang baik, tiada Tuhan melainkan Allah yang SAS a A GI Sl
kita ikhlaskan demi berbakti kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir
tidak suka). Abdullah bin Zubair berkata: Adalah Rasulullah saw. MHI, Dan dari "Abdullah bin Umar, ia berkata: Telah bersabda
membaca tahlil tersebut sesudah setiap shalat. (HR Ahmad, Muslim, Rasulullah saw,: “Ada dua perbuatan yang tidak akan dihitung oleh
Abu Daud dan Nasai). seorang muslun, melainkan ia pasti akan masuk surga, dan kedua-
duanya itu sangat mudah, dan sedikit sekali orang yang mau meng-
amalkannya, yaitu hendaknya ia membaca “SUBHANAALLAH”
sepuluh kali setiap sudah shalat, membaca “ALLAHU AKBAR”
an SA, GA, JUNI PO GENG EI 23, 2 12339 2 sepuluh kali dan membaca "ALHAMDULILLAH" sepuluh kali, lalu
PA AA GE Gg kang MAN EGG aku melihat Rasulullah saw. menghitungnya dengan tangan (ari).
AN ANGI NG AAN AN ,
> L w S, DP IKI "4 — 4 - a, RIA Kalimat-kalimat tersebut diucapkan 150 kali *), tetapi mempunyai berat
= 7 dalam timbangan 1.500. Dan apabila pergi tidur, ia membaca ”SUB-
KAN INA GA AAA LA Ka GPAI ! HANALLAH”, "ALHAMDULILLAH" dan "ALLAHU AKBAR”
seratus kali. Jadi seratus diucapkan dengan lidah, tetapi 1.000 dalam
—& ea timbangan. (HR Imam yang lima dan disahkan oleh Tirmidzi).
gan SERA
1040. Dan dari Al Mughirah bin Syu'bah, sesungguhnya Nabi P I? LA DL Ca
I Wu WG IK
saw. biasa sesudah setiap shalat wajib, membaca: "LAA ILAAHA
rfr
598
599
APA Kan 1044. Dan dari Abi Umamah, ia berkata: Rasulullah saw.
KANGA ine JANG Aah Aa SIG
pernah ditanya, ya Rasulullah! Doa apakah yang amat didengarkan?
PP 2g
WH AP, 3 14. A LA
AA Ia menjawab, yaitu: ”Do'a di tengah malam yang akhir, dan sesudah
25 S3 BASA AKA CETAN
shalat-shalat wajib”. (HR Tirmidzi).
MIA ANI. KANAN
da Penjelasan:
1042. Dan dari Sa'ad bin Abi Waqqash, sesungguhnya ia pernah Perkataan ”Bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya segala puji”
Al Hafidh'Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul Bari, bahwa PA ani
mengajarkan kepada anak-anaknya kalimat-kalimat berikut ini seba- E
menambahkan dari sanad yang lain, dari Mughirah : ”... YUHYI
gaimana seorang guru mengajar anak-anak menulis, dan ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah juga berta'awwudz (minta per- WAYUMIET WAHUWA HAYYUN LA YAMUUTU 'BIYADIHIL
lindungan) dengan membaca kalimat-kalimat tersebut setiap kali sudah KHAIRU ... sampai OADIER” (Yang menghidupkan dan yang
Shalat, yaitu: "ALLAAHUMMA INNIE A'UUDZU BIKA MINAL mematikan, Dia sendiri hidup, tidak akan mati, di tangan-Nyalah
BUKHLI, WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI, WA AUUDZU segala kebaikan ...).
BIKA AN URADDA ILAA ARDZALIL UMARI, WA A'UUDZU Ia juga berkata: Dan telah masyhur juga pada lisan, kalimat:
BIKA MIN FITNATID DUN-YAA, WA A'UUDZU BIKA MIN "WALAA RAADDA LIMAA OADLAITA" (Dan tidak ada satu
'ADZAABIL QABRI” (Ya Tuhanku! Aku berlindung diri kepada- pun orang yang dapat menolak apa yang telah Engkau putuskan). Ini
Mu dari kikir, dan aku berlindung diri kepada-Mu dari pengecut, dan pun diriwayatkan oleh Thabrani dari jalan lain pula.
aku berlindung diri kepada-Mu dari usia yang hina, dan aku berlin- Perkataan "Kalimat itu diucapkan seratus lima puluh kali” itu
dung diri kepada-Mu dari cobaan dunia, dan aku berlindung diri Syarih berkata: Yaitu, karena kalimat-kalimat tersebut (30 x) diulang
kepada-Mu dari adzab gubur). (HR Bukhari, dan Tirmidzi, dan pada tap kali sesudah shalat lima waktu. i
Tirmidzi mengesahkannya). la berkata: Hadits ini menunjukkan adanya tasbih; takbir dan
tahmid sesudah selesai shalat wajib dan diulangnya — masing-masing --
sepuluh kali.
A Ao P TA
TG NGKE NITA kes Laga(Y
Sesudah ia sebutkan hadits itu, ia pun kemudian berkata: Semua
bilangan ini adalah baik. Tetapi kiranya baik juga mengambil yang
irane e a 4
EstaAg lebih banyak lagi dst.
r
Ia berkata pula: Selain yang disebutkan oleh Mushannif ini, masih
1043. Dan dari Ummu Salamah, sesungguhnya Nabi saw. pernah banyak lagi hadits yang menuturkan tentang dzikir sesudah shalat.
juga membaca do'a apabila shalat subuh ketika sudah salam: ”ALLA- Lalu ia sebutkannya sampai pada perkataannya: Dzikir khusus sesudah
HUMMA INNIE AS-ALUKA 'ILMAN NAAFPAN, WARIZOAN Maghrib dan Shubuh, yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasai, yaitu
THAYIBAN, WA A'AMALAM MUTAOABBALAN” (Ya Tuhan- sbb.:
PER
PAN A a
ku! Sesungguhnya aku minta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizgi
yang halal dan amal yang diterima). (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Sagan Ya d
jas ya NINANG Mein
D Kan Un
AINA NANG
Lag kah Pad Peng AAA
La EN PP
DuME EN AKAKW AAAAAA AI NU JIL R
600 601
terlindung dari
Artinya: Barangsiapa membaca "LAA ILAAHA ILLALLAHU diangkat ke sepuluh derajat, pada hari itu dia akan
gangg uan syetan dan
WAHDAHU LAA SYARIEKALAH LAHUL MULKU WA- setiap hal yang tidak disukai, terjaga dari
itu selain dosa syirik
LAHUL HAMDU WAHUWA “ALAA KULLI SYAI-IN QA- tidak satu pun dosa yang ia jumpai pada hari
DIER” (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Esa, tiada sekutu kepada Allah (yang tertinggal).
bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya pula segala puji, Nasai pun meriwayatkan, dengan tambahan:
dan Dia adalah maha kuasa atas segala sesuatu), sepuluh kali,
sebelum meninggalkan (tempat) shalat maghrib dan subuh, maka
dia akan dipastikan mendapat sepuluh kebaikan, dihapuskannya
AM ox
kebaikan).
sepuluh kejelekan dan pada hari itu dia akan selamat dari "BIYADIHIL KHAIRU” (Di tangan-Nya semua
ia hassankan, dan
gangguan syetan.” Dan sesudah shalat maghrib, bagi Tirmidzi dan
berkata: Telah bersab-
Dan sesudah shalat Maghrib dan Subuh juga, sebelum beromong- juga bagi Nasai dari 'Ammarah bin Syabieb, ia
omong ada pula hadits yang menerangkannya yang diriwayatkan oleh da Rasulullah saw.:
Go
a r MA
Abu Daud dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, sbb.: AAN
NU
WA 27 DE A A ag
AAS SLS
KAWAN Ape
A ||
LANA 2 2
SS MRI AD AR
Lol earo
MENARA
A 2”
BNA
PPPO
EISAI o 1 = PAN A
“KS KON $
ILLALLAH
i ENT Artinya: Barangsiapa membaca “LAA ILAAHA
olas YA ArI 202 2023
LES LAN als WAHDAHU LAA SYARIEKALAH, LAHUL MULKU WALA-
PaA or
SA TP 'ALAA
0 yo. Pa
Ca 2 PA
r gs EA Ba
k.AN ALI ha
i Sa Z- HUL HAMDU YUHYIE WAYUMIET WAHUWA
<Te Lai. z .
shalat
KULLI SYALIN QADIER”, sepuluh kali, sesudah
Sa 3
20 DAN JILAT mg era
maghrib, maka Allah akan mengutus Malaikat kepadanya untuk
Ed o 1
s
v
PP
menjaganya dari gangguan syetan yang terkutuk, sehingga pagi,
o
dan Ia akan pastikan baginya lantaran itu, sepuluh kebaikan, dan
49 oD o e A E NEA
DES ET EEE 23
E ce Kh A Dea, ia akan hapus daripadanya sepuluh kejelekannya yang merusak,
“Jagat ENAK dan dia sama halnya dengan memerdekakan sepuluh hamba
Ge
3 3
603
502
apabila shalat
Aku (peringkas) berpendapat: Yang benar, ialah sesuai dengan 1047. Dan dari Baraa' bin 'Azib, ia berkata: Kami
berada di sebelah
apa yang tersebut dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu di belakang Rasulullah saw., kami senang kalau
kepada kami. (HR Muslim
"Abbas: Bahwa mengeraskan suara dzikir ketika orang selesai shalat kanannya, lalu ia menghadapkan mukanya
wajib itu, terjadi di zaman Rasulullah saw. *) dan Abu Daud).
k-
Pa ”
46. BAB: BERDIRI SESUDAH SALAM, BERAPA LAMA ANTARA N rI) R y bA epr A PA AI LK MeN TA TAT IN
A AN
pa
5) Kor
ya Top
si J a NAN
5
AA AE
DIAM DAN BERDIRI ITU DAN MENGHADAPNYA N
CNS Ba IA
TANYA GEN GAN
= Pa ta LA = Ih g 4 7 Lg -
IER ILI
KAN PPn 3 IILE LA nge
NG
IIR.
Jag an ANI JONG)
NENG ea JENENG NGNAN
PP Fit r
6
Wi
SKA
NI
IZZA A 7 38411
IE
PA ardi
era
-
) z
kis PP NT
PERAI
z PIPESPe f
29 A gap o IAA AA A A
LISA Ka
LA E NA O
SK SANA
utkan kissah-
IL YAAAN
-
A
4 “3
menghadapkan mukanya kepada manusia, dan ia menyeb
nya dua orang yang tidak (ikut) shalat, Yazid berkata - lalu manusia
saw. dan aku pun berdiri bersama
CAN.
ad
Ep A CIA
ag"! 2
pada berdiri menghadap Nabi
itu aku adalah. laki-lak i termuda dan terkuat, -
-
mereka, sedang waktu
ke
Yazid berkata — maka kudorong manusia sehingga aku sampai
1046. Dan dari Samurah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. saw., lalu kupega ng tangan Nabi dan kuletak kan
tempat Rasulullah
apabila selesai shalat, ia mengadapkan wajahnya kepada kami, (HR mungkin di atas dahiku atau dadaku, Yazid berkata - maka
belum
Bukhari). pernah kudapat i sesuatu yang lebih harum dan dingin selain tangan
Khaif.
Rasulullah saw. — Yazid berkata: dia waktu itu berada di Masjid
PLAN AS MN. (HR Ahmad).
go Ng GEA Ie Meja LN
HA aa MEM Sea Aak IA
- ” DIL ar a a2, £ ” na —
605
604
Wu YA POR KIY ITA n I9 f DA IARI AL Perkataan ”Kemudian setelah salam, sambil duduk, ia mengha-
MENRE KIE ASA Jé dapkan mukanya kepada manusia ... dst.” itu, Syarih berkata
seperti itu. Juga
: Bahwa
diperin-
ekry $? hadits itu menunjukkan diperintahnya cara
AA tahnya bertabarruk (mencari baraka h)
,
dengan
berdas ar
cara
taqrir
bersen
(penga
tuhan
kuan)
dengan orang-orang baik (ahlul fadl-li)
1049. Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad juga, sesungguhnya Nabi saw. terhadap hal tersebut. *)
dia (Yazied bin Al Aswad) shalat subuh bersama Nabi saw. - lalu ia
tuturkan hadits tersebut — ia-berkata: Kemudian orang tersebut meme-
SEBELAH
gang tangan Nabi saw., untuk mereka usapkannya pada muka-muka 47. BAB: BOLEH MENINGGALKAN TEMPAT DARI
mereka, Ia berkata: Maka kupegang tangannya dan kuusapkannya KANAN DAN SEBELAH KIRI
pada mukaku, maka kurasakan tangannya itu lebih dingin daripada es
dan lebih harum baunya daripada minyak kasturi. 5 LK an Z2 sag KK II PL 5
7 A ga K Spa 2“GT ve
“TR 2252 AKUATI nat
Kia ar Bn;á WA 4 DP et NGET aa Nan ING NT ENG
NO
PAN
a)| JpAN Iga - A ALLE
ASE :
KY PAN AA
Ahoa Jaan = ALI La
LEE
Pe LAN ENYA ATA TA
>Qð Aan! e)
NGGE
La Pet
ga EKA
ASAas
AL
PORIE MUA
IE Ba en
Pr a SUN LA KA = Ert aps
salah
1051. Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: Jangan sekali-kali
ya itu untuk
A 56. æ DAAI BLA
27 r 4 Ag a
292 GIe ADD TA
AAE seorang di antara kamu menjadikan sesuatu dari shalatn
sa
SPPRi: eaGEIASSS TAPI
JS. apaIn syetan, dimana ia menganggap, bahwa yang wajib atasnya yaitu
dari sebelah
tidak
kanan,
Nan P 2 Ét AS akan meninggalkan (tempat shalatnya itu) kecuali
SAP Poto AN GAL aba EN GA padahal uku pernah melihat Rasulullah saw. sering kali meninggalkan
(tempat shalatnya) itu dari sebelah kirinya.
1050. Dan dari Abu Juhaifah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
keluar tengah hari ke Bath-ha', lalu ia wudlu’, kemudian shalat
NA IN JAN ASNa
S R PB Lr A 4
dhuhur dua raka'at dan ashar dua raka'at, sedang di depannya ada
tombak yang dari belakangnya ada seorang perempuan berjalan lalu
orang-orang pada berdiri untuk memegang tangan Nabi kemudian 1052. Dan dalam satu lafazh, dikatakan: Kebanyakan, Rasulul-
diusapkan pada muka-muka mereka. Abu Juhaifah berkata: Kemudi- lah saw. meninggalkan (tempat shalatnya) itu dari sebelah kiri. (HR
an aku pun memegang tangannya dan kuletakkan di mukaku, tahu- Jama'ah, kecuali Tirmidzi).
tahu tangannya itu lebih dingin daripada es, dan baunya lebih harum
daripada minyak kasturi. (HR Ahmad dan Bukhari). AGattN. f:
on NG RoosG
N ANADA LER E AE ml
NASA NANG YO
BAA JA RASA A
Penjelasan: gaidos ANYANA
Az Zubair bin Al Munier berkata: Imam membelakangi ma'mum RE WAN A mg ng
itu semata-mata karena hak sebagai imam. Oleh karena itu, apabila
shalat sudah selesai, dan sebab pun sudah tidak ada lagi. Maka meng-
hadaplah imam kepada ma'mum waktu itu adalah demi meniadakan “). Menyamakan ahlul fadlail dengan diri Nabi, tidak benar. Karena peristiwa tersebut
ghairu ma'gulil ma'na. (Pent.)
kesombongan dan perasaan yang lebih, terhadap ma'mum.
607
606
SEBENTAR
48. BAB: IMAM DAN MA'MUM LAKI-LAKI DIAM
1053. Dan dari Anas, ia berkata: Kebanyakan yang kulihat, SUPAYA PEREMPUAN KELUAR DAHULU
bahwa Rasulullah saw. meninggalkan (tempat shalatnya) itu dari
sebelah kanannya. (HR Muslim dan Nasai).
L1 °F 7 Ca r
APS IARI AIL NTAN
apl PARA! oa SEK -9MA dal oya daT9 A yA lapur —
Dasa aje
A LA IN
ALAN IESSAN
Gg a tR s “Keran NELI B TNT
1055, Dari Ummu Salamah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
ketika Nabi 5
apabila salam, perempuan-perempuan berdiri lebih dahulu
sebent ar sebelum ia
mengwapkan salamnyn, dan in diam di tempatnya
wallaahu 'alam - bahwa
berdiri. Aisyah berkata. Maka kami duga
dahulu , sebelum
1054. Dan dari Qabishah bin Hilb, dari ayahnya, ia berkata: yang demikian Wu, supaya perempuan bubar lebih
Adalah Rasulullah saw. pernah mengimami kami, lalu ia meninggal- disusul oleh laki-laki, (HR Ahmad dan Bukhari).
kan (tempat shalatnya) dari kedua sampingnya, kedua-duanya, yaitu:
dari sebelah kanannya dan kirinya. (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan |
Penjelasan:
Tirmidzi; dan Tirmidzi berkata: Ini adalah dua perkara yang sah dari disunnatkan
Syarih berkata: Menurut hadits ini, bahwa imam
Nabi saw.). dan supay a berja ga-ja ga dalam
untuk menjaga keadaan ma'mum,
g akan memba wa kepada berbuat
menjauhi sesuatu yang kadang-kadan
Penjelasan: gkink an terjadi nya buruk sangka
larangan, menjauhi yang memun
Perkataan: “Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu sertu tidak dibenurkannya percam puran antara pria dan wanita di jalan,
menjadikan sesuatu dari shalatnya itu untuk syetan ... dst.” itu, lebih-lebih di rumah-rumah.
Syarih berkata: Ibnul Munier dalam hal ini mengatakan: Bahwa perbu- uan tidak
In berkata pula: Menurut hadits ini pun, bahwa peremp
atan-perbuatan sunnat itu kadang-kadang bisa berbalik menjadi
dilarang menghadiri jama'ah di masjid.
makruh, apabila telah ditarik dari kedudukannya, sebab ”mendahulu-
kan kanan” (tayamun) itu semula dianjurkan dalam semua hal.
Akan tetapi, karena Ibnu Mas'ud merasa khawatir orang-orang 49. BAB: BOLEH BERTASBIH DENGAN TANGAN,
pada menganggap akan wajibnya meninggalkan tempat dari sebelah DENGAN BIJI-BIJIAN DAN SEBAGAINYA
kiri ini, maka ia memberi isyarat kepada makruhnya.
Tirmidzi, setelah membawakan haditsnya Hilb ini, ia mengata- DGN NINNE NE
kan: Inilah yang dilakukan oleh ahli-ahli ilmu. AN ND AN 2g) GG = olxDANA IKAN
Ga FIRS
Oo 7 sa 4 BORTA JL B sy
hitunglah dengan jari-jari, karena jari-jari itu kelak akan ditanya dan BN OI Waa $
AE. AETA MÊSU
akan berbicara.” (HR Ahmad, Tirmidzi dan Abu Daud).
1058. Dan dari Shafiyah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
masuk rumahku — sedang di tanganku ada empat ribu biji-bijian yang
Ap
KA
Ce
KANGNAGIS PEARL
=> Pé Gn,
V kupakai buat bertasbih -, lalu ia bertanya: "Apakah engkau bertas-
p P3 1 & PEP
bih dengan ini? Apakah tidak kuajarkan kepadamu bertasbih dengan
a ARELA Ng LA lebih banyak dari itu?” Shafiyah berkata: Ajarlah aku! Maka ia
MA 2123 bersabda: “Bacalah: SUBHAANALLAHI 'ADADA KHALOIHI”
ASA Š GE; KENA CS AL (Maha suci Allah sebanyak makhluk-Nya). (HR Tirmidzi).
Ay ” N JIA, WA “27 pi ARA
HA) Sasa
SENI AG EA ae Penjelasan:
A,AGA
KLN EL
KONE SaS
Syarih berkata; Hadits pertama menunjukkan diperintahkannya
IAI
bertasbih dengan jari-jari. Ia berkata: Dan ini lebih baik daripada
dengan untaian butir tasbih dan batu. Sedang hadits kedua yang akhir
3 apa
Da.
610 611
BAB-BAB: 1061. Dan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: Kami pernah memberi
SESUATU YANG MEMBATALKAN SHALAT salam kepada Nabi — padahal dia sedang shalat —, lalu ia menjawab
kami. Tetapi tatkala kami kembali dari An Najasyi, kami beri salam
YANG DIMAKRUHKAN DAN YANG DIBOLEHKAN
kepadanya lagi, tetapi ia tidak menjawab kami. Lalu kami bertanya:
Ya Rasulullah! Perah kami beri salam kepadamu dalam shalat, lalu
engkau menjawab kami (tetapi mengapa sekarang tidak)? Kemudian
1. BAB: LARANGAN BEROMONG DALAM SHALAT ia menjawab: “Karena dalam shalat itu ada satu kesibukan”. (HR
Ahmad, Bukhari dan Muslim).
LiRar
Per
.
Ifo KORAC,
PAmAGEN
Ita
+ ct i 007
NT
wd PPL Pa
z
gH
KBA, KERIAN
a ” ct e KA
ANG AN
re
AOS ET sody ON
Jys. AA
CAE
1K, FE A ap
yA Bea I?Pr EN
- AN AG
o NGGAK
Un Ujar Hobo KI = 1
PTE SER
ed
rad
ENG4
EECAS KANPIAM!
YAA AkaSk
KG ge
KMTA
1059. Dari Zaid bin Arqam, ia berkata: Kami pernah beromong NG ENG 1
SENK ZA = Dena kas GN
omong dalam shalat, orang lain pun dari antara kami omong-omong
dengan kawannya yang ada di sampingnya, dalam shalat juga, Kl Apédi Hau, Bata A
ýs os. PAN
sehingga turunlah ayat WAQUUMUU LILLAAHI QAANITIEN
(dan shalatlah kamu karena Allah dengan taat), lalu kami diperin-
tah untuk diam dan dilarang beromong-omong. (HR Jama’ah, kecuali 1062. Dan dalam satu riwayat: Kami pernah beri salam kepada
Ibnu Majah). Nabi saw. yang waktu itu kami berada di Mekkah - sebelum kami
datang ke bumi Habasyah — Tetapi setelah kami datang dari bumi
Habasyah, kami datang kepadanya, lalu kami beri salam kepadanya,
namun ia tidak menjawab, kemudian ia pegang aku tidak dekat dan
; AETA LING.
BESI
29r ARL yen Sea
SENANG
A
tidak jauh, sehingga mereka selesai shalat, aku bertanya kepadanya.
Pata
Kemudian ia menjawab: "Sesungguhnya Allah mengadakan apa saja
yang Ia kehendaki dari urusan-Nya, dan sesungguhnya Ia telah
1060. Dan bagi Tirmidzi, di situ -dikatakan—: Kami pernah mengadakan urusan-Nya itu, yaitu: kami tidak boleh beromong-
omong-omong di belakang Rasulullah saw. dalam shalat. omong dalam shalat.” (HR Ahmad dan Nasai).
aa
AE
SPELET
. IE.BIAK, akan ET
TANPRANA
ZA 3 2
NG
p aE EEE NAN
2, ra Ja s rgs = 1
az t
(SL&PanNa
EAK
a K,PAR Ki TA KURA Gá
= peKara
Yan
p sg
PENA L AL 3, P 5729 237 22 “Aga a
612 613
Penjelasan:
bZ go fI AIA ILA BI II Ar ENAK
Aga Angka aa KE ASN KAA KAN AS
Ibnul Mundzir berkata: Ahli-ahli ilmu telah sepakat, orang yang
Pak
Q, GALAK
N
ragi
Ja Seag
AAN
KENEN. Pan
A
A TAN
angga
NAK Cp
Bu 2g
2 .y
DAN
ng PP
G beromong-omong dalam shalat dengan sengaja, sedangkan dia tidak
menghendaki untuk memperbaiki shalatnya, maka shalat itu dipan-
ri H Pa w a
dang rusak. Namun mereka pun berpendapat tentang orang yang lupa
4 AWAN TEH, s AH
T
Ar5
AS Ku
TE dan tidak tahu.
Js bátbass ton AA 2, EA1 YaANG
X
A3
Jia |
Perkataan ”Sehingga turun ayat '"WAOUUMUU LILLAAHI
A Pr CA 2 Á OAANITIEN” itu, Syarih berkata, bahwa kata ”gunut” di situ diper-
Sawa x AA “ TA,
gunakan untuk arti diam.
Ibnu Taymiyah berkata: Hadits ini menunjukkan diharamkannya
1063. Dan dari Mu'awiyah bin Al Hakam as Sulami, ia berkata: beromong dalam shalat, ketika sudah berada di Medinah, sesudah
Ketika aku shalat bersama Nabi saw., tiba-tiba ada seorang dari kaum hijrah.- Sebab Zaid adalah orang Medinah mengkhabarkan, bahwa
itu bersin, lalu aku berkata: "YARHAMUKALLAH” (Semoga Allah mereka biasa beromong di belakang Nabi saw. dalam shalat, sampai
memberi rahmat kepadamu), maka orang-orang itu melemparkan mereka dilarang.
pandangannya kepadaku. Maka aku pun berkata: Sialan ibu! Mengapa Perkataan "Maka setelah mereka menyuruhku diam, akupun
kalian memandang aku? Mu'awiyah berkata: Lalu mereka memukul- diam” itu, kata Al Mundziri: Maksudnya, aku tidak omong tetapi
kan tangan mereka pada pahanya, yang karni duga mereka itu justru diam.
menyuruh diam, maka aku pun diam. Kemudian tatkala Nabi shalat Perkataan ”Demi ayah dan ibuku” itu, Syarih berkata: Kalimat
dan sudah salam, demi ayah dan ibuku, aku belum pernah melihat ini ada hubungannya (ta'allug) dengan fi'il yang dibuang, yaitu: ”AF-
seorang guru sebelum dan sesudahnya yang teramat baik pengajaran- ADIEHI BIABIE WA UMMIE” (kutebus dia dengan ayah dan
nya, kecuali Nabi saw. Demi Allah, ia tidak merendahkan aku, tidak ibuku). :
memukul aku dan tidak mencelaku, namun ia bersabda: ”Sesungguh-
Perkataan "Tidak patut shalat dicampur dengan omongan
nya shalat ini tidak patut dicampur dengan omongan manusia. Tidak
manusia” itu, Syarih berkata: Hadits tersebut dijadikan dalil tentang
lain shalat itu melainkan bertasbih, bertakbir dan baca Ouran” atau
haramnya beromong-omong dalam shalat, baik karena satu keperluan
kata yang serupa itu. (HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Abu Daud;
ataupun tidak,dan omongan itu demi kemaslahatan shalat ataupun
Abu Daud berkata "LAA YAHILUU” (tidak halal), sebagai ganti
tidak. Kalau seandainya dia perlu memperingatkan atau memberi idzin
kata "LAA YASHLUHU" (tidak patut).
bagi orang yang hendak masuk, maka untuk orang laki-laki dengan
membaca "SUBHANALLAH”, sedang untuk perempuan, dengan
”BERTEPUK”. Dan inilah pendapat Jumhur.
Dan berkatalah satu golongan: Omongan yang demi kemaslahatan
shalat, boleh. Mereka beristidlal dengan hadits ”DZIL YADAIN”.
i
Ibnu Taymiyah berkata: Hadits tersebut menunjukkan, bahwa
8? ER, Ta 7.2 IN ms A
PAAR
jg” Ia Wk
KAN Aa Gates TgNiaaaaa PA N NG
takbir itu masuk sebagian shalat, dan membaca Ouran itu hukumnya
aoha ri (23 wajib. Begitu juga tasbih dan tahmid. Sedang mendd'akannya seorang
yang bersin dalam shalat itu termasuk omong-omong yang membatal-
kan. Tetapi siapa yang mengerjakan demikian itu lantaran tidak tahu,
1064. Dan dalam satu riwayat bagi Imam Ahmad, dikatakan:
shalatnya tidak batal, karena orang tersebut tidak disuruhnya oleh
”Shalat itu tidak lain hanya tasbih, takbir, tahmid dan membaca
Nabi untuk mengulang shalat.
Quran.”
615
614
Ep€@' —Cr ”&1“--«
2. BAB: ORANG YANG BERDO'A DALAM SHALAT DENGAN 1066. Dari 'Ali, ia berkata: Rasulullah saw. memberiku dua
SESUATU DO'A,YANG TIDAK BOLEH KARENA TAHU TIDAK waktu untuk masuk rumahnya, malam dan siang, maka apabila aku
BATAL masuk padahal dia sedang shalat, ia berdehem untukku. (HR Ahmad,
Ibnu Majah dan Nasai dengan lafazh yang sema 'na).
YA;sada
A z KAN
JG A ra
AE- Na =. 11
KEREN GÊGANA NW
Ga IN
Pa
Penjelasan:
K ÝE GENG NA
BÁZ A 4 Pa AA -
Penjelasan:
3. BAB: BERDEHEM DAN MENIUP DALAM SHALAT Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan, bahwa dehem dalam
shalat itu tidak merusak. Dan hadits ini dijadikan dalil oleh orang yang
IOF a | MA yang o
mengatakan, bahwa meniup dalam shalat itu tidak membatalkan
LAN AAU IN MANA 15 er deAN shalat.
Aa Z A - w z -
Sedang orang yang menganggapnya batal, berdalil dengan hadits-
akas NG. se. JLN
aganAA,
Iz hadits yang melarang omong, sedang meniup itu berarti omong.
616 617
Namun pendapat ini dibantah, bahwa meniup itu bukan omong, PCC A
karena sebagaimana dimaklumi, omong itu harus terdiri dari huruf-
huruf yang benar-benar menurut makhrajnya, padahal meniup aa
agan a BEKAS
tidaklah demikian. Lagi pula, bahwa omong yang dilarang dalam
A Eau
IE KUA SEN ABI
Ad 43
shalat itu, ialah beromong-omong. Dan kalau tokh seandainya benar,
bahwa meniup itu dapat dikategorikan omong, namun perbuatan Aa KAN nga
Rasulullah saw. dalam shalat itu termasuk yang ditakhsiskan (dikecua-
likan) bagi umumnya omong yang terlarang. S e l es a i. MAA AAN CE
Ibnu Taymiyah berkata dalam Al Ikhtiyaaraat: Meniup, apabila
zys obss
jelas nampak dua huruf, apakah hal itu membatalkan shalat ataukah
tidak? Tentang masalah ini, Imam Malik dan Ahmad mempunyai dua
riwayat. Tetapi nampaknya pendapat Abul "Abbas, lebih menguatkan
1071. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Ketika Rasulullah saw.
sakitnya sudah sangat keras, kepadanya diberitahukan ”ASHSHA-
yang tidak batal. Termasuk juga batuk, bersin, menguap, menangis,
LAH” (sudah waktunya shalat), maka ia mengatakan: ”Suruhlah
ah dan sambat yang mungkin dapat diatasinya. Semuanya ini adalah
seperti meniup. Oleh karena itu yang lebih baik, tidak membatalkan, Abubakar, supaya ia shalat bersama orang banyak”. Maka berkatalah
padahal meniup itu lebih menyerupai omong daripada ini. Selesai. Aisyah: Sesungguhnya Abubakar adalah laki-laki yang sentimentil,
apabila ia membaca Ouran, sering menangis. Lalu Nabi bersabda:
4. BAB: MENANGIS DALAM SHALAT KARENA TAKUT ”Suruhlah dia supaya shalat”. Maka Aisyah pun mengulanginya lagi,
ALLAH lalu Nabi pun bersabda pula: ”Suruhlah dia supaya shalat, kamu
adalah saudara-saudara Yusuf.” (HR Bukhari).
Firman Allah:
en.
na; ANY
y Pa rak 24
Ae
Pr
EE
zZ R
hE
A NGGI
SLA SANI
Toolen e? oz
a KK
Aro KATI 1072. Yang sema'na dengan ini, diriwayatkan juga oleh Ahmad,
KAA Pon ay ya W- Bukhari dan Muslim, dari 'Aisyah.
618
619
AT TN EN TAG, NGING 1074. Dari Sahl bin Sa'ad, dari Nabi saw.: "Barangsiapa yang
Ce) ARA
NENG GA Na Pa ada sesuatu yang perlu diingatkan dalam shalat, maka bacalah "SUB-
uan.
CAP AG AN JAGA AGE ANGENge HIANALLAH”, karena bertepuk tangan itu hanya buat peremp
SEN On sangi 3
Kb ri 25
oA RY A MAIN Lt NAK
NAWA ANN sae, TS AN e, fANG? nan AS MA Pa KANGA |
II RCA,
KI 428rG ET SA AR: £3- “Vo
. APA Gah, Kp?
LEAN GUREL SANA
En 4 Tawar” Apes 2 UP
4 Cai
ag AID
LN ola ag Naya Ol MANA ya
RE 3 EAIA
Ka SPAE
NEG NANA
MIL I
T R
Dari Rifa'ah bin Rafi’, ia berkata: Aku pernah shalat di
”
1073.
a ”AL- -P Nts Ja yaSgYEN K
belakang Rasulullah saw., lalu aku bersin, maka aku membac
-
HAMDULILLAH HAMDAN KATSIERAN THAYIBAN MUBAA
RAKAN FIEHI KAMAA YUHIB BU RABBU NAA WA YAR- 1075.. Dan dari 'Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Aku mempunyai
DLAA” (Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, yang baik
dan waktu di tengah malam untuk masuk rumah Rasulullah saw., maka
kami senang dan rela). Maka jika in sedang berdiri shalat, ia membaca "SUBHANALLAH"
yang berbarakah, sebagaimana Tuhan
tatkala Nabi saw. selesai shalat, ia bertanya: "Siapakah yang
berbicara untukku, dan yang demikian itu berarti mengidzinkan aku masuk.
tidak seorang pun yang menjaw ab. Tetapi jika ia tidak shalat, ia (langsung) mengidzinkan aku. (HR
dalam shalat tadi?” tetapi
sekali lagi, dan juga tidak seorang pun yang Ahmad).
Kemudian ia menanyakan
maka berkata-
menjawabnya. Kemudian ia bertanya yang ketiga kali,
a: ”Demi dzat
NY TAI STAIN
lah Rifa'ah: Saya, ya Rasulul lah! Lalu Nabi bersabd -^ P3.
ENGGA
ai A Ka in a
a 1%
an-Nya, sungguh ada di antara tiga puluh
yang diriku dalam kekuasa
NG NGK AN JGA
ke atas langit
pae ANNA TA
atau lebih Malaikat yang cepat-c epat membaw anya
(menulis). (HR Nasai dan Tirmidzi).
og La AL, A 3 GAN Iv CARA Ig plg Ge
PA
Penjelasan:
membuat
Syarih berkata: Hadits ini dijadikan dalil bagi 'bolehnya
datang dari nabi (ma'tsur) Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda:
dzikir dalam shalat, tidak menurut apa yang 1076.
kalau ternyata dzikir itu tidak bertentangan dengan yang ma'tsu r juga. "Membaca "SUBHANALLAH? itu untuk laki-laki, sedang bertepuk
Dan hadits ini juga menunjukkan diperi ntahka nnya memba ca tangan itu untuk perempuan dalam shalat.” (HR Jama'ah).
“ALHAMDU?” dalam shalat bagi orang yang sedang bersin . Tetapi Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi tidak menyebut kata
"FISHSHALAH” (dalam shalat).
MEMBACA
6. BAB: LAKI-LAKI MENGINGATKAN DENGAN Penjelasan:
MPUA N DENG AN Syarih berkata: Perkataan "Barangsiapa ada sesuatu yang perlu
»”SUBHAANALLAH” DAN PERE
TEPUK TANGAN diingatkan dalam shalat” itu, yakni: ada sesuatu peristiwa dan hal-hal
yang penting yang terjadi dan ia perlu untuk memberitahukan kepada
orang lain, misalnya memberi idzin untuk masuk atau memperingatkan
saer Arr ALAR
ES Aga ae ANE
LLE rYOGAN orang yang buta atau mengingatkan orang yang lupa.
LAANA DA A G7 Ia berkata pula: Hadits-hadits dalam bab ini menunjukkan boleh
membaca "SUBHANALLAH" untuk laki-laki, dan bertepuk tangan
621
620
itu untuk perempuan, apabila ada sesuatu persoalan yang perlu Penjelasan:
diperingatkan.
Syarih berkata: Dua hadits di atas menunjukkan diperintahkannya
Hadits-hadits ini sekaligus menolak pendapat Imam Malik dalam mengingatkan (bacaan) imam. Selesai.
riwayat yang masyhur, bahwa yang diperintah itu ialah membac
a Ibnu Taymiyah berkata dalam Al Ikhtiyarat: Shalat tidak batal
“SUBHANALLAH”, bukan tepuk tangan, untuk semuanya. Juga
lantaran omongan orang yang lupa dan tidak tahu. Ini adalah satu
menolak pendapat Abu Hanifah yang mengatakan, bahwa perempuan
riwayat dari Imam Ahmad. Tetapi ia juga mengatakan: Tetapi tidak
apabila bertepuk dalam shalat, maka Shalatnya itu batal.
demikian, kalau ternyata dia mengganti "DLAAD” dengan ”ZHA””.
Ini satu segi dari madzhab Ahmad. Dan juga dikatakan oleh segolong-
an 'ulama.
7. BAB: MENGINGATKAN BACAAN IMAM DLL.
Lg A AN IA ESAJÊGAA TEA AE
KATA = ji LR farre CICE Sa ah
ILF K O
Ig tuan, 2 AI A PPOK PPP PAN Ma - ag 2en
KS IE GE ASN) 2 RA IL ON, VA
1077. Dari Musawwar bin Yazid Al Maliki, ia berkata: Rasulul- 1079. Huszaifah meriwayatkan dari Rasulullah saw. (telah lalu)
lah saw. pernah shalat, lalu meninggalkan satu ayat, maka berkatal
ah
seorang laki-laki kepadanya: Ya Rasulullah! Adakah ayat itu begini
dan begini? Jawab Rasulullah saw.: ”Mengapa engkau tidak memperi-
ngatkan aku?” (HR Abu Daud dan Abdullah bin Ahmad dalam
musnad Ahmad). Ai a pan gk 7 5 - mia ”
KN
BIEL
Ea ó. A EAA INE TE;NA
SN GK EKA
yag EN GN
Si ASBIRA
a AK...
i
-å
ARAI
A
2,
aT
TEE AE ANN
KI 4Y >
-0 Caf Lats E AD ÉIS éad b
MALANG NC osk At AE DNE n PE
EA 27 Jera “as AGA AP IS bya WAS 1080. Dan dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari ayahnya, ia
wr
D
e
berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. membaca (Quran)
= 3313 10197
dalam shalat — tetapi bukan shalat wajib - maka setelah ia sampai
E
dengan menyebut surga dan neraka, ia berdo'a: ”A'YUDZU
1078. Dan dari Ibnu 'Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah BILLAAHI MINANNAR, WAILUN LIAHLINNAR” (Aku minta
satu kali shalat, lalu ia membaca ayat, tetapi ada yang ia lupakan. perlindungan kepada Allah dari siksaan neraka, celakalah ahli neraka
Maka tatkala selesai, ia bertanya kepada ayahku: ”Apakah engkau itu). (HR Ahmad, dan Ibnu Majah dengan lafazh yang sema'na).
shalat bersama aku?” Ayahku menjawab: Ya! Bertanyalah Rasululla
h:
”Apa yang menghalangmu (tidak mengingatkan aku)?” (HR Abu
Daud).
622 623
PASANG MG AN
1 K TEA MG In YA aa NGGI
ISEI spek nepet LA Ya
AA DN
- “39 Sp Ta balai Nae KA f
PK Ata ALAN eta Pa PU LEK NAH WA ng wi
Ka Ol 3
KL
NG ya SSS
2574"
ANNA, a pa 33
”j MO ASN
IA R3,
NG
AN A Á Ha
ox JIKA IA OA Ca BEN Or Ak Ta Lu z t 2 7 4 si
G E GAS
A . A bari s Pao DP, | a.n CA AT,
sehet
AK Ra) Rd
< Be
1 , ` ap
Fa . I2 8A
1081. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Aku pernah berdiri (shalat)
bersama Rasulullah saw. pada malam sampurna, kemudian ia
membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, maka ia tidak
sampai pada satu ayat yang di situ ada suatu ancaman, melainkan ia
Era
berdo'a kepada Allah azza wajalla dan minta perlindungan kepadaNya 1084. Dan dari "Auf bin Malik, ia berkata: Aku pernah
berdiri
dan tidak pula ia sampai pada satu ayat yang di situ terdapat kabar (shalat) bersama Rasulullah saw., maka ia mulai
bersiwak dan wudlu”,
gembira (istibsyar), melainkan ia berdo'a juga kepada Allah dan ia kemudian berdiri shalat, maka in memula i dengan membaca surat Al
senang sekali kepadanya. (HR Ahmad). dan la tidak sampai pada satu ayat rahmah, melainkan
Pagarah,
ia berhenti dan berdo'a, Dan tidak pula ia sampai pada ayat adzab,
dengan
melainkan tu berhenti dan berta'awwudz. Kemudian ia ruku”
berdiri , ia berdo' a dalam rukuny a itu ”SUB-
MAA B 9 AAN ATE sane diam seperti lamanya
1
RUUT WAL MALA KUUT , WAL KIBRI-
A
aa RN
HAANA DZIL JABA
LANn
YA ALDI pk
Al OE
Nb a Lan
NI
AA,
ABE - A
=>—
LAU
ES -NAY
pk an YAA WAL 'ADHAMAH” (Maha suci Dzat yang memilik
i kekuasa-
pa Ga ANGKAA
Se < s Lr
` Kemudian
S
5
i $
-
42
EO 2
an yang perkasa dan kerajaan, kemegahan dan kebenaran).
sujud seperti lamanya waktu ruku'. Ia berdo'a dalam sujudny
a itu
ID Op AN Jang Ga MEN
- 7 A, AA
WALKI-
pr.
EM
A
N "SUBHAANA DZIL JABARUUT WAL MALAKUUT
WAL 'ADHAMAH", kemudian membaca surat Ali
BIRIYAA'
(HR Nasai
Imran, lalu surnt demi surat, ia berbuat seperti itu juga.
1082. Dan dari Musa bin Abi 'Aisyah, ia berkata: Adalah seo- dan Abu Daud, tetapi Abu Daud tidak menyebutkan tentang siwak
rang laki-laki shalat di atas rumahnya, dan apabila ia membaca ayat dun wudlu’).
”ALAISA DZALIKA BIOAADIRIN ALAA AYYUHYIYAL
MAUTA?” (Bukankah Dia juga kuasa menghidupkan orang yang
sudah mati?), ia membaca: "SUBHAANAKA, FA BALAA” (maha
Penjelasan:
suci Engkau, dan memang begitulah): Lalu para shahabat bertanya
Syarih berkata: Perkataan ”Malam sampurna” itu, maksudnya
tentang yang demikian itu, maka ia menjawab: Aku pernah mende-
ialah: malam sampurnanya bulan purnama.
ngar Rasulullah saw. berbuat demikian. (HR Abu Daud).
Perkataan: "Tidak sampai pada ayat rahmat, melainkan ia
melainkan
berhenti lalu berdo'a, dan tidak juga sampai pada ayat siksa
Nawawi berkata: Ini menun-
Pat ia berhenti lalu berta'awwudz” itu, Imam
a Ouran, baik dalam shalat
jukkan, bahwa setiap orang yang membac
AP AIO gd
AJ JE ESE -NAY
P IZ afer di atas,
We
ANE NO
di luar shalat, disunnatkan hal-hal seperti tersebut
TA
s 9 Acal SENE
ataupun
ma'mum
. baik shalat itu shalat wajib ataupun sunnat, bagi imam,
E GAN E ME a Ab PERE M PA
AP DA baps ELLS
r
624 625
9. BAB: ISYARAT DALAM SHALAT, KARENA MENJAWAB 1086. Isyarat itu memang sah dari Rasulullah saw. dari riwayat
SALAM ATAU KARENA ADA SESUATU KEPERLUAN. Ummu Salamah, dalam hadits dua raka'at sesudah "Ashar.
ne,
goer e Jeng AI
2
ema AG
AE
KA
VI YAAN
AE gas
EL yer) ag K1
N
N
ee ATA LN
PI PLAS
SO
2 fw
Ate DAN
PAN radi PN KN
s A
a g 7,
IJA
| IKI 1087/1088. Dan dari hadits yang diriwayatkan oleh “Aisyah dan
Jabir: Ketika Nabi shalat bersama mereka sambil duduk karena sakit,
1084. Dari Ibnu 'Umare ia berkata: Aku pernah bertanya lalu mereka berdiri di belakangnya, maka Nabi pun kemudian
kepada Bilal, bagaimana cara Rasulullah saw. menjawab mereka berisyarat kepada mereka supaya duduk.
kalau seandainya mereka itu memberi salam kepadanya ketika ia
sedang shalat? Bilal menjawab: Ia beri isyarat dengan tangannya. (HR Penjelasan:
Imam yang lima, kecuali dalam riwayat Nasai dan Ibnu Majah ada Syanh berkata: Hadits hadits itu menunjukkan, bahwa tidak salah
penyebutan "'Shuhaib” sebagai ganti kata "Bila!”) arang yang tidak shalat, memberi salam kepada orang yang sedang
shalat, karena tagrir Nabi terhadap orang yang memberi salam kepa-
PEGANGAN AN
1 P3 Wai
danya. Juga menunjukkan bolehnya mengajak berbicara dengan orang
NU PIA A a A = “7 Ta, - =
yang sedang shalat karena ada suatu maksud yang perlu disampaikan,
g kemudian orang yang sedang shalat itu menjawabnya dengan isyarat.
Ia EAA Jaba
Sa
Mz AS SA TA ENG RG IRI WI
sedang shalat, lalu aku beri salam, maka ia menjawabku dengan DL IG AD NG PEKING NGPela
NANGA KS DAN
2 Xi
Aa 6) GEIA
berisyarat. Dan ia (Shuhaib) berkata: Aku tidak tahu, melainkan ia AJIAN e A PATA
menjawab dengan isyarat itu ialah dengan jari-jarinya. (HR Imam -AREP SI ANU dag IN
yang lima, kecuali Ibnu Majah. Dan berkatalah Tirmidzi: Kedua A -
PaK EEN A
Ga m LR RIA. dalam shalat sunnat, jangan dalam shalat wajib”. (HR Tirmidzi dan
Hak AN Ra.
“ disahkannya).
627
626
Penjelasan:
LA TAG, “ia A KA -
aweKANAAN UE Si
a Me Syarih berkata: Dinamakannya menoleh itu “merusak”, karena
2 wW z cg KEK menoleh itu merupakan sebab berkurangnya pahala yang didapat
KANG Pena DA pe dalam shalat, atau karena menoleh itu satu macam dari godaan dan
sambaran syetan. Oleh karena itu siapa yang banyak menoleh, berarti
AN TER MEI = dia tergolong pengikut syetan, sedang pengikut syetan itu adalah
merusak. Atau karena menoleh itu dapat mengganggu bertawajjuh
1090. Dan dari “Aisyah, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Allah, sedang memalingkan dari bertawajjuh kepada Allah
kepada Rasulullah saw. tentang menoleh dalam shalat. Maka ia swt. itu adalah merusak.
menjawab: Menoleh itu adalah sambaran yang dipergunakan oleh Perkataan: "Tetapi kalau terpaksa, maka bolehlah menoleh dalam
syetan untuk menyambar manusia.” (HR Ahmad, Bukhari, Nasai dan shalat sunnat, jangan dalam shalat wajib” itu, berarti memberi perke-
Abu Daud). nan untuk menoleh karena ada “sesuatu keperluan, dalam shalat
sunnat. Sedang dalam shalat wajib, ` dilarang berbuat demikian.
In berkata pula: Hadits-hadits tentang bab ini, menunjukkan
LA GANGA
dimakruhkannya menoleh dalam shalat. Dan ini adalah pendapat
IKAN kebanyakan “ulama, Sedang Jumhur berpendapat makruh tanzih,
selama tidak sampai kepada batas membelakangi qiblat.
NE Sa Siaz P CN ha dyPAAR
Sedang lukmah dilarangnya ini, karena menoleh itu bisa mengu-
rangi kekhusyu'an dan dapat memalingkan dari Allah serta ketidak-
ETEEN Sub OR adanya pemusatan pikiran buat menentang godaan syetan.
Perkataan: “Lalu Rasulullah shalat, dan ia menoleh kepada orang
1091. Dan dari Abi Dzarrin, ia berkata: Telah bersabda Rasulul- banyak” itu, Al Hazimie berkata: Mungkin kaum ini berada di depan
lah saw.: “Senantiasa Allah akan menghadapi hamba-Nya yang sedang qiblat - lalu ia berkata - sedang menoleh dalam shalat selama tidak
dalam shalat, selama ia tidak menoleh. Kalau ia sudah salam, Allah memutar lehernya dan karena ada keperluan, tidak dilarang.
pun meninggalkannya.” (HR Ahmad, Nasai dan Abu Daud).
A
SIA P
NG A 11. BAB: DIMAKRUHKANNYA MENGANYAM JARI-JARI,
gO
SAAd 4 MELEPASNYA, MELETAKKAN.TANGAN DI PINGGANG DAN
Ka
NDELINA BERTAHAN ATAS TANGAN, KECUALI KARENA SANGAT
dh
A en,K AG
arO DIHAJATKAN
GA NG
DaN KL
Hy AAL AWAN
æ CA
LA A KALA GG AAN TATANAN
1092. Dan dari Sahl bin Al Handhaliyah, ia berkata: Telah
diseru shalat — dengan ucapan ”ASHSHALAATU KHAIRUN MI- A”. ZA RL ANA AKUT PA ka
NANNAUM” -— yakni pada shalat subuh, lalu Rasulullah saw. shalat, ka ob ANA
NY, ~% Des 3
dan ia menoleh kepada orang banyak. (HR Abu Daud, dan ia berkata: aa KS HANYA LSG8
Adalah Nabi pada malam itu mengirim seorang penunggang kuda ke
satu kaum, buat menjaganya).
629
628
JENG pra ANANA KANUNG YAV
rko aa & WiNai. 1G A ti KA Da g
MEAL SA
KIA A PARI a
KAK BEKAS
96 NAN
IG KATA aAP Pa SN
LKS ac Pen AKApik Lv Pola. Ag Aa AJA in
Ea ga, anak abahay SE 345 1098. Dan dari Ibnu “Umar, ia berkata: Nabi saw. melarang
sescorang duduk dalam shalat dengan bertekan pada tangannya. (HR
1094. Dan dari Ka'ab bin 'Ujrah, ia berkata: Aku pernah Ahmad dan Abu Daud).
mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Apabila salah seorang di Dan dalam satu lafal bagi Abu Daud dikatakan: Bahwa Rasulul-
antara kamu berwudlu', kemudian keluar dengan sengaja (niat) lah saw. melarang seseorang shalat dengan bertekan pada tangannya.
hendak shalat, maka jangan ia menganyam antara dua tangannya,
karena sesungguhnya dia (dianggap) dalam shalat.” (HR Ahmad, Abu
Daud dan Tirmidzi).
693, pn áTea
yeg S Ka
kn?
577 gu
NI
[A 4 be EEA
gp
maag
1099.
biy
PAPUA
Dan
eren
Man
dari
Ah AG
x SBASA 3,
makruh, karena memang yang demikian itu jarang dilakukan.
Tetapi Syarih berkata: Bahwa keseluruhan hadits itu masih
memungkinkan dijma’ dikompromikan, yaitu bahwa penganyamannya
Nabi saw. dalam haditsussahwi (hadits yang menerangkan tentang ma Hot =
kelupaan) itu adalah terjadi karena lupa; karena itu ia berdiri seolah-
olah seperti orang yang sedang marah. Adapun hadits-hadits — yang 1102, Dan dari Abu Dzarr, ia berkata: Telah bersabda Rasulul-
melarang menganyam jari - dalam bab ini dapat diartikan karena lah saw,: "Apabila salah seorang di antara kamu berdiri shalat, maka
bermain-main. Sedang bermain-main itu sendiri adalah terlarang, sesungguhnya rahmat itu berada di depannya, karena itu jangan ia
dalam shalat, dalam pendahuluan shalat dan semua pekerjaan yang menghilangkan kerikil. (HR Imam yang lima).
berhubungan dengan shalat.
Perkataan: "Nabi saw. melarang seseorang duduk dalam shalat MENGAN
aa , 2112aaLAN
b 4 Inka
PPEP YAN
AR TAN
P
sambil menekankan atas tangannya” itu, oleh Syarih dikatakan:
LB LAN KAA
Bahwa hadits ini dengan berbagai lafalnya menunjukkan dimakruh-
kannya bertahan atas kedua tangan, ketika duduk, bangkit dari duduk Pi 2 JIPEN Lalor 3 ye
dan ketika berdiri selesai shalat. Tetapi zhahirnya larangan di sini
menunjukkan haram.
Pa Ket Pa
Ia pun berkata pula: Bahwa hadits Ummu Qais itu menujukkan -a439 SA tv
boleh bertekan dengan tongkat, tiang dsb. tetapi hal itu khusus karena
udzur.
1103. Dan dalam satu riwayat bagi imam Ahmad —dikatakan-:
Aku (Abu Dzarr) bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sesuatu,
12. BAB: HADITS-HADITS TENTANG MASALAH sampai pun aku menanyakannya tentang masalah menghilangkan
kerikil, lalu ia menjawab: "Sekali saja, atau tinggalkanlah”.
MENGHILANGKAN DAN MERATAKAN KERIKIL
Penjelasan:
bb dasah
ANGgag NY gank ANA Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut menunjukkan dimakruh-
kannya menghilangkan kerikil (yang di depannya) dan hanya diidzin-
Lena
AGS na aaenCANG kan sekali saja ketika menghajatkan.
inWk e
632 633
1106. Dan bagi Abu Daud dan Tirmidzi sema'na dengan hadits
13. BAB: DIMAKRUHKAN SESEORANG SHALAT DENGAN
MENGIKAT RAMBUT KEPALANYA KE BELAKANG di atas.
Penjelasan:
AALDERSKAA EEE- Syarih berkata: Dua hadits di atas menunjukkan dimakruhkannya
seseorang Shalat dengan mengikat rambutnya ke belakang.
923 27
PA TG GAWAa Sedang hikmahnya, karena rambut itu ikut sujud bersama kepala.
TENGE TAN EAE
TORREN Juga menunjukkan perhambaan dalam beribadah. Demikian seperti
yang dikatakan oleh Abdullah bin Mas'ud, dalam hadits yang diriwa-
dawah
” ak
JA JON
sa WS a pa
yatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab "Al Mushannaf”, dengan
sanad yang shahih yang berbunyi sbb.:
As ahe, KA naKAN
IK s yal ES
oso
LEÍ ajaa
Tek DE Ji Ie ESA
OM 4 i PI 8 L g8 C4 3
badar A? oU -se ECKA
Pot
LI Ia
a” sal PI PLL
P on JAIS
1104. Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ia pernah melihat Abdul- e: Jas
WAL Sui. ya layat JL A, Haa danang Dyah
lah bin Al Harits shalat dan rambutnya diikat ke belakang, lalu Ibnu
Abbas melepaskannya dan (hal itu) dibenarkan oleh (shahabat) yang DA ÍL EUASN
lain, lalu Abdullah bin Al Harits melihat Ibnu Abbas sambil berkata:
Apa keberatanmu terhadap kepalaku ini? Ibnu Abbas menjawab: Artinya: Sesungguhnya Abdullah bin Mas'ud masuk masjid, lalu
Karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersab- dilihatnya di situ ada seorang laki-laki shalat sambil mengikat ram-
da: "Bahwa perbuatan semacam ini sama dengan orang yang shalat butnya ke belakang. Maka tatkala ia sudah selesai, Abdullah
sambil membelitkan tangannya di atas pundak.” (HR Ahmad, berkata: Apabila engkau shalat jangan engkau ikat rambutmu ke
Muslim, Abu Daud dan Nasai). belakang, karena rambuimu itu sujud bersamamu, dan setiap
rambut ada pahalanya untukmu. Maka berkatalah si laki-laki terse-
but: Saya takut rambutku kena debu. Maja jawab Abdullah:
damen NGA JOLI 97 NG eta Llgrott “1-0 Kena debu itu lebih baik bagimu.
TN JEN a NG AA TIdira .
kasa SIBEAN
VI.” 512 yer MANG sr REHE Png Ta
1105. Dan dari Abi Rafi', ia berkata: Nabi saw. pernah mela-
rang seseorang Shalat sedang rambut kepalanya diikat ke belakang.
adeg KorBANG a
(HR Ahmad dan Ibnu Majah). IL pla MN 2 pn kiCg (G3,
A
AP) IN YG Tar Naga
2 La yA y a32 z e i Aa aa. A KA
aga 390 S) -NA EOE TETENuye Bg hak ri
634 635
1107. Dari Abi Hurairah dan Abi Sa'ied, sesungguhnya i 1110. Dan bagi Imam Ahmad dan Muslim seperti itu dengan
saw. melihat dahak menempel di dinding masjid, lalu Dana ma'na yang sama, dari Abi Hurairah.
batu dan menggosoknya, seraya berkata: “Apabila salah seorang di
antara kamu meludah, maka jangan sekali-kali meludah ke depannya Penjelasan:
dan jangan pula ke kanannya: tetapi hendaklah ia meludah ke kirinya Syarih berkata: Dhahir hadits Abi Hurairah ini menunjukkan,
atau ke bawah kakinya yang sebelah kiri.” (HR Ahmad, Bukhari dan bahwa meludah ke depan dan ke kanan itu hukumnya makruh, baik
Muslim). A dalam shalat maupun di luar shalat. Tetapi Imam Malik berkata: kalau
di luar shalat tidak mengapa. Sedang Mu'adz bin Jabal berkata: Sejak
aku masuk Islam, aku tidak pernah meludah ke kanan.
PI” a LIF PA I
Abu Daud dan Ibnu Hibban meriwayatkan, dari Said bin Jallad:
2 P3 - -. -
-e4 O ISET NYA
Ada seorang laki-laki menjadi imam dalam satu shalat lalu ia meludah
1 1108. Dan dalam satu riwayat bagi Bukhari — dikatakan ke arah qiblat, maka setelah selesai shalat, Rasulullah saw. bersabda:
Kemudian hendaklah ia tanamnya.” 1)
Pi ha Y
e” MI r
rad
A
Ly
a f ALa r N MANG PN AP IL JIP IH l | SBI TI 4
In SL aa sia a) gp ls INOLI
AL ga BISANE A hk Jl
IMb”
NA La KE TENAGA AG Artinya: Sungguh engkau telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya.
AKA Ag akad yan dedan SI eh 329
— GANGA
Tety — 15. BAB: MEMBUNUH ULAR DAN KALAJENGKING,
DAN SEDIKIT BERJALAN KARENA ADA HAJAT,
TIDAK DIMAKRUHKAN
1109. Dan dari Anas, sesungguhnya Nabi saw. bersabda: ”Apa-
bila salah seorang di antara kamu berdiri dalam shalatnya, maka Dn Pa Pata orrs bP O yet PAGP BN
anCI 5 yang
jangan sekali-kali ia meludah ke depannya, tetapi hendaklah ke
kirinya atau ke bawah telapak kakinya, lalu ia mengambil ujung
Ri
JANG A ANN
selendangnya dan meludah di situ dan melipat sebagian (ujung 3 7
selendangnya) itu atas sebagian, lalu ia bersabda: atau dia berbuat LL a Hota iedig
begitu.” (HR Ahmad dan Bukhari).
1111. Dari Abi Hurairah, sesungguhnya, Nabi saw. menyuruh
membunuh dua binatang hitam dalam shalat, yaitu: kalajengking dan
ular. (HR Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).
gios
kakop gag t yANG
Arr La Ir BIN 2891 WI Dal
Reny
an Heal ne 3flatIR 1 91H )
ANG LONGls KAN A
BAGAN ngan PAna NGA
- w 254 É Rje $ b.
GS E ey gal A
1) Dalam shalat wajib pun boleh juga. (Pent.)
$ MIS SP (rio.
638
639
gunut
1114. Dari Abu Malik Al Asyja'i, ia berka
ta: Aku pernah ber- 1117. Dan dari Anas, sesungguhnya Nabi saw. An
kata kepada ayahku: Hai ayah! Engkau Ahmad).
sudah pernah shalat di sebulan lamanya, kemudian ia tinggalkannya. (HR
belakang Rasulullah saw., dibelakang Abub
akar, di bekalang "Umar,
di belakang Usman dan di belakang 'Ali di
sini di Kufah, kira-kira ada
lima tahun, apakah mereka itu semua meng sor sg Ir LENA ae 2
erjakan gunut? Ia menja- ...
WA
wab: Hai anakku! Itu adalah bid'ah. (HR
Ahmad dan Tirmidzi, dan MA AANG EN Pama t Jawan
#
Tirmidzi mengesahkannya).
MA 4
EU ham o Gg
» MRLa aa
GA K E PEA
AGN KBNGA
a
ANO 1118. Dan dalam satu lafal - dikatakan —: Nabi saw. S
pa ak
selama sebulan, ia mendo'akan kecilakaan bebera
1115. Dan - diriwayatkan juga oleh - Ibnu ian ia tingga lkanny a. (HR 4
Majah, yang dalam katulah-kabilah Arab, kemud
riwayatnya itu — dikatakan —: Apakah merek Muslim, Nasi dan Ibnu Majah) .
a itu semua pernah gunut
dalam shalat subuh?
KE AA,mn
GA L og KA AS
Pena nan
#, 3 pp || 673, S 237 Par, 27 PA
1116. Dan — diriwayatkan juga oleh — Nasai dengan lafal sbb.: seg TAN SSS IL LE ANYER AU 3
(Ayah Abu Malik Al Asyja'i) itu berkata: Aku pernah shalat JI ES : ARANG NY
di bela-
kang Rasulullah saw. tetapi ia tidak qunut; dan aku pernah shalat
di
belakang Abubakar tetapi ia, tidak qunut; dan aku pernah shalat
di — GAS lot) —
belakang Umar tetapi ia tidak gunut, dan aku pernah
shalat di
belakang Usman tetapi ia tidak gunut, dan aku juga pernah
shalat di 1120. Dan dari Anas, ia berkata: Qunut itu adanya dalam shalat
belakang Ali tetapi juga tidak gunut. Kemudian ia berkata: Hai Maghrib dan Subuh. (HR Bukhari).
anak-
ku! Itu adalah bid'ah.
fieh
GI
ITET
L ss
HK ySIr K3 -MV
PA . r
641
MAYA TA oa IA GL EPLL y ..
KA Ae ake r 8 ” Pa
A j rd
23 NYI AG E 19442A niggal TING BUR por
5 pa
w, Per 7 27?
SD AU As SP
loh PAHA Š DI is PAT EA DAA Ae z9% Cr? WI, pa LIA Ya LOIL ger?
pd Pe ad mg” A
arde Bbg s dll a aN A HIS,
ad Aa
1121. Dan dari Barra’ bin ’Azib , Sesun r
gguhnya Nabi 4 IL AN SAN 29D a KOI sogo
pernah gunut dalam shalat Maghrib dan 9 r
Subuh. (HR La Muslim
dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya)
. i
erir Ige ANA Let na RETA LEE AR ag KA
GAN Ga je N at a
AE N
p 7 NG Ye, DE
E ÉIRE SE Ag $
, LA A o a A Er AN a ae Paaa r
ANnLES ESE
E ADA
2 3 » r 29 7 DU 3 r - > P
hendak mendo'akan kecelakaan atas seseorang -- atau mendo'akan
kebaikan untuk seseorang - ia mengerjakan qunut sesudah ruku”, dan
EN TONE
Fe r Tg
VEKOS
sej" PN
Car
.
1270
pa 7 > kemungkinan apabila ia telah membaca "SAMIALLAHU LIMAN
HAMIDAH, RABBANAA WALAKAL HAMDU”, ia membaca
” ALLAAHUMMA ANJIL WALIEDABNAL WALIED, WA SA-
LAMATABNA HISYAM, WA AYYASYABNA ABI RABI'AH,
KEN ba lobak A
Goa SAN
(LGG fadeTE Dsn sarLgi
Pan Adab CN WAL MUSTADZHAFHNA MINAL MUKMINIIN, ALLAAHUM-
MASYDUD WAT-ATAKA “ALA MUDLAR WAJ'ALHAA “ALAI-
1122. Dan dari Ibnu 'Umar, sesungguhnya ia pernah mende HIM SINIINA KA SINII YUUSUFA” (Ya Tuhan! Selamatkanlah Al
ngar
Rasulullah saw. ketika ia mengangkat kepalanya dari Walid bin Al Walid, Salamah bin Hisyam, 'Ayyasy bin Abi Rabi'ah,
ruku? di raka'at
terakhir dalam shalat subuh, ia membaca: dan orang-orang mukmin yang tertindas. Ya Tuhan! Sangatkanlah
ALLAAHUMMAL'AN
FULAANAN WA FULAANAN WA FULAANAN" adzab-Mu atas Mudlar, jadikanlah dia itu atas mereka sebagai kesu-
(Ya Tuhan!
Laknatlah si polan dan si polan dan si polan), sesudah ia memba sahan seperti kesusahan-kesusahan Yusuf”. Abu Hurairah berkata:
ca
”SAMPALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA Nabi keraskan bacaannya itu, dan ia membaca dalam akhir shalatnya,
WALAKAL
HAMDU”, kemudian Allah menurunkan ayat — 124 s. dalam shalat subuh: "ALLAHUMMAL'AN FULAANAN WA FU-
Aal Imran -:
Sama sekali soal (mereka) itu bukan menjadi urusa LAANAN” (Ya Tuhan! Laknatlah si polan dan si polan), dua kabilah
nmu apakah
Allah akan menyiksa mereka atau akan mengampuni Arab, sehingga Allah menurunkan ayat: "Sama sekali soal mereka itu
mereka; (tetapi
yang jelas), bahwa mereka itu adalah orang-orang yang zhalim” bukan menjadi urusanmu ... dst.” (HR Ahmad dan Bukhari).
zhalim”. (HR g yang
Ahmad dan Bukhari).
ONEEN
LÊMA MAA L LJIG
PEAS EA de
| AA
ARAI
Jp SAya
LA Ha
Berau
ARISAN y 4
ANA Aanan
`
LA
9? LAN Ip
A MT lha a NGGEN Gia
AKA ||
r CA, LI Z. 2. r
e yanke 29 da AN
PANI
GAN Nb a
392?
LAH iya
Ke”.
A > A | ZZ
- er Pia kh
, InaSS LAI AT BA
1124.
, Dan dari , Abu Hurairah, , ia
Shalat isya, jika ia membaca "SAM'ALLAHU
i berkata: i i
— AR Ol MA PI HER Bayat
Aan rap
kemudian ia — sebelum sujjud — membaca: "ALLA
WALIIDA : ... dst. (HR Bukhari). HUMMA ANJIL
1127. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
maghrib,
gunut sebulan berturut-turut, dalam shalat zhuhur, 'ashar,
membaca
"isya dan subuh, di akhir setiap shalat, apabila ia telah
SO tg” 2% yaitu ia
”"SAMIALLAHU LIMAN HAMIDAH” dari raka'at akhir,
27 ,4
HIRE NASO AA UAN Ag ANYO
Ae Na Bap Ls Ager
mendo'akan kecelakaan atas mereka: satu kabilah dari Bani Sulaim,
Ra'al, Dzakwan dan Ushaiyah, sedang orang yang di belakangnya
LAI LN INN
8, E ISI CN e 2r r 2? Penh LP
membaca amiin. (HR Abu Daud).
P: MA 292 AL
TENAN
a LG
ERA EA
In LIA.
Aa
Lap 197
rah adalah gunut dalam raka'at akhir dari shalat Zhuhur, Isya” yan
akhir (shalat isya”) 1) dan shalat subuh. Sesudah ia membaca AS 1128. Dan Imam Ahmad menambahkannya — dengan kata-kata
MI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, lalu ia mendo'akan kebaikan - Nabi mengirim utusan kepada mereka itu untuk mengajak kepada
orang-orang mukmin dan mela'nat orang-orang kafir.” Islam, lalu mereka membunuh para utusan tersebut.
Bukhari dan Muslim). g-orang kafir.” (HR Ahmad, "Iqrimah berkata: Ini adalah pertama kali adanya qunut.
Penjelasan:
644 645
Al Hafizh juga berkata: Hadits-hadits dari Anas ini cukup banyak
KN
lop,
LS ALE Je pda DLS
AGE GLI
JD 2 0910r!
ya bre
dan berbeda-beda dan idlthirab 1) (berlainan/goncang). Karena itu
"Adapun untuk shalat subuh, maka nabi selalu qunut sampai ia tidak dapat dijadikan hujjah dalam persoalan seperti ini.
meninggal dunia”
—000—
itu sah, niscaya sudah dapat mengakhiri perselisihan. Tetapi karena
hadits tersebut diriwayatkan dari Abi Ja'far Ar Razi, yang oleh Abdul-
lah bin Ahmad dikatakan sebagai tidak kuat. Dan Ali bin Al Madani
mengatakan: Dia (Ar Razi) itu sering keliru: dan Abu Zar'ah juga
mengatakan: Dia (Razi) itu banyak salah. 'Amr bin Ali Al Fallas juga
berkata: Dia itu baik, tetapi hafalannya tidak baik. Dan Ibnu Ma'in
berkata: Dia kepercayaan, tetapi sering keliru: namun tidak sedikit
juga yang menganggapnya dia itu kepercayaan.
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Untuk menyelesaikan persoalan ini
cukup dengan apa yang diriwayatkan oleh Al Khathib dari jalan Oais
bin Ar Rabi’, dari 'Ashim bin Sulaiman - kata 'Ashim =:
Oey LA Sa Ya
Artinya: Kami bertanya kepada Anas: Orang-orang beranggapan,
bahwa Nabi saw. senantiasa gunut dalam shalat subuh (betulkah
begitu?) Anas menjawab: Dustalah mereka. Rasulullah saw. hanya
gunut sebulan penuh, ia mendo'akan kecelakaan atas satu kabilah
dari kabilah-kabilah musyrikin.
Qais ini sekalipun lemah, tetapi tidak dituduh berdusta.
Sedang Ibnu Khuzaimah juga meriwayatkan dalam kitab shahih-
nya, dari Sa'id, dari Qatadah, dari Anas, ia berkata:
UN
Artinya: Sesungguhnya Nabi saw. tidak pernah gunut, kecuali apa-
bila ia mendo'akan kebaikan untuk satu kaum atau mendo'akan
1) Hadits mudltharib, ialah: satu hadits, dalam satu persoalan, yang diriwayatkan
kecelakaan atas satu kaum. oleh beberapa sanad, tapi lafalnya berlainan. (Pent.)
646 647
SE a AA a
2
2? PM RA ED Sa
Kyo
- r pa
JA. ALAN
pa Map Y f
|ds
4 221 1239 DIA
— ABU 03 loh) AAA, FEN Jas 1132. Dan dari Shal bin Sa'd, ia berkata: Adalah jarak antara
tempat shalatnya Rasulullah saw. dengan dinding, kira-kira cukup
1129. Dari Abi Said, ia berkata: Telah bersabda untuk berlalunya domba. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Rasulullah
saw.: "Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka
hendaklah
ia shalat dengan menghadap ke sutrah, dan hendaklah mendekat ke
sutrah itu”. (HR Abu Daud dan Ibnu Majah). MAMBANG AA A a AP pe
SAN ge Je 333
Pi
NY
Li , DA Z Ify ya 7 YA
Patah
Se HAB
..”
KAIN
AG TAN Ae Zah, %fak gr 277 kih
its Bilal
1133. Dan dalam hadits Bila —— dikatakan
di —5 Sesungguhnya Nabi
Nabi
saw. pernah masuk Ka'bah, lalu ia shalat (di dalam Ka'bah itu);
= P „a Jodigank (HR
NEGO Sia aan sedang jarak antara dia dengan tembok, kira-kira tiga hasta.
Ahmad dan Nasai).
1130. Dan dari 'Aisyah, sesungguhnya Nabi saw. pernah ditanya
~ ketika perang Tabuk - tentang sutrah bagi orang yang sedang
shalat.
HE Ip Jêng NW
rar aye
Lalu jawabnya: "Kira-kira sebesar sandaran kendaraan”. (HR
Mus- .
lim). rA a Bg
648 649
NGILEN NGANGga goNY
1134. Dan yang sema'na dengan hadits tersebut, diriwayatkan
P) Ta AP: 6 r
juga oleh Bukhari dari Ibnu "Umar.
44 DL Á b YANAw za AN
ya
7ryo
| na Tar ga
KANG IL SA
aiREALA PNA
4
KA JAE 3G -NYO
rae z
7,
NAWA re IL 5
Dua ALI)as
YI : AN LAU
NA ah.LR 1:25 Tea
Pun ATIN,
1138. Dan dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi saw. pernah
GtaAA ar mean shalat di lapangan terbuka, sedang di depannya tidak ada suatu apa
D
pun. (HR Ahmad dan Abu Daud).
g KASN US
menunjukkan, bahwa mengadakan sutrah itu adalah wajib: yang juga
aAS
KabPee dianjurkan supaya mendekat ke sutrah itu, sejauh kira-kira tiga hasta.
Ulama-ulama berkata: Adapun hikmah diadakannya sutrah itu,
1136. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., sesungguhnya ia
justru untuk membatasi pandangan terhadap apa yang di belakang
bersabda: ”Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka
sutrah, disamping untuk menghalang-halangi orang yang akan berjalan
hendaklah ia meletakkan sesuatu di depannya. Kalau tidak ada,
di dekatnya.
hendaklah ia tancapkan tongkat, dan kalau ia tidak membawa tongkat,
maka garislah sebuah garis, maka tidaklah mengganggunya binatang Al Baghawi berkata: Ahli-ahli ilmu menganggap sunnat mendekat
yang lalu di depannya.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah). sutrah itu,yang kira-kira antara dia dengan sutrah bisa dipergunakan
untuk sujud. Begitu juga halnya antara shaf-shaf shalat.
650
651
Dataset WA PON 4 ce, IL UN Wal
Perkataan: ”Nabi pernah shalat di lapangan terbuka, sedang di LILLO AAA TER ADA e $ aji da
depannya tidak ada sesuatu apa pun” itu, Syarih berkata: Hadits ini
menunjukkan, bahwa mengadakan sutrah itu tidak wajib; dan ini IA yet PANAS IAIA
sebagai qarinah (tanda) untuk memalingkan perintah (mengadakan gu r
Ba
7
SEA
” Pa
dad A
NG ANG GEANA
9,2 IF | 292 24 Te IAIA sy 2G | As
z
DA
Pak > ZA IH ae
ngaj gang AU Bogo ANI
221 2 LA ILEA
“a91 PL
129 AA2 z
Ma : [aw 9 Za
pe? A
ACERA E Ghas Yasa) REI RENANG iy SG
YA KANG
17 It AN
GKI
7 L DJL LIr I 2
653
652
aa P 5
wa
PENA AKK dengan prinsip shalat yaitu menghadap
cam itu akan bertentangan
g alyagNY
daa.
— IPS leb —
apakah dia itu harus dikenakan denda ataukah cukup digertak. Dalam
1142. Dan dari Al Muththalib bin Abi Wada'ah, sesungguhnya hal ini ada dua pendapat dari para 'ulama, yang kedua-duanya itu
ia pernah melihat Nabi saw. shalat di dekat Bab Bani Sahm, sedang adalah pendapat dalam madzhab Malik.
manusia pada lalu di depannya, padahal antara Nabi dan Bab Bani Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Jumhur berpendapat, bahwa
Sahm itu tidak ada sutrah. (HR Ahmad dan Abu Daud). apabila ada seseorang lalu, kemudian orang yang sedang shalat itu
tidak menolaknya, dia tidak diharuskan untuk menarik kembali orang
yang lalu itu, karena yang demikian itu berarti menyuruh mengulang
10 P III INA y Aal AL 233 S 550 berjalan di hadapan orang yang sedang shalat.
DNS, Laa ba AN, domba yolaygNY
-r Syarih berkata: Abu Nu'aim meriwayatkan dari 'Umar, ia berka-
ta: "Kalau sekiranya orang yang sedang shalat itu mengetahui keku-
Pe PING a BII VI rI NE? I: rangan shalatnya lantaran dilalui oleh orang di depannya itu, niscaya ia
SENA NG ai ii PA
ANA tidak akan shalat kecuali dengan menghadap ke sesuatu yang dapat
Gie ... 5977 37 UWA Ui menutup (lintasan) orang.”
"kom AA yoy kg yang Sabda Nabi saw. "Kalau sekiranya orang yang lalu di depan orang
yang sedang shalat itu mengetahui apa yang akan menimpa dirinya —
1143. Dan diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah dan Nasai, dan yang dalam riwayat Bukhari dikatakan — dosanya” itu, Syarih berkata:
lafal keduanya itu adalah sbb.: Aku (Al Muth-thalib) pernah melihat Hadis ini menunjukkan, bahwa berjalan di depan orang yang sedang
Nabi saw. ketika ia selesai dari thawafnya yang ketujuh, ia datang shalat itu termasuk salah satu dari dosa-dosa besar yang menyebabkan
sehingga berpapasan dengan Hajar Aswad, lalu ia shalat di samping masuk neraka. Dan zhahirnya tidak dibedakan antara shalat fardlu dan
tempat (memulai) thawaf itu 1), sedang antara dia dengan (tempat) shalat sunnat
thawafnya itu tidak ada seorang pun. Perkataan: "Sedang manusia pada lalu di hadapannya, padahal
antara dia dan Bab Bani Sahm itu tidak ada sutrah” itu, Sufyan
Penjelasan: berkata: maksudnya antara Nabi dan Ka'bah itu tidak ada sutrah.
Sabda Nabi saw.: "Kemudian apabila ia tetap menolak, maka
tawanlah” itu, Imam Nawawi berkata: Ulama-ulama telah sepakat,
bahwa ini semua untuk orang yang memang tidak pernah mengabaikan 3. BAB: ORANG YANG SHALAT, SEDANGKAN DI DEPANNYA
shalatnya, bahkan selalu berjaga-jaga, ia shalat dengan menghadap ITU ADA MANUSIA ATAU BINATANG
sutrah atau di tempat yang sekiranya aman dari lalu lintas orang di
CA G3) LB 3 Ntt
AACN
depannya. 7 | ZAa
Ay ANGIA GA TA
dia itu tidak harus diperangi dengan senjata, karena perbuatan sema-
654 655
A fa? KENAA NGANAH berkata: Nabi saw,
{5 sA ah al ag danbo 459pian 1146. Dan dari Al Fadil bin "Abbas, ia
DO Oa Ia di kampung kami — sedang kami
pernah berziarah ke tempat ' Abbas lalu Rasulullah saw.
r piaraan —
Peta Pak) ,
mempunyai seekor anjing dan hima
tersebut berada di depannya,
- ”
Penjelasan:
aku melintang di
ae
PERSADA Syarih berkata: Perkataan "Aisyah ”Sedang
Z Za DIS
Lap
MA
D9 WE SKA 99 NGO antara dia dengan qiblat” itu, Abu
Daud menambahkannya dengan
sedang tidur). Ini menunjukkan
kata-kata "RAAOIDAH" (ya'ni ia
r -
NAN
MAA
sedang shalat, tidak boleh berjalan.
GN
ANNA
N
jukkan, bahwa
Syarih berkata: Hadits Ibnu "Abbas itu menun
Tidak disebutkannya
anjing dan himar itu tidak membatalkan shalat.
ut berjalan di hadapan
dalam hadits itu, bahwa kedua binatang terseb
tidak memastikannya,
Nabi, dan adanya keduanya itu di hadapan Nabi
a K Ap IR BEA
A. KC 2
di sinilah yang menjadi
Pa WA 4 SEN PAR
656 657
A I IAIK IAR LA geo,
Ebeg bola) 5 LK, P JA TARI » LAI OA ng IE tan han AG
KAA PAN Igo AS NG GS a
GINE SEK
1148. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi rs, 7 sr c g 1G Gi
saw. bersabda:
”Dapat membatalkan shalat, yaitu perempuan,
anjing dan himar”. Cl
(HR Ahmad dan Ibnu Majah).
HAN
ieLAloba —
agi PIL YI Ban 7 Ll py 292 1151, Dan dari Abdullah bin Shamit, dari Abu Dzar, ia berkata:
“ja laasa ns AST Ming WA Telah bersabda Rasulullah saw.: "Apabila salah seorang di antara
kamu berdiri shalat, maka sesungguhnya dia telah mendindingnya
1149. Dan -diriwayatkan juga oleh- Imam Muslim apabila di depannya itu ada (sesuatu) seumpama sandaran kendaraan.
, dengan tam-
bahan: ”Dan dapat menahan dari yang demikian Tetapi jika di depannya itu tidak ada (sesuatu) seumpama sandaran
itu (ya'ni tidak batal,
dengan menggunakan sutrah, seumpama sandaran kendaraan, maka shalatnya itu dapat dibatalkan oleh perempuan,
kendaraan.”
himar dan anjing hitam (yang lalu di hadapannya).” Aku bertanya:
Hai Abu Dzar! Mengapa justru anjing hitam, kok tidak anjing merah
KW 22rb - 2 K “ atau anjing kuning? Abu Dzar menjawab: Hai anak saudaraku! Aku
AM
GD
Pd Cai
Weta)
| v w AA Id zy”
Jinny AN KG yo
w 279 GAM A
pernah bertanya kepada Rasulullah saw., persis seperti yang engkau
tanyakan kepadaku itu, lalu Rasulullah saw. menjawabnya: "Bahwa
s Dp IN ANIS
na Aa RIA
3 Ah anjing hitam itu adalah syetan.” (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
Per old AN gai SATA PA
1150. Dan dari Abdullah bin Mughaffal, dari Nabi saw., ia ber- 2 MES Dia IM Tea kar" 2
sabda: "Dapat membatalkan shalat perempuan, anjing dan himar.” kepi Gya ON akeni SES — Moy
(HR Ahmad dan Ibnu Majah).
14, |
Pes 1A J 27 d
EA ESBo JGS AG
2, ” 2 A
E LAHN KS
JPU EA DN
v PT an CE
AGJUS ALANNADIr
ER RIL y AI
AA De ONA
3. 2 SA Lil A
EVAN A
IN IL KI TIA IA z
) TAPENA 1152. Dan dari Ummu Salamah, sesungguhnya Nabi saw. pernah
PGI
At KING
[WAN IYA 2 APA
Shalat di dalam biliknya, lalu Abdullah atau 'Umar berjalan di depan-
nya, kemudian berisyarat dengan tangannya begini, lalu ia (Abdullah/
'Umar) kembali. Kemudian berjalan (di depannya) anak perempuan-
2
nya Ummu Salamah, lalu Nabi berisyarat dengan tangannya begini
658
659
juga, tetapi anak perempuannya Ummu Salamah itu terus saja Penjelasan:
berjalan. Kemudian tatkala Nabi saw. sudah selesai shalat, ia Syarih berkata; Hadits-hadits dalam bab ini, semuanya menunjuk-
bersabda: "Mereka itu memang sudah biasa begitu.” (HR Ahmad dan kan, bahwa anjing, perempuan dan bimar itu dapat membatalkan
Ibnu Majah). shalat, Yang berpendapat demikian itu ialah segolongan shahabat dan
Imam madzhab, di antaranya ialah Imam Ahmad bin Hanbal. Demi-
kian, sebagaimana yang diterangkan oleh Ibnu Hazm.
aha Yo GAN a Z AK 7YG NO
I 275 yg, 4 Sedang Imam Tirmidzi menceritakan dari Ahmad juga, bahwa ia
mengkhususkanya dengan anjing hitam, sedang (persoalan) himar dan
perempuan ditawaqqufkan (tidak dibicarakan).
MI797
E ALE GNS
57067 IIP po I8
S EASA]
x æ
Dan Imam Malik serta Syafi'i yang diceritakan juga oleh Nawawi
dari Jumhurus Salaf dan Khalaf (umumnya 'ulama salaf dan khalaf) 1)
bahwa apa pun yang berjalan di.hadapan orang sedang shalat itu
tidaklah membatalkan shalat.
1153. Dan dari Abi Sa’id, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Imam Nawawi berkata: Mereka itu mentakwil 2) hadits ini, bahwa
saw.: ”Tidak ada sesuatu pun yang dapat membatalkan shalat, karena yang dimaksud dengan memutus shalat itu ialah mengurangi (nilai
itu tolaklah (dia) semampu kamu, karena sesungguhnya dia itu adalah shalat) karena kesibukan hati terhadap urusan sesuatu yang berjalan di
syetan.” (HR Abu Daud). hadapannya itu.
Sedang Syarih sendiri berpendapat bahwa anjing hitam dan
perempuan haidl itu dapat membatalkan shalat.
Gn EEE
p KEAf ot Ibnu Taimiyah berkata dalam Al Ikhtiyarat: Perempuan, himar
NGATUK NEG
dan anjing hitam itu dapat membatalkan shalat. Dan ini adalah
pendapat Imam Ahmad.
BESI
a KA SN
€ Cd
A
. SAM ab . IE
661
660
SEN AA 1156. Dan dari Abdullah bin Syaqiq, ia berkata: Aku pemah
bertanya kepada “Aisyah tentang shalatnya Nabi saw., lalu ia mene-
tangkan: Bahwa Rasulullah saw. biasa shalat dua raka'at sebelum
BAB-BAB SHALAT SUNNAT #huhur dan dua raka'at sesudahnya, dua raka'at sesudah maghrib, dua
raka'at sesudah 'isyak dan dua raka'at sebelum subuh. (HR Tirmidzi
dan ia mengesahkannya).
1. BAB: SHALAT SUNNAT RAWATIB
"ashar, dua raka'at sesudah maghrib, dua raka'at sesudah 'isyak, dan NERIA EEA A Sa»
dua raka'at sebelum subuh —dan ada satu sa'at dimana aku tidak boleh
masuk ke tempat Rasulullah saw. —, lalu Hafshah menceritakan asiAwa. AG IKA
kepadaku, bahwa Rasulullah saw. (biasa) apabila fajar telah menying-
sing dan muadz-dzin sudah adzan, ia shalat dua raka'at. (HR Ahmad,
1158. Dan dari Ummu Habibah binti AbiSufyan, dari Nabi
Bukhari dan Muslim).
saw., ia bersabda: “Barangsiapa shalat dua belas raka'at sehari
semalam, selain shalat wajib, maka akan didirikan untuknya sebuah
rumah di surga”. (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
Lg IP Ta
P Man
jDA IN MS
3 PINEA = NON IELI aL? y K Ya ArT TM 20
TA Na R ah
gk
PNE Da Aa.
AKA AK ABANGpyan
KALIOL IALO 2d. NE PP 2 WA ng YAA
BIA KN
[4
“na tp
DA Psea 22 "pp
KESAN op An 9s AZE AM NA DADS Ak se ta
K APA:TAN MA
663
1159. Dan lafal Tirmidzi (mengatakan): "Barangsiapa shalat dua 1161. Dari Ummu Habibah, ia berkata: Aku pernah mendengar
belas raka'at sehari semalam, maka akan didirikan untuknya Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa shalat empat raka'at sebelum
sebuah
rumah di surga. (Dua belas raka'at itu, ialah): empat raka'at #huhur dan empat raka'at sesudahnya, akan Allah haramkannya dari
sebelum
zhuhur, dua raka'at sesudah zhuhur, dua raka'at sesudah maghrib api neraka.” (HR Imam yang lima, dan disahkan oleh Tirmidzi).
, dua
raka'at sesudah 'isyak dan dua raka'at sebelum subuh.
MENANG
A- N EKA Is EJA RAK LA PENA 2G S |Peng.NG1
AN IS peangi Sida eka KB 539
4
P4 Z r
“a NI
1160. Dan bagi Nasa'i, hadisnya Ummu Habiba $ $
ena
disangatkannya shalat duabelas raka'at ini, sebagai sunnat yang
mengiringi shalat wajib. a pa aa
f ,
LP”
x | Pa <” Cd
D
AU |
— RUS b. AG ye 9 DAN) A)
obes 7 79 # &
2. BAB: KEUTAMAAN EMPAT RAKAAT SEBELUM DAN
SEDAH ZHUHUR, SEBELUM ASHAR DAN SESUDAH 'ISYAK
1163. Dan dari 'Aisyah r.a. ia berkata: "Sama sekali Rasulullah
saw. tidak pernah shalat 'Isyak kemudian masuk ke tempatku, melain-
CA ERA AA NGGI
< da kan ia shalat empat raka'at (sebelumnya lebih dahulu) atau enam
raka'at. (HR Ahmad dan Abu Daud).
PEPESE PA 4 ANI 3 DM WI
N
SMA
TITTA aoise
'
P Biois
LAIN
ua EN dan NI
ols, uu
ega
Ppea
e > D KUA.
G TA
Aha KE LEG
a andion
EGA si
NU
1) Sunnat sebelum 'Ashar ini oleh para 'ulama tidak dimasukkan ke dalam
dp Semata
“pd,
e
peer
K ND)
AOA 22IJA, n e
r
rawatib
tapi masuk sunnat biasa. (Pent.)
i
664
(“Aababak KKKATA
ah NA MN Para 1165. Dari 'Aisyah, ia berkata: Tidak ada satu pun shalat sunnat
yang sangat diperhatikan Nabi saw. selain dua raka'at fajar. 1) (HR
Ahmad, Bukhari dan Muslim).
1164. Dan dari Al Barra” bin 'Azib, dari Nabi saw., ia bersabda:
"Barangsiapa shalat empat raka'at sebelum zhuhur, adalah dia itu AN AA
ar L
ES PutHA NO
` seperti mengerjakan shalat tahajjut di malam hari, dan barangsiapa
shalat empat raka'at sesudah 'isyak, adalah dia itu seperti shalat AAS EPA DR Ten NGEng972 SAN
tahajjud di malam lailatul gadar.” (HR Said bin Manshur dalam
sunannya).
1166. Dan dari Nabi saw. ia bersabda: ”Dua
daripadanya,
raka'at fajar itu lebih baik daripada dunia seisinya”. (HR Ahmad,
Penjelasan:
Muslim, Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahk annya).
Syarih berkata: Hadits (1161) di atas menunjukkan disunnatkan
dengan sangat shalat sunnat empat raka'at sebelum dan sesudah shalat
zhuhur. Dan seruan ini cukup dapat menggerakkan untuk mengerja-
kan sunnat tersebut. 1163
Asa 1213, SAAK NW
Ia juga berkata: Sedang hadits-hadits lainnya menunjukkan di-
S
sunnatkannya shalat empat raka'at sebelum 'ashar. Doa Nabi dengan
Maba atu Ba alPENA <
N G
rahmat untuk orang yang mengerjakannya serta penegasannya dengan
er
diharamkannya badan orang yang mengerjakan shalat itu dari api
neraka, itu cukup memberikan spirit bagi orang yang mau berlomba. 1167. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Ra-
Ia berkata selanjutnya: Hadits (1163) itu menunjukkan disunnat- sulullah saw.: "Jangan kamu tinggalkan dua raka'at fajar itu, sekalipun
kannya shalat empat atau enam raka'at sesudah shalat 'isyak. 1) (seandainya) kamu dibawa lari oleh kuda.” (HR Ahmad dan Abu
Daud).
666 667
1171. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
raka'at fajar itu ia membaca: OULYAA AYYUHAL KAAFIRUN
..” dan ”OUL HUWALLAHU AHAD ...” (HR Imam yang lima, apebila sudah shalat dua raka'at fajar, ia berbaring ke kanan. (HR
kecuali Nasai). Ahmad, Bukhari dan Muslim).
KANAN EA É PE E
pl
Padi
1.7” A £ - d ar g
rd
4
A AKA
ENG
28, Tang TA Pot
LE
4 WA
PAN
.. 11 ás FEA
KPA akik 2173
Mae LA SA a 1172. Dan dalam satu riwayat —dikatakan—: Adalah Nabi saw.
7 2 2,4 27 3314
apabila sudah shalat dua raka'at fajar, kemudian apabila aku sedang
berjaga, ia bercerita dengan aku, dan jika (aku) tidak (jaga), ia
1169. Dan dari-'Aisyah, ia berkata: Adalah Nabi saw. biasa berbaring. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
. memendekkan dua raka'at sebelum shalat subuh, sehingga aku berta-
N ESA
nya-tanya (dalam hati): apakah dia dalam dua raka'at itu membaca Al
SSI A E A
PA
Fatihah? (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
a
LGAvai aa
AIP í ds JO ESA
KA NA: Gee
LAS
AA JS SAGA
Sayan Hurairah, ia berkata: Telah bersabda
1173. Dan dari Abu
Rasulullah saw.: "Barangsiapa yang tidak shalat dua raka'at fajar,
aa
27 4 a maka hendaklah ia shalat dua raka'at itu sesudah matahari terbit”.
Sa, lotes gA, (HR Tirmidzi).
NeNGE WÉ
PA bgl Z 7
CAAga
1170. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Ra-
sulullah saw.: “Apabila salah seorang di antara kamu shalat dua
AP)
raka'at - sebelum shalat subuh — maka hendaklah berbaring ke kanan” PA
TAR ILA LING . TA
(HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya) , a eh) ea Ab La Asa A
anM KENA
AÉ EKA 1174. Dan nyata, bahwa Nabi saw. pernah mengqadla’nya 1)
SEN SA
bersama shalat wajib, ketika ia tertidur meninggalkan shalat fajar itu,
dalam bepergiannya.
=> mk ii — ` 1) Qadi?’, artinya: mengerjakan shalat-di taar waktu yang telah ditentukan (Pent.)
668 669
Penjelasan: Ia juga berkata: Tetapi dalam hadits itu sendiri tidak ada kalimat
Syarih berkati: Dua hadits di atas menunjukkan keutamaan dua yang menunjukkan dilarangnya mengerjakan shalat dua raka'at itu
raka'at fajar, dan disunnatkannya untuk membiasakan, jangan dile- sesudah shalat subuh (secara langsung): bahkan hadits Qais bin Fahad
itu sendiri menunjukkan tidak dimakruhkannya (shalat dua raka'at
ngahkan.
fajar itu dikerjakan langsung sesudah shalat subuh - pent.)
Ia berkata juga: Dan hadits (1168) itu menunjukkan disunnatkan-
Oais bin Fahad berkata:
nya membaca kedua surat ikhlas 1) dalam shalat fajar tersebut, serta
dicepatkannya sedikit.
Ia berkata selanjutnya: Hadits-hadits berikutnya menunjukkan G3 ga r% TI Muak 2r
PP Peka 1e g
dianjurkannya berbaring sesudah shalat fajar itu, sampai diserunya LAS Tag Li, At Je TP
ain ca
shalat 2). Namun
macam pendapat:
dalam persoalan berbaring ini masih terdapat enam
pena NA
“So, r ot
ang aan
Badan
Sati
£ ALO
(1). Pertama :
Anjuran itu sampai kepada sunnat.
(2). Kedua :
Anjuran itu menunjukkan wajib.
(3). Ketiga :
Berbaring itu hukumnya makruh dan bid'ah.
(4). Keempat:
Kurang baik.
(5). Kelima :
Dibedakan antara orang yang shalat malam, maka
dia disunnatkan berbaring, dan bagi orang yang
Artinya: Rasulullah saw. keluar lalu diigamatilah shalat, kemudian
tidak shalat malam, tidak dianjurkan berbaring.
aku shalat subuh bersama Rasulullah: kemudian Nabi saw. salam
(6). Keenam : Yang dimaksud dengan berbaring itu bukan sema-
dan mengetahui aku akan shalat, lalu ia bersabda: tunggu dulu hai
ta-mata berbaringnya itu an sich, tetapi yang
Oais, apakah dua shalat digabung jadi satu? Aku menjawab: Ya
dimaksud yaitu memisahkan antara dua raka'at
Rasulullah! Sesungguhnya aku belum shalat dua raka'at (sunnat)
fajar itu dengan shalat subuh.
fajar. Ia bersabda: Kalau begitu, tidak mengapa.
Demikian, selesai secara ringkas.
Dalam lafal Abu Daud disebutkan sbb.:
Tetapi pendapat yang dipilihnya oleh Syarih yaitu dianjurkannya
berbaring. Dan Ibnul 'Arabi berkata: Tidak perlu berbaring sesudah
dua raka'at fajar guna menanti shalat subuh, kecuali karena dia
sehabis shalat malam lalu ia berbaring supaya dapat mengerjakan
TE KE panda SAiR aka NGA TA
ALS DPP na "Oo eY e A
shalat subuh itu dengan tenang, maka hal semacam itu tidaklah
mengapa.
Sabda Nabi saw.: "Barangsiapa tidak shalat dua raka'at fajar, Ta
BIS EL: JEN JG Tia Fals
maka hendaklah ia shalat dua raka'at tersebut sesudah terbit fajar” Lu wo IIS gp Iror sah arret
itu, Syarih berkata: hadits ini dijadikan dalil untuk menunjukkan, SI ai ari ye AN
bahwa orang yang tidak shalat dua raka'at fajar sebelum shalat wajib
itu, tidak boleh mengerjakannya kecuali sesudah terbit matahari dan
sesudah terkeluarnya waktu dilarangnya mengerjakan shalat.
Artinya: Rasulullah saw. melihat seorang laki-laki shalat dua ra-
ka'at sesudah subuh, lalu ia bersabda: shalat subuh itu kan (hanya)
1) Kedua surat Oulhu dan Oulya ayyuhal kafirun, disebut surat ikhlash, ya'ni mene-
dua raka'at (?). Maka si laki-laki itu menjawabnya: Sesungguhnya
rangkan tentang kemurnian bertauhid kepada Allah.
2) Maksudnya igamat untuk shalat subuh. (Pent.) aku (tadi) belum. shalat dua raka'at (sunnat) sebelum subuh,
671
670
ENE Ae LENSA
karena itu sekarang aku shalat dua raka'at tersebut. Kemudian
Nabi diam. 1)
Syarih berkata: Dalam hadits ini menunjukkan adanya meng-
qadla' shalat sunnat rawatib, baik karena ada udzur ataupun tanpa
udzur.
13
meta
es
NGBRI ga=
PAJA Gg 5
pri (2 &
1175. Dari 'Aisyah, sesungguhnya Nabi saw. apabila tidak shalat aon
3G AN 277 Pp KAA ulbs
empat raka'at sebelum zhuhur, ia shalat sesudahnya. (HR Tirmidzi, Ai A =>
dan ia berkata: Hadits ini hasan gharib).
KS Z 2 IZ a> AERA
KA AE RANU
yaantar, ya Ine
AA AN 64145
FAT MAA
NA gi PA MEA=
anyPa 277 AePNG2 LaAp
meng
1177. Dan dari Ummu Salamah, ia berkata: Aku mendengar
Nabi saw. melarang dua raka'at ~ ya'ni dua raka'at sesudah 'ashar —
kemudian aku pernah melihatnya ia shalat dua raka'at itu.” Adapun
1176. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
ketika ia shalat dua raka'at tersebut, (karena) sesudah shalat 'ashar
apabila tidak mengerjakan shalat empatraka'at (sunnat) sebelum
lalu ia masuk padahal (ketika itu) di tempatku ada beberapa orang
zhuhur, ia shalat empat raka'at tersebut sesudah dua raka'at sesudah
perempuan dari Bani Haram dari golongan Anshar, lalu ia shalat dua
zhuhur. (HR Ibnu Majah).
raka'at (tersebut). Kemudian aku (Ummu Salamah) mengutus seorang
anak perempuan dara ke tempat Nabi, yang kepadanya kukatakan:
PG "AT ak Berdirilah engkau di sampingnya, lalu katakanlah kepada Nabi: Ya
Rasulullah! Ummu Salamah berkata kepadamu: Bahwa aku perrah
S o 4
mendengar engkau melarang shalat dua raka'at (sesudah) 'ashar ini,
tapi aku melihat engkau mengerjakannya? Tetapi kalau ia berisyarat
1) Hadis Qais bin Fahd ini, kata Tirmidzi adalah munggathi” dan mursal (Lihat kepadamu, maka mundurlah. Kemudian si anak perempuan dara itu
Nailul Authar 3:29) mengerjakannya, dan Nabi berisyarat dengan tangannya, lalu si anak
672 673
perempuan dara itu pun mundur. Kemudian ketika ia sudah salam, ia
bersabda: “Hai anak perempuan Abu Umaiyah, barangkali engkau
KMR IA NAGA
menanyakan tentang dua raka'at sesudah 'ashar itu. (Persoalannya
adalah begini), yaitu: Ada beberapa orang dari Bani 'Abdil Qais
PL PAN
YAA Ki HA nan
r
datang kepadaku, lalu mereka itu menyibukkan aku dari dua raka'at
sesudah zhuhur, maka inilah dua raka'at itu.” (HR Ahmad, Bukhari ALI Awek GE
dan Muslim).
1179. Dari Abi Salamah bin Abdirrahman, sesungguhnya ia
pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang dua raka'at yang pernah
BES HSLANCI KB -NVA dikerjakan Rasulullah saw. sesudah 'ashar itu, lalu ia berkata: Ia biasa
shalat dua raka'at sebelum “ashar, kemudian karena disibukkan (oleh
1178. Dan dalam riwayat Ahmad, dikatakan: Aku tidak pernah sesuatu, sehingga) ia meninggalkan kedua raka'at tersebut, atau
melihat Rasulullah saw. shalat dua raka'at 'ashar, sebelum maupun karena ia lupa, kemudian ia shalat kedua raka'at tersebut sesudah
sesudahnya. "ashar; kemudian ia tetapkannya, sedang ia apabila shalat (sesuatu)
shalat, ia kerjakannya dengan lestari. (HR Muslim dan Nassi).
Penjelasan:
Syarih berkata: Dua hadits tersebut menunjukkan dianjurkannya
memperhatikan sunnat-sunnat sebelum shalat fardlu, dan waktunya itu sg D
sangat panjang yaitu sampai di akhir waktu shalat fardlu. PEN ja
Aknas aa (BELA:
Ia berkata pula: Hadits Ummu Salamah itu dijadikan pegangan
oleh orang yang berpendapat dibolehkannya menggadla' shalat-shalat
yang tertinggal, untuk dikerjakannya di waktu-waktu terlarang. Yang
ap ang
aa. ANG
Mo. ak GRA M
juga dijadikan alasan oleh orang yang membolehkan shalat sunnat
sesudah 'ashar secara mutlag, selama ia tidak bermaksud mengerjakan 1180. Dan dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah saw.
shalat itu ketika matahari terbenam. pernah disibukkan (olch sesuatu, hingið ia meninggalkan dua
raka'at sebelum 'ashar, lalu ia shalat dua raka'at tersebut- sesudah
Tetapi pendapat ini dijawab oleh orang yang memakruhkannya
"ashar. (HR Nasai).
secara mutlag: Bahwa shalat (sunnat) sesudah 'ashar itu adalah khusu-
siyah buat Nabi saw.
. Namun Al Baihaqi berkata: Bahwa yang dikhususkan buat Nabi ai Janage 243
Teen EN LaAN A E5 NN
saw. itu ialah kelestariannya (shalat sunnat) itu, bukan gadla'nya.
AURA
12 v3 25
heisKANOANK ah
5. BAB: OADLA' SHALAT SESUDAH 'ASHAR
Bea 7
JAE
pi ng
-WA aR
JAKA
a eP SA TAAGI
Pr PA
NANGak WANG AG
Da ANAA AA
3, 1g EK pp S3 ne rn UI 27 K2 GNI dk A
ah Hi 3
675
674
LAA
27 AM NG
AG II BAKU
DP A La
ng
6. BAB: SHALAT WITIR ADALAH SUNNAT MUAKKADAH,
DAN BOLEH DIKERJAKAN DI ATAS KENDARAAN
” P p 2
aP leb) AA a27”
1192 ” VE 3 933 A A E
OPLI
- PtS 2 EA 2A
e
Pa
1181. Dan dari Maimunah, sesungguhnya Rasulullah saw. 4 O LINE, a DIS MA
pernah mempersiapkan pasukan sedang dia tidak mempunyai kendara- SI
oboa al
i * s, a
yg OR Ak
aa a
sal,
an, lalu datanglah kendaraan yang membawa barang sedekah, lalu ia
bagi-bagikan kepada mereka, kemudian mereka itu menahan Nab? 1182. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah
sehingga ia (terpaksa) mengakhirkan shalat ashar, padahal ia biasa saw.: "Barangsiapa yang tidak mengerjakan witir, maka bukanlah dari
shalat dua raka'at atau lebih sebelum ashar. Kemudian ia shalat ashar, golongan kami.” (HR Ahmad). .
lalu kembali, kemudian shalat apa yang biasa dilakukan sebelum ashar
itu; sebab Nabi apabila mengerjakan sesuatu shalat — atau mengerja-
kan sesuatu perbuatan — ia suka untuk mengerjakannya itu dengan A Lorre
terus menerus. (HR Ahmad).
Ca
ka Da j LIIL IIR
PE Ae GOS
21
— WAY
IA d La IK Oa .
Penjelasan: Lap NN 297 ALAS
Syarih berkata: Hadits-hadits yang tersebut dalam bab ini menun- ANI Tya er den ANG A pr PaŠ
jukkan dianjurkannya menggadla” shalat dua raka'at ashar, sesudah , $ La DA
shalat fardlu. Dengan demikian, maka gadla” shalat pada waktu SAN BbAPleb “Ass,AAan
tersebut adalah sebagai takhsis bagi keumuman hadits-hadits yang
melarang shalat sesudah ashar. Sedang ketekunan berbuat demikian
itu khusus untuk Nabi saw. 1183. Dan dari 'Ali r.a. ia berkata: Witir itu bukan satu keha-
rusan seperti keadaan shalat fardlu, tetapi dia itu adalah sunnat yang
Namun perlu juga untuk diketahui, bahwa berbagai hadits yang
dibiasakannya oleh Rasulullah saw. (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi).
menerangkan tentang shalat sunnat yang digadla' sesudah 'ashar itu
masih dipertentangkan, apakah dua raka'at tersebut sunnat ba'diyah
zhuhur ataukah memang sunnat 'ashar? Menurut hadits Ummu Sala-
hs 52 PO?IG JAM,
mah dan hadits Ibnu “Abbas menjelaskan, bahwa dua raka'at tersebut
PAKA AMAN
ANE A
adalah sunnat zhuhur. Sedang menurut hadits-hadits dalam bab ini, VE LN
bahwa dua raka'at tersebut adalah dua raka'at (sunnat) 'ashar. Tetapi nak
s3, I PN293 Z2
riwayat-riwayat itu masih mungkin untuk dikompromikan, bahwa
maksud orang mengatakan sesudah zhuhur dan orang yang mengata-
kan gabliyah 'ashar itu, karena waktunya itu antara zhuhur dan 'ashar.
Selesai dengan ringkas. GI EL
IL AIZ AG KINRI
RIn? (BA aa a Li
S ANR A
676 677
og BU a, lo BINA
2 MS lanAB LG a ag — WAN
karena sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan Ia suka kepada yang
witir (ganjil).” 7
“add la
AMAN
2113996
SANG
Ye 3
AJEA LEAN
a 724
33 NN
> mengatakan, bahwa witir itu wajib: dan diriwayatkan dari dia juga,
bahwa witir itu fardlu. 1) Tetapi Ibnul Mundzir berkata: Aku tidak
mengetahui seorang pun (ulama) yang setuju dengan pendapat Abu
577 ISI SAS BIL AR To 232 NK AA
(yas ae yA Pa CE URGEA 2 Kg Hanifah ini. Karena itu Mushannif dalam bab ini membawakan hadits
Ibnu "Umar, bahwa Nabi saw. pernah witir di atas ontanya, untuk
dijadikan dalil atas tidak wajibnya witir itu. 2) ;
Kg PPNSyas BETE
ani PE SPI Agu aa LAS te “iga peg 21 GAA
5727
E AA Aga
if
(Aa A K KSLa ANA WAN
(A JaapakAS WELASWINA
Can SAP 174 52 27 213 PA
paiharNa aa MAE P
Ge, a KIYAS
A 1193 & 1194. Dan dari Ibnu Umar dan Ibnu 'Abbas, bahwa
keduanya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Witir itu satu
1190. Ahmad menambahkan dalam satu riwayat --sbb.--: "Shalat raka'at di akhir malam”. (HR Ahmad dan Muslim).
malam itu, dua, dua, dengan salam dalam tiap-tiap dua raka'at”; dan
ia menuturkan hadits itu selanjutnya ...
aka NO —WAO
WL OKNGAEN E5
s j a
1
ABE Gd KO Bg MA
na Bo SS
Ky 14 f
PA MAA JA 14 Para < LA
1191. Dan bagi Muslim -diriwayatkan—: Pernah ditanyakan
kepada Ibnu Umar: Bagaimana dua, dua itu? Ibnu "Umar menjawab:
9 3
66 2113, a S
yaitu: salam dalam tiap dua raka'at. sam
pan a DE PING
C jy Sa I
APA
SDI E A loba A
2 2
sei
D
oee
keperluan;
1) Shalat malam, maksudnya yaitu shalat yang dikerjakan di malam hari sesudah 1) Ibnu Umar memisahkan tiga raka'at dengan dua salam itu kalau ada
satu salam.
shalat "isya; yang sering disebut juga dengan shalat tahajjud, kalau di bulan kalau tidak ada keperluan ia langsungkan tiga raka'at itu dengan
Ramadlan, dikenal dengan sebutan shalat tarawih. (Pent). (Lihat Nailul Authar 3:38).
681
680
tiga
1195. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah 1197. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. witir
t tersebut . (HR
shalat sebelas raka'at antara sesudah shalat 'isyak sampai shalat fajar; raka'at, tanpa memisahkan antara raka'at-raka'a
ia salam antara setiap dua raka'at, dan witir dengan satu raka'at. Ahmad).
Kemudian jika mu'adzidzin dari shalat fajar (shalat sebelum subuh) 1)
itu sudah menyegerakan, dan sudah nampak baginya fajar (shadiq)
serta datang kepadanya muadzidzin yang lain, maka ia berdiri lalu
FIELA K CAGE NN
shalat dua raka'at dengan pendek, kemudian berbaring atas lambung- NBNGANA LS peta
ye
nya yang kanan, sehingga datanglah muadzidzin untuk iqamat. (HR
Jama'ah, kecuali Tirmidzi).
3 LGA TEA
3725 PIK AIas 2 DANU IG any 39
AN> KA NET IA Ola “ons IAF
SHS NAN
- wa
Kasat BANI
Ke IANG PENANG a, Bepe
POP LG yu 25 2 ah aa
Z ag pallas 7 Le
IS.
PA -7 Aa IR ap 7 AN 4BAN
i
a)
parah Gae aja lafal: Adalah Ra-
NYA 1198. Dan An Nasai -meriwayatkan- dengan
A Be Peda raka'at witir.
D2 BD AAN BOMANK 0 ND sulullah saw. tidak (pernah) salam dalam dua
Da AA EN Tetapi Imam Ahma d melem ahkan sanad nya.
pengertiannya
2
Kalaupun toh seandainya hadits itu ada, namun
GA NI
Pe »
So,
$
n yang demik ian itu kadang-
ialah: bahwa Rasulullah saw. mengerjaka
g-kad ang witir denga n lima
kadang saja, sebagaimana halnya ia kadan t,
kadan g-kad ang sembi lan raka'a
raka'at, kadang-kadang tujuh dan
1196. Dan dari Ubai bin Ka'ab, sesungguhnya Nabi saw. dalam nanti.
sebagaimana yang akan kami sebutkan
shalat witir biasa membaca surat SABBIHIS (di raka'at pertama) dan
di raka'at kedua dengan membaca OULYA AYYUHAL KAAFIRUN
dan di raka'at ketiga dengan membaca OULHUWAL LAAHU
a:
1199. Dan, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. ia bersabd
raka'at, tetapi witirlah kamu dengan
”Jangan kamu witir dengan tiga
Ummi a
lima raka'at atau dengan tujuh raka'at; jangan kamu menyamakanny
1) Perlu dimaklumi, bahwa Rasulullah mempunyai dua muadzdzins Ibnu
subuh sebagai tanda shalat/dan
Maktum dan Bilal. Bilal biasa adzan sebelum
Daragu thni dengan sanadn ya sendiri,
adzan subuh. dengan shalat maghrib”. (HR
sahur di malam hari sebelum fajar, sedang Ibnu Ummi Maktum
(Pent.) dan ia berkata: Semua sanadnya itu terpercaya).
683
682
Hai Ga
Í;Jak 32 TE KS
221 II,
EK KAig
ge < Gas Ka ama
AS GINA GOK AY
Sann (1 121
r
ak 7Al hi Ni D
Map A a
foge Ing obeng ANkasan wedanan a
GI” 7
NDAN engh Ha “Ya BA
VE NP oh “gg
iAAN
pacak 2476 Sa
23 Lapr
“3 an
AI ad 1
N g r
p
s= a NATA
J
C R
AL
A IH gn
N
NAnN3ANG
- 3$
.. v 4 AK Ay
Afi ga Wd
FN
ra
TA
AN Aa
ntaa ANAN KANG ng
5 han a a r
y LANG
WAH
MEANG A CEA
T
1201. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
shalat malam tiga belas raka'at, ia witir dari antara tiga belas itu
dengan lima raka'at tanpa duduk sama sekali dari antara raka'at-
raka'at itu, kecuali di raka'at akhir. (HR Ahmad, Bukhari dan a dan AE aEK
S
Muslim). -
gguhnya ia pernah
1202. Dan dari Sa'ad bin Hisyam, sesun
1367 aku tentang witirnya
27 A NG II IA GNI berkata kepada "Aisyah: Beritahukanlah kepad
NINA dy AS Kami yang menyediakan
MEA 3 LN Rasulullah saw: Maka berkatalah "Aisyah:
Aiea membangunkan dia ka-
s
23 ye? AA untuknya siwaknya dan air wudlu'nya, lalu Allah
g 3 1dw 24474 di waktu malam, lalu ia
INA,
PAY
las. GAN Ipa SI pan saja Ia mau untuk membangunkan dia
raka'at, yang ia tidak duduk
TES
bersiwak, berwudlu' dan shalat sembilan
1) 4) | wa >
S NA
lalu ia berdzikrullah,
AG A
LINGE KN GATE
v9 A
(sama sekali) kecuali di raka'a t kedel apan;
3x
an PA
n dan tidak salam; kemudi-
2 SKK bertahmid dan berdo'a; kemudian ia bangu
at) yang kesembilan;
an ia berdiri lalu (meneruskan) shalat ke (raka'
an
3 A
dan berdo'a;
tis
E5
ii ia duđuk, lalu berdzikrullah, bertahmid
A
z4 tg
Yg,
bo dengar;
dapat kami
kemudian salam dengan (suara) salam yang
685
kemudian ia shalat dua raka'at sambil duduk ses
ak Hang genaplah sebelas raka'at, hai IAN Penjelasan:
y KE
nya Rasulullah
rA z4 saw. sudah tua dan bertambah gemuk, ia witir tujuh raka?
; Syarih berkata: Perkataan ”Bagaimanakah shalat
rjakan dua raka'at seperti yang diperbuatn perta nyaan ini membe rikan suatu
aa. a saw.” itu, yang jawaban atas
genaplah sembilan raka'at, hai anakku! Dan adalah =LH itu diaju kan tentan g masalah cara
Jan pengertian, bahwa (pertanyaan)
Ae ai Pb akia senang sekali untuk mengerjakannya kian (shala t witir), bukan semata-mata
an menyambung dan memisahkan
a & Š an apabila ia terkalahkan oleh tidurnya atau
r, menanyakan caranya.
sehingg:5 wa shalat malam, ia shalat siang (shalat dhuha) dua raka'at.
sel SEA k S as raka'at. Dan aku tidak pernah melihat Perkataan: "Dua, dua” itu, ya'ni: dua raka'at,
Rasulullah lalu ia berkata: Tidak
e p ur'an seluruhnya (sampai tammat) di satu malam, d Imam Malik mengambil zhahir hadits ini,
at. Seda ng Jumh ur memahamnya,
pula ia shalat malam (dari awal malam) sampai subuh,
dan tidak boleh menambah dari dua raka'
penuh rp ar mene rang kan segi keut amaan (afdlal),
pula ia berpuasa sebulan bahwa hadits tersebut seked
kecuali di bulan Ramadlan. (HR ullah saw. bahwa ia mengerja-
Ahmad, Abu Daud dan Nasai ). karena ada riwayat yang sah dari Rasul
ini. Dan bisa jadi ini sekedar sebagai
kan yang justru berlainan dengan
ringan, karena salam dalam
bimbingan untuk mengerjakan yang lebih
332 INI, Aty AON P7 Ga orang yang shalat daripada
686
izi berkata: Diriwayatkan juga Nabi s; va ia
pernah shalat witir tiga belas raka'at, sebelas raka'at, sembilan raka'at
an NGESENG
LoL Ilr
Lo NAK & . mi .
(a 2 4 ZA is '
tujuh raka'at, lima raka'at, tiga raka'at dan satu raka'at. k
Z
Š
ah
r
22 EM LA
, BACAAN NUT DAL AN ve Yi tala) Apa ol
telah ajag
1207. Dan dari Abi Sa'id, sesungguhnya Nabi saw.
Jama'ah, kecuali Bukhari
da: ”Witirlah kamu sebelum subuh.” (HR
dan Abu Daud)
z AN
Lp Me NA
1824n a aR AS gy; Hg N
NYAN
1
, 77 YG, D A
2994 Won 2»
A jajag
La ANI A KAG, OM f lal
agen gana
a N?
Snp
-3 Kan AGEI Ia MN AA 5
Z =
Eola
7
Jo"
EN AD GAN ata
S ;
; u < mpat mi, lalu i rsabd 1208. Dan dari Jabir, dari Nabi saw. ia bersabda: “Siapa saja di
malam, maka
1 enganugeral u dengan sat alat : antara kamu yang kuatir tidak dapat bangun di akhir
yang pa
ngguh lebih baik bagi kamu daripada g paling baik.” Kami hendaklah ia witir kemudian tidur. Dan barangsiapa
ia witir di ir
xtanya: Shalat apakah itu, ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: akan bisa bangun di akhir malam, maka hendaklah
malam itupa z
aitu shalat witir, yang waktunya antara shalat isyak sampai terbitnya malam itu, sebab bacaan (shalat malam) di akhir
, Muslim, Tirmi
fajar.” (HR Imam yang lima, kecuali Nasai). dan yang demikian itu lebih utama.” (HR Ahmad
dan Ibnu Majah).
688
689
E AN ANG es NGA
NS
3. EE ten 42 297 AA IA D “Je AE MEN Ga, WITA
ar A par
NGANG
Al AN
ai
9.
29, G PIRA 54,7 ` ZOP
ENAM “Je NG il
j
PAAS
ERE PEDAN
aLL aria, FORET G AN
LOTARA UGA
PITA La yet 9aa IAAAN
aba A JA ga piye pa S3
2 RLA rr IRE
mb Nota - A
A 4 1213. Dan dari Al Hasan bin 'Ali r.a. ia berkata: Aku diajar
SA
Se
NET ALAN 245, Rasulullah saw. bacaan-bacaan (yang hendaknya) kubacanya dalam
Sa € ATENEI MTA -NV
qunut witir, yaitu: ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT,
WA'AFINII FIIMAN “AAFAIT, WATAWALLANII FIIMAN TA-
1210. Dan bagi Imam yang lima, kecuali Abu Daud - diriway
at- WALLAIT, WA BAARIKLII FIIMAA “ATHAIT, WAOINII
kan dengan lafal seperti — di atas, dari hadits Ibnu 'Abbas
. SYARRAMAA QADLAIT, FAINNAKA TAODLII WA LAA
YUODLAA “ALAIK,, INNAHU LAA YADZILLU MAWWAA-
LAIT, WA LAA YATZZUMAN “AADAIT, TABAARAKTA
Get22 1A
NGANG An san MANGA SAY
LX 3
=
2
0
Ar WE
a RABBANAA WATAʻAALAIT” (Ya Tuhanku! Pimpinlah aku ke
dalam lingkungan orang-orang yang telah Engkau pimpin. Lindungilah
aku dalam lingkungn orang-orang yang Engkau telah lindungi,
isÈ Gili
LL p rg ”Z4,
sata
A &- g3 — AS jadikanlah aku dalam lingkungan orang yang telah Engkau berinya
kekuasaan, berkatilah aku dalam apa saja yang telah Engkau berikan
1211. Imam Ahmad dan Nasai menambahkan dalam hadits kepadaku, lindungilah aku dari kejahatan apa yang telah Engkau
Ubaiy itu: Kemudian jika Nabi sudah salam, ia membaca ”SUBHA- putuskan, karena sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan sedang
NAL MALIKIL QUDDUS” tiga kali. (Maha suci raja yang suci). Engkau tidak dapat diputus, sesungguhnya orang telah Engkau tolong
itu tidak akan hina, sebaliknya orang yang Engkau musuhi tidak akan
jaya. Maha suci Engkau ya Tuhan kami, dan maha tinggi Engkau!).
Arr NI
Afg INR | ar In 2 II. SIRI (HR Imam yang lima).
DA UR Katanya atuha J9 NY NY
NESLY pel!
Ka saa
[MAA
ad| rry KI D NS TA (2178 PA TL
1212. "Dan bagi Imam Ahmad dan Nasai, seperti itu juga diriwa- S- Jaigi PIR Ra ERA E TTA
yatkan dari Abdurrahman bin Abza, dan di akhir haditsnya itu —
5 INA TAIL LG UP IL PK 2
Abdurrahman — mengatakan: Dan Ia (Rasulullah) mengeraskan suara
(dalam bacaannya) yang akhir.
< Ala
ge ALE y Dan ga ora
690 691
j
SATU MALAM,
£ Niki WO Za 9. BAB: TIDAK ADA DUA WITIR DALAM
SSI 22 |, 2199 ITU DENGAN WITIR DAN
mi
Ae Sai |Ken
SM! P
II MN. gas Ya DIAKHIRINYA SHALAT MALAM
A
NGTEAN g Na
MANG
gae
“san
TENTANG
DALIL-DALIL YANG MENERANGKAN
f XI” BATALNYA WITIR
DM
2h IL IN IL Uma Bi” 2
1214. Dan dari 'Ali bin Abi Thalib, sesungguhnya Rasulullah
saw. membaca: ”ALLAAHUMMA INNII AUUDZU BIRIDLAA-
KA MIN SAKHATIKA, WA AUUDZU BIMU'AFAATIKA MIN
UOUUBATIKA, WA AUUDZU BIKA MINGKA, LAA UHSHII gb KO ova NG r
WEAN Egga
Imam yang lima). aan `
AAA
e
sg” 2 PA WL E
Penjelasan:
Sabda Nabi: "Sesungguhnya Allah telah memberi anugerah kepa-
PARESI OTAN AA
damu dengan suatu shalat yang lebih baik bagimu daripada onta yang ih
sangat baik” itu, Syarih berkata: Bahwa hadits ini dapat dijadikan 1216. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Nabi saw.
mu. (HR
dalil, bahwa awal waktu witir itu mulai masuk yaitu sesudah selesai "Jadikanlah shalat witir itu sebagai akhir shalat matam
-shalat 'isyak, dan berlangsung sampai terbitnya fajar. Jama'ah, kecuali Ibnu Majah).
Mushannif juga menjadikan hadits ini sebagai dalil bagi tidak sah-
nya shalat witir sebelum 'isyak. Ia berkata: Hadits ini menunjukkan,
693
692
kemudian , aku hendak shalat mal am kugenapkan shalat witi Gyl 18l AA PRERE LEITA
p PN dengan satu raka'at lagi, kemudian aku EKA YAK ja KANGA Sg GAs YY
ua raka'at. Dan jika aku sudah menyelesaikan shalatku itu aa
Shalat witir dengan satu raka'at. (HR Ahmad) 1) Majah meriwayatkan dengan
1220. Imam Ahmad dan Ibnu
k
ziyadah (tambahan): sambil dudu
m hadits "Aisyah r.a.
Mana hadits ini sudah terdahulu dala
oran g yang tidak memandang batal-
DLA A IIR date aa Dan ini dijadikan hujjah oleh
EYAEg
TAU
B PROA
IERE
Mány ké
AMAgg ASNLL
KA CU
NSA nya witir itu.
TALI Pp JP Pp se 2 Za
AT Pa LA? Pan MANG | e KEPI Tega
USA
& dyaajag akin SaAA, .. <%
Lal
TNMANA
bd LO Ja RL A31 PERRA M3 9233 NAN
27 r 29 YA 2417, IL LPR 1
$ A » An4 LL DI 24 NiA Ig
AX
|MABEN Aka aeGENG K D ANY)
— KA LS Wit, SANA
ss JLS 2" KIK
695
694
para ulama.
1 Mereka
Mi berkata:
> 5 Sesungguhn: ya orang yang sudah BLK ANA ea a
mengerjakan witir dan bendak shalat lagi sesudah itu, a itu Aa ae GRI aah
tidak batal, dan hendaknya ia shalat dengan genap hingga subuh. Dan
n2 ona, PI LA
berkatalah Tirmidzi: Bahwa cara seperti itu adalah sah. |
— Gado A SEN,
ih ALI
saw., bahwa
10. BAB: MENGQADLA’ WITIR, SUNNAT RAWATIB 1224. Dan terdapat riwayat dengan tegas dari Nabi
oleh tidur atau sakit, maka ia
DAN WIRID YANG DITINGGALKAN ia apabila terhalang dari shalat malam, t.
yak dua belas raka'a
shalat di siang hari (shalatun nahar) seban
bukan saja dalam
Keterangan tentang ini sudah kami tuturkan
Gan AN yangJÉ NE SAN kaa AN
NL r y IIAL Plu II
-shala t sunna t”.
satu hadits dalam bab ”menggadia' shalat
g
f
ot
IOPE?
dg SNI
3,
LEIRO L 427 2 Penjelasan:
Yala Kw 910739
IR
—
a menggadla' witir
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan adany
apabila tertinggal. Selesai.
1222. Dari Abi Sa'id Al Khudri, ia berkata: Telah bersabda Sa'id, ia berkata:
Demikian sebagaimana diriwayatkan dari AbuD
Rasulullah saw.:
“Barangsiapa tidur dengan meninggalkan
Pn witirnya
ig » Sep NA E
shalat witi Lo,
atau karena ia lupa maka hendaklah ia
neng 3 AA
1 w JI,
696 697
t
og
(4 21 7
BES
Ar 7 7 s gA
ÉA E
SA Ly 1 G
Jaa Paya!
IAR Pana
IR A
MK KAMA
eat
AI
ng a AAM LA
gê na NG NG AA WAN PAKA 9 IMAM Pe
an aa 183
bersama imam, hingga selesai, akan ditetapkan baginya (seperti) shalat
semalam (suntuk)”. Kemudian (setelah itu) ia, tidak lagi shalat
A
YE , NA 211 aa
3 => bersama kami hingga tinggal tiga (hari) dari bulan itu; kemudian ia
KD
-
AA 2 d
— ABU IY => vol shalat (lagi) bersama kami pada malam ketiganya, dan ia ajaknya
w.
guhnya Nabi sa keluarga dan isterinya, lalu ia shalat bersama kami hingga kami kuatir
ur ra hm an bi n *Auf, sesunga Ramadlan, dan (kedahuluan) al falah. Aku bertanya kepada Nabi: Apakah al falah
1226. bd
Dan dari A ya Allah mewajib ag kan t
: RAN oleh karena itu,
a itu? Jawabnya: Yaitu sahur 1). (HR Imam yang lima dan disahkannya
un gg uh n a 1
. ”Ses al am ) di bu la n P tg
(m A a oleh Tirmidzi).
a nnatkan shalat at ma la m itu es
uasa da n sh al
a dari deg ag
e g a akan keluar t Ibnu Majah)-
pn t
ib un ya . Ad (H R Ahmad , Nasa
aaioleh
ILLA YA
SA gan G A
AAA
YNA
AA NE TAN TARUNA
S
1
LEK
: un 14 2 213 "gg 5 NY
NG
Dor yV MAN Ar 4 K3? IN SENI
BSA
2 y Gor Ta LN Memo
AC Mangga
2 MI
PaWAOE a Kera
gp 27, ai TULa 53927774
”
Ph é F
oa
A PEE GA
AA | È
RRES
”
PEZA YI.
EN MANA An ana In ON
(aiAA
s An PEN
PE ata AA BAN D An
nb pa AE mai A Al Falah itu sendiri asal artinya: untung, bahagia, sisa kebaikan. Sahur disebut
GANG
AMBA 4 gg, E97 IO 1)
MA PP ae USA Ladi
g ay Al Falah, karena dalam sahur itu ada kebaikan-kebaikan. (Pent.)
EN NE ga.
x 699
698
Z NI 347 SA sa gg LT Jan, 938 a 949217
1 r cds Nabi. “Aisyah berkata: Kemudian Rasulullah saw. menyuruh aku
EE PT Lara ge
membentangkan tikar di pintu kamarku, lalu kukerjakannya. Kemu-
dian ia keluar ke pintu sesudah shalat 'isyak yang terakhir, lalu orang-
ALIE a
orang pada mengerumuni Nabi di masjid, lalu ia Shalat bersama
a Gg mereka - “Aisyah tuturkan kissah ini dengan nada seperti terdahulu -
namun dalam kissah itu (disebutkan), bahwa Rasulullah saw. tidak
1228. Dan dari "Aisyah, sesumgguhnya Nabi saw. shalat di keluar kepada mereka pada malam keduanya. (HR Ahmad).
masjid, lalu orang-orang pada shalat seperti shalatnya Nabi itu; kemu-
dian ia shalat (begitu lagi) pada malam keduanya, maka orang-orang
bertambah banyak: kemudian mereka pada berkumpul pada malam
n
ketiganya atau keempatnya, tetapi Rasulullah saw. tidak keluar ke
A ,
TINN
222 4 Ab > EN
NA
I NI rana
.
hadapan mereka, kemudian tatkala pagi-pagi ia bersabda: ”Aku tahu
apa yang kamu kerjakan, namun tidak (satu pun hal) yang mengha- AA ANG
03 (BLI ILA 9 AU |I at On
langi aku keluar kepada kamu, melainkan karena aku kuatir bahwa
Jas- agan AA AI APA Ha PAajaa a
(Shalat ini) akan diwajibkan atas kamu,” Peristiwa itu terjadi di bulan r4
Ramadlan. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). Ng AN NEM AMERAT
SERA
NG
JarangAga II ALEA LR A
Jag)
PAg le ENI LAN 2
SANA
L 18g, 1 10019 SANA
D Aa GI
90g oog NIIIN A, 343
LEG
o IALA
aka ENG
SEO GONE
MakE Tan Lara ENI
- Lira Ga e ayaa e A Nan ge
yg GO 5 97
RAN yn
La
SAT
: 7 Pn
DA BY
warr? ika kad 1,27 00
ed 071), sa e tunalia peg. Jalla Oa
.=
ga
q, 8 £
2 »
JA z Tere ta 1230.
BAN BANTAB
DAT a N
» AA
,
r 1322 b AA WA
pernah keluar pada suatu malam — di bulan Ramadlan — ke masjid,
tiba-tiba manusia pada bergerombol-gerombol secara terpisah, seseo-
o PATI Na Gb AOA A Th
ap GP AP
ISIS AE AG p e a
npen rang shalat sendiri, dan ada pula seorang laki-laki shalat lalu satu
kaum shalat (mengikuti) shalatnya si laki-laki tersebut. Umar berkata:
Aku berpendapat alangkah baiknya seandainya mereka itu (berma'-
a Por a mum) pada seorang imam saja, niscaya hal itu lebih memberikan
contoh (yang baik), kemudian ia bermaksud untuk mengumpulkan
1229. Dan dalam satu riwayat "Aisyah berkata: Pernah orang- orang-orang pada (seorang imam yaitu) Ubay bin Ka'b. Kemudian aku
orang pada shalat (malam) di masjid pada bulan Ramadlan sendiri- keluar bersama dia pada satu malam yang lain — sedang manusia paca
sendiri yang pada si laki-laki itu ada sedikit dari al Ouran, lalu ada shalat mengikuti imam mereka - lalu berkatalah "Umar: Sebaik-baik
kurang lebih lima — atau tujuh orang — yang shalat mengikuti shalatnya cara baru adalah ini, malam yang mereka tidur itu lebih baik daripada
700 1 701
khamsah) : (wajib, sunnat,
terbagi dalam lima hukum (ahkamul
malam dimana mereka mengerjakan shalat, ya'ni di akhir malam, haram, makruh dan mubah - pent.) 1)
sedang manusia pada waktu itu shalat malam (ini) di awal malam. (HR Perkataan: ”dua puluh tiga raka'at” itu,
Syarih berkata: Dalam
Bukhari). mmad bin Yusuf, dari Saib
Muwath-tha', yang diriwayatkan dari Muha
tarawih itu ialah sebelah
bin Yazid — dikatakan — bahwa raka'at
ta: Mengkompromikan
raka'at. Tetapi Al Hafizh Ibnu Hajar berka
nkan, karena memang
“7 antara riwayat-riwayat ini masih memungki
NIN
ME 793 2372 728 AN
gge AN
na
5. SA
LIS MA berbeda-beda keadaan. Dan bisa jadi perbe
pendeknya bacaan, kalau bacaannya itu panja
daan itu karena panjang
ng, raka'atnya disedikit-
dipertegas oleh Dawudi.
kan dan sebaliknya. Pendapat seperti 'ini
71 7 17 28
LG NU z L IEa, 19998
— jung WAN) YA aya) yang menceritakan,
Sedang Tirmidzi mengatakan: Kebanyakan
Ss .
Z a NG AA
PAL
Ge
arHA a a19,7Se Be 13. BAB: SHALAT MALAM
aa
DI 019. ag PENIS
Naa
KEN NGA
-ANNY
SI Nola
1233. Dan begitu juga — ia berkata demikian — tentang ayat:
1235. Dan dari Abu ia berkata: Rasulullah saw.
Hurairah,
”Rusuk-rusuk mereka meninggalkan tempat tidur” 2) (HR Abu Daud)
pernah ditanya tentang shalat apakah yang lèbih utama sesudah shalat
wajib? Maka jawabnya: "Yaitu shalat di tengah malam”. Lalu ia
ditanya lagi: Puasa apakah yang lebih utama sesudah puasa
Ramadlan? Maka jawabnya: ” Yaitu puasa di bulan Allah Al Muhar-
Gana NGNE
PILI goe
1) Q.S. Adz-Dzanyat 17
Pe Wan Sisa
2) Q.S. Hamim Sajdah 16
705
704
1237. Dan dari 'Amar bin Abasah, sesungguhny ia pernah men- 1240. Dan dari 'Aisyah, sesungguhnya ia pernah ditanya tentang
dengar Rasulullah saw. bersabda: "Waktu yang terdekat seseorang bagaimana bacaan Rasulullah saw. di waktu shalat malam? Lalu ia
hamba — dalam berhubungan — dengan Tuhannya, yaitu di tengah menjawab: Semua itu seperti yang biasa dikerjakan, yaitu: kadang-
malam yang paling akhir. Oleh karena itu kalau engkau dapat untuk kadang ia pelankan dan kadang-kadang ia keraskan. (HR Imam yang
masuk golongan orang yang dapat mengingat Allah pada saat tersebut, lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).
maka jadilah engkau.” (HR Tirmidzi, dan ia mengesahkannya).
Sely) a ega
ntt Lea gt
Ola jg
77 2a
AEN WA
a
z Ba
Le AYON P gee
nu Hanana N AK
KAIIRGI
3 L Orr 15 PD Art 4g 43 4
6 Kou
Fa Pom Ka
3 STI
- AA KAG 9IL 47 saWK, 1241. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
LA ENA JUS AGS apabila hendak shalat malam (giyamul lail), ia membuka shalatnya itu
dengan dua raka'at yang pendek. 1) (HR Ahmad dan Muslim).
re 2273
WL.
—. SMA Vas Motu. ladg) A Gagra
LLLA GL gearr
1238. Dan dari Abdullah bin “Amr, sesungguhnya Rasulullah
saw. bersabda: ”Puasa yang amat disenangi Allah, ialah puasa Daud PAGES A NON
1), dan shalat yang amat disenangi Allah ialah shalat Daud, yaitu ia ha A WAH raa
NI IKP y
R8
In Ar Ko
Jaa
AAN
aa ElaNAH
tek A
NYYA 1242. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata:
Rasulullah saw.: ” Apabila salah seorang di antara kamu shalat malam,
Telah bersabda
1) Sehari puasa, sehari buka. 1) Shalat ini disebut shalat iftitah (pembukaan).
706 | 707
Ia berkataé pula:: Di situ menunj jukkan dianjurkann
janj ya m YA 4 PE LA kl UN 2934 ltt KON Pa
.. ORG 3 AG P9
4 le saga. AS - fe
Shalat malam itu dengan dua raka'at yang pendek, Pawaka adana —
“8 of 7
mempertangkas shalat-shalat sesudahnya.
, P)
> Hadits-ha
its. dits tersebut oleh Mushannif (Ibnu Taimiyah)
imi dijadik > DAN AP lolas —
dalil bagi tidak boleh meninggalkannya witir. Ia berita SA Karan
hadits itu, menjadi alasan bagi tidak boleh meninggalkan witir. Rasulullah
1245. Dan dari Abu Dzar, ia berkata: Telah bersabda
kamu adalah
saw.: "Setiap dua ruas dari salah seorang di antara
adalah shadag ah, dan setiap tahmid
shadagah, maka setiap tasbih
14. BAB: SHALAT DLUHA adalah shadag ah, dan setiap tahlil (memb a-
(membaca Alhamdulillah)
ah, dan setiap takbir (memb aca Allahu
ca lailaa illallah) adalah shadag
baik itu juga adalah
Ae PE YAI Akbar) adalah shadagah, dan menyuruh berbuat
LRI
AGE
LL
NE YEN
PABEN KANA | GAM KBM TL
ang berbua t mungk ar juga shadagah, dan
shadagah, dan melar
akannya pada waktu
semua itu cukup dengan dua raka'at yang dikerj
aleAe yangk MAN
AANE SN
panOlgeNAN
ali ;LLNITA
"esa 5 dluha” 1) (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
1243. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Aku telah diberi wasiat 7 45 ap Irr
oleh kekasihku, yaitu Rasulullah saw dengan tiga perkara: dengan £
MerYo nge
47 3 2
-
Asra
Eara ADA
Es NU
(membiasakan) puasa tiga hari dalam setiap bulan 1), dua raka'at .-
dluha,ri dandan supay
Bukha Musli
:
a m).aku shalat witir sebel um aku tidur. (HR Ahmad,
byak
e 11,13
a
aa
Pn A
a
Í: KEN
3
3
AAN,
TK KANG .
KO ado Gaea
PUN 32 PP a 2 2 GZ s 5
A
WeRatanno 2 Per Th
y Je FTA To
AN Sg Árs” r
F2 Gasal Dadang
PEN BAN
AE AN
A3, Ntt - 2 ANKà
3023? 2 86 NN wg 1 AAR
e. Cmlo
AD y
—N
dg
1244. Dan dalam satu lafal, , bagi
bagi Ahmad dan M i — di 2 2
kan: dan dua raka'at dluha setiap hari. ja an k , PALA an Na RC LANE a
JooreIS
ca) EEN jali VAAPAPPUor!
AA EE EN ANT.
Nai Pula, I 93 NO 9,391 A b AA a, ia berkata:
OINEI 1246. Dan dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahny
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersab
h
da:
dari
”Dalam diri
tiap-tiap ruas
Pors NEKI pang manusia ini ada 360 ruas, yang harus ia bershadaga
22 Iepr Ia Kalau begitu , lalu siapa
Tr Ga ON EN AA DEWAN itu”. Lalu mereka (para shahabat) bertanya:
llah? Ia menjawab:
yang mampu berbuat demikian itu ya Rasulu
708 709
1250. Dan dari Ummu Hani’, sesungguhnya ia pernah datang
JI KS
KM MATA KAKA
dé ENIGA YANGA kepada Nabi saw. pada tahun ditaklukkannya kota Mekkah — waktu
yenyen NYEN itu Nabi berada di bagian atas Mekkah — lalu Rasulullah saw. berdiri
Pr aa KA a menuju ke tempat mandinya, lalu Fatimah mendindinginya, kemudian
eo
SIS"!
NAN Ga MEA
arrg
AN ia mengambil pakaiannya lalu berselimut dengan pakaiannya itu,
kemudian shalat delapan raka'at, yaitu shalat Dluha. (HR Ahmad,
,
-23 IP, ' og, — Bukhari dan Muslim).
4 1247.
5 Dan dari Nu'aim
aim bin Hammar., , dari
dari Nabi i saw. ia
i bersabda:
Yuhangu yang Maha Tinggi dan Maha Mulia telah berseru: IBA KALP (7013 AS
Hai Bani EMA AMI PAN
Ian, Nana empat raka'at karena Aku,
dari awal siang, maka Gea alaTN ne Gae 309 3 Ig-NYON
aauakan c ukupka
k n engkau dii akhirir siang
Si itu.” (HR Ahmad dan1 Abu
itu.”
2
adi NU 951 9 P7 s Z
-EE akan LE
PEPA
1251. Dan bagi Abu Daud, dari “Aisyah: Sesungguhnya Nabi
ai
SoN MAAA
SA aa Ban
GAGAYAE
saw. pernah shalat dluha delapan raka'at, pada hari ditaklukkannya
(Mekkah), ia salam antara tiap dua raka'at.
1248. Dan hadits tersebut.bagi Imam Tirmidzi. diri :
E irmidzi, diriwayatkan dari
Abu Dzar dan Abu Darda'.
SERA EL BT AL
NTA NEA
Leg AN ON
er Aa
LA SA|| ya s OLI A 7
AN Jaan IG AA C9NYA
Mas PI 27 Ke PEP
s eaae CAN BA
(GE Jaga AN
, 1 5 r NA D AN Sa ap 6. LENG
32 = NENET
alla
meber Anat lol) KANA GAM MH KA
J aah
27
$ 1249. Dan
dari “Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. D AUEN u goall Sp
iasa aa Dluha empat raka'at, dan ia menambahnya (sebanyak
mungkin) menurut apa yang dikehendaki Allah
A ah. (HR Ahmad, Muslim 1252. Dan dari Zaid bin Argam, ia berkata: Nabi saw. pernah
i
ke luar ke tempat penduduk Quba’ — padahal mereka sedang menger-
jakan shalat Dluha — lalu beliau bersabda: “Shalat awwabin (shalat
ILOS age LG ARI LAIN 4 orang-orang yang taubat itu waktunya) yaitu: apabila anak-anak onta
Sp ANdgDera leGE da aneAYO: sudah mulai kepanasan pada waktu dluha. (HR Ahmad dan Muslim).
PLAN DA 9297 pd WA 1% 3 78 7
SANGAN GSIOS
5 gina Aga
5 NS
CABE NE Hp bia ON
MEN E NALE
123 Ly ea I PA A Ar z7 DIL ALL YII
AS” TEAN
- e ws,
KD aabo
SAREH A Ga MAKA
pial e ibb Ae
TL
.” 1 L,
-Asan Sega)
710
dikerjakan Nabi adalah delapan raka'at, dan menurut apa yang
h-t 9
O
i5
Sr
7
PP It
KA a
ras
o [4 a DA dikatakan: Bahwa paling banyak adalah 12 raka'at. 1)
ogean S bi Gal HO LA
Hr AIPA ja daa
2 Jaa - 4 A 3 29 4,
DA HL AOA 27
=al 15. BAB: TAHIYYATAL MASJID
r
E AN GEESE ya
Io? PARI gA
LISa
Lana No ala)kas PA
TM LA 2 RINI ssa-
aa TA - .
-
EA A A ip, yi Agan A
1 PLI 3wl gr IS 4
A P
A 2 ag Wal 2 JA DA Ra pe g Ir
panda 2 "4 3 |
SARS
- MA
Jab an, dadah
1e 7 1S
Sal JB agan =
Kadi =
Li 0 sen pdPGA ESL Soga
r
4 sg”! o gopa eL
Brr PIRANG Neo
— SU lobs <sah D uya MA NA N alaa Du
) ra api)
1) Lihat B. Maram, hadits no. 419, Subulus Salam 1:17, sanadnya lemah. (pent.)
2) Syafi'iyah, maksudnya yaitu: ulama-ulama yang mengikuti madzhab Syafi'i.
Penjelasan:
3) Waktu-waktu terlarang, yaitu: Ketika matahari terbit, di tengah dan waktu terbe-
Syarih berkata: Hadits-hadits ini menunjukkan disunnatkannya nam. (Pent.)
shalat dluha — sampai ia berkata —: Sedang raka'at yang paling banyak
713
712
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Di sini ada dua hal yang berten- 1256. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. pernah
tangan, di satu pihak menganjurkan shalat, bagi setiap orang masuk berkata kepada Bilal — sesudah shalat subuh - sbb.: ”Hai Bilal!
masjid, tanpa dibeda-bedakan; dan di lain pihak dilarangnya shalat di . Ceritakanlah kepadaku amalan yang engkau kerjakan dalam Islam yang
waktu-waktu yang tertentu. Oleh karena itu salah satu dari antara penuh dengan pengharapan, karena aku mendengar suara sandalmu di
kedua hal yang umum itu mesti ada yang menjadi takhsis (pengecuali). surga”. Lalu Bilal menjawab: Tidak ada satu pun amalan yang sangat
Untuk itu, maka segolongan (ulama) ada yang mentakhsiskan larangan penuh dengan pengharapan, yaitu sesungguhnya aku tidak bersuci satu
dan mengumumkan perintah (ya'ni: kapan saja boleh tahiyyatal kali bersuci, di satu saat malam ataupun siang hari, melainkan dengan
masjid, sekalipun pada waktu-waktu terlarang. Sedang larangan shalat bersuci itu aku (kemudian) shalat, sesuatu yang memang telah ditentu-
di waktu-waktu terlarang itu, khusus untuk selain tahiyyatal masjid. kan untukku supaya aku mengerjakan shalat. (HR Ahmad, Bukhari
Pent.), dan inilah yang dipandang lebih sah menurut “ulama Syafi'iyah. dan Muslim).
Sedang menurut segolongan yang lain, berpendapat sebaliknya,
seperti pendapat 'ulama-'ulama Hanafiyah dan Malikiyah. Penjelasan: -
At Thahawi berkata: Waktu-waktu terlarang untuk shalat itu, Syarih berkata: Hadits di atas mempunyai beberapa faedah, a.l.:
tidak termasuk dalam persoalan ini. 1. Menunjukkan dibolehkannya bersungguh-sungguh menentukan
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Para imam ahli fatwa sepakat, waktu beribadah.
bahwa perintah ini adalah sunnat. Karena itu aku (peringkas) 2. Diperintahkannya shalat sesudah bersuci.
berpendapat: Kalau perintah shalat tahiyyatal masjid itu sekedar 3. Seorang guru bertanya kepada muridnya untuk mengajak kepada
sunnat, sedang dilarangnya shalat pada waktu-waktu terlarang itu si murid supaya aktip.
adalah haram, maka yang lebih tepat tidak usah shalat tahiyyatal
masjid pada waktu-waktu tersebut. 1).
17. BAB: SHALAT ISTIKHARAH
(Mohon dipilihkan yang baik)
iAA
16. - BAB: SHALAT SESUDAH BERSUCI
nn La =WOV
198p) 121, 7 3 s
pa - r
9, o A WA 2 1? NA Rd | L
a JAJI Bah giGS YON 2 JII 2 EKK IPASA
7 H AE (La
MA ARpa
2
Ka
ga Bi
KAY lah GL
Aya SEN La Vio ANAA
£ TON AL A| 7 ask KA
AE AN
GD han TERT b gud
2 YA NA 4 z Ng ag Ag PA
Lana dee na NENG A6, KAONa SALAM
tas ON sa
5 APA A anDA
>). Ly 974012 gp IR nga 2233 AA
A13
— ktnya aanSI
SANA, kas
zi TEE, v 7, 2. À Pl
Vlaga SI ih aa
1) Menurut pendapat kami, yang betul tidak boleh. (Pent.)
SAJA TE Es a
bd eg
714 715
ON GANG II BNN PAR AI I Ia nt kanlah kepadaku dan mudahkanlah dia itu untukku, lalu berkatilah
KENY Sang. Ag) Ga daga; ajah aku dalam perkara tersebut. Dan seandainya Engkau mengetahui,
bahwa perkara ini tidak baik untukku dalam urusan agamaku, penghi-
a Ya BN KLAA KAN TER ANE TIR dupanku dan hari kesudahanku - untuk urusanku yang sekarang ini
MAA ARA BIG ataupun yang akan datang -, maka jauhkanlah dia itu dariku dan
LIL P sg MENAH 7 Law! J7 Df Lg pi jauhkanlah aku daripadanya, dan berikanlah kepadaku kebaikan
walaupun darimana saja datangnya, lalu jadikanlah aku orang
yang ridla akan pemberian itu). Sesudah itu lalu ia menyebutkan
ALIAL LELI NE 5, NGA NIS 27 hajatnya.” (HR Jama'ah, kecuali Muslim).
esa AA a KEK
Sys
Penjelasan:
Syarih berkata: Perkataan ”dalam seluruh urusan” itu, menunjuk-
kan umum. Karena itu seseorang tidak boleh menganggap enteng
1257. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah saw. terhadap sesuatu persoalan karena dianggapnya kecil dan tidak
pernah mengajar kami untuk mencari dalam seluruh urusan, sebagai- menaruh perhatian, lalu ia meninggalkan istikharah, dalam persoalan
mana ia mengajarkan kepada surat Al Quran, yaitu ia bersabda sbb.: tersebut. Sebab tidak sedikit sesuatu urusan yang dianggap enteng,
” Apabila salah seorang di antara kamu menghajatkan sesuatu maka tetapi justru kalau dikerjakan atau ditinggalkan akan berakibat kepada
shalatlah dua raka'at, bukan shalat fardlu, kemudian bacalah do'a ini: bahaya yang besar.
ALLAHUMMA INNII ASTAKHIIRUKA BI-ILMIKA WA-AS- Itulah sebabnya, maka Rasulullah saw. bersabda:
TAQDIRUKA BIQUDRATIKA WA-AS-ALUKA MIN FADL-
LIKAL AZHIIM; FA INNAKA TAQDIRU WA LAA AODIRU
WATAKLAMU WA LAA AKLAMU WA ANTA ALLAAMUL A se > GI GNI or ez
GHUYUUB. ALLAHUMMA INKUNTA TAKLAMU ANNA P
HAADZAL AMRA KHAIRUN LHI FH DIINII WA MA-AASYII
WA AAQIBATI AMRII — atau ia berkata — AAJILI AMRI WA
AAJILIHFAQDURHULII WA YASSIRHU LII TSUMMA BAA- Artinya: Hendaklah salah seorang di antara kamu meminta kepada
RIKLII FIHI. WA INKUNTA TAKLAMU ANNA HAADZAL Tuhannya, sampai pun dalam persoalan tali-terumpahnya.
AMRA SYARRUN LII FIIDIINII WA MA-AASYI WA AAQIBA- Syarih berkata: Hadits di atas menunjukkan dianjurkannya shalat
TI AMRII — atau ia berkata : AAJILI AMRI WA-AAJILIHI - istikharah serta berdo'a sesudah shalat itu (dengan do'a dsb.).
FASHRIFHU ANNII WASHRIFNII ANHU WAODURLIYAL
KHAIRA HAITSU KAANA, TSUMMA ARDLINII BIHI” (Ya
Tuhanku! Sesungguhnya aku minta Engkau pilihkan yang baik dengan 18. BAB: LAMA BERDIRI DAN BANYAK RUKU’ DAN SUJUD
pengetahuan-Mu, dan aku minta Engkau beri kekuatan dengan kekua-
saan-Mu, dan aku minta sebagian dari anugerah-Mu yang Maha agung
aaa
PP AKA LI LAJ IYA | 211163 9194
U
itu; karena sesungguhnya Engkaulah yang kuasa sedang aku tidak EEL ANJam Arabaa)
berkuasa, Engkaulah yang tahu sedang aku tidak tahu, dan Engkau
NA LP 131 ala IU IKA
Maha mengetahui perkara-perkara yang tersembunyi. Ya Tuhanku!
Seandainya Engkau mengetahui, bahwa urusan ini adalah baik bagiku PAN Te AA) Dea GAYA
dalam urusan agamaku, duniaku dan dalam hari kesudahanku — untuk
urusanku yang sekarang ini maupun yang akan datang —, maka beri- Ad sayah Aoa ke -
716 717
b:
di surga. Ia bertanya lagi: ” Ataukah yang lainnya?”, aku menjawa
1258. „Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah saw. Cukup itu saja. Lalu ia bersabda: "Tolonglah aku, supaya kamu
agen Lap yang paling dekat kepada Tuhannya, yaitu orang memperbanyak sujud.” (HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Abu Daud).
yang sedang sujud. Oleh karena itu perbanyaklah do'a.” (HR Ahm
Muslim, Abu Daud dan Nasai). 4 s -i
LL SEA JG NGANG
naga IN MAYA
$
JANG
3 I oss SE
P4 - e wi Fad 282 7
Í psr NP, sers prar #1 ats SAP Yap UN DAS VoD 211
$
a
|
4
PAK
a GAK - AR KRKERIAt N
ml kes
T 296 kay AN ka Jas Janaana Sl
G AS SE kana oi
I34 Hi IL DIK ICEL EL o y Po Medik"
(HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud). |
JahAJEUT 3, r} 76 sg KIH
| K
NIAMat u SEAN
SAG GN LI SIGIR 4 2 PERE PE
ruku', sujud dan lamanya berdiri itu semuanya sama utama; dan ini KAEI
A
3421A
u Kan
NE LMG Kari
JO Kaplan
adalah salah satu riwayat, dari sekian banyak riwayat dari imam
Ahmad, se An IĻI AÈ ISAP A
LANG NGA ga. -
YA yahShoe Je
19. BAB: MERAHASIAKAN SHALAT SUNNAT, TETAPI BOLEH dio KELANA sa & Aa
DILAKUKAN DENGAN BERJAMA'AH
7” A z
: Ya
1265. Dan dari "Utban bin Malik, sesungguhnya ia berkata
r, <
banjir mengha lang antara ku dan antara
Deal asi, JG CN Rasulullah! Sesungguhnya
ANAA E
An
” 2
53 NW
7
720 721
ya
2
3o
n PEENE4 ANA
NG
AG
l RA
.2-
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan, bahwa yang dianjurkan
ar 3G Ks: oo dalam shalat malam dan siang itu ialah dua, dua, kecuali yang memang
as Ba KA JAS 2 telah dikhususkan, misalnya karena dipandang dari segi penambahan,
Aapi mg PA PM seperti hadits "Asiyah yang mengatakan:
+
A
PE RS
Bal DL 1011
E EC
LI
RI PSo el IM
legKAAIp
NaLAI
Ana
23o,
3 $
PI 6 GL j
< a
A -j7IARA
TUNAN
PDA LLLI
MAN SA C IA
£ y
ging an Veto Lala;|
dakak ATA Karl
I NKNGA NG Ka
ta ` ay
CAP DI A3
7 9
MAYA
275:
2
“pa
- Te VI! jop P -
gaga 2
1280. Dan dari 'Aisyah, sesungguhnya Nabi saw. pernah shalat
malam lama sekali dengan berdiri, dan (pernah juga shalat) malam
Ang
AN Ata Plot Na yang lama dengan duduk; dan adalah ia apabila membaca (surat)
dengan berdiri, maka ia ruku' dan sujud dengan berdiri juga, dan bila
rah
1278. Dan dari Hafshah, ia berkata: Aku tidak pernah melihat ia membaca (surat itu) dengan duduk, maka ia ruku' dan sujud dengan
Rasulullah saw. shalat sunnat dengan duduk, sampai ia sebelum wafat duduk juga. (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
kurang setahun, baru ia shalat sunnat itu dengan duduk; ia membaca
surat dan dengan tartil (perlahan-lahan), sehingga bacaannya itu lebih
panjang daripada surat terpanjang (jika dibaca tanpa tartil). (HR
Ahmad, Muslim, Nasai dan Tirmidzi; dan Tirmidzi mengesahkannya).
LAMA AI NENG SENIN Pa
KENA PALANG AA E
PA MB RMP a PIR TRAA 5 < < KA ku Lali a AAN Pada é
A
727
A
BLN AA
— daka KAIp)HA KA YA AA. ATA! Ss
CL LA a eh
; delapan)
Dan Sufyan Ats-Tsauri serta Ibnul Majisyun membawakannya
pada arti pertama, yaitu untuk shalat sunnat. Pendapat ini pula yang
SANG diceritakan Nawawi dari Jumbur.
$ e A UI
el AGNI gL
Lu
Dan Tirmidzi menceritakan dari Sufyan Ats-Tsauri, bahwa ia
can
————
m
berkata: Bahwa menentukan separohnya pahala itu, hanyalah untuk
; 1281. Dan dari 'Aisyah r.a. — juga -- sesungguhnya ia samasekali orang yang sehat. Adapun orang yang ada udzur, baik karena sakit
tidak pernah melihat Nabi saw. shalat malam dengan duduk, hingga ia atau lainnya, kemudian ia shalat dengan duduk, maka baginya separoh
berumur tua. Ia biasa membaca (surat) dengan duduk, sehingga pahala orang yang shalat dengan berdiri.
apabila ia hendak ruku', ia berdiri (dulu). Maka ia membaca kira-kira poa Ia berkata: Dan hadits “Aisyah itu menunjukkan, bahwa orang
30-40 ayat, kemudian ia ruku”. (HR Jama'ah, dan mereka menambah- yang shalat dengan duduk itu dianjurkan untuk melakukannya dengan
nya - kecuali Ibnu Majah -- "kemudian ia berbuat yang demikian itu bersila. Demikianlah menurut pendapat Abu Hanifah, Malik dan
dalam raka'at yang kedua.”). Ahmad, dan itu pula salah satu “dari dua pendapat Imam Syafi'i.
Sedang mereka pun telah sepakat, bahwa orang yang shalat dengan
duduk itu boleh melakukannya dengan sembarang duduk.
4 7 an PA la ES ALE?
ALasadeNGPPAGNI NGANG
L IKLS KAU
WN 22. BAB: LARANGAN SHALAT SUNNAT SESUDAH IOAMAT
ON ol, Gu
779 0 #3
ad
T KA La P) A
be Aae-
Pd PRAZAS r? ha
A
9
LI AN LA LL
1282. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Aku pernah melihat Rasu- NET Lag WI ab .“ SENA
lullah saw. shalat dengan bersila. (HR Thabrani).
1283. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. telah bersab-
Penjelasan: da: ” Apabila shalat itu sudah diigamati, maka tidak ada shalat (lain)
Syarih berkata: Hadits itu menunjukkan dibolehkannya shalat kecuali shalat wajib.” (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
sunnat dengan duduk padahal dia bisa berdiri.
WN
Nawawi berkata: Pendapat ini sudah menjadi ijma' ulama.
Ia pun berkata: Hadits 'Imran bin Hushain itu menunjukkan dibo-
lehkannya shalat sunnat dengan duduk dan dengan berbaring.
nan NY KAK
sen, & PE. Zl Ud
Dan inilah yang dimaksud dengan sabdanya: ”... barangsiapa 1284. Dan dalam salah satu riwayat bagi imam Ahmad - dikata-
shalat dengan berbaring ...” itu. Tetapi para pensyarah hadits kan: "Kecuali shalat yang diigamati itu.”
berbeda pendapat tentang masalah ini, apakah hadits itu ditujukan
untuk shalat sunnat ataukah untuk shalat fardlu bagi orang yang tidak
kuasa berdiri. Al Khath-thabi membawakan hadits itu untuk pendapat PERUT An 27 r
AJI kap ANI WI a yA
z
ea weka
kedua. Tetapi ini adalah pendapat yang lemah, sebab orang yang sakit
yang melaksanakan shalat itu dengan duduk ataupun berbaring tetap ae MW | IA Londo I GA yes Ma
akan dicatat mendapat ganjaran penuh, bukan separoh. AGA Ga NAN Lag Dang dugaan
728 729
GAN ESLa PA AN EEEO SAN
" ye m 1 d P) 4
K 5. SRU y ML aa Pa TG KL 1, WA y Ah V
rad
” Dg.
7 AH 37 PI P $ IN 2 PA NI J2 à ⁄ <
AA Lare a Wé Wi . SASng Jd
& leb. “uk Us
6 A . ` zhi
pun) shalat
1287. Dan satu lafal — dikatakan: "Tidak ada (satu
t) subuh , hingga
1285. Dan dari Abdullah bin Malik bin Buhainah, sesungguhnya sesudah dua (macam) shalat, yaitu: sesudah (shala
mataha ri terbe-
Rasulullah saw. pernah melihat seorang laki-laki shalat dua raka'at — matahari terbit, dan sesudah (shalat) 'ashar, hingga
padahal sudah diiqamati shalat itu - kemudian setelah Rasulullah saw. nam.” (HR Ahmad dan Bukhari).
selesai shalat, ia dikerumuni orang banyak, lalu Rasulullah saw. berta-
nya kepadanya: "Apakah shalat subuh itu empat raka'at? Apakah
shalat subuh itu empat raka'at?” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Peak AC rrr MEP
Penjelasan: $ JAN SAN
A
P
Pd
E page E) NYAN
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan tidak dibolehkannya Pahsr r2?aa Je Lari
| 27a NA
Z LPAN ena
Jo Ae 2P Tla 27 eta
mengerjakan shalat sunnat ketika shalat (wajib) itu sudah diiqamati, EESTE dasg: TEN
dengan tidak dibeda-bedakan antara shalat sunnat fajar maupun lain- ? Pd
PAS JO ae Lag N
3, 27977 TN WITA BANGO KAYATA NYA»
TU AIA AKN
7 A PAN pe A ae 24N r
730 731
1290. Dan dalam satu lafal dari "Umar, sesungguhny Nabi saw. melahap. Kemudian apabila bayangan itu sudah tergelincir, maka
telah bersabda: ”Tidak ada (satu pun) shalat sesudah (shalat) ashar shalatlah karena shalat ketika itu disaksikan dan dihadirkan. (Begitulah)
hingga matahari terbenam, dan tidak ada (satu pun) shalat sesudah hingga engkau shalat 'ashar, kemudian berhentilah dari shalat itu
shalat subuh hingga matahari terbit.” (HR Bukhari). hingga matahari terbenam karena matahari itu terbenam di antara dua
Dan Imam Ahmad serta Abu Daud meriwayatkannya, tetapi tanduk syetan, dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada mata-
mereka itu berkata dalam hadits tersebut sbb.: “Sesudah shalat hari.” (HR Ahmad dan Muslim).
?'ashar.”
aS A 2.
SAN SA A Saja jea Bora Iv F 10974
... aiaa ia bdg
s
4 Ka nat
(712 Mr
gagan
Tu
i ah BA se cai
A KEK
1292. Dan bagi Abu Daud seperti itu juga, tetapi permulaan
wi Braga HA EDE PA z4 PABEN
PERAK hadits itu -- dikatakan sbb.: Aku bertanya: Ya Rasulullah! Kapankah
pags
yaaa
waktu malam yang lebih didengarkan? Ia menjawab: "Tengah malam
BU KANG yang akhir. Karena itu shalatlah engkau sekuatmu, sebab shalat shalat
PE PTE PNG ANA Yasa ketika itu disaksikan dan ditulis, hingga engkau shalat subuh.”
SEA A NG ya
2872 g 297 pa 2 A? E r Penjelasan:
Nash-nash yang shahih ini semua menunjukkan, bahwa dilarang-
PE EN NYA
PP lea Ra 1311 vb nya Shalat (sesudah shalat) fajar (subuh) itu tidak ada hubungannya
dengan terbitnya fajar itu, sebagaimana halnya larangan shalat sesudah
shalat ashar.
dengan ENG bom
LA Mens
DA » p
573 KAN
Gb:JL: AN NY
1291. Dan dari 'Amr bin 'Absah, ia berkata: Aku pernah
bertanya, ya Nabi “Allah! Beritahukanlah kepadaku tentang shalat! Kera da ks Tg
Sr AKEN
Maka ia bersabda: ”Shalatlah engkau shalat subuh, kemudian berhen-
an kan AN MAA
tilah dari shalat itu hingga matahari terbit dan meninggi, karena
matahari itu terbit ketika ia terbit di antara dua tanduk syetan, dan
ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari, kemudian shalat-
lah karena shalat (waktu itu) disaksikan dan dihadirkan sehingga
bayangan memanjang setinggi tombak, kemudian berhentilah dari I aé
KG
shalat (waktu) itu, karena ketika itu jahannam dinyalakan dengan
732 733
1293. Dan dari Yasar - bekas hamba Ibnu “Umar - ia berkata: saw. pernah shalat sesudah 'ashar tetapi ia sendiri pernah melarangnya
Ibnu 'Umar pernah melihat aku sedang ketika itu aku shalat sesudah juga; dan dia juga pernah puasa wishal 1) tetapi ia pun pernah
fajar terbit, lalu ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah melarangnya juga. (HR Abu Daud).
keluar kepada kami dan kami sedang mengerjakan shalat pada waktu
ini, lalu ia bersabda: "Hendaklah orang yang hadir di antara kamu Penjelasan:
menyampaikan kepada orang yang tidak hadir di antara kamu, yaitu: Syarih berkata: Ahli-ahli ilmu berbeda pendapat dalam masalah
bahwa tidak ada (satu pun) shalat sesudah (masuk waktu) subuh Shalat sesudah 'ashar ini dan begitu juga shalat sesudah subuh. Maka
kecuali dua raka'at (gabliyah subuh).” (HR Ahmad dan Abu Daud). Jumhur berpendapat, bahwa itu semua adalah makruh. ")
Perkataan "Ada tiga waktu yang kami dilarang Rasulullah saw.
mengerjakan shalat di waktu itu dan kami juga dilarang mengubur
297 Ig ra mayit-mayit kami pada waktu-waktu itu ... dst.” itu, Syarih berkata:
&
C3
aaLA 7
(N AS
Ca Hadits ini menunjukkan diharamkannya shalat pada waktu-waktu
KE
tersebut, begitu juga tentang menanam mayit.
KANGA,Ñ EERU EKA hg >,
ca
LgPN
ES An Nawawi menceritakan, bahwa menurut ijma', bahwa itu
adalah makruh. Ia berkata: Mereka (para 'ulama) telah sepakat
s? ergta 1 gla ASA ERA AAT tentang bolehnya mengerjakan shalat fardlu pada waktu-waktu terse-
Peran (E re a Du but. Tetapi mereka juga berselisih tentang shalat sunnat yang ada
sebab 2) (Seperti: tahiyatal masjid).
BILA 2557 264.
CAS MISA lobs MERE s Uya
1294. Dan dari "Uqbah bin “Amir, ia berkata: Ada tiga waktu
24. BAB: RUKHSHAH MENGULANGI JAMA'AH DAN
yang kami dilarang Rasulullah saw. untuk mengerjakan shalat di
DUA RAKA'AT THAWAF PADA SETIAP WAKTU
waktu-waktu itu, dan mengubur mayit-mayit kami di waktu itu juga,
yaitu: ketika matahari terbit dengan cemerlang hingga tinggi, dan
ketika tegaknya panas yang terik dan ketika matahari masuk untuk zaTA MAN Ia Tg
EPA
terbenam, hingga matahari itu terbenam.” (HR Jama'ah, kecuali
A
Bukhari).
KA aki PANA
Ga ATA
aa DA
GA
AAA
Aah a
KA
Pa
eng, ,ING
Beza
ii Agu, Ha aa
Wa NI paLap NI IF VALTERA
735
734
275 4, PPA A AL
II AIA pL NIKI Ag GN PN EA panir AIET
gl
AAlg peh Made pan —WAA
b
EA Jus,
1 r 5)
ar Le e
LA C34 P KA P
L
ALL
Ca
Ai
MAIN
ehi Tan NE ML OA A,DL at»
A
GAL
P
SAS LA ot a daa
Pd KIR 37
SELAI
YG IG
rad pa? “3 “AA 53 gd g ADI
KPA r r Oar 24 £
acle AC ANAN - la.
P4 4 A 3 r
7 Z
PAR.
: lo.
7 “Kata
ce ib Ka
MB Lo IIA
1298. Dan dari Jubair bin Muth'im, sesungguhnya Nabi
saw,
maha telah bersabda: ”Hai Bani Abdi Manaf! Jangan kamu mengha
lang-
halangi siapa pun yang hendak thawaf di Baitullah ini dan yang
hendak
1296. Dari Yazid bin Al Aswad, ia berkata: Aku pernah ikut shalat kapan saja ia mau, diwaktu malam ataupun siang.”
(HR
naik hajji bersama Nabi saw., lalu aku shalat subuh bersama dia di Jama'ah, kecuali Bukhari).
Masjid Khaif. Kemudian tatkala sudah selesai shalat ia pergi, tiba-tiba
ia menjumpai dua orang yang termasuk dalam kalangan kaum lain
Ya 3Jp
yang tidak ikut shalat (berjama'ah), lalu Nabi bersabda: Hadapkanlah PAI A “it LIO (A
kedua orang tersebut kepadaku. Kemudian mereka dibawanya ke 4 Als brd A ` lou
R rr
- NA
hadapan Nabi sedang kedua tulang belikatnya gemetar, lalu Nabi
bertanya: ”Gerangan apa yang menghalang-halangimu untuk shalat POR 3 2 AAU nenen
bersama kami?” Mereka menjawab: Ya Rasulullah! Sesungguhnya
kami sudah shalat di rumah kami. Nabi kemudian bersabda: “Jangan IL TMT LAN Tv 27. A MA
kamu berbuat demikian. Apabila kamu sudah shalat di rumah kamu, impas NGE : KI
kemudian kamu datang ke satu masjid (yang di situ) ada jama ah, 7 Í
bs PRABAL 2
Gg AEAAZ AEA
nia gak
“maka shalatlah kamu bersama mereka, karena shalat itu berarti sunnat
Ma
bagimu.” (HR Imam yang lima, kecuali Ibnu Majah). T ES -
1299. Dan dari “Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi
saw. telah
bersabda: ”Hai Bani Abdil Muthallib, atau Hai Bani
BIA KN TA ANA
Abdi Manaf!
Jangan kamu menghalang-halangi siapa pun yang hendak
MAS Da D JU
AH A” Lyra ha Pil thawaf di
Baitullah dan yang hendak shalat, sebab tidak ada (satu
pun) shalat
sesudah subuh hingga matahari terbit, dan tidak (satu
pun shalat)
Cap an Bg KIR sesudah 'ashar hingga matahari terbenam, kecuali di
Baitullah ini,
Ir CAT GI, NI A ga PA) mereka (boleh saja) thawaf dan shalat.” (HR Daraguthni).
WA lehALA a al) Maa 1)
Penjelasan:
1297. Dan dalam satu lafal bagi Abu Daud - dikatakan: Syarih berkata: Perkataan: “Sesungguhnya shalat itu
”Apabila salah seorang di antara kamu shalat di rumahnya lalu ia bagimu
adalah sunat” itu, menegaskan, bahwa shalat kedua yang
mendapatkan shalat itu bersama imam, maka hendaklah ia shalat itu diulang itu
(lagi) bersama imam, karena sesungguhnya dia itu baginya sebagai
sunnat.” 1) Ibnu Hajar berkata: Hadits ini ma'tul (cacad). (Nailul Authar 3:108).
736 “7317
KIIDAN
adalah sunnat. Kelihatannya tidak dibedakan antara shalat yang
pertama itu apakah dilakukan dengan berjama'ah ataukah dengan
munfarid (sendirian), sebab dengan tidak diperinci itu berarti membe-
rikan (beberapa) kemungkinan, sedang “kemungkinan” itu menempati
arti umum dalam perkataan. BAB-BAB TENTANG SUJUD TILAWAH
Ia berkata: Hadits dalam bab ini menunjukkan dianjurkannya DAN SUJUD SYUKUR
supaya masuk dalam jama'ah dengan niat shalat sunnat, bagi orang
` yang sudah shalat itu sekalipun bertepatan dengan waktu karahah 1)
karena penegasan, bahwa hal itu terjadi dalam shalat subuh. Jadi ini 1. BAB: TEMPAT-TEMPAT SUJUD DALAM SURAT HAJJI,
sebagai takhsis bagi umumnya hadits-hadits yang. melarang shalat SHAD, AL MUFASH-SHAL 1)
sesudah shalat subuh 2)
Sabda Nabi saw.: "Hai Bani Abdi Manaf, janganlah kamu meng-
halang-halangi siapapun yang hendak thawaf di Baitullah ini dan yang ORAR AM 257 66 DIA AN e
a ga ang UP ANANG
Kagami
hendak shalat, kapan saja ia mau, di waktu malam atau siang” itu,
Syarih berkata: Dua hadits ini dijadikan dalil bagi bolehnya thawaf
dan shalat sesudahnya pada waktu-waktu karahah. 3)
NANAS ENAh KG
Las NE oa Sdm 93pia yaBo Nya]
—000— San
f ap bara niis. era
77
esa
276 TA
SA IETA
IA 29I I AS
SN Dagan laa
N)
NGGEN Ada Tina IG pen
S
KAK.Da EYE Sa
Ja 2 7, PEA Pa
2 kani
S ar E
La ahhBELS Ah
1) Waktu karahah, yaitu: waktu-waktu yang dilarang, seperti tersebut di atas.
2). Sebenarnya hadits ini sebagai takhsis bagi dilarangnya mengulangi shalat. (Pent.) 1) Mufash-shal itu ialah sepertujuh yang akhir dari Al Quran, karena di dalamnya
3) Ini tidak betul, karena hadits tersebut tidak sah. (Pent). banyak sekali surat-surat. (Lihat Al Mu'jamul wasith, bab fa shad-lam).
738 739
1301. Dan dari Ibnu Mas'ud, sesungguhnya Nabi saw. pernah 1304. Dan dari Ikrimah dari Ibnu “Abbas, ia berkata: SHAD itu
membaca surat An-Najm lalu ia sujud dalam surat tersebut dan sujud tidak termasuk (surat) sajadah yang mesti, tetapi aku pernah melihat
pula orang-orang yang bersamanya. Hanya ada seorang tua dari suku Rasulullah saw. sujud dalam surat tersebut. (HR Ahmad, Bukhari dan
Quraisy yang waktu itu mengambil segenggam krikil atau debu lalu Tirmidzi; dan Tirmidzi mengesahkannya).
diusapkannya ke dahinya, dan ia berkata: Kiranya cukup ini bagiku.
Kata Abdullah: Aku tahu dia sesudah itu, dibunuhnya secara kafir.
aa KIEZ isei
IGNaga Fr, 4
SW ss lab u Neag ai
LING
pi Sa Saho yaaAGAN
NAN AC, ap 233,
1303. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami pernah sujud >
G <
N;
Ail
A A
ISIA A a SAT 977 1306. Dan dari Abi Said, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
Kei au sun) MP3 Yo Sea Wt membaca surat (SHAD) sedang waktu itu ia berada di atas mimbar,
kemudian tatkala sudah sampai di ayat sajadah ia turun lalu sujud dan
12I, DAD INA AIA 4 orang-orang pun sujud bersamanya. Kemudian di hari lain ia memba-
ra AAA sg canya (lagi), dan tatkala sudah sampai di ayat sajadah orang-orang
740
741
j tetapii Rasu lullah saw. . kemudi , an Perkataan: ”Shad itu tidak termasuk (surat) sajadah yang pasti.
-siap untuk sujud,
iap-si
da bersiap
g nabi, tetapi aku tetapi aku pernah melihat Rasulullah saw. sujud dalam surat tersebut”
ala "Dia itu hanya sebagai taubat bagi seoran
-siap untuk sujud.” Kemudian ia itu, Syarih berkata: Yang dimaksud dengan ”AZIMAH” - jama'nya
tahu, bahwa kamu sedang bersiap
rang pun sujud. (HR Abu Daud). 'azaim — itu ialah yang mesti dikerjakannya, sama dengan bentuk
turun, lalu sujud dan orang-o
perintah umpamanya, berdasarkan sebagian sunnat itu adalah sangat
- - menurut sebagian orang yang tidak mau mengatakannya wajib.
Penjelasan:
menun-
Syarih berkata: Perkataan ”Limabelas ayat sajadah itu, Dalam Bukhari dari jalan Mujahid, dari Ibnu 'Abbas: Sesungguh-
limabe las. Selanj utnya ia
jukkan bahwa tempat-tempat sujud itu ada nya ia (Mujahid) pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, darimana
tempat di antara ar
berkata: Dan ketahuilah, bahwa pertama engkau bisa mengambil sujud dalam surat SHAD itu? Ia menjawab:
kedua jk i
tempat sujud itu ia di akhir surat Al A'raf, sedang yang Dari firman Allah "WAMIN DZURRIYATIHI DAAWUUDA WA
perar da A
surat Ar Ra'd (dalam ayat: "BILGHUWWI SULAIMAANA - sampai - FABIHUDAAHUMUOTADIH”. Syarih
WAYA F ALU ;
yang ketiga di surat An Nah! (dalam ayat: berkata: Antara keduanya itu tidak ada sedikit pun pertentangan,
Bani Israil (da am
MAA YUKMARUUN”), yang keempat di surat karena bisa jadi ini diriwayatkan dari dua jalan. Namun sujud dalam
yang kelima, Li
ayat: »WAYAZIIDUHUM KHUYUU'AN”), surat Shad itu tidak termasuk 'azimah, karena dia itu disebutkannya
”KHARRU SUJJADAW WABUKI pe dengan lafal RAKA'A. Karena itu seandainya tidak ada suatu pimpin-
Maryam (dalam ayat:
A rak
keenam, di surat Al Hajji (dalam ayat: INNALLAH an/contoh (taugif), niscaya tidak akan jelaslah, bahwa di surat Shad itu
Al Furgan (dalam ayat: "WA-
MAA YASYAA”), ketujuh di surat ada sujud.
ZAADAHUM NUFUURAA”), kedelapan, di surat An Naml (dalam
ayat: ”RABBIL 'ARSYIL AZHIM”), kesembilan, di surat Alif Laam
Pe
Mim Tanzil (dalam ayat: "WAHUM LAA 2. BAB MEMBACA SURAT SAJADAH DALAM
”KHA RRA Raani A 5
kesepuluh, di surat Shad (dalam ayat: SHALAT JAHRIYAH DAN SIRRIYAH
Hamim “Sajad ah (dalam Aya" :
ANAAB”), kesebelas, di surat
TA'B UDUU N ) dan menuru t Ki 1
"INKUNTUM IYYAAHU
"WA HUM 5 LEAN 23 9 ni L AE Si ATA 3
Hanifah, Syafi'i serta Jumhur yaitu dalam ayat
YAS-AMUUN”, keduabelas, ketiga belas dan keempa tbelas ji F
é
Apa Lala JG pala BI ye WAN
JÊG
Ka LAS AeNAN YA
dan yang kelima belas yaitu di
ayat-ayat sajadah dalam Mufash-shal;
surat Hajji dalam ayat sajadah kedua.
ar Tapi
menetapkan
An Nawawi berkata: Para ulama telah sepakat untuk AK ga P NPM EA BAB UD
ini menur ut Jumhu r dipan dangn ya sebagai
adanya sujud tilawah; dan 2 (5 Raga cal Sedan
dianggapnya wajib, bukan
sunnat; sedang menurut Abu Hanifah en
r
fardlu 1). .. NM IA A
h membaca surat ; An Lah aab GENG
kataan: "Sesungguhnya Rasulullah perna
sujud bersama-
T au sujud dalam surat tersebut dan orang-orang sujud 1307. Dari Abi Rafi” Ash-Shaigh, ia berkata: Aku pernah shalat
ini menunjukkan dianjurkannya
nya” itu Syarih berkata: Hadits surat 'isya (atamah) bersama Abu Hurairah, lalu ia membaca ”IDZASSA-
(mendengar) orang yang membaca
bugi orang yang menyaksikan | ' MAA-UNSYAOOAT”, kemudian ia sujud dalam surat tersebut,
tersebut. maka aku bertanya: Apa ini? Ia menjawab: Aku pernah sujud dalam
ditetapkannya sujud
Ia pun berkata pula: Dan ini menunjukkan surat tersebut di belakang Abul Qasim (Muhammad) saw., karena itu
tilawah dalam Mufash-shal. aku terus menerus sujud dalam surat tersebut hingga aku bertemu dia,
(di akhirat). (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
1) Lihat note no. 1 halaman 676.
742 743
4
WON
I DRISS
GK Eng)ea
? Ags AEEA AGENG, 3. BAB: SUJUDNYA ORANG YANG MENDENGAR BACAAN
PA APABILA SI PEMBACANYA ITU SUJUD, DAN DIA TIDAK
PERLU SUJUD APABILA SI PEMBACANYA ITU TIDAK SUJUD.
SIL EI or EA r24 ye PESTA PA
WETANE NG SA BERAS
BENANG IG AN,
Pd
18E LA dy» 4 7
1308. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah
sujud dalam raka'at pertama dari shalat zhuhur, lalu shahabat-shaha- 3-1 YA prs IILL IIIA 112 Pan z
batnya menduga, bahwa waktu itu ia sedang membaca ALIF LAAM CA AN GS Asa a Tas
MIIM TANZIL .... (HR Ahmad).
> LI A F y
pendirian Jumhurul “ulama. Mereka tidak membedakan antara shalat PSA Sg aa rs iaioe d dad Glee das
744
1312. Dan dari 'Atha' bin Yasar, sesungguhnya ada seorang laki-
MANILA
Mey A Waaa NG
2
GA G6 2 544 Z7 PALA
laki membaca surat/ayat sajadah di dekat Nabi saw., lalu ia sujud dan
Nabi pun kemudian sujud. Kemudian ada orang lain pula yang
membaca surat/ayat sajadah di dekai Nabi saw., tetapi ia tidak sujud,
maka Nabi pun tidak sujud. Kemudian orang itu bertanya: Ya 1314. Dan Daraguthni meriwayatkan, tetapi ia berkata: Maka
Rasulullah! Si Fulan membaca surat/ayat sajadah di dekat engkau, tidak ada seorang pun di antara kami yang sujud.
tetapi
kemudian engkau sujud, sedang aku juga membacanya,
mengapa engkau tidak sujud? Nabi saw. menjawab: "Engkau waktu Penjelasan:
itu adalah imam kami, kalau seandainya engkau sujud niscaya aku pun Syarih berkata: Ibnul Bath-thal berkata: Mereka telah sepakat
sujud”. (HR Syafi'i dalam musnadnya. Begitulah —diriwayatkannya- bahwa orang yang membaca Ouran itu apabila sujud, maka orang yang
dengan mursal 1). mendengarnya pun harus sujud. Tetapi imam Syafi'i berkata: Aku
tidak menyerukan dengan sangat kepada orang yang mendengar
sebagaimana aku serukannya dengan sangat kepada orang yang men-
227 P2 “Anh LA E IE [415
ne
GLE 181 AT
NS, a KA JG dengarkan.
< ANE yag - Up IL
Mushannif (Ibnu Taimiyah) menjadikan dalil haditsnya Zaid bin
ea gan N Tsabit itu sebagai dalil tidak wajibnya sujud. Katanya: Ini adalah
NIS Han Ng — sdo ke JAS sebagai alasan (hujjah), bahwa sujud itu tidak wajib.
Ibnu Taimiyah juga berkata dalam Al Ikhtiyarat: Abul 'Abbas
kepada
Dan Bukhari berkata: Dan berkatalah Ibnu Mas'ud berkata: Yang jelas bagiku, bahwa sujud tilawah itu wajib secara
masih kanak-kanak,
Tamim bin Hadzlam yang pada waktu itu ia muthlaq, baik dalm shalat ataupun diluar shalat. Dan ini adalah satu
Mas'ud E kemudian
kemudian membaca surat/ayat sajadah atas Ibnu riwayat dari Ahmad, dan merupakan pendapat satu golongan 'ulama.
adalah imam kami.
Ibnu Mas'ud berkata: Sujudlah, karena engkau Ini adalah sunnah yang sudah ma'ruf dari Nabi saw. dan menjadi
pendirian kebanyakan 'ulama salaf.
Oleh karena (sujud tilawah) ini bukan shalat, maka tidak diperlu-
kan syarat sebagaimana yang berlaku dalam shalat (misalnya bersuci).
KI
FE IE
NGLAJahTA
yaRTEAN Karena itu sujud tilawah ini boleh dilakukan oleh orang yang tidak
bersuci. Dan inilah yang dipilihnya oleh Bukhari. Akan tetapi kalau
r? 2 rail Pa Ld sujud itu dengan menggunakan syarat shalat, itu adalah lebih utama
pon INA Rob Niken SN) dang (afdlal). Oleh karena itu pula dia tidak harus merusak sucinya, kecuali
karena udzur, sebab sujud dengan tidak bersuci itu lebih baik daripada
(pernah) membaca dia harus merusak sucinya itu. 1) Namun dikatakan juga, bahwa
1313. Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: Aku dalam hal ini dia tidak wajib sebagaimana tidak wajibnya (sujud) bagi
saw., tapi ia tidak sujud padanya. (HR
WAN NAJMI di hadapan Nabi orang mendengar, apabila pembacanya itu tidak sujud, sekalipun
Jama'ah, kecuali Ibnu Majah). sujud itu sendiri (bagi orang yang mendengar) itu boleh, menurut
Jumhurul 'ulama.
1 dan
satu hadits yang terputus antara tabi'in
inya: 1 . Maksudnya
D MAE NG aa
dalam riwaya t “4
terseb ut ada seoran g sh ahabat yang tidak disebut.
| Nabi. Jadi 1) Sujud dalam keadaan tidak bersuci itu lebih baik daripada dia dengan sengaja
Hadiets begini ini termasuk lemah. (pent) untuk membatalkan kesuciannya itu, karena hendak sujud. (pent.)
746 747
yang mau sujud, maka sungguh dia itu telah berbuat yang benar, dan
. (HR
4. BAB: SUJUD DI ATAS KENDARAAN, DAN MENERANGKAN barangsiapa yang tidak sujud, maka dia pun tidak juga berdosa
BAHWA HAL ITU DIPANDANG DARI SEGI APA PUN Bukhari).
TIDAK WAJIB
3 Aa? KARG A 245.
pads-
POZEI 299 3v Pera
AEP ESAO 5 |. =
as. A
PAN RCA LAIN 1 GUSI. 1
NY|
A
, S Pag `
Penjelasan:
AH UNI, PE ANA KAT ANA itu sujud di
_ Perkataan: "Sampai-sampai orang yang berkendaraan
jukka n orang yang
atas tangannya” itu, Syarih berkata: Ini menun
tangan nya, ketika sujud
1315. Dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah mem- berada di atas kendaraan boleh sujud di atas
berada di atas
baca (ayat/surat) sajadah di tahun fat-hu Makkah, lalu semua manusia tilawah, juga menunjukkan dibolehkannya orang yang
semua yang sunnat itu
pada sujud, di antaranya mereka yang berkendaraan, dan ada pula kendaraan itu sujud tilawah tanpa turun, sebab
yang sujud di tanah, sampai-sampai yang berkendaraan itu sujud di boleh dikerjakan di atas kendaraan.
ukkan
atas tangannya. (HR Abu Daud). Ia juga berkata: Perbuatan shahabat (atsar) ini menunj
dalam khutba h dan boleh si khatib
dibolehkannya membaca Al Ouran
apabila sujud di atas mimbar tidak
itu turun karena hendak sujud,
dimungkinkan.
S NAN Ng Ju
7 Sg NG Wi
SEA
KILÈ LA 9 fa P yag PA 3 WI > a?
GA
7
ATANG Ketty 1 > 4AE
|| r?
Laaritsa
NA lab) KAN
2 2 L gp? DA
SA AA
LE Gilaaa Jh
mendengar pohon itu (seolah-olah) membaca: ”ALLAAHUMMAH-
TUT 'ANNII BIHAA WIZRAN WAKTUB LII BIHAA AJRAN
WAJ-ALHAA LII INDAKA DZUKHRAN” (Ya Tuhanku! Hapus-
BN Apa.lane AN NGA lah dariku dengan sujud itu satu dosa, dan tulislah untukku dengan
sujud itu satu pahala serta jadikanlah sujud itu sebagai simpanan
untukku di sisi-Mu). Ibnu Abbas berkata: Aku melihat Rasulullah
1319. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Nabi saw. pernah dalam saw. membaca surat/ayat sajadah, lalu ia sujud, dan aku mendengar
sujudnya karena membaca Al Quran di waktu malam, ia membaca: dalam sujudnya itu ia membaca seperti yang diberitakan oleh si laki-
”SAJADA WAJHII LILLADZII KHALAOAHU WASYAOOA laki tersebut tentang ucapan pohon itu. (HR Ibnu Majah).
SAM'A HU WABASHARAHU BIHAULIHI WAOUWWATIHI”
(Telah sujudlah wajahku kepada Dzat yang membuatnya, dan yang
telah membukakan pendengarannya, dan penglihatannya dengan daya
dan kekuatan-Nya). (HR Imam yang lima, kecuali Ibnu Majah dan
YES. ea, KOMENA)
Ten LIMA ae ah P
disahkannya oleh Tirmidzi).
r kh
Wis Ah
. 64 ENG
ato PARA PA ye
sega GagalGI
hamba-Mu Daud a.s.).
AYU
1 A na
4 LANa
LA Penjelasan:
Perkataan: "Kemudian apabila ia sampai pada surat/ayat sajadah,
ia takbir dan sujud” itu, Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan
ma FA AI NA
Ce
bahwa dalam sujud tilawah itu perlu bertakbir.
Dan dua hadits di atas menunjukkan dianjurkan dzikir yaitu
Jassa &AA rA seperti tersebut dalam dua hadits di atas, dalam sujud tilawah.
pera AAN WAN Ia berkata pula: Perlu diketahui:
(1). Bahwa dalam hadits-hadits tentang sujud tilawah iu tidak
ada satu pun yang menunjukkan, bahwa orang yang sujud itu harus
En berwudlu'.
1320. Dan dari Ibnu “Abbas, ia berkata: Aku pernah berada di (2). Orang-orang yang hadir dalam bacaan Nabi itu sujud bersa-
dekat Nabi saw. lalu ada seorang laki-laki datang, kemudian si laki- ma Nabi saw., namun tidak ada satu pun riwayat yang menerangkan,
laki itu berkata: Sesungguhnya tadi malam aku bermimpi seperti yang bahwa Nabi metrin seorang pun di antara mereka itu untuk
biasa dimimpikan oleh orang yang sedang tidur, yaitu seolah-olah aku berwudlu'.
shalat menghadap ke pokok sebuah pohon, lalu aku membaca surat/ (3). Sungguh amat jauh dugaan, bahwa mereka itu semua sudah
ayat sajadah, kemudian sujudlah pohon itu karena sujudku, lalu aku dalam keadaan berwudiu, lagi pula bahwa di antara mereka yang sujud
750 751
itu adalah orang musyrik dimana mereka itu adalah orang-orang
yang
najis, yang wudlu'nya tidak sah. Dan Bukhari meriwayatkan dari
Ibnu lalu ia berdiri, kemudian tunduk bersujud dan memanjangkan
Umar, bahwa ia pernah sujud tanpa wudlu”. sujudnya. Kemudian ia mengangkat kepalanya lalu menghadapkan
Selanjutnya ia berkata: Selain itu ada yang perlu diketahui wajahnya ke shadafahnya, kemudian masuk, kemudian menghadap
pula: giblat.
(4). Diriwayatkan dari sebagian shahabat, bahwa sujud tilawah
itu-dimakruhkan dalam waktu-waktu karahah.
1G- Seng AS IN NOGe | DEA :270 AV
Tetapi menurut dhahir hadits di atas tidak makruh, sebab sujud a E S Ji ga E ;
. š | (2 wu Sat -9
2 L 79 3)I .
jg
LAN°
£Pa
AN
W
Yo
752
753
36;
dengan Dza Tsadi-
Ali r.a. juga pernah sujud ketika ia berjumpa
LA pg) LA? 19 SPAH 2703 sag INGIa d dalam Mu:-r adnya).
yah 1) di kalangan Khawarij (R. Ahma
ea
24
Gg
porn TA ra
GAES
1220 a
(BTA |4” Nabi saw. ketika
Dan Ka'ab bin Malik pun pernah sujud di zaman
tnya, oleh Allah
mg?
74 YG san Aje Aa A
LA 201 (AK 2 AATAS
pedet = an pd Ga
ENG ANG
Penjelasan:
LN Seat Ra
7 L
Oke
- . Pora or A
berdiri lalu mengangkat kedua tangannya sesaat, kemudian ia tunduk
bersujud — ia kerjakan yang demikian itu tiga kali — dan ia bersabda:
”Aku minta kepada Tuhanku dan aku (ingin) memberi syafa'at kepada
akan antara dua
ummatku, lalu aku diberinya sepertiga dari ummatku itu, maka aku "Hingga apabila (Dzul Kurnain) itu telah merat
tiupla h ” (OS Al Kahfi
tunduk bersujud sebagai tanda bersyukur kepada Tuhanku, kemudian pinggir-pinggir gunung itu, ia berkata:
aku mengangkat kepalaku, lalu aku minta (lagi) kepada Tuhanku 96).
Hadits-hadits tersebut menunjukkan diajurkan-
untuk ummatku, maka Ia memberi aku sepertiga dari ummatku, Syarih berkata:
kemudian aku tunduk bersujud sebagai tanda bersyukur kepada nya sujud syukur.
Tuhanku; kemudian aku mengangkat kepalaku, lalu aku minta (lagi)
kepada Tuhanku untuk ummatku, -maka Ia memberi aku sepertiga —000—
lagi, kemudian aku tunduk bersujud kepada Tuhanku.” (HR Abu
Daud) *)
1. BAB KETERANGAN TENTANG ORANG YANG SALAM 1326. Dari Ibnu Sierien, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasu-
dua shalat siang,
KARENA ADA KEKURANGAN tullah saw. shalat bersama kami dalam salah satu dari
MEA a WNI
, kemud ian salam. Kemud ian ia berdiri
lalu ia shalat dua raka'at
bersandar
menuju sebuah tiang yang tegak di dalam masjid, lahi ia
"T Ag ootele- pedanya seolah-olah ia marah, dan meletakkan tangan kanann
ya di
ntas tangan kirinya, dan menjalin antara jari-jarinya, dan meletakkan
PA
2 - k
KS BENING SAYA
MAR en LAM
LL IS
MH
TA r
naa
4
riia ANG
MIA
A
7
I,
Yan
Ay
pipinya sebelah kanan pada punggung tapak tangannya yang kiri. Dan
orang-orang yang tergesa-gesa (karena keperluannya) pada keluar
melalui pintu-pintu masjid, laju mereka berkata: Shalat dikurangi. Di
DA dera Saga Abas alas <A. Ketam orang banyak itu, ada Abu Bakar dan "Umar — tapi keduanya
we
takut menegur Nabi =, dan ada (pula) di antara orang banyak itu
seorang laki-laki yang disebut Dzul Yadain 1), lalu ia bertanya: Ya
an igGoa
Lapor
aaaOl NI? AIN TIH
aa EN GE
ATPLet 7
Rasulullah, apakah engkau lupa, ataukah shalat telah dikurangi? Lalu
ia menjawab: Aku tidak lupa dan shalat (pun) tidak dikurangi. Lalu ia
EP
(LA NDN ALL
MAN YA AAA
ara bertanya: Apa memang seperti yang dikatakan Dzul Yadain? Lalu
para shahabat menjawab: Benar. Kemudian Nabi maju ke depan, lalu
KAMA ANA TN AN D na ia menyempurnakan (shalat) yang ia tinggalkan, kemudian salam,
TR
P DAN a Pa
kemudian ia takbir dan sujud seperti sujudnya tadi atau lebih lama,
kemudian mengangkat kepalanya sambil bertakbir. Kemudian takbir
IIR AHH BPA
S er art,
aANiKANGA r
dan sujud seperti sujudnya tadi atau lebih lama, kemudian mengang-
kat kepalanya sambil bertakbir. Barangkali mereka bertanya kepada
Ibnu Sierien: Apakah kemudian ia salam (sesudah sujud sahwie itu)?
TR HIR
MAN EA Aaa SAN
UPT PAb Ja
ra
Padat GAIL NGA 2, 4 5.
IHDal I Lalu ia menjawab: Aku diberitahu bahwa Imran bin Hushain berka-
1 ta: Kemudian (Nabi) salam. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Aa Bang) R < 2/1 BAB he hark 2J al
alkes ulKya, aa Ma Jaaea Dalam riwayat Muslim, tidak tercantum: ”Meletakkan tangan
fa ma
kanan di atas tangan kiri, dan tentang menjalin jari-jari.”
L8 AR
SI NAA ENA
I y
TaA
PIsa ANGE ANYY [A 7.
A “a La
Í o
GO GI A Fhar 299 13 Tni ng ./ 2y
Ada
7
Gong inden SE KA
4 Ai A aS si BERA 14 2110 Z» Gy
IGY IRS
dyana Gondok NK yaa
PEERAA 75 222 P KH Apy /
Sa $
e
SA, PA et - Arak IA Cd
UIE Oa Jaa AA M LAN
1) Dzul Yadain: Yang mempunyai dua tangan panjang.
756
Pa CNG STAN AR
SAKG
ISS bab
AL
KATAN
pera LIKE 311 KAT YONAN
E NIAT AN E aA KAA 7.DIAN
GCA NIIBI 3 JEL 2 4
DAN maa Aan eLap
OdJap ON Ape re
2P MIRE
|) At da Gol
AAWA
IS
IA NG
ay
top ALa, GLCA 1330. Dan dari 'Atha', bahwa Ibnu Zubair (pernah) shalat
ALI Ane HK Anh
C3
AN Can,
dua raka'at, lalu ia berdiri hendak
<
MAN
.. pE: FE SSA
Jan
maghrib, lalu ia salam dalam
AP
mengusap hajarul-aswad. Lalu orang-orang bertasbih 1), lalu ia
PIA TAN LC
IP BANG KLIP
anna
SA Bkhln Jaya alaêpe 1) Mengucap ”Sub-ha-nallah”, sebagai peringatan kalau ada kekelirua
n yang diperbu-
at oleh imam dalam shalat. Pent.
~A G0
759
bertanya: Ada apa kalian ini? 'Atha' menuturkan: Lalu (Ibnu Zubair)
menyempurnakan shalat yang tertinggal itu, dan sujud dua kali. 'Atha” dalam masalah sujud sahwi ini, sebelum salam maupun sesudahnya.
berkata: Lalu diceritakannya hal itu kepada Ibnu 'Abbas. Jadi apa yang terjadi karena sebab-sebab sujudnya terikat sebelum
Maka salam, maka ia sujud sebelum salam, dan sebaliknya kalau hal itu
jawaban Ibnu 'Abbas: Dia tidak menyimpang dari sunnah Nabinya.
(HR Ahmad). terikat sesudah salam, maka ia sujud sesudah salam. Dan kalau tidak
terikat kepada salah satunya, maka ia bebas memilih. Boleh sujud
sebelum salam atau sesudahnya, tanpa membedakan karena lebih atau
Penjelasan: kurang. Karena ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
Syarih berkata: Perkataan "Lalu ia menyempurnakan (shalat) dalam kitab Shahihnya, dari Ibnu Mas'uud, bahwa Nabi saw. bersab-
yang ia tinggalkan” itu, menunjukkan da:
boleh menyambung shalat
yang ditinggalkan oleh orang yang shalat sebelum selesai, karena lupa.
Demikian pendapat Jumhur. ossos © Teler
AO KIH AKA
L L
Syarih berkata: Hadits dalam bab ini, juga menunjukkan bahwa EAN
ye? a gi Jepit ob ISL
perkataan orang yang lupa itu tidak membatalkan Shalat, demikia
n d
pula perkataan orang yang menduga telah sempurna shalatnya.
Hadits tsb., juga menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan yang Artinya: "Apabila seseorang melakukan kelebihan atau kekurang-
banyak yang tidak termasuk dalam jenis shalat itu, bila terjadi karena an, maka hendaklah ia sujud (sahwi) dua kali.”
lupa atau menduga telah sempurna, adalah tidak membatalkan shalat. Selesai dengan ringkas.
Perkataan "Kemudian salam, kemudian takbir dan sujud” itu,
dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa sujud sahwie itu
sesudah salam. 3. BAB ORANG YANG RAGU-RAGU DI DALAM SHALATNYA
Kalangan ahli ilmu berbeda pendapat dalam hal itu. Terbagi
menjadi delapan pendapat: Pertama, bahwa semua sujud sahwi IG beg asi gp? PA ng 3 Nacita x N
tempatnya sesudah salam. Kedua, bahwa semua sujud sahwi tempat- a a ANJaw Sang JO yara NY
nya sebelum salam Ketiga, membedakan antara sujud sahwi yang
karena kelebihan raka'at dan sujud sahwi yang karena kekurangan EL NA A AM EM KAMA NS Lari IAI
SA Ao ga Ao Sa (ang Ande
raka'at: kalau lebih dilakukan sesudah salam, dan kalau kurang
dilakukan sebelum salam. Keempat, memakai semua hadits sebagai-
OA
Pat Na 277.
RP
IKLS PI 1 2 2001 7
TAN AA Kie
2 p PMA P
sas | Aah j3 A ) Q. 4
mana yang tersurat, kalau tidak ada keterangannya maka sujudnya
sebelum salam.
PIE. AA EG LX ILIRA BATA UMAN
Seterusnya Syarih berkata: Oadli 'Iyadi dan segolongan ulama
berkata: Namun tidak ada perselisihan antara golongan yang berbeda-
LO awalap Ia Sayo NIGggedah
beda pendapat di atas, dan ulama-ulama lainnya, bahwa kalau seseo- DIIIS Jak Pr Da a A Dr
AG ALI
rang (yang lupa) itu sujud sebelum salam atau sesudahnya, baik untuk
yang kelebihan maupun yang kekurangan raka'at, sesungguhnya ia
vedandaIR
A
ya Ag ANAA aan
telah memadahi dan tidak batal shalatnya. Hanya yang diperselisihkan
mereka, dalam segi afdloliyahnya. — ap P3 SAP Apar S1og, —
Syarih berkata: Sebaik-baik pendapat dalam persoalan ini adalah
mengamalkan 1331. Dari “Abdurrahman bin “Auf, ia berkatal Aku mendengar
menurut ketentuan sabda dan perbuatan Nabi saw.
Rasulullah saw. bersabda: ”Apabila seseorangdiantara kalian ragu-ragu
760
761
di dalam shalatnya, lalu ia tidak tahu pasti,
apakah ia sudah shalat
satu annya itu
i dan berpeganglah kepada apa yang ia i yaqini lia
ini. Kemudian
raka'at atau dua raka'at, maka hitungla
dia
h itu satu raka'at. Kalau ia Na dua kali sebelum salam. Kemudian jika ia Shalat lima
tidak
tahu, apakah ia sudah shalat dua raka'at
ataukah tiga raka'at, (raka'at), berarti lima itu telah menggenapkan shalatnya itu. Dan jika
maka hitunglah dia dua raka'at. Dan kalau
ia tidak tahu, apakah ia ia telah shalat dengan sempurna, yaitu empat (raka at), maka Bea
sudah shalat tiga raka'at ataukah empat (raka
'at), maka hitunglah dia sujud sahwinya) itu sebagai satu penghinaan bagi syaithan.” (H
tiga raka'at. Kemudian (hendaklah) ia sujud
(sahwi) dua kak, apabila Ahmad dan Muslim).
sudah selesai shalat, sedangkan ia masih
duduk sebelum salam. (HR
Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzie. Dan
Tirmidzie mengesahkan-
nya).
2 MU DIN LAMPU KULAH
ExONEA
3 r
pana gpdatle, la
NY
van
c Mb
KERAS — Saaal G — ade No
Ar Ys a7 A3 yez MP N PLAN EDI KI AE RIA an MG
ON
Wa heir donto dy BA
a Al
a Pai
# yda- W YY
`
A aAng, ngan E E a)ri.A ag
I sa NA ING KEKA 4 MAY y
Pp | De
RENA s j alan Ex
hd
ESIS o bisA JG S AN KAKEK BAN
Sa - “9 3 5 L
ORAR EA Ke U IRORA MN Z.
1332. Dan dalam satu riwayat, dikatakan:
gI KK”
Aku mendengar Ra- All
sulullah saw. bersabda: "Barangsiapa mara
mengerjakan Shalat, yang ia
124,£ Dad
ragu-ragu tentang kurangnya, maka hend
aklah ia (teruskan) shalatnya, Sx2 DAN A
A Ke" 3g
IMA LXIT 27A 4BAEGS A Pa AAEE "PO
ar
De K okl JA a
b 222
4 IL 727 7527474,
Lp, Ini GEA eba pp Sare Sea
à 4
NAN desoad,YE
MI
ILLA 33 ah PER TT
7
N N e ga la
ANG US
Jegd 1334. Dan dari Ibrahim, dari 'Algamah, dari Ibnu Mas'uud, ia
Wi Wa ae AKA REDDE berkata: Nabi saw. (pernah) shalat — Ibrahim berkata, (Nabi) menger-
SI LANGI
Aa "IN AN olgd Nyahi
LI gL
jakan dengan lebih atau kurang — maka ketika ia salam, ia Wi Ya
pd - r
5.
Rasulullah, apakah ada sesuatu yang terjadi dalm shalat itu? Dani
poos iat4)wd lal — menjawab: Tidak. Dan apa itu? Mereka (para shahabat) menjawab:
Engkau telah shalat begini dan begini. Lalu Nabi melipat berai kaki-
1333. Dan dari Abu Sa'ied Al-Khudlrie,
nya sambil menghadap qiblat, lalu sujud (sahwi) dua kali, i > dmiri
ia berkata: Rasulullah salam. Kemudian ia menghadapkan wajahnya kepada kami, ambi
Saw. bersabda: ”Apabila salah seorang
di antara kalian Tagu-ragu bersabda: ”Sesungguhnya seandainya terjadi sesuatu dalam TE
dalam shalatnya, lalu ia tidak tahu bera
pa yang sudah dilakukannya, tentu akan kuberitahukan dia -kepada kalian. Karena aku adal
tiga ataukah empat (raka'at), maka hend
aklah ia hilangkan keragu- manusia, aku bisa lupa sebagaimana kalian (juga) bisa lupa. Oleh
762
763
T
| karena itu, apabila aku lupa, maka ingatkanlah aku. Dan apabila Lre
A
NIL AZ LORG BAM BI Or arr
seorang di antara kalian ragu-ragu di dalam shalatnya, maka Pilihlah Peri
yn Eft aa We ye 9WA
yang benar, lalu ia sempurnakannya, kemudian salam, kemudian sujud tr ng ar LA A
3 P 5 321) PIR PA PATRA 2 92137
(sahwi) dua kali.” (HR Jama'ah, kecuali Tirmidzie).
MA mob ph Pioli wa -+
Ia. da Meri
-
7
A, Wd A 7g AAL ge ILY BN Aga 1338. Dan dari 'Abdullah bin Ja'far, bahwa Nabi saw. bersabda:
WE AR apr dk
ba Os NYO “Barangsiapa ragu-ragu di dalam shalatnya, maka hendaklah ia sujud
dua kah, sesudah salam”. (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
MAA
. PEKAK] Penjelasan:
Pa #4
Syarih berkata: Hadits 'Abdurrahman bin “Auf dan yang tersebut
1 1335. Dan dalam lafazh Ibnu Majah dan Muslim, dalam satu
sesudahnya itu, dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa:
riwayat, dikatakan: "Hendaklah ia lihat mana yang lebih mendekati
orang yang ragu-ragu dalam raka'at, ia harus berpegang kepada yang
! kepada yang benar.”
sedikit, secara mutlak.
Imam Nawawie berkata: Pendapat ini dianut pula oleh Imam
Syafi'ie dan Jumhur. Mereka juga berdalil dengan hadits Abu Sa'ied.
AA
213 PILL Wih AN Z Wé4 LIUS pa Perkataan "Barangsiapa ragu-ragu di dalam shalatnya, maka
LA “ EMA # Z 87 IMA ILII LIR
hendaklah ia sujud dua. kali, sesudah salam” itu, Syarih berkata:
Hadits ini dijadikan dalil (hujjah) oleh orang-orang yang berpendapat:
ih
VS daa 4 SL san yag poly Bahwa sujud sahwi, dilakukan sesudah salam.
+
P4 Hadits-hadits shahih yang menuturkan tentang sujud sahwi
Pe TOheiOP sg 727 537777 karena ragu-ragu, menetapkan bahwa sujud sahwi karena sebab ini,
PARA
2 Aa
obs » IU“| Joran dewi8 adalah sebelum salam. Sedang hadits “Abdullah "bin Ja'far, tidak
ditampilkan untuk menyanggahnya, akan tetapi dengan dikuatkannya
13365. Dan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda: ”Se- olch hadits Ibnu Mas'uud, maka akhirnya kesemuanya boleh dikerja-
sungguhnya syaithan masuk (mengganggu) antara anak Adam dan kan,
jiwanya, sehingga ia tidak tahu sudah shalat berapa raka'at. Maka
apabila salah seorang di antara kalian mengalami yang demikian itu,
hendaklah ia sujud dua kali, sebelum salam”. (HR Abu Daud dan
Ibnu Majah).
3. BAB ORANG YANG TASYAHHUD AWWAL, SEHINGGA IA
BERDIRI TEGAK, PADAHAL TIDAK KEMBALI DUDUK
PE NAS
JASA Op NI
bag aaNGA ANNA
PAGA rr TINA
aL 1L Z
. 1337. Dan hadits ini juga diriwayatkan oleh ahli-ahli hadits yang Pete ob ANTA WENANG
lain, tetapi tanpa perkataan ”sebelum salam”.
- seuenoi AT :
adBAU KABAG
$
vá "173:
Pa Teras, SEAIS.. EE
764 76:
1339. Dari Ibnu Buhainah, bahwa Nabi saw. (pernah) shalat, Penjelasan:
lalu ia berdiri pada raka'at kedua, lalu shahabat-shahabat bertashbih
Syarih berkata: Hadits-hadits dalam bab ini, dapat dijadikan dalil
karenanya, tetapi Nabi terus saja berdiri. Maka ketika ia selesai dari bahwa sesungguhnya tasyahhud awwal itu tidak termasuk perkara-
shalatnya, ia sujud dua kali, kemudian salam.” (HR Nasai).
perkara yang wajib dalam shalat. Sebab kalau ia masuk perkara yang
wajib, niscaya ia tidak dipaksa sujud (sahwi), tetapi harus mengganti
dengan tasyahhud, sebagaimana kewajiban yang lain. Ini, adalah
WA 13 JII YL LLLA 5 Pan 921 f
Wada
apa Goo JOSS gak ia WÉ
pendapat Abu Hanifah, Malik, Syafi'ie dan Jumhur. Sedang Imam
Ahmad dan Ahli Zhahir (pengikut madzhab Azh-Zhahirie), berpenda-
13 2, MU aa Ta ag La yA ORAL L a1 pat bahwa tasyahhud awwal itu wajib.
Wadya sd) PANG LA AL Sa f Perkataan ”Akan tetapi apabila ia sudah sempurna berdirinya,
maka janganlah ia duduk kembali” itu, menunjukkan bahwa tidak
766
767
1342. Dari Ibnu Mas'uud, bahwa Nabi saw. (pernah) shalat Imam Tirmidzie meriwayatkan dari Ahmad dan Is-hag, bahwa dia
zhuhur lima raka'at. Lalu ditanyakan kepadanya: Apa ada (Is-hag) bertasyahhud. Dan ini adalah pendapat sebagian golongan
tambahan
dalam shalat itu? Ia bertanya pula: Apa itu? Lalu mereka (para shaha- Malikiyyah dan Syafi'iyyah. Akan tetapi, kalau kejadiannya itu
bat) menjawab: Engkau telah shalat lima raka'at. Lalu Nabi sujud dua sebelum salam, maka Jumhur berpendapat tidak mengulangi tasyah-
kali, sesudah salam. (HR Jama'ah). hud. Selesai secara ringkas.
Ibnu Taimiyyah berkata di dalam Al-Ikhtiya-raat: Apakah (mesti)
Penjelasan:
bertasyahhud dan salam, apabila sujud sahwi itu dilakukan
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang shalat sesudah salam? Dalam mas'alah ini, ada tiga pendapat. Pendapat yang
lima raka'at karena lupa, dan ia tidak duduk pada raka'at yang ketiga mengatakan: Yang terpilih, melakukan salam dan tanpa
keempat, maka shalatnya tidak batal. Mengamalkan hadits tsb. adalah tasyahhud. Ini adalah pendapat Ibnu Sierien, dan satu segi pandangan
menurut pendapat Jumhur. dalam madzhab Ahmad. Hadits-hadits yang shaheh memang menun-
Hadits tsb. juga dijadikan dalil, bahwa dua sujud sahwi itu letak- jukkan demikian (yaitu: tanpa tasyahhud). Selesai. Wallaahu a'lam.
nya sesudah salam, secara mutlak. Sebenarnya, hadits itu tidak Syarih berkata: Hadits ini, yaitu hadits 'Imraan, diriwayatkan pula
bisa
dijadikan hujjah untuk itu, sebab Nabi saw. sendiri tidak tahu kalau ia oleh Ibnu Hibban dan Hakim dan disahkan oleh Imam Tirmidzie.
ada kelebihan raka'at, kecuali setelh ia salam. Yaitu, ketika para Dalam pada itu Imam Hakim berkata: Hadits itu shaheh dengan rawi-
sha-
habat bertanya ”Apa ada tambahan dalam shalat itu?”. rawi Bukhari Muslim. Dan disahkan oleh Ibnu Hibban. Akan tetapi
Sedang para ulama telah sepakat untuk mengerjakan seperti ini, dilemahkan oleh Imam Baihagie, Ibnu 'Abdul Barr dan lainnya.
sesudah salam. Sebab, tidak diketahuinya kelebihan itu sebelum Mereka semua itu berkata: Yang mahfuzh (yang betul) dalam hadits
salam. 'Imraan tsb. tidak terdapat penyebutan “tasyahhud”. Hanya riwayat
Asy-'ats dari Ibnu Sierin-lah yang menyebutkan adanya tasyahhud itu.
Dan riwayat itu sendiri bertentangan dengan riwayat dari para huffazh
5. BAB:TASYAHHUD UNTUK SUJUD SAHWI YANG |) dari Ibnu Sierin juga. Dan Imam Nasai, meriwayatkan hadits tsb.
DILAKUKAN SESUDAH SALAM tanpa menyebutkan tasyahhud.
—00—
WA DPN
DAR GOR ZI prs er
daAng Ade ANea ok 2r s~ de ANN
ALIS GILIB DALIL GLOR pAr
2 SA lol, Aa agan POLA Jom kedap
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits “Imraan ini, dijadikan dalil bagi diperintah-
kannya tasyahhud dalam sujud sahwi. Apabila kejadiannya
itu
dilakukan sesudah salam, sebagaimana yang dituturkan dalam hadits
'Imraan tsb. 1) Rawi-rawi yang hafalannya sangat kuat.
768 169
AA TAN PARAH Sas BA
Can AHA BO IA
HAN
NG MEMEK BAM ME
“
1345. Dan bagi Imam Ahmad, dari Abu Hurairah, dari Nabi
saw., ia bersabda: “Kalau seandainya di dalam rumah-rumah itu tidak
1. BAB WAJIBNYA BERJAMA'AH DAN DORONGAN ada perempuan dan anak-anak, tentu aku kerjakan shalat 'isya, dan
MELAKUKANNYA aku perintahkan pemudi-pemudi membakar apa yang ada dalam
rumah-rumah itu dengan api.”
A ISA Ta BINI TA a NO
No:
2, 7° GOA IIN AKN BI AtAITA Ka DO
Wa | GANG LAM AE PREILI AK MAA 2, AI
La bala salep) Wos a) DRM
EPer AR SEL 1 Ya yen DAWA KAL Isa
0 nangi 741221 ah pg 2 HrRIea KITA £ KA MAA
2 13 Ol Aas aleANI raAj AARE
Ira an Ee ESNA w
O Tang yea) KENA NI 50
NALA 4
`
Oa, HILIR gal?
L Ir aa
Ta » las ole» MAYU A Yapa Sia 4)Yak,
A
773 á ZA
A EE
Mbak | Gor IP ar
i
PUTA 24
: AE eiaa yu e A
INLA 0G 0 Ja PIAR LI A A
0A
Sa
ANA
baru KENAATA KE an
BAG NGANG NG ANN
DA 7 12 G9 6 72 Ta Pa tan AD
rê
771
710
Pn f DA
7, Sd A z PSL A 4 Ad Ng A d
1349. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
PEEN da Van 46 K3 Je Ss KOS, JG
da:”Shalat jama'ah itu melebihi shalat sendirian dengan dua puluh
tujuh derajat”. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
—apb I b Payo =
PEDA
Nan
KAN el PAP AJA: Wa
Agate
(anta KaV #5000 Tg) PF SAYA Penjelasan:
Jen Perkataan ”Seberat-berat shalat atas orang-orang munafiq- ...
dst” itu, Syarih berkata: Hadits itu dijadikan dalil oleh golongan yang
E MAA BAB AM 1- ApAN A JA ge ING.
radang Org 9 gaad Li 1s =
SadaAI berpendapat ”wajibnya shalat jama'ah”. Seandainya shalat jama'ah itu
712 713
sunnat, niscaya orang yang meninggalkannya tidak perlu diancam
dengan dibakar rumahnya. Dan kalau seandainya wajib kifayah, tentu $ , PERRE LI Ng
PN GRUP
LAYAN PN LN prola
A AN WAL ea - Kasi.
.
cukup dilakukan Rasulullah dengan beberapa orang saja. nA
Perkataan ”Bahwa seorang buta berkata: Ya Rasulullah, tidak
ada seorang pun yang menuntun aku ke masjid ... dst.” itu, Syarih 1352. Dari Nabi saw., ia bersabda: ”Apabila seorang sakit atau
berkata: Dua hadits tsb. (No. 1346 & 1347) dijadikan dalil oleh orang bepergian, maka Allah tetap menetapkan (pahala) baginya, sama
yang berpendapat bahwa shalat jama'ah itu wajib 'ain dengan (pahala)-nya pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang
muqiem yang' sehat.” (HR Ahmad, Bukhari dan Abu Daud).
Jumhur menyanggah pendapat itu, (dengan alasan) bahwa orang
yang buta itu telah bertanya kepada Nabi saw., adakah baginya
rukhshah (keringanan) untuk shalat di rumahnya, tetapi ia mendapat
fadli-lahnya jama'ah karena sebab udzurnya, lalu dijawab tidak. Ini »129 ILLAR
a r
AB 3 2
Sage SLIL KD
FA
memperkuat bahwa menghadliri (shalat) jama'ah, bisa gugur karena aD Jë Jess Daaa- OY
udzur, menurut ijma” kaum muslimin. Dan di antara udzurnya ialah = P7
AL ega LBP er GG di
buta, apabila ia tidak mendapatkan seorang penuntun. Sebagaimana di
dalam hadits “Utbah bin Malik.
Jend TbFera wol apa
JI Al Yg MAN NAME NO YAI Lor
Perkataan ”Shalat jama'ah melebihi shalat sendirian dengan dua
Y cap jawa je Ato Uas |
puluh tujuh derajat” itu, Syarih berkata: Dua hadits ini (No. 1349 &
1350) dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa shalat TA $ 3 2? <> 2/409 24)
jama'ah itu tidak wajib. Karena sighat (bentuk kata) "afdla?” itu Sa soap
wan IIN Fio
eba Aka
É Ka MA
yah
menunjukkan adanya kesamaan dalam prinsip keutamaan.
Selanjutnya Syarih berkata: Pendapat yang moderat dan lebih 1353. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw.
mendekati kebenaran ialah, bahwa berjama'ah itu termasuk “sunnat bersabda: "Barangsiapa berwudlu, lalu membaguskan wudlu'nya,
muakkad”, yang tidak boleh diabaikan selama memungkinkan, kecuali kemudian pergi (berjama'ah), lalu ia menjumpai orang-orang telah
orang yang Sangat berhalangan. Adapun pendapat yang mengatakan selesai shalat, maka Allah 'azza wa jalla tetap memberikan kepadanya
bahwa jama'ah sebagai wajib a'in, atau fardlu kifa-yah, ataupun seperti pahala orang yang mengerjakan shalat itu serta menghadliri
sebagai sahnya syarat shalat, itu adalah tidak benar. Oleh karena itu, (jama'ah). Hal itu, tidak mengurangi sedikit pun dari pahala mereka.”
Mushannif menuturkan sesudah menampilkan hadits Abu Hurairah (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
tsb. dengan kata-katanya sbb.:
Hadits ini menyanggah pendapat yang mengatakan: bahwa shalat Penjelasan:
munfarid (sendirian) tanpa udzur itu batal, dan menjadikan jama'ah Aku (Faishal bin Abdul Aziz Aal-Mubaarak) berkata: Shalat
sebagai syarat (sahnya shalat), sebab .perbedaan keutamaan antara jama'ah itu betul sunnat. Tapi orang yang suka meninggalkannya
keduanya (jama'ah dan munfarid) itu menentukan sahnya shalat. Dan adalah sesat, dan meninggalkan sunnah Nabinya, serta mengikuti
membawa nash tsb. untuk munfarid karena udzur, itu tidak benar. jalannya orang-orang muna-fig. Sudah banyak beberapa kejadian yang
Sebab hadits-hadits itu telah menunjukkan bahwa pahalanya munfarid merusak karena anggapan seperti ini yang sangat menyedihkan Islam.
itu tidak berkurang kalau dikerjakannya tanpa udzur. Oleh karena itu, Misalnya, apabila dikatakan kepadanya, shalatlah dengan berjama'ah.
Abu Musa meriwayatkan: Lalu ia menjawab: Ah, hukumnya kan hanya sunnat saja! Kalau aku
suka, aku akan pergi berjama'ah, dan kalau aku tidak suka, aku akan
Wal
LI
BAN
KM MACAI
YAN
PA Mah
AO
Deng shalat di rumah. Menurut dia, shalat jama'ah itu dianggap ringan saja,
dan satu hal yang berat baginya. Kemudian ia akan meremehkan soal
waktu, sehingga tidak akan mengerjakan shalat, melainkan pada akhir
774
TIS
waktu. Akhirnya ia akan meninggalkan shalat, karena telah sudah jelas nifagnya. Dan sungguh sampai pernah terjadi, seseorang
lewat
waktunya, dan memperolok-olok orang yang melakukannya yang dibawa dengan dipapah antara dua orang laki-laki sehingga ia
. Sebagai-
mana yang dipambarkan oleh firman Allah: diletakkan di shaf.” (untuk mengikuti jama'ah, pent.).
I DU obres ~N 3, E Sabda Nabi saw. "Shalat jama'ah itu sama dengan dua puluh lima
io Grr s 5563
Shalat, dan apabila dikerjakan dalam safar, lak; ia sempurrakan ruku"
nya dan sujudnya, maka dapat mencapai lima puluh shalat” itu, Syarih
LI oger? yo DL
(eps) SI bia Ngan Sg berkata: Perkataan ” Apabila ia kerjakan dalam safar” ini, pengertian-
nya lebih umum daripada sekedar disebut munfarid atau berjama'ah.
| Artinya: ” Kemudian akibatnya mereka biasa berb Hadits ini menunjukkan keutamaan sahabat jama'ah dalam safar,
uat Jahat, karena
mendustakan ayat-ayat Allah, dan mereka memperolok- dengan menyempurnakan ruku' dan sujudnya. Dan (nilainya) akan
olok terhadap ayat-ayat Allah”. (S. Ar-Ruum 10). sama dengan lima puluh shalat.
Dan firman-Nya pula dalam surah yang lain: Selanjutnya Syarih berkata: Hikmah dikhususkannya shalat
jama'ah dalam safar dengan keistimewaan ini, karena pada umumnya
orang yang dalam safar itu mengalami kesulitan. Karena itu, musafir
1b Ibr 26 PIEZA $07, ero 2IL yang dapat mengerjakan shalat jama'ah tsb., padahal ia dalam
e
PANA NASI IGTE
An a Sa KKG kesulitan, maka dilipatkan pahalanya sebanyak itu. Di samping itu,
Ti PLT erl orbe KAM Lan suasana safar pada umumnya diliputi ketakutan dan keprihatinan.
AS 6 B IS KES SS Maka melaksanakan shalat jama'ah dalam keadaan yang seperti itu,
Pos s o 570 LI ak 559 3 op adalah satu hal yang tidak mungkin dikerjakan melainkan oleh orang
(Tem 01 a) Eas oy peli ia, > Ng yang benar-benar tagwa. Selesai, dengan ringkas.
716
777
SEN a BA
> Ai N anea Kombat Gel Lat Ig IAR iyw PENG AK 3 Ch, KP a
“33 La gA.
Pilobs, KAa doms1
2
Cap Gu. IaAPeteTase
Sab holo —
Wiki
1356.
Dan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. telah bersab
da:
“Janganlah kamu melarang perempuan- perempuan ke masjid-masjid
1358.b. Dan dari Yahya bin Sa'ied, dari 'Amrah, dari "Aisyah, ia
Allah, dan hendaklah mereka keluar tanpa wangi-
wangian.” (HR berkata: “Kalau seandainya Rasulullah saw. melihat perempuan seper-
Ahmad dan Abu Daud).
ti yang saya lihat, pasti ia akan melarang mereka (pergi) ke masjid,
sebagaimana Bani Israil melarang perempuan-perempuan mereka.
4 Aku berkata kepada 'Amrah: Betulkan Bani Israil melarang perempu-
KAN kara
AG
pen AP
GZA Í an-perempuan mereka? Ia menjawab: Betul.” (HR Ahmad, Bukhari
YANJégé; wo DS dan Muslim).
778 779
orang, adalah lebih bertambah (pahalanya) daripada shalat bersama
3. BAB:KEUTAMAAN MASJID YANG JAUH DAN JUMLAH satu orang. Mana yang lebih banyak, itulah yang lebih disukai Allah
PARA JAMA'AHNYA
Ta'ala.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
GANGA a IE AA
yang lebih jauh, kemudia n yang lebih jauh (lagi) dari
sabda: "Orang
Abu Daud
masjid, itulah yang lebih besar pahalanya.” (HR Ahmad,
dan Ibnu Majah).
NIN NA A AB A 1 IIA
4 gi MENU WAWI YA
AG Pete Id RP, IP al AL IO NA 1362. Dari Abu Qatadah, ia berkata: Ketika kami shalat bersa-
Manga A PNG WE AYAMIAI Su loe
PLP
Pa 1 ma Nabi saw., tiba-tiba ia mendengar hiruk-pikuk orang-orang (yang
IP L datang). Lalu ketika Nabi selesai shalat, ia bertanya: Ada apa kalian
A DELI L ILIS SI $i AA
tadi? Mereka menjawab: Kami tergesa-gesa (untuk) mengikuti shalat.
PJ
BAN
y ug DJH»
Ula
a yg
»
ar pa Sas too
[4 -
782
1367. Akan tetapi, Ibnu Majah meriwayatkan hadits tersebut,
SMAN sasaka II Sane 151 dari Utsman bin Abul 'Ash.
Artinya: “Karena sesungguhnya salah seorang di antara kamu,
apabila menuju shalat, maka berarti ia sudah dianggap dalam
ai PASANG
but di atas, pent.).
5. BAB IMAM DIPERINTAH MEMPERPENDEK SHALAT 1369. Dan dalam satu riwayat, dikatakan: Aku (Anas) sama
sekali tidak pernah shalat di belakang imam yang lebih pendek shalat-
nya, dan tidak pula yang lebih sempurna, selain Nabi saw. (HR
) OR
Kan KAA AN
ea
g Ahmad, Bukhari dan Muslim).
An WA ega
2.39
ya Pet SA
pala
KA
Hakan AKA KATA LE! KAN Td eri AZ 2 Gr r horr X
haao Juja I Pr 5, ASEAN
gu SAH JIII 4 PEDR TE
bd ATAA EE
dev De Hola, ... senin
PANEN
Pd y
A EAA EARR
y AP. r ya
1366. Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda: ” Apabila Gp 7 A PANG
salah seorang di antara kamu shalat (mengimami) orang banyak,
Sbb bye Mob. “IIS yakalan BA
hendaklah memperpendek (shalatnya). Sebab, sesungguhnya di
kalangan mereka, ada yang lemah, yang sakit, dan yang lanjut usia. 1370. Dan dari Anas, dari Nabi saw., ia bersabda: ”Sesungguh-
Akan tetapi apabila ia shalat sendirian, panjangkanlah (shalatnya) nya nku akan memasuki shalat, dan aku ingin memanjangkannya,
tiba-tiba aku mendengar tangisan anak kecil, lalu aku mempercepat
dengan sesukanya.” (HR Jama'ah, kecuali Ibnu Majah).
shalatku, karena aku mengetahui sangat kasih (iba) si ibu terhadap
tangis anaknya itu.” (HR Jama'ah, kecuali Abu Daud dan Nasai).
anan
igaka AVI
HA DX!) 9 D 2 JAIP
11 lay P y LIK
ika
784
785
1371. Akan tetapi, Abu Daud dan Nasai meriwayatkan dan 6. BAB IMAM MEMANJANGKAN RAKA’AT PERTAMA, DAN
hadits Abu Qatadah. MENUNGGU. ORANG YANG DIRASA AKAN MASUK
MENCAPAI RAKA’AT TERSEBUT
Penjelasan:
Syarih berkata: Perkataan ”Memperpendek shalat dan menyem-
purnakannya” itu, menunjukkan dianjurkan memendekkan shalat,
(tapi) tidak harus sampai kepada batas yang bisa menghilangkan 1372. Dalam persoalan ini, sudah terdahulu dalam hadits No.:
kesempurnaan rukun-rukun shalat serta bacaannya. 911, riwayat Abu Qatadah.
Sesungguhnya orang yang mengikuti cara Nabi saw. dalam perso-
alan memperpendek dan menyempurnakan shalat ini, niscaya ia tidak kanggy KE £
Ter Sea WAN
akan diadukan sebagai orang yang memperpanjang shalat. Ibnu Abi
Syaibah meriwayatkan, bahwa para shahabat Nabi saw., biasa mereka
menyempurnakan dan memperpendek shalat, serta menghilangkan
was-was. Lalu ia menjelaskan sebabnya mereka memperpendek. PER
7
AN AsKan
577936BL AI
ASUS
Syarih berkata: Hadits-hadits dalam bab ini, menunjukkan bahwa
para iman dianjurkan memperpendek shalat, jangan memperpanjang, - barbari deaa oya.REAA NS Kata
dengan sebab-sebab tersebut. Yaitu: karena di antara ma'mum itu ada
yang lemah, sakit, lanjut usia, berkepentingan, dan kegelisahan hati
1373. Dan dari Abu Sa'ied, ia berkata: Sungguh adalah shalat
seorang ibu karena tangisan anaknya. Dan dapat dipersamakan
itu telah diigomati, lalu seseorang pergi ke Bagie', untuk menunaikan
dengan sebab-sebab ini, hal-hal yang serupa.
hajatnya, kemudian berwudlu?”, lalu datang (kembali), sedang Rasulul-
Abu "Umar bin Abdul Bar berkata: Memperpendek shalat bagi lah saw. masih di dalam raka'at pertama, dari sebab memanjangkan-
setiap imam, adalah sunnat, menurut ijma” ulama, selama tidak meng- nya, (HR Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan Nasai).
hilangkan kesempurnaan. Adapun kalau sampai menghilangkan dan
mengurangi kesempurnaan shalat, tidak boleh. Karena Rasulullah
saw. pernah melarang shalat seperti burung gagak mematuk; dan ia
PENA A eN VE
GA G a Ye 25 Z 7
pernah melihat seseorang yang sedang shalat, tapi tidak menyempur-
nakan ruku'nya, lalu ia bersabda:
y f
514” ed r?
La? TN ngih AWYA 33 Ta pr NAWANG
Ji) LI aa
» JPU GG.
MADYA EERI ai
A Kh
eo saas S alaPKI
a a 22o, 4 Ig
A
2 “44
t] raka'at pertama dari shalat zhuhur, sehingga ia tidak mendengar suara
satu kaki pun. (HR Ahmad dan Abu Daud) 1)
786 787
NS Ny.243
IEEki ANI
Penjelasan:
Syarih berkata: Dalam “hadits Abu Qatadah dan Abu Sa'ied,
imam dianjurkan untuk memanjangkan raka'at pertama, dalam shalat DK Pd Pd
“13En WA Pan
Ten
zhuhur dan lainnya. lasbas Na Set HRLa z
Dan dalam hadits Abu Qatadah, ia berkata: Kami duga, bahwa
Nabi saw. menghendaki yang demikian itu, karena mau memberikan DEPRI BAKA
kesempatan agar mu'mum dapat mencapai raka'at pertama. NEW Nn AK
AA
ANGIN z
SANG AN 5: Ted Pat A YI, IS An
TAA en KAA
PRET AA AEA 2x12 m SH
NGA)
173
IN
DA SAN PAN Kerak
P
-VY
1 Ra Yi UT xe Z A aaa Iyah A ABE 2/7
2 22 13 R11 gr ana Z Lanud oja SA gatal»
3PG LAN KAN karya,
deni uae Naga
ad eTAN gagh
7 29126 492I 74g 233! KING 11033
a AA NG(13 PN 25.
=.leh. aa
JL Y PGA ar
Se
ri Y “ji
PA
ppe A
Gelas sen ks Sadya
PARY KAI TELA LAI
7 P ve,
op KIMA IAA PMI LA
OE an Aaaaa Gada dangAleANI kp
1379. Dan. dari Anas, bahwa Nabi saw. bersabda: ”Sesungguh- 26 1114 Pa
nya imam itu dijadikan supaya diikuti. Karena itu, janganlah kamu
ruku' sehingga ia ruku', dan janganlah kamu mengangkat (kepala) mapan aik ea Kea
sehingga ia mengangkat.” (HR Bukhari).
1380. Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Aku (pernah) bermalam di
Penjelasan:
rumah bibiku, Maimunah. Lalu Nabi saw. bangun shalat malam, lalu
Sabda Nabi saw. "Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk diikuti, aku berdiri shalat bersama dia. Yaitu, aku berdiri di sebelah kirinya,
karena itu jangan kamu menyalahinya ... dst.” itu, Syarih berkata: lalu Nabi saw. menarik kepalaku, dan menempatkan aku di sebelah
Yang dimaksud hashar, yaitu lafazh ”innama” di sini, adalah memba- kanannya.” (HR Jama'ah).
tasi fungsi imam supaya diikuti. Konsekwensinya orang yang mengi-
BENANG AN
kutinya, tidak boleh mendahului orang yang diikuti. Atau dengan kata
lain, bahwa ma'mum tidak boleh sedikit pun mendahului gerakan-
gerakan imam, sebagaimana yang telah diperinci oleh hadits tersebut.
Begitu juga dalam gerakan lain yang dapat dipersamakan dengan hal
itu. Akan tetapi terbatas dalam perbuatan-perbuatan yang zhahir, aa a ya Jeah ngafaASI
PATI
MAY
bukan yang bathin. Yaitu, perbuatan yang tidak bisa dilihat oleh
ma'mum. Misalnya: niyat, bacaan Fatihah dan Surah dalam shalat
siriyyah, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, ma'mum tidak ada iiUs PN
=
halangan menyalahinya.
Perkataan ” Apabila ia sudah takbir, maka takbirlah kamu” itu, 1381. Dan dalam satu lafazh, dikatakan: ”Aku (pernah) shalat
menunjukkan bahwa ma'mum tidak boleh takbir, kecuali sesudah bersama Nabi saw. ;ketika itu aku berumur sepuluh, dan aku berdiri di
selesai takbirnya imam. Begitu juga dalam mas'alah rukw', bangkit sebalah kirinya, lalu Nabi menempatkan aku di sebelah kanannya.
dari ruku' dan sujud. Ibnu 'Abbas berkata: Ketika itu-aku berumur sepuluh ”tahun”. (HR
Perkataan "Apakah salah seorang di antara kamu tidak takut ... Ahmad).
dst.” itu, Syarih berkata: Zhahir hadits tsb, menetapkan haramnya
mengangkat kepala sebelum imam. Karena adanya ancaman akan 1) Menurut pendapat Ibnu Umar, Ahmad dan Ahlu Zhahir: Shalatnya batal, (Lihat
diubah dengan rupa yang lebih jelek, dan ini adalah merupakan Nailul Authar, 3: 160).
790 791
AP Pria IA A,
3 NELAYAR, Ses NING Selanjutnya Syarih berkata: Siapa yang menolak pendapat ini,
at
NE TANI al S IP
ai Se
ap MbaÉ
AhTEE SKIT AN
r Pe 1233 2 2y 2 Mbh
1382. Dan dari Abu Sa'ied dan Abu Hurairah, mereka berkata:
Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa bangun di waktu malam, dan 27 A LI, MAK EA
SEA DA
. dst.” itu, Syarih berkata: Hadits itu mempunyai beberapa faedah P aga
yang banyak, di antaranya:
1. Seperti yang dijadikan judul dalam bab ini oleh Mushannif, yaitu:
dua orang sudah dianggap jama'ah, sekalipun salah satunya anak- id E AN na .7 MAYA: NGA PALA
AeFe ng AN==ZAga
anak. Jadi orang yang beranggapan bahwa, tidak dihitung ja-
ma'ah kalau hanya diikuti oleh seorang anak saja, tidak ada sg ba YG LA
PA. TA, KA ` M ail
alasannya/dalilnya.
. Shalat sunnat boleh dilakukan dengan berjama'ah.
. Tempat ma'mum di sebelah kanan imam. 1) bigTa Ot
. Boleh berma'mum kepada orang yang tidak berniat untuk
dDN KA SIG,
ana wara
1) Harus sejjar dengan imam kecuali kalau ma'mum itu perempuan (Al-Muslimun
no. 106 dan BM 441).
1) Lihat Q.S. An-Nisa”, ayat 102.
792
793
Yen FT) LG ud Hata Mu ak MRI), MAT
KA
ISE ESA
NG Wa YA JaGA
RIL IN Ragi Syg 26 CAN ES aan PA
Ya
LT
TM KAB
lalanjan ggeAMYe
YANI
TOR a Ja
angah). ped Lay LIP
play AP parPENjasahan)
AAL
ANI
OA
ak
gk
ILS — AN Ser,
ng AWAD -c Ka 9
NERACA
EARATE
AJ r
“ 7 La ha A oni A EPZA
ag
b
o
Pe Z z
LALU
ALI UI In GILA paLK DR SERI 1386. Maka apabila dikatakan: Lalu di dalam kitab shahil
Bukhari dan Muslim, dari hadits Jabir, bahwa laki-laki yang memisah-
; ak
SN Jala NGAEN EA jis kan diri dari Mwadz itu memberi salam, kemudian ia shalat sendirian.
MANA AA SA
ra DG AE NaKg
CL GA
IARAJai 1) S. Al-Qamar.
795
794
Ini menunjukkan bahwa ia tidak melanjutkan shalat, akan tetapi Artinya: ” Lalu ada seorang laki-laki memisahkan diri, lalu salam,
memulai. Dikatakan dalam hadits. Jabir, sesungguhnya Mu'adz kemudian shalat sendirian”.
memulai dengan membaca surah Al-Baqarah. Dengan demikian
Ringkasnya, bahwa hadits Anas (No. 1384) dan hadits Buraidah
(dapat) diketahui bahwa hal itu merupakan dua cerita, yang terjadi
(No. 1385) masih serba muhtamal (mengandung serba mungkin).
pada peristiwa yang berbeda. Bisa jadi dengan satu orang atau dua
sedang hadits Bukhari Muslim (No. 1386) adalah sebagai penjelasan
orang.
bagi kedua hadits tersebut. 1)
Penjelasan:
Syarih berkata: Al-Hafizh Ibnu Hajar, di dalam kitabnya”Fathul-
Bari” menganggap kuat sanad hadits Buraidah tsb., tetapi ia mengata- 10. BAB MUNFARID BERUBAH MENJADI IMAM DALAM
SHALAT SUNNAT
kan: Riwayatnya syadz. 1). Dan jalan komprominya, bahwa peristiwa
itu terjadi berulang kali; atau mentarjih (memilih yang kuat) riwayat
Bukhari Muslim, seandainya tidak mungkin dikompromikan. SA2, 78A I 2977
Syarih berkata: Mushannif telah menjadikan hadits Anas (No. ANA jaga IKANGA NN
1384) dan hadits Buraidah (No. 1385) yang tersebut itu, sebagai dalil KI bed 5
Z3 Esi h Aa, nya NEE
diperbolehkannya ma'mum memisahkan diri dari imam karena udzur,
lalu ia menyempurnakan (shalatnya) sendirian. Hadits itu dengan
riwayat Bukhari Muslim, yang menerangkan bahwa si laki-laki itu, ah Sar“AK 297 ya ac $ IS
salam kemudian memulai shalatnya itu, bisa dikompromikan, dengan yA Pen 1 PANA dsb,
pengertian bahwa peristiwa itu terjadi berulang kali. Dan mungkin OI 191774, ALL TM Nad KAT
IS Aja
A Jasa
KH
untuk dikompromikan, bahwa perkataan laki-laki itu ”Saya memper- en
cepat dalam shalatku”, sebagaimana dalam hadits Anas. Dan begitu
juga perkataan rawi ”Lalu ia shalat dan pergi”, sebagaimana dalam
hadits Buraidah, itu tidak menunjukkan bahwa si laki-laki itu keluar ajak
MES NATENG
dari shalat jama'ah dengan salam dan mendirikan shalat sendirian
serta mempercepat. Sebab semua shalatnya disifati dengan cepat, Mar ai BEN
sebagaimana sisa shalatnya yang lain. Ini diperkuat oleh riwayat Nasai,
dengan redaksi:
1387. Dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw. (pernah) shalat
NGA JA É Aa jaNG a (tarawih), dalam bulan Ramadlan, kemudian aku datang, lalu aku
berdiri di belakangnya, dan seorang laki-laki berdiri, lalu ia berdiri di
Artinya: "Lalu laki-laki itu salam, lalu shalat (sendirian) di tepi
masjid.” 1) Dalam penjelasan ini, ada dua kemungkinan:
Dan oleh riwayat Muslim, dengan redaksi: 1. Dengan jalan tarjih, yaitu: memakai hadits yang lebih kuat. Dalam hal ini,
memakai hadits Bukhari Muslim dengan meninggalkan hadits Anas dan Burai-
PA es
LIJas Pd AAL
2. Dengan dua macam jama' (kompromi): Pertama, bahwa peristiwa itu terjadi
bukan hanya sekali, tapi berulang kali. Yaitu: boleh salam, lalu memulai shalat
1) Satu riwayat yang diriwayatkan oleh rawi kepercayaan, tetapi matan atau sanadnya (sendirian): dan boleh tanpa salam, lalu meneruskan shalat (sendirian). Kedua,
menyalahi riwayat yang lebih kuta. (Ilmu Hadits, Juz II, hlm. 72 oleh Ustadz A. Oadir bahwa si laki-laki itu salam, lale memulki shalat, serta mengerjakannya dengan
Hassan). cepat. (pent.).
796
sampingku, kemudian seorang laki-laki lain datang, sehingga kami
Pe ChAz AH aas Loer
menjadi satu kelompok. Lalu ketika Rasulullah saw. merasa, bahwa
kami di belakangnya, maka ia cepatkan shalatnya, kemudian ia berdiri LE el K AIJaan ol Anik us > YAA
(sesudah salam) lalu masuk rumahnya, lalu ia mengerjakan shalat yang AN
“ag TN DWA 229 SNG r
tidak dikerjakan bersama kami. Kemudian pagi harinya, kami
bertanya: Ya Rasulullah, apakah engkau mengerti kami (di belakang-
Aa PEKAN Dong
mu) tadi malam? Ia menjawab: Benar. Itulah yang menyebabkan apa papa (agan,=> TA ASI GI TAPI
yang aku perbuat. (HR Ahmad dan Muslim). Jan)GE Asuhan jabalusTg
ag 123 LAMA Gara TS mg
DEC? MN 197 4, K O QIL IS ? 3 gt
Iiaakan eGAN Aa a
ANyo A Nas Sab
A gg = WAN
— SNI Na, — 4
! - 18 BIJL IA 977
KUASA!
a paniya JO ea, sg
1389. Dan dari "Aisyah, bahwa Rasulullah saw. (pernah) shalat
E A A ka IN
IL |
kak di kamarnya, sedang dinding (tabir) kamarnya itu rendah, karena itu
orang-orang bisa melihat diri Rasulullah saw., lalu berdirilah beberapa
orang shalat (mengikuti) shalatnya (Nabi). Keesokan harinya, mereka
ng CSIKI EPganKERAS
memperbincangkannya. Kemudian Rasulullah saw. berdiri shalat pada
malam kedua, maka orang-orang pun berdiri shalat (mengikuti)
A K5A shalatnya.” (HR Bukhari).
AS KAa 3d
GrafKAN
Penjelasan:
aa a 5A | Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut, menunjukkan apa yang
NG lol d) Yasa
“9 dijadikan bab oleh Mushannif, yaitu: munfarid boleh berubah menjadi
imam dalam shalat sunnat, demikian pula dalam shalat lainnya.
1388. Dan dari Busr bin Sa'ied, dari Zaid bin Tsabit, bahwa Karena tidak ada yang membedakan.
Rasulullah saw. membuat satu kamar, Busr berkata: Aku mendengar Imam Bukhari dalam kitab Shahehnya, menjadikan dalil hadits
bahwa Zaid berkata: yaitu dari tikar 1) — pada bulan Ramadlan, lalu Nabi "Aisyah ini, atas bolehnya ada dinding atau tabir, antara imam dan
shalat di kamar itu beberapa malam, lalu beberapa orang shahabat ma'mum.
shalat mengikuti shalatnya Nabi itu. Lalu ketika Nabi mengetahui
(keadaan) mereka , Nabi kerjakan (shalat itu) dengan duduk, lalu
(Nabi) keluar kepada mereka, lalu bersabda: "Aku mengerti apa yang
aku lihat dari perbuatanmu itu, karena itu shalatlah, wahai manusia, di 11. BAB IMAM BERUBAH MENJADI MA'MUM
rumah-rumah kami, karena sesungguhnya seutama-utama shalat
adalah shalatnya seseorang di rumahnya, kecuali shalat wajib.”
(HR Bukhari). ? IENE
If » y LK Ma s P
MERASA Peng He NA:
A 574 (16 34 en t cin In 33 ne
1) Kamar itu berbentuk tabir dari tikar. (Pent.) paIjenBUANA Aa 2 Had
798 799
KAGAN EN NG
7 A II gY A , At A “3 < nya "hendaklah engkau tetap di tempatmu”, lalu Abu Bakar meng-
angkat kedua tangannya, seraya memuji Allah atas apa yang diperin-
tahkan oleh Rasulullah saw. kepadanya tentang urusan itu, kemudian
KA SLLLS SOLLIE Abu Bakar mundur sehingga sejajar di dalam shaf, dan Nabi saw.
D S O ea AN Goa a) (pun) maju, lalu Shalat. Setelah ia salam, lalu bertanya: Ya Abu
Bakar, apa sebab engkau tidak tetap (dalam tempatmu), ketika aku
Pa aa.
LAN AK AM
RAI HA 7 “1 2 CT
menyuruh engkau? Lalu Abu Bakar menjawab: Tidak pantas bagi
anak Abu Ouha-fah shalat di hadapan Rasulullah saw. Lalu Rasulullah
ne Aan CENA JA A saw. bersabda: Mengapa aku lihat kamu banyak bertepuk? Padahal
ap AN barangsiapa mau mengingatkan sesuatu dalam shalat, hendaklah
bertasbih. Karena jika diucapkan tasbih, maka dia akan menoleh.
AWAN Spin
Tenar,Iya Keig,
Ana
DJL op Sedang bertepuk itu hanya bagi perempuan.” (HR Ahmad, Bukhari
dan Muslim).
4 A P < 1nge
Dam Fi2
D
$ .
PUH pan
KeAR Pr Late AN
ONG Kes pg!"
JE T a Sa (Sa
17 PA A
Yaa WAN
GAN pegang
baa
a.Jagi
Pp!!!
KAI4 411 7 3 Ng PA
winananaetTA Maa
gak
LAA bal yr.
Ba 2 Kf
:g
5
KG a AY BM
£ 3
27
prorr
Tah a
3 AY
wiI
n IIKAS KN, 36,
PS Na NN PER ASYyang LEK AJasa
KG
MINA A, 217 AM Ma KAI LL ING A S6
Can, ANANG Tana SNa
32. zan
1391. Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad, Abu Daud dan
Nasai, ia (Sahl) berkata: Pernah (terjadi) peperangan antar Bani 'Amr
1390. Dari Sahl bin Sa'ad, bahwa Rasulullah saw. pergi ke Bani bin "Auf, lalu (berita) itu sampai kepada Nabi saw., kemudian ia
"Amr bin 'Auf untuk mendamaikan antara mereka, lalu datanglah mendatangi mereka sesudah zhuhur untuk mendamaikan antar
waktu shalat, kemudian muadzdzin datang kepada Abu Bakar, lalu mereka, dan ia bersabda: Ya Bilal, apabila datang waktu shalat, dan
bertanya: Apakah engkau mau shalat bersama orang banyak, maka aku belum datang, maka suruhlah Abu Bakar mengimami orang-
sekarang akan diigomati? Abu Bakar menjawab: Ya. Sahl berkata: orang. Ia (Sahl) berkata: Maka ketika shalat 'ashar tiba, Bilal meng-
Lalu Abu Bakar shalat. Kemudian Rasulullah saw. datang, padahal iqomati shalat itu, kemudian ia mempersilahkan Abu Bakar, lalu ia
orang banyak sedang dalam shalat, lalu Nabi menyibah shaf, sehingga maju. Kemudian Sahl menuturkan hadits tersebut selanjutnya.
berdiri dalam shaf (pertama). Lalu orang banyak bertepuk, sedang
Abu Bakar tidak menoleh di dalam shalat. Setelah orang-orang
banyak yang bertepuk, maka (Abu Bakar) menoleh, lalu ia melihat
Rasulullah saw., kemudian Rasulullah saw. memberi isyarat kepada-
Ae EN Sp "AL
LAB NN
800 801
A KA KAN
ta Tana Aa TA,
1 ya #2 32 1394. Dan bagi Imam Muslim, dikatakan: Dan Nabi saw.
(pemah) shalat bersama orang banyak, sedang Abu Bakar memperde-
ngarkan takbir kepada mereka.
N PE A A DHA 933 rE” 3 s/y 4
Ss Yan CA EaHa CA
LA
Penjelasan:
aa
37 KILI
San
Pa AN AA)
A Syarih berkata: Perkataan ”Lalu Abu Bakar shalat” itu, maksud-
nya: masuk dalam shalat. Dalam satu lafazh bagi Imam Bukhari
dikatakan: PZA
AN rs AS
Aa Ka NS “A pes3 Í y gZ
4 KH
.
Naeaan IA KadangAt
pa 2RIII 232, Ka wI
ri y
ser 2
2. Bahwa mengucapkan ”Al-hamdulillah” (memuji Allah) karena
terjadi sesuatu peristiwa; dan mengingatkan dengan tasbih (meng-
802 803
ucapkan ”subhanallah”), kedua-duanya boleh dikerjakan dalam Ahmad dan Abu Daud, sedang Tirmidzie meriwayatkan yang sema'na
shalat. dengan hadits itu).
3. Bahwa menggantikan imam di dalam shalat karena sesuatu udzur,
dibolehkan, menurut riwayat pertama (ya'ni hadits No. 1390).
karena kepayahan Nabi (dalam hadits 1392) kejadiannya dengan MN BII YA Hun ya
Rp
dua imam.
P ET AAN SPAN A gê NA
Syarih berkata: Di antara faedah-faedah hadits tersebut, adalah: (724
BIBI LK
1. Dibolehkan seseorang berlaku sebagai imam dalam sebagian sha-
latnya, sedang pada sebagian lain ia sebagai ma'mum.
Pi
aa | r
804
805
imam”
maka hendaklah kalian sujud, dan janganlah kalian hitung dia sesuatu Perkataan ”Maka kerjakanlah seperti apa yang dikerjkan
mengik uti imam
(satu raka'at). Dan barangsiapa menjumpai raka'at itu, (berarti) ia itu, menunjukkan dianjurkannya ma'mum masbug
nya, tanpa membe -
telah menjumpai shalat itu.” (HR Abu Daud). pada bagian shalat yang mana saja yang ia jumpai
dakan antara ruku', sujud maupun duduk.
PER
(berarti) ia telah mendapati shalat itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ian af 57 a AK a Zi
yan AAIR
Pe IP A
II Rg SA PA
SE SLLLSFiA
agaAN
sedNg OO
Ias arle JA Aa ASAG
A
179 hz Z PA T dha a E Wd
Aan $ reog dot Lana MAA NYA
L A #$ - 2 37 ag 420R M2 IL 27 JII 4 2327 2
Aa A3 Dal geo a Pe
NAN JEN A SNG Aan As a PA
7y 2230 K A, ” PA Dg 21 79 BANK
d É SAN LAN TAIL “dl 5 ek 1 A
$
Se?” a 27
1400. Dari Mughirah bin Syu'bah, ia berkata: Aku (pernah)
4 Gie aro ...AG Ea 3 tertinggal (shalat) bersama Rasulullah saw. dalam peperangan Tabuk,
(lalu) ia pergi menunaikan hajat dan menyempurnakan wudlu'nya,
1399. Dan dari 'Alie bin Abi Thalib dan Mu'adz bin Jabal kemudian menuju kepada orang banyak (yang sedang shalat itu),
keduanya berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Apabila salah seorang sedang Abdurrahman (ketika itu) shalah bersama mereka, lalu (Nabi)
di antara kamu mendatangi shalat, sedang imam dalam satu keadaan, shalat bersama orang banyak dalam raka'at yang akhir. Kemudian
maka kerjakanlah seperti apa yang dikerjakan imam.” (HR Tirmidzie) ketika Abdurrahman sudah salam, Rasulullah saw. berdiri menyem-
purnakan shalatnya. Kemudian ketika Nabi (sudah) menyelesaikan
Penjelasan: shalatnya itu, ia menghadap orang banyak sambil bersabda: ”Sungguh
Syarih berkata: Perkataan "Barangsiapa menjumpai raka'at” itu, kalian telah berbuat baik dan berlaku benar.” (Nabi) memuji mereka,
menurut satu pendapat bahwa yang dimaksud "raka'at” di sini adalah karena mereka menunaikan shalat pada waktunya. (HR Ahmad,
”ruku”. Begitu juga perkataan ”raka'at” dalam hadits Abu Hurairah, Bukharie dan Muslim).
yang berbunyi: "Barangsiapa menjumpai satu raka'at dari shalat itu”.
Jadi orang yang menjumpai imam dalam keadaan ruku', berarti ia PA ASLI at EPC o AG 3 1 Say 11
menjumpai raka'at itu. Begitulah pendapat Jumhur. 1) Pera? olaj9 MN
Ale ANbp lasa
A 7 La GG I. PRAL
PAM ICA
1) Persoalan ini lebih lengkap, dapat dilihat dalam "Risalah Fatehah”, oleh A. Hassan Kaery esa NG AWU des
yang diterbitkan Firma ”Al-Muslimun” Bangil.
807
806
DL PPIM ye 9I DI 5978 Lab RP IA 1405. Dan dari Mihjan bin Al-Adra', ia berkata: Aku (pernah)
Mah smg SA “dl H datang kepada Nabi saw. — sedang dia (pada waktu itu) di masjid — lalu
tibalah waktu shalat, kemudian Nabi shalat — sedang aku tidak (ikut)
AM shalat — lalu Nabi bertanya kepadaku: Mengapa engkau tidak shalat?
SG
KA A IRL LAKES IIEL;
Dala, Aku menjawab: Ya Rasulullah, sesungguhnya aku (sudah) shalat di
rumah, kemudian aku datang kepadamu. Nabi bersabda: ”Maka jika
1401. Dan Abu Daud meriwayatkan hadi engkau datang (ke masjid menjumpai jama'ah), hendaklah engkau
ghirah bin Syu'bah) berkata AN riwayat ih. shalat bersama mereka, dan jadikanlah dia itu sebagai (shalat)
Mela aa
Abdurrahman sudah salam, Nabi saw. berdiri lalu sunnat.” (HR Ahmad).
shalat (men kadi a
nakan) raka'at yang ketinggalan, dan ia tidak menambahny
a a
Abu Daud berkata: Abu Sa'ied Al-Khudlrie Ibnu
Zubair a
Ibnu "Umar, mereka semua berkata: "Barangsiapa KIII NG PAKAI
y esLN
RL
ENI -Dydolah
menjumpai BING
raka'at dari shalat itu, maka ia harus sujud sahwi dua
kaliA B Ke
3734 57 11712 21 IL JLI 13
#9 IEL JI)
Penjelasan:
Fedi Naas ea la Jak bag
Syarih berkata
€ : i Perkataan "Ia tidak men ambahnya apa-apa” i ng
Z sa
ANTopan IE Ea
maksudnya tidak sujud sahwi dua kali. Ini sebagai RIIB OM AKAN
WE GANG BIr
dalilorang a : KI
berpendapat bahwa: Tidak ada sujud sahwi bagi
mendapatkan sebagian shalatnya.
ma'mum ka. aan r
isa
Ibnu Ruslan berkata: Ini adalah pendapat kebanyakan , .
AL 1Pa
$ 5
BADREA
ATA
PE
4ILI Aal
nh
Ahli Ilmu. —
SR EA
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits Mihjan dan hadits-hadits lain yang sebe-
Iyot ga lumnya, yang dibawakan oleh Mushannif itu, menunjukkan dianjur-
$ ni CE WA 13 kannya mengikuti shalat jama'ah, bagi orang yang sudah mengerjakan
MApad —Ladi
217 hd Ra Pad
shalat itu. Akan tetapi hal ini tertentu bagi jama'ah yang diadakan di
masjid. 1)
TA
Take
- Perkataan "Ia ada di serambi” itu, maksudnya: Ia berada di
halaman yang terletak antara masjid dan pasar di Madinah.
a
808
PE
A
ARYA Jang
Perkataan "Janganlah kalian kerjakan satu shalat dua kali dalam Bar apr PE Pe enda l 2174
satu hari” itu, telah dijadikan dalil oleh orang-orang yang berpendapat
o Ir
bahwa, orang yang sudah shalat dengan berjama'ah kemudian
nian AAA
TAK TSPATAN
BEAN:
27 9. 2
menjumpai jama'ah (lagi), maka ia tidak boleh shalat (lagi) bersama
mereka, bagaimana pun keadaannya, karena tujuan mengulangi
(shalat) itu, untuk mendapatkan fadlilah jama'ah, padahal fadlilah itu $ ,
sudah dicapainya. 103) Ta ea sendal ksh) —
Hadits ini juga diriwayatkan dari Ash-Shaidala-nie, Al-Ghazalie
keluar bersama
dan penyusun Al-Mursyid. 1408.. Dan dari Jabir, ia berkata: Kami (pernah)
lalu kami ditimp a hujan, lalu
Pengarang Al-Istidzkar berkata dalam bukunya tersebut: Ahmad Rasulullah saw. dalam satu bepergian,
yang mau, silahk an shalat di
bin Hanbal dan Is-haq bin Rahawaih, telah sepakat bahwa yang Nabi bersabda: ”Siapa di antara kalian
Abu Daud dan Tirmid zie. Dan
dimaksud dengan sabda Nabi saw. “Jangan kalian mengerjakan sate? rumahnya” (HR Ahmad, Muslim,
shalat dua kali dalam satu hari” itu, ialah: seseorang tidak boleh Tirmidzie mengesahkannya).
mengerjakan satu shalat wajib, kemudian setelah ia selesai mengulangi
lagi dengan niat wajib pula. Adapun orang yang mengulanginya
dengan berjama'ah, dan dengan niat sunnat karena mengikuti perintah
Nabi, maka hal itu tidak termasuk mengulangi shalat itu dua kali
dalam sehari. Sebab, shalat yang pertama sebagai kewajiban, sedang
yang kedua sebagai satu sunnat. Jadi, dalam hal ini tidak ada s. WOI 52 “1 bela! 3, AL WAIS, SAI OA
pengulangan shalat. Blake AN Jera PA Peni denah
Z AL OI
Se
2» 17977 AAL Ay DRERI LRR
i Aa KE NE N A
Pn, 3 IA Lak 2/ 21 LAM neh
16. BAB MENINGGALKAN JAMA'AH KARENA UDZUR
iaje Kak Oo GoGNI AAA YA JadS
L
810 811
dapi shalatnya, sedang hatinya bebas.” (R. Bukharie, dalam shaheh-
Sera al
A ,
575, a Aa ki
f aga a 7 nya).
Penjelasan:
RER
Syarih berkata: Perkataan "Ja memanggil (dengan): Shalatlah
2 P4
kalian di rumah kalian” itu, di dalam salah satu riwayat Bukhari,
1410. Dan dari Muslim, bahwa Ibnu 'Abbas (pernah) menyuruh dikatakan: Kemudian ia mengatakan pada akhirnya — yaitu sesudah
muadzdzinnya, pada (hari) Jum'ah, di hari hujan seperti ini. adzan — Ala Shallu fie Riha-likun, (Ketahuilah, bahwa kalian boleh
shalat di rumah!). Ini adalah satu penegasan, bahwa perkataan terse-
but diucapkan sesudah adzan.
aura AN
Ibnu Hajar berkata: Tetapi, mungkin untuk dikompromikan.
SEE
á
Ye rp Z 2
Yaitu bahwa maksud anjuran shalat di rumah itu adalah satu rukhshah
bagi orang yang mau menggunakan fukhshah tersebut. Dan ini diper-
L as Yan ol IKYa kuat oleh hadits Jabir.
DLIIL en
WA b 2SAS aaa a
a 17eg ? 97
jaa Syarih berkata: Hadits-hadits yang tersebut itu menunjukkan
adanya keringanan boleh tidak pergi ke (shalat) “jama'ah” dan
1411. Dan dari Ibnu 'Umar, ia berkata: Nabi saw. bersabda: ”"Jum'ah”, ketika waktu hujan, sangat dingin dan angin ribut,
” Apabila salah seorang di antara kalian sedang makan, maka jangan-
lah terburu-buru, sehingga ia sudah menyelesaikan hajatnya, sekalipun —000—
shalat itu sudah diigomati”. (HR Bukharie).
para
MA Pagi Laga NGANG 59 -VAY
A 2 LELI DALA
gya IA
4
atA IAT
d Po |
BIJIL GI OK KI
sa
|| $ 5s
. 39 Indo hey LL 29 alaba;
1413. Dan dari Abu Darda’, ia berkata: "Salah satu dari penger-
tian seseorang adalah mendahulukan hajatnya, sehingga ia mengha-
813
812
va
AAA
SAN
Tah 2 1415. Dan dari Abu Mas'uud, yaitu 'Uqbah bin 'Amr, ia berka-
ta: Rasulullah saw bersabda: "Hendaknya yang mengimami satu qaum
adalah yang lebih tahu tentang Al-Qur'an di antara mereka. Lalu jika
BAB-BAB MENGANGKAT IMAM DAN mercka sama dalam bacaannya, maka hendaklah yang lebih tahu
SIFAT PARA IMAM tentang sunnah (Nabi): lalu jika mereka sama (pengetahuannya)
tentang sunnah, maka hendaklah yang lebih dahulu hijrahnya; lalu jika
mereka sama dalam hijrahnya, maka hendaklah yang lebih tua
1. BAB ORANG YANG LEBIH BERHAK MENJADI IMAM umurnya, Dan janganlah sekali kal seseorang mengimami orang (lain)
dalam kekuusnannya, dan janganlah ia duduk di rumahnya (menem-
pati) tempat kehormatannya, kecuali dengan idzinnya.” (HR Ahmad
ASA do JJ psalas LL
2 Sg or dan Muslim)
AN
AA yanicKings Suk,
NO NG MAWI NGKAN GN
SAW Pe
814
815
KAA AAA AAA AN
1422. Dan dari Malik Al-Huwairits, ia berkata: Aku mendengar
u
r Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa ziarah kepada suatu qaum,
44 5. PLL maka janganlah ia mengimami mereka, dan hendaklah seorang dari
BAG A, ás MAWAN dans merekalah yang mengimami mereka.” (HR Imam yang lima, kecuali
Ibnu Majah).
PAN
27 MI
A AtaSer
174 AAA
1423. Dan w aaa oleh keumuman hadits yang diriwayatkan
dari Ibnu “Umar, yaitu bahwa Nabi saw. bersabda: ”Tiga golongan
akan mendapat siraman kasturi pada hari qiyamat, yaitu: Hamba yang
1421. Dan bagi Abu Daud, dikatakan: ”Dan kami, ketika itu,
memenuhi hak Allah dan hak tuannya; dan seorang laki-laki yang
hampir bersamaan tentang pengetahuannya.” mengimami satu qaum, sedang mereka rela kepadanya; dan seorang
laki-laki yang memanggil shalat lima waktu, pada setiap (hari dan)
malam.” (HR Tirmidzie).
Selia buayaAGM
3237 BEN
816 817
142A. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda: nya, bahwa tuan rumah yang mempunyai kedudukan dan imam masjid
”Tidak halal bagi seorang laki-laki yang beriman kepada Allah dan adalah lebih berhak menjadi imam daripada yang lain. Syarih berkata:
hari akhir (qiyamat), untuk mengimami suatu qaum, kecuali dengan Zhahirnya, bahwa orang yang berkuasa di situ lebih didahulukan
idzin mereka. Dan janganlah seseorang mengkhususkan do'a untuk daripada yang lain, sekalipun orang lain itu lebih banyak (hafalan)
dirinya sendiri, tidak untuk yang lain, karena jika ia berbuat begitu, tentang Al-Qur'an, lebih banyak pengetahuannya, lebih taqwa dan
berarti ia sungguh berkhianat kepada mereka.” (HR Abu Daud). lebih utama. Jadi seolah-olah, ia sebagai pentakhshish bagi hadits-hadits
yang sebelumnya.
Penjelasan: Perkataan “Barangsiapa ziyarah kepada satu gaum, maka
Syarih berkata: Perkataan ” Apabila mereka bertiga” itu, mafhum janganlah ia mengunami mereka, dan hendaklah seorang laki-laki dari
'adad (bilangan) di sini, tidak terpakai 1), karena beralasan dengan merekalah yang mengimami mereka” itu, Syarih berkata: Hadits itu
hadits Malik bin Al-Huwairits. menunjukkan bahwa orang yang diziyarahi (tuan rumah) adalah lebih
Perkataan "Dan yang paling berhak menjadi imam di antara berhak menjadi imam daripada orang yang berziyarah, sekalipun yang
mereka adalah yang lebih tahu tentang Al-Qur'an” itu, dijadikan berziyarah itu lebih mengerti atau lebih banyak (hafal) Al-Qur'an
alasan oleh orang yang berpendapat bahwa orang yang lebih tahu daripada orang yang diziyarahi. Dan anda tahu dari hadits terdahulu
tentang Al-Our'an, lebih didahulukan menjadi imam daripada orang (No. 1415), bahwa Abu Daud meriwayatkan dalam hadits Abu
yang lebih mengerti tentang hukum figih. Mas'uud dengan tambahan "Kecuali dengan idzinnya”. Dengan
demikian perkataan itu patut dijadikan sebagai tagyid bagi semua
Perkataan “Lalu jika mereka sama dalam bacaannya, maka jumlah yang tersebut di dalam hadits itu.
hendaklah yang lebih tahu tentang sunnah (Nabi)” itu, Syarih berkata:
Hadits ini menunjukkan bahwa kelebihan ilmu diutamaan dari kele-
bihan-kelebihan lain tentang agama. 2. BAB ORANG BUTA, HAMBA DAN BEKAS HAMBA
Perkataan ”Lalu jika mereka sama di dalam sunnah, maka SEBAGAI IMAM
hendaklah yang lebih dahulu hijrahnya” itu, Syarih berkata: Hijrah
yang lebih didahulukan dalam keimaman di sini, tidak terbatas pada
IILI 39y BII ARILO 210165 “kp
“hijrah” di zaman Nabi saja. Bahkan “hijrah” yang tidak akan terpu- = Men OA YA ake AAA
tus sampai hari giyamat, sebagaimana yang dituturkan oleh beberapa
dana ke Al al eta Sya
hadits. Dan begitulah pendapat Jumhur. Ka PESAN it
: abas tol SA Send
Perkataan "Lalu jika mereka sama dalam hijrahnya, maka hen- a Aap D
daklah yang lebih tua usianya” itu, Syarih berkata: Maksudnya, orang
yang lebih tua usianya dalam Islam, lebih diutamakan dijadikan imam. 1425. Dari Anas,
nas, bahwa Nabi saw. . ((pernah) menggantikan
i
Karena yang demikian itu, satu fadlilah yang diberikan kepadanya. kepada Ibnu Ummi Maktum (sebagai imam) dua kali, di Madinah
Dan yang dimaksud dengan perkataan “silman”, yaitu: Islam. Jadi Da O bersama mereka, padahal dia buta. (HR Ahmad dan Abu
orang yang lebih dahulu masuk Islam, lebih diutamakan daripada yang. aud).
Islamnya belakangan.
Perkataan ”Dan janganlah sekali-kali seseorang mengimami orang
(lain) di dalam kekuasaannya” itu, Imam Nawawie berkata: Maksud- MMI NG Sepa 0 LB gA 2 LIMA
ITA
Lo
AN
Jaa Ae ya eU AN
Ng ABG SA ANG gan JW kgElan
4 A 2 I
S Ee Sa
22, 7 Lg 1 3 Z
:
Gpr 3
1) Maksudnya, kalau kurang atau lebih dari tiga orang, tidak harus begitu. L
818 819
AH WA SAI
Gaga Abja ya Gea Jabg
Na “1 af I1 Lhe
RN KlauJa NYA
KARYA Es KAGWa
DIN wng GINAL DII 272 MARAA, 43
aa NG ae,ANA IA 2116 YAN Pn Ki Sara
= Wag 2 PA KPI
a
sA SRIAS QA 27 op
asi
a
YG gga
DIN Maa Nag MV
K)
sia
lebih banyak kekhusyu'annya daripada orang yang melihat. Akan tetapi
sebagian Ulama menguatkan bahwa keimaman orang yang melihat
itu lebih utama, karena ia lebih berhati-hati dalam menjaga dari najis.
Berbeda halnya menurut sinyalemen Al-Mawardie dari nashnya
34K UI 1. Bana YA Syafi'ie, bahwa keimaman orang buta dan orang yang melihat itu,
232
sama-sama tidak makruh. Karena masing-masing mempunyai kelebih-
an. Hanya saja, keimaman orang yang melihat itu lebih utama, sebab
BA ar’ KINA
yang lebih banyak dijadikan imam oleh Nabi saw. adalah orang-orang
ag + Kal
nana
awa yang melihat.
Syarih berkata: Hadits "Utban mempunyai beberapa faedah, di
1427. Dan dari Ibnu "Umar, ketika kaum muhajirin pertama
antaranya:
datang, mereka singgah di 'Ashbah, yaitu satu tempat di Quba’,
sebelum Nabi saw datang. Ketika itu, Salim maula (bekas hamba) Abu 1. Orang buta boleh menjadi imam.
Hudzaifah mengimami mereka, dan dia adalah orang yang paling 2. Boleh seseorang menyatakan tentang cacad yang ada dalam diri-
banyak (hafal) Al-Qur'an di antara mereka, sedang "Umar ibnul nya.
Khattab dan Abu Salamah bin Abdul Asad, berada di antara mereka. 3. Boleh tidak pergi ke jama'ah, karena hujan dan gelap.
(HR Bukharie dan Abu Daud). 4, Boleh membuat tempat khusus untuk shalat dalam rumah.
820
a Orang yang ziyarah ke suatu' tempat, boleh menjadi imam di situ, 1430. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
apabila dia itu seorang imam yang besar. da: “Pilihlah imam-imam kamu dari orang-orang baik kamu, karena
Sa Boleh bertabarruk kepada tempat-tempat yang pernah ditempati sesungguhnya mereka itu duta kamu, tentang apa-apa yang antara
shalat oleh Nabi saw. 1) | kamu dengan Tuhan kamu.” (HR Daraguthnie).
7. Hendaknya orang yang lebih tinggi kedudukannya mendatangi
undangan dari orang yang lebih rendah kedudukannya.
8. Dan lain sebagainya.
aa
29 7 ae
Ai baANI JJ Gg A
dat
IPDA ye
YON II ANE A 4ia, uh
Syarih berkata: Peristiwa keimaman Salim dan Abu ‘Amr itu,
dijadikan dali! (alasan) oleh Mushannif untuk menunjukkan bahwa
DG laty gdt 1 Lai SAT PAN
hamba boleh menjadi imam dalam shalat. Va Ine JAYA La AA
a
GA PST AAN,
ALI”, tni“1 Ig 2), Z 2, LE Pd
3. BAB ORANG FASIQ JADI IMAM
£
$
BN
r
=
SS Ji AS Ga
2 L
7
WANA
AKA A
AN
NA 39 4 AGI AH
GA
3 6 Er &ana
Li
31714 74 HA 1431. Dan dari Makh-hul, dari Abu Hurairah, ia berkata: Ra-
2U aio
| VI 3 ak) pb egak sulullah saw. bersabda: ”Berjihad itu wajib atas kamu bersama setiap
pemimpin, apakah dia pemimpin yang baik atau yang durhaka, dan
1429. Dari Jabir, dari Nabi saw., ia bersabda: "Janganlah sekali- shalat itu wajib atas kamu di belakang setiap muslim, apakah dia itu
kali seorang perempuan mengimami laki-laki; dan jangan seorang orang yang baik atau yang durhaka, sekalipun dia melakukan dosa-
baduwy (mengimami) muha-jir; dan janganlah sekali-kali seorang dosa besar.” (HR Abu Daud, dan Daraguthnie meriwayatkan sema'na
pendurhaka mengimami orang mu'min, kecuali karena paksaan dari dengan itu. Dan ia berkata: Makh-hul tidak bertemu dengan Abu
penguasa yang ditakuti cambukannya atau pedangnya.” (HR Ibnu Hurairah) 1)
Majah).
KAKEITA A NAN 5 : 4
N Getaran
=>
1) 'Utban dalam hadits itu, hanya mengundang Nabi saw. untuk shalat di rumahnya, 1) Jadi hadits ini mungathi', berarti dioif. Abdul Kariem Al-Bakka' adalah orang
tidak ada di situ persoalan tabarruk. Bahkan "Umar Ibnul Khattab, pernah mela- yang tidak bisa diterima riwayatnya. Dan Al-Baihagie berkata: Hadits-hadits dalam
rangnya. Lihat "Fat-hul Barie” 1:450, dan Risalatus-Syirk, hlm. 95. bab ini, semuanya sangat lemah. Lihat Nailul Authar, 3: 173-174.
822 823
1432. . Dan dari Abdul Kariem Al-Bakka-ie, ia berkata: "Aku
menjumpai sepuluh orang dari shahabat Nabi yang semua itu shalat di
Miang imam-imam yang durhaka.” (HR Bukharie, di dalam Tarikh- Kay KA
"3 NANs
nya
Penjelasan:
KSAnna IGêh ras. Gang
CAK:
Syarih berkata: Telah terjadi ijma” fi'lie dari kalangan shahabat PARA sa,ya: DKs GEE, 4
yang masih hidup, bersama tabi'ien, yang mendekati sebagai ijma'
gaulie: bahwa mereka shalat di bekalang imam yang durhaka. Karena S
JIA
Ng 01
JD’ X7? 172
EET loreaal ondas oBEES
para penguasa pada masa itu, adalah juga sebagai imam shalat yang PR
lima waktu. Jadi orang-orang pada waktu itu, imamnya tidak lain
adalah para penguasa, di setiap daerah yang ada penguasanya. Negara aa £ 534 Iu ato 16 PAPAN
kang AM bag
pada saat itu di bawah dinasti Bani Umayyah, dan keadaan mereka gn Some DL Ta aa
serta para peguasanya.sudah bukan rahasia lagi.
Pa7 BeaAA, MAN
Pn
A AIE
Selanjutnya Syarih berkata: Wal-hasil, pada dasarnya tidak ada
persyaratan (bagi imam itu) harus adil. Dan setiap orang yang sudah
EA A a Deh
sah shalatnya untuk dirinya, sah pula untuk orang lain. 2765 Sa
Ketahuilah, bahwa letak perselisihannya, hanya dalam segi sahnya HE WE NA bWAN
berjama'ah, di belakang seorang imam yang tidak adil. Adapun
tentang kemakruhannya, tidak menjadi perselisihan lagi.
Perkataan “Janganlah sekali-kali seorang perempuan mengimami
1433. Dari 'Amr bin Salamah, ia berkata: Ketika terjadi perang
laki-laki; dan jangan seorang baduwy (mengimami) muha-jir” itu,
Syarih berkata: Maksudnya, bahwa orang Arab Baduwy yang tidak Fathu-Makkah, setiap kelompok cepat-cepat datang kepada gaumnya
berhijrah, tidak boleh mengimami orang yang pernah hijrah. Sebagai- karena ke-Islam-an mereka, dan ayahku cepat-cepat (datang kepada)
mana telah dituturkan terdahulu, bahwa orang yang berhijrah lebih gaumku karena ke-Islam-an mereka. Lalu ketika ia datang, ia berkata:
dahulu itu, lebih diutamakan (menjadi imam) daripada yang berhijrah ”Benar-benar aku datang kepada kamu dari Nabi saw.” Maka
belakangan, lebih-lebih yang tidak berhijrah. bersabdalah Nabi: ”Shalatlah kamu, shalat ini di waktu ini, dan shalat
ini di waktu ini; kemudian apabila (waktu) shalat telah tiba, maka
adzanlah salah seorang di antara kamu, dan hendaklah mengimami
4. BAB ANAK-ANAK MENJADI IMAM kamu yang paling banyak (hafal) Al-Qur'an di antara kamu”. Lalu
mereka melihat-lihat, tetapi tidak ada seorang pun yang lebih banyak
k adla NIP 37 BEK Es LAPIS 373 (hafal) Al-Qur'an kecuali aku, karena aku (pernah) belajar dari para
AA LAGUAA pap -NY (shahabat) yang datang, lalu mereka mengajukan aku untuk menjadi
-” imam mereka, padahal (ketika itu) aku (baru) berumur enam atau
Ka 061
KP AWAN
2474 Pk z get 4 A tujuh tahun, dan aku memakai burdah yang apabila aku sujud terbu-
kalah (pantatku). Lalu berkatalah seorang perempuan dari qaum itu:
Z Mengapakah kalian tidak menutupi dari pandangan kami, pantat imam
D Imam
Imam Bukharie
Bu mempunyai 3 kitab: 1. Shaheh Bukharie. 2. Adabul Mufrad dan
kahan itu? Kemudian mereka membeli (kain), lalu memotong kemeja
3. At-Tarikh. Hadits-hadits Bukharie yang terdapat pada dua kitabnya yang akhir untukku, maka aku tidak pernah gembira karena mendapatkan
ini, sebagian besar lemah.. sesuatu, sehebat kegembiraanku karena mendapatkan kemeja itu.
(HR Bukhari).
824
825
Pe IC YA SIN AG AN 16
a majad PERANANYAA
wi | isAp IA IIP g
ML baa Aa NG pe og = (A)
1434. Dan Nasai meriwayatkan seperti itu, “Amar berkata dalar c> iima Pot =
riwayatrya: "Aku mengimami mereka, padahal aku (ketika itu)
berumur delapan tahun.” 1436.c. Dan dari Ibnu “Abbas, ia berkata: "Janganlah anak-
anak menjadi imam sehingga ia- baligh”. (R. A-Atsram, di dalam
POP kal heh Sunan-nya).
KE El Tatan al Ab SobgilaNING
êsd Penjelasan:
TA koin
ke de Tya Syarih berkata: Perkataan “Lalu mereka mengajukan aku” itu,
menunjukkan bahwa anak kecil boleh menjadi imam. Dasarnya ialah,
1435. Dan Abu Daud meriwayatkan, “Amr berkata dalam keumuman sabda Nabi saw.: Hendaklah mengimami kamu orang yang
riwayat itu: "Padahal aku (ketika itu) berumur tujuh atau delapan lebih banyak (hafal) Al-Qur'an di antara kamu.”
tahun” Ahmad bin Hanbal berkata: Dalam hal ini, tidak sepengetahuan
Dan (juga) Imam Ahmad meriwayatkan, tapi tidak menyebutkan Nabi saw. Dan disanggah, bahwa keimaman anak kecil itu, terjadi
umurnya. pada saat turunnya wahyu, dan tidak adanya tagrier terhadap satah
seorang shahabat itu, berarti keliru. Karena itu, ia beristid-lal dengan
hadits Abu Sa'ied dan Jabir, yang menyatakan:
3: 3, Ya
pan aa AAA 3 Karan
2 AEN Suu 1411 puja,
Ya Ar
Le1
Je PA
A
(Kami melakukan 'azl,
1436.b. Dan dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: ”Janganlah anak- 5. BAB ORANG MUQIEM BERMA'MUM KEP? DA MUSARIP
anak menjadi imam, sehingga sampai usia dikenai hukum had.” 1)
NISNIG #ora A
(R. Al Atsram, di dalam Sunannya).
826 827
3G AIr G ac ` diperselisihkan. Sehingga Syarih berkata: Dan yang menunjukkan
A5. SARA bolehnya ialah, apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal,
ANGE SG GG
di dalam Musnadnya, dari Ibnu 'Abbas. Sesungguhnya ia (pernah)
ditanya: Bagaimana musafir shalat dua raka'at kalauiamunfarid, dan
empat raka'at kalau ia berma'mum kepada orang yang inugiem? Maka
AMA tas
og, er 27 Pa, jawabnya: Yang demikian itu sudah menurut sunnah. Dan dalam satu
€ Ka aa pasa lafazh, dinyatakan: Yang demikian itu sudah menurut sunnah Abul-
Oasim.
LP APTUKIS A 31 KOMA WAN
oa gk)
23
NASA ubanKE
KEN
berdirilah, lalu shalatlah kalian dua raka'at lagi, karena kami ini
| ol y ni
orang-orang musafir.” (HR Ahmad).
a Ae g P4
K fi i P
JAS IK & pn AG MG 16
NN 1438. Dari Jabir, bahwa Mu'adz pernah shalat 'isya yang akhir
EIAN K Ki an
Pb o Ke LL,
ro A er
1) bersama Nabi saw., kemudian ia kembali kepada qaumnya. Lalu ia
mengerjakan shalat itu lagi bersama mereka. (R. Ahmad, Bukharie
dan Muslim).
Asad A PALA SS
828 829
bersama qaumnya dengan memendekkan; serta shalat bersama Nabi
saja, tanpa memendekkan. Dan hadits tersebut tidak menunjukkan
apa yang dimaksud oleh penyanggah, yaitu melarang orang yang shalat
wajib berma'mum kepada orang yang shalat sunnat. Benar, demikian
kata Mushannif, yang komentar lengkapnya sebagai berikut:
Hadits itu, memang telah dijadikan alasan oleh sebagian orang
yang tidak membolehkan orang yang shalat wajib, berma'mum di
belakang orang yang shalat sunnat. Ia berkata: Karena hadits tersebut,
FELIZA NA PPA NA menunjukkan bahwa Mu'adz, kalau ia sudah shalat bersama Nabi, ia
Lal NG Lc WAN ” DaN gan) Nas tidak boleh mengimami (qaumnya). Dan menurut ijma', tidak terla-
rang kalau shalat sunnat bersamanya. Jadi jelas dapat diketahui,
5 AL Aw E AG ro A
13 lag = Laga Maa Ag L bahwa yang dimaksudkan sabda-Nabi itu adalah shalat wajib. Dan
orang yang shalat bersamanya, harus berniat shalat sunnat.
1440. Dan dari Mu'adz bin Rifa'ah, dari Sulaim, seorang laki- Syarih berkata: Kalau sudah diterima, bahwa demikian!ah maksud
laki dari Bani Salamah: Sesungguhnya ia datang kepada Nabi saw., sabda Nabi tersebut, maka tambahan hadits yang berbunyi "Shalat
lalu ia berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya Mu'adz bin Jabal datang tersebut baginya (bagi Mu'adz) sunnat, sedang bagi mereka wajib” itu,
kepada kami setelah kami tidur, sebab kami sibuk dengan pekerjaan- adalah lebih kuat sanadnya dan lebih tegas ma'nanya.
pekerjaan kami di siang hari, lalu ia memanggil shalat, lalu kami Selanjutnya Syarih berkata: Di antara sanggahannya lagi ialah:
keluar kepadanya, tapi ia memanjangkan (shalatnya) atas kami. Bahwa shalat wajib di belakang orang yang shalat sunnat itu termasuk
Kemudian Rasulullah saw. bersabda: "Ya Mu'adz, janganlah engkau menyalahi (imam). Padahal Rasulullah saw. telah bersabda:
jadi tukang fitnah. Mungkin engkau shalat kerang aku, ataukah (Yang artinya: "Janganlah kalian menyalahi
engkau pendekkan (shalatmu) bersama gaum-mu.” (HR Ahmad). imam kalian.” Sanggahan ini dibantah: Bahwa yang dimaksud ”me-
nyalahi imam yang telarang itu” adalah sudah ditegaskan oleh sabda
Nabi yang redaksinya sebagai berikut: i
Penjelasan: | (Artinya: ”Karena itu jika imam (sudah) takbir, maka takbirlah kali-
Syarih berkata: Ketahuilah bahwa riwayat pertama (No. 1438) an, ... dst.”). Dan seandainya diterima, bahwa hadits yang melarang
dan riwayat kedua (No. 1439) yang menegaskan bahwa shalatnya ma'mum menyalahi imam tersebut itu, mencakup semua perbuatan
Mu'adz bersama gaumnya itu sunnat, kedua riwayat tersebut menun- yang menyalahi imam, tentu hadits Mu'adz dan yang serupa, kedu-
jukkan bahwa orang yang shalat wajib, boleh berma'mum kepada dukannya sebagai takhshish (pengecualian).
orang yang shalat sunnat. Akan tetapi pendapat ini, disanggah dengan
berbagai sanggahan, di antaranya:
7. BAB MA'MUM DUDUK DI BELAKANG IMAM
Sabda Nabi yang menyatakan ”Mungkin engkau shalat kaga
aku, ataukah engkau pendekkan (shalatmu) bersama gaum-mu itu, YANG BERDIRI
menurut At-Thahawie, maksud sabda Nabi tersebut ialah: Mungkin
AAS NA TENIS
IS SE NGU
nata ha 3G ti KL flo
engkau shalat bersama aku, tetapi tidak shalat bersama gaum-mu: dan
mungkin engkau pendekkan (shalatmu) bersama gaum-mu, tetapi
TE BN KS AA
AK a AE Gak aL AN
tidak shalat bersama aku. Sanggahan ini dibantah: Bahwa tujuan yang
terkandung dalam sabda Nabi tersebut ialah, bahwa Nabi saw.
memberi idzin kepada Mu'adz untuk shalat bersama Nabi, dan shalat" f Sa AS
aP-= w
es No, Ae
.
ga
830
831
1441. Dari Anas, ia berkata: Nabi saw. (pernah) shalat ketika 1443. Dari “Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. (pernah) shalat
sakit, di belakang Abu Bakar, dengan duduk dalam satu pakaian yang di rumahnya, sedang ia dalam sakit, lalu ia shalat dengan duduk. Dan
diselempangkan. (HR Tirmidzie, dan ia mengesahkannya). ada satu gaum shalat di belakangnya dengan berdiri. Lalu Nabi
memberi isyarat kepada mereka "Hendaklah kalian duduk”. Lalu
ola LL ENG) NGGAK ON ketika (sudah) selesai, Nabi bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadi-
APA AR asoa NAN kan supaya diikuti, karena itu apabila ia (sudah) ruku', maka ruku'lah
BIS Ie KA KE
SERAH a Go A, TAN PEP, kalian, dan apabila ia (sudah) mengangkat kepala, maka angkatlah
kepala kalian, dan apabila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah
kalian dengan duduk (pula)!” (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim).
Ga
Ata ola, iga
1442. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Nabi saw. (pernah) shalat di
A PE SKIP 2 Pl Pe (art
belakang Abu Bakar, ketika sakit yang membawa wafatnya, dengan
duduk. (HR Tirmidzie, dan ia mengesahkannya).
LINEE ooh Waaa IG molor) Ntt
rd
N
TAAT NGA LG L BIL 5
A AAA 75, 2
Penjelasan: Keling La Aa AENG |
Syarih berkata: Dua hadits tersebut, menunjukkan bahwa yang
menjadi imam dalam shalat itu adalah Abu Bakar. Sesungguhnya
riwayat-riwayat yang menceritakan tentang hal itu, berbeda-beda, dari
E
BLI
IA
ael
N3
KGKAE
KALANA TA
1
Nb ba
asa MaELAS
TA
radi u ag
8. BAB MA'MUM YANG BISA BERDIRI HARUS DUDUK, 1444. Dan dari Anas, ia berkata: Nabi saw. (pernah) jatuh dari
KARENA IMAM DUDUK kuda, lalu terkupas (kulit) lambung kanannya, lalu kami datang
kepadanya (untuk) menjenguk, lalu waktu. shalat tiba. Lalu (Nabi)
(2 a b UP MAKA shalat dengan duduk bersama kami, maka kami (pun) shalat dengan
TOZLA | De
sas A ya jae la geNAN duduk di belakangnya. Kemudian ketika sudah selesai shalat, Nabi
bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadikan supaya diikuti; karena
aa ar AS anaa kaaJa gun itu apabila ia (sudah) takbir, maka takbirlah kalian: dan apabila ia
DHYAN
9
g PA
UU
P2
g ETS?OP
2
(sudah) sujud, maka sujudlah kalian, dan apabila ia (sudah) mengang-
knt kepala, maka angkatlah kepala kalian: dan apabila ia (sudah)
BUSA
LAI)
Gn JS AA AMA
A
GEA
I A
176 AS 143 mengucapkan "SAMYALLAHU LIMAN HAMIDAH”, maka ucap-
kanlah "RABBANA WA LAKAL-HAMDU”: dan apabila ia shalat
dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk seluruhnya!”
miaTA
gx
PAYAA LL
7 7
Nat NAN
GAYA ANG (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim).
832 833
SP o A
EN AE
A 6x. Ko w N
No shahabat datang kepadanya (untuk) menjenguk, lalu Nabi shalat
r dengan duduk bersama mereka, sedang para shahabat (shalat) dengan
DIA r
L AS ah MA
PAS E Da 91 Gol al 4 R
ai 2
r
berdiri. Kemudian ketika waktu shalat yang lain tiba, Nabi bersabda
kepada mereka: ”Berma'mumlah kalian kepada imam kalian; karena
ERE
S IN ET @ itu jika ia shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian dengan berdiri,
P Mas aa
gA lalo?
a kras AI dan jika ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan
NAK II 2203 or IE ` KL duduk!”
a
Tek
PAN WA AAN AA
AA LPAA A Se
WAMA AN i
Ali ) G IIo BM
KPA Z Ia INGGA SU SL y Pi Ki
EE NG. ge Laoag SH
karena itu jika ia shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian dengan 1
-
24, 2 GLL j
KANAAN
NAD Ka A KH E C
berdiri, dan jika ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan GO sal! R
duduk.”
ENG
27 ILL D
O
L IIDOL KG
yeyi na ang KAI, ALA
#3993, WK z
Pd 13 1
A MAN PUJI ak
2 (Dea 121 SA 2 LI YO BDING,
Salam Kasan bAnas La SN GAN Sga Sya
1447. Dan dari Jabir, ia berkata: Rasulullah saw. (pernah)
110 CP MU AMER TAB AI BAB TANGI Ig mengendarai seekor kuda di Madinah, lalu (kuda) itu melemparkan-
kag AI TG PA Penan Pa nya ke pokok batang kurma, sehingga telapak kaki Rasulullah
sP terkupas. Lalu kami datang kepadanya untuk menjenguk, lalu kami
DA ` ,
e Laba
YAN gas
ATA3
KLB,
Sk AR
PAE KATA
MISA
jumpai Nabi di sebuah kamar “Aisyah sedang shalat dengan duduk.
| Jabir berkata: Lalu kami berdiri di belakangnya, lalu Nabi membiar-
kan kami. Kemudian kami mendatanginya sekali lagi untuk menje-
PNP
KkA | OAT2 MTA
- Daa
IKn
| nguknya, lalu Nabi shalat wajib dengan duduk, lalu kami (shalat)
salaga lab Acli bel, berdiri di belakangnya, lalu Nabi memberi isyarat kepada kami, lalu
kami duduk. Kemudian ketika sudah selesai shalat, Nabi bersabda:
1446. Dan bagi Ahmad, di dalam Musnadnya, ia berkata: ”Jika imam shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan
Yazied bin Harun menceritakan kepada kami, dari Humaid, dari duduk, dan jika imam shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian
Anas, bahwa Rasulullah saw. terkupas telapak kakinya, lalu ia duduk
dengan berdiri, dan janganlah kalian berbuat sebagaimana perbuatan
di sebuah kamarnya, yang tangganya dari batang kurma, lalu para
penduduk Persi terhadap pembesar-pembesarnya.” (HR. Abu Daud).
834
835
Penjelasan: DUA P Isr b 2 va a
Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut dijadikan dalil oleh orang- BAAK, Ig lan WA NIAT PA Jaw
orang yang berpendapat bahwa ma'mum harus shalat dengan duduk, B 12 933 902 YOZ KENALAN
kalau imam shalat dengan duduk, sekalipun si ma'mum tidak 'udzur. — ghs ALAN NI anya)Anyer
Golongan yang berbeda pendapat telah menolak hadits bab ini ^ # WA 5 LIP
dengan beberapa sanggahan. Di antaranya mengatakan bahwa hadits
tersebut mansukh, sebab Nabi saw. shalat bersama orang banyak Jeda ana
ketika sakit yang membawa wafatnya itu, dengan duduk, sedang
1449. Dan dari Sa'ied bin Jubair, ia berkata: Pernah Ibnu
mereka dengan berdiri. Akan tetapi Imam Ahmad menolak keman-
“Abbas dalam satu perjalanan bersama beberapa shahabat Rasulullah
sukhannya perkara itu dengan riwayat tersebut. Dan ia mengkompro-
saw., di antaranya “Ammar bin Yasir, lalu mereka mengajukan dia
mikan kedua hadits itu, dengan mendudukkannya pada dua keadaan:
(sebagai imam) karena dekatnya ikatan keluarga dengan Rasulullah
Pertama, apabila imam memulai shalat dengan duduk karena suatu
saw. Lalu pada suatu hari 'Ammar shalat bersama mereka, lalu ia
penyakit yang bisa diharapkan kesembuhannya, maka ketika itu orang
yang shalat di belakangnya harus dengan duduk. Kedua, apabila imam tertawa dan memberitahu kepada mereka, bahwa ia habis mencampuri
memulai shalat dengan berdiri, maka para ma'mum harus shalat di hambanya bangsa Rum, lalu ia shalat bersama mereka, padahal ia
junub yang (menghilangkan hadatsnya itu dengan) bertayammum.
belakangnya dengan berdiri, baik ada sesuatu sebab mendadak yang
(R AlAtsraam).
mengharuskan imam dalam mienyelesaikan shalat dengan duduk atau
tidak. Kompromi ini dikuatkan, karena pada asalnya kemansukhan Hadits ini dijadikan alasan oleh Imam Ahmad dalam riwayatnya.
tidak ada. Selesai, dengan ringkas.
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits “Amr bin Al-'Ash itu, telah terdahulu
9. BAB ORANG YANG WUDLU' BERMA'MUM KEPADA dalam bab ”Orang junub bertayammum karena takut dingin”, dalam
ORANG YANG TAYAMMUM Kitab Tayammum. Dalam hadits itu disebutkan, bahwa ia mimpi
keluar air mani pada suatu malam yang dingin, lalu ia tayammum,
PE L 1219 Wadi DA 2? kemudian ia shalat shubuh dengan rekan-rekannya. Kemudian ketika
aji
Ja =l Sak piSuda
. ape
pega s SMA
ò mereka datang kepada Nabi saw. mereka tuturkan peristiwa itu
kepadanya, maka bertanyalah Nabi: Ya "Amr, betulkah engkau shalat
Widdi TA bersama rekan-rekanmu, padahal engkau junub? Lalu 'Amr menja-
a wab: Aku teringat firman Allah yang bunyinya: ”Dan janganlah kamu
membunuh diri-diri kamu.” Lalu Rasulullah saw. tertawa dan tidak
1448. Hadits 'Amr bin Al-'Ash, dalam peristiwa pertempuran berkata sepatah kata pun. Tagrier Nabi ini, dijadikan alasan oleh
Dzatus-Salasi!, telah dikemukakan terdahulu. orang yang berpendapat bahwa sah shalatnya orang yang wudlu” di
belakang orang yang tayammum. Ini, dikuatkan oleh riwayat Dara-
guthnie dari Al-Barra?, bahwa Rasulullah saw. bersabda:
2 FFIA an,
KENALee a KN Kanye esMAI 2e
NA ahai. TAI
Sispisa)
yi 3s 151
MAHU ae 59?
ppWA a 9
836 837
Pd CA ar r MA 23237
Artinya: "Apabila imam shalat bersama satu qaum, sedang ia tidak
MONETA S ya mei mencukupi
wudlu’, maka shalatnya pi (bagi)i mereka, akan tetapi ia
GE
AS yan
SIT NA, L Ss a 121
„DiDi dalam
€ 4 sanad hadits
l ini, ; terda pat rawi i yang matruk, yai - Hape Ngap AA JE E SA
waibir bin Sa'ied. Dan di samping itu, sanadnya munqathi' aa
Selanjutnya Syarih berkata: Di antara riwayat-riwayat yan bin Sa'd, ia berkata: Aku mendengar
1451. Dan dari Sahl
menguatkan tentang bolehnya orang yang berwudlu' shalat di nara penanggung jawab, karena itu
Rasulullah saw. bersabda: “Imam itu
orang yang tayammum itu, ialah atsar (hadits) yang diriwayatkan d i baik bagi mereka: dan jika ia
apabila ia baik, maka baik baginya dan
Ibnu "Abbas, yang dibawakan oleh Mushannif si yang menanggung, ya'ni bukan
berbuat kesalahan, maka dia sendiri
Majah).
mereka yang menanggung.” (HR Ibnu
dia pernah shalat bersama
4 10. BAB BERMA'MUM KEPADA IM AM YANG SALAH KAREN Dan shah dari Ibnu "Umar, bahwa mengulangi
tidak tahu, lalu ia
orang banyak, padahal ia junub, tapi
MENINGGALKAN SYARAT ATAU KEWAJIBAN a ulangi. Demikian juga dari
PADAHAL IA TIDAK TAHU i shalatnya, sedangkan mereka tidak meng
“Utsman, ia pernah begitu.
menurut ceritanya sendiri.
Dan diriwayatkan pula dari “Alie,
K rb dg MBA L4
29 LLa NB
YER WAN WA Ak
Semoga Allah meridlai mereka semua.
|
KADEWAN GAN Iyan JÊNG ra Ge NGO
: PPPA PA : at
5 AP UP loh) an yasa NG TE ? GA
Penjelasan:
t bersama kalian, karena
Perkataan “Mereka (para imam) itu shala
dan baik bagi mereka,
, 1450. Dari i Abu FHurairah, £ ia berkata: È Rasulullah saw. bersabda: itu jika mereka benar, maka baik bagi
kamu
kamu dan tidak baik bagi
ang (para imam) shalat bersama kalian, karena itu jika a dan jika mereka salah, 'maka baik bagi
Hadit s ini menolak orang yang
nar, maka baik bagi kamu dan baik bagi mereka; dan jika mereka mereka” itu, Ibnul Mundzir berkata:
shala tnya imam, maka rusak
salah, maka baik bagi kamu dan tidak baik bagibagi mereka.” P (HR Ahmad
Pa beranggapan, bahwa apabila rusak
nya.
pulalah shalatnya orang yang di belakang
maksudnya: berbuat
Syarih berkata: Perkataan "akhtha” itu aja”, sebab
lawannya ”seng
kesalahan. Tapi bukan kesalahan yang
itu, tidak berdo sa.
kesalahan yang tidak disengaja
kn bahwa, boleh shalat
Al-Muhallab berkata: Hadits itu menunjuk
LA sng ea a
. 2 121 NGADI 327 SAE IF 2 913
pun imam yang durhaka. Al-
di belakang imam yang tha'at (baik), atau shalatnya
2 # £
Baghawie menjadikan hadits itu sebagai dalil, bahwa
tetap shah. Hanya si imam
K AA eoa ai,
al pd. ma'mum di belakang imam yang hadats,
NG 2,
LA gn ht taat INI yen
839
838
A WA MW AA path NGAYA AA
madzhab Syafi'ie, dengan syarat yang menjadi imam itu harus khalifah SJ» 2 z
FN
w a
Aga IeDot Hua .
atau wakilnya.
Z pet D
Tetapi yang paling shah menurut mereka, ialah boleh berma'mum SALAK, JAN
kepada imam yang salah, kecuali si ma'mum itu tahu bahwa imam itu
meninggalkan yang wajib. Di antara mereka, ada yang menjadikan
hadits tersebut sebagai dalil bolehnya berma'mum kepada imam yang 1453. Dan Abu Daud berkata: Ayub, Ibnu 'Aun dan Hisyam,
salah secara mutlak. Inilah menurut zhahir hadits itu. Dan dikuatkan (mereka semua) meriwayatkan hadits itu dari Muhammad, dari Nabi
oleh riwayat yang dibawakan oleh Mushannif, tentang apa yang saw., ia berkata: Lalu Nabi takbir, kemudian memberi isyarat kepada
pernah dialami oleh ketiga khalifah (yaitu, "Umar, "Utsman dan 'Alie). orang banyak: Hendaklah kalian duduk! Kemudian Nabi pergi, lalu
Perkataan ”Dan jika ia berbuat kesalahan, maka dia sendiri yang mandi. 1)
menanggung” itu, menunjukkan bahwa imam, apabila ja melakukan
kesalahan, misalnya ia masuk dalam shalatnya dengan meninggalkan
rukun atau syarat dengan sengaja, maka ia berdosa. Sedang para
ma'mum, yang shalat di belakangnya, sama sekali tidak menanggung PLE 27379773 a 3997 9 DL 277
kesalahan sang imam tersebut. Sus KaryaYA Tn NG genya jr T)-Ntot
Ne! G
> AAKS
siaangah
IR f Ia Gak
rg 133 PS
> j Sa
11. BAB HUKUMNYA IMAM KALAU IA INGAT BERHADATS
ATAU DIA MEMBATALKAN SHALAT KARENA HADATS Poy sy 2 SPORIJI AA KA ON 7” III 2 CA
Se WAWAN Jaki 2
BELA MTA Ka toy
IL “0, LA LA AA MBA
ERLA AWAN NA bye
3, Kena
TI Kena, P Kabid 214
DPP ja. KI Aoh wi 1454. Dan dari 'Amr bin Maimun, ia berkata: Sesungguhnya aku
benar-benar berdiri, tidak ada antara aku dan “Umar — pada pagi hari
al NA GA3 JaKeras ia ditimpa musibah — melainkan “Abdullah bin 'Abbas. Lalu ia tidak
(kerjakan) melainkan takbir, lalu aku dengar ia berkata: "Aku
1452. Dari Abu Bakrah, bahwa Nabi saw. memulai shalat, lalu dibunuh — atau dimakan~ anjing”, ketika anjing itu menikamnya 2)
ia bertakbir, kemudian ia memberi isyarat kepada ma'mum: Hendak- dan "Umar menggantikan kepada 'Abdurtahman bin Auf, lalu ia
lah kalian tetap di tempat! Kemudian Nabi masuk. Kemudian ia keluar mengajukannya, lalu 'Abdurrahman shalat bersama mereka dengan
(kembali) sedang kepalanya meneteskan air, lalu shalat bersama shalat yang pendek. (Riwayat ini, diringkas dari riwayat Bukharie).
mereka. Kemudian ketika sudah selesai shalat, Nabi bersabda:
Sesungguhnya aku adalah manusia sebagaimana kalian, dan sesung-
guhnya aku (tadi) junub.” (HR Ahmad).
1) Hadits ini mursal, karena Muhammad (bin Sierien) ini tidak pernah bertemu Nabi
Hrg z SA UU LI NU saw.
2) Anjing di sini, ialah Abu Lu'lu'ah (orang Majusi) si pembunuh Khalifah "Umar.
xKANA Be ola MG, KA MN
841
840
5 PIK 22L ILII, E7 en MR
Z #yJa no itu betul. Tetapi apabila tidak, maka riwayat Bukharie Muslim adalah
Sera wu at a 100 yang lebih shaheh.
aga gen Je SAR Perkataan "Lalu ia mengajukannya, kemudian Abdurrahman
ASA Ína Bapa Ih shalat bersama mereka”, hadits "Umar ini lebih jauh akan disebutkan
secara lengkap dalam "Kitab Washiyat”, berikut pembicaraannya.
Hadits itu, menunjukkan diperbolehkannya menggantikan imam,
1455(a). Dan dari Abu Ruzain, ia berkata: Pada suatu hari 'Alie
-
ketika imam ada 'udzur mendadak. Berdasarkan tagrier shahabat
r.a. shalat, lalu ia mimisan (keluar darah dari hidung), lalu ia meme-
kepada perbuatan "Umar itu, di samping tidak ada seorang shahabat
gang tangan seseorang, lalu ia memajukannya (sebagai imam),
pun yang mengingkarinya. Berarti hal ini, terjadi dengan ijma'.
kemudian ia salam. (R. Sa'ied, di dalam Sunan-nya).
Demikian juga perbuatan “Alie, dan tagrier mereka terhadapnya.
842 843
GAMA) Lg A)
2 SIAP ng PIT
SAAD ak é a NEG yana as NG
NUN),
bersabda: ”(Ada) tiga golongan yang shalat mereka tidak bisa melam-
paui telinganya, yaitu: Hamba yang lari dari tuannya sehingga ia
kembali; seorang isteri yang tidur, padahal suaminya marah kepada-
nya; dan imam suatu qaum, padahal mereka tidak suka kepadanya.”
(HR Tirmidzie). BAB-BAB LETAK IMAM DAN MA'MUM,
SERTA HUKUM-HUKUM SHAF
Penjelasan:
1. BAB KALAU MA'MUM ITU SEORANG DIRI DI SEBELAH
Syarih berkata: Hadits-hadits dalam bab ini, antara satu dengan
KANAN IMAM, DAN KALAU DUA ORANG KEATAS DI
lainnya saling menguatkan, sehingga dapat dijadikan dalil untuk BELAKANG IMAM
mengharamkan seseorang mengimami suatu qaum, yang mereka tidak
suka kepadanya. Dan segi yang menunjukkan keharamannya ialah,
dang LOA
BA ain | LE EA £ MA IS F A
tidak diterimanya shalat itu. Dengan sindiran bahwa shalatnya itu,
tidak bisa melapaui telinganya, serta bakal dila'nat orang yang
In jangka E EE
5 J ar gA 0g, R | n773 sers 272
Ji
mengerjakan yang demikian itu. Ahad Ie enane Sa
ado Kolong kemah
Yang berpendapat haram ini, sebagian golongan. Sedang golong-
ar
an lainnya, berpendapat.makruh. Sekelompok dari kalangan ahli ilmu, PLIE par 23 IT IP 3$ Y A 9171 aé A,A
se
AIA
IPL IA
LAPAN
LSLS
a
ALAN
PIL mn
IYAR Ca kali
ng g
845
patkan aku di sebelah kanannya, dan menempatkan perempuan itu di
1459. Dan dalam satu riwayat, dikatakan: Rasulullah saw. belakang kami. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
berdiri untuk shalat, kemudian aku datang, lalu aku berdiri di sebalah
kirinya, lalu Nabi mengambil tanganku, lalu ia memutar aku sehingga
ia menempatkan aku di sebelah kanannya. Kemudian Jabbar bin
Shakhr datang, lalu ia berdiri di sebalah kiri Rasulullah saw. lalu Nabi
mengambil tangan kami semua, lalu ia mendorong kami sehingga ia NA KEREN
3 ALLI Pa. del! Ra
NY
menempatkan kami di belakangnya. (HR Muslim dan Abu Daud). LIAAR
AA Jeng ata
2720
4 PI lt LL 24 7 f Jfa a
1460. Dan dari Samurah bin Jundab, ia berkata: Rasulullah saw. AP elu KK
menyuruh kami, apabila kami tiga orang, hendaklah salah seorang di
antara kami, maju. (HR Tirmidzie). 1463. Dan dari Al-Aswad bin Yazied, ia berkata: Aku bersama
pamanku, yaitu 'Algamah, masuk kepada Ibnu Mas'uud di Ha-jirah.
Al-Aswad berkata: Lalu Ibnu Mas'uud gamat karena hendak shalat
zhuhur, lalu kami berdiri di belakangnya, lalu ia mengambil tanganku
375 7 Gan tangan pamanku, kemudian ia menempatkan seorang dari kami di
(is pisa
E Landane
ahe NGE; Nk5M
sebelah kanannya, sedang yang lain di sebelah kirinya. Lalu kami
berbaris dalam satu shaf. Kemudian Al-Aswad berkata: Demikianlah
— AAPo Ka NAN LS
AMMA, PA
yang pernah dilakukan
(HR. Ahmad).
Rasulullah saw. apabila mereka bertiga.
IL
Perkataan ”Aku shalat di sebelah Nabi saw., dan "Aisyah shalat
bersama kami di belakang kami ... dst.” itu, Syarih berkta: Dua b AP ALS RR DA KAI
hadits tersebut menunjukkan bahwa apabila seorang laki-laki dan seo- Èg 2 Bai
a le AI
rang perempuan berjama'ah bersama imam, maka letak laki-laki 9 L ILGI 99178 JPII $ 27 4
adalah di sebelah kanan imam, dan letak perempuan adalah di dyah tY ehg
pasla otOAE M WÉ
belakang mereka. Perempuan tidak boleh satu shaf bersama laki-laki.
Alasannya, karena kuatir ada fitnah. Akan tetapi kalau perempuan itu
PEER IA AN RIS
21174 4 ve, LI IA, 21 y 2522 rae
menyalahi 1), shalatnya tetap shah saja, menurut pendapat Jumhur.
yr 3 Dr.
b $ 4
AT,berbulan” lol) ca AERA
1) Maksudnya: kalau ia satu shaf dengan laki-laki.
849
849
EA EN
Sabda Nabi ”Luruskanlah, dan jangan kamu berselisih, karena
1466. Dan dari Abu Mas'uud Al-Ansharie, ia berkata: Adalah akibatnya hatimu akan berselisih” itu, Syarih berkata: Karena berseli-
Rasulullah saw. meraba bahu-bahu kami di (waktu hendak) shalat, sihnya shaf itu adalah perselisihan lahiriyah, sedang perselisihan
dan sambil bersabda: ”Luruskanlah dan jangan berselisih, karena lahiriyah adalah satu sebab bagi perselisihan bathin.
akibatnya hatimu akan berselisih. Hendaklah orang-orang yang sudah Lafazh ”Ahlam” dan ”Nuha”, menurut Ibnu Sayyidin-Nas adalah
baligh dan pandai di antara kamu, dekat aku; kemudian orang-orang satu arti, Nuha, jama' dari ”nuhyah”, artinya akal, arti asal sebenarnya
yang mengiringi mereka; kemudian orang-orang yang mengiringi “larangan” tetapi di sini maksudnya adalah akal, karena akal itu bisa
mereka.” (HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Ibnu Majah). melarang dari perbuatan yang tidak baik. Akan tetapi ada pula yang
berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan ”UlilAhlam” adalah
orang-orang yang baligh, sedang yang dimaksud dengan ”Ulin-Nuha”
adalah orang-orang yang berakal. Syarih berkata: Sesungguhnya Nabi
377 Dg
saw. mengkhususkan agar golongan orang-orang ini berada di shaf
N
149
Sa SA$DAsa 77Paan2 A
WA 3927 7
PER aha!Ka
20 o er veer PEPA 1224 ; 1), menjadi pengganti dan mengingatkan imam bila diperlukan.
PADA
22 MU NGONG
-
Perkataan ”Hindarilah hiruk-pikuk pasar” itu, maksudnya:
rn AILL DAL
campur baur, pertengkaran, percekcokan, bersuara keras, kacau
Pa Anoahloh. Bl ECAN TT Éis balau, dan berbagai fitnah yang ada di dalam pasar. Dan ”Hausyah”
itu artinya fitnah dan campur baur. Maksudnya, dilarang berkumpul-
nya manusia di dalam shalat, seperti kumpulnya mereka di dalam
1467. Dan dari Ibnu Mas'uud, dari Nabi saw., ia bersabda: pasar, yaitu berdesak-desak, hilir mudik, berbeda tujuan dan perbuat-
annya.
”Hendaklah orang-orang yang sudah baligh dan pandai di antara
kamu, di dekat aku, kemudian orang-orang yang mengiringi mereka; Perkataan ”Rasulullah menyukai (agar) orang-orang muhajirin
kemudian orang-orang yang mengiringi mereka; dan hindarilah hiruk- dan anshar di dekatnya” itu, menunjukkan dianjurkan untuk menda-
pikuk pasar.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzie). hulukan orang-orang yang pandai dan orang-orang yang baik (berada
di dekat imam), supaya mereka bisa mengambil ilmu (pengetahuan)
dari imam, sehingga orang lain bisa mengambil dari mereka. Karena
mereka itu, orang-orang yang lebih mengetahui tentang seluk-beluk
ab -EA
3289 9 OIE RIDERA NODDI Ma MAA
SELTALA MU 1
shalat.
5 924 RIES TAN AMA 3. LETAK ANAK-ANAK DAN PEREMPUAN BERPISAH DARI
apb 0 Pet KN ds) kas 9Lg 27 aah ORANG DEWASA
Dan dari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. YI II ara TIK shor 3? PRA IL af
1468.
menyukai (kalau) orang-orang muha-jir dan anshar di dekatnya, agar Deus gai SERER ua ATM
).
mereka bisa mengambil (ilmu) dari dia. (HR Ahmad dan Ibnu Majah PITA P y PORET, Da PING YOGA
MA
TA 271)
Penjelasan:
SN ea Kaya DIho
h”
Syarih berkata: Perkataan ”Tempatkanlah imam itu di tenga
kan imam persi s di tenga h
itu, menunjukkan dianjurkannya menempat 1) Orang yang menyambung suara imam, pent.
shaf.
851
850
KaDONGENG O SN 27 PEAH AB IA an al GA Ng
as, Ka 3 9 cola SN WahADI jpATH
AN
Tnaa aa.YA;MEA GA
RU KG pan”
„S pahe.EARNE
72775 e YG
A Sapa
PES
5
— Sola) — Pera aa
1469. Dari Abdurrahman bin Ghunm, dari Abu Malik Al- 1471. Dan dari Anas, bahwa neneknya, yaitu Mulaikah, mengun-
Asy'arie, dari Rasulullah saw, sesungguhnya ia (pernah) mempersama- dang Rasulullah untuk (makan) makanan yang dibuatnya, lalu Nabi
kan antara empat raka'at dalam bacaan dan berdiri: dan menjadikan makan, kemudian (selesai) makan ia bersabda: Berdirilah kalian,
raka'at pertama adalah yang lebih panjang, agar orang-orang bisa karena aku (akan) shalat bersama kalian. Lalu aku berdiri (menuju)
menyusul (mengikuti jama'ah), dan menempatkan orang-orang dewasa ke sebuah tikar milik kami, yang sudah menjadi hitam karena lamanya
di depan anak-anak, dan anak-anak di belakang mereka, dan perem- terpakai, lalu aku perciki dengan air, lalu Rasulullah saw. berdiri di
puan di belakang anak-anak. (HR Ahmad). alas tikar itu, dan aku (pun) berdiri bersama anak yatim di belakang-
nya; dan perempuan tua tadi berdiri di belakang kami, kemudian
Rasulullah shalat bersama kami dua raka'at, kemudian salam. (HR Ja-
Ta NK SAK AE:
Peru SN ? Z ma'ah, kecuali Ibnu Majah).
852 853
1473. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. ber- 4. BAB SEORANG SHALAT SENDIRIAN DI BELAKANG SHAF 1)
sabda: “Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah di depan, dan seburuk- DAN RUKU' ATAU TAKBIRATUL IHRAM SEBELUM SAMPAI
buruknya adalah di belakang; dan sebaik-baik shaf bagi perempuan KE SHAF, KEMUDIAN MASUK SHAF
adalah di belakang, dan seburuk-buruknya adalah di depan.” (HR Ja-
ma'ah, kecuali Bukharie). EA DA Lin AA ka
Penjelasan:
TEA PANI Ngene NE
Perkataan ”Dan menjadikan raka'at pertama adalah yang paling « 4 KM a = mo GS PANna NGaer CA ji
panjang, agar orang banyak dapat menyusul” itu, Syarih berkata:
Yang dimaksud adalah agar orang banyak dapat menuju ke shalat 7 D LLS LP
serta dapat menjumpainya. MAUL I DA aa
i ||
4 NGA
Ke 14 at.
AN
yA
AIE PA al ERA
menyalahinya.
SAP
ALA, Cat
DaliAA Tenan
OS II
Pi DA e 2
1) Yang dimaksud ialah: seorang yang ikut dalam shalat jama'ah, tetapi berdiri sendi-
rian di belakang shaf, pent.
854 855
1476. Dan dalam satu riwayat, Wabishah bin Ma'bad berkata: Adapun orang yang berpendapat shah, berpegang kepada hadits
Rasulullah saw. (pernah) ditanya tentang seorang laki-laki yang shalat Abu Bakrah. Karena Abu Bakrah sudah mengerjaan sebagian shalat-
sendirian di belakang shaf, lalu Nabi menjawab: “Hendaklah ia nya itu di belakang shaf, sedang Nabi saw. tidak menyuruhnya untuk
mengulangi shalatnya.” (HR Ahmad). mengulang (shalatnya). Jadi “perintah mengulang” itu menunjukkan
sunnat' 1), supaya ia sungguh-sungguh memperhatikan untuk mencari
yang lebih utama. (Yaitu, memulai shalat setelah sampai/sejajar
dengan shaf, pent.). Di antara sekian banyak alasan yang dijadikan
ai as-
$, YA PL Nut A MB IN Ser!"
SEA ANI pegangan ialah hadits Ibnu "Abbas dan Jabir, tetapi suatu pegangan
yang tidak sesuai dengan apa yang dimaksud.
w l MA TATA A
47T 2% DANA
AAT
Sera Sd ad Syg Ada yang berpendapat: Yang lebih utama adalah mengkompromi-
kan hadits-hadits yang ada dalam bab ini, yaitu bahwa tidak diperin-
, Ie Ly. JP tahkannya mengulang (shalatnya) bagi orang yang melakukan hal itu,
adalah karena suatu 'udzur, kuatir tertinggal kalau ia harus menunggu
sampai bergabung dengan shaf. Sedang hadits-hadits yang menyuruh
1477. Dan dari Abu Bakrah, sesungguhnya ia sampai kepada mengulang (shalatnya) adalah bagi orang yang melakukan hal itu,
Nabi saw., padahal Nabi sedang ruku', lalu Abu Bakrah ruku' sebelum karena dikerjakan tanpa 'udzur.
sampai ke shaf, lalu hal itu dituturkan kepada Nabi saw., maka ia Ibnu Sayyidin-Nas berkata: Hukum memulai dengan ruku’ di
bersabda: "(Semoga) Allah memberi tambahan keinginan kepadamu, belakang shaf, tidak dihitung hukum shalat seluruhnya di belakang
tapi jangan engkau ulangi.” (HR Ahmad, Bukharie, Abu Daud dan shaf. Oleh karena itu Ahmad bin Hanbal berpendapat, bahwa shalat
Nasai). x seorang diri di belakang shaf itu, batal, tetapi ia berpendapat bahwa
ruku? di belakang shaf, boleh saja. Selesai, dengan ringkas.
aLr
LN MGplan yes =NENA
sala
7
ulu
f T
u,
wd
$ PAL IA Ny IÈ 6 ag SIIRA
SMA Ss
BA JI,
pra lons osiaga gon JEG ka Me
Penjelasan:
Syarih berkata: Ulama shalaf berbeda pendapat tentang shalatnya
mamum yang berdiri sendirian di belakang shaf. Satu golongan
mengatakan: Tidak boleh dan tidak shah shalatnya. Yang lain membe-
dakan antara ma'mum laki-laki dan perempuan. Kelau ma'mum itu
laki-laki, wajib mengulangi shalatnya, dan kalau perempuan, tidak
wajib mengulangi. 1) Kami sependapat dengan pendapat ini. Lihat Al-Muslimun, No. 105:12.
856
5. BAB DIPERINTAH MELURUSKAN, MERAPIKAN DAN dari shaf, lalu ia bersabda: ”Hai hamba Allah, luruskanlah shaf kamu
MENUTUP CELAH-CELAH SHAF ataukah Allah akan memperselisihkan antara wajah-wajah kamu.”
(HR Jama'ah, kecuali Bukhari, karena sepotong hadits itu ada
padanya, yaitu:
aa NG kaga TeBA AE NWA
TB Dp PN ka
r
AA
WAN yaéAaAE
kesesiENaaa
AN
— rd
T
AN TAR
LLP ena Du A
Ida UI e?
Pr?
T
ALNY
1482. “Luruskan antara shaf-shaf kamu, ataukah Allah akan
1479. Dari Anas, sesungguhnya Nabi saw. bersabda: ”Luruskan memperselisihkan antara wajah-wajah kamu.”
shafmu! Karena meluruskan shaf itu sebagian dari kesempurnaan
shalat”. (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim).
EENT ALKATEEN
2 Das 92l
GA NODDI AGAL IL arr 1 RDL Pr a 1 Ir,
rl gi lg Ng Aa Gn aU SASp ale 1483. Dan bagi Ahmad dan Abu Dawud, dalam satu riwayat —
dikatakan — (An-Nu'man bin Basyier) berkata: Lalu aku melihat
orang-orang itu menyentuhkan mata kakinya pada mata kaki kawannya,
1480. Dan dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw. biasa mengha-
dan lututnya pada lutut kawannya, serta bahunya pada bahu
dapkan wajahnya kepada kami, sebelum ia bertakbir, lalu bersabda:
kawannya.”
”Rapatkanlah dan luruskanlah.” (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim)
858 B59
1 4, saw. bersabda:
CA YOH IBA SIRI et MU aTA LA | PP 1487. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah
AAN AI Iga ende prt Bp pnya. — NENG "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-N ya (akan ) membe rikan anugerah
sebelah kanan.” (HR
PA P 2 gyrr DIE ALIR JLL GER, WA
Pa ERII
2 (rahmat) kepada orang-orang yang shalat di shaf
w? nC La LAI,
i
kd CEPA
Gis SEM a ea Y'o Masela Abu Daud dan Ibnu Majah).
Da . 1012
KA I De 213 PPSL AI SANYO"
asal
gen M6
KK
as
7 4
SDA aaE HS AN Ta
INA GAN
AE NGA NONE GAL 27 1 WAYI EA
gag IOLL 2463 NGANAN Tw aa 3 309 NM
< AAA Gg FAN r> af
IL Ta ta
LI IG 31)
bu YA AS agli blya» sist
1485. Dan dari Jabir bin Samurah, ia berkata: Rasulullah saw BEMS
pernah keluar kepada kami, lalu bersabda: ” Apakah kamu tidak I ag Da an
OIL INE
berbaris seperti barisnya Malaikat di hadapan Tuhannya?” Lalu kami aan ISA
bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana barisnya Malaikat di hadapan
Tuhannya itu? Ia menjawab: "Yaitu, mereka menyempurnakan haf
A 0 ya
$
pertama, dan mereka berbaris dengan rapat dalam shaf itu”. (HR -apb ARAH
Jama'ah, kecuali Bukharie dan Tirmidzie). |
ya Rasulul-
1488. ` Dan dari Abu Sa'ied Al-Khudrie, sesungguhn
atnya itu ada yang
lah saw. pernah melihat di kalangan para shahab
: ”Majul ah, lalu ikutilah
gi 83Wa HK
..AP DAF. Iwo
A
`
w IAR I arr terlambat, lalu ia bersabda kepada mereka
x SP OLlesA
VW
MA |) T 4 Í BIA ng kamu mengik uti kamu.
aku, dan hendaknya orang yang di belaka
ia akan dilamb atkan juga
Senantiasa satu gaum terlambat, hingga
PESA
013 (HR Muslim , Nasai, Abu
Ap AAN KAN gak 253 KA
(rahmatnya) oleh Allah azza wa jalla.”
Us AN r | ` - S O sh MSN. 59)
Daud dan Ibnu Majah).
b
Abah b Plot —
Penjelasan:
P 1486. Dan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Sempurnakanlah shaf pertama, kemudian (berikutnya) yang mengi- Perkataan ”Juruskanlah shaf-shaf kamu” itu,
Syarih berkata:
é
:
ringinya. Kalaupun ada kekurangan, 4 maka hendaklah dii shaf an
Kalaupun menunjukkan bahwa, meluruskan shaf itu adalah wajib.
paling akhir.” (HR Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah). Perkataan ”Rapatkanlah ” itu, maksud nya, merapa tkan barisan
sehingga tidak ada celah:celahnya. Dan ini menunjukkan, dibolehkan-
nya berbicara antara (waktu sesudah) igamat dan (sebelum) masuk ke
ya g NN AK IA -
SONY
CN LN 2 7 Secyg PEKAN Lor dalam shalat.
Perkataan “Dan 'berlemah-lembutlah dalam menyentuh tangan-
“AN 277) PB ATRAI NA BING, G tangan saudara kamu” itu, maksudnya: Apabila ada orang yang
ya
hendak shalat itu datang dan meletakkan tangannya di bahu kawann
. . a di i m A SI ga
UT dolan paldegan AN ag Ona pa itu,
maka hendaklah ia menyentuhkan pundaknya kepada kawann ya
Ld
ya
5 23 3 dengan lemah lembut. Begitu juga apabila orang menyuruh kawann
lab). “3 cet 4 A | ya atau
PARA le untuk meluruskan shaf dengan memberi isyarat pakai tangann
860 861
ia meletakkan tangannya pada bahu kawannya, supaya meluruskan Perkataan "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya akan memberi
barisannya itu. Dan begitu juga (diperintahkan supaya berlemah anugerah ... dst.” itu, menurut lafazh Abu Daud dikatakan sbb.:
lembut) apabila orang yang hendak shalat itu, mau masuk ke dalam
shaf lalu meminta kepada kawannya supaya meluaskan tempat untuk- vg PODRE DID A ce LA
An-Nawawie berkata: ”al-hadzaf” mufradnya: ”hadzafah”, yaitu: Artinya: "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya akan memberi-
kambing hitam yang kecil; dan ini banyak terdapat di Yaman dan kan anugerah kepada shaf sebelah kanan.”
Hijaz.
Ini menunjukkan disunnatkannya shalat di shaf awwal sebelah
Perkataan ” Apakah kamu tidak berbaris seperti barisnya Malaikat
kanan, dan begitu juga shaf selanjutnya.
di hadapan Tuhannya?” itu, menunjukkan dianjurkannya kita supaya
mengikuti perbuatan Malaikat ketika shalat dan beribadah. Perkataan "Senantiasa satu qaum yang terlambat” itu, Abu Daud
menambah dalam riwayatnya, sbb.:
Perkataan ”Sempurnakanlah shaf pertama” itu, menunjukkan
KIN
diperintahkannya menyempurnakan shaf awwal. Tetapi tentang shaf ere eZ p
awwal di masjid yang ada mimbarnya, masih diperselisihkan: apakah
(shaf awwal itu) yang keluar ke depan mimbar, ataukah yang lebih
dekat ke giblat (1). Maka berkatalah Al-Ghazalie di dalam Ihya'-nya: Artinya: ” (Yaitu terlambat) dari shaf awwal.”
"Sesungguhnya shaf awwal itu, ialah shaf yang bersambung, yang ada Dan perkataan ”Sehingga mereka akan dilambatkan juga (rah-
di hadapan mimbar, sedang shaf yang berada di kedua tepinya (tepi matnya) oleh Allah” itu maksudnya, bahwa Allah akan memperlam-
mimbar) adalah terputus. batkan rahmat dan anugerah-Nya kepada mereka, atau dilambatkan
Ia (juga) berkata: Dan Shafyan Ats-Tsaurie berkata: Shaf awwal dari derajat 'ulama yang boleh ditirunya, atau dari derajat orang-
itu ialah yang keluar (berada) di hadapan mimbar. Ia pun berkata: Orang yang terdahulu masuk surga.
Tetapi tidak juga jauh kalau dikatakan, bahwa yang paling dekat Ini menunjukkan dianjurkannya, mencari tempat di shaf awwal;
dengan qiblat itulah yang disebut shaf awwal itu. dan supaya jangan sampai terlambat.
Nawawie berkata dalam Syarah Muslim: Shaf awwal yang dipuji-
puji oleh beberapa hadits dengan keutamaannya itu ialah, shaf yang
paling dekat dengan imam, baik orang yang dekat dengan imam itu 6. BAB APAKAH MA'MUM ITU HARUS MEMBENTUK SHAF-
datangnya terdahulu ataupun terkemudian; baik dia itu disela-selai SHAFNYA TERLEBIH DAHULU, SEBELUM IMAM DATANG,
oleh satu benda ataupun yang lain. Inilah pendapat yang benar, yang ATAU TIDAK?
telah diambil oleh para pentahgig.
Sebagian Ulama berpendapat: Bahwa yang disebut shaf awwal itu "LINI MB AMI AIR LL marga 2777
ialah, yang bersambung dari ujung tembok masjid ke ujung yang lain, nde d kaAN Jaa) ala Dal 9 AN ALAM
tanpa terselang oleh suatu bangunan apa pun. Tetapi kalau yang dekat pel PB At 1 GI SAI Rf 3 GA sk
pg Za
bar
dengan imam itu, disela-selai dengan sesuatu, maka dia itu tidak lagi
disebut shaf awwal. Bahkan yang disebut shaf awwal itu, yang tidak
Ma aapa bay
disela-selai oleh sesuatu apa pun .... Inilah yang disebutkan oleh
— AS bab A ot —
(1) Di zaman dahulu, peda umumnya mimbar masjid itu terletak di depan mihrab, 1489. Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya shalat sudah diigamati
lurus dengan shaf pertama (pent.). untuk Rasulullah saw., lalu manusia pada mengambil shaf-shaf
862 863
mereka, sebelum Rasulullah saw. sendiri mengambil tempatnya. (HR
Muslim dan Abu Daud). Sang
p PEI EAEE A
i ILL IM KNIL MSE
Lt DP PATRA KAI SG
pg II
naa $ nadm ap 5!
sg 2 9r A Aie NA Lg 2 20211 A
Pia AU
1492. Dan dari Abu Qatadah, ia berkata: Rasulullah saw.
“a
c catu ae ARA TIH IBU
bersabda: "Apabila shalat sudah diigamati, maka janganlah kamu
5. CATAT wan mp berdiri (dulu) hingga kamu melihat aku sudah keluar”. (HR Jama'ah,
kecuali Ibnu Majah. Sedang Bukhari, tidak menyebutkan kata-kata
ce ne A aan ii
ra A EK arz A ” Aku sudah keluar”).
Penjelasan:
P
“ TELET a AG A
WONG
Ge GANU, AG die
. Sp Gara, s aja
865
864
Dan dari Anas diriwayatkan: Bahwa dia (Anas) biasa berdiri 1494. Dandari Mwawiyah bin Qurrah, dari ayahnya, ia berkata:
kalau muadzdzin sudah membaca "OAD OA-MATISH SHALAT”. Kami pernah dilarang membuat shaf di antara tiang-tiang, di masa
Sedang Imam Malik berkata di dalam Muwath-tha': Aku tidak pernah Rasulullah saw. dan kami diusir dari tiang-tiang itu dengan keras. (HR
mendengar, bahwa berdirinya manusia ketika igamat sudah dibacakan Ibnu Majah).
itu, adalah di batas dengan suatu pembatasan tertentu. Yang saya
ketahui, bahwa yang demikian itu tergantung kepada kemampuan
tenaga manusia itu sendiri. Sebab di antara mereka itu ada yang
merasa berat (karena sudah tua, atau berpenyakit): dan ada pula yang DA WAN LA Ea OS gan PIRIS
merasa ringan saja. Adapun manakala imam itu belum berada di KAA Fa
ad AS LL LAN, AO
masjid, maka Jumhur 'ulama berpendapat, bahwa mereka itu
hendaknya berdiri sesudah melihat imam. Selesai, dengan ringkas. 1495. Dan ada riwayat tegas dari Nabi saw.: Sesungguhnya dia
ketika masuk Ka'bah, ia shalat antara dua tiang.
MEN NYA
LIIRIS ALL
e EN galat a AE As
37
pudar
3 ha L IL IN RAI demikian itu adakalanya karena bisa memutuskan shaf, atau karena
tiang-tiang itu tempat sandal. Dan Ibnu Sayidin-Nas berata: Yang
pertama itulah kiranya yang lebih munasabah, sebab yang kedua itu
f YALIS IAN Note sg?
aa NANG REE GS adalah barang baru.
Ibnul 'Arabie berkata: Tidak ada khilaf tentang bolehnya shalat di
antara tiang-tiang, kalau tempat itu ternyata sempit. Adapun kalau
1493. Dari Abdul Hamid bin Mahmud, ia berkata: Kami pernah
tempat itu luas, maka yang demikian itu dimakruhkan, untuk shalat
shalat di belakang salah seorang dari amir-amir, lalu kami didesak oleh
berjama'ah. Sedang untuk shalat munfarid, tidak apa-apa. Sebab
orang banyak, sehingga kami (terpaksa) shalat di antara dua tiang.
Rasulullah saw. sendiri (pernah) shalat di Ka'bah di antara tiang-tiang-
Kemudian ketika selesai shalat, Anas bin Malik berkata: Kami pernah
nya.
berhati-hati seperti ini di zaman Rasulullah saw. (HR Imam yang lima,
kecuali Ibnu Majah). (1)
AI BEA IBI
8. BAB IMAM BERDIRI LEBIH TINGGI DARIPADA
LAMBE ANA s la PAPA AAKRE J0 MA?'MUM DAN SEBALIKNYA
denga manusia! Sesungguhnya aku berbuat begitu tadi, supaya kamu berma'-
G NA P
mum kepadaku, dan supaya kamu mengetahui (cara) shalatku”. (HR
AL AaARI SAI
f NT KAT AG. Ahmad, Bukharie dan Muslim).
pnan iaJahradhi
aa nalar plug SAP “3
kakak
BENE AN PAPAN AI KA
NE LA AA RM MABIT nd
A,
E
Syarih berkata: Toko” yang dimaksud di sini, yaitu sebuah
tempat (untuk jual sesuatu) yang tempatnya agak tinggi dan biasa
asr A
2, AI o 0 LISA UNA, ;
diduduki. (1).
PARA
be beH
AN FATIN (1) Semacam kaki lima (pent.).
168 869
Hadits ini, menunjukkan dimakruhkannya imam shalat di atas itulah Rasulullah saw. shalat pada suatu malam, lalu
orang-orang
tempat yang lebih tinggi dari ma' mum. Islam mendengar bacaannya, lalu mereka pun shalat dengan
(mengi-
orang (yang
Selanjutnya ia berkata: Walhasil dari dalil-dalil itu menunjukkan kuti) shalatnya Nabi. Kemudian pada malam kedua orang-
mereka itu,
dilarangnya imam lebih tinggi letaknya daripada ma'mum. Tanpa mengikutinya) itu bertambah banyak, ia pun mengetahui
kamu tidak
dibedakan apakah di masjid ataupun di tempat lain, baik tingginya itu lalu bersabda: “Mereka itu diberati perbuatan yang
setinggi: manusia atau kurang dari itu atau lebih. Karena perkataan sehingga kamu
sanggup, karena sesungguhnya Allah tidak bosan,
Abu Sa'ied tadi: Bahwa manusia pernah dilarang berbuat demikian. sendiri yang bosan.” (HR Ahmad).
Dan ditambah dengan hadits Ibnu Mas'uud, yang mengatakan:
”Rasulullah saw. pernah melarang ... dst.”
Adapun shalatnya Rasulullah saw. di atas mimbar itu, ada yang Penjelasan:
berpendapat, bahwa itu dikerjakan karena Nabi mau mengajar dinding
manusia. Sebagaimana yang dinyatakan sendiri: "Supaya kamu Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan bahwa adanya
angi sahnya
mengetahui (cara) shalatku”. Jadi tujuan pokok dibolehkannya imam antara si ma'mum dengan imam itu, tidaklah menghal
berdiri di tempat yang lebih tinggi daripada ma'mum itu adalah apabila shalat.
ia bermaksud mengajar mereka.
Ibnu Dagicil "led berkata: Barangsiapa bermaksud untuk menjadi-
kan hadits tersebut sebagai dalil bolehnya imam berdiri di tempat yang 10. BAB KETERANGAN TENTANG ORANG YANG
lebih tinggi dari ma'mum, tanpa bermaksud mengajar, berarti ia tidak MENGAMBIL TEMPAT KHUSUS DI MASJID
jujur.
NI Ge ANAK LAA 2
SIN IL gp
Peng ea Ma —Yo-
9. BAB ANTARA IMAM DAN MA'MUM ADA DINDING IA LII ah a y ran
La Da
epal pad alang ANA sy
PIANO MEPE
WA 128
r
.
1 Jal Bra IRIGA
NGE NAN
IRELE a?
T’
` LSP
j AE AN AMMA PIE
Bada ad AbasKeSa)NAN N
SIA data NANA 100110 MA
PU | d TAA
AA NP
AAN 1500. Dari Abdurrahman bin Syibl, sesungguhnya Nabi saw.
melarang shalat dalam tiga (cara): Seperti gagak mematuk; seperti
popek IS nh J1
duduknya binatang buas; dan seseorang yang mengambil tempat
eny IPG! OEIL an . ké o
kaba
- aa
- 49
. PEG
bh dana AK
khusus seperti onta mengambil tempatnya. (HR Imam yang lima,
Po d1
23 Ig ye LR NN IIA GILIS IPP!
DE PARU
ska
al) e
Jas
KI A | AA
Po e 4 k
N le å
GS
ig
AON.
GUA Ant LAI ANG
1499. Dari 'Aisyah, ia berkata: Kami mempunyai tikar yang pel! Dar PL IG
kami bentangkan di siang hari dan kami lipat di malam hari, di tikar - Pda
870 871
sg III
ga AA tr YAI Mushannif berkata: Aku berkata: Ini (memperbanyak tempat
ibadah) itu adalah untuk shalat-shalat sunnat. Dan larangan di atas
secara muthlag untuk orang yang selalu (mengerjakan begitu), baik
1501. Dan dari Salamah bin Al-Akwa”, sesungguhnya ia pernah karena hendak shalat fardlu, maupun karena hendak shalat sunnat.
mencari (tempat khusus) untuk shalat, yaitu di dekat tiang yang dekat
mush-haf, dan ia berkata: Karena aku pernah melihat Rasulullah saw.
mencari (tempat) shalat di situ. (HR Ahinad, Bukharie dan Muslim).
Z Bp PAN
Zah Nywi 00
TI h udh SINGG 746 216p
27,779 CUP PAN LA WADA LAA, A, 2 LN E
14. a a
OiE Asa Ka
Wi”? - bd
Penjelasan:
KITAB CARA SHALATNYA ORANG SAKIT
Syarih berkata: Dua hadits tersebut menunjukkan dianjurkannya
seseorang yang (sudah shalat wajib), apabila hendak shalat sunnat,
pindah dari tempat dimana ia lakukan shalat wajib itu di situ. (1)
—AI—
3 Ar | 3 AMBA Me Pa
TA
SA ga A YA
NA Yng A NON
gr NAN
4 Ba aa ag Tan at ta
23 2
pan
874
875
Dan sabda Nabi yang mengatakan:
PREA LIS 1 WA Gn > ada Pa
sorro r ~ Fz PD ta
Pakal ra A P - m l . e$ . e @ 4 Kh
Ta Ao CI OA
a
Lhasa LAZ
Ga
777 NA
am
Pn
Ga G a eda adalah pendirian Abu Hanifah dan satu riwayat dari Imam Ahmad. (1)
a 779 LL JLI GA I 10 1013
- - .-
Sa pa4
1508. Dan dari Ali bin Abi Thalib, dari Nabi saw., ia bersabda: BAB SHALAT DI ATAS PERAHU
“Seorang yang sakit itu hendaklah shalat dengan berdiri, kalau bisa,
tidak bisa
kalau tidak bisa hendaklah dengan duduk; kemudian kalau 1 LAIRI Aa
dengan NI “NAD ING II
OP,
sujud, maka hendaklah cukup berisyarat dengan kepalanya: woa
D o REA KN ES .e 102
a ruku'nya . Kemudia n Ol Leles un NS Mae rayap
menjadikan sujudnya itu lebih rendah daripad
maka hendakl ah ia shalat aa A
apabila ia tidak bisa shalat dengan duduk,
A game
“apn” PA 3w II ise IAI
2 NG
AN E 12.91
dengan berbaring ke kanan dengan menghadap giblat.
maka hendakl ah
Kemudian
ia shalat
AAGE Pa
E
A MIM
yang berbunyi:
Yang menunjukkan semua itu ialah firman Allah
| Pa
aforro Da sa E
(1) Yang benar, berdasar ayat dan hadits dalam keterangan ini, maka selama 8i sakit
masih sadar, selama itu dia berkewajiban shalat dengan cara apa pun yang dia
Artinya: "Maka takutlah kamu kepada Allah menurut apa yang bisa. (pent.)
kamu bisa”.
877
876
9 AGA ER A 1 OIL LISa M AE
NON CNN
(Heran
pe ola, Gala a Pi BAB-BAR SHALAT MUSAFIR
Kia PE ANG
AN
29 1
Penjelasan: 1511. Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata: Aku pernah menemani
Rasulullah saw. sedang dalam bepergian, ia tidak pernah menambah
Syarih berkata: Perkataan ”Shalatlah di perahu dengan berdiri, shalatnya melebihi dua raka'at, demikian juga Abu Bakar, Umar dan
kecuali jika kamu takut tenggelam” itu, menunjukkan bahwa orang Usman. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
yang shalat di perahu itu harus berdiri, tidak boleh dengan duduk,
kecuali jika takut tenggelam. Dipersamakan dengan tenggelam yaitu
semua 'udzur.
Perkataan: ”Padahal mereka itu bisa (shalat) di darat” itu, Pep at,IPA TAERA
NGA YONY
maksudnya ialah di tepi laut. Dan ini menunjukkan dibolehkannya
shalat di atas perahu, sekalipun masih dimungkinkan untuk turun ke NER Lang? 27331 a GI fat”
darat. SN Ken PA Aa TN
yg TEN 37 17 7 E 11 Kaki ETAN
—000—
a
LEAN
A loh —
1512. Dan dari Ya'la bin Umayah, ia berkata: Aku pernah ber-
tanya kepada Umar bin Khathab (tentang firman Allah yang artinya):
Maka tidaklah mengapa kamu mengqasharkan shalat(mu), jika kamu
kuatir diserang orang-orang kafir. (An-Nisa': 101), sedang manusia
sungguh sudah dalam keadaan aman. Kemudian Umar menjawab:
879
878
ES BAN NGA pe ja NONO
7 7 143 RJ at 4, 43 s
PE
FEE Sr ES
LS JJ
Aku (juga) heran tentang apa yang kamu herankan itu, lalu aku IPL LL aa
bertanya kepada Rasulullah saw. tentang hal tersebut, kemudian ia
menjawab: Itu adalah sedekah yang diberikan Allah kepada kamu,
maka terimalah sedekah-Nya itu. (HR Jama'ah kecuali Bukhari).
PANEN BAN A Aa Gak Oya
1515. Dan dari Umar, bahwa ia berkata: Shalat safar itu dua
Pi LAH MB TIS
raka'at, shalat "idul adi-haa itu dua raka'at, shalat "idul fithri itu dua
bang KET NANANG ME AO raka'at dan shalat jum'at itu dua raka'at, itu (semuanya) adalah tamam
bukan gashar menurut keterangan|dari Nabi Muhammad saw. (HR
SP IIA LA kN sb FA Ga 27532, 1747 Ahmad, Nasa'i dan Ibnu Majah).
G1 3 Ki AHg LG 99I
soya Cal ALI IK ta A UU GA 101 19
JA NA Ju
Ja AN Re 3 2
1513. Dan dari Aisyah, ia berkata: Aku pernah keluar bersama
Nabi saw. dalam Umrah di bulan Ramadlan, kemudian ia berbuka BL, KIS,
sedang aku tetap berpuasa, dan ia menggashar (shalatnya) sedang aku
menyempurnakanfnya), lalu aku bertanya (kepadanya): Demi ayah
1516. Dan dari Ibnu Umar, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah
dan ibuku, (bagaimana) engkau berbuka sedang aku tetap puasa, dan
saw. pernah mendatangi kami, sedang kami dalam keadaan. tersesat
engkau menggashar sedang aku menyempurnakanf(nya), lalu ia menja-
(jalan) lalu ia mengajar kami, dan di antara yang diajarkan kepada
wab: Itu baik saja Aisyah. (HR.Daraguthni, dan ia berkata: Hadis ini
sanadnya Hasan). kami yaitu: bah va Allah azza wa jalla memerintahkan kami agar kami
shalat dua raka'at dalam bepergian. (HR Nasa'i).
b) kaKDI AN
PAR yan Magi De naa TARI NONG
AL A sf PP) MG Kata PAI
anTA aa Gih NA
i 65 3
TAn
P
P uA iana IREZEOE
.k Tag
Ed
wer Ja ED
1517. Dan dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
da: Sesungguhnya Allah senang keringanan-keringanan hukum-Nya itu
. 1514. Dan dari Aisyah, bahwa sesungguhnya Nabi saw pernah diamalkan, sebaaimana ia benci larangan-Nya itu dikerjakan. (HR
menggashar (shalat) dalam bepergian dan pernah menyempurnakan- Ahmad).
nya, dan pernah berbuka dan pernah (juga) tetap berpuasa. (HR
Daraguthni, dan ia berkata: Hadis ini sanadnya Shahih). 881
880
ORANG YANG MENGATAKAN:
. BAB MENOLAK PENDAPAT
Penjelasan: MENGQASHAR SHALAT
i BAHWA NABI TIDAK PERNAH
ERGIAN DI SIANG HARI
SAMPAI MALAM APABILA IA BEP
Perkataan ”Aku pernah menemani Rasulullah saw. dalam beper-
gian, sedang ia tidak pernah menambah shalatnya melebihi dua
pys IAE DEGLI YP LAN An aneng ng
raka'at, demikjan juga Abu Bakar, Umar dan Usman” itu, dan di
dalam Kitab Shahih Muslim (berbunyi): KA AMJoan paSake MA
JpD NOVA
oma 36 Yaa BM
A If
yya gé
Perkataan Aisyah "Aku pernah keluar bersama Nabi saw. dalam DAL 4 KENA AA
jan be tl SS
PAN AMBA
Umrah di bulan Ramadlan, kemudian ia berbuka sedang aku tetap abdos TataNENG
berpuasa, dan seterusnya” itu, Syarih berkata: Kalau seandainya 1
hadits tersebut sah tentu dapat dipakai sebagai dasar, hanya hadits Yazid Al Hang'i, ia
tersebut tidak dapat dijadikan dasar karena bertentangan dengan 1519. Dan dari Syu'bah dari Yahya bin
Anas tentang mengqashar
riwayat Bukhari-Muslim dan lain-lainnya. Selesai. berkata: Aku pernah bertanya kepada
saw. apabila bepergian
shalat, lalu ia menjawab: Adalah Rasulullah
Ibnu Taimiyah berkata di dlam Al Ikhtiyarat: Dan tidak ada ia shalat dua raka'at. Syu bah
tadifilatiga mil atau tiga farsakh, maka
keterangan bahwa salah seorang di antara Sahabat ada yang menyem- (HR Ahmad, Muslim dan
purnakan shalatnya dalam bepergian di masa Nabi saw., sedang hadits
yang ragu-ragu (tiga mil atau tiga farsakh).
Abu Dawud).
Aisyah yang menyalahi ketetapan itu tidak dapat dipergunakan
sebaga: hujjah.
—o—
Penjelasan:
") Menurut kami 3 mil, yang kira-kira 5Y2 km gudah boleh gashar (pent.)
*) Barangkali yang dimaksud di sini adalah hadis Syu'bah (1519). (pent.)
884
1520. Dari Abu
: Hurairah r a.,a., bahw a sesungguhnya i
shalat bersama Nabi saw dua raka'at dua raka'at dalam ah 23, NGGI S SBI y ARA
nd ARA NA GAN .
Mekah, dan selama mukim di Mekah sampai pulang (ke Madinah)
ahe Ag ma MAA ANA gemaMaa BER
(HR Abu Daud At Thayalisi di dalam Musnadnya). ! t,
sere oF edan
ak
AN
an
go II Pgas an
AN
z
pa LA| v K |
KN
& 4 EA
2» 279 gr
GA MR PN GENG A NON Sa
KT 7277. LANG ant A, 79 4 A 2404 977 - at w
Aed Mam YA N A I7
OEE
SEREEN Ngan
210 anang BA 4 Bg Are
Do
KA
AAN
A 2010
aan
ye
Son; KE M OEL yg PO
ag
Ran-
7 A 7 P
dBNN
ni LA
Da mba MEN
kn pa moni peak kang
adah hajji - kemudian ia menyebutkan
4. BAB ORANG YANG TINGGAL DI SUATU TEMPAT UNTUK
Dan Ahmad berkata: Tujuan hadits Anas itu semata-mata karena SUATU URUSAN DAN TIDAK MEMPUNYAI NIAT
emi Dana Ju naa Nabi di Mekah dan Mina. Tidak ada UNTUK MUKIM
AM tas PPN KB dari Ibnu Abbas (dikatakan): Nabi saw. mukim di sana 19 hari.
me nu YJ. ee ah
h ASA Jata
Sa
padCA
PAPAN
kadBA
Kua 2 GIAL
N ac A.KPELAN
Dara
E A2
MUNG KIE
h
lola EK
277275, 7773
4 7
889
Penjelasan:
Syarih Rahimahullah berkata: Sungguh Ulama’ berselisih penda- 1528. Dari Usman bin Affan bahwa ia pernah shalat di Mina
pat tentang ketentuan lama bagi musafir yang diperbolehkan meng- empat raka'at, kemudian orang-orang mengingkarinya, lalu ia berkata:
qashar shalatnya, apabila ia mukim di satu kota padahal dia tidak niat Hai manusia, sesungguhny aku sudah menjadi penduduk Makkah
sama sekali untuk mukim „beberapa hari tertentu; Selanjutnya ia sejak aku datang di sana, dan aku pernah mendengar Rasulullah saw.
berkata: Dan yang benar, bahwa asalnya bagi mukim itu harus shalat bersabda: "Barangsiapa menjadi penduduk di suatu daerah maka
tamam, karena agama tidak memerintahkan shalat gashar kecuali bagi shalatlah sebagaimana shalatnya orang mukim”. (HR Ahmad).
musafir, sedang mukim bukan musafir, maka kalau seandainya tidak
ada hadits yang menegaskan bahwa Nabi saw. mengqashar shalatnya
|
|
| di Makkah dan Tabuk selama mukim di sana, tentu yang pasti bagi Penjelasan:
musafir haruslah shalat tamam, tidak boleh berpindah dari ketentuan
itu kecuali dengan adanya dalil, sedangkan dalil yang menunjukkan Syarih rahimahullah berkata: Hadits di atas itu diriwayatkan juga
tentang qashar sampai 20 hari itu.masih belum ada kepastian seperti oleh Al Baihaqi tetapi dicacat karena mungathi'. “)
disebutkan dalam hadis Jabir, dan tidak betul Nabi saw. mengqashar Ibnu Hajar berkata di dalam Fat-hul Bari: Dan menurut riwayat
shalatnya selama mukim itu lebih dari 20 hari, maka harus dibatasi tentang sebabnya Usman shalat tamam itu karena ia berpendapat,
sampai batas ini. Dan tidak diragukan bahwa qasharnya Nabi saw. bahwa gashar itu khusus bagi orang yang bepergian, tengah dalam
dalam masa itu tidak menafikan (meniadakan) adanya qashar dalam perjalanan. Adapun bagi orang yang mukim di suatu tempat di tengah-
waktu yang lebih dari itu. Tetapi berpegang kepada yang asal seperti tengah perjalanannya itu dihukumi sebagai orang mukim, maka ja harus
tersebut itulah yang menentukan. *) shalat tamam.
Ibnu Bathal berkata: Dan yang benar dalam hal ini, bahwa
Usman dan Aisyah berpendapat, bahwa Nabi saw. menggashar shalat
itu hanya mencari yang lebih ringan untuk umatnya, sedang mereka
(Usman dan Aisyah) mengamalkan untuk diri mereka sendiri dengan
5. BAB: ORANG YANG MELEWATI SUATU DAERAH LALU
|
memilih yang lebih berat.
KAWIN DI SITU, ATAU DIA MEMPUNYAI ISTERI DI SITU
MAKA IA WAJIB SHALAT TAMAM Az Zuhri berkata: Sebenarnya Usman shalat 4 raka'at di Mina itu
karena orang-orang desa pada tahun itu banyak sekali yang beribadah
` hajji, sehingga Usman bermaksud memberi pelajaran kepada mereka
KA en Lg
H CEAN Kat yh, 5 21133 Is bahwa shalat (pada asalnya) adalah 4 raka'at, dan Ibnu Juraij
“y Gea NE YA meriwayatkan, ada seorang Badwi yang memanggil-manggil khalifah
Usman di Mina: Ya Amiral Mu'minin, aku selalu shalat 2 raka'at sejak
aké D775 KA Da DA >? A
aku melihatmu tahun lalu mengerjakan (shalat) dua raka'at. Selesai
diringkas.
yrr S Al Muwaffag berkata di dalam Al Mughni: Dan jika seseorang
Pa 5 lêip aa BASNG
melewati suatu daerah dalam perjalanannya, sedang di daerah itu ia
mempunyai isteri atau harta benda, maka menurut Imam Ahmad
dalam satu riwayat, ia harus shalat tamam, dan dalam riwayat lain
menyatakan, ia harus shalat tamam, kecuali jika ia sedang lewat (maka
*) Fi'liyah Nabi menggashar shalat dalam waktu-waktu tersebut adalah waqi'atul ain ia boleh menggashar), dan demikian ini adalah pendapat Ibnu Abbas.
(peristiwa yang terjadi secara kebetulan), yang tidak bisa dijadikan dasar untuk
membatas. Jadi menurut kami tidak ada batas waktu (pent.).
yaa
7<
o J0 Lae
Z mra “38 - Pa 27 110 .
pas ola Ja Jln gi a Ja ba 151 PE Perda Ta Ra aa Lee 5
A. S ik d, SKA
"Apabila engkau datang pada isterimu atau hartamu (di suatu
tempat) maka shalatlah sebagaimana shalatnya orang mukim.” 1525. Wari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila
shalat
i Dan karena sesungguhnya dia itu mukim di satu daerah yang di bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan
kemudi an ia berhent i lalu menjam a'
situ ada isterinya, jadi daerah itu disamakan dengan daerahnya-sendiri dhuhur sampai waktu ashar,
t: Tetapi apabila matahar i telah tergelin cir
Selesai. | antara dua shalat tersebu
ia shalat dhuhur (dahulu ), kemudi an naik
kaa j} sebelum ia pergi, maka
(kendaraannya). (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
ATK JI AG 2,4
gag ga NON
94212 f 27 7787977037
AN EEN
PS
ES
4 . ka
w . 4
Ge ya INGGA
EA RATA
j
AT 3 MENANGPAd na 7
NYA KI
893
892
PIC> LI AN MA PASIR AN dan ashar sebelum pergi, kemudian apabila matahari belum tergelincir,
A K. A PA
II, dang emg #yaa!MUWA AN ja] | maka ia terus pergi sampai datang waktu ashar lalu berhenti kemudian
A i kena, | patin menjama' antara shalat dhuhur dan ashar, dan apabila telah tiba waktu
MIWA
aljaja NGWK
PU
Aa Caj
r 4
LANAA A
IRP ag maghrib, ketika masih di tempatnya maka ia menjama' antara shalat
NAJA maghrib dan isya’, dan apabila belum masuk waktu maghrib sedang ia
DUN og Sa. hi > | CPS
masih di tempatnya maka ia terus pergi sehingga apabila datang waktu
p >
isya" maka ia berhenti lalu menjama' antara keduanya. (HR. Ahmad).
Ia MAA tr < KAMIL YA 2A rA 2 x 3
AE Tar Ia
eia] : HA SIG salak an : Up
1531. Dan dari Mu'adz, bahwa sesungguhnya Nabi saw. dalam ap ag AS ra 3)A PN Ca MU a TA
perang Tabuk, apabila ia pergi sebelum matahari tergelincir maka ia 5 Ju Pk Bg 7 “22: 2G aa KA
mengakhirkan shalat dhuhur sehingga ia menjama'nya sampai waktu PPA NK NT ENT Aa A PAM WAE a BKK Ia
' P à, 7 P A j- a T 1
ashar. Dan apabila ia berangkat sesudah matahari tergelincir maka ia pa Sera
- 24
ug(IIA
2 Lea
AA
So | “7
Jay
shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ lalu pergi, lalu ia mengerjakan
1533. Dan Imam As Syafi'i meriwayatkan di dalam Musnadnya
kedunnyasits dangan jamai.
Dan apabila ia pergi sebelum maghrib maka ia mengakhirkan seperti hadits di atas, dan ia berkata dalam hadits itu: Dan apabila ia
shalat maghribnya sehingga ia kerjakannya bersama shalat isya’; Dan berangkat sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan shalat
apabila ia pergi sesudah maghrib, maka ia mendahulukan shalat dhuhur sehingga ia menjama'nya bersama shalat ashar pada waktu ashar.
isya'nya lalu dikerjakannya bersama shalat maghrib. (HR. Ahmad,
Abu Dawud dan Tirmidzi).
KANS
140. 19
a
ya)
Pe Aa
Ng
Lea
- KA IA Mark? gor%
|. Ii SARI s
IIMAT gin
e
g
aA
T
2L RI TAPp gang
£ A
la 2
a
A
A
A
E aa em
D7 3 ija Sêga) EATE E Ol ELDII LLG 3 47 DA5
I IAL a DA Gl a gang A A
GIAE Yr
NAGIH = PARA
FAN Ay do LN Pan S N,
“3
Sera
KN 6 ANG
la
PIY
MG
PA bs
|
bz L K? a DRAS
895
894
27 7770 KAB MU a
3 dala Ye EEN 9 Noya 2. BAB: ORANG YANG MUKIM MENJAMA' SHALAT
N
NA 4 lyr IRI IILWA
ARO
CACA
Na Ki
1535. Dan yang sema'na dengan hadis ini diriwayatkan oleh Pa1013 Y AN
NO
Dope LSN
SANA NG
adhb de SAN MN
1
semua Imam hadis yang tujuh (jamaah), kecuali Ibnu Majah.
A ate ALT. 7477 Pa Pan abani Da A
aa
ee Aa Iape Kg las
Penjelasan:
1536. Dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya Nabi saw. pernah
Syarih rahimahullah berkata: Hadis ini menunjukkn bolehnya
shalat di Madinah 7 raka'at dan 8 raka'at, yaitu dhuhur dan ashar,
jama' ta'khir dalam bepergian, dan telah terjadi perbedaan pendapat
maghrib dan isya”. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
tentang menjama' shalat dalam bepergian, maka sebagian besar Saha-
bat, tabi'in dan di antara ahli figih: Ats Tsauri, As Syafi'i, Ahmad, -
berkata: Demikian itu pendapat yang masyhur dari Imam Malik, Haa 4 27 Ne ga
ayha
Ae dpAnal Gal ag Alan grand
aa Y l Z 74 7
bahwa menjama' shalat itu diperbolehkan khusus bagi orang yang
bepergian karena sangat penting, selanjutnya ia berkata:
seh ?2 475 5774 ANGGUN 14 P4 AK
Dan di dalam hadis Muadz bin Jabal di dalam Al Muwatha'
(disebutkan):
Ka. . AE ONR bg
1537. Dan dalam satu lafal bagi riwayat jama’ah selain Bukhari
02& Gor 4 SE 2 Ka IMA el o, LB£ MANI dan Ibnu Majah (disebutkan): Nabi saw. pernah menjama’ antara
dhuhur dan ashar dan antara maghrib dan isya’ di Madinah, bukan
r T NA 0.2 Gt ex GP 11 169 Co. zor? karena takut dan bukan karena hujan.
Lalu Ibnu Abbas ditanya: Apa yang dimaksud oleh Nabi saw.
dengan demikian itu? la menjawab: Ia bermaksud untuk tidak menyu-
- litkan umatnya.
"Sesungguhnya Nabi saw. dalam perang Tabuk, telah mengakhir-
kan shalat kemudian keluar lalu shalat dhuhur dan ashar dengan
Penjelasan:
Jama', kemudian masuk lalu keluar, kemudian shalat maghrib dan
isya’ dengan jama'.”
Syarih rahimahullah berkata: Hadis dalam bab ini dijadikan dalil
Ibnul Abdil Bar berkata: Ini dalil yang paling jelas untuk menolak oleh orang-orang yang berpendapat boleh menjama’ shalat secara
orang yang berpendapat bahwa jama' hanya boleh bagi orang yang mutlak dengan syarat hal itu tidak dijadikan satu kebiasaan. Dan
pergi karena sangat penting. Dan itu menghilangkan kekaburan. Al Jumhur berpendapat, bahwa menjama’ tanpa adanya alasan adalah
Hafizh Ibnu Hajar berkata: Dan seolah-olah Nabi saw. berbuat “tidak boleh.
demikian itu untuk menerangkan bolehnya jama’. Dan itulah kebiasa-
Mushannif berkata: Aku berpendapat: Mafhumnya hadis ini
an yang sering dilakukan seperti yang ditunjukkan oleh hadis Anas.
menunjukkan boleh menjama' sebab hujan, suasana ketakutan, dan
896
897
AAEN
sakit. Dan diperselisihkannya manthug (yang terucapkan dalam) hadis
KA YA PR LL RËS PE Kdi
itu tentang bolehnya menjama' tanpa adanya sebab (alasan), adalah
karena adanya ijma” (yang membolehkan menjama' tanpa sebab) dan
karena adanya hadis-hadis yang menentukan waktu-waktu (shalat 27 27, DaNA 777
74 P Aa PALS ye Wi A
Senda Fad
Ba
ANES Sean AKE. poa NYA
Bana Dana
AT “013 KI Zla, BABA
Kaba Je)
jan BUMN LIA yi
Ya
CP SL en ol
333
— ya
IN an AA La
1540. Dan dari Usamah bahwa Nabi saw. ketika datang di
1538.” Dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya Nabi saw. pernah Muzdalifah ia berhenti lalu wudlu' kemudian menyempurnakan
shalat maghrib dan isya” di Muzdalifah dengan dijama”, masing-masing wudlu'nya, lalu diigamatilah shalat kemudian shalat maghrib, lalu
shalat dengan satu igamat dan tidak shalat sunat di antara keduanya, masing-masing orang menderumkan ontanya di tempatnya, kemudian
dan tidak ada (bacaan) sesudah selesai masing-masing dari keduanya. diigamati Jalu ia shalat isya”, dan ia tidak shalat apa pun di antara
(HR. Bukhari dan An Nasa'i). keduanya. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
“) Menurut kami boleh menjama' tanpa ada udzur, tetapi jangan dijadikan kebiasaan
dan jama’ ta'khir. (Lihat shahih Muslim bab shalat jama” bukan karena bepergian
dan-bukan karena udzur) (pent.).
SEA GAB EL GT -0t
898 899
DL GI BIALI
NA PES AAA CAN
RENA LAN S 05 yna
NAN
San
23
MAAN
per AA New pa BAB-BAB JUM'AT
saw. naik
1541. Dan di dalam satu lafal (dikatakan): Nabi
ia mengiq amati 1. BAB: BERATNYA ANCAMAN KARENA MENINGGALKAN
kendaraan sehingga kami sampai di Muzdalifah lalu JUMAT
kendar aan
shalat maghrib, kemudian orang-orang menghentikan
melepa s (onta-
mereka di tempat-tempat mereka, tetapi mereka tidak
isya' yang akhir
onta mereka) sehingga Nabi mengiqamati shalat A yet bab a WEB NG AMAa NK KIMA WA
lalu mereka
(maksudnya shalat isya', pent.), kemudian ia shalat,
a -joo - we w an A .
m).
melepas (onta) mereka. (HR Ahmad dan Musli IIA 274 2.23 a
` Pa ta AAL, sn Š33 IL IA
1543. Dari Ibnu Mas'ud, bahwa Nabi saw. bersabda kepada satu
Pin ME l ba 4
g di Muzdalifah,
1542. Dan dalam satu lafal (dikatakan): Ia datan
a melepaskan (onta-onta
lalu mereka shalat maghrib, kemudian merek ae PATA 27 Ha ee 3 AI AIA
shalat isya”. (HR. Ahmad). Byr sg
mereka) dan aku membantu dia, lalu Nabi
a dua shalat yang AHA
Ini menjadi dasar bolehnya memisahkan antar pe TAU IL. 4) 2001
z nyo Kas
NG 29k PAM
ra
3
vos
N M'a e
dijama' (dengan suatu pekerjaan). > N A
3 129 BINA,
Awet a LANG Ab ANAN
Penjelasan:
dian orang-orang 1544. Dan dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar bahwa mereka
Syarih rahimahullah berkata: Perkataan "Kemu
menderumkan ontanya” itu, menunjukka
n bolehnya memisahkan sungguh-sungguh mendengarkan Nabi saw. bersabda dengan berpe-
antara dua shalat yang dijama', seperti contoh
di atas. gang pada tiang-tiang mimbarnya: “Hendaknya kaum-kaum itu
berhenti dari meninggalkan shalat jum'at, ataukah sungguh Allah akan
—000— menutup hati mereka, kemudian mereka tergolong orang-orang yang
lalai.” (HR. Muslim).
. 901
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada meng-
g1 (EA 2 AE CA
gt gaJagakaNA WANANG
dotajg—1040 ingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (Jum'ah: 9).
1545. Hadis di atas diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Nasa-i l,
E A 1012858 Go 23 ggr z LA PR
2. BAB: ORANG YANG BERKEWAJIBAN SHALAT JUM'AT
Ten
a
AAA!
1546. Dan dari Abil Ja'd Adi Dlamari - dan ia adalah seorang Lage). - Ata)Luaje kan
sahabat, bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa meninggalkan
3 kali shalat jum'at karena meremehkan, maka Allah akan menutup
hatinya. (HR. Imam yang lima). 1548. Dari Abdullah bin Amr dari Nabi saw. ia bersabda: Shalat
jum'at itu wajib bagi orang yang mendengarkan adzan. (HR. Abu
Dawud).
WA AI AA KAA 0L
AI? Sya 7 DO
pe 2
1547.- Dan bagi Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Jabir seperti
itu. DANNE eF McKAA, Kian LA
bahwa shalat jum'at itu fardlu 'ain yaitu firman Allah: a dag el
pin APP eye {$ 2 7] zriize Fn Bf 1550. Dan dari Hafshah, bahwa Nabi saw. bersabda: Pergi ke
shalat jum'at itu wajib bagi setiap laki-laki yang telah baligh. (HR. Na-
(a 2) Da Gg r
Juga
D I
sai).
“903
902
pak
MD MEP
ng ale
TA
AN taaNGMG AgaNENG,bia ON
ahNMK
ASAM OA Yaa ENG A
G4
£ 9 VI.
7, i gre 4 ad
A, 2.Ia2 3 “v9
21
ya Nah AI
an Ny 2
ga GARA
2 As Pi Ih —
-oY 00
Mp NS Paya
GAN AA AAAPAN
AL Nop
rahi Ig et 3.1 4Aya PYIL BAM
2 b DkBd y
1551. Dan dari Thariq bin Syihab dari Nabi saw. ia NGA] MG Dg BI A LIL JALIL27 gg /
II
Shalat jum'at itu satu tuntutan yang wajib bagi setiap
bersabda: a E OA ag TE Aha AR JO
muslim dengan
904
905
meskipun mereka tidak mendengar adzan.
mu? Ia menjawab: Aku bermaksud shalat jum'at bersamamu,
Perkataan “Ketahuilah, apakah barangkali szi ^ seorang dari
kemudian aku akan menyusul mereka. Ibnu Abbas berkata: Kemudian
kamu membawa 20-40 ekor kambing” itu, Syarih berkata: Hadis in:
Rasulullah saw. bersabda: "Kalau seandainya kamu menginfakkan apa
menckankan untuk menghadiri shalat jum'at dan mengancam kepada
yang ada di bumi seluruhnya maka kami tidak akan dapat menyusul orang yang melalaikannya karena kesibukan mencari harta. Dan juga
perjalanan mereka.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi). menunjukkan bahwa shalat jum'at tidak dapat gugur bagi orang yang
dalam bepergian, sekalipun mencari rumput dan semacamnya itu tidak
*
;
Selanjutnya Syarih berkata: Li
908 à
NL P CRER
293 EA nga
4. BAB: MEMBERSIHKAN BADAN, BERHIAS, MENUJU Ni 127 Ay - Ka.5
NTR AS q a WA
SHALAT JUM'AT DENGAN TENANG, BERANGKAT
CEPAT-CEPAT DAN DUDUK DEKAT IMAM
SAS tel =>
IPL K
& 4 ek Pel IAI NP DL 5 WEB ING bersab-
Ae ke ANEAT 1559. Dan dari Salman Al Farisi, ia berkata: Nabi saw.
, dan member-
da: Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari Jum'at
ya, lalu memak ai minyak atau
sihkan badannya menurut kemampuann
#aLONE
D NEN
Tapa ANGGE O eae
a A L DA DAIL NI rS,
LB MLM PARAN
91 Je Bet Ps
bya jengpa ran Iyan
ai Ip Sona SG
II 1 uP, Z {Zug PL gerrr
AIK 4
5 Sg 23 Nor der an 1. 27h
2 on Ksi 3 3. So) . ”& >
Dia doa bb AN lega ahay
, 33 2797, II or - ga ya 13
Wid ten hake Ar”Kk AN K: Jodi : laa 4 Dan
Peta l 29 Uti MA
Mg gad Bao
AS
31 Gd IV II
SK kan
7 Tea
LING
4< AI
a
' 1558. Dan dari Abu Sa'id dari Nabi saw. ia bersabda: Wajib bagi P NIN? 3) 2 POP VIIILI
Eha
1 TER 7273, EGA
N
UN 32912A,
a o
27 9
911
910
- diakhirkan
seseorang yang selalu menjauh (dari imam) maka ia akan
i 4 7
zp ILPA |YP DANG Ma
LA Ae DlhoANIJaa AE gan
TR ON pun akhirn ya toh ia masuk.
masuknya ke surga, sekali
# LOLZE
E
ya AA
- Kat
g 2 KAAPRPA 3 IRRIS ..?
Penjelasan:
LANANG a
r OP aga Ti Go PA
aa
7 Pd
SA ahes
s,” AA PUN SL erz LA GA s P) Wi ” er
r
— 4j
1562.
15 Dan dari Samurah, 4 sesungguhn ya Nabi i saw. bersabda: 5
Hadirilah khutbah, dan dekatlah kepada imam karena sesungguhnya
912 913
ut
AAS
ANA aa
ILAS SIA 2,48
LAS
PJ
ILAI A Ár
5. BAB: KEUTAMAAN HARI JUM'AT, 4 SAAT YANG MUSTAJAB
DAN KEUTAMAAN MEMBACA SELAWAT PADA HARI ITU i
ars 77 z272%
ARUL 0 NA ANNA
DIL EA PREN 7 NO RIII III II 27
A=" JP Manga
TA "Ng <
apii Tgn,Ba Aye21 — NO Al Badri, sesungguhnya Rasulullah
" 1564. Dari Abu Lubabah
hari adalah hari Jum'at, dan ia adalah
PIA AA JA, I w, "Penghulu
anah at IPL CA
Lari: Mehbeng mnta saw. bersabda:
Sera
EA Ea) NG AB Aan agayak Ai alb nga
Le scagung-agung hari bagi Allah, bahkan lebih
agung bagi Allah
Jum'at itu terjadi 5
daripada hari raya Fitri dan Adlha. Dan pada hari
A AT
DA 2 3, Pong ara 25
itu, Allah menurunkan
e. Ld 4 kejadian: Allah menjadikan Adam pada hari
A| r #27,
a772
EA YA
i
Mena,
a
1834 77 7G
Z 1”
PSAL
5
P
AN
E aya
5
MS
| K
BA AI
3 si (d
NG
wi”? 31 PRA 229? L
AN sI a ar
Agal ft
(3013 729
2.9 Sia
— O
IG
LANG Yes
Ag
Ng I ana As alasgak 21 As
273757 Oa Peti Te 7325 +
J0 3G MB
Re D BI SI
1 Pe g r Ma Aa YPI r r 2. Pe 1 247
AES AE Kerat Ole 2 hoby
Að : laku, D
PasKANAN
P a A Dead A9 asa
Rasulullah saw.
YASaban lai,
IS SA
1565. Dan dari Abu Hurairah ia berkata:
Aa
S.P INEGI
bgpa
3 Nag
JAWA
- “Gi wya . ak MWAH NOL SIH
ada-satu saat, yang tidak
bersabda: Sesungguhnya pada hari Jum'at itu
g dia itu berdiri shalat
IRIDkal aS 2
i ketepatan pada saat itu seorang muslim — sedan
Kat SENG
A
IL
nkan Allah pasti akan
siba “ala JLaalhacoba IN en SJ
AN ngin EA memohon kebaikan kepada Allah saw. - melai
AN n memberinya. Nabi berisyarat dengan tanga
nnya yang kami duga
rkirakan waktunya itu.
(waktu itu) sangat sedikit, yakni Nabi mempe
d tidak menyebutkan:
(HR. Jama'ah hanya Tirmidzi dan Abu Dawu
“) Jannah di sini bisa dalam arti kebun didi dunia,
ia, bisa
Furgan, A. Hasan Tafsir ayat 35 Al Bagarah). da 1
bi juga berarti Lihat
i
Kata-kata “berdiri” dan "sedikit itu”).
kak i
915
914
AI Lage 3 A PERI 137 2
2332
MN nga aaaaA PAGE IY Rg BIO MN SG PIK
Jodo
el sad).
| ala TT Hd
Anam gasNG
Apar
a :
AMAN hn
data
22 i PEN up ea
2, Ne?
SAR A
ea An
ab Ae007.
Ar Laa . PA
koh, SNLaga?
LIAT NGGI ae?r
CAN BeaPAG “da
27
uda, nons a Sya shalat? Rasulullah menjawab: Betul! Sesungguhnya seorang mukmin
yang telah selesai mengerjakan shalat kemudian duduk yang tidak ada
yang menyebabkan ia duduk itu kecuali shalat maka ia itu berarti di
1567. Dan dari Amr bin 'Auf Al Muzani dari Nabi saw. ia ber- dalam shalat. (HR. Ibnu Majah).
sabda: Sesungguhnya pada hari Jum'at itu ada satu saat, yang tidak
ada seseorang yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu
TAAT AN
melainkan Allah pasti akan memberi kepadanya. Sahabat bertanya:
Ya Rasulullah, kapankah saat itu? Ia menjawab: Ketika shalat didiri-
kan sampai selesai. (HR. Ibnu Majah dan At Tirmidzi).
ea KAWA as NG
, Lk er Sea M3
pa
1569. Dan dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah, bahwa Nabi saw.
bersabda: Sesungguhnya pada hari Jum'at itu ada satu saat yang tidak
916
917
bertepatan seorang muslim yang sedang memohon kebaikan kepada
Allah azza wa jalla melainkan pada saat itu Allah pasti akan memberi-
nya. Saat itu sesudah ashar. (HR. Ahmad).
AENAN A LEA PS
“X3 INA
|
BEAT dng IK
BID ANL MU KA
Ig.
ne ITE AS Lag ng
SANA
ra
êna aa Ilyag
1I
-asaya
` E TAAA ALA
Pola —
211236112 SZA PPIE E A KK NAN D Tar 1571. Dan dari Aus bin Aus ia berkata: Rasulullah saw.
aas ag KN
A DWAN bersabda: Di antara hari-harimu yang paling utama adalah hari Jum'at,
pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia wafat, pada hari itu
ditiupkan sangkakala (tanda hari Kiyamat tiba), dan pada hari itu
MEA 527
Aga cFAENAS pasa pap lae terjadi hari kebangkitan kembali (dari kubur), oleh karena itu
AEA AAEE ETE
N perbanyaklah membaca selawat atasku pada hari itu, karena sesung-
guhnya selawatmu itu ditampakkan padaku. Sahabat bertanya: Ya
nENAA EE
Rasulullah, bagaimana akan ditampakkan selawat kami itu padamu
padahal engkau pada saat itu telah menjadi tulang belulang yakni
jasadmu telah hancur? Laluiamenjawab: Sesungguhnya Allah meng-
haramkan bumi memakan jasad para Nabi. (HR. Imam lima kecuali
1570. Dan dari Jabir dari Nabi saw. ia bersabda: Pada hari Tirmidzi).
Jum'at itu ada 12 saat, salah satu di antaranya, yang tidak didapat oleh
seorang muslim yang pada waktu itu memohon sesuatu kepada Allah,
melainkan Allah pasti akan memberinya, dan carilah saat itu pada
SEN ANIA NI -NOVY
KG Z, z H MALA LI
akhir waktu sesudah ashar. (HR. Nasa'i dan Abu Dawud).
Dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman: Bahwa beberapa orang 7
Sahabat Rasulullah saw. berkumpul kemudian mereka menyebut- Ta MA
KE Aa G3” IG Pd Pegi apak d
To ME a DALAa.
nyebut saat yang ada pada hari Jum'at, lalu merska bubar dan mereka
tidak berselisih pendapat bahwa sesungguhnya saat tersebut adalah z912 S S KLALI
W 273$
akhir waktu dari hari Jum'at. (HR Sa'id di dalam Sunannya). —Apbaiobs. PIES deg
918 919
sesungguhnya selawatmu itu disaksikan, yang menyaksikannya adalah
para malaikat, dan sesungguhnya seseorang tidaklah ia membaca hari-hari dalam seminggu, dan mengutamakan hari Arafah, atau hari
selawat kepadaku melainkan do'a selawatnya itu mesti ditampakkan 'idul gurban dibandingkan dengan hari-hari dalam satu tahun.
padaku, sehingga ia selesai berselawat. (HR. Ibnu Majah). Perkataan "pada hari itu ada satu saat yang tidak bertepatan
seseorang yang sedang memohon sesuatu pada saat itu melainkan
Allah Ta'ala pasti memberinya, selama ia tidak memohon barang yang
haram” itu, Syarih berkata: Hadis-hadis yang menentukan ”saat” ini
MAKASARMaa 29 ANY
gp Nan P 7 La) orr
berbeda. Al Muhib At Thabari berkata: Hadis yang paling sah dalam
menentukan saat tersebut adalah hadis Abu Musa (hadis no. 1566),
Syarih berkata: Dan ada beberapa Ulama’ yang menguatkan hadis
NG PAN ER
rad 33 2. A lrg 24 7 PPA v r IV
WENG
Nden NA A Abdullah bin Salam (hadis No. 1568), hanya yang dimusykilkan yaitu
sabda Nabi saw. "wa huwa gaa-imuy yushalli = sedang ia berdiri
3 2003 shalat” (hadis No. 1565), dan kemusykilan ini dijawab oleh Al Oadli
A 055
pp
Iyadl, bahwa yang dimaksud itu bukannya sedang berdiri (shalat)
secara hakiki, tetapi memperhatikan perkara (yang dihadapi) seperti
1573. Dan dari Khalid bin Ma'dan dari Rasulullah saw., ia perkataan ”Fulaanun gaama fii amril fulani = Si Polan memperhatikan
bersabda: Perbanyaklah membawa selawat untukku pada setiap hari suatu persoalan”, dan seperti firman Allah "illaa maa dumta 'alaihi
Jum'at, karena sesungguhnya selawat umatku itu ditampakkan atasku gaa-iman— Kecuali jika kamu selalu memperhatikannya (Ali Imran:
pada setiap hari Jum'at. (HR. Sa'id dalam Sunannya). 75). Syarih berkata: Dan tidak diragukan lagi bahwa hadis-hadis yang
menerangkan bahwa saat yang dimaksud itu adalah sesudah asar itu
lebih kuat, karena banyaknya riwayat dan bersambungnya dengan
jalan pendengaran di samping tidak diperselisihkan tentang marfu'nya
Kn ag Sea
CI GRI 2
yana yg “NOV dan diperkuat dengan omongan beberapa sahabat. Dalam hadis itu
ada empat yang menguatkan, sedang dalam hadis Abu Musa hanya
PLL f Za , al I8 ria satu yang menguatkan, yaitu, disebutkannya dalam shahih Muslim.
AP os “NA2 BENDA Ibnul Mundzir berkata: Faedah dirahasiakannya saat tersebut dan juga
lailatul gadar adalah demi membangkitkan dorongan untuk memper-
Aa EA K banyak shalat dan do'a pada saat tersebut.
Syarih berkata: Hadis-hadis ini menunjukkan dianjurkannya
memperbanyak membaca selawat atas Nabi saw: pada hari Jum'at, dan
1574. Dan dari Shafwan bin Sulaim, sesungguhnya Rasulullah bahwa selawat itu ditampakkan kepadanya.
saw. bersabda: Kalau hari Jum'at dan malam Jum'at, maka perbanyak-
lah membaca selawat untukku. (HR. As Syafi'i di dalam Musnadnya).
*
== AP ow == A galak
PS
pê ake a
TAMI LAMBA TA Brad A TA,
puja Aah,
5
1575. Dari Jabir, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak Mp3 OIL AP dot.
boleh seseorang menyuruh berdiri saudaranya pada hari
Jum'at, lalu ia
menempati tempat duduknya, tetapi hendaklah ia 1578. Dan dari Wahab bin Hudzaifah, sesungguhnya Rasulullah
berkata: Luaskan-
lah! (HR. Ahmad dan Muslim). saw. bersabda: Seseorang adalah lebih berhak atas tempat duduknya,
dan jika ia keluar karena ada satu keperluan, lalu ia kembali lagi,
maka ia lebih berhak atas tempat duduknya itu. (HR Ahmad dan
275 II GUN PTN 2a
Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya).
NK
Lp 2, pe
PR 63 NOVI
AA Ng ARA
7 -
AAL
Wala” SL 2 Z7
7. MEYAN LIA ny
SANNAN IL AE a17 LE
7,9 or r
3 IAanta 192)
NGINGKg
ALAN “Ksa NONA
2 2 AA AL P
PL 4 BII >
AR
PN
aa GpJar AA Ip
| INK IIS AAT P 7
LG
22
Tea
ET Balita 7 Pd
BAaS
27
(6) S iS
Iy Peta YAN iKAN na
17 as
(rt
1576. Dan dari Ibnu Umar dari Nabi saw. sesungguhnya Nabi
1579. Dan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
saw. melarang seseorang disuruh berdiri kemudian tempat duduknya
Apabila salah seorang di antara kamu mengantuk di tempat duduknya
ditempati, tetapi lapangkanlah dan luaskanlah!
*
pada hari Jum'at, maka pindahkanlah ke (tempat) lainnya. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengesahkannya).
Dan bagi Ahmad dan Muslim (dikatakan): Adalah Ibnu Umar
apabila ada orang yang berdiri untuk menyilahkannya duduk di
tempatnya, maka ia tidak mau duduk di tempat itu.
PENA GN 123 297 y Asy D2 LA 2 LI IIS
Ade Nda AN gn TEA palplanyagAON:
*
A IL ygLN IA 17 ? Pa
Gr IR DAS A YARDI
Kga
Na A EL AL SNEL
Ig 0
Si yagNONY KPT IP 4 Nala WAH
7
Jaa 3,
r
b)
A BIGIR IA eh
NANA 4 f
Ao
PLP Latar. ha aparen Sekola KP Ana
ya Ao ASI, EEU
922 923
mam sedang berkhutbah. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi
dan Tirmidzi berkata: Hadis ini Hasan). KAA
WIYOGA YA 4
ane 277 iKEE PA
Saras YONG
adaa ait AN KE TG
A
PA
ey
ee |
An AAs nié aa
2x 2 144 7727
Tea
977
Popo KAM NIAT,IRI
1
rés perih KEMBA 1583. Dan dari Arqam bin Abi Arqam Al Makhzumi, sesung-
A AKA PANGAN Sa guhnya Rasulullah saw. bersabda: Orang yang melangkahi pundak
i KEK
2 Ar manusia pada hari Jum'at dan menyibak antara dua orang sesudah
TE T 46 WÉ, DAN
Nak imam keluar (menuju mimbar)* adalah laksana orang yang sedang
menarik punggungnya ke neraka. (HR. Ahmad).
1581. Dan dari Ya'la bin Syaddad bin Aus ia berkata: Aku
bersama Mu'awiyah mengikuti (peperangan) untuk - menaklukkan Lan GI ya? SE 2 JP
Baitul Maqdis, kemudian ia berjum'at bersama kami, tiba-tiba 43) JaaAI Aa Aa: A jane AOA
sebagian besar orang-orang yang ada di masjid itu adalah sahabat-
=NS, na TEA aa
“i LL RPI 2 LEG ga??? GIP 277
sahabat Rasulullah saw., kemudian aku lihat mereka itu bertegak
lutut, padahal imam sedang berkhutbah. (HR. Abu Dawud). O
p3 Dr
DL NGI73 wpap 1293
=Kd, TkLis
>
JA 27 2 ar
aan aa e karir
AA
7 PIT 7 7 27
214 La f ? AjWA Ag KL LTS WANG, kn anga) PAKA
LIS aé AK Kg 1584. Dan dari Uqbah bin Haris, ia berkata: Aku pernah shalat
2a ots A DAR asar di belakang Rasulullah saw. di Madinah, kemudian ia tergesa-
gesa, lalu ia melangkahi pundak-pundak manusia menuju salah satu
kamar salah seorang isterinya, kemudian orang-orang terkejut karena
ag saa
A tergesa-gesanya itu, kemudian Rasulullah saw. keluar kepada mereka,
lalu ia mengetahui bahwa orang-orang heran karena tergesa-gesanya
1582. Dan dari Abdullah bin Busrin ia berkata: Ada seorang itu, kemudian ia bersabda: ”Aku teringat sedikit emas yang kami
laki-laki datang melangkahi pundak orang-orang pada hari Jum'at miliki, karena aku tidak suka emas itu membebani aku, maka kuperin-
h tahkan membaginya.” (HR. Bukhari dan Nasa'i).
padahal Nabi saw. sedang berkhutbah, lalu Rasulullah saw. menyuru
ggu. (HR. Abu
dia: Duduklah karena sesungguhnya engkau menggan
Dawud, Nasa'i dan Ahmad, dan Ahmad menambah: ”dan kamu Penjelasan:
terlambat datang”. Perkataan ”tidak (boleh) salah seorang di antara kamu menyuruh
924 925
berdiri saudaranya pada hari Jum'at” itu, Syarih rahimahullah berkata: 7. BAB SHALAT SUNAT MENUNGGU IMAM DATANG
Penyebutan hari Jum'at dalam hadis Jabir itu adalah hanya termasuk (SHALAT INTIDHAR)
dzikru ba'dhil afrad (menyebutkan salah satu dari hari-hari yang ada)
bukan sebagai tagyid hadis-hadis yang muthlag dan bukan pula sebagai
takhshish (pengecualian) hadis-hadis yang umum, karena itu, barang-
siapa yang lebih dahulu menempati suatu tempat yang mubah baginya,
baik di masjid atau di tempat lainnya, pada hari Jum'at atau bukan,
AG BAG YEN JAN wono
demikian juga untuk melakukan shalat atau melakukan perintah-perin-
tah taat lainnya, maka ia lebih berhak atas tempatnya itu dan haram AAG AYI AKAN YANG
bagi orang lain menyuruh berdiri lalu ia duduk di situ, kecuali kalau
tempat itu semula sudah ditempati orang lain, kemudian ditinggalkan-
nya karena suatu keperluan, lalu ia kembali ke tempat itu, maka ia
LA JLN NU LA
boleh menyuruh berdiri orang lain tersebut untuk ditempatinya. Syarih an KyAGARIe LA
KAN Gn Tam
berkata: Dan dhahirnya hadis Jabir itu menunjukkan, bahwa boleh
bagi seseorang duduk di tempat duduk orang lain apabila ia itu
ta dana ET Ma AI 3 2
menyilahkannya dengan suka rela. p> ar ab Jasa giKN Tu
Perkataan ”Apabila salah seorang di antara kamu mengantuk di
tempat duduknya pada hari Jum'at maka hendaklah ia pindah ke
tempat lainnya” itu, Syarih berkata: Dan anjuran berpindah itu 1585. Dari Nubaisyah al Hudzali dari Nabi saw., ia bersabda:
mempunyai hikmah, bahwa bergerak itu dapat menghilangkan rasa Sesungguhnya seorang muslim apabila telah mandi pada hari Jum'at,
kantuk, dan juga bisa menghilangkan kelalaian yang menyebabkan kemudian pergi ke masjid, dengan tidak mengganggu seseorang, lalu
tidur. jika ia belum mengetahui imam keluar (menuju mimbar), maka ia
Perkataan “Rasulullah saw. melarang duduk bertegak lutut pada boleh shalat semampunya, dan jika telah mengetahui imam telah
hari Jum'at padahal imam sedang berkhutbah” itu, Al Khathabi keluar maka ia (harus) duduk, lalu memperhatikan (khutbah) dan
berkata: Dan sesungguhnya larangan ini karena yang demikian itu diam, sampai imam selesai berjum'at dan khutbah, seandainya dosa-
dapat menyebabkan tidur dan kantuk. dosanya tidak diampuni pada Jum'at itu, maka diharapkan bisa
menjadi kafarat bagi (dosa-dosanya) di hari Jum'at berikutnya. (HR.
Syarih berkata: Hadis-hadis dalam bab ini menunjukkan dimak-
Ahmad).
ruhkannya melangkahi pundak orang-orang pada hari Jum'at, dan
melihat dhahirnya pembatasan (taqyid) dengan hari Jum'at ini menun-
jukkan bahwa makruhnya itu khusus untuk hari Jumat. Dan
kemungkinan pembatasan (taqyid) itu menurut kebiasaan, karena
khusus pada hari Jum'at itu banyak manusia, berbeda dengan shalat-
shalat lainnya, karena itu hukumnya makruh. Dan ini diperkuat CE KN GD ANUNG
KA 2 LIEL, EI
Era oom
Giss 2
dengan adanya alasan mengganggu orang, sedang dhahirnya alasan 9771, y 1). Da 2 UAS
karena hal itu berlaku juga bagi majlis-majlis ta'lim dan lain-lainnya. A BIA Kap ga NA
Al Iraqi berkata: Dan dikecualikan dari hukum haram atau makruh ini
yaitu imam atau orang yang di depannya ada tempat yang lowong 1586. Dan dari Ibnu Umar, sesungguhnya ia pernah memanjang-
sedang ia tidak dapat sampai ke tempat itu kecuali dengan jalan kan shalat (intidhar) sebelum Jum'at, dan sesudah Jum'at ia shalat dua
melangkah. raka'at, lalu ia menerangkan, bahwa Rasulullah saw. pernah menger-
—o— jakan demikian. (HR. Abu Dawud).
92G 927
"3
NUNG AA SAK WK |.” TEA
0213012
NONY VS PIIL sel ge! IS IL S 97? a
Ka
1
JA apn JOS sS Pd Sa Kana la sasanggan bag Sl
52 SOLS AAA VIE
PP 2 IRAIL Or DAA IhAA
r, SA
EGA aé
EN SU
L AL r Ml ? 7I Pe
POS4 z A Lea
pIe |A
LA NEPng EN RE Lan an
A
P4 1589. Dan hadis di atas disahkan Tirmidzi, yang bunyinya:
Sesungguhnya ada orang laki-laki datang pada hari Jum'at dalam sikap
yang kurang baik padahal Nabi saw. sedang berkhutbah — lalu Nabi
la baka. A —
saw. menyuruhnya shalat dua raka'at dan Nabi saw. terus khutbah.
*
1587. Dan dari Abu Hurairah dari Nabi saw., ia bersabda: Aku (Mushannif) berkata: Hadis ini memperjelas dla'ifnya hadis
”Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, kemudian pergi ke Jum'at lalu yang mengatakan, bahwa Nabi saw. menghentikan khutbahnya sampai
shalat menurut kemampuannya, kemudian diam sampai imam selesai laki-laki tersebut selesai mengerjakan shalatnya dua raka'at.
khutbah, kemudian shalat bersamanya, maka ia akan diampuni (dosa- *
dosanya) antara hari Jum'at itu dan hari Jum'at berikutnya, dan
ditambah tiga hari. (HR. Muslim).
NENE E AANS:
Yep Ig, al DI 33 Wi Le L S ILS
WA .
3”
ALL 372559
AO Open ARALI SI! EE KA A 4 Za NY A a LA Ke
ta
A 4 777? PEN KA wd 7? wd y Ie Prota). cr Sn J)
EEREN Po KS, NK Ge Yadi
ra "r
1590. Dan dari Jabir ia berkata: Ada sèorang laki-laki masuk
(masjid) pada hari Jum’at padahal Rasulullah saw. sedang berkhutbah,
1588. Dan dari Abu Sa'id sesungguhnya ada seorang laki-laki kemudian ia bertanya: Sudah shalatkah kamu? Ia menjawab: Belum.
masuk masjid pada hari Jum’at padahal Rasulullah saw. sedang berada Lalu Nabi saw. menyuruhnya: Shalatlah dua raka'at. (HR. Jama'ah).
(khutbah) di atas mimbar, kemudian Rasulullah saw. menyuruh dia
shalat dua raka'at. (HR. Imam yang lima kecuali Abu Dawud).
929
Dua hadis di atas
D) I 2 pa) PA AT ..” semampunya dan seterusnya” itu, Syarih berkata:
pda NON sedang orang yang
AG GI LT menunjukkan dianjurkannya shalat sebelum Jum'at
an lain
melarang dari berbuat yang demikian itu tidak ada pegang
l keumu man
kecuali hadis yang melarang shalat di waktu zawal, padaha
To OPLB, L a 231
jukka n
hadis itu yang telah ditakhsis dengan hari Jum'at tidak menun
an di
dilarangnya shalat sebelum Jum'at secara mutlak. Tujuan larang
diperte n-
sini adalah semata-mata di waktu zawal dan ini tidak perlu
1592. Dan dalam satu riwayat: Apabila salah seorang di antara baik, secara
tangkan lagi. Walhasil shalat sebelum Jum'at itu adalah
kamu datang (ke masjid) pada hari Jum'at - padahal imam telah g-
umum dan khusus. Maka dalil untuk membantah orang yang mengan
keluar (menuju mimbar) maka shalatiah dua raka'at. (HR. Ahmad, semam pu-
gap makruh secara mutlak ialah sabda Nabi: "lalu ia shalat
Bukhari dan Muslim).
nya” yang dalam hadis itu menunjukkan bahwa shalat sebelum Jum'at
itu tidak terbatas. Selanjutnya ia berkata: Hadis-hadis yang tersebut di
bab ini menunjukkan dianjurkannya shalat tahiyatal masjid ketika
Penjelasan:
imam sedang khutbah.
Sabda Nabi saw. "Sesungguhnya orang Islam apabila telah mandi Sabda Nabi saw. "Apabila salah seorang di antara kamu datang
pada hari Jum'at dan seterusnya” itu, Syarih berkata: Hadis ini (ke masjid) pada hari Jum'at padahal imam sedang berkhutbah, maka
menunjukkan dianjurkannya shalat sebanyak-banyaknya sebelum shalatlah dua raka'at dan cepatkanlah” itu, Syarih berkata: Hadis ini
imam keluar (menuju mimbar) dan dianjurkan berhenti sesudah imam menunjukkan bahwa dianjurkannya mempercepat tersebut, supaya
keluar. “) Dan Ulama” berbeda pendapat tentang apakah untuk Jum'at dapat mencurahkan perhatian untuk mendengarkan khutbah.
ng
itu ada sunat gabliyah atau tidak. Maka sebagian Ulama” menenta Sabda Nabi saw. "hendaklah ia shalat dua raka'at” itu, menun-
adanya shalat gabliya h itu dan mereka menenta ng dengan keras. jukkan, bahwa orang yang masuk masjid ketika imam sedang khutbah
nkan itu hendaknya mencukupkan shalat dua raka'at saja (tahiyat masjid).
Alasannya: karena sesungguhnya Nabi saw. tidak pernah mengizi
itu ada shalat kecuali sebelum Nabi keluar (menuju
pada hari Jum'at Mushannif (Ibnu Taimiyah) berkata: Mafhumnya: dilarang me-
n juga
mimbar) dan Nabi sendiri tidak pernah mengerjakannya, demikia ngerjakan lebih dari dua raka'at itu semata-mata karena telah keluar-
apabila imam telah keluar (menuju mimbar) maka
para sahabat, sebab nya imam (menuju mimbar), meskipun imam itu belum berkhutbah.
shalat sunat itu, selesai. Ibnu Taimiya h berkata di
harus berhenti
itu
dalam Al Ikhtiyarat: Dan shalat dua raka'at sebelum shalat Jum'at
adalah baik dan dianjurkan tetapi tidak boleh dikerjakannya terus
menerus, kecuali karena ada suatu maslahat. Selesai. **)
Dan Mushannif (Ibnu Taimiyah) menggunakan hadis dalam bab
ini sebagai dalil tidak adanya shalat tahiyat masjid sesudah imam
keluar (ke mimbar) ia berkata: SN
2. 4 ARAT
LANANG
AG ADAY
A NE Pe 1600 had IMA gg.
*) Shalat seperti ini disebut shalat intidhar (pent.). Z Ooo leg oh) a
#4) Yang betul, tidak ada shalat sunat gabliyah Jum'at (pent.).
931
930
“37 Igo Peta eta IL LLL LI IS
A kr
5 sa
&wf|-
4 a
“4
|
AP Ng5,
2)
2
INA
a
3 SEON oi JW Ide AWYA KAÉ
Ir? 2. PAIPA pp z
-w
1593. Dan dalam satu riwayat dari Abu, Hurairah dan Jabir,
mereka berkata: Datanglah Sulaik Al Ghathafani padahal Rasulull
ah
saw. sedang berkhutbah, lalu Rasulullah saw. bertanya kepadanya:
Sudahkah kamu shalat dua raka'at sebelum kamu datang? la
menjawab: Belum. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Kalau begitu
shalatlah dua raka'at dan cepatkanlah! (HR. Ibnu Majah dan rawi-
rawinya kepercayaan). N
Penjelasan:
—000—
932