Anda di halaman 1dari 237

TERIEMAHAN

ue :LUL
BRUMOSNAN
Hadis. HADIS HUKUM
TERJEMAHAN
NAILUL AUTHAR
HIMPUNAN HADITS-HADITS HUKUM
2
TERJEMAHAN

NAILUL
HIMPUNAN
AUTHAR
HADITS-HADITS HUKUM

JILID 2

Diterjemahkan oleh:
MU'AMMAL HAMIDY
Drs. IMRON AM
UMAR FANANY BA.

1993

bi
pt bina ilmu
Jl. Tunjungan 53-E — Telp (031) 40076, 523214, Fax. (031) 515421
Surabaya 60275
— &

BU
£
-

Jle JT yad
aecyJean

|
NAILUL AUTHAR JILID 2
Diterbitkan oleh PT Bina Ilmu, Jl. Tunjungan 53 E, Surabaya 60275
Telp. (031) 40076-515421-523214, Fax (031) 519941
ANI
Anggota IKAPI
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
All Rights Reserved
Diset dan dilayout dengan DTP-bi
rye
Huruf Times 10 point
Dicetak oleh PT Bina Ilmu Offset, JI. Rungkut Industri IV/18, Surabaya 60293
Telp.(031) 813720

glaliE
p - SN YAN AN ka 2

PENGANTAR DARI PENTERJEMAH

1) Nailul Authar, bagi kalangan ulama dan terpelajar, sudah


tidak asing lagi, karena kitab ini merupakan salah satu standard
maraaji', mengembalikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
masyarakat. Karena itu pengenalan masalah kitab ini, rasanya tidak
perlu lagi untuk diperluas.
2) Nailul Authar adalah syarah dari kitab himpunan hadits
hukum yang dihimpun oleh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah dengan judul
”AL MUNTAOA”. Terdiri dari 5029 hadits, yang disyarahkan oleh
Asy Syaukani menjadi 8 juz, masing-masing setebal 380 halaman, jadi
semuanya setebal 3040 halaman.
3) Rasanya akan memakan waktu yang cukup lama, di samping
mungkin daya beli masyarakat yang tidak kuat, seandainya buku
setebal itu diterjemahkan keseluruhannya ke dalam bahasa Indonesia.
Padahal kebutuhan masyarakat akan buku standar seperti ini sangat
mendesak, guna mengembalikan seluruh persoalan hidupnya itu sesuai
dengan ajaran Rasulullah saw., ibadah maupun mu'amalah. Maka
salah seorang 'ulama Al Azhar Asy Syekh Faishal bin Abdul Aziz Aal
Mubarak telah menggunakan waktunya yang berharga itu untuk
meringkasnya, yang kemudian diberinya judul "BUSTANUL AH-
BAR” -mutkhtashar- NAILUL AUTHAR, terdiri dari 2 juz, masing-
masing setebal 590 halaman.
4) Buku terjemahan yang kini di tangan anda ini, adalah terje-
mahan dari BUSTANUL AHBAR tersebut.
5) Kami -dewan penterjemah- berusaha untuk mengalih bahasa
ini dengan se-letterlyk mungkin, sehingga nampak keauthentikannya.
Lebih-lebih mengenai isi ataupun pendapat pengarang (pensyarah)
yaitu Imam Asy Syaukani, tetap kami tuturkan apa adanya, tanpa
mengurangi maupun menambah.
6) Jika ada beberapa hal yang agaknya berbeda dengan penda-
pat kami, maka kami beri catatan kaki (foot note), dengan cara yang
singkat.
7) Dalam kitab ini ada sedikit istilah Ilmu Hadits yang agak
berbeda dengan yang biasa kita kenal, misalnya sebutan "MUTTA-
FAQUN 'ALAIH”, yang biasa kita kenal adalah berarti: Riwayat
Bukhari dan Muslim; tetapi dalam kitab ini berarti: Riwayat Ahmad,
Bukhari dan Muslim. Penjelasannya telah juga dibeberkan dalam
mugaddimah. BAB-BAB MENGHADAP OIBLAT
8) Akhirnya dewan penterjemah mengharapkan tegur sapa dari 1. Bab: Wajib menghadap Qiblat ketika shalat........................... 477
2. Bab: Alasan orang jauh harus menghadap ke jurusan Ka'bah,
para pembaca, untuk perbaikan dan kesempurnaan cetakan-cetakan bulan din Ka Dah inie mulas. “ajaaa ajaraninjaaa maja singep = ia kai 479
berikutnya, ataupun jilid-jilid yang akan datang. 3. Bab: Meninggalkan Qiblat karena udzur takut .........................4B0
Semoga bermanfa'at fiddieni wal akhirah. 4. Bab: Musafir shalat sunat di atas kendaraannya
ke jurusan manasaja ...............ooooooooooWo
mo.mo Koo mo. 481
BAB-BAB SHIFAT SHALAT
Ramadlan 1398 H 1. Bab: Keharusan memulai dengan takbir .............................. 483
Bangil, us 1978 M 2: Bab: Takbirnya imam harus sesudah shaf-shaf rapi dan sesudah iqamah .. .484
Bab: Mengangkat dua tangan dan keterangan caranya serta
letak-letaknya <... AAA ANA.dh. E 485
Dewan Penterjemah: Bab: Tentang meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri .............. 492
A. Oadir Hassan Bab: Melihat tempat sujud dan larangan memandang ke atas
Mu'ammal Hamidy ketika shalat... ss imo Meme onta BU AN 495
Bab: Do'a iftitah antara takbir dan Al-Fatihah......................... 497
Drs. Imron AM Bab: Membaca Ta'awwudz ketika membaca Qur'an ............, La. 503
Umar Fanany B.A. Bab: Membaca "Bismillahirrahmanirrahim"'.................... ...... 504
Bab: Basmalah, apakah termasuk Al-Fatihah dan awal tiap 1
suratjataukahitidak?. 25 Metu. nga AA AI. MUD An 598
Bab: Wajib membaca Al-Fatihah .................................... 512
Bab: Bacaan ma'mum dan Jiamnya ketika mendengar bacaan/imam......514
Bab: Membaca ”AAMIN" dan mengeraskannya, karena bacaan imam...518
. Bab: Hukumnya orang yang tidak dapat membaca ayat Qur'an
depganiba Kun GA Ina ain sana Tan bak dik. ika E. 522
Bab: Membaca surat sesudah Al-Fatihah pada dua raka'at pertama,
dan apakah surat ini juga disunatkan untuk dibaca pada
dua raka'at yang akhir ataukah tidak? ................... SA.
15. Bab: Membaca dua surat untuk setiap raka'at, membaca sebagian
surat, membalik tertib surat dan boleh mengulang surat .. -1526
16. Bab: Berbagai surat dalam berbagai shalat ................. sis ...531
17. Bab: Alasan shalat dengan bacaan Ibnu Mas'ud, Ubai dll.
Dari kalangan orang-orang yang terpuji bacaannya .. an)
Bab: Tentang dua kali berhenti (sahtah) sebelum dan
sedih Intern en en a oma da ~ Ta ...538
Bab: Takbir untuk ruku', sujud dan bangun ....................... ..539
Bab: Imam harus mengeraskan takbir supaya terdengar oleh
orang-orang yang di belakangnya, dan kalau perlu boleh
mengadakan muballigh (penyambung) ....................... ....5A1
. Bav: Cara Ana aka E Ma Gan. agal AÉ543
Bab: Bacaan dalam ruku’ dan sujud .. .......................... .....544
. Bab: Larangan membaca ayat dalam ruku” dan sujud ...................548
. Bab: Bacaan ketika bangun dari ruku’ dan sesudah lurus ................ 549
. Bab: Meluruskan punggung sesudah ruku’ adalah wajib................. 551
Bab: Cara-cara sujud dan turun ke sujud.............................. 553
12. Bab: Hadits-hadits tentang masalah menghilangkan dan
meratakaniker "T ai natal daku: selat Balai sah Ka 632
27. Bab: Anggota-anggota sujud ........................................ 555
13. Bab: Dimakruhkan seseorang shalat dengan mengikat rambut
. Bab: Orang shalat sujud di atas apa yang dibawanya, sedang
kepalanya ke belakang..................ooooocomo oo 6M
anggauta-anggautanya tidak menyentuh tempat shalatnya itu....... 557
. Bab: Cara duduk antara dua sujud dan apa yang dibacanya.............. 559 14. Bab: Makruh meludah ke depan atau ke kanan ....................... 635
15. Bab: Membunuh ular dan kalajengking, dan sedikit berjalan karena
. Bab: Sujud kedua dan keharusan tumakninah dalam ruku’ dan
ada hajat, tidak dimakruhkan ..............................--.-. 637
serta bangkit dari keduanya ....... aran Pe 561
. Bab: Bangkit ke raka'at kedua dan tentang duduk istirahat .............. 564 16. Bab: Gerakan hati tidak membatalkan shalat sekalipun
berlangsung lama ....... P ana darat area Sa Aa nam 638
. Bab: Memulai raka'at kedua dengan bacaan Qur'an tanpa
ta'awwudz dan diam (saktah)................................... 566 17. Bab: Ounut dalam shalat wajib karena ada suatu musibah dan
. Bab: Perintah tasyahhud awwal dan sujud sahwi apabila terlupakan...... 567
tidak ada qunut selain nazilah ....................... .. 639
. Bab: Sifat duduk dalam tasyahhud, duduk antara dua sujud, BAB-BAB SUTRAH DAN HUKUMNYA ORANG YANG BERJALAN
duduk tawarruk dan duduk ig'aak ...... TE RE In 569 DI DEPAN ORANG YANG SHALAT TANPA SUTRAH
. Bab: Tasyahhudnya Ibnu Mas'ud dll. ................................. 573 1. Bab: Sunnat shalat dengan memakai sutrah, mendekat sutrah,
. Bab: Tasyahhud dalam shalat adalah wajib ............................ 576 sedikit serong dari sutrah dan boleh juga tidak memakai sutrah..... 648
. Bab: Isyarat dengar telunjuk dan cara meletakkan dua tangan ........... 578 2. Bab: Menolak orang yang berjalan dr depan orang yang sedang
. Bab: Bershalawat kepada Rasulullah saw. ............................. 580 shalat dan dosanya berjalan serta dibolehkannya orang yang
. Bab: Dalil yang dijadikan alasan untuk menafsiri "AALIHI" sedang thawaf di Baitullah Al Haram ............................ 652
dalam shalawat ........ Nana Tag,....tih AA. 3. Bab: Orang yang shalat, sedangkan di depannya itu ada manusia
582
. Do'adi akhir shalat cane nunni s.a MBA
Bab: KE aa 583 baja AN |SK ANG anna Nanas Aan ataana at in E PUNANG. 655
. Sejumlah doa-doa dari Nabi dalam shalat ........................ 585
Bab: 4. Bab: Batalnya shalat karena dilalui di depannya ..................... -657
. Keluar dari shalat sebelum salam....................... ........ 590
Bab: BAB-BAB SHALAT SUNNAT :
. Orang yang menganggap cukup dengan satu salam ................ 594
Bab: 1. Bab: Shalat,sunnatyawagb....... mete eos Aa. belalang» nabiki T 662
. Doa dan dzikir sesudah shalat .............................. ....597
Bab: 2. Bab: Keutamaan empat raka'at sebelum dan sesudah zhuhur, x
. Bab:
Berdiri sesudah salam, beberapa lama antara diam dan sebelum ashar dan sesudah 'isyak ...............................! 664
berdiri itu dan menghadapnya imam kepada ma'mum............... 604 3. Bab: Sangatnya dua raka'at subuh, dengan dipendekkannya
. Bab: Boleh meninggalkan tempat dari sebelah kanan dan sebelah kiri... .607 bacaan, berbaring, beromong-omong.sesudahnya dan
. Bab: Imam dan ma'mum laki-laki diam sebentar supaya digadla'nya apabila tertinggalkan .:............................. 666
perempuan keluar dahulu ...................................... 609 4. Bab: Menggadia' dua rakaat zhuhur.-................................ 672
49. Bab: Boleh bertasbih dengan tangan, dengan biji-bijian dan sebagainya ...609 5. Bab: Qadla’ shalat sesudah 'ashar.................................... 674
BAB-BAB: SESUATU YANG MEMBATALKAN SHALAT 6. Bab: Shalat witir adalah sunnat muakkadah, dan boleh dikerjakan
YANG DIMAKRUHKAN DAN YANG DIBOLEHKAN diatas kendaraan 9 a Pe a a E ag 677
1. Bab: Larangan beromong dalam shalat ............................... 612 7. Bab: Witir dengan satu raka'at, tiga raka'at, lima raka'at, tujuh
2. Bab: Orang yang berdoa dalam shalat dengan sesuatu doa, yang raka'at, dengan sekali salam dan didahului dengan genap........... 679
tidak boleh karena tabu tidak batal.............................. 616 8. Bab: Waktu, bacaan dan qunut dalam shalat witir...................... 688
3 . Bab: Berd
dan meniup
ehem dalam shalat ............................. 616 9. Bab: Tidak ada dua witir dalam satu malam, diakhirinya shalat
4. Bab: Menangis dalam shalat karena takut Allah ....................... 618 malam itu dengan witir dan dalil-dalil yang menerangkan
5 Bab: Membaca "ALHAMDULILLAH" dalam shalat, karena tentang batalnya witir ................................-.... 1111693
bersin atau karena mendapat ni'mat ............................ : 619 10. Bab: Menggadia' witir, sunnat rawatib dan wirid yang ditinggalkan ...... 696
Bab: Laki-laki mengingatkan dengan membaca "SUBHAANALLAH” 11." Bab: SHAAN arawin et ea aan ta Man an senja ajaHn panam aaa aa 697
dan perempuan dengan tepuk tangan ............................ 620 12. Bab: Shalat antara maghrib dan 'isyak ................................ 704
. Bab: Mengingatkan bacaan imam dll. ................................ 622 = “13. Bab?” Shulanmalamn eni A E NET aaa an ea gae aa aiaa a 705
. Bab: Orang yang shalat berdoa dan dzikir apabila melewati ayat V 14. Bab: “Shatatdluhafk Aa aaa a A T laras 708
Rahmat, ayat siksa atau peringatan.............................. 623 15. Bab: TahiyyataliMasjid "o1. aan MP BA AAA mo. 713
. Bab: Isyarat dalam shalat, karena menjawab salam atau karena 16. Bab: Shalat sesudah bersuci......................................... 714
ada sesuatu keperluan ......................................... 626 17. Bab: Shalat istikharah (mohon dipilihkan yang baik) ................... 715
10. Bab: Larangan menoleh dalam shalat kecuali karena sesuatu keperluan. . .627 18. Bab: Lama berdiri, dan banyak ruku’ dan sujud ................... .... IT
11. Bab: Dimakruhkannya menganyam jari-jari, melepasnya, 19. Bab: Merahasiakan shalat sunnat, tetapi boleh dilakukan dengan
pai AA ab DIA S berjama'ah... ... ee ena an aan aa? IMA KN. 720
kecuali karena sangat dihajatkan ................................ 629 ` 20. Bab: Sebaik-baiknya shalat sunnat adalah dua-dua ..................... 722
21. Bab: Boleh shalat sunnat dengan duduk, den boleh juga memadu- Bab: Orang fasig jadi mam... ons ane team aneka an na Na 822
kan antara duduk dan berdiri dalam satu reka'at .............. Bab:Anak-anak menjadi imam...................................... 824
23. Bab: Waktu-waktu terlarang untuk mengerjakan chalet ............. Bab: Orang muqiem berma'mum kepada musafir ...................... 827
24. Bab: Rukhshah mengulangi jama'ah dan dua raks'at thawaf pada Bab: Bolehkah orang yang shalat wajib berma'mum kepada orang
DNES
setiap waktu... 2. AE MA GN PA 3, yang shalat sunnat? a a RI
BAB-8AB TENTANG SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SYUKUR Bab: Ma'mum duduk di belakang imam yang berdiri ...... en SEA 831
Bab: Ma'mum yang bisa berdiri harus duduk, karena imam duduk....... 832
1. Bab: Tempat-tempat sujud dalam gurat hajji, Shad, Al Mufash-shal
Bab: Orang yang wudlu' berma'mum kepada orang yang tayammum...... 836
2. Bab: Membaca surat Sajadah dalam shalat jahriyah den sirriyah
pmSewu
Bab: Berma'mum kepada imam yang salah karena meninggalkan
3, Bab: Sujudnya orang yang mendengar bacaan apabila si pembacanya k
syarat atau kewajiban, padahal ia tidak tahu ...................... 838
itu sujud dan dia tidak perlu sujud apabila si pembacanya
io tidakisu judi. . Bab: Hukumnya imam kalau ia ingat berhadats atau dia membatal-
Na ae AARAM bh ANI
4. Bab:
kan shalat karena hadats ....................
a 840
Sujud di atas kendarasn dan menerangkan bahwa ha! itu
dipandang dari segi apa pun tidak 12. Bab: Imam yang tidak disukai ma'mum............................... 843
wajib......................
5. Bab: Takbir untuk sujud dan apa yang dibaca dalam sujud itu BAB-BAB LETAK IMAM DAN MA'MUM, SERTA HUKUM-HUKUM SHAF
6. Bab: Sujud syukur 1. Bab: Kalau ma'mum itu seorang dirrdi sebelah kanan imam, dan
BAB-BAB SUJUD SAHWI kalau dua orang ke atas di belakang imam........................ 845
Keterangan tentang orang yang salam karena ada kekurangan.
1. Bab: 2. Bab: Letak imam persis di tengah shaf dan yang dekat imam ialah
2. Beb: Orang-orang yang sudah baligh dan pandai ........... ........... 849
Orang yang ragu-ragu di dalam shalatnya ..... Don...
3. Bab:
3. Bab: Letak anak-anak perempuan berpisah dari orang dewasa........... 851
Orang yang tasyahhud awwal, sehingga ia berdiri tegak,
padahal tidak kembali duduk ........................
4. Bab: Seorang shalat sendirian di belakang shaf dan ruku’ atau
4. Bab: Shalat empat raka'at, dikerjakan lima raka'at ................
takbiratul ihram sebelum sampai ke shaf, kemudian masuk shaf.....855
5. Bab: Diperintah meluruskan, merapikan dan menutup celah-celah shaf ...858
5. Bab: Tesyahhud untuk sujud sahwi yang dilakukan sesudah salam... | 6. Bab: Apakah ma'mum itu harus membentuk shaf-shafnya terlebih
BAR-BAB SHALAT JAMA'AH dahulu, sebelum imam datang atau tidak? ........................ 863
1. Bab: Wajibnya berjama'ah dan dorongan melakukznnya............ 7. Bab: Dirmakruhkan ma'mym bershaf di antara tiang-tiang (masjid)....... 866
2. Bab: Hadirnya perempuan di masjid, dan keutamaan shalat 8. Bab: Imam berdiri lebih tinggi daripada ma'mum dan sebaliknya Kena 867
piano gue NE SNP MEN AT EN an 9. Bab: Antara imam dan ma'mum ada dinding .......................... 870
3. Bab: Keutamaan masjid yang jauh dan jumlah pare jama'ahnya ..... 10. Bab: Keterangan tentang orang yang mengambil tempat khusus
4. Bab: Berjalan menuju masjid dengan tenang ....................... -. 781 (REIPelan A Men oo Ah Li TTTS Ibas 871
5. Bab: Imam diperintah memperpendekkan shalat ............... li. Bab: Disunnatkan shalat sunnat tidak di tempat shalat wajib ............ 873
6. Bab: Imam memanjangkan raka'at pertama dan menunggu orang
yang dirasa akan masuk mencapai raka'at tersebut ............
KITAB CARA SHALATNYA ORANG SAKIT .............................. 875
7. Bab: Wajib mengikuti inam dan dilarang mendahuluinya ...........
BAB SHALAT DI ATAS PERAHU................. ek
3 Bah: Dua orang sudah dianggap jama'ah, salah satunya anak-anak
perempuan BAB-BAB SHALAT MUSAFIR
1. Bab: Bolehnya memilih antara qashar dan tamam ..................... 879
9 Bah: Ma'mum bertisah dengan imam karena udzur ................
2. Bab: Menolak pendapat orang yang mengatakan: Bahwa Nabi tidak
1? Bab: Munfarid berubah menjadi imam dalam shalat suncai. . . . .
11 Rab: pernah mengqasharkan shalat sampai malam apabila ra
Imam berubah menjadi makmum ..................
12. Bab: bepergian di siang hari.............................. | aan LI
Orang yang shalat di masjid dengan jama'ah sesudah
3. Bab: Boleh gashar karena niat mukim 4 hari ...................... ..855
Pertua P Pa NE
4. Bab: Orang yang tinggal di suatu tempat untuk suatu urusan dan
It Bab: Ma'mum masbug dan bilakah dianggap ia mendapat satu raka'at....
13. Bah: tidak mempunyai niat untuk mukim .... ........................ 887
Ma'mum masbuq menyelesaikan yang tertinggal setelah imam
5. Bab: Orang yang melewati suatu daerah lalu kawin di situ. atau dia
salam, tanpa tambahau .....................................
13. Bab: Orang yang sudah shalat, kemudian menjumpai jama'ah mempunyai istri di situ maka ia wajib shalat tamam. ..... 890
disonnatkan mengikutinya .................................- BAB-BAB MENJAMA' ANTARA DUA SHALAT
16. Bab: Meninggalkan jama'ah karena udzur ......................... 1. Bab: Boleh menjama' dalam safar ................... (re 183
BAB-BAB MENGANGKAT IMAM DAN SIFAT PARA IMAM 2. Bab: Orang yang mukim menjama' shalat ............................. 897
1. Bab: Orang yang lebih berhak menjadi imam....................... 3. Bab: Shalat jama’ dengan satu adzan, dua iqamat tanpa adanya
2. Bab: Orang buta, hamba dan bekas hamba sebagai imam ............... 819 > shalat sunnat di antara keduanya .............................. RUR
BAB-BAB JUM'AT
Bab: Beratnya ancaman karena meninggalkan Jum'at ..................
Bab: Orang yang berkewajiban shalat Jum'at dan yang tidak .Dea...
Bab: Mengadakan Jum'at dengan 40 orang............................
ng
ka
I Bab: Membersihkan badan, berhias, menuju shalat Jum'at dengan
tenang, berangkat cepat-cepat dan duduk dekat imam .............
ra Bab: Keutamaan hari Jum'at, saat yang mustajab dan keutamaan
membaca selawat pada hari itu..... aaa. A a...
Bab: Seseorang lebih berhak atas tempat duduknya. adab duduk
dan dilarang melangkah kecuali karena ada keperluan .....
Bab: Shalat sunnat menunggu imam datang (shalat intidhar).

—0—

Mushannif (Ibnu Taimiyah) rahimahullah berkata:

GEN
i ae3
Segala puji bagi Allah, yang tidak beranak dan tidak mempunyai
sekutu di dalam kerajaan-Nya, dan menciptakan segala sesuatu dengan
kepastian; semoga selawat dan salam dilimpahkan kepada junjungan
Muhammad, Nabi yang ummi, yang diutus untuk manusia seluruhnya,
yang membawa kabar gembira dan duka, dan juga kepada keluarga
dan sahabat-sahabatnya, dan semoga salam kesejahteraan melimpah
jua sebanyak-banyaknya.
Ini, sebuah kitab yang berisikan hadis-hadis nabawi, yang menjadi
bertolaknya pokok-pokok hukum, dan yang dipegangi oleh Ulama-ula-
ma Islam, yang aku pilihnya dari Shahih Bukhari dan Muslim,
Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Jami’ Abi Isa At Tirmidzi, Sunan
Abi Abdurrahman An Nasa'i, Sunan Abi Dawud As Sijistani, dan
Sunan Ibnu Majah Al Qazwini. Dan aku tidak memperpanjang penys-
butan hadis-hadis ini dengan menuturkan sanad-sanadnya.
Dan kode-kode rawi untuk riwayat Bukhari dan Muslim (akhra-
jaahu), rawahul khamsah (untuk rawi-rawi: Ahmad, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah), rawahul jama'ah (untuk mereka
semua), muttafaq 'alaih (untuk: Ahmad, Bukhari dan Muslim), dan
selain itu aku sebutkan nama rawinya, dan tidak kusebutkan kitab
mereka, kecuali di beberapa tempat, dan aku sebutkan juga sedikit
tentang atsar Sahabi radliallah 'anhum.
Kususun hadis-hadis dalam kitab ini, menurut tertib (cara)
Ulama-ulama fiqih di masa kita ini, untuk memudahkan penuntut-
penuntutnya, dan aku buat beberapa judul sepanjang yang demikian
ADA
itu ada faedahnya.
Kepada Allah-lah kami mohon taufiq-Nya, untuk memperoleh MENGHADAP OIBLAT
kebenaran, dan semoga Ia melindungi kami dari kesalahan dan
KA SHALAT
ketergelinciran, sesungguhnya Ia maha murah lagi maha dermawan. 1. BAB: WAJIB MENGHADAP OIBLAT KETI
Perkataan “Segala puji bagi Allah, yang tidak beranak dan tidak
mempunyai sekutu di dalam kerajaan-Nya dan menciptakan segala
PETERA 9 2nd AE IA an pen) NN
aeERA AE E AYY
SA
- IR w a ab e3
>
sesuatu kemudian menentukannya dengan kepastian” itu, syarih
rahimahullah berkata: Sesungguhnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah awf MAAN OSK SE WAanKS ENG ANA
A AAS 2 hua A A AM
membuka kitabnya dengan ayat ini, padahal ia mampu membuat
mukaddimah selain dengan ayat ini, adalah karena ada hadis yang yang akan disebut
827. Dari Abu Hurairah - dalam satu hadits
menerangkan: "Apabila anak-anak dari Bani Abdil Muttalib telah saw.: ” Apabila kamu berdiri
nanti —, ia berkata: Telah bersabda Nabi ke
fasih (berkata-kata), maka diajarnya dengan ayat ini”. HR Abdurrah- wudlu”, lalu menghadaplah
hendak shalat, maka sampumakanlah
man. giblat lalu takbirlah.”
Perkataan: "Dan semoga selawat dilimpahkan kepada junjungan
Muhammad, Nabi yang ummi, yang diutus untuk manusia seluruhnya, MARS DENGAN NC PU Sa apa NAYA
Area Aa PAHA AN adanya
yang membawa berita gembira dan duka, dan kepada keluarga dan
sahabat-sahabatnya, dan semoga salam kesejahteraan dilimpahkan jua
ap BENG d
AAAN EInNG
KE KAa a AM JA jaKGa
ANGTat
kepadanya sebanyak-banyaknya” itu, syarih berkata: Setelah alham- KAP

dulillah, kemudian diikuti dengan selawat atas Rasul-Nya saw., karena 233 23
YAAA
dialah perantara dalam sampainya kesempurnaan ilmiyah dan amliyah a IN ASEAN
kepada kita dari Dzat Yang Maha Tinggi kekuasaan-Nya dan Maha
Ketika orang-orang
Tinggi keadaan-Nya, maka disebutnya sesudah menyebut Dzat Yang 828. Dan dari Ibnu 'Umar, ia berkata:
iba ada seorang datang
Maha Agung untuk menghormati kedudukan Nabi saw. dengan berada di Quba - waktu shalat subuh — tiba-t
ya Nabi saw. pada malam
mengikuti perintah Allah swt. Dan demikian juga berperantara dengan kepada mereka, lalu ia berkata: Sesungguhn
dan sungguh ia diperintah
selawat atas keluarga dan sahabat-sahabat, karena mereka adalah ini telah diturunkan kepadanya ayat Ouran,
menghadaplah ke giblat,
perantara-perantara antara kita dengan Nabi saw., maka sesungguhnya untuk menghadap giblat, oleh karena itu
menghadap ke Syam, kemudian
kebaikan keluarga dan sahabat-sahabat adalah lebih banyak daripada sedang muka-muka mereka waktu itu
kebaikan kita kepadanya, selesai dengan diringkas. mereka berputar an Ka'bah. (HR Bukhari, Muslim dan
ke jurus
Perkataan: ”muttafag 'alaihi” itu, yang berarti diriwayatkan oleh Ahmad).
Ahmad. Bukhari dan Muslim, syarih berkata: Yang masyhur menurut
Jumhur, bahwa "muttafag alaihi” adalah hadis yang disepakati oleh NA
ma pem se Pa
HALA RIMA Ada)
MALEOpi 89 NGA
lA re
Bukhari dan Muslim dengan tanpa mengikutkan lainnya. Sedang NEGEN 4 2111, Ma bati £ b y 2774577 “10 "AK

mushaznif (Ibnu Taimiyah) menggunakan isthilah muttafag alaih dengan ANG ALA OPA ECAN ANA AD a AS
menambah Imam Ahmad, maka tidaklah itu Menjadi suatu kesulitan
karena hanya dalam isthilah saja. Ls
benti anta
Pa PAGI
PANAI neng BINA,
LARI KAA
a
pa io Pelari
NGE
ab
. 2. . 2 A A
pa PJA nge

477
829. Dan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw. pernah perhitungannya nanti adalah
kita, kecuali karena haknya, sedang
shalat menghadap ke jurusan Baitul Magdis, lalu turunlah ayat: di tangan Allah azza wajalla.”
”Sungguh Kami mengetahui berbolak-baliknya mukamu ke langit, oleh waktu shalat subuh ...
Perkataan: "Ketika manusia di Ouba'
karena itu — sekarang —- Kami memalingkan kamu ke satu qiblat yang dst.” itu, Syarih berkata: Hadits ini
mempunyai beberapa faedah a.l.:
pasti kamu rela, maka hadapkanlah mukamu ke jurusan Masjidil Bahwa ketentuan nasikh itu tidak menj
adi hak manusia, sehingga ia
Haram”. Kemudian seorang laki-laki dari Bani Salamah berjalan — perlu menyampaikannya, sebab pend
uduk Quba' tidak diperintah
sedang mereka semua dalam keadaan ruku' dalam sembahyang subuh mengulang.
— dan mereka sudah sembahyang satu raka'at. Lalu ia menyeru: : boleh seseorang yang tidak
Dan di antara faedahnya pula, yaitu
Ketahuilah! Sesungguhnya giblat telah dipindahkan. Lalu mereka sedang shalat.
berpaling sebagaimana keadaan mereka ke jurusan giblat. (HR Mus- turut shalat, mengajar orang yang
yaitu seperti apa yang ditutur-
lim, Ahmad dan Abu Daud). Dan ada pula faedah yang lain lagi,
ini adalah merupakan alasan bagi
kan oleh mushannif: Bahwa hadits
l e s a i, secara ringkas.
Penjelasan: diterimanya hadits-hadits aahaadS e
Sabda Nabi saw.: "Kemudian menghadaplah ke qiblat lalu
takbirlah” itu, Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkn wajib US MENGHADAP KE
BAB: ALASAN ORANG JAUH HAR
menghadap giblat. Dan ini telah menjadi ijma? seluruh kaum muslimin 2.
KA’BAH ITU
JURUSAN KA’BAH, BUKAN DIRI
kecuali dalam keadaan tidak mampu, atau dalam keadaan takut ketika
berkecamuknya peperangan, atau dalam shalat sunnat seperti yang
akan diterangkan nanti. E
WANNGAMASAK“e NG
BANA ap KRIA A LÉ nh A Ia
A KE NA ARI aY
Yang menunjukkan atas wajibnya menghadap giblat ini adalah
ayat Ouran dan hadits mutawatir. - POIN anon sa 1
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dari Anas juga
disebutkan: Nabi saw. telah bersab-
830. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya
giblat.” (HR Ibnu Majah dan
da: ”Arah antara timur dan barat adalah
Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya).
pek Lena RaRNGA
ten Pg
aa AMA Jia
NG
Wo RU
deayen “ANA
Pasu )

FOER ETS
o o r bean Ha
KAS Sh ASI
ags, TON ENG E Bi
NINGEN WAMA I
Pd
PEKA
NN
MANGN
J
KANG
E N G
LA SL. MA
E BA WANA
PS CA
1 A ” o 22 HALO
ga KE
22 AE Lol

pila Spa
o SE NGE ES GAA
A

ayatkan oleh)
831. Dan sabda Nabi saw. dalam hadits (yang diriw Ini
Abu Ayyub: ”Tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat”.
menguatkan di atas.
Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw.: "Aku diperintah untuk
memerangi manusia sehingga mereka membaca 'laa ilaaha illailah', Penjelasan:
kemudian jika mereka sudah mengatakannya dan sembahyang, bahwa kewajiban
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan,
seperti kita dan menghadap ke giblat kita serta menyembelih meng hada p ke arahnya, bukan
bagi orang yang jauh dari Ka'bah yaitu
seperti sembelihan kita, maka darah dan harta mereka haram atas ke bendanya.

479
478
DI ATAS KENDARAANNYA
Al Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu "Abbas, sesungguhny Rasulul- 4. BAB: MUSAFIR SHALAT SUNAT
lah saw. telah bersabda: KE JURUSAN MANA SAJA

Pen A o AN Za- an? s PEA o2 nl. Jor TNTA — NY


Z N

NP
AM AA PahNakWENG NA Ee
aja SAI
Pa

ELIA
A

AA A3 AM Ge ANN
jont

al

DAA A3
g BRA
dan
SU

a
| Aap
a) NAS
PU

WADA
LN a Sa La 3 P0
Jan aa SN
Wa Ling r 4 i

Ibnu “Umar, ia berkata: Nabi saw. pernah shalat


- Artinya: Baitullah adalah giblatnya orang yang berada di Masjid 833. Dari
menghadap ke jurusan mana saja
(Haram), sedang Masjid (Haram) adalah qiblat bagi penduduk sunnat di atas kendaraannya dengan
mengerjakan sembahyang witir.
Mekkah, dan Mekkah adalah qiblat bagi penduduk dunia dari kendaraannya itu menuju, dan ja
shalat wajib. (HR Ahmad, Bukhari
ummatku di barat dan timur. Tetapi hal itu tidak dilakukan dalam
dan Muslim). A

gh INAH
3. BAB: MENINGGALKAN QIBLAT KARENA UDZUR TAKUT “a MY FRF a SAMA ANG NENG

na
f a " P?

Kra E AAE MA
bag asiKiCAE ah SAH
NG 2. "IS AA
w
Ag PAP
a E E KA PEN
4 PAE r IG . l 3 AN AT.pon ANG
ang KAA
NAGA PL A
1
f; an L
Dalam satu riwayat diterangkan: Adal
ah Nabi saw. pernah
ob
Oa Ta
ISA Ga
sogAG ør ai GA Z 834.
JENIS halat sunnat di atas kendaraannya seda
ng dia pergi dari Mekkah ke
r
4 5 kendaraannya itu menuju.
sag ea KA
SS KEN
Ae
Is: SES
AS
a
113 OLL RT
pen DD Madinah (sambil mengikuti) arah mana
BAGI saja kamu menghadap, maka
Dan waktu itu turunlah ayat: "Kemana dzi, dan
di sana adalah arah Allah”. (HR Ahmad, Muslim dan Tirmi
— Mi
Tirmidzi mengesahkannya).

832. Dari Nafi', dari Ibnu "Umar, sesungguhnya dia pemah


ditanya tentang sembahyang khauf (karena takut) yang ia sifatinya itu, fa aa Ph Ia GESANG 2
Ta Yan JASANYA Sh apn
PP 022 IA BNI A KA | aa BA - Ne
lalu ia berkata: Kalau memang takutnya itu sangat berat, maka

arin KG N E ERP
Lad wf amb, AR
mereka shalat sambil berjalan dan berdiri di atas telapak-telapak kaki ay a07 VER gas E3 AK
mereka dan dengan naik kendaraan sambil menghadap qiblat dan
tidak menghadap qiblat. Berkatalah Nafi': Aku tidak mengetahui Ibnu
pemah melihat Nabi saw.
'Umar berkata demikian, kecuali dari Nabi saw. (HR Bukhari). 835. Dan dari Jabir, ia berkata: Aku
araa nnya mengikuti setiap arah.
shalat sunnat, sedang ia di atas kend
pada ruku 'nya dan ia benar-
Penjelasan: Namun ia rendahkan sujudnya itu dari
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan, bahwa shalat khauf itu — benar berisyarat. (HR Ahmad).
lebih-lebih apabila musuh teramat banyak — boleh dikerjakan sedapat
mungkin, misalnya: pindah dari berdiri kepada ruku” dan dari ruku”
A paG-
TETANGG 3 IAR IMAS PER KANG PA KAG Aan
ALe
dan sujud kepada isyarat, dan boleh juga meninggalkan rukun-rukun-
39 A n IRLA yg 3274 K NE
nya yang tidak mungkin dikerjakan. ggNG jani Seng ga PAS
Ee SET
Inilah pendapat Jumhur.

481
480
836. Dan dalam satu lafadz: Aku (Jabir) pernah diutus Nabi

KD RI
untuk suatu keperluan, lalu aku datang sedang (waktu itu) ia shalat di
atas kendaraannya dengan menghadap ke timur, dan sujudnya lebih
rendah daripada ruku'nya. (HR 25 Daud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi
mengesahkannya).
BAB-BAB
SHIFAT SHALAT
pap RIN E eapa
AAN uya MANAN Sg NYV
EA Pa sa (ah, 5 AE A Ka EN (At 1. BAB: KEHARUSAN MEMULAI DENGAN TAKBIR
NY KA ENGAN Gan EA
J A S a uA N G A L A P KANPENA
ag g i
ENG ASN Sa
Leg fa
Ser. PK

E gan, ata
837. Dan dari Anas bin Malik, ia berkata: Adalah Rasulullah ane Katana Ah
saw. apabila shalat sunat di atas kendaraannya, ia menghadap ke
qiblat lalu takbir untuk shalat, kemudian ia biarkan kendaraannya itu,
KIR Darn Ali bm Abi Thahb, dari Nabi saw., ia bersabda:
maka ia shalat (mengikuti) arah mana saja kendaraannya itu menuju.
(HR Ahmad dan Abu Daud). $ "Kuna shalat adalah bersuci (wudlu'). Haramnya adalah takbir dan
halalnya ialah salam. (HR Imam yang lima kecuali Nasai. Dan
Penjelasan: berkatalah Tirmidzi: Hadits ini adalah hadits yang paling sah dan baik
dalam bab ini) k
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan boleh sembahyang
sunnat di atas kendaraan.
Dan menunjukkan juga, bahwa sujudnya orang yang sembahyang a WAAI
R gh SES-
sunnat itu lebih rendah daripada ruku'nya, dan tidak harus meletakkan H As, 299 san
dahinya pada pelana, dan tidak pula harus mengerahkan semua - YAP API “belgai

kemampuannya untuk melengkung bahkan cukup dengan merendah-


kan sujudnya, sekedar dapat membedakan dari ruku'. 839. Dan dari Malik bin Al Huwairits, sesungguhnya Nabi saw.
Dan menunjukkan juga adanya suatu keharusan menghadap telah bersabda: ”Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku
qiblat ketika takbiratul ihram, kemudian tidak mengapa ke luar dari shalat” (HR Ahmad dan Bukhari).
jurusan qiblat sesudah itu.

EA P4 GAP
840. Dan sah (riwayat) dari Nabi, bahwa ia selalu memulai
dengan takbir.

Penjelasan:
Perkataan Nabi saw.: “Kunci shalat adalah suci” itu, Syarih
berkata: Yang dimaksud ialah: bahwa suci adalah pertama kali
perbuatan yang harus dikerjakan ketika shalat.
482
483
Dan perkataan: "Haramnya ialah takbir” itu, menunjukkan,
bahwa pembukaan shalat, tidak lain hanya dengam takbir, tidak ada TS
PN LES
LEN La
EAA
3
z
AN NE A soBSK
b wi
. dgan
PARA
a
A
22
x go GET
dzikir (sebutan) lain. Dan inilah pendapat jumhur. Sedang Abu
Hanifah berpendapat, bahwa shalat itu dapat dipandang sah dengan Eye
AN
bang NI HAN KA Gee
a r Oo. or,
setiap lafadz yang mengagungkan Allah. Namun hadits di atas P ERA o y P. LON IL -
menolak pendapat tersebut. TAN JUS yang NA Se APA

ISRA KUN AB NS Gan x 4 AG 0 IG OI 2


A

an kami dalam shaf-


2. BAB: TAKBIRNYA IMAM HARUS SESUDAH SHAF-SHAF Artinya: Adalah Rasulullah saw. melurusk
sehingga apabila ia telah
RAPI DAN SESUDAH IOAMAH shaf bagaikan ia meluruskan anak panah,
nnya dan kami sudah
menduga, bahwa kami sudah dapat meniruka
suatu hari, tetapi tiba-
paham, ia menghadapkan mukanya pada
KANA SUIS Bp IAIN karag DI? AO A Aa Rea y njol, lalu Nabi bersabda:
a” tiba bia seorang yang dadanya meno memalingkan
barisanmu ataukah Allah harus
kog 0112 At d WANGAN, ”Juruskanlah
5 4 Ka
Dah YUN MA ID ANRI muka-muka kamu! (?).

KETERANGAN
BAB: MENGANGKAT DUA TANGAN DAN
841. Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata: Adalah Rasulullah 3.
saw. meluruskan shaf-shaf (barisan) kami apabila kami berdiri hendak CARANYA SERTA LETAK-LET AKN YA
shalat, dan apabila kami sudah lurus, ia mulai takbir. (HR Abu Daud).

LA. SEH La pA S MIN p Yg 31 4 KG TAH

KANAN AN aga dc e AN dn NA NN
Aas y AGAIN LEAN GAES
ILEA LAL PJ ATIN ea II NP
agaNAS -MY
A NGALA
WAWAN Meh KANAN
APE

f 3 A p KAMA KIo an
Lian App GNSS IN Kes
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
843.
nya dengan
842. Dan dari Abu Musa, ia berkata: Rasulullah saw. pernah apabila berdiri untuk shalat, ja mengangkat kedua tangan
Ibnu Majah) .
mengajar kami, yaitu: "Apabila kamu berdiri hendak shalat, maka panjang. (HR Imam yang lima, kecuali
hendaklah ada salah seorang di antara kamu yang menjadi imam, dan
apabila imam sudah membaca, maka diamlah.” (HR Ahmad).
Se
b
AAN an
SNG
A s z, her 93 Pd AIR.
s .
DE
z“ PO
LL A

Penjelasan: pernah melihat


844. Dan dari Wail bin Hujr, sesungguhnya ia
Perkataan: "Adalah Rasulullah saw. meluruskan shaf-shaf kami kedua tanga nnya bersa maan dengan
Rasulullah saw. mengangkat
apabila kami berdiri hendak shalat, dan apabila kami sudah lurus, ia takbir. (HR Ahmad dan Abu Daud).
mulai takbir” itu, Syarih berkata: Hadits tersebut diriwayatkan oleh
Abu Daud dengan lafadz seperti di atas.
Dan dengan lafadz lain, diriwayatkan dari jalan Sammak bin La
an
SESILL ANN AA SEKS
oh LNG Ga
Aas
r ba
LL
NG
Harb, dari Nu'man, ia berkata:

485
484
2 4
ng `
NA NG AA AL ogNA
ya)SINAI af! /
DAR
YA TG
æ
IRI JaA, SAW EAA
NA
kaga Sean IP G3 | KELA
AGSL
Wa OMAH IS Ao na QA R
ATANG
nanTign
AT [IKI
S sad
LE
SU SS ALAA
da MN NG IKA aby
2SPr AG III PA
| NGANG . MadPd £ LB p%
Lt,
SOAL CASN oa

"Umar r.a. adalah dia


PA DEK 489. Dan dari Nafi’, sesungguhnya Ibnu angkat kedua
maka ia takbir dan meng
apabila masuk ke dalam shalat, dan
ia mengangkat kedua tangannya,
845. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. tangannya, dan apabila ruku”, HAM IDA H” ia meng -
LIMAN
apabila berdiri untuk shalat, ia mengangkat kedua tangannya
sehingga apabila membaca ”SAMIALLAAHU a raka'at, ia
ila berdiri dari kedu
berbetulan dengan kedua pundaknya, lalu ia takbir. Dan apabila ia angkat kedua tangannya, dan apab
“Umar memarfu'kan yang demiki-
hendak ruku', ia angkatnya seperti itu pula, dan apabila
mengan gkat mengangkat kedua tangannya. Ibnu
ari, Nasai dan Abu Daud).
kepalanya dari ruku', ia angkatnya seperti itu juga, dan ia
membaca an itu kepada Nabi saw. (HR Bukh
WALA-
”SAMIALLAAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA
yang memuji-
KAL HAMDU” (Semoga Allah mendengarkan orang IDERA KE aa aA ANO

AN
RIID AN
ANa YenII
Pt Ga hege
Bukhari
Nya, Ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji). (HR Ahmad, pedot t GRAN:
ga
RAER ARAE b
dan Muslim). IN AAA NG I MG
PN LI EL
DAN
Ya NA
Gad) Jr ga) In
IB Ad ALAL RA LANA
BEKAL,
ang « PANGAN
orse PERA
Par SEN GpASN peni PasA
Ang 9 apy? A AG; PER
anna
Ka SAN
ZAM

LN pk Bg r Ja PLAN AN LP De GK NAN ES
sa PI ANG ATIK
E CANI EARAN IgN Bn INA Pi

demikian ketika
846. Dan bagi Bukhari: Dan ia tidak berbuat al =
kepal anya dari sujud. BOSAN
sujud, dan tidak pula ketika mengangkat
AI

ib, dari Rasulullah saw.,


850. Dan dari 'Ali bin Abi Thal
iri untuk sem bahyang wajib, ia takbir
ak YanAANV sesungguhnya dia apabila berd
BPA T

ANG a
EA IR BILLS I8

SENG dan mengangkat kedua tanganny


a berbetulan dengan kedua pund
ak-
dan
apabila sudah selesai bacaannya,
nya, dan ia berbuat demikian itu mengang-
847. Dan bagi Muslim: Dan ia tidak berbu
at seperti itu ketika uat demikian itu apabila ia
apabila hendak ruku”, dan ia berb a
tidak mengangkat kedua tanganny
mengangkat kepalanya dari sujud. kat kepalanya dari ruku', dan ia dari
il duduk, dan apabila berdiri
sama sekali ketika sembahyang samb ,
t kedua tangannya seperti itu juga
AAA LIAT AP kat ANA dua sujud (raka'at) ia mengangka idzi
GE a33 Nah aja-ALA Daud, dan Tirmidzi dan Tirm
HAN sambil takbir. (HR Ahmad, Abu -
mengesahkannya).
ngkat keduanya
848. Dan bagi Muslim juga: Dan ia tidak menga
antara dua sujud. EAT LINA
” ”. ha Eg AIk
GN SGNIN
ya

Pe
7- A

KAU men
NN
Peta SATa 4 AAS P PEN Pan N aN ERA A al AA KI
IBA 2745 “23
ANdyan Nang AagenAa Paha AIR
AN
JpA E JAH,
LA . R
ne rt yi zo 9 ` 2
CA GIS SG Maka
aon en LL
P AYAT
Lo Oper A IL LI NENI “dg
Bi. Anan), úNG <
KERA I PN ADA ARD
Das
487
486
P nen E E Len ppt M U
GA LAN
AFP
1
Iw

851. Dan dari Abi Oilaabah, sesungguhny ia pernah melihat I A 4 Ta JAKA PN


Nu 900 SIS ADA MN NA YAA,
Malik bin Al Huwairits apabila shalat ia takbir dan mengangkat kedua JIR erna SAPI? Selayar ks v
2 Serap
tangannya, dan apabila hendak ruku' ia mengangkat kedua tangannya,
AE DARAT
4 IL g TIN
7, 3 YO 9 NM"
ZALLE,
K TAS
AER RE KI Gn
dan apabila mengangkat kepalanya ia mengangkat kedua tangannya, TTEN
202
NUSA BEP FK
lalu ia menceritakan, bahwa Rasulullah saw. pun berbuat demikian. anne Ke AKIK y ERAL
(HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). Z Po
R33
A A
Ae KR ENG POS
CASE
LB Aa EL NAGA KID SAYA an
E
EERN EAA
> m AIIE LA RL AETA a AEN
KA S
LN CIA? KEDW
aaANA
Su day
-. £ -NoY
GEA KG May AS UlIPAN gasOAN, pa at KaAa Ear
L
cZ
RTA LE GE
PP PAKA KEBS PAD oo aneh read TA , pA Aa NA KAB VAN TI A
KNA EN ANGGA SWA pb AP YA Je “A9 ade AN lapAN Ja, WA
Kh DEAE STAN IS
AN ti MA er
DE AI

852. Dan dalam satu riwayat: Sesungguhnya Rasulullah saw.


854. Dan dari Abu Humaid As Sa'idi, sesungguhnya dia berkata
apabila takbir, ia mengangkat kedua tangannya sehingga berbetulan saw.,
— sedang dia berada dalam sepuluh dari shahabat-shahabat Nabi
dengan kedua telinganya, dan apabila rukv’, ia mengangkat kedua — Aku
yang salah satu dari mereka itu ialah Abu Qataadah bin Ruba'i
tangannya sehingga berbetulan dengan kedua telinganya, dan apabila Rasulull ah
adalah yang paling tahu dari antara kamu tentang shalatnya
mengangkat kepalanya dari rukv’, ia membaca ”SAMI'ALLAAHU bersahab at
saw., lalu mereka berkata: Bukanlah engkau lebih dahulu
LIMAN HAMIDAH”, ia berbuat seperti yang demikian itu. (HR
dengan nabi daripada kami, dan tidak pula lebih banyak datang
Ahmad dan Muslim).
kepada nabi. Ia menjawab: memang betul. Lalu mereka pun berkata:
`
P PETT WA 29 r z Dia berpaling. Lalu ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila berdiri
PEE CAERA EAA untuk sembahyang, ia berdiri dengan lurus, dan mengang kat kedua
LAN PE Ga b E
tangannya sehingga berbetulan dengan kedua pundaknya lalu ia takbir.
Kemudian apabila hendak ruku', ia mengangkat kedua tangannya
853. Dan dalam satu lafadz bagi keduanya (Ahmad dan Muslim); sehingga berbetulan dengan kedua pundaknya, lalu membaca:'
Sehingga berbetulan dengan kedua anak telinganya. "ALLAHU AKBAR” dan ruku”. Kemudian ia lurus tidak mengang-
kat kepalanya dan tidak pula menundukkan, dan ia meletakkan kedua
a Wta ha gom ISI AP LEZ ary
tangannya itu pada kedua lututnya, lalu membaca ”SAMIYALLAHU
koago) Sea MIA 1563 NOL LIMAN HAMIDAH” dan ia angkat kedua tangannya dan lurus
sehingga setiap tulangnya itu kembali pada tempatnya dengan lurus.

AA
2 Z JAR 5 GAK TUNG
Aza
of -z KU KA F sy LNE
LANANG SAN Ia MANG — 22) Eo
a A Ye ag DIA
untuk sujud, kemudian membaca ”AL-

Aa
PAN
Kemudian turun ke tanah
1 LAAHU AKBAR”. Kemudian menyilangkan kakinya dan ia duduk di
LE a Ar
Kira Le NE AGA US atas kakinya itu dan lurus sehingga setiap tulang kembali pada tempat-
É
nya, lalu ja bangkit, kemudian berbuat dalam raka'at kedua seperti
itu, sehingga apabila ia berdiri dari dua sujud (dua raka'at) ia takbir
dan mengangkat kedua tangannya sehingga berbetulan dengan dua
pundaknya sebagaimana ia berbuat ketika memulai sembahyang..
Kemudian berbuat seperti itu sehingga apabila sudah sampai kepada

489
mede«TA
a n e NGA
KN ga
janan s AED a
PAP)
E A din
KB SG
o
raka'at akan mengakhiri shalatnya itu, ia belakangkan kakinya yang A KANA
kiri dan ia duduk di atas pantatnya yang sebelah, kemudian salam.
tangannya
Mereka kemudian berkata: Benar engkau. Memang begitulah cara Artinya: Sehingga berbetulan punggung kedua tapak
telinga.
Rasulullah saw. shalat. (HR Imam yang lima kecuali Nasai, dan disah- itu dengan pundak dan ujung-ujung jarinya dengan
kannya oleh Tirmidzi. Dan Bukhari pun meriwayatkan tetapi dengan
Sedang Abu Daud meriwayatkan dari Ibnu "Umar:
singkat).

S3 NG LNG IKA MAS


. PAG 2 = 07 e 4 077, Lo“ Ped sg

n” ab

AENA OR NONG
Penjelasan: SD pad
NIA
| Perkataan: "Adalah Rasulullah saw. apabila berdiri untuk shalat,
lan
ia mengangkat kedua tangannya dengan panjang” itu, Syarih berkata: Artinya: Sesungguhny dia mengangkat kedua tangannya berbetu
Bahwa hadits ini menunjukkan adanya mengangkat kedua tangan dengan kedua pundaknya pada waktu iftitah (takbira tul ihram),
ketika takbiratul ihram. sedang pada takbir lainnya, tidak demikian.
Imam Nawawi berkata: Semua 'ulama telah sepakat, bahwa
mengangkat kedua tangan itu di takbiratul ihram. Mereka hanya Perkataan: ”Dan apabila berdiri dari dua sujud (raka'at), ia
berbeda pendapat pada selain takbiratul ihram. mengangkat kedua tangannya seperti itu dan takbir” itu, Syarih
berkata: Yang dimaksud dua sujud itu ialah dua raka'at. Dan hadits
Syarih berkata: Yang berpendapat adanya mengangkat kedua
tersebut menunjukkan sunat mengangkat kedua tangan dalam empat
tangan di tiga tempat itu, ialah: Syafi'i, Ahmad, Jumhur “ulama dari f
kalangan shahabat dan tabi'in. : tempat.
Dan Tirmidzi tidak meriwayatkan dari Imam Malik, selain dari Dan berkatalah Mushannif -rahimahullah-:
itu.
Tetapi diriwayatkan dari Imam Malik dan Syafi'i, bahwa meng- AN 2k, 2 A7 EE s AN a 033 ARPILA
o,Lao Ep — Aoo
PALA
angkat kedua tangan itu disunatkan pada tempat keempat, yaitu:
II
aaa engan ETS ua
ketika berdiri dari tasyahhud awwal. í 4
PIN
WS
< -”
LA

Imam Nawawi berkata: Dan pendapat inilah yang benar, sesuai Pe

dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu "Umar, dari Nabi saw.,
855! Takbir dalam empat tempat ini telah sah dalam hadits (yang
bahwa sesungguhnya ia berbuat demikian. Dan telah sah juga hadits
diriwayatkan) oleh Abi Humaid As Sa'idi, dan akan kami tuturkan
yang diriwayatkan oleh Abu Humaid As Saidi.
nanti, insya Allah!
Syarih berkata: Perkataan dalam hadits di bab ini: ”Sehingga
Dan hadits yang menyebutkannya itu sudah tersebut di atas tadi.
kedua tangan itu berbetulan dengan pundaknya”, dan begitu juga
dalam riwayat oleh “Ali dan Abu Humaid, dan ini pula yang dijadikan Dan tentang hikmah mengangkat kedua tangan ini, para 'ulama
dasar pendapatnya imam Syafi'i dan Jumhur. berbeda pendapat. Maka berkatalah Syafi'i: Hikmahnya yaitu demi
mengagungkan Allah dan mengikuti Rasul-Nya.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Malik bin Al Huwairits
disebutkan: "Sehingga kedua tangannya itu berbetulan dengan kedua Satu pendapat mengatakan: Demi merendah diri, menyerah dan
telinganya.” mengikut perintah.
Dan menurut riwayat Abu Daud, dari 'Ashim bin Kulaib, dari Satu pendapat lagi mengatakan: Ini berarti suatu isyarat untuk
ayahnya, dan Wail bin Hujr, sesungguhnya ia (Nabi) merapatkan meninggalkan urusan duniawi dan demi menghadapkan mukanya
antara (jari-jari) kedua tangannya itu, dan Wail berkata: seratus persen kepada Allah ketika shalat dan munajat kepada

491
490
Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad dan Abu Daud:
857.
g : i
Tuhannya itu, sebagai yang tersimpul dalam ucapannya: ”ALLAHU Kemudian ia meletakkan tangan kanannya di atas telapak tangannya
AKBAR”. yang kiri, di atas pergelangan dan lengan.
Sementara ada pula yang berpendapat: Ini adalah suatu isyarat

dengan Tuhannya
untuk menyingkap tabir yang mendinding antara orang yang shalat itu

ini berlaku untuk


PTN GET
PE pik erat Oa GAL A
ALE. =?
DIAN 7 AL
IGNE E-on
Aj NT
aDan berkatalah Syarih: Ketahuilah, bah
yarih: Ketahuilah, ahwa cara ini AN
laki-laki dan perempuan, tidak ada satu pun dalil yang menunjukkan Ws Sala Í; PA = | IL lasi ade EES
Ka y AI INha 2
adanya perbedaan antara keduanya dalam cara tersebut
; : NUN KING AAA Ng seba NYA4
Pola dingAleAd Ao
CAN
Perkataan: ”Aku lebih mengetahui dari antara kamu tentang `
shalatnya Nabi saw.” itu terdapat suatu pujian seseorang kepada dirinya
sendiri terhadap orang yang belajar kepadanya dengan latar belakang 858. Dan dari Abi Hazim, dari Sahl bin Sa'ad, ia berkata:
Adalah manusia diperintah supaya seseorang meletakkan tangan
supaya omongannya itu lebih mengena dan mantap bagi pendengar.
Dan hadits tersebut mencakup sejumlah sifat shalatnya Nabi saw. kanannya di atas hastanya yang kiri ketika shalat. Kata Abu Hazim:
Aku tidak mengetahuinya, melainkan dimarfu'kan hal itu kepada Nabi
Selesai, secara ringkas.
saw. (HR Ahmad dan Bukhari).

4. BAB: TENTANG MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS -


NAN ?Ik KASAR
AL SINIIg 2g 0...
- TANGAN KIRI SAN Ba pah AKI -Ao
7
29 7WAL NI » pernik 4
RAL y
Pela ta KAKA
WA
PA en RLIY r “775
ALLI ogota Genta AK ETE PES
JA NON ai IEN ON geg Ang AMAN beta LS
JA oSA PEINE AN, a
2 P ph 2. è
20) A$ iè
“ala PIKIRE sg? 232
SERAH Apel MIL
f an SINGG. ayan TESANA EPAN
rg

LL A kiki IA LEO NGGAK IK GEN INA


Wd Ana) TANG IGEL Go A3 lara) CAN Sa 859, Dan dari Ibnu Mas'ud, sesungguhnya ia pernah shalat, lalu
KI porn en rt ia meletakkan tangan kirinya di atas tangan kanan, kemudian dilihat-
PA 01372 < Ana ya Serem Dee
nya oleh Nabi saw., lalu ia letakkan tangan kanannya di atas tangan

856. Dari Wail bin Hujr, sesungguhnya dia pernah melihat Nabi kiri. (HR Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah).
saw. mengangkat kedua tangannya ketika ia masuk dalam shalat dan
takbir, kemudian ia menyelimutkan pakaiannya, lalu meletakkan AA Na belu Ke
tangan kanannya di atas tangan kiri. Maka ketika hendak ruku, ia BE Pg zek NA sg ME TIEKA
4 A AN TP J QF b>
mengeluarkan kedua tangannya, kemudian mengangkatnya dan takbir,
EENT | PEA
lalu rukv’. Dan ketika membaca ”SAMPALLAHU LIMAN HAMI-
DAH”, ia mengangkat kedua tangannya; dan ketika sujud, ia sujud
antara kedua tapak tangannya. ((HR Ahmad dan Muslim),
uslim). 860. Dan dari "Ali, ia berkata: Sesungguhnya salah satu daripada
P angannya.
tuntunan Nabi (sunnah) tentang shalat, yaitu meletakkan telapak
tangan di atas telapak tangan, di bawah pusar. (HR Ahmad dan Abu
KENA SPO LG spe “3 PP Otak a P . j

eraSS yadiye Sea INS a r YAN "39 NOV


« 7 A A” Daud).
POA x
PAN

493
492
Penjelasan:
5. BAB: MELIHAT TEMPAT SUJUD DAN LARANGAN
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan diperintah meletak
- MEMANDANG KE ATAS, KETIKA SHALAT
kan telapak tangan di atas telapak tangan yang lain. Yang berpend
apat
demikian ialah Jumhur. Dan Ibnul Hakam juga meriwayatkan
dari
Imam Malik tentang meletakkan ini. - je r

HAIR Ae KAA NGA


ng GEN
— PER a PA G a Pai 27 e 1
Adapun hikmahnya, Al Hafidh mengatakan: Berkatalah Ulama-
'ulama, bahwa hikmah keadaan seperti ini, adalah sudah merupa ny 24 r 2 2
kan
Lap NAAo TAN
z L2 Aa oa Da L/R s DALA A
sifat seorang peminta yang merendah diri, sebab dengan cara begitu
lebih dapat mericegah dari bermain-main dan lebih mendek
atkan
kepada kekhusyu'an.
aa
2 PRL
a
EDAP A
KIERA
LS
Selanjutnya Syarih berkata: Tentang tempat meletakkan dua
tangan itu masih diperselisihkan. Orang yang berpendapat letaknya itu 861. Dari Ibnu Sirin, sesungguhnya Nabi saw. pernah membalik
adalah di bawah pusar, beralasan dengan hadits yang diriwayatkan kan pandangannya ke langit, lalu turunlah ayat ini: ”... dan orang-
oleh Ali. orang yang khusyu' dalam shalatnya”, lalu ia menundukkan kepala-
Imam Nawawi berkata: Jumhur berpendapat, nya. (HR Ahmad dalam kitab Nasikh dan Mansukh).
letaknya itu di
bawah dada, di atas pusar.
Dua riwayat dari Imam Ahmad, adalah seperti dua madzhab tsb.
Tetapi riwayat ketiga mengatakan, bahwa ia memberikan pilihan
AICK
P
KA L KL Oh mel!
AN
antara kedua pendapat tersebut, tanpa memberikan penilaian. LIN 23217072 50.
Juga yang berpendapat boleh memilih ini, ialah Al Auza'i dan ALAN gi

IA AI NASA
g 2g gg, L rS KA 3 LL 23. A
Ibnul Mundzir. ar

Syarih berkata: Hadits tersebut menjelaskan, bahwa meletakkan


tangan itu adalah di atas dada, sedang tidak ada riwayat yang lebih sah 862. Dan Sa'id bin Manshur dalam sunannya meriwayatkan
dalam persoalan ini, selain riwayat Wail, dan inilah yang cocok dengan seperti itu juga, dan ia menambah dalam riwayatnya itu: Dan mereka
tafsiran Ali dan Ibnu "Abbas, terhadap firman Allah: menyonatkan seseorang (yang sedang shalat) kiranya pandangannya
itu tidak melebihi tempat sembahyangnya. Tetapi hadits ini mursal.

KAMU i
A ETE,
or? A l w L

BATA WT LO CNoat Maa mt


Artinya: Maka shalatlah kamu dan nahar -lah (kurbanlah). SAR NG . i 2 BE Denga PN sy
(OS Al Kautsar 2). » 33 WAN TAMA EAR SMAN AN ap (6 A
Sedang apa yang disebut "NAHR” itu ialah meletakkan tangan PELAN DARAH ANA KAA
kanan di atas tangan kiri pada tempat nahr dan dada. *) Selesai, $ f
solb Amas tolis =
secara ringkas.

863. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. telah


bersabda: "Hendaklah orang-orang mau berhenti dari mengangkat
") Dalam Kamus Al Misbahun Munir, ”nahr” itu ialah tempat kalung. Onta kalau
disembelih biasanya dengan cara nahr (menusuk pada tempat tersebut). (pent.).
pandangannya ke langit dalam shalat, ataukah (mereka rela) pan-
dangannya itu disambar”?! (HR Ahmad, Muslim dan Nasai).

494
495
aNANLARA PPP KAN 5- 6. BAB: DO'A IFTITAH ANTARA TAKBIR DAN AL FATIHAH
n NG
Gaa=
EN Ben bag
KAL BASE a AN PEN AN
Ga

SAULUS N na
Uba “Aa
KE Kik WK NGANAN A

864. Dan dari Anas, dari Nabi saw., ia telah bersabda: "Menga-
a IZR LENSA SANg
NS PANEN KE
RAIA
pakah orang-orang itu mengangkat e ke langit dalam
shalat?” Perkataannya tentang itu sangat keras sekali, sehingga ia
bersabda pula: “Hendaklah mereka berhenti ataukah pandangannya ae Ke a%5SKAN
itu akan disambar?” (HR Jama'ah, kecuali Muslim dan Tirmidzi).
EA IAI gua
k SANG ANGNGNE
ANEN
JAN (Pak WE NAN No
Sa jag SI SISA 866. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
apabila takbir ketika shalat, ia diam sebentar sebelum membaca (Al
Fatihah). Lalu aku bertanya: Ya Rasulullah! Demi ayahku, engkau
2000 Polo A NAN Ap
oaAN,
KANG; dan ibuku, mengapakah engkau diam antara takbir dan membaca,, ge-
rangan apa yang engkau baca? Ia menjawab: Aku membaca: "ALLAA-
865. Dan dari Abdullah bin Az Zubair, ia berkata: Adalah HUMMA BAA'ID BAINIE WABAINA KHATHAAYAAYA KA-
Rasulullah saw. apabila duduk dalam tasyahhud (tahiyat), ia meletak- MAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIOI WAL MAGHRIBI,
kan tangannya yang kanan di atas pahanya yang kanan pula, sedang ALLAHUMMA NAOOINIE MIN KHATHAAYAAYA KA-
tangannya yang kiri di atas pahanya yang kiri, dan ia berisyarat dengan MAA YUNAOOATSTSAUBUL ABYADLU MINADDANASI,
telunjuknya, sedang pandangannya itu tidak melebihi isyaratnya terse- ALLAHUMMA AGHSILNIE MIN KHATHAAYAAYA BITS-
but. (HR Ahmad, Nasai dan Abu Daud). TSALJI WAL MAA-I WAL BARADI” (Ya Allah, Ya Tuhanku!
Jauhkanlah antara daku dengan dosa-dosaku sebagaimana Engkau
jauhkan antara Timur dan Barat, Ya Allah! Ya Tuhanku! Bersihkanlah
aku dari dosa-dosaku, bagaikan dibersihkannya pakaian putih dari
Penjelasan: kotoran, Ya Allah! Ya Tuhanku! Cucilah aku dari dosa-dosaku dengan
es, air dan embun). (HR Jama'ah, kecuali Tirmidzi).
Perkataan: ”Mereka menyunatkan kiranya pandangannya itu
tidak melebihi tempat sembahyangnya” itu, Syarih berkata: Hadits ini
menunjukkan sunnat melihat ke tempat sembahyang, tidak melam-
paui. *) PIK DK Terlalu £ 63 NY
AG,NGANS KAA 3 ka
Secara dhahir, bahwa mengangkat pandangan ke langit ketika
sembahyang itu adalah haram, sebab hukuman buta tidak akan terjadi
kecuali karena berbuat haram. Selesai, secara ringkas.
BAE NG NG
*) Karenahaditsyang mengatakannya itu tidak sah, jadi tidak bisadijadikan dasar (pent). KEN KEL éNG KA NGA
496 497
ANA BIKA WAILAIKA, TABAARAKTA WATA'AALAIKA
a. ES AN gi
24 3SN ARG Pera
SAN
ASTAGHFIRUKA WAATUUBU ILAIKA (Kuhadapkan wajahku

Sis One sa3ie


NG kepada Dzat yang membuat langit dan bumi dengan lurus dar

E
SA Lan I, al kah WANE NATA
menyerah, dan bukanlah aku tergolong orang-orang yang menyekutu-
kan. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah
AT
ng da PA untuk Allah, Tuhan yang mengatur alam semesta, tiada sekutu bagi-

EN KOES Aing
TASLau21
Nya, dan untuk itulah aku diperintah dan aku adalah tergolong orang-
orang yang menyerah. Ya Allah, Ya Tuhanku! Engkau adalah raja

An NG 5 ANE,
dak
yang tiada Tuhan melainkan Engkau, Engkau adalah Tuhanku dan
aku adalah hamba-Mu, aku telah berbuat zhalim terhadap diriki
27 2 > AJI sendiri dan aku telah mengakui akan dosa-dosaku, oleh karena itu
GONE TAN GA ERAGE Z SUGOYANG
z
ampunilah dosa-dosaku itu semuanya, sebab tiada yang dapa
23 7 P EER
NA mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau, dan tunjukkanlah aku
Z119%
GUN
pei P
PLANEA mosAES kepada pekerti yang baik, sebab tiada yang dapat menunjukkan
NE
kebaikannya itu melainkan Engkau, dan palingkanlah kejelekan
GE
“gta Kaea r MRA

PAGE SA BS pekerti itu dariku, sebab tiada yang dapat memalingkan kejelekannya
4 “aa Dua "Rana PL Aa
a SANG TA itu dariku melainkan Engkau. Kusambut panggilan dan kebahagiaan-

AINE KALA Seani


Mu, dan kebaikan itu semuanya berada di tangan-Mu, sedang kejelek-
Ziz an itu bukanlah kembali kepada-Mu, aku bergantung kepada-Mu dan

ANGGE OK
4

aa ny» UV Da a NEG QU kembali kepada-Mu, maha suci Engkau dan maha tinggi Engkau, aku
sa o 2 Ihr
mohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu); dan apabila
ruku’ ia membaca: "ALLAHUMMA LAKA RAKATU, WABIKA
H3 LANANGyenA
Zia TA AAMANTU, WALAKA ASLAMTU, KHASYA'A LAKA SAM'IE

Para DIAN SI ANE,


WABASHARIE WA MUKHKHIE WA ADHMIE WA 'ASH
Pep BIE (Ya Allah, Ya Tuhanku! Kepada-Mulah aku menunduk, dan
kepada-Mulah aku beriman, dan kepada-Mulah aku menyerah.
Kepada-Mulah pendengaranku, mataku, otakku, tulangku dan ruasku
867. Dan dari 'Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Adalah Nabi saw.
menunduk). Dan apabila mengangkat kepadanya, ia membaca:
apabila berdiri shalat ia membaca: ” WAJJAHTU WAJIHYA LILLA-
"ALLAHUMMA RABBANA LAKAL HAMDU MIL-AS SA-
DZI FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIEFAM
MAAWAATI WA MIL-AL ARDLI, WA MIL-AMAA BAINAHU-
MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIEN, INNA SHA-
MAA, WA MIL-A MAASYTTA MINSYAI-IN BA'DU (Ya Allah,
LAATIE WANUSUKIE WAMAHYAAYA WA MAMAATE LI-
Ya Tuhanku! Milik-Mulah segala puji sepenuh langit dan sepenuh
LAAHI RABBIL 'AALAMIEFN, LAA SYARIEKALAHU WABI-
bumi, sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh sesuatu
DZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIEN. ALLAHUM-
yang Engkau kehendaki selain itu). Dan apabila sujud, ia membaca:
MA ANTAL MULKU LAAILAAHA ILAA ANTA, ANTA RABBIE
”ALLAAHUMMA LAKA SAJADTU, WA BIKA AAMANTU,
WA ANA 'ABDUKA, ZHALAMTU NAFSIE WA'TARAFTU
WALAKA ASLAMTU, SAJADA WAJHIE LILLADZI KHALA-
BIDZAHBIE FAGHFIRLIE DZUNUUBI JAMIE'AN, LAA
QAHU WA SHAWWARAHU, WASYAQQA SAM'AHU WABA-
YAGHFIRUDZDZUNUUBA ILLA ANTA, WAHDINIE LIAHSA-
SHARAHU, FATABAARAKALLAHU AHSANUL KHAALI-
NIL AKHLAOI LAA YAHDIE LIAHSANIHAA ILLAA ANTA,
QIEN” (Ya Allah! Kepada-Mulah aku sujud dan kepada-Mulah aku
WASHRIF ANNIE SAYIAHAA, LAA YASHRIFU 'ANNIE SA-
beriman, dan kepada-Mu pula aku menyerah. Wajahku tunduk
YIAHA ILLA ANTA, LABBAIKA WASA'DAIKA WALKHAIRU
kepada Dzat yang membuatnya dan menciptanya serta yang membu-
KULLUHU FIE YADAIKA WASYSYARRU LAISA ILAIKA

499
498
kakan pendengaran dan penglihatannya, Maha suci Allah sebaik-baik e -, $ a. GAN
PETA 2,R OP.
KH sah Cd
Dzat yang mencipta). Kemudian terakhir apa yang i2 baca antara
tahiyat (tasyahhud) dan salam, ialah: "ALLAHUMMAGHFIRLIE
MAA QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU, WAMAA ASRAR NSA NG2KANG IE, AA
TU, WAMAA A'LANTU, WAMAA ASRAFTU, WA MAA ANTA
ALAMU BIHI MINNIE, WA ANTAL MUQADDIMU WA ng
ANTAL MUAKHKHIRU LAA ILAAHA ILLA ANTA” (Ya Allah!
Ampunilah aku, dosa-dosa yang telah lalu dan yang bakal datang, 871. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya, se-
yang kusembunyikan dan yang kunyatakan serta yang kulebih-lebihkn, sungguhnya "Umar pernah mengeraskan bacaan-bacaan ini, ia memba-
bahkan semua yang Engkau lebih mengetahui daripada aku. Engkau- ca: SUBHAANAKALLAAHUMMA WABIHAMDIKA, WATA-
lah Dzat yang mendahului dan yang mengakhiri, tiada Tuhan melain- BARAKASMUKA WATA'ALAA JADDUKA WA LAA ILAAHA
kan Engkau). (HR Ahmad, Muslim dan Tirmidzi, dan Tirmidzi GHAIRUKA”.
mengesahkannya).

"MEN a -N\A N ana


SAKA 7. PLIC I 3443229% PANA

NENGGE ANGGÉ EE Hade. UAS KiS FOS A2)

salat
ek = 872. Dan Sa'id bin Manshur meriwayatkan dalam sunannya, dari
Abubakar Siddiq r.a. sesungguhnya dia biasa membaca cra iftitah
868. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Adalah Nabi saw. apabila dengan kalimat-kalimat tersebut.
membuka shalat, ia membaca: "SUBHAAN
WABIHAMDIKA, WATABARAKASMUKA WATA"ALAA JAD-
DUKA, WALAA ILAAHA GHAIRUKA” (Maha suci Engkau ya EEE ALA NE Avy
Tuhanku, dan dengan nama-Mu aku memuji-Mu, maha suci nama-Mu
dan maha tinggi kebesaran-Mu, tidak ada Tuhan melainkan Engkau).
873. Dan begitu juga Daraquthni meriwayatkan dari "Utsman
(HR Abu Daud).
bin "Affan.

Ia £ . Jne
4 3 SEMATA DKG - AM 29 IL F
,AHA Na PA SN
'869. Dan Daraquthni meriwayatkan seperti itu juga, dari riwayat
874. Dan Ibnul Mundzir 'juga, dari “Abdullah bin Mas'ud
Anas.
. 37 > LUNA
An Medan NG Pan SagaKE NG NG
870. Dan bagi Imam yang lima pun meriwayatkan seperti ita,
PEB PA) KANGANG a
dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said. ae CS:

500 501
Saya (peringkas) berkata: Menjama' antara "SUBHAANAKAL-
875. Dan berkatalah Al Aswad: Adalah 'Umar apabila mem- WABIHAMDIKA dst.” dengan "ALLAHUMMA
LAHUMMA
buka shalat, ia membaca: "SUBHAANAKALLAHUMMA WABI-
BAA'ID BAINIE WABAINA KHATHAAYAAYA dst.” adalah
HAMDIKA, WATABARAKASMUKA, WATA'AALAA JADDU-
baik, guna memadukan antara dua macam dzikir, yaitu: pujian dan
KA, WA LAA ILAAHA GHAIRUKA”. Ia memperdengarkan a'lam. *)
do'a. Wallaahu
bacaan itu kepada kami dan mengajarkannya kepada kami. (HR Dara-
guthni).
7. BAB: MEMBACA TA’AWWUDZ KETIKA MEMBACA QURAN
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan diperintahnya Allah berfirman:
membaca do'a antara takbiratul ihram dan membaca (al Fatihah). MA dh A A ELA N
GP AA A
Tetapi hukum ini ditentang oleh Imam Malik menurut pendapatnya
: NA sta ik Ini NS Na
yang masyhur. Sedangkan hadits-hadits di atas menolaknya. x

Dalam hadits itu menunjukkan juga bolehnya berdo'a dalam (IAI ap)
shalat dengan do'a yang bukan dari al Ouran, sebagai menyalahi
pendapat Abu Hanifah. Dan hadits itu menunjukkan, bahwa do'a Artinya: Apabila engkau hendak membaca Ouran, maka minta
k.
iftitah itu adalah sesudah takbiratul ihram. perlindunganlah kepada Allah dari godaan syetan yang terkutu
Perkataan: "SUBHAANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA” (OS An Nahi 98)
itu, Al Khathabi berkata: Ibnu Jallad pernah memberitahuku, bahwa
ia pernah bertanya kepada Zajjaj tentang perkataan tersebut, lalu ia Pg
ANG
al w P,
BI SE AG GE NY
ne IG anr gA
berkata: Maksudnya ialah: Mahasuci Engkau, dan dengan memuji-Mu prr
kusucikan Engkau. MING NANG Lah b AA, ALA
A ALAE
Mushannif berkata: Dipilihnya kalimat-kalimat tersebut dan
Ean $ LL an CM 23
kadang-kadang oleh "Umar dikeraskannya di hadapan para shahabat,
untuk mengajarkannya kepada orang banyak — padahal menurut
ALA Pohan TE TE
sunnah seharusnya disirrikan — adalah menunjukkan keutamaan
kalimat-kalimat tersebut, dan inilah yang pada umumnya dibaca oleh 876. Dari Abu Said Al Khudri, dari Nabi saw., sesungguhnya 1a
Nabi saw. | apabila berdiri shalat, ia membaca do'a ifititah, lalu membaca: ”A'U-
Tetapi jika -orang yang shalat itu- membaca iftitah dengan DZU BILLAAHIS SAMIF'IL 'ALIEMI MINASY SYAITHANIR-
riwayat Ali r.a. atau riwayat Abu Hurairah, juga baik, karena riwayat RAJIM, MIN HAMZIHI, WANAFKHIHI, WANAFTSIHI” (Aku
tersebut sah. berlindung diri kepada Allah yang maha mendengar dan maha
mengetahui dari syetan yang terkutuk, yaitu dari godaannya, dari
Syarih berkata: Namun tidak rahasia lagi, bahwa apa yang sah
tiupannya dan dari semburannya). (HR Ahmad dan Tirmidzi).
dari Nabi saw, adalah lebih baik untuk diutamakan dan dipilih. Sedang
riwayat yang teramat sah tentang do'a iftitah ini, ialah hadits yang
IA GAN AA KULI, — NN
GE Wang BANG, Oa 7 BIO
diriwayatkan Abu Hurairah, lalu hadits yang diriwayatkan oleh Ali.
Selesai.
e NA
nga NEEN
0 ” 1n A b A La A WA 97,
Dikatakan dalam Al Ikhtiyaarat: Disunnatkan menjama” dalam
do'a iftitah itu antara kalimat "SUBHAANAKALLAHUMMA
`
WABIHAMDIKA dst.” dengan kalimat "WAJJAHTU WAJHIYA *) Menurut sunnah Nabi tidak menjama' (Pent.).
dst.” Selesai.
503
502
877. Dan berkatalah Ibnul Mundzir: Telah datang (riwayat) dari TA SA Aa kaka HI
Nabi saw., sesungguhnya dia biasa membaca ”A'UDZU BILLAHI
peNga aanart I AAN
l. > ANANYiMANON AA 4
MINASYSYAITHAANIRRAJIM” sebelum membaca Quran. (Al
Fatihah).
ee AA AP tala

880. Dan dalam satu lafal. Aku pernah shalat bersama Nabi
di AL SIG NIN saw., Abubakar, Umar dan Utsman, semuanya tidak mengeraskan
(HR Ahmad dan Nasai
”BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”
u VENÍ; BIE NIS; AKA KYT dengan sanad Bukhari).
MIN TUWASEA

CEK
Kah sak 24 SIA
TAN
878. Dan berkata Al Aswad: Aku pernah melihat "Umar -ketika

IPIN BOLA
memulai shalat- membaca: "SUBHAAN. WABI-
HAMDIKA WATABARAKASMUKA WATA'ALA JADDUKA

AA MN
papa,
WALAA ILAAHA GHAIRUKA?”, lalu ia membaca "A'UDZU...” AJ

(HR Daraguthni).

"Penjelasan:
881. Dan bagi'Ahmad dan Muslim: Aku pernah shalat di bela-
Syarih berkata: Hadits kebaya menunjukkan diperintahnya kang Nabi saw., Abubakar, Umar dan Utsman, semuanya itu memu-
membaca do'a iftitah, seperti tersebut dalam hadits. Tetapi di samping lainya dengan membaca ”"ALLAHAMDU LILLAAHI RABIIL
itu juga diperintah membaca "TA'AWWUDZ” (minta perlindungan 'ALAAMIEN”. Mereka tidak menyebut ”BISMILLAAHIRRAH-
dari syetan, dari godaannya, dari hembusannya dan dari semburan- MANIRRAHIM” di awal gira'ah dan tidak juga di akhirnya.
nya). Dan ia berkata: Hadits-hadits yang menerangkan adanya ”ta'aw-
wudz” itu, tiada lain melainkan ia berbuat yang demikian itu pada
raka'at pertama.

8. BAB: MEMBACA ”BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” Ker


Lankaan a 2
BAN AIA SA
AE HAX Je
fse TG119 TAG NA gu ANA
ktaWak NG CHEPEAN NG AahAE
O ai
TaAM D A gaAG
amm.
AS? loba HN
882. Dan bagi “Abdullah bin Ahmad — dalam musnad ayahnya
(Musnad Ahmad) — dari Syu'bah, dari Qatadah, dari Anas, ia berkata:
879. Dari Anas bin Malik, ia berkata: Aku pernah shalat Aku pernah shalat di belakang Rasulullah saw., di belakang Abuba-
bersama Nabi saw., Abubakar, Umar dan Utsman, maka aku tidak
kar, Umar dan Utsman, maka mereka itu tidak memulai Al Fatihah
mendengar seorang pun dari antara mereka itu yang membaca ”BIS- dengan ”BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”.
MILLAAHIRRAHMANIRRAHIEM”. (HR Ahmad dan Muslim).

505
504


o

o
aa LL vwvw,

Berkatalah Syu'bah: Lalu aku bertanya kepada Qatadah: Apakah LAH). Oleh karena itu jangan kamu baca dia. Kalau kamu membaca,
benar engkau mendengar dari Anas? Ia menjawab: Ya, kami memang maka bacalah “ALHAMDULILLAHI RABBIL 'ALAAMIN”. (HR
pernah menanyakan hal itu kepadanya. Imam yang lima, kecuali Abu Daud).

NANG
ANA Jeg A KANANG
MYT SAN A SO Ler Zen r
JG geLANG e S3
NA NS Sg sg NANG
L per Naga DAH VA na - A Ér as
kaa NGANANPEE
O CARA KTNA, na KAS YENI
Je gi Lang La Aa
AN NG nu
rga PLN ION A SAN2 AS 270 a
Na taSa KINA D AE) 3

883. Dan bagi Nasai dari Manshur bin Zaadzaan, dari Anas bin 885. Dan dari Qatadah, 1a berkata: Anas pernah ditanya: Bagai-
Malik, ia berkata: Rasulullah saw. pernah mengimami kami, tetapi ia mana bacaan Nabi saw.? Lali ia menjawab: Bacaannya panjang,
tidak memperdengarkan kepada kami bacaan "BISMILLAHIRRAH- kemudian ia membaca ”BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”, ia
MANIRRAHIM”, dan Abubakar dan Umar juga pernah mengimami panjangkan ”BISMILLAH”, ia panjangkan "AR AHMAN” dan ïa
kami, tetapi kami tidak mendengar dari keduanya itu bacaan tersebut. panjangkan "ARRAHIEM”. (HR Bukhari).

A G SS A AN
F3AI5
KA
at
ANAA Arak
KILKA
a
K3 a%
La “ 4 IL
ageApi
KPA Sa ==
vb
Tax hana GS,
AA D IE EROAN
alat NYA
AGAL
SanaSun

SIN AN JALAN, w AANbe ega na Pa Asah


o Z

BBI AG, Ig = PAT |fe


eUs mm

Aan BA KÅREKANG 886. Ibnu Juraij meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Mulaikah,
dari Ummu Salamah, sesungguhnya dia pernah ditanya tentang bacaan
Aa Job SA
Rasulullah saw., lalu ia berkata: Ia putus-putuskan ayat demi ayat —
seperti — BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. ALHAMDULIL-
844. Dan dari Ibnu “Abdillah bin Mughaffal, ia berkata: Ayahku LAHI RAPBIL 'AALAMIEN. ARRAHMAANIRRAHIEM MAA-
pernah mendengar dariku sedang aku waktu itu membaca ”BISMIL- LIKI YAUMIDDIN. (HR Ahmad dan Abu Daud).
LAHIRRAHMANIRRAHIM””, lalu ia berkata: hai anakku! Takutlah
kamu berbuat model baru. Ia berkata pula: Aku tidak pernah menge- Penjelasan:
tahui seorang pun dari shahabat-shahabat Rasulullah saw. yang Perkataan: "Mereka semua tidak mengeraskan Bismillahirrah-
teramat dibenci omongannya dalam Islam, selain berbuat model baru. manirrahim” itu, Syarih berkata: Hadits ini dijadikan dalil oleh orang
Sebab aku pernah juga shalat bersama Rasulullah, bersama Abubakar, yang mengatakan, bahwa “BISMILLAH” itu tidak perlu dikeraskan.
bersama Umar dan bersama Utsman, tetapi aku tidak pernah . Daraguthni berkata: Tidak ada satu pun hadits yang sah tentang
mendengar seorang pun dari mereka itu yang membacanya (BISMIL- mengeraskan "BISMILLAH".

506 507
g e n K
ANG PI

n
n AA I

p e
» - ayem AK) AZ
IR 2
A6
Tetapi Mushannif berkata: Maksud perkataan: "Jangan kamu EA 533

A
AR Alia

P
NAH Sel
AA
baca dia” dan perkataan: "Mereka tidak membacanya”, "Mereka sg
< Aav
tidak menyebutnya” atau ”Mereka tidak memulai dengannya” itu, LX “aa «ea
PN

AA ANTA ALTA MEN AD AASaya


ialah: membaca (tidak dengan) keras, dengan dalil perkataan: — dalam ja

satu riwayat terdahulu — yaitu: "Mereka tidak mengeraskannya”. Dan


yang Gemikian itu jelas menunjukkan mereka membacanya dengan
sirri. aab neMEN AS Ht |
Ibnul Oayim berkata: Sesungguhnya Nabi saw. sekali tempo Rasulullah
pernah mengeraskan “Bismillah”, tetapi ia sirrikan lebih banyak dari- 887. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda
ya fatihatul kitab (Al
pada mengeraskannya. Ini jelas, bahwa ia tidak selamanya mengeras- saw.: "Barangsiapa shalat tidak membaca padan
tiga kali. Lalu Abu
kan “Bismillah” itu setiap hari dan setiap malam dalam lima kali Fatihah), maka tidaklah sampurna”, ia katakannya
belakang imam? Ia
shalat, baik di rumah maupun dalam safar, tetapi hal itu tidak Hurairah ditanya: Apakah, sekalipun kami di
h-mendengar
diketahui oleh Khulafaurrasyidin, kebanyakan shahabat dan penduduk menjawab: Bacalah dia dalam hatimu, sebab aku perna
Shalat itu dibagi
negerinya pada masa-masa yang utama itu. Tetapi ini adalah satu hal Rasulullah saw. bersabda: "Telah berfirman Allah:
hamba -Ku apa yang ia
yang teramat mustahil sehingga perlu mengaitkan dengan lafadz-lafadz antara Aku dan hamba-Ku dua bagian, untuk
U LILLAHI
yang mujmal dan hadits-hadits yang masih meragukan. Keesahan pinta. Maka apabila hamba itu membaca "AL HAMD
telah memuji-
hadits-hadits tersebut belum jelas, dan jelasnya hadits-hadits itu pun RABBIL 'AALAMIN”, Allah berfirman: Hamba-Ku
NIRRAHIM”, Allah
tidak benar. Selesai. | Ku: dan apabila ia .membaca "ARRAHMA
dan apabilaia membaca
f Syarih berkata: Kebanyakan yang menjadi perselisihan di sini berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku,
Hamba-Ku telah
ialah tentang sunnatnya atau disunnatkan. Sedang mengeraskan atau ”"MAALIKI YAUMIDDIN”, Allah berfirman:
a-Ku telah me-
tidak, sama sekali tidak menjadikan cacadnya shalat sehingga dihu- mengagungkan Aku, dan satu kali Ia berfirman: Hamb
AAKA NA'BUDU
kumi batal, dengan ijma”. | nyerah kepada-Ku, dan apabila ia membaca ”TYY
dia antata Ku
WAIYYAAKA NASTA'TEN”, Allah berfirman: Inilah
yang ia pinta.
dan antara hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa
RAAT AL MUST A-
9. BAB: BASMALAH, APAKAH TERMASUK AL-FATIHAH DAN Kemudian apabila ia membaca: ”IHDINASHSHI
AN“AMTA 'ALA IHIM ,
AWAL TIAP SURAT ATAUKAH TIDAK? OIEM, SHIRAATHALLADZIENA
DLDL AALL IEN”
GHAIRIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALA
-Ku apa yang
Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, dan untuk hamba
O AT AA ES EN MY ia pinta.” (HR Jama'ah, kecuali Bukhari dan Ibnu Majah ).
- m DI PY 79 afa
CA Gaga al G

NA,
KAA CI “rana
KIUNI
LIN A Ate ep NA
N

A AA NA PRAAYU =
A BAT A aJPa Si ae
a 9r - NAN Pura ELT K A ZA r Pala oy 233 GG AAPo OA
EA a
Pa 0
SI 5
” WAN

YaE NING Op EE SN ep
GERAKAN
S A ap PI O BALI, 3 A = a 2 ka
Ca

BERPAKAIAN
CL

2
D apn

- ”
` a d H

DAL
v

A
YK 274,

3,
< Pa siz
BIANG
` 5 5
sh LP JAWA “ TAN
LANG

“:
a2 A, MENGENG
m AKEN SSA 9 "2 NS
P.sll “A65 GA Si Ée aa guhnya ia
. 888. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. sesung
dari Quran — yang terdiri
telah bersabda: "Sesungguhnya satu surat
AK ME PEAH LA NG a apo 5 ME
3b Je era ai J 9 AL YEN AN

509
508
dari tiga puluh ayat — dapat memberi syafa'at seorang, sehingga Penjelasan:
diampunilah dia, yaitu surat: TABARAKALLADZI BIYAIDHIL
Syarih berkata: Perkataan ” Apabila ia membaca 'THDINASH-
MULKU” (Maha suci Dzat yang di tangan-Nyalah kerajaan itu). (HR MUSTAOIEM...dst.” itu, ini hanyalah untuk
SHIRAATHAL
Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
manusia, sebab semua permintaan itu manfaatnya kembali kepada
manusia. Dan ini pun menunjukkan, bahwa "IHDINA...” sampai
akhir surat, ada tiga ayat, bukan dua ayat.

KN
Pie "3 l CG
KIS SAN Iya Ca TEA AA
op» < b AA = Tg

1.267
Dalam persoalan ini ada perbedaan pendapat yang perbedaan
tersebut terletak pada "BASMALAH”, apakah termasuk Al Fatihah
24 Tk
atau tidak, sedang hadits tersebut menunjukkan, bahwa ” BASMA-
aa Ir I “3x a Ana AE
L D

LAH?” itu tidak termasuk Al Fatihah, sebab Al Fatihah itu banyaknya


NG
PAIRI INL »Je
ada tujuh ayat, menurut ijma’, dan BASMALAH tidak disebut alam
MANGA KATA KAN 1G Si D as Prog
pes
| - a ANA aa
hadits tersebut. Kalau seandainya "termasuk Al Fatihah, niscaya
-
Te NA
Ea ba

KA Ae
AAA NG An Ya
E AA PERAI EL
AA gan AN ANT disebut.

BEBAN DIRO
Ea FS, Perkataan Nabi saw.: "Sesungguhnya satu surat dari Al Quran
yang banyaknya tiga puluh ayat ... dst.” itu, Mushannif berkata:
Semua orang yang menghitungnya tidak berbeda, bahwa ayatnya
berjumlah tiga puluh, tanpa BASMALAH: :
889. Dan dari Anas, ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah saw.
berada di antara kami di Masjid, tiba-tiba ia tertidur sebentar, lalu ia Perkataan: "Kemudian ia berkata: Tahukah kamu apakah Al
mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Lalu kami bertanya kepada- Kautsar itu” yang lanjutan" dits tersebut berbunyi sbb.:
nya: Apa gerangan yang menyebabkan engkau tertawa, ya Rasulullah? RE
“16 AA APAN
£ Lo JA oJ LIA
EES,
Ia menjawab: Baru saja turun kepadaku satu surat, lalu ia membaca: w WAÉ 2132

”BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. INNAA A'THAINAAKAL moto LG


rp y pm. 24 YO.
KAUTSAR. FASHALLI LIRABBIKA WANHAR. INNASYAA-
AS NGE
Ke ol

NIAKA HUWAL ABTAR”. (Dengan nama Allah, Pemurah, Penya- SS AE p PPI PA


227 Bapa AAN
yang. Sesungguhnya Kami telah memberimu Al Kautsar. Oleh karena
itu shalatlah untuk Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang o)?
o2 Papane ks MIA 22$?
yang mencelamu itulah sebenarnya yang keputusan). Kemudian ia d E
bertanya: "Tahukah engkau, apakah Al Kautsar itu?” Ia berkata ... ng Pa NENEK K
dan menuturkan hadits tersebut. (HR Ahmad, Muslim dan Nasai). Sea

EM I
D ENDNYG
I ANKA
AN S NG -N Artinya: Kami menjawab: Allah dan Rasul-Nyalah yang
lebih
W EE a .
mengetahui. Lalu ia bersabd a: Dia itu ialah sebuah
telah dijanjikannya kepadaku oleh Tuhanku azza wajalla,
sungai yang
padanya
di hari
A 33 alan “ IN KAN EL ada kebaikan yang banyak, dia adalah sungai yang nanti
Da TE raha
ngi oleh ummatk u, bijanan ya sebany ak bin-
kiamat akan dikunju
ada hamba dari antara ummatk u itu yang
tang di langit, tetapi
dari
| 890. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. ditolak, lalu aku mengadu: Ya Tuhanku! Dia itu adalah
apa yang
tidak mengetahui pemisahan surat, sehingga turunlah kepadanya `. ummatku. Maka menjawablah Allah: Engkau tidak tahu
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”. (HR Abu Daud). akan terjadi sesuda hmu.”

510 511
Syarih berkata: Hadits ini termasuk sejumlah dalil yang dibawa- 893. Dan dari 'Aisyah r.a. ia berkata: Aku pernah mendengar
kan oleh orang yang menetapkan adalah BASMALAH (dalam Al Rasulullah saw. bersabda: ” Barangsiapa shalat dengan tidak membaca
Fatihah). Ummul Ouran (Al Fatihah), maka shalatnya itu tidak sampurna.”
Perkataan: "Adalah Rasulullah saw. tidak tahu pemisahan surat, (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
sehingga turunlah padanya BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”,
bahwa hadits ini dijadikan dalil oleh orang-orang yang ' mengatakan,
bahwa BASMALAH itu termasuk ayat Quran. Selesai.
N
> A NGANG, PAA
KESAN Da A IASada pta aiCA MÍ
Ibnu Taimiyah berkata dalam Al Ikhtiyaaraat: BASMALAH
adalah ayat yang tersendiri, yang memisahkan antara Surat-surat,
tetapi tidak termasuk permulaan tiap-tiap surat, tidak Al Fatihah dan
tidak juga yang lain. 894. Dan telah terdahulu hadits yang sama dengan itu, dari Abu
Hurairah r.a. z

10. BAB: WAJIB MEMBACA AL FATIHAH

ar -Ú A Ia

BIAK
28

AM SAS
SATA
PEK AAA i La TAN rd IK
asnos lousVU e, Vat os FEIO RA
Ka
32; ad
KANG a
mel Moto

895. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. menyu-


891. Dari "Ubaidah bin Shamit, sesungguhny Nabi saw. telah ruhnya keluar untuk mengumumkan, bahwa tidak ada shalat, kecuali
bersabda: "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al Fati- dengan membaca Al Fatihah dan berikutnya (sunnat).” (HR Ahmad
hah”. (HR Jama'ah). dan Abu Daud).

Penjelasan:
a Pada
Dana A Pa LEK “ore
Ia AbuyaSad SA Yo bag -NY Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan adanya ketentuan
KERA d
Al Fatihah dalam shalat, sedang selainnya tidak cukup. Dan inilah
pendapat Malik, Syafi'i, Jumhurul 'Ulama dari kalangan shahabat,
tabi'in dan tabi'ut tabi'in.
892. Dan dalam satu lafal: ”Tidak cukup shalat, bagi orang Perkataan: "Kecuali dengan membaca Al Fatihah dan berikut-
yang tidak membaca Al Fatihah”. (HR Daraquthni, dan ia berkata: nya” itu, Syarih berkata sesudah menyebut beberapa syhaid: Hadits-
Sanadnya sah). hadits ini tidak membatas untuk menunjukkan wajibnya membaca
Quran bersama Al Fatihah, sebab sudah tidak ada perselisihan lagi
tentang sunatnya membaca surat bersama Al Fatihah dalam shalat
LA IEE NANGA -MY subuh, jum'at dan dua raka'at pertama dalam setiap shalat.
Al Hafidh Ibnu Hajar berkata: Ibnu Hibban, Qurthubi dll. meng-
Gea “9
Tenga
ANUS nan,
sena onaz anggap sudah ijma” tentang tidak wajibnya membaca lebih dari Al Fa-
tihah. Tetapi pendapat ini perlu ditinjau kembali, karena adanya
riwayat yang mewajibkannya, dari. sebagian shahabat dan lain-lain.

512 513
en mm aa aa iii,

11. BAB: BACAAN MA'MUM DAN DIAMNYA KETIKA


MENDENGAR BACAAN IMAM PEA
an p Laa
dak ANNAKAKA
NAN PN KAENaia
panPA LNG BASASS
Peran Aa
SANGAN AGI NAN
DE Cedera nhre
ac EA AN
aa CE
RKAE 36
aa Saw dea AA SEKSE í dk 3
RESTARTIS DA Neta
Po WEH

898. Dan dari “Ubadah, ia berkata: Pernah Nabi saw. shalat


.
..

subuh lalu diberatkan oleh bacaan (ma'mum), maka setelah selesai, ia


896. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. telah bertanya: "Sesungguhnya aku mengetahui kamu membaca di belakang
bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadikan adalah untuk diikuti. imam kamu (betulkah itu?)” Ubadah berkata: Kami menjawab: Ya
Oleh karena itu apabila ia telah takbir, maka takbirlah kamu, dan Rasulullah, betul, demi Allah. Kemudian bersabdalah Nabi: "Jangan
apabila ia sudah membaca, maka diamlah kamu.” (HR Imam yang kamu berbuat, kecuali dengan (membaca) Al Fatihah, sebab tidak ada
lima, kecuali Tirmidzi. Dan berkatalah Muslim: Hadits ini shahih). shalat bagi orang yang tidak membacanya.” (HR Abu Daud dan
Tirmidzi). ;

pa 7 , KAG az Gino ah are

ATT NA
CO ALAN AYO
adheANANG Na AAS
NG NY
Da Aa
Kr”JANG NGE WA KN
e
bawa
aE &BANA preg
36; kN an aa sikon ra ia
— EA”
SI Br ALI ga. AG FS
aa Ga SASARAN 2 899. Dan dalam satu lafal: "Jangan kamu membaca sedikit pun
dari Ouran apabila aku keraskannya — kecuali dengan (membaca) Al
sabagean) aa AN Pena
: Pa SAN Fatihah”. (HR Abu Daud, Nasai, dan Daraguthni, dan Daraguthni
berkata: semua rawinya kepercayaan).
KAA 3 DENAI

897. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw.


setelah selesai mengerjakan shalat yang ia keraskan bacaannya, lalu
bertanya: "Apakah tadi ada seseorang di antara kamu yang membaca
TAG, GARASG TA
A $ Sa
Ló sg
| Hata
bersama aku?” maka berkatalah seorang: Betul, ya Rasulullah! &SA ba 5 Lg
Kemudian Nabi bertanya lagi: "Sesungguhnya aku berkata: Mengapa-
kah aku dilawan dengan Al Quran?” Berkatalah rawi: Maka berhenti- =)
ANK KG. Store
lah orang-orang dari membaca bersama Rasulullah saw. dalam shalat-
shalat yang Rasulullah saw. keraskan bacaannya, tatkala mereka sudah 900. Dan dari “Ubadah, sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda:
mendengar yang demikian itu dari Nabi saw. (HR Abu Daud, Nasai ”Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu membaca sesuatu
dan Tirmidzi, dan Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan). dari Ouran apabila aku keraskan bacaan, kecuali dengan (membaca)

514 515
HI en maa ag amai maa Ma an

Akan tetapi Abu Hanifah mengatakan: Ma'mum tidak perlu


Al Fatihah.” (HR Daragthni, dan ia berkata: Rawi-rawinya semuanya membaca, baik di belakang imam dalam shalat sirriyah atau jahriyah.
kepercayaan).
Mereka membawakan dalil atas pendapatnya itu dengan hadits
yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Syaddad. Padahal hadits tersebut
adalah lemah, yang tidak patut dijadikan alasan.
KAN entah A LA So 9 yan
Adapun orang-orang yang berpendapat, bahwa ma'mum tidak
Ig WE WP
Han Seda AN A 2 AWAS, 4
N
21 NA
AIS AAA RG perlu membaca di belakang imam dalam shalat jahriyah itu beralasan
o Prang NPIL
ya Kemanasa s3 EN 8 si
P E dengan firman Allah:
Uu?
NELL A AN. >NG ~
DGA 7/2
(EN BY Ngina SANAR HAN Na
. 07 0.7 e LoL aa
i NA
2
Artinya: Dan apabila Al Quran .dibaca, maka perhatikanlah dan
901. Dan Abdullah bin Syaddad meriwayatkan, sesungguhnya diamlah. (OS Al A'raf 203).
Nabi saw. telah bersabda: "Barangsiapa shalat di belakang imam, dan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
maka bacaan imam itu adalah menjadi bacaannya.” (HR Daraguthni. Imam Syafi'i dan rekan-rekannya berpendapat wajib membaca Al
Dan ia meriwayatkan dengan sanad yang bersambung, dari beberapa
Fatihah atas ma'mum, tanpa membedakan antara shalat jahriyah dan
jalan, tetapi semuanya lemah. Dan sebenarnya adalah mursal).
siriyah, baik ma'mum itu mendengar bacaan imam ataupun tidak.
Mereka membawakan alasan atas pendapatnya itu dengan hadits yang
diriwayatkan oleh “Ubadah bin Shamit. Dan mereka membantah dalil-
ba jak EN Jaga NG JOB AN
LEE En 4 Wan 7 272,
4 “GG
dalil golongan pertama, bahwa hadits-hadits yang dijadikan alasan itu

RNANG SNG ga semua umum: sedang hadits Ubadah adalah khas. Sedang menggan-
5 i

EI E
5 s?
Pang 3 x

tungkan umum kepada khusus adalah satu keharusan, sebagaimana


yang telah ditetapkan oleh Ushul. Ketentuan seperti ini sudah tidak
PEAS AE E ENIG É N
- Tah “2
i
2 2 YA
-
4
dapat lari lagi. Diperkuat juga dengan hadits-hadits yang menetapkan
wajibnya membaca Al Fatihah dalam semua raka'at, tanpa membeda-
kan antara imam dan ma'mum, sebab bebas dari ikatan ini hanya bisa
902. Dan dari Imran bin Hushain, sesungguhnya Nabi saw. dengan riwayat yang tegas, bukan sekedar seperti keumuman yang
pernah shalat zhuhur, lalu ada seorang laki-laki membaca di belakang- juga diiringi dengan sesuatu yang wajib didahulukan (yakni khash).
nya — surat — "SABBIHIS MARABBIKAL ALAA”, (sucikanlah Perkataan: ”Rasulullah saw. pernah shalat subuh lalu diberatkan
nama Tuhanmu yang maha tinggi), maka setelah selesai, ia bertanya: oleh bacaan (ma'mum), maka setelah selesai ia bertanya ... dst.” itu,
”Siapakah yang membaca tadi?”, lalu ada seorang laki-laki menjawab: Syarih berkata: Perkataan "jangan kamu berbuat”, bahwa larangan ini
Saya! Maka bersabdalah Nabi: "Sungguh aku telah menduga, bahwa dapat dibawa kepada shalat jahriyah seperti tersebut dalm riwayat lain
sebahagian kamu ada yang membimbangkan aku dengan bacaan itu,” yang menggunakan lafadz "apabila aku keraskan bacaan”, dan hadits
(HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). yang dijadikan dalil oleh orang yang mengatakan wajibnya membaca
Al Fatihah di belakang imam, dan inilah yang benar.
Penjelasan:
Perkataan: ”... khaalajanieha” itu, Syarih berkata: Yakni ”naa-
Syarih berkata: Perkataan ”Dan apabila ia (imam) membaca, za'anieha” (dia melawan-aku dengan bacaan itu).
maka diamlah kamu” itu, dijadikan alasan oleh orang-orang yang Maksud perkataan ini, yaitu tidak membenarkan bacaan ma'mum
berpendapat, bahwa ma'mum tidak perlu membaca, di belakang imam yang keras itu, atau si ma'mum mengeraskan suaranya sehingga
dalam shalat jahriyah (bacaannya keras).
517
516
terdengar oleh orang lain, bukan semata-mata karena bacaannya.
Bahkan mereka (para shahabat) selalu membaca surat dalam shalat 903. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. telah
sirriyah. bersabda: ”Apabila imam membaca “amien”, maka bacalah ”amien”,
Dalam hadits itu pula menetapkan adanya bacaan surat bagi imam karena barangsiapa yang aminnya itu bersamaan dengan aminnya
dan ma'mum dalam shalat dhuhur. Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan
| An Nawawi berkata: Begitulah hukumnya, menurut kami. Kami berkatalah Ibnu Syihab: Adalah Rasulullah saw. membaca “amien”.
juga mempunyai alasan tapi lemah, bahwa ma'mum tidak usah (HR Jama’ah, kecuali Tirmidzi tidak menyebut perkataan Ibnu Syihab
` membaca surat dalanı shalat sirriyah, sebagaimana dia tidak membaca
itu).
dalam shalat jahriyah. Dan ini adalah keliru, sebab dalam shalat

AS AEA NA At
'jahriyah ma'mum diperintahkan untuk diam. Sedang di sini dia tidak
mendengar, oleh karena itu tidak berarti dia pun harus diam karena
tidak mendengar. Justru itu, seandainya ma'mum itu jauh dari imam
PI a NGNE La NEG
dan dia tidak mendengar bacaan imam, maka pendapat yang benar PN AA Oil ga
Ar AS3 Il ma SN
TA y Da Bg

SU As wa ge AG ANG IN ab Kap3D
ma'mum harus membaca surat, berdasar alasan yang kami kemukakan PANE TANG WR GM g2 ba LA
di atas. Selesai.
Syarih berkata: Dhahir hadits-hadits tersebut melarang membaca
kecuali Al Fatihah, tanpa membedaka apakah si ma'mum itu mende. 904. Dan dalam satu riwayat: ” Apabila imam membaca ”GHAI-
ngar bacaan imam atau tidak, sebab sabda Nabi saw.: "Jangan kamu RIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADHDHALLIEN”, maka
baca apa pun dari Al Ouran apabila aku mengeraskan bacaan” itu bacalah ”aamien”, karena sesungguhnya Malaikat pun membaca
menunjukkan larangan membaca, semata-mata karena kerasnya "3amien”, dan sesungguhnya imam juga membaca "aamien”. Dan
bacaan imam. Di sini dan juga di tempat lain, tidak ada sesuatu barangsiapa yang aminnya itu bersamaan dengan aminnya Malaikat,
(garinah) yang menunjukkan untuk memandang segi mendengarnya 1) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Ahmad dan
Nasai).

12. BAB: MEMBACA "”AAMIN” DAN MENGERASKANNYA,

a IAR
KARENA BACAAN IMAM A 7 ta D IN LN 3 ag 4 Pah NA Kaze h

Wake r P an pg piara am NI
PA I AI y oN
EN leoa)BA men MAA 2,

SA AWA AA AS An ,Ke Cod ya 5


— r EPA naea LEAN aga NGETAN bhon I) KA Sera mg
PA La LAA og
æa7 JERAI
12 Pa TE $ Pah
2 d
SOLO ELs MAIN
In Lg on KAN
GL
Pa
DRI
PANAS 2
et Iv ACA saae Seba sg pal egg ARI

574 905, Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.


a apabila membaca ”GHAIRIL MAGHDLUUBI ?'ALAIHIM WA-
WA
LADHDHAALLIEN”, ia membaca ”aamien” sehingga orang yang di
P pa I ag! a, P3 ` Kg `
ols... “ca! 2 4[aan ANAN AN rata
1
NGANG
belakangnya di shaf pertama itu mendengar. (HR Abu Daud).
Sea AP EA
Pa pn 7 »,NEO, TA una
ea
1) Lebih luas persoalan ini, lihat Risalah Al Fatihah oleh A. Hassan (Pent.). EA NEES Aa
518
519
gga ma agi Mg ii,

906. Dan Ibnu Majah (juga meriwayatkan), dan ia berka


Artinya: Sesungguhnya shalat kita ini tidak patut dicampuri sedikit
sehingga golongan di. shaf pertama mendengarnya,y maka menjadta:
.

i pun dengan omongan manusia.


gemuruhlah Masjid karena bacaan tersebut.
Padahal sudah tidak diragukan lagi, bahwa hadits-hadits tentang
”aamien” itu khushush, sedang hadits barusan ini adalah umum.

A
EAA EST AAAA E REN
PAOa AraAANG
é
a Seandainya hadits-hadits ”aamien” yang datang dari sejumlah
shahabat itu tidak menguatkan untuk mentakhshish hadits dari seorang
shahabat di mana hadits-hadits itu pula adalah termasuk ke dalam
keumuman yang menentukan adanya do'a dalam shalat secara terle-
MAU
gha Piol. pas, karena amin itu adalah juga do'a, maka berarti dalam shalat tidak
pakai tsayahhud, yang oleh Al 'Ttrah sendiri telah diakuinya. Maka
jawab mereka tentang adanya tasyahhud itu sendiri sudah merupakan
907. Dan dari Waail bin Hujr, ia berkata: Aku jawaban bagi adanya amin. j
ngar Nabi saw. membaca ”GHAIRIL MAGHDLU aa Apa yang dimaksud dengan ”perkataan manusia”, dalam hadits
Pi
WALADLPLAALLIEN”, lalu ia membaca "aamien” dengan yang baru saja itu, adalah omongan manusia. Sebab kata “KALAM”
me-
manjangkan suaranya. (HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidz dari "KALAMA”, bukan dari "TAKALLAMA"”.
i). itu mashdar
Begitulah, sampai ia berkata: Adapun apa yang diriwayatkan
Penjelasan:
dalam Al Jaami’ Al Kabier dari Qasim bin Ibrahim, bahwa ”aamien”
Syarih
6 berkata: Perkataan "Apabila imam membaca aamien”
amie: i itu bukan berasal dari bahasa Arab, maka inilah kitab-kitab lughat
menunjukkan, bahwa imam diperintah membaca ”amien”. yang cukup komplit dan mudah.
weri
Jumhur berkata:
: : Yang
1 dimaksud de ngan perkataan ý “apabilai Perkataan ”lalu ia mengucap amien dengan memanjangkan suara-
membaca aamien” itu, ialah: apabila hendak membaca nya” itu, bahwa hadits tersebut menunjukkan, bahwa imam diperintah
aamien.
Supaya dengan demikian aminnya imam dan ma'mum, bisa serentak membaca aamien dengan suara yang keras dan panjang.
Al Hafidh berkata: Perintah ini menurut Jumhur adalah sunnat. — Berkatalah Tirmidzi: Yang berpendapat demikian itu, bukan
Syarih berkata: Al Mahdi dalam kitab Al B i hanya seorang dari ahli ilmu dari shahabat Nabi, tabi'in dan tabi'ut
semuanya, dari ulama ahlul beit, bahwa "aamien” Late Png tabi'in. Mereka semua tahu, bahwa seseorang itu mengangkat suara-
KA!
engkau sendiri sudah tahun adanya "aamien” dari Ali, dari nya dengan membaca "aamien” dan tidak merahasiakannya. Dan ini
perbuatan-
nya sendiri dan juga riwayatnya dari Nabi saw. dalam kitab-kitab pula yang menjadi pendirian imam Syafi'i, Ahmad dan Ishag.
Ahlul bait dll. bahwa sayyid Al 'Allamah Al Imam Muhammad bin
Ibrahim Al Wazier dari Imam Al Mahdi Muhammad bin Al Muthahhir Syarih berkata: Mereka beralasan tentang diperintahnya membaca
salah seorang imam mereka yang terkenal, bahwa ia berkata dalam dengan suara keras itu, dengan hadits "Aisyah dari Nabi saw. yang
diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah dan Thabrani dengan lafazh
kitabnya Ar Riyadhun Nadiyah: Sesungguhnya para perawi hadits
aamien” itu, sangat banyak sekali. Ia berkata: Dan ini adalah sbb.:
madz Zaidhabin Alibn
dan Ahmad
ya bin "Isa. r
15 hh DAA f A OLr LL JOINo 2 KSPa NG
A Selanjutnya Syarih berkata: Pengarang Al Bahr beralasan, bahwa PAE A SN caf f
KAN yeSAN A
aamicn” itu bid'ah, dengan hadits yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah
Aya yen
o 2»
bin Al Hakam As Sulami, yang berburyi sbb.:

aD e2
ML AGA JA 6r Gtr
pelton
TENG g
aan) « Artinya: Tidak ada sesuatu yang amat dihasudi oleh orang-orang
Yahudi, melebihi hasudnya atas kamu, tentang salam dan amien.

521
Dan hadits Ibnu "Abbas yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah 909. Dan dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata: Seorang laki-
dengan lafazh: laki datang kepada Nabi, lalu berkata: Aku tidak dapat mengambil
(membaca) Quran sama sekali, oleh karena itu ajarlah aku bacaan
yang kiranya mencukupi (shalat)-ku. Maka bersabdalah Nabi: ”Baca-
mgE TE ata
KAPAN TIA NEK. AB
lah SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAA ILAAHA
ILLAALLAH WALLAHU AKBAR WALAA HAULA WALAA
Ga ne QUWWATA ILLAA BILLAAH” (Maha suci Allah, dan segala puji
bagi Allah, tiada Tuhan kecuali Allah, dan Allah maha besar, tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR Ahmad,
Abu Daud dan Nasai).
Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw.: "Tidak ada sesuatu yang
sangat dihasudi oleh orang-orang Yahudi terhadap kamu, melebihi
SAAT
aa
2 - Aga NA Pa
hasudnya kepada kamu tentang membaca "aamien”. Oleh karena
itu perbanyaklah ucapan aamien”.
AN na
b
AAN ALAN
wd

-om EKARE og

13. BAB: HUKUMNYA ORANG YANG TIDAK DAPAT


MEMBACA AYAT OURAN DENGAN BAGUS 910. Dan Daraguthni meriwayatkan dengan lafazhnya sendiri:
Lalu berkatalah si laki-laki tersebut: Aku tidak mampu belajar (mem-
baca) Ouran,. oleh karena itu ajarlah aku bacaan yang mencukupi
Aing ad
APAAn a“31n 2876
Ta PNET Tadi Pay
A6) GA: A shalatku ... Kemudian Daraquthni menuturkan hadits tersebut.
pa PA P - Lp,
A;Aw4ESI
CuPG AI CARA
Penjelasan:
2» Syarih berkata: Dua hadits di atas menunjukkan “dzikir” yang
Na
Sebar piots.
027 CSTN, AA
(— ayan tersebut itu cukup untuk shalat bagi orang yang tidak mampu belajar
Al Quran.
Di sini tidak ada penyebutan harus berulang. Oleh karena itu
908. Dari Rifa'ah bin Rafi, sesungguhnya Rasulullah saw.
secura dhahirnya cukup dibaca sekali saja. Namun sebagian 'ulama ada
mengajar shalat kepada seorang laki-laki, lalu ia bersabda: ”Jika kamu
yang berpendapat harus dibaca tiga kali.
bisa membaca Ouran, maka bacalah; tetapi jika tidak, maka bacalah
“alhamdulillah”, Allahu akbar dan Laailaaha illaallah: kemudian ruku'- Sedang bagi orang-orang yang mengatakan wajibnya Al Fatihah
lah.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi). itu pada setiap raka'at, barangkali juga akan mengatakan wajibnya
membaca “dzikir” tersebut dalam setiap raka'at pula.

KAN
a TEA Haa
MESIN IYA 3 AA
D1
5NA,AL
s
GANG
14. BAB: MEMBACA SURAT SESUDAH AL FATIHAH PADA
DUA RAKA'AT PERTAMA, DAN APAKAH SURAT INI JUGA
si DISUNATKAN UNTUK DIBACA PADA DUA RAKA'AT YANG
BM Z, &
pa” A NA NK y ms ag Pap aa AKHIR, ATAUKAH TIDAK?
SAN
PRA ATTAN I HA ERE Arah ATA Aagk
TETEA
Denada AN
AN
v
PI
9 LB Lena
IN
Lte
FEGR PAANAN SEG Eeay

522 523
” 4 LA ? :

UAN Ng
Wi
= ngra
ikuti tentang shalat-
dapat menta'wil (mengerti) apa yang pernah saya
opaa PEKAN
- . 24/9 9 211

A a nya Nabi saw. Maka berkatalah Umar: betul kamu,


demikianlah sang-
ea Loe
Ge PNA IsMA kaan itu kepadamu — atau — sangkaanku
Bukhari dan Muslim).
kepad amu. (HR Ahmad,

Agak SISA, PA an
ar, nn Pe or, s

PA a e
z
GN PA SAPI Lah I IIN Kota
911. Dari Abu Qatadah, sesungguhnya Nabi saw.
pernah JRO Dasa AN EN GA PEN
CEAN ERA Aa
pada dua
. membaca Al Fatihah dan dua surat, dalam shalat dhuhur
H E . - Arns
erz “02 . "AA Ket LACA
Ara Ais
(hanya) membaca
raka'at pertama, sedang pada dua raka'at yang akhir
ayat kepada Badi Mega te ea PPI 2 at
PA BAN MK 2
Al Fatihah. Namun kadang-kadang ia memperdengarkan . v1
kami, serta memanjangkan raka'at pertama lebih
daripada panjangnya Sia CAEM IAEE
ashar, dan begitu LIKI JEA an Sar Clan PAM Tg MAJA
ayat pada raka'at kedua. Begitu juga dalam shalat PN
GA DU —4 S4 KAN > DG gan)|
).
juga dalam shalat subuh. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim og 272 3, BIN
Atap RN SPOT A TA PN gk
AN pa IILLwW. AG ATI ajh
CINA ASN jas SS — NY 914. Dan dari Abu Said al Khudri, sesungguhn
ya Nabi saw.
— pada dua raka'at
pernah membaca (surat) dalam shalat dhuhur
AAA,
A Sae NA 2
pertama, untuk setiap raka'at — kira-kira seban
yak 30 ayat; dan pada
~ atau ia berkata —
dua raka'at yang akhir, kira-kira sebanyak 15 ayat
s tersebut — dengan dua raka'at yang
912. Abu Daud juga meriwayatkan hadit separoh dari itu — Dan dalam shalat ashar pada
menduga, bahwa ia 15 ayat, dan pada
tambahan —: Dia (Abu Qatadah) berka ta: Kami pertama — untuk setiap raka'at — kira-kira sebanyak
dapat menjumpai Ahmad dan
bermaksud yang demikian itu, supay a orang -oran g dua raka'at yang akhir kira-kira separoh dari itu. (HR
raka'at pertama. Muslim).

Penjelasan:
adanya
ik pa. gan46 Mp SAW Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan tentang
Sa ukkan juga tentang
ED a AS, MEIN Pk WO Z AA A 2g w bacaan (surat) dalam shalat sirriyah, dan menunj
7%
RING shalat sirriyah
gå SEN NA bolehnya membaca surat itu dengan keras dalam

DATANG
27r gÙ ù «» CA JAS AP MA
SA 27338 tersebut.
Ini adalah menolak pendapat orang yang mengatakan, bahwa

BNP ag
AO YESkj DEN
ay VR
G
Abah D 14
a pelannya bacaan itu merupakan syarat sahnya shalat sirriyah
samping juga menolak anggapan orang yang mewaji bkan sujud
. Di
sahwi
karena mengeraskan bacaan tersebut.
Nabi
913. Dan dari Jabir bin Samurah, ia berkata: Telah berkata Dan perkataan: ”Kadang-kadang” itu menunjukkan, bahwa
adu kepadamu tentang yang demiki an itu.
"Umar kepada Sa'ad: Banyak orang yang meng saw. berulang kali berbuat
t. Ia berkata: Adapun aku
sesuatu, sampai pun kepada masalah shala Perkataan: "Dan ia memanjangkan bacaan surat pada
raka'at
dua raka' at pertama dan
adalah memanjangkan (bacaan) dalam pertama yang tidak ia panjan gkan pada raka'at kedua” itu, Syarih
akhir , sedan g mereka tidak dst.”
memendekkan pada dua raka'at yang berkata: Perkataan: "Kami mendug a, bahwa ia bermak sud ...

524 525
menunjukkan baliwa hikmah memanjangkan yang tersebut itu adalah
demi menunggu orang yang akan masuk (dalam shalat berjama'ah). Ja Wa

Hadits ini juga menunjukkan diperintahnya membaca Al Fatihah ap


saag` Ha A TAA prh
La29
pada setiap raka'at dan membaca Surat bersama Al Fatihah pada
a
setiap raka'at dari dua raka'at pertama, serta menunjukkan bolehnya
membaca sebagian ayat itu dengan keras dalam shalat sirriyah.
RA LENIE ISAf35
Perkataan: "Adalah dia pernah membaca dalam shalat zhuhur Ms AP SI KIA eA
dat rAr oi
pada dua raka'at pertama untuk setiap raka'at kira-kira sebanyak 30 ROCA 4 < 29a S Giy
ayat ... dst” itu, Syarih berkata: Bahwa hikmah dipanjangkannya
shalat zhuhur, adalah karena shalat ini berada pada saat orang sedang
lalai karena tidur siang. Maka dipanjangkannya bacaan, supaya orang- WA WIIA FAIS
orang yang terlambat dapat menyusulnya sedang ashar, tidaklah
demikian, bahkan shalat tersebut dikerjakan di saat orang-orang yang 915. Dari Anas, ia berkata: Adalah seorang laki-laki dari
bekerja itu pada lelah. Oleh karena itu dipendekkannyalah bacaan. Anshar mengimami jama'ah di Masjid Quba’, maka adalah dia setiap
Selesai. kali memulai membuka satu surat yang dibacanya untuk mereka dalam
Tersebut dalam Kitab Subulus Salam: Zhahir hadits Abi Oatadah shalat itu, dari apa yong biasa ia bacanya, ia memulai dengan
itu, bahwa Rasulullah saw. tidak lebih dari membaca Al Fatihah pada membaca "OULHU ALLAAHU AHAD” sehingga selesai, kemudian
dua raka'at yang akhir. Dan mungkin hadits tersebut lebih kuat in membaca surat lain bersama surat tersebut. Ia berbuat demikian itu
daripada haditsnya Abi Said, dipandang dari segi sanad dan matan pada setiap raka'at. Maka tatkala Nabi datang kepada mereka, mereka
(min haitsur riwayah wa min haitsud diraayah), sebab hadits tersebut memberitahukan berita tersebut kepadanya, maka bertanyalah Nabi:
"Apa yang mendorongmu untuk tetap membaca surat ini pada setiap
merupakan pemberitaan yang pasti.
raka'at?” Si laki-laki tersebut menjawab: "Karena memang saya
Tetapi ia juga berkata: Namun antara kedua hadits tersebut menyukainya.” Nabi bersabda: ”Kecintaanmu kepadanya itu dapat
memungkinkan untuk dikompromikan (jama”), yaitu: Nabi saw. memasukkan kamu ke surga.” (HR Tirmidzi, dan Imam Bukhari
berbuat ini kadang-kadang, maka ia membaca surat di dua raka'at meriwayatkan dengan muallaq. ”).
akhir selain Al Fatihah, dan kadang-kadang juga ia pendekkan. Jadi
tambahan surat pada dua raka'at akhir tersebut adalah sunnat, yang
kadang-kadang dikerjakan dan kadang-kadang ditinggalkan. Selesai.
Guru kami Syekh Sa'ad bin 'Atig rahimahullahu ta'ala memilih- SAN ML IS Se GEA NE
ANI
-aN
nya dan berkata dalam Al Inshaf: Bahwa bacaan surat sesudah Al
Fatihah di dua raka'at akhir itu, tidak dimakruhkan, bahkan boleh Ha BaraEn peran
CAS
menurut pendapat yang benar dari madzhab. Dan diriwayatkan dari-
padanya, bahwa bacaan surat di dua raka'at akhir itu hukumnya sunat.
ILKASNYENG An AA Gah Ne
5 penat Tian AN: AA Gie
KAN)
15. BAB: MEMBACA DUA SURAT UNTUK SETIAP RAKA'AT,
MINA ” t- NA r 128 Nad PUN”
MEMBACA SEBAGIAN SURAT, MEMBALIK TERTIB SURAT 13 Piea VO Kual ES » PAN
JAE

DAN BOLEH MENGULANG SURAT

NGNa ea o
KAN
A A 2
Ga -PA TA Ine ANO
29,
*). Hadits yang diriwayatkan tanpa sanad. Si mukharrij langsung menyebut Nabi.
(Pent.)

526 527
KLB SY,JL marco a a a T)

GG G FIR
KANNS YaYi Air Ay Ak KAN PENA
NAKANG NA
Pe Jek aa KA Xi Aa:
ya “2TeaAA
KI Wg
Can Aas
Ae Ne)AJA
- SAP loo
a ma SA raAK

. 916. Dan dari Hudzaifah, ia berkata: Aku pernah shalat


918. Dan dari Ibnu "Abbas, sesungguhnya Nabi saw. pernah
bersama Nabi saw. pada suatu malam, lalu ia memulainya dengan
membaca ”QUULUU AMANNA -BILLAHI WAMAA UNZILA
surat Al Baqarah, maka aku menduga: ia rukv’ ketika sampai pada
seratus ayat, kemudian selesai. Kemudian aku menduga: Ia shalat ILAINAA ... dst.” yang tersebut di surat Al Baqarah, pada raka'at
dengan membaca seratus ayat itu dalam satu raka'at. Maka aku pertama dalam shalat subuh/shalat fajar, sedang pada raka'at yang
menduga, bahwa ia shalat satu raka'at dengan membaca seratus ayat akhir ia membaca "AMANNAA BIKLAAHI WASYHAD BIAN-
atau lebih. Kemudian ia membukanya dengan surat An Nisa’ dan ia NAA MUSLIMUUN”. (HR Ahmad dan Muslim). 1)
bacanya, lalu ia membuka dengan surat Al Imran dan ia bacanya
dengan perlahan-lahan. Apabila melalui ayat yang di situ terdapat

LAN Ao PSN AAN


tasbih, ia membaca tasbih, dan apabila melalui ayat yang meminta, ia
minta, dan apabila melalui ayat minta perlindungan, ia minta perlin-
dungan. Kemudian ia ruku” dan dalam ruku'nya itu ia membaca
Ai Par KE
Gate)AAN Ma AMAN
”SUBHAANA RABBIAL “ADHIEM” (Maha suci Tuhanku yang
maha agung), dan ruku'nya itu sama dengan berdirinya, kemudian ia
membaca ”"SAMPALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANNA 919. Dan dalam satu riwayat, adalah Nabi saw. pernah.membaca
LAKAL HAMDU”, kemudian berdiri lama sekali yang hampir-ham- ayat "DUULUU AAMANNAA BILLAHI WAMAA UNZILA
pir sama dengan ruku'nya, lalu ia membaca "SUBHAANA RAB- ILAINA” 2) dan ayat yang tersebut di surat Al Imran "TA'ALAU
BIAL A'LAA”, kemudian sujnd dan sujudnya itu hampir sama ILAA KALIMATIN SAWAA-IN BAINANAA WABAINAKUM”
dengan berdirinya. (HR Ahmad, Muslim dan Nasai). (HR Ahmad dan Muslim). 3)

Penjelasan:
5-jae s p: "EL AN Perkataan Nabi saw.. "Kecintaanmu kepadanya itu dapat mema-
1“5 A WiPAASAWAAS NA KANANG
sukkan kamu ke surga” itu, Syarih berkata: Pemberian khabar gembi-

TEA EA AAN
ra dengan surga itu menunjukkan ridlanya Nabi terhadap perbuatan si
laki-laki tersebut.
NEAR yh Nashiruddin bin Al Munir berkata tentang hadits ini sbb.: Sesung-
aab salab, MEN PEN
7
ANA guhnya tujuan-tujuan itu dapat merubah hukum-hukum perbuatan.
Sebab seandainya si laki-laki itu mengatakan, bahwa ia membiasakan
917. Dan dari seorang laki-laki dari Juhainah, sesungguhnya ia yang demikian itu lantaran tidak hafal surat/ayat lain, niscaya Nabi
pernah mendengar Nabi saw. membaca "IDZAA ZULZILATIL
ARDLU...” dalam shalat subuh pada dua raka'at itu kedua-duanya.
Ia (si laki-laki tsb.) berkata: Aku tidak tahu, apakah Rasulullah saw. 1). Artinya: Katakanlah, bahwa kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah,
bahwa kami adalah ummat Islam.
memang lupa, ataukah memang ia membaca yang demikian itu dengan
2) Artinya: Katakanlah: Kami beriman kepada apa-apa yang diturunkan kepada kami.
sengaja. (HR Abu Daud). 3). Artinya: Marilah kepada satu kata yang sama antara kami dan kamu.

528 529
Syurih berkata: Hadits tersebut menunjukkan disunnatkannya
bisa saja menyuruhnya untuk menghafalkan yang lain. Tetapi alasan membaca kedua ayat tersebut dalam dua raka'at (subuh) itu, sesudah
kecintaan kepada ayat tersebut, maka nampaklah kebenaran maksud- membaucn Al Fatihah.
nya itu. Karena itu Nabi lalu membenarkannya.
Sedang Mushannif menjadikan hadits tersebut sebagai dalil boleh-
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan boleh membaca dua nya membaca sebagian surat dalam satu raka'at, sebagaimana bunyi
surat dalam setiap raka'at, bersama Al Fatihah. judul bab ini.
Perkataan: ”Kemudian ia membuka dengan surat Al Imran” itu,
Oadli “Iyad] berkata: Hadits ini sebagai dalil bagi orang yang menga-
| takan, bahwa tertib surat itu adalah semata-mata atas ijtihad kaum 16. BAB: BERBAGAI SURAT DALAM BERBAGAI SHALAT
muslimin ketika menulis Quran (Mush-haf), bukan tertib dari Nabi
saw., bahkan semua tertib tersebut diserahkannya kepada ummatnya,
sesudah ia meninggal dunia. 1).
ANANG KAE a AN
aa Z,a , 0 gann GA Data ”
| Ia berkata: Bahwa ini adalah pendapat Malik dan Jumhur.
Perkataan: ”Ia membaca 'idzaa zulzilatil ardlu” dalam shalat ka GGSAKA AA e 33
4 A s A y A, FFA

subuh” itu, Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan disunnatkannya


membaca surat sesudah Al Fatihah, dan boleh membaca ayat-ayat/
surat-surat yang pendek dalam shalat subuh.
Perkataan: "Dan di raka'at akhir ia membaca 'aamannaa billaahi 920. Dari Jabir bin Samurah, sesungguhnya Nabi saw. pernah
wasyhad biannaa muslimun” itu, bahwa bunyi ayat tersebut lengkap- membaca surat Qaf wal guraanil majied dsb. dalam shalat subuh,
nya adalah sbb.: sedang shalatnya sesudah itu diringankan. (HR Ahmad dan Nasai).

K3 SR na KI MAS ASI Satgas


Aa. SERU IA GAN
Aa r 4 2 AN 27, ntu mn
DA -”

P3 Oo
Kp SistgiPEIEE Si dala 23sai;
5 53,
3> ahg
4 a
:
ogs
0 wo),

RE yaa pa Ss033 beka


921. Dan dalam satu riwayat: Adalah Nabi pernah membaca
(WE SAN) . LEKAR surat "WALLAILI IDZA YAGHSYAA” dalam shalat dhuhur, dan
dalam shalat ashar seperti itu, dan dalam shalat subuh lebih panjang
dari itu. (HR Ahmad dan Muslim).

Artinya: Katakanlah! Hai ahli kitab! Kemarilah kepada satu kata `


yang sama antara kami dan kamu, yaitu hendaknya kita tidak Z
35 ga
WA T In. KAA
menyembah selain Allah dan tidak menyekutukan Dia dengan
sesuatu serta sebagian kita tidak menjadikan sebagian yang lain NA
= [ae $
sa) YG
AK
Haha,
Ea
sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka
katakanlah bahwa kami adalah muslim. (QS Al Imran 64). as mola) AY <%

1). Yang betul: Tartib Quran adalah atas dasar taugif dari Nabi saw. (pent.)

531
530
922. Dan dalam satu riwayat: Adalah apabila matahari sudah
gelincir, ia (Nabi) shalat dhuhur dan membaca seumpama "WAAI- SANG aa AI
2e An
AA
AA Lg m0 NGA 3
AN,
NM

LAILI IDZA YAGHSYAA", dan begitu juga dalam shalat ashar, dan - iå Laa IN E
begitu juga dalam shalat-shalat yang lain, kecuali subuh, sesungguhnya -aob ato 9 MAN SS»gu Tg NAJA
ia biasa memanjangkannya. (HR Abu Daud).
926. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Adalah Nabi saw. pernah
membaca "OUL YAA AYUHAL KAAFIRUN” dan ”QUL HUAL-
LAHU AHAD” dalam shalat maghrib. (HR Ibnu Majah).
KAA
ah a
YAN
A?
IE + NE< ab IKEA
9 I »
AYY
ng
NN APA AMI AN gua
r
ea
P4
er Dia
R
a)
P) 52
MEALS TA
Ana =
Iava Te La
A Koe
LLL
a PE
di
AI
-ANY
A Aw gf a “ BAKA
PNG GEN NGd AgAja TAN Ga an
aa
923. Dan dari Jubair bin Muth'im, ia berkata: Aku pernah S à

mendengar Rasulullah saw. membaca surat Ath Thuur dalam shalat bo


maghrib. (HR Jama'ah, kecuali Tirmidzi). Aa ARAK NA
. z
AR 2 .
AN,

VER ALAS NG JENG NG


927. Dan dalam hadits (yang diriwayatkan) oleh Jabir, sesung
E ergs, AL NAK k.A Ayi guhnya Nabi saw. telah bersabda: "Hai Muazd! Apakah engkau ini
tukang fitnah? — atau ia bersabda - apakah engkau ini pemfitnah?
LAIN AN Lara Va aa EILL UNINING E A
GAN
repa

pa
gada RSS AN IA Iga Mengapa engkau tidak shalat dengan membaca "SABBIHISMARAB-
BIKAL A'LAA, dan "WASYSYMASI WADLUHAAHAA”. dan
An NA ar AI 2 BAN JA SeLA ANE)
ngi E gIr d a 3 2 27 aa
“"WALLAILI IDZAA YAGHSYAA”?” (HR Bukhari, Muslim dan
Alunad).

924. Dan dari Ibnu "Abbas, sesungguhny Ummul Fadll binti Al P pothe E PEPEES EE E Le AKI aye
Harits pernah mendengar dia (Ibnu 'Abbas) membaca "WAL MUR- Yam 3 LNG Ag Sean 563 -AYA
SALAATI URFAA", lalu ia berkata: Hai anakku sungguh engkau
AIE -A NREX- oN e ANTera SN
14 R, a GA PP P3 Kia a W par EA I VAR

telah mengingatkan aku dengan bacaanmu akan surat ini, dan inilah
igt - E z
surat terakhir yang saya dengar dari Rasulullah saw. yang ia bacanya Da $

KN EN RE LAS
ogre Ie,” Es orh

dalam shalat maghrib. (HR Jama'ah, kecuali Ibnu Majah).


2 KA LAEN 4 A WW 74 Fei” Ine one 2a bulb)

Aa en m
Na A AN APA Ae ARRR
PPAT
ag 4 ng a
APN ATEN
ANTU

AU-AYO
Ih La vc 0g GA Car
SUA PAN Peka an SeAI SN
$ $ SA
Pa

NES
ESN na AN
Pah r A II TUA EA AR

pano ML Tara,
1

925. Dan dari "Aisyah, sesungguhnya Rasulullah saw. pernah 928. Dan dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Hurairah, sesung-
membaca surat Al A'raf dalam shalat maghrib, yang ia pisahkannya gubnya ia berkata: Aku tidak pernah melihat seseorang yang shalatnya
dalam dua raka'at. (HR Nasai). itu sangat menyerupai shalatnya Rasulullah gaw. kecuali si polan —

532 533
karena dia menjadi imam di Madinah - Sulaiman berkata: Lalu aku seperti burung gagak memaruh. Dan pernah juga ia melihat seorang
u dan sujudnya, lalu ia
shalat di belakangnya, maka ia memanjangkan bacaan pada dua' laki-laki shalat tanpa menyempurnakan ruk
raka'at pertama dalam shalat dhuhur, dan memendekkan pada dua berkata: 7 $
D 2 LBA wp 0 N
raka'at yang akhir, dan ia memendekkan shalat ashar, dan ia membaca Th SA CoL
pada dua raka'at pertama shalat maghrib, surat-surat yang pendek,
dan ia membaca pada dua raka'at pertama dalam shalat isya”, surat- engkau
Artinya: Kembalilah, dan ulangilah shalatmu itu, karena
surat yang sederhana, sedang dalam shalat subuh ia membaca surat
yang panjang-panjang. (HR Ahmad dan Nasai). (pada hakekatnya) belum shalat.
Dan ia berkata pula:
We, 0 De0 ie DA eD D A
Penjelasan:
Perkataan: ”Dan inilah surat terakhir yang saya dengar dari
HI AN SI GAN NYA
TEN) Me
Rasulullah saw. yang ia bacanya dalam shalat maghrib” itu, Syarih
berkata: Hadits ini menolak pendapat orang yang mengatakan, bahwa Artinya: Allah 'azza wajalla tidak akan melihat kepada orang yang
memanjangkan a.
bacaan dalam shalat maghrib itu telah dimansukh. fidak meluruskan tulang punggungnya dalam ruku' dan sujudny
Perkataan Nabi saw.: ”Mengapakah kamu tidak shalat dengan Dan berkatalah Anas:
membaca surat 'sabbihisma rabbikal a'la’, 'wasy syamsi wadhuhaa-haa”
dan 'wallail idza yaghsyaa” itu, Syarih berkata: Hadis ini menunjukkan 2 oa GL. LA IAZ
PES NG AN SA yo AI gan)K
diperantahkannya-membaca surat-surat yang sederhana dalam shalat
isya”. Demikianlah seperti yang diceritakan oleh An Nawawi dari para
Artinya: Adalah Rasulullah saw. orang yang paling pendek shalat-
'ulama. f :
nya tetapi sangat sempurna.
Di samping itu, bahwa hadits ini juga menunjukkan, bahwa imam
diserukan untuk memendekkan shalat, berdasar apa yang diterangkan 17. BAB: ALASAN SHALAT DENGAN BACAAN IBNU MAS'UD, '
oleh Nabi saw. dalam sebagian riwayat-riwayat dari Mu'adz yang UBAI DLL. DARI KALANGAN ORANG-ORANG YANG
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dll. dengan lafazh sbb.: TERPUJI BACAANNYA
Dogo 199 2 Ia 2 9 és snae 23 Y Seng PNS PSAS 2y IA
KAN, Eh ai BasGI
P 0 o (In 0177 bork Dara na So
Artinya: Karena di kalangan mereka (ma'mum) itu ada yang
kn 5 ya Jaena AAA Alona
lemah, sedang sakit dan orang tua. KananCP. Pa pa

Dan dalam satu lafazh, juga bagi Bukhari — dikatakan: Lapas yaASN Pora, Ang hm 3

ETENE EAN
-Aa 3 ka Yea adi: 929. Dari "Abdullah bin "Umar, ia berkata:
Rasulullah saw.: ” Ambillah Al Ouran itu dari empat orang, yaitu Ibnu
Telah bersabda

Artinya: Karena di belakang imam itu ada yang lemah, ada yang Ummi Abd 1) (Anaknya ibunya hamba) - lalu ia memulainya dengan
Salim bekas
sudah tua dan ada pula yang mempunyai urusan. menyebut dia, Mu'adz bin Jabal, Ubai bin Ka'ab dan
Tirmidzi , dan
Abu 'Amr berkata: Memendekkan bacaan bagi setiap imam, hamba Abu Hudzaifah.” (HR Ahmad, Bukhari, dan
menurut ijma” 'ulama adalah sunnat, dengan syarat yang minim harus Tirmidzi mengesahkannya).
sempurna. Adapun kalau ada yang dibuang dan kurang, jelas hukum-
nya tidak boleh. Sebab Rasulullah saw pernah melarang (shalat) 1): Abdullah bin Mas'ud.

535
534
NENG AnaaA a
AA A sís, aa, A6 Gian =
a Tersebut dalam Al Ikhtiyaraat: Bacaan yang berbeda dengan
sah juga dipakai buat
Pe AK
ANA
SI INUL SS
Mushhaf Utsmani, tetapi sanadnya sah, maka
shalat. Dan inilah salah satu dari dua riwayat yang paling tegas dari
Imam Ahmad. Sedang Mush-haf Utsmani itu adalah salah satu dari
930. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. telah tujuh bacaan/jurusan (Al Hurufus Sab'ah). Demikian menurut apa
bersabda: “Barangsiapa suka membaca Ouran persis seperti waktu yang dikatakan oleh kebanyakan 'ulama salaf dan Jumhurul 'ulama.
To n, maka bacalah menurut gira'ah
diturunka qira’: Selesai.
Ibnu Ummi i Abd.” 2 (HR
Perkataan: "Rasulullah saw. bersabda kepada Ubai, 'Sesungguh-
nyn Allah memerintahkan aku untuk mengajarmu Lam yakunilladzie-
y nn kaafatuu' ... dst.” itu, Syarih berkata: Bahwa hadits ini dianjurkan
2 Ma s, Ú
b pi ager INL ato, membaca Ouran mengikuti cara-cara orang pandai, ahli ilmu dan
DAS Up ayANIAN
BATIN GG In Je Je: -4y)
orang-orang yang mempunyai kelebihan, sekalipun sipembaca itu

CEAL AA
e
sendiri dalam satu segi lebih utama daripada yang ditiru bacaannya itu.
Ni A DAN
oorge Ma

Disamping itu, bahwa dalam hadits ini pula terdapat satu


kelstimewann Ubai, sebab ia diajar langsung oleh Nabi saw. yang tidak
931. Dan
dan dari Anas, 5 ia berkata: 9 Telah bersabda Rasulul diikuti oleh siapa pun, lebih-lebih disertai penyebutan namanya oleh
kepada Ubai: Sesungguhnya Allah memerintahkan aku untuk
lah
Allah swt. yang justru ditegaskan berada dalam tempat yang tinggi ini.
na
Jarmu membaca "LAM YAKUNILLADZINA KAFARUU” (HR Perkataan: ”Lamyakunilladzina kafaruu”, dengan ditentukan
surat ini, karena surat tersebut singkat, tapi padat, meliputi berbagai
kaidah, misalnya: tentang pokok-pokok Agama (ushuluddin), cabang-
Ya kaan AL Lng » Bn
KP į esil ES a
cabangnya, kepentingan-kepentingannya, keikhlasan dan kesucian
4 N 6 ada) GU
GÉ Aaa
ga Í E
ANY
hati, yang pada waktu itu mengharuskan serba singkat. |
Perkataan: ”Apakah Allah menyebut namaku kepadamu?” itu,
menunjukkan bolehnya meminta kepastian terhadap sesuatu yang
masih serba mungkin (ihtimal). Sebabnya di sini, karena boleh saja
932. Dan dalam satu riwayat: ”(Allah memerintahkan aku)
Allah menyuruh Nabi-Nya untuk mengajarkan membaca Quran itu
untuk mengajarmu membaca Quran”. Ubai bertanya: Apakah
Allah kepada salah seorang dari ummatnya, tanpa ditegaskan namanya.
menyebut namaku kepadamu? Nabi menjawab: ”Ya”. Lalu Ubai
menangis (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). Perkataan: “Lalu ia menganis”, ini menunjukkan boleh menangis
) a
karena gembira yaitu satu kebanggaan yang menyenangkan manusia :
Penjelasan: dan diberikannya dari uraian-uraian yang tinggi. Tetapi para 'ulama
berbeda pendapat tentang segi hikmah pengajaran Nabi kepada Ubai
| Syarih berkata:a: Perkataan “IBNU UMM 1 ABDIN” itu i ialah: itu. Sementara ada yang berpendapat justru untuk menyunatkan
Abdullah bin Mas'ud, yang menurut riwayat, bahwa di zaman Nabi
yang hafal : kepada ummatnya supaya suka belajar membaca kepada orang-orang
saw. belum ada orang
ag Quran seluruh nya kecualiempat baik dan utama: dan supaya mereka belajar tentang kesopanan
orang tersebut.
membaca Ouran, dan kiranya tidak ada seorang pun yang menjauh
Mushann
1 if mengikat bab ini (den gan menyebut empat nam dari persoalan ini. A
tersebut itu. pent.) adalah untuk menolak anggapan ang bahwa
Sementara ada pula yang berpendapat, adalah demi memperingat-
tidak sah Shalat, kecuali dengan mengikuti bacaan Imam yang tujuh
Kan atas kehebatan Ubai dan kemahirannya dalam menguasai Al
yang masyhur itu. (Oiratus Sab'ah). Selesai. Quran. Oleh karena itu, sesudah Nabi saw. wafat, dia adalah kepala

536 537
dan imam dalam hal mengajarkan Al Quran. Dia adalah termasuk 19. TAKBIR UNTUK RUKU’, SUJUD DAN BANGUN
penyebar Al Quran yang paling baik.
Pa PN PA ke ` IA Pa?
IEI AMAL NA
AKA AAN - 2 Tega NT WO
18. BAB: TENTANG DUA KALI BERHENTI (SAKTAH)
: 23 P3 a 2782, IK

SEBELUM DAN SESUDAH MEMBACA SES IL A A ayga pS AADI P3) 3

EAA Gam PRENERA ng ea


gary i 935. Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: Aku pernah melihat Rasulul-
lah saw. takbir pada tiap-tiap bangun, turun, berdiri dan duduk. (HR

GEA IA IEEE KES Ahmad, Nasai, dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya).

933. Dari Al Hasan, dari Samurah, dari Nabi saw. Sesungguh- 4 4 r £, 9


nya ia diam dua kali, yaitu ketika mulai shalat dan ketika sudah selesai 1 Kikan AS Tj La
LLa”,
Wa Ia Kerana
membaca (Al Fatihah) seluruhnya.
RE Ma MP) Tau
ASS AE KERA
GIES TAN
RS APE
SHE AA;

Ar aYS EE 30 a
, , LE KIGI AN GLINE IRA
PAP
3 ot,A» Lan al 3 Den
ò E Ce ` AJ
| ls hm i
at Z rA fia e si 2. T

SAN PILL DL ACN Sa a EN akang ll 946. Dan dari Ikrimah, ta berkata: Aku pernah berkata kepada
Ibuu Abbas, bahwa aku pernah shalat Dhuhur di Bat-ha' di Lea
oas Alat seorang tua yang bodoh, ia takbir 22 kali, ia takbir ketika sujud dan
ketika mengangkat kepalanya. Lalu Ibnu "Abbas berkata: Itu adalah
934. Dan dalam satu riwayat: Sekali diam ketika takbir, shalatnya Abil Qasim saw (HR Ahmad dan Bukhari).
dan

SA AKAN ALANG PAR KE AN


sekali diam ketika sudah selesai membaca ”GHAIRIL MAGHDLUU-
BI 'ALAIHIM WALADLDLALLIEN”. (HR Abu-Daud, dan begitu
juga Ahmad dan Tirmidzi serta Ibnu Majah, dengan lafazh yang KEL a dg IA NI
sema'na)
KAN KENA AR
P j 4r ago kn
PIA NGANG
Hi hi (An MA

Iu Ig Any A e AS A AÉ a Ta
Penjelasan: PEN
š Sr 2” 4
da r PEISW S5
Al Khattabie berkata “abi saw. diam dalam dua tempat itu, ada- NGE Lag NG Arta GAN Sa AN aR NGE
lah semata-mata supaya orang yang di belakangnya dapat membaca AON ASN ja CG AS jg a KAS Ala
tanpa mengganggu bacaan Nabi apabila ia membacanya.
NA Lg AA Aa SG
CP KR LK, DADINI PARAS
KA pana?
Tetapi oleh Al Ya'mari dibantah, bahwa perkataan Al Khath-
thabie itu bisa diterima dalam hal diamnya sesudah membaca Al Fati- tt ZAH ak Dap Ka ai NIL PIJI
JANGGAN e KA NG NATA PS Lai
hah. Adapun diamnya yang pertama itu keterangannya sudah cukup $ 1
tegas dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah seperti yang 0o99 o ra One MBA AA Can IN nah DN Lara < aA NT NALA

telah terdahulu dalam bab ”IFTITAH”, yaitu Nabi saw. diam antara
[AN AE) NONY Ladang LENA
Sei lim” £ Da MA IIA NE
ii IS rp ANE ES LAN YEA
A
takbir dan membaca itu sambil membaca "ALLAHUMMA BAA'ID
BAINIE WABIANA KHATHAYAA-YA ... dst.” Gin

538 539
Ae Ie r PLAT S; AE Uh LA Pa. Pek.
hamba-hamba Allah yang shalih. Kami bersaksi, bahwa tiada Tuhan
An BAN SN SAE Se S3 SN aga 6 melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah .hamba dan
LIA IIA NA NM MA ASK S rasul-Nya). (HR Ahmad, Muslim, Nasai, dan Abu Daud. Dan dalam
Zesta NAN AAS an MAP satu riwayat sebagian mereka — menggunakan kalimat — ”WA ASY-

PETA KANGA ENES II


» ANALIS AN BA
AN b HADU ANNA MUHAMMADAN”).

GILLI IER 1
4 IE NA In 2ngan
ga
Dn AA Ag na
Z ne? A Penjelasan:
aa A22239 2
Syarih ‘berkata: Hadits ini menunjukkan diperintahkannya takbir
937. Dan dari Abi Musa, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah dalam setiap turun, mengangkat, berdiri dan duduk, kecuali mengang-
saw. pernah menasehati kami, kemudian ia menerangkan kepada kami kat (kepala) dari ruku”, maka sesungguhny ia membaca ”SAMPAL-
akan prilaku kami serta mengajar kami akan (cara) shalat kami, lalu ia LAHU LIMAN HAMIDAH”.
bersabda: ”Apabila kamu akan shalat, maka luruskanlah shaf-shaf Nawawi berkata: Cara ini telah disepakati bersama pada hari ini
kamu, kemudian salah satu di antara kamu menjadi imam, kemudian dan pad masa-masa yang silam. Dan pernah juga terjadi perselisihan di
apabila si imam takbir, maka takbirlah kamu, dan apabila dia memba- maman Abu Hurairah, di mana sebagian mereka ada yang memandang
ca, maka diamlah kamu; dan apabila ia membaca ”GHAIRIL bahwa takbir itu hanya ada pada takbiratul ihram.
MAGHDLUUBI ALAIHIM WALADL-DLALLIEN”, maka bacalah
”AAMIEN”, niscaya Allah akan mengabulkan kamu. Dan apabila ia
takbir dan ruku”, maka takbirlah kamu dan ruku'lah, karena sesung- 10. BAB: IMAM HARUS MENGERASKAN TAKBIR SUPAYA
guhnya imam itu ruku” sebelum kamu dan ia mengangkat (kepalanya) TERDENGAR OLEH ORANG-ORANG YANG DI BELAKANGNYA,
sebelum kamu juga. Lalu Rasulullah saw. bersabda juga: (gerakan DAN KALAU PERLU BOLEH MENGADAKAN MUBALLIGH
ma'mum) itu adalah karena (gerakan imam) itu. Dan apabila ia (PENYAMBUNG) 1)
membaca ”SAMI “ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, maka bacalah
?ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU”, maka Allah n r E A ZANAN aa
akan mendengarkan kamu, karena sesungguhnya Allah ta'ala telah AY F
H
berkata melalui lidah Nabi-Nya "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMI- aj LL? A BAAL NN TA
KE I SANGAN
arr A K0 A
DAH” (Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya), dan apabila ia RINA< IO
BATIN A Y ADAI ANR ANA
takbir dan sujud, maka takbir dan sujudlah kamu, karena sesungguh- CAM, 7 CAN boA 3 SEKAR TG,

nya imam itu sujud sebelum kamu dan mengangkat (kepalanya)
sebelum kamu juga. Kemudian Rasulullah saw. bersabda pula:
(gerakan ma'mum) itu adalah karena' (gerakan imam) itu. Dan apabila 938. Dari Sa'id bin Al Harits, ia berkata: Abu Sa'id pernah
ia duduk, maka hendaklah permulaan kata yang diucapkan oleh salah shalat bersama kami, lalu ia mengeraskan takbir ketika mengangkat
seorang di antara kamu itu, ialah "ATTAHIYYATUTH THAYYI- kepalanya dari sujud dan ketika sujud, dan ketika mengangkat dan
BAATUSH SHALAWAATU LILLAH, ASSALAMU “ALAIKA ketika berdiri dari raka'at kedua. Dan ia berkata: Begitulah aku
AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAHI WABARAAKAA- menyaksikan. Rasulullah saw. (shalat). (HR Bukhari).
TUH, ASSALAAMU 'ALAINAA WA'ALAA 'IBAADILLAHISH
SHAALIHIE, ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA Afar KAKA Pai 9 3 34
SA — Aya
KA E
ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WARASUULUHU” (Peng- MA 2 pba daa
hormatan yang baik yang penuh rahmat itu adalah semata-mata untuk
Allah, semoga sejahteralah kamu wahai Nabi, dan rahmat serta =
1) Maksudnya menyambung takbirnya imam supaya terdengar oleh makmum-makmum
barakah-Nya juga, semoga sejahtera atas kita sekalian dan atas lain yang jauh (pent.).

540 541
939. Dan bagi Ahmad, dengan lafazh yang lebih luas daripada bagi bolehnya mengeraskan suara takbir supaya didengar oleh orang
ini. lain dan mereka dapat menikuti imam. Dan boleh juga ma'mum
mengikuti suara orang yang takbir itu. Demikianlah pendapat Jumhur.

SAS NA 21. BAB: CARA-CARA RUKU’


TA Ia ay 1 GA
PERDA Asaf kebaIA MES WA Mat BAANG DA Pa EA apa,
0945 Eng aa ek 3
mb gangNE Tag
A r
PA A3 aa Teen
A lr PU Man
940. Dan dari Jabir, ia berkata: Pernah Rasulullah saw. sakit
AS AN veda ag KG

18 KeaneFa
na
dan kami shalat di belakangnya, sedang waktu ia duduk, dan Abuba-
kar memperdengarkan takbirnya itu kepada orang lain (ma'mum).
(HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Ibnu Majah).
SE alba La Peta) f

A ka
KAGANNa
Na nsaPeka Gn
Ng aa aa
BEI at. 942. Dari Abi Mas'ud, Uqbah bin Amr, sesungguhnya ia ruku”
sambil ia melepas kedua tangannya, lalu meletakkan kedua tangannya
AKAK A Kshs- itu pada kedua lututnya, dan ia renggangkan antara jari-jarinya itu
dari atas permukaan kedua lututnya itu, dan ia berkata: Begitulah aku
pernah menyaksikan Rasulullah saw. shalat. (HR: Ahmad, Abu Daud
dan Nasai).
941. Dan bagi Muslim dan Nasai, ia (Jabir) berkata: Rasulullah
saw. pernah shalat dhuhur bersama kami, sedang Abubakar di
belakangnya, maka apabila takbir, Abubakar pun takbir dengan
An KRS IGDA Rey333 AN
KA r PEN
n sh Ea NG 2 mn
memperdengarkan (takbirnya) itu kepada kami.
5 ANAN NK gáOE
OLE W
AEK»
Penjelasan:
Perkataan: "Abu Sa'id pernah shalat bersama kami lalu ia keras-
kan takbirnya” itu, Syarih berkata: Bahwa hadits ini menunjukkan 943. Dan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Rifa'ah bin
diperintahnya mengeraskan takbir karena intiqal (pindah dari satu Rafi’, dari Nabi saw.: ”Dan apabila kamu ruku” maka letakkan kedua
pekerjaan ke pekerjaan lain). Tetapi Marwan dan semua Bani tapak tanganmu di atas kedua lututmu.” (HR Abu Daud).
Umaiyah pelankan takbir itu. Oleh karena itu, maka orang-orang
berselisih, ketika Abu Said shalat seperti ini. Kemudian ia berdiri di
atas mimbar dan berkata: Demi Allah aku tidak perduli, baik shalatmu
La aa AEHE gagang SAM
GE GEN NS ARSA
itu berbeda ataupun tidak, tetapi sesungguhnya aku pernah menyak-
sikan Rasulullah saw. shalat begitu.” Lo, A H x era, A Lagu e bt di

Perkataan: “Rasulullah saw. pernah sakit, lalu kami shalat di WA 5 5


belakangnya sedang ia duduk; dan Abubakar memperdengarkan ehia SN 3 YEN SES
a
takbirnya kepada orang lain” itu, Syarih berkata: Bahwa hadits terse-
but dibawakan oleh Mushannif di sini, adalah untuk dijadikan dalil

543
542
944, Dan dari Mush'ab bin Said, ia berkata: Aku pernah shalat 945. Dari Hudzaifah, ia berkata: Aku pernah shalat bersama
di samping ayahku, maka kutatbig-kan kedua telapak tanganku dan Nabi saw., maka ia membaca dalam ruku'nya itu "SUBHANA RAB-
kuletakkannya antara pahaku, lalu ayah melarangku berbuat demikian BIAL ADHIEM” (maha suci Allah, Dzat yang maha agung): dan
dan ia berkata: Kami juga pernah berbuat begitu, tetapi kemudian dalam sujudnya ia baca "SUBHAANA RABBIAL ALAA” (maha
kami diperintahkan untuk meletakkan tangan-tangan kami di atas suci Allah, Dzat yang maha tinggi), dan tidaklah ia baca ayat rahmat,
lutut. (HR Jam'ah). melainkan ia berhenti (sebentar) pada ayat tersebut untuk berdo'a,
dan tidak pula ayat adzab, melainkan ia minta perlindungan daripada-
Penjelasan: nya. (HR Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).
Syarih berkata: ”Tathbieg” itu ialah mempertemukan antara
kedua perut telapak tangan ketika ruku” dan diletakkannya di atas
kedua paha.
Tirmidzai berkata: Bahwa tathbieg itu telah dimansukh. Demiki- An po,KEE Eicit 44
g AN
an menurut para "ulama, tidak ada perbedaan sedikit pun di antara
mereka dalam persoalan tersebut. Kecuali riwayat dari Ibnu Mas'ud BAKASTnas LEANA Kl
x A |

ana TI Aa GEES
dan sebagian rekan-rekannya yang masih melakukan tathbieg. 12 12
Syarih berkata: Ibnu Huzaimah meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, 222
sesungguhnya ia berkata: Men aa Su

BREA TSS 3 N LL P
946.
SABBIH
Dan dari "Ugbah bin “Aamir, ia berkata: Ketika ayat ”FA-
BISMIRABBIKAL ADHIFM” (maka sucikanlah nama
ea Sa: IE LA 3< Tuhanmu yang maha agung) itu turun, Rasulullah saw. bersabda
kepada kami: “Jadikanlah ia dalam ruku'mu. Dan ketika ayat ”SAB-
jan NA 4 Ap BIHISMARABBIKAL A'LAA (sucikanlah nma Tuhanmu yang maha
tinggi) itu turun, ia bersabda kepada kami: “Jadikanlah dia dalam
sujudmu.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Artinya: Sesungguhnya Nabi: saw. apabila hendak ruku' ia
tathbieg-kan kedua tangannya di antara kedua pahanya, lalu ia
ruku'. Lalu sampailah berita iu kepada Sa'id, maka ia berkata:
Benar saudaraku itu, memang kami pun pernah berbuat demikian
Sy 2 Gde
PN AN gk AIANAE —AV
DIA D L, £, Wa LA TK NAN UAN t

lalu kami diperintah begini.


o A AR 2,Wa9 B8. 9
.. RA KENI
WS STET) G Ea»

22. BAB: BACAAN DALAM RUKU“ DAN SUJUD


BLN, pnp API lola,

g 54 ah VA KA a4 Bas 947. Dan dari "Aisyah, sesungguhny Rasulullah saw. pernah


S(Enas SANa, Ke KENA Tg BAE
GG 40
membaca "SUBBUUHUN OUDDUSUN, RABBUL MALAAIKATI
le. 2 w api n, ” Ta EF
Ye 4 WARRUH” (Maha suci dan maha bersih Tuhannya Malaikat dan
TNa SI GEneMPA
ANG Jibril) dalam ruku” dan sujudnya. (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud
3 pd

SM apa Mor Persen MA EN; Ma Waras dan Nasai).

544 545
ADNAN GENGEEES NO
& r g or Er, 2 2 e

4 LAI
PERA YAAN La
SNN 3ALA
D PAS
n
eer
PER P b opr tAr Ah
7i
POR WA 297

A, SL Kon Na dago das GARA SAN 5


SYAIC KAN apd
2

DORE NG ASETZE
Il AS
E A CL naa
noant
1 Aek yuandg GE a a
TREE dak ee NGA
P Ar -7
> EA
AT WA tr 33
NB
g>»
KEN lovsA ar

948. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.


ANA Dan dari Sa'id bin Jubair, dari Anas, ia berkata: Aku tidak
seringkali membaca ”SUBHAANAKALLAHUMMA RABB
950.
saw., yang
WABIHAMDIKA ALLAHUMM AGHF IRLI E” (maha suci Engkau pernah shalat di belakang salah seorang sesudah Rasulullah
ampunilah shalatnya itu sangat penyeru pai shalat Rasulul lah saw., selain seorang,
ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memujimu ya Allah, 'Abdul 'Aziz —; ia berkata: Kami
a, sebagai menta'w il ayat Quran. *) anak muda ini — yaitu: "Umar bin
aku), dalam ruku” dan sujudny membac a) sepuluh kali tasbih dan begitu
i). taksir dalam ruku'ny a itu (ia
(HR Jama'ah, kecuali Tirmidz
Juga dalam sujudnya, sepuluh kali tasbih. (HR Ahmad, Abu Daud dan
Nasai)

SDN DPO AAU KANAN IA


LAA
CA PLN ena yAhan PP gah Penjelasan:
Perkataan: “Maka ia baca 'subhaana rabbial adhiem” dalam ruku'-
Io Sea A bal
PaAL Sa
2 3, Ai rn
ARA aa
” w Pai
IS. 2. = nya dun 'subhaana rabbial a'la’ dalam sujudnya” itu, Syarih berkata:
o NNNE RANI BI NRAKA P Bahwa hadits tersebut menunjukkan diperintahkannya tasbih ini untuk
Ò
ap
eg
a99
AG A PRANs S dibaca dalam ruku’ dan sujud. Tetapi Syafi'i, Malik, Abu Hanifah dan
; PELA A IDILL LLIE —
Aey PA N Jumhurul 'ula berpendapat sunnat, bukan wajib. Sedang Ishag bin
AIS o -oi X
Ruahnwaih berpendapat, bahwa tasbih itu wajib. Oleh karena itu,
“a—
Bo Nas rad bed
AN P siapa yang meninggalkannya dengan sengaja, maka batallah shalatnya
AALa Ng KA a
gor BII IA
dan jika ia lupa, tidak batal shalatnya.
Dhahiri berkata: Wajib secara mutlag. Tetapi Al Khath-thabi
949. Dan dari 'Aun bin Abdillah bin Utbah, dari Ibnu Mas'ud, memberi isyarat dalam Ma'aalimus sunan boleh memilih.
seorang di
sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: "Apabila salah
ruku'ny a itu membac a ”SUB HAANA Sedang Imam Ahmad berkata: Bertasbih dalam ruku” dan sujud,
antara kamu ruku” lalu dalam
maka telah sempur nalah ruku'ny a, bacaan "SAMPALLAHU LIMAN HAMIDAH”, ”RABBANAA
RABBIAL ADHIEM” tiga kali, bacaan antara dua sujud dan semua takbir itu,
apabila sujud membac a "SUBH AA- LAKAL HAMDU”,
dan itulah yang terpendek. Dan
sujudnya, hukumnya wajib. Oleh karena itu siapa yang meninggalkan salah satu
NA RABBIAL A'LAA" tiga kali, maka telah sempurnalah
(HR Tirmidz i, Abu Daud dan Ibnu daripadanya dengan sengaja, maka batallah shalatnya, dan dia harus
dan itulah yang terpendek.”
karena 'Aun tidak bertem u Ibnu sujud sahwi. Inilah riwayat yang sah daripadanya. Tetapi daripadanya
Majah. Tetapi hadits ini mursal,
ada pula riwayat lain, bahwa semuanya itu sunnat, seperti pendapat
Mas'ud).
jumhur.
Pendapat yang mewajibkan tasbih dalam ruku' dan sujud itu,
diriwayatkan dari Ibnu Khuzaimah.
tafsir = keterangan. Sedang ayat Orang-orang yang berpendirian wajib ini beralasan dengan hadits
*). Ta'wil dalam hadits tersebut artinya sama dengan GHFIRHU,
RABBIKA WASTA
yang ditafsirinya yaitu: FASABBIH BIHAMDI
ini disebut Ta'wilul amri. (Lihat
yang diriwayatkan oleh "Ugbah bin 'Aamir dan hadits Rasulullah saw.
diam surat An Nashr ayat 2. Ta.wil seperti “yang mengatakan:
n 279. Pent.).
Mabahits fi 'ulumil Qura'an/Manna' Qath-than, halama

547
546
o OLI °, porr A . - Rasulullah bersabda: ”Hai manusia, sesungguhnya sudah tidak ada
lagi berita kenabian, yang ada (sekarang) hanya mimpi yang baik yang
diimpikan oleh seorang muslim, atau impian itu diperlihatkan kepada-
Artinya: Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. nya. Ketahuilah sesungguhnya aku dilarang membaca Ouran ketika
Sedang Jumhur beralasan dengan haditsnya orang yang kurang ruku” atau sujud. Adapun (diwaktu) ruku” maka agungkanlah Tuhan,
beres shalatnya (musieu shalaatihi). sedang (diwaktu) sujud, maka bersungguh-sungguhlah kamu dengan
berdo'a, maka pasti kamu akan dikabulkan.” (HR Ahmad, Muslim,
Perkataan: "Adalah Rasulullah saw. sering membaca 'subhaana- Nasai dan Abu Daud) ")
kallaahumma wabihamdika allaahummaghfirlie” itu, Syarih berkata:
Perkataan "WABIHAMDIKA"” itu berta'allalug (berkait) dengan
kata yang dibuang. Ini dapat ditunjukkan oleh kata "SUBHAANA- Penjelasan:
KA” itu, "dengan memuji-Mu, kusucikan Engkau”. Sedang maksudnya Syarih berkata: Larangan untuk Nabi saw. di sini, berarti dilarang
ialah: Dengan taufig dan hidayah-Mu serta anugerah-Mu kepadaku, juga untuk ummatnya. Sedang larangan di sini menunjukkan, kepada
maka kusucikan Engkau, bukan dengan upaya dan kekuatan sendiri. haramnya membaca Ouran di dalam ruku' dan sujud.
Ourthubie mengatakan: Dan nampak pula segi lain, yaitu mene-
tapkan arti "HAMDU"” itu pada ashalnya, sedang ”BA*” di situ ialah
”BA' SABABIYAH” (sebab). Dan maksudnya ialah: Sebab Engkau 24. BAB: BACAAN KETIKA BANGUN DARI RUKU? DAN
adalah bersifat dengan sifat-sifat maha sempurna dan agung, maka SESUDAH LURUS ,
Orang-orang pada mensucikan Engkau dan mengagungkan Engkau.

IANI E AEGA AA
Dan diriwayatkan pula dengan dibuang “WAWU” dalam perkata- ; ra P GL pin CLIII Roa
an "WABIHAMDIKA”, tetapi ada pula yang menetapkan "WAWU' pi 4 29113 Z gg IS? ZA. At 3079 Ken Pd
tersebut.
i PETSA - Ga IRIT DAN
AGG SF
kaLAK
LANG IKA KON
23. BAB: LARANGAN MEMBACA AYAT DALAM RUKU’
DAN SUJUD

SAE
IE
2 AANga AN
b Aa
AG LAS MANAN
á ”
ea
NAA
Ha
ASET
aga.
NE
EIGN»:
NET7 KE, $ 6 ANG EKA
GK
A32
VAN A
»
14 E pos “yi PAN
.. pa IR +
a
9.
WEKA” Hayata NI
233,
| 952. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
mul Sip PA ERP a i} apabila berdiri shalat, ia bertakbir ketika berdiri itu, kemudian takbir

EENE VEA
AEAEE 3
ketika ruku”, kemudian membaca "SAMIA"LLAHU LIMAN HAMI-
DAH” ketika mengangkat tulang punggungnya dari ruku” kemudian
ketika berdiri; kemu-
membaca “RABBANA WALAKAL HAMDU”
ua BAN
221 RPL
IcNAg? A

Arab
*). Dari hadits ini kita bisa beristimbat, boleh do'a dengan bahasa selain bahasa
951. Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Pernah Rasulullah membuka yang ditetapkan , ketika sujud akhir itu. (pent.) Lihat Pengajara n
dan selain do'a
tabirnya—sedang manusia pada berbaris di belakang Abubakar — lalu Shalat.

548 549
h langit dan
dian takbir ketika ia turun sujud; kemudian takbir ketika mengangkat JADDU” (Ya Tuhan kami! Bagimulah segala puji, sepenu
kepalanya; kemudian takbir ketika turun sujud, kemudian takbir di antara kedua nya serta
sepenuh bumi dan sepenuh apa yang berada
ketika mengangkat kepalanya; kemudian ia berbuat yang demikian itu daki dari sesuat u sesuda h itu,
sepenuh apa saja yang Engkau kehen
dalam semua shalat, dan ia pun takbir ketika berdiri dari raka'at kedua ima pujian dan penga gunga n,
Engkau adalah Dzat yang berhak mener
sesudah duduk (di tahiyat awwal). (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). alang apa yang telah Engka u
tidak ada satu pun yang dapat mengh
dapat membe rikan sesuat u yang
berikan, dan tidak satu pun yang
a kekayaan
memang telah Engkau halang serta tidak akan bergun
DANG eh Iris Mo orang yang kaya di sisi-Mu.” (HR Musli m dan Nasai) .

Penjelasan: i
l hamdu
953. Dan dalam satu riwayat mereka juga (berbunyi): "RAB- Syarih berkata: "Kemudian ia membaca Rabbana walaka
BANAA LAKAL HAMDU” — tanpa WA - (pent). sedang ia berdiri”, bahwa hadits ini sebaga i pegan gan bagi orang yang
orang yang shalat, tanpa dibeda kan apaka h
mengatakan bahwa setiap
imam, ma'mum ataukah shalat munfarid, supaya
dia itu sebagai
BANA
membaca "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH” dan "RAB
NGyiIa Ia TEA
D a Z, A Lapan n Pp A 2 4 Pi
"#3 001 WALAKAL HAMDU” (tasmi ” dan tahmid ).
n IP KALA er A g berpendapat
ala TA «SG KEA diPER ange AGN Syarih berkata selanjutnya: Dan orang-orang yang
2 g hanya imam dan munfarid saja yang membaca ”SAM
P'ALLAHU
”"RABBA-
954. Dan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersab- LIMAN HAMIDAH”, sedang ma'mum cukup membaca
diriwayat-
da: "Apabila imam membaca ”SAMI'ALLAHU LIMAN HAMI- NA LAKAL HAMDU” itu, beralasan dengan hadits yang
da sbb.
DAH”, maka bacalah "RABBANA WALAKAL HAMDU”. (HR kan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. telah bersab
Ahmad, Bukhari dan Muslim). A 2
NGONG KAA
6, 220),
a
w n i NGA

ANG aké La ee paten

A N
LINSA KANPANG,
N NA KAL - : 2N Van) : A 509 ò KANG 5

EOR
2D RE, Af 400

CAS N
N CENN
Artinya: Imam itu hanya dijadikan untuk diikuti — sedang dalam
hadits itu dikatakan —: “Dan apabila ia (imam) membaca 'sami-
LAPA 'allahu liman hamidah', maka bacalah 'rabbana lakal hamdu'.”
Pas BRAA T WANG IG Z4 ” 2755, 7 AA ad

Perkataan: ” Apabila mengangkat kepalanya dari ruju', ia memba-


BU aa DG LE KAL P — Ed < ca 'allahumma rabbana lakal hamdu, mil-assamaawaati .... dst.”
itu, Syarih berkata: Bahwa hadits tersebut menunjukkan diperintah-
kannya memanjangkan i'tidal dari ruku” serta memanjangkan bacaan/
955. Dan dari Ibnu "Abbas, sesungguhnya Nabi saw. apabila
dzikir, yaitu dengan membaca bacaan tersebut
mengangkat kepalanya dari ruku', ia membaca "ALLAHUMMA
RABBANAA LAKAL HAMDUMILASSAMAAWAATI WAMIL-
25. BAB: MELURUSKAN PUNGGUNG SESUDAH RUKU'
AL ARDLI WAMIL-A MAA BAINAHUMAA WAMIL-A MAA
ADALAH WAJIB
SYITA MIN SYAI-IN BA'DU AHLATS TSANAA-I WAL MAJDI
LAA MAANI-A LIMAA A'THAITA WA LAA MU'THIA LIMAA
NGNE AN
2

MANATA WA LAA YANFAU DZAL JADDI MINGKAL rad

550 551
Pe 5T Gde KI ISAA AAS Aa
AL IA
ps 26. BAB: CARA-CARA SUJUD DAN TURUN KE SUJUD

956. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Ataz AYAN AKAN agan aa
7 ASANA
saw.: "Allah tidak akan melihat shalatnya seorang laki-laki yang tidak
ag 34 AR Ka
KAS 6
sae
meluruskan tulang punggungnya sesudah ruku’ dan sujud.” (HR
Ahmad).
PU HM
959. Dari Wail bin Hujr, ia berkata: Aku pernah melihat
Pera AN pa A
TP ES AN
Rasulullah saw. apabila sujud, ia meletakkan dua lututnya sebelum
dua tangannya, dan apabila bangkit, ia angkat kedua tangannya
mag PN. Yaa Ked 1j TIA sebelum kedua lututnya, (HR Imam yang lima, kecuali Ahmad).

5- ane
957. Dan dari 'Ali bin Syaiban, sesungguhnya Rasulullah saw. H
s y
g ge NG IA
1 NI
telah bersabda: "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak meluruskan HAK
mana araga dalam ruku” dan sujud.” (HR amagi dan Ibnu dera HA GeaZ
SEA KANDA
aj
960. Dan dari Abu ia berkata: Telah bersabda
Hurairah,
Rasulullah saw.: "Apabila salah seorang di antara kamu sujud, maka

ENANA CS Pa 15 -A0N jangan ia turun seperti turunnya onta, tetapi hendaklah ia meletakkan
tangannya sebelum kedua lututnya.” (HR Ahmad, Abu Daud dan

SAI KIGNS a Ag
Nasai).

LN nSEN 23 3 PERIS
Pai JAN APPS - Nora Na TAAT A KA AN

958. Dan dari Abi Mas'ud Al Anshari, ia berkata: Telah bersab- | Al Khath-thabi berkata: Hadits Wail bin Hujr ini lebih kuat
da Rasulullah saw.: "Tidak cukup shalatnya seorang laki-laki yang daripada hadits (Abu Hurairah) ini.
tidak meluruskan tulang punggung ketika sujud dan ruku'.” (HR
Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).

Penjelasan:
LENGAN KEC JAN
IG AN
Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut menunjukkan wajibnya Su Pena KAA <
adanya alas
tuma'ninah ketika i'tidal dari ruku” dan i'tidal dari dua sujud.
Dan inilah pendapat kebanyakan “ulama. Mereka itu berkata: 961. Dan dari Abdullah bin Buhainah, ia berkata: Adalah
Tidak sah shalatnya orang yang tidak meluruskan tulang punggungnya Rasulullah saw. apabila sujud (seperti) bersayap dalam sujudnya itu
dalam kedua tempat tersebut. Dan inilah yang jelas pada hadits-hadits sehingga nampak putihnya kedua ketiaknya. (HR Ahmad, Bukhari
di bab tersebut. dan Muslim).

552 553
Yang berpendapat seperti ini ialah Jumhur, dan begitu juga pada
IK NGNE ENY NG Si
8 ya £ G nh DP Gh A
umumnya ahli figh, seperti yang diceritakan oleh Al Oadli Abu
EA ” e ro% £ ” ” na Ihayyib.
Sep u SNN AA, ua | Tetapi Ibnu Taymiyah berkata: Bahwa hadits Abu Hurairah itu
matannya terbalik (maqlub), pada sebagian rawi-rawinya. Barangkali
962. Dan dari Anas, dari Nabi saw. ia bersabda: "Tegaklah yang betul, yaitu:
kamu dalam sujud, jangan salah Isdorang di antara kamu membuka OLA tak 9 Lo. a LANS
kedua lengannya seperti anjing.” (HR Jama'ah). dad jd MA pang
Artinya: Hendaklah ia meletakkan kedua lututnya sebelum kedua
- AH 2575 A wl ga 3/9 > KiA L
tangannya.
| Egi, SINAR Ba 3 AW Dan begitulah seperti yang diriwayatkan oleh Abubakar bin Abi
1
SIETADOga
4 AR. a
AI “2 sisa Jaka ya A
oR ASN WAJA
AAS
SAK Pak
>? Syaibah, in berkata: telah menceritakan kepada kami, Muhammad bin
Pwlhait, dari Abdullah bin Sa'id, dari datuknya, dari Abu Hurairah,
dari Nabi saw., sesunggulnnya ia telah bersabda:
963. Dan dari Abu Humaid, tentang sifat shalatnya Rasulullah
saw. ia berkata: Apabila dia (Nabi) sujud, ia renggangkan (kedua "NN MEN KA AA, PR T

NANG K3 KASI LAI SI PI


at
tangannya) antara kedua pahanya, sedikit pun perutnya tidak menyen-
tuh kedua pahanya. (HR Abu Daud). o1 0335
- AB 4, N

wg GENK DAppAARR
Ia DLR K
NY. AE £ £ c gA 5 273 aka Pai A
Artinya: Apabila salah seorang di antara kamu sujud, maka
mulailah dengan (meletakkan) kedua lututnya sebelum kedua
. AAM map an AAN tangannya, dan jangan ia turun|menderum seperti onta turun]
PANG
LENG - SEN ALA TERI “9asia
menderum.
Ra =
27. BAB: ANGGOTA-ANGGOTA SUJUD
964. Dan dari Abi Humaid, sesungguhnya Nabi saw. apabila
sujud, ia tekankan hidung dan dahinya pada tanah dan ia jauhkan 3 2 AH Wu nge IL A91 aA a PA A
kedua tangannya dari pinggangnya, serta meletakkan kedua tapak
tangannya (di atas tanah) sejajar dengan kedua pundaknya. (HR Abu
r
LL ye pe N
Daud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya). BAWA ASAP APD LANDP WE
pa ay
AG AAN KANG . < g LA
b

Penjelasan: SAM DI eta =


Perkataan:”Aku pernah melihat Rasulullah saw. apabila sujud, ia
965. Dari Al “Abbas bin “Abdul Muththalib, sesungguhnya ia
meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila
pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: ” Apabila manusia sujud,
bangkit ia angkat kedua tangannya sebelum lututnya” itu, Syarih
maka bersamanya sujud tujuh anggauta: dahinya, dua telapak
berkata: Bahwa hadits ini menunjukkan diperintahnya meletakkan
tanganny, dua lututnya dan dua kakinya.” (HR Jama'ah, kecuali
kedua lutut sebelum tangan serta mengangkatnya ketika bangkit
Bukhari).
sebelum mengangkat lutut.
555
554
LAS
LIAR
A O9
Ar an Vii
BANGGI LYX
GA Aa
Sa
SK Agen IPS NA
aa
6;
secara jumlah dengan disebut sebagiannya saja.
yang dikatakan oleh Ibnu Dagiegil Ted.
Demikianlah seperti

pas kana yang mengata-


SN NASI Mp ma Perkataan ”Dahi” ini dijadikan alasan oleh orang
saja, tanpa hidung . Yang berpendapat
oke $ ; SAZ kan wajibnya sujud dengan dahi
MPI gbo begitu ialah Jumhur.
harus (wajib)
Sedang Al Auza'i, Ahmad, Ishag dil. berpendapat
966. Dan dari Ibnu “Abbas, ia berkata: Nabi saw. memerintah- Dan ini adlah satu
dimasukkannya hidung itu dalam bilangan dahi.
tidak diperselisih-
* kan supaya (seseorang) sujud dengan tujuh tulang, dan tidak terhalang pendapat dari imam Syafi'i. Tetapi yang sudah jelas,
oleh rambut dan baju, yaitu: dahi, dua tangan, dua lutut dan dua itu adalah sunat.
kan lagi yaitu: bahwa sujud dengan dahi dan hidung
kaki.” (HR Bukhari dan Muslim). Wail, bahwa
Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan dari hadits
ia berkata:
IL PL Ar yr eE Sjen WIK ngeka
an ART J toryf

Ke
PA
P lp NE Sad SAW AAN II geg dan 0
og La ca Da AS en LA a AL ae -

ngi OA
1 PPLA
an au) PAI AAN IE AA

Artinya: Aku pernah melihat Rasulullah saw. sujud di bumi sambil


967. Dan dalam satu lafazh: Telah bersabda Nabi saw.: "Aku meletakkan dahi dan hidungnya dalam sujudnya itu.
diperintah supaya sujud dengan tujuh anggauta: dahi— dan ia berisya-
rat dengan tangannya pada hidungnya — kedua tangan, kedua lutut dan Sedang hadits tersebut di atas menunjukkan wajibnya sujud
kedua kaki”. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). dengan tujuh anggauta secara keseluruhan.

28. BAB: ORANG SHALAT SUJUD DI ATAS APA YANG


Ge AN BAG an
WA
TAAN
IK ALA nm
PG -AW DIBAWANYA, SEDANG ANGGAUTA-ANGGAUTANYA TIDAK
MENYE NTUH TEMPA T SHALA TNYA ITU
PAra a 44. EA PAARE nee Ata Lapan pda
AN ie
AHA LISAN
LA LAE,”
Bp s 5 Se Dn JAN
RPL
ha AE LA
AOA AN
aky PL PAN MBK SAPA LI CN AN LS
968. Dan dalam satu riwayat —dikatakan-: "Aku diperintah EN E
Ande dag? LELE IN
supaya sujud dengan tujuh dan aku tidak (perlu) menyingkirkan
rambut dan tidak juga pakaian, yaitu: dahi, hidung, dua tangan, dua
lutut dan dua kaki.” (HR Muslim dan Nasai).

Penjelasan: 969. Dari Anas, ia berkata: Kami pernah shalat bersama Rasu-
lullah saw. pada waktu yang sangat panas, tiba-tiba ada salah seorang
Syarih berkata: Perkataan "Tujuh tulang”. Masing-masing ang- tahan menempelkan dahinya di atas tanah,
di antara kami yang tidak
gauta itu disebut satu tulang, sekalipun secara jumlah terdiri dari kainnya lalu ia sujud di atas kain itu. (HR
maka ia bentangkan
banyak tulang. Boleh juga penyebutan tersebut sebagai bab penamaan Jama'ah).

556 557

||
MN Raga LI Pa 5 A A c Pan

Pas rA DALAIG GALOR ea


DA
Is aga
ANAarKA< a. a WI
NY
PN IA CGIE A ANGGA A
BRE NE LALA CEPI 5
ÉA 29A ALI
anna
PO ATA
MEN
AI PAN GA ART AT
AN
A DIAN
973. Sa'id meriwayatkan dalam sunannya dari Ibrahim, ia
970. Dan dari Ibnu "Abbas, ia berkata: Sungguh aku pernah berkata: Adalah mereka shalat dengan memakai jaket, burnus dan
melihat Nabi saw. — pada waktu ada hujan — sedang di menjaga tanah mantel dan mereka tidak mengeluarkan tangannya.
liat itu apabila sujud, dengan pakaiannya, yaitu ia letakkan di bawah
tangannya di tanah apabila' ia sujud. (HR Ahmad). Penjelasan:
Syarih berkata: "Oalansuwah”, yaitu tutup kepala (songkok).

Iase NE IEEE ANG — 11A 4 Oya Ne


Dan ”masaatig” adalah jama” dari "musjaggah”, yaitu baju kulit yang
lengannya sangat panjang.

MN. BAB: CARA DUDUK ANTARA DUA SUJUD DAN


Pra eg,
APA YANG DIBACANYA
971. Dari Abdullah bin Abdurrahman, ia berkata: Nabi saw.
pernah datang kepada kami lalu shalat bersama kami di Masjid Banil
G
A `
zr “Ea
WIS) SAN GANG AGE WÉ
4 g y LIPE A A , ” & Lg
Asyhal, maka kulihat dia meletakkan kedua tangannya di atas pakai-
annya, apabila ia sujud. (HR Ahmad dan Ibnu Majah). 2277
KING ES ALAN Na San
CRIA KA IA NB 22 NS LN

Ia TIENS IKAN
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan boleh sujud di atas
pakaian demi menjaga dari panasnya tanah.
Dan hadits ini pula dijadikan dalil bagi bolehnya sujud di atas 974. Dari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila
pakaian yang bersambung dengan diri orang yang sedang shalat itu. membaca "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH” ia berdiri, sehing-
ga kami menyangka bahwa ia ragu-ragu, kemudian ia sujud dan duduk
Imam Nawawi berkata: Yang berpendapat demikian yaitu Abu
antara dua sujud itu, sehingga kami menyangka bahwa ia ragu-ragu.
Hanifah dan Jumhur.
(HR Muslim).
Dan berkatalah Mushannif:

o EN P al P, IKA
AAN en TAS LI AN NA A 3A 15 AAA Ket “A Sehat AT LRI ny NG a ANG
HT gs E — DA peta TEA R5
AKENANGAN KaSAN 3 BUKAAN
E Can

sena
Ju AE E
972. Dan berkata imam Bukhari: Berkatalah Al Hasan: Adalah ry 3 is 7 WA aral Jen A A ira
ajib “GAB MEN Geet SENANG
NGGEN GN
kaum biasa sujud di atas sorban dan songkok, sedang kedua tangannya
itu tetap berada di dalam lengan (bajunya). P 5 z ?

- 558
559
975. Dan dalam satu riwayat — yang disepakati atasnya — sesung-
guhnya Anas pernah berkata: Sungguh aku tidak kuasa shalat dengan r KNO SAS S ve, 5 PET o?)
E
KA

kamu sebagaimana aku pernah melihat Rasulullah saw, shalat dengan DYP SO 3 “Tg z Kh Ofl |

kami, yaitu apabila mengangkat kepalanya dari ruku” ia berdiri lurus DANA IA
sehingga orang-orang menduga, bahwa Nabi lupa; dan apəbila
mengangkat kepalanya dari sujud, ia dism sehinaga orang-orang : ruku’ dan sujudnya Nabi' saw. itu apabila ia
menduga, bahwa Nabi lupa. Abate ruku’ dan antara dua sujud, hampir sama (lama-
).
yang
aa menunjukkan, bahwa i'tidal -itu adalah satu rukun
tegas menunj ukkan yang
panjang. Tetapi haditinya Anas lebih
Lah
Mah INA WPI 53, Ta LG KIYAI n
LAS
KA AKAN YAANGGESesAN demikian itu, bahwa dia itu merupakan satu penega san (nash). Ole.
dalil yang
-Apk TETEKA AP aiNg
GA a lAAN karena itu tidak layak meninggalkannya justru pindah kepada
tasbi
lemah, yaitu perkataan mereka tidak disunatkan mengulang
ola vehas Nge
gias yang
seperti ruku’ dan sujud. Sedang segi kelemahannya yaitu
itu tidak dapat diterim a.
976. Dan dari Hudzaifah, sesungguhnya Nabi saw. pernah disamakan dengan nas. Yang demikian
membaca "RABBIGH FIRLIE, RABBIGH FIRLIE” (Ya Tuhanku!
Ampunilah dosaku) antara dua sujud. (HR Nasai dan Ibnu Majah).
KNINAH
30. BAB: SUJUD KEDUA DAN KEHARUSAN TUMA
BANGK IT DARI KEDU ANYA
DALAM RUKU' DAN SUJUD SERTA
” 7 NS bo ” 29 Ogoh batu 4 GL Prr
(PAN KHAN GAN NEES -AVV
AB
“ os ei,
aal YA
In agat
A
a Ror n
haa
a? PRA
1e
AL
7a
3215 BANGSA
w BK EL. el AKE SUN Ie yh
IA
ajan NDANG IA IELN JA AA Yaa
MG

AHA É u EH PASJEN aab sibaganAlat


2.7 „7, 7 C NO 0.7 Cs . æ

Sang an AKI
rad

977. Dan dari Ibnu "Abbas, sesungguhnya Nabi saw. pernah

MAAN Ak ANATU
membaca "ALLAHUMMAGHFIRLIE WARHAMNIE WAJBUR- NK Vu Aca PT Ga LA 111A NIL KE
NIE WAHDINIE WARZUONIE” (Ya Tuhanku! Ampunilah aku,

TÊNGGAK
berilah aku rahmat, tolonglah aku, pimpinlah aku dan berilah aku
Cat
rizgi) antara dua sujud. (HR Tirmidzi, dan Abu Daud. Tetapi Abu 1

Daud berkata dalam hadits itu: "WA'AAFINIE” (dan maafkanlah


WAJBURNIE”).
aku), sebagai ganti kata ”"
AA akaGN EANG Bag
AAN wng eh # MANAK Tk A zÈ NAWA PANA b Pd

Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan diperintahkannya me-
Pp
LACIK GE EL AA GL NAS e. 3 ts ape? ea

manjangkan itidal dari ruku”, dan diperintahkannya duduk antara


dua sujud.
AA ITE GAN
E
AN EA TEA
Ibnu Dagigil 'Ied berkata: Bahwa hadits ini - yakni haditsnya
Barra' yang mengatakan:

56:
560
980. Dan dari Hudzaifah, sesungguhnya ia pernah melihat seo-
978. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. pernah masuk
rang laki-laki yang tidak sampurna ruku’ dan sujudnya. Maka setelah
Masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk, kemudian shalat, kemudian
ia menyelesaikan shalatnya, dipanggilnyalah dia dan kemudian Hud-
datang kepada Nabi dan beri salam. Kemudian berkatalah Nabi:
zaifah berkata kepadanya: Kamu sebenarnya belum shalat, dan
”Kembalilah, shalatlah lagi, karena sesungguhnya kamu belum shalat”,
scandainya kamu mati, bukan mati secara fithrah (Islam) yang telah
maka kembalilah ia, kemudian shalat seperti shalatnya tadi, kemudian
diadakan oleh Allah swt. untuk nabi Muhammad saw. (HR Ahmad
ia datang dan beri salam kepada Nabi. Kemudian berkatalah Nabi:
dan Bukhari).
”Kembalilah, shalatiah lagi, karena sesungguhnya kamu belum
“shalat”, maka kembalilah ia, kemudian shalat seperti shalatnya tadi,
kemudian ia kembali dan beri salam kepada Nabi. Kemudian
berkatalah‘ Nabi: ”Kembahlah, shalatlah lagi, karena sesungguhnya
pasa. Ae AgsKE AN
Gs

kamu belum shalat”. Begitulah sampai tiga kali, lalu laki-laki tersebut
berkata: Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar sungguh
aku tidak dapat berbuat yang lebih baik lagi selain itu. Oleh karena itu Ora PSAB LS 3G
Kas ANBn
ajarilah aku! Maka bersabdalah Nabi: ” Apabila kamu berdiri shalat, ADANG DARAYESPER
maka takbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah bagimu, kemudian
rukw'lah sehingga tumu'ninah, kemudian bangkitlah sehingga i'tidal an “y "2
TN
dalam keadaan berdiri, kemudian sujudlah sehingga itidal dalam
keadaan sujud, kemudian bangkitlah sehingga tumu'ninah dalam
keadaan duduk, kemudian sujudlah sehingga tumu'ninah dalam 981, Dan dari Abi Oatadah, ia berkata: Telah bersabda Rasului-
keadaan sujud, kemudian berbuatlah yang demikian itu dalam semua lah saw.: "Sejelek-jelek pencuri ialah orang yang mencuri sebagian
shalatmu”. (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad, tetapi dalam Muslim dan shalatnya.” Lalu para shahabat bertanya: Ya Rasulullah!
tidak terdapat sebutan sujud kedua). Bagamanakah yang disebut orang yang mencuri sebagian dari
shalatnya itu? Nabi menjawab: "Yaitu orang yang tidak menyempur-
nukan ruku' dan sujudnya” atau ia bersabda: "Orang yang tidak

akNaas -AVA
meluruskan tulang punggungnya dalam ruku’ dan sujud.” (HR

si a
K Ahmad)

MPA SN pn
SE
jr

2s
AIEN YME
7 ra

Pad 2
E aa
Ai


5 a
ANY
979. Dan dalam satu riwayat bagi Muslim: "Apabila kamu
berdiri shalat, maka sampurnakanlah wudlu”, kemudian menghadaplah 982. Dan bagi Ahmad, dari Avi Sa'id seperti itu juga, hanya saja
ke giblat, kemudian takbirlah ... dst.” sesungguhnya Nabi bersabda: "Mencuri shalatnya”.

Penjelasan:
Pe ane RAKI aanak pa 4
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan atas wajibnya tu-
Ps pa ILA mu'ninah dalam semua rukun.
JÊG sin los
Ka Ia NA CSS Perkataan: "Dari Hudzaifah, sesungguhnya ia pernah melihat
aadAAai YASAGN E AE
2 kd
A KI (é 3 m A p
Ag
seorang laki-laki yang tidak sampurna ruku' dan sujudnya ... dst.” itu
Syarih berkata: Bahwa hadits ini menunjukkan atas wajibnya tumu'ni-

562 563
nah dalam ruku” dan sujud. Tanpa tumu'ninah, berarti batallah bangkit (ke raka'at kedua), ia bangkit atas kedua lututnya dan
shalatnya. berpegang pada kedua pahanya. (HR Abu Daud).
Perkataan Nabi saw.: ”Sejelak-jelek pencuri ialah orang yang
mencuri sebagian dari shalatnya . . dst.” itu, Syarih berkata: Hadits

f GMP IL AAN Te LA JIN AN


ini menunjukkan, bahwa tidak lurusnya tulang punggung dalam sujud K ñ Tei 2
KA
dan ruku' itu, oleh syari' dinilai sebagai macam pencurian yang paling :
ag

jelek, sedang si pelakunya dipandang sebagai sejelek-jelek orang yang


melakukan pekerjaan yang jelek, yang tidak ada yang lebih dusta dan kuhaka Maan tals GiaPp
Acs YA
lebih buruk, kecuali perbuatan tersebut. (Penegasan tersebut) adalah
demi menjauhkan seseorang dari perbuatan itu dan sebagai peringatan 984. Dan dari Malik bin Al Huwairi:s, sesungguhnya ia pernah
atas haramnya perbuatan itu. Dan Rasulullah saw. sendiri telah melihat Nabi saw. shalat, kemudian apabila ia dalam shalat witir, ia
menegaskan pula, bahwa orang yang tidak meluruskan tulang pung- tidak bangkit sehingga duduk dengan sampurna. (HR Jama'ah, kecuali
gungnya dalam ruku' dan sujud dipandang shalatnya itu tidak cukup, Muslim dan Ibnu Majah).
seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi yang disahkan
oleh Nasai dan Ibnu Majah, dari Ibnu Mas'ud, dea lafazh sbb.:
Penjelasan:
An D Le DZ
Syarih berkata: Perkataan "Dan apabila bangkit, ia bangkit atas
kedua lututnya dan berpegang pada dua pahanya” itu, menunjukkan
pe aa Tidak ya Sr) seseorang sehingga ia meluruskan bahwa dalam hadits tersebut terdapat suatu perintah tentang bangkit
nunggungnya dalam ruku” dan sujud. Alas kedua lutut dan berpegang pada dua paha, bukan pada tanah. 1)
Syarih berkata: Hadits-hadits dalam persoalan ini sangat banyak Perkataan: "Sesungguhnya ia pernah melihat Nabi saw. shalat,
- kemudian apabila ia dalam shalat witir, tidak bangkit sehingga duduk
yang secara keseluruhan menolak anggapan orang yang mengatakan
dengan sempurna” itu, Syarih berkata: Bahwa dalam hadits tersebut
tidak wajib tumu'ninah dalam ruku', sujud dan i'tidal.
uda perintah duduk istirahat, yaitu sesudah selesai sujud kedua,
sebelum bangkit ke raka'at kedua dan keempat.
Yang berpendapat demikian, ialah Imam-Syafi'i, menurut khabar
31. BAB: BANGKIT KE RAKA'AT KEDUA DAN TENTANG yang masyhur, dan segolongan dari ahli-ahli hadits.
DUDUK ISTIRAHAH
Sedang bagi Imam Ahmad mempunyai dua riwayat. Tetapi Al
Khallal menuturkan, bahwa Imam Ahmad telah ruju’ kepada
pendapat tentang adanya duduk istirahat itu, namun kebanyakan
Ae la Cena -AN
I7 9 SE CG rog
'ulama tidak menyunatkannya. Kemudian Al Khallal menyebutkan

a
RE i 22 >
AG 2 LL 9 GG Ph, LK alasan-alasan mereka itu, sampai ia berkata: Bahwa apa yang
diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari Nu'man bin Abi 'Ayyasy, ia
berkata:
ra Af;
patin ak KK4 NGA A KAA
oresg

983. Dari Wail bin Hujr, sesungguhnya Nabi saw. ketika sujud,
dua lututnya itu jatuhke tanah sebelum dua tapak tangannya jatuh,
kemudian ketika sujud ia meletakkan dahinya antara kedua telapak .1) Menurut HR Bukhari, bahwa nabi juga pernah berdiri dengan bertekan pada tanah.
tangannya dan menjauhkan (lengannya) dari ketiaknya, dan apabila (Lihat Sifat Shalatun Nabi, oleh Al-bani,
ha! 166).

564 565
SIS
33, BAR: PERINTAH TASYAHHUD AWWAL DAN SUJUD
EM AN Ia 3513
Ta
SAHWI APABILA TERLUPAKAN
LA E

CEFALEA ENG
àA LAYAT
G
pa
: PN Gy
A
. 29 9
Ace — MI
x 29 "y Ss ANTAR VORR
* Artinya: Aku pernah menjumpai bukan hanya | ka
seorang dari sha- TN NA -
bad Sud ah FF a
an g CI
habat-shahabat Nabi saw., yaitu apabila ia menga
2PPUAA na
ngkat kepalanya
dari sujud pada raka'at pertama dan ketiga, ia berdiri
sebagaimana L
CASE
| kam; Sopes
semula, tanpa duduk.
Hu tidak menghilangkan arti sunat, sebab tidak
|
berbuatnya Nabi J AENA NAN Gaa
ai
dalam sebagian hal itu, hanya dapat menghilangkan
Begitu juga halnya para shahabat Nabi yang
kewajiban saja.
tidak melakukan: KATE AS AAANG
perbuatan itu, bukan berarti mencela kesunatanya, sebab
meninggal-
kan sesuatu yang tidak wajib itu boleh-boleh saja. i ALA Alaa

Uki. Dan Ibnu Mas'ud, ia berkata: Sesungguhnya Nabi Muhar:


32. BAB: MEMULAI RAKA'AT KEDUA DENGAN BACAAN mad saw, telah bersabda: "Apabila kamu duduk dalam setiap dua
QURAN TANPA TA'AWWUDZ DAN DIAM (SAKTAM
mka'at, maku bacalah "ATTAHIYAT ... dst.”, kemudian hendaklah

AL NAN VGA E-ANO


salah senang di antara Kamu itu memilih do'a yang paling disenangi-
1G 2 PGA ON 7 RLT, ob ar
9 nya, maka berda'alah kepada Tuhannya yang maha gagah dan maha
tinggi dangan do'a tersebut, (HR Ahmad dan Nasai). `
KEADAAN AG NB
2 WAN, +, ALES
PN
74
(3
7

AI
ra Aeon

585. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. aka da SAN
apabila bangkit ke raka'at kedua, ia memulai dengan membaca a) We Asa Laa AN a gah AN
"ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIEN”, dan tidak ber- -

henti. (HR Muslim). BEIE otIg BASE nangenng Pep SI LEE


Penjelasan: a NS WAN.
~
A CHFO SE NENG
Syarih berkata: Hadits itu menunjukkan tidak diperintahkannya P E ENE =
berhenti/diam sebelum membaca (Al Fatihah) dalam raka'at kedua.
Dan juga tidak diperintahkannya membaca ta'awwudz.
987. Dan dari Rifa'ah bin Raf’, dari Nabi saw., telah bersabda:
Sedang hukumnya untuk raka'at-raka'at berikutnya, adalah sama
dengan hukumnya dalam raka'at kedua itu. "Apabila engkau berdiri dalam shalat, maka takbirlah, kemudian
bacalah ayat Quran yang mudah bagimu. Kemudian apabila engkau
Dengan demikian, maka saktah (diam) sebelum membaca (Al duduk dalam tengah-tengah shalat itu, maka duduklah dengan tumu'-
Fatihah) itu hanya khusus untuk raka'at pertama. Begitu jugalah ninah, dan bentangkaniah pahamu yang kiri, lalu bacalah tasyahhud
halnya membaca ta'awwudz. (attahiyyat ... dst.). (HR Abu Daud).

566 567
An Nihayah dikatakan, kalau dibaca dengan disukunkansinnya (wasthin)
KIE NS Yee GENG Kan AAE ES-AAA
PA”, PER a. NE PETA AA 5. ” a
maka artinya ialah: sesuatu yang memisahkan bagian-bagian yang
memang tidak bersambung, seperti: manusia dan binatang. Tetapi
INGET
ONKII
a I
LE
LA, IIKI KET,
ELISA
SP NA KAL GI
EA
I
kalau dibaca dengan difat-hahkan sinnya (wasatin), yaitu memisahkan
AL
LKI SENG Ao IRN
E AI 433 sesuatu yang memang bersambung seperti rumah dan kepala (yang
z
SAW on ya SING
BIRSENA E NIA
bersambung dengan badan). Sedang yang dimaksud di Sini, yaitu
duduk untuk tasyahhud awwal dalam shalat empat raka'at dan juga
988. Dan dari Abdullah bin Buhainah, sesungguhnya Nabi saw. dalam shalat tiga raka'at.
berdiri dalam shalat dhuhur — dan ia lupa duduk — maka tatkala ia
Hadits ini dijadikan dalil oleh orang yang mengatakan, bahwa
telah menyampurnakan shalatnya, ia sujud dua kali sambil takbir pada
duduk iftirasy “) dalam tasyahhud tengah (awal) itu adalah sunnat.
tiap-tiap sujud, sedangkan dia tetap duduk sebelum salam, dan orang-
Yang berpendapat demikian, yaitu Jumhur. Di samping itu hadits ini
orang pun sujud bersama Nabi sebagai ganti dari duduk yang ia lupa
| dijadikan juga sebagai dalil bagi yang mengatakan wajibnya tasyahhud
itu. (HR Jama'ah). 4
awwal.
Penjelasan: Begitulah, sampai ia berkata: Sedang hadits Ibnu Buhainah itu
dijadikan dalil bagi orang yang mengatakan, bahwa tasyahhud awwal
Syarih berkata: Perkataan "Maka bacalah attahiyyat” itu, dijadi-
itu tidak wajib, Se 1c s a i, secara ringkas. **)
kan dalil oleh orang yang mengatakan tentang wajibnya tasyahhud
yang pertama. Ini adalah pendapat Imam Ahmad menurut gaul yang
masyhur, Al Laits dan Ishag. Dan begitu juga satu pendapat dari
Imam Syafi'i. Dan itu pula yang dianut oleh Daud, Abu Tsur dan
14, DAB: SIFAT DUDUK DALM TASYAHHUD, DUDUK ANTARA
kebanyakan ahli hadits seperti yang diriwayatkan oleh An Nawawi.
DUA SUJUD, DUDUK TAWARRUK DAN DUDUK IO'AAK
Di antara dasar yang menunjukkan demikian, yaitu karena
kemutlakan hadits-hadits yang menerangkan tentang tasyahhud itu dan
Ana AHA nI yo
tidak dibatasinya dengan “akhir”. ASIA PAN

Sedang Thabari beralasan tentang wajibnya tasyahhud itu, karena


pe
KELAK NANDA AN
shalat itu pertama kali diwajibkan ialah dua raka'at, sedang tasyahhud
$
Pora Seale
os QI a ARA
EGA oa
ara
duysal
padanya adalah wajib. Kemudian setelah ditambah (ada yang tiga dan
ada yang empat, pent.), tambahan itu tidak menghilangkan kewajiban
989. Dari Wail bin Hujr, sesungguhnya ia pernah melihat Nabi
tersebut.
saw. shalat, kemudian sujud, kemudian duduk lalu ia menyelimpang-
Begitulah, akhirnya Syarih berkata: Wal hasil, hukumnya adalah kan kakinya yang kiri. (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
sama dengan hukumnya tasyahhud akhir.
Perkataan "Kemudian hendaklah salah seorang di antara kamu
NGGAE ÊNGG NE gaga KA -AA
z WI A Z
memilih do'a yang paling disenanginya” itu, Syarih berkata: Bahwa di ATO 2 Kalam
sini diperkenankannya setiap do'a yang dikehendaki oleh orang yarg Leors O

sedang shalat itu untuk berdo'a di tempat ini, dan tid:kx Jikaruskan Ane PAE ARRAIN INI AA LA KE KI KIK “id
membatasi pada do'a yang datang dari Nabi saw.
Perkataan Nabi saw.: "Kemudian apabila engkau duduk daları
tengah-tengah shalat, maka duduklah dengan tumu'ninah dan bentang-
*). Duduk iftirasy yaitu duduk di atas kaki kiri. (pent.)
kanlah pahamu yang kiri” itu, Syarih berkata: Bahwa perkataan #2). Yang betul tasyahhud awwal itu, wajib (pent.).
”dalam tengah-tengah shalat” ( da. g itu dalam
569
568
990. Dan dalam satu lafazh — bagi Sa'id bin Manshur —
ia
berkata: Aku pernah shalat di belakang Nabi saw., maka tulang punggungnya itu kembali pada tempatnya. Dan apabila duduk,
tatkala ia
duduk dan tasyahhud, ia selempangkan kakinya yang ia letakkan kedua tangannya dengan tidak dibentangkan dan tidak
kiri di atas
tanah, kemudian ia dudukinya. juga menggenggamnya dan ia hadapkan ujung-ujung jari kakinya itu ke
qiblat. Kemudian apabila duduk dalam dua raka'at (raka'at kedua), ia
duduk di atas kakinya yang kiri sambil menancapkan kakinya yang

SI
kanan. Dan apabila duduk di raka'at terakhir, ia majukan kakinya
S en
ki aha ha a
Ne o
NGANG
NGaaa,
Bca
363 AN yang kiri dan tancapkan yang lain (kanan) sambil ia duduk dengan
3 Aap GNU Ka AE,
pantatnya ( di atas tanah). (HR Bukhari) — dan sudah terdahulu bagi
selain Bukhari dengan lafazh yang lebih luas daripada ini

901. Dan dari Rifa'ah bin Rafi’, sesungguhnya Nabi saw.


pernah
berkata kepada orang Arab Badwi: "Apabila engkau
sujud, maka
tekankanlah sujudmu itu (ke tanah) dan apabila engkau
563EAAN
duduk maka
duduklah di atas kakimu yang kiri.” (HR Ahmad).
PSU ga ADIJ IGAL
o AR ADLE A - D RANG $
JH
TAN Ea d A Pe MAA A ape NN IUR AAR

N pan aa, lad 7Da KAA NaganAA,


CAS
b 22 phn
AG E aas Ie alaag ANY
ALa LIL A Pe) - BE
WAN AN YG DEL
4, ape DI LIKE 7 at)

Na A Nain LOLINSA 666


AK
SSI YANG
apep
NI
ISA
LNG
b
ALA
7g, LA LA 5 bln bas AALL enyek 22 I IRIIRI

Ma Mb K ILRAE
< Sb- onb pan E e AA
RAGE£ o7,
MA -
DLL
RIO
A
IKAN
N
ngi I
aKa
SA ADANN
Ap S DR
KKKS
yA
ga
Peka J 3
LEA
á
Si NGAP ka SARANA
EE i
AA
Ae
ABEN
AKA
A
ALL Ne Gt
NGA
ANN SG AA 9 z PEP

Sa
MEA aA
palal TAN
ae AR
ATEK ai
seGr Ai
eg AEGEA
. BR
AAK. LEN Man
KE, AN
NS
Un
LA NS
RE. NIIR AALA
eraNISN 5
KAS
ALAGA 011
NaGE
pa AG
SIAP
$
ADA
"erna AAA
Az A NIS LG
|| SAHAN a) PAD
Í AEL
i GP Le| OE ra
4 tea
CK)
5 Pd i G3 993. Dan dari Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah- saw.
Pa 123 sr ag $
CA a peh Ta “513,
7
memulai shalat dengan takbir dan membaca “ALHAMDULILLAHI
RABBIL 'ALAMIEN”, dan apabila ruku” ia tidak mengangkat
992. Dan dari Abu Humaid, sesungguhnya ia berkata — dan kepalanya dan tidak juga menundukkan, tetapi antara keduanya itu;
waktu itu dalam satu kelompok i Shahabat-shahabat Nabi saw dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku', ia tidak sujud sehingga
— ia berdiri dengan sampurna; dan apabila mengangkat kepalanya dari
Aku adalah orang yang palin mperhatikan di kalan
tentang shalatnya Rasululla .. yai sujud, ia tidak sujud sehingga duduk dengan sampurna, dan adalah ia
i
tak ia angkat ke biasa membaca ”TAHIYYAT” dalam tiap dua raka'at, dan ia ben-
j
lan bil tangkan kakinya yang kiri serta menancapkan yang kanan, dan ia
dian ia b u melarang mengikuti jejak syetan, dan juga melarang seseorang
gangk a , ia (berdiri) membentangkan kedua hastanya seperti binatang buas, dan ia meng-
akhiri shalat dengan salam, (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
570
571
E Er E NI YE Yan YAH AN injing. Sedang ig'aak yang pernah dijelaskan oleh Ibnu “Abbas dan
ER GE a L Ph OID R n
- Aa nn PES! NA Pw 7 DPL
lain-lain itu adalah termasuk sunnah, yaitu meletakkan kedua
„F
Pi ien.
“ad = AN ea
NG
ING
re cak
J PEES
Mai pantatnya di atas kedua tumitnya antara dua sujud, sedang kedua
lututnya di atas tanah. Syarih berkata: Kompromi seperti ini adalah
satu keharusan.
294. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw pernah
melarang aku tiga perkara: mematuk seperti matuknya ayam jantan, Perkataan “mematuk seperti patuknya ayam jantan” iiu, Syarih
Quduk seperti duduknya anjing dan menoleh seperti menolehnya kata Yang dimaksud ialah seperti yang dikatakan oleh Ibnul Atsir,
musang. (HR Ahmad). yaitu tulak tumu'ninah, sujudnya sangat ringan dan tidak diam melain-
kan hanya sekedar bagaikan burung gagak melet:kkan paruh/patuk-
Penjelasan: nya pada sesuatu yang dimakan seperti bangkai misalnya, karena si
hurung gagak itu bertalu-talu mematuknya tampa berhenti.
Perkataan: ”Kemudian ia duduk, lalu membentangkan kakinya
yang kiri” itu, Syarih berkata: Dua hadits ini dijadikan huijah oleh Perkataan “Dan menoleh seperti menolehnya musang”, itu
menunjukkan dimakruhkanaya shalat. Dan hadits
menoleh dalam
orang-orang yang mengatakan sunnat duduk iftirasy dalam tasyhhud
yang melarangnya na sendu sangat banyak, bahkan ada pula hadits
akhir. Sedang Imam Malik menganggap duduk tawarruk *) dalam
yang weapatakan, hahwa menoleh tu adalah sambaran syetan.
tasyahhud akhir. j
Dan berkatalah Ahmad bin Hanbal, bahwa duduk tawarruk itu
khusus untuk shalat yang ada dua tasyahhudnya.
MM, BAIK TASYANHUDNYA IBNU MAS'UD DLL.
Begitulah sampai ia berkata: Perincian yang dipandang oleh

N n A g
Ahmad itu ditolak oleh perkataan Abi Humaid dalam haditsnya yang
mengatakan ”... kemudian apabila ia duduk di raka'at akhir...” dan
S AAN N Na AAA E Mu? al A
dalam satu riwayat Abu Daud:

NS A PEE NA
Pa A
1
InDD a 2 Ap ani

TA KP sg NGA KAA: 39
Pd NA, Ka LAN

ap ...sehingga apabila raka'at yang padanya itu ada sa- pr PT E "r, IP

AIA
Al

KENAN YAN KE
KARI BAGAI 0A gr PA PA AA
Perkataan "Dan ia melarang mengikuti jejak syetan” itu, Syarih
berkata: Abu Ubaid dan lain-lain menafsirinya, yaitu duduk ig'ak AN 29/139, anIa
yang terlarang itu, yaitu kedua pantatnya dilekatkan di tanah sedang Mo PENAK
kedua betisnya ditegakkan dan kedua tangannya diletakkan di atas,
persis seperti duduknya anjing. Tetapi Ibnu Ruslan mengatakan, yang 995. Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: Rasulullah saw. telah.
dimaksud yaitu duduk dengan menyelempangkan kedua kakinya dan mengajarku tasyahhud — dimana telapak tanganku waktu itu berada di
duduk dengan kedua tumitnya. antara kedua telapak tangannya — sebagairhana ia mengajarku surat
Albaihaqi, Oadli 'IyadI, Nawawi dan sekelompok pentahkik dari Al Quran, yaitu: "ATTAAHIYYATU LILLAAHI, WASHSHA-
mengatakan: (Ig'aak), duduk yang terlarang jtu ialah seperti duduknya LAWAATU WATHTHAYYIBAATU dst. (HR Jama'ah).

*). Duduk tawarruk, 4 yaitu: kaki kiri diselempangkan ke kanan sedang pantat kirinya PD ILIR A Wat LE Ka
t 1 iri
“ag atas tanah, sambil menancapkan ujung-ujung jari kaki kanannya ke tanah.
AIA
: (AS AS Jo An ena ba 39AM

572 573
Thn NA NA Os YI “4 ILI Ar YERIDAGK ANGIN
PA ang mer SBS Pd RELA ENG ME
Y BENG
N IA

ELENG MA DN || NA AAA La
-a$ ANyan . PI
IE NN, GA GIT -. peda Yadi PA AK
sk)
- ||
Jaan
Padi
Lk
me A Ona
Nas 5 gadi le» SA RINA JAS LAJUUG 6; AaNU
ME ELANG 2
A ng
SIG,
SAOS wa n
Sa
n
ie Lab Ae
I, n
“AN yong
SINGG
KA

996. Dan dalam satu lafazh, sesungguhnya Nabi saw. telah 998. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
` bersabda: ” Apabila salah seorang di antara kamu duduk dalam shalat, mengajar kami tasyahhud, sebagaimana ia pernah mengajar kami Al
maka bacalah: ATTAHIYYATU LILLAAHI ....” lalu ja menyebut Quran, maka ia mengatakan: "ATTAHIYYATUL MUBAARA-
bacaan Ibnu Mas'ud di atas. Tetapi dalam hadits itu ketika sampai KAATUSH SHALAWAATUT THAYYIBAATU LILLAHI
pada kalimat "WA'ALAA IBADILLAHISHSHALIHIN”, ia bersab- dst.” (HR Muslim dan Abu Daud dengan lafazh ini).
da: "Karena sesungguhnya kamu apabila mengerjakan itu, maka
berarti kamu memberi salam kepada setiap hamba Allah yang shaleh,
di langit dan di bumi”. Dan pada akhir hadits itu, ia mengatakan:
“Kemudian hendaklah ia memilih permintaan yang ia sukai.” (HR Fog apa GAS CG AAN AB Ie Ana
KESKEN AEE; GAA ela) 9 AAA
Ahmad, Bukhari dan Muslim).
999. Dan diriwayatkan juga oleh Tirmidzi dan disahkannya,
tetapi ia menyebut 'SALAM' itu dengan bentuk nakirah (tanpa AL) *)
PIALA E ME ,EN TA III KI PAYA
Tes Ae UNS NA AN AI MA — AY

DASI NU
SEA OA
IG.
4
Pra
Ih
4 Gi

nya
2,

nas I ama
iie
Pa Tua

AL
7 Jom
LAM goda
E PESAN
5 Wala EIKA A
JEKS SA A6AAN,
01333 = yeee

a NENGA AA JK
ag Car
” A
1000. Dan diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah, seperti riwayat
NAGA is Muslim, tetapi ia mengatakan: "WA ASYHADU ANNA MUHAM-
MADAN 'ABDUHU WARASUULUHU".
997. Dan bagi Ahmad, dari Abi 'Ubaidah, dari Abdullah, ia
berkata: Rasulullah saw. telah mengajarnya tasyahhud dan memerin-
Lg patok
tahkannya .untuk mengajarkannya kepada orang lain, yaitu ”ATTA-
HIYYATU LILLAH”. Lalu ia sebutnya bacaan di atas. ad ET naNA A Ten
w
TES
EL Sr
Tee
LI AA
SEA
(Tirmidzi mengatakan: Bahwa hadits Ibnu Mas'ud ini adalah DIL a GA SR
, ka ag Aom
ala reikan aka
hadits yang paling sah tentang masalah tasyahhud, dan itu pulalah
yang diamalkan oleh kebanyakan ahli ilmu dari kalangan shahabat dan
1001. Dan diriwayatkan oleh Syafi'i dan Ahmad dengan menaki-
tabi'in).
rahkan 'SALAM', dan kedua imam itu mengatakan dalam
riwayatnya
tersebut "WA ANNA MUHAMMADAN”, tanpa menyeb
195 ut ”ASY-
JI PAI Ga b agr HADU”. Sedang lainnya sama dengan riwayat Muslim.
LA SANI
AK GL ENN ETA
Pe Ted4 16 s agro DI E4 27 R10),
~ A
27 EJAAN
Aa
Da
SSR GAK KAN =). Yaitu berbunyi "SALAAMUN 'ALAIKA ....” (pent.)

574
aZw z ato NG AN D ILE
ka” SAINS
K | e? AN
pa a)
1002. Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan jalan lain j I, r
TAA INN ÉAISun AN wig N ja
Pa Itu juga, tetapi dengan mema'rifatkan “SALAM” (memakai =- EF EN

1004. Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: Kami pernah berkata sebe-


lum tasyahhud itu diwajibkan atas kami sbb.: ”ASSALAAMU
KSEI
KI Ad 4. z
E ES
Lt PL 4 FA gg
GAN 'ALALLAHI, ASSALAAMU 'ALAA JIBRIELA WA MIEKAAIE-
LA”, lalu Rasulullah saw. bersabda:”Jangan kamu mengatakan
AC2g begitu, tetapi katakanlah ”ATTAHIYYAATU LILLAAHI” dan ia
sebutnya (dst.). (HR Daraguthni, dan ia berkata: sanadnya shahih).
-l aga 1 9

1003. Dan diriwayatkan oleh Nasai seperti Muslim, tetapi ia


menakirahkan 'SALAM' dan menyebut: "WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAN 'ABDUU WARASUULUHU.” .

Penjelasan:
226 KOE TRA LON a10) PP.
Syarih berkata: 'Ulama-'ulama berbeda pendapat tentang keuta- z
an YI Sa ELAKS A0
maan tasyahhud. Imam Syafi'i dan sebagian murid-murid Imam Malik
berpendapat, bahwa tasyahhudnya Ibnu 'Abbas itu lebih utama MENGAN cai
karena terdapat tambahan kata "AL MUBARAKAATU"”. |
Sedang Abu Hanifah, Ahmad, umumnya ahli figh dan ahli hadits, 1005. Dan dari "Umar bin Khath-thaab, ia berkata: Tidak cukup
mengatakan: bahwa tasyahhudnya Ibnu Mas'ud itu lebih utama. shalat kecuali dengan tasyahhud. (HR Sa'id dalam sunannya, dan
Dan Imam Malik sendiri mengatakan: Bahwa tasyahhudnya Bukhari dalam tarikhnya).
Umar ibnul Khath-thaab itu lebih utama, karena diajarkannya kepada
orang banyak dari atas mimbar.
Penjelasan
Imam Muslim mengatakan: Orang-orang sudah sepakat terhadap
An Nawawi berkata: Pendirian Abu Hanifah, Malik dan umum-
tasyahhudnya Ibnu Mas'ud, karena para shahabatnya satu sama lain
tidak menentangnya. Sedang tasyahhud lainnya masih diperselisihkan
nya ahli fiqh, bahwa dua tasyahhud itu sunnat. Tetapi diriwayatkan
dari Imam Malik, ia mengatakan bahwa tasyahhud di tahiyyat akhir itu
oleh shahabat-shahabat Ibnu Mas'ud.
wajib.
Dan berkatalah Imam Nawawi: Para 'ulama telah sepakat tentang
Syarih berkata: Orang-orang yang mewajibkan tayahhud di
bolehnya semua tasyahhud itu, ya'ni tasyahhud yang memang diriwa-
tahiyyat akhir itu berdalil dengan hadits yang mengatakan: ” Apabila
yatkan dari jalan yang sah.
salah seorangdi antara kamu duduk dalam shalat, maka bacalah:
”ATTAAHIYYATU ....”, dan dengan haditsnya yang "menyuruh
diajarkannya tasyahhud itu kepada orang banyak”, juga beralasan
36. BAB: TASYAHHUD DALAM SHALAT ADALAH WAJIB
dengan perkataan Ibnu Mas'ud: "Bahwa kami pernah mengatakan
.... sebelum tasyahhud itu diwajibkan atas kami”.

MEN ARENA AAA


IL wi,
AN IE
SSKe Aa EPI
Tah DARI DUA 2 nb 5 Sedang Mushannif sendiri mengatakan: Ini menunjukkan, bahwa
tasyahhud itu diwajibkan atas mereka.

576
577
IEEE Na E TPA
37. BAB: ISYARAT DENGAN TELUNJUK DAN CARA EL a ea
NA a NAN PA
MELETAKKAN DUA TANGAN
i Lag A
2113ud | 22 3 eL
dg Sa
lo
Ka GOA Jaan NP Mana IBAN EunEK AA
PPS a L Fa Al IGK o »

1008. Dan dalam satu lafazh: Adalah (Rasulullah saw.) apabila


N 27 Aga Sr L£ PEP Z
PAI Se NIE AI
59 TAG
Sada, lêsBRAa
fs is
FAE- duduk dalam shalat, ia meletakkan telapak tangannya yang kanan di
22 99 PAN
Ar DA

y 4 KAN i Pcd Pan 2P Fisy!


atas pahanya yang kanan, dan menggenggam semua jari-jarinya, lalu
SEE
agak
2A 4
KIAS,

AE
g |
gen
TANG

PAN EraS TF ni 43. 7 E? P pa


a Ya
ia berisyarat dengan jarinya yang terletak sesudah ibu jari. Dan ia
meletakkan telapak tangannya yang kiri di atas pahanya yang kiri.
/ 1
Jo - PAN sh Ae 4
ae AA aan aa dèn(dalan gang (HR Ahmad, Muslim dan Nasai).
SIN AA Poto» í
Penjelasan:
1006. Dari Wail bin Hujr, sesungguhnya Perkataan “Kemudian ia duduk dan membentangkan kakinya
i :
sifat shalatnya Rasulullah Waga sbb.: apa yang kiri sambil meletakkan telapak tangannya yang kiri di atas paha
1 Na Ei
bentangkan kakinya yang kiri, dan meletakkan telapa dun lututnya yang kiri, sedang batas sikunya yang kanan di atas
k tangannya ca
kiri di atas pahanya dan lututnya yang kiri pula, pahanya yang kanan” itu, Syarih berkata: Perkataan "batas sikunya"
sedang batas ia 4
yang kanan di atas pahanya yang kanan, kemudian itu ialah ujungnya. Sedang yang dimaksud — seperti yang dikatakan
ia menggen i
dua jari-jarinya dan dibentuknya menjadi satu lingka dalam syarah Al Mashaabieh — yaitu: meletakkan tulang sikunya yang
ran meea i
mengangkat jarinya itu, maka kulihat dia menggerak- seolah-olah seperti kepala tonggak itu.
gerakkann ad 4
berdo'a dengannya. (HR Ahmad, Nasai dan Abu Daud). Ibnu Ruslan berkata: Ujung siku pada perbatasan lengan itu
“d
diangkat dari pahanya schingga sedikit terangkat seperti tonggak di
atas tanah, sedang ujung bagian dekat telapak tangan diletakkan di
d
LAU , |) atas ujung paha yang sebelah kanan. la berkata: Hadits ini menun-
AA GA NG MN NA A
jukkan disunnatkannya meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut
LELLA UN ad
| EAS = agrs, ketika duduk tasyahhud, Dan ini sudah ijma’.
ARI AK
EERST LGA
PAT LNG
AN Murukaurid Syah berkata: Isyarat dengan jari (telunjuk) itu
GK IMA TEMA CN KA Yaa talah ketika membaca “ILLALLAH” dalam tasyahhud *). Sedang Nawa
KA 4 KE SES ES NT wi berkata: Disunnatkan pandangan mata tidak melebihi batas isyarat-
nya itu.
1007. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
apabila duduk dalam shalat, ia meletakkan kedua tangannya di atas Ibnu Ruslan berkata pula: Isyarat dengan telunjuk itu mempunyai `
kedua lututnya dan 1a mengangkat jarinya yang kanan yang terletak hikmah, bahwa yang disembah itu adalah tunggal, sehingga antara
sesudah ibu jari itu, maka ia berdo'a dengannya. Sedang tangannya perkataan, perbuatan dan keyakinan (agidah) bersatu dalam bertauhid
yang kiri di atas lututnya yng kiri pula, , ia bentangkan jari-jarinya kepada-Nya.
jarinya itu
atas lututnya. (HR Ahmad, Muslim dan Nasai). ig Bi

-
ANA SANAHN
Srani ES
PAT AA A
VIKL AIRIS
KA *) Yang betul isyarat dengan telunjuk itu boleh di awal, di tengah dan di akhir, karena
riwayatnya muthlaq (Pent.)

578 :579
38. BAB: BERSHALAWAT KEPADA RAS GK,
ULULLAH SAW
í Aw éAGE RtA aa)
>
Pe E L AAEEA
0. SOK A
Ka NgIE TESEI EÍS
Ah 2
4 beg get Z z

Pera
LP LET ARIP AR AINO LAH
SANGA aa A ANGGE A E Arar ah" “png PG paka TA RA CD KAA
EN
ag
BIAN KALIAN NE
E CI IEE Sp
<. O as AICA5.
IEKA Ee
ae “DJ
MELCI EE n DAI re oh A , AtNan KIR JALANAN ES de
S EN NG
LA NANEKN
LN, 703 29 ea s

EEE AETA IA An
aa P B NCE
i1 aga 4 7 C r -
ai

:
ESEK 7 a NY ANA KA CG Aa GL MA 7,
1011. Dan dari Ka'ab bin Ujrah, ia berkata: Kami pernah
ada aka a LI A EE AN bertanya: Ya Rasulullah! Kami sudah tahu — kami sudah mengenal

<
bagaimana (bunyi) salam atas Engkau, tetapi bagaimanakah (bunyi)
1009.
shalawat atas engkau? Nabi menjawab: “Katakanlah: ”ALLAHUM-
Dari Abi Mas'ud, 1a berkata: Rasulullah
Fita naa, kami, yang
s
waktu itu kami .sedang ME an MA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD ... dst.” (HR Jama'ah, kecuali
gan $ a'a bin 'Ubadah, lalu Basyir bin Sa'ad
berkata ke adanya: Tirmidzi, ia berkata dalam haditsnya itu “ALAA IBRAHIEM”
ami diperintah untuk bershalawat
untuk engk
au, mak bag Tea dalam dua tempat, tanpa menyebut ”AALI IBRAHIEM”.
kami harus bershalawat untuk engk
au itu? Abi A. ee
Rasulullah saw. kemudian diam, sehi
ngga kami merasa lebih rai NG 2/9 KA Ca oge R
seandainya Basyir tidak bertanya. Kemudian Rasulull maa AI sfa gA
NN
a La
da: "Katakanlah: ALLAAHUMMA SHALLI "ALIA. ah go sa H0 3 A PA
Ih da ake a Mun WA KANGA LAN LA LARA MENGA

|
Kai MUH AMMAD, KAMAA SHLLAITA ba Pa PAKA eja
AHIM, WABAARIK
WA 'ALAA AALI MUHAMMAD, HAMMA un IR ORI PENI ho 74, Tg ILAR 7 y 2?
KAMA BARLOS JE Jenaka AE mM Dad. Nadi ANAN
AALI IBRAAHIM, INNAKA HAMIDU
N MAJIED (Ya Tuh H n
FAN, Ae NA
arab AJ A PA GUNG
curahkanlah rahmat atas Muhammad
dan keluar a M ha E aa pk “sa 9 As AN Ie Tea
Ai kaa r telah curahkan rahmat itu TAN: ila
r » dan berkatilah Muhammad dan kelua ren
rga Muh, 1012. Dan dari Fadlalah bin 'Ubaid, ia berkata: Rasulullah saw.
gamana Engkau telah berkati kel
Engkau adalah Maha terpuji dan Mab
i Da fara pernah mendengar seorang laki-laki berdo'a dalam shalatnya, tetapi ia
a aka) naga aa ah tidak bershalawat atas Nabi, lalu Nabi bersabda: "Orang ini tergesa-
seperti yang telah kamu ketahuinya.” (HR
Ahmad MuslimIN Wan gesal, maka dipanggilnyalah dia, lalu Nabi berkata kepadanya — atau
Tirmidzi. dan Tirmidzi mengesahkannya).
i D niii kepada lainnya : "Apabila salah seorang di antara kamu hendak
bershalawat, maka mulailah dengan memuji Allah dan menyanjung-
La
PAN GA a AAL KA
Ne pana 2 NGA Am AA Nya, kemudian bershalawatlah atas Nabi saw. kemudian berdo'alah
NG KANA N sesudah itu sesukanya.” (HR Tirmidzi dan disahkannya).
cesa
Penjelasan:
1010. : D an bagii Imam Ahmad dalam
| Pe
satu lafazhna
yang lain Syarih berkata: Perkataan dalam hadits “Katakanlah” itu, menun-
seperti itu juga, b tetap
a i padan ya ada kata-kata: Baga
bershalawat untukmu jika kami hendak i i < jukkan wajib bershalawat atas Nabi sesudah tasyahhud. Tetapi Jumhur
bershalawat dalam aa berpendapat tidak wajib.
580
581
Akhirnya Syarih berkata: Wal hasil, bagi kami tidak ada dalil
yang tegas yang menunjukkan wajib. Seandainya ada, maka tidak TIHI, KAMAA SHAILAITA 'ALAA AALI IBRAAHIEM,
diajarnya ”bershalawat” orang yang kurang beres shalatnya itu, lebih- WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA AZWAAJIIHI WAD-
lebih berikut penegasan Nabi saw.: ” Apabila engkau telah mengajar- ZURRIYATIHI, KAMAABARAKTA ALAA AALI IBRAAHIEM
kan itu, maka telah sempurnalah shalatmu” itu, cukup dapat dijadikan INNAKA HAMIEDUM MAJIED.” (HR Ahmad, Bukhari dan
sebagai garinah untuk membawa hadits tersebut kepada arti "sunnat”. Muslim).
Perkataan: "Nabi saw. mendengar seorang laki-laki berdo'a dalam
PS AAA NAK AN PN TER =NNO
shalat, tetapi tidak bershalawat atas Nabi, lalu Nabi saw. berkata:
Har SEK GALANG
Larga NN
=IAS NYI
Orang ini tergesa-gesa” itu, Syarih berkata: Bahwa perkataan: "Orang “Sg? -Z y

SAYANG
ADRS 7, 4
ini tergesa-gesa” itu, ya”ni: berdo'a sebelum didahului dengan shala-
wat. Jadi di sini menunjukkan, bahwa dalam berdoa itu harus

KAKI
CNG Ar

E Ka A
2 3 - a Loser FR Z A
A;
didahului dengan shalawat, sebagai wasilah terkabulnya do'a itu.
- >
Mushannif juga berkata: Hadits ini dijadikan dalil oleh orang yang
menganggap, bahwa shalawat atas nabi itu tidak wajib, karena orang
ir i
aia
7 E:ar
a KL NY al
KP MANI

yang meninggalkannya itu tidak disuruh mengulanginya. Diperkuat


dengan hadits Ibnu Mas'ud, sesudah menyebutkan tentang tasyahhud 1015. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda:
lalu ia bersabda: | "Siapa yang suka ditimbang dengan timbangan yang sampurna--apabi-
la ia bershalawat atas kami - maka katakanlah: "ALLAHUMMA

ANENG Ny
SHALLI 'ALAA MUHAMADIN NABIYI, WA AZWAAJIHI
UMMAHAATIL MU'MINIEN, WADZURRIYATIHI, WA AHLI
BAITIHI, KAMAA SHALLATTA 'ALAA IBRAAHIEMA, INNA-
1013. Kemudian hendaknya ia memilih dari do'a yang ia sukai. KA HAMIEDUM MAJIED”, (Ya Tuhanku! Curahkanlah rahmat
atas Nabi Muhammad, isteri-isterinya yaitu ibu-ibu bagi orang-orang
mu'min, dan anak cucunya dan ahli baitnya, sebagaimana Engkau
39. BAB: DALIL YANG DIJADIKAN ALASAN UNTUK telah curahkan rahmat kepada Ibrahim. Karena sesungguhnya Engkau
MENAFSIRI ”AALIHI” DALAM SHALAWAT adalah Dzat yang Muha terpuji dan Maha agung). (HR Abu Daud).

aaa”
Na KPN
Penjelasan:
mg TAN = Ar 2 Syurih berkata: Hadits ini dijadikan hujjah oleh segolongan
`
Uluma, bahwa perkataan "AAL” itu ialah istri dan anak cucunya.
- Gak LL Ang AL
WETE Dasarnya yaitu, bahwa Nabi menetapkan isteri dan anak cucunya itu
KOK JIS pon 22
Unaaha
Pa PLAI GL,
ke tempat "keluarga Muhammad”.
aa
Lag SA
JEG
TAI LA 7
233
Kpr LOL
(A3 DAA
PEI Ar T, wi ola

Mede KAKI 40. BAB: DO’A DI AKHIR SHALAT

Ia Dere pas AAL,


1014. Dari Abu Humaid As Sa'idie, sesungguhnya mereka (para
shahabat) bertanya: Ya Rasulullah! Bagaimana kami bershalawat atas
KE Ga SAN ln AI TE TeEKA
ee ANE oa

-12 2 AR KLeo LL ND Bana LA


engkau? Nabi menjawab: “Katakanlah: ALLAHUMMA SHALLI
KBS AN EA ESA gag ANSep
'ALLA MUHAMMAD WA'ALAA AZWAAJIHI WADZURRIYA-
à SA PA Ira ERA CAN
SAN A
SALE ELR ob e JS
WS
582
583
1016. Dari Abi Hurairah, ia berkata: Telah be
saw.: ”Apabila salah seorang di antara kamu sudah perre Dalam Bukhari dikatakan:
bahaa
akhir, maka minta perlindunganlah kepada Allah dari empat
kak A
yaitu: dari siksaan neraka, dari siksaan kubur, dari
Sabda Atu
hidup dan mati dan dari kejahatan Al Masih Dajjal ” (HR Pela LONE AP TEA £ 224,32
J at, 3
kecuali Bukhari dan Tirmidzi). : a
NASA
PARE zNG,
2x7 LK LAA
MD AREL as gg DAN Mata aa
PER IYL g e
WANGEN -yAV
ELAT LACA
ta BAGS
GAA EAEE
Artinya: Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw.: Alang-

JE A a
Ka Y D ERILE
Nan C PAL
aN Ey gr

BA
- Ta

Oa
2, 2 2 ar?

5 y Sa
kah banyaknya engkau minta perlindungan dari hutang? Jawab
Nabi: “Karena seseorang itu apabila hutang, lalu ia berbicara,
RPA ASUI Ara -
BAGAN3 AKA-
A

Aa maka dusta dan apabila berjanji (mesti) menyalahi.”

1017. Dan dari 'Aisyah, ; sesungguhn 41. BAB: SEJUMLAH DOA-DOA DARI NABI DALAM SHALAT
N i i i
Pae panat sbb.: "ALLAHUMMA INNIE N
a
Gegana
BIL QABRI, $ WA A'UUDZU BIKA MINFITNATIL
MASIEHID DAJJAL, ; WA A'UUDZU BIKA MI F
LI A A SABA
PAE VENA
A0 w
N SA
NI GIS KT I
AL Sab II? D74
MANI A WAFITNATIL MAMAATI, ALLAHUMMA F y PL 2 s Jual
aan Anta NA ne ane an
Ae BIKA MINAL MAGHRAMI WAL MA'TSAMI”, (Ya
Tuhankyj TA La KAG MAA A TINA 2,
A3
EA
SN PNG
“6 Baja
sunggyhnya aku minta perlindungan kepada-Mu dari siksa
dap aku minta perlindungan kepada-Mu dari godaan Al Masih
kubur
Dajjal,
NGE AAA
an aku minta perlindungan kepada-Mu dari cobaan hidup
dan Aha Pa Lana PT SN
yana mah, ya pahaku. Sesungguhnya aku minta perlin
dungan
EAH
epada-Mu
A dari berhutangang dan berb uat dosa). (HR Jama’aK h kecuali i
1018. Dari Abubakar Siddiq, sesungguhnya ia pernah berkata
kepada Rasulullah saw.: Ajarlah aku do'a yang perlu kubaca dalam
shalntku, muka bersabdalah Nabi: ”Bacalah: ALLAAHUMMA
Penjelasan:
S Syarih berkata:
INNIE ZHALAMTU NAFSIE ZHULMAN KATSIERAA, WA
| : Perkataan
Pe ”berlind ung dirilah”,
iri
dijadikan dalil atas wajibnya minta perlindungan. Yang sm
perintah ini LAA YAGHFIRUDZ DZUNUNBA ILLAA ANTA, FAGHFIRLIE
ya 3 MAGHFIRATAN MIN 'INDIKA, WAR HAMNIE, INNAKA
demikian, yaitu sebagian golongan zhahiriyah. ")
y ANTAL GHAFUURURRAHIEM. Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku
Y Ibnu Dagiegil 6 “Ied berkata:
: : Bahwa yang disebut
i 'godaan hidup' telah banyak berbuat dhalim terhadap diriku sendiri, sedang tidak ada
itu ialah apa saja yang dihadapi oleh manusia diwaktu hidup kan yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu
bentuk godaan dunia, syahwat dan kebodohan, dan yang paling besar ampunilah aku satu pengampunan dari sisi-Mu, dan kasihanilah aku,
r Allah melindungi — yaitu persoalan akhir hayat ketika akan karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha pengampun lagi
maha penyayang.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Perkataan Nabi saw. ”... maghram”, yaitu: hutang

L Bat Pd Pen > a 2 ya,

ES NA
PAN G
Yaitu golongan yang memaham ayat dan hadits menutut
dhahirnya saja. (pent.)
ET AN baANJan Ga Jêpan) at
584
585
Dg Oa =? PANA 298 o KL ANS dg LAI yA PLAN,
NN
AG Pd PA a NIL LPS KP”
PAN as
j gy

TI ANIon aa 2903 “Aug


r
pandhapi BJ
r “ ng GN YA gpING G3 n
EPPO LR. $ IL AG, FEIRAS A 58 PA AD
3A AS) AL SIDA ebun anga) Yes coaig Jala ajara YA TK :
nba

1019. Dan dari 'Ubaid bin Al Oa'ga”, ia berkata: Ada seorang 1021. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw
laki-laki menghaturkan kepada Nabi saw. — padahal ia shalat — lalu ia pernah berdo'a dalam sujudnya: ”ALLAAHUMMAGHEFIRLIF
berkata dalam shalatnya itu: "ALLAHUMMAGHFIRLIE DZAN- DZANBIE KULLAH, DIOOAHU WA JILLAHU, WA AWWA-
BIE, WA WASSILIE FIE DAARIE, WA BAARIKLIE FIEMAA LAHU WA AAKHIRAHU, WA 'ALLANIYATAHU WA SIRRA-
RAZAOTANIE.” "Ya Tuhanku! Ampunilah dosaku, luaskanlah HU”. "Ya Tuhanku! Ampunilah dosaku semuanya, yang kecil maupun
rumahku dan berkatilah apa yang telah Engkau berikan kepadaku itu” yang besar, yang terdahulu maupun yang terakhir dan yang terang
(HR Ahmad). maupun yang tersembunyi.” (HR Muslim dan Abu Daud).

BAG MT EEI NAT T Sla


N ILIRI
SEK
An
ab ae e E AE
GL AA Wu An Sek PI MB YY

- yg.
-— .

29 Ht DA
AAS Gu ALAN Jya) STEE nS AT PN NG a A Ed ae AK NS
a ANN Bak £ Pee

CIK OREU VAA NTE


LA APA 230 z, sr? ngah EIR a D
TING LES 37 ng A -“ mg 27 AMI = P

ie N E CU
D AIE a Z [AA g7 LL SL nh 3 À >
E NG. s DAE RA m pB
NO WAN AK
E NA AL
EET IA
NYA NA Ln
ET
OA
MN LAN MA TEAGa AMA A ABK EU
A 55 7
Sa 23 Saga L 5 AM
r | AW A
w7
|
AN
2 |
TEK
|
ENENG
(0 Mana
AKI
Nam

2 4 ya $ Po Lan ya 3 ig PATH BG L
1020. Dan dari Syaddad bin Aus, sesungguhnya Rasulullah saw. IG AIEN »
BIN ag Gad
M
a yang
PA
pernah berdo'a dalam shalatnya itu: "ALLAHUMMA INNIE AS- ANI AIR A LENG IP Gal GN R Ina PSA
PAN IA AE EAT pg = ap
ALUKATSTSABAATA FIL AMRI, WAL 'AZIEMATA 'ALAR- PA $
P A
RUSYDI, WA AS-ALUKA SYUKRA NIMATIKA WA HUSNA dea acr
'IBAADATIKA, WA AS-ALUKA QALBAN SALIEMAA WA
LISAANAN SHAADIOAA, WA AS-ALUKA MIN KHAIRI MAA
TA'LAM, WA A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA TA'LAM, 1022. Dan dari “Ammar bin Yasir, sesungguhnya ia pernah
WA ASTAGHFIRUKA LIMAA TA'LAM”. "Ya Tuhanku! Sesung- shalat dengan singkat sekali, lalu para shahabat mengingkarinya, maka
guhnya aku minta kepadamu ketetapan dalam urusan, dan kesung- berkatalah Ammar: Bukankah aku sampurnakan ruku' dan sujud?
Mereka menjawab: Betul. Ammar berkata lagi: Bukankah aku juga
guhan dalam pimpinan, dan aku minta kepada-Mu untuk dapat
menyukuri ni'mat-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan baik, dan berdo'a dalam shalat itu dengan do'a yang pernah diucapkan oleh
Rasulullah saw. yaitu: "ALLAAHUMMA BIILMIKAL GHAIBA
aku minta kepada-Mu hati yang selamat dan lidah yang benar, dan aku
WA OUDRATIKA, 'ALAL KHALOI, AHYINIE MAA 'ALIMTAL
minta kepada-Mu kebaikan yang Engkau k-tabvi, dan aku minta
perlindungan kepada-Mu dari kejahatan yang Engkau ketahui, serta HAYAATA KHAIRAN LIE, WA TAWAFFANIE IDZAA KAA-
aku mohon ampun kepada-Mu terhadap dosa-dosa yang Engkau NATILWAFAATU KHAIRAN LIE. AS-ALUKA KHASY-YATA-
ketahui.” (HR Nasai). KA FIL GHAIBI WASYSYAHAADATI, WA KALIMATAL

587
586
Nabi
HAQQI FIL GHADLABI WARRIDLAA, WAL QASDHDA FIL 1024. Dan dari "Aisyah, sesungguhny ia pernah kehilangan
nya dengan tangan nya dan
FAQRI WAL GHINAA, WA LADZDZATANNADHARI ILAA anw. dari tempat tidurnya, lalu ia sentuh
waktu itu ia sedang sujud dan
WAJHIKA, WASYSYAUQA ILAA LIQAAIK. WA AUUDZU tangannya itu memegang Nabi — padahal
NAFSI E TAOW AAHA A,
BIKA MIN DLARRAA MUDLIRRATIN, WA MIN FITNATIN la membaca: "ALLAAHUMMA A'THI
ANTA
MUDLILLATIN. ALLAAHUMMA ZAYYINNAA BI ZIENATIL WA ZAKKIHAA ANTA KHARUMAN ZAKKAAHAA,
”Ya Tuhank u! Berila h diriku
IEMAANI, WAJ-ALNAA HUDAATAN MUHTADIEN.” ”Ya WALIYUHAA WA MAULAAHAA".
baik
Tuhanku: Dengan pengetahuan-Mu akan perkara ghaib dan kekuasa- supaya tagwa dan sucikanlah dia, karena Engkau adalah sebaik-
-an-Mu terhadap makhlug itu, hidupkanlah aku yang kiranya Engkau yang menyucikannya. Engkau adalah pengurus dan pelindungnya!
ketahui, bahwa hidupku itu lebih baik, dan matikanlah aku kalau (HR Ahmad).
sekiranya kematianku itu lebih baik. Aku mohon kepada-Mu untuk
dapat takut kepada-Mu di waktu sembunyi maupun diwaktu terang,
gr z A Bawa
beromong yang baik di waktu marah ataupun di waktu senang, berlaku Bh WA LAKAR
AS A3 AYo
2. £ ~Á 32,3
sederhana di waktu miskin dan kaya, kesenangan melihat wajah-Mu
Il 3 Jaa Jad bet? GO
N E
VAS
dan rindu untuk bertemu dengan-Mu, dan aku minta perlindungan
Ds E
ags
SO, RL GI
SI s GR a AnAER AA ng GTA

kepada-Mu dari kesusahan yang membahayakan dan dari cobaan yang


menyesatkan. Ya Tuhanku! Hiasilah kami dengan perhiasan iman, dan ngo ICA gape KIEoROA R? ANDA CINTA
jadikanlah kami sebagai pembimbing yang terpimpin!” (HR Ahmad NAN LA NE AA NA
ArT A (Aa ye oko sor
dan Nasai). 2 s ap” ofo

BA AA VABI
I A AYLA,
1025. Dan dari Ibnu "Abbas, sesungguhnya Nabi saw. pernah
Ar
sj
lea
-
EIL LSN
LINK ALL

NE
$
YENI
7
4
A
$
BALIA AT IYA ANE
PNG NA
AAS
AANGA
Pe
SS,
NY
PRI
shalat, lalu dalam shalatnya — atau dalam sujudnya itu — ia membaca:
“ALLAHUMMAJ'AL FIE QALBIE NUURAN, WA FIE SAMJE
NUURAN, WA FIE BASHARIE NUURAN, WA 'AN-YAMIENIE
NUURAN, WA ’AN SYIMAALIE NUURAN, WA AMAAMIE
NUURAN, WA KHALFIE NUURAN, WA FAUQIE NUURAN
1023. Dan dari Mu'adz bin Jabal, ia berkata: Rasulullah saw. WA TAHTIE NUURAN, WAJAL LIE NUURAN - atau -
pernah bertemu aku, lalu ia bersabda: Sesungguhnya aku wasiatkan WAJ'ALNIE NUURAN.” ”Ya Tuhanku! Jadikanlah cahaya dalam
kepadamu kalimat-kalimat yang perlu engkau baca dalam setiap hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku,
shalat, yaitu: ”ALLAAHUMMA A'INNIE 'ALAA DZIKRIKA cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya di depanku, cahaya di
WASYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIKA”. ”Ya Tuhanku! belakangku, cahaya di-atasku, cahaya di bawahku dan cahaya untukku
Bantulah aku untuk dapat mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu — atau ja berkata — dan jadikanlah aku bercahaya.” (HR Muslim,
serta beribadah kepada-Mu dengan baik.” (HR Ahmad, Nasai dan secara ringkas).
Abu Daud).
Penjelasan:
Pa NG JIKA -
a rra BLI TAI NI GEN a Kahi TEN. Perkataan "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah banyak berbuat
Pai aah dhalim terhadap diriku” itu, Syarih berkata: Bahwa kata ” K
pe ALI Anang Pte AAA, KA memakai 'tsa' (= kaTSIEran ), dan ada pula
ini diriwayatkan ada yang
TOAD[4 "PK ne apr aa AT
a
yang memakai 'ba' (= kaBlEran = besar). Oleh karena itu Imam
PAR agan Aer EE Sa Nawawi berkata: Sepatutnya dipaCukan antara kedua riwayat tersebut,
ja? A

2)

589
588
berkata: Aku
sehingga pehy ”KATSIERAN KABIERAN”. Tetapi Syekh Izzuddin 1027 Dan dari “Amir bin Sa'ad dari ayahnya, ia
memberi salam ke kanan dan ke kiri
yss mah melihat Na bi saw.
bin Jama'ah mengatakan; Sepatutnya dua riwayat itu dipadukan, Nasai dan
tempo-tempo dibaca dengan "tsa” yaitu "KATSIERAN” dan tempo-
lalu sehingga terlihat puti h-putih pipinya. (HR Ahmad, Muslim,
tempo dengan ba’, yaitu: "KABIERAN”. Maka jika orang yan Ilmu Majah).
AN itu Naa dua kali dengan dua riwayat tersebut, berarti
dia
aan
elah mengucapkan menurut apapa yang
yan pernah diucapka
i nn Nabi
Nabi saw. NE Y 3 PECAH
r
> :
pa LAADA BONAMBI
AN ja?E AK ME USA 069 NYA
AN š z ` br Pa 5 £ 9
A
1 Ig 4
a re KRIISKA TE
Tetapi i apabila ia membawakan a pa yang disebutk
i an oleh Nawawi Ç, pennarA e 3

3
-
|
=

ida ASAH AN Le AMAL 796 z


itu, berarti belum mengikuti sunnah nabi, k i ti
ea LK TANYA
SS AGEN SANG LIA
G mAh
jap
capkan demikian. Selesai. abah yea AN AAN
RA
N:
Namun a
dalam Al Ikhtiyaaraat dikatakan: : D Dua lafazh "KABIE- Na” III] I op La EGI E
A1 NIPAH A NAK SADA KK
RAN dan KATSIERAN” itu tidak boleh dihimpun, bahkan 2 Uk jet Aa Xb
SAKA
haruslah dikatakan ini sekali dan itu sekali. | i RA - KA “3
TIA
Aur PKK
PERANG TPA
|
N Syarih selanjutnya berkata: Hadits ini menunjukkan diperintah
do a ini dalam shalat tanpa menegaskan tempatnya. Tetapi Ibnu
Dagiegilied berkata: Barangkali yang utama ialah dalam salah satu apabila
100A. Dan dari Jabir bin Sumurah, ia berkata: Kami
dari dua tempat, yaitu diwaktu sujud atau tasyahhud, karena meman
Rasulullah saw. memerintahkan berdo'a pada dua tempat ank shalat bersama Rasulullah saw. — selalu — mengucap ” ASSALAAMU
Dan Imam Bukhari telah memberi isyarat tentang tempat do'a terse- "ALAIKUM WARAHMATULLAH” - "ASSALAAMU'ALAIKUM
but, kemudian ia menyebutkan "bab do'a sebelum salam”. WARAHMATULLAH” = dan ia berisyarat dengan tangannya ke dua
sampingnya — maka bersabdalah Rasulullah saw.: Mengapa kamu ber-
isyarat dengan tanganmu seperti ekor kuda larat, sesungguhnya hanya
di
42. BAB: KELUAR DARI SHALAT SEBELUM SALAM cukup salah seorang dari antara kamu itu meletakkan tangannya
ntas pahanya lalu beri salam kepada saudara nya yang berada di kanan
dan kirinya.” (HR Ahmad dan Muslim).
Pa
KaUPBING KIR GG LAN PD AN A
PAS SA ya
CAN CN AA AE NYA
A
5739 NYA
»
Dan prore k KAL AN > PA KING z GZ Ar
ERGER aE RAIE DERG S
AAE m3

AAN AEE
F Py ye E

EEA BL
A os 3 KAL Na Ka
ag
nol

SE e
| AG Popo . A AA . . e

1026. Dari Ibnu Mas'ud, sesungguhnya Nabi saw. biasa memberi Na NENGGE né
salam ke kanan dan ke kiri dengan ”ASSALAAMU 'ALAAIKUM.
WARAHMATULLAH”, sehingga terlihat putih-putih pipinya. i029. Dan dalam satu riwayat: Kami pernah shalat di belakang
(HR Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi). Nabi saw., lalu ia bertanya: ”Mengapakah mereka beri salam dengan
tangan mereka seperti ekor kuda larat? Sebenarnya hanya cukup bagi
pnp RI BG NABI AL BNI nih NG » Pan Gate Dah
salah seorang di antara kamu itu meletakkan tangannya di atas
NA | ae =
MAN ap ANV pahanya kemudian membaca ” ASSALAMU'ALAIKUM” — ”ASSA-
dok z PAS
LAAMU'ALAIKUM”. (HR Nasal).
RUN IA Pot oEGA EL AN AI
w La

s r
591
590
TAGKAN
YAN YAA IÉ
ka ng 3 Lo D 2. Z p

EE ta a

SN j
dari sebagian ulama-ulama dhahiri, dan begitu
Hadawiyah.
juga pendapat Al

Pata u IE ANIS NA
AE AT (EKALXA
Perkataan ”ke kanan dan ke kiri” itu, menunjukka
dan ke sebel ah kiri. Dan
n diperintah
menunjukkan
salam itu ke sebelah kanan
eh ke kanan dan ke kiri itu.
1030. Dan dari Samurah bin Jundab, ia berkata: Rasulullah saw. juga, atas kesungguhan menol
menoleh ke kanan
telah menyuruh kami beri salam kepada imam-imam kami dan supaya Nasai menambahkan, maka ia mengatakan: Ia
dan menoleh ke kiri
. sebagian kami beri salam kepada sebagiannya.” (HR Ahmad). hingga terlihat putih-putih pipinya yang kanan
lingga nampak putih-putih pipinya yang kiri.
seperti
Perkataan "SYAMUSYUN” jama'nya: Syumuusy, begitu
APA KERA ANNAL wWGIL Ca MEN YA tidak mau
CAES gl AkaSolNY larat yang
yang dikatakan Syarih. Yaitu: Binatang yang
270 dinaiki oleh penunggangnya. Dan bisa juga, manusi
a yang perang ainya
LAAL DA p
sangat sukar dikendalikan.
AIKUM”
Perkutnan "Kemudian mengucap ASSALAAMU'AL
hadits ini sebaga i menun jukkan,
1031. "Dan Abu Daud juga meriwayatkan dengan lafazh sbb.: iiu, Ibnu Taymiyah berkata: Bahwa
"WAR AHMA TUUL LAH” ,
Kami diperintah untuk menjawab salam imam, dan supaya.kami saling apabila seseorang tidak mengucapkan
cinta mencintai, dan sebagian kami beri salam kepada sebagiannya. dianggap telah cukup.
supaya beri
Perkataan "Rasulullah saw. memerintahkan kami
kami” itu, Syarih berkat a: Maksu dnya yaitu
NGA LG ena, GL MTA ange kalam kepada imam-imam
Si MAGANG DN kita harus menjawab salamnya imam.
si ma'mum itu
Manga ae MBEN Murid-murid Syafi'i berkata: Ini, kalau sekiranya
AP PIL AN SAI Polos dan | berada di samping kanan imam, maka ia berniat menja
wab salamnya

PANEN NGANG
Lah
di sebela h kirinya,
LA? Aa itu pada waktu ia salam kedua. Dan jika ia berada
salam pertama.
maka ia berniat menjawab salam imam itu pada waktu
tetapi niat dalam
Dan kalau dia lurus dengan imam, maka terserah,
1032. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda: salam yang pertama itu lebih baik.
kepada
”Mengeraskan salam itu sunnah”. (HR Ahmad, Abu Daud, dan diri- Perkataan "Dan hendaknya sebagian kita beri salam
i dalam shalat dan di luar shalat.
wayatkan juga oleh Tirmidzi secara mauguf, dan ia mengesahkannya). sebagiannya” itu, kelihatanny meliput
asnya, hanya dalam shalat. Termas uk
. Ibnul Mubarak mengatakan: Maksudnya tidak terlalu meman- Akan tetapi Al Bazzar membat
kepada ma'mum , dan ma'mu m kepada
jangkan. di sini ialah salamnya imam
n mereka
imam serta salamnya orang-orang yang mengikuti sebagia
juga (ada suatu dalalah ) untuk bercint a dan
Penjelasan: atas sebagiannya. Dan
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan diperintahkan dua kasih sayang.
kali salam. Tetapi Ibnul Mundzir berkata: para "ulama sudah ijma” Perkataan "Mengeraskan salam itu sunnah” itu, ibnu Sayidinnaas
salam
bahwa shalatnya orang yang mencukupkan satu kali salam itu boleh. berkata: Ulama-ulama berkata: Disunnatkan membunyikan
saya tidak tahu
Namun Thahawi dll. menceritakan dari Al Hasan bin Shalih, bahwasa- dengan sederhana, tidak kelewat memanjangkannya itu
nya dia mewajibkan dua salam itu kedua-duanya, dan ini adalah satu adanya perselisihan di antara 'ulama.
riwayat dari Imam Ahmad. Dan ini pula yang dikatakan oleh sebagian Tirmidzi pun berkata: Dan begitulah yang disunnatkan oleh ahli
murid-murid Imam Malik, dan juga yang dinukil oleh Ibnu 'Abdil Bar ilmu.

592 593
Dan diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha'i, bahwa ia berkata:
kissah ini
Takbir itu mesti dan salam pun mesti. JM, Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad, tentang
“Kemudian ia beri salam satu kali, yaitu "ASSA LAA-
dikatakan
memba ngunk an
MU'AI AIKUM" dengan suara yang keras, sehingga
43. BAB: ORANG YANG MENGANGGAP CUKUP DENGAN tami
SATU SALAM
NCA
ANA EnNi KN BEN Taat Pe 4
BY NAN ve SEN NG LA AYY
SG TA D. 23 Pa PA an
ATa ate
Der
& KR
Kaa F BEKEA ya Dn yaa
2

s AS E A Gr Lara z9 Kena KAAA saw.


nga TA Dan dari Ibnu 'Umar, ia berkata: Adalah Rasulullah
KE aa IA SEATE 1035.

PS BA pahaSAK Lg
ganjil itu dengan
memisahkan antara shalatnya yang genap dan yang
at Dg? - ana
(HR Ahmad).
satu salam, yang in perdengarkan kepada kami.
IAE

TSI KS PA san
<
Penjelasan:
orang-
A 2P pg Pa agan AAS KE 4 KAG Syarih berkata! Madus-hadits ini dijadikan alasan oleh
Tat wa ae ng tah satu kali salam.
orang yang mengatakan diperin
t
Imam Tirmidzi mengatakan: Satu kaum dari shahabat- shahaba
PA LG
salam dalam
Nabi, Tabi'in dan lain-lain memandang cukup satu kali
shalat wajib
dari
1033. Dari Hisyam, dari Oatadah, dari Zurarah bin Aufa, dari Tetapi ia pun berkata: Bahwa riwayat- riwayat yang lebih sah
Sa'ad bin Hisyam, dari 'Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
Nabi ialah dua kali salam. Dan inilah yang dilakukan oleh kebanyakan
apabila witir dengan sembilan raka'at, tidak pernah duduk kecuali
para shahabat, tabi'in dan tabr'ut tabi'in.
pada raka'at ke delapan, lalu ja memuji Allah dan mengingat-Nya
serta berdo'a, kemudian bangkit tetapi tidak salam, kemudian
melanjutkan raka'atnya yang kesembilan, kemudian duduk, lalu 44. BAB: KEDUDUKAN SALAM ADALAH WAJIB
memuji Allah dan berdo'a, kemudian beri salam, satu kali yang ia
perdengarkan kepada kami. Kemudian ia shalat dua raka'at sambil
duduk. Setelah ja tua dan lemah, ia witir dengan tujuh raka'at, tidak
duduk kecuali pada raka'at keenam, kemudian bangkit dan tidak beri
LI OSIS AG NYA AA
salam, lalu ia shalat yang ketujuh, kemudian beri salam dengan satu
salam, kemudian shalat dua raka'at sambil duduk. (HR Ahmad dan 1036. Telah bersabda Nabi saw.: "Dan halalnya shalat itu ialah
Nasai). salam.”

krn og Ar
(AAS AE AAN BUNGO 233 TA
a Ita, aa TA PECA Ea AA
Tie a AN aran 3 AYV YO
pena ALA Mu, fz Bg 2 YPP ME AN sa Pan Z
` T a AGAN ya
TA NG
Nyai NG
594
595
Awmnya: Pembukaan shalat itu ialah takbir dan akhirnya ialah
raar 2, Wa ACIRI Yan 11h `
cblo
= lah FEND
NG TKA ES
aya: KAN SU SA a)
salam. Oleh karena itu apabila imam telah salam, maka berdirilah
OLI, LEa? LH SU
AKI NIL PAG Ne
Ops Sai ISIS ESEK engkau, kalau suka.
a » Z MA NA [4 $ 092 A - Al Baihaqi berkata: Riwayat (atsar) ini adalah sah dari Ibnu
Aja ANE EN seba Poto LSN Mas'ud
KTA ng or NE ARGS LLIN ep pa IRE Ibnu Hazm berkata: Telah sah dari Ibnu Mas'ud, bahwa salam itu
wajib. Yetupi Syarih berkata: Sedang hadits tersebut menunjukkan
276 tega NIH 292 NGGE III ng], AM tuak wajibnya salam. Inilah yang menjadi pendirian Abu Hanifah dan
yaaa Tn AA KAA KA GAN An Nahit, Sedang yang berpendirian wajib, yaitu kebanyakan 'ulama
aan agog OLIAL NN ap ML EI IT
BAP ma ML GPS “da2 ahlul hati dan Syafi'i.
Nawawi berkata: Dan dia itu adalah pendirian jumhurul 'ulama
1037. Dan dari Zuhair bin Mu'awiyah, dari Al Hasan bin Al dari kalangan shahabat, tabi'in dan'orang-orang sesudah mereka.
Hurr, dari Al Qasim bin Mukhaimirah, ia berkata: 'Algamah pernah
memegang tanganku, lalu menceritakan kepadaku, bahwa 'Abdullah
bin Mas'ud pernah juga memegang tangannya dan sesungguhnya 48, BAN: DO'A DAN DZIKIR SESUDAH SHALAT
Rasulullah saw. pun memegang tangan Ibnu Mas'ud, lalu ja ajarkan
kepadanya tasyahhud dalam shalat, kemudian ia bersabda: ” Apabila 8 , mat BA Naga
ANG NN LL NG
engkau telah membaca ini — atau engkau telah menyelesaikan ini -
maka berarti engkau telah menyelesaikan shalatmu. Oleh karena itu NG
kalau engkau mau berdiri, berdirilah, dan kalau mau duduk, duduk- Saba
.
Ne KN Dn TAS,
4 Ae KERANA
CE
LAGI
NN
lah”. (HR Ahmad, Abu Daud, dan Daraguthni, dan Daraguthni AM Pet aa TAG,
SAS EH oa y ne NG JUANG
berkata: Yang benar, bahwa perkataan "kalau engkau telah menyele-
saikan ini, maka berarti engkau telah menyelesaikan shalatmu” itu,
adalah dari perkataan Ibnu Mas'ud sendiri. Syababah memisahkannya 1088, Dari Tsauban, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila
dari Zuhair dan menjadikannya dari omongan Ibnu Mas'ud. Sedang tiga kali dan membaca ”ALLAAHUM-
selesai shalat, ia beristighfar
perkataan: Ini adalah lebih mendekati kebenaran, itu adalah berasal MA ANTAS SALAM WAMINGKASSALAM, TABAARAKTA YA
dari orang yang mencampur (idraj)-kan. Dan orang-orang yang DZAL JALAALI WAL IKRAAM” (Ya Tuhanku! Engkau adalah
meriwayatkan tasyahhudnya Ibnu Mas'ud itu telah sepakat untuk pemberi selamat dan dari-Mulah selamat itu, Maha suci Engkau hai
membuangnya). Dzat yang maha agung dan maha murah). (HR Jama'ah, kecuali
Bukhari).
Penjelasan:
Syarih berkata: Al Baihagi meriwayatkan dari jalan Abil Ahwash,
dari Ibnu Mas'ud, hadits yang berbeda dengan ziadah (tambahan) ini,
yaitu dengan lafazh:
SY
PIIL?
Jas E BrE
NIA AZIS, NI I GIAA a Yaon
SES NYA
IOL 2x0 IA 3 SIPSAI KAAL, DAN,
TIPS Ing LL AG AN AE SAN YAN,
Ke NA

samalas
"6 Aa 4 z e
SANbas
“32008 PE
3 NY
SENIN I AG II GI TALI LAS ALAH
1 a)jo KA 0S paduan Aan)aL YES MWER
if
PRN KAN JAN AAA
22 39 DA

596 397
-GLSL IH
Pe JH e IVIR ANA
Ja Aas alali Pa PILAN
SAS
NS DZAL JADDI MINGKAL JADDU” (Tidak ada Tuhan kecuali Allah
TAN yang Esa tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya
Sb 29 bxi dos? 1or pula segala puji, Dia adalah Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya
luhanku! Sesungguhnya tidak ada satu pun orang yang dapat meng-
1039. Dan dari 'Abdullah bin Zubair, sesungguhnya ia pernah halang-halangi apa yang hendak Engkau berikan, dan tidak pula satu
mengucapkan sesudah setiap shalat — ketika (sudah) salam: tuh orang yang dapat memberikan apa yang Engkau tahan, dan tidak
”LAA
ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA S$YARIEKALAH, parah kekayaan orang yang kaya di sisi-Mu). (HR Ahmad,
LA-
HUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI Rukhari dan Musi
SYAI-IN. OADIER, WA LAA HAULA WALAA OUWWATA
AE ANE ES E FEEN
a H
P Ng ` > T AKAA » & PE ne à
ILLAA BILLAAHIL 'ADHIEN. LAA ILAAHA ILLAALLAH
WALAA NA'BUDU ILLAA IYAAHU, LAHUN NI'MATU WA-
LAHUL FADL-LU, WALAHUTS TSANAA-UL HASANU, LAA
ILAAHA ILLAALLAAHU MUKHLISHIENA LAHUDDIEN WA-
PRA LINGGA,
LAU KARIHAL KAAFIRUUN” (Tidak ada Tuhan kecuali Allah TEA AA SS PN
yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya
` pula segala puji, Dia adalah Maha kuasa atas segala sesuatu, tiada ANG AG AAA
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha
agung, tiada Tuhan melainkan Allah, dan kami tidak menyembah S E GAK ag GUN SRS
selain Dia, baginya kenikmatan dan bagi-Nya pula anugerah, dan
bagi-Nya juga pujian yang baik, tiada Tuhan melainkan Allah yang SAS a A GI Sl
kita ikhlaskan demi berbakti kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir
tidak suka). Abdullah bin Zubair berkata: Adalah Rasulullah saw. MHI, Dan dari "Abdullah bin Umar, ia berkata: Telah bersabda
membaca tahlil tersebut sesudah setiap shalat. (HR Ahmad, Muslim, Rasulullah saw,: “Ada dua perbuatan yang tidak akan dihitung oleh
Abu Daud dan Nasai). seorang muslun, melainkan ia pasti akan masuk surga, dan kedua-
duanya itu sangat mudah, dan sedikit sekali orang yang mau meng-
amalkannya, yaitu hendaknya ia membaca “SUBHANAALLAH”
sepuluh kali setiap sudah shalat, membaca “ALLAHU AKBAR”
an SA, GA, JUNI PO GENG EI 23, 2 12339 2 sepuluh kali dan membaca "ALHAMDULILLAH" sepuluh kali, lalu
PA AA GE Gg kang MAN EGG aku melihat Rasulullah saw. menghitungnya dengan tangan (ari).

AN ANGI NG AAN AN ,
> L w S, DP IKI "4 — 4 - a, RIA Kalimat-kalimat tersebut diucapkan 150 kali *), tetapi mempunyai berat
= 7 dalam timbangan 1.500. Dan apabila pergi tidur, ia membaca ”SUB-
KAN INA GA AAA LA Ka GPAI ! HANALLAH”, "ALHAMDULILLAH" dan "ALLAHU AKBAR”
seratus kali. Jadi seratus diucapkan dengan lidah, tetapi 1.000 dalam
—& ea timbangan. (HR Imam yang lima dan disahkan oleh Tirmidzi).

gan SERA
1040. Dan dari Al Mughirah bin Syu'bah, sesungguhnya Nabi P I? LA DL Ca
I Wu WG IK
saw. biasa sesudah setiap shalat wajib, membaca: "LAA ILAAHA
rfr

ILLAALLAHU WAHDAHU LAA SYARIEKALAH, LAHUL


as r

NA AO benny NEA EL CU TN ANA


MULKU WALAHUL HAMDU WAHUA 'ALAA KULLI SYALI
QADIER, ALLAAHUMMA LAA MAANYA LIMAA A'THAITA,
N BAGAN LEANAKE LN JA AS
WA LAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA, WA LAA YANFA
'U *) 30x 5 kali shalat sehari semalam = 150 (Pent.)

598
599
APA Kan 1044. Dan dari Abi Umamah, ia berkata: Rasulullah saw.
KANGA ine JANG Aah Aa SIG
pernah ditanya, ya Rasulullah! Doa apakah yang amat didengarkan?
PP 2g
WH AP, 3 14. A LA
AA Ia menjawab, yaitu: ”Do'a di tengah malam yang akhir, dan sesudah
25 S3 BASA AKA CETAN
shalat-shalat wajib”. (HR Tirmidzi).
MIA ANI. KANAN
da Penjelasan:

1042. Dan dari Sa'ad bin Abi Waqqash, sesungguhnya ia pernah Perkataan ”Bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya segala puji”
Al Hafidh'Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul Bari, bahwa PA ani
mengajarkan kepada anak-anaknya kalimat-kalimat berikut ini seba- E
menambahkan dari sanad yang lain, dari Mughirah : ”... YUHYI
gaimana seorang guru mengajar anak-anak menulis, dan ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah juga berta'awwudz (minta per- WAYUMIET WAHUWA HAYYUN LA YAMUUTU 'BIYADIHIL
lindungan) dengan membaca kalimat-kalimat tersebut setiap kali sudah KHAIRU ... sampai OADIER” (Yang menghidupkan dan yang
Shalat, yaitu: "ALLAAHUMMA INNIE A'UUDZU BIKA MINAL mematikan, Dia sendiri hidup, tidak akan mati, di tangan-Nyalah
BUKHLI, WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI, WA AUUDZU segala kebaikan ...).
BIKA AN URADDA ILAA ARDZALIL UMARI, WA A'UUDZU Ia juga berkata: Dan telah masyhur juga pada lisan, kalimat:
BIKA MIN FITNATID DUN-YAA, WA A'UUDZU BIKA MIN "WALAA RAADDA LIMAA OADLAITA" (Dan tidak ada satu
'ADZAABIL QABRI” (Ya Tuhanku! Aku berlindung diri kepada- pun orang yang dapat menolak apa yang telah Engkau putuskan). Ini
Mu dari kikir, dan aku berlindung diri kepada-Mu dari pengecut, dan pun diriwayatkan oleh Thabrani dari jalan lain pula.
aku berlindung diri kepada-Mu dari usia yang hina, dan aku berlin- Perkataan "Kalimat itu diucapkan seratus lima puluh kali” itu
dung diri kepada-Mu dari cobaan dunia, dan aku berlindung diri Syarih berkata: Yaitu, karena kalimat-kalimat tersebut (30 x) diulang
kepada-Mu dari adzab gubur). (HR Bukhari, dan Tirmidzi, dan pada tap kali sesudah shalat lima waktu. i
Tirmidzi mengesahkannya). la berkata: Hadits ini menunjukkan adanya tasbih; takbir dan
tahmid sesudah selesai shalat wajib dan diulangnya — masing-masing --
sepuluh kali.
A Ao P TA
TG NGKE NITA kes Laga(Y
Sesudah ia sebutkan hadits itu, ia pun kemudian berkata: Semua
bilangan ini adalah baik. Tetapi kiranya baik juga mengambil yang
irane e a 4
EstaAg lebih banyak lagi dst.
r
Ia berkata pula: Selain yang disebutkan oleh Mushannif ini, masih
1043. Dan dari Ummu Salamah, sesungguhnya Nabi saw. pernah banyak lagi hadits yang menuturkan tentang dzikir sesudah shalat.
juga membaca do'a apabila shalat subuh ketika sudah salam: ”ALLA- Lalu ia sebutkannya sampai pada perkataannya: Dzikir khusus sesudah
HUMMA INNIE AS-ALUKA 'ILMAN NAAFPAN, WARIZOAN Maghrib dan Shubuh, yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasai, yaitu
THAYIBAN, WA A'AMALAM MUTAOABBALAN” (Ya Tuhan- sbb.:
PER
PAN A a
ku! Sesungguhnya aku minta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizgi
yang halal dan amal yang diterima). (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Sagan Ya d
jas ya NINANG Mein
D Kan Un
AINA NANG
Lag kah Pad Peng AAA
La EN PP
DuME EN AKAKW AAAAAA AI NU JIL R

Se SAMAKA da Ka NG aan aa POS aa

600 601
terlindung dari
Artinya: Barangsiapa membaca "LAA ILAAHA ILLALLAHU diangkat ke sepuluh derajat, pada hari itu dia akan
gangg uan syetan dan
WAHDAHU LAA SYARIEKALAH LAHUL MULKU WA- setiap hal yang tidak disukai, terjaga dari
itu selain dosa syirik
LAHUL HAMDU WAHUWA “ALAA KULLI SYAI-IN QA- tidak satu pun dosa yang ia jumpai pada hari
DIER” (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Esa, tiada sekutu kepada Allah (yang tertinggal).
bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya pula segala puji, Nasai pun meriwayatkan, dengan tambahan:
dan Dia adalah maha kuasa atas segala sesuatu), sepuluh kali,
sebelum meninggalkan (tempat) shalat maghrib dan subuh, maka
dia akan dipastikan mendapat sepuluh kebaikan, dihapuskannya
AM ox
kebaikan).
sepuluh kejelekan dan pada hari itu dia akan selamat dari "BIYADIHIL KHAIRU” (Di tangan-Nya semua
ia hassankan, dan
gangguan syetan.” Dan sesudah shalat maghrib, bagi Tirmidzi dan
berkata: Telah bersab-
Dan sesudah shalat Maghrib dan Subuh juga, sebelum beromong- juga bagi Nasai dari 'Ammarah bin Syabieb, ia
omong ada pula hadits yang menerangkannya yang diriwayatkan oleh da Rasulullah saw.:

Go
a r MA
Abu Daud dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, sbb.: AAN
NU
WA 27 DE A A ag
AAS SLS
KAWAN Ape

A ||
LANA 2 2

2 b a KT 83 A Are nanda l sAr Jo Zro Pa 24


SN AH NI Wa sah PE A TONTE
AAA
P ; an 4 ba Pi Ce PP DOO Lp
"ALLAHUMMA AJJIRNIE MINANNAARP” (Ya Tuhanku!
AK A WA AN 3 ANN Je
wan sia aa
Selamatkanlah aku dari api neraka), tujuh kali.
PARA MI EL NA TA
Dan khusus sesudah shalat Subuh, diriwayatkan oleh Tirmidzi dan
ia berkata: hadits ini hasan-shahih. sesungguhnya Rasulullah saw.
Aap Nga A) Ti Gani An dana
Ka) 2 OO |

5 pu? TL. L 02 INA 2 TNO LA


4 m
telah bersabda: panah jas“a
.
NGO
N y
D
1
J Ana
3
3

SS MRI AD AR
Lol earo
MENARA
A 2”
BNA
PPPO
EISAI o 1 = PAN A
“KS KON $

ILLALLAH
i ENT Artinya: Barangsiapa membaca “LAA ILAAHA
olas YA ArI 202 2023
LES LAN als WAHDAHU LAA SYARIEKALAH, LAHUL MULKU WALA-
PaA or
SA TP 'ALAA
0 yo. Pa
Ca 2 PA
r gs EA Ba
k.AN ALI ha
i Sa Z- HUL HAMDU YUHYIE WAYUMIET WAHUWA
<Te Lai. z .
shalat
KULLI SYALIN QADIER”, sepuluh kali, sesudah
Sa 3
20 DAN JILAT mg era
maghrib, maka Allah akan mengutus Malaikat kepadanya untuk
Ed o 1
s
v
PP
menjaganya dari gangguan syetan yang terkutuk, sehingga pagi,
o
dan Ia akan pastikan baginya lantaran itu, sepuluh kebaikan, dan
49 oD o e A E NEA
DES ET EEE 23
E ce Kh A Dea, ia akan hapus daripadanya sepuluh kejelekannya yang merusak,
“Jagat ENAK dan dia sama halnya dengan memerdekakan sepuluh hamba
Ge
3 3

perempuan yang beriman.”


Artinya: Barangsiapa membaca ” LAA ILAAHA ILLALLAHU
Tetapi dalam sanad hadits tersebut ada seorang rawi yang masih
WAHDAHU LAA SYARIEKALAH, LAHUL MULKU WALA- Selesa i.
dipersoalkan, yaitu Rusydien bin Sa'ad.
HUL HAMDU YUHYIE WAYUMIET, WA HUWA ALAA KUL-
LISYAI-IN OADIER"” sepuluh kali sesudah shalat subuh sedang dia Ibnu Taymiyah berkata dalam Ikhtiyarat: Disunnatkan mengeras,
masih duduk dan belum beromong-omong, maka Allah akan pasti- kan tasbih, tahmid dan takbir sesudah shalat. Begitulah menurut
kan baginya sepuluh kebaikan, dihapuskannya sepuluh kejelekan, sebagian 'ulama salaf dan khalaf. Selesai.

603
502
apabila shalat
Aku (peringkas) berpendapat: Yang benar, ialah sesuai dengan 1047. Dan dari Baraa' bin 'Azib, ia berkata: Kami
berada di sebelah
apa yang tersebut dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu di belakang Rasulullah saw., kami senang kalau
kepada kami. (HR Muslim
"Abbas: Bahwa mengeraskan suara dzikir ketika orang selesai shalat kanannya, lalu ia menghadapkan mukanya
wajib itu, terjadi di zaman Rasulullah saw. *) dan Abu Daud).

k-
Pa ”

46. BAB: BERDIRI SESUDAH SALAM, BERAPA LAMA ANTARA N rI) R y bA epr A PA AI LK MeN TA TAT IN
A AN
pa
5) Kor
ya Top
si J a NAN
5
AA AE
DIAM DAN BERDIRI ITU DAN MENGHADAPNYA N

IMAM KEPADA MA'MUM Su GA


TAS EA GaAS KE ag ESPAINAJaNG
NISA TETANA GE N e
PA PA

CNS Ba IA
TANYA GEN GAN
= Pa ta LA = Ih g 4 7 Lg -
IER ILI
KAN PPn 3 IILE LA nge
NG
IIR.
Jag an ANI JONG)
NENG ea JENENG NGNAN
PP Fit r

6
Wi

SKA
NI
IZZA A 7 38411

IE
PA ardi

era
-
) z
kis PP NT

PERAI
z PIPESPe f
29 A gap o IAA AA A A
LISA Ka
LA E NA O

DE ane IYA YAA AI AA Ya 5


AN 7 AA ”
~ LS , -
1045. Dari "Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila
kan

salam, tidak berdiri kecuali sekedar ia membaca: "ALLAHUMMA


Po
5
JIE
LA 25
IPAR?
s os na PIPI

ANTASSALAM, WAMINKAS SALAM, TABAARAKTA YAA


DZAL JALAALI WAL IKRAAM”. (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi
dan Ibnu Majah). Dan dari Yazicd bin Al Aswad, ia berkata: Kami pernah
1048,
pergi Imjji wada” bersama Rasulullah saw. — Yazid berkata — lalu ia
shalat subuh bersama kami, kemudian setelah salam, sambil duduk ia

SK SANA
utkan kissah-
IL YAAAN
-
A
4 “3
menghadapkan mukanya kepada manusia, dan ia menyeb
nya dua orang yang tidak (ikut) shalat, Yazid berkata - lalu manusia
saw. dan aku pun berdiri bersama
CAN.
ad
Ep A CIA
ag"! 2
pada berdiri menghadap Nabi
itu aku adalah. laki-lak i termuda dan terkuat, -
-
mereka, sedang waktu
ke
Yazid berkata — maka kudorong manusia sehingga aku sampai
1046. Dan dari Samurah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. saw., lalu kupega ng tangan Nabi dan kuletak kan
tempat Rasulullah
apabila selesai shalat, ia mengadapkan wajahnya kepada kami, (HR mungkin di atas dahiku atau dadaku, Yazid berkata - maka
belum
Bukhari). pernah kudapat i sesuatu yang lebih harum dan dingin selain tangan
Khaif.
Rasulullah saw. — Yazid berkata: dia waktu itu berada di Masjid
PLAN AS MN. (HR Ahmad).
go Ng GEA Ie Meja LN
HA aa MEM Sea Aak IA
- ” DIL ar a a2, £ ” na —

Taee AI Pen TA IE LAIN LN NA


Ne ar ag DA
sade Ne 7
akih AL
LESLIE Pr 1G
(3 ea > 2,
JE- taa Jd
An KEMASAN
*) Tidak melewati dan tidak mengganggu orang yang sedang shalat.

605
604
Wu YA POR KIY ITA n I9 f DA IARI AL Perkataan ”Kemudian setelah salam, sambil duduk, ia mengha-
MENRE KIE ASA Jé dapkan mukanya kepada manusia ... dst.” itu, Syarih berkata
seperti itu. Juga
: Bahwa
diperin-
ekry $? hadits itu menunjukkan diperintahnya cara
AA tahnya bertabarruk (mencari baraka h)
,
dengan
berdas ar
cara
taqrir
bersen
(penga
tuhan
kuan)
dengan orang-orang baik (ahlul fadl-li)
1049. Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad juga, sesungguhnya Nabi saw. terhadap hal tersebut. *)
dia (Yazied bin Al Aswad) shalat subuh bersama Nabi saw. - lalu ia
tuturkan hadits tersebut — ia-berkata: Kemudian orang tersebut meme-
SEBELAH
gang tangan Nabi saw., untuk mereka usapkannya pada muka-muka 47. BAB: BOLEH MENINGGALKAN TEMPAT DARI
mereka, Ia berkata: Maka kupegang tangannya dan kuusapkannya KANAN DAN SEBELAH KIRI
pada mukaku, maka kurasakan tangannya itu lebih dingin daripada es
dan lebih harum baunya daripada minyak kasturi. 5 LK an Z2 sag KK II PL 5

7 A ga K Spa 2“GT ve
“TR 2252 AKUATI nat
Kia ar Bn;á WA 4 DP et NGET aa Nan ING NT ENG
NO
PAN
a)| JpAN Iga - A ALLE
ASE :
KY PAN AA
Ahoa Jaan = ALI La
LEE
Pe LAN ENYA ATA TA
>Qð Aan! e)
NGGE
La Pet
ga EKA
ASAas
AL

PORIE MUA
IE Ba en
Pr a SUN LA KA = Ert aps
salah
1051. Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: Jangan sekali-kali
ya itu untuk
A 56. æ DAAI BLA
27 r 4 Ag a
292 GIe ADD TA
AAE seorang di antara kamu menjadikan sesuatu dari shalatn
sa
SPPRi: eaGEIASSS TAPI
JS. apaIn syetan, dimana ia menganggap, bahwa yang wajib atasnya yaitu
dari sebelah
tidak
kanan,
Nan P 2 Ét AS akan meninggalkan (tempat shalatnya itu) kecuali
SAP Poto AN GAL aba EN GA padahal uku pernah melihat Rasulullah saw. sering kali meninggalkan
(tempat shalatnya) itu dari sebelah kirinya.
1050. Dan dari Abu Juhaifah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
keluar tengah hari ke Bath-ha', lalu ia wudlu’, kemudian shalat
NA IN JAN ASNa
S R PB Lr A 4

dhuhur dua raka'at dan ashar dua raka'at, sedang di depannya ada
tombak yang dari belakangnya ada seorang perempuan berjalan lalu
orang-orang pada berdiri untuk memegang tangan Nabi kemudian 1052. Dan dalam satu lafazh, dikatakan: Kebanyakan, Rasulul-
diusapkan pada muka-muka mereka. Abu Juhaifah berkata: Kemudi- lah saw. meninggalkan (tempat shalatnya) itu dari sebelah kiri. (HR
an aku pun memegang tangannya dan kuletakkan di mukaku, tahu- Jama'ah, kecuali Tirmidzi).
tahu tangannya itu lebih dingin daripada es, dan baunya lebih harum
daripada minyak kasturi. (HR Ahmad dan Bukhari). AGattN. f:
on NG RoosG
N ANADA LER E AE ml
NASA NANG YO
BAA JA RASA A
Penjelasan: gaidos ANYANA
Az Zubair bin Al Munier berkata: Imam membelakangi ma'mum RE WAN A mg ng

itu semata-mata karena hak sebagai imam. Oleh karena itu, apabila
shalat sudah selesai, dan sebab pun sudah tidak ada lagi. Maka meng-
hadaplah imam kepada ma'mum waktu itu adalah demi meniadakan “). Menyamakan ahlul fadlail dengan diri Nabi, tidak benar. Karena peristiwa tersebut
ghairu ma'gulil ma'na. (Pent.)
kesombongan dan perasaan yang lebih, terhadap ma'mum.

607
606
SEBENTAR
48. BAB: IMAM DAN MA'MUM LAKI-LAKI DIAM
1053. Dan dari Anas, ia berkata: Kebanyakan yang kulihat, SUPAYA PEREMPUAN KELUAR DAHULU
bahwa Rasulullah saw. meninggalkan (tempat shalatnya) itu dari
sebelah kanannya. (HR Muslim dan Nasai).

ANA ANKS F Lega G


MAAN
AEL ót?
0
sro, Io meal,PI
SAT
Le Lah
PAL Dea AT kei
SANT
AA SES D AI
KAS
a; gam
pengo K ES ot
LN Esa garap “CA MERES KN YENG ga IKIIA
..
a Df a m PZS PL y

L1 °F 7 Ca r
APS IARI AIL NTAN
apl PARA! oa SEK -9MA dal oya daT9 A yA lapur —

Dasa aje
A LA IN
ALAN IESSAN
Gg a tR s “Keran NELI B TNT
1055, Dari Ummu Salamah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
ketika Nabi 5
apabila salam, perempuan-perempuan berdiri lebih dahulu
sebent ar sebelum ia
mengwapkan salamnyn, dan in diam di tempatnya
wallaahu 'alam - bahwa
berdiri. Aisyah berkata. Maka kami duga
dahulu , sebelum
1054. Dan dari Qabishah bin Hilb, dari ayahnya, ia berkata: yang demikian Wu, supaya perempuan bubar lebih
Adalah Rasulullah saw. pernah mengimami kami, lalu ia meninggal- disusul oleh laki-laki, (HR Ahmad dan Bukhari).
kan (tempat shalatnya) dari kedua sampingnya, kedua-duanya, yaitu:
dari sebelah kanannya dan kirinya. (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan |
Penjelasan:
Tirmidzi; dan Tirmidzi berkata: Ini adalah dua perkara yang sah dari disunnatkan
Syarih berkata: Menurut hadits ini, bahwa imam
Nabi saw.). dan supay a berja ga-ja ga dalam
untuk menjaga keadaan ma'mum,
g akan memba wa kepada berbuat
menjauhi sesuatu yang kadang-kadan
Penjelasan: gkink an terjadi nya buruk sangka
larangan, menjauhi yang memun
Perkataan: “Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu sertu tidak dibenurkannya percam puran antara pria dan wanita di jalan,
menjadikan sesuatu dari shalatnya itu untuk syetan ... dst.” itu, lebih-lebih di rumah-rumah.
Syarih berkata: Ibnul Munier dalam hal ini mengatakan: Bahwa perbu- uan tidak
In berkata pula: Menurut hadits ini pun, bahwa peremp
atan-perbuatan sunnat itu kadang-kadang bisa berbalik menjadi
dilarang menghadiri jama'ah di masjid.
makruh, apabila telah ditarik dari kedudukannya, sebab ”mendahulu-
kan kanan” (tayamun) itu semula dianjurkan dalam semua hal.
Akan tetapi, karena Ibnu Mas'ud merasa khawatir orang-orang 49. BAB: BOLEH BERTASBIH DENGAN TANGAN,
pada menganggap akan wajibnya meninggalkan tempat dari sebelah DENGAN BIJI-BIJIAN DAN SEBAGAINYA
kiri ini, maka ia memberi isyarat kepada makruhnya.
Tirmidzi, setelah membawakan haditsnya Hilb ini, ia mengata- DGN NINNE NE
kan: Inilah yang dilakukan oleh ahli-ahli ilmu. AN ND AN 2g) GG = olxDANA IKAN
Ga FIRS
Oo 7 sa 4 BORTA JL B sy

NG Gan span pe NGJan aa


0g engan tr ILL 5 7647. 2 ASate Arta aa
Syarih berkata: Diriwayatkan dari “Ali, sesungguhnya ia berkata:
Kalau orang yang shalat itu membutuhkan sebelah kanan, maka
hendaklah ia mengambil dari sebelah kanannya itu; dan jika ia perlu : UT KOAN SIK TIA
botes"19
EISER aIols, er raMori YangPegat JA
dari sebelah kiri, maka hendaklah ia mengambil dari.sebelah kirinya
juga.
609
608
1056. Dari Yasierah -dan dia termasuk salah seorang perempu- iA Kit KEGP ANG Sg an SEN oN
an muhajirin - ia berkata: Rasulullah saw. pernah berkata kepada
7Mee
o> K KA
A reg 1 Se, Tale
SS
kami "Bacalah tahlil, tasbih dan tagdis (alhamdulillah), tetapi jangan ag GK Lain Ke TPA Ta ap
lupa, maka akibatnya kamu akan melupakan rahmat. Oleh karena itu L IRIE

hitunglah dengan jari-jari, karena jari-jari itu kelak akan ditanya dan BN OI Waa $
AE. AETA MÊSU
akan berbicara.” (HR Ahmad, Tirmidzi dan Abu Daud).
1058. Dan dari Shafiyah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
masuk rumahku — sedang di tanganku ada empat ribu biji-bijian yang
Ap
KA
Ce
KANGNAGIS PEARL
=> Pé Gn,
V kupakai buat bertasbih -, lalu ia bertanya: "Apakah engkau bertas-
p P3 1 & PEP
bih dengan ini? Apakah tidak kuajarkan kepadamu bertasbih dengan
a ARELA Ng LA lebih banyak dari itu?” Shafiyah berkata: Ajarlah aku! Maka ia
MA 2123 bersabda: “Bacalah: SUBHAANALLAHI 'ADADA KHALOIHI”
ASA Š GE; KENA CS AL (Maha suci Allah sebanyak makhluk-Nya). (HR Tirmidzi).
Ay ” N JIA, WA “27 pi ARA
HA) Sasa
SENI AG EA ae Penjelasan:

A,AGA
KLN EL
KONE SaS
Syarih berkata; Hadits pertama menunjukkan diperintahkannya
IAI
bertasbih dengan jari-jari. Ia berkata: Dan ini lebih baik daripada
dengan untaian butir tasbih dan batu. Sedang hadits kedua yang akhir
3 apa
Da.

GA Ib KANG jincc ON AAN)Laga Jr


itu menunjukkan dibolehkannya bertasbih dengan biji-bijian, batu dan
untaian butir tasbih, karena memang tidak ada yang membedakan,
1057. Dan dari Sa'ad bin Abi Waqqash, sesungguhnya dia dan justru taqrir Nabi kepada dua perempuan tersebut serta tidak
pernah masuk ke rumah seorang perempuan bersama Rasulullah saw., ditentangnya oleh Nabi atas perbuatannya itu.
sedang di tangan perempuan itu ada biji-bijian — atau kerikil - yang ia Di samping itu, hadits ini pula memberikan suatu bimbingan
pakai buat membaca tasbih, lalu Nabi bersabda: "Maukah kuberitahu- (irsyad), bahwa yang afdlal itu tidak menghilangkan kebolehan.
kan kepadamu sesuatu yang lebih mudah bagimu daripada ini dan
justru lebih utama? Yaitu: "SUBHAANALLAAHU 'ADADA MAA
KHALAQA FIS SAMAA-I, WA SUBHAANALLAHI 'ADADA
MA KHALAQA FIL ARDLI, WA SUBHAANALLAAHI 'ADA-
DA MAA BAINA DZAALIKA, WA SUBHAANALLAHI 'ADA-
DA MAA HUWA KHALIQUN, WALLAHU AKBAR MITSLA
DZAALIKA, WALHAMDULILLAHI MITSLA DZAALIKA, WA-
LAA ILAAHA ILLALLAAHU MITSLA DZALIKA, WA LAA
HAULA WALAA OUWWATA ILLA BILLAAHI MITSLA DZA-
LIKA” (Maha suci Allah sebanyak apa telah diciptakan di langit,
maha! suci Allah sebanyak apa yang telah dicipta di bumi, maha suci
Allah sebanyak apa yang telah dicipta antara langit dan bumi, maha
suci Allah sebanyak apa yang Ia cipta, Allah maha besar seperti itu
juga, Alhamdulillah seperti itu juga, laa ilaaha illallah, seperti itu juga
dan laahaula walaa quwwata illaa billah, seperti itu juga). (HR Abu
Daud dan Tirmidzi).

610 611
BAB-BAB: 1061. Dan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: Kami pernah memberi
SESUATU YANG MEMBATALKAN SHALAT salam kepada Nabi — padahal dia sedang shalat —, lalu ia menjawab
kami. Tetapi tatkala kami kembali dari An Najasyi, kami beri salam
YANG DIMAKRUHKAN DAN YANG DIBOLEHKAN
kepadanya lagi, tetapi ia tidak menjawab kami. Lalu kami bertanya:
Ya Rasulullah! Perah kami beri salam kepadamu dalam shalat, lalu
engkau menjawab kami (tetapi mengapa sekarang tidak)? Kemudian
1. BAB: LARANGAN BEROMONG DALAM SHALAT ia menjawab: “Karena dalam shalat itu ada satu kesibukan”. (HR
Ahmad, Bukhari dan Muslim).

LiRar
Per

.
Ifo KORAC,
PAmAGEN
Ita

+ ct i 007
NT

wd PPL Pa
z

gH
KBA, KERIAN
a ” ct e KA
ANG AN
re
AOS ET sody ON
Jys. AA

CAE
1K, FE A ap
yA Bea I?Pr EN
- AN AG
o NGGAK
Un Ujar Hobo KI = 1
PTE SER
ed
rad

ENG4
EECAS KANPIAM!
YAA AkaSk
KG ge
KMTA
1059. Dari Zaid bin Arqam, ia berkata: Kami pernah beromong NG ENG 1
SENK ZA = Dena kas GN
omong dalam shalat, orang lain pun dari antara kami omong-omong
dengan kawannya yang ada di sampingnya, dalam shalat juga, Kl Apédi Hau, Bata A
ýs os. PAN
sehingga turunlah ayat WAQUUMUU LILLAAHI QAANITIEN
(dan shalatlah kamu karena Allah dengan taat), lalu kami diperin-
tah untuk diam dan dilarang beromong-omong. (HR Jama’ah, kecuali 1062. Dan dalam satu riwayat: Kami pernah beri salam kepada
Ibnu Majah). Nabi saw. yang waktu itu kami berada di Mekkah - sebelum kami
datang ke bumi Habasyah — Tetapi setelah kami datang dari bumi
Habasyah, kami datang kepadanya, lalu kami beri salam kepadanya,
namun ia tidak menjawab, kemudian ia pegang aku tidak dekat dan
; AETA LING.
BESI
29r ARL yen Sea
SENANG
A
tidak jauh, sehingga mereka selesai shalat, aku bertanya kepadanya.
Pata
Kemudian ia menjawab: "Sesungguhnya Allah mengadakan apa saja
yang Ia kehendaki dari urusan-Nya, dan sesungguhnya Ia telah
1060. Dan bagi Tirmidzi, di situ -dikatakan—: Kami pernah mengadakan urusan-Nya itu, yaitu: kami tidak boleh beromong-
omong-omong di belakang Rasulullah saw. dalam shalat. omong dalam shalat.” (HR Ahmad dan Nasai).

aa
AE
SPELET
. IE.BIAK, akan ET
TANPRANA
ZA 3 2
NG
p aE EEE NAN
2, ra Ja s rgs = 1
az t
(SL&PanNa

DD aKENANG Asa BAN


w ae72,
KA K
DIL ope
CE AAN D
LA pu KG Ik 19,91. Pa
tMT AANMas.
A

EAK
a K,PAR Ki TA KURA Gá
= peKara
Yan
p sg
PENA L AL 3, P 5729 237 22 “Aga a

NEMAN Ka MIPA Mabes 23 tiga


a Sa PAR

612 613
Penjelasan:
bZ go fI AIA ILA BI II Ar ENAK
Aga Angka aa KE ASN KAA KAN AS
Ibnul Mundzir berkata: Ahli-ahli ilmu telah sepakat, orang yang
Pak
Q, GALAK
N
ragi
Ja Seag
AAN

KENEN. Pan
A
A TAN
angga
NAK Cp

Bu 2g
2 .y
DAN
ng PP
G beromong-omong dalam shalat dengan sengaja, sedangkan dia tidak
menghendaki untuk memperbaiki shalatnya, maka shalat itu dipan-
ri H Pa w a
dang rusak. Namun mereka pun berpendapat tentang orang yang lupa
4 AWAN TEH, s AH
T
Ar5
AS Ku
TE dan tidak tahu.
Js bátbass ton AA 2, EA1 YaANG
X
A3
Jia |
Perkataan ”Sehingga turun ayat '"WAOUUMUU LILLAAHI
A Pr CA 2 Á OAANITIEN” itu, Syarih berkata, bahwa kata ”gunut” di situ diper-
Sawa x AA “ TA,
gunakan untuk arti diam.
Ibnu Taymiyah berkata: Hadits ini menunjukkan diharamkannya
1063. Dan dari Mu'awiyah bin Al Hakam as Sulami, ia berkata: beromong dalam shalat, ketika sudah berada di Medinah, sesudah
Ketika aku shalat bersama Nabi saw., tiba-tiba ada seorang dari kaum hijrah.- Sebab Zaid adalah orang Medinah mengkhabarkan, bahwa
itu bersin, lalu aku berkata: "YARHAMUKALLAH” (Semoga Allah mereka biasa beromong di belakang Nabi saw. dalam shalat, sampai
memberi rahmat kepadamu), maka orang-orang itu melemparkan mereka dilarang.
pandangannya kepadaku. Maka aku pun berkata: Sialan ibu! Mengapa Perkataan "Maka setelah mereka menyuruhku diam, akupun
kalian memandang aku? Mu'awiyah berkata: Lalu mereka memukul- diam” itu, kata Al Mundziri: Maksudnya, aku tidak omong tetapi
kan tangan mereka pada pahanya, yang karni duga mereka itu justru diam.
menyuruh diam, maka aku pun diam. Kemudian tatkala Nabi shalat Perkataan ”Demi ayah dan ibuku” itu, Syarih berkata: Kalimat
dan sudah salam, demi ayah dan ibuku, aku belum pernah melihat ini ada hubungannya (ta'allug) dengan fi'il yang dibuang, yaitu: ”AF-
seorang guru sebelum dan sesudahnya yang teramat baik pengajaran- ADIEHI BIABIE WA UMMIE” (kutebus dia dengan ayah dan
nya, kecuali Nabi saw. Demi Allah, ia tidak merendahkan aku, tidak ibuku). :
memukul aku dan tidak mencelaku, namun ia bersabda: ”Sesungguh-
Perkataan "Tidak patut shalat dicampur dengan omongan
nya shalat ini tidak patut dicampur dengan omongan manusia. Tidak
manusia” itu, Syarih berkata: Hadits tersebut dijadikan dalil tentang
lain shalat itu melainkan bertasbih, bertakbir dan baca Ouran” atau
haramnya beromong-omong dalam shalat, baik karena satu keperluan
kata yang serupa itu. (HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Abu Daud;
ataupun tidak,dan omongan itu demi kemaslahatan shalat ataupun
Abu Daud berkata "LAA YAHILUU” (tidak halal), sebagai ganti
tidak. Kalau seandainya dia perlu memperingatkan atau memberi idzin
kata "LAA YASHLUHU" (tidak patut).
bagi orang yang hendak masuk, maka untuk orang laki-laki dengan
membaca "SUBHANALLAH”, sedang untuk perempuan, dengan
”BERTEPUK”. Dan inilah pendapat Jumhur.
Dan berkatalah satu golongan: Omongan yang demi kemaslahatan
shalat, boleh. Mereka beristidlal dengan hadits ”DZIL YADAIN”.
i
Ibnu Taymiyah berkata: Hadits tersebut menunjukkan, bahwa
8? ER, Ta 7.2 IN ms A

PAAR
jg” Ia Wk
KAN Aa Gates TgNiaaaaa PA N NG
takbir itu masuk sebagian shalat, dan membaca Ouran itu hukumnya
aoha ri (23 wajib. Begitu juga tasbih dan tahmid. Sedang mendd'akannya seorang
yang bersin dalam shalat itu termasuk omong-omong yang membatal-
kan. Tetapi siapa yang mengerjakan demikian itu lantaran tidak tahu,
1064. Dan dalam satu riwayat bagi Imam Ahmad, dikatakan:
shalatnya tidak batal, karena orang tersebut tidak disuruhnya oleh
”Shalat itu tidak lain hanya tasbih, takbir, tahmid dan membaca
Nabi untuk mengulang shalat.
Quran.”

615
614
Ep€@' —Cr ”&1“--«
2. BAB: ORANG YANG BERDO'A DALAM SHALAT DENGAN 1066. Dari 'Ali, ia berkata: Rasulullah saw. memberiku dua
SESUATU DO'A,YANG TIDAK BOLEH KARENA TAHU TIDAK waktu untuk masuk rumahnya, malam dan siang, maka apabila aku
BATAL masuk padahal dia sedang shalat, ia berdehem untukku. (HR Ahmad,
Ibnu Majah dan Nasai dengan lafazh yang sema 'na).

YA;sada
A z KAN
JG A ra
AE- Na =. 11
KEREN GÊGANA NW
Ga IN
Pa

ar Tape Pa raai OENE NI A3 NG i


234 pa
< 15 r Ceng TG AA srar gk, Ak ae lola <»
ya
LNG TAI LIA SA e 11,NAN Day
Ar
Van
A 3 LLIE IK
Ne BAE BETA udi P loba AA Kp 1 DDmt a v
1067. Dan dari Abdullah bin "Umar, sesungguhnya Nabi saw.
meniup ketika shalat kusuf (gerhana). (HR Ahmad, Abu Daud dan
1065. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. berdiri
Nasai). Dan Imam Bukhari menuturkan hadits tersebut secara
shalat dan kami pun berdiri bersama beliau, lalu ada seorang Arab
mu'allag (tanpa sanad).
gunung berdo'a dalam shalatnya itu sbb.: "ALLAAHUMMARHAM-
NIE WA MUHAMMADAN, WALAA TARHAM MA'ANAA
AHADAN” (Ya Tuhanku! Berilah aku rahmat dan juga Muhammad,
dan jangan Engkau beri rahmat siapa pun bersama kami). Maka
setelah Nabi salam, lalu bersabdalah beliau kepada orang Arab
KETUA NGANW
gunung tersebut: "Sungguh engkau telah membatasi barang yang
sangat luas”, maksudnya yaitu rahmat Allah. (HR Ahmad, Bukhari, 1068. Dan Imam Ahmad meriwayatkan ma'na hadits ini dari Al
Mughirah bin Syu'bah.
Abu Daud dan Nasai).

Penjelasan:
K ÝE GENG NA
BÁZ A 4 Pa AA -

Syarih berkata: Perkataan "Maksudnya rahmat Allah” itu, Al


Hasan dan Oatadah berkata: Bahwa rahmat Allah itu di dunia, meli-
KNA” iv A =
puti orang yang shaleh maupun orang yang jahat. Tetapi di akhirat
khusus untuk orang-orang yang tagwa. Semoga Allah menjadikan kita
dari golongan orang yang mendapatkan keluasan rahmat Allah di 1069. Dan dari Ibnu “Abbas, ia berkata: Meniup dalam shalat
dunia dan akhirat. itu, berarti omong. (HR Said bin Manshur dalam sunannya).

Penjelasan:
3. BAB: BERDEHEM DAN MENIUP DALAM SHALAT Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan, bahwa dehem dalam
shalat itu tidak merusak. Dan hadits ini dijadikan dalil oleh orang yang
IOF a | MA yang o
mengatakan, bahwa meniup dalam shalat itu tidak membatalkan
LAN AAU IN MANA 15 er deAN shalat.
Aa Z A - w z -
Sedang orang yang menganggapnya batal, berdalil dengan hadits-
akas NG. se. JLN
aganAA,
Iz hadits yang melarang omong, sedang meniup itu berarti omong.

616 617
Namun pendapat ini dibantah, bahwa meniup itu bukan omong, PCC A
karena sebagaimana dimaklumi, omong itu harus terdiri dari huruf-
huruf yang benar-benar menurut makhrajnya, padahal meniup aa
agan a BEKAS
tidaklah demikian. Lagi pula, bahwa omong yang dilarang dalam
A Eau
IE KUA SEN ABI
Ad 43
shalat itu, ialah beromong-omong. Dan kalau tokh seandainya benar,
bahwa meniup itu dapat dikategorikan omong, namun perbuatan Aa KAN nga
Rasulullah saw. dalam shalat itu termasuk yang ditakhsiskan (dikecua-
likan) bagi umumnya omong yang terlarang. S e l es a i. MAA AAN CE
Ibnu Taymiyah berkata dalam Al Ikhtiyaaraat: Meniup, apabila
zys obss
jelas nampak dua huruf, apakah hal itu membatalkan shalat ataukah
tidak? Tentang masalah ini, Imam Malik dan Ahmad mempunyai dua
riwayat. Tetapi nampaknya pendapat Abul "Abbas, lebih menguatkan
1071. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Ketika Rasulullah saw.
sakitnya sudah sangat keras, kepadanya diberitahukan ”ASHSHA-
yang tidak batal. Termasuk juga batuk, bersin, menguap, menangis,
LAH” (sudah waktunya shalat), maka ia mengatakan: ”Suruhlah
ah dan sambat yang mungkin dapat diatasinya. Semuanya ini adalah
seperti meniup. Oleh karena itu yang lebih baik, tidak membatalkan, Abubakar, supaya ia shalat bersama orang banyak”. Maka berkatalah
padahal meniup itu lebih menyerupai omong daripada ini. Selesai. Aisyah: Sesungguhnya Abubakar adalah laki-laki yang sentimentil,
apabila ia membaca Ouran, sering menangis. Lalu Nabi bersabda:
4. BAB: MENANGIS DALAM SHALAT KARENA TAKUT ”Suruhlah dia supaya shalat”. Maka Aisyah pun mengulanginya lagi,
ALLAH lalu Nabi pun bersabda pula: ”Suruhlah dia supaya shalat, kamu
adalah saudara-saudara Yusuf.” (HR Bukhari).

Firman Allah:
en.
na; ANY
y Pa rak 24
Ae
Pr

EE
zZ R
hE
A NGGI
SLA SANI
Toolen e? oz
a KK

Aro KATI 1072. Yang sema'na dengan ini, diriwayatkan juga oleh Ahmad,
KAA Pon ay ya W- Bukhari dan Muslim, dari 'Aisyah.

Artinya: Apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepada mereka, mere- Penjelasan:


ka tunduk bersujud dan menangis.
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan, bahwa menangis
itu tidak membatalkan shalat, baik nampak jelas dua huruf ataupun
tidak.
NET AN ANE KAN, ANE AN:
Tas.)

mangan a SeanA JENG,


EN DyaSA KNA GIA
5. BAB: MEMBACA ”ALHAMDULILLAH” DALAM SHALAT,
KARENA BERSIN ATAU KARENA MENDAPAT NI'MAT

1070. Dari Abdullah bin Asy Syakhier, ia berkata: Aku pernah


AC aa i- Lv
melihat Nabi saw. shalat, sedang dalam dadanya ada suara seperti YgOL
ANN
AN)
ie
LAKANG KENAL, Sg K
mendidihnya (air) dalam periuk, karena menangis. (HR Ahmad, Abu
Daud dan Nasai).

618
619
AT TN EN TAG, NGING 1074. Dari Sahl bin Sa'ad, dari Nabi saw.: "Barangsiapa yang
Ce) ARA
NENG GA Na Pa ada sesuatu yang perlu diingatkan dalam shalat, maka bacalah "SUB-
uan.
CAP AG AN JAGA AGE ANGENge HIANALLAH”, karena bertepuk tangan itu hanya buat peremp
SEN On sangi 3
Kb ri 25
oA RY A MAIN Lt NAK
NAWA ANN sae, TS AN e, fANG? nan AS MA Pa KANGA |
II RCA,
KI 428rG ET SA AR: £3- “Vo
. APA Gah, Kp?
LEAN GUREL SANA
En 4 Tawar” Apes 2 UP
4 Cai

ag AID
LN ola ag Naya Ol MANA ya
RE 3 EAIA

Ka SPAE
NEG NANA
MIL I
T R
Dari Rifa'ah bin Rafi’, ia berkata: Aku pernah shalat di

1073.
a ”AL- -P Nts Ja yaSgYEN K
belakang Rasulullah saw., lalu aku bersin, maka aku membac
-
HAMDULILLAH HAMDAN KATSIERAN THAYIBAN MUBAA
RAKAN FIEHI KAMAA YUHIB BU RABBU NAA WA YAR- 1075.. Dan dari 'Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Aku mempunyai
DLAA” (Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, yang baik
dan waktu di tengah malam untuk masuk rumah Rasulullah saw., maka
kami senang dan rela). Maka jika in sedang berdiri shalat, ia membaca "SUBHANALLAH"
yang berbarakah, sebagaimana Tuhan
tatkala Nabi saw. selesai shalat, ia bertanya: "Siapakah yang
berbicara untukku, dan yang demikian itu berarti mengidzinkan aku masuk.
tidak seorang pun yang menjaw ab. Tetapi jika ia tidak shalat, ia (langsung) mengidzinkan aku. (HR
dalam shalat tadi?” tetapi
sekali lagi, dan juga tidak seorang pun yang Ahmad).
Kemudian ia menanyakan
maka berkata-
menjawabnya. Kemudian ia bertanya yang ketiga kali,
a: ”Demi dzat
NY TAI STAIN
lah Rifa'ah: Saya, ya Rasulul lah! Lalu Nabi bersabd -^ P3.

ENGGA
ai A Ka in a
a 1%
an-Nya, sungguh ada di antara tiga puluh
yang diriku dalam kekuasa
NG NGK AN JGA
ke atas langit
pae ANNA TA
atau lebih Malaikat yang cepat-c epat membaw anya
(menulis). (HR Nasai dan Tirmidzi).
og La AL, A 3 GAN Iv CARA Ig plg Ge
PA

Penjelasan:
membuat
Syarih berkata: Hadits ini dijadikan dalil bagi 'bolehnya
datang dari nabi (ma'tsur) Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda:
dzikir dalam shalat, tidak menurut apa yang 1076.
kalau ternyata dzikir itu tidak bertentangan dengan yang ma'tsu r juga. "Membaca "SUBHANALLAH? itu untuk laki-laki, sedang bertepuk
Dan hadits ini juga menunjukkan diperi ntahka nnya memba ca tangan itu untuk perempuan dalam shalat.” (HR Jama'ah).
“ALHAMDU?” dalam shalat bagi orang yang sedang bersin . Tetapi Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi tidak menyebut kata
"FISHSHALAH” (dalam shalat).

MEMBACA
6. BAB: LAKI-LAKI MENGINGATKAN DENGAN Penjelasan:
MPUA N DENG AN Syarih berkata: Perkataan "Barangsiapa ada sesuatu yang perlu
»”SUBHAANALLAH” DAN PERE
TEPUK TANGAN diingatkan dalam shalat” itu, yakni: ada sesuatu peristiwa dan hal-hal
yang penting yang terjadi dan ia perlu untuk memberitahukan kepada
orang lain, misalnya memberi idzin untuk masuk atau memperingatkan
saer Arr ALAR
ES Aga ae ANE
LLE rYOGAN orang yang buta atau mengingatkan orang yang lupa.
LAANA DA A G7 Ia berkata pula: Hadits-hadits dalam bab ini menunjukkan boleh
membaca "SUBHANALLAH" untuk laki-laki, dan bertepuk tangan

621
620
itu untuk perempuan, apabila ada sesuatu persoalan yang perlu Penjelasan:
diperingatkan.
Syarih berkata: Dua hadits di atas menunjukkan diperintahkannya
Hadits-hadits ini sekaligus menolak pendapat Imam Malik dalam mengingatkan (bacaan) imam. Selesai.
riwayat yang masyhur, bahwa yang diperintah itu ialah membac
a Ibnu Taymiyah berkata dalam Al Ikhtiyarat: Shalat tidak batal
“SUBHANALLAH”, bukan tepuk tangan, untuk semuanya. Juga
lantaran omongan orang yang lupa dan tidak tahu. Ini adalah satu
menolak pendapat Abu Hanifah yang mengatakan, bahwa perempuan
riwayat dari Imam Ahmad. Tetapi ia juga mengatakan: Tetapi tidak
apabila bertepuk dalam shalat, maka Shalatnya itu batal.
demikian, kalau ternyata dia mengganti "DLAAD” dengan ”ZHA””.
Ini satu segi dari madzhab Ahmad. Dan juga dikatakan oleh segolong-
an 'ulama.
7. BAB: MENGINGATKAN BACAAN IMAM DLL.

8. BAB: ORANG YANG SHALAT BERDO'A DAN DZIKIR


IG nge Lu Tut. rI ar APABILA MELEWATI AYAT RAHMAT, AYAT SIKSA ATAU
Lap Jan JeKK aa a —NNVV PERINGATAN

Lg A AN IA ESAJÊGAA TEA AE
KATA = ji LR farre CICE Sa ah

ILF K O
Ig tuan, 2 AI A PPOK PPP PAN Ma - ag 2en
KS IE GE ASN) 2 RA IL ON, VA
1077. Dari Musawwar bin Yazid Al Maliki, ia berkata: Rasulul- 1079. Huszaifah meriwayatkan dari Rasulullah saw. (telah lalu)
lah saw. pernah shalat, lalu meninggalkan satu ayat, maka berkatal
ah
seorang laki-laki kepadanya: Ya Rasulullah! Adakah ayat itu begini
dan begini? Jawab Rasulullah saw.: ”Mengapa engkau tidak memperi-
ngatkan aku?” (HR Abu Daud dan Abdullah bin Ahmad dalam
musnad Ahmad). Ai a pan gk 7 5 - mia ”
KN
BIEL
Ea ó. A EAA INE TE;NA
SN GK EKA
yag EN GN
Si ASBIRA
a AK...
i

ARAI
A
2,
aT

TEE AE ANN
KI 4Y >
-0 Caf Lats E AD ÉIS éad b
MALANG NC osk At AE DNE n PE
EA 27 Jera “as AGA AP IS bya WAS 1080. Dan dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari ayahnya, ia
wr
D
e
berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. membaca (Quran)
= 3313 10197
dalam shalat — tetapi bukan shalat wajib - maka setelah ia sampai
E
dengan menyebut surga dan neraka, ia berdo'a: ”A'YUDZU
1078. Dan dari Ibnu 'Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah BILLAAHI MINANNAR, WAILUN LIAHLINNAR” (Aku minta
satu kali shalat, lalu ia membaca ayat, tetapi ada yang ia lupakan. perlindungan kepada Allah dari siksaan neraka, celakalah ahli neraka
Maka tatkala selesai, ia bertanya kepada ayahku: ”Apakah engkau itu). (HR Ahmad, dan Ibnu Majah dengan lafazh yang sema'na).
shalat bersama aku?” Ayahku menjawab: Ya! Bertanyalah Rasululla
h:
”Apa yang menghalangmu (tidak mengingatkan aku)?” (HR Abu
Daud).

622 623
PASANG MG AN
1 K TEA MG In YA aa NGGI
ISEI spek nepet LA Ya
AA DN
- “39 Sp Ta balai Nae KA f
PK Ata ALAN eta Pa PU LEK NAH WA ng wi

Ka Ol 3
KL
NG ya SSS
2574"
ANNA, a pa 33
”j MO ASN
IA R3,
NG
AN A Á Ha
ox JIKA IA OA Ca BEN Or Ak Ta Lu z t 2 7 4 si

LA yaa Byang AM IA PEGANG


l RER - MAA
DBALI aI, I
22y,
LeFRG“0 dal Jana CAME»
PEN I aaENG
AL nj "gg?
55 29 4
Aan LAI Ga NE PEN krd -73A ze

G E GAS
A . A bari s Pao DP, | a.n CA AT,
sehet

poed Se BAAE NNN


P ere

AK Ra) Rd

< Be
1 , ` ap
Fa . I2 8A
1081. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Aku pernah berdiri (shalat)
bersama Rasulullah saw. pada malam sampurna, kemudian ia
membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, maka ia tidak
sampai pada satu ayat yang di situ ada suatu ancaman, melainkan ia
Era
berdo'a kepada Allah azza wajalla dan minta perlindungan kepadaNya 1084. Dan dari "Auf bin Malik, ia berkata: Aku pernah
berdiri
dan tidak pula ia sampai pada satu ayat yang di situ terdapat kabar (shalat) bersama Rasulullah saw., maka ia mulai
bersiwak dan wudlu”,
gembira (istibsyar), melainkan ia berdo'a juga kepada Allah dan ia kemudian berdiri shalat, maka in memula i dengan membaca surat Al
senang sekali kepadanya. (HR Ahmad). dan la tidak sampai pada satu ayat rahmah, melainkan
Pagarah,
ia berhenti dan berdo'a, Dan tidak pula ia sampai pada ayat adzab,
dengan
melainkan tu berhenti dan berta'awwudz. Kemudian ia ruku”
berdiri , ia berdo' a dalam rukuny a itu ”SUB-
MAA B 9 AAN ATE sane diam seperti lamanya
1
RUUT WAL MALA KUUT , WAL KIBRI-
A
aa RN
HAANA DZIL JABA
LANn
YA ALDI pk
Al OE
Nb a Lan
NI
AA,
ABE - A
=>—
LAU
ES -NAY
pk an YAA WAL 'ADHAMAH” (Maha suci Dzat yang memilik
i kekuasa-
pa Ga ANGKAA
Se < s Lr
` Kemudian
S
5
i $
-
42
EO 2
an yang perkasa dan kerajaan, kemegahan dan kebenaran).
sujud seperti lamanya waktu ruku'. Ia berdo'a dalam sujudny
a itu
ID Op AN Jang Ga MEN
- 7 A, AA
WALKI-
pr.
EM
A
N "SUBHAANA DZIL JABARUUT WAL MALAKUUT
WAL 'ADHAMAH", kemudian membaca surat Ali
BIRIYAA'
(HR Nasai
Imran, lalu surnt demi surat, ia berbuat seperti itu juga.
1082. Dan dari Musa bin Abi 'Aisyah, ia berkata: Adalah seo- dan Abu Daud, tetapi Abu Daud tidak menyebutkan tentang siwak
rang laki-laki shalat di atas rumahnya, dan apabila ia membaca ayat dun wudlu’).
”ALAISA DZALIKA BIOAADIRIN ALAA AYYUHYIYAL
MAUTA?” (Bukankah Dia juga kuasa menghidupkan orang yang
sudah mati?), ia membaca: "SUBHAANAKA, FA BALAA” (maha
Penjelasan:
suci Engkau, dan memang begitulah): Lalu para shahabat bertanya
Syarih berkata: Perkataan ”Malam sampurna” itu, maksudnya
tentang yang demikian itu, maka ia menjawab: Aku pernah mende-
ialah: malam sampurnanya bulan purnama.
ngar Rasulullah saw. berbuat demikian. (HR Abu Daud).
Perkataan: "Tidak sampai pada ayat rahmat, melainkan ia
melainkan
berhenti lalu berdo'a, dan tidak juga sampai pada ayat siksa
Nawawi berkata: Ini menun-
Pat ia berhenti lalu berta'awwudz” itu, Imam
a Ouran, baik dalam shalat
jukkan, bahwa setiap orang yang membac
AP AIO gd

AJ JE ESE -NAY
P IZ afer di atas,
We
ANE NO
di luar shalat, disunnatkan hal-hal seperti tersebut
TA
s 9 Acal SENE
ataupun
ma'mum
. baik shalat itu shalat wajib ataupun sunnat, bagi imam,
E GAN E ME a Ab PERE M PA

AP DA baps ELLS
r

AE CAN maupun munfarid.

624 625
9. BAB: ISYARAT DALAM SHALAT, KARENA MENJAWAB 1086. Isyarat itu memang sah dari Rasulullah saw. dari riwayat
SALAM ATAU KARENA ADA SESUATU KEPERLUAN. Ummu Salamah, dalam hadits dua raka'at sesudah "Ashar.

-w' o RILL ATR PA 753 Z e


AN Jaan) SKS. JAS SELASA “At Jar kah f
LENENG Ka ALWENG
jela em
2 a
NS PALANG Ge 4 - Par mi) sA r PRICI AI 79 GAS AL

ne,
goer e Jeng AI
2
ema AG

AE
KA
VI YAAN

AE gas
EL yer) ag K1
N

N
ee ATA LN
PI PLAS
SO
2 fw
Ate DAN
PAN radi PN KN
s A
a g 7,
IJA
| IKI 1087/1088. Dan dari hadits yang diriwayatkan oleh “Aisyah dan
Jabir: Ketika Nabi shalat bersama mereka sambil duduk karena sakit,
1084. Dari Ibnu 'Umare ia berkata: Aku pernah bertanya lalu mereka berdiri di belakangnya, maka Nabi pun kemudian
kepada Bilal, bagaimana cara Rasulullah saw. menjawab mereka berisyarat kepada mereka supaya duduk.
kalau seandainya mereka itu memberi salam kepadanya ketika ia
sedang shalat? Bilal menjawab: Ia beri isyarat dengan tangannya. (HR Penjelasan:
Imam yang lima, kecuali dalam riwayat Nasai dan Ibnu Majah ada Syanh berkata: Hadits hadits itu menunjukkan, bahwa tidak salah
penyebutan "'Shuhaib” sebagai ganti kata "Bila!”) arang yang tidak shalat, memberi salam kepada orang yang sedang
shalat, karena tagrir Nabi terhadap orang yang memberi salam kepa-

PEGANGAN AN
1 P3 Wai
danya. Juga menunjukkan bolehnya mengajak berbicara dengan orang
NU PIA A a A = “7 Ta, - =
yang sedang shalat karena ada suatu maksud yang perlu disampaikan,
g kemudian orang yang sedang shalat itu menjawabnya dengan isyarat.

Ia EAA Jaba
Sa
Mz AS SA TA ENG RG IRI WI

Qa Pan BADN AhPIRAGrNS


Ase Lany 10. BAB: LARANGAN MENOLEH DALAM SHALAT
KECUALI KARENA SUATU KEPERLUAN
F- 4
CA
1085. Dan dari Ibnu 'Umar, dari Shuhaib, sesungguhnya ia z AANA a aaron A AA TER
LEA a | AN Jaan p t bg VEYA
berkata: Aku pernah pergi ke tempat Rasulullah saw. padahal ia A =

sedang shalat, lalu aku beri salam, maka ia menjawabku dengan DL IG AD NG PEKING NGPela
NANGA KS DAN
2 Xi
Aa 6) GEIA
berisyarat. Dan ia (Shuhaib) berkata: Aku tidak tahu, melainkan ia AJIAN e A PATA

menjawab dengan isyarat itu ialah dengan jari-jarinya. (HR Imam -AREP SI ANU dag IN
yang lima, kecuali Ibnu Majah. Dan berkatalah Tirmidzi: Kedua A -

hadits itu bagiku adalah shahih).


1089. Dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw. pernah berkata
5. AIIPA TV xv. 2 kepadaku ” Awas, kamu jangan menoleh dalam shalat, sebab menoleh
R IE Ah R Nang AK GOL.
Sa S9 NN dalam shalat itu bisa merusak. Tetapi kalau terpaksa, maka (bolehlah)

PaK EEN A
Ga m LR RIA. dalam shalat sunnat, jangan dalam shalat wajib”. (HR Tirmidzi dan
Hak AN Ra.
“ disahkannya).

627
626
Penjelasan:
LA TAG, “ia A KA -
aweKANAAN UE Si
a Me Syarih berkata: Dinamakannya menoleh itu “merusak”, karena
2 wW z cg KEK menoleh itu merupakan sebab berkurangnya pahala yang didapat
KANG Pena DA pe dalam shalat, atau karena menoleh itu satu macam dari godaan dan
sambaran syetan. Oleh karena itu siapa yang banyak menoleh, berarti
AN TER MEI = dia tergolong pengikut syetan, sedang pengikut syetan itu adalah
merusak. Atau karena menoleh itu dapat mengganggu bertawajjuh
1090. Dan dari “Aisyah, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Allah, sedang memalingkan dari bertawajjuh kepada Allah
kepada Rasulullah saw. tentang menoleh dalam shalat. Maka ia swt. itu adalah merusak.
menjawab: Menoleh itu adalah sambaran yang dipergunakan oleh Perkataan: "Tetapi kalau terpaksa, maka bolehlah menoleh dalam
syetan untuk menyambar manusia.” (HR Ahmad, Bukhari, Nasai dan shalat sunnat, jangan dalam shalat wajib” itu, berarti memberi perke-
Abu Daud). nan untuk menoleh karena ada “sesuatu keperluan, dalam shalat
sunnat. Sedang dalam shalat wajib, ` dilarang berbuat demikian.
In berkata pula: Hadits-hadits tentang bab ini, menunjukkan

LA GANGA
dimakruhkannya menoleh dalam shalat. Dan ini adalah pendapat
IKAN kebanyakan “ulama, Sedang Jumhur berpendapat makruh tanzih,
selama tidak sampai kepada batas membelakangi qiblat.
NE Sa Siaz P CN ha dyPAAR
Sedang lukmah dilarangnya ini, karena menoleh itu bisa mengu-
rangi kekhusyu'an dan dapat memalingkan dari Allah serta ketidak-
ETEEN Sub OR adanya pemusatan pikiran buat menentang godaan syetan.
Perkataan: “Lalu Rasulullah shalat, dan ia menoleh kepada orang
1091. Dan dari Abi Dzarrin, ia berkata: Telah bersabda Rasulul- banyak” itu, Al Hazimie berkata: Mungkin kaum ini berada di depan
lah saw.: “Senantiasa Allah akan menghadapi hamba-Nya yang sedang qiblat - lalu ia berkata - sedang menoleh dalam shalat selama tidak
dalam shalat, selama ia tidak menoleh. Kalau ia sudah salam, Allah memutar lehernya dan karena ada keperluan, tidak dilarang.
pun meninggalkannya.” (HR Ahmad, Nasai dan Abu Daud).

A
SIA P
NG A 11. BAB: DIMAKRUHKANNYA MENGANYAM JARI-JARI,
gO
SAAd 4 MELEPASNYA, MELETAKKAN.TANGAN DI PINGGANG DAN
Ka
NDELINA BERTAHAN ATAS TANGAN, KECUALI KARENA SANGAT
dh
A en,K AG
arO DIHAJATKAN
GA NG
DaN KL

Hy AAL AWAN
æ CA
LA A KALA GG AAN TATANAN
1092. Dan dari Sahl bin Al Handhaliyah, ia berkata: Telah
diseru shalat — dengan ucapan ”ASHSHALAATU KHAIRUN MI- A”. ZA RL ANA AKUT PA ka
NANNAUM” -— yakni pada shalat subuh, lalu Rasulullah saw. shalat, ka ob ANA
NY, ~% Des 3
dan ia menoleh kepada orang banyak. (HR Abu Daud, dan ia berkata: aa KS HANYA LSG8
Adalah Nabi pada malam itu mengirim seorang penunggang kuda ke
satu kaum, buat menjaganya).

629
628
JENG pra ANANA KANUNG YAV
rko aa & WiNai. 1G A ti KA Da g

1093. Dari Abi Sa'id, sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda:


# 2,
” Apabila salah seorang di antara kamu berada di dalam masjid, maka
-Ak Ai dya DIAN
janganlah ia menganyamkan (jari-jarinya), karena menganyam itu dari
(perbuatan) syetan. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu
senantiasa (dianggap) dalam shalat, selama dia dalam masjid, sehingga 1097. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw.
keluar dari masjid. (HR. Ahmad). melarang meletakkan tangan di pinggang dalm shalat. (HR Jama'ah,
kecuali Ibnu Majah).

MEAL SA
KIA A PARI a
KAK BEKAS
96 NAN
IG KATA aAP Pa SN
LKS ac Pen AKApik Lv Pola. Ag Aa AJA in

Ea ga, anak abahay SE 345 1098. Dan dari Ibnu “Umar, ia berkata: Nabi saw. melarang
sescorang duduk dalam shalat dengan bertekan pada tangannya. (HR
1094. Dan dari Ka'ab bin 'Ujrah, ia berkata: Aku pernah Ahmad dan Abu Daud).
mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Apabila salah seorang di Dan dalam satu lafal bagi Abu Daud dikatakan: Bahwa Rasulul-
antara kamu berwudlu', kemudian keluar dengan sengaja (niat) lah saw. melarang seseorang shalat dengan bertekan pada tangannya.
hendak shalat, maka jangan ia menganyam antara dua tangannya,
karena sesungguhnya dia (dianggap) dalam shalat.” (HR Ahmad, Abu
Daud dan Tirmidzi).

693, pn áTea
yeg S Ka

kn?
577 gu

NI
[A 4 be EEA
gp
maag

1099.
biy
PAPUA

Dan
eren
Man

dari
Ah AG

Ummi Qais binti Mahsun, sesungguhnya


Fa SN AN
Nabi saw. ketika sudah berumur lanjut dan gemuk, ia memakai
tongkat dalam shalat, ia bertekan dengannya. (HR Abu Daud).
1095. Dan dari Ka'ab bin Ujrah, .sesungguhnya Nabi saw.
Penjelasan:
pernah melihat seorang laki-laki menganyam jari-jarinya dalam shalat,
lalu Rasulullah saw. melepaskan antara jari-jarinya itu. (HR Ibnu Syarih rahimahullah berkata: Hadits-hadits tersebut menunjukkan
Majah). bahwa:
1. Dimakruhkannya menganyam jari-jari ketika keluar menuju
masjid, karena hendak shalat.
Pa TL r Pane 2. Orang yang hendak shalat dicatat untuk mendapat pahala
Planet. ANT SMH ANANSANG
SES Qq
= orang yang shalat, sejak ia keluar dari rumahnya sampai pulang
kembali.
1096. Dan dari 'Ali, sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: Mushannif (Ibnu Taimiyah) berkata:
”Jangan engkau melepas jari-jarimu dalam shalat.” (HR Ibnu Majah).
631
630
1101. Dari Mwaiqib, dari Nabi saw. ia bersabda — tentang
siPA, ya GK -yje masalah seseorang yang meratakan debu ketika ia sujud — "Jika
engkau memang mau berbuat demikian, maka berbuatlah sekali saja”.
(HR Jama'ah).
1100. Dalam hadits dzilyadain 1) jelas ditegaskan, bahwa Nabi
saw. (pernah) menganyam jari-jarinya dalam masjid.
Ini menurut Ibnu Taimiyah-menunjukkan, bahwa menganyam
- Jari-jari itu tidak haram, tetapi juga tidak salah kalau dikatakan
Kasan SANG YAN
peySE
9

x SBASA 3,
makruh, karena memang yang demikian itu jarang dilakukan.
Tetapi Syarih berkata: Bahwa keseluruhan hadits itu masih
memungkinkan dijma’ dikompromikan, yaitu bahwa penganyamannya
Nabi saw. dalam haditsussahwi (hadits yang menerangkan tentang ma Hot =
kelupaan) itu adalah terjadi karena lupa; karena itu ia berdiri seolah-
olah seperti orang yang sedang marah. Adapun hadits-hadits — yang 1102, Dan dari Abu Dzarr, ia berkata: Telah bersabda Rasulul-
melarang menganyam jari - dalam bab ini dapat diartikan karena lah saw,: "Apabila salah seorang di antara kamu berdiri shalat, maka
bermain-main. Sedang bermain-main itu sendiri adalah terlarang, sesungguhnya rahmat itu berada di depannya, karena itu jangan ia
dalam shalat, dalam pendahuluan shalat dan semua pekerjaan yang menghilangkan kerikil. (HR Imam yang lima).
berhubungan dengan shalat.
Perkataan: "Nabi saw. melarang seseorang duduk dalam shalat MENGAN
aa , 2112aaLAN
b 4 Inka
PPEP YAN
AR TAN
P
sambil menekankan atas tangannya” itu, oleh Syarih dikatakan:

LB LAN KAA
Bahwa hadits ini dengan berbagai lafalnya menunjukkan dimakruh-
kannya bertahan atas kedua tangan, ketika duduk, bangkit dari duduk Pi 2 JIPEN Lalor 3 ye
dan ketika berdiri selesai shalat. Tetapi zhahirnya larangan di sini
menunjukkan haram.
Pa Ket Pa

Ia pun berkata pula: Bahwa hadits Ummu Qais itu menujukkan -a439 SA tv
boleh bertekan dengan tongkat, tiang dsb. tetapi hal itu khusus karena
udzur.
1103. Dan dalam satu riwayat bagi imam Ahmad —dikatakan-:
Aku (Abu Dzarr) bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sesuatu,
12. BAB: HADITS-HADITS TENTANG MASALAH sampai pun aku menanyakannya tentang masalah menghilangkan
kerikil, lalu ia menjawab: "Sekali saja, atau tinggalkanlah”.
MENGHILANGKAN DAN MERATAKAN KERIKIL
Penjelasan:
bb dasah
ANGgag NY gank ANA Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut menunjukkan dimakruh-
kannya menghilangkan kerikil (yang di depannya) dan hanya diidzin-
Lena
AGS na aaenCANG kan sekali saja ketika menghajatkan.

inWk e

1) Orang yang mempunyai dua tangan yang panjang.

632 633
1106. Dan bagi Abu Daud dan Tirmidzi sema'na dengan hadits
13. BAB: DIMAKRUHKAN SESEORANG SHALAT DENGAN
MENGIKAT RAMBUT KEPALANYA KE BELAKANG di atas.

Penjelasan:
AALDERSKAA EEE- Syarih berkata: Dua hadits di atas menunjukkan dimakruhkannya
seseorang Shalat dengan mengikat rambutnya ke belakang.
923 27
PA TG GAWAa Sedang hikmahnya, karena rambut itu ikut sujud bersama kepala.
TENGE TAN EAE
TORREN Juga menunjukkan perhambaan dalam beribadah. Demikian seperti
yang dikatakan oleh Abdullah bin Mas'ud, dalam hadits yang diriwa-
dawah
” ak
JA JON
sa WS a pa
yatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab "Al Mushannaf”, dengan
sanad yang shahih yang berbunyi sbb.:

As ahe, KA naKAN
IK s yal ES
oso

LEÍ ajaa
Tek DE Ji Ie ESA
OM 4 i PI 8 L g8 C4 3
badar A? oU -se ECKA
Pot
LI Ia
a” sal PI PLL
P on JAIS
1104. Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ia pernah melihat Abdul- e: Jas
WAL Sui. ya layat JL A, Haa danang Dyah
lah bin Al Harits shalat dan rambutnya diikat ke belakang, lalu Ibnu
Abbas melepaskannya dan (hal itu) dibenarkan oleh (shahabat) yang DA ÍL EUASN
lain, lalu Abdullah bin Al Harits melihat Ibnu Abbas sambil berkata:
Apa keberatanmu terhadap kepalaku ini? Ibnu Abbas menjawab: Artinya: Sesungguhnya Abdullah bin Mas'ud masuk masjid, lalu
Karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersab- dilihatnya di situ ada seorang laki-laki shalat sambil mengikat ram-
da: "Bahwa perbuatan semacam ini sama dengan orang yang shalat butnya ke belakang. Maka tatkala ia sudah selesai, Abdullah
sambil membelitkan tangannya di atas pundak.” (HR Ahmad, berkata: Apabila engkau shalat jangan engkau ikat rambutmu ke
Muslim, Abu Daud dan Nasai). belakang, karena rambuimu itu sujud bersamamu, dan setiap
rambut ada pahalanya untukmu. Maka berkatalah si laki-laki terse-
but: Saya takut rambutku kena debu. Maja jawab Abdullah:
damen NGA JOLI 97 NG eta Llgrott “1-0 Kena debu itu lebih baik bagimu.
TN JEN a NG AA TIdira .

14. BAB: MAKRUH MELUDAH KE DEPAN ATAU KE KANAN


SU IIS lotan

kasa SIBEAN
VI.” 512 yer MANG sr REHE Png Ta
1105. Dan dari Abi Rafi', ia berkata: Nabi saw. pernah mela-
rang seseorang Shalat sedang rambut kepalanya diikat ke belakang.
adeg KorBANG a
(HR Ahmad dan Ibnu Majah). IL pla MN 2 pn kiCg (G3,
A
AP) IN YG Tar Naga

2 La yA y a32 z e i Aa aa. A KA
aga 390 S) -NA EOE TETENuye Bg hak ri

634 635
1107. Dari Abi Hurairah dan Abi Sa'ied, sesungguhnya i 1110. Dan bagi Imam Ahmad dan Muslim seperti itu dengan
saw. melihat dahak menempel di dinding masjid, lalu Dana ma'na yang sama, dari Abi Hurairah.
batu dan menggosoknya, seraya berkata: “Apabila salah seorang di
antara kamu meludah, maka jangan sekali-kali meludah ke depannya Penjelasan:
dan jangan pula ke kanannya: tetapi hendaklah ia meludah ke kirinya Syarih berkata: Dhahir hadits Abi Hurairah ini menunjukkan,
atau ke bawah kakinya yang sebelah kiri.” (HR Ahmad, Bukhari dan bahwa meludah ke depan dan ke kanan itu hukumnya makruh, baik
Muslim). A dalam shalat maupun di luar shalat. Tetapi Imam Malik berkata: kalau
di luar shalat tidak mengapa. Sedang Mu'adz bin Jabal berkata: Sejak
aku masuk Islam, aku tidak pernah meludah ke kanan.
PI” a LIF PA I
Abu Daud dan Ibnu Hibban meriwayatkan, dari Said bin Jallad:
2 P3 - -. -
-e4 O ISET NYA
Ada seorang laki-laki menjadi imam dalam satu shalat lalu ia meludah
1 1108. Dan dalam satu riwayat bagi Bukhari — dikatakan ke arah qiblat, maka setelah selesai shalat, Rasulullah saw. bersabda:
Kemudian hendaklah ia tanamnya.” 1)
Pi ha Y
e” MI r

rad

Artinya: Jangan boleh ia shalat untuk (mengimami) kamu.


L PIRAT Ar a KIRAL y Nl OB “A2
Gie Beei ay Tr NG Nas NYA
Ne
Dalam riwayat itu dikatakan juga:

A
Ly
a f ALa r N MANG PN AP IL JIP IH l | SBI TI 4
In SL aa sia a) gp ls INOLI
AL ga BISANE A hk Jl
IMb”
NA La KE TENAGA AG Artinya: Sungguh engkau telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya.
AKA Ag akad yan dedan SI eh 329

— GANGA
Tety — 15. BAB: MEMBUNUH ULAR DAN KALAJENGKING,
DAN SEDIKIT BERJALAN KARENA ADA HAJAT,
TIDAK DIMAKRUHKAN
1109. Dan dari Anas, sesungguhnya Nabi saw. bersabda: ”Apa-
bila salah seorang di antara kamu berdiri dalam shalatnya, maka Dn Pa Pata orrs bP O yet PAGP BN
anCI 5 yang
jangan sekali-kali ia meludah ke depannya, tetapi hendaklah ke
kirinya atau ke bawah telapak kakinya, lalu ia mengambil ujung
Ri
JANG A ANN
selendangnya dan meludah di situ dan melipat sebagian (ujung 3 7

selendangnya) itu atas sebagian, lalu ia bersabda: atau dia berbuat LL a Hota iedig
begitu.” (HR Ahmad dan Bukhari).
1111. Dari Abi Hurairah, sesungguhnya, Nabi saw. menyuruh
membunuh dua binatang hitam dalam shalat, yaitu: kalajengking dan
ular. (HR Imam yang lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).
gios
kakop gag t yANG
Arr La Ir BIN 2891 WI Dal

1) Masjid-masjid zaman dahulu belum berubin. Jadi memungkinkan seseorang mena-


nam ludahnya itu di masjid. (Pent.)
KEL IN AGAN LAE AN
637
636
GA I 2A rr z. r A016 GA NIR 31 £ 9
LANG Lan pia AS EN LI .” g seror 724 P “ SPI
4 Ja É
GAL
Pi
KW 4
||
A
PM
SILA
||
a 9 ak ALI Jouda AP AA) (

Reny
an Heal ne 3flatIR 1 91H )
ANG LONGls KAN A
BAGAN ngan PAna NGA
- w 254 É Rje $ b.

1112. Dan dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah


shalat dalam rumah, sedang waktu itu pintunya tertutup; vj a
kemudian
aku datang, lalu ia berjalan sehingga membukakan (pintu) untukku 1113. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw
: ” Apabila diseru untuk shalat, maka Heat yang Ka RA, s D
kemudian ia kembali ke tempat berdirinya semula: dan kuteran : kemu | |
gkan, an sehingga ia ia tidak
tid: mende
> ngar kann adzan;
bahwa pintunya itu menghadap ke arah giblat. (HR Imam t ia ad
yang lima, akan iqama
kecuali Ibnu Majah). adha andi Tndatang kembali. Dan jika dibac
selesa i igamat ia datang ka ikan dagan Ka
maka jika sudah tlah
ia berkat: a: ingatla
hatinya,ya,14
an hatin 3
Penjelasan: mi jani 1 u ang
seseor
tara sesuat yangdengan
tidak dungatnya, wung RaR Nan Pala
Syarih berkata: Hadits di atas menunjukkan dibolehkanny k*at)
jika
(raka'at) ia shalat,
ia shalat, maka
a mem- sudah berapa
bunuh ular dan kalajengking dalam Shalat, tanpa dimakr mendapat saka
uhkan. Yang mm» Agan ikiak tabu apakah ia sudah shalat
berpendapat demikian di antaranya jalah Jumhur 'ulama. dua kali, asalang ia tetap
ên iai paka tai, hendaklah i saji (sahwi)
Pengarang Syarhus sunnah berkata: Termasuk dalam (HR Ahmad, Bukhari dan Mislim). E TN
pengertian dalam keadaan duduk,
ular dan kalajengking ini, yaitu semua binatang yang Dan berkatalah Bukhari. Telah berkata ‘Umar: jin E a
membahayakan,
seperti lalat penyengat dsb. Semua binatang itu aku dalam :
boleh dibunuhnya. (memikir) untuk mempersiapkan tentaraku, padahal
Syarih berkata: Hadits 'Aisyah itu menunjukkan dibole :
hkannya | :
berjalan dalam shalat sunnat karena ada sesuatu keperl Penjelasan:
uan. 1)
Syarih berkata: Hadits di alas menunjukkan, bahwa was D
halnya semu
dalam shalat itu tidak membatalkan shalat, begitu juga
16. BAB: GERAKAN HATI TIDAK MEMBATALKAN pekerjaan hati
SHALAT SEKALIPUN BERLANGSUNG LAMA

SHALAT WAJIB KARENA


17. BAB: QUNUT T DALAM SH
a Ne NG
isapaDa MGMp, Gda TSB
NGGE
Ilp rr ANI
ADA OUNUT SELAIN
lg sarab oeANY ADA SUATU MUSIB AII, DAN TIDAK
NAZILAH
2 299 za MAUNE Pe Pal 3 14 Pa TP awr G3 9
ET EE S a SI SY go WE

KERE 227 sa, 24979718 17 AAU g? AA 22 Lhe Bh)


POr gL lU ea
Jl Jaa
tsd aza PAN
NaKAN ge
NA
E
GANG GN AA RA AETA aa 5 ASI ga II ING 3 ea At Ng
WII Pa
aa

AABAA IRIE EKOSI


ri
`
ar œ
913 æ IGLA 1G 3 #33AN Lala IS
PI pII
Sg SU AN gan aS-
HA PETZ Ada 23 1,”
MALae HIG
PA 949

GS E ey gal A
1) Dalam shalat wajib pun boleh juga. (Pent.)
$ MIS SP (rio.

638
639
gunut
1114. Dari Abu Malik Al Asyja'i, ia berka
ta: Aku pernah ber- 1117. Dan dari Anas, sesungguhnya Nabi saw. An
kata kepada ayahku: Hai ayah! Engkau Ahmad).
sudah pernah shalat di sebulan lamanya, kemudian ia tinggalkannya. (HR
belakang Rasulullah saw., dibelakang Abub
akar, di bekalang "Umar,
di belakang Usman dan di belakang 'Ali di
sini di Kufah, kira-kira ada
lima tahun, apakah mereka itu semua meng sor sg Ir LENA ae 2
erjakan gunut? Ia menja- ...
WA
wab: Hai anakku! Itu adalah bid'ah. (HR
Ahmad dan Tirmidzi, dan MA AANG EN Pama t Jawan
#
Tirmidzi mengesahkannya).
MA 4
EU ham o Gg
» MRLa aa
GA K E PEA
AGN KBNGA
a
ANO 1118. Dan dalam satu lafal - dikatakan —: Nabi saw. S
pa ak
selama sebulan, ia mendo'akan kecilakaan bebera
1115. Dan - diriwayatkan juga oleh - Ibnu ian ia tingga lkanny a. (HR 4
Majah, yang dalam katulah-kabilah Arab, kemud
riwayatnya itu — dikatakan —: Apakah merek Muslim, Nasi dan Ibnu Majah) .
a itu semua pernah gunut
dalam shalat subuh?

PER MANAGan Tam


AES3 laras
3G NA
N

NANA KAKA EWA


GS bo 5 -7 aa)

KE AA,mn
GA L og KA AS

DAT MAA, <


pa
PLECO GANG lola, ALA Sala og”
ee as SA
ANG DI
HS
AL
Ann
IIL ania Iga
Laa alada
Dai
g Ae
Fa satu lafal - dikatakan -: a eng
1119, Dan dalam
PILAR
Ha NA LA 19 nat
PE E Ak aaa Sg ey an selama sebulan ketika ahli-ahli baca Qur an itu ria
>. anaa
PP a
ENG, tidak pernah melihat merasa sedih yang lebih hebat cas
( uk i
annya karena terbunuhnya ahli-ahli baca Ouran itu. 1)

Pena nan
#, 3 pp || 673, S 237 Par, 27 PA

1116. Dan — diriwayatkan juga oleh — Nasai dengan lafal sbb.: seg TAN SSS IL LE ANYER AU 3
(Ayah Abu Malik Al Asyja'i) itu berkata: Aku pernah shalat JI ES : ARANG NY
di bela-
kang Rasulullah saw. tetapi ia tidak qunut; dan aku pernah shalat
di
belakang Abubakar tetapi ia, tidak qunut; dan aku pernah shalat
di — GAS lot) —
belakang Umar tetapi ia tidak gunut, dan aku pernah
shalat di
belakang Usman tetapi ia tidak gunut, dan aku juga pernah
shalat di 1120. Dan dari Anas, ia berkata: Qunut itu adanya dalam shalat
belakang Ali tetapi juga tidak gunut. Kemudian ia berkata: Hai Maghrib dan Subuh. (HR Bukhari).
anak-
ku! Itu adalah bid'ah.

fieh
GI
ITET
L ss
HK ySIr K3 -MV
PA . r

1) Yakni orang-orang yang hafal Al-Qur'an. (Pent.)

641
MAYA TA oa IA GL EPLL y ..
KA Ae ake r 8 ” Pa
A j rd
23 NYI AG E 19442A niggal TING BUR por
5 pa
w, Per 7 27?
SD AU As SP
loh PAHA Š DI is PAT EA DAA Ae z9% Cr? WI, pa LIA Ya LOIL ger?
pd Pe ad mg” A
arde Bbg s dll a aN A HIS,

ad Aa
1121. Dan dari Barra’ bin ’Azib , Sesun r
gguhnya Nabi 4 IL AN SAN 29D a KOI sogo
pernah gunut dalam shalat Maghrib dan 9 r
Subuh. (HR La Muslim
dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya)
. i
erir Ige ANA Let na RETA LEE AR ag KA
GAN Ga je N at a
AE N
p 7 NG Ye, DE
E ÉIRE SE Ag $
, LA A o a A Er AN a ae Paaa r

Ga ANK SUGKI AA NY al HEE P é 7

1123. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. apabila

ANnLES ESE
E ADA
2 3 » r 29 7 DU 3 r - > P
hendak mendo'akan kecelakaan atas seseorang -- atau mendo'akan
kebaikan untuk seseorang - ia mengerjakan qunut sesudah ruku”, dan

EN TONE
Fe r Tg

VEKOS
sej" PN
Car
.
1270
pa 7 > kemungkinan apabila ia telah membaca "SAMIALLAHU LIMAN
HAMIDAH, RABBANAA WALAKAL HAMDU”, ia membaca
” ALLAAHUMMA ANJIL WALIEDABNAL WALIED, WA SA-
LAMATABNA HISYAM, WA AYYASYABNA ABI RABI'AH,
KEN ba lobak A
Goa SAN
(LGG fadeTE Dsn sarLgi
Pan Adab CN WAL MUSTADZHAFHNA MINAL MUKMINIIN, ALLAAHUM-
MASYDUD WAT-ATAKA “ALA MUDLAR WAJ'ALHAA “ALAI-
1122. Dan dari Ibnu 'Umar, sesungguhnya ia pernah mende HIM SINIINA KA SINII YUUSUFA” (Ya Tuhan! Selamatkanlah Al
ngar
Rasulullah saw. ketika ia mengangkat kepalanya dari Walid bin Al Walid, Salamah bin Hisyam, 'Ayyasy bin Abi Rabi'ah,
ruku? di raka'at
terakhir dalam shalat subuh, ia membaca: dan orang-orang mukmin yang tertindas. Ya Tuhan! Sangatkanlah
ALLAAHUMMAL'AN
FULAANAN WA FULAANAN WA FULAANAN" adzab-Mu atas Mudlar, jadikanlah dia itu atas mereka sebagai kesu-
(Ya Tuhan!
Laknatlah si polan dan si polan dan si polan), sesudah ia memba sahan seperti kesusahan-kesusahan Yusuf”. Abu Hurairah berkata:
ca
”SAMPALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA Nabi keraskan bacaannya itu, dan ia membaca dalam akhir shalatnya,
WALAKAL
HAMDU”, kemudian Allah menurunkan ayat — 124 s. dalam shalat subuh: "ALLAHUMMAL'AN FULAANAN WA FU-
Aal Imran -:
Sama sekali soal (mereka) itu bukan menjadi urusa LAANAN” (Ya Tuhan! Laknatlah si polan dan si polan), dua kabilah
nmu apakah
Allah akan menyiksa mereka atau akan mengampuni Arab, sehingga Allah menurunkan ayat: "Sama sekali soal mereka itu
mereka; (tetapi
yang jelas), bahwa mereka itu adalah orang-orang yang zhalim” bukan menjadi urusanmu ... dst.” (HR Ahmad dan Bukhari).
zhalim”. (HR g yang
Ahmad dan Bukhari).

ONEEN
LÊMA MAA L LJIG

PEAS EA de
| AA
ARAI
Jp SAya
LA Ha
Berau
ARISAN y 4

IL LIBIA ALE RIN mw NG


Š a | AH wi” BUS ain SI ag a
1 P 278 Layu
ena JOS. a AG Iz
Ka5 4 AS ts WAabah AIIP
ln Z RESI
WE Ika5
Pe MA AJO ka LE Ada E pa NY
3163 h #9 PAK | 2 Pd Lah |

ANA Aanan
`

2762793? sg P. s33 pg osr pi” Ie

LA
9? LAN Ip
A MT lha a NGGEN Gia
AKA ||
r CA, LI Z. 2. r
e yanke 29 da AN

PANI
GAN Nb a
392?
LAH iya
Ke”.
A > A | ZZ
- er Pia kh

, InaSS LAI AT BA
1124.
, Dan dari , Abu Hurairah, , ia
Shalat isya, jika ia membaca "SAM'ALLAHU
i berkata: i i
— AR Ol MA PI HER Bayat
Aan rap
kemudian ia — sebelum sujjud — membaca: "ALLA
WALIIDA : ... dst. (HR Bukhari). HUMMA ANJIL
1127. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
maghrib,
gunut sebulan berturut-turut, dalam shalat zhuhur, 'ashar,
membaca
"isya dan subuh, di akhir setiap shalat, apabila ia telah
SO tg” 2% yaitu ia
”"SAMIALLAHU LIMAN HAMIDAH” dari raka'at akhir,
27 ,4
HIRE NASO AA UAN Ag ANYO
Ae Na Bap Ls Ager
mendo'akan kecelakaan atas mereka: satu kabilah dari Bani Sulaim,
Ra'al, Dzakwan dan Ushaiyah, sedang orang yang di belakangnya

LAI LN INN
8, E ISI CN e 2r r 2? Penh LP
membaca amiin. (HR Abu Daud).

P: MA 292 AL
TENAN
a LG
ERA EA
In LIA.
Aa
Lap 197

59 Arr 33 28 Ilg Mn“ S Aa

1125. Dan daripadanya juga, ia berkata: “Sun


mendekatkanmu dengan shalatnya Rasulullah saw. E jg aya ra
„pal Eis WEEN
r

rah adalah gunut dalam raka'at akhir dari shalat Zhuhur, Isya” yan
akhir (shalat isya”) 1) dan shalat subuh. Sesudah ia membaca AS 1128. Dan Imam Ahmad menambahkannya — dengan kata-kata
MI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, lalu ia mendo'akan kebaikan - Nabi mengirim utusan kepada mereka itu untuk mengajak kepada
orang-orang mukmin dan mela'nat orang-orang kafir.” Islam, lalu mereka membunuh para utusan tersebut.
Bukhari dan Muslim). g-orang kafir.” (HR Ahmad, "Iqrimah berkata: Ini adalah pertama kali adanya qunut.

Penjelasan:

TAN DWA apa WK AA


r 144 PN z, api A eta
TE BATA A39 735 Perkataan: "Hai ayah, engkau pernah shalat di belakang Rasulul-
lah saw. ... dst.” itu, Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan tidak
1126. Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad - dikatakan — Dan adanya perintah gunut. Yang berpendapat demikian itu ialah
kebanyakan ahli ilmu. Selanjutnya ia berkata: Yang betul pendapat
shalat 'ashar, sebagai ganti (kata) “shalat 'isya yang akhir”.
orang yang mengatakan, bahwa gunut itu khusus karena ada bahaya
(nazilah), dan tidak khusus untuk salah satu shalat tertentu.
1) Karena shalat maghrib itu kadang-kadang disebut Isya" yang awal (Pent.)
= Ia berkata juga: Seandainya hadits Anas yang mengatakan:

644 645
Al Hafizh juga berkata: Hadits-hadits dari Anas ini cukup banyak
KN
lop,
LS ALE Je pda DLS
AGE GLI
JD 2 0910r!
ya bre
dan berbeda-beda dan idlthirab 1) (berlainan/goncang). Karena itu
"Adapun untuk shalat subuh, maka nabi selalu qunut sampai ia tidak dapat dijadikan hujjah dalam persoalan seperti ini.
meninggal dunia”
—000—
itu sah, niscaya sudah dapat mengakhiri perselisihan. Tetapi karena
hadits tersebut diriwayatkan dari Abi Ja'far Ar Razi, yang oleh Abdul-
lah bin Ahmad dikatakan sebagai tidak kuat. Dan Ali bin Al Madani
mengatakan: Dia (Ar Razi) itu sering keliru: dan Abu Zar'ah juga
mengatakan: Dia (Razi) itu banyak salah. 'Amr bin Ali Al Fallas juga
berkata: Dia itu baik, tetapi hafalannya tidak baik. Dan Ibnu Ma'in
berkata: Dia kepercayaan, tetapi sering keliru: namun tidak sedikit
juga yang menganggapnya dia itu kepercayaan.
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Untuk menyelesaikan persoalan ini
cukup dengan apa yang diriwayatkan oleh Al Khathib dari jalan Oais
bin Ar Rabi’, dari 'Ashim bin Sulaiman - kata 'Ashim =:

Peranan Fata Gg GK so sra tor FA zX


o
Sa
S os S
lasls Iyan
- Por Í PL KA rr
Lelga
L IF
Jl epail
-. 2s lofo v wd

Oey LA Sa Ya
Artinya: Kami bertanya kepada Anas: Orang-orang beranggapan,
bahwa Nabi saw. senantiasa gunut dalam shalat subuh (betulkah
begitu?) Anas menjawab: Dustalah mereka. Rasulullah saw. hanya
gunut sebulan penuh, ia mendo'akan kecelakaan atas satu kabilah
dari kabilah-kabilah musyrikin.
Qais ini sekalipun lemah, tetapi tidak dituduh berdusta.
Sedang Ibnu Khuzaimah juga meriwayatkan dalam kitab shahih-
nya, dari Sa'id, dari Qatadah, dari Anas, ia berkata:

PEN PES orf ” sat

UN
Artinya: Sesungguhnya Nabi saw. tidak pernah gunut, kecuali apa-
bila ia mendo'akan kebaikan untuk satu kaum atau mendo'akan
1) Hadits mudltharib, ialah: satu hadits, dalam satu persoalan, yang diriwayatkan
kecelakaan atas satu kaum. oleh beberapa sanad, tapi lafalnya berlainan. (Pent.)

646 647
SE a AA a
2

GIA WI, CR ING NAN PI


KE CAAA Sa b
5 AN 1311
å is AD Ge GN aå)
BAB-BAB SUTRAH DAN HUKUMNYA ORANG g ard 7
YANG BERJALAN DI DEPAN ORANG YANG
SHALAT TANPA SUTRAH 1. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
ea di hari raya, ia menyuruh (khadamnya) wW” “A
wa tombak lalu diletakkan di depannya, kemudian ia a, ikkh p
1. BAB: SUNNAT SHALAT DENGAN MEMAKAI menghadap ke (tombak) tersebut, sedang manusia pa 4 er Wg.
SUTRAH,
MENDEKAT SUTRAH, SEDIKIT SERONG DARI SUTR
belakangnya. Adalah yang demikian itu dikerjakan ketika ia
AH bepergian. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
DAN BOLEH JUGA TIDAK MEMAKAI SUTRAH

yan pes ANN


PE ITO, ML 7? Ag E

2? PM RA ED Sa
Kyo
- r pa

JA. ALAN
pa Map Y f
|ds
4 221 1239 DIA
— ABU 03 loh) AAA, FEN Jas 1132. Dan dari Shal bin Sa'd, ia berkata: Adalah jarak antara
tempat shalatnya Rasulullah saw. dengan dinding, kira-kira cukup
1129. Dari Abi Said, ia berkata: Telah bersabda untuk berlalunya domba. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Rasulullah
saw.: "Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka
hendaklah
ia shalat dengan menghadap ke sutrah, dan hendaklah mendekat ke
sutrah itu”. (HR Abu Daud dan Ibnu Majah). MAMBANG AA A a AP pe
SAN ge Je 333
Pi
NY
Li , DA Z Ify ya 7 YA
Patah

-fba leb) GAYA pe UE 33

Se HAB
..”
KAIN
AG TAN Ae Zah, %fak gr 277 kih
its Bilal
1133. Dan dalam hadits Bila —— dikatakan
di —5 Sesungguhnya Nabi
Nabi
saw. pernah masuk Ka'bah, lalu ia shalat (di dalam Ka'bah itu);
= P „a Jodigank (HR
NEGO Sia aan sedang jarak antara dia dengan tembok, kira-kira tiga hasta.
Ahmad dan Nasai).
1130. Dan dari 'Aisyah, sesungguhnya Nabi saw. pernah ditanya
~ ketika perang Tabuk - tentang sutrah bagi orang yang sedang
shalat.
HE Ip Jêng NW
rar aye
Lalu jawabnya: "Kira-kira sebesar sandaran kendaraan”. (HR
Mus- .
lim). rA a Bg

648 649
NGILEN NGANGga goNY
1134. Dan yang sema'na dengan hadits tersebut, diriwayatkan
P) Ta AP: 6 r
juga oleh Bukhari dari Ibnu "Umar.

44 DL Á b YANAw za AN
ya
7ryo
| na Tar ga

KANG IL SA
aiREALA PNA
4
KA JAE 3G -NYO
rae z

7,
NAWA re IL 5

Acai EWA A)Jaa. GES


NAN 4
TA
penNop lolis —
RE
P 2 24,
46SALES KKN ena NS 1137. Dan dari Miqdad bin Al Aswad, sesungguhnya ia berkata:
Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. shalat dengan menghadap
apl Saya lola, 0. PER ANA
1222
A4 ke tiang dan tidak juga menghadap tongkat, dan tidak juga mengha-
dap pohon, melainkan ia letakkannya di sebelah kirinya atau di
1135. Dan dari Thalhah
sebelah kanannya, ia tidak (lurus) menghadap ke situ. (HR Ahmad
bin 'Ubaidillah, ia berkata: Kami
pernah shalat, sedang binatang-binatang berjalan di depan kami. Lalu dañ Abu Daud).
kami sampaikan hal itu kepada Nabi saw., maka sabdanya: "Sebesar
sandaran kendaraan yang ada di depan salah seorang di antara kamu -
(kalau sudah ada), kemudian tidaklah mengganggu binatang yang lalu MA
di depannya.” (HR Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah). eaDe
NYA NA YA
ENY -

Dua ALI)as
YI : AN LAU
NA ah.LR 1:25 Tea
Pun ATIN,
1138. Dan dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi saw. pernah
GtaAA ar mean shalat di lapangan terbuka, sedang di depannya tidak ada suatu apa
D
pun. (HR Ahmad dan Abu Daud).

KAAGS anaing Penjelasan:


Perkataan: ”Maka shalatlah dengan menghadap ke sutrah” itu,

g KASN US
menunjukkan, bahwa mengadakan sutrah itu adalah wajib: yang juga
aAS
KabPee dianjurkan supaya mendekat ke sutrah itu, sejauh kira-kira tiga hasta.
Ulama-ulama berkata: Adapun hikmah diadakannya sutrah itu,
1136. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., sesungguhnya ia
justru untuk membatasi pandangan terhadap apa yang di belakang
bersabda: ”Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka
sutrah, disamping untuk menghalang-halangi orang yang akan berjalan
hendaklah ia meletakkan sesuatu di depannya. Kalau tidak ada,
di dekatnya.
hendaklah ia tancapkan tongkat, dan kalau ia tidak membawa tongkat,
maka garislah sebuah garis, maka tidaklah mengganggunya binatang Al Baghawi berkata: Ahli-ahli ilmu menganggap sunnat mendekat
yang lalu di depannya.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah). sutrah itu,yang kira-kira antara dia dengan sutrah bisa dipergunakan
untuk sujud. Begitu juga halnya antara shaf-shaf shalat.

650
651
Dataset WA PON 4 ce, IL UN Wal
Perkataan: ”Nabi pernah shalat di lapangan terbuka, sedang di LILLO AAA TER ADA e $ aji da
depannya tidak ada sesuatu apa pun” itu, Syarih berkata: Hadits ini
menunjukkan, bahwa mengadakan sutrah itu tidak wajib; dan ini IA yet PANAS IAIA
sebagai qarinah (tanda) untuk memalingkan perintah (mengadakan gu r
Ba
7
SEA
” Pa
dad A

sutrah) kepada arti sunnat. Tetapi dalam ilmu ushul dinyatakan,


bahwa perbuatan Nabi saw. tidak akan bertentangan dengan —
omongannya yang khusus ditujukan kepada kita; sedang perintah-
Sunes isao
perintah tersebut khusus ditujukan kepada ummatnya, karena itu
perbuatannya ini tidak layak untuk dijadikan sebagai qarinah bagi 1140. Dan dari Abi Sa'id, ia berkata: Aku mendengar Nabi saw.
memalingkan perintah-perintah tersebut (dari wajib menjadi sunnat). 1) bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu shalat dengan
menghadp ke sesuatu yang ia jadikanya sebagai pendinding dari (lin-
tasan) manusia, kemudian salah seorang di antara kamu (yang lain)
hendak berjalan di depannya, maka”hendaklah ia tolaknya, karena
2. BAB: MENOLAK ORANG YANG BERJALAN DI DEPAN sungguhnya dia itu adalah syetan”. (HR Jamê'ah, kecuali Tirmidzi dan
ibnu Majah).
ORANG YANG SEDANG SHALAT DAN DOSANYA BERJALAN
SERTA DIBOLEHKANNYA BAGI ORANG YANG SEDANG
THAWAF DI BAITULLAH AL HARAM

NG ANG GEANA
9,2 IF | 292 24 Te IAIA sy 2G | As

z
DA
Pak > ZA IH ae
ngaj gang AU Bogo ANI
221 2 LA ILEA
“a91 PL
129 AA2 z
Ma : [aw 9 Za
pe? A
ACERA E Ghas Yasa) REI RENANG iy SG
YA KANG
17 It AN
GKI
7 L DJL LIr I 2

BASE KI LAN WAUNG


L 823? LIE SOS
Cap lb ye SA
Kaya
Rpr AL NN la
OI
s ANEA PEPA 7 27 “ii

Po Aa lot 0. Ga aah aklas p I


27 4 277797 LILIE a ai GAL LIIL
GeaYeng Sao 9)
. 4
GA
w .
HD
4 KA MAR

1139. Dari Ibnu 'Umar, sesungguhnya Nabi saw. bersabda:


fall or g” 9 j0 nL
” Apabila salah seorang di antara kamu sedang shalat, maka jangan AP Ken Gaweyan 6
ada seorang pun yang berjalan di depannya. Kalau dia tetap saja
menolak, maka lawanlah dia, karena dia itu bersama kawannya (sye-
tan). (HR Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah). 1141. Dan dari Abi Nadlar - bekas hamba sahaya Umar bin
Ubaidilah - dari Basr bin Sa'id, dari Juhaim, Abdullah bin Al Harits
bin Shimah Al Anshari, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.:
“Seandainya orang yang berjalan di depan orang yang sedang shalat
AI ITL ena PL HA h
wA A, I2
hi ni dSae NB asa Jl NN

itu mengetahui apa yang akan menimpa dirinya, niscaya ia akan
berhenti selama 40 itu lebih baik baginya daripada ia berjalan di depan
orang yang sedang shalat. Abu Nadlar berkata: Aku tidak tahu,
apakah ketika itu Nabi berkata: Empatpuluh hari atau empatpuluh
1) Fi'liyah Nabi itu tidak bisa diartikan sebagai khususiyah, karena tidak ada kete-
rangan yang jelas. Jadi tetap sebagai garinah. (Pent.)
bulan ataukah empatpuluh tahun. (HR Jama'ah).

653
652
aa P 5
wa
PENA AKK dengan prinsip shalat yaitu menghadap
cam itu akan bertentangan
g alyagNY
daa.

g padig eyida yadl shalat dan kesibukan shalat.


berkata: Jika orang yang sedang shalat itu
BAIIIA AAA MALAS Hutan Temu Sedang Al Oadli 'Iyadl
“Aan yangAo RI yaEa ae Gee menolaknya sesuai dengan perbuatan yang diperkenankan, lalu yang
cidra, maka yang menolaknya itu tidak
“DP
ditolaknya itu mengalami
dikenakan hukuman. Demikian, menurut ittifag pada 'ulama. Tetapi
f} 14

— IPS leb —
apakah dia itu harus dikenakan denda ataukah cukup digertak. Dalam
1142. Dan dari Al Muththalib bin Abi Wada'ah, sesungguhnya hal ini ada dua pendapat dari para 'ulama, yang kedua-duanya itu
ia pernah melihat Nabi saw. shalat di dekat Bab Bani Sahm, sedang adalah pendapat dalam madzhab Malik.
manusia pada lalu di depannya, padahal antara Nabi dan Bab Bani Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Jumhur berpendapat, bahwa
Sahm itu tidak ada sutrah. (HR Ahmad dan Abu Daud). apabila ada seseorang lalu, kemudian orang yang sedang shalat itu
tidak menolaknya, dia tidak diharuskan untuk menarik kembali orang
yang lalu itu, karena yang demikian itu berarti menyuruh mengulang
10 P III INA y Aal AL 233 S 550 berjalan di hadapan orang yang sedang shalat.
DNS, Laa ba AN, domba yolaygNY
-r Syarih berkata: Abu Nu'aim meriwayatkan dari 'Umar, ia berka-
ta: "Kalau sekiranya orang yang sedang shalat itu mengetahui keku-
Pe PING a BII VI rI NE? I: rangan shalatnya lantaran dilalui oleh orang di depannya itu, niscaya ia
SENA NG ai ii PA
ANA tidak akan shalat kecuali dengan menghadap ke sesuatu yang dapat
Gie ... 5977 37 UWA Ui menutup (lintasan) orang.”
"kom AA yoy kg yang Sabda Nabi saw. "Kalau sekiranya orang yang lalu di depan orang
yang sedang shalat itu mengetahui apa yang akan menimpa dirinya —
1143. Dan diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah dan Nasai, dan yang dalam riwayat Bukhari dikatakan — dosanya” itu, Syarih berkata:
lafal keduanya itu adalah sbb.: Aku (Al Muth-thalib) pernah melihat Hadis ini menunjukkan, bahwa berjalan di depan orang yang sedang
Nabi saw. ketika ia selesai dari thawafnya yang ketujuh, ia datang shalat itu termasuk salah satu dari dosa-dosa besar yang menyebabkan
sehingga berpapasan dengan Hajar Aswad, lalu ia shalat di samping masuk neraka. Dan zhahirnya tidak dibedakan antara shalat fardlu dan
tempat (memulai) thawaf itu 1), sedang antara dia dengan (tempat) shalat sunnat
thawafnya itu tidak ada seorang pun. Perkataan: "Sedang manusia pada lalu di hadapannya, padahal
antara dia dan Bab Bani Sahm itu tidak ada sutrah” itu, Sufyan
Penjelasan: berkata: maksudnya antara Nabi dan Ka'bah itu tidak ada sutrah.
Sabda Nabi saw.: "Kemudian apabila ia tetap menolak, maka
tawanlah” itu, Imam Nawawi berkata: Ulama-ulama telah sepakat,
bahwa ini semua untuk orang yang memang tidak pernah mengabaikan 3. BAB: ORANG YANG SHALAT, SEDANGKAN DI DEPANNYA
shalatnya, bahkan selalu berjaga-jaga, ia shalat dengan menghadap ITU ADA MANUSIA ATAU BINATANG
sutrah atau di tempat yang sekiranya aman dari lalu lintas orang di

CA G3) LB 3 Ntt
AACN
depannya. 7 | ZAa

Tetapi Imam Ourthubi berkata: Mereka juga bersepakat, bahwa

Ay ANGIA GA TA
dia itu tidak harus diperangi dengan senjata, karena perbuatan sema-

1) Tempat memulai thawaf, yaitu dari sudut Hajar Aswad. (Pent.) pd ed

654 655
A fa? KENAA NGANAH berkata: Nabi saw,
{5 sA ah al ag danbo 459pian 1146. Dan dari Al Fadil bin "Abbas, ia
DO Oa Ia di kampung kami — sedang kami
pernah berziarah ke tempat ' Abbas lalu Rasulullah saw.
r piaraan —
Peta Pak) ,
mempunyai seekor anjing dan hima
tersebut berada di depannya,
- ”

shalat "Ashar sedang kedua binatang


. SANA Hobo. KAH F3
ur dan tidak juga diusir. (HR
namun keduanya tidak disuruh mund
1144. Dari "Aisyahih r.a.
r.a. ia berkata: : Ras ulullah saw. pernah shalat Ahmad dan Nasai).
malam, sedang waktu itu aku melintang di antara dia P qiblat
persis seperti melintangnya janazah. Maka apabila ia hendak shalat
witir,
kk ia bangunkan
ri IN aku, lalu aku p pun ikutut shalat
sh iti (HR Jama'ah,
witir. 8
LEGA SIG “3
NN
an itu.
1147. Dan bagi Abu Daud, sema'na deng

Penjelasan:
aku melintang di
ae
PERSADA Syarih berkata: Perkataan "Aisyah ”Sedang
Z Za DIS
Lap
MA
D9 WE SKA 99 NGO antara dia dengan qiblat” itu, Abu
Daud menambahkannya dengan
sedang tidur). Ini menunjukkan
kata-kata "RAAOIDAH" (ya'ni ia
r -

sedangtidur, tanpa di-


AYAH
737
GA dibolehkannya shalat di hadapan orang yang
PPI
EUe yangasGAN
OTA,
S al 72
Pnjabel aa
Ata

makruhkan sedikit pun.


Hadits ini sebagai alasan
T Mushannif (Ibnu Taimiyah) berkata:
yang sedang tidur.
NA3 NA AA bagi bolehnya shalat di hadapan orang
Pd TP
njukkan, bahwa kain-
Syarih berkata: Hadits Maimunah itu menu
la tersentuh perempuan yang
1145.
9. Dan dari Maimunah, 1 4 sesun gguhnya iai sedang datan nya orang yang sedang shalat apabi
uh.
bulan, ia tidak shalat, tetapi ia berbaring di dekat tempat adaha sedang datang bulan, itu tidak makr
hadits-hadits yang serupa
Nabi saw., sedang ketika itu ia shalat di atas sajadahnya yang apabila Ibnu Bath-thal berkata: Hadits ini dan
ia sujud, sebagian kainnya itu mengenai aku. ((HR A hmad, Bukhari : melin tangnya seorang perem-
- dengannya yang di antaranya terdapat
shala t dan antara giblatnya itu,
dan Muslim). puan di hadapan orang yang sedang
dudu k di hadapan orang yang
menunjukkan dibolehkannya seseorang

NAN
MAA
sedang shalat, tidak boleh berjalan.

GN
ANNA
N
jukkan, bahwa
Syarih berkata: Hadits Ibnu "Abbas itu menun
Tidak disebutkannya
anjing dan himar itu tidak membatalkan shalat.
ut berjalan di hadapan
dalam hadits itu, bahwa kedua binatang terseb
tidak memastikannya,
Nabi, dan adanya keduanya itu di hadapan Nabi
a K Ap IR BEA
A. KC 2
di sinilah yang menjadi
Pa WA 4 SEN PAR

bahwa keduanya itu berjalan, yang justru


pangkal perselisihan itu.
LO pa 3080 y ve, 2970 I/A ag
AN AgaAANAN sataLa
19. Pera
E
BP o o P L A S AA S Jaa 4. BAB: BATALNYA SHALAT KARENA DILALUI
DI DEPANNYA

PA NA peta SIN = WAN


at NA I s4?
J
216z La
6

656 657
A I IAIK IAR LA geo,
Ebeg bola) 5 LK, P JA TARI » LAI OA ng IE tan han AG
KAA PAN Igo AS NG GS a

GINE SEK
1148. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi rs, 7 sr c g 1G Gi
saw. bersabda:
”Dapat membatalkan shalat, yaitu perempuan,
anjing dan himar”. Cl
(HR Ahmad dan Ibnu Majah).
HAN
ieLAloba —
agi PIL YI Ban 7 Ll py 292 1151, Dan dari Abdullah bin Shamit, dari Abu Dzar, ia berkata:
“ja laasa ns AST Ming WA Telah bersabda Rasulullah saw.: "Apabila salah seorang di antara
kamu berdiri shalat, maka sesungguhnya dia telah mendindingnya
1149. Dan -diriwayatkan juga oleh- Imam Muslim apabila di depannya itu ada (sesuatu) seumpama sandaran kendaraan.
, dengan tam-
bahan: ”Dan dapat menahan dari yang demikian Tetapi jika di depannya itu tidak ada (sesuatu) seumpama sandaran
itu (ya'ni tidak batal,
dengan menggunakan sutrah, seumpama sandaran kendaraan, maka shalatnya itu dapat dibatalkan oleh perempuan,
kendaraan.”
himar dan anjing hitam (yang lalu di hadapannya).” Aku bertanya:
Hai Abu Dzar! Mengapa justru anjing hitam, kok tidak anjing merah
KW 22rb - 2 K “ atau anjing kuning? Abu Dzar menjawab: Hai anak saudaraku! Aku
AM
GD
Pd Cai
Weta)
| v w AA Id zy”
Jinny AN KG yo
w 279 GAM A
pernah bertanya kepada Rasulullah saw., persis seperti yang engkau
tanyakan kepadaku itu, lalu Rasulullah saw. menjawabnya: "Bahwa
s Dp IN ANIS
na Aa RIA
3 Ah anjing hitam itu adalah syetan.” (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
Per old AN gai SATA PA
1150. Dan dari Abdullah bin Mughaffal, dari Nabi saw., ia ber- 2 MES Dia IM Tea kar" 2
sabda: "Dapat membatalkan shalat perempuan, anjing dan himar.” kepi Gya ON akeni SES — Moy
(HR Ahmad dan Ibnu Majah).
14, |
Pes 1A J 27 d
EA ESBo JGS AG
2, ” 2 A
E LAHN KS
JPU EA DN
v PT an CE
AGJUS ALANNADIr
ER RIL y AI

r LI anBAGASIES ATAS 18 PPP Na pg

AA De ONA
3. 2 SA Lil A
EVAN A
IN IL KI TIA IA z
) TAPENA 1152. Dan dari Ummu Salamah, sesungguhnya Nabi saw. pernah

PGI
At KING
[WAN IYA 2 APA
Shalat di dalam biliknya, lalu Abdullah atau 'Umar berjalan di depan-
nya, kemudian berisyarat dengan tangannya begini, lalu ia (Abdullah/
'Umar) kembali. Kemudian berjalan (di depannya) anak perempuan-
2
nya Ummu Salamah, lalu Nabi berisyarat dengan tangannya begini

658
659
juga, tetapi anak perempuannya Ummu Salamah itu terus saja Penjelasan:
berjalan. Kemudian tatkala Nabi saw. sudah selesai shalat, ia Syarih berkata; Hadits-hadits dalam bab ini, semuanya menunjuk-
bersabda: "Mereka itu memang sudah biasa begitu.” (HR Ahmad dan kan, bahwa anjing, perempuan dan bimar itu dapat membatalkan
Ibnu Majah). shalat, Yang berpendapat demikian itu ialah segolongan shahabat dan
Imam madzhab, di antaranya ialah Imam Ahmad bin Hanbal. Demi-
kian, sebagaimana yang diterangkan oleh Ibnu Hazm.
aha Yo GAN a Z AK 7YG NO
I 275 yg, 4 Sedang Imam Tirmidzi menceritakan dari Ahmad juga, bahwa ia
mengkhususkanya dengan anjing hitam, sedang (persoalan) himar dan
perempuan ditawaqqufkan (tidak dibicarakan).
MI797
E ALE GNS
57067 IIP po I8
S EASA]
x æ
Dan Imam Malik serta Syafi'i yang diceritakan juga oleh Nawawi
dari Jumhurus Salaf dan Khalaf (umumnya 'ulama salaf dan khalaf) 1)
bahwa apa pun yang berjalan di.hadapan orang sedang shalat itu
tidaklah membatalkan shalat.
1153. Dan dari Abi Sa’id, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Imam Nawawi berkata: Mereka itu mentakwil 2) hadits ini, bahwa
saw.: ”Tidak ada sesuatu pun yang dapat membatalkan shalat, karena yang dimaksud dengan memutus shalat itu ialah mengurangi (nilai
itu tolaklah (dia) semampu kamu, karena sesungguhnya dia itu adalah shalat) karena kesibukan hati terhadap urusan sesuatu yang berjalan di
syetan.” (HR Abu Daud). hadapannya itu.
Sedang Syarih sendiri berpendapat bahwa anjing hitam dan
perempuan haidl itu dapat membatalkan shalat.
Gn EEE
p KEAf ot Ibnu Taimiyah berkata dalam Al Ikhtiyarat: Perempuan, himar

NGATUK NEG
dan anjing hitam itu dapat membatalkan shalat. Dan ini adalah
pendapat Imam Ahmad.

BESI
a KA SN
€ Cd

A
. SAM ab . IE

1154. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Aku pernah datang


(kepada Nabi) dengan kendaraan himar betina, sedang waktu itu aku
hampir baligh; dan Rasulullah saw. waktu itu sedang shalat di Mina
dengan orang banyak, dengan tidak menghadap ke dinding, lalu aku
berjalan di depan sebagian shaf, kemudian turun (di situ), dan kule- 1) Di kalangan ahli tauhid dikenal istilah salaf itu, ialah: golongan yang tidak mau
A a a aiir mencari rumput; kemudian aku masuk ke mentakwil: sedang khalaf yaitu golongan yang mentakwil.
am shaf itu, sedang tidak seorang pun yang mengi i + 2) Takwil, yaitu: memalingkan satu kalimat dari arti biasa kepada arti lain, tetapi
maksudnya di sini yaitu menafsiri. (Pet.)
ku itu. (HR Jama'ah). BANA PIN ASTA GE

661
660
SEN AA 1156. Dan dari Abdullah bin Syaqiq, ia berkata: Aku pemah
bertanya kepada “Aisyah tentang shalatnya Nabi saw., lalu ia mene-
tangkan: Bahwa Rasulullah saw. biasa shalat dua raka'at sebelum
BAB-BAB SHALAT SUNNAT #huhur dan dua raka'at sesudahnya, dua raka'at sesudah maghrib, dua
raka'at sesudah 'isyak dan dua raka'at sebelum subuh. (HR Tirmidzi
dan ia mengesahkannya).
1. BAB: SHALAT SUNNAT RAWATIB

ESE idg EEan Were,


de Pangeno
A m ESA GAN
AA
Ta Th ier,EZS OKI
PETA paket
KENA 7 0 KE

aman Pa. 03 gd kakaring LAN


Anang 777
1157. Dan diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad, Muslim dan
Abu Daud - dengan lafal — yang sema'na dengan yang di atas, tetapi
Bi OA PAN Aha 114472
j1 19Pd Dr PAMA dalam riwayat itu mereka ini menyebutkan: empat raka'at sebelum
REA YG 0319 GA TAN Dak
ali aim IS zhuhur.

rAd ngka? — mop Ntt

BG CENE [sapa Oa: —NOA


1155. Dari “Abdullah bin "Umar, ia berkata: Aku hafal dari
Rasulullah saw. dua raka'at sebelum zhuhur, dua raka'at sebelum NGGI v 44 LAA AIA KENI IL n wai rr

"ashar, dua raka'at sesudah maghrib, dua raka'at sesudah 'isyak, dan NERIA EEA A Sa»
dua raka'at sebelum subuh —dan ada satu sa'at dimana aku tidak boleh
masuk ke tempat Rasulullah saw. —, lalu Hafshah menceritakan asiAwa. AG IKA
kepadaku, bahwa Rasulullah saw. (biasa) apabila fajar telah menying-
sing dan muadz-dzin sudah adzan, ia shalat dua raka'at. (HR Ahmad,
1158. Dan dari Ummu Habibah binti AbiSufyan, dari Nabi
Bukhari dan Muslim).
saw., ia bersabda: “Barangsiapa shalat dua belas raka'at sehari
semalam, selain shalat wajib, maka akan didirikan untuknya sebuah
rumah di surga”. (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
Lg IP Ta
P Man
jDA IN MS
3 PINEA = NON IELI aL? y K Ya ArT TM 20
TA Na R ah
gk
PNE Da Aa.
AKA AK ABANGpyan
KALIOL IALO 2d. NE PP 2 WA ng YAA

BIA KN
[4
“na tp
DA Psea 22 "pp
KESAN op An 9s AZE AM NA DADS Ak se ta
K APA:TAN MA

663
1159. Dan lafal Tirmidzi (mengatakan): "Barangsiapa shalat dua 1161. Dari Ummu Habibah, ia berkata: Aku pernah mendengar
belas raka'at sehari semalam, maka akan didirikan untuknya Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa shalat empat raka'at sebelum
sebuah
rumah di surga. (Dua belas raka'at itu, ialah): empat raka'at #huhur dan empat raka'at sesudahnya, akan Allah haramkannya dari
sebelum
zhuhur, dua raka'at sesudah zhuhur, dua raka'at sesudah maghrib api neraka.” (HR Imam yang lima, dan disahkan oleh Tirmidzi).
, dua
raka'at sesudah 'isyak dan dua raka'at sebelum subuh.

MEN GANGA AGBA


1 NGOREA AEE
TE ES
AAA NY

MENANG
A- N EKA Is EJA RAK LA PENA 2G S |Peng.NG1
AN IS peangi Sida eka KB 539
4
P4 Z r
“a NI
1160. Dan bagi Nasa'i, hadisnya Ummu Habiba $ $

dengan yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, tetapi (Nasai


h itu sama
) berkata: dan
gubyl lob —
dua raka'at sebelum ’ashar, tanpa menyebut dua
raka'at sesudah
'isyak. 1) 1162. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Nabi saw. bersabda:
"Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat empat
Penjelasan: raka'at sebelum “Ashar”. (HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
Syarih berkata: Dua hadits di atas menunjukkan dianjurkannya
shalat sunnat seperti yang termuat di dalamnya, yang waktu-waktunya

PA3 Aa NICE ~ EE ESy24yYYe


telah ditentukan; dan disunnatkan untuk melakukannya dengan Z ga 18, DEAA 7 4
rajin.
Demikian menurut pendapat Jumhur.
Syarih juga berkata: Hadits-hadits dalam bab ini menunjukkan l
G r TP Teka ih SENK PAKAN

ena
disangatkannya shalat duabelas raka'at ini, sebagai sunnat yang
mengiringi shalat wajib. a pa aa
f ,
LP”
x | Pa <” Cd
D
AU |
— RUS b. AG ye 9 DAN) A)
obes 7 79 # &
2. BAB: KEUTAMAAN EMPAT RAKAAT SEBELUM DAN
SEDAH ZHUHUR, SEBELUM ASHAR DAN SESUDAH 'ISYAK
1163. Dan dari 'Aisyah r.a. ia berkata: "Sama sekali Rasulullah
saw. tidak pernah shalat 'Isyak kemudian masuk ke tempatku, melain-
CA ERA AA NGGI
< da kan ia shalat empat raka'at (sebelumnya lebih dahulu) atau enam
raka'at. (HR Ahmad dan Abu Daud).
PEPESE PA 4 ANI 3 DM WI

N
SMA
TITTA aoise
'
P Biois
LAIN
ua EN dan NI
ols, uu
ega
Ppea
e > D KUA.
G TA
Aha KE LEG
a andion
EGA si
NU
1) Sunnat sebelum 'Ashar ini oleh para 'ulama tidak dimasukkan ke dalam
dp Semata
“pd,
e
peer
K ND)
AOA 22IJA, n e
r
rawatib
tapi masuk sunnat biasa. (Pent.)
i

664
(“Aababak KKKATA
ah NA MN Para 1165. Dari 'Aisyah, ia berkata: Tidak ada satu pun shalat sunnat
yang sangat diperhatikan Nabi saw. selain dua raka'at fajar. 1) (HR
Ahmad, Bukhari dan Muslim).

1164. Dan dari Al Barra” bin 'Azib, dari Nabi saw., ia bersabda:
"Barangsiapa shalat empat raka'at sebelum zhuhur, adalah dia itu AN AA
ar L
ES PutHA NO
` seperti mengerjakan shalat tahajjut di malam hari, dan barangsiapa
shalat empat raka'at sesudah 'isyak, adalah dia itu seperti shalat AAS EPA DR Ten NGEng972 SAN
tahajjud di malam lailatul gadar.” (HR Said bin Manshur dalam
sunannya).
1166. Dan dari Nabi saw. ia bersabda: ”Dua
daripadanya,
raka'at fajar itu lebih baik daripada dunia seisinya”. (HR Ahmad,
Penjelasan:
Muslim, Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahk annya).
Syarih berkata: Hadits (1161) di atas menunjukkan disunnatkan
dengan sangat shalat sunnat empat raka'at sebelum dan sesudah shalat
zhuhur. Dan seruan ini cukup dapat menggerakkan untuk mengerja-
kan sunnat tersebut. 1163
Asa 1213, SAAK NW
Ia juga berkata: Sedang hadits-hadits lainnya menunjukkan di-
S
sunnatkannya shalat empat raka'at sebelum 'ashar. Doa Nabi dengan
Maba atu Ba alPENA <
N G
rahmat untuk orang yang mengerjakannya serta penegasannya dengan
er
diharamkannya badan orang yang mengerjakan shalat itu dari api
neraka, itu cukup memberikan spirit bagi orang yang mau berlomba. 1167. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Ra-
Ia berkata selanjutnya: Hadits (1163) itu menunjukkan disunnat- sulullah saw.: "Jangan kamu tinggalkan dua raka'at fajar itu, sekalipun
kannya shalat empat atau enam raka'at sesudah shalat 'isyak. 1) (seandainya) kamu dibawa lari oleh kuda.” (HR Ahmad dan Abu
Daud).

3. BAB: SANGATNYA DUA RAKA'AT SUBUH,


DENGAN DIPENDEKKANNYA BACAAN,
BERBARING, BEROMONG-OMONG SESUDAHNYA KAI
Nz AAGEY ISN
N YAN LAI
DAN DIOADLA'NYA APABILA TERTINGGALKAN CN 5 ZA WA
24 Ta AARSak K 2x Edak
WIL Jr
e
PENS en
KAa WAN He Ne
MA a dan AI
... MAPS É2 KA a
NAN | A AA Sip Gan
Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Aku pernah mengamat-
r
7 z 1168.
amati Rasulullah selama sebulan, maka ia biasa dalam shalat dua
ME egin
1) Syaukani berpendapat, bahwa ini termasuk shalatul lail (Lihat Nailul Authar 3:21) 1) Shalat fajar, itu sama dengan shalat sebelum subuh. (Pent.)

666 667
1171. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
raka'at fajar itu ia membaca: OULYAA AYYUHAL KAAFIRUN
..” dan ”OUL HUWALLAHU AHAD ...” (HR Imam yang lima, apebila sudah shalat dua raka'at fajar, ia berbaring ke kanan. (HR
kecuali Nasai). Ahmad, Bukhari dan Muslim).

KANAN EA É PE E
pl
Padi
1.7” A £ - d ar g
rd
4
A AKA
ENG
28, Tang TA Pot
LE
4 WA
PAN
.. 11 ás FEA
KPA akik 2173

Mae LA SA a 1172. Dan dalam satu riwayat —dikatakan—: Adalah Nabi saw.
7 2 2,4 27 3314

apabila sudah shalat dua raka'at fajar, kemudian apabila aku sedang
berjaga, ia bercerita dengan aku, dan jika (aku) tidak (jaga), ia
1169. Dan dari-'Aisyah, ia berkata: Adalah Nabi saw. biasa berbaring. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
. memendekkan dua raka'at sebelum shalat subuh, sehingga aku berta-

N ESA
nya-tanya (dalam hati): apakah dia dalam dua raka'at itu membaca Al

SSI A E A
PA
Fatihah? (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).

a
LGAvai aa
AIP í ds JO ESA
KA NA: Gee

LAS
AA JS SAGA
Sayan Hurairah, ia berkata: Telah bersabda
1173. Dan dari Abu
Rasulullah saw.: "Barangsiapa yang tidak shalat dua raka'at fajar,
aa
27 4 a maka hendaklah ia shalat dua raka'at itu sesudah matahari terbit”.
Sa, lotes gA, (HR Tirmidzi).

NeNGE WÉ
PA bgl Z 7
CAAga
1170. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Ra-
sulullah saw.: “Apabila salah seorang di antara kamu shalat dua
AP)
raka'at - sebelum shalat subuh — maka hendaklah berbaring ke kanan” PA
TAR ILA LING . TA
(HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya) , a eh) ea Ab La Asa A

anM KENA
AÉ EKA 1174. Dan nyata, bahwa Nabi saw. pernah mengqadla’nya 1)

SEN SA
bersama shalat wajib, ketika ia tertidur meninggalkan shalat fajar itu,
dalam bepergiannya.

=> mk ii — ` 1) Qadi?’, artinya: mengerjakan shalat-di taar waktu yang telah ditentukan (Pent.)

668 669
Penjelasan: Ia juga berkata: Tetapi dalam hadits itu sendiri tidak ada kalimat
Syarih berkati: Dua hadits di atas menunjukkan keutamaan dua yang menunjukkan dilarangnya mengerjakan shalat dua raka'at itu
raka'at fajar, dan disunnatkannya untuk membiasakan, jangan dile- sesudah shalat subuh (secara langsung): bahkan hadits Qais bin Fahad
itu sendiri menunjukkan tidak dimakruhkannya (shalat dua raka'at
ngahkan.
fajar itu dikerjakan langsung sesudah shalat subuh - pent.)
Ia berkata juga: Dan hadits (1168) itu menunjukkan disunnatkan-
Oais bin Fahad berkata:
nya membaca kedua surat ikhlas 1) dalam shalat fajar tersebut, serta
dicepatkannya sedikit.
Ia berkata selanjutnya: Hadits-hadits berikutnya menunjukkan G3 ga r% TI Muak 2r
PP Peka 1e g
dianjurkannya berbaring sesudah shalat fajar itu, sampai diserunya LAS Tag Li, At Je TP
ain ca
shalat 2). Namun
macam pendapat:
dalam persoalan berbaring ini masih terdapat enam
pena NA
“So, r ot
ang aan
Badan
Sati
£ ALO

(1). Pertama :
Anjuran itu sampai kepada sunnat.
(2). Kedua :
Anjuran itu menunjukkan wajib.
(3). Ketiga :
Berbaring itu hukumnya makruh dan bid'ah.
(4). Keempat:
Kurang baik.
(5). Kelima :
Dibedakan antara orang yang shalat malam, maka
dia disunnatkan berbaring, dan bagi orang yang
Artinya: Rasulullah saw. keluar lalu diigamatilah shalat, kemudian
tidak shalat malam, tidak dianjurkan berbaring.
aku shalat subuh bersama Rasulullah: kemudian Nabi saw. salam
(6). Keenam : Yang dimaksud dengan berbaring itu bukan sema-
dan mengetahui aku akan shalat, lalu ia bersabda: tunggu dulu hai
ta-mata berbaringnya itu an sich, tetapi yang
Oais, apakah dua shalat digabung jadi satu? Aku menjawab: Ya
dimaksud yaitu memisahkan antara dua raka'at
Rasulullah! Sesungguhnya aku belum shalat dua raka'at (sunnat)
fajar itu dengan shalat subuh.
fajar. Ia bersabda: Kalau begitu, tidak mengapa.
Demikian, selesai secara ringkas.
Dalam lafal Abu Daud disebutkan sbb.:
Tetapi pendapat yang dipilihnya oleh Syarih yaitu dianjurkannya
berbaring. Dan Ibnul 'Arabi berkata: Tidak perlu berbaring sesudah
dua raka'at fajar guna menanti shalat subuh, kecuali karena dia
sehabis shalat malam lalu ia berbaring supaya dapat mengerjakan
TE KE panda SAiR aka NGA TA
ALS DPP na "Oo eY e A
shalat subuh itu dengan tenang, maka hal semacam itu tidaklah
mengapa.
Sabda Nabi saw.: "Barangsiapa tidak shalat dua raka'at fajar, Ta
BIS EL: JEN JG Tia Fals
maka hendaklah ia shalat dua raka'at tersebut sesudah terbit fajar” Lu wo IIS gp Iror sah arret
itu, Syarih berkata: hadits ini dijadikan dalil untuk menunjukkan, SI ai ari ye AN
bahwa orang yang tidak shalat dua raka'at fajar sebelum shalat wajib
itu, tidak boleh mengerjakannya kecuali sesudah terbit matahari dan
sesudah terkeluarnya waktu dilarangnya mengerjakan shalat.
Artinya: Rasulullah saw. melihat seorang laki-laki shalat dua ra-
ka'at sesudah subuh, lalu ia bersabda: shalat subuh itu kan (hanya)
1) Kedua surat Oulhu dan Oulya ayyuhal kafirun, disebut surat ikhlash, ya'ni mene-
dua raka'at (?). Maka si laki-laki itu menjawabnya: Sesungguhnya
rangkan tentang kemurnian bertauhid kepada Allah.
2) Maksudnya igamat untuk shalat subuh. (Pent.) aku (tadi) belum. shalat dua raka'at (sunnat) sebelum subuh,

671
670
ENE Ae LENSA
karena itu sekarang aku shalat dua raka'at tersebut. Kemudian
Nabi diam. 1)
Syarih berkata: Dalam hadits ini menunjukkan adanya meng-
qadla' shalat sunnat rawatib, baik karena ada udzur ataupun tanpa
udzur.
13
meta
es
NGBRI ga=
PAJA Gg 5
pri (2 &

4. BAB: MENGOADLA' DUA RAKA'AT ZHUHUR

AAL Aw I AA Lana Sar oz


ELTE Kg
TA KN Aan
JA? == | janTAK w, aE: AWO
AENG N
satie ASNÍR
PE UN KANA BUS 7 9 7. 3 a shy

KETARA Pan KITAART is


F2 4
tk Larryga
JESSICA SEN
AI AA aa
ana A E NA pr

1175. Dari 'Aisyah, sesungguhnya Nabi saw. apabila tidak shalat aon
3G AN 277 Pp KAA ulbs
empat raka'at sebelum zhuhur, ia shalat sesudahnya. (HR Tirmidzi, Ai A =>
dan ia berkata: Hadits ini hasan gharib).
KS Z 2 IZ a> AERA
KA AE RANU
yaantar, ya Ine
AA AN 64145
FAT MAA
NA gi PA MEA=
anyPa 277 AePNG2 LaAp
meng
1177. Dan dari Ummu Salamah, ia berkata: Aku mendengar
Nabi saw. melarang dua raka'at ~ ya'ni dua raka'at sesudah 'ashar —
kemudian aku pernah melihatnya ia shalat dua raka'at itu.” Adapun
1176. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
ketika ia shalat dua raka'at tersebut, (karena) sesudah shalat 'ashar
apabila tidak mengerjakan shalat empatraka'at (sunnat) sebelum
lalu ia masuk padahal (ketika itu) di tempatku ada beberapa orang
zhuhur, ia shalat empat raka'at tersebut sesudah dua raka'at sesudah
perempuan dari Bani Haram dari golongan Anshar, lalu ia shalat dua
zhuhur. (HR Ibnu Majah).
raka'at (tersebut). Kemudian aku (Ummu Salamah) mengutus seorang
anak perempuan dara ke tempat Nabi, yang kepadanya kukatakan:
PG "AT ak Berdirilah engkau di sampingnya, lalu katakanlah kepada Nabi: Ya
Rasulullah! Ummu Salamah berkata kepadamu: Bahwa aku perrah
S o 4
mendengar engkau melarang shalat dua raka'at (sesudah) 'ashar ini,
tapi aku melihat engkau mengerjakannya? Tetapi kalau ia berisyarat
1) Hadis Qais bin Fahd ini, kata Tirmidzi adalah munggathi” dan mursal (Lihat kepadamu, maka mundurlah. Kemudian si anak perempuan dara itu
Nailul Authar 3:29) mengerjakannya, dan Nabi berisyarat dengan tangannya, lalu si anak

672 673
perempuan dara itu pun mundur. Kemudian ketika ia sudah salam, ia
bersabda: “Hai anak perempuan Abu Umaiyah, barangkali engkau
KMR IA NAGA
menanyakan tentang dua raka'at sesudah 'ashar itu. (Persoalannya
adalah begini), yaitu: Ada beberapa orang dari Bani 'Abdil Qais
PL PAN
YAA Ki HA nan
r
datang kepadaku, lalu mereka itu menyibukkan aku dari dua raka'at
sesudah zhuhur, maka inilah dua raka'at itu.” (HR Ahmad, Bukhari ALI Awek GE
dan Muslim).
1179. Dari Abi Salamah bin Abdirrahman, sesungguhnya ia
pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang dua raka'at yang pernah
BES HSLANCI KB -NVA dikerjakan Rasulullah saw. sesudah 'ashar itu, lalu ia berkata: Ia biasa
shalat dua raka'at sebelum “ashar, kemudian karena disibukkan (oleh
1178. Dan dalam riwayat Ahmad, dikatakan: Aku tidak pernah sesuatu, sehingga) ia meninggalkan kedua raka'at tersebut, atau
melihat Rasulullah saw. shalat dua raka'at 'ashar, sebelum maupun karena ia lupa, kemudian ia shalat kedua raka'at tersebut sesudah
sesudahnya. "ashar; kemudian ia tetapkannya, sedang ia apabila shalat (sesuatu)
shalat, ia kerjakannya dengan lestari. (HR Muslim dan Nassi).
Penjelasan:
Syarih berkata: Dua hadits tersebut menunjukkan dianjurkannya
memperhatikan sunnat-sunnat sebelum shalat fardlu, dan waktunya itu sg D
sangat panjang yaitu sampai di akhir waktu shalat fardlu. PEN ja
Aknas aa (BELA:
Ia berkata pula: Hadits Ummu Salamah itu dijadikan pegangan
oleh orang yang berpendapat dibolehkannya menggadla' shalat-shalat
yang tertinggal, untuk dikerjakannya di waktu-waktu terlarang. Yang
ap ang
aa. ANG
Mo. ak GRA M
juga dijadikan alasan oleh orang yang membolehkan shalat sunnat
sesudah 'ashar secara mutlag, selama ia tidak bermaksud mengerjakan 1180. Dan dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah saw.
shalat itu ketika matahari terbenam. pernah disibukkan (olch sesuatu, hingið ia meninggalkan dua
raka'at sebelum 'ashar, lalu ia shalat dua raka'at tersebut- sesudah
Tetapi pendapat ini dijawab oleh orang yang memakruhkannya
"ashar. (HR Nasai).
secara mutlag: Bahwa shalat (sunnat) sesudah 'ashar itu adalah khusu-
siyah buat Nabi saw.
. Namun Al Baihaqi berkata: Bahwa yang dikhususkan buat Nabi ai Janage 243
Teen EN LaAN A E5 NN
saw. itu ialah kelestariannya (shalat sunnat) itu, bukan gadla'nya.

AURA
12 v3 25
heisKANOANK ah
5. BAB: OADLA' SHALAT SESUDAH 'ASHAR

Bea 7
JAE
pi ng
-WA aR
JAKA
a eP SA TAAGI
Pr PA

NANGak WANG AG
Da ANAA AA
3, 1g EK pp S3 ne rn UI 27 K2 GNI dk A
ah Hi 3

675
674
LAA
27 AM NG
AG II BAKU
DP A La

ng
6. BAB: SHALAT WITIR ADALAH SUNNAT MUAKKADAH,
DAN BOLEH DIKERJAKAN DI ATAS KENDARAAN
” P p 2
aP leb) AA a27”
1192 ” VE 3 933 A A E
OPLI
- PtS 2 EA 2A
e

Pa
1181. Dan dari Maimunah, sesungguhnya Rasulullah saw. 4 O LINE, a DIS MA
pernah mempersiapkan pasukan sedang dia tidak mempunyai kendara- SI
oboa al
i * s, a
yg OR Ak
aa a
sal,
an, lalu datanglah kendaraan yang membawa barang sedekah, lalu ia
bagi-bagikan kepada mereka, kemudian mereka itu menahan Nab? 1182. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah
sehingga ia (terpaksa) mengakhirkan shalat ashar, padahal ia biasa saw.: "Barangsiapa yang tidak mengerjakan witir, maka bukanlah dari
shalat dua raka'at atau lebih sebelum ashar. Kemudian ia shalat ashar, golongan kami.” (HR Ahmad). .
lalu kembali, kemudian shalat apa yang biasa dilakukan sebelum ashar
itu; sebab Nabi apabila mengerjakan sesuatu shalat — atau mengerja-
kan sesuatu perbuatan — ia suka untuk mengerjakannya itu dengan A Lorre
terus menerus. (HR Ahmad).
Ca
ka Da j LIIL IIR
PE Ae GOS
21
— WAY
IA d La IK Oa .
Penjelasan: Lap NN 297 ALAS
Syarih berkata: Hadits-hadits yang tersebut dalam bab ini menun- ANI Tya er den ANG A pr PaŠ
jukkan dianjurkannya menggadla” shalat dua raka'at ashar, sesudah , $ La DA
shalat fardlu. Dengan demikian, maka gadla” shalat pada waktu SAN BbAPleb “Ass,AAan
tersebut adalah sebagai takhsis bagi keumuman hadits-hadits yang
melarang shalat sesudah ashar. Sedang ketekunan berbuat demikian
itu khusus untuk Nabi saw. 1183. Dan dari 'Ali r.a. ia berkata: Witir itu bukan satu keha-
rusan seperti keadaan shalat fardlu, tetapi dia itu adalah sunnat yang
Namun perlu juga untuk diketahui, bahwa berbagai hadits yang
dibiasakannya oleh Rasulullah saw. (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi).
menerangkan tentang shalat sunnat yang digadla' sesudah 'ashar itu
masih dipertentangkan, apakah dua raka'at tersebut sunnat ba'diyah
zhuhur ataukah memang sunnat 'ashar? Menurut hadits Ummu Sala-
hs 52 PO?IG JAM,
mah dan hadits Ibnu “Abbas menjelaskan, bahwa dua raka'at tersebut
PAKA AMAN
ANE A
adalah sunnat zhuhur. Sedang menurut hadits-hadits dalam bab ini, VE LN
bahwa dua raka'at tersebut adalah dua raka'at (sunnat) 'ashar. Tetapi nak
s3, I PN293 Z2
riwayat-riwayat itu masih mungkin untuk dikompromikan, bahwa
maksud orang mengatakan sesudah zhuhur dan orang yang mengata-
kan gabliyah 'ashar itu, karena waktunya itu antara zhuhur dan 'ashar.
Selesai dengan ringkas. GI EL
IL AIZ AG KINRI
RIn? (BA aa a Li
S ANR A

1184. Dan Ibnu Majah -—meriwayatkan— dengan lafal sbb.:


Sesungguhnya witir itu bukan keharusan, dan tidak sebagaimana
halnya shalatmu yang wajib itu. Tetapi Rasulullah saw. mengerjakan
` witir, dan ia bersabda: ”Hai ahli baca Qur'an! Kerjakanlah witir,

676 677
og BU a, lo BINA
2 MS lanAB LG a ag — WAN
karena sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan Ia suka kepada yang
witir (ganjil).” 7

“add la

lp ey — WAO 1188. Dan Ibnul Mundzir meriwayatkan, dan ia mengatakan


DA DA
Taaie SANI
a A PAI 4 SKJ GT ? 1
dalam hadits tersebut (bahwa Rasulullah saw.) bersabda: ”Witir itu
adalah hag, tetapi bukan wajib”.
SH anPANAI
Penjelasan: g
Syarih berkata: Perlu diketahui, bahwa hadits-hadits ini di
1185. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Rasulullah saw.
dalamnya ada yang menunjukkan (witir) itu wajib, dan ada juga yang
shalat witir di atas ontanya. (HR Jama'ah).
menunjukkan tidak wajib.
Yang berpendirian tidak wajib, tetapi sunnat, yaitu Jumhur.
Namun pendapat mereka itu ditentang oleh Abu Hanifah yang

AMAN
2113996
SANG
Ye 3
AJEA LEAN
a 724
33 NN
> mengatakan, bahwa witir itu wajib: dan diriwayatkan dari dia juga,
bahwa witir itu fardlu. 1) Tetapi Ibnul Mundzir berkata: Aku tidak
mengetahui seorang pun (ulama) yang setuju dengan pendapat Abu
577 ISI SAS BIL AR To 232 NK AA
(yas ae yA Pa CE URGEA 2 Kg Hanifah ini. Karena itu Mushannif dalam bab ini membawakan hadits
Ibnu "Umar, bahwa Nabi saw. pernah witir di atas ontanya, untuk
dijadikan dalil atas tidak wajibnya witir itu. 2) ;

Kg PPNSyas BETE
ani PE SPI Agu aa LAS te “iga peg 21 GAA

5727

. CPI: Poso «Kana


7. BAB WITIR DENGAN SATU RAKA’AT, TIGA RAKA’AT,
LIMA RAKA’AT, TUJUH RAKA’AT, DENGAN SEKALI SALAM
DAN DIDAHULUINYA DENGAN GENAP
1186. Dan dari Abi Ayyub, ia berkata: Telah bersabda Rasulul-
lah saw.: ”Witir itu adalah haq, maka barangsiapa yang suka witir
dengan lima (raka'at), maka kerjakanlah, dan barangsiapa suka witir
PAEA y 2 ka
A EN
A rf A 2 £
MA
E AVANAN
dengan tiga (raka'at), maka kerjakanlah, dan barangsiapa suka witir
dengan satu (raka'at), maka kerjakanlah.” (HR Imam yang lima, La WA AN A Mn P A z7 “2 P P,
kecuali Tirmidzi).
L

1) Abu Hanifah membedakan antara wajib dan fardhu ...

pin NES, ash Aas NN


7 DAR 22? 39r DA .
Wajib, yaitu: suatu ketetapan berdasar dalil yang masih ada kesamarannya, seperti
hadits ahaad, qiyas dsb.
Fardlu, yaitu suatu ketetapan berdasar dalil .gath-'i (pasti), sehingga siapa
yang menentangnya dipandang kufur. (Lihat Ta'rifat).
1187. Dan dalam lafal Abu Daud — dikatakan —: ”Witir itu 2) Yang betul witir itu sunnat (Pent.).
adalah hay bagi setiap muslim.”
679
t78
RASAKAN ANN
b

E AA Aga

1189. Dari Ibnu "Umar, ia berkata: Ada seorang laki-laki


berdiri, lalu bertanya kepada Rasulullah saw.: Ya Rasulullah! 1192. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya ia biasa salam antara
Bagaimana caranya shalat malam itu? 1). Maka jawab Rasulullah saw. dua raka'at dan satu raka'at dalam (shalat) witir, hingga ia pernah
“Shalat malam itu dua, dua. Dan apabila engkau kuwatir (kedahulu- menyuruh (demikian) dalam sebagian hajatnya. 1) (HR Bukhari).
an) subuh, maka witirlah dengan satu raka'at.” (HR Jama'ah).

if
(Aa A K KSLa ANA WAN
(A JaapakAS WELASWINA
Can SAP 174 52 27 213 PA

paiharNa aa MAE P
Ge, a KIYAS
A 1193 & 1194. Dan dari Ibnu Umar dan Ibnu 'Abbas, bahwa
keduanya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Witir itu satu
1190. Ahmad menambahkan dalam satu riwayat --sbb.--: "Shalat raka'at di akhir malam”. (HR Ahmad dan Muslim).
malam itu, dua, dua, dengan salam dalam tiap-tiap dua raka'at”; dan
ia menuturkan hadits itu selanjutnya ...
aka NO —WAO
WL OKNGAEN E5

s j a
1

ABE Gd KO Bg MA
na Bo SS
Ky 14 f
PA MAA JA 14 Para < LA
1191. Dan bagi Muslim -diriwayatkan—: Pernah ditanyakan
kepada Ibnu Umar: Bagaimana dua, dua itu? Ibnu "Umar menjawab:
9 3
66 2113, a S
yaitu: salam dalam tiap dua raka'at. sam
pan a DE PING

C jy Sa I
APA

SDI E A loba A
2 2
sei
D
oee
keperluan;
1) Shalat malam, maksudnya yaitu shalat yang dikerjakan di malam hari sesudah 1) Ibnu Umar memisahkan tiga raka'at dengan dua salam itu kalau ada
satu salam.
shalat "isya; yang sering disebut juga dengan shalat tahajjud, kalau di bulan kalau tidak ada keperluan ia langsungkan tiga raka'at itu dengan
Ramadlan, dikenal dengan sebutan shalat tarawih. (Pent). (Lihat Nailul Authar 3:38).

681
680
tiga
1195. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah 1197. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. witir
t tersebut . (HR
shalat sebelas raka'at antara sesudah shalat 'isyak sampai shalat fajar; raka'at, tanpa memisahkan antara raka'at-raka'a
ia salam antara setiap dua raka'at, dan witir dengan satu raka'at. Ahmad).
Kemudian jika mu'adzidzin dari shalat fajar (shalat sebelum subuh) 1)
itu sudah menyegerakan, dan sudah nampak baginya fajar (shadiq)
serta datang kepadanya muadzidzin yang lain, maka ia berdiri lalu

FIELA K CAGE NN
shalat dua raka'at dengan pendek, kemudian berbaring atas lambung- NBNGANA LS peta
ye
nya yang kanan, sehingga datanglah muadzidzin untuk iqamat. (HR
Jama'ah, kecuali Tirmidzi).
3 LGA TEA
3725 PIK AIas 2 DANU IG any 39
AN> KA NET IA Ola “ons IAF

SHS NAN
- wa

Kasat BANI
Ke IANG PENANG a, Bepe
POP LG yu 25 2 ah aa
Z ag pallas 7 Le
IS.
PA -7 Aa IR ap 7 AN 4BAN
i
a)
parah Gae aja lafal: Adalah Ra-
NYA 1198. Dan An Nasai -meriwayatkan- dengan
A Be Peda raka'at witir.
D2 BD AAN BOMANK 0 ND sulullah saw. tidak (pernah) salam dalam dua
Da AA EN Tetapi Imam Ahma d melem ahkan sanad nya.
pengertiannya
2
Kalaupun toh seandainya hadits itu ada, namun
GA NI
Pe »

So,
$
n yang demik ian itu kadang-
ialah: bahwa Rasulullah saw. mengerjaka
g-kad ang witir denga n lima
kadang saja, sebagaimana halnya ia kadan t,
kadan g-kad ang sembi lan raka'a
raka'at, kadang-kadang tujuh dan
1196. Dan dari Ubai bin Ka'ab, sesungguhnya Nabi saw. dalam nanti.
sebagaimana yang akan kami sebutkan
shalat witir biasa membaca surat SABBIHIS (di raka'at pertama) dan
di raka'at kedua dengan membaca OULYA AYYUHAL KAAFIRUN
dan di raka'at ketiga dengan membaca OULHUWAL LAAHU

aga eta PAI NAN


AHAD: dan ia tidak salam kecuali di raka'at akhir. (HR Nasai). Yi b, r
AM 4 9
$ ep
1
z
af
$
4x yA WA
Pd 2. 4
2 D LAI 23577E SAGA ENAK 23, Aa Ah a71
IN 7 1
al Ü) | | » AN | Yeh - “Is e
NN. —
AV HAKI
Kate Yg apaTa
A
Z LL aa Pd
5 1x KIA NDAN 2, 2
2
BIR 3 2, En .“ PA sa)
Poto Aha PARI — KESAN

a:
1199. Dan, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. ia bersabd
raka'at, tetapi witirlah kamu dengan
”Jangan kamu witir dengan tiga
Ummi a
lima raka'at atau dengan tujuh raka'at; jangan kamu menyamakanny
1) Perlu dimaklumi, bahwa Rasulullah mempunyai dua muadzdzins Ibnu
subuh sebagai tanda shalat/dan
Maktum dan Bilal. Bilal biasa adzan sebelum
Daragu thni dengan sanadn ya sendiri,
adzan subuh. dengan shalat maghrib”. (HR
sahur di malam hari sebelum fajar, sedang Ibnu Ummi Maktum
(Pent.) dan ia berkata: Semua sanadnya itu terpercaya).

683
682
Hai Ga
Í;Jak 32 TE KS
221 II,
EK KAig
ge < Gas Ka ama
AS GINA GOK AY
Sann (1 121
r
ak 7Al hi Ni D
Map A a
foge Ing obeng ANkasan wedanan a
GI” 7
NDAN engh Ha “Ya BA

VE NP oh “gg
iAAN
pacak 2476 Sa
23 Lapr
“3 an
AI ad 1
N g r

1200. ` Dan dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah saw.


ra ar Pan
PING NU R, 613
pernah witir dengan tujuh dan lima, tanpa memisahkan antara raka’at- Ps
IALT Man
raka'atnya itu dengan salam dan kalam
Nasai dan Ibnu Majah).
((omon gan). (HR Ahmad,
pa
pon I 11n g
ea a
APN A yeg P TA AEM Sea. Sa NA
PRA
GIE LIA PAN
AI

p
s= a NATA
J
C R

AL
A IH gn
N

NAnN3ANG
- 3$
.. v 4 AK Ay
Afi ga Wd

FN
ra
TA
AN Aa
ntaa ANAN KANG ng
5 han a a r

y LANG
WAH
MEANG A CEA
T
1201. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
shalat malam tiga belas raka'at, ia witir dari antara tiga belas itu
dengan lima raka'at tanpa duduk sama sekali dari antara raka'at-
raka'at itu, kecuali di raka'at akhir. (HR Ahmad, Bukhari dan a dan AE aEK
S
Muslim). -
gguhnya ia pernah
1202. Dan dari Sa'ad bin Hisyam, sesun
1367 aku tentang witirnya
27 A NG II IA GNI berkata kepada "Aisyah: Beritahukanlah kepad
NINA dy AS Kami yang menyediakan
MEA 3 LN Rasulullah saw: Maka berkatalah "Aisyah:
Aiea membangunkan dia ka-
s
23 ye? AA untuknya siwaknya dan air wudlu'nya, lalu Allah
g 3 1dw 24474 di waktu malam, lalu ia
INA,
PAY
las. GAN Ipa SI pan saja Ia mau untuk membangunkan dia
raka'at, yang ia tidak duduk
TES
bersiwak, berwudlu' dan shalat sembilan
1) 4) | wa >

S NA
lalu ia berdzikrullah,
AG A
LINGE KN GATE
v9 A
(sama sekali) kecuali di raka'a t kedel apan;
3x
an PA
n dan tidak salam; kemudi-
2 SKK bertahmid dan berdo'a; kemudian ia bangu
at) yang kesembilan;
an ia berdiri lalu (meneruskan) shalat ke (raka'
an

3 A
dan berdo'a;
tis
E5
ii ia duđuk, lalu berdzikrullah, bertahmid
A
z4 tg
Yg,
bo dengar;
dapat kami
kemudian salam dengan (suara) salam yang

685
kemudian ia shalat dua raka'at sambil duduk ses
ak Hang genaplah sebelas raka'at, hai IAN Penjelasan:
y KE
nya Rasulullah
rA z4 saw. sudah tua dan bertambah gemuk, ia witir tujuh raka?
; Syarih berkata: Perkataan ”Bagaimanakah shalat
rjakan dua raka'at seperti yang diperbuatn perta nyaan ini membe rikan suatu
aa. a saw.” itu, yang jawaban atas
genaplah sembilan raka'at, hai anakku! Dan adalah =LH itu diaju kan tentan g masalah cara
Jan pengertian, bahwa (pertanyaan)
Ae ai Pb akia senang sekali untuk mengerjakannya kian (shala t witir), bukan semata-mata
an menyambung dan memisahkan
a & Š an apabila ia terkalahkan oleh tidurnya atau
r, menanyakan caranya.
sehingg:5 wa shalat malam, ia shalat siang (shalat dhuha) dua raka'at.
sel SEA k S as raka'at. Dan aku tidak pernah melihat Perkataan: "Dua, dua” itu, ya'ni: dua raka'at,
Rasulullah lalu ia berkata: Tidak
e p ur'an seluruhnya (sampai tammat) di satu malam, d Imam Malik mengambil zhahir hadits ini,
at. Seda ng Jumh ur memahamnya,
pula ia shalat malam (dari awal malam) sampai subuh,
dan tidak boleh menambah dari dua raka'
penuh rp ar mene rang kan segi keut amaan (afdlal),
pula ia berpuasa sebulan bahwa hadits tersebut seked
kecuali di bulan Ramadlan. (HR ullah saw. bahwa ia mengerja-
Ahmad, Abu Daud dan Nasai ). karena ada riwayat yang sah dari Rasul
ini. Dan bisa jadi ini sekedar sebagai
kan yang justru berlainan dengan
ringan, karena salam dalam
bimbingan untuk mengerjakan yang lebih
332 INI, Aty AON P7 Ga orang yang shalat daripada

KAA EYANG GAY


(tiap) dua raka'at itu lebih ringan bagi
raka'at itu pada umumnya bisa
empat raka'at dst. Karena dalam dua
IPA ada kesempatan untuk beristirahat.
2 NGANA NK oz PANA P tentang menilai mana yang
oa PT pin Pasal Ta pa KIS G ' Para 'ulama salaf berbeda pendapat
afdlal, terpisah atau bersambung? Imam
Ahmad berkata: Yang saya
Tetapi jika shalat siang, tidak
ATP KAA Tapra Ata, NE 4 pilih ialah dua, dua dalam shalat malam.
KAI Ap AS GA SAY
1-
P
mengapa mengerjakan empat raka'at.
seperti itu, dalam shalat
Muhammad bin Nashr pun berpendapat
1203.
Dan dalam satu riwayat oleh Imam Ahmad, Nasai dari Rasul ullah saw, bahwa ia
A dan malam. Ia juga berkata: Jelas sudah sah
bu Daud, sama dengan did atas, tetapi dalam riwaya ia tidak duduk kecual i di
t itu -disebut- pernah witir dengan lima raka'at,. yang
kan--: Kemudian tatkala R asulullah saw. hadit s-had its lain yang menun-
sudah t dann raka'at akhir. Dan masih banyak lagi
bertambah gemuk, ia witir tujuh taka'at
: , yang jar An T u.
: jukkan washal (menyambung).
kecuali di raka'at ke enam d n adanya perintah
raka'at ke tujuh itu. an ke tujuh, dan tidak salam kecuali di Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukka
kekuatiran kedahuluan
witir dengan satu raka'at -kalau dirasa ada
yang menunjukkan
waktu subuh. Dan akan disebutkan nanti hadits
suk yang berpendapat
JPP LLI IAT adanya perintah tersebut, tanpa ikatan. Terma
RN dan He Pan “lan “95 Wet demikian, ialah Jumhur 'ulama.
itu menunjukkan
`

Selanjutnya, Syarih juga berkata: Hadits Ubaiy


Dr rg o
KN 72
A A
TTA E EE A AA ii
332 P mbung .
KE adanya witir dengan tiga raka'at, dengan bersa
E
) P
mikan antara
Ia berkata: Al Hafizh Ibnu Hajar mengkompro
-

-hadit s yang melar ang witir dengan


1 ; hadits-hadits tersebut, bahwa hadits
204. Dan dalam
satu riwayat bagi Nasai, 'Aisyah berkata: diker jakan nya denga n dua tahiyat;
tiga raka'at itu, ialah apabila
Kemudian1 tatkala Rasulull ah saw. sudah tua rupai shalat maghri b. Sedan g hadits
d
Lgu annya bertambah karena yang demikian itu menye
gemuk, ia shalat tujuh raka” tiga raka'a t itu diker jakan nya denga n
Aty
1a tidak duduk kecuali di yang menerangkan adanya witir
raka'at terakhir. Un AG Mi bersambung (tanpa tahiyat awwal).

686
izi berkata: Diriwayatkan juga Nabi s; va ia
pernah shalat witir tiga belas raka'at, sebelas raka'at, sembilan raka'at
an NGESENG
LoL Ilr

Lo NAK & . mi .
(a 2 4 ZA is '
tujuh raka'at, lima raka'at, tiga raka'at dan satu raka'at. k
Z
Š

ah
r

Perkataan “Aisyah: “Lalu ia bersiwak, berwudlu' dan shalat sem- wi NIRI Ya


i 2 24
bilan raka'at ... dst.” itu, Syarih berkata: Ini menunjukkan dianjur- 60 Aan YA
mna oto JAN, caA
kannya shalat witir dengan sembilan raka'at secara bersambung, tidak YP

salam kecuali di raka'at terakhir, dan duduk di raka'at ke delapan


i ber kata: Setiap malam
'Aisyah, ia | Rasulullah
tetapi tidak usah salam. 1206. Dan darii 'Ai ah PA
n mala m, di teng
'erkataan 'Aisyah: “Kemudian ia shalat dua raka'at sambil saw. witir — kadang-kadang — di permulaa Jama'ah)
samp ai sahur . (HR
uduk” itu, Imam Nawawi berkata: Yang betul, bahwa dua raka'at ini dan di akhir malamj witirnya itu berakhir
dikerjakan Rasulullah saw. sesudah witir, sambil duduk untuk mene-
rangkan bagi dibolehkannya (shalat sunnat dengan duduk — pent.),
etapi tidak (boleh) terus menerus berbuat demikian. IL I) Z f, £ IR IOI a a Kad g
As JAH IngCP A Pa BAN

ERT NG y
=

22 EM LA
, BACAAN NUT DAL AN ve Yi tala) Apa ol

telah ajag
1207. Dan dari Abi Sa'id, sesungguhnya Nabi saw.
Jama'ah, kecuali Bukhari
da: ”Witirlah kamu sebelum subuh.” (HR
dan Abu Daud)

z AN
Lp Me NA
1824n a aR AS gy; Hg N
NYAN
1
, 77 YG, D A
2994 Won 2»
A jajag
La ANI A KAG, OM f lal
agen gana
a N?
Snp
-3 Kan AGEI Ia MN AA 5
Z =
Eola
7
Jo"

EN AD GAN ata
S ;
; u < mpat mi, lalu i rsabd 1208. Dan dari Jabir, dari Nabi saw. ia bersabda: “Siapa saja di
malam, maka
1 enganugeral u dengan sat alat : antara kamu yang kuatir tidak dapat bangun di akhir
yang pa
ngguh lebih baik bagi kamu daripada g paling baik.” Kami hendaklah ia witir kemudian tidur. Dan barangsiapa
ia witir di ir
xtanya: Shalat apakah itu, ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: akan bisa bangun di akhir malam, maka hendaklah
malam itupa z
aitu shalat witir, yang waktunya antara shalat isyak sampai terbitnya malam itu, sebab bacaan (shalat malam) di akhir
, Muslim, Tirmi
fajar.” (HR Imam yang lima, kecuali Nasai). dan yang demikian itu lebih utama.” (HR Ahmad
dan Ibnu Majah).
688
689
E AN ANG es NGA
NS
3. EE ten 42 297 AA IA D “Je AE MEN Ga, WITA
ar A par
NGANG
Al AN
ai
9.
29, G PIRA 54,7 ` ZOP
ENAM “Je NG il
j
PAAS
ERE PEDAN
aLL aria, FORET G AN
LOTARA UGA
PITA La yet 9aa IAAAN
aba A JA ga piye pa S3
2 RLA rr IRE
mb Nota - A

1209. -Dan dari Ubaiy bin Ka'ab, ia berkata: Adalah Rasulul 2 AN Ya g


NO CAL’
Wd2”
lah
saw. dalam shalat witir — biasa — membaca surat SABBIHISMA GAYA TE an a ga DG ena aan ag
RABBIKAL A'LA, OULYAA AYYUHAL KAAFIRUN dan OUL-
HUWALLAHU AHAD”. (HR Imam yang lima, kecuali Tirmidzi
). ag odalan adhangkadas AA ea
f Aa A Kak 27
EN yaadhag
5375, LAI IA

A 4 1213. Dan dari Al Hasan bin 'Ali r.a. ia berkata: Aku diajar
SA
Se
NET ALAN 245, Rasulullah saw. bacaan-bacaan (yang hendaknya) kubacanya dalam
Sa € ATENEI MTA -NV
qunut witir, yaitu: ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT,
WA'AFINII FIIMAN “AAFAIT, WATAWALLANII FIIMAN TA-
1210. Dan bagi Imam yang lima, kecuali Abu Daud - diriway
at- WALLAIT, WA BAARIKLII FIIMAA “ATHAIT, WAOINII
kan dengan lafal seperti — di atas, dari hadits Ibnu 'Abbas
. SYARRAMAA QADLAIT, FAINNAKA TAODLII WA LAA
YUODLAA “ALAIK,, INNAHU LAA YADZILLU MAWWAA-
LAIT, WA LAA YATZZUMAN “AADAIT, TABAARAKTA
Get22 1A
NGANG An san MANGA SAY
LX 3

=
2

0
Ar WE
a RABBANAA WATAʻAALAIT” (Ya Tuhanku! Pimpinlah aku ke
dalam lingkungan orang-orang yang telah Engkau pimpin. Lindungilah
aku dalam lingkungn orang-orang yang Engkau telah lindungi,
isÈ Gili
LL p rg ”Z4,
sata
A &- g3 — AS jadikanlah aku dalam lingkungan orang yang telah Engkau berinya
kekuasaan, berkatilah aku dalam apa saja yang telah Engkau berikan
1211. Imam Ahmad dan Nasai menambahkan dalam hadits kepadaku, lindungilah aku dari kejahatan apa yang telah Engkau
Ubaiy itu: Kemudian jika Nabi sudah salam, ia membaca ”SUBHA- putuskan, karena sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan sedang
NAL MALIKIL QUDDUS” tiga kali. (Maha suci raja yang suci). Engkau tidak dapat diputus, sesungguhnya orang telah Engkau tolong
itu tidak akan hina, sebaliknya orang yang Engkau musuhi tidak akan
jaya. Maha suci Engkau ya Tuhan kami, dan maha tinggi Engkau!).
Arr NI
Afg INR | ar In 2 II. SIRI (HR Imam yang lima).
DA UR Katanya atuha J9 NY NY
NESLY pel!
Ka saa
[MAA
ad| rry KI D NS TA (2178 PA TL

1212. "Dan bagi Imam Ahmad dan Nasai, seperti itu juga diriwa- S- Jaigi PIR Ra ERA E TTA
yatkan dari Abdurrahman bin Abza, dan di akhir haditsnya itu —
5 INA TAIL LG UP IL PK 2
Abdurrahman — mengatakan: Dan Ia (Rasulullah) mengeraskan suara
(dalam bacaannya) yang akhir.
< Ala
ge ALE y Dan ga ora
690 691

j
SATU MALAM,
£ Niki WO Za 9. BAB: TIDAK ADA DUA WITIR DALAM
SSI 22 |, 2199 ITU DENGAN WITIR DAN
mi
Ae Sai |Ken
SM! P
II MN. gas Ya DIAKHIRINYA SHALAT MALAM
A
NGTEAN g Na
MANG
gae
“san
TENTANG
DALIL-DALIL YANG MENERANGKAN
f XI” BATALNYA WITIR
DM

2h IL IN IL Uma Bi” 2
1214. Dan dari 'Ali bin Abi Thalib, sesungguhnya Rasulullah
saw. membaca: ”ALLAAHUMMA INNII AUUDZU BIRIDLAA-
KA MIN SAKHATIKA, WA AUUDZU BIMU'AFAATIKA MIN
UOUUBATIKA, WA AUUDZU BIKA MINGKA, LAA UHSHII gb KO ova NG r

TSANAA-AN “ALAIKA, ANTA KAMAA ATSAITA “ALAA


NAFSIKA” (Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku berlindung diri dengan mendengar Rasulul-
1215. Dari Thalg bin "Ali, ia berkata: Aku
ridla-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung diri dengan perlindungan satu malam”. (HR
lah saw. bersabda: “Tidak ada dua witir dalam
Mu dari siksaan-Mu, dan aku berlindung diri dengan (rahmat)-Mu dari
Imam yang lima, kecuali Ibnu Majah)
. (adzab)-Mu, aku tidak dapat membilang pujian atas diri-Mu, sebagai-
mana Engkau telah memuji diri-Mu sendiri) — di akhir witirnya - (HR

WEAN Egga
Imam yang lima). aan `
AAA

e
sg” 2 PA WL E

Penjelasan:
Sabda Nabi: "Sesungguhnya Allah telah memberi anugerah kepa-
PARESI OTAN AA
damu dengan suatu shalat yang lebih baik bagimu daripada onta yang ih
sangat baik” itu, Syarih berkata: Bahwa hadits ini dapat dijadikan 1216. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Nabi saw.
mu. (HR
dalil, bahwa awal waktu witir itu mulai masuk yaitu sesudah selesai "Jadikanlah shalat witir itu sebagai akhir shalat matam
-shalat 'isyak, dan berlangsung sampai terbitnya fajar. Jama'ah, kecuali Ibnu Majah).
Mushannif juga menjadikan hadits ini sebagai dalil bagi tidak sah-
nya shalat witir sebelum 'isyak. Ia berkata: Hadits ini menunjukkan,

LAYAN PANGSA S3 AYW


ohar II pu d pe DK s8 O lad
bagaimanapun witir itu tidak dianggap sah sebelum (shalat) isyak.
Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut di atas menunjukkan
dianjurkannya gunut dengan do'a tersebut. 1) um MANGANE K
PI, KUN daa
77757

Larangan plak JAN AS DA


NM O
abili
Per 311r GG TA TA PG, ORFE
A Dan
1) Tidak selamanya arti qunut itu, berarti do'a di raka'at akhir sesudah bangun dari
ruku', sebab arti qunut itu: kadang-kadang ta'at, kadang-kadang berdiri lama,
Iah.
Foly 279 Den S en KA Halo a 5739
kadang-kadang khusyu? dan kadang-kadang do'a secara muthlag.
Do'a qunut sesudah i'tidal di raka'at akhir itu, hanya dikerjakan Nabi ketika ada 7726 KAN MA MASA
musibah yang mengancam ummat Islam, yang kemudian dikenal dengan NAZI- wW KA A G AY AG AN daa
LAH. Karena itu hadits 1213 itu belum dapat dipaham do'a sesudah i'tidal, tetapi
bisa juga do'a di raka'at terakhir dalam sujud, karena dalam sujud akhir itu kita
dianjurkan untuk memperbanyak do'a. 1217. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya dia apabila ditanya
tidur,
Lebih lanjut, khusus dalam persoalan ini, bacalah Kata Berjawab jilid 4 oleh tentang witir, ia berkata: Adapun aku apabila witir sebelum
Ustadz A. Oadir Hassan (pent.)

693
692
kemudian , aku hendak shalat mal am kugenapkan shalat witi Gyl 18l AA PRERE LEITA
p PN dengan satu raka'at lagi, kemudian aku EKA YAK ja KANGA Sg GAs YY
ua raka'at. Dan jika aku sudah menyelesaikan shalatku itu aa
Shalat witir dengan satu raka'at. (HR Ahmad) 1) Majah meriwayatkan dengan
1220. Imam Ahmad dan Ibnu
k
ziyadah (tambahan): sambil dudu
m hadits "Aisyah r.a.
Mana hadits ini sudah terdahulu dala
oran g yang tidak memandang batal-
DLA A IIR date aa Dan ini dijadikan hujjah oleh
EYAEg
TAU
B PROA
IERE
Mány ké
AMAgg ASNLL
KA CU
NSA nya witir itu.
TALI Pp JP Pp se 2 Za
AT Pa LA? Pan MANG | e KEPI Tega
USA
& dyaajag akin SaAA, .. <%
Lal
TNMANA
bd LO Ja RL A31 PERRA M3 9233 NAN

27 r 29 YA 2417, IL LPR 1
$ A » An4 LL DI 24 NiA Ig
AX
|MABEN Aka aeGENG K D ANY)
— KA LS Wit, SANA
ss JLS 2" KIK

PRA II AKI NGENGLENG a D


1218. Dan dari Ali, ia berkata: Witir itu ada tiga macam (wakt PAN
N taga em
La A BA
nya yaitu: siapa yang suka witir di awal malam, maka witirlah: kemu.
Aa
AN Das DeIo
SIANG
n,
PA
: Th Le rd AE an ia TAN untuk menggenapkannya dengan
shalat dua raka' å i ana 2
PIPA PAN CAN
kemudian witir, maka kerjakanlah, gah T h baka A ia aapa EA
hingga subuh; dan jika ia suka (witir itu) di akhir a 1 aa
witirlah.” (HR Syafi'i dalam musnadnya). napi , bahwa sesungguhnya
1221. Sa'id bin Musayyab meriwayatkan
incang-bincang masalah witir di
Abubakar dan "Umar pernah berb
berkata: Adapun aku, aku
:2 KO Ga KAT IUBANEK hadapan Rasulullah saw., lalu Abubakar
Aaw2
Iy IS IA

jaka NS GEN NA shalat kemudian tidur sesudah shalat


witir, dan apabila aku bangun
hingga subuh. Dan berkatalah
(malam), aku shalat genap, genap,
ra

t genap, kemudian aku witir di


Umar: Tetapi aku tidur sesudah shala
SA os = Nabi kepada Abubakar: "Ini
akhir waktu sahur. Maka bersabdalah
ia kepada “Umar: ”Dan ini
sangat berhati-hati”, dan bersabdalah
i, dengan sanadnya sendiri)
1219. , Dan dari Ummu Salamah , sesungguhnya Nabi - sangat kuat”. (HR Sulaiman Al Khath-thab
nah) ruku” (shalat) dua raka'at sesudah witir. (HR Tirmidzi). D
Penjelasan:.
dalam satu malam” itu,
Sabda Nabi saw.: "Tidak ada dua witir boleh
hujjah, bahwa tidak
Syarih berkata: Hadits ini dijadikan
1) Hadits ini, 3 dalam Majma'uzzawaid dik atakan, bahwa dalam isnadn: lah orang yang berhujjah dengan
membatalkan witir. Di antara sejum
1 g
rawi bernama Ibnu Ishaq, dia adalah mudallis, tetapi dia akin a yang diriwayatkan oleh Al
hadits ini, ialah Thalg bin Ali, sebagaimana
rawi lainnya adalah orang-orang yang biasa. dipakai oleh Bukhari “(Lihat Nailul
demikian itu adalah kebanyakan
Authar juz 3:53) (pent) , ` Iraqi. Ia berkata: Yang berpendapat

695
694
para ulama.
1 Mereka
Mi berkata:
> 5 Sesungguhn: ya orang yang sudah BLK ANA ea a
mengerjakan witir dan bendak shalat lagi sesudah itu, a itu Aa ae GRI aah
tidak batal, dan hendaknya ia shalat dengan genap hingga subuh. Dan
n2 ona, PI LA
berkatalah Tirmidzi: Bahwa cara seperti itu adalah sah. |
— Gado A SEN,
ih ALI

saw., bahwa
10. BAB: MENGQADLA’ WITIR, SUNNAT RAWATIB 1224. Dan terdapat riwayat dengan tegas dari Nabi
oleh tidur atau sakit, maka ia
DAN WIRID YANG DITINGGALKAN ia apabila terhalang dari shalat malam, t.
yak dua belas raka'a
shalat di siang hari (shalatun nahar) seban
bukan saja dalam
Keterangan tentang ini sudah kami tuturkan
Gan AN yangJÉ NE SAN kaa AN
NL r y IIAL Plu II
-shala t sunna t”.
satu hadits dalam bab ”menggadia' shalat
g

f
ot
IOPE?
dg SNI
3,
LEIRO L 427 2 Penjelasan:
Yala Kw 910739
IR

a menggadla' witir
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan adany
apabila tertinggal. Selesai.
1222. Dari Abi Sa'id Al Khudri, ia berkata: Telah bersabda Sa'id, ia berkata:
Demikian sebagaimana diriwayatkan dari AbuD
Rasulullah saw.:
“Barangsiapa tidur dengan meninggalkan
Pn witirnya
ig » Sep NA E
shalat witi Lo,
atau karena ia lupa maka hendaklah ia
neng 3 AA
1 w JI,

shalat witir ketika ingat.” (HR


Abu Daud). EL aL s421
>
Wi amadal)
3
as gae |
(SS
ngsiapa bangun
Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw.: “Bara
AE fo PAN SE É AN
7
? NG 3 LEA WI aIr
di
ia lupa, maka hendaklah ia shalat
tidur sebelum witir atau
yang lima kecuali
1 waktu pagi atau ketika ia ingat.” (HR Imam
-
r
£r Ter 7 Sp PLA
É GAN 2? DA, IL OA kaki WA Nasai).
AIB yag — Š Gado
lao pad — AAK n meninggalkan
2° Papa
Sabda Rasulullah saw.: "Barangsiapa tidur denga
a: Perkataan ”HIZB”
ran, KANA
IA 2 24 kebiasaannya (shalat) malam” itu, Syarih berkat
— SPI. SUK ALS Y itu maksudnya ”WIRID”, yaitu pekerjaan
yang dikerjakan dengan
Ja) al
dsb. - pent.
tetap, misalnya: baca guran, dzikir, shalat
ukan wirid di malam
1223. Dan dari "Umar bin Khath-thab, ia berkata: Telah bersab- Hadits ini menunjukkan dianjurkannya melak
nya apabi la tertinggalkan karena
da Rasulullah saw.: "Barangsiapa tidur dengan meninggalkan kebiasa- hari dan dianjurkan untuk menggadla'
annya yaitu (shalat) malam — atau meninggalkan sesuatu (bacaan) di tidur atau sesuatu udzur.
kan disunnatkannya
waktu malam — lalu ia membacanya antara shalat fajar dan shalat Syarih juga berkata: Hadits ini pun menunjuk
kan di waktu malam itu.
dhuhur, maka dapat dipastikan baginya, bahwa seolah-olah dia itu menggadla. shalat tahajjut yang tertinggal
mefmbacannya di waktu malam.” (HR Jama'ah, kecuali Bukhari)

11. BAB: SHALATUT TARAWIH

Kang EA BIN Gaga BANG


MAA exD "An3 a 7 NILA CPI 17 pe!
LA ap Jl aa Sensa
.

696 697
t

og
(4 21 7
BES
Ar 7 7 s gA
ÉA E
SA Ly 1 G

Jaa Paya!
IAR Pana
IR A
MK KAMA

eat
AI

IIRA - SAN Pri 313212 P 22E en me mi


AA At
7241 A pan A Sr Ay an NE KAT
A
: ER

ah na apen -ESUN ASIS e A


ia berkata: Adal
bu Huraira h, i yam Aa a
an), a
ma dlan (A ae
a ndran a ga
nn
a | d a Nadii bulan Ra 6 a aran
arnal
A me 1227. Dan dari Jubair bin Nufair, dari Abi Dzarr, ia berkata:
nan bagi
ga a
i a
sa tu ake
nya hal it
hny i u seba
ti k menyuruh
dar
mi e 5> 1 shalat A
Kami pernah berpuasa bersama Rasulullah saw., tetapi ia tidak shalat
ia bersabda: Barangsiapa Ilah, maka akan diampu! bersama kami sehingga tinggal tujuh hari dari bulan (Ramadhan), lalu
dan kar ena Al
ia shalat (malam) bersama kami hingga larut sepertiga malam; kemu-
P enuh iman lu.” (HR Jama'ah).
yang telah la dian di hari ketigahya ia tidak shalat bersama kami (lagi), dan ia shalat
2GP 92 947 N bersama kami pada malam kelima hingga larut pertengahan malam,
PPA CU OL A Apah ga lalu kami bertanya: Ya Rasulullah! Alangkah baiknya kalau seandai-
EAT
D , TO P
A pe2y NB Z PIE IA nya engkau kerjakan sunnat ini dengan kami dalam sisa malam kami
KP
Ah Ja 2 kn AN A ini? Maka jawabnya: “Sesungguhnya barangsiapa yang shalat (malam)

ng a AAM LA
gê na NG NG AA WAN PAKA 9 IMAM Pe
an aa 183
bersama imam, hingga selesai, akan ditetapkan baginya (seperti) shalat
semalam (suntuk)”. Kemudian (setelah itu) ia, tidak lagi shalat
A
YE , NA 211 aa
3 => bersama kami hingga tinggal tiga (hari) dari bulan itu; kemudian ia
KD
-
AA 2 d
— ABU IY => vol shalat (lagi) bersama kami pada malam ketiganya, dan ia ajaknya
w.
guhnya Nabi sa keluarga dan isterinya, lalu ia shalat bersama kami hingga kami kuatir
ur ra hm an bi n *Auf, sesunga Ramadlan, dan (kedahuluan) al falah. Aku bertanya kepada Nabi: Apakah al falah
1226. bd
Dan dari A ya Allah mewajib ag kan t
: RAN oleh karena itu,
a itu? Jawabnya: Yaitu sahur 1). (HR Imam yang lima dan disahkannya
un gg uh n a 1
. ”Ses al am ) di bu la n P tg
(m A a oleh Tirmidzi).
a nnatkan shalat at ma la m itu es
uasa da n sh al
a dari deg ag
e g a akan keluar t Ibnu Majah)-
pn t
ib un ya . Ad (H R Ahmad , Nasa
aaioleh
ILLA YA
SA gan G A
AAA
YNA
AA NE TAN TARUNA
S
1

LEK
: un 14 2 213 "gg 5 NY
NG
Dor yV MAN Ar 4 K3? IN SENI

LANGEN Teka SG AN YAA


Kp AN J lu g => A ea Pra Ge Ibn at, (1G 2
a? P

BSA
2 y Gor Ta LN Memo
AC Mangga
2 MI
PaWAOE a Kera
gp 27, ai TULa 53927774

Ph é F
oa
A PEE GA
AA | È

RRES

PEZA YI.
EN MANA An ana In ON
(aiAA
s An PEN
PE ata AA BAN D An

nb pa AE mai A Al Falah itu sendiri asal artinya: untung, bahagia, sisa kebaikan. Sahur disebut
GANG
AMBA 4 gg, E97 IO 1)
MA PP ae USA Ladi
g ay Al Falah, karena dalam sahur itu ada kebaikan-kebaikan. (Pent.)
EN NE ga.
x 699

698
Z NI 347 SA sa gg LT Jan, 938 a 949217
1 r cds Nabi. “Aisyah berkata: Kemudian Rasulullah saw. menyuruh aku
EE PT Lara ge
membentangkan tikar di pintu kamarku, lalu kukerjakannya. Kemu-
dian ia keluar ke pintu sesudah shalat 'isyak yang terakhir, lalu orang-
ALIE a
orang pada mengerumuni Nabi di masjid, lalu ia Shalat bersama
a Gg mereka - “Aisyah tuturkan kissah ini dengan nada seperti terdahulu -
namun dalam kissah itu (disebutkan), bahwa Rasulullah saw. tidak
1228. Dan dari "Aisyah, sesumgguhnya Nabi saw. shalat di keluar kepada mereka pada malam keduanya. (HR Ahmad).
masjid, lalu orang-orang pada shalat seperti shalatnya Nabi itu; kemu-
dian ia shalat (begitu lagi) pada malam keduanya, maka orang-orang
bertambah banyak: kemudian mereka pada berkumpul pada malam
n
ketiganya atau keempatnya, tetapi Rasulullah saw. tidak keluar ke
A ,
TINN
222 4 Ab > EN
NA
I NI rana
.
hadapan mereka, kemudian tatkala pagi-pagi ia bersabda: ”Aku tahu
apa yang kamu kerjakan, namun tidak (satu pun hal) yang mengha- AA ANG
03 (BLI ILA 9 AU |I at On
langi aku keluar kepada kamu, melainkan karena aku kuatir bahwa
Jas- agan AA AI APA Ha PAajaa a
(Shalat ini) akan diwajibkan atas kamu,” Peristiwa itu terjadi di bulan r4
Ramadlan. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). Ng AN NEM AMERAT
SERA
NG
JarangAga II ALEA LR A
Jag)
PAg le ENI LAN 2

AGA AKAN NGON


TRADE TE IAI y A TAA 172A AA

SANA
L 18g, 1 10019 SANA

DG PAET AREE ING Ao NYA


4
Ng L IS BI ANA VOL s
29114, Ig PAL >
A, 2
ENAK A XZ TA In 0101, SAR Vat SA Sana
LISA NAN GAN ja Ap ENGla Jadi Ju 3 Dal a

D Aa GI
90g oog NIIIN A, 343
LEG
o IALA
aka ENG
SEO GONE
MakE Tan Lara ENI
- Lira Ga e ayaa e A Nan ge
yg GO 5 97

RAN yn
La

SAT
: 7 Pn

DA BY
warr? ika kad 1,27 00
ed 071), sa e tunalia peg. Jalla Oa
.=

Dan dari Abdurrahman bin Abdul Qari, ia berkata: Aku


rn

ga
q, 8 £
2 »
JA z Tere ta 1230.
BAN BANTAB
DAT a N
» AA
,
r 1322 b AA WA
pernah keluar pada suatu malam — di bulan Ramadlan — ke masjid,
tiba-tiba manusia pada bergerombol-gerombol secara terpisah, seseo-
o PATI Na Gb AOA A Th
ap GP AP
ISIS AE AG p e a
npen rang shalat sendiri, dan ada pula seorang laki-laki shalat lalu satu
kaum shalat (mengikuti) shalatnya si laki-laki tersebut. Umar berkata:
Aku berpendapat alangkah baiknya seandainya mereka itu (berma'-
a Por a mum) pada seorang imam saja, niscaya hal itu lebih memberikan
contoh (yang baik), kemudian ia bermaksud untuk mengumpulkan
1229. Dan dalam satu riwayat "Aisyah berkata: Pernah orang- orang-orang pada (seorang imam yaitu) Ubay bin Ka'b. Kemudian aku
orang pada shalat (malam) di masjid pada bulan Ramadlan sendiri- keluar bersama dia pada satu malam yang lain — sedang manusia paca
sendiri yang pada si laki-laki itu ada sedikit dari al Ouran, lalu ada shalat mengikuti imam mereka - lalu berkatalah "Umar: Sebaik-baik
kurang lebih lima — atau tujuh orang — yang shalat mengikuti shalatnya cara baru adalah ini, malam yang mereka tidur itu lebih baik daripada

700 1 701
khamsah) : (wajib, sunnat,
terbagi dalam lima hukum (ahkamul
malam dimana mereka mengerjakan shalat, ya'ni di akhir malam, haram, makruh dan mubah - pent.) 1)
sedang manusia pada waktu itu shalat malam (ini) di awal malam. (HR Perkataan: ”dua puluh tiga raka'at” itu,
Syarih berkata: Dalam
Bukhari). mmad bin Yusuf, dari Saib
Muwath-tha', yang diriwayatkan dari Muha
tarawih itu ialah sebelah
bin Yazid — dikatakan — bahwa raka'at
ta: Mengkompromikan
raka'at. Tetapi Al Hafizh Ibnu Hajar berka
nkan, karena memang
“7 antara riwayat-riwayat ini masih memungki
NIN
ME 793 2372 728 AN
gge AN
na
5. SA
LIS MA berbeda-beda keadaan. Dan bisa jadi perbe
pendeknya bacaan, kalau bacaannya itu panja
daan itu karena panjang
ng, raka'atnya disedikit-
dipertegas oleh Dawudi.
kan dan sebaliknya. Pendapat seperti 'ini
71 7 17 28
LG NU z L IEa, 19998
— jung WAN) YA aya) yang menceritakan,
Sedang Tirmidzi mengatakan: Kebanyakan
Ss .

t dengan satu witir.


bahwa Umar shalat empat puluh satu raka'a
1231. Dan bagi imam Malik dalam Muwath-tha', dari Yazid bin ini dsb. menun-
Ruman, ia berkata: Manusia di zaman Umar pada shalat (tarawih) di Syarih berkata: Wal hasil, hadits-hadits dalam bab
bulan Ramad lan yang dapat
bulan Ramadlan dengan dua puluh tiga raka'at. 1) jukkan dianjurkannya shalat (malam) di
diri) dan berja ma'ah . Keter-
dikerjakan dengan munfarid (sendiri-sen
ih dalam beber apa raka'at
batasan shalat yang disebut shalatu taraw ang-
ada satu sunna h yang mener
Penjelasan: tertentu dan bacaan tertentu itu tidak
Syarih berkata: Hadits tersebut menunjukkan keutamaan giyamu kannya. Selesai. 2)
tarawih kalau
ramadlan (shalat tarawih di bulan Ramadlan), dan disunnatkannya . Ibnu Taimiyah berkata dalam Ikhtiyarat: Shalat
dan Syafi'i adalah 20
dengan sangat. Juga menunjukkan disunnatkannya shalat tarawih. dikerjakan sesuai dengan madzhab Abu Hanifah
adalah 36 atau 13 atau 11
Imam Nawawi berkata: Para ulama telah sepakat tentang sunnat- raka'at; atau kalau menurut madzhab Malik
ut apa yang ditegas-
nya shalat tarawih ini. Namun mereka berbeda pendapat tentang raka'at; dan semuanya itu baik. Demikian menur
a pembatas. Karena
keutamaannya, apakah lebih baik dikerjakan sendiri-sendiri (munfa- kan oleh Imam Ahmad, justru karena tidak adany
t itu disesuaikan
rid) di rumah ataukah dengan berjama'ah di masjid. itu memperbanyak dan mempersedikit jumlah raka'a
Perkataan ”Lalu Umar berkata: Sebaik-baik cara baru ...” itu, dengan lama dan pendeknya berdiri (shalat) itu.
Ibnu Hajar berkata dalam Fat-hul Baari: Bid'ah pada asalnya berarti
sesuatu yang baru yang tidak ada contoh sebelumnya. Kemudian
dipergunakan dalam istilah syara” dalam hal yang menyerupai sunnah. a Ti
Karenanya bid'ah ini tercela. Tetapi yang betul, bahwa bid'ah itu jika 1) Menurut zhahir, hadits: bahwa setiap bid'ah
itu adalah dhalalah (sesat). Karena
ud di atas. Adapun bid'ah yang
termasuk dalam kategori yang dipandang baik oleh syara”, maka dia itu tidak ada pembag ian bid'ah seperti yang dimaks
tetapi yang
istilah syara”,
bid'ah dalam
itu dipandang baik (hasanah); dan kalau termasuk dalam kategori dimaksudkan oleh Umar itu, bukan
sudah cocok dengan sunnah, karena
bid'ah lughawi. Dan ijtihad Umar itu sendiri
hal-hal yang dipandang jelek oleh syara’, maka dia itu dipandang jelek pernah dilakukan oleh Nabi bersama shahabat,
tarawih dengan berjama'ah pun
(mustagbahah), dan jika tidak (ya'ni tidak dipandang baik oleh syara’ seperti dalam hadits-hadits di atas. (Pent.)
dan tidak juga dipandang jelek — pent.), maka dia itu termasuk dalam 2) Tetapi menurut hadits ?Aisyah, bahwa Nabi
tidak pernah menambah lebih dari 11
si
lingkungan mubah. (Sehingga dengan demikian, maka bid'ah iu) dapat raka'at atau 13 raka'at plus shalat iftitah.
ini:
Yaitu sebagaimana tersebut dalam riwayat berikut
11 raka'at, baik di bulan
"Sesungguhnya Nabi saw. tidak pernah menambah dari Muslim).
maupun di luar Ramadl an”. (AR Bukhar i dan
Ramadlan
saw. pernah shalat 20, 23 dsb. itu
Riwayat-riwayat yang menerangkan, bahwa nabi maupun Umar pernah shalat tara- Riwayat-riwayat yang menerangkan bahwa Nabi
1)
ada yang sah: yang ada adalah mauguf . (Lihat Subulus Salam 2:10).
wih lebih dari 11 raka'at itu tidak luput dari cacad. (Lihat Shalatut Tarawih oleh semua tidak
Nasiruddin Albani, halaman 21 dst. -Pent.)
703
`
702
Al Hasan berkata: Mereka itu bersusah payah untuk shalat malam
12. BAB: SHALAT ANTARA MAGHRIB DAN “ISYAK (giyamul lail), mereka tidak tidur malam melainkan sedikit sekali.
Syarih berkata: Ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut menunjuk-
AI
CAANAH ANAS KINANGBE,
97, kan dianjurkannya memperbanyak shalat antara maghrib dan 'isyak.

Z a NG AA
PAL
Ge
arHA a a19,7Se Be 13. BAB: SHALAT MALAM
aa

aa Yoga ASa Aan


AMEE RA Gen 77
1232. Dari Qatadah, dari Anas tentang firman Allah: "Adalah
mereka itu sendikit sekali tidur malam” 1) itu, ia berkata: Maksudnya,
17” MAA
bahwa mereka itu biasa shalat antara maghrib dan 'isyak. YI J?a Er
ai 3
Eny Kanean NGA S Jadi
(HR Abu Daud).
|
* HA D SES gain
Gua TE Îi
Jaa

DI 019. ag PENIS
Naa
KEN NGA
-ANNY
SI Nola
1233. Dan begitu juga — ia berkata demikian — tentang ayat:
1235. Dan dari Abu ia berkata: Rasulullah saw.
Hurairah,
”Rusuk-rusuk mereka meninggalkan tempat tidur” 2) (HR Abu Daud)
pernah ditanya tentang shalat apakah yang lèbih utama sesudah shalat
wajib? Maka jawabnya: "Yaitu shalat di tengah malam”. Lalu ia
ditanya lagi: Puasa apakah yang lebih utama sesudah puasa
Ramadlan? Maka jawabnya: ” Yaitu puasa di bulan Allah Al Muhar-
Gana NGNE
PILI goe

SAS IN paeka ram (bulan Muharram)”. (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).


Pa Nbe #3 3 Lg Wid rJ

oba. FEAL gA dadd


a da
ANA
SANA
guba
ES ENG
1234. Dan dari Hudzaifah, ia berkata: Aku pernah shalat
Maghrib bersama Nabi saw: kemudian setelah ia selesai shalat, ia 1236. Dan bagi Ibnu Majah, dari Abu Hurairah — hanya dibica-
berdiri lagi untuk mengerjakan shalat, maka ia senantiasa mengerja- rakan — tentang keutamaan puasa saja.
kan shalat itu hingga selesailah shalat 'isyak, baru kemudian ia keluar.
(HR Ahmad dan Tirmidzi). 27 SG -NYV
EKA NE PAP GNIEuin
Penjelasan:
Perkataan: ”Mereka biasa shalat antara maghrib dan 'isyak”, itu
GG KAKAK
IYA ENGETAN rasi)
2.754, PIIA LIRA? A NÈ A 27

adalah salah satu pendapat tentang ayat tersebut.

1) Q.S. Adz-Dzanyat 17
Pe Wan Sisa
2) Q.S. Hamim Sajdah 16
705
704
1237. Dan dari 'Amar bin Abasah, sesungguhny ia pernah men- 1240. Dan dari 'Aisyah, sesungguhnya ia pernah ditanya tentang
dengar Rasulullah saw. bersabda: "Waktu yang terdekat seseorang bagaimana bacaan Rasulullah saw. di waktu shalat malam? Lalu ia
hamba — dalam berhubungan — dengan Tuhannya, yaitu di tengah menjawab: Semua itu seperti yang biasa dikerjakan, yaitu: kadang-
malam yang paling akhir. Oleh karena itu kalau engkau dapat untuk kadang ia pelankan dan kadang-kadang ia keraskan. (HR Imam yang
masuk golongan orang yang dapat mengingat Allah pada saat tersebut, lima, dan disahkannya oleh Tirmidzi).
maka jadilah engkau.” (HR Tirmidzi, dan ia mengesahkannya).

Sely) a ega
ntt Lea gt
Ola jg
77 2a
AEN WA
a
z Ba
Le AYON P gee

nu Hanana N AK
KAIIRGI
3 L Orr 15 PD Art 4g 43 4
6 Kou
Fa Pom Ka

3 STI
- AA KAG 9IL 47 saWK, 1241. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.
LA ENA JUS AGS apabila hendak shalat malam (giyamul lail), ia membuka shalatnya itu
dengan dua raka'at yang pendek. 1) (HR Ahmad dan Muslim).
re 2273
WL.
—. SMA Vas Motu. ladg) A Gagra
LLLA GL gearr
1238. Dan dari Abdullah bin “Amr, sesungguhnya Rasulullah
saw. bersabda: ”Puasa yang amat disenangi Allah, ialah puasa Daud PAGES A NON
1), dan shalat yang amat disenangi Allah ialah shalat Daud, yaitu ia ha A WAH raa
NI IKP y

biasa tidur pada pertengahan malam lalu bangun pada sepertiganya, JA


dan ia tidur (lagi) pada seperenamnya: dan ia biasa puasa sehari, buka
sehari.” (HR Jama'ah, kecual: Tirmidzi).
-239 o AP YA-

R8
In Ar Ko
Jaa
AAN
aa ElaNAH
tek A
NYYA 1242. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata:
Rasulullah saw.: ” Apabila salah seorang di antara kamu shalat malam,
Telah bersabda

maka hendaklah ia membuka shalatnya itu dengan dua raka'at yang


1239. Sesungguhnya hadits tersebut diriwayatkan dari Abdullah pendek.” (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud):
bin “Amr, hanya menerangkan teniang keutamaan puasa saja.
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits-hadits di atas menunjukkan disangatkan-
egisi jaga
198 GRII Pn IA GIL 16 P
a SAN:
LP yro rr
nya sunnat shalat malam itu dan dianjurkannya untuk memperbanyak
shalat di waktu malam serta disunnatkannya shalat tersebut dan
An GAN berdo'a, di sepertiga malam yang akhir, sebab waktu tersebut adalah
waktu dikabulkannya do'a, waktu pengampunan dan waktu turunnya
(rahmat). Selesai dengan ringkas.

1) Sehari puasa, sehari buka. 1) Shalat ini disebut shalat iftitah (pembukaan).

706 | 707
Ia berkataé pula:: Di situ menunj jukkan dianjurkann
janj ya m YA 4 PE LA kl UN 2934 ltt KON Pa
.. ORG 3 AG P9
4 le saga. AS - fe

Shalat malam itu dengan dua raka'at yang pendek, Pawaka adana —
“8 of 7
mempertangkas shalat-shalat sesudahnya.
, P)
> Hadits-ha
its. dits tersebut oleh Mushannif (Ibnu Taimiyah)
imi dijadik > DAN AP lolas —
dalil bagi tidak boleh meninggalkannya witir. Ia berita SA Karan
hadits itu, menjadi alasan bagi tidak boleh meninggalkan witir. Rasulullah
1245. Dan dari Abu Dzar, ia berkata: Telah bersabda
kamu adalah
saw.: "Setiap dua ruas dari salah seorang di antara
adalah shadag ah, dan setiap tahmid
shadagah, maka setiap tasbih
14. BAB: SHALAT DLUHA adalah shadag ah, dan setiap tahlil (memb a-
(membaca Alhamdulillah)
ah, dan setiap takbir (memb aca Allahu
ca lailaa illallah) adalah shadag
baik itu juga adalah
Ae PE YAI Akbar) adalah shadagah, dan menyuruh berbuat
LRI
AGE
LL
NE YEN
PABEN KANA | GAM KBM TL
ang berbua t mungk ar juga shadagah, dan
shadagah, dan melar
akannya pada waktu
semua itu cukup dengan dua raka'at yang dikerj
aleAe yangk MAN
AANE SN
panOlgeNAN
ali ;LLNITA
"esa 5 dluha” 1) (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

1243. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Aku telah diberi wasiat 7 45 ap Irr
oleh kekasihku, yaitu Rasulullah saw dengan tiga perkara: dengan £
MerYo nge
47 3 2
-
Asra
Eara ADA
Es NU
(membiasakan) puasa tiga hari dalam setiap bulan 1), dua raka'at .-
dluha,ri dandan supay
Bukha Musli
:
a m).aku shalat witir sebel um aku tidur. (HR Ahmad,
byak
e 11,13
a
aa

Pn A
a
Í: KEN

3
3
AAN,

TK KANG .
KO ado Gaea
PUN 32 PP a 2 2 GZ s 5
A
WeRatanno 2 Per Th
y Je FTA To
AN Sg Árs” r

F2 Gasal Dadang
PEN BAN
AE AN
A3, Ntt - 2 ANKà
3023? 2 86 NN wg 1 AAR
e. Cmlo
AD y
—N
dg
1244. Dan dalam satu lafal, , bagi
bagi Ahmad dan M i — di 2 2
kan: dan dua raka'at dluha setiap hari. ja an k , PALA an Na RC LANE a
JooreIS
ca) EEN jali VAAPAPPUor!

AA EE EN ANT.
Nai Pula, I 93 NO 9,391 A b AA a, ia berkata:
OINEI 1246. Dan dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahny
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersab
h
da:
dari
”Dalam diri
tiap-tiap ruas
Pors NEKI pang manusia ini ada 360 ruas, yang harus ia bershadaga
22 Iepr Ia Kalau begitu , lalu siapa
Tr Ga ON EN AA DEWAN itu”. Lalu mereka (para shahabat) bertanya:
llah? Ia menjawab:
yang mampu berbuat demikian itu ya Rasulu

GAN GEA SEA


go Doc 2901 gone Bror ”Mengeluarkan dahak di masjid lalu ditanamnya
an) yang ia singkirkannya dari jalan (juga
kalau engkau tidak bisa, maka kerjak anlah
atau
adalah
dua
sesuat
shadag
raka'a t
u (ganggu-
ah),
dluha,
tetapi
karena
dan Abu Daud).
dia itu mencukupi dari semuanya itu.” (HR Ahmad
1) Pada tanggal 13, 14 dan 15 R : - aja a
(pent) an 15, yang disebut juga ayyamul biidi (hari-hari putih) 1) Ya'ni dua raka'at dluha itu pahalanya sama dengan amalan-a
malan di atas (pent.).

708 709
1250. Dan dari Ummu Hani’, sesungguhnya ia pernah datang
JI KS
KM MATA KAKA
dé ENIGA YANGA kepada Nabi saw. pada tahun ditaklukkannya kota Mekkah — waktu
yenyen NYEN itu Nabi berada di bagian atas Mekkah — lalu Rasulullah saw. berdiri
Pr aa KA a menuju ke tempat mandinya, lalu Fatimah mendindinginya, kemudian
eo
SIS"!
NAN Ga MEA
arrg
AN ia mengambil pakaiannya lalu berselimut dengan pakaiannya itu,
kemudian shalat delapan raka'at, yaitu shalat Dluha. (HR Ahmad,
,
-23 IP, ' og, — Bukhari dan Muslim).

4 1247.
5 Dan dari Nu'aim
aim bin Hammar., , dari
dari Nabi i saw. ia
i bersabda:
Yuhangu yang Maha Tinggi dan Maha Mulia telah berseru: IBA KALP (7013 AS
Hai Bani EMA AMI PAN
Ian, Nana empat raka'at karena Aku,
dari awal siang, maka Gea alaTN ne Gae 309 3 Ig-NYON
aauakan c ukupka
k n engkau dii akhirir siang
Si itu.” (HR Ahmad dan1 Abu
itu.”
2

adi NU 951 9 P7 s Z
-EE akan LE
PEPA
1251. Dan bagi Abu Daud, dari “Aisyah: Sesungguhnya Nabi
ai
SoN MAAA
SA aa Ban
GAGAYAE
saw. pernah shalat dluha delapan raka'at, pada hari ditaklukkannya
(Mekkah), ia salam antara tiap dua raka'at.
1248. Dan hadits tersebut.bagi Imam Tirmidzi. diri :
E irmidzi, diriwayatkan dari
Abu Dzar dan Abu Darda'.

SERA EL BT AL
NTA NEA
Leg AN ON
er Aa
LA SA|| ya s OLI A 7
AN Jaan IG AA C9NYA
Mas PI 27 Ke PEP
s eaae CAN BA
(GE Jaga AN
, 1 5 r NA D AN Sa ap 6. LENG
32 = NENET
alla
meber Anat lol) KANA GAM MH KA
J aah

27
$ 1249. Dan
dari “Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. D AUEN u goall Sp
iasa aa Dluha empat raka'at, dan ia menambahnya (sebanyak
mungkin) menurut apa yang dikehendaki Allah
A ah. (HR Ahmad, Muslim 1252. Dan dari Zaid bin Argam, ia berkata: Nabi saw. pernah
i
ke luar ke tempat penduduk Quba’ — padahal mereka sedang menger-
jakan shalat Dluha — lalu beliau bersabda: “Shalat awwabin (shalat
ILOS age LG ARI LAIN 4 orang-orang yang taubat itu waktunya) yaitu: apabila anak-anak onta
Sp ANdgDera leGE da aneAYO: sudah mulai kepanasan pada waktu dluha. (HR Ahmad dan Muslim).

PLAN DA 9297 pd WA 1% 3 78 7
SANGAN GSIOS
5 gina Aga
5 NS
CABE NE Hp bia ON
MEN E NALE
123 Ly ea I PA A Ar z7 DIL ALL YII
AS” TEAN
- e ws,
KD aabo
SAREH A Ga MAKA
pial e ibb Ae
TL

, At LAN 27 LUPA MEN, 4 É

.” 1 L,
-Asan Sega)

710
dikerjakan Nabi adalah delapan raka'at, dan menurut apa yang
h-t 9
O
i5
Sr
7
PP It
KA a
ras
o [4 a DA dikatakan: Bahwa paling banyak adalah 12 raka'at. 1)
ogean S bi Gal HO LA

Hr AIPA ja daa
2 Jaa - 4 A 3 29 4,
DA HL AOA 27
=al 15. BAB: TAHIYYATAL MASJID
r

E AN GEESE ya
Io? PARI gA
LISa
Lana No ala)kas PA
TM LA 2 RINI ssa-
aa TA - .

-
EA A A ip, yi Agan A
1 PLI 3wl gr IS 4
A P
A 2 ag Wal 2 JA DA Ra pe g Ir
panda 2 "4 3 |
SARS
- MA
Jab an, dadah
1e 7 1S
Sal JB agan =
Kadi =
Li 0 sen pdPGA ESL Soga
r

1254. Dari Abi Qatadah, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah


KH Ce Jaa
NA A MAN ND AL Aa ME GAM a
yyaa) OS 1KA
Yg aan yaa yapaka saw.: "Apabila salah seorang di antara kamu masuk masjid, maka
ca sa 3997977 pa MP hendaklah ia jangan duduk sehingga ia shalat dua raka'at.” (HR
YA pal SAE A ih;
3 MS PEKA JPS) IP |
5
Aa
.
a ae Jama'ah).

4 sg”! o gopa eL
Brr PIRANG Neo
— SU lobs <sah D uya MA NA N alaa Du
) ra api)

NIS GEN Dp TG 4 Naas16


oo 776 Da “ of Ka Pa NA. "AG
1253. Dan dari 'Ashim bin Dlamrah, ia berkata: Kami pernah
bertanya kepada Ali tentang shalat sunnatny Nabi di waktu siang hari?
Lalu Ali menjawab: Yaitu, bahwa apabila ia sudah selesai shalat
7
Ngatkai
“02
shubuh, ia menanti hingga apabila matahari sudah (timbul) dari sana —
ya'ni dari arah Timur — ukurannya kira-kira dari shalat 'ashar (mata 1255. Dan Al Atsram dalam kitab sunannya — meriwayatkan —
hari itu timbul) dari sana — ya'ni dari arah Barat, sebelum maghrib — ia dan lafalnya adalah sbb.: "Berikanlah kepada masjid-masjid akan
berdiri lalu shalat dua raka'at, kemudian ia menanti, hingga apabila aknya”. Mereka (para shahabat) kemudian bertanya: Apakah hak
matahari sudah (timbul) dari sana - ya'ni dari arah Timur yang masjid itu? Nabi menjawab: "Yaitu hendaknya kamu shalat dua
ukurannya kira-kira dari shalat zhuhur (matahari sudah timbul) dari raka'at, sebelum kamu duduk.”
sana — ya'ni dari arah Barat - ia berdiri lalu shalat empat raka'at, dan
empat raka'at sebelum zhuhur apabila matahari sudah tergelincir: dan Penjelasan:
dua raka'at sesudahnya, dan empat raka'at sebelum 'ashar, ia pisahkan Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengerja-
antara tiap-tiap dua raka'at dengan memberi salam kepada Malaikat kan shalat tahiyyatal masjid (penghormatan atas masjid) di semua
yang dekat (kepada Allah), kepada para Nabi, kepada Orang-orang waktu. Demikianlah menurut pendapat segolongan 'ulama, di antara-
Islam dan mukmin yang mengikuti jejak mereka. (HR Imam yang nya Syafi'iyah 2). Tetapi Abu Hanifah, Al Auza'i dan Al Laits memak-
lima, kecuali Abu Daud). ruhkannya (shalat tahiyatal masjid) itu di waktu-waktu terlarang. 3)

1) Lihat B. Maram, hadits no. 419, Subulus Salam 1:17, sanadnya lemah. (pent.)
2) Syafi'iyah, maksudnya yaitu: ulama-ulama yang mengikuti madzhab Syafi'i.
Penjelasan:
3) Waktu-waktu terlarang, yaitu: Ketika matahari terbit, di tengah dan waktu terbe-
Syarih berkata: Hadits-hadits ini menunjukkan disunnatkannya nam. (Pent.)
shalat dluha — sampai ia berkata —: Sedang raka'at yang paling banyak
713
712
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Di sini ada dua hal yang berten- 1256. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. pernah
tangan, di satu pihak menganjurkan shalat, bagi setiap orang masuk berkata kepada Bilal — sesudah shalat subuh - sbb.: ”Hai Bilal!
masjid, tanpa dibeda-bedakan; dan di lain pihak dilarangnya shalat di . Ceritakanlah kepadaku amalan yang engkau kerjakan dalam Islam yang
waktu-waktu yang tertentu. Oleh karena itu salah satu dari antara penuh dengan pengharapan, karena aku mendengar suara sandalmu di
kedua hal yang umum itu mesti ada yang menjadi takhsis (pengecuali). surga”. Lalu Bilal menjawab: Tidak ada satu pun amalan yang sangat
Untuk itu, maka segolongan (ulama) ada yang mentakhsiskan larangan penuh dengan pengharapan, yaitu sesungguhnya aku tidak bersuci satu
dan mengumumkan perintah (ya'ni: kapan saja boleh tahiyyatal kali bersuci, di satu saat malam ataupun siang hari, melainkan dengan
masjid, sekalipun pada waktu-waktu terlarang. Sedang larangan shalat bersuci itu aku (kemudian) shalat, sesuatu yang memang telah ditentu-
di waktu-waktu terlarang itu, khusus untuk selain tahiyyatal masjid. kan untukku supaya aku mengerjakan shalat. (HR Ahmad, Bukhari
Pent.), dan inilah yang dipandang lebih sah menurut “ulama Syafi'iyah. dan Muslim).
Sedang menurut segolongan yang lain, berpendapat sebaliknya,
seperti pendapat 'ulama-'ulama Hanafiyah dan Malikiyah. Penjelasan: -
At Thahawi berkata: Waktu-waktu terlarang untuk shalat itu, Syarih berkata: Hadits di atas mempunyai beberapa faedah, a.l.:
tidak termasuk dalam persoalan ini. 1. Menunjukkan dibolehkannya bersungguh-sungguh menentukan
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Para imam ahli fatwa sepakat, waktu beribadah.
bahwa perintah ini adalah sunnat. Karena itu aku (peringkas) 2. Diperintahkannya shalat sesudah bersuci.
berpendapat: Kalau perintah shalat tahiyyatal masjid itu sekedar 3. Seorang guru bertanya kepada muridnya untuk mengajak kepada
sunnat, sedang dilarangnya shalat pada waktu-waktu terlarang itu si murid supaya aktip.
adalah haram, maka yang lebih tepat tidak usah shalat tahiyyatal
masjid pada waktu-waktu tersebut. 1).
17. BAB: SHALAT ISTIKHARAH
(Mohon dipilihkan yang baik)

iAA
16. - BAB: SHALAT SESUDAH BERSUCI

nn La =WOV
198p) 121, 7 3 s
pa - r
9, o A WA 2 1? NA Rd | L
a JAJI Bah giGS YON 2 JII 2 EKK IPASA

7 H AE (La
MA ARpa
2
Ka
ga Bi
KAY lah GL
Aya SEN La Vio ANAA
£ TON AL A| 7 ask KA
AE AN
GD han TERT b gud
2 YA NA 4 z Ng ag Ag PA
Lana dee na NENG A6, KAONa SALAM
tas ON sa
5 APA A anDA
>). Ly 974012 gp IR nga 2233 AA

Been ha Soal a TAMET Sori : R,


wan NAN eng

A13
— ktnya aanSI
SANA, kas
zi TEE, v 7, 2. À Pl

Vlaga SI ih aa
1) Menurut pendapat kami, yang betul tidak boleh. (Pent.)
SAJA TE Es a
bd eg

714 715
ON GANG II BNN PAR AI I Ia nt kanlah kepadaku dan mudahkanlah dia itu untukku, lalu berkatilah
KENY Sang. Ag) Ga daga; ajah aku dalam perkara tersebut. Dan seandainya Engkau mengetahui,
bahwa perkara ini tidak baik untukku dalam urusan agamaku, penghi-
a Ya BN KLAA KAN TER ANE TIR dupanku dan hari kesudahanku - untuk urusanku yang sekarang ini
MAA ARA BIG ataupun yang akan datang -, maka jauhkanlah dia itu dariku dan
LIL P sg MENAH 7 Law! J7 Df Lg pi jauhkanlah aku daripadanya, dan berikanlah kepadaku kebaikan
walaupun darimana saja datangnya, lalu jadikanlah aku orang
yang ridla akan pemberian itu). Sesudah itu lalu ia menyebutkan
ALIAL LELI NE 5, NGA NIS 27 hajatnya.” (HR Jama'ah, kecuali Muslim).
esa AA a KEK

Sys
Penjelasan:
Syarih berkata: Perkataan ”dalam seluruh urusan” itu, menunjuk-
kan umum. Karena itu seseorang tidak boleh menganggap enteng
1257. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah saw. terhadap sesuatu persoalan karena dianggapnya kecil dan tidak
pernah mengajar kami untuk mencari dalam seluruh urusan, sebagai- menaruh perhatian, lalu ia meninggalkan istikharah, dalam persoalan
mana ia mengajarkan kepada surat Al Quran, yaitu ia bersabda sbb.: tersebut. Sebab tidak sedikit sesuatu urusan yang dianggap enteng,
” Apabila salah seorang di antara kamu menghajatkan sesuatu maka tetapi justru kalau dikerjakan atau ditinggalkan akan berakibat kepada
shalatlah dua raka'at, bukan shalat fardlu, kemudian bacalah do'a ini: bahaya yang besar.
ALLAHUMMA INNII ASTAKHIIRUKA BI-ILMIKA WA-AS- Itulah sebabnya, maka Rasulullah saw. bersabda:
TAQDIRUKA BIQUDRATIKA WA-AS-ALUKA MIN FADL-
LIKAL AZHIIM; FA INNAKA TAQDIRU WA LAA AODIRU
WATAKLAMU WA LAA AKLAMU WA ANTA ALLAAMUL A se > GI GNI or ez
GHUYUUB. ALLAHUMMA INKUNTA TAKLAMU ANNA P
HAADZAL AMRA KHAIRUN LHI FH DIINII WA MA-AASYII
WA AAQIBATI AMRII — atau ia berkata — AAJILI AMRI WA
AAJILIHFAQDURHULII WA YASSIRHU LII TSUMMA BAA- Artinya: Hendaklah salah seorang di antara kamu meminta kepada
RIKLII FIHI. WA INKUNTA TAKLAMU ANNA HAADZAL Tuhannya, sampai pun dalam persoalan tali-terumpahnya.
AMRA SYARRUN LII FIIDIINII WA MA-AASYI WA AAQIBA- Syarih berkata: Hadits di atas menunjukkan dianjurkannya shalat
TI AMRII — atau ia berkata : AAJILI AMRI WA-AAJILIHI - istikharah serta berdo'a sesudah shalat itu (dengan do'a dsb.).
FASHRIFHU ANNII WASHRIFNII ANHU WAODURLIYAL
KHAIRA HAITSU KAANA, TSUMMA ARDLINII BIHI” (Ya
Tuhanku! Sesungguhnya aku minta Engkau pilihkan yang baik dengan 18. BAB: LAMA BERDIRI DAN BANYAK RUKU’ DAN SUJUD
pengetahuan-Mu, dan aku minta Engkau beri kekuatan dengan kekua-
saan-Mu, dan aku minta sebagian dari anugerah-Mu yang Maha agung
aaa
PP AKA LI LAJ IYA | 211163 9194
U
itu; karena sesungguhnya Engkaulah yang kuasa sedang aku tidak EEL ANJam Arabaa)
berkuasa, Engkaulah yang tahu sedang aku tidak tahu, dan Engkau
NA LP 131 ala IU IKA
Maha mengetahui perkara-perkara yang tersembunyi. Ya Tuhanku!
Seandainya Engkau mengetahui, bahwa urusan ini adalah baik bagiku PAN Te AA) Dea GAYA
dalam urusan agamaku, duniaku dan dalam hari kesudahanku — untuk
urusanku yang sekarang ini maupun yang akan datang —, maka beri- Ad sayah Aoa ke -
716 717
b:
di surga. Ia bertanya lagi: ” Ataukah yang lainnya?”, aku menjawa
1258. „Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah saw. Cukup itu saja. Lalu ia bersabda: "Tolonglah aku, supaya kamu
agen Lap yang paling dekat kepada Tuhannya, yaitu orang memperbanyak sujud.” (HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Abu Daud).
yang sedang sujud. Oleh karena itu perbanyaklah do'a.” (HR Ahm
Muslim, Abu Daud dan Nasai). 4 s -i

LL SEA JG NGANG
naga IN MAYA
$

JANG
3 I oss SE

P4 - e wi Fad 282 7
Í psr NP, sers prar #1 ats SAP Yap UN DAS VoD 211
$
a
|
4
PAK
a GAK - AR KRKERIAt N
ml kes
T 296 kay AN ka Jas Janaana Sl

1261. Dan dari Jabir, sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Seuta-


ma-utama shalat, yaitu panjangnya qunut”. (HR Ahmad, Muslim,
5 ( 4 , #17 r
Ca MANA AP ot keadaan
ng
Ibnu Majah dan Tirmidzi; dan Tirmidzi mengesahkannya).
1259. Dan dari Tsauban, ia berkata: Aku pernah mendengar
Rasulullah saw. bersabda: ”Hendaklah kamu memperbanyak sujud
sebab kamu tidak sujud kepada Tuhanmu satu kali sujud, melainkan
sebab dengan sujudmu itu Allah akan mengangkat kamu ke satu
derajat, dan dengan sujudmu itu akan dihapuskanlah satu dosamu.”
CAME ERSE ANN
32 PL a NGOMBE r22 A

G AS SE kana oi
I34 Hi IL DIK ICEL EL o y Po Medik"
(HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud). |
JahAJEUT 3, r} 76 sg KIH
| K
NIAMat u SEAN
SAG GN LI SIGIR 4 2 PERE PE

1262. Dan bin Syu'bah, ia berkata: Sungguh


dari Mughirah
SIK l ALE LS! IS IR GIS IR kedua telapak kakinya itu
Edis
u(olan Js a Aga
Rasulullah berdiri dan
bengkak — atau kedua
shalat
betisnya
hingga
- lalu ia ditanya, maka jawabnya:
hamba yang banyak bersyukur.” (HR
GA LA KAA ES KANG NG AWL
18 3944 Ah ENG "Bukankah aku ini seorang
Jama'ah, kecuali Abu Daud).
j A
PPA AA DEN Ah Pad Penjelasan:
IP w ECCNA „Sús “3118
Syarih berkata: Perkataan "Oleh karena itu, maka perbanyaklah
|| 4 7 do'a" itu, maksudnya do'a dalam sujud, karena sujud itu adalah
bb $ AI A ob. —
SPloba keadaan yang dekat (kepada Allah).
Ia pun berkata: Bahwa hadits ini menunjukkan dianjurkannya
1260. Dan dari Rabi'ah bin Ka'ab, ia berkata: Aku pernah memperbanyak sujud dan berdo'a dalam sujud.
bermalam bersama Nabi saw. — lalu aku bawakan air wudlu? dan Hadits ini juga sebagai dalil bagi orang yang menganggap, sujud
barang-barangnya - kemudian ia bersabda: ”mintakah kepadaku”, lalu itu lebih afdlal daripada berdiri.
aku menjawab: Aku meminta kepadamu supaya aku bisa Malau
719
718
Sabda Nabi saw.: ”Seutama-utama shalat ialah lamanya gunut
itu, Syarih berkata: Bahwa yang dimaksud yaitu lamanya berdiri. 1 KEY AM AE
A
2
Pap
12
z
AA
4 Z NS NG
ILID 2
As
DANG E MK AK
LA Gp dana Kg :
Hadits ini menunjukkan, 77 PA A Dap
bahwa berdiri itu lebih afdlal dari-
pada sujud, ruku' dil. Selesai. KAN
Tetapi dalam kitab Al Ikhtiyarat dikatakan: Bahwa banyaknya sr NG `

ruku', sujud dan lamanya berdiri itu semuanya sama utama; dan ini KAEI
A
3421A
u Kan
NE LMG Kari
JO Kaplan
adalah salah satu riwayat, dari sekian banyak riwayat dari imam
Ahmad, se An IĻI AÈ ISAP A
LANG NGA ga. -
YA yahShoe Je
19. BAB: MERAHASIAKAN SHALAT SUNNAT, TETAPI BOLEH dio KELANA sa & Aa
DILAKUKAN DENGAN BERJAMA'AH
7” A z
: Ya
1265. Dan dari "Utban bin Malik, sesungguhnya ia berkata
r, <
banjir mengha lang antara ku dan antara
Deal asi, JG CN Rasulullah! Sesungguhnya
ANAA E
An
” 2
53 NW
7

masjidnya kaumku, karena itu aku senang sekali kalau a


a Sn i
A1 II KR 2 nyo RPI engkau mau datang ke tempatku lalu shalat di tempat yang
RUN kan dia itu sebagi tempat shalat (masjid ).
SAM ot sae Aa 1 bia rumahku yang sengaja kujadi
kami kerjak an”, tetapi setelah ia masuk,
wa Maka jawab Nabi: ”Akan
ya
lalu ia bertanya: ”Di mana engkau inginkan?” Lalu kutunjukkann
1263. Dari Zaid bin Tsabit, sesungguhnya Nabi saw. telah ian kami
ke sudut rumah, kemudian Rasulullah saw., berdiri, kemud
bersabda: ”Seutama-utama shalat ialah shalatnya seseorang di rumah- lalu ia shalat dua raka'at bersam a kami. (HR
berbaris di belaka ngnya,
nya, kecuali shalat wajib”. (HR Jama'ah, kecuali Ibnu Majah).
Ahmad, Bukhari dan Muslim).

P 2 La TANG PN 9 977 Z 94g SAKAp


p
FA
2
IKAN
ID INGA
Geo Ba
Ta
A
— Pem AMA asa) AI NK 19719 Dd Lrs
si gr
We
1264. Tetapi bagi Ibnu Majah sema'na dengan'itu, dari Abdullah Aa Uh
bin Sa'ad.
1266, 1267. Dan sah sunnat itu dikerjakan dengan berjama'ah,
dari riwayat Ibnu Abbas dan Anas r.a.
1) Karena arti qunut itu, di antaranya ialah berdiri lama (Lihat Al Mu'jamul Wasith,
huruf Oaf Nun Tak. Pent.). -
Ini dipertegas dalam hadits Abu Daud yang berbunyi sbb:
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits tsb. menunj ukkan disunn atkannya shalat
1 2 so
NA
La
aan
Aa
J0021
T Jaa
LP
NS
D.O
sunnat itu dikerjakan di rumah, dan dia itu lebih utama daripada
dikerjakannya di masjid-masjid.
"Nabi ditanya: Amal-amal apakah yang lebih baik? Ia menjawab: Lamanya Ia juga berkata: Dalam hadits 'Utban itu ada beberapa faedah,
berdiri.” (Lihat Nailul Authar 3:87). a.l.:

720 721
ya
2
3o
n PEENE4 ANA
NG
AG
l RA
.2-
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan, bahwa yang dianjurkan
ar 3G Ks: oo dalam shalat malam dan siang itu ialah dua, dua, kecuali yang memang
as Ba KA JAS 2 telah dikhususkan, misalnya karena dipandang dari segi penambahan,
Aapi mg PA PM seperti hadits "Asiyah yang mengatakan:
+

1274. Dan dari Al Muth-thallib bin op 07 % 37 TA Li Ge


Rabi'ah, sesungguh nya Ra- TA GBI da 2 2G
sulullah saw. telah bersabda: ”Shal NO Lagi po
at itu adalah dua, ng dan(hen. las saban ok Ge a
daklah) engkau membaca tasyahhud
(tahiyyat) dan beri salam pada NAIR,
24 PH E arih
tiap-tiap dua raka'at, dan merendah
serta tunduk, lalu angkat dua
tanganmu sambil berkata: Ya Tuhanku
. --! Maka barangsiapa yan
tidak mengerjakan demikian, shalatny
itu sia-sia belaka.” (HR
Ahmad). 1)
” Bahwa Nabi shalat empat raka'at, maka engkau jangan bertanya
tentang bagusnya dan lamanya, kemudian ia shalat empat raka'at
(lagi), maka engkau jangan pula bertanya tentang bagusnya dan
3 216
Ir JG dag ANG
Yan (Aa
TS IN
S -
KasJaka - WO
- per
lamanya.”
dan adakalanya dipandang dari menguranginya, seperti hadits-hadits
witir yang dilakukannya dengan satu raka'at.
F, oi 2173,
Aparat. PAW Syarih juga berkata: Bahwa dalam hadits ini ada beberapa faedah,
yang antara lain:
1275. Dan dari Abi Sa'id, dari Nabi saw. telah 1. Menunjukkan dianjurkannya bersiwak (menggosok gigi) ketika
bersabda: ”Da-
lam tiap dua raka'at itu ada satu salam.” (HR bangun tidur.
Ibnu Majah).
2. Dianjurkanny merendah dan khusyu”, karena perbuatan terse-
but termasuk jalan-jalan untuk dikabulkannya do'a.
OP UNA 9 Ga ny ae 277 3. Dianjurkannya berdo'a dengan mengangkat dua tangan. 1)
danda Ale d) Pe TAAS
> KAA Gi ya
A 2? Je Ia juga berkata: Hadits "Ali itu menunjukkan dibolehkannya
P Uda Ag Ge shalat empat raka'at di siang hari (shalatun nahar) dengan bersambung
(satu kali salam). Dan ini adalah termasuk khushusiyah (kekhususan),
diens.
PAM 297 karena beberapa hadits. shalatul lail (shalat malam) dan siang itu dua,
Tati! 2 Wat
dua. 2)
1276. Dan dari 'Ali, ia berkata: Rasulullah saw. pernah shalat
dua raka'at hingga matahari condong, dan (ia shalat) sebelum
tengah
hari empat raka'at, yang ia jadikan salam itu di akhirnya. (HR
Nasai). 1) Angkat tangan dalam hadits itu hanya berlaku dalam hal-hal tertentu. (Lihat
Nailul Authar, juz 3:91)
1) Hadits R. Ahmad ini tidak sah. 2) Untuk menentukan khususiyah, perlu ada keterangan yang tegas. Sedang dalam
hal mi tidak ada. Karena itu mestinya kedua-duanya boleh. (Pent.)
724 5
725
21. BAB: BOLEH SHALAT SUNNAT DE NGAN DUDUK AAN R
P LA MN Na
ENNAS
DAN BOLEH JUGA MEMADUKAN ANTARA DUDUK
DAN
BERDIRI DALAM SATU RAKA'AT
ASIN
GA Boo —
1279. Dan dari "Imran bin Hushain, sesungguhnya dia pernah
P sayo yeg 821K K
nela d an odh
EARE AA
SGS yeYV
2
bertanya kepada Nabi saw. tentang seorang laki-laki yang shalat
dengah duduk, lalu ia menjawab: "Kalau dia itu shalat dengan berdiri
ar MEN ANA Kn pê WA
< reken pai Z
UI (S5. DARI
sudah barang tentu lebih afdlal, dan barangsiapa yang shalat dengan
duduk, maka ganjarannya setengah orang yang shalat dengan berdiri,
dan barangsiapa yang shalat dengan berbaring, pahalanya separuh
1277.
: Dari 'Aisyah, 4 ia berkata: g Ketik a Rasulullah sudah
dan timbangan badannya semakin berat, kebanyakan orang yang shalat dengan duduk.” (HR Jama'ah, kecuali Muslim).
haa? -
dilakukan dengan duduk. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
. i

25 IN IIA g IAESPa PI op KSEI 2 AAL ASLI


ya 5
K ATA
NS pLA Ane ILI
API
5

Gde Jp HN Ma GA aa) = WAN


t7 Pd

A
PE RS
Bal DL 1011
E EC
LI
RI PSo el IM
legKAAIp
NaLAI
Ana
23o,
3 $
PI 6 GL j
< a
A -j7IARA
TUNAN
PDA LLLI
MAN SA C IA
£ y
ging an Veto Lala;|
dakak ATA Karl

I NKNGA NG Ka
ta ` ay
CAP DI A3
7 9

MAYA
275:
2
“pa
- Te VI! jop P -
gaga 2
1280. Dan dari 'Aisyah, sesungguhnya Nabi saw. pernah shalat
malam lama sekali dengan berdiri, dan (pernah juga shalat) malam
Ang
AN Ata Plot Na yang lama dengan duduk; dan adalah ia apabila membaca (surat)
dengan berdiri, maka ia ruku' dan sujud dengan berdiri juga, dan bila
rah

1278. Dan dari Hafshah, ia berkata: Aku tidak pernah melihat ia membaca (surat itu) dengan duduk, maka ia ruku' dan sujud dengan
Rasulullah saw. shalat sunnat dengan duduk, sampai ia sebelum wafat duduk juga. (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
kurang setahun, baru ia shalat sunnat itu dengan duduk; ia membaca
surat dan dengan tartil (perlahan-lahan), sehingga bacaannya itu lebih
panjang daripada surat terpanjang (jika dibaca tanpa tartil). (HR
Ahmad, Muslim, Nasai dan Tirmidzi; dan Tirmidzi mengesahkannya).
LAMA AI NENG SENIN Pa

PKI GA EIGE 02I 33 1I ILA ALAN


EA
Da yan
en
anal
AD
ANE ALNA
Aan
N Ns Weh
2
Se
WRAT

Mere LApan OPSI ANN A zils PRL NIK


077,778 TR- 4
AL esa

KENA PALANG AA E
PA MB RMP a PIR TRAA 5 < < KA ku Lali a AAN Pada é
A

727
A
BLN AA
— daka KAIp)HA KA YA AA. ATA! Ss
CL LA a eh
; delapan)
Dan Sufyan Ats-Tsauri serta Ibnul Majisyun membawakannya
pada arti pertama, yaitu untuk shalat sunnat. Pendapat ini pula yang
SANG diceritakan Nawawi dari Jumbur.
$ e A UI
el AGNI gL
Lu
Dan Tirmidzi menceritakan dari Sufyan Ats-Tsauri, bahwa ia
can
————
m
berkata: Bahwa menentukan separohnya pahala itu, hanyalah untuk
; 1281. Dan dari 'Aisyah r.a. — juga -- sesungguhnya ia samasekali orang yang sehat. Adapun orang yang ada udzur, baik karena sakit
tidak pernah melihat Nabi saw. shalat malam dengan duduk, hingga ia atau lainnya, kemudian ia shalat dengan duduk, maka baginya separoh
berumur tua. Ia biasa membaca (surat) dengan duduk, sehingga pahala orang yang shalat dengan berdiri.
apabila ia hendak ruku', ia berdiri (dulu). Maka ia membaca kira-kira poa Ia berkata: Dan hadits “Aisyah itu menunjukkan, bahwa orang
30-40 ayat, kemudian ia ruku”. (HR Jama'ah, dan mereka menambah- yang shalat dengan duduk itu dianjurkan untuk melakukannya dengan
nya - kecuali Ibnu Majah -- "kemudian ia berbuat yang demikian itu bersila. Demikianlah menurut pendapat Abu Hanifah, Malik dan
dalam raka'at yang kedua.”). Ahmad, dan itu pula salah satu “dari dua pendapat Imam Syafi'i.
Sedang mereka pun telah sepakat, bahwa orang yang shalat dengan
duduk itu boleh melakukannya dengan sembarang duduk.

4 7 an PA la ES ALE?
ALasadeNGPPAGNI NGANG
L IKLS KAU
WN 22. BAB: LARANGAN SHALAT SUNNAT SESUDAH IOAMAT

ON ol, Gu
779 0 #3

ad
T KA La P) A
be Aae-
Pd PRAZAS r? ha

A
9

LI AN LA LL
1282. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Aku pernah melihat Rasu- NET Lag WI ab .“ SENA
lullah saw. shalat dengan bersila. (HR Thabrani).
1283. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. telah bersab-
Penjelasan: da: ” Apabila shalat itu sudah diigamati, maka tidak ada shalat (lain)
Syarih berkata: Hadits itu menunjukkan dibolehkannya shalat kecuali shalat wajib.” (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).
sunnat dengan duduk padahal dia bisa berdiri.

WN
Nawawi berkata: Pendapat ini sudah menjadi ijma' ulama.
Ia pun berkata: Hadits 'Imran bin Hushain itu menunjukkan dibo-
lehkannya shalat sunnat dengan duduk dan dengan berbaring.
nan NY KAK
sen, & PE. Zl Ud

Dan inilah yang dimaksud dengan sabdanya: ”... barangsiapa 1284. Dan dalam salah satu riwayat bagi imam Ahmad - dikata-
shalat dengan berbaring ...” itu. Tetapi para pensyarah hadits kan: "Kecuali shalat yang diigamati itu.”
berbeda pendapat tentang masalah ini, apakah hadits itu ditujukan
untuk shalat sunnat ataukah untuk shalat fardlu bagi orang yang tidak
kuasa berdiri. Al Khath-thabi membawakan hadits itu untuk pendapat PERUT An 27 r
AJI kap ANI WI a yA
z
ea weka
kedua. Tetapi ini adalah pendapat yang lemah, sebab orang yang sakit
yang melaksanakan shalat itu dengan duduk ataupun berbaring tetap ae MW | IA Londo I GA yes Ma

akan dicatat mendapat ganjaran penuh, bukan separoh. AGA Ga NAN Lag Dang dugaan

728 729
GAN ESLa PA AN EEEO SAN
" ye m 1 d P) 4
K 5. SRU y ML aa Pa TG KL 1, WA y Ah V
rad
” Dg.
7 AH 37 PI P $ IN 2 PA NI J2 à ⁄ <
AA Lare a Wé Wi . SASng Jd
& leb. “uk Us
6 A . ` zhi

pun) shalat
1287. Dan satu lafal — dikatakan: "Tidak ada (satu
t) subuh , hingga
1285. Dan dari Abdullah bin Malik bin Buhainah, sesungguhnya sesudah dua (macam) shalat, yaitu: sesudah (shala
mataha ri terbe-
Rasulullah saw. pernah melihat seorang laki-laki shalat dua raka'at — matahari terbit, dan sesudah (shalat) 'ashar, hingga
padahal sudah diiqamati shalat itu - kemudian setelah Rasulullah saw. nam.” (HR Ahmad dan Bukhari).
selesai shalat, ia dikerumuni orang banyak, lalu Rasulullah saw. berta-
nya kepadanya: "Apakah shalat subuh itu empat raka'at? Apakah
shalat subuh itu empat raka'at?” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Peak AC rrr MEP
Penjelasan: $ JAN SAN
A
P
Pd
E page E) NYAN
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan tidak dibolehkannya Pahsr r2?aa Je Lari
| 27a NA
Z LPAN ena
Jo Ae 2P Tla 27 eta
mengerjakan shalat sunnat ketika shalat (wajib) itu sudah diiqamati, EESTE dasg: TEN
dengan tidak dibeda-bedakan antara shalat sunnat fajar maupun lain- ? Pd

nya. — rahi ya „ke

Demikian itu adalah pendapat Sufyan Ats-Tsauri, Ibnul Mubarak,


Syafi'i dan Ahmad serta Ishak. 1288. Dan dari "Umar bin Khath-thab, sesungguhnya Nabi saw.
terbit, dan
melarang shalat sesudah (shalat) subuh hingga matahari
sesudah (shalat) 'ashar hingga matahari terbena m. (HR Ahmad,
23. BAB: WAKTU-WAKTU TERLARANG UNTUK Bukhari dan Muslim).
MENGERJAKAN SHALAT

A Jul KING ANG TA | P


WAT
IYAa
Any -NM
Su v? Pa
1289. Dan Abu Hurairah meriwayatkan seperti itu. (HR
Ahmad, Bukhari dan Muslim).

PAS JO ae Lag N
3, 27977 TN WITA BANGO KAYATA NYA»

TU AIA AKN
7 A PAN pe A ae 24N r

1286. Dari Abu Sa'id, sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda:


”Tidak ada (satu pun) shalat, sesudah shalat 'ashar sehingga matahari
terbenam; dan tidak ada (satu pun) shalat sesudah shalat subuh z z dang $ .
bagn 3 Bo Ir AI aah Pen GAN
sehingga matahari terbit.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). pa

730 731
1290. Dan dalam satu lafal dari "Umar, sesungguhny Nabi saw. melahap. Kemudian apabila bayangan itu sudah tergelincir, maka
telah bersabda: ”Tidak ada (satu pun) shalat sesudah (shalat) ashar shalatlah karena shalat ketika itu disaksikan dan dihadirkan. (Begitulah)
hingga matahari terbenam, dan tidak ada (satu pun) shalat sesudah hingga engkau shalat 'ashar, kemudian berhentilah dari shalat itu
shalat subuh hingga matahari terbit.” (HR Bukhari). hingga matahari terbenam karena matahari itu terbenam di antara dua
Dan Imam Ahmad serta Abu Daud meriwayatkannya, tetapi tanduk syetan, dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada mata-
mereka itu berkata dalam hadits tersebut sbb.: “Sesudah shalat hari.” (HR Ahmad dan Muslim).
?'ashar.”

ai TAAT Sendi 33 KA SIANG


JUTA KAKAK
ARAHAN ba
=
aa
GEN
Lan i da Ta TEMA
AN ape ega laa565 = WAN 319
PAK Lia, NG IA
PR MA 7 ZA. 523 AM

aS A 2.
SAN SA A Saja jea Bora Iv F 10974
... aiaa ia bdg
s
4 Ka nat
(712 Mr
gagan
Tu
i ah BA se cai
A KEK

1292. Dan bagi Abu Daud seperti itu juga, tetapi permulaan
wi Braga HA EDE PA z4 PABEN
PERAK hadits itu -- dikatakan sbb.: Aku bertanya: Ya Rasulullah! Kapankah
pags
yaaa
waktu malam yang lebih didengarkan? Ia menjawab: "Tengah malam
BU KANG yang akhir. Karena itu shalatlah engkau sekuatmu, sebab shalat shalat
PE PTE PNG ANA Yasa ketika itu disaksikan dan ditulis, hingga engkau shalat subuh.”

SEA A NG ya
2872 g 297 pa 2 A? E r Penjelasan:
Nash-nash yang shahih ini semua menunjukkan, bahwa dilarang-

PE EN NYA
PP lea Ra 1311 vb nya Shalat (sesudah shalat) fajar (subuh) itu tidak ada hubungannya
dengan terbitnya fajar itu, sebagaimana halnya larangan shalat sesudah
shalat ashar.
dengan ENG bom
LA Mens
DA » p

573 KAN
Gb:JL: AN NY
1291. Dan dari 'Amr bin 'Absah, ia berkata: Aku pernah
bertanya, ya Nabi “Allah! Beritahukanlah kepadaku tentang shalat! Kera da ks Tg
Sr AKEN
Maka ia bersabda: ”Shalatlah engkau shalat subuh, kemudian berhen-

an kan AN MAA
tilah dari shalat itu hingga matahari terbit dan meninggi, karena
matahari itu terbit ketika ia terbit di antara dua tanduk syetan, dan
ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari, kemudian shalat-
lah karena shalat (waktu itu) disaksikan dan dihadirkan sehingga
bayangan memanjang setinggi tombak, kemudian berhentilah dari I aé
KG
shalat (waktu) itu, karena ketika itu jahannam dinyalakan dengan

732 733
1293. Dan dari Yasar - bekas hamba Ibnu “Umar - ia berkata: saw. pernah shalat sesudah 'ashar tetapi ia sendiri pernah melarangnya
Ibnu 'Umar pernah melihat aku sedang ketika itu aku shalat sesudah juga; dan dia juga pernah puasa wishal 1) tetapi ia pun pernah
fajar terbit, lalu ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah melarangnya juga. (HR Abu Daud).
keluar kepada kami dan kami sedang mengerjakan shalat pada waktu
ini, lalu ia bersabda: "Hendaklah orang yang hadir di antara kamu Penjelasan:
menyampaikan kepada orang yang tidak hadir di antara kamu, yaitu: Syarih berkata: Ahli-ahli ilmu berbeda pendapat dalam masalah
bahwa tidak ada (satu pun) shalat sesudah (masuk waktu) subuh Shalat sesudah 'ashar ini dan begitu juga shalat sesudah subuh. Maka
kecuali dua raka'at (gabliyah subuh).” (HR Ahmad dan Abu Daud). Jumhur berpendapat, bahwa itu semua adalah makruh. ")
Perkataan "Ada tiga waktu yang kami dilarang Rasulullah saw.
mengerjakan shalat di waktu itu dan kami juga dilarang mengubur
297 Ig ra mayit-mayit kami pada waktu-waktu itu ... dst.” itu, Syarih berkata:
&
C3
aaLA 7

(N AS
Ca Hadits ini menunjukkan diharamkannya shalat pada waktu-waktu

KE
tersebut, begitu juga tentang menanam mayit.
KANGA,Ñ EERU EKA hg >,
ca
LgPN
ES An Nawawi menceritakan, bahwa menurut ijma', bahwa itu
adalah makruh. Ia berkata: Mereka (para 'ulama) telah sepakat
s? ergta 1 gla ASA ERA AAT tentang bolehnya mengerjakan shalat fardlu pada waktu-waktu terse-
Peran (E re a Du but. Tetapi mereka juga berselisih tentang shalat sunnat yang ada
sebab 2) (Seperti: tahiyatal masjid).
BILA 2557 264.
CAS MISA lobs MERE s Uya

1294. Dan dari "Uqbah bin “Amir, ia berkata: Ada tiga waktu
24. BAB: RUKHSHAH MENGULANGI JAMA'AH DAN
yang kami dilarang Rasulullah saw. untuk mengerjakan shalat di
DUA RAKA'AT THAWAF PADA SETIAP WAKTU
waktu-waktu itu, dan mengubur mayit-mayit kami di waktu itu juga,
yaitu: ketika matahari terbit dengan cemerlang hingga tinggi, dan
ketika tegaknya panas yang terik dan ketika matahari masuk untuk zaTA MAN Ia Tg
EPA
terbenam, hingga matahari itu terbenam.” (HR Jama'ah, kecuali
A
Bukhari).
KA aki PANA
Ga ATA
aa DA
GA

AAA
Aah a
KA

Pa
eng, ,ING
Beza
ii Agu, Ha aa

Wa NI paLap NI IF VALTERA

Jodie wesa Alas NGA bai Ta


A 1 1) Puasa wishal, yaitu: Tidak berbuka setelah maghrib, dan diteruskan sampai hari
$ keduanya.
— IIGN NI > 2) Zhahir hadits-hadits tersebut menunjukkan larangan, dan tiap-tiap larangan adalah
haram, kecuali kalau ada dalil yang memalingkannya. Sedang dalam persoalan ini
1295. Dan dari Dzakwan — bekas hamba "Aisyah — sesungguhnya tidak ada yang jelas.
“) Yang betul adalah haram.
"Aisyah pernah bercerita kepada Dzakwan, bahwasanya Rasulullah

735
734
275 4, PPA A AL
II AIA pL NIKI Ag GN PN EA panir AIET
gl
AAlg peh Made pan —WAA
b

EA Jus,
1 r 5)
ar Le e
LA C34 P KA P
L
ALL
Ca
Ai
MAIN
ehi Tan NE ML OA A,DL at»
A

GAL
P

SAS LA ot a daa
Pd KIR 37

SELAI
YG IG
rad pa? “3 “AA 53 gd g ADI
KPA r r Oar 24 £
acle AC ANAN - la.
P4 4 A 3 r
7 Z
PAR.
: lo.
7 “Kata
ce ib Ka
MB Lo IIA
1298. Dan dari Jubair bin Muth'im, sesungguhnya Nabi
saw,
maha telah bersabda: ”Hai Bani Abdi Manaf! Jangan kamu mengha
lang-
halangi siapa pun yang hendak thawaf di Baitullah ini dan yang
hendak
1296. Dari Yazid bin Al Aswad, ia berkata: Aku pernah ikut shalat kapan saja ia mau, diwaktu malam ataupun siang.”
(HR
naik hajji bersama Nabi saw., lalu aku shalat subuh bersama dia di Jama'ah, kecuali Bukhari).
Masjid Khaif. Kemudian tatkala sudah selesai shalat ia pergi, tiba-tiba
ia menjumpai dua orang yang termasuk dalam kalangan kaum lain
Ya 3Jp
yang tidak ikut shalat (berjama'ah), lalu Nabi bersabda: Hadapkanlah PAI A “it LIO (A
kedua orang tersebut kepadaku. Kemudian mereka dibawanya ke 4 Als brd A ` lou
R rr
- NA
hadapan Nabi sedang kedua tulang belikatnya gemetar, lalu Nabi
bertanya: ”Gerangan apa yang menghalang-halangimu untuk shalat POR 3 2 AAU nenen
bersama kami?” Mereka menjawab: Ya Rasulullah! Sesungguhnya
kami sudah shalat di rumah kami. Nabi kemudian bersabda: “Jangan IL TMT LAN Tv 27. A MA
kamu berbuat demikian. Apabila kamu sudah shalat di rumah kamu, impas NGE : KI
kemudian kamu datang ke satu masjid (yang di situ) ada jama ah, 7 Í
bs PRABAL 2
Gg AEAAZ AEA
nia gak
“maka shalatlah kamu bersama mereka, karena shalat itu berarti sunnat
Ma
bagimu.” (HR Imam yang lima, kecuali Ibnu Majah). T ES -
1299. Dan dari “Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi
saw. telah
bersabda: ”Hai Bani Abdil Muthallib, atau Hai Bani

BIA KN TA ANA
Abdi Manaf!
Jangan kamu menghalang-halangi siapa pun yang hendak
MAS Da D JU
AH A” Lyra ha Pil thawaf di
Baitullah dan yang hendak shalat, sebab tidak ada (satu
pun) shalat
sesudah subuh hingga matahari terbit, dan tidak (satu
pun shalat)
Cap an Bg KIR sesudah 'ashar hingga matahari terbenam, kecuali di
Baitullah ini,
Ir CAT GI, NI A ga PA) mereka (boleh saja) thawaf dan shalat.” (HR Daraguthni).
WA lehALA a al) Maa 1)
Penjelasan:
1297. Dan dalam satu lafal bagi Abu Daud - dikatakan: Syarih berkata: Perkataan: “Sesungguhnya shalat itu
”Apabila salah seorang di antara kamu shalat di rumahnya lalu ia bagimu
adalah sunat” itu, menegaskan, bahwa shalat kedua yang
mendapatkan shalat itu bersama imam, maka hendaklah ia shalat itu diulang itu
(lagi) bersama imam, karena sesungguhnya dia itu baginya sebagai
sunnat.” 1) Ibnu Hajar berkata: Hadits ini ma'tul (cacad). (Nailul Authar 3:108).

736 “7317
KIIDAN
adalah sunnat. Kelihatannya tidak dibedakan antara shalat yang
pertama itu apakah dilakukan dengan berjama'ah ataukah dengan
munfarid (sendirian), sebab dengan tidak diperinci itu berarti membe-
rikan (beberapa) kemungkinan, sedang “kemungkinan” itu menempati
arti umum dalam perkataan. BAB-BAB TENTANG SUJUD TILAWAH
Ia berkata: Hadits dalam bab ini menunjukkan dianjurkannya DAN SUJUD SYUKUR
supaya masuk dalam jama'ah dengan niat shalat sunnat, bagi orang
` yang sudah shalat itu sekalipun bertepatan dengan waktu karahah 1)
karena penegasan, bahwa hal itu terjadi dalam shalat subuh. Jadi ini 1. BAB: TEMPAT-TEMPAT SUJUD DALAM SURAT HAJJI,
sebagai takhsis bagi umumnya hadits-hadits yang. melarang shalat SHAD, AL MUFASH-SHAL 1)
sesudah shalat subuh 2)
Sabda Nabi saw.: "Hai Bani Abdi Manaf, janganlah kamu meng-
halang-halangi siapapun yang hendak thawaf di Baitullah ini dan yang ORAR AM 257 66 DIA AN e
a ga ang UP ANANG
Kagami
hendak shalat, kapan saja ia mau, di waktu malam atau siang” itu,
Syarih berkata: Dua hadits ini dijadikan dalil bagi bolehnya thawaf
dan shalat sesudahnya pada waktu-waktu karahah. 3)
NANAS ENAh KG
Las NE oa Sdm 93pia yaBo Nya]
—000— San
f ap bara niis. era

1300. Dari 'Amr bin 'Ash, sesungguhnya Rasulullah saw. pernah


membacakan kepada “Amr limabelas (ayat) sajadah dalam Al Quran,
tiga dalam mufashshal dan dalam surat hajji ada dua (ayat) sajadah.
(HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

77
esa
276 TA
SA IETA
IA 29I I AS
SN Dagan laa
N)
NGGEN Ada Tina IG pen
S

KAK.Da EYE Sa
Ja 2 7, PEA Pa

2 kani
S ar E

La ahhBELS Ah
1) Waktu karahah, yaitu: waktu-waktu yang dilarang, seperti tersebut di atas.
2). Sebenarnya hadits ini sebagai takhsis bagi dilarangnya mengulangi shalat. (Pent.) 1) Mufash-shal itu ialah sepertujuh yang akhir dari Al Quran, karena di dalamnya
3) Ini tidak betul, karena hadits tersebut tidak sah. (Pent). banyak sekali surat-surat. (Lihat Al Mu'jamul wasith, bab fa shad-lam).

738 739
1301. Dan dari Ibnu Mas'ud, sesungguhnya Nabi saw. pernah 1304. Dan dari Ikrimah dari Ibnu “Abbas, ia berkata: SHAD itu
membaca surat An-Najm lalu ia sujud dalam surat tersebut dan sujud tidak termasuk (surat) sajadah yang mesti, tetapi aku pernah melihat
pula orang-orang yang bersamanya. Hanya ada seorang tua dari suku Rasulullah saw. sujud dalam surat tersebut. (HR Ahmad, Bukhari dan
Quraisy yang waktu itu mengambil segenggam krikil atau debu lalu Tirmidzi; dan Tirmidzi mengesahkannya).
diusapkannya ke dahinya, dan ia berkata: Kiranya cukup ini bagiku.
Kata Abdullah: Aku tahu dia sesudah itu, dibunuhnya secara kafir.

| (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).


Sada pe ygd
WO
IK ANI ya ak 3 AL SITUASI
F
CI ySAMAN
ZERERA LEL SA -46 lalan
acung dog AA — Yah» dor
jr aa
ola) Kay KANCAK,Ke
— It dot —
ARI SALAH SAS 1305. Dari Ibnu Abbas, sesungguhny Nabi saw. pernah sujud
1302. Dan dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi saw. pemah dalam surat SHAD dan ia bersabda: Daud pernah juga sujud dalam
sujud dalm surat An-Najm dan sujud pula bersamanya orang-orang surat itu sebagai taubat 1) dan kami sujud sebagai tanda syukur. (HR
Islam sendiri dan orang-orang musyrik, serta jin dan manusia. (HR Nasai).
Bukhari, dan Tirmidzi; dan Tirmidzi mengesahkannya).
AE AA at a
A ai Akta Saga NY

SESAMA NAK WANG nana Was = AA

aa KIEZ isei
IGNaga Fr, 4
SW ss lab u Neag ai
LING
pi Sa Saho yaaAGAN
NAN AC, ap 233,
1303. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami pernah sujud >
G <
N;
Ail
A A

bersama Nabi saw. dalam surat "IDZAS SAMAA-UN SYAOOAT” 1 Ba


Susz AA K
A N
NY DA AIjanKANGWA [5
dan ”IQRAK BISMI RABBIK”. (HR Jama'ah, kecuali Bukhari).

ISIA A a SAT 977 1306. Dan dari Abi Said, ia berkata: Rasulullah saw. pernah
Kei au sun) MP3 Yo Sea Wt membaca surat (SHAD) sedang waktu itu ia berada di atas mimbar,
kemudian tatkala sudah sampai di ayat sajadah ia turun lalu sujud dan
12I, DAD INA AIA 4 orang-orang pun sujud bersamanya. Kemudian di hari lain ia memba-
ra AAA sg canya (lagi), dan tatkala sudah sampai di ayat sajadah orang-orang

— MS S2 PO GN LL |ol — 1) Maksudnya persoalan yang tersebut dalam surat Shad itu.

740
741
j tetapii Rasu lullah saw. . kemudi , an Perkataan: ”Shad itu tidak termasuk (surat) sajadah yang pasti.
-siap untuk sujud,
iap-si
da bersiap
g nabi, tetapi aku tetapi aku pernah melihat Rasulullah saw. sujud dalam surat tersebut”
ala "Dia itu hanya sebagai taubat bagi seoran
-siap untuk sujud.” Kemudian ia itu, Syarih berkata: Yang dimaksud dengan ”AZIMAH” - jama'nya
tahu, bahwa kamu sedang bersiap
rang pun sujud. (HR Abu Daud). 'azaim — itu ialah yang mesti dikerjakannya, sama dengan bentuk
turun, lalu sujud dan orang-o
perintah umpamanya, berdasarkan sebagian sunnat itu adalah sangat
- - menurut sebagian orang yang tidak mau mengatakannya wajib.
Penjelasan:
menun-
Syarih berkata: Perkataan ”Limabelas ayat sajadah itu, Dalam Bukhari dari jalan Mujahid, dari Ibnu 'Abbas: Sesungguh-
limabe las. Selanj utnya ia
jukkan bahwa tempat-tempat sujud itu ada nya ia (Mujahid) pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, darimana
tempat di antara ar
berkata: Dan ketahuilah, bahwa pertama engkau bisa mengambil sujud dalam surat SHAD itu? Ia menjawab:
kedua jk i
tempat sujud itu ia di akhir surat Al A'raf, sedang yang Dari firman Allah "WAMIN DZURRIYATIHI DAAWUUDA WA
perar da A
surat Ar Ra'd (dalam ayat: "BILGHUWWI SULAIMAANA - sampai - FABIHUDAAHUMUOTADIH”. Syarih
WAYA F ALU ;
yang ketiga di surat An Nah! (dalam ayat: berkata: Antara keduanya itu tidak ada sedikit pun pertentangan,
Bani Israil (da am
MAA YUKMARUUN”), yang keempat di surat karena bisa jadi ini diriwayatkan dari dua jalan. Namun sujud dalam
yang kelima, Li
ayat: »WAYAZIIDUHUM KHUYUU'AN”), surat Shad itu tidak termasuk 'azimah, karena dia itu disebutkannya
”KHARRU SUJJADAW WABUKI pe dengan lafal RAKA'A. Karena itu seandainya tidak ada suatu pimpin-
Maryam (dalam ayat:
A rak
keenam, di surat Al Hajji (dalam ayat: INNALLAH an/contoh (taugif), niscaya tidak akan jelaslah, bahwa di surat Shad itu
Al Furgan (dalam ayat: "WA-
MAA YASYAA”), ketujuh di surat ada sujud.
ZAADAHUM NUFUURAA”), kedelapan, di surat An Naml (dalam
ayat: ”RABBIL 'ARSYIL AZHIM”), kesembilan, di surat Alif Laam
Pe
Mim Tanzil (dalam ayat: "WAHUM LAA 2. BAB MEMBACA SURAT SAJADAH DALAM
”KHA RRA Raani A 5
kesepuluh, di surat Shad (dalam ayat: SHALAT JAHRIYAH DAN SIRRIYAH
Hamim “Sajad ah (dalam Aya" :
ANAAB”), kesebelas, di surat
TA'B UDUU N ) dan menuru t Ki 1
"INKUNTUM IYYAAHU
"WA HUM 5 LEAN 23 9 ni L AE Si ATA 3
Hanifah, Syafi'i serta Jumhur yaitu dalam ayat
YAS-AMUUN”, keduabelas, ketiga belas dan keempa tbelas ji F
é
Apa Lala JG pala BI ye WAN
JÊG
Ka LAS AeNAN YA
dan yang kelima belas yaitu di
ayat-ayat sajadah dalam Mufash-shal;
surat Hajji dalam ayat sajadah kedua.
ar Tapi
menetapkan
An Nawawi berkata: Para ulama telah sepakat untuk AK ga P NPM EA BAB UD
ini menur ut Jumhu r dipan dangn ya sebagai
adanya sujud tilawah; dan 2 (5 Raga cal Sedan
dianggapnya wajib, bukan
sunnat; sedang menurut Abu Hanifah en
r
fardlu 1). .. NM IA A
h membaca surat ; An Lah aab GENG
kataan: "Sesungguhnya Rasulullah perna
sujud bersama-
T au sujud dalam surat tersebut dan orang-orang sujud 1307. Dari Abi Rafi” Ash-Shaigh, ia berkata: Aku pernah shalat
ini menunjukkan dianjurkannya
nya” itu Syarih berkata: Hadits surat 'isya (atamah) bersama Abu Hurairah, lalu ia membaca ”IDZASSA-
(mendengar) orang yang membaca
bugi orang yang menyaksikan | ' MAA-UNSYAOOAT”, kemudian ia sujud dalam surat tersebut,
tersebut. maka aku bertanya: Apa ini? Ia menjawab: Aku pernah sujud dalam
ditetapkannya sujud
Ia pun berkata pula: Dan ini menunjukkan surat tersebut di belakang Abul Qasim (Muhammad) saw., karena itu
tilawah dalam Mufash-shal. aku terus menerus sujud dalam surat tersebut hingga aku bertemu dia,
(di akhirat). (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
1) Lihat note no. 1 halaman 676.

742 743
4
WON
I DRISS
GK Eng)ea
? Ags AEEA AGENG, 3. BAB: SUJUDNYA ORANG YANG MENDENGAR BACAAN
PA APABILA SI PEMBACANYA ITU SUJUD, DAN DIA TIDAK
PERLU SUJUD APABILA SI PEMBACANYA ITU TIDAK SUJUD.
SIL EI or EA r24 ye PESTA PA
WETANE NG SA BERAS
BENANG IG AN,
Pd
18E LA dy» 4 7
1308. Dan dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah
sujud dalam raka'at pertama dari shalat zhuhur, lalu shahabat-shaha- 3-1 YA prs IILL IIIA 112 Pan z
batnya menduga, bahwa waktu itu ia sedang membaca ALIF LAAM CA AN GS Asa a Tas
MIIM TANZIL .... (HR Ahmad).
> LI A F y

R 11310 . 1310. Dari Ibnu 'Umar, ia berkata: Adalah Rasulullah saw.


GALAK Aan EA
Lean AAN IA NYA pernah membacakan surat pada kami, lalu ia membaca surat sajadah,
kemudian ia sujud dan kami pun sujud bersamanya, sehingga ada
4961 FX
CAN SA ASN al
AA gi gp seseorang di antara kami yang tidak mendapatkan tempat untuk
meletakkan dahinya. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).

1309. Dan Abu Daud — meriwayatkan — sedang lafalnya, yaitu:


n
Ia sujud dalam shalat zhuhur, kemudian berdiri lalu ruku', kemudia yA ya Dar
kami menduga, bahwa waktu itu ia sedang membaca ALIF LAAM
“ta PZ ya

MIIM TANZIL -— sajdah. P3 z” ISTE I I A

| 1311. Dan bagi Imam Muslim dalam satu riwayat — dikatakan —


Penjelasan:
(Hal itu terjadi) bukan dalam shalat.
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan dianjurkannya sujud
tilawah dalam shalat, karena zhahirnya susunan (siyaq/konteks),
bahwa sujudnya Rasulullah saw. itu adalah dalam shalat.
Dalam Fathul Bari diterangkan, bahwa dalam riwayat Abil
Nabi
Ae KENAA
GILA RAGI 0
yel 2 AL TA
AN
Asy-'ats dari Ma'mar dijelaskan dengan tegas, bahwa sujudnya
.
- A r
saw. itu adalah benar-benar dalam shalat. Dan inilah yang menjadi LLIL PLII Je oC DPI grr petani 3p ORI
- Pu la N . |) wu LL ai ` NY a TNI

pendirian Jumhurul “ulama. Mereka tidak membedakan antara shalat PSA Sg aa rs iaioe d dad Glee das

fardlu dengan shalat sunnat. A 22 FAK Z NER 9397 / 71 Lay


2
LAMBA D KB abi
Syarih berkata: Hadits ini menolak anggapan orang yang menga- Sis
oN la. NANA WA AEE MY S afè
takan, bahwa dalam shalat sirriyah maupun jahriyah itu dimakruhkan-
r -

nya membaca surat/ayat sajadah.


IAIN
MK
G
ANNA Ern I RLL Pn gegA
Ale ANI JG
e
ar
S Aaea dSE È
EAT

744
1312. Dan dari 'Atha' bin Yasar, sesungguhnya ada seorang laki-
MANILA
Mey A Waaa NG
2
GA G6 2 544 Z7 PALA
laki membaca surat/ayat sajadah di dekat Nabi saw., lalu ia sujud dan
Nabi pun kemudian sujud. Kemudian ada orang lain pula yang
membaca surat/ayat sajadah di dekai Nabi saw., tetapi ia tidak sujud,
maka Nabi pun tidak sujud. Kemudian orang itu bertanya: Ya 1314. Dan Daraguthni meriwayatkan, tetapi ia berkata: Maka
Rasulullah! Si Fulan membaca surat/ayat sajadah di dekat engkau, tidak ada seorang pun di antara kami yang sujud.
tetapi
kemudian engkau sujud, sedang aku juga membacanya,
mengapa engkau tidak sujud? Nabi saw. menjawab: "Engkau waktu Penjelasan:
itu adalah imam kami, kalau seandainya engkau sujud niscaya aku pun Syarih berkata: Ibnul Bath-thal berkata: Mereka telah sepakat
sujud”. (HR Syafi'i dalam musnadnya. Begitulah —diriwayatkannya- bahwa orang yang membaca Ouran itu apabila sujud, maka orang yang
dengan mursal 1). mendengarnya pun harus sujud. Tetapi imam Syafi'i berkata: Aku
tidak menyerukan dengan sangat kepada orang yang mendengar
sebagaimana aku serukannya dengan sangat kepada orang yang men-
227 P2 “Anh LA E IE [415
ne
GLE 181 AT
NS, a KA JG dengarkan.
< ANE yag - Up IL
Mushannif (Ibnu Taimiyah) menjadikan dalil haditsnya Zaid bin
ea gan N Tsabit itu sebagai dalil tidak wajibnya sujud. Katanya: Ini adalah
NIS Han Ng — sdo ke JAS sebagai alasan (hujjah), bahwa sujud itu tidak wajib.
Ibnu Taimiyah juga berkata dalam Al Ikhtiyarat: Abul 'Abbas
kepada
Dan Bukhari berkata: Dan berkatalah Ibnu Mas'ud berkata: Yang jelas bagiku, bahwa sujud tilawah itu wajib secara
masih kanak-kanak,
Tamim bin Hadzlam yang pada waktu itu ia muthlaq, baik dalm shalat ataupun diluar shalat. Dan ini adalah satu
Mas'ud E kemudian
kemudian membaca surat/ayat sajadah atas Ibnu riwayat dari Ahmad, dan merupakan pendapat satu golongan 'ulama.
adalah imam kami.
Ibnu Mas'ud berkata: Sujudlah, karena engkau Ini adalah sunnah yang sudah ma'ruf dari Nabi saw. dan menjadi
pendirian kebanyakan 'ulama salaf.
Oleh karena (sujud tilawah) ini bukan shalat, maka tidak diperlu-
kan syarat sebagaimana yang berlaku dalam shalat (misalnya bersuci).
KI
FE IE
NGLAJahTA
yaRTEAN Karena itu sujud tilawah ini boleh dilakukan oleh orang yang tidak
bersuci. Dan inilah yang dipilihnya oleh Bukhari. Akan tetapi kalau
r? 2 rail Pa Ld sujud itu dengan menggunakan syarat shalat, itu adalah lebih utama
pon INA Rob Niken SN) dang (afdlal). Oleh karena itu pula dia tidak harus merusak sucinya, kecuali
karena udzur, sebab sujud dengan tidak bersuci itu lebih baik daripada
(pernah) membaca dia harus merusak sucinya itu. 1) Namun dikatakan juga, bahwa
1313. Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: Aku dalam hal ini dia tidak wajib sebagaimana tidak wajibnya (sujud) bagi
saw., tapi ia tidak sujud padanya. (HR
WAN NAJMI di hadapan Nabi orang mendengar, apabila pembacanya itu tidak sujud, sekalipun
Jama'ah, kecuali Ibnu Majah). sujud itu sendiri (bagi orang yang mendengar) itu boleh, menurut
Jumhurul 'ulama.

1 dan
satu hadits yang terputus antara tabi'in
inya: 1 . Maksudnya
D MAE NG aa
dalam riwaya t “4
terseb ut ada seoran g sh ahabat yang tidak disebut.
| Nabi. Jadi 1) Sujud dalam keadaan tidak bersuci itu lebih baik daripada dia dengan sengaja
Hadiets begini ini termasuk lemah. (pent) untuk membatalkan kesuciannya itu, karena hendak sujud. (pent.)

746 747
yang mau sujud, maka sungguh dia itu telah berbuat yang benar, dan
. (HR
4. BAB: SUJUD DI ATAS KENDARAAN, DAN MENERANGKAN barangsiapa yang tidak sujud, maka dia pun tidak juga berdosa
BAHWA HAL ITU DIPANDANG DARI SEGI APA PUN Bukhari).
TIDAK WAJIB
3 Aa? KARG A 245.
pads-
POZEI 299 3v Pera
AEP ESAO 5 |. =
as. A
PAN RCA LAIN 1 GUSI. 1
NY|
A

sadak i dagad alloggi OKE Allah


1317. Dan dalam satu lafal - dikatakan —: Sesungguhnya
PN SANG LS Am
A A 2 3 £ ag 3 Fe gg? JA Ig Pa an
E
412r
tidak-mewajibkan sujud atas kita, kecuali kalau
kita mau.

, S Pag `
Penjelasan:
AH UNI, PE ANA KAT ANA itu sujud di
_ Perkataan: "Sampai-sampai orang yang berkendaraan
jukka n orang yang
atas tangannya” itu, Syarih berkata: Ini menun
tangan nya, ketika sujud
1315. Dari Ibnu "Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah mem- berada di atas kendaraan boleh sujud di atas
berada di atas
baca (ayat/surat) sajadah di tahun fat-hu Makkah, lalu semua manusia tilawah, juga menunjukkan dibolehkannya orang yang
semua yang sunnat itu
pada sujud, di antaranya mereka yang berkendaraan, dan ada pula kendaraan itu sujud tilawah tanpa turun, sebab
yang sujud di tanah, sampai-sampai yang berkendaraan itu sujud di boleh dikerjakan di atas kendaraan.
ukkan
atas tangannya. (HR Abu Daud). Ia juga berkata: Perbuatan shahabat (atsar) ini menunj
dalam khutba h dan boleh si khatib
dibolehkannya membaca Al Ouran
apabila sujud di atas mimbar tidak
itu turun karena hendak sujud,
dimungkinkan.

sak pai debo dlENG pg NN


“7 ? ya 2 2 7

9 IIIA RA MA an AN 5, BAB: TAKBIR UNTUK SUJUD, DAN APA YANG DIBACA


Te AEA JAS< AR) Anget Karan,
AA DALAM SUJUD ITU

DEDENI A YA TRIK NG LOL PIP Lan A De LI


=WA
way udder?EA ANAA NGA 5,
Su ay
MR
KECAP
ò 2 5)
Na be
- Haa
NG Iyo A se -
NAN
a
ÊNGG CN AU.

S NAN Ng Ju
7 Sg NG Wi

SEA
KILÈ LA 9 fa P yag PA 3 WI > a?

GA
7
ATANG Ketty 1 > 4AE
|| r?
Laaritsa

NA lab) KAN
2 2 L gp? DA

a 1318. Dari Ibnu "Umar, ia berkata: Nabi saw. pernah membaca-


kan Quran kepada kami; kemudian apabila ia sampai di ayat sajadah
1316. Dan dari “Umar r.a. sesungguhnya ia pernah membaca ia bertakbir lalu sujud, dan kami pun sujud. (HR Abu Daud).
surat An Nahl pada hari Jum’ah di atas mimbar, hingga (waktu) ia
sampai ke ayat sajadah, ia turun lalu sujud, dan orang-orang pun pada a
sujud. (Begitulah) hingga datang hari Jum'ah berikutnya lalu ia pun IR IS2, NB 2 TS AT 2
membaca surat itu, hingga (waktu) ia sampai ke ayat sajadah, lalu ia
berkata: Hai manusia! Kita tidak diperintah untuk sujud, tetapi siapa
749
748
474 ILII BG E I 5.27 a

SA AA
LE Gilaaa Jh
mendengar pohon itu (seolah-olah) membaca: ”ALLAAHUMMAH-
TUT 'ANNII BIHAA WIZRAN WAKTUB LII BIHAA AJRAN
WAJ-ALHAA LII INDAKA DZUKHRAN” (Ya Tuhanku! Hapus-
BN Apa.lane AN NGA lah dariku dengan sujud itu satu dosa, dan tulislah untukku dengan
sujud itu satu pahala serta jadikanlah sujud itu sebagai simpanan
untukku di sisi-Mu). Ibnu Abbas berkata: Aku melihat Rasulullah
1319. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Nabi saw. pernah dalam saw. membaca surat/ayat sajadah, lalu ia sujud, dan aku mendengar
sujudnya karena membaca Al Quran di waktu malam, ia membaca: dalam sujudnya itu ia membaca seperti yang diberitakan oleh si laki-
”SAJADA WAJHII LILLADZII KHALAOAHU WASYAOOA laki tersebut tentang ucapan pohon itu. (HR Ibnu Majah).
SAM'A HU WABASHARAHU BIHAULIHI WAOUWWATIHI”
(Telah sujudlah wajahku kepada Dzat yang membuatnya, dan yang
telah membukakan pendengarannya, dan penglihatannya dengan daya
dan kekuatan-Nya). (HR Imam yang lima, kecuali Ibnu Majah dan
YES. ea, KOMENA)
Ten LIMA ae ah P
disahkannya oleh Tirmidzi).
r kh

Wis Ah
. 64 ENG

JI AG? ts LI EN LAN 1321. Dan Tirmidzi -meriwayatkan- dan ia menambah dalam


riwayatnya itu sbb.: "WA TAOABBALHA MINNII KAMAA TA-
TEA NITA AAA PAEa OABBALTAHAA MIN 'ABDIKA DAAWUUD 'ALAIHISALAM”
(Dan terimalah sujudku itu sebagaimana Engkau menerimanya dari

ato PARA PA ye
sega GagalGI
hamba-Mu Daud a.s.).

AYU
1 A na
4 LANa
LA Penjelasan:
Perkataan: "Kemudian apabila ia sampai pada surat/ayat sajadah,
ia takbir dan sujud” itu, Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan

ma FA AI NA
Ce
bahwa dalam sujud tilawah itu perlu bertakbir.
Dan dua hadits di atas menunjukkan dianjurkan dzikir yaitu

Jassa &AA rA seperti tersebut dalam dua hadits di atas, dalam sujud tilawah.
pera AAN WAN Ia berkata pula: Perlu diketahui:
(1). Bahwa dalam hadits-hadits tentang sujud tilawah iu tidak
ada satu pun yang menunjukkan, bahwa orang yang sujud itu harus
En berwudlu'.
1320. Dan dari Ibnu “Abbas, ia berkata: Aku pernah berada di (2). Orang-orang yang hadir dalam bacaan Nabi itu sujud bersa-
dekat Nabi saw. lalu ada seorang laki-laki datang, kemudian si laki- ma Nabi saw., namun tidak ada satu pun riwayat yang menerangkan,
laki itu berkata: Sesungguhnya tadi malam aku bermimpi seperti yang bahwa Nabi metrin seorang pun di antara mereka itu untuk
biasa dimimpikan oleh orang yang sedang tidur, yaitu seolah-olah aku berwudlu'.
shalat menghadap ke pokok sebuah pohon, lalu aku membaca surat/ (3). Sungguh amat jauh dugaan, bahwa mereka itu semua sudah
ayat sajadah, kemudian sujudlah pohon itu karena sujudku, lalu aku dalam keadaan berwudiu, lagi pula bahwa di antara mereka yang sujud

750 751
itu adalah orang musyrik dimana mereka itu adalah orang-orang
yang
najis, yang wudlu'nya tidak sah. Dan Bukhari meriwayatkan dari
Ibnu lalu ia berdiri, kemudian tunduk bersujud dan memanjangkan
Umar, bahwa ia pernah sujud tanpa wudlu”. sujudnya. Kemudian ia mengangkat kepalanya lalu menghadapkan
Selanjutnya ia berkata: Selain itu ada yang perlu diketahui wajahnya ke shadafahnya, kemudian masuk, kemudian menghadap
pula: giblat.
(4). Diriwayatkan dari sebagian shahabat, bahwa sujud tilawah
itu-dimakruhkan dalam waktu-waktu karahah.
1G- Seng AS IN NOGe | DEA :270 AV
Tetapi menurut dhahir hadits di atas tidak makruh, sebab sujud a E S Ji ga E ;
. š | (2 wu Sat -9

| “itu bukan shalat. Sedang hadits-hadits yang menerangkan


tentang Z4 DEL dkt NGANG RPA Ken
masalah waktu karahah itu khusus untuk shalat. f
LR.4 r di A - - .

2 L 79 3)I .

6. BAB: SUJUD SYUKUR


Te
AKu La, 1g 2
rap Jah Bi A FA ANA
Ra) JI

5 GJ 277 IKIP!) YI y 2/ LI DIA MK KKN é


ENG
LN
A
RAD
d ba=ga Per e Ale She kae beya ai Jaa aa ol
GA ae
EN GGEN
ag

aa P PAI KNA TAS ah AM277


Eg Sule
de
D 3
Pan LET
EGEPRAA a 108
< AA
ok III GÓ Pet mh SER

1324. Dan dari Abdurrahman bin 'Auf, ia berkata: Nabi saw.


1322. Dari Abi Bakrah, sesungguhnya Nabi saw. apabila keluar lalu menghadap ke shadafahnya, kemudian masuk lalu
mendapatkan sesuatu yang menggembirakan — atau dia diberi sesuatu menghadap giblat kemudian tunduk bersujud, maka ia memanjangkan
yang menggembirakan — ia tunduk bersujud sebagai tanda bersyukur sujudnya. Kemudian mengangkat kepalanya dan bersabda: 'Sesung-
kepada Allah. (HR Imam yang lima, kecuali Nasai). guhnya Jibril datang kepadaku dengan membawa kabar gembira yaitu
ia berkata: Sesungguhnya Allah azza wajalla berfirman kepadamu:
”Barangsiapa membacakan shalawat atasmu, maka Aku akan memberi
74 Bl? | < GEI APDR AIAI e rahmat atasnya, dan barangsiapa membacakan salam atasmu, maka
aks
3 zea)
&
|
Si
ali a ca
A % b ye
as AA Inda NY
F,
Aku akan memberi keselamatan atasnya”, kemudian aku sujud kepada
Allah sebagai tanda syukur.” (HR Ahmad).
kel Ppisa
Yg
pen alig pAgae al
KU nk ae
PA
I o, II LT 20 17 4

KENA KK MAMA 1G KIE AR


Wk AH 13 BRAKK
BA A Sat
De GA
JB
AL bA
ulama
KA GAE

jg
LAN°
£Pa
AN
W
Yo

KAM CU KAA RA PAA arr Iye


ri ”
lgo a GPE
Ci aa Pen SES Ha
ng Peng
A s9Pengdake
ab
ANI
. ng,

4 LA ANK PETI AAU NIRI


1323. Dan lafal Ahmad (mengatakan): Sesungguhnya dia (Abi GANG mps 7 AN San dj bai
Bakrah) pernah menyaksikan Nabi saw. diberi suatu kegembiraan
yang menyenangkan dia yaitu suatu kemenangan tentaranya atas Pap LIA Pd G2 wd

musuh mereka ~ waktu itu kepalanya berada di pangkuan 'Aisyah —


LA
PL
: GL
PES IAAK
PT ATA TM Matt
6Srp bah
PARA

752
753
36;
dengan Dza Tsadi-
Ali r.a. juga pernah sujud ketika ia berjumpa
LA pg) LA? 19 SPAH 2703 sag INGIa d dalam Mu:-r adnya).
yah 1) di kalangan Khawarij (R. Ahma
ea
24

Gg
porn TA ra

GAES
1220 a
(BTA |4” Nabi saw. ketika
Dan Ka'ab bin Malik pun pernah sujud di zaman
tnya, oleh Allah
mg?

ng diter imany a tauba


Te IL GP sal KONG NO Z Kat In mendapat berita gembira tenta
> ve SAK Bukha ri dan Musli m).
saw, (Kisahnya ini dituturkan dalam
-
Sanga Je »

74 YG san Aje Aa A
LA 201 (AK 2 AATAS
pedet = an pd Ga

ENG ANG
Penjelasan:
LN Seat Ra
7 L

Ka Syarih berkata: Perkataan ”SHADAFAH” yaitu


Nihay ah dikat akan:
salah satu nama
Ketik a ia (Nabi)
tempat yang tinggi. Dalam An
lan denga n cepat.
$ LP ar melalui shadafah itu miring ia berja
NALA SHADAF atau
Pengarang Nihayah itu (juga) mengatakan:
ARA
> 1 wi
nan besar yang tinggi serupa dengan
SHUDUF, yaitu semua bangu
ira setinggi kamu. Dan
1325. Dan dari Sa'id bin Abi Waggash, ia berkata: Kami pernah lereng gunung, yang dilihat dari samping kira-k
hewan laut. Selesa i.
keluar bersama Nabi saw. dari Mekkah menuju Medinah, kemudian shadaf itu juga adalah nama
Aziz aali Mubarak)
tatkala kami sudah mendekati 'Azwara 1), ia turun kemudian Aku (peringkas yaitu Syekh Faishal bin Abdul
mengangkat dua tangannya lalu berdo'a kepada Allah sesaat, berkata: di antaranya ialah firman Allah:
kemudian ia tunduk bersujud, maka ia diam lama sekali, kemudian ia
JE on aal e s a I
Ja” Cai Pd r gr

Oke
- . Pora or A
berdiri lalu mengangkat kedua tangannya sesaat, kemudian ia tunduk
bersujud — ia kerjakan yang demikian itu tiga kali — dan ia bersabda:
”Aku minta kepada Tuhanku dan aku (ingin) memberi syafa'at kepada
akan antara dua
ummatku, lalu aku diberinya sepertiga dari ummatku itu, maka aku "Hingga apabila (Dzul Kurnain) itu telah merat
tiupla h ” (OS Al Kahfi
tunduk bersujud sebagai tanda bersyukur kepada Tuhanku, kemudian pinggir-pinggir gunung itu, ia berkata:
aku mengangkat kepalaku, lalu aku minta (lagi) kepada Tuhanku 96).
Hadits-hadits tersebut menunjukkan diajurkan-
untuk ummatku, maka Ia memberi aku sepertiga dari ummatku, Syarih berkata:
kemudian aku tunduk bersujud sebagai tanda bersyukur kepada nya sujud syukur.
Tuhanku; kemudian aku mengangkat kepalaku, lalu aku minta (lagi)
kepada Tuhanku untuk ummatku, -maka Ia memberi aku sepertiga —000—
lagi, kemudian aku tunduk bersujud kepada Tuhanku.” (HR Abu
Daud) *)

Abu Bakar juga pernah sujud ketika sampai berita kepadanya


akan terbunuhnya Musailimah. (R. Said bin Mansur).

pernah dibunuh Ali pada


1) Dza Tsadiyah, yaitu: seorang laki-laki dari Khawarij yang
1) 'Azwara”, yajtu: celah-celah Juhfah, jalan dari Medinah. waktu peperangan Nahrawan.
") Hadits ini tidak sah. (Lihat Nailul Authar 3:121).
755
754
KDI DREZ AN
TOORA| EP
Dea) KÊNA EOT MANGN
UPN P
NIH KAWA
Paket Tati

1. BAB KETERANGAN TENTANG ORANG YANG SALAM 1326. Dari Ibnu Sierien, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasu-
dua shalat siang,
KARENA ADA KEKURANGAN tullah saw. shalat bersama kami dalam salah satu dari

MEA a WNI
, kemud ian salam. Kemud ian ia berdiri
lalu ia shalat dua raka'at
bersandar
menuju sebuah tiang yang tegak di dalam masjid, lahi ia
"T Ag ootele- pedanya seolah-olah ia marah, dan meletakkan tangan kanann
ya di
ntas tangan kirinya, dan menjalin antara jari-jarinya, dan meletakkan

PA
2 - k
KS BENING SAYA
MAR en LAM

LL IS
MH
TA r
naa

4
riia ANG
MIA

A
7

I,
Yan

Ay
pipinya sebelah kanan pada punggung tapak tangannya yang kiri. Dan
orang-orang yang tergesa-gesa (karena keperluannya) pada keluar
melalui pintu-pintu masjid, laju mereka berkata: Shalat dikurangi. Di
DA dera Saga Abas alas <A. Ketam orang banyak itu, ada Abu Bakar dan "Umar — tapi keduanya

we
takut menegur Nabi =, dan ada (pula) di antara orang banyak itu
seorang laki-laki yang disebut Dzul Yadain 1), lalu ia bertanya: Ya
an igGoa
Lapor
aaaOl NI? AIN TIH

aa EN GE
ATPLet 7
Rasulullah, apakah engkau lupa, ataukah shalat telah dikurangi? Lalu
ia menjawab: Aku tidak lupa dan shalat (pun) tidak dikurangi. Lalu ia

EP
(LA NDN ALL
MAN YA AAA
ara bertanya: Apa memang seperti yang dikatakan Dzul Yadain? Lalu
para shahabat menjawab: Benar. Kemudian Nabi maju ke depan, lalu
KAMA ANA TN AN D na ia menyempurnakan (shalat) yang ia tinggalkan, kemudian salam,
TR
P DAN a Pa
kemudian ia takbir dan sujud seperti sujudnya tadi atau lebih lama,
kemudian mengangkat kepalanya sambil bertakbir. Kemudian takbir
IIR AHH BPA
S er art,
aANiKANGA r
dan sujud seperti sujudnya tadi atau lebih lama, kemudian mengang-
kat kepalanya sambil bertakbir. Barangkali mereka bertanya kepada
Ibnu Sierien: Apakah kemudian ia salam (sesudah sujud sahwie itu)?
TR HIR
MAN EA Aaa SAN
UPT PAb Ja
ra
Padat GAIL NGA 2, 4 5.
IHDal I Lalu ia menjawab: Aku diberitahu bahwa Imran bin Hushain berka-
1 ta: Kemudian (Nabi) salam. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Aa Bang) R < 2/1 BAB he hark 2J al
alkes ulKya, aa Ma Jaaea Dalam riwayat Muslim, tidak tercantum: ”Meletakkan tangan
fa ma
kanan di atas tangan kiri, dan tentang menjalin jari-jari.”
L8 AR
SI NAA ENA
I y

TaA
PIsa ANGE ANYY [A 7.
A “a La
Í o
GO GI A Fhar 299 13 Tni ng ./ 2y

Ada
7

Gong inden SE KA
4 Ai A aS si BERA 14 2110 Z» Gy
IGY IRS
dyana Gondok NK yaa
PEERAA 75 222 P KH Apy /
Sa $
e

SA, PA et - Arak IA Cd
UIE Oa Jaa AA M LAN
1) Dzul Yadain: Yang mempunyai dua tangan panjang.

756
Pa CNG STAN AR
SAKG
ISS bab
AL
KATAN
pera LIKE 311 KAT YONAN
E NIAT AN E aA KAA 7.DIAN
GCA NIIBI 3 JEL 2 4
DAN maa Aan eLap
OdJap ON Ape re
2P MIRE
|) At da Gol
AAWA
IS
IA NG
ay

1327. Dan dalam satu riwayat, i Abu Hurairah berkata: Keti


KA AIA RILIR ALA WAH ori
aku shalat zhuhur bersama Nabi saw., ia salam HAN PA d Sewa ANAA Kg Lab aan
& an
raka'at. Lalu berdirilah seorang laki-laki dari Bani Sulaim, lalu ia
Pegang: Ya Rasulullah, apakah shalat itu dikurangi ataukah engkau
APALA
upa? 1 u 1a menyebutkan hadits its itu
i seterusnya. (HR Ahmad dan SA P
TAN EA loba
WIU
1329. Dan dari 'Imran bin Hushain: Bahwa Rasulullah saw.
Ini menunjukkan bahwa Abu Hurairah benar -benar meny: : n ia
istiwa i aksikan (pernah) shalat 'ashar, lalu ja salam dalam tiga raka'at, kemudia
peristiwa itu, dan sesudah ia masuk Islam.
masuk rumahnya. Dan dalam satu lafazh dikatakan: Lalu ia masuk
Kamar. Lalu seorang laki-laki yang bernama Al-Khirbag (yang tangan-
nya panjang) datang kepadanya, lalu bertanya: Ya Rasulullah - lalu ia
memuurkan apa yang telah diperbuat Nabi ~, lalu Nabi keluar dengan
PALA "GOR KAK YG nemu marah sambil menarik selendangnya, sehingga berhenti di hadapan
Mapsi sea a -ASh NYA orang banyak, lalu bertanya: Betulkah orang ini? Mereka menjawab:
Netul Lalu (Nabi) shalat satu raka'at (lagi), kemudian salam,
PI AKA
KAN
KA IYA kemudian sujud dua kali, kemudian salam. (HR Jama'ah; kecuali
Bukhari dan Timidzic).
1328. 1Dan dalam satu i riwayat — oleh Ahmad, , B Bukharii dan
Mubin, - dikatakan: Ketika ia berkata: ”Aku tidak lupa dan shalat
KA GN MDA Dt KU CAM
Tortetua
SESA RA ba! desa
(pun) tidak dikurangi”. Ia (Dzul Yadain) berkata: Betul, engkau telah
upa.
DL Ako Ur RI ISA PAN “Na
Ini menunjukkan bahwa Dzul Yadain benar-benar berkata suatu
TAS SER SA Al Sar
> . A i

perkataan yang bukan menjawab pertanyaan, setelah ia mengetahui


tidak adanya nasakh (perubahan shalat).
LN oo ena NAK PEKA BLN Iga WAK
TAN
BIS AANG
pa Wa ng AR E
Pola AN pa
Kan kyoAD Kara ye |
ag
UI OJAD IA
FASA
MA la NIA
|
|

top ALa, GLCA 1330. Dan dari 'Atha', bahwa Ibnu Zubair (pernah) shalat
ALI Ane HK Anh
C3
AN Can,
dua raka'at, lalu ia berdiri hendak
<

MAN
.. pE: FE SSA
Jan
maghrib, lalu ia salam dalam
AP
mengusap hajarul-aswad. Lalu orang-orang bertasbih 1), lalu ia
PIA TAN LC
IP BANG KLIP
anna
SA Bkhln Jaya alaêpe 1) Mengucap ”Sub-ha-nallah”, sebagai peringatan kalau ada kekelirua
n yang diperbu-
at oleh imam dalam shalat. Pent.

~A G0
759
bertanya: Ada apa kalian ini? 'Atha' menuturkan: Lalu (Ibnu Zubair)
menyempurnakan shalat yang tertinggal itu, dan sujud dua kali. 'Atha” dalam masalah sujud sahwi ini, sebelum salam maupun sesudahnya.
berkata: Lalu diceritakannya hal itu kepada Ibnu 'Abbas. Jadi apa yang terjadi karena sebab-sebab sujudnya terikat sebelum
Maka salam, maka ia sujud sebelum salam, dan sebaliknya kalau hal itu
jawaban Ibnu 'Abbas: Dia tidak menyimpang dari sunnah Nabinya.
(HR Ahmad). terikat sesudah salam, maka ia sujud sesudah salam. Dan kalau tidak
terikat kepada salah satunya, maka ia bebas memilih. Boleh sujud
sebelum salam atau sesudahnya, tanpa membedakan karena lebih atau
Penjelasan: kurang. Karena ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
Syarih berkata: Perkataan "Lalu ia menyempurnakan (shalat) dalam kitab Shahihnya, dari Ibnu Mas'uud, bahwa Nabi saw. bersab-
yang ia tinggalkan” itu, menunjukkan da:
boleh menyambung shalat
yang ditinggalkan oleh orang yang shalat sebelum selesai, karena lupa.
Demikian pendapat Jumhur. ossos © Teler
AO KIH AKA
L L

Syarih berkata: Hadits dalam bab ini, juga menunjukkan bahwa EAN
ye? a gi Jepit ob ISL
perkataan orang yang lupa itu tidak membatalkan Shalat, demikia
n d
pula perkataan orang yang menduga telah sempurna shalatnya.
Hadits tsb., juga menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan yang Artinya: "Apabila seseorang melakukan kelebihan atau kekurang-
banyak yang tidak termasuk dalam jenis shalat itu, bila terjadi karena an, maka hendaklah ia sujud (sahwi) dua kali.”
lupa atau menduga telah sempurna, adalah tidak membatalkan shalat. Selesai dengan ringkas.
Perkataan "Kemudian salam, kemudian takbir dan sujud” itu,
dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa sujud sahwie itu
sesudah salam. 3. BAB ORANG YANG RAGU-RAGU DI DALAM SHALATNYA
Kalangan ahli ilmu berbeda pendapat dalam hal itu. Terbagi
menjadi delapan pendapat: Pertama, bahwa semua sujud sahwi IG beg asi gp? PA ng 3 Nacita x N
tempatnya sesudah salam. Kedua, bahwa semua sujud sahwi tempat- a a ANJaw Sang JO yara NY
nya sebelum salam Ketiga, membedakan antara sujud sahwi yang
karena kelebihan raka'at dan sujud sahwi yang karena kekurangan EL NA A AM EM KAMA NS Lari IAI
SA Ao ga Ao Sa (ang Ande
raka'at: kalau lebih dilakukan sesudah salam, dan kalau kurang
dilakukan sebelum salam. Keempat, memakai semua hadits sebagai-
OA
Pat Na 277.

RP
IKLS PI 1 2 2001 7

TAN AA Kie
2 p PMA P
sas | Aah j3 A ) Q. 4
mana yang tersurat, kalau tidak ada keterangannya maka sujudnya
sebelum salam.
PIE. AA EG LX ILIRA BATA UMAN
Seterusnya Syarih berkata: Oadli 'Iyadi dan segolongan ulama
berkata: Namun tidak ada perselisihan antara golongan yang berbeda-
LO awalap Ia Sayo NIGggedah
beda pendapat di atas, dan ulama-ulama lainnya, bahwa kalau seseo- DIIIS Jak Pr Da a A Dr
AG ALI
rang (yang lupa) itu sujud sebelum salam atau sesudahnya, baik untuk
yang kelebihan maupun yang kekurangan raka'at, sesungguhnya ia
vedandaIR
A
ya Ag ANAA aan
telah memadahi dan tidak batal shalatnya. Hanya yang diperselisihkan
mereka, dalam segi afdloliyahnya. — ap P3 SAP Apar S1og, —
Syarih berkata: Sebaik-baik pendapat dalam persoalan ini adalah
mengamalkan 1331. Dari “Abdurrahman bin “Auf, ia berkatal Aku mendengar
menurut ketentuan sabda dan perbuatan Nabi saw.
Rasulullah saw. bersabda: ”Apabila seseorangdiantara kalian ragu-ragu

760
761
di dalam shalatnya, lalu ia tidak tahu pasti,
apakah ia sudah shalat
satu annya itu
i dan berpeganglah kepada apa yang ia i yaqini lia
ini. Kemudian
raka'at atau dua raka'at, maka hitungla
dia
h itu satu raka'at. Kalau ia Na dua kali sebelum salam. Kemudian jika ia Shalat lima
tidak
tahu, apakah ia sudah shalat dua raka'at
ataukah tiga raka'at, (raka'at), berarti lima itu telah menggenapkan shalatnya itu. Dan jika
maka hitunglah dia dua raka'at. Dan kalau
ia tidak tahu, apakah ia ia telah shalat dengan sempurna, yaitu empat (raka at), maka Bea
sudah shalat tiga raka'at ataukah empat (raka
'at), maka hitunglah dia sujud sahwinya) itu sebagai satu penghinaan bagi syaithan.” (H
tiga raka'at. Kemudian (hendaklah) ia sujud
(sahwi) dua kak, apabila Ahmad dan Muslim).
sudah selesai shalat, sedangkan ia masih
duduk sebelum salam. (HR
Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzie. Dan
Tirmidzie mengesahkan-
nya).
2 MU DIN LAMPU KULAH
ExONEA
3 r
pana gpdatle, la
NY
van
c Mb
KERAS — Saaal G — ade No
Ar Ys a7 A3 yez MP N PLAN EDI KI AE RIA an MG
ON
Wa heir donto dy BA
a Al
a Pai
# yda- W YY
`
A aAng, ngan E E a)ri.A ag
I sa NA ING KEKA 4 MAY y
Pp | De
RENA s j alan Ex
hd
ESIS o bisA JG S AN KAKEK BAN
Sa - “9 3 5 L

ORAR EA Ke U IRORA MN Z.
1332. Dan dalam satu riwayat, dikatakan:
gI KK”
Aku mendengar Ra- All
sulullah saw. bersabda: "Barangsiapa mara
mengerjakan Shalat, yang ia
124,£ Dad
ragu-ragu tentang kurangnya, maka hend
aklah ia (teruskan) shalatnya, Sx2 DAN A
A Ke" 3g
IMA LXIT 27A 4BAEGS A Pa AAEE "PO

sehingga ia ragu-ragu tentang lebihnya.”


(HR Ahmad). G, F j
57
tx
gan iya KA pIE RI 1AA a CA
G$
TIANG Aa A AN
wa
TANJa, JGJG A sa KA NY IM PI 4

PIA on Ip 5 Í AAA KALAZ TA


AA AA AE al Se,
A
CNN
rina Ka re ag tu
SRF

ar
De K okl JA a
b 222
4 IL 727 7527474,
Lp, Ini GEA eba pp Sare Sea
à 4
NAN desoad,YE
MI
ILLA 33 ah PER TT

7
N N e ga la
ANG US
Jegd 1334. Dan dari Ibrahim, dari 'Algamah, dari Ibnu Mas'uud, ia
Wi Wa ae AKA REDDE berkata: Nabi saw. (pernah) shalat — Ibrahim berkata, (Nabi) menger-
SI LANGI
Aa "IN AN olgd Nyahi
LI gL
jakan dengan lebih atau kurang — maka ketika ia salam, ia Wi Ya
pd - r

5.
Rasulullah, apakah ada sesuatu yang terjadi dalm shalat itu? Dani
poos iat4)wd lal — menjawab: Tidak. Dan apa itu? Mereka (para shahabat) menjawab:
Engkau telah shalat begini dan begini. Lalu Nabi melipat berai kaki-
1333. Dan dari Abu Sa'ied Al-Khudlrie,
nya sambil menghadap qiblat, lalu sujud (sahwi) dua kali, i > dmiri
ia berkata: Rasulullah salam. Kemudian ia menghadapkan wajahnya kepada kami, ambi
Saw. bersabda: ”Apabila salah seorang
di antara kalian Tagu-ragu bersabda: ”Sesungguhnya seandainya terjadi sesuatu dalam TE
dalam shalatnya, lalu ia tidak tahu bera
pa yang sudah dilakukannya, tentu akan kuberitahukan dia -kepada kalian. Karena aku adal
tiga ataukah empat (raka'at), maka hend
aklah ia hilangkan keragu- manusia, aku bisa lupa sebagaimana kalian (juga) bisa lupa. Oleh

762
763
T

| karena itu, apabila aku lupa, maka ingatkanlah aku. Dan apabila Lre
A
NIL AZ LORG BAM BI Or arr
seorang di antara kalian ragu-ragu di dalam shalatnya, maka Pilihlah Peri
yn Eft aa We ye 9WA
yang benar, lalu ia sempurnakannya, kemudian salam, kemudian sujud tr ng ar LA A
3 P 5 321) PIR PA PATRA 2 92137
(sahwi) dua kali.” (HR Jama'ah, kecuali Tirmidzie).
MA mob ph Pioli wa -+
Ia. da Meri
-
7

A, Wd A 7g AAL ge ILY BN Aga 1338. Dan dari 'Abdullah bin Ja'far, bahwa Nabi saw. bersabda:
WE AR apr dk
ba Os NYO “Barangsiapa ragu-ragu di dalam shalatnya, maka hendaklah ia sujud
dua kah, sesudah salam”. (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
MAA
. PEKAK] Penjelasan:
Pa #4
Syarih berkata: Hadits 'Abdurrahman bin “Auf dan yang tersebut
1 1335. Dan dalam lafazh Ibnu Majah dan Muslim, dalam satu
sesudahnya itu, dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa:
riwayat, dikatakan: "Hendaklah ia lihat mana yang lebih mendekati
orang yang ragu-ragu dalam raka'at, ia harus berpegang kepada yang
! kepada yang benar.”
sedikit, secara mutlak.
Imam Nawawie berkata: Pendapat ini dianut pula oleh Imam
Syafi'ie dan Jumhur. Mereka juga berdalil dengan hadits Abu Sa'ied.

AA
213 PILL Wih AN Z Wé4 LIUS pa Perkataan "Barangsiapa ragu-ragu di dalam shalatnya, maka
LA “ EMA # Z 87 IMA ILII LIR
hendaklah ia sujud dua. kali, sesudah salam” itu, Syarih berkata:
Hadits ini dijadikan dalil (hujjah) oleh orang-orang yang berpendapat:
ih
VS daa 4 SL san yag poly Bahwa sujud sahwi, dilakukan sesudah salam.
+
P4 Hadits-hadits shahih yang menuturkan tentang sujud sahwi
Pe TOheiOP sg 727 537777 karena ragu-ragu, menetapkan bahwa sujud sahwi karena sebab ini,
PARA
2 Aa
obs » IU“| Joran dewi8 adalah sebelum salam. Sedang hadits “Abdullah "bin Ja'far, tidak
ditampilkan untuk menyanggahnya, akan tetapi dengan dikuatkannya
13365. Dan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda: ”Se- olch hadits Ibnu Mas'uud, maka akhirnya kesemuanya boleh dikerja-
sungguhnya syaithan masuk (mengganggu) antara anak Adam dan kan,
jiwanya, sehingga ia tidak tahu sudah shalat berapa raka'at. Maka
apabila salah seorang di antara kalian mengalami yang demikian itu,
hendaklah ia sujud dua kali, sebelum salam”. (HR Abu Daud dan
Ibnu Majah).
3. BAB ORANG YANG TASYAHHUD AWWAL, SEHINGGA IA
BERDIRI TEGAK, PADAHAL TIDAK KEMBALI DUDUK

KANG ANG BA EN 3NW


WIJIK Ya PANI

PE NAS
JASA Op NI
bag aaNGA ANNA
PAGA rr TINA

aL 1L Z

. 1337. Dan hadits ini juga diriwayatkan oleh ahli-ahli hadits yang Pete ob ANTA WENANG
lain, tetapi tanpa perkataan ”sebelum salam”.
- seuenoi AT :
adBAU KABAG
$
vá "173:
Pa Teras, SEAIS.. EE

764 76:
1339. Dari Ibnu Buhainah, bahwa Nabi saw. (pernah) shalat, Penjelasan:
lalu ia berdiri pada raka'at kedua, lalu shahabat-shahabat bertashbih
Syarih berkata: Hadits-hadits dalam bab ini, dapat dijadikan dalil
karenanya, tetapi Nabi terus saja berdiri. Maka ketika ia selesai dari bahwa sesungguhnya tasyahhud awwal itu tidak termasuk perkara-
shalatnya, ia sujud dua kali, kemudian salam.” (HR Nasai).
perkara yang wajib dalam shalat. Sebab kalau ia masuk perkara yang
wajib, niscaya ia tidak dipaksa sujud (sahwi), tetapi harus mengganti
dengan tasyahhud, sebagaimana kewajiban yang lain. Ini, adalah
WA 13 JII YL LLLA 5 Pan 921 f
Wada
apa Goo JOSS gak ia WÉ
pendapat Abu Hanifah, Malik, Syafi'ie dan Jumhur. Sedang Imam
Ahmad dan Ahli Zhahir (pengikut madzhab Azh-Zhahirie), berpenda-
13 2, MU aa Ta ag La yA ORAL L a1 pat bahwa tasyahhud awwal itu wajib.
Wadya sd) PANG LA AL Sa f Perkataan ”Akan tetapi apabila ia sudah sempurna berdirinya,
maka janganlah ia duduk kembali” itu, menunjukkan bahwa tidak

eaJP AanEA PAN


ntr AG Air bgr LOL pAr yA ap A 278 boleh kembali duduk dan bertasyafihud sesudah sempurna berdirinya,
karena dia telah tercampur dengan kewajiban lain. Oleh karena ia
tidak boleh diputus dan kembali untuk melakukan yang sunnah
AM | ABA ogr [4 hr Yng
4 29,
: ETAN IN lola. Raya deAN Jp AJ ga (duduk tasyahhud awwal). Akan tetapi ada sementara yang berpenda
-
pat: Boleh ia kembali duduk, selama ia belum mulai membaca (al-
1340. Dan dari Ziyad bin 'Alagah, ia berkata: Al-Mug Fatihah). Tetapi kalau ia kembali duduk sesudah membaca dan
hirah bin mengetahui haramnya, maka batallah shalatnya. Karena berdasar
Syu'bah (pernah) shalat bersama kami. Kemudian ketika ia shalat
sudah dapat dua raka'at, ia berdiri tidak duduk. Lalu orang yang di kepada zhahirnya larangan. Dan berarti bahwa ia telah menambah
belakangnya bertashbih karenanya, akan tetapi ia memberi isyarat satu duduk. Ini apabila ia lakukan dengan sengaja, kembali duduk.
kepada mereka hendaklah kalian berdiri. Lalu ketika ja selesai dari Akan tetapi, apabila ia kembali duduk karena lupa, maka tidak
batal
shalatnya, ia salam. Kemudian sujud dua kali, dan salam. Kemudian ahatainya,
ia
berkata: Begitulah yang diperbuat Rasulullah saw. bersama kami. (HR Akan tetapl, kalau ia belum sempurna berdirinya, maka ia
wajib
Ahmad dan Tirmidzie. Dan Tirmidzie mengesahkannya). duduk kembali, karena sabda Nabi saw. dalam hadits itu menyat
akan:
“Apabila salah seorang di antara kalian, berdiri dari raka'at kedua,
padahal belum sempurna berdirinya, maka hendaklah
ia duduk
NE KANA LA
2257. D
PAN
NN MAI r
kembali.”

an ana N he Cara 2 7,7 fe OIL 2 Gue


aa YoEL Pal Jane A3 GE Ponya o 4. BAB:SHALAT EMPAT RAKA'AT,
DIKERJAKAN LIMA RAKA?AT
, 7 Ally gg”
ARU DIL Pal, u ka gaoa Mere 9
gre TPP PATI Li Gk
Z

1341. Dan dari Mughirah bin Syu'bah, ja berkata: Rasulullah


-
ar daa SAN PAN OA
Pos 0, 1
Ag -Wty
saw. bersabda: ”Apabila salah seorang di antara kalian berdiri dari eA TGr DB sa
gL Lu
# A aS SNA LPC fA 20X LLA TAA 274
é BER2
raka'at kedua, tapi belum sempurna berdirinya, maka hendaklah ia Kren £ SSL ” BeA Sena
duduk kembali. Akan tetapi apabila ia sudah sempurna berdirinya,
maka janganlah ia duduk kembali. (tapi) hendaklah ia sujud sahwi
dya kali”. (HR Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Alah AA
f f1 2g par PIK
Uy a r

766
767
1342. Dari Ibnu Mas'uud, bahwa Nabi saw. (pernah) shalat Imam Tirmidzie meriwayatkan dari Ahmad dan Is-hag, bahwa dia
zhuhur lima raka'at. Lalu ditanyakan kepadanya: Apa ada (Is-hag) bertasyahhud. Dan ini adalah pendapat sebagian golongan
tambahan
dalam shalat itu? Ia bertanya pula: Apa itu? Lalu mereka (para shaha- Malikiyyah dan Syafi'iyyah. Akan tetapi, kalau kejadiannya itu
bat) menjawab: Engkau telah shalat lima raka'at. Lalu Nabi sujud dua sebelum salam, maka Jumhur berpendapat tidak mengulangi tasyah-
kali, sesudah salam. (HR Jama'ah). hud. Selesai secara ringkas.
Ibnu Taimiyyah berkata di dalam Al-Ikhtiya-raat: Apakah (mesti)
Penjelasan:
bertasyahhud dan salam, apabila sujud sahwi itu dilakukan
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang shalat sesudah salam? Dalam mas'alah ini, ada tiga pendapat. Pendapat yang
lima raka'at karena lupa, dan ia tidak duduk pada raka'at yang ketiga mengatakan: Yang terpilih, melakukan salam dan tanpa
keempat, maka shalatnya tidak batal. Mengamalkan hadits tsb. adalah tasyahhud. Ini adalah pendapat Ibnu Sierien, dan satu segi pandangan
menurut pendapat Jumhur. dalam madzhab Ahmad. Hadits-hadits yang shaheh memang menun-
Hadits tsb. juga dijadikan dalil, bahwa dua sujud sahwi itu letak- jukkan demikian (yaitu: tanpa tasyahhud). Selesai. Wallaahu a'lam.
nya sesudah salam, secara mutlak. Sebenarnya, hadits itu tidak Syarih berkata: Hadits ini, yaitu hadits 'Imraan, diriwayatkan pula
bisa
dijadikan hujjah untuk itu, sebab Nabi saw. sendiri tidak tahu kalau ia oleh Ibnu Hibban dan Hakim dan disahkan oleh Imam Tirmidzie.
ada kelebihan raka'at, kecuali setelh ia salam. Yaitu, ketika para Dalam pada itu Imam Hakim berkata: Hadits itu shaheh dengan rawi-
sha-
habat bertanya ”Apa ada tambahan dalam shalat itu?”. rawi Bukhari Muslim. Dan disahkan oleh Ibnu Hibban. Akan tetapi
Sedang para ulama telah sepakat untuk mengerjakan seperti ini, dilemahkan oleh Imam Baihagie, Ibnu 'Abdul Barr dan lainnya.
sesudah salam. Sebab, tidak diketahuinya kelebihan itu sebelum Mereka semua itu berkata: Yang mahfuzh (yang betul) dalam hadits
salam. 'Imraan tsb. tidak terdapat penyebutan “tasyahhud”. Hanya riwayat
Asy-'ats dari Ibnu Sierin-lah yang menyebutkan adanya tasyahhud itu.
Dan riwayat itu sendiri bertentangan dengan riwayat dari para huffazh
5. BAB:TASYAHHUD UNTUK SUJUD SAHWI YANG |) dari Ibnu Sierin juga. Dan Imam Nasai, meriwayatkan hadits tsb.
DILAKUKAN SESUDAH SALAM tanpa menyebutkan tasyahhud.

—00—
WA DPN
DAR GOR ZI prs er
daAng Ade ANea ok 2r s~ de ANN
ALIS GILIB DALIL GLOR pAr
2 SA lol, Aa agan POLA Jom kedap

1343. Dari 'Imraan bn Hushain, bahwa Nabi saw. (pernah)


shalat bersama mereka, lalu ia lupa. Kemudian ia sujud dua
kali,
kemudian tasyahhud, kemudian salam, (HR Abu Daud dan Tirmidzie)

Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits “Imraan ini, dijadikan dalil bagi diperintah-
kannya tasyahhud dalam sujud sahwi. Apabila kejadiannya
itu
dilakukan sesudah salam, sebagaimana yang dituturkan dalam hadits
'Imraan tsb. 1) Rawi-rawi yang hafalannya sangat kuat.

768 169
AA TAN PARAH Sas BA
Can AHA BO IA
HAN
NG MEMEK BAM ME

1345. Dan bagi Imam Ahmad, dari Abu Hurairah, dari Nabi
saw., ia bersabda: “Kalau seandainya di dalam rumah-rumah itu tidak
1. BAB WAJIBNYA BERJAMA'AH DAN DORONGAN ada perempuan dan anak-anak, tentu aku kerjakan shalat 'isya, dan
MELAKUKANNYA aku perintahkan pemudi-pemudi membakar apa yang ada dalam
rumah-rumah itu dengan api.”

ae LX YEN III ANG NELLI shar


Jaa ln GAN METTES wet -

A ISA Ta BINI TA a NO
No:
2, 7° GOA IIN AKN BI AtAITA Ka DO
Wa | GANG LAM AE PREILI AK MAA 2, AI
La bala salep) Wos a) DRM
EPer AR SEL 1 Ya yen DAWA KAL Isa
0 nangi 741221 ah pg 2 HrRIea KITA £ KA MAA
2 13 Ol Aas aleANI raAj AARE
Ira an Ee ESNA w
O Tang yea) KENA NI 50
NALA 4
`
Oa, HILIR gal?
L Ir aa
Ta » las ole» MAYU A Yapa Sia 4)Yak,
A
773 á ZA

A EE
Mbak | Gor IP ar

i
PUTA 24

NIA .. oa 220223 "KONG KILA : Ip 09). A


DAI gr 5
» J6 | (2 MIE A AM
WA 1.

: AE eiaa yu e A

1346. Dan dari Abu Hurairah, bahwa seorang buta berkata: Ya


1344. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. ber- Rasulullah, tidak ada seorang pun yang menuntun aku ke masjid. Lalu
shalat
sabda: ”Seberat-berat shalat atas orang-orang munafiq adalah ia minta agar Rasulullah memberi keringanan kepadanya, supaya ia
apa yang
"isya dan shalat shubuh. Dan seandainya mereka mengetahui shalat di rumahnya. :Lalu Rasulullah memberi keringanan kepadanya.
walaupu n
ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya Akan tetapi. ketika orang tsb. pergi, Rasulullah memanggilnya, dan
memerin tahkan
dengan merangkak. Dan sungguh-sungguh aku ingin bertanya: "Apakah engkau mendengar adzan? Ia menjawab: Ya (aku
ah
orang-orang untuk shalat, lalu di-igamati. Kemudian aku memerint mendengar). Lalu Rasulullah bersabda: Kalau begitu, datangilah! (HR
orang banyak.
seseorang (untuk menjadi imam), lalu ia shalat bersama Muslim dan Nasai). , "
membawa
Kemudian aku berangkat bersama beberapa orang, dengan
iri shalat.
seikat kayu bakar, menuju gaum yang tidak (mau) menghadl
api.” (HR Ahmad,
Lalu akan ku bakar rumah-rumah mereka dengan
Bukhari dan Muslim). AO
Ie K VAINI
UIK Na Sagaga ANA
AS A DA
97 err
2 Pa

INLA 0G 0 Ja PIAR LI A A
0A
Sa
ANA
baru KENAATA KE an
BAG NGANG NG ANN
DA 7 12 G9 6 72 Ta Pa tan AD

771
710
Pn f DA
7, Sd A z PSL A 4 Ad Ng A d
1349. Dan dari Ibnu "Umar, ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
PEEN da Van 46 K3 Je Ss KOS, JG
da:”Shalat jama'ah itu melebihi shalat sendirian dengan dua puluh
tujuh derajat”. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
—apb I b Payo =
PEDA

Gaps ATER Na Kalika WO


iG
1347. Dan dari 'Amr bin Ummi Maktum, ia berkata: Aku ber-
kata: Ya Rasulullah, aku seorang buta yang selalu berada di rumah
Pa PAES PNY
saja, dan aku mempunyai seorang penuntun, tetapi tidak cocok 5 aa nahi 5 DLN PINGGAN

dengan aku, apakah engkau berkenan memberi keringanan kepadaku,


agar aku shalat di rumah (saja)? Nabi saw. bertanya: Apakah engkau
mendengar adzan? Ia menjawab: Ya (aku mendengar). (Lalu) Nabi E AA
bersabda: "Tidak ada keringanzn buat kamu.” (HR Ahmad, Abu
Daud dan Ibnu Majah). 1350. Dan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda:
”Shalatnya seseorang dengan berjama'ah melebihi shalatnya (sendirian)
di rumahnya, dan shalatnya (sendirian) di pasarnya, dengan dua puluh
derajat lebih”. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim).
os JO AANG Z s997 2 2 9
EA Sera ea
WI
JAN on
27Z SAS
g AANA P.ae 22 AN Oh

Nan
KAN el PAP AJA: Wa

PLS DA 2477 PL 112A al


1348. Dan dari "Abdullah bin Mas'uud, ia berkata: Sungguh 33 bi lol. DANA, Sa « KY AR AK
kami tahu bahwa tidak akan meninggalkan jama'ah melainkan orang
munafiq, yang diketahui jelas nifaqnya. Dan sesungguhnya (tidak akan
meninggalkan jama'ah) sekalipun seseorang yang dibawa dengan 1351. Dan dari Abu Sa'ied, ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
dipapah antara dua orang, sehingga ia diletakkan di shaf. (HR da: ”Shalat dengan berjama'ah sama dengan dua puluh lima shalat.
Jama'ah, kecuali Bukhari dan Tirmidzie).
Lalu apabila ia kerjakan shalat (jama'ah) itu dalam safar (bepergian)
1), kemudian ia sempurnakan ruku'nya dan sujudnya, (maka) dapat
mencapai lima puluh shalat.” (HR Abu Daud).

Agate
(anta KaV #5000 Tg) PF SAYA Penjelasan:
Jen Perkataan ”Seberat-berat shalat atas orang-orang munafiq- ...
dst” itu, Syarih berkata: Hadits itu dijadikan dalil oleh golongan yang
E MAA BAB AM 1- ApAN A JA ge ING.
radang Org 9 gaad Li 1s =
SadaAI berpendapat ”wajibnya shalat jama'ah”. Seandainya shalat jama'ah itu

— pe — 1) Lihat Nailul Authar Juz 3:147.

712 713
sunnat, niscaya orang yang meninggalkannya tidak perlu diancam
dengan dibakar rumahnya. Dan kalau seandainya wajib kifayah, tentu $ , PERRE LI Ng
PN GRUP
LAYAN PN LN prola
A AN WAL ea - Kasi.
.
cukup dilakukan Rasulullah dengan beberapa orang saja. nA
Perkataan ”Bahwa seorang buta berkata: Ya Rasulullah, tidak
ada seorang pun yang menuntun aku ke masjid ... dst.” itu, Syarih 1352. Dari Nabi saw., ia bersabda: ”Apabila seorang sakit atau
berkata: Dua hadits tsb. (No. 1346 & 1347) dijadikan dalil oleh orang bepergian, maka Allah tetap menetapkan (pahala) baginya, sama
yang berpendapat bahwa shalat jama'ah itu wajib 'ain dengan (pahala)-nya pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang
muqiem yang' sehat.” (HR Ahmad, Bukhari dan Abu Daud).
Jumhur menyanggah pendapat itu, (dengan alasan) bahwa orang
yang buta itu telah bertanya kepada Nabi saw., adakah baginya
rukhshah (keringanan) untuk shalat di rumahnya, tetapi ia mendapat
fadli-lahnya jama'ah karena sebab udzurnya, lalu dijawab tidak. Ini »129 ILLAR
a r
AB 3 2
Sage SLIL KD
FA

memperkuat bahwa menghadliri (shalat) jama'ah, bisa gugur karena aD Jë Jess Daaa- OY
udzur, menurut ijma” kaum muslimin. Dan di antara udzurnya ialah = P7
AL ega LBP er GG di
buta, apabila ia tidak mendapatkan seorang penuntun. Sebagaimana di
dalam hadits “Utbah bin Malik.
Jend TbFera wol apa
JI Al Yg MAN NAME NO YAI Lor
Perkataan ”Shalat jama'ah melebihi shalat sendirian dengan dua
Y cap jawa je Ato Uas |
puluh tujuh derajat” itu, Syarih berkata: Dua hadits ini (No. 1349 &
1350) dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa shalat TA $ 3 2? <> 2/409 24)
jama'ah itu tidak wajib. Karena sighat (bentuk kata) "afdla?” itu Sa soap
wan IIN Fio
eba Aka
É Ka MA
yah
menunjukkan adanya kesamaan dalam prinsip keutamaan.
Selanjutnya Syarih berkata: Pendapat yang moderat dan lebih 1353. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw.
mendekati kebenaran ialah, bahwa berjama'ah itu termasuk “sunnat bersabda: "Barangsiapa berwudlu, lalu membaguskan wudlu'nya,
muakkad”, yang tidak boleh diabaikan selama memungkinkan, kecuali kemudian pergi (berjama'ah), lalu ia menjumpai orang-orang telah
orang yang Sangat berhalangan. Adapun pendapat yang mengatakan selesai shalat, maka Allah 'azza wa jalla tetap memberikan kepadanya
bahwa jama'ah sebagai wajib a'in, atau fardlu kifa-yah, ataupun seperti pahala orang yang mengerjakan shalat itu serta menghadliri
sebagai sahnya syarat shalat, itu adalah tidak benar. Oleh karena itu, (jama'ah). Hal itu, tidak mengurangi sedikit pun dari pahala mereka.”
Mushannif menuturkan sesudah menampilkan hadits Abu Hurairah (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
tsb. dengan kata-katanya sbb.:
Hadits ini menyanggah pendapat yang mengatakan: bahwa shalat Penjelasan:
munfarid (sendirian) tanpa udzur itu batal, dan menjadikan jama'ah Aku (Faishal bin Abdul Aziz Aal-Mubaarak) berkata: Shalat
sebagai syarat (sahnya shalat), sebab .perbedaan keutamaan antara jama'ah itu betul sunnat. Tapi orang yang suka meninggalkannya
keduanya (jama'ah dan munfarid) itu menentukan sahnya shalat. Dan adalah sesat, dan meninggalkan sunnah Nabinya, serta mengikuti
membawa nash tsb. untuk munfarid karena udzur, itu tidak benar. jalannya orang-orang muna-fig. Sudah banyak beberapa kejadian yang
Sebab hadits-hadits itu telah menunjukkan bahwa pahalanya munfarid merusak karena anggapan seperti ini yang sangat menyedihkan Islam.
itu tidak berkurang kalau dikerjakannya tanpa udzur. Oleh karena itu, Misalnya, apabila dikatakan kepadanya, shalatlah dengan berjama'ah.
Abu Musa meriwayatkan: Lalu ia menjawab: Ah, hukumnya kan hanya sunnat saja! Kalau aku
suka, aku akan pergi berjama'ah, dan kalau aku tidak suka, aku akan

Wal
LI
BAN
KM MACAI
YAN
PA Mah
AO
Deng shalat di rumah. Menurut dia, shalat jama'ah itu dianggap ringan saja,
dan satu hal yang berat baginya. Kemudian ia akan meremehkan soal
waktu, sehingga tidak akan mengerjakan shalat, melainkan pada akhir

774
TIS
waktu. Akhirnya ia akan meninggalkan shalat, karena telah sudah jelas nifagnya. Dan sungguh sampai pernah terjadi, seseorang
lewat
waktunya, dan memperolok-olok orang yang melakukannya yang dibawa dengan dipapah antara dua orang laki-laki sehingga ia
. Sebagai-
mana yang dipambarkan oleh firman Allah: diletakkan di shaf.” (untuk mengikuti jama'ah, pent.).
I DU obres ~N 3, E Sabda Nabi saw. "Shalat jama'ah itu sama dengan dua puluh lima
io Grr s 5563
Shalat, dan apabila dikerjakan dalam safar, lak; ia sempurrakan ruku"
nya dan sujudnya, maka dapat mencapai lima puluh shalat” itu, Syarih
LI oger? yo DL
(eps) SI bia Ngan Sg berkata: Perkataan ” Apabila ia kerjakan dalam safar” ini, pengertian-
nya lebih umum daripada sekedar disebut munfarid atau berjama'ah.
| Artinya: ” Kemudian akibatnya mereka biasa berb Hadits ini menunjukkan keutamaan sahabat jama'ah dalam safar,
uat Jahat, karena
mendustakan ayat-ayat Allah, dan mereka memperolok- dengan menyempurnakan ruku' dan sujudnya. Dan (nilainya) akan
olok terhadap ayat-ayat Allah”. (S. Ar-Ruum 10). sama dengan lima puluh shalat.
Dan firman-Nya pula dalam surah yang lain: Selanjutnya Syarih berkata: Hikmah dikhususkannya shalat
jama'ah dalam safar dengan keistimewaan ini, karena pada umumnya
orang yang dalam safar itu mengalami kesulitan. Karena itu, musafir
1b Ibr 26 PIEZA $07, ero 2IL yang dapat mengerjakan shalat jama'ah tsb., padahal ia dalam
e
PANA NASI IGTE
An a Sa KKG kesulitan, maka dilipatkan pahalanya sebanyak itu. Di samping itu,
Ti PLT erl orbe KAM Lan suasana safar pada umumnya diliputi ketakutan dan keprihatinan.
AS 6 B IS KES SS Maka melaksanakan shalat jama'ah dalam keadaan yang seperti itu,
Pos s o 570 LI ak 559 3 op adalah satu hal yang tidak mungkin dikerjakan melainkan oleh orang
(Tem 01 a) Eas oy peli ia, > Ng yang benar-benar tagwa. Selesai, dengan ringkas.

Artinya: ”Maka datang sesudah mereka, satu turunan yang me-


nyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu. Oleh karena
itu, mereka akan menemui kesesatan. Kecuali orang-orang yang 2. BAB HADLIRNYA PEREMPUAN DI MASJID,
bertaubat, beriman, dan beramal shaleh. Maka mereka. ini DAN KEUTAMAAN SHALAT MEREKA DI RUMAH
akan
masuk surga dan tidak dianiaya sedikit jua pun.” (S. Maryam
59,
60).
Di dalam shahih Muslim, dari Ibnu Mas'uud r.a., ia berkata:
”Siapa yang ingin bakal ketemu Allah nanti dengan selamat, maka
hendaklah ia memelihara shalat yang lima waktu, ketika ada panggilan Ia 34121
"f
pn 9
r
Wan) Z, SI?
Shalat. Karena sesungguhnya Allah telah mensyari'atkan bagi Nabi-mu 3 Wo pa
saw., beberapa perjalanan sebagai pimpinan. Dan shalat itu termasuk
| $
pa)| I,
o
33
AS el -
|
perjalanan pimpinan itu. Oleh karena itu, kalau kamu mengerjakan
shalat di rumah, sebagaimana orang yang biasa meninggalkan jama'ah — Apar
YES Mata) —
ini di rumahnya, berarti kamu telah meninggalkan sunnah Nabi-mu
.
Dan jika kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu, berarti kamu 1354. Dari Ibnu “Umar, dari Nabi saw., ia bersabda: "Jika isteri-
telah sesat. Dan sesungguhnya kami tahu, bahwa tidak akan mening- isteri kamu minta idzin untuk pergi ke masjid pada waktu malam,
galkan shalat jama'ah, melainkan orang muna-fig, yang diketahui maka idzinkanlah mereka itu”. (HR Jama'ah, kecuali Ibnu Majah).

716
777
SEN a BA
> Ai N anea Kombat Gel Lat Ig IAR iyw PENG AK 3 Ch, KP a

“33 La gA.
Pilobs, KAa doms1
2
Cap Gu. IaAPeteTase

1355. Dan dalam satu lafazh, dikatakan: "Jang


anlah kamu 1358.a. Dan dari Ummu Salamah, bahwa Rasulullah saw. ber-
menghalang-halangi perempuan-perempuan
pergi ke masjid-masjid, sabda: "Sebaik-baik masjid kaum wanita, adalah tengah-tengah rumah
tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik
bagi mereka”. (HR mereka.” (HR Ahmad).
Ahmad dan Abu Daud).

a SA, IL ALKAA opl LOL NN LIL


TA Pa hg GA A TAK B gh Irr Jaa sk aneeka ws ngana
diad Ss Oa EN TEANA,
ARAA GA Naga ek
nadi 9 SPOLL "AME KOL La el
AB | NG Pe) 9977
aa AAN AN BEA WAT2,
en aPEKAN PESAKA
b N SAN s 5 PLL, g 2
- s Lah gank

Sab holo —
Wiki
1356.
Dan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. telah bersab
da:
“Janganlah kamu melarang perempuan- perempuan ke masjid-masjid
1358.b. Dan dari Yahya bin Sa'ied, dari 'Amrah, dari "Aisyah, ia
Allah, dan hendaklah mereka keluar tanpa wangi-
wangian.” (HR berkata: “Kalau seandainya Rasulullah saw. melihat perempuan seper-
Ahmad dan Abu Daud).
ti yang saya lihat, pasti ia akan melarang mereka (pergi) ke masjid,
sebagaimana Bani Israil melarang perempuan-perempuan mereka.
4 Aku berkata kepada 'Amrah: Betulkan Bani Israil melarang perempu-
KAN kara
AG

pen AP
GZA Í an-perempuan mereka? Ia menjawab: Betul.” (HR Ahmad, Bukhari
YANJégé; wo DS dan Muslim).

E RAAS HAHA Penjelasan:


Sabda Nabi saw. “Apabila isteri-isteri kamu minta idzin untuk
— GUD
$
Aoa — pergi ke masjid pada waktu malam . . dst.” itu, Syarih berkata:
Disebutnya ”waktu malam” secara khusus itu, karena waktu malam
itu penuh kegelapan. Jadi dipandang dari satu segi, bahwa shalat
1357. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah
saw. mereka di rumahnya itu adalah lebih selamat dari fitnah.
bersabda: "Siapa saja perempuan yang memakai wangi-wangia
n, maka Sabda Nabi saw. "Dan hendaklah mereka keluar tanpa wangi-
jangan sekali-kali menghadliri shalat 'isya yang akhir
1) bersama wangian” itu, Syarih berkata: Karena wangi-wangian itu, salah satu
kami.” (HR Muslim, Abu Daud dan Nasai),
sarana yang dapat mengundang syahwat. Seperti halnya pakaian yang
bagus, dandanan (berhias) yang merangsang dan perhiasan yang
1) Karena shalat maghrib itu, kadang-kadang disebut
shalat "isya yang awwal. menarik.

778 779
orang, adalah lebih bertambah (pahalanya) daripada shalat bersama
3. BAB:KEUTAMAAN MASJID YANG JAUH DAN JUMLAH satu orang. Mana yang lebih banyak, itulah yang lebih disukai Allah
PARA JAMA'AHNYA
Ta'ala.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

YANAGA Ng IIN ME NA Penjelasan:


A, eP
olr nga Ai LapAWJ gengJO Jasa = WON Syarih. berkata: Hadits tsb. menjelaskan, bahwa orang yang
4 114 rumahnya lebih jauh dari masjid itu, pahalanya adalah lebih besar
PELIK IA 44 KAT
poba ue gak PLAE GE daripada orang yang rumahnya dekat masjid.
$ Sabda Nabi saw. ”Mana yang lebih banyak, itulah yang lebih
disukai Allah Ta'ala” itu, menunjukkan bahwa jama'ah yang (pengi-
1359. Dari Abu Musa, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
kutnya) banyak adalah lebih utama daripada jama'ah yang (pengikut-
”Sesungguhnya seseorang yang lebih banyak dapat pahala dalam shalat,
nya) sedikit.
adalah orang yang lebih jauh perginya ke tempat itu”. (HR Muslim).

4. BAB:BERJALAN MENUJU MASJID DENGAN TENANG


Pa ANU KA LING ANGGA 24
rng KAA JaAWUgn ip Ae NT
pu IP TATA LAUT Jd AN
apv NU bella ; Wawa ada I6 (et IP
rata IDL Ye"
PAE ALAN Ula IG Ws. GATI
ber-
1360. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw.

GANGA a IE AA
yang lebih jauh, kemudia n yang lebih jauh (lagi) dari
sabda: "Orang
Abu Daud
masjid, itulah yang lebih besar pahalanya.” (HR Ahmad,
dan Ibnu Majah).
NIN NA A AB A 1 IIA
4 gi MENU WAWI YA

AG Pete Id RP, IP al AL IO NA 1362. Dari Abu Qatadah, ia berkata: Ketika kami shalat bersa-
Manga A PNG WE AYAMIAI Su loe
PLP
Pa 1 ma Nabi saw., tiba-tiba ia mendengar hiruk-pikuk orang-orang (yang
IP L datang). Lalu ketika Nabi selesai shalat, ia bertanya: Ada apa kalian
A DELI L ILIS SI $i AA
tadi? Mereka menjawab: Kami tergesa-gesa (untuk) mengikuti shalat.
PJ
BAN
y ug DJH»
Ula

a yg
»

ar pa Sas too
[4 -

Nabi bersabda: "Jangan kamu berbuat begitu! Apabila kamu merida-


LAa NDI. 3 AMIK
Ph Car£ pt SAK Bi NA
7 A tangi shalat, hendaklah kamu harus tenang! Apa yang kamu jumpai
|
(dari shalatnya imam), maka shalatlah kamu (seperti itu): dan apa
h] J
PIUSA
AEE
yang kamu ketinggalan, sempurnakanlah”. (HR Ahmad, Bukhari dan
t f Muslim).
PU AP oys —
JWL
llah saw. ber- BA MAIN Lag LAI PT
1361. Dan dari Ubay bin Ka'b, ia berkata: Rasulu
TN yes WU
Al
sabda: "Shalat seseorang bersama satu orang, adala h lebih bertambah a ole
AG Agp
ian, dan shalat nya bersa ma dua
(pahalanya) daripada shalat sendir
781
780
EMAN ING II TM A2 edDA 7
A atimmu”, sedang menurut riwayat Mu'awiyah bin Hisyam, dari
NAK GAN KL KÊN IMA PA
Py Syaibah, menyebutkan dengan lafazh ”fag-dlu”.
ed) AA UAN Pen GRA PI ILGI Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: Wal-hasil riwayat yang terbanyak
WIK SAKYA 372 “gaya menyebutkan dengan memakai lafazh ”fa-atimmu”. Dan sedikit sekali
yang memakai lafazh ”fag-dlu”. Dan akan nampak faedahnya, kalau
kita jadikan lafazh "fa-atimmu” dan lafazh ”fa-gdlu” itu berbeda,
PNS eny— tetapi apabila sumber hadits itu satu (sama), dan yang diperselisihkan
itu satu lafazh saja. Sekalipun masih mungkin perselisihan itu dikem-
1363. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda: balikan kepada satu arti, yang justru lebih utama. Dan memang
” Apabila kamu mendengar iqamat, maka pergilah ke (tempat) shalat begitulah halnya. Karena lafazh "gadla” (fag-dlu), sekalipun sering
itu, dan kamu harus tenang dan khusyu”, jangan tergesa-gesa, apa terpakai untuk arti (mengganti) perbuatan-perbuatan yang tidak ter-
yang kamu jumpai (dari shalatnya imam), maka shalatlah kamu kerjakan, tapi terpakai pula untuk arti ”ada”” (menunaikan). Dan ada
(seperti itu): dan apa yang kamu ketinggalan, sempurnakanlah”. (HR pula dengan arti "faragh” (menyelesaikan), sebagaimana firman
Jama'ah, kecuali Tirmidzie). Allah: "Fa-idza gudliyati shalat, fa-ntasyiruu” (Artinya! Maka apabila
shalat itu telah diselesaikan, maka bertebaranlah kamu ..., S. Jum'ah:
10). Dan masih ada pula dengan arti-arti yang lain.
sS L LAI ANAK” Oleh karena itu, lafazh "fag-dlu” di sini, diartikan dengan
IIEL
“menunaikan” dan "menyelesaikan”, sehingga tidak berbeda ma'na-
nya dengan lafazh ”fa-atimmu”. Dengan demikian, sudah tidak ada
1364. Dan lafazh bagi Imam Nasai dan Ahmad, dalam satu: alasan lagi bagi orang yang berpegang kepada-riwayat yang memakai
riwayat, dikatakan: ”Tunaikanlah”. lafazh "fag-dlu”, untuk menunjukkan bahwa: apa yang dijumpai
bersama imam itu adalah akhir shalatnya, sehingga dianjurkan
kepadanya untuk mengeraskan bacaan pada dua raka'at yang akhir.
(Karerra, dianggap sebagai ganti raka'at yang pertama dan kedua yang
75 tertinggal, yang biasanya bacaannya dikeraskan. Seperti dalam shalat
dahh 1 NW
LAN CLAE
SSL
TAI
IIga EA
AMS
MAA
22,
'isya, pent.)
Selanjutnya Syarih berkata: Dan dalil yang paling tegas, yang
tin JABA ebi ay LA 115 RA AK menunjukkan demikian, itu (yaitu, bahwa ”fag-dlu” dengan arti ”fa-
anaha yas 2 GANGA, IC WAS KAN
atimmu”), adalah bahwa ma'mum masbug diwajibkan bertasyah-
hud pada akhir shalatnya, 'ala kulli hal. Lalu seandainya, apa yang
1365. Dan dalam satu riwayat bagi Muslim, dikatakan: "Apabila dijumpai bersama imam itu sebagai akhir shalatnya, tentu ia tidak
sudah dipanggil untuk shalat, maka janganlah seorang di antara kamu perlu melakukan tasyahhud lagi, pada akhir shalatnya.
itu, lari ke (tempat) shalat itu. Tetapi, hendaklah ia berjalan, dan Syarih berkata: Kedua hadits tersebut (No. 1363 dan 1365)
harus tenang dan khusyu”, lalu shalatiah apa yang kamu jumpai, dan menunjukkan diperintahkannya berjalan menuju shalat, harus dengan
tunaikanlah apa yang kamu ketinggalan”. (HR Muslim). tenang dan khusyu’; dan dimakruhkan tergesa-gesa dan berlari-lari.
Adapun hikmahnya, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Nabi
Penjelasan: saw., dalam riwayat Muslim, dari Abu Hurairah, dengan lafazh:
Syarih berkata: Sabda Nabi "Apa yang kamu ketinggalan, sem-
purnakanlah”. Perkataan ”fa-atimmu” dalam hadits Abu Oatadah itu,
diperselisihkan. Riwayat Jumhur menyebutkan dengan lafazh "fa-

782
1367. Akan tetapi, Ibnu Majah meriwayatkan hadits tersebut,
SMAN sasaka II Sane 151 dari Utsman bin Abul 'Ash.
Artinya: “Karena sesungguhnya salah seorang di antara kamu,
apabila menuju shalat, maka berarti ia sudah dianggap dalam

NAUNrd CRNE IÉ NS-


shalat.”
Ya'ni, ia dikaruniai seperti orang yang dalam shalat. Oleh karena
-
GAK
itu, ia harus berbuat, sebagaimana yang diperbuat oleh orang yang
sedang shalat; dan menjauhi apa yang harus dijauhi oleh orang yang 1368. Dan dari Anas, ia berkata: Adalah Nabi saw. memendek-
sedang shalat. kan shalat dan menyempurnakannya. (HR Ahmad, Bukhari dan
Muslim).
Mushannif berkata: Hadits tersebut, dijadikan alasan oleh orang
yang berpendapat bahwa: Apa yang dijumpai oleh ma'mum yang

NGA KAS at.KAGANNN


masbug, itulah akhir shalatnya. Sedang orang yang berbeda pendapat DA
dengan itu, beralasan dengan lafazh ”fa-atimmu”. (sebagaimana terse-

ai PASANG
but di atas, pent.).

5. BAB IMAM DIPERINTAH MEMPERPENDEK SHALAT 1369. Dan dalam satu riwayat, dikatakan: Aku (Anas) sama
sekali tidak pernah shalat di belakang imam yang lebih pendek shalat-
nya, dan tidak pula yang lebih sempurna, selain Nabi saw. (HR

) OR
Kan KAA AN
ea
g Ahmad, Bukhari dan Muslim).

An WA ega
2.39
ya Pet SA
pala
KA
Hakan AKA KATA LE! KAN Td eri AZ 2 Gr r horr X
haao Juja I Pr 5, ASEAN
gu SAH JIII 4 PEDR TE
bd ATAA EE
dev De Hola, ... senin
PANEN
Pd y
A EAA EARR
y AP. r ya

1366. Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda: ” Apabila Gp 7 A PANG
salah seorang di antara kamu shalat (mengimami) orang banyak,
Sbb bye Mob. “IIS yakalan BA
hendaklah memperpendek (shalatnya). Sebab, sesungguhnya di
kalangan mereka, ada yang lemah, yang sakit, dan yang lanjut usia. 1370. Dan dari Anas, dari Nabi saw., ia bersabda: ”Sesungguh-
Akan tetapi apabila ia shalat sendirian, panjangkanlah (shalatnya) nya nku akan memasuki shalat, dan aku ingin memanjangkannya,
tiba-tiba aku mendengar tangisan anak kecil, lalu aku mempercepat
dengan sesukanya.” (HR Jama'ah, kecuali Ibnu Majah).
shalatku, karena aku mengetahui sangat kasih (iba) si ibu terhadap
tangis anaknya itu.” (HR Jama'ah, kecuali Abu Daud dan Nasai).

anan
igaka AVI
HA DX!) 9 D 2 JAIP
11 lay P y LIK

ika

784
785
1371. Akan tetapi, Abu Daud dan Nasai meriwayatkan dan 6. BAB IMAM MEMANJANGKAN RAKA’AT PERTAMA, DAN
hadits Abu Qatadah. MENUNGGU. ORANG YANG DIRASA AKAN MASUK
MENCAPAI RAKA’AT TERSEBUT
Penjelasan:
Syarih berkata: Perkataan ”Memperpendek shalat dan menyem-
purnakannya” itu, menunjukkan dianjurkan memendekkan shalat,
(tapi) tidak harus sampai kepada batas yang bisa menghilangkan 1372. Dalam persoalan ini, sudah terdahulu dalam hadits No.:
kesempurnaan rukun-rukun shalat serta bacaannya. 911, riwayat Abu Qatadah.
Sesungguhnya orang yang mengikuti cara Nabi saw. dalam perso-
alan memperpendek dan menyempurnakan shalat ini, niscaya ia tidak kanggy KE £
Ter Sea WAN
akan diadukan sebagai orang yang memperpanjang shalat. Ibnu Abi
Syaibah meriwayatkan, bahwa para shahabat Nabi saw., biasa mereka
menyempurnakan dan memperpendek shalat, serta menghilangkan
was-was. Lalu ia menjelaskan sebabnya mereka memperpendek. PER
7
AN AsKan
577936BL AI
ASUS
Syarih berkata: Hadits-hadits dalam bab ini, menunjukkan bahwa
para iman dianjurkan memperpendek shalat, jangan memperpanjang, - barbari deaa oya.REAA NS Kata
dengan sebab-sebab tersebut. Yaitu: karena di antara ma'mum itu ada
yang lemah, sakit, lanjut usia, berkepentingan, dan kegelisahan hati
1373. Dan dari Abu Sa'ied, ia berkata: Sungguh adalah shalat
seorang ibu karena tangisan anaknya. Dan dapat dipersamakan
itu telah diigomati, lalu seseorang pergi ke Bagie', untuk menunaikan
dengan sebab-sebab ini, hal-hal yang serupa.
hajatnya, kemudian berwudlu?”, lalu datang (kembali), sedang Rasulul-
Abu "Umar bin Abdul Bar berkata: Memperpendek shalat bagi lah saw. masih di dalam raka'at pertama, dari sebab memanjangkan-
setiap imam, adalah sunnat, menurut ijma” ulama, selama tidak meng- nya, (HR Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan Nasai).
hilangkan kesempurnaan. Adapun kalau sampai menghilangkan dan
mengurangi kesempurnaan shalat, tidak boleh. Karena Rasulullah
saw. pernah melarang shalat seperti burung gagak mematuk; dan ia
PENA A eN VE
GA G a Ye 25 Z 7
pernah melihat seseorang yang sedang shalat, tapi tidak menyempur-
nakan ruku'nya, lalu ia bersabda:
y f

514” ed r?
La? TN ngih AWYA 33 Ta pr NAWANG

Ji) LI aa
» JPU GG.
MADYA EERI ai
A Kh

Artinya: ”Kembalilah, lalu shalat (lagi), karena sesungguhnya Dee. Pera


engkau belum shalat”.
Dan sabdanya pula: 1374. Dan dari Muhammad bin Juha-dah, dari seorang laki-laki,
dari Abdullah bin Abi Aufa, bahwa Nabi saw (pernah) berdiri dalam

eo saas S alaPKI
a a 22o, 4 Ig
A
2 “44
t] raka'at pertama dari shalat zhuhur, sehingga ia tidak mendengar suara
satu kaki pun. (HR Ahmad dan Abu Daud) 1)

Artinya: ”Allah tidak (mau) melihat kepada orang yang tidak


meluruskan tulang punggungnya, di waktu ruku' dan sujudnya.” 1) Hadits ini majhul, karena ada rowi yang tidak diketahui yaitu kata "rajulan”.

786 787
NS Ny.243
IEEki ANI
Penjelasan:
Syarih berkata: Dalam “hadits Abu Qatadah dan Abu Sa'ied,
imam dianjurkan untuk memanjangkan raka'at pertama, dalam shalat DK Pd Pd
“13En WA Pan
Ten
zhuhur dan lainnya. lasbas Na Set HRLa z
Dan dalam hadits Abu Qatadah, ia berkata: Kami duga, bahwa
Nabi saw. menghendaki yang demikian itu, karena mau memberikan DEPRI BAKA
kesempatan agar mu'mum dapat mencapai raka'at pertama. NEW Nn AK
AA

Ahmad bin Is-haq berkata: Apabila menunggu (menunda) itu


tidak memberatkan ma'mum, maka boleh dilakukan. 1376. Dan dalam satu lafazh, dikatakan: "Sesungguhnya imam
itu, dijadikan supaya diikuti, karena itu apabila ia sudah takbir, maka
takbirlah kamu, dan jangan kamu takbir sehingga ia takbir. Dan
apabila ia sudah ruku', maka ruku'lah kamu, dan janganlah kamu
7. BAB WAJIB MENGIKUTI IMAM DAN DILARANG ruku? sehingga ia ruku’. Dan apabila ia sudah sujud, maka sujudlah
MENDAHULUINYA kamu, dan janganlah kamu sujud sehingga ia sujud.” (HR Ahmad dan
Abu Daud).

ANGIN z
SANG AN 5: Ted Pat A YI, IS An
TAA en KAA
PRET AA AEA 2x12 m SH
NGA)
173
IN
DA SAN PAN Kerak
P
-VY
1 Ra Yi UT xe Z A aaa Iyah A ABE 2/7
2 22 13 R11 gr ana Z Lanud oja SA gatal»
3PG LAN KAN karya,
deni uae Naga
ad eTAN gagh
7 29126 492I 74g 233! KING 11033
a AA NG(13 PN 25.

1377. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. ber-


1375. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: sabda: "Apakah salah seorang di antara kamu tidak takut, apabila ia
“Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk diikuti, karena itu jangan mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menggantikan
kamu menyalahinya. Kemudian apabila ia sudah takbir, maka takbir- kepalanya dengan kepala himar, atau Allah akan menggantikan rupa-
lah kamu; dan apabila ia sudah ruku', maka ruku'lah kamu; dan nya dengan rupa himar.” (HR Jama'ah).
apabila ia sudah berkata ”Sami'allahu liman hamidah” 1), maka kat-
kanlah ”Allahumma Rabba-na laka-hamdu” 2); dan apabila ia sudah
sujud, maka sujudlah kamu, dan apabila ia shalat dengan duduk, maka
shalatlah kamu dengan duduk juga semuanya.” (HR Ahmad, Bukhari
DAS AN
IN GOLS
NA ng ang TESIS NOVA
PER kadaag Na
dan Muslim).
hasan su
1)
2)
Artinya: Allah maha mendengar orang yang memuji kepada-Nya.
Artinya: Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji-pujian.
MA lab) GAN,
788 189
1378. Dan dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: sekeras-keras hukuman. Jumhur berpendapat bahwa orang yang
”Sesungguhnya aku adalah imam kamu, karena itu janganlah kamu berbuat begitu berdosa, akan tetapi shalatnya (tetap) sah. 1). Selesai,
mendahului aku dengan ruku', dan jangan pula dengan sujud; jangan dengan ringkas.
dengan berdiri dan jangan pula dengan duduk, dan jangan pula
dengan salam.” (HR Ahmad dan Muslim). '
8. BAB DUA ORANG SUDAH DIANGGAP JAMA'AH,
SALAH SATUNYA ANAK-ANAK ATAU PEREMPUAN

Ii anra sisER va AE Mean 4 sr na D N

=.leh. aa
JL Y PGA ar
Se
ri Y “ji
PA
ppe A
Gelas sen ks Sadya
PARY KAI TELA LAI
7 P ve,
op KIMA IAA PMI LA
OE an Aaaaa Gada dangAleANI kp
1379. Dan. dari Anas, bahwa Nabi saw. bersabda: ”Sesungguh- 26 1114 Pa
nya imam itu dijadikan supaya diikuti. Karena itu, janganlah kamu
ruku' sehingga ia ruku', dan janganlah kamu mengangkat (kepala) mapan aik ea Kea
sehingga ia mengangkat.” (HR Bukhari).
1380. Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Aku (pernah) bermalam di
Penjelasan:
rumah bibiku, Maimunah. Lalu Nabi saw. bangun shalat malam, lalu
Sabda Nabi saw. "Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk diikuti, aku berdiri shalat bersama dia. Yaitu, aku berdiri di sebelah kirinya,
karena itu jangan kamu menyalahinya ... dst.” itu, Syarih berkata: lalu Nabi saw. menarik kepalaku, dan menempatkan aku di sebelah
Yang dimaksud hashar, yaitu lafazh ”innama” di sini, adalah memba- kanannya.” (HR Jama'ah).
tasi fungsi imam supaya diikuti. Konsekwensinya orang yang mengi-

BENANG AN
kutinya, tidak boleh mendahului orang yang diikuti. Atau dengan kata
lain, bahwa ma'mum tidak boleh sedikit pun mendahului gerakan-
gerakan imam, sebagaimana yang telah diperinci oleh hadits tersebut.
Begitu juga dalam gerakan lain yang dapat dipersamakan dengan hal
itu. Akan tetapi terbatas dalam perbuatan-perbuatan yang zhahir, aa a ya Jeah ngafaASI
PATI
MAY
bukan yang bathin. Yaitu, perbuatan yang tidak bisa dilihat oleh
ma'mum. Misalnya: niyat, bacaan Fatihah dan Surah dalam shalat
siriyyah, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, ma'mum tidak ada iiUs PN
=
halangan menyalahinya.
Perkataan ” Apabila ia sudah takbir, maka takbirlah kamu” itu, 1381. Dan dalam satu lafazh, dikatakan: ”Aku (pernah) shalat
menunjukkan bahwa ma'mum tidak boleh takbir, kecuali sesudah bersama Nabi saw. ;ketika itu aku berumur sepuluh, dan aku berdiri di
selesai takbirnya imam. Begitu juga dalam mas'alah rukw', bangkit sebalah kirinya, lalu Nabi menempatkan aku di sebelah kanannya.
dari ruku' dan sujud. Ibnu 'Abbas berkata: Ketika itu-aku berumur sepuluh ”tahun”. (HR
Perkataan "Apakah salah seorang di antara kamu tidak takut ... Ahmad).
dst.” itu, Syarih berkata: Zhahir hadits tsb, menetapkan haramnya
mengangkat kepala sebelum imam. Karena adanya ancaman akan 1) Menurut pendapat Ibnu Umar, Ahmad dan Ahlu Zhahir: Shalatnya batal, (Lihat
diubah dengan rupa yang lebih jelek, dan ini adalah merupakan Nailul Authar, 3: 160).

790 791
AP Pria IA A,
3 NELAYAR, Ses NING Selanjutnya Syarih berkata: Siapa yang menolak pendapat ini,
at

harus membawa dalil.


IA AWI A 4.”
AH man ke 7 BAr
LANG
Ula aja bals AAAor a 9. BAB MU'MUM BERPISAH DENGAN IMAM KARENA UDZUR

NE TANI al S IP
ai Se
ap MbaÉ
AhTEE SKIT AN
r Pe 1233 2 2y 2 Mbh

1382. Dan dari Abu Sa'ied dan Abu Hurairah, mereka berkata:
Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa bangun di waktu malam, dan 27 A LI, MAK EA

membangunkan keluarganya (isterinya), lalu mereka shalat dua yis IE 9 e 2


raka'at dengan berjama'ah, maka mereka dicatat sebagai orang laki-
laki dan perempuan yang banyak ingat kepada Allah.” (HR Abu
1383. Ada riwayat yang menegaskan, bahwa kelompok pertama,
Daud).
dalam shalat khauf memisahkan dari imam, lalu mereka menyempur-
nakan (shalatnya) sendiri, karena suatu udzur. 1)
Penjelasan:
Perkataan ”Aku (pernah) bermalam di rumah bibiku, Maimunah

SEA DA
. dst.” itu, Syarih berkata: Hadits itu mempunyai beberapa faedah P aga
yang banyak, di antaranya:
1. Seperti yang dijadikan judul dalam bab ini oleh Mushannif, yaitu:
dua orang sudah dianggap jama'ah, sekalipun salah satunya anak- id E AN na .7 MAYA: NGA PALA
AeFe ng AN==ZAga
anak. Jadi orang yang beranggapan bahwa, tidak dihitung ja-
ma'ah kalau hanya diikuti oleh seorang anak saja, tidak ada sg ba YG LA
PA. TA, KA ` M ail
alasannya/dalilnya.
. Shalat sunnat boleh dilakukan dengan berjama'ah.
. Tempat ma'mum di sebelah kanan imam. 1) bigTa Ot
. Boleh berma'mum kepada orang yang tidak berniat untuk
dDN KA SIG,
ana wara

Aga KA AA AKE NAN


menjadi imam. Dan yang terakhir ini, telah dijadikan "judul
bab” oleh Imam Bukharie.
Selesai, dengan ringkas.
Perkataan "Barangsiapa bangun di waktu malam, dan memba-
ngunkan keluarganya (isterinya) .... dst.” itu, Syarih berkata: Hadits EN DARA
PALA JL
sa
I

ini menunjukkan dianjurkannya seseorang membangunkan keluarga-


Da
7 35
una
7
TN
> sg
nya (isterinya), di waktu malam untuk shalat, dan juga menunjukkan
sahnya berjama'ah yang dilakukan oleh seorang laki-laki bersama
aa 5. IAE
Teo
seorang perempuan. Inilah pendapat para Ahli Figh.

1) Harus sejjar dengan imam kecuali kalau ma'mum itu perempuan (Al-Muslimun
no. 106 dan BM 441).
1) Lihat Q.S. An-Nisa”, ayat 102.

792
793
Yen FT) LG ud Hata Mu ak MRI), MAT
KA
ISE ESA
NG Wa YA JaGA
RIL IN Ragi Syg 26 CAN ES aan PA
Ya
LT
TM KAB
lalanjan ggeAMYe
YANI
TOR a Ja
angah). ped Lay LIP
play AP parPENjasahan)
AAL
ANI
OA
ak
gk

ILS — AN Ser,
ng AWAD -c Ka 9

1385. Dan dari Buraidah Al-Aslamie, bahwa Mu'adz bin Jabal


1384. Dan dari Anas bin Malik, ia berkata: Adalah Mu'adz bin (pernah) shalat 'isya bersama rekan-rekannya, lalu dalam shalat itu ia
Jabal (pernah) mengimami gaumnya, lalu masuklah Haram bin membaca ”Igtarabatis-Sa'ah” 1), lalu berdirilah seorang laki-laki
Milhan, dan ia ingin menyirami pohon kormanya. Maka masuklah ia sebelum ia menyelesaikan (shalatnya), lalu ia shalat (sendiri), lalu ia
ke masjid bersama orang banyak. Ketika ia mengetahui Mu'adz pergi. Latu Mu'adz berkata kepadanya dengan keras. Kemudian ia
memanjangkan (shalatnya), lalu ia mendahului shalatnya Mu'adz, dan datang kepada Nabi saw., dan menyampaikan udzurnya, sambil
pergi menuju pohon kormanya (untuk) menyiraminya. Kemudian,
berkata: Sesungguhnya aku biasa mengurus pohon korma, dan khawatir
ketika Mu'adz (telah) menyelesaikan shalatnya, dipertanyakan hal itu (tidak mendapat) air. Lalu Rasulullah saw. bersabda (kepada Mu'adz):
kepadanya. Ia menjawab: Sesungguhnya dia, benar-benar seorang "Shalatlah (dengan membaca) ”Was-Syarasi wa dluha-ha”, dan surah-
munafig, apakah ia mengalahkan shalatnya demi untuk menyirami surah yang serupa dengannya.” (HR Ahmad, dengan sanad yang
pohon kormanya? Ia (Anas) berkata: Lalu Haram datang kepada Nabi shahih).
saw. — sedang Mu'adz ada di sebelahnya -, lalu ia berkata: Ya Nabi-
yullah, sesungguhnya aku berkehendak untuk menyirami pohon
kormaku, lalu aku masuk masjid untuk shalat bersama orang banyak, z AIIN-
Ka
AAY
CORP EIRATT
pg. AN aa A KAMA
maka ketika Mu'adz memanjangkan (shalat), aku mendahului dalam
shalatku, lalu aku pergi menuju pohon kormaku untuk menyiraminya,
lalu Mw'adz menuduh bahwa aku seorang munafig. Lalu Nabi saw. EIRA
A IRNI IKNI para ILERI Naa BGM
menatap kepada Mu'adz, seraya bersabda: "Apakah engkau tukang Ga, NGGE PANG)
fitnah, apakah engkau tukang fitnah, jangan memperpanjang (shalat) AA —
LII AL KEMANA Ily Ea | ROE FN TAMA RAGA :

l Dana aan Bar ANN tuh


bersama mereka. Bacalah ”Sabbihisma Rabbikal a'la” dan ”Was-
syamsi wa dluha-ha”, dan sebagainya”. (HR Ahmad, dengan sanad ó 5 Saat Sunda kadAl ben
yang shaheh).
ag Ega la abg ja
Wid 27 2 8979 g, EL 5 la KM MEN WA 11
SA
s
yak
Pd 5

NERACA
EARATE
AJ r

“ 7 La ha A oni A EPZA
ag
b
o
Pe Z z
LALU
ALI UI In GILA paLK DR SERI 1386. Maka apabila dikatakan: Lalu di dalam kitab shahil
Bukhari dan Muslim, dari hadits Jabir, bahwa laki-laki yang memisah-
; ak
SN Jala NGAEN EA jis kan diri dari Mwadz itu memberi salam, kemudian ia shalat sendirian.
MANA AA SA
ra DG AE NaKg
CL GA
IARAJai 1) S. Al-Qamar.

795
794
Ini menunjukkan bahwa ia tidak melanjutkan shalat, akan tetapi Artinya: ” Lalu ada seorang laki-laki memisahkan diri, lalu salam,
memulai. Dikatakan dalam hadits. Jabir, sesungguhnya Mu'adz kemudian shalat sendirian”.
memulai dengan membaca surah Al-Baqarah. Dengan demikian
Ringkasnya, bahwa hadits Anas (No. 1384) dan hadits Buraidah
(dapat) diketahui bahwa hal itu merupakan dua cerita, yang terjadi
(No. 1385) masih serba muhtamal (mengandung serba mungkin).
pada peristiwa yang berbeda. Bisa jadi dengan satu orang atau dua
sedang hadits Bukhari Muslim (No. 1386) adalah sebagai penjelasan
orang.
bagi kedua hadits tersebut. 1)
Penjelasan:
Syarih berkata: Al-Hafizh Ibnu Hajar, di dalam kitabnya”Fathul-
Bari” menganggap kuat sanad hadits Buraidah tsb., tetapi ia mengata- 10. BAB MUNFARID BERUBAH MENJADI IMAM DALAM
SHALAT SUNNAT
kan: Riwayatnya syadz. 1). Dan jalan komprominya, bahwa peristiwa
itu terjadi berulang kali; atau mentarjih (memilih yang kuat) riwayat
Bukhari Muslim, seandainya tidak mungkin dikompromikan. SA2, 78A I 2977
Syarih berkata: Mushannif telah menjadikan hadits Anas (No. ANA jaga IKANGA NN
1384) dan hadits Buraidah (No. 1385) yang tersebut itu, sebagai dalil KI bed 5
Z3 Esi h Aa, nya NEE
diperbolehkannya ma'mum memisahkan diri dari imam karena udzur,
lalu ia menyempurnakan (shalatnya) sendirian. Hadits itu dengan
riwayat Bukhari Muslim, yang menerangkan bahwa si laki-laki itu, ah Sar“AK 297 ya ac $ IS
salam kemudian memulai shalatnya itu, bisa dikompromikan, dengan yA Pen 1 PANA dsb,
pengertian bahwa peristiwa itu terjadi berulang kali. Dan mungkin OI 191774, ALL TM Nad KAT
IS Aja
A Jasa
KH
untuk dikompromikan, bahwa perkataan laki-laki itu ”Saya memper- en
cepat dalam shalatku”, sebagaimana dalam hadits Anas. Dan begitu
juga perkataan rawi ”Lalu ia shalat dan pergi”, sebagaimana dalam
hadits Buraidah, itu tidak menunjukkan bahwa si laki-laki itu keluar ajak
MES NATENG
dari shalat jama'ah dengan salam dan mendirikan shalat sendirian
serta mempercepat. Sebab semua shalatnya disifati dengan cepat, Mar ai BEN
sebagaimana sisa shalatnya yang lain. Ini diperkuat oleh riwayat Nasai,
dengan redaksi:
1387. Dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw. (pernah) shalat
NGA JA É Aa jaNG a (tarawih), dalam bulan Ramadlan, kemudian aku datang, lalu aku
berdiri di belakangnya, dan seorang laki-laki berdiri, lalu ia berdiri di
Artinya: "Lalu laki-laki itu salam, lalu shalat (sendirian) di tepi
masjid.” 1) Dalam penjelasan ini, ada dua kemungkinan:
Dan oleh riwayat Muslim, dengan redaksi: 1. Dengan jalan tarjih, yaitu: memakai hadits yang lebih kuat. Dalam hal ini,
memakai hadits Bukhari Muslim dengan meninggalkan hadits Anas dan Burai-
PA es
LIJas Pd AAL
2. Dengan dua macam jama' (kompromi): Pertama, bahwa peristiwa itu terjadi
bukan hanya sekali, tapi berulang kali. Yaitu: boleh salam, lalu memulai shalat
1) Satu riwayat yang diriwayatkan oleh rawi kepercayaan, tetapi matan atau sanadnya (sendirian): dan boleh tanpa salam, lalu meneruskan shalat (sendirian). Kedua,
menyalahi riwayat yang lebih kuta. (Ilmu Hadits, Juz II, hlm. 72 oleh Ustadz A. Oadir bahwa si laki-laki itu salam, lale memulki shalat, serta mengerjakannya dengan
Hassan). cepat. (pent.).

796
sampingku, kemudian seorang laki-laki lain datang, sehingga kami
Pe ChAz AH aas Loer
menjadi satu kelompok. Lalu ketika Rasulullah saw. merasa, bahwa
kami di belakangnya, maka ia cepatkan shalatnya, kemudian ia berdiri LE el K AIJaan ol Anik us > YAA
(sesudah salam) lalu masuk rumahnya, lalu ia mengerjakan shalat yang AN
“ag TN DWA 229 SNG r
tidak dikerjakan bersama kami. Kemudian pagi harinya, kami
bertanya: Ya Rasulullah, apakah engkau mengerti kami (di belakang-
Aa PEKAN Dong
mu) tadi malam? Ia menjawab: Benar. Itulah yang menyebabkan apa papa (agan,=> TA ASI GI TAPI
yang aku perbuat. (HR Ahmad dan Muslim). Jan)GE Asuhan jabalusTg
ag 123 LAMA Gara TS mg
DEC? MN 197 4, K O QIL IS ? 3 gt
Iiaakan eGAN Aa a
ANyo A Nas Sab
A gg = WAN
— SNI Na, — 4
! - 18 BIJL IA 977
KUASA!
a paniya JO ea, sg
1389. Dan dari "Aisyah, bahwa Rasulullah saw. (pernah) shalat

E A A ka IN
IL |

kak di kamarnya, sedang dinding (tabir) kamarnya itu rendah, karena itu
orang-orang bisa melihat diri Rasulullah saw., lalu berdirilah beberapa
orang shalat (mengikuti) shalatnya (Nabi). Keesokan harinya, mereka

ng CSIKI EPganKERAS
memperbincangkannya. Kemudian Rasulullah saw. berdiri shalat pada
malam kedua, maka orang-orang pun berdiri shalat (mengikuti)
A K5A shalatnya.” (HR Bukhari).
AS KAa 3d
GrafKAN
Penjelasan:
aa a 5A | Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut, menunjukkan apa yang
NG lol d) Yasa
“9 dijadikan bab oleh Mushannif, yaitu: munfarid boleh berubah menjadi
imam dalam shalat sunnat, demikian pula dalam shalat lainnya.
1388. Dan dari Busr bin Sa'ied, dari Zaid bin Tsabit, bahwa Karena tidak ada yang membedakan.
Rasulullah saw. membuat satu kamar, Busr berkata: Aku mendengar Imam Bukhari dalam kitab Shahehnya, menjadikan dalil hadits
bahwa Zaid berkata: yaitu dari tikar 1) — pada bulan Ramadlan, lalu Nabi "Aisyah ini, atas bolehnya ada dinding atau tabir, antara imam dan
shalat di kamar itu beberapa malam, lalu beberapa orang shahabat ma'mum.
shalat mengikuti shalatnya Nabi itu. Lalu ketika Nabi mengetahui
(keadaan) mereka , Nabi kerjakan (shalat itu) dengan duduk, lalu
(Nabi) keluar kepada mereka, lalu bersabda: "Aku mengerti apa yang
aku lihat dari perbuatanmu itu, karena itu shalatlah, wahai manusia, di 11. BAB IMAM BERUBAH MENJADI MA'MUM
rumah-rumah kami, karena sesungguhnya seutama-utama shalat
adalah shalatnya seseorang di rumahnya, kecuali shalat wajib.”
(HR Bukhari). ? IENE
If » y LK Ma s P
MERASA Peng He NA:
A 574 (16 34 en t cin In 33 ne
1) Kamar itu berbentuk tabir dari tikar. (Pent.) paIjenBUANA Aa 2 Had

798 799
KAGAN EN NG
7 A II gY A , At A “3 < nya "hendaklah engkau tetap di tempatmu”, lalu Abu Bakar meng-
angkat kedua tangannya, seraya memuji Allah atas apa yang diperin-
tahkan oleh Rasulullah saw. kepadanya tentang urusan itu, kemudian
KA SLLLS SOLLIE Abu Bakar mundur sehingga sejajar di dalam shaf, dan Nabi saw.
D S O ea AN Goa a) (pun) maju, lalu Shalat. Setelah ia salam, lalu bertanya: Ya Abu
Bakar, apa sebab engkau tidak tetap (dalam tempatmu), ketika aku

Pa aa.
LAN AK AM
RAI HA 7 “1 2 CT
menyuruh engkau? Lalu Abu Bakar menjawab: Tidak pantas bagi
anak Abu Ouha-fah shalat di hadapan Rasulullah saw. Lalu Rasulullah
ne Aan CENA JA A saw. bersabda: Mengapa aku lihat kamu banyak bertepuk? Padahal
ap AN barangsiapa mau mengingatkan sesuatu dalam shalat, hendaklah
bertasbih. Karena jika diucapkan tasbih, maka dia akan menoleh.
AWAN Spin
Tenar,Iya Keig,
Ana
DJL op Sedang bertepuk itu hanya bagi perempuan.” (HR Ahmad, Bukhari
dan Muslim).
4 A P < 1nge
Dam Fi2
D
$ .
PUH pan
KeAR Pr Late AN
ONG Kes pg!"
JE T a Sa (Sa
17 PA A
Yaa WAN
GAN pegang
baa
a.Jagi
Pp!!!
KAI4 411 7 3 Ng PA

winananaetTA Maa
gak
LAA bal yr.
Ba 2 Kf

:g
5

KG a AY BM

£ 3
27

prorr
Tah a
3 AY
wiI
n IIKAS KN, 36,
PS Na NN PER ASYyang LEK AJasa

KG
MINA A, 217 AM Ma KAI LL ING A S6
Can, ANANG Tana SNa
32. zan

1391. Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad, Abu Daud dan
Nasai, ia (Sahl) berkata: Pernah (terjadi) peperangan antar Bani 'Amr
1390. Dari Sahl bin Sa'ad, bahwa Rasulullah saw. pergi ke Bani bin "Auf, lalu (berita) itu sampai kepada Nabi saw., kemudian ia
"Amr bin 'Auf untuk mendamaikan antara mereka, lalu datanglah mendatangi mereka sesudah zhuhur untuk mendamaikan antar
waktu shalat, kemudian muadzdzin datang kepada Abu Bakar, lalu mereka, dan ia bersabda: Ya Bilal, apabila datang waktu shalat, dan
bertanya: Apakah engkau mau shalat bersama orang banyak, maka aku belum datang, maka suruhlah Abu Bakar mengimami orang-
sekarang akan diigomati? Abu Bakar menjawab: Ya. Sahl berkata: orang. Ia (Sahl) berkata: Maka ketika shalat 'ashar tiba, Bilal meng-
Lalu Abu Bakar shalat. Kemudian Rasulullah saw. datang, padahal iqomati shalat itu, kemudian ia mempersilahkan Abu Bakar, lalu ia
orang banyak sedang dalam shalat, lalu Nabi menyibah shaf, sehingga maju. Kemudian Sahl menuturkan hadits tersebut selanjutnya.
berdiri dalam shaf (pertama). Lalu orang banyak bertepuk, sedang
Abu Bakar tidak menoleh di dalam shalat. Setelah orang-orang
banyak yang bertepuk, maka (Abu Bakar) menoleh, lalu ia melihat
Rasulullah saw., kemudian Rasulullah saw. memberi isyarat kepada-
Ae EN Sp "AL
LAB NN
800 801
A KA KAN
ta Tana Aa TA,
1 ya #2 32 1394. Dan bagi Imam Muslim, dikatakan: Dan Nabi saw.
(pemah) shalat bersama orang banyak, sedang Abu Bakar memperde-
ngarkan takbir kepada mereka.
N PE A A DHA 933 rE” 3 s/y 4

Ss Yan CA EaHa CA
LA
Penjelasan:

aa
37 KILI
San
Pa AN AA)
A Syarih berkata: Perkataan ”Lalu Abu Bakar shalat” itu, maksud-
nya: masuk dalam shalat. Dalam satu lafazh bagi Imam Bukhari
dikatakan: PZA
AN rs AS
Aa Ka NS “A pes3 Í y gZ
4 KH

Sa DPI PL NDA” 57? aan Abu Bakar maju, lalu bertakbir)


Jana Ng Ga. segan
Ame Dan dalam satu riwayat dikatakan:

denga ALAN zéiDWA


PRA) Á gi
si Gis
sena
L34
1392. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. sakit, lalu ia (Lalu Abu Bakar memulai shalat).
bersabda: ”Suruhlah Abu Bakar mengimami orang-orang”, Lalu Abu Dengan ini terjawablah alasan mengapa Abu Bakar meneruskan
Bakar (pun) keluar shalat, kemudian Nabi saw. merasa dirinya agak shalatnya, ketika sakitnya Nabi saw. yang membawa wafatnya, dan
ringan. Lalu ia keluar dengan dipapah oleh dua orang. Kemudian Abu tidak mau meneruskan sebagai imam dalam kejadian yang serupa.
Bakar berkehendak mau mundur, lalu Nabi saw. memberi isyarat Karena di sana (ya'ni dalam hadits No. 1392) sebagian besar pekerjaan
kepadanya "Tetaplah engkau di tempatmu”. Kemudian dua orang shalat itu sudah berlangsung, jadi lebih baik diteruskan. Sedang di sini,
datang memapahnya, sehingga ia duduk di samping kiri Abu Bakar, (ya'ni dalam hadits No. 1390), pekerjaan shalat itu baru berlangsung
dan Abu Bakar shalat sambil berdiri, sedang Rasulullah saw. shalat sedikit, maka tidak diteruskan.
sambil duduk. Abu Bakar mengikuti shalat Rasulullah saw., sedang Syarih berkata: Hadits itu menunjukkan seperti judul bab yang
orang-orang (mengikuti) shalatnya Abu Bakar. (HR Ahmad, Bukhari dimuat oleh Mushannif, yaitu imam boleh berubah menjadi ma'mum,
dan Muslim). apabila ia diperintahkan untuk menggantikannya, lalu yang diganti-
kannya kemudian datang.
Ibnu Abdil Barr menganggap bahwa hal yang demikian itu adalah
LIT 242772753 Wa 2299 satu khushushiyyah bagi Nabi saw. saja. Ia juga beranggapan bahwa
SEA NUR CA K3 YA NA secara ijma”, hal yang demikian itu tidak boleh untuk selain Nabi saw.
Tetapi pendapat (anggapan) ini dibantah, sebab perbedaan pendapat
1393. Dan bagi Imam Bukhari dalam satu riwayat, dikatakan: itu tetap ada.
Kemudian ia (Nabi saw.) keluar dalam shalat zhuhur dengan dipapah
Hadits ini mempunyai beberapa faedah, sebagaimana yang
oleh dua orang.
dinyatakan oleh Mushannif, di antaranya:
1. Bahwa berjalan dari satu shaf ke shaf berikutnya tidak membatal-
kan shalat.

.
Naeaan IA KadangAt
pa 2RIII 232, Ka wI
ri y
ser 2
2. Bahwa mengucapkan ”Al-hamdulillah” (memuji Allah) karena
terjadi sesuatu peristiwa; dan mengingatkan dengan tasbih (meng-

802 803
ucapkan ”subhanallah”), kedua-duanya boleh dikerjakan dalam Ahmad dan Abu Daud, sedang Tirmidzie meriwayatkan yang sema'na
shalat. dengan hadits itu).
3. Bahwa menggantikan imam di dalam shalat karena sesuatu udzur,
dibolehkan, menurut riwayat pertama (ya'ni hadits No. 1390).
karena kepayahan Nabi (dalam hadits 1392) kejadiannya dengan MN BII YA Hun ya
Rp
dua imam.
P ET AAN SPAN A gê NA
Syarih berkata: Di antara faedah-faedah hadits tersebut, adalah: (724
BIBI LK
1. Dibolehkan seseorang berlaku sebagai imam dalam sebagian sha-
latnya, sedang pada sebagian lain ia sebagai ma'mum.
Pi
aa | r

2. Dibolehkan angkat tangan dalam shalat di waktu berdo'a dan


memuji Allah. 1396. Dan dalam satu riwayat bagi Ahmad, dikatakan: Rasulul-
3. Dibolehkan menoleh (dalam shalat) karena sesuatu kepentingan lah saw. sudah selesai shalat zhuhur bersama para shahabatnya, lalu
yang serius. seorang laki-laki masuk (masjid) ...., kemudian (Ahmad) menutur-
4. Dibolehkan mengajak bicara orang yang sedang shalat dengan kan hasits itu seterusnya.
isyarat.
5. Dibolehkan memuji dan bersyukur karena diberi kedudukan da- Penjelasan:
lam urusan agama. (Misalnya, sebagai imam dalam shalat; pent.). Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan dianjurkannya menger-
6. Dibolehkannya orang yang lebih rendah kedudukannya menjadi jakan shalat bersama orang yang akan shalat sendirian, sekalipun
imam bagi orang yang lebih tinggi. orang yang akan mengerjakan bersamanya itu, sudah shalat ber-
7. Dibolehkan melakukan pekerjaan-pekerjaan ringan di dalam jama'ah.
shalat. Syarih berkata: Hadits ini, termasuk takhshish bagi hadits yang
orgy 070. Pep
12. BAB ORANG YANG SHALAT DI MASJID DENGAN
berbunyi: wésn ga EI Wo sls Y Artinya: Tidak
JAMA'AH SESUDAH IMAM RAWATIB
(boleh) satu shalat diulangi dua kali, dalam satu hari.

1-9 ot EAA 2 ghor


Jamalo -No
JTA CEA
deig-
&
13. BAB MA'MUM MASBUQ, DAN BILAKAH DIANGGAP
PAN IA MENDAPAT SATU RAKA’AT
Ie ntah PA IAI, ILA 13 ”%
BIL 3 IL LLI
PANARI EION ANAA EE NN
ena nd nan akor
7 KA AIA
Je MS Ae WW
k Pot 9 yh Ka 2 GION pa NAN
era gi Panai
Peta, Aa rada Jaya
ya NGA NANG aI GA ALTA ISIL DI yA

1395. Dari Abu Sa'ied, sesungguhnya ada seorang laki-laki PP arina


masuk masjid — padahal Rasulullah saw. sudah selesai shalat bersama PN AN TA1,5
para shahabatnya — lalu Rasulullah saw. bersabda: "Siapakah (yang
mau) bershadagah kepada orang ini, yaitu shalat bersamanya?” Lalu 1397. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
berdirilah seorang dari gaum itu, kemudian sHalat bersamanya. (HR ”Apabila kalian (mau) mendatangi shalat, sedang kami dalam sujud,

804
805
imam”
maka hendaklah kalian sujud, dan janganlah kalian hitung dia sesuatu Perkataan ”Maka kerjakanlah seperti apa yang dikerjkan
mengik uti imam
(satu raka'at). Dan barangsiapa menjumpai raka'at itu, (berarti) ia itu, menunjukkan dianjurkannya ma'mum masbug
nya, tanpa membe -
telah menjumpai shalat itu.” (HR Abu Daud). pada bagian shalat yang mana saja yang ia jumpai
dakan antara ruku', sujud maupun duduk.

14. BAB MA'MUM MASBUQ MENYELESAIKAN YANG


2S hl RSS MAR b MAN 213 korr AHAN
| Sale sgANG AKI Jaga) Nisa 9 TERTINGGAL SETELAH IMAM SALAM, TANPA TAMB
- NAN
y
ALLRA
os EOAR EA yng LLR
AAR SA, MI y DJI 77 IPGL 1123 o
ana aiaaA ia
ga?
d L NG
SGS ata)AEAN
Z an”
ophi AANE
- 2 SIL
PE
E | SANG: a 64
= 7 AD gangpa

s GRZ 774 3233 aga LN,


= 23 m GAA
1398. Dan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda: ”Ba- con D9: TengAg
foheNas VEEE
rangsiapa mendapati satu raka’at dari shalat itu bersama imam, maka

PER
(berarti) ia telah mendapati shalat itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ian af 57 a AK a Zi
yan AAIR
Pe IP A
II Rg SA PA
SE SLLLSFiA
agaAN
sedNg OO
Ias arle JA Aa ASAG
A
179 hz Z PA T dha a E Wd
Aan $ reog dot Lana MAA NYA
L A #$ - 2 37 ag 420R M2 IL 27 JII 4 2327 2

Aa A3 Dal geo a Pe
NAN JEN A SNG Aan As a PA
7y 2230 K A, ” PA Dg 21 79 BANK
d É SAN LAN TAIL “dl 5 ek 1 A
$
Se?” a 27
1400. Dari Mughirah bin Syu'bah, ia berkata: Aku (pernah)
4 Gie aro ...AG Ea 3 tertinggal (shalat) bersama Rasulullah saw. dalam peperangan Tabuk,
(lalu) ia pergi menunaikan hajat dan menyempurnakan wudlu'nya,
1399. Dan dari 'Alie bin Abi Thalib dan Mu'adz bin Jabal kemudian menuju kepada orang banyak (yang sedang shalat itu),
keduanya berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Apabila salah seorang sedang Abdurrahman (ketika itu) shalah bersama mereka, lalu (Nabi)
di antara kamu mendatangi shalat, sedang imam dalam satu keadaan, shalat bersama orang banyak dalam raka'at yang akhir. Kemudian
maka kerjakanlah seperti apa yang dikerjakan imam.” (HR Tirmidzie) ketika Abdurrahman sudah salam, Rasulullah saw. berdiri menyem-
purnakan shalatnya. Kemudian ketika Nabi (sudah) menyelesaikan
Penjelasan: shalatnya itu, ia menghadap orang banyak sambil bersabda: ”Sungguh
Syarih berkata: Perkataan "Barangsiapa menjumpai raka'at” itu, kalian telah berbuat baik dan berlaku benar.” (Nabi) memuji mereka,
menurut satu pendapat bahwa yang dimaksud "raka'at” di sini adalah karena mereka menunaikan shalat pada waktunya. (HR Ahmad,
”ruku”. Begitu juga perkataan ”raka'at” dalam hadits Abu Hurairah, Bukharie dan Muslim).
yang berbunyi: "Barangsiapa menjumpai satu raka'at dari shalat itu”.
Jadi orang yang menjumpai imam dalam keadaan ruku', berarti ia PA ASLI at EPC o AG 3 1 Say 11
menjumpai raka'at itu. Begitulah pendapat Jumhur. 1) Pera? olaj9 MN
Ale ANbp lasa
A 7 La GG I. PRAL
PAM ICA
1) Persoalan ini lebih lengkap, dapat dilihat dalam "Risalah Fatehah”, oleh A. Hassan Kaery esa NG AWU des
yang diterbitkan Firma ”Al-Muslimun” Bangil.

807
806
DL PPIM ye 9I DI 5978 Lab RP IA 1405. Dan dari Mihjan bin Al-Adra', ia berkata: Aku (pernah)
Mah smg SA “dl H datang kepada Nabi saw. — sedang dia (pada waktu itu) di masjid — lalu
tibalah waktu shalat, kemudian Nabi shalat — sedang aku tidak (ikut)
AM shalat — lalu Nabi bertanya kepadaku: Mengapa engkau tidak shalat?
SG
KA A IRL LAKES IIEL;
Dala, Aku menjawab: Ya Rasulullah, sesungguhnya aku (sudah) shalat di
rumah, kemudian aku datang kepadamu. Nabi bersabda: ”Maka jika
1401. Dan Abu Daud meriwayatkan hadi engkau datang (ke masjid menjumpai jama'ah), hendaklah engkau
ghirah bin Syu'bah) berkata AN riwayat ih. shalat bersama mereka, dan jadikanlah dia itu sebagai (shalat)
Mela aa
Abdurrahman sudah salam, Nabi saw. berdiri lalu sunnat.” (HR Ahmad).
shalat (men kadi a
nakan) raka'at yang ketinggalan, dan ia tidak menambahny
a a
Abu Daud berkata: Abu Sa'ied Al-Khudlrie Ibnu
Zubair a
Ibnu "Umar, mereka semua berkata: "Barangsiapa KIII NG PAKAI
y esLN
RL
ENI -Dydolah
menjumpai BING
raka'at dari shalat itu, maka ia harus sujud sahwi dua
kaliA B Ke
3734 57 11712 21 IL JLI 13
#9 IEL JI)
Penjelasan:
Fedi Naas ea la Jak bag
Syarih berkata
€ : i Perkataan "Ia tidak men ambahnya apa-apa” i ng
Z sa
ANTopan IE Ea
maksudnya tidak sujud sahwi dua kali. Ini sebagai RIIB OM AKAN
WE GANG BIr
dalilorang a : KI
berpendapat bahwa: Tidak ada sujud sahwi bagi
mendapatkan sebagian shalatnya.
ma'mum ka. aan r

isa
Ibnu Ruslan berkata: Ini adalah pendapat kebanyakan , .
AL 1Pa
$ 5
BADREA
ATA
PE
4ILI Aal
nh
Ahli Ilmu. —

1406. Dan dari Sulaiman, maula (bekas hamba) Maimunah, ia


15. BAB ORANG YANG SUDAH SHALA T, KEMUDIAN
MENJUMPAI JAMA'AH, DISUNNATKAN MENGIKUTINYA berkata: Aku datang kepada Ibnu "Umar, (pada waktu itu) ia ada di
serambi dan orang banyak sedang mengerjakan shalat di masjid, lalu
aku bertanya: Mengapa engkau tidak shalat bersama orang banyak? Ia
1402, a 1403 dan 1404:: yang masin g-masing
i iri
diriwayat
Dzar, "Ubadah dan Yazied bin Al-Aswad dari Nabi saw...
k l menjawab: Sesungguhnya aku (pernah) mendengar Rasulullah saw.
telah terdahulu. (Lihat hadits No. 1296 dan 1297). a bersabda: "Janganlah kalian mengerjakan satu shalat dua kali dalam
Bi A satu hari.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

SR EA
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits Mihjan dan hadits-hadits lain yang sebe-
Iyot ga lumnya, yang dibawakan oleh Mushannif itu, menunjukkan dianjur-
$ ni CE WA 13 kannya mengikuti shalat jama'ah, bagi orang yang sudah mengerjakan
MApad —Ladi
217 hd Ra Pad
shalat itu. Akan tetapi hal ini tertentu bagi jama'ah yang diadakan di
masjid. 1)
TA

Take
- Perkataan "Ia ada di serambi” itu, maksudnya: Ia berada di
halaman yang terletak antara masjid dan pasar di Madinah.
a

1) - Termasuk juga, shalat jama'ah yang diadakan di tempat lain.

808
PE
A
ARYA Jang
Perkataan "Janganlah kalian kerjakan satu shalat dua kali dalam Bar apr PE Pe enda l 2174
satu hari” itu, telah dijadikan dalil oleh orang-orang yang berpendapat
o Ir
bahwa, orang yang sudah shalat dengan berjama'ah kemudian
nian AAA
TAK TSPATAN
BEAN:
27 9. 2
menjumpai jama'ah (lagi), maka ia tidak boleh shalat (lagi) bersama
mereka, bagaimana pun keadaannya, karena tujuan mengulangi
(shalat) itu, untuk mendapatkan fadlilah jama'ah, padahal fadlilah itu $ ,
sudah dicapainya. 103) Ta ea sendal ksh) —
Hadits ini juga diriwayatkan dari Ash-Shaidala-nie, Al-Ghazalie
keluar bersama
dan penyusun Al-Mursyid. 1408.. Dan dari Jabir, ia berkata: Kami (pernah)
lalu kami ditimp a hujan, lalu
Pengarang Al-Istidzkar berkata dalam bukunya tersebut: Ahmad Rasulullah saw. dalam satu bepergian,
yang mau, silahk an shalat di
bin Hanbal dan Is-haq bin Rahawaih, telah sepakat bahwa yang Nabi bersabda: ”Siapa di antara kalian
Abu Daud dan Tirmid zie. Dan
dimaksud dengan sabda Nabi saw. “Jangan kalian mengerjakan sate? rumahnya” (HR Ahmad, Muslim,
shalat dua kali dalam satu hari” itu, ialah: seseorang tidak boleh Tirmidzie mengesahkannya).
mengerjakan satu shalat wajib, kemudian setelah ia selesai mengulangi
lagi dengan niat wajib pula. Adapun orang yang mengulanginya
dengan berjama'ah, dan dengan niat sunnat karena mengikuti perintah

ERA igea- NAN


ly Ke
# "3 # P P rp. ez Ar 2356 at 2 Ar `

Nabi, maka hal itu tidak termasuk mengulangi shalat itu dua kali
dalam sehari. Sebab, shalat yang pertama sebagai kewajiban, sedang
yang kedua sebagai satu sunnat. Jadi, dalam hal ini tidak ada s. WOI 52 “1 bela! 3, AL WAIS, SAI OA
pengulangan shalat. Blake AN Jera PA Peni denah
Z AL OI
Se
2» 17977 AAL Ay DRERI LRR
i Aa KE NE N A
Pn, 3 IA Lak 2/ 21 LAM neh
16. BAB MENINGGALKAN JAMA'AH KARENA UDZUR
iaje Kak Oo GoGNI AAA YA JadS
L

EA KANA NG AJA TEAJa


.. AEA ad ng 247 PA MA PANGEN

NAPK PIN SGE 2 DAIR


ae EN TAL 2 23 eA WA LNG Z GI
A 29Abe AN Ga yel AN gan mL NY LV
< 2 2 g 14 o (2 LO 7 MA WA Ng 1409. Dan dari Ibnu 'Abbas, sesungguhnya ia (pemah) menyu-
3 ley 3! NA AN ga AK ruh kepada muadzdzinnya — di hari hujan -, apabila engkau sudah
mengucapkan ”Asy-hadu anna Muhammadar-Rasulullah”, maka ja-

Jag ANN, ah JLN


INA P PP
D . a79 LRR
nganlah engkau mengucapkan ”Hayya ?Alas-shalah”, tetapi ucapkan-
P
TO
lah ”Shallu fie Buyu-tikum” (Shalatlah kalian di rumah kalian!) Ia
berkata: Kemudian seolah-olah orang-orang mengingkari hal itu. Lalu
1407. Dari Ibnu “Umar, dari Nabi saw., sesungguhnya ia pernah Ibnu "Abbas bertanya: Apakah kalian heran terhadap hal ini? Padahal,
menyuruh muadzdzinnya, lalu muadzdzin itu (memanggil) shalat, sungguh orang yang lebih baik dari aku telah melakukan hal itu, yaitu
yaitu: ia memanggil (dengan) ”Shallu fi riha-likum” (Shalatlah kamu Nabi saw. Sesungguhnya ”jum'atan” itu satu 'azimah (ketentuan).
di rumahmu!), di suatu malam yang dingin, malam yang hujan, dan Dan aku tidak suka menyusahkan kamu, karena kamu (akan) berjalan
dalam perjalanan” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). di lumpur dan tanah yang licin. (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim).

810 811
dapi shalatnya, sedang hatinya bebas.” (R. Bukharie, dalam shaheh-

Sera al
A ,
575, a Aa ki
f aga a 7 nya).

Penjelasan:
RER
Syarih berkata: Perkataan "Ja memanggil (dengan): Shalatlah
2 P4
kalian di rumah kalian” itu, di dalam salah satu riwayat Bukhari,
1410. Dan dari Muslim, bahwa Ibnu 'Abbas (pernah) menyuruh dikatakan: Kemudian ia mengatakan pada akhirnya — yaitu sesudah
muadzdzinnya, pada (hari) Jum'ah, di hari hujan seperti ini. adzan — Ala Shallu fie Riha-likun, (Ketahuilah, bahwa kalian boleh
shalat di rumah!). Ini adalah satu penegasan, bahwa perkataan terse-
but diucapkan sesudah adzan.

aura AN
Ibnu Hajar berkata: Tetapi, mungkin untuk dikompromikan.
SEE
á
Ye rp Z 2
Yaitu bahwa maksud anjuran shalat di rumah itu adalah satu rukhshah
bagi orang yang mau menggunakan fukhshah tersebut. Dan ini diper-
L as Yan ol IKYa kuat oleh hadits Jabir.
DLIIL en
WA b 2SAS aaa a
a 17eg ? 97
jaa Syarih berkata: Hadits-hadits yang tersebut itu menunjukkan
adanya keringanan boleh tidak pergi ke (shalat) “jama'ah” dan
1411. Dan dari Ibnu 'Umar, ia berkata: Nabi saw. bersabda: ”"Jum'ah”, ketika waktu hujan, sangat dingin dan angin ribut,
” Apabila salah seorang di antara kalian sedang makan, maka jangan-
lah terburu-buru, sehingga ia sudah menyelesaikan hajatnya, sekalipun —000—
shalat itu sudah diigomati”. (HR Bukharie).

para
MA Pagi Laga NGANG 59 -VAY
A 2 LELI DALA
gya IA

4
atA IAT
d Po |
BIJIL GI OK KI
sa
|| $ 5s
. 39 Indo hey LL 29 alaba;

1412. Dan dari "Aisyah, ia berkata: Aku mendengar Nabi saw.


bersabda: “Tidak - ada satu pun shalat ketika makanan (sudah)
dihidangkan, dan tidak ada satu pun shalat (pula), padahal ia (sedang)
menahan dua kotoran.” (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

ser 249R I2.e Se 2 aape Tati ROA


I Ad
asalam JoALSJan gag NAN
ya, sorak
“ - A Leh x as
>
PA
Sa LING KAN 1r 2
stars
SPLIT SS ga Jo Go

1413. Dan dari Abu Darda’, ia berkata: "Salah satu dari penger-
tian seseorang adalah mendahulukan hajatnya, sehingga ia mengha-
813
812
va
AAA
SAN
Tah 2 1415. Dan dari Abu Mas'uud, yaitu 'Uqbah bin 'Amr, ia berka-
ta: Rasulullah saw bersabda: "Hendaknya yang mengimami satu qaum
adalah yang lebih tahu tentang Al-Qur'an di antara mereka. Lalu jika
BAB-BAB MENGANGKAT IMAM DAN mercka sama dalam bacaannya, maka hendaklah yang lebih tahu
SIFAT PARA IMAM tentang sunnah (Nabi): lalu jika mereka sama (pengetahuannya)
tentang sunnah, maka hendaklah yang lebih dahulu hijrahnya; lalu jika
mereka sama dalam hijrahnya, maka hendaklah yang lebih tua
1. BAB ORANG YANG LEBIH BERHAK MENJADI IMAM umurnya, Dan janganlah sekali kal seseorang mengimami orang (lain)
dalam kekuusnannya, dan janganlah ia duduk di rumahnya (menem-
pati) tempat kehormatannya, kecuali dengan idzinnya.” (HR Ahmad

ASA do JJ psalas LL
2 Sg or dan Muslim)

AN
AA yanicKings Suk,
NO NG MAWI NGKAN GN
SAW Pe

1416. Dan di dalam satu lafazh, dikatakan: “Janganlah sekali-


1414. Dari Abu Sa'jed, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: kali seseorang mengimami orang (lain) di dalam haknya, dan tidak
"Apabila mereka bertiga, maka seorang di antara mereka hendaklah juga dalam kekuasaannya.” (HR Ahmad dan Muslim).
mengimami mereka. Dan yang paling berhak menjadi imam di antara
mereka adalah yang lebih tahu tentang Al-Qur'an?” (HR Ahmad,
Muslim dan Nasai)
z fo leb) S Ina E LV

1417. Dan dalam satu lafazh, dikatakan: Kata “umur” diganti


Jao a Pa 92 21123 272 9 dengan kata “Islam” (HR Ahmad dan Muslim).
- 291 A a

BAN Jan,JU Bagan pa ai D


Pen Le
PM NAN
PA
Zé g 1 yi
ebah ss Kab. Ta pe” A TEA WANAIgama gaes
23 LIA
SEE BK EA KI
pa
uAaa CONSER ITAJa)
2 CILT LILAS G pik A KA
IN
ANAA NGGI NANG Gem Si
MU A 1418. Dan Sa'ied bin Manshur meriwayatkan hadits itu, akan
tetapi ia berkata dalam hadits tersebut “Janganlah sekali-kali sese-
7 :c@ Ila, 3324 Ad orang mengimami orang (lain) di dalam kekuasaannya, kecuali dengan
— ad lo. PEN IN AS 3 Jaig idzinnya, dan jangan duduk di rumahnya (menempati) tempat kehor-
matannya, kecuali dengan idzinnya.”

814
815
KAA AAA AAA AN
1422. Dan dari Malik Al-Huwairits, ia berkata: Aku mendengar
u
r Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa ziarah kepada suatu qaum,
44 5. PLL maka janganlah ia mengimami mereka, dan hendaklah seorang dari
BAG A, ás MAWAN dans merekalah yang mengimami mereka.” (HR Imam yang lima, kecuali
Ibnu Majah).

Ka EAGAR Kebanyakan ahli ilmu berpendapat: Tidak ada halangan orang


PA ni
GL AA3 CAS
yang ziarah (kepada satu qaum) itu menjadi imam, (asal) dengan idzin
1419. Dan dari Malik bin Al-Huwairits, ja berkata: Aku (per- tuan rumah. Karena sabda Nabi dalam hadits Ibnu Mas'uud, menyata-
nah) datang kepada Nabi saw. bersama seorang kawanku, kemudian kan "Kecuali dengan idzinnya”.
ketika kami mau pulang dari rumah Nabi, ia bersabda kepada kami:
” Apabila waktu shalat tiba, maka adzanlah kalian, lalu igamatlah, dan
hendaklah yang lebih tua di antara kalian menjadi imam? (HR
Jama'ah). Ne LS ajaran AG DOA ZIN

ai ARA KAN 44dang LAS,Ay: KusaAAN Bui apa


r
s
F3 pop 2G CR anaAa WÉ
1420. Dan bagi Imam Ahmad dan Muslim, dikatakan: "Dan Sea Jaga a
keduanya (yaitu, Malik dan kawannya) hampir bersamaan tentang ? P3
bacaannya.” Goro KAKI A lyKANbeataj

PAN
27 MI
A AtaSer
174 AAA
1423. Dan w aaa oleh keumuman hadits yang diriwayatkan
dari Ibnu “Umar, yaitu bahwa Nabi saw. bersabda: ”Tiga golongan
akan mendapat siraman kasturi pada hari qiyamat, yaitu: Hamba yang
1421. Dan bagi Abu Daud, dikatakan: ”Dan kami, ketika itu,
memenuhi hak Allah dan hak tuannya; dan seorang laki-laki yang
hampir bersamaan tentang pengetahuannya.” mengimami satu qaum, sedang mereka rela kepadanya; dan seorang
laki-laki yang memanggil shalat lima waktu, pada setiap (hari dan)
malam.” (HR Tirmidzie).
Selia buayaAGM
3237 BEN

279 uu ayat 14 Yr Lag 1 OPAD GR


un) 3 PNS. rx dgs DIY 33JUN LALI
LNG Aga e AWI
A AI MAEN
SARS Am Sy
TAN. NILA A XP a ja PN
gah kasi palps Tg Beng
abaa
AaNG,2)gal Me. la — lg AD
g

934l Ka NGADANG SIL AM ASM


NANA AAS fas da M2 Bg Ika ja

816 817
142A. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda: nya, bahwa tuan rumah yang mempunyai kedudukan dan imam masjid
”Tidak halal bagi seorang laki-laki yang beriman kepada Allah dan adalah lebih berhak menjadi imam daripada yang lain. Syarih berkata:
hari akhir (qiyamat), untuk mengimami suatu qaum, kecuali dengan Zhahirnya, bahwa orang yang berkuasa di situ lebih didahulukan
idzin mereka. Dan janganlah seseorang mengkhususkan do'a untuk daripada yang lain, sekalipun orang lain itu lebih banyak (hafalan)
dirinya sendiri, tidak untuk yang lain, karena jika ia berbuat begitu, tentang Al-Qur'an, lebih banyak pengetahuannya, lebih taqwa dan
berarti ia sungguh berkhianat kepada mereka.” (HR Abu Daud). lebih utama. Jadi seolah-olah, ia sebagai pentakhshish bagi hadits-hadits
yang sebelumnya.
Penjelasan: Perkataan “Barangsiapa ziyarah kepada satu gaum, maka
Syarih berkata: Perkataan ” Apabila mereka bertiga” itu, mafhum janganlah ia mengunami mereka, dan hendaklah seorang laki-laki dari
'adad (bilangan) di sini, tidak terpakai 1), karena beralasan dengan merekalah yang mengimami mereka” itu, Syarih berkata: Hadits itu
hadits Malik bin Al-Huwairits. menunjukkan bahwa orang yang diziyarahi (tuan rumah) adalah lebih
Perkataan "Dan yang paling berhak menjadi imam di antara berhak menjadi imam daripada orang yang berziyarah, sekalipun yang
mereka adalah yang lebih tahu tentang Al-Qur'an” itu, dijadikan berziyarah itu lebih mengerti atau lebih banyak (hafal) Al-Qur'an
alasan oleh orang yang berpendapat bahwa orang yang lebih tahu daripada orang yang diziyarahi. Dan anda tahu dari hadits terdahulu
tentang Al-Our'an, lebih didahulukan menjadi imam daripada orang (No. 1415), bahwa Abu Daud meriwayatkan dalam hadits Abu
yang lebih mengerti tentang hukum figih. Mas'uud dengan tambahan "Kecuali dengan idzinnya”. Dengan
demikian perkataan itu patut dijadikan sebagai tagyid bagi semua
Perkataan “Lalu jika mereka sama dalam bacaannya, maka jumlah yang tersebut di dalam hadits itu.
hendaklah yang lebih tahu tentang sunnah (Nabi)” itu, Syarih berkata:
Hadits ini menunjukkan bahwa kelebihan ilmu diutamaan dari kele-
bihan-kelebihan lain tentang agama. 2. BAB ORANG BUTA, HAMBA DAN BEKAS HAMBA
Perkataan ”Lalu jika mereka sama di dalam sunnah, maka SEBAGAI IMAM
hendaklah yang lebih dahulu hijrahnya” itu, Syarih berkata: Hijrah
yang lebih didahulukan dalam keimaman di sini, tidak terbatas pada
IILI 39y BII ARILO 210165 “kp
“hijrah” di zaman Nabi saja. Bahkan “hijrah” yang tidak akan terpu- = Men OA YA ake AAA
tus sampai hari giyamat, sebagaimana yang dituturkan oleh beberapa
dana ke Al al eta Sya
hadits. Dan begitulah pendapat Jumhur. Ka PESAN it
: abas tol SA Send
Perkataan "Lalu jika mereka sama dalam hijrahnya, maka hen- a Aap D
daklah yang lebih tua usianya” itu, Syarih berkata: Maksudnya, orang
yang lebih tua usianya dalam Islam, lebih diutamakan dijadikan imam. 1425. Dari Anas,
nas, bahwa Nabi saw. . ((pernah) menggantikan
i
Karena yang demikian itu, satu fadlilah yang diberikan kepadanya. kepada Ibnu Ummi Maktum (sebagai imam) dua kali, di Madinah
Dan yang dimaksud dengan perkataan “silman”, yaitu: Islam. Jadi Da O bersama mereka, padahal dia buta. (HR Ahmad dan Abu
orang yang lebih dahulu masuk Islam, lebih diutamakan daripada yang. aud).
Islamnya belakangan.
Perkataan ”Dan janganlah sekali-kali seseorang mengimami orang
(lain) di dalam kekuasaannya” itu, Imam Nawawie berkata: Maksud- MMI NG Sepa 0 LB gA 2 LIMA
ITA
Lo
AN
Jaa Ae ya eU AN
Ng ABG SA ANG gan JW kgElan
4 A 2 I
S Ee Sa
22, 7 Lg 1 3 Z
:
Gpr 3

1) Maksudnya, kalau kurang atau lebih dari tiga orang, tidak harus begitu. L

818 819
AH WA SAI
Gaga Abja ya Gea Jabg
Na “1 af I1 Lhe
RN KlauJa NYA
KARYA Es KAGWa
DIN wng GINAL DII 272 MARAA, 43
aa NG ae,ANA IA 2116 YAN Pn Ki Sara
= Wag 2 PA KPI
a

sA SRIAS QA 27 op

Jadah se KB AI TJ anda ANgann sanga


“ NGA
Nana ea Na253 Aas
AIcg MAKA IL ol —

1428. Dan dari Ibnu Abi Mulaikah, sesungguhnya mereka (per-


1426. Dan dari Mahmud bin Rabi': Bahwa "Utban bin Malik
nah) datang kepada “Aisyah di atas Al-Wadie, (mereka itu adalah)
(pernah) mengimami gaumnya, padahal dia buta, dan sesungguhnya ia
Ibnu Abi Mulaikah, "Ubaid bin "Umair, Al-Miswar bin Makhramah,
berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya (keadaan) gelap dan banjir —
dan beberapa orang lain, lalu Abu 'Amr maula "Aisyah mengimami
padahal aku adalah laki-laki yang lemah penglihatan — karena itu, ya
mereka, dan Abu 'Amr maula’ "Aisyah itu (ketika itu) belum dimerde-
Rasulullah, hendaklah tuan (saja) yang shalat di rumahku, di satu
kakan. (HR Syafi'ie dalam Musnadnya).
tempat yang telah kujadikan sebagai mushalla. Kemudian Rasulullah
saw. mendatangi (rumah)-nya, lalu ia bertanya: Mana tempat yang
engkau inginkan untuk aku shalat? Lalu 'Utban menunjuk satu tempat
di rumahnya, lalu Rasulullah saw. shalat di situ (Bukharie dan Nasai, Penjelasan:
Tha. vayatkan dengan lafazh ini). Syarih berkata: Perkataan ”Ia shalat bersama mereka, padahal ia
buta” itu, menunjukkan bahwa orang buta boleh menjadi imam. Abu
Is-hag Al-Maruzie, dan Al-Ghazalie, menegaskan bahwa keimaman
1177 KASI 132 orang buta adalah lebih utama daripada orang yang melihat, karena ia

asi
a
YG gga
DIN Maa Nag MV
K)

sia
lebih banyak kekhusyu'annya daripada orang yang melihat. Akan tetapi
sebagian Ulama menguatkan bahwa keimaman orang yang melihat
itu lebih utama, karena ia lebih berhati-hati dalam menjaga dari najis.
Berbeda halnya menurut sinyalemen Al-Mawardie dari nashnya
34K UI 1. Bana YA Syafi'ie, bahwa keimaman orang buta dan orang yang melihat itu,
232
sama-sama tidak makruh. Karena masing-masing mempunyai kelebih-
an. Hanya saja, keimaman orang yang melihat itu lebih utama, sebab
BA ar’ KINA
yang lebih banyak dijadikan imam oleh Nabi saw. adalah orang-orang
ag + Kal
nana
awa yang melihat.
Syarih berkata: Hadits "Utban mempunyai beberapa faedah, di
1427. Dan dari Ibnu "Umar, ketika kaum muhajirin pertama
antaranya:
datang, mereka singgah di 'Ashbah, yaitu satu tempat di Quba’,
sebelum Nabi saw datang. Ketika itu, Salim maula (bekas hamba) Abu 1. Orang buta boleh menjadi imam.
Hudzaifah mengimami mereka, dan dia adalah orang yang paling 2. Boleh seseorang menyatakan tentang cacad yang ada dalam diri-
banyak (hafal) Al-Qur'an di antara mereka, sedang "Umar ibnul nya.
Khattab dan Abu Salamah bin Abdul Asad, berada di antara mereka. 3. Boleh tidak pergi ke jama'ah, karena hujan dan gelap.
(HR Bukharie dan Abu Daud). 4, Boleh membuat tempat khusus untuk shalat dalam rumah.

820
a Orang yang ziyarah ke suatu' tempat, boleh menjadi imam di situ, 1430. Dan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
apabila dia itu seorang imam yang besar. da: “Pilihlah imam-imam kamu dari orang-orang baik kamu, karena
Sa Boleh bertabarruk kepada tempat-tempat yang pernah ditempati sesungguhnya mereka itu duta kamu, tentang apa-apa yang antara
shalat oleh Nabi saw. 1) | kamu dengan Tuhan kamu.” (HR Daraguthnie).
7. Hendaknya orang yang lebih tinggi kedudukannya mendatangi
undangan dari orang yang lebih rendah kedudukannya.
8. Dan lain sebagainya.
aa
29 7 ae
Ai baANI JJ Gg A
dat
IPDA ye
YON II ANE A 4ia, uh
Syarih berkata: Peristiwa keimaman Salim dan Abu ‘Amr itu,
dijadikan dali! (alasan) oleh Mushannif untuk menunjukkan bahwa
DG laty gdt 1 Lai SAT PAN
hamba boleh menjadi imam dalam shalat. Va Ine JAYA La AA
a

GA PST AAN,
ALI”, tni“1 Ig 2), Z 2, LE Pd
3. BAB ORANG FASIQ JADI IMAM
£
$
BN
r
=

SS Ji AS Ga
2 L

GOENA agak ani AM pH


SA NANANG
rad
4

7
WANA
AKA A
AN
NA 39 4 AGI AH
GA
3 6 Er &ana
Li
31714 74 HA 1431. Dan dari Makh-hul, dari Abu Hurairah, ia berkata: Ra-
2U aio
| VI 3 ak) pb egak sulullah saw. bersabda: ”Berjihad itu wajib atas kamu bersama setiap
pemimpin, apakah dia pemimpin yang baik atau yang durhaka, dan
1429. Dari Jabir, dari Nabi saw., ia bersabda: "Janganlah sekali- shalat itu wajib atas kamu di belakang setiap muslim, apakah dia itu
kali seorang perempuan mengimami laki-laki; dan jangan seorang orang yang baik atau yang durhaka, sekalipun dia melakukan dosa-
baduwy (mengimami) muha-jir; dan janganlah sekali-kali seorang dosa besar.” (HR Abu Daud, dan Daraguthnie meriwayatkan sema'na
pendurhaka mengimami orang mu'min, kecuali karena paksaan dari dengan itu. Dan ia berkata: Makh-hul tidak bertemu dengan Abu
penguasa yang ditakuti cambukannya atau pedangnya.” (HR Ibnu Hurairah) 1)
Majah).

KAKEITA A NAN 5 : 4
N Getaran
=>

IA tagarAd Ta34NB) zaj

aaa Sala bak Gog)


— Tung
pT 7) PKL K3 4 27 129 x
TAN aa 233 Pi WS
£ DAN MA 1

1) 'Utban dalam hadits itu, hanya mengundang Nabi saw. untuk shalat di rumahnya, 1) Jadi hadits ini mungathi', berarti dioif. Abdul Kariem Al-Bakka' adalah orang
tidak ada di situ persoalan tabarruk. Bahkan "Umar Ibnul Khattab, pernah mela- yang tidak bisa diterima riwayatnya. Dan Al-Baihagie berkata: Hadits-hadits dalam
rangnya. Lihat "Fat-hul Barie” 1:450, dan Risalatus-Syirk, hlm. 95. bab ini, semuanya sangat lemah. Lihat Nailul Authar, 3: 173-174.

822 823
1432. . Dan dari Abdul Kariem Al-Bakka-ie, ia berkata: "Aku
menjumpai sepuluh orang dari shahabat Nabi yang semua itu shalat di
Miang imam-imam yang durhaka.” (HR Bukharie, di dalam Tarikh- Kay KA
"3 NANs
nya

Penjelasan:
KSAnna IGêh ras. Gang
CAK:
Syarih berkata: Telah terjadi ijma” fi'lie dari kalangan shahabat PARA sa,ya: DKs GEE, 4
yang masih hidup, bersama tabi'ien, yang mendekati sebagai ijma'
gaulie: bahwa mereka shalat di bekalang imam yang durhaka. Karena S
JIA
Ng 01
JD’ X7? 172
EET loreaal ondas oBEES
para penguasa pada masa itu, adalah juga sebagai imam shalat yang PR
lima waktu. Jadi orang-orang pada waktu itu, imamnya tidak lain
adalah para penguasa, di setiap daerah yang ada penguasanya. Negara aa £ 534 Iu ato 16 PAPAN
kang AM bag
pada saat itu di bawah dinasti Bani Umayyah, dan keadaan mereka gn Some DL Ta aa
serta para peguasanya.sudah bukan rahasia lagi.
Pa7 BeaAA, MAN
Pn
A AIE
Selanjutnya Syarih berkata: Wal-hasil, pada dasarnya tidak ada
persyaratan (bagi imam itu) harus adil. Dan setiap orang yang sudah
EA A a Deh
sah shalatnya untuk dirinya, sah pula untuk orang lain. 2765 Sa
Ketahuilah, bahwa letak perselisihannya, hanya dalam segi sahnya HE WE NA bWAN
berjama'ah, di belakang seorang imam yang tidak adil. Adapun
tentang kemakruhannya, tidak menjadi perselisihan lagi.
Perkataan “Janganlah sekali-kali seorang perempuan mengimami
1433. Dari 'Amr bin Salamah, ia berkata: Ketika terjadi perang
laki-laki; dan jangan seorang baduwy (mengimami) muha-jir” itu,
Syarih berkata: Maksudnya, bahwa orang Arab Baduwy yang tidak Fathu-Makkah, setiap kelompok cepat-cepat datang kepada gaumnya
berhijrah, tidak boleh mengimami orang yang pernah hijrah. Sebagai- karena ke-Islam-an mereka, dan ayahku cepat-cepat (datang kepada)
mana telah dituturkan terdahulu, bahwa orang yang berhijrah lebih gaumku karena ke-Islam-an mereka. Lalu ketika ia datang, ia berkata:
dahulu itu, lebih diutamakan (menjadi imam) daripada yang berhijrah ”Benar-benar aku datang kepada kamu dari Nabi saw.” Maka
belakangan, lebih-lebih yang tidak berhijrah. bersabdalah Nabi: ”Shalatlah kamu, shalat ini di waktu ini, dan shalat
ini di waktu ini; kemudian apabila (waktu) shalat telah tiba, maka
adzanlah salah seorang di antara kamu, dan hendaklah mengimami
4. BAB ANAK-ANAK MENJADI IMAM kamu yang paling banyak (hafal) Al-Qur'an di antara kamu”. Lalu
mereka melihat-lihat, tetapi tidak ada seorang pun yang lebih banyak
k adla NIP 37 BEK Es LAPIS 373 (hafal) Al-Qur'an kecuali aku, karena aku (pernah) belajar dari para
AA LAGUAA pap -NY (shahabat) yang datang, lalu mereka mengajukan aku untuk menjadi
-” imam mereka, padahal (ketika itu) aku (baru) berumur enam atau

Ka 061
KP AWAN
2474 Pk z get 4 A tujuh tahun, dan aku memakai burdah yang apabila aku sujud terbu-
kalah (pantatku). Lalu berkatalah seorang perempuan dari qaum itu:
Z Mengapakah kalian tidak menutupi dari pandangan kami, pantat imam
D Imam
Imam Bukharie
Bu mempunyai 3 kitab: 1. Shaheh Bukharie. 2. Adabul Mufrad dan
kahan itu? Kemudian mereka membeli (kain), lalu memotong kemeja
3. At-Tarikh. Hadits-hadits Bukharie yang terdapat pada dua kitabnya yang akhir untukku, maka aku tidak pernah gembira karena mendapatkan
ini, sebagian besar lemah.. sesuatu, sehebat kegembiraanku karena mendapatkan kemeja itu.
(HR Bukhari).
824
825
Pe IC YA SIN AG AN 16
a majad PERANANYAA
wi | isAp IA IIP g
ML baa Aa NG pe og = (A)

1434. Dan Nasai meriwayatkan seperti itu, “Amar berkata dalar c> iima Pot =
riwayatrya: "Aku mengimami mereka, padahal aku (ketika itu)
berumur delapan tahun.” 1436.c. Dan dari Ibnu “Abbas, ia berkata: "Janganlah anak-
anak menjadi imam sehingga ia- baligh”. (R. A-Atsram, di dalam
POP kal heh Sunan-nya).

KE El Tatan al Ab SobgilaNING
êsd Penjelasan:
TA koin
ke de Tya Syarih berkata: Perkataan “Lalu mereka mengajukan aku” itu,
menunjukkan bahwa anak kecil boleh menjadi imam. Dasarnya ialah,
1435. Dan Abu Daud meriwayatkan, “Amr berkata dalam keumuman sabda Nabi saw.: Hendaklah mengimami kamu orang yang
riwayat itu: "Padahal aku (ketika itu) berumur tujuh atau delapan lebih banyak (hafal) Al-Qur'an di antara kamu.”
tahun” Ahmad bin Hanbal berkata: Dalam hal ini, tidak sepengetahuan
Dan (juga) Imam Ahmad meriwayatkan, tapi tidak menyebutkan Nabi saw. Dan disanggah, bahwa keimaman anak kecil itu, terjadi
umurnya. pada saat turunnya wahyu, dan tidak adanya tagrier terhadap satah
seorang shahabat itu, berarti keliru. Karena itu, ia beristid-lal dengan
hadits Abu Sa'ied dan Jabir, yang menyatakan:
3: 3, Ya
pan aa AAA 3 Karan
2 AEN Suu 1411 puja,
Ya Ar
Le1
Je PA
A
(Kami melakukan 'azl,

Ia N eú padahal Al-Our'an masih turun). Juga ia beristid-lal, bahwa mereka


yang mengajukan “Amr bin Salamah itu, semuanya adalah shahabat.
Selanjutnya Syarih berkata: Adapun cacad yang terdapat dalam
1436.a. Dan bagi Ahmad dan Abu Daud, dikatakan: ”Lalu aku
hadits itu ialah, adanya "terbuka “aurat dalam shalat”, sedangkan hal
tidak menghadliri tempat jama'ah dari qaum Jarm, melainkan aku
menjadi imam mereka, sampai hari ini.”
itu tidak boleh. Jadi hal itu, termasuk keganjilan (gharib). Padahal,
tegas-tegas riwayat menyatakan: "Bahwa banyak laki-laki yang shalat
dengan mengikat sarungnya. Lalu kepada perempuan dianjurkan
N TeriRAA supaya jangan mengangkat kepala (dari sujud) sebelum kaum laki-laki
uu sent YA Jana NS (7) itu duduk sempurna.” Dan Abu Daud menambah: (Bahwa “Amr terli-
hat nantatnya itu), karena sarungnya pendek.

1436.b. Dan dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: ”Janganlah anak- 5. BAB ORANG MUQIEM BERMA'MUM KEP? DA MUSARIP
anak menjadi imam, sehingga sampai usia dikenai hukum had.” 1)

NISNIG #ora A
(R. Al Atsram, di dalam Sunannya).

1) Ya'ni: Sudah baligh.

826 827
3G AIr G ac ` diperselisihkan. Sehingga Syarih berkata: Dan yang menunjukkan
A5. SARA bolehnya ialah, apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal,

ANGE SG GG
di dalam Musnadnya, dari Ibnu 'Abbas. Sesungguhnya ia (pernah)
ditanya: Bagaimana musafir shalat dua raka'at kalauiamunfarid, dan
empat raka'at kalau ia berma'mum kepada orang yang inugiem? Maka
AMA tas
og, er 27 Pa, jawabnya: Yang demikian itu sudah menurut sunnah. Dan dalam satu
€ Ka aa pasa lafazh, dinyatakan: Yang demikian itu sudah menurut sunnah Abul-
Oasim.
LP APTUKIS A 31 KOMA WAN

1437.a. Dari 'Imraan bin Hushain, ia berkata: Tidak pernah -

Rasulullah saw. bepergian satu kali pun, melainkan ia shalat dua


raka'at, sehingga ia pulang. Dan sesungguhnya ia tinggal di Makkah 6. BAB BOLEHKAH ORANG YANG SHALAT WAJIB
selama delapan belas malam (hari) pada masa penaklukan, ia selalu BERMA'MUM KEPADA ORANG YANG SHALAT SUNNAT?
shalat bersama para shahabatnya dua raka'at, dua raka'at, kecuali
(shalat) maghrib. Kemudian ia bersabda: ”Wahai penduduk Makkah, 1Pak DE

oa gk)
23

NASA ubanKE
KEN
berdirilah, lalu shalatlah kalian dua raka'at lagi, karena kami ini
| ol y ni
orang-orang musafir.” (HR Ahmad).
a Ae g P4
K fi i P

agé Ke Iakah2 ps > yi4 EA


KA

JAS IK & pn AG MG 16
NN 1438. Dari Jabir, bahwa Mu'adz pernah shalat 'isya yang akhir

EIAN K Ki an
Pb o Ke LL,
ro A er
1) bersama Nabi saw., kemudian ia kembali kepada qaumnya. Lalu ia
mengerjakan shalat itu lagi bersama mereka. (R. Ahmad, Bukharie
dan Muslim).
Asad A PALA SS

1437.b. Dan dari "Umar, sesungguhnya ketika datang di Makkah


ia shalat bersama mereka dua raka'at. Kemudian ia berkata: “Wahai
penduduk Makkah, sempurnakanlah shalat kalian, karena sesungguh- 1439. Syafi'ie dan Daraguthnie meriwayatkan hadits itu, tapi ada
nya kami ini orang-orang musafir.” (R. Malik, di dalam Al-Muwatha”) tambahan: Shalat tersebut baginya (Mu'adz) sunnat, sedang bagi
mereka wajib.
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan diperbolehkannya orang
mugiem berma'mum kepada musafir. Ini, sudah menjadi ijma” para 1) Yang dimaksud adalah shalat 'isya. Sebab shalat maghrib, terkadang disebut 'isya
ulama. Adapun musafir berma'mum kepada orang mugiem masih, awwal.

828 829
bersama qaumnya dengan memendekkan; serta shalat bersama Nabi
saja, tanpa memendekkan. Dan hadits tersebut tidak menunjukkan
apa yang dimaksud oleh penyanggah, yaitu melarang orang yang shalat
wajib berma'mum kepada orang yang shalat sunnat. Benar, demikian
kata Mushannif, yang komentar lengkapnya sebagai berikut:
Hadits itu, memang telah dijadikan alasan oleh sebagian orang
yang tidak membolehkan orang yang shalat wajib, berma'mum di
belakang orang yang shalat sunnat. Ia berkata: Karena hadits tersebut,
FELIZA NA PPA NA menunjukkan bahwa Mu'adz, kalau ia sudah shalat bersama Nabi, ia
Lal NG Lc WAN ” DaN gan) Nas tidak boleh mengimami (qaumnya). Dan menurut ijma', tidak terla-
rang kalau shalat sunnat bersamanya. Jadi jelas dapat diketahui,
5 AL Aw E AG ro A
13 lag = Laga Maa Ag L bahwa yang dimaksudkan sabda-Nabi itu adalah shalat wajib. Dan
orang yang shalat bersamanya, harus berniat shalat sunnat.
1440. Dan dari Mu'adz bin Rifa'ah, dari Sulaim, seorang laki- Syarih berkata: Kalau sudah diterima, bahwa demikian!ah maksud
laki dari Bani Salamah: Sesungguhnya ia datang kepada Nabi saw., sabda Nabi tersebut, maka tambahan hadits yang berbunyi "Shalat
lalu ia berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya Mu'adz bin Jabal datang tersebut baginya (bagi Mu'adz) sunnat, sedang bagi mereka wajib” itu,
kepada kami setelah kami tidur, sebab kami sibuk dengan pekerjaan- adalah lebih kuat sanadnya dan lebih tegas ma'nanya.
pekerjaan kami di siang hari, lalu ia memanggil shalat, lalu kami Selanjutnya Syarih berkata: Di antara sanggahannya lagi ialah:
keluar kepadanya, tapi ia memanjangkan (shalatnya) atas kami. Bahwa shalat wajib di belakang orang yang shalat sunnat itu termasuk
Kemudian Rasulullah saw. bersabda: "Ya Mu'adz, janganlah engkau menyalahi (imam). Padahal Rasulullah saw. telah bersabda:
jadi tukang fitnah. Mungkin engkau shalat kerang aku, ataukah (Yang artinya: "Janganlah kalian menyalahi
engkau pendekkan (shalatmu) bersama gaum-mu.” (HR Ahmad). imam kalian.” Sanggahan ini dibantah: Bahwa yang dimaksud ”me-
nyalahi imam yang telarang itu” adalah sudah ditegaskan oleh sabda
Nabi yang redaksinya sebagai berikut: i
Penjelasan: | (Artinya: ”Karena itu jika imam (sudah) takbir, maka takbirlah kali-
Syarih berkata: Ketahuilah bahwa riwayat pertama (No. 1438) an, ... dst.”). Dan seandainya diterima, bahwa hadits yang melarang
dan riwayat kedua (No. 1439) yang menegaskan bahwa shalatnya ma'mum menyalahi imam tersebut itu, mencakup semua perbuatan
Mu'adz bersama gaumnya itu sunnat, kedua riwayat tersebut menun- yang menyalahi imam, tentu hadits Mu'adz dan yang serupa, kedu-
jukkan bahwa orang yang shalat wajib, boleh berma'mum kepada dukannya sebagai takhshish (pengecualian).
orang yang shalat sunnat. Akan tetapi pendapat ini, disanggah dengan
berbagai sanggahan, di antaranya:
7. BAB MA'MUM DUDUK DI BELAKANG IMAM
Sabda Nabi yang menyatakan ”Mungkin engkau shalat kaga
aku, ataukah engkau pendekkan (shalatmu) bersama gaum-mu itu, YANG BERDIRI
menurut At-Thahawie, maksud sabda Nabi tersebut ialah: Mungkin
AAS NA TENIS
IS SE NGU
nata ha 3G ti KL flo
engkau shalat bersama aku, tetapi tidak shalat bersama gaum-mu: dan
mungkin engkau pendekkan (shalatmu) bersama gaum-mu, tetapi

TE BN KS AA
AK a AE Gak aL AN
tidak shalat bersama aku. Sanggahan ini dibantah: Bahwa tujuan yang
terkandung dalam sabda Nabi tersebut ialah, bahwa Nabi saw.
memberi idzin kepada Mu'adz untuk shalat bersama Nabi, dan shalat" f Sa AS
aP-= w
es No, Ae
.
ga
830
831
1441. Dari Anas, ia berkata: Nabi saw. (pernah) shalat ketika 1443. Dari “Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw. (pernah) shalat
sakit, di belakang Abu Bakar, dengan duduk dalam satu pakaian yang di rumahnya, sedang ia dalam sakit, lalu ia shalat dengan duduk. Dan
diselempangkan. (HR Tirmidzie, dan ia mengesahkannya). ada satu gaum shalat di belakangnya dengan berdiri. Lalu Nabi
memberi isyarat kepada mereka "Hendaklah kalian duduk”. Lalu
ola LL ENG) NGGAK ON ketika (sudah) selesai, Nabi bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadi-
APA AR asoa NAN kan supaya diikuti, karena itu apabila ia (sudah) ruku', maka ruku'lah

BIS Ie KA KE
SERAH a Go A, TAN PEP, kalian, dan apabila ia (sudah) mengangkat kepala, maka angkatlah
kepala kalian, dan apabila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah
kalian dengan duduk (pula)!” (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim).
Ga
Ata ola, iga
1442. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Nabi saw. (pernah) shalat di
A PE SKIP 2 Pl Pe (art
belakang Abu Bakar, ketika sakit yang membawa wafatnya, dengan
duduk. (HR Tirmidzie, dan ia mengesahkannya).
LINEE ooh Waaa IG molor) Ntt
rd
N
TAAT NGA LG L BIL 5
A AAA 75, 2
Penjelasan: Keling La Aa AENG |
Syarih berkata: Dua hadits tersebut, menunjukkan bahwa yang
menjadi imam dalam shalat itu adalah Abu Bakar. Sesungguhnya
riwayat-riwayat yang menceritakan tentang hal itu, berbeda-beda, dari
E
BLI
IA
ael
N3
KGKAE
KALANA TA
1
Nb ba
asa MaELAS
TA

"Aisyah maupun dari lainnya.


Kedua hadits itu, menunjukkan
bahwa ma'mum boleh shalat
AA
Pa III Cell PA Bala SL
HASANAYEN Ap AE SB
ETARA
HENNA LAYAENG TAMA CA
PELAUdaYURA
dengan duduk di belakang imam yang berdiri, karena 'udzur. Dan aku
tidak mengetahui adanya beda pendapat di kalangan ulama dalam
persoalan itu. Dan sebagian riwayat-riwayat yang berhubungan dengan
NE LE
N T HA
hal itu, telah terdahulu, dalam bab ”Imam berubah menjadi ma'mum” Was Id

radi u ag

8. BAB MA'MUM YANG BISA BERDIRI HARUS DUDUK, 1444. Dan dari Anas, ia berkata: Nabi saw. (pernah) jatuh dari
KARENA IMAM DUDUK kuda, lalu terkupas (kulit) lambung kanannya, lalu kami datang
kepadanya (untuk) menjenguk, lalu waktu. shalat tiba. Lalu (Nabi)
(2 a b UP MAKA shalat dengan duduk bersama kami, maka kami (pun) shalat dengan
TOZLA | De
sas A ya jae la geNAN duduk di belakangnya. Kemudian ketika sudah selesai shalat, Nabi
bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadikan supaya diikuti; karena

aa ar AS anaa kaaJa gun itu apabila ia (sudah) takbir, maka takbirlah kalian: dan apabila ia
DHYAN
9
g PA
UU
P2
g ETS?OP
2
(sudah) sujud, maka sujudlah kalian, dan apabila ia (sudah) mengang-
knt kepala, maka angkatlah kepala kalian: dan apabila ia (sudah)

BUSA
LAI)
Gn JS AA AMA

A
GEA

I A
176 AS 143 mengucapkan "SAMYALLAHU LIMAN HAMIDAH”, maka ucap-
kanlah "RABBANA WA LAKAL-HAMDU”: dan apabila ia shalat
dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk seluruhnya!”
miaTA
gx
PAYAA LL
7 7
Nat NAN
GAYA ANG (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim).

832 833
SP o A
EN AE
A 6x. Ko w N
No shahabat datang kepadanya (untuk) menjenguk, lalu Nabi shalat
r dengan duduk bersama mereka, sedang para shahabat (shalat) dengan
DIA r
L AS ah MA
PAS E Da 91 Gol al 4 R
ai 2
r
berdiri. Kemudian ketika waktu shalat yang lain tiba, Nabi bersabda
kepada mereka: ”Berma'mumlah kalian kepada imam kalian; karena
ERE
S IN ET @ itu jika ia shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian dengan berdiri,
P Mas aa
gA lalo?
a kras AI dan jika ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan
NAK II 2203 or IE ` KL duduk!”
a
Tek
PAN WA AAN AA
AA LPAA A Se
WAMA AN i
Ali ) G IIo BM
KPA Z Ia INGGA SU SL y Pi Ki

bola 4 3ga \guya WAS DANA


AS Kools : La Aaged KAN Ia 2 Hebs AL
A
EATE kE
GIL KOL PANI
PNA Agi nganaEA
MIL GIDAI III NY IILI
1445. Dan bagi Bukharie dari Anas, dikatakan: Bahwa Nabi dagan gobang ogo PER A
saw. (pernah) terjatuh dari kudanya, lalu terkupas lambungnya — atau
pundaknya -, lalu para shahabatnya datang kepadanya (untuk) menje- FA
3AA
MAN
- r
K PI IS
Aal
UK
ELERA,
2> RP
š
LA
3.4
Td
AG)
nguk, lalu Nabi shalat dengan duduk bersama mereka, sedang para
shahabat shalat dengan berdiri. Kemudian ketika sudah selesai (shalat)
Nabi bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadikan supaya diikuti: 22 912 03 LIR e PA IIIA NGGIH
Za AG
277
-

EE NG. ge Laoag SH
karena itu jika ia shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian dengan 1
-

24, 2 GLL j
KANAAN
NAD Ka A KH E C
berdiri, dan jika ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan GO sal! R
duduk.”

WA KES ANOEIE AEA


2 1431510 (CD, Ma WIAR IOLL GA

ENG
27 ILL D
O
L IIDOL KG
yeyi na ang KAI, ALA
#3993, WK z
Pd 13 1
A MAN PUJI ak
2 (Dea 121 SA 2 LI YO BDING,
Salam Kasan bAnas La SN GAN Sga Sya
1447. Dan dari Jabir, ia berkata: Rasulullah saw. (pernah)
110 CP MU AMER TAB AI BAB TANGI Ig mengendarai seekor kuda di Madinah, lalu (kuda) itu melemparkan-
kag AI TG PA Penan Pa nya ke pokok batang kurma, sehingga telapak kaki Rasulullah
sP terkupas. Lalu kami datang kepadanya untuk menjenguk, lalu kami
DA ` ,
e Laba
YAN gas
ATA3
KLB,
Sk AR
PAE KATA
MISA
jumpai Nabi di sebuah kamar “Aisyah sedang shalat dengan duduk.
| Jabir berkata: Lalu kami berdiri di belakangnya, lalu Nabi membiar-
kan kami. Kemudian kami mendatanginya sekali lagi untuk menje-
PNP
KkA | OAT2 MTA
- Daa
IKn
| nguknya, lalu Nabi shalat wajib dengan duduk, lalu kami (shalat)
salaga lab Acli bel, berdiri di belakangnya, lalu Nabi memberi isyarat kepada kami, lalu
kami duduk. Kemudian ketika sudah selesai shalat, Nabi bersabda:
1446. Dan bagi Ahmad, di dalam Musnadnya, ia berkata: ”Jika imam shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan
Yazied bin Harun menceritakan kepada kami, dari Humaid, dari duduk, dan jika imam shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian
Anas, bahwa Rasulullah saw. terkupas telapak kakinya, lalu ia duduk
dengan berdiri, dan janganlah kalian berbuat sebagaimana perbuatan
di sebuah kamarnya, yang tangganya dari batang kurma, lalu para
penduduk Persi terhadap pembesar-pembesarnya.” (HR. Abu Daud).

834
835
Penjelasan: DUA P Isr b 2 va a

Syarih berkata: Hadits-hadits tersebut dijadikan dalil oleh orang- BAAK, Ig lan WA NIAT PA Jaw
orang yang berpendapat bahwa ma'mum harus shalat dengan duduk, B 12 933 902 YOZ KENALAN
kalau imam shalat dengan duduk, sekalipun si ma'mum tidak 'udzur. — ghs ALAN NI anya)Anyer
Golongan yang berbeda pendapat telah menolak hadits bab ini ^ # WA 5 LIP
dengan beberapa sanggahan. Di antaranya mengatakan bahwa hadits
tersebut mansukh, sebab Nabi saw. shalat bersama orang banyak Jeda ana
ketika sakit yang membawa wafatnya itu, dengan duduk, sedang
1449. Dan dari Sa'ied bin Jubair, ia berkata: Pernah Ibnu
mereka dengan berdiri. Akan tetapi Imam Ahmad menolak keman-
“Abbas dalam satu perjalanan bersama beberapa shahabat Rasulullah
sukhannya perkara itu dengan riwayat tersebut. Dan ia mengkompro-
saw., di antaranya “Ammar bin Yasir, lalu mereka mengajukan dia
mikan kedua hadits itu, dengan mendudukkannya pada dua keadaan:
(sebagai imam) karena dekatnya ikatan keluarga dengan Rasulullah
Pertama, apabila imam memulai shalat dengan duduk karena suatu
saw. Lalu pada suatu hari 'Ammar shalat bersama mereka, lalu ia
penyakit yang bisa diharapkan kesembuhannya, maka ketika itu orang
yang shalat di belakangnya harus dengan duduk. Kedua, apabila imam tertawa dan memberitahu kepada mereka, bahwa ia habis mencampuri
memulai shalat dengan berdiri, maka para ma'mum harus shalat di hambanya bangsa Rum, lalu ia shalat bersama mereka, padahal ia
junub yang (menghilangkan hadatsnya itu dengan) bertayammum.
belakangnya dengan berdiri, baik ada sesuatu sebab mendadak yang
(R AlAtsraam).
mengharuskan imam dalam mienyelesaikan shalat dengan duduk atau
tidak. Kompromi ini dikuatkan, karena pada asalnya kemansukhan Hadits ini dijadikan alasan oleh Imam Ahmad dalam riwayatnya.
tidak ada. Selesai, dengan ringkas.
Penjelasan:
Syarih berkata: Hadits “Amr bin Al-'Ash itu, telah terdahulu
9. BAB ORANG YANG WUDLU' BERMA'MUM KEPADA dalam bab ”Orang junub bertayammum karena takut dingin”, dalam
ORANG YANG TAYAMMUM Kitab Tayammum. Dalam hadits itu disebutkan, bahwa ia mimpi
keluar air mani pada suatu malam yang dingin, lalu ia tayammum,
PE L 1219 Wadi DA 2? kemudian ia shalat shubuh dengan rekan-rekannya. Kemudian ketika
aji
Ja =l Sak piSuda
. ape
pega s SMA
ò mereka datang kepada Nabi saw. mereka tuturkan peristiwa itu
kepadanya, maka bertanyalah Nabi: Ya "Amr, betulkah engkau shalat
Widdi TA bersama rekan-rekanmu, padahal engkau junub? Lalu 'Amr menja-
a wab: Aku teringat firman Allah yang bunyinya: ”Dan janganlah kamu
membunuh diri-diri kamu.” Lalu Rasulullah saw. tertawa dan tidak
1448. Hadits 'Amr bin Al-'Ash, dalam peristiwa pertempuran berkata sepatah kata pun. Tagrier Nabi ini, dijadikan alasan oleh
Dzatus-Salasi!, telah dikemukakan terdahulu. orang yang berpendapat bahwa sah shalatnya orang yang wudlu” di
belakang orang yang tayammum. Ini, dikuatkan oleh riwayat Dara-
guthnie dari Al-Barra?, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

2 FFIA an,
KENALee a KN Kanye esMAI 2e
NA ahai. TAI
Sispisa)
yi 3s 151
MAHU ae 59?
ppWA a 9

836 837
Pd CA ar r MA 23237
Artinya: "Apabila imam shalat bersama satu qaum, sedang ia tidak
MONETA S ya mei mencukupi
wudlu’, maka shalatnya pi (bagi)i mereka, akan tetapi ia
GE
AS yan
SIT NA, L Ss a 121
„DiDi dalam
€ 4 sanad hadits
l ini, ; terda pat rawi i yang matruk, yai - Hape Ngap AA JE E SA
waibir bin Sa'ied. Dan di samping itu, sanadnya munqathi' aa
Selanjutnya Syarih berkata: Di antara riwayat-riwayat yan bin Sa'd, ia berkata: Aku mendengar
1451. Dan dari Sahl
menguatkan tentang bolehnya orang yang berwudlu' shalat di nara penanggung jawab, karena itu
Rasulullah saw. bersabda: “Imam itu
orang yang tayammum itu, ialah atsar (hadits) yang diriwayatkan d i baik bagi mereka: dan jika ia
apabila ia baik, maka baik baginya dan
Ibnu "Abbas, yang dibawakan oleh Mushannif si yang menanggung, ya'ni bukan
berbuat kesalahan, maka dia sendiri
Majah).
mereka yang menanggung.” (HR Ibnu
dia pernah shalat bersama
4 10. BAB BERMA'MUM KEPADA IM AM YANG SALAH KAREN Dan shah dari Ibnu "Umar, bahwa mengulangi
tidak tahu, lalu ia
orang banyak, padahal ia junub, tapi
MENINGGALKAN SYARAT ATAU KEWAJIBAN a ulangi. Demikian juga dari
PADAHAL IA TIDAK TAHU i shalatnya, sedangkan mereka tidak meng
“Utsman, ia pernah begitu.
menurut ceritanya sendiri.
Dan diriwayatkan pula dari “Alie,
K rb dg MBA L4
29 LLa NB
YER WAN WA Ak
Semoga Allah meridlai mereka semua.
|
KADEWAN GAN Iyan JÊNG ra Ge NGO
: PPPA PA : at
5 AP UP loh) an yasa NG TE ? GA
Penjelasan:
t bersama kalian, karena
Perkataan “Mereka (para imam) itu shala
dan baik bagi mereka,
, 1450. Dari i Abu FHurairah, £ ia berkata: È Rasulullah saw. bersabda: itu jika mereka benar, maka baik bagi
kamu
kamu dan tidak baik bagi
ang (para imam) shalat bersama kalian, karena itu jika a dan jika mereka salah, 'maka baik bagi
Hadit s ini menolak orang yang
nar, maka baik bagi kamu dan baik bagi mereka; dan jika mereka mereka” itu, Ibnul Mundzir berkata:
shala tnya imam, maka rusak
salah, maka baik bagi kamu dan tidak baik bagibagi mereka.” P (HR Ahmad
Pa beranggapan, bahwa apabila rusak
nya.
pulalah shalatnya orang yang di belakang
maksudnya: berbuat
Syarih berkata: Perkataan "akhtha” itu aja”, sebab
lawannya ”seng
kesalahan. Tapi bukan kesalahan yang
itu, tidak berdo sa.
kesalahan yang tidak disengaja
kn bahwa, boleh shalat
Al-Muhallab berkata: Hadits itu menunjuk
LA sng ea a
. 2 121 NGADI 327 SAE IF 2 913
pun imam yang durhaka. Al-
di belakang imam yang tha'at (baik), atau shalatnya
2 # £
Baghawie menjadikan hadits itu sebagai dalil, bahwa
tetap shah. Hanya si imam
K AA eoa ai,
al pd. ma'mum di belakang imam yang hadats,
NG 2,
LA gn ht taat INI yen

Pr harus mengulangi shalatnya kembali.


Barie: Selain Baghawie
277 Ibnu Hajar berkata di dalam Fat-hul
m hal yang lebih umum
ed TES ATUP) sa pile menjadikan hadits itu sebagai dalil dala
ang imam yang shalatnya itu
daripada itu, yaitu: shah shalat di belak
KAN ba e JII DL. Yr I PPIE LRA A atau lainnya, apabila ma'mum
rusak karena meninggalkan satu tukun
gole Bea Ab Lea itu telah menyempurnakan shalatnya. Ini
adalah satu pendapat dari

839
838
A WA MW AA path NGAYA AA
madzhab Syafi'ie, dengan syarat yang menjadi imam itu harus khalifah SJ» 2 z
FN
w a
Aga IeDot Hua .

atau wakilnya.
Z pet D
Tetapi yang paling shah menurut mereka, ialah boleh berma'mum SALAK, JAN
kepada imam yang salah, kecuali si ma'mum itu tahu bahwa imam itu
meninggalkan yang wajib. Di antara mereka, ada yang menjadikan
hadits tersebut sebagai dalil bolehnya berma'mum kepada imam yang 1453. Dan Abu Daud berkata: Ayub, Ibnu 'Aun dan Hisyam,
salah secara mutlak. Inilah menurut zhahir hadits itu. Dan dikuatkan (mereka semua) meriwayatkan hadits itu dari Muhammad, dari Nabi
oleh riwayat yang dibawakan oleh Mushannif, tentang apa yang saw., ia berkata: Lalu Nabi takbir, kemudian memberi isyarat kepada
pernah dialami oleh ketiga khalifah (yaitu, "Umar, "Utsman dan 'Alie). orang banyak: Hendaklah kalian duduk! Kemudian Nabi pergi, lalu
Perkataan ”Dan jika ia berbuat kesalahan, maka dia sendiri yang mandi. 1)
menanggung” itu, menunjukkan bahwa imam, apabila ja melakukan
kesalahan, misalnya ia masuk dalam shalatnya dengan meninggalkan
rukun atau syarat dengan sengaja, maka ia berdosa. Sedang para
ma'mum, yang shalat di belakangnya, sama sekali tidak menanggung PLE 27379773 a 3997 9 DL 277
kesalahan sang imam tersebut. Sus KaryaYA Tn NG genya jr T)-Ntot
Ne! G
> AAKS
siaangah
IR f Ia Gak
rg 133 PS
> j Sa
11. BAB HUKUMNYA IMAM KALAU IA INGAT BERHADATS
ATAU DIA MEMBATALKAN SHALAT KARENA HADATS Poy sy 2 SPORIJI AA KA ON 7” III 2 CA
Se WAWAN Jaki 2
BELA MTA Ka toy
IL “0, LA LA AA MBA
ERLA AWAN NA bye
3, Kena
TI Kena, P Kabid 214
DPP ja. KI Aoh wi 1454. Dan dari 'Amr bin Maimun, ia berkata: Sesungguhnya aku
benar-benar berdiri, tidak ada antara aku dan “Umar — pada pagi hari
al NA GA3 JaKeras ia ditimpa musibah — melainkan “Abdullah bin 'Abbas. Lalu ia tidak
(kerjakan) melainkan takbir, lalu aku dengar ia berkata: "Aku
1452. Dari Abu Bakrah, bahwa Nabi saw. memulai shalat, lalu dibunuh — atau dimakan~ anjing”, ketika anjing itu menikamnya 2)
ia bertakbir, kemudian ia memberi isyarat kepada ma'mum: Hendak- dan "Umar menggantikan kepada 'Abdurtahman bin Auf, lalu ia
lah kalian tetap di tempat! Kemudian Nabi masuk. Kemudian ia keluar mengajukannya, lalu 'Abdurrahman shalat bersama mereka dengan
(kembali) sedang kepalanya meneteskan air, lalu shalat bersama shalat yang pendek. (Riwayat ini, diringkas dari riwayat Bukharie).
mereka. Kemudian ketika sudah selesai shalat, Nabi bersabda:
Sesungguhnya aku adalah manusia sebagaimana kalian, dan sesung-
guhnya aku (tadi) junub.” (HR Ahmad).

1) Hadits ini mursal, karena Muhammad (bin Sierien) ini tidak pernah bertemu Nabi
Hrg z SA UU LI NU saw.
2) Anjing di sini, ialah Abu Lu'lu'ah (orang Majusi) si pembunuh Khalifah "Umar.
xKANA Be ola MG, KA MN

841
840
5 PIK 22L ILII, E7 en MR
Z #yJa no itu betul. Tetapi apabila tidak, maka riwayat Bukharie Muslim adalah
Sera wu at a 100 yang lebih shaheh.
aga gen Je SAR Perkataan "Lalu ia mengajukannya, kemudian Abdurrahman
ASA Ína Bapa Ih shalat bersama mereka”, hadits "Umar ini lebih jauh akan disebutkan
secara lengkap dalam "Kitab Washiyat”, berikut pembicaraannya.
Hadits itu, menunjukkan diperbolehkannya menggantikan imam,
1455(a). Dan dari Abu Ruzain, ia berkata: Pada suatu hari 'Alie
-
ketika imam ada 'udzur mendadak. Berdasarkan tagrier shahabat
r.a. shalat, lalu ia mimisan (keluar darah dari hidung), lalu ia meme-
kepada perbuatan "Umar itu, di samping tidak ada seorang shahabat
gang tangan seseorang, lalu ia memajukannya (sebagai imam),
pun yang mengingkarinya. Berarti hal ini, terjadi dengan ijma'.
kemudian ia salam. (R. Sa'ied, di dalam Sunan-nya).
Demikian juga perbuatan “Alie, dan tagrier mereka terhadapnya.

Aa93 KAA NAN Gae 24


12. BAB IMAM YANG TIDAK DISUKAI MA'MUM
NE, Ne LG,
et IIANaa KA, ga IN
II
na,
y 7? Arke S1 0727
SI Lagi dalan
are sI
Sasi Walaka
Jawil peyan
A NON
Ka B JIr 223 er CU Ae s4 KZN
ant 311
AS. PIA KEEN nga
MP kik Singasz re NA; 37 NGAas

1455(b). Ahmad bin Hanbal berkata: Jika imam mencari


pengganti, maka "Umar dan "Alie pernah mencari pengganti, dan jika
HEA II 2. ng
mereka shalat sendiri-sendiri, maka Mu'awiyah pernah ditikam, dan Ba Kean
wi; t awa madi nas
ma'mum shalat sendiri-sendiri, ketika ia ditikam, mereka menyempur-
nakan shalatnya masing-masing.
1456. Dari Abdullah bin “Amr, bahwa Rasulullah saw. (pernah)
bersabda: ”(Ada) tiga golongan yang Allah tidak (bakal) menerima
Penjelasan:
shalat mereka, yaitu: Orang yang mengimami suatu gaum, sedang
Syarih berkata: Hadits Abu Bakrah ini, menurut Ibnu Hajar, gaum itu tidak menyukainya, orang yang mendatangi shalat dengan
masih diperselisihkan tentang ke-maushulan dan ke-mursalan-nya. terlambat — yaitu, ia mendatangi shalat sudah habis waktunya —; dan
Syarih berkata: Hadits yang tersebut di dalam Bukhari Muslim, orang yang memperhamba budak yang sudah dimerdekakannya. 3
dari Abu Hurairah, dengan beberapa lafazh itu, di sana tidak disebut- (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
kan bahwa peristiwa itu terjadi sesudah masuk dalam shalat. Bahkan
Galam sebagian riwayat, ditegaskan bahwa peristiwa itu (terjadi)
sebelum takbir.
Ibnu Hajar berkata di dalam
Bukharie Muslim dan lainnya
Fat-hul Barie:
itu, bisa
Antara
dikompromikan.
pengertian, bahwa yang dimaksud “bertakbir” itu, adalah "hendak
riwayat
Dengan ES gaPPA
Jua 4 IBGA DP La AL Pl LI Ng ba]
A
EN
gin27
apa PESAN N 7727
MINAB A
Dah
bertakbir”. Atau, bahwa peristiwa itu terjadi dua kali. Imam Nawawie DA
k
3
NabaGAN Rn E
berkata: Yang kedua inilah yang lebih jelas, kalau seandainya riwayat

842 843
GAMA) Lg A)
2 SIAP ng PIT
SAAD ak é a NEG yana as NG

1457. Dan dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullah saw.

NUN),
bersabda: ”(Ada) tiga golongan yang shalat mereka tidak bisa melam-
paui telinganya, yaitu: Hamba yang lari dari tuannya sehingga ia
kembali; seorang isteri yang tidur, padahal suaminya marah kepada-
nya; dan imam suatu qaum, padahal mereka tidak suka kepadanya.”
(HR Tirmidzie). BAB-BAB LETAK IMAM DAN MA'MUM,
SERTA HUKUM-HUKUM SHAF
Penjelasan:
1. BAB KALAU MA'MUM ITU SEORANG DIRI DI SEBELAH
Syarih berkata: Hadits-hadits dalam bab ini, antara satu dengan
KANAN IMAM, DAN KALAU DUA ORANG KEATAS DI
lainnya saling menguatkan, sehingga dapat dijadikan dalil untuk BELAKANG IMAM
mengharamkan seseorang mengimami suatu qaum, yang mereka tidak
suka kepadanya. Dan segi yang menunjukkan keharamannya ialah,
dang LOA
BA ain | LE EA £ MA IS F A
tidak diterimanya shalat itu. Dengan sindiran bahwa shalatnya itu,
tidak bisa melapaui telinganya, serta bakal dila'nat orang yang
In jangka E EE
5 J ar gA 0g, R | n773 sers 272
Ji
mengerjakan yang demikian itu. Ahad Ie enane Sa
ado Kolong kemah
Yang berpendapat haram ini, sebagian golongan. Sedang golong-
ar

an lainnya, berpendapat.makruh. Sekelompok dari kalangan ahli ilmu, PLIE par 23 IT IP 3$ Y A 9171 aé A,A

mengkhushushkan yang demikian itu dengan kemakruhan keagamaan


(karahah diniyah), karena adanya sebab syar'ie. Adapun kemakruhan
yang bukan (bersifat) keagamaan, tidak ada persoalan apa-apa. 1458. Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: Nabi saw. (pernah)
Perkataan "Seorang isteri ~... dst.” itu, menunjukkan bahwa, berdiri shalat maghrib, kemudian aku datang, latu aku berdiri di
perbuatan isteri yang membikin marahnya suami, sehingga ia tidur sebelah kirinya, lalu Nabi melarang aku, dan. ia menjadikan aku di
dengan perasaan jengkel itu, adalah termasuk dosa besar. sebalah kanannya. Kemudian seorang kawanku datang, lalu Nabi
mengatur shaf kami di belakangnya, lalu ia. shalat bersama kami,
—000— dalam satu pakaian yang diselempangkan dua ujungnya. (HR
Ahmad).

se
AIA
IPL IA
LAPAN
LSLS
a
ALAN
PIL mn
IYAR Ca kali
ng g

pel nAAR 272737 A Lenka LARI LE


aa ALA GANG Jo SA isd, 8pg
P3 EL AL YP WIN KAM A 01A IL 2L 52
. ARAH "l N wa an"

at Jawab TAG Ry A an era lai


Wa PUN ILLL GILS

845
patkan aku di sebelah kanannya, dan menempatkan perempuan itu di
1459. Dan dalam satu riwayat, dikatakan: Rasulullah saw. belakang kami. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
berdiri untuk shalat, kemudian aku datang, lalu aku berdiri di sebalah
kirinya, lalu Nabi mengambil tanganku, lalu ia memutar aku sehingga
ia menempatkan aku di sebelah kanannya. Kemudian Jabbar bin
Shakhr datang, lalu ia berdiri di sebalah kiri Rasulullah saw. lalu Nabi
mengambil tangan kami semua, lalu ia mendorong kami sehingga ia NA KEREN
3 ALLI Pa. del! Ra
NY
menempatkan kami di belakangnya. (HR Muslim dan Abu Daud). LIAAR
AA Jeng ata
2720

4 PI lt LL 24 7 f Jfa a

Ass,KN np AN HaLALU SNN DSAI


31 aeSanur
MERK Tan SN EAPA
Oh ML PA £ REK
r
npo. a iiol — +5 ISI

1460. Dan dari Samurah bin Jundab, ia berkata: Rasulullah saw. AP elu KK
menyuruh kami, apabila kami tiga orang, hendaklah salah seorang di
antara kami, maju. (HR Tirmidzie). 1463. Dan dari Al-Aswad bin Yazied, ia berkata: Aku bersama
pamanku, yaitu 'Algamah, masuk kepada Ibnu Mas'uud di Ha-jirah.
Al-Aswad berkata: Lalu Ibnu Mas'uud gamat karena hendak shalat
zhuhur, lalu kami berdiri di belakangnya, lalu ia mengambil tanganku
375 7 Gan tangan pamanku, kemudian ia menempatkan seorang dari kami di
(is pisa
E Landane
ahe NGE; Nk5M
sebelah kanannya, sedang yang lain di sebelah kirinya. Lalu kami
berbaris dalam satu shaf. Kemudian Al-Aswad berkata: Demikianlah
— AAPo Ka NAN LS
AMMA, PA
yang pernah dilakukan
(HR. Ahmad).
Rasulullah saw. apabila mereka bertiga.

1461. Dan dari Ibnu "Abbas, ia berkata: Aku shalat di sebelah


Nabi saw., sedang "Aisyah shalat bersama kami di belakang kami, dan
aku (sendiri) shalat bersama Nabi di sebelahnya. (HR Ahmad dan NINI GO 5
Nasai). E, Gal gb,sd ANK

1464. Dan Abu Daud serta Nasai, meriwayatkan hadits yang


sema'na dengan itu.
K1 IL I
GJS Lai ARAA AA
AT At Kaya AR AN yA 3 MAY Penjelasan:
Syarih berkata: Perkataan ”Lalu ia menempatkan aku di sebelah
maha pa MASYA ea kanannya” itu, menunjukkan bahwa letak ma'mum, jika ia seorang
diri, adalah di sebelah kanan imam. Sebagian besar ulama berpenda-
1462. Dan dari Anas, bahwa Nabi saw. shalat bersamanya, dan pat, bahwa yang demikian itu adalah wajib. Hadits itu, juga menun-
bersama ibunya atau bibinya. Anas berkata: Lalu Nabi saw. menem-
847
846
Sedang menurut madzhab Hanafie, bahwa hal itu membatalkan shalat
jukkan bahwa, melakukan pekerjaan (yang penting) di dalam shalat, bagi laki-laki, bukan bagi perempuan.
dibolehkan.
Ibnu Hajar berkata di dalam Fat-hul Barie: Itu adalah pendapat
Perkataan "Lalu ia mengatur shaf kami di belakangnya”, dan yang mengherankan, dan jalan fikirannya keliru. Yaitu, salah seorang
perkataan ”Lalu ia mendorong kami, sehingga ia menempatkan kami di antara mereka ada yang berkata: Bahwa Ibnu Mas'uud pernah
di belakangnya”, serta perkataan ”Rasulullah menyuruh kami, apabila berkata, ”Akhirkanlah perempuan-perempuan itu, sebagaimana Allah
kami tiga orang, hendaklah salah seorang di antara kami, maju”, itu mengakhirkan mereka,” sedang perintah "akhirkanlah” di sini adalah
semua menunjukkan bahwa letak dua ma'mum adalah di belakang wajib. Karena itu, jika perempuan itu satu shaf dengan laki-laki, maka
- imam. menjadi batal-lah shalat laki-laki itu, karena ia telah meninggalkan apa-
Ibnu Sayyidin-Nas berkata: Yang demikian itu, bukan syarat, yang diperintahkan oleh Allah, yaitu untuk mengakhirkan perempuan.
hanya yang diperselisihkan tentang keutamaan dan kebaikannya. Syarih berkata: Cerita ini tidak perlu dijawab (no comment).
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'uud, kalau ma'mum itu dua orang,
maka seorang berdiri di sebelah kanan imam, dan yang seorang berdiri -

di sebelah kirinya. Sedang apabila lebih (dari dua orang), mereka


semua di belakang imam. Abu "Umar berkata: Hadits ini tidak shah 2. BAB LETAK IMAM PERSIS DI TENGAH SHAF DAN YANG
kemarfu'annya. Yang benar menurut mereka, hadits tersebut adalah DEKAT IMAM IALAH ORANG-ORANG YANG SUDAH
mauguf pada Ibnu Mas'uud. Syarih berkata: Hadits itu dikeluarkan BALIGH DAN PANDAI
oleh Imam Muslim di dalam Shahehnya, dan juga Imam Tirmidzie,
secara mauguf pada Ibnu Mas'uud. Sekelompok dari kalangan ahli ba 0 paNag yoy 2 L91919 gh 9
ilmu, di antaranya Syafi'ie, menuturkan bahwa hadits Ibnu Mas'uud E GAYA dn J3A Ga aja MO
itu, sudah dimansukh-kan. Karena shalat ini, diketahui dari Nabi saw.,
ketika ia di Makkah. Dan di sanalah Nabi mempraktekkan shalat dan , 2 Lag ajah
| Debu a PANG 9 LI Ilang
beberapa hukum lainnya, yang sekarang sudah ditinggalkan. Dan
hukum ini (seperti dalam riwayat Ibnu Mas'uud) adalah salah satu dari
sekian banyak hukum tersebut. Kemudian tatkala Nabi saw. datang ke 1465. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Madinah, hukum itu ditinggalkannya. Kalau ditakdirkan tidak "Letakkan imam itu di tengah, dan tutuplah celah-celah (shaf)”. (HR
diketahui tarikhnya, tetap saja hadits ini tidak bisa dijadikan alasan, Abu Daud).
karena bertentangan dengan hadits-hadits yang terdahulu. Selesai,
dengan ringkas.

IL
Perkataan ”Aku shalat di sebelah Nabi saw., dan "Aisyah shalat
bersama kami di belakang kami ... dst.” itu, Syarih berkta: Dua b AP ALS RR DA KAI
hadits tersebut menunjukkan bahwa apabila seorang laki-laki dan seo- Èg 2 Bai
a le AI
rang perempuan berjama'ah bersama imam, maka letak laki-laki 9 L ILGI 99178 JPII $ 27 4
adalah di sebelah kanan imam, dan letak perempuan adalah di dyah tY ehg
pasla otOAE M WÉ
belakang mereka. Perempuan tidak boleh satu shaf bersama laki-laki.
Alasannya, karena kuatir ada fitnah. Akan tetapi kalau perempuan itu
PEER IA AN RIS
21174 4 ve, LI IA, 21 y 2522 rae
menyalahi 1), shalatnya tetap shah saja, menurut pendapat Jumhur.
yr 3 Dr.
b $ 4
AT,berbulan” lol) ca AERA
1) Maksudnya: kalau ia satu shaf dengan laki-laki.

849
849
EA EN
Sabda Nabi ”Luruskanlah, dan jangan kamu berselisih, karena
1466. Dan dari Abu Mas'uud Al-Ansharie, ia berkata: Adalah akibatnya hatimu akan berselisih” itu, Syarih berkata: Karena berseli-
Rasulullah saw. meraba bahu-bahu kami di (waktu hendak) shalat, sihnya shaf itu adalah perselisihan lahiriyah, sedang perselisihan
dan sambil bersabda: ”Luruskanlah dan jangan berselisih, karena lahiriyah adalah satu sebab bagi perselisihan bathin.
akibatnya hatimu akan berselisih. Hendaklah orang-orang yang sudah Lafazh ”Ahlam” dan ”Nuha”, menurut Ibnu Sayyidin-Nas adalah
baligh dan pandai di antara kamu, dekat aku; kemudian orang-orang satu arti, Nuha, jama' dari ”nuhyah”, artinya akal, arti asal sebenarnya
yang mengiringi mereka; kemudian orang-orang yang mengiringi “larangan” tetapi di sini maksudnya adalah akal, karena akal itu bisa
mereka.” (HR Ahmad, Muslim, Nasai dan Ibnu Majah). melarang dari perbuatan yang tidak baik. Akan tetapi ada pula yang
berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan ”UlilAhlam” adalah
orang-orang yang baligh, sedang yang dimaksud dengan ”Ulin-Nuha”
adalah orang-orang yang berakal. Syarih berkata: Sesungguhnya Nabi
377 Dg
saw. mengkhususkan agar golongan orang-orang ini berada di shaf
N
149

Sa SA$DAsa 77Paan2 A
WA 3927 7

2 terdepan, karena dari merekalah diharapkan bisa menjadi muballigh

PER aha!Ka
20 o er veer PEPA 1224 ; 1), menjadi pengganti dan mengingatkan imam bila diperlukan.

PADA
22 MU NGONG

-
Perkataan ”Hindarilah hiruk-pikuk pasar” itu, maksudnya:
rn AILL DAL
campur baur, pertengkaran, percekcokan, bersuara keras, kacau
Pa Anoahloh. Bl ECAN TT Éis balau, dan berbagai fitnah yang ada di dalam pasar. Dan ”Hausyah”
itu artinya fitnah dan campur baur. Maksudnya, dilarang berkumpul-
nya manusia di dalam shalat, seperti kumpulnya mereka di dalam
1467. Dan dari Ibnu Mas'uud, dari Nabi saw., ia bersabda: pasar, yaitu berdesak-desak, hilir mudik, berbeda tujuan dan perbuat-
annya.
”Hendaklah orang-orang yang sudah baligh dan pandai di antara
kamu, di dekat aku, kemudian orang-orang yang mengiringi mereka; Perkataan ”Rasulullah menyukai (agar) orang-orang muhajirin
kemudian orang-orang yang mengiringi mereka; dan hindarilah hiruk- dan anshar di dekatnya” itu, menunjukkan dianjurkan untuk menda-
pikuk pasar.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzie). hulukan orang-orang yang pandai dan orang-orang yang baik (berada
di dekat imam), supaya mereka bisa mengambil ilmu (pengetahuan)
dari imam, sehingga orang lain bisa mengambil dari mereka. Karena
mereka itu, orang-orang yang lebih mengetahui tentang seluk-beluk
ab -EA
3289 9 OIE RIDERA NODDI Ma MAA
SELTALA MU 1
shalat.

5 924 RIES TAN AMA 3. LETAK ANAK-ANAK DAN PEREMPUAN BERPISAH DARI
apb 0 Pet KN ds) kas 9Lg 27 aah ORANG DEWASA

Dan dari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. YI II ara TIK shor 3? PRA IL af
1468.
menyukai (kalau) orang-orang muha-jir dan anshar di dekatnya, agar Deus gai SERER ua ATM
).
mereka bisa mengambil (ilmu) dari dia. (HR Ahmad dan Ibnu Majah PITA P y PORET, Da PING YOGA
MA
TA 271)

Penjelasan:
SN ea Kaya DIho
h”
Syarih berkata: Perkataan ”Tempatkanlah imam itu di tenga
kan imam persi s di tenga h
itu, menunjukkan dianjurkannya menempat 1) Orang yang menyambung suara imam, pent.
shaf.
851
850
KaDONGENG O SN 27 PEAH AB IA an al GA Ng
as, Ka 3 9 cola SN WahADI jpATH
AN
Tnaa aa.YA;MEA GA
RU KG pan”
„S pahe.EARNE
72775 e YG
A Sapa
PES

5
— Sola) — Pera aa
1469. Dari Abdurrahman bin Ghunm, dari Abu Malik Al- 1471. Dan dari Anas, bahwa neneknya, yaitu Mulaikah, mengun-
Asy'arie, dari Rasulullah saw, sesungguhnya ia (pernah) mempersama- dang Rasulullah untuk (makan) makanan yang dibuatnya, lalu Nabi
kan antara empat raka'at dalam bacaan dan berdiri: dan menjadikan makan, kemudian (selesai) makan ia bersabda: Berdirilah kalian,
raka'at pertama adalah yang lebih panjang, agar orang-orang bisa karena aku (akan) shalat bersama kalian. Lalu aku berdiri (menuju)
menyusul (mengikuti jama'ah), dan menempatkan orang-orang dewasa ke sebuah tikar milik kami, yang sudah menjadi hitam karena lamanya
di depan anak-anak, dan anak-anak di belakang mereka, dan perem- terpakai, lalu aku perciki dengan air, lalu Rasulullah saw. berdiri di
puan di belakang anak-anak. (HR Ahmad). alas tikar itu, dan aku (pun) berdiri bersama anak yatim di belakang-
nya; dan perempuan tua tadi berdiri di belakang kami, kemudian
Rasulullah shalat bersama kami dua raka'at, kemudian salam. (HR Ja-

Ta NK SAK AE:
Peru SN ? Z ma'ah, kecuali Ibnu Majah).

MIE JI ta DNAdi < IBA HA KEONG wi ak WA


ANANA AANjanyan Ai Pa
a 3 7? AN
An LA aa

KW aka KA MAAwo TI lo gI ANAA


Ss. logi Kala
Adan
1670. Dan bagi Abu Daud, dari Abu Malik Al-Asyarie, ia
berkata: Maukah aku ceritakan kepada kalian tentang shalatnya Nabi
saw.? Ja berkata: Yaitu, Nabi saw. berdiri shalat, mengatur shaf orang 1472. Dan dari Anas, ia berkata: Aku (pernah) shalat bersama
anak yatim di rumahku, di belakang Nabi saw., dan ibuku, yaitu
dewasa, dan mengatur shaf anak-anak di belakang mereka, kemudian
Nabi shalat bersama mereka. Lalu Abu Malik menuturkan tentang Ummu Sulaim, di belakang kami. (R. Bukharie).
shalatnya Nabi tersebut.

ena sega ya LAYAR JakaNY


Cd

A NG 19 yg arrr 3 9911 (LINRA yr 8 DIIIL BIS


Ogan
Aang la jang a. rd
in
Pa ds
sdmane: lion saneh niaga E NA lasIKAN

852 853
1473. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. ber- 4. BAB SEORANG SHALAT SENDIRIAN DI BELAKANG SHAF 1)
sabda: “Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah di depan, dan seburuk- DAN RUKU' ATAU TAKBIRATUL IHRAM SEBELUM SAMPAI
buruknya adalah di belakang; dan sebaik-baik shaf bagi perempuan KE SHAF, KEMUDIAN MASUK SHAF
adalah di belakang, dan seburuk-buruknya adalah di depan.” (HR Ja-
ma'ah, kecuali Bukharie). EA DA Lin AA ka
Penjelasan:
TEA PANI Ngene NE
Perkataan ”Dan menjadikan raka'at pertama adalah yang paling « 4 KM a = mo GS PANna NGaer CA ji
panjang, agar orang banyak dapat menyusul” itu, Syarih berkata:
Yang dimaksud adalah agar orang banyak dapat menuju ke shalat 7 D LLS LP
serta dapat menjumpainya. MAUL I DA aa
i ||
4 NGA
Ke 14 at.
AN
yA

Perkataan "Dan menempatkan orang-orang dewasa di depan


anak-anak ... dst.” itu, menunjukkan didahulukannya shaf orang 1474. Dari 'Alie bin Intra bahwa Rasulullah saw. (pernah)
dewasa daripada anak-anak, dan anak-anak didahulukan daripada melihat seorang laki-laki shalat di belakang shaf, lalu ia berdiri (di
perempuan. Ini apabila anak-anak itu dua orang atau lebih. Tetapi dekat laki-laki itu) sehingga selesai, lalu Nabi bersabda kepadanya:
apabila anak-anak itu seorang diri, maka ia dimasukkan ke shaf orang ”Ulangilah shalatmu, karena tidak ada shalat bagi seorang yang
dewasa, dan tidak boleh menyendiri di belakang shaf. Dalil yang menyendiri di belakang shaf.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
menunjukkan demikian itu, ialah hadits Anas.
Selanjutnya Syarih berkata: Dan ada yang berpendapat apabila
jama'ah itu terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, maka di antara
SIA 2315 Kana Kuta
LDA DLS 4 Ir
setiap dua orang dewasa berdiri di situ seorang anak: agar anak-anak
tersebut dapat belajar dari mereka tentang shalat dan prakteknya. uan GAN Many Asas ga MNNO
Perkataan "Aku dan anak yatim berdiri di belakangnya” itu, - 11073 MAH NIS w Las.
BW: AA ob AG
HW 2 sop tedong)KAJANG
Syarih berkata: Hadits ini menunjukkn bahwa anak-anak melengkapi
shaf. Demikian pendapat Jumhur. Hal ini dikuatkan oleh perbuatan
Nabi saw., dimana ia pernah menarik Abbas dari sebelah kiri ke 1475. Dan dari Wabishah bin Ma'bad, bahwa Rasulullah saw.
sebelah kanan, dan shalatnya Nabi bersama Ibnu Abbas, ketika ia (pernah) melihat seorang laki-laki shalat sendirian di belakang shaf,
. masih kanak-kanak. Adapun apa yang dituturkan terdahulu, bahwa lalu Nabi menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya. (HR Imam yang
Nabi saw. menempatkan shaf anak-anak di belakang orang dewasa, lima, kecuali Nasai).
maka hal itu adalah perbuatan yang tidak menunjukkan batal kalau

AIE PA al ERA
menyalahinya.

SAP
ALA, Cat
DaliAA Tenan
OS II
Pi DA e 2

1) Yang dimaksud ialah: seorang yang ikut dalam shalat jama'ah, tetapi berdiri sendi-
rian di belakang shaf, pent.

854 855
1476. Dan dalam satu riwayat, Wabishah bin Ma'bad berkata: Adapun orang yang berpendapat shah, berpegang kepada hadits
Rasulullah saw. (pernah) ditanya tentang seorang laki-laki yang shalat Abu Bakrah. Karena Abu Bakrah sudah mengerjaan sebagian shalat-
sendirian di belakang shaf, lalu Nabi menjawab: “Hendaklah ia nya itu di belakang shaf, sedang Nabi saw. tidak menyuruhnya untuk
mengulangi shalatnya.” (HR Ahmad). mengulang (shalatnya). Jadi “perintah mengulang” itu menunjukkan
sunnat' 1), supaya ia sungguh-sungguh memperhatikan untuk mencari
yang lebih utama. (Yaitu, memulai shalat setelah sampai/sejajar
dengan shaf, pent.). Di antara sekian banyak alasan yang dijadikan
ai as-
$, YA PL Nut A MB IN Ser!"

SEA ANI pegangan ialah hadits Ibnu "Abbas dan Jabir, tetapi suatu pegangan
yang tidak sesuai dengan apa yang dimaksud.
w l MA TATA A
47T 2% DANA
AAT
Sera Sd ad Syg Ada yang berpendapat: Yang lebih utama adalah mengkompromi-
kan hadits-hadits yang ada dalam bab ini, yaitu bahwa tidak diperin-
, Ie Ly. JP tahkannya mengulang (shalatnya) bagi orang yang melakukan hal itu,
adalah karena suatu 'udzur, kuatir tertinggal kalau ia harus menunggu
sampai bergabung dengan shaf. Sedang hadits-hadits yang menyuruh
1477. Dan dari Abu Bakrah, sesungguhnya ia sampai kepada mengulang (shalatnya) adalah bagi orang yang melakukan hal itu,
Nabi saw., padahal Nabi sedang ruku', lalu Abu Bakrah ruku' sebelum karena dikerjakan tanpa 'udzur.
sampai ke shaf, lalu hal itu dituturkan kepada Nabi saw., maka ia Ibnu Sayyidin-Nas berkata: Hukum memulai dengan ruku’ di
bersabda: "(Semoga) Allah memberi tambahan keinginan kepadamu, belakang shaf, tidak dihitung hukum shalat seluruhnya di belakang
tapi jangan engkau ulangi.” (HR Ahmad, Bukharie, Abu Daud dan shaf. Oleh karena itu Ahmad bin Hanbal berpendapat, bahwa shalat
Nasai). x seorang diri di belakang shaf itu, batal, tetapi ia berpendapat bahwa
ruku? di belakang shaf, boleh saja. Selesai, dengan ringkas.

27792 “39 Ta oa ali “erat baa —000—


JAA oo
7 2
Kd . wa”

aLr
LN MGplan yes =NENA
sala

7
ulu

f T
u,

wd
$ PAL IA Ny IÈ 6 ag SIIRA
SMA Ss
BA JI,
pra lons osiaga gon JEG ka Me

1478. Dan dari Ibnu Majah, ia berkata: Aku (pernah) datang


kepada Nabi saw. pada akhir malam, lalu aku shalat di belakangnya,
lalu Nabi memegang tanganku, lalu menarik aku sehingga menempat-
kan aku sejajar dengan dia.” (HR Ahmad). 4

Penjelasan:
Syarih berkata: Ulama shalaf berbeda pendapat tentang shalatnya
mamum yang berdiri sendirian di belakang shaf. Satu golongan
mengatakan: Tidak boleh dan tidak shah shalatnya. Yang lain membe-
dakan antara ma'mum laki-laki dan perempuan. Kelau ma'mum itu
laki-laki, wajib mengulangi shalatnya, dan kalau perempuan, tidak
wajib mengulangi. 1) Kami sependapat dengan pendapat ini. Lihat Al-Muslimun, No. 105:12.

856
5. BAB DIPERINTAH MELURUSKAN, MERAPIKAN DAN dari shaf, lalu ia bersabda: ”Hai hamba Allah, luruskanlah shaf kamu
MENUTUP CELAH-CELAH SHAF ataukah Allah akan memperselisihkan antara wajah-wajah kamu.”
(HR Jama'ah, kecuali Bukhari, karena sepotong hadits itu ada
padanya, yaitu:
aa NG kaga TeBA AE NWA
TB Dp PN ka

r
AA
WAN yaéAaAE
kesesiENaaa
AN
— rd
T
AN TAR
LLP ena Du A
Ida UI e?
Pr?
T
ALNY
1482. “Luruskan antara shaf-shaf kamu, ataukah Allah akan
1479. Dari Anas, sesungguhnya Nabi saw. bersabda: ”Luruskan memperselisihkan antara wajah-wajah kamu.”
shafmu! Karena meluruskan shaf itu sebagian dari kesempurnaan
shalat”. (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim).

UITAE TEEENES ETIN


3 9 2 23, 3 2725 44 z aIL 9, 3 20111710 f

EENT ALKATEEN
2 Das 92l
GA NODDI AGAL IL arr 1 RDL Pr a 1 Ir,

te. 29 Kang 27 KB AM TIM Iy 71

rl gi lg Ng Aa Gn aU SASp ale 1483. Dan bagi Ahmad dan Abu Dawud, dalam satu riwayat —
dikatakan — (An-Nu'man bin Basyier) berkata: Lalu aku melihat
orang-orang itu menyentuhkan mata kakinya pada mata kaki kawannya,
1480. Dan dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw. biasa mengha-
dan lututnya pada lutut kawannya, serta bahunya pada bahu
dapkan wajahnya kepada kami, sebelum ia bertakbir, lalu bersabda:
kawannya.”
”Rapatkanlah dan luruskanlah.” (HR Ahmad, Bukharie dan Muslim)

KI 3 a E ADIA 2200 IRB AL


SeaASP ABTAA a NENG
LEIEAN ganya "I
Žž N IN 5
aEa
REAA
2111
28, It PI
JI
A ONIA
sr
YA
03 A
NGANA
GLA ai

LLELLE SIP 1 an G1 YgBPA l NS o7 3s


hom guaise E
E”

laah ja aa Cas GENG agan 4 4 Naat Aa Pata 3 Hn GIA, ai IANGY 4|

NGA 7 AZ A 2767 g AEDI NSE Gara Ad SATA Laa


ea asala en AG Yan saa aben
MP
D 9I 20120 Aa Yr 23 SIA
GAS YI UM oba. ee” YANG A KO 1484. Dan dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullah saw.
bersabda: ”Luruskanlah shaf-shaf kamu, dan jajarkanlah antara bahu-
1481. Dan dari An-Nu'man bin Basyir, ja berkata: Rasulullah bahu kamu, dan berlemah-lembutlah dalam (menyentuh) tangan-
saw. biasa meluruskan shaf-shaf kami, laksana ia mengatur (barisan) tangan saudara kamu, dan tutuplah celah-celah, karena sesungguhnya
anak panah, sehingga ia tahu bahwa kami semua telah mengerti. syaithan akan masuk dalam (celah-celah) di antara kamu itu bagaikan
Kemudian pada suatu hari ia keluar lalu berdiri (hendak shalat) hingga anak kambing. Yakni, anak-anak kambing yang masih kecil.” (HR
hampir ia takbir, tiba-tiba ia melihat seorang Badwi yang menonjol Ahmad)

858 B59
1 4, saw. bersabda:
CA YOH IBA SIRI et MU aTA LA | PP 1487. Dan dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah
AAN AI Iga ende prt Bp pnya. — NENG "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-N ya (akan ) membe rikan anugerah
sebelah kanan.” (HR
PA P 2 gyrr DIE ALIR JLL GER, WA
Pa ERII
2 (rahmat) kepada orang-orang yang shalat di shaf
w? nC La LAI,
i
kd CEPA
Gis SEM a ea Y'o Masela Abu Daud dan Ibnu Majah).

Da . 1012
KA I De 213 PPSL AI SANYO"
asal
gen M6
KK
as
7 4
SDA aaE HS AN Ta
INA GAN
AE NGA NONE GAL 27 1 WAYI EA
gag IOLL 2463 NGANAN Tw aa 3 309 NM
< AAA Gg FAN r> af

Tata 3 2578 LIG


E

IL Ta ta
LI IG 31)
bu YA AS agli blya» sist
1485. Dan dari Jabir bin Samurah, ia berkata: Rasulullah saw BEMS
pernah keluar kepada kami, lalu bersabda: ” Apakah kamu tidak I ag Da an
OIL INE
berbaris seperti barisnya Malaikat di hadapan Tuhannya?” Lalu kami aan ISA
bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana barisnya Malaikat di hadapan
Tuhannya itu? Ia menjawab: "Yaitu, mereka menyempurnakan haf
A 0 ya
$

pertama, dan mereka berbaris dengan rapat dalam shaf itu”. (HR -apb ARAH
Jama'ah, kecuali Bukharie dan Tirmidzie). |
ya Rasulul-
1488. ` Dan dari Abu Sa'ied Al-Khudrie, sesungguhn
atnya itu ada yang
lah saw. pernah melihat di kalangan para shahab
: ”Majul ah, lalu ikutilah
gi 83Wa HK
..AP DAF. Iwo
A
`
w IAR I arr terlambat, lalu ia bersabda kepada mereka
x SP OLlesA
VW
MA |) T 4 Í BIA ng kamu mengik uti kamu.
aku, dan hendaknya orang yang di belaka
ia akan dilamb atkan juga
Senantiasa satu gaum terlambat, hingga
PESA
013 (HR Muslim , Nasai, Abu
Ap AAN KAN gak 253 KA
(rahmatnya) oleh Allah azza wa jalla.”
Us AN r | ` - S O sh MSN. 59)
Daud dan Ibnu Majah).
b
Abah b Plot —
Penjelasan:
P 1486. Dan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Sempurnakanlah shaf pertama, kemudian (berikutnya) yang mengi- Perkataan ”Juruskanlah shaf-shaf kamu” itu,
Syarih berkata:
é
:
ringinya. Kalaupun ada kekurangan, 4 maka hendaklah dii shaf an
Kalaupun menunjukkan bahwa, meluruskan shaf itu adalah wajib.
paling akhir.” (HR Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah). Perkataan ”Rapatkanlah ” itu, maksud nya, merapa tkan barisan
sehingga tidak ada celah:celahnya. Dan ini menunjukkan, dibolehkan-
nya berbicara antara (waktu sesudah) igamat dan (sebelum) masuk ke
ya g NN AK IA -
SONY
CN LN 2 7 Secyg PEKAN Lor dalam shalat.
Perkataan “Dan 'berlemah-lembutlah dalam menyentuh tangan-
“AN 277) PB ATRAI NA BING, G tangan saudara kamu” itu, maksudnya: Apabila ada orang yang
ya
hendak shalat itu datang dan meletakkan tangannya di bahu kawann
. . a di i m A SI ga
UT dolan paldegan AN ag Ona pa itu,
maka hendaklah ia menyentuhkan pundaknya kepada kawann ya
Ld
ya
5 23 3 dengan lemah lembut. Begitu juga apabila orang menyuruh kawann
lab). “3 cet 4 A | ya atau
PARA le untuk meluruskan shaf dengan memberi isyarat pakai tangann

860 861
ia meletakkan tangannya pada bahu kawannya, supaya meluruskan Perkataan "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya akan memberi
barisannya itu. Dan begitu juga (diperintahkan supaya berlemah anugerah ... dst.” itu, menurut lafazh Abu Daud dikatakan sbb.:
lembut) apabila orang yang hendak shalat itu, mau masuk ke dalam
shaf lalu meminta kepada kawannya supaya meluaskan tempat untuk- vg PODRE DID A ce LA

nya. Sal wales Gb alan AE NagOI KAN


Pah

An-Nawawie berkata: ”al-hadzaf” mufradnya: ”hadzafah”, yaitu: Artinya: "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya akan memberi-
kambing hitam yang kecil; dan ini banyak terdapat di Yaman dan kan anugerah kepada shaf sebelah kanan.”
Hijaz.
Ini menunjukkan disunnatkannya shalat di shaf awwal sebelah
Perkataan ” Apakah kamu tidak berbaris seperti barisnya Malaikat
kanan, dan begitu juga shaf selanjutnya.
di hadapan Tuhannya?” itu, menunjukkan dianjurkannya kita supaya
mengikuti perbuatan Malaikat ketika shalat dan beribadah. Perkataan "Senantiasa satu qaum yang terlambat” itu, Abu Daud
menambah dalam riwayatnya, sbb.:
Perkataan ”Sempurnakanlah shaf pertama” itu, menunjukkan

KIN
diperintahkannya menyempurnakan shaf awwal. Tetapi tentang shaf ere eZ p
awwal di masjid yang ada mimbarnya, masih diperselisihkan: apakah
(shaf awwal itu) yang keluar ke depan mimbar, ataukah yang lebih
dekat ke giblat (1). Maka berkatalah Al-Ghazalie di dalam Ihya'-nya: Artinya: ” (Yaitu terlambat) dari shaf awwal.”
"Sesungguhnya shaf awwal itu, ialah shaf yang bersambung, yang ada Dan perkataan ”Sehingga mereka akan dilambatkan juga (rah-
di hadapan mimbar, sedang shaf yang berada di kedua tepinya (tepi matnya) oleh Allah” itu maksudnya, bahwa Allah akan memperlam-
mimbar) adalah terputus. batkan rahmat dan anugerah-Nya kepada mereka, atau dilambatkan
Ia (juga) berkata: Dan Shafyan Ats-Tsaurie berkata: Shaf awwal dari derajat 'ulama yang boleh ditirunya, atau dari derajat orang-
itu ialah yang keluar (berada) di hadapan mimbar. Ia pun berkata: Orang yang terdahulu masuk surga.
Tetapi tidak juga jauh kalau dikatakan, bahwa yang paling dekat Ini menunjukkan dianjurkannya, mencari tempat di shaf awwal;
dengan qiblat itulah yang disebut shaf awwal itu. dan supaya jangan sampai terlambat.
Nawawie berkata dalam Syarah Muslim: Shaf awwal yang dipuji-
puji oleh beberapa hadits dengan keutamaannya itu ialah, shaf yang
paling dekat dengan imam, baik orang yang dekat dengan imam itu 6. BAB APAKAH MA'MUM ITU HARUS MEMBENTUK SHAF-
datangnya terdahulu ataupun terkemudian; baik dia itu disela-selai SHAFNYA TERLEBIH DAHULU, SEBELUM IMAM DATANG,
oleh satu benda ataupun yang lain. Inilah pendapat yang benar, yang ATAU TIDAK?
telah diambil oleh para pentahgig.
Sebagian Ulama berpendapat: Bahwa yang disebut shaf awwal itu "LINI MB AMI AIR LL marga 2777
ialah, yang bersambung dari ujung tembok masjid ke ujung yang lain, nde d kaAN Jaa) ala Dal 9 AN ALAM
tanpa terselang oleh suatu bangunan apa pun. Tetapi kalau yang dekat pel PB At 1 GI SAI Rf 3 GA sk
pg Za
bar
dengan imam itu, disela-selai dengan sesuatu, maka dia itu tidak lagi
disebut shaf awwal. Bahkan yang disebut shaf awwal itu, yang tidak
Ma aapa bay
disela-selai oleh sesuatu apa pun .... Inilah yang disebutkan oleh
— AS bab A ot —

(1) Di zaman dahulu, peda umumnya mimbar masjid itu terletak di depan mihrab, 1489. Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya shalat sudah diigamati
lurus dengan shaf pertama (pent.). untuk Rasulullah saw., lalu manusia pada mengambil shaf-shaf

862 863
mereka, sebelum Rasulullah saw. sendiri mengambil tempatnya. (HR
Muslim dan Abu Daud). Sang
p PEI EAEE A
i ILL IM KNIL MSE
Lt DP PATRA KAI SG
pg II
naa $ nadm ap 5!
sg 2 9r A Aie NA Lg 2 20211 A

Pia AU
1492. Dan dari Abu Qatadah, ia berkata: Rasulullah saw.
“a
c catu ae ARA TIH IBU
bersabda: "Apabila shalat sudah diigamati, maka janganlah kamu
5. CATAT wan mp berdiri (dulu) hingga kamu melihat aku sudah keluar”. (HR Jama'ah,
kecuali Ibnu Majah. Sedang Bukhari, tidak menyebutkan kata-kata
ce ne A aan ii
ra A EK arz A ” Aku sudah keluar”).

Penjelasan:
P
“ TELET a AG A
WONG
Ge GANU, AG die
. Sp Gara, s aja

Syarih berkata: Perkataan "Lalu manusia pada mengambil shaf-


shaf mereka” itu, maksudnya ialah, tempat-tempat mereka di shaf.
1490. Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Shalat sudah diiga- Dan perkataan "Sebelum ia keluar” itu, menunjukkan, bahwa
mati dan shaf-shaf pun sudah lurus dengan keadaan berdiri, sebelum ma'mum boleh berdiri dan meluruskan shaf sebelum imam keluar.
Nabi keluar kepada kami. Lalu ia keluar kepada kami. Tetapi setelah. Dan ini adalah bertentangan dengan hadits Abu Oatadah di atas.
ia berdiri di tempat shalatnya, tiba-tiba ia teringat bahwa dia sedang Akan tetapi keduanya masih dapat didudukkan, sbb.:
junub, lalu ia bersabda kepada kami: "Tetaplah di tempat kamu!” 1. Bahwa hal itu terjadi barangkali untuk menerangkan tentang
Lalu kami pun tetap dalam keadaan kami semula — yaitu, dalam bolehnya ma'mum berdiri, sebelum imam keluar.
keadaan berdiri - kemudian ia kembali (ke rumahnya), kemudian 2. Atau perbuatan para shahabat seperti yang dituturkan dalam
mandi, kemudian keluar kepada kami (lagi) sedang kepalanya mene- hadits Abu Hurairah itu, menjadi sebab dilarangnya perbuatan
teskan air, lalu ia takbir, lalu kami pun shalat bersamanya. (HR tersebut. dalam hadits Abu Qatadah. Dan dilarangnya perbuatan
Ahmad, Bukhari dan Muslim). tersebut, karena mereka itu sudah berdiri sesaat ketika shalat itu
sudah diigamati, sekalipun Rasulullah saw. belum keluar. Sedang
kemungkinan besar ketika itu Rasulullah saw. masih sibuk hingga ia
lambat keluar, dan para shahabat merasa capek menantikan'keluarnya
Rasulullah saw.
C3
9
TOY
MEREKA m
KAA:
v 2
RAN
Lgu Mes
Sabda Nabi saw. ” Apabila shalat sudah diigamati, maka jangan-
lah kamu berdiri (dulu) hingga kamu melihat aku sudah keluar” itu,
Syarih berkata: Ini menunjukkan bahwa berdirinya ma'mum di masjid
D. LIL AA ARI
TEE Pr) karena hendak shalat itu, adalah dimulai setelah dilihatnya imam
sudah keluar. Tetapi dalam persoalan ini, masih terdapat khilaf.
1491. Dan bagi Ahmad dan Nasai — dikatakan — Hingga tatkala Kebanyakan 'ulama berpendapat, bahwa ma'mum boleh berdiri
Nabi berdiri di tempat shalatnya, dan kami menantikan ia takbir, apabila imam itu sudah berada bersama mereka di masjid, ketika
tiba-tiba ia keluar, ... Lalu Nasai menyebutkan seperti di atas.
igamat itu sudah selesai dibacakan.

865
864
Dan dari Anas diriwayatkan: Bahwa dia (Anas) biasa berdiri 1494. Dandari Mwawiyah bin Qurrah, dari ayahnya, ia berkata:
kalau muadzdzin sudah membaca "OAD OA-MATISH SHALAT”. Kami pernah dilarang membuat shaf di antara tiang-tiang, di masa
Sedang Imam Malik berkata di dalam Muwath-tha': Aku tidak pernah Rasulullah saw. dan kami diusir dari tiang-tiang itu dengan keras. (HR
mendengar, bahwa berdirinya manusia ketika igamat sudah dibacakan Ibnu Majah).
itu, adalah di batas dengan suatu pembatasan tertentu. Yang saya
ketahui, bahwa yang demikian itu tergantung kepada kemampuan
tenaga manusia itu sendiri. Sebab di antara mereka itu ada yang
merasa berat (karena sudah tua, atau berpenyakit): dan ada pula yang DA WAN LA Ea OS gan PIRIS
merasa ringan saja. Adapun manakala imam itu belum berada di KAA Fa
ad AS LL LAN, AO
masjid, maka Jumhur 'ulama berpendapat, bahwa mereka itu
hendaknya berdiri sesudah melihat imam. Selesai, dengan ringkas. 1495. Dan ada riwayat tegas dari Nabi saw.: Sesungguhnya dia
ketika masuk Ka'bah, ia shalat antara dua tiang.

7. BAB DIMAKRUHKAN MA'MUM BERSHAF DI ANTARA


TIANG-TIANG (MASJID) Penjelasan:

Syarih berkata: Dua hadits di atas menunjukkan dimakruhkannya


IA e EA,
g A 2L LG Al
BI a IR I or
shalat antara tiang-tiang. Sedang alasan dimakruhkannya itu ialah,
PP £
sebagaimana dikatakan oleh Abu Bakar bin Al-'Arabie, bahwa yang

MEN NYA
LIIRIS ALL
e EN galat a AE As
37

pudar
3 ha L IL IN RAI demikian itu adakalanya karena bisa memutuskan shaf, atau karena
tiang-tiang itu tempat sandal. Dan Ibnu Sayidin-Nas berata: Yang
pertama itulah kiranya yang lebih munasabah, sebab yang kedua itu
f YALIS IAN Note sg?
aa NANG REE GS adalah barang baru.
Ibnul 'Arabie berkata: Tidak ada khilaf tentang bolehnya shalat di
antara tiang-tiang, kalau tempat itu ternyata sempit. Adapun kalau
1493. Dari Abdul Hamid bin Mahmud, ia berkata: Kami pernah
tempat itu luas, maka yang demikian itu dimakruhkan, untuk shalat
shalat di belakang salah seorang dari amir-amir, lalu kami didesak oleh
berjama'ah. Sedang untuk shalat munfarid, tidak apa-apa. Sebab
orang banyak, sehingga kami (terpaksa) shalat di antara dua tiang.
Rasulullah saw. sendiri (pernah) shalat di Ka'bah di antara tiang-tiang-
Kemudian ketika selesai shalat, Anas bin Malik berkata: Kami pernah
nya.
berhati-hati seperti ini di zaman Rasulullah saw. (HR Imam yang lima,
kecuali Ibnu Majah). (1)

AI BEA IBI
8. BAB IMAM BERDIRI LEBIH TINGGI DARIPADA
LAMBE ANA s la PAPA AAKRE J0 MA?'MUM DAN SEBALIKNYA

Ia tar DIN IBL


S0 1 MA P SI IIAL? gA Ban LI LA pA
> 3 sia.
PUN evs hbls IAA CREAR nE Na)
gbg!BAPAK
FEAA 24 ALAN
pa a TAA
Ala.ogak)
29677 Lgi
me ey a ILALL
KAKG
MAA Ad Jaa agjaa Aaadana3%Pa23
YA 4
(1) Hadits Abdul Hamid ini, tidak sah. Karena namanya sering tercantum dalam ling-
kungan orang-orang yang lemah. (Lihat Nailul Authar, 3:218). aaa
866 867
221
A 73 SI
$ ASN AL 711 8 /,
I, WAT 2190 3 La BI 1 GE 70 arr
Gen bap D easik ýsGa jiKOTA Kan KEERA (MAN
$
MU A BM NA AA INK KE
MRE Spa agen deci eal a aa
1496. Dari Hammam, sesungguhnya Hudzaifah pernah mengimami . 12 J14 a» Ie
manusia di Madinah di atas toko, lalu qamisnya (kemejanya) dipegang MA
ba
AA ma P1DI 53
SIGa LAsat
AL
2
oleh Abu Mas'ud dan ditariknya. Kemudian ketika sudah selesai
shalat, ia berkata: Tidakkah engkau tahu, bahwa orang-orang pernah
dilarang berbuat demikian? Hammam berkata: Betul, dan aku sendiri 1498 a. Dan dari Sahl bin Sa'ad, sesungguhny Nabi saw. pernah
teringat ketika engkau menarik aku tadi. (HR Abu Daud). duduk di atas mimbar, pada pertama kalinya hari mimbar dibuat, lalu
ia takbir sedang ia masih tetap di atas mimbar itu, kemudian ruku',
kemudian turun dengan mundur, lalu sujud dan manusia pun sujud
bersamanya, kemudian Nabi kembali (naik mimbar lagi) hingga
Tpi 1 INGI Ng IL NLAg TEPA LL selesai. Kemudian tatkala sudah selesai (shalat), ia bersabda: ”Wahai
ab apAAJoanSe Mp yaaa AG ARV
WA v KA 27 2

denga manusia! Sesungguhnya aku berbuat begitu tadi, supaya kamu berma'-

G NA P
mum kepadaku, dan supaya kamu mengetahui (cara) shalatku”. (HR
AL AaARI SAI
f NT KAT AG. Ahmad, Bukharie dan Muslim).
pnan iaJahradhi
aa nalar plug SAP “3
kakak

Dan orang yang berpendapat makruh, membawakan hadits ini


1497. N Dan dari Ibnu Mas'ud, ia berkata: Nabi saw. pernah (1498a), untuk tempat yang agak tinggi, dan ia memberi keringanan
melarang imam berdiri di atas sesuatu, sedang manusia berdiri di atas yang demikian itu.
belakangnya, Yakni di bawah imam. (HR Daraguthnie). 1498 b. Dan dari Abu Hurairah, sesungguhnya ia pernah shalat
di atas masjid mengikuti shalatnya imam. (R. Sa'ied, dalam Sunannya)
1948c. Dan dari Anas, sesungguhnya ia pernah shalat berja-
PANE a TA IN AL Se DS P 97277 ma'ah di rumahnya Abu Nafi’ dari (sebelah) kanan masjid, di sebuah
delatan D betal aa 27hies ONIA kamar yang kira-kira setinggi (manusia), kamar itu mempunyai pintu
yang lebih tinggi daripada masjid di Basrah, maka Anas (mengerja-
NOZ
O QIL pd IRAI gg IL A 2 kan) shalat berjama'ah di situ, dan berma'mum kepada seorang imam.
Gaga NA Sekaa PN aan IN ANN
= a | a. MS A 7 ” R . AA v KA aki
(R. Sa'ied, dalam Sunan-nya).
CI Dg KAI ant aa YON AR Ir ygena ena
bb Jerat AH Kera KUA NGEMAN
Penjelasan:

BENE AN PAPAN AI KA
NE LA AA RM MABIT nd
A,
E
Syarih berkata: Toko” yang dimaksud di sini, yaitu sebuah
tempat (untuk jual sesuatu) yang tempatnya agak tinggi dan biasa
asr A

2, AI o 0 LISA UNA, ;
diduduki. (1).

PARA
be beH
AN FATIN (1) Semacam kaki lima (pent.).

168 869
Hadits ini, menunjukkan dimakruhkannya imam shalat di atas itulah Rasulullah saw. shalat pada suatu malam, lalu
orang-orang
tempat yang lebih tinggi dari ma' mum. Islam mendengar bacaannya, lalu mereka pun shalat dengan
(mengi-
orang (yang
Selanjutnya ia berkata: Walhasil dari dalil-dalil itu menunjukkan kuti) shalatnya Nabi. Kemudian pada malam kedua orang-
mereka itu,
dilarangnya imam lebih tinggi letaknya daripada ma'mum. Tanpa mengikutinya) itu bertambah banyak, ia pun mengetahui
kamu tidak
dibedakan apakah di masjid ataupun di tempat lain, baik tingginya itu lalu bersabda: “Mereka itu diberati perbuatan yang
setinggi: manusia atau kurang dari itu atau lebih. Karena perkataan sehingga kamu
sanggup, karena sesungguhnya Allah tidak bosan,
Abu Sa'ied tadi: Bahwa manusia pernah dilarang berbuat demikian. sendiri yang bosan.” (HR Ahmad).
Dan ditambah dengan hadits Ibnu Mas'uud, yang mengatakan:
”Rasulullah saw. pernah melarang ... dst.”
Adapun shalatnya Rasulullah saw. di atas mimbar itu, ada yang Penjelasan:
berpendapat, bahwa itu dikerjakan karena Nabi mau mengajar dinding
manusia. Sebagaimana yang dinyatakan sendiri: "Supaya kamu Syarih berkata: Hadits ini menunjukkan bahwa adanya
angi sahnya
mengetahui (cara) shalatku”. Jadi tujuan pokok dibolehkannya imam antara si ma'mum dengan imam itu, tidaklah menghal
berdiri di tempat yang lebih tinggi daripada ma'mum itu adalah apabila shalat.
ia bermaksud mengajar mereka.
Ibnu Dagicil "led berkata: Barangsiapa bermaksud untuk menjadi-
kan hadits tersebut sebagai dalil bolehnya imam berdiri di tempat yang 10. BAB KETERANGAN TENTANG ORANG YANG
lebih tinggi dari ma'mum, tanpa bermaksud mengajar, berarti ia tidak MENGAMBIL TEMPAT KHUSUS DI MASJID
jujur.
NI Ge ANAK LAA 2
SIN IL gp

Peng ea Ma —Yo-
9. BAB ANTARA IMAM DAN MA'MUM ADA DINDING IA LII ah a y ran
La Da
epal pad alang ANA sy
PIANO MEPE
WA 128

r
.
1 Jal Bra IRIGA
NGE NAN
IRELE a?
T’
` LSP
j AE AN AMMA PIE
Bada ad AbasKeSa)NAN N
SIA data NANA 100110 MA
PU | d TAA

AA NP
AAN 1500. Dari Abdurrahman bin Syibl, sesungguhnya Nabi saw.
melarang shalat dalam tiga (cara): Seperti gagak mematuk; seperti
popek IS nh J1
duduknya binatang buas; dan seseorang yang mengambil tempat
eny IPG! OEIL an . ké o

kaba
- aa
- 49
. PEG

bh dana AK
khusus seperti onta mengambil tempatnya. (HR Imam yang lima,

PES ANAKEY A GANGL 22? MAA AM BEN BA kecuah Tirmidzie). .


YAYI

Po d1
23 Ig ye LR NN IIA GILIS IPP!
DE PARU
ska
al) e
Jas
KI A | AA
Po e 4 k
N le å
GS
ig
AON.
GUA Ant LAI ANG
1499. Dari 'Aisyah, ia berkata: Kami mempunyai tikar yang pel! Dar PL IG
kami bentangkan di siang hari dan kami lipat di malam hari, di tikar - Pda

870 871
sg III
ga AA tr YAI Mushannif berkata: Aku berkata: Ini (memperbanyak tempat
ibadah) itu adalah untuk shalat-shalat sunnat. Dan larangan di atas
secara muthlag untuk orang yang selalu (mengerjakan begitu), baik
1501. Dan dari Salamah bin Al-Akwa”, sesungguhnya ia pernah karena hendak shalat fardlu, maupun karena hendak shalat sunnat.
mencari (tempat khusus) untuk shalat, yaitu di dekat tiang yang dekat
mush-haf, dan ia berkata: Karena aku pernah melihat Rasulullah saw.
mencari (tempat) shalat di situ. (HR Ahinad, Bukharie dan Muslim).

11. BAB DISUNNATKAN SHALAT SUNNAT TIDAK DI TEMPAT


3 IlI p PES I8 SPILL GEALE De SHALAT WAJIB
AA : : AP
NGAMyag SA Ai 1
NON
Oka
NO
No Y
serf z

Z Bp PAN
Zah Nywi 00
TI h udh SINGG 746 216p
27,779 CUP PAN LA WADA LAA, A, 2 LN E
14. a a

OiE Asa Ka
Wi”? - bd

1502. Dan bagi Muslim — dikatakan — Sesungguhny Salamah


yar AAA
maha DEA GA ny
TAN AK
LA AA
TA
3

pernah mencari tempatnya mush-haf karena hendak mengerjakan


P
shalat di situ; dan ia menuturkan, bahwa Nabi saw. pernah juga — AP LUL o —
mencari tempat tersebut.
1503. Dari Al-Mughirah bin Syu'bah, ia berkata: Rasulullah
saw. bersabda: "Imam tidak boleh shalat di tempat yang ia shalat
Penjelesan: wajib di situ, sehingga meninggalkan tempat itu.” (HR Ibnu Majah
.dan Abu Daud).
Syarih berkata: Perkataan ”... yang dekat mush-haf” itu,
menunjukkan bahwa mush-haf itu (hendaknya) ditempatkan di tempat
khusus.
Dalam shaheh Muslim, disebutkan dengan lafazh sbb.:
as"
PALA 0173 WA
g
"NIA
pening A
Puas PPA TA Tale
23714
2 A” # NG
Yang artinya: ”Ia shalat di dekat kotak (peti)”. Ini seolah-olah
menunjukkan bahwa mush-haf itu mempunyai tempat khusus. yi PAE WA 277476 PA Wo Pd le DA 1 287977
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: Tiang yang tersebut itu, oleh AN A Ir egaaa sol kel)WG
sebagian guru-guru kami diterangkan, bahwa tiang itu letaknya di
tengah Raudlah, dan dikenal dengan tiang muhajirin.
1504. Dan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda:
Syarih berkata: Hadits pertama menunjukkan dimakruhkannya ”Apakah salah seorang di antara kamu itu, apabila sudah selesai
seseorang mengambil tempat khusus di masjid. Tetapi ini tidaklah shalat, tidak bisa maju atau mundur, atau bergeser ke kanan atau ke
bertentangan dengan hadits kedua, karena menurut ketetapan Ushul kirinya?” (HR Ahmad).
Figh, bahwa perbuatan Nabi saw. itu adalah sebagai takhsis bagi
omongannya yang umum itu, kalau seandainya tidak ada dalil yang
menunjukkan supaya ditiru. Adapun alasan dilarangnya menentukan
saa Sa galalang =NO 40
aIr Al! PENYU
tempat khusus itu, akan disebut nanti di bab sesudah ini, di mana kita al E

dianjurkan untuk memperbanyak tempat ibadah. PRA A


872 873
GAN UK
1505. Dan Abu Daud, serta Ibnu Majah -meriwayatkan- yang
keduanya itu mengatakan: Ya'ni ketika (hendak) shalat.

Penjelasan:
KITAB CARA SHALATNYA ORANG SAKIT
Syarih berkata: Dua hadits tersebut menunjukkan dianjurkannya
seseorang yang (sudah shalat wajib), apabila hendak shalat sunnat,
pindah dari tempat dimana ia lakukan shalat wajib itu di situ. (1)

—AI—

3 Ar | 3 AMBA Me Pa
TA
SA ga A YA
NA Yng A NON

Ai Keh Ka IEK AKK


sr ah Pe 3
Mey LI. adja
dl. AÉ

1506. Dari 'Imraan bin Hushain, ia berkata: Aku pernah mende-


rita bawasir, lalu aku bertanya kepada Nabi saw. tentang (caranya)
shalat, maka jawabnya: ”Shalatlah engkau dengan berdiri, kalau tidak
bisa hendaklah dengan duduk, dan kalau tidak bisa hendaklah dengan
berbaring!” (HR Jama'ah, kecuali Muslim).

gr NAN
4 Ba aa ag Tan at ta

23 2
pan

1507. Dan Imam Nasai menambahnya: ”Kalau tidak bisa


(1) Atau setelah ia bercakap-cakap, lihat Shaheh Muslim bab "Shalat sesudah Jum'ah”, hendaklah dengan tertelentang. Karena Allah tidak akan memberikan
hadits ke-7.
beban berat kepada seseorang, kecuali menurut kemampuannya”.

874
875
Dan sabda Nabi yang mengatakan:
PREA LIS 1 WA Gn > ada Pa
sorro r ~ Fz PD ta
Pakal ra A P - m l . e$ . e @ 4 Kh

Ta Ao CI OA
a
Lhasa LAZ
Ga
777 NA
am
Pn

ay NJÊNG Artinya: "Apabil aku memerintahkan kamu untuk mengerjakan


perintah, maka kerjakanlah daripadanya apa yang kamu bisa."
294I 79? 9) ma 111490
ala 033 1111 An uan aa A
5
zy
SyaGanongan jars Alguen
Selesai.
pala WERS ELA rge? 21 Pa Par, Ibnu Taimiyah berkata dalam Al-Ikhtiyaaraat: Kalau si sakit itu
9” va 2 3/29
jebe| A2 La“.
ar Pak Id
GUINE 2 2 .. et. Ia - An
ata
a g laron
. ` tidak bisa berisyarat dengan kepalanya, maka ia gugur dari kewajiban
shalat, dan tidak diharuskan berisyarat dengan kerdipan mata. Dan ini

Ga G a eda adalah pendirian Abu Hanifah dan satu riwayat dari Imam Ahmad. (1)
a 779 LL JLI GA I 10 1013
- - .-

Sa pa4

1508. Dan dari Ali bin Abi Thalib, dari Nabi saw., ia bersabda: BAB SHALAT DI ATAS PERAHU
“Seorang yang sakit itu hendaklah shalat dengan berdiri, kalau bisa,
tidak bisa
kalau tidak bisa hendaklah dengan duduk; kemudian kalau 1 LAIRI Aa
dengan NI “NAD ING II
OP,
sujud, maka hendaklah cukup berisyarat dengan kepalanya: woa
D o REA KN ES .e 102
a ruku'nya . Kemudia n Ol Leles un NS Mae rayap
menjadikan sujudnya itu lebih rendah daripad
maka hendakl ah ia shalat aa A
apabila ia tidak bisa shalat dengan duduk,
A game
“apn” PA 3w II ise IAI

2 NG
AN E 12.91
dengan berbaring ke kanan dengan menghadap giblat.
maka hendakl ah
Kemudian
ia shalat
AAGE Pa

apabila ia tidak bisa berbaring ke kanan,


kedua kakinya ke arah
dengan tertelentang dengan menghadapkan — MA KA JU a A. Sa MG
giblat.” (HR Daraguthnie).
1509. Dari Maimun bin Muhran, dari Ibnu "Umar, ia berkata:
Nabi saw. pernah ditanya: Bagaimana caranya aku shalat di perahu? Ia
Penjelasan:
Pan 'Shalatlah di perahu dengan berdiri, kecuali apabila kamu
n, bahwa takut tenggelam”. (HR Daraquthnie dan Al-Hakim, de i-
Syarih berkata: Zhahir hadits-hadits itu menunjukka Bukharie Muslim). biak
berisy arat, dia tidak berkew ajiban
apabila seseorang itu tidak bisa
Tetapi sement ara dikata kan, ia wajib
mengerjakan sesuatu apa pun.
di sampin g ada juga yang mengat akan:
berisyarat dengan mata;
akan: dia harus
berisyarat dengan hati; dan ada juga yang mengat
menjalankan Our'an itu dalam
harus didahulukan daripa da
hatiny
dengan
a;
hati.
tetapi mengin gat dengan lidah A
ija NON
GA ELSALA a Aa
1 YA AB
2
AMAN Ab KAMB

E
A MIM

yang berbunyi:
Yang menunjukkan semua itu ialah firman Allah
| Pa
aforro Da sa E
(1) Yang benar, berdasar ayat dan hadits dalam keterangan ini, maka selama 8i sakit
masih sadar, selama itu dia berkewajiban shalat dengan cara apa pun yang dia
Artinya: "Maka takutlah kamu kepada Allah menurut apa yang bisa. (pent.)
kamu bisa”.
877
876
9 AGA ER A 1 OIL LISa M AE
NON CNN
(Heran
pe ola, Gala a Pi BAB-BAR SHALAT MUSAFIR

Kia PE ANG
AN
29 1

1. BAY BOLEHNYA MEMILIH ANTARA GASHAR LAN


1510. Dan dari 'Abdullah bin Abi “Utbah, ia berkata: Aku TAMAM
pernah mengawani Jabir bin Abdullah dan Abu Sa'ied Al-Khudrie dan
Abu Hurairah dalam sebuah perahu, lalu mereka itu (semua) shalat
PAEA IA AEA 4 big S AIP :
dengan berdiri dan berjama'ah, salah satu di antara mereka menjadi
CIANA ELAN D
Za ag 10ow
imam, padahal mereka itu bisa (shalat) di darat. (HR Sa'ied, di dalam
Sunan-nya).
NG 297
san paPEKAN
7 1 PP 27

Penjelasan: 1511. Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata: Aku pernah menemani
Rasulullah saw. sedang dalam bepergian, ia tidak pernah menambah
Syarih berkata: Perkataan ”Shalatlah di perahu dengan berdiri, shalatnya melebihi dua raka'at, demikian juga Abu Bakar, Umar dan
kecuali jika kamu takut tenggelam” itu, menunjukkan bahwa orang Usman. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
yang shalat di perahu itu harus berdiri, tidak boleh dengan duduk,
kecuali jika takut tenggelam. Dipersamakan dengan tenggelam yaitu
semua 'udzur.
Perkataan: ”Padahal mereka itu bisa (shalat) di darat” itu, Pep at,IPA TAERA
NGA YONY
maksudnya ialah di tepi laut. Dan ini menunjukkan dibolehkannya
shalat di atas perahu, sekalipun masih dimungkinkan untuk turun ke NER Lang? 27331 a GI fat”
darat. SN Ken PA Aa TN
yg TEN 37 17 7 E 11 Kaki ETAN
—000—
a

KILI Aa 2 spon Meh


se AL Ll SN KA 23 Nowi 2 Ak 5

LEAN
A loh —
1512. Dan dari Ya'la bin Umayah, ia berkata: Aku pernah ber-
tanya kepada Umar bin Khathab (tentang firman Allah yang artinya):
Maka tidaklah mengapa kamu mengqasharkan shalat(mu), jika kamu
kuatir diserang orang-orang kafir. (An-Nisa': 101), sedang manusia
sungguh sudah dalam keadaan aman. Kemudian Umar menjawab:

879

878
ES BAN NGA pe ja NONO
7 7 143 RJ at 4, 43 s

PE
FEE Sr ES
LS JJ
Aku (juga) heran tentang apa yang kamu herankan itu, lalu aku IPL LL aa
bertanya kepada Rasulullah saw. tentang hal tersebut, kemudian ia
menjawab: Itu adalah sedekah yang diberikan Allah kepada kamu,
maka terimalah sedekah-Nya itu. (HR Jama'ah kecuali Bukhari).
PANEN BAN A Aa Gak Oya

1515. Dan dari Umar, bahwa ia berkata: Shalat safar itu dua
Pi LAH MB TIS
raka'at, shalat "idul adi-haa itu dua raka'at, shalat "idul fithri itu dua
bang KET NANANG ME AO raka'at dan shalat jum'at itu dua raka'at, itu (semuanya) adalah tamam
bukan gashar menurut keterangan|dari Nabi Muhammad saw. (HR
SP IIA LA kN sb FA Ga 27532, 1747 Ahmad, Nasa'i dan Ibnu Majah).

KIT NEH 1 TRET

LG kr Aas KIA KekSopo AON


PAN LAM ah).
LA, TEE ITEP

G1 3 Ki AHg LG 99I
soya Cal ALI IK ta A UU GA 101 19
JA NA Ju
Ja AN Re 3 2
1513. Dan dari Aisyah, ia berkata: Aku pernah keluar bersama
Nabi saw. dalam Umrah di bulan Ramadlan, kemudian ia berbuka BL, KIS,
sedang aku tetap berpuasa, dan ia menggashar (shalatnya) sedang aku
menyempurnakanfnya), lalu aku bertanya (kepadanya): Demi ayah
1516. Dan dari Ibnu Umar, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah
dan ibuku, (bagaimana) engkau berbuka sedang aku tetap puasa, dan
saw. pernah mendatangi kami, sedang kami dalam keadaan. tersesat
engkau menggashar sedang aku menyempurnakanf(nya), lalu ia menja-
(jalan) lalu ia mengajar kami, dan di antara yang diajarkan kepada
wab: Itu baik saja Aisyah. (HR.Daraguthni, dan ia berkata: Hadis ini
sanadnya Hasan). kami yaitu: bah va Allah azza wa jalla memerintahkan kami agar kami
shalat dua raka'at dalam bepergian. (HR Nasa'i).

b) kaKDI AN
PAR yan Magi De naa TARI NONG
AL A sf PP) MG Kata PAI

anTA aa Gih NA
i 65 3

TAn
P
P uA iana IREZEOE
.k Tag
Ed

wer Ja ED
1517. Dan dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
da: Sesungguhnya Allah senang keringanan-keringanan hukum-Nya itu
. 1514. Dan dari Aisyah, bahwa sesungguhnya Nabi saw pernah diamalkan, sebaaimana ia benci larangan-Nya itu dikerjakan. (HR
menggashar (shalat) dalam bepergian dan pernah menyempurnakan- Ahmad).
nya, dan pernah berbuka dan pernah (juga) tetap berpuasa. (HR
Daraguthni, dan ia berkata: Hadis ini sanadnya Shahih). 881

880
ORANG YANG MENGATAKAN:
. BAB MENOLAK PENDAPAT
Penjelasan: MENGQASHAR SHALAT
i BAHWA NABI TIDAK PERNAH
ERGIAN DI SIANG HARI
SAMPAI MALAM APABILA IA BEP
Perkataan ”Aku pernah menemani Rasulullah saw. dalam beper-
gian, sedang ia tidak pernah menambah shalatnya melebihi dua
pys IAE DEGLI YP LAN An aneng ng
raka'at, demikjan juga Abu Bakar, Umar dan Usman” itu, dan di
dalam Kitab Shahih Muslim (berbunyi): KA AMJoan paSake MA
JpD NOVA

LAA GAM De PRU) 14 aa ena Get r7


Sai KE
oa DAAI, TA, sg
GOK AL
977 DLL PELAT ni
LAN
s
ygalaa
Ja > GE ek lag Pd

i berkata: : Aku pernah shallat huh ur empat


zhuh
"Dan aku pernah menemani Usman, tetapi ia tidak pernah menam- 1518. ari Anas, ia
Dari
ah, dan aku (juga) pernah
bah lebih dua raka'at sampai ia meninggal dunia”. raka'at bersama Rasulullah saw. di-Madin
Dzil Hulaifah. (HR Ahmad,
shalat ashar dua raka'at bersama dia di
An-Nawawi berkata: Ulama menafsirkan riwayat ini tidak khusus
Bukhari dan Muslim).
terjadi di Mina, dan riwayat yang masyhur bahwa Usman menyem-
purnakan (shalatnya) beberapa waktu sesudah diangkatnya sebagai
khalifah, itu dapat diartikan khusus di Mina.
2 LIRR Ze NG r 27 ai R REG AM
Syarih berkata: Ketahuilah bahwa Ulama’ berselisih pendapat,
apakah gashar itu wajib atau rukhshah? Dan apakah tamam itu lebih
utama? Selanjutnya ia berkata: Dari apa yang telah kami sebutkan itu
nampak kuatnya pendapat yang menyatakan wajibnya gashar. ") LAK NG IIN Gg,KN
JENA gp NGA
ENG YM
.

oma 36 Yaa BM
A If
yya gé
Perkataan Aisyah "Aku pernah keluar bersama Nabi saw. dalam DAL 4 KENA AA
jan be tl SS
PAN AMBA
Umrah di bulan Ramadlan, kemudian ia berbuka sedang aku tetap abdos TataNENG
berpuasa, dan seterusnya” itu, Syarih berkata: Kalau seandainya 1

hadits tersebut sah tentu dapat dipakai sebagai dasar, hanya hadits Yazid Al Hang'i, ia
tersebut tidak dapat dijadikan dasar karena bertentangan dengan 1519. Dan dari Syu'bah dari Yahya bin
Anas tentang mengqashar
riwayat Bukhari-Muslim dan lain-lainnya. Selesai. berkata: Aku pernah bertanya kepada
saw. apabila bepergian
shalat, lalu ia menjawab: Adalah Rasulullah
Ibnu Taimiyah berkata di dlam Al Ikhtiyarat: Dan tidak ada ia shalat dua raka'at. Syu bah
tadifilatiga mil atau tiga farsakh, maka
keterangan bahwa salah seorang di antara Sahabat ada yang menyem- (HR Ahmad, Muslim dan
purnakan shalatnya dalam bepergian di masa Nabi saw., sedang hadits
yang ragu-ragu (tiga mil atau tiga farsakh).
Abu Dawud).
Aisyah yang menyalahi ketetapan itu tidak dapat dipergunakan
sebaga: hujjah.
—o—
Penjelasan:

»Dan aku pernah shalat bersama dia dua raka'at di


dijadikan dalil bolehnya
Dzil pan e KH 'Syarih D. Hadis ini
, karena jarak D:
mengqashar shalat dalam bepergian yang dekat
samping Dzil pai
Madinah dan Dzil Hulaifah itu 6 mil. Di
itu, tetapi di situ hanya
bukanlah tujuan terakhir dalam perjalanan
a]
#) Menurut kami adalah rukhshah, sedang gashar lebih utama (pent).
| 883
882
dalam
singgah untuk selanjutnya meneruskan perjalanan menuju Mekah, dan ”Hai penduduk Mekah, janganlah kamu menggashar shalat
bepergian yang kurang dari 4 burd dari Mekah sampai ke Asfan”.
Ulama’ telah sepakat tentang singgahnya Nabi saw. di sana, sedang
permulaan shalat yang sampai waktunya adalah shalat ashar, kemudi- Hadits ini tidak dapat dipakai sebagai hujjah, dan yang jelas
an digashar oleh Nabi saw. dan terus-menerus ia menggashar shalat- bahwa ini adalah pendapat Ibnu Abbas.
nya sampai ia pulang kembali. Dan ketahuilah bahwa sungguh-sung- Apabila hal ini telah engkau ketahui, maka yang meyakinkan,
guh telah terjadi khilaf yang panjang di antara Ulama’ tentang jarak yaitu sejauh 3 farsakh, karena hadits Anas meragukan antara 3 farsakh
yang
yang dibolehkan menggashar shalat. dan 3 mil, sedang 3 mil adalah termasuk 3 farsakh, maka diambil
Berkatalah Ibnu Hajar di dalam Fat-hul Bari: Ibnul Mundzir dan lebih jauh demi maksud berhati- hati.
Idinnya menceritakan bahwa ada sekitar 20 pendapat tentang masalah Ibnul Mundzir berkata: Ulama’ telah ijma’ bahwa bagi orang yang
ini, yang sejumlah kecil pendapat-pendapat itu memberikan ukuran hendak bepergian boleh gashar apabila ia sudah keluar dari batas desa
sejauh perjalanan sehari-semalam, dan pendapat yang terbanyak yang dia keluar dari situ. Dan Ulama' memperselisihkan tentang,
n
menyatakan, selama orang berada di luar kota. Dan ada yang menga- apabila orang tersebut belum keluar dari batas desa itu, kemudia
menjadi keharusa n beradany a musafir itu
takan, bahwa jarak yang paling dekat itu satu mil sebagaimana diriwa- Jumhur berpendapat bahwa
yatkan Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang sah dari Ibnu Umar, dan di luar batas desanya. Selesai dengan diringkas.
Ibnu Hazm Adh Dhahiri juga berpendapat demikian dengan alasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata di dalam Al Ikhtiyarat:
baik
kemutlakan safar yang terdapat dalam firman Allah dalam Al Qur'an Boleh menggashar shalat dalam setiap yang bernama bepergian
dan di dalam Sunnah Nabi saw., dan golongan Dhahiriyah mengambil dekat maupun jauh, dan tidak ditentukan jaraknya, demikian menurut
dhahirnya hadits Anas, bahwa sedekat-dekat jarak bepergian yang madzhab Dhahiriyah dan didukung oleh pengarang. Al Mughni — Ibnu
boleh menggashar yaitu tiga mil. ") Ouddamah, baik bepergian itu bepergian yang mudah atau bepergian
Ibnu Hajar berkata di dalam Kitab Fat-hul Bari: Hadits Anas itu yang diharamkan, dan ini didukung oleh Ibnu Agil dalam satu tempat
adalah yang paling shahih yang membicarakan masalah tersebut dan yang juga dikatakan oleh sebagian mutaakhirin dari kalangan teman-
teman Imam Ahmad dan Syafi'i, baik dengan maksud bermukim
yang lebih tegas.
selama lebih dari 4 hari atau tidak niat mukim, dan pendapat semacam
Dan orang yang menentangnya (yaitu orang yang berpendapat ini diriwayatkan juga dari segolongan Sahabat Nabi saw. Selesai,
mutlaknya safar) membawa hadis Anas itu, bahwa yang dimaksud wallahu a'lam. *)
jarak adalah yang dari situ Nabi mulai shalat gashar dan bukannya
batas safarnya. Dan ia berkata: Dan jelas betapa jauhnya penafsiran
ini. Dan-As-Syafi'i, Malik, Al Laits, Al Auza'i dan ahli-ahli figih dari QASHAR KARENA NIAT MUKIM 4 HARI
3. BAB BOLEH
kalangan ahli hadis dan lain-lainnya berpendapat, bahwa tidak boleh
gashar kecuali sejauh perjalanan dua marhalah, yaitu 48 mil
Hasyimiyah, seperti yang dikatakan oleh Imam Nawawi. Ibnu Hajar MAN | BANA ME NEG
S1 NI NB INA
PbPR NA
NOSE l: NON
berkata di dalam, Fat-hul Bari: Dan Imam Bukhari telah membawakan san leter aa ASE AN GD BAG Y
hadits yang menunjukkan bahwa pilihannya adalah jarak bepergian a NA“9
Sh at, BIL LL AG LA 77 WK.
yang mencapai satu hari satu malam.
Syarih berkata: Adapun hadits Ibnu Abbas yang berbunyi:
yaNy good seal PAYA EEI Nes
DI Aoo Bf , Pe per tie PERDA Da
eror
oks Sr
47b,
PAYA a KATIE — o DENSI SIRTIY, —

") Menurut kami 3 mil, yang kira-kira 5Y2 km gudah boleh gashar (pent.)
*) Barangkali yang dimaksud di sini adalah hadis Syu'bah (1519). (pent.)

884
1520. Dari Abu
: Hurairah r a.,a., bahw a sesungguhnya i
shalat bersama Nabi saw dua raka'at dua raka'at dalam ah 23, NGGI S SBI y ARA
nd ARA NA GAN .
Mekah, dan selama mukim di Mekah sampai pulang (ke Madinah)
ahe Ag ma MAA ANA gemaMaa BER
(HR Abu Daud At Thayalisi di dalam Musnadnya). ! t,
sere oF edan

ak
AN
an
go II Pgas an

AN
z
pa LA| v K |

KN
& 4 EA

2» 279 gr

GA MR PN GENG A NON Sa
KT 7277. LANG ant A, 79 4 A 2404 977 - at w

Aed Mam YA N A I7
OEE
SEREEN Ngan
210 anang BA 4 Bg Are
Do
KA
AAN
A 2010
aan
ye
Son; KE M OEL yg PO
ag
Ran-
7 A 7 P

Senen DL, Lita KPA IR


a Tn Are ATIN saz hadits Jabir, bahwa Nabi saw.
segan Ags op CA: 1523. Dia beralasan dengan
l 4 Dzil Hijjah kemudian
X D datang di Mekah pada waktu subuh tangga
shubuh pada hari ke-8
1521. Dan dari Yahya bin Abi Ishaq dari i mukin di sana tanggal 4, 5, 6, dan 7, dan shalat
? i dan keluar dari Makkah
pernah keluar bersama Nabi saw. dari NE a ma (Hari Tarwiyah), kemudian menuju Mina,
shalat dua raka'at dua raka'at sampai kami pulang ke Madinah lku menuju Madinah sesudah hari-hari Tasyriq.
Bukhari, Muslim
(Yahya bin Ishaq) bertanya: Berapa lama kamu tinggal di a Dan makna hadits itu semuanya terdapat dalam
(Mekah)? Ta menjawab: Kami tinggal di sana selama sepuluh (hari 4 dan lain-lainnya.
(HR Ahmad, Bukhari dan Muslim). x va
Penjelasan:
Eh 0

dBNN
ni LA

Jaa akang dada NONY


PT pp 1D Sa
KI
IA Syarih berkata: Dan yang benar, bahwa orang
yang menghentikan
niat bulat untuk mukim di kota itu
22 731 “GG IIL 2 Ail kendaraannya di suatu kota dan
wt a ILA a14
KIR
musafi r, karen a itu ia harus shalat
AME beberapa hari, tidak bisa dinamakan
qashar , kecual i karena ada dalil yang
dengan tamam dan tidak boleh
tidak ada satu pun dalil kecuali hadits
Pa
RAI WA Lh
4 P AN hor 2A 3,
menerangkannya, sedang di sini
JAWA along A 9 (SAYANG agdam AI mener angka n mukim nya Nabi saw. di
yang tersebut di bab ini yang
Mekah selama 4 hari dan ia mengg ashar shalat .

Da mba MEN
kn pa moni peak kang
adah hajji - kemudian ia menyebutkan
4. BAB ORANG YANG TINGGAL DI SUATU TEMPAT UNTUK
Dan Ahmad berkata: Tujuan hadits Anas itu semata-mata karena SUATU URUSAN DAN TIDAK MEMPUNYAI NIAT
emi Dana Ju naa Nabi di Mekah dan Mina. Tidak ada UNTUK MUKIM

PTP Hare RaiILR ILI SE RI


ANkes dAa aEBIIPlaypor OYE |
NG IS Ge
dagne Jaga
Penat

7. sa Yekan. MA Up GEN GK 2 DS LLIA


jas asam
getDee
LA ngaeAN a A gd OI
Pore ol —NOYY b
Se a , r
Sa
91 gg
am lay
886
887
1324. Dari Jabir ia berkata: Nabi saw. mukim di Tabuk selama
2C hari, ia menggashar shalat. (HR Ahmad dan Abu Dawud).
2 2g D3 z LIPIS Jar 2 03 Ie
JS éié Ka Kn WAS ANANA GNoxvy

277 Pu Ta 12 Ks DL PE aan Dat ERRG


AG
ISTID
Laga Mijan En ge ae HS gp gai
Irr
3 NOYO
ENYA KEA
N ME 1527a. Dan
hari, dan ia berkata:
Abu Dawud
Abbad
meriwayatkan, tetapi ia berkata:
bin Mansur meriwayatkan dari Ikrimah
17

AM tas PPN KB dari Ibnu Abbas (dikatakan): Nabi saw. mukim di sana 19 hari.
me nu YJ. ee ah
h ASA Jata

Pra 72727 AI GAN 1 j? l3,


APEC sa,
1525. Dan dari Imran bin Hushain, ia berkata: Aku pernah
berperang bersama Nabi saw. dan aku mengikuti penaklukan 277 ANA TK A
AA Pesá aa eg (7)
(Makkah) bersama dia, lalu ia mukim di Makkah selama 18 malam, ia
tidak pernah shalat kecuali dua raka'at. Ia bersabda: Hai penduduk u KA En png Kg
Pal ES wa La
Makkah, shalatlah 4 raka'at, karena kami adalah musafir. (HR Abu RT
Dawud).
a A Like
en dhek
a
Ini menjadi dalil, bahwa Nabi saw. tidak bermaksud (niat)
mukim.
"gag RAY. Ada Pe
PARIS
IPAR, ` Tr eh
PAN TO:
AAN PITA TAAò
ri iA Sa sgar Pd Poad 3
Tekan EN RA ENEta Pa ASWes SOYA III
Dena
IKA IIIR, 24 NIM NA
N gadas |en an

Sa
padCA
PAPAN
kadBA
Kua 2 GIAL
N ac A.KPELAN
Dara
E A2
MUNG KIE
h
lola EK
277275, 7773

4 7

PARA obs EKE aa


r 1527b. Dan dari Tsumamah bin Syaraahiil, ia berkata: Aku
pergi ke Ibnu Umar, lalu aku bertanya: Bagaimana shalatnya orang
1526. Dan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Setelah Nabi saw.
musafir itu? Ia menjawab: dua raka'at dua raka'at, kecuali shalat
menaklukkan Makkah, ia mukim di sana selama 19 hari ia shalat dua
maghrib, tiga raka'at. Aku bertanya (lagi): Bagaimana pendapatmu
raka'at. Ibnu Abbas berkata: Apabila kami bepergian kemudian jika kami di Dzil Majaz? Ia bertanya (pula): Apa Dzil Majaz itu? Aku
mukim selama 19 hari maka kami menggashar shalat (selama itu), dan
menjawab: Satu tempat yang kami berkumpul, berjual beli dan tinggal
jika lebih dari itu maka kami shalat dengan tamam. (HR Ahmad,
di situ selama 20 atau 15 malam. Lalu ia menjawab: Hai Tsumamah,
Bukhari dan Ibnu Majah). aku pernah di Azerbaijan, dan aku tidak ingat persis apa 4 bulan atau
2 bulan - aku melihat mereka (Sahabat) shalat dua raka'at dua raka'at
888 (selama itu). (HR Ahmad dalam Musnadnya).

889
Penjelasan:

Syarih Rahimahullah berkata: Sungguh Ulama’ berselisih penda- 1528. Dari Usman bin Affan bahwa ia pernah shalat di Mina
pat tentang ketentuan lama bagi musafir yang diperbolehkan meng- empat raka'at, kemudian orang-orang mengingkarinya, lalu ia berkata:
qashar shalatnya, apabila ia mukim di satu kota padahal dia tidak niat Hai manusia, sesungguhny aku sudah menjadi penduduk Makkah
sama sekali untuk mukim „beberapa hari tertentu; Selanjutnya ia sejak aku datang di sana, dan aku pernah mendengar Rasulullah saw.
berkata: Dan yang benar, bahwa asalnya bagi mukim itu harus shalat bersabda: "Barangsiapa menjadi penduduk di suatu daerah maka
tamam, karena agama tidak memerintahkan shalat gashar kecuali bagi shalatlah sebagaimana shalatnya orang mukim”. (HR Ahmad).
musafir, sedang mukim bukan musafir, maka kalau seandainya tidak
ada hadits yang menegaskan bahwa Nabi saw. mengqashar shalatnya
|
|
| di Makkah dan Tabuk selama mukim di sana, tentu yang pasti bagi Penjelasan:
musafir haruslah shalat tamam, tidak boleh berpindah dari ketentuan
itu kecuali dengan adanya dalil, sedangkan dalil yang menunjukkan Syarih rahimahullah berkata: Hadits di atas itu diriwayatkan juga
tentang qashar sampai 20 hari itu.masih belum ada kepastian seperti oleh Al Baihaqi tetapi dicacat karena mungathi'. “)
disebutkan dalam hadis Jabir, dan tidak betul Nabi saw. mengqashar Ibnu Hajar berkata di dalam Fat-hul Bari: Dan menurut riwayat
shalatnya selama mukim itu lebih dari 20 hari, maka harus dibatasi tentang sebabnya Usman shalat tamam itu karena ia berpendapat,
sampai batas ini. Dan tidak diragukan bahwa qasharnya Nabi saw. bahwa gashar itu khusus bagi orang yang bepergian, tengah dalam
dalam masa itu tidak menafikan (meniadakan) adanya qashar dalam perjalanan. Adapun bagi orang yang mukim di suatu tempat di tengah-
waktu yang lebih dari itu. Tetapi berpegang kepada yang asal seperti tengah perjalanannya itu dihukumi sebagai orang mukim, maka ja harus
tersebut itulah yang menentukan. *) shalat tamam.
Ibnu Bathal berkata: Dan yang benar dalam hal ini, bahwa
Usman dan Aisyah berpendapat, bahwa Nabi saw. menggashar shalat
itu hanya mencari yang lebih ringan untuk umatnya, sedang mereka
(Usman dan Aisyah) mengamalkan untuk diri mereka sendiri dengan
5. BAB: ORANG YANG MELEWATI SUATU DAERAH LALU

|
memilih yang lebih berat.
KAWIN DI SITU, ATAU DIA MEMPUNYAI ISTERI DI SITU
MAKA IA WAJIB SHALAT TAMAM Az Zuhri berkata: Sebenarnya Usman shalat 4 raka'at di Mina itu
karena orang-orang desa pada tahun itu banyak sekali yang beribadah
` hajji, sehingga Usman bermaksud memberi pelajaran kepada mereka
KA en Lg
H CEAN Kat yh, 5 21133 Is bahwa shalat (pada asalnya) adalah 4 raka'at, dan Ibnu Juraij
“y Gea NE YA meriwayatkan, ada seorang Badwi yang memanggil-manggil khalifah
Usman di Mina: Ya Amiral Mu'minin, aku selalu shalat 2 raka'at sejak
aké D775 KA Da DA >? A
aku melihatmu tahun lalu mengerjakan (shalat) dua raka'at. Selesai
diringkas.
yrr S Al Muwaffag berkata di dalam Al Mughni: Dan jika seseorang
Pa 5 lêip aa BASNG
melewati suatu daerah dalam perjalanannya, sedang di daerah itu ia
mempunyai isteri atau harta benda, maka menurut Imam Ahmad
dalam satu riwayat, ia harus shalat tamam, dan dalam riwayat lain
menyatakan, ia harus shalat tamam, kecuali jika ia sedang lewat (maka
*) Fi'liyah Nabi menggashar shalat dalam waktu-waktu tersebut adalah waqi'atul ain ia boleh menggashar), dan demikian ini adalah pendapat Ibnu Abbas.
(peristiwa yang terjadi secara kebetulan), yang tidak bisa dijadikan dasar untuk
membatas. Jadi menurut kami tidak ada batas waktu (pent.).

“) Hadis ini disebut ma'lul (pent.).


890
891
4 Dan Az Zuhri berkata: Apabila seseorang melewati satu kebun
miliknya (di suatu tempat), maka ia wajib shalat tamam. Dan Imam
Malik berkata: Apabila seseorang melewati suatu desa yang di situ ia
mempunyai isteri atau harta benda, maka ia wajib shalat tamam kalau
ia bermaksud mukim di situ sehari semalam. As Syafi'i dan Ibnul
sad
BAB-BAB MENJAMA" ANTARA DUA SHA
LAT
Mundzir berkata: Ia boleh mengqashar shalatnya selama ia tidak niat
mukim 4 hari karena ia tetap sebagai musafir yang tidak niat untuk
mukim 4 hari. | 1. BAB: BOLEH MENJAMA' DALAM SAFAR
Dan bagi kami adalah persis apa yang diriwayatkan Usman

JA YAA AN BAP NYA


BABY | Wo ex
bahwa ia pernah shalat 4 raka'at di Mina kemudian orang-orang ENAM WA Na A
.

mengingkarinya, lalu ia berkata seperti tersebut di atas.


Dan Ibnu Abbas berkata: “7 1 Ira SL Ir È KA KE NO IK Keras,

yaa
7<

o J0 Lae
Z mra “38 - Pa 27 110 .
pas ola Ja Jln gi a Ja ba 151 PE Perda Ta Ra aa Lee 5
A. S ik d, SKA
"Apabila engkau datang pada isterimu atau hartamu (di suatu
tempat) maka shalatlah sebagaimana shalatnya orang mukim.” 1525. Wari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila
shalat
i Dan karena sesungguhnya dia itu mukim di satu daerah yang di bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan
kemudi an ia berhent i lalu menjam a'
situ ada isterinya, jadi daerah itu disamakan dengan daerahnya-sendiri dhuhur sampai waktu ashar,
t: Tetapi apabila matahar i telah tergelin cir
Selesai. | antara dua shalat tersebu
ia shalat dhuhur (dahulu ), kemudi an naik
kaa j} sebelum ia pergi, maka
(kendaraannya). (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).

ATK JI AG 2,4

gag ga NON
94212 f 27 7787977037

AN EEN
PS

ES
4 . ka
w . 4

Ge ya INGGA
EA RATA

1530. Dan di dalam riwayat Muslim (dikatakan): Adalah Nabi


saw. apabila hendak menjama' antara dua shalat dalam bepergian,
maka ia mengakhirkan shalat dhuhur sampai masuk awal waktu ashar,
lalu ia menjama' antara keduanya.

j
AT 3 MENANGPAd na 7
NYA KI

A AA gang Bo GEA aS AON


17 AGA C3 LAI
ar

893
892
PIC> LI AN MA PASIR AN dan ashar sebelum pergi, kemudian apabila matahari belum tergelincir,
A K. A PA
II, dang emg #yaa!MUWA AN ja] | maka ia terus pergi sampai datang waktu ashar lalu berhenti kemudian
A i kena, | patin menjama' antara shalat dhuhur dan ashar, dan apabila telah tiba waktu
MIWA
aljaja NGWK
PU
Aa Caj
r 4
LANAA A
IRP ag maghrib, ketika masih di tempatnya maka ia menjama' antara shalat
NAJA maghrib dan isya’, dan apabila belum masuk waktu maghrib sedang ia
DUN og Sa. hi > | CPS
masih di tempatnya maka ia terus pergi sehingga apabila datang waktu
p >
isya" maka ia berhenti lalu menjama' antara keduanya. (HR. Ahmad).
Ia MAA tr < KAMIL YA 2A rA 2 x 3
AE Tar Ia
eia] : HA SIG salak an : Up

SAN, sae Plat, PER Wé

1531. Dan dari Mu'adz, bahwa sesungguhnya Nabi saw. dalam ap ag AS ra 3)A PN Ca MU a TA
perang Tabuk, apabila ia pergi sebelum matahari tergelincir maka ia 5 Ju Pk Bg 7 “22: 2G aa KA
mengakhirkan shalat dhuhur sehingga ia menjama'nya sampai waktu PPA NK NT ENT Aa A PAM WAE a BKK Ia
' P à, 7 P A j- a T 1
ashar. Dan apabila ia berangkat sesudah matahari tergelincir maka ia pa Sera
- 24
ug(IIA
2 Lea
AA
So | “7
Jay
shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ lalu pergi, lalu ia mengerjakan
1533. Dan Imam As Syafi'i meriwayatkan di dalam Musnadnya
kedunnyasits dangan jamai.
Dan apabila ia pergi sebelum maghrib maka ia mengakhirkan seperti hadits di atas, dan ia berkata dalam hadits itu: Dan apabila ia
shalat maghribnya sehingga ia kerjakannya bersama shalat isya’; Dan berangkat sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan shalat
apabila ia pergi sesudah maghrib, maka ia mendahulukan shalat dhuhur sehingga ia menjama'nya bersama shalat ashar pada waktu ashar.
isya'nya lalu dikerjakannya bersama shalat maghrib. (HR. Ahmad,
Abu Dawud dan Tirmidzi).

IU NN, 2113 2 “LA


ra
5
ag i jaljane Sad TANGAN SANG
21
a
gL
.
Il
A
LILII
EN a 5, D 3 ` S IN at
yovwÉ
a
WA A 41 LA

KANS
140. 19

a
ya)
Pe Aa

Ng
Lea

- KA IA Mark? gor%

|. Ii SARI s
IIMAT gin
e
g
aA
T
2L RI TAPp gang
£ A
la 2
a
A
A
A
E aa em
D7 3 ija Sêga) EATE E Ol ELDII LLG 3 47 DA5

I IAL a DA Gl a gang A A
GIAE Yr
NAGIH = PARA
FAN Ay do LN Pan S N,
“3
Sera
KN 6 ANG
la
PIY
MG

PA bs

SAS GG Ao E a ama Ajaaa SA | | "3


A COP AL. ad

|
bz L K? a DRAS

| 1534. Dan dari Ibnu Umar r.a. bahwa ia pernah dimintai


4 IIA pt L NING E 2 Gl tolong untuk salah seorang keluarganya lalu ia sangat mementingkan
af lab) era pama SISA 13) eng Kamdi HA mesrkhirkan halal Main “bugar” Aik
merah hilang, lalu ja berbenti kemudian menjama' antara keduanya.
1532. Dan dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya Nabi saw. Lalu ia memberitahukan kepada mereka, bahwa Rasulullah saw pun
pernah dalam satu bepergian, apabila matahari telah tergelincir, pernah berbuat demikian apabila ia sangat mementingkan bepergian.
sedang ia masih ditempatnya, maka ia menjama” antara shalat dhuhur (HR. Tirmidzi dengan lafal ini, dan ia mengesahkannya).

895
894
27 7770 KAB MU a
3 dala Ye EEN 9 Noya 2. BAB: ORANG YANG MUKIM MENJAMA' SHALAT

N
NA 4 lyr IRI IILWA
ARO
CACA
Na Ki
1535. Dan yang sema'na dengan hadis ini diriwayatkan oleh Pa1013 Y AN
NO
Dope LSN
SANA NG
adhb de SAN MN
1
semua Imam hadis yang tujuh (jamaah), kecuali Ibnu Majah.
A ate ALT. 7477 Pa Pan abani Da A
aa
ee Aa Iape Kg las
Penjelasan:
1536. Dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya Nabi saw. pernah
Syarih rahimahullah berkata: Hadis ini menunjukkn bolehnya
shalat di Madinah 7 raka'at dan 8 raka'at, yaitu dhuhur dan ashar,
jama' ta'khir dalam bepergian, dan telah terjadi perbedaan pendapat
maghrib dan isya”. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
tentang menjama' shalat dalam bepergian, maka sebagian besar Saha-
bat, tabi'in dan di antara ahli figih: Ats Tsauri, As Syafi'i, Ahmad, -

Ishak, dan Asyhab berpendapat atas bolehnya menjama' shalat dalam


bepergian secara mutlak baik jama’ taqdim maupun ta'khir, dan ada Par ITT Wa AAS Padi Pa Wa
.segolongan (ulama”) yang berpendapat tidak boleh menjama' shalat
secara mutlak kecuali di Arafah dan Muzdalifah. Dan Al Laits ANETE 4, Lea
bal soy
r

berkata: Demikian itu pendapat yang masyhur dari Imam Malik, Haa 4 27 Ne ga
ayha
Ae dpAnal Gal ag Alan grand
aa Y l Z 74 7
bahwa menjama' shalat itu diperbolehkan khusus bagi orang yang
bepergian karena sangat penting, selanjutnya ia berkata:
seh ?2 475 5774 ANGGUN 14 P4 AK
Dan di dalam hadis Muadz bin Jabal di dalam Al Muwatha'
(disebutkan):
Ka. . AE ONR bg
1537. Dan dalam satu lafal bagi riwayat jama’ah selain Bukhari
02& Gor 4 SE 2 Ka IMA el o, LB£ MANI dan Ibnu Majah (disebutkan): Nabi saw. pernah menjama’ antara
dhuhur dan ashar dan antara maghrib dan isya’ di Madinah, bukan
r T NA 0.2 Gt ex GP 11 169 Co. zor? karena takut dan bukan karena hujan.
Lalu Ibnu Abbas ditanya: Apa yang dimaksud oleh Nabi saw.
dengan demikian itu? la menjawab: Ia bermaksud untuk tidak menyu-
- litkan umatnya.
"Sesungguhnya Nabi saw. dalam perang Tabuk, telah mengakhir-
kan shalat kemudian keluar lalu shalat dhuhur dan ashar dengan
Penjelasan:
Jama', kemudian masuk lalu keluar, kemudian shalat maghrib dan
isya’ dengan jama'.”
Syarih rahimahullah berkata: Hadis dalam bab ini dijadikan dalil
Ibnul Abdil Bar berkata: Ini dalil yang paling jelas untuk menolak oleh orang-orang yang berpendapat boleh menjama’ shalat secara
orang yang berpendapat bahwa jama' hanya boleh bagi orang yang mutlak dengan syarat hal itu tidak dijadikan satu kebiasaan. Dan
pergi karena sangat penting. Dan itu menghilangkan kekaburan. Al Jumhur berpendapat, bahwa menjama’ tanpa adanya alasan adalah
Hafizh Ibnu Hajar berkata: Dan seolah-olah Nabi saw. berbuat “tidak boleh.
demikian itu untuk menerangkan bolehnya jama’. Dan itulah kebiasa-
Mushannif berkata: Aku berpendapat: Mafhumnya hadis ini
an yang sering dilakukan seperti yang ditunjukkan oleh hadis Anas.
menunjukkan boleh menjama' sebab hujan, suasana ketakutan, dan

896
897
AAEN
sakit. Dan diperselisihkannya manthug (yang terucapkan dalam) hadis
KA YA PR LL RËS PE Kdi
itu tentang bolehnya menjama' tanpa adanya sebab (alasan), adalah
karena adanya ijma” (yang membolehkan menjama' tanpa sebab) dan
karena adanya hadis-hadis yang menentukan waktu-waktu (shalat 27 27, DaNA 777

secara terperinci). OLeh karena itu mafhumnya tetap pada dhohir


hadis itu. Tetapi ada hadis shahih yang menerangkan boleh menjama'
E KOAI
bagi wanita yang mustahadlah, sedang istihadlah adalah satu macam
penyakit. *) PiE. sang5kan
Dan Imam Malik meriwayatkan di dalam Al Muwatha' dari Nafi'
bahwa Ibnu Umar apabila mengumpulkan para pejabat pada waktu ES a
antara maghrib dan isya” dan hujan sedang turun maka ia menjama'
shalat bersama mereka. 1539. Dan dari Jabir bahwa sesungguhnya Nabi saw. pernah
Dan bagi Atsram di dalam Sunannya dari Abi Salamah bin shalat jama' di Arafah dengan satu adzan dan dua iqamat. Dan datang
Abdurrahman bahwa ia berkata: Di antara sunnah (Nabi saw.), ke Muzdalifah lalu shalat maghrib dan isya' di situ dengan adzan dan
apabila hari sedang hujan maka agar dijama' antara shalat maghrib dua igamat dan tidak shalat sunat di antara keduanya kemudian tidur
dan isya'. sampai fajar terbit. (Diringkas dari riwayat Ahmad, Muslim dan
Nasa'i).

3. BAB SHALAT JAMA’ DENGAN SATU ADZAN, DUA IQAMAT,


ANA KASN GAN Not:
Ir, 25? WAB Naa Si Pd
TANPA ADANYA SHALAT SUNAT DI ANTARA KEDUANYA
DaS
7
a
z
IKA
NA d # 27 Te

74 P Aa PALS ye Wi A
Senda Fad
Ba
ANES Sean AKE. poa NYA

Bana Dana
AT “013 KI Zla, BABA
Kaba Je)
jan BUMN LIA yi
Ya
CP SL en ol
333

— ya
IN an AA La
1540. Dan dari Usamah bahwa Nabi saw. ketika datang di
1538.” Dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya Nabi saw. pernah Muzdalifah ia berhenti lalu wudlu' kemudian menyempurnakan
shalat maghrib dan isya” di Muzdalifah dengan dijama”, masing-masing wudlu'nya, lalu diigamatilah shalat kemudian shalat maghrib, lalu
shalat dengan satu igamat dan tidak shalat sunat di antara keduanya, masing-masing orang menderumkan ontanya di tempatnya, kemudian
dan tidak ada (bacaan) sesudah selesai masing-masing dari keduanya. diigamati Jalu ia shalat isya”, dan ia tidak shalat apa pun di antara
(HR. Bukhari dan An Nasa'i). keduanya. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).

“) Menurut kami boleh menjama' tanpa ada udzur, tetapi jangan dijadikan kebiasaan
dan jama’ ta'khir. (Lihat shahih Muslim bab shalat jama” bukan karena bepergian
dan-bukan karena udzur) (pent.).
SEA GAB EL GT -0t
898 899
DL GI BIALI
NA PES AAA CAN
RENA LAN S 05 yna
NAN
San
23
MAAN
per AA New pa BAB-BAB JUM'AT

saw. naik
1541. Dan di dalam satu lafal (dikatakan): Nabi
ia mengiq amati 1. BAB: BERATNYA ANCAMAN KARENA MENINGGALKAN
kendaraan sehingga kami sampai di Muzdalifah lalu JUMAT
kendar aan
shalat maghrib, kemudian orang-orang menghentikan
melepa s (onta-
mereka di tempat-tempat mereka, tetapi mereka tidak
isya' yang akhir
onta mereka) sehingga Nabi mengiqamati shalat A yet bab a WEB NG AMAa NK KIMA WA
lalu mereka
(maksudnya shalat isya', pent.), kemudian ia shalat,
a -joo - we w an A .

m).
melepas (onta) mereka. (HR Ahmad dan Musli IIA 274 2.23 a
` Pa ta AAL, sn Š33 IL IA

despi: KANON Saad da ye


-

$ 9318S 72815 11734 li r


ons Kya daa ye agin Jang
g INGI
ar Lae
DA 7 r
yA
A
auL 10 IDLA
AEREA
2 AP

1543. Dari Ibnu Mas'ud, bahwa Nabi saw. bersabda kepada satu
Pin ME l ba 4

kaum yang meninggalkan shalat jum'at: "Sungguh aku telah bermak-


GR 12 MEZA osa sud memerintahkan seseorang untuk shalat (jum'at) bersama orang
2aa “3.AIA RP e pan
DA PA banyak, kemudian aku akan membakar rumah-rumah orang-orang
KA An Iyan aon EE yang meninggalkan shalat jum'at.” (HR. Ahmad dan Muslim).

g di Muzdalifah,
1542. Dan dalam satu lafal (dikatakan): Ia datan
a melepaskan (onta-onta
lalu mereka shalat maghrib, kemudian merek ae PATA 27 Ha ee 3 AI AIA
shalat isya”. (HR. Ahmad). Byr sg
mereka) dan aku membantu dia, lalu Nabi
a dua shalat yang AHA
Ini menjadi dasar bolehnya memisahkan antar pe TAU IL. 4) 2001
z nyo Kas
NG 29k PAM
ra
3
vos
N M'a e
dijama' (dengan suatu pekerjaan). > N A
3 129 BINA,
Awet a LANG Ab ANAN
Penjelasan:
dian orang-orang 1544. Dan dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar bahwa mereka
Syarih rahimahullah berkata: Perkataan "Kemu
menderumkan ontanya” itu, menunjukka
n bolehnya memisahkan sungguh-sungguh mendengarkan Nabi saw. bersabda dengan berpe-
antara dua shalat yang dijama', seperti contoh
di atas. gang pada tiang-tiang mimbarnya: “Hendaknya kaum-kaum itu
berhenti dari meninggalkan shalat jum'at, ataukah sungguh Allah akan
—000— menutup hati mereka, kemudian mereka tergolong orang-orang yang
lalai.” (HR. Muslim).

. 901
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada meng-
g1 (EA 2 AE CA
gt gaJagakaNA WANANG
dotajg—1040 ingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (Jum'ah: 9).
1545. Hadis di atas diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Nasa-i l,

dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas.

E A 1012858 Go 23 ggr z LA PR
2. BAB: ORANG YANG BERKEWAJIBAN SHALAT JUM'AT

ja A ed E NES yog7 DAN YANG TIDAK

a. Pun PMA ANGGANG ami NG Ki


WAE © PB Bah
ES a E JANE NON
BAKA

Ten
a

AAA!
1546. Dan dari Abil Ja'd Adi Dlamari - dan ia adalah seorang Lage). - Ata)Luaje kan
sahabat, bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa meninggalkan
3 kali shalat jum'at karena meremehkan, maka Allah akan menutup
hatinya. (HR. Imam yang lima). 1548. Dari Abdullah bin Amr dari Nabi saw. ia bersabda: Shalat
jum'at itu wajib bagi orang yang mendengarkan adzan. (HR. Abu
Dawud).

WA AI AA KAA 0L
AI? Sya 7 DO
pe 2

1547.- Dan bagi Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Jabir seperti
itu. DANNE eF McKAA, Kian LA

1549. Dan Daraguthni meriwayatkan hadis itu: Sesungguhnya


Penjelasan: shalat junr'at itu hanya wajib bagi orang yang mendengarkan adzan.

Syarih rahimahullah berkata: Hadis-hadis bab ini dijadikan dalil


bahwa shalat jum'at adalah termasuk fardlu 'ain. Dan Ibnul Mundzir
menceritakan: menurut ijma’, bahwa shalat jum'at itu fardlu 'ain. Dan
LI KA NA ap PIL BAA gZr are
Ibnu Ouddamah mengatakan di dalam Al Mughni: Kaum Muslimin
telah ijma” atas wajibnya shalat jum'at. al ae He Aa hogig yak 29 — 100»
Syarih berkata: Dan di antara sejumlah dalil yang menunjukkan PRP” n:

bahwa shalat jum'at itu fardlu 'ain yaitu firman Allah: a dag el

pin APP eye {$ 2 7] zriize Fn Bf 1550. Dan dari Hafshah, bahwa Nabi saw. bersabda: Pergi ke
shalat jum'at itu wajib bagi setiap laki-laki yang telah baligh. (HR. Na-
(a 2) Da Gg r
Juga
D I
sai).

“903
902
pak
MD MEP
ng ale
TA
AN taaNGMG AgaNENG,bia ON
ahNMK
ASAM OA Yaa ENG A
G4
£ 9 VI.
7, i gre 4 ad
A, 2.Ia2 3 “v9
21
ya Nah AI
an Ny 2
ga GARA
2 As Pi Ih —
-oY 00

Mp NS Paya
GAN AA AAAPAN
AL Nop
rahi Ig et 3.1 4Aya PYIL BAM
2 b DkBd y

7 459 rg ae INGI DAR 13. dr! BIRA A ANA AA P


E A A
Ale YUN ù la KASI Ié eola ia G La
r r 7
LIC DI 7797 RP gE
aba
Na
dog Seri
L 30 IAI Lal
a
A e > Š = m PA “1

GGS (GAJI dgn ka Ao MG MIA eka ag


64 Da A a Ng BIG 14r 2 dat AA 11D? Dll

1551. Dan dari Thariq bin Syihab dari Nabi saw. ia NGA] MG Dg BI A LIL JALIL27 gg /
II
Shalat jum'at itu satu tuntutan yang wajib bagi setiap
bersabda: a E OA ag TE Aha AR JO
muslim dengan

ENG Ka Ang akJaiJa JEG a


berjama'ah, kecuali empat (orang): hamba sahaya, peremp
uan, anak- j A Ye yg Y. í AL Ay
anak, atau orang yang sakit. (HR. Abu Dawud). i
Mushananr
nif berkata: Thariq bin Syihab mem ang pernah melihat IL IL SATAA GI
i b ANY al ab -u ppg £ dal a
Nabi tetapi tidak mendengar sesuatu dari dia. 5 jip
2

OS 7 ED NA SAP, E ORA, 229 AL


WÉ 9 ra
HAL Na” SM Ge KEB| GA Kan
ena s Ni

sana aga i IPA ya


OA ng Spa
NIAT
AA LI On yoy IS pa PAN r
Sa Cd
ad Una,
PA 97774 10920 y y DaN ? , ce Papa
AA IAI LAI GT LL
Ka NGANG
ake bela Sa Jan y bdegRLON KERE
"y b P Gah ena
Yang padAAA mt e
EREE AA
MIG
ÊNGGSITI
gg ASIP A?go I 0 LIL
23723IL Z 322rgL 1644
KA g111
T R A P S A s aPPL
A SEDA MEN 4 ELIDA
fai PE 8
AU TAE gata,
E OaPALI ad
DL pe
Aple 013.1 A: an IP
Jum Al)! P) “aa, +a) g< ea
e
- Z ra

1552. Dan dari Abu Hurairah dari Nabi i


i : 1553. Dan dari Hakam dari Mugassam dari Ibnu Abbas ia
Ketahuilah, apakah barangkali salah seorang dari
kamu Lag Tam
sampai 40 kambing sejauh perjalanan satu atau dua berkata: Setelah Rasulullah saw. mengutus Abdullah bin Rawahah
mil kemudian sulit
menda patkan rumput lalu menjauh dan datanglah dalam satu pasukan (perang), kemudian hari itu tepat hari Jum'at,
hari jum'at Ibnu Abbas berkata: Kemudian Sahabat beliau mendahului dan Ibnu
kemudian dia tidak mengikuti shalat jum'at, dan
datanglah jum'at
(lagi) kemudian tidak menghadiri shalat jury'at dan datang Abbas berkata: Aku tertinggal, kemudian aku shalat jum'at bersama
lah jum'at Nabi saw., lalu aku menyusul mereka. Ibnu Abbas berkata: Kemudian
(lagi) kemudian tidak menghadiri shalat jum'at, sehin
gga Allah setelah Rasulullah saw. selesai shalat ia melihatnya kemudian ia berta-
menutup hatinya. (HR Ibnu Majah).
nya: "Apa yang menghalangi kamu berangkat bersama teman-teman-

904
905
meskipun mereka tidak mendengar adzan.
mu? Ia menjawab: Aku bermaksud shalat jum'at bersamamu,
Perkataan “Ketahuilah, apakah barangkali szi ^ seorang dari
kemudian aku akan menyusul mereka. Ibnu Abbas berkata: Kemudian
kamu membawa 20-40 ekor kambing” itu, Syarih berkata: Hadis in:
Rasulullah saw. bersabda: "Kalau seandainya kamu menginfakkan apa
menckankan untuk menghadiri shalat jum'at dan mengancam kepada
yang ada di bumi seluruhnya maka kami tidak akan dapat menyusul orang yang melalaikannya karena kesibukan mencari harta. Dan juga
perjalanan mereka.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi). menunjukkan bahwa shalat jum'at tidak dapat gugur bagi orang yang
dalam bepergian, sekalipun mencari rumput dan semacamnya itu tidak
*

Syu'bah berkata: Hakam tidak mendengar dari Muqassam kecuali


dapat dipakai sebagai alasan untuk meninggalkannya, selanjutnya
lima hadis, dan ia menyebut kelima hadis itu, sedang hadis di atas
Syarih berkata: Para Ulama' berselisih pendapat tentang bolehnya
tidak termasuk yang disebut itu.
bepergian pada hari Jum'at sejak terbitnya fajar sampai matahari ter-
gelincir. Dalam hal ini ada lima pendapat: 1. Boleh; Al Iraqi berkata:
*

Dan dari Umar bin Khathab bahwa sesungguhnya ia telah melihat


Ini pendapat sebagian besar para Ulama'; 2. Tidak boleh; 3. Boleh
seorang laki-laki yang nampak tanda-tanda bepergian, kemudian
untuk bepergian jihad dan tidak bdleh untuk selain itu; 4. Boleh untuk
Umar mendengar ia berkata: Seandainya hari ini bukan hari Jum'at
bepergian yang wajib dan tidak boleh untuk selain itu; 5. Boleh untuk
pasti aku keluar. Lalu Umar berkata: Keluarlah, karena sesungguhnya
bepergian dalam rangka menunaikan tugas, baik wajib maupun sunat.
hari Jum'at tidak menghalang bepergian. (HR. As Syafi'i dalam Adapun bepergian pada hari Jum'at sesudah matahari tergelincir maka
Musnadnya). Al Iragi berkata: Sebagian Ulama' telah mengira adanya kesepakatan
pendpat tentang tidak bolehnya, padahal tidak demikian, karena Abu
Hanifah dan Auza'i berpendapat atas bolehnya, dan ditentang oleh
Penjelasan: sebagian besar Ulama”. Selesai dengan ringkas.

Perkataan “Shalat jum'at itu wajib bagi orang yang mendengar


adzan” itu, Syarih berkata: Hadis ini menunjukkan bahwa shalat
jum'at tidak wajib kecuali bagi orang yang mendengar adzan, dan yang 3. BAB: MENGADAKAN JUM'AT DENGAN 40 ORANG
berpendapat seperti ini adalah As Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Dan At
Tirmidzi meriwayatkan dari mereka, dan juga diriwayatkan oleh Ibnul
Arabi dari Malik, dan diriwayatkan juga dari Abdullah Ibnu Amrin - ? z Zr gr se NS
perawi hadis ini. Dan hadis ini meskipun masih ada pembicaraan tetapi CETER ea 7? EEA £ ERN PARE Nok
tentang keshahihannya dikuatkan oleh firman Allah yang berbunyi: LAL “Dt erAA SEPI MBAH
Ga
(= 7
sadawa
( ruz
na 9
GN ASI z
Kaja
z
gan
33
AS
el ae

” Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan


BANGKA CA RAN BANG AMMA
shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (Al Jum'ah : 9). SESI Lg ENE SAS GI apa)
Tega KAA Re BAB GET EIIS
2 r styr r KP IA 3, MIN AE

? La 010 293 35 37 < LIA


2

;
Selanjutnya Syarih berkata: Li

Al Iraqi meriwayatkan dalam Syarah Tirmidzi dari Syafi'i, Malik, — ro —


Ahmad, bahwa mereka mewajibkan shalat jum'at atas penduduk kota,
907
906
e 1554. Dari Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik — dan ia yang Penjelasan:
biasa menuntun ayahnya sesudah ayahnya buta, — dari ayahnya yaitu
Ka ab, bahwa ia apabila mendengar adzan pada hari Jum'at maka ia Perkataan "Berapa jumlahmu pada waktu itu? Ia menjawab: 40
memintakan rahmat kepada Allah untuk As'ad bin Zurarah, ia (Ab- orang” itu, Syarih rahimahullah berkata: Hadis ini dijadikan dalil oleh
durrahman) berkata: Aku berkata kepada ayah: Mengapa engkau orang yang berpendapat bahwa jum'at itu tidak sah melainkan apabila
apabila "mendengar adzan maka engkau memintakan rahmat krai terdiri dari 40 orang, dan ini dibantah, bahwa dalam hadis itu tidak
As'ad bin Zurarah? Karena dialah orang yang pertama kali mengada- ada sedikit pun hal yang menunjukkan tentang adanya syarat 40 orang
kan shalat Jum'at bersama kami di Hazmin Nabiit salah satu Pa untuk sahnya shalat jum'at, sebab keterangan 40 orang di situ hanya
dari Bani Bayadlah di Nagi” yang disebut Nagiul Khadlimat Aku satu kejadian secara kebetulan (wagiatul 'ain) dan tidak ada keterang-
(Abdurrahman) bertanya: Berapa jumlahmu pada waktu itu? Ia an dalam hadis itu yang menunjukkan bahwa jumlah yang kurang dari
menjawab: 40 orang. (HR. Abu Dawud). 40 orang menyebabkan shalat jum'at menjadi tidak sah. Dan di dalam
Ilmu Ushul ditetapkan bahwa wagiatul 'ain itu secara umum tidak
dapat dipergunakan sebagai hujjah. Dan perkataan mereka, bahwa
Nabi saw. tidak pernah shalat jum'at yang jumlahnya kurang dari 40
orang, dibantah oleh hadis Jabir yang tersebut pada hadis No. 1637
yang pada waktu Nabi sedang khuthbah, lalu datanglah kafilah
sr INRI
s AL1 Ona
f A GD DRL
. = Ph III kemudian orang-orang bubar, tinggal 12 orang. Selanjutnya Syarih
Aad N G kaga JII ELE. aa yg —\000 berkata: Ketahuilah bahwa perselisihan tentang masalah ini sangat
banyak sekali, yang oleh Al Hafizh Ibnu Hajar disebutkan dalam Fat-
hul Bari ada 15 pendapat. Syarih berkata: Berjama'ah untuk semua
PEA
OO A Wd
g A 27,7 ING w E KIRI!
EAT AAA Ae Do
ANI oul aaia
aAia jdjd
shalat sudah dipandang cukup dengan 2 orang, sedang tidak ada beda-
nya antara shalat jum'at dan shalat jama'ah lainnya, dan tidak ada satu
1555. Dan Ibnu Majah (meriwayatkan), dan ia berkata di dalam pun nash dari Rasulillah saw. yang menerangkan bahwa shalat jum'at
hadis itu; Dialah orang yang pertama kali mengadakan shalat jum’at tidak sah kecuali kalau berjumlah sekian, pendapat inilah yang kuat
bersama kami sebelum datangnya Nabi saw. dari Makkah. menurut saya. Dan Abdul Hag berkata: Tidak ada satu pun hadis
Rasulullah yang menerangkan tentang jumlah jamaah dalam shalat
jum'at. Selesai dengan diringkas.
Ibnu Taimiyah berkata di dalam Al Ikhtiyarat: Shalat jum'at itu
22
£ > ILIL
SILL
5 03 f A 1D IL
<
LF
PETAMI MAA sah dengan tiga orang, seorang menjadi khathib dan yang dua menjadi
E laan daaa A ake SRA
pendengar, dan ini salah satu riwayat dari Imam Ahmad dan juga
pII 20TA Pe” NA AL pendapat segolongan Ulama”. Tetapi kadang-kadang dikatakan bahwa
PN
WN AAN NSasa AN aana
JA a NGA UAN DN CL IAI YEDI r shalat jum'at itu wajib dengan 40 orang karena tidak ada keterangan
yang mewajibkan kurang dari 40 orang, tetapi juga sah kurang dari 40
orang, karena menuju maksud yang lebih tinggi yaitu shalat jum'at
Da 2537
Ma
ta | LAPA 5 47
IL JA asa Wat yang tak ubahnya seperti orang yang sakit, shalat dengan bagaimana
pun sah. *)
| 1556.15 6. |Dan dari Ibu Abbas, 5 ia berkata: : Pe Pertama kalii shalat
sh
jum'at didirikan sesudah dilaksanakannya di Masjid Nabi saw. adalah
di
aMasjid Abdul Oais di Juwatsi -Bahrai rain. (HR. Bukhari i dan Abu
*) Menurut kami, dua orang sudah cukup. (pent.)

908 à
NL P CRER
293 EA nga
4. BAB: MEMBERSIHKAN BADAN, BERHIAS, MENUJU Ni 127 Ay - Ka.5
NTR AS q a WA
SHALAT JUM'AT DENGAN TENANG, BERANGKAT
CEPAT-CEPAT DAN DUDUK DEKAT IMAM
SAS tel =>
IPL K
& 4 ek Pel IAI NP DL 5 WEB ING bersab-
Ae ke ANEAT 1559. Dan dari Salman Al Farisi, ia berkata: Nabi saw.
, dan member-
da: Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari Jum'at
ya, lalu memak ai minyak atau
sihkan badannya menurut kemampuann
#aLONE
D NEN
Tapa ANGGE O eae
a A L DA DAIL NI rS,

di rumah nya - kemudi an pergi


EN GB Hakan DA mengenakan wangi-wangian yang ada
dua orang, lalu menger jakan
ke masjid dan tidak menyibakkan antara
lalu diam mende ngark an imam
D
$
pbs L. ob ar AN e
r3 A
al shalat yang ditentukan kepadanya,
melain kan pasti diampu ni (dosa)
1 4 r Ca apabila imam sedang berkhutbah,
dan Bukhari).
1557. antara satu Jum'at ke Jum'at lainnya.” (HR. Ahmad
Dari Ibnu Salam, bahwa sesungguhnya ia pernah mende-
ngar Nabi saw. bersabda — di atas mimbar pada hari Jum'at: ” Alang-
kah baiknya salah seorang di antara kamu kalau membeli dua pakaian
pakian untuk keria.” j
untuk hari Junyat selain dua 3 99I
leg NON
G gr IRAN Tn
(HR. Ibnu Majah
gay AngAANE Die Seng
Lagu
kerja.” D ANG 3117 Pa te AMA
8 uk
dan Abu Dawud).
a TINI A "z
917

LB MLM PARAN
91 Je Bet Ps
bya jengpa ran Iyan
ai Ip Sona SG
II 1 uP, Z {Zug PL gerrr
AIK 4
5 Sg 23 Nor der an 1. 27h
2 on Ksi 3 3. So) . ”& >
Dia doa bb AN lega ahay

, 33 2797, II or - ga ya 13
Wid ten hake Ar”Kk AN K: Jodi : laa 4 Dan
Peta l 29 Uti MA
Mg gad Bao
AS
31 Gd IV II
SK kan
7 Tea
LING
4< AI
a
' 1558. Dan dari Abu Sa'id dari Nabi saw. ia bersabda: Wajib bagi P NIN? 3) 2 POP VIIILI

aa mya a pada hari Jum'at, memakai sebaik-baik pakaian 032 nee


K aF loba Sp> : ae
Yi g
2
49
ra
aa
Is

yang dimiliki)-nya, dan jika ia mempunyai wangi- i


pakailah sedikit.” (HR. Ahmad). area eg yaan seMami
1560. Dan dari Abu Ayub ia berkata: Aku pernah mendengar
Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, memakai
wangi-wangian jika mempunyai, dan memakai sebaik-baik pakaian
yang dimilikinya, kemudian keluar (ke masjid) dengan tenang, sehingga
PI LG PENGINE SEA
JA ga NJÊNG Ga EN GU esNO OA sampai di masjid kemudian ia shalat jika ia merasa mampu “) lalu
telah keluar (menuju mimbar), sehingga
ia
ia
diam apabila imamnya
2 AA I MENGA RI KKAMI LEGA 29? ya, shalat Jum'at, maka shalat Jum'atnya itu menghapus (dosa) antara
OA al waABI AD Ig Hor cb. 5 as Hand Kp Jum'at itu dengan Jum'at yang lain. (HR. Ahmad).
2
- 4 2013

Eha
1 TER 7273, EGA

N
UN 32912A,

a o
27 9

Asrah *) Maksudnya shalat semampu mungkin (pent.)

911
910
- diakhirkan
seseorang yang selalu menjauh (dari imam) maka ia akan
i 4 7
zp ILPA |YP DANG Ma
LA Ae DlhoANIJaa AE gan
TR ON pun akhirn ya toh ia masuk.
masuknya ke surga, sekali
# LOLZE
E
ya AA
- Kat
g 2 KAAPRPA 3 IRRIS ..?

Penjelasan:

LANANG a
r OP aga Ti Go PA

aa
7 Pd

SA ahes
s,” AA PUN SL erz LA GA s P) Wi ” er

Zat AN ar Gd e KEK Syarih rahimahullah berkata: Hadis yang pertama menunjukkan


2
x N
Jum'at dan
disunnatkannya memakai pakaian yang bagus pada hari
SA NA RE Can Ala AL mengkhususkan pakaian yang tidak dipakai pada hari-hari lain. Dan
TK ka NGANG ag HA hadis Abi Sa'id menunjukkan adanya perintah mandi pada hari Jum'at
setl
SA ena
4 pnTa EL
ea NA. Asor Er
dan memakai sebaik-baik pakian dan wangi-wangian.
9A
Z Pb la 33 KAGELAN Tb C9 al Perkataan "Kemudian ia diam mendengarkan imam apabila ia
sedang berkhutbah” itu, Syarih berkata: .Ini menunjukkan bahwa
pb po ob, Nyak orang yang berbicara pada waktu imam sedang khutbah maka orang
AA tersebut tidak memperoleh pahala seperti yang tersebut dalam hadis
itu, yaitu diampuninya dosa antara satu Jum'at dengan Jum'at lain.
1561. ah Dan dari| Abu Hurai
| rah , sesungguhnya Rasulullah
pena Barangsiapa mandi pada hari Jum'at seperti mandi
Mushannif rahimahullah berkata: Hadis ini menunjukkan boleh-
emudian pergi ke masjid, maka seolah-olah ia
ba nya berbicara sebelum imam khutbah.
telah berkorban seekor
onta, dan barangsiapa pergi pada saat kedua
maka seolah-olah ia Perkataan “Barangsiapa pergi pada saat kedua” itu, Syarih
-
berkorban seekor sapi, dan barangsiapa pergi
pada saat ketiga maka berkata: Saat seperti yang dimaksud dalam hadis itu masih diperseli
seolah-olah ia berkorban seekor kambing yang sihkan, saat kapanka h yang dimaksu dkan itu. Ada yang berpenda pat
sudah berumur, dan
barangsiapa pergi pada saat keempat maka seolah
-olah ia berkorban bahwa saat yang dimaksud itu adalah saat yang mudah dimengerti
eka, ayam, dan barangsiapa pergi pada saat
kelima maka seolah- yaitu menurut kebiasaan. Dan ada yang berpendapat bahwa yang
olah ia berkorban sebutir telur, kemudian apabil
a imam telah keluar dimaksud saat-saat itu tingkat-tingkat yang lebih dahulu pergi ke
(menuju mimbar), , maka malaikat hadiir untuk jum'at, mulai dari permulaan siang sampai matahari tergelincir. Dan
bah. (HR. Jama'ah kecuali Ibnu Majah). AAA Sa ada yang mengatakan bahwa saat-saat itu adalah kira-kira lima menit
dari tergelincirnya matahari sampai imam duduk di atas mimbar.
Dan hadis ini menunjukkan diperintahkannya mandi pada hari
Jum'at dan keutamaannya pergi cepat-cepat ke shalat Jum'at. Selesai
2792” 7 KAL orl INOS g & SAI
dengan diringkas.
ge
Wes galo
Dl krakad
pa A
yen ag — NON Mushannif rahimahullah berkata: Hadis ini menunjukkan bahwa
seutama utama korban itu adalah onta; kemudiari sapi, lalu kambing.
ere KENAL SAN Dan hadis ini dijadikan pegangan oleh orang yang membolehkan
KA JUAN ASN MAA AN shalat jum'at pada saat yang keenam, dan orang yang berpendapat,
apabila orang nadzar untuk menyembelih korban dengan mutlak,
NE LIYA
obs WA maka cukuplah orang tersebut menghadiahkan harta seadanya.
SRLC o f

r
— 4j
1562.
15 Dan dari Samurah, 4 sesungguhn ya Nabi i saw. bersabda: 5
Hadirilah khutbah, dan dekatlah kepada imam karena sesungguhnya

912 913
ut
AAS

ANA aa
ILAS SIA 2,48
LAS

PJ
ILAI A Ár
5. BAB: KEUTAMAAN HARI JUM'AT, 4 SAAT YANG MUSTAJAB
DAN KEUTAMAAN MEMBACA SELAWAT PADA HARI ITU i
ars 77 z272%
ARUL 0 NA ANNA
DIL EA PREN 7 NO RIII III II 27
A=" JP Manga
TA "Ng <
apii Tgn,Ba Aye21 — NO Al Badri, sesungguhnya Rasulullah
" 1564. Dari Abu Lubabah
hari adalah hari Jum'at, dan ia adalah
PIA AA JA, I w, "Penghulu
anah at IPL CA
Lari: Mehbeng mnta saw. bersabda:
Sera
EA Ea) NG AB Aan agayak Ai alb nga
Le scagung-agung hari bagi Allah, bahkan lebih
agung bagi Allah
Jum'at itu terjadi 5
daripada hari raya Fitri dan Adlha. Dan pada hari
A AT
DA 2 3, Pong ara 25
itu, Allah menurunkan
e. Ld 4 kejadian: Allah menjadikan Adam pada hari
A| r #27,
a772
EA YA
i

Mena,
a

mi pal IN, wafat, pada hari itu


NT)

hp Adam pada hari itu ke dunia, pada hari itu Adam


hon kepada Allah
tidak ada satu saat yang seseorang tidak memo
ia tidak meminta barang
LAS E SA A Ol — sesuatu melainkan pasti dikabulkannya, selama
Kiyamat. Tidak ada
yang haram, pada hari itu akan terjadi hari
bumi, angin, gunung-
1563. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersab- malaikat yang dekat kepada Allah, langit,
hari Jum'at.” (HR.
da: Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari gunung, lautan, melainkan semuanya itu mencintai
Jum at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke Ahmad dan Ibnu Majah).
dalam jannah dan pada hari itu ia dikeluarkan dari jannah, “) dan
tidak akan terjadi hari Kiyamat kecuali pada hari Jum'at (HR
Muslim dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengesahkannya). | |
YONI AE MESIN AL
PATEN
b) daya De JoanJOAp 59 NON
G7 DI PATI? Sia
Jeng Jar Say ME
Gea AG PI GoL AI
Ep z LG
Es EA Ia I Ag AO
AK Ja” th ana gonna 22

1834 77 7G
Z 1”
PSAL
5
P
AN
E aya
5
MS
| K
BA AI
3 si (d
NG
wi”? 31 PRA 229? L
AN sI a ar
Agal ft
(3013 729
2.9 Sia
— O
IG
LANG Yes
Ag
Ng I ana As alasgak 21 As
273757 Oa Peti Te 7325 +
J0 3G MB
Re D BI SI
1 Pe g r Ma Aa YPI r r 2. Pe 1 247
AES AE Kerat Ole 2 hoby
Að : laku, D
PasKANAN
P a A Dead A9 asa
Rasulullah saw.
YASaban lai,
IS SA
1565. Dan dari Abu Hurairah ia berkata:
Aa
S.P INEGI

bgpa
3 Nag

JAWA
- “Gi wya . ak MWAH NOL SIH
ada-satu saat, yang tidak
bersabda: Sesungguhnya pada hari Jum'at itu
g dia itu berdiri shalat
IRIDkal aS 2
i ketepatan pada saat itu seorang muslim — sedan
Kat SENG
A
IL
nkan Allah pasti akan
siba “ala JLaalhacoba IN en SJ
AN ngin EA memohon kebaikan kepada Allah saw. - melai
AN n memberinya. Nabi berisyarat dengan tanga
nnya yang kami duga
rkirakan waktunya itu.
(waktu itu) sangat sedikit, yakni Nabi mempe
d tidak menyebutkan:
(HR. Jama'ah hanya Tirmidzi dan Abu Dawu
“) Jannah di sini bisa dalam arti kebun didi dunia,
ia, bisa
Furgan, A. Hasan Tafsir ayat 35 Al Bagarah). da 1
bi juga berarti Lihat
i
Kata-kata “berdiri” dan "sedikit itu”).
kak i
915
914
AI Lage 3 A PERI 137 2

2332
MN nga aaaaA PAGE IY Rg BIO MN SG PIK
Jodo
el sad).
| ala TT Hd

Anam gasNG
Apar

a :
AMAN hn
data
22 i PEN up ea
2, Ne?

SAR A
ea An
ab Ae007.
Ar Laa . PA
koh, SNLaga?
LIAT NGGI ae?r
CAN BeaPAG “da
27

1566. Dan dari Abu Musa, sesungguhnya ia pernah mendengar


A
PA eta Bg Tn Petuah Kd WA PP
Nabi saw. bersabda tentang waktu (mustajab di) Jum'at yang NITA NA TAN ID MAA AA
dimaksud: Yaitu antara Imam duduk — di atas mimbar sampai selesai
shalat. (HR. Muslim dan Abu Dawud). 7.34 ANI ZÍ
ApL MET LA Ngah Ny KA)

1568. Dan dari Abdullah bin Salam, ia berkata: Aku pernah


berkata - sedangkan Rasulullah (sedang duduk): Sesungguhnya kami
KAMI AB ah TM E LO NI IS a PAREA menemukan di dalam Kitabullah, bahwa pada hari Jum'at ada satu
aa eabenet Pm AD Bo aE say
ae saat yang tidak bertepatan pada saat itu seorang mukmin yang sedang
21 CP GIS LAS IE Lgi 13 ne A shalat, kemudian memohon sesuatu kepada Allah, melainkan pasti
£O SMR
PAS | Eks MAA GYA Lapa A3 yA Allah akan mengabulkan hajatnya itu. Abdullah berkata: Kemudian
Rasulullah saw. memberi isyarat kepadaku: Ataukah sedikit waktu?
- ISAT LA PANG KUR A Peran 29 Lalu aku berkata: Engkau benar, bahwa itu sedikit waktu. Aku berta-
ED lye Ç Sala
s gb: la) nya: Kapankah waktu itu? Rasulullah saw. menjawab: Akhir satu
waktu dari waktu-waktu siang. Aku bertanya: Itu kan bukan waktu
7 PE

uda, nons a Sya shalat? Rasulullah menjawab: Betul! Sesungguhnya seorang mukmin
yang telah selesai mengerjakan shalat kemudian duduk yang tidak ada
yang menyebabkan ia duduk itu kecuali shalat maka ia itu berarti di
1567. Dan dari Amr bin 'Auf Al Muzani dari Nabi saw. ia ber- dalam shalat. (HR. Ibnu Majah).
sabda: Sesungguhnya pada hari Jum'at itu ada satu saat, yang tidak
ada seseorang yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu

TAAT AN
melainkan Allah pasti akan memberi kepadanya. Sahabat bertanya:
Ya Rasulullah, kapankah saat itu? Ia menjawab: Ketika shalat didiri-
kan sampai selesai. (HR. Ibnu Majah dan At Tirmidzi).

LAI 273 PA WsTG)


HA LA
KK Pa Sa

ea KAWA as NG
, Lk er Sea M3
pa

1569. Dan dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah, bahwa Nabi saw.
bersabda: Sesungguhnya pada hari Jum'at itu ada satu saat yang tidak

916
917
bertepatan seorang muslim yang sedang memohon kebaikan kepada
Allah azza wa jalla melainkan pada saat itu Allah pasti akan memberi-
nya. Saat itu sesudah ashar. (HR. Ahmad).
AENAN A LEA PS

A3 AA Paya Gada talasANINGrd POS

AI 189I 24 Ta NPE aa 2 WA PANG Pena MAA A P alelan 2Sai


GAN ba) SA age
Ki ANA
FeZahLA E3: u v jeija PENE Palela iG dinya)
SIA
35775 Ir Spa KE Pa24 ge PLAN
IALA AAC EN KAMA tag
Pa
- Da
(ae AWAN Abg: Ha) PELAN
NE JUSSAN hamAA
KÊN ike

“X3 INA
|
BEAT dng IK
BID ANL MU KA
Ig.
ne ITE AS Lag ng
SANA
ra

êna aa Ilyag
1I
-asaya
` E TAAA ALA
Pola —
211236112 SZA PPIE E A KK NAN D Tar 1571. Dan dari Aus bin Aus ia berkata: Rasulullah saw.
aas ag KN
A DWAN bersabda: Di antara hari-harimu yang paling utama adalah hari Jum'at,
pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia wafat, pada hari itu
ditiupkan sangkakala (tanda hari Kiyamat tiba), dan pada hari itu
MEA 527
Aga cFAENAS pasa pap lae terjadi hari kebangkitan kembali (dari kubur), oleh karena itu
AEA AAEE ETE
N perbanyaklah membaca selawat atasku pada hari itu, karena sesung-
guhnya selawatmu itu ditampakkan padaku. Sahabat bertanya: Ya

nENAA EE
Rasulullah, bagaimana akan ditampakkan selawat kami itu padamu
padahal engkau pada saat itu telah menjadi tulang belulang yakni
jasadmu telah hancur? Laluiamenjawab: Sesungguhnya Allah meng-
haramkan bumi memakan jasad para Nabi. (HR. Imam lima kecuali
1570. Dan dari Jabir dari Nabi saw. ia bersabda: Pada hari Tirmidzi).
Jum'at itu ada 12 saat, salah satu di antaranya, yang tidak didapat oleh
seorang muslim yang pada waktu itu memohon sesuatu kepada Allah,
melainkan Allah pasti akan memberinya, dan carilah saat itu pada
SEN ANIA NI -NOVY
KG Z, z H MALA LI
akhir waktu sesudah ashar. (HR. Nasa'i dan Abu Dawud).
Dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman: Bahwa beberapa orang 7
Sahabat Rasulullah saw. berkumpul kemudian mereka menyebut- Ta MA
KE Aa G3” IG Pd Pegi apak d
To ME a DALAa.
nyebut saat yang ada pada hari Jum'at, lalu merska bubar dan mereka
tidak berselisih pendapat bahwa sesungguhnya saat tersebut adalah z912 S S KLALI
W 273$
akhir waktu dari hari Jum'at. (HR Sa'id di dalam Sunannya). —Apbaiobs. PIES deg

Dan Imam Ahmad bin Hanbal berkata: Kebanyakan hadis-hadis


tentang saat yang diharapkan terkabulnya do'a itu adalah saat sesudah 1572. Dan dari Abu Darda’ ia berkata: Rasulullah saw. bersab-
shalat asar, dan diharapkan (juga) sesudah matahari tergelincir. da: Perbanyaklah membaca selawat untukku pada hari Jum'at, karena

918 919
sesungguhnya selawatmu itu disaksikan, yang menyaksikannya adalah
para malaikat, dan sesungguhnya seseorang tidaklah ia membaca hari-hari dalam seminggu, dan mengutamakan hari Arafah, atau hari
selawat kepadaku melainkan do'a selawatnya itu mesti ditampakkan 'idul gurban dibandingkan dengan hari-hari dalam satu tahun.
padaku, sehingga ia selesai berselawat. (HR. Ibnu Majah). Perkataan "pada hari itu ada satu saat yang tidak bertepatan
seseorang yang sedang memohon sesuatu pada saat itu melainkan
Allah Ta'ala pasti memberinya, selama ia tidak memohon barang yang
haram” itu, Syarih berkata: Hadis-hadis yang menentukan ”saat” ini
MAKASARMaa 29 ANY
gp Nan P 7 La) orr
berbeda. Al Muhib At Thabari berkata: Hadis yang paling sah dalam
menentukan saat tersebut adalah hadis Abu Musa (hadis no. 1566),
Syarih berkata: Dan ada beberapa Ulama’ yang menguatkan hadis
NG PAN ER
rad 33 2. A lrg 24 7 PPA v r IV

WENG
Nden NA A Abdullah bin Salam (hadis No. 1568), hanya yang dimusykilkan yaitu
sabda Nabi saw. "wa huwa gaa-imuy yushalli = sedang ia berdiri
3 2003 shalat” (hadis No. 1565), dan kemusykilan ini dijawab oleh Al Oadli
A 055
pp
Iyadl, bahwa yang dimaksud itu bukannya sedang berdiri (shalat)
secara hakiki, tetapi memperhatikan perkara (yang dihadapi) seperti
1573. Dan dari Khalid bin Ma'dan dari Rasulullah saw., ia perkataan ”Fulaanun gaama fii amril fulani = Si Polan memperhatikan
bersabda: Perbanyaklah membawa selawat untukku pada setiap hari suatu persoalan”, dan seperti firman Allah "illaa maa dumta 'alaihi
Jum'at, karena sesungguhnya selawat umatku itu ditampakkan atasku gaa-iman— Kecuali jika kamu selalu memperhatikannya (Ali Imran:
pada setiap hari Jum'at. (HR. Sa'id dalam Sunannya). 75). Syarih berkata: Dan tidak diragukan lagi bahwa hadis-hadis yang
menerangkan bahwa saat yang dimaksud itu adalah sesudah asar itu
lebih kuat, karena banyaknya riwayat dan bersambungnya dengan
jalan pendengaran di samping tidak diperselisihkan tentang marfu'nya
Kn ag Sea
CI GRI 2
yana yg “NOV dan diperkuat dengan omongan beberapa sahabat. Dalam hadis itu
ada empat yang menguatkan, sedang dalam hadis Abu Musa hanya
PLL f Za , al I8 ria satu yang menguatkan, yaitu, disebutkannya dalam shahih Muslim.
AP os “NA2 BENDA Ibnul Mundzir berkata: Faedah dirahasiakannya saat tersebut dan juga
lailatul gadar adalah demi membangkitkan dorongan untuk memper-
Aa EA K banyak shalat dan do'a pada saat tersebut.
Syarih berkata: Hadis-hadis ini menunjukkan dianjurkannya
memperbanyak membaca selawat atas Nabi saw: pada hari Jum'at, dan
1574. Dan dari Shafwan bin Sulaim, sesungguhnya Rasulullah bahwa selawat itu ditampakkan kepadanya.
saw. bersabda: Kalau hari Jum'at dan malam Jum'at, maka perbanyak-
lah membaca selawat untukku. (HR. As Syafi'i di dalam Musnadnya).
*

Hadis ini dan sebelumnya (yaitu No. 1573) adalah Mursal.


* 6. BAB SESEORANG LEBIH BERHAK ATAS TEMPAT DUDUK-
NYA, ADAB DUDUK, DAN DILARANG MELANGKAH KECUALI
, | KARENA ADA KEPERLUAN
Penjelasan:
Perkataan: "Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit
ialah hari Jum'at” itu, Syarih berkata: menurut Al Iragi yang 37 3 pet NA 18 3 D gets Zuty
dimaksud itu adalah mengutamakan hari Jum'at dibandingkan dengan AN yade Jaka, JU:Ngan ANO
920
921
DLIIL YeEWA A? IMMEA
INMO 4 2 op 2
RAN
AL
gaglag Ka ea —NOVA
A
AE
37
YAN
OP A = « r
an INA
577 2 ANG 4 WAN
NN, ASIAN
1
537 9 77 Drga

== AP ow == A galak
PS
pê ake a
TAMI LAMBA TA Brad A TA,
puja Aah,
5
1575. Dari Jabir, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak Mp3 OIL AP dot.
boleh seseorang menyuruh berdiri saudaranya pada hari
Jum'at, lalu ia
menempati tempat duduknya, tetapi hendaklah ia 1578. Dan dari Wahab bin Hudzaifah, sesungguhnya Rasulullah
berkata: Luaskan-
lah! (HR. Ahmad dan Muslim). saw. bersabda: Seseorang adalah lebih berhak atas tempat duduknya,
dan jika ia keluar karena ada satu keperluan, lalu ia kembali lagi,
maka ia lebih berhak atas tempat duduknya itu. (HR Ahmad dan
275 II GUN PTN 2a
Tirmidzi, dan Tirmidzi mengesahkannya).
NK
Lp 2, pe
PR 63 NOVI
AA Ng ARA
7 -

AAL
Wala” SL 2 Z7
7. MEYAN LIA ny
SANNAN IL AE a17 LE
7,9 or r

3 IAanta 192)
NGINGKg
ALAN “Ksa NONA
2 2 AA AL P
PL 4 BII >

AR
PN
aa GpJar AA Ip
| INK IIS AAT P 7

LG
22

Tea
ET Balita 7 Pd
BAaS
27
(6) S iS
Iy Peta YAN iKAN na
17 as
(rt

1576. Dan dari Ibnu Umar dari Nabi saw. sesungguhnya Nabi
1579. Dan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
saw. melarang seseorang disuruh berdiri kemudian tempat duduknya
Apabila salah seorang di antara kamu mengantuk di tempat duduknya
ditempati, tetapi lapangkanlah dan luaskanlah!
*
pada hari Jum'at, maka pindahkanlah ke (tempat) lainnya. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengesahkannya).
Dan bagi Ahmad dan Muslim (dikatakan): Adalah Ibnu Umar
apabila ada orang yang berdiri untuk menyilahkannya duduk di
tempatnya, maka ia tidak mau duduk di tempat itu.
PENA GN 123 297 y Asy D2 LA 2 LI IIS
Ade Nda AN gn TEA palplanyagAON:
*

A IL ygLN IA 17 ? Pa
Gr IR DAS A YARDI
Kga
Na A EL AL SNEL
Ig 0
Si yagNONY KPT IP 4 Nala WAH
7
Jaa 3,
r
b)

A BIGIR IA eh
NANA 4 f
Ao
PLP Latar. ha aparen Sekola KP Ana
ya Ao ASI, EEU

1580. Dan dari Mu'adz bin Anas Al Juhani ia berkata: Rasulul-


1577. Dan dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulu lah saw. melarang duduk bertegak lutut *) pada hari Jum'at, pada hal
llah saw,
bersabda: Apabila salah seorang di antara kamu
berdiri dari tempat
duduknya kemudian ia kembali lagi ke tempatnya
itu maka ia adalah
yang lebih berhak atas tempat duduknya itu.
(HR Ahmad dan
Muslim). *) Lutut ditegakkan, sambil mengikatkan selendangnya pada punggung dan betis.

922 923
mam sedang berkhutbah. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi
dan Tirmidzi berkata: Hadis ini Hasan). KAA
WIYOGA YA 4
ane 277 iKEE PA
Saras YONG
adaa ait AN KE TG
A
PA
ey
ee |
An AAs nié aa
2x 2 144 7727
Tea
977
Popo KAM NIAT,IRI
1

rés perih KEMBA 1583. Dan dari Arqam bin Abi Arqam Al Makhzumi, sesung-
A AKA PANGAN Sa guhnya Rasulullah saw. bersabda: Orang yang melangkahi pundak
i KEK
2 Ar manusia pada hari Jum'at dan menyibak antara dua orang sesudah
TE T 46 WÉ, DAN
Nak imam keluar (menuju mimbar)* adalah laksana orang yang sedang
menarik punggungnya ke neraka. (HR. Ahmad).

1581. Dan dari Ya'la bin Syaddad bin Aus ia berkata: Aku
bersama Mu'awiyah mengikuti (peperangan) untuk - menaklukkan Lan GI ya? SE 2 JP
Baitul Maqdis, kemudian ia berjum'at bersama kami, tiba-tiba 43) JaaAI Aa Aa: A jane AOA
sebagian besar orang-orang yang ada di masjid itu adalah sahabat-

=NS, na TEA aa
“i LL RPI 2 LEG ga??? GIP 277
sahabat Rasulullah saw., kemudian aku lihat mereka itu bertegak
lutut, padahal imam sedang berkhutbah. (HR. Abu Dawud). O

p3 Dr
DL NGI73 wpap 1293

=Kd, TkLis
>
JA 27 2 ar
aan aa e karir
AA
7 PIT 7 7 27
214 La f ? AjWA Ag KL LTS WANG, kn anga) PAKA

LIS aé AK Kg 1584. Dan dari Uqbah bin Haris, ia berkata: Aku pernah shalat
2a ots A DAR asar di belakang Rasulullah saw. di Madinah, kemudian ia tergesa-
gesa, lalu ia melangkahi pundak-pundak manusia menuju salah satu
kamar salah seorang isterinya, kemudian orang-orang terkejut karena
ag saa
A tergesa-gesanya itu, kemudian Rasulullah saw. keluar kepada mereka,
lalu ia mengetahui bahwa orang-orang heran karena tergesa-gesanya
1582. Dan dari Abdullah bin Busrin ia berkata: Ada seorang itu, kemudian ia bersabda: ”Aku teringat sedikit emas yang kami
laki-laki datang melangkahi pundak orang-orang pada hari Jum'at miliki, karena aku tidak suka emas itu membebani aku, maka kuperin-
h tahkan membaginya.” (HR. Bukhari dan Nasa'i).
padahal Nabi saw. sedang berkhutbah, lalu Rasulullah saw. menyuru
ggu. (HR. Abu
dia: Duduklah karena sesungguhnya engkau menggan
Dawud, Nasa'i dan Ahmad, dan Ahmad menambah: ”dan kamu Penjelasan:
terlambat datang”. Perkataan ”tidak (boleh) salah seorang di antara kamu menyuruh

924 925
berdiri saudaranya pada hari Jum'at” itu, Syarih rahimahullah berkata: 7. BAB SHALAT SUNAT MENUNGGU IMAM DATANG
Penyebutan hari Jum'at dalam hadis Jabir itu adalah hanya termasuk (SHALAT INTIDHAR)
dzikru ba'dhil afrad (menyebutkan salah satu dari hari-hari yang ada)
bukan sebagai tagyid hadis-hadis yang muthlag dan bukan pula sebagai
takhshish (pengecualian) hadis-hadis yang umum, karena itu, barang-
siapa yang lebih dahulu menempati suatu tempat yang mubah baginya,
baik di masjid atau di tempat lainnya, pada hari Jum'at atau bukan,
AG BAG YEN JAN wono
demikian juga untuk melakukan shalat atau melakukan perintah-perin-
tah taat lainnya, maka ia lebih berhak atas tempatnya itu dan haram AAG AYI AKAN YANG
bagi orang lain menyuruh berdiri lalu ia duduk di situ, kecuali kalau
tempat itu semula sudah ditempati orang lain, kemudian ditinggalkan-
nya karena suatu keperluan, lalu ia kembali ke tempat itu, maka ia
LA JLN NU LA
boleh menyuruh berdiri orang lain tersebut untuk ditempatinya. Syarih an KyAGARIe LA
KAN Gn Tam
berkata: Dan dhahirnya hadis Jabir itu menunjukkan, bahwa boleh
bagi seseorang duduk di tempat duduk orang lain apabila ia itu
ta dana ET Ma AI 3 2
menyilahkannya dengan suka rela. p> ar ab Jasa giKN Tu
Perkataan ”Apabila salah seorang di antara kamu mengantuk di
tempat duduknya pada hari Jum'at maka hendaklah ia pindah ke
tempat lainnya” itu, Syarih berkata: Dan anjuran berpindah itu 1585. Dari Nubaisyah al Hudzali dari Nabi saw., ia bersabda:
mempunyai hikmah, bahwa bergerak itu dapat menghilangkan rasa Sesungguhnya seorang muslim apabila telah mandi pada hari Jum'at,
kantuk, dan juga bisa menghilangkan kelalaian yang menyebabkan kemudian pergi ke masjid, dengan tidak mengganggu seseorang, lalu
tidur. jika ia belum mengetahui imam keluar (menuju mimbar), maka ia
Perkataan “Rasulullah saw. melarang duduk bertegak lutut pada boleh shalat semampunya, dan jika telah mengetahui imam telah
hari Jum'at padahal imam sedang berkhutbah” itu, Al Khathabi keluar maka ia (harus) duduk, lalu memperhatikan (khutbah) dan
berkata: Dan sesungguhnya larangan ini karena yang demikian itu diam, sampai imam selesai berjum'at dan khutbah, seandainya dosa-
dapat menyebabkan tidur dan kantuk. dosanya tidak diampuni pada Jum'at itu, maka diharapkan bisa
menjadi kafarat bagi (dosa-dosanya) di hari Jum'at berikutnya. (HR.
Syarih berkata: Hadis-hadis dalam bab ini menunjukkan dimak-
Ahmad).
ruhkannya melangkahi pundak orang-orang pada hari Jum'at, dan
melihat dhahirnya pembatasan (taqyid) dengan hari Jum'at ini menun-
jukkan bahwa makruhnya itu khusus untuk hari Jumat. Dan
kemungkinan pembatasan (taqyid) itu menurut kebiasaan, karena
khusus pada hari Jum'at itu banyak manusia, berbeda dengan shalat-
shalat lainnya, karena itu hukumnya makruh. Dan ini diperkuat CE KN GD ANUNG
KA 2 LIEL, EI

Era oom
Giss 2

dengan adanya alasan mengganggu orang, sedang dhahirnya alasan 9771, y 1). Da 2 UAS

karena hal itu berlaku juga bagi majlis-majlis ta'lim dan lain-lainnya. A BIA Kap ga NA

Al Iraqi berkata: Dan dikecualikan dari hukum haram atau makruh ini
yaitu imam atau orang yang di depannya ada tempat yang lowong 1586. Dan dari Ibnu Umar, sesungguhnya ia pernah memanjang-
sedang ia tidak dapat sampai ke tempat itu kecuali dengan jalan kan shalat (intidhar) sebelum Jum'at, dan sesudah Jum'at ia shalat dua
melangkah. raka'at, lalu ia menerangkan, bahwa Rasulullah saw. pernah menger-
—o— jakan demikian. (HR. Abu Dawud).

92G 927
"3
NUNG AA SAK WK |.” TEA
0213012
NONY VS PIIL sel ge! IS IL S 97? a
Ka
1
JA apn JOS sS Pd Sa Kana la sasanggan bag Sl
52 SOLS AAA VIE
PP 2 IRAIL Or DAA IhAA
r, SA
EGA aé
EN SU
L AL r Ml ? 7I Pe
POS4 z A Lea
pIe |A
LA NEPng EN RE Lan an
A
P4 1589. Dan hadis di atas disahkan Tirmidzi, yang bunyinya:
Sesungguhnya ada orang laki-laki datang pada hari Jum'at dalam sikap
yang kurang baik padahal Nabi saw. sedang berkhutbah — lalu Nabi
la baka. A —
saw. menyuruhnya shalat dua raka'at dan Nabi saw. terus khutbah.
*

1587. Dan dari Abu Hurairah dari Nabi saw., ia bersabda: Aku (Mushannif) berkata: Hadis ini memperjelas dla'ifnya hadis
”Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, kemudian pergi ke Jum'at lalu yang mengatakan, bahwa Nabi saw. menghentikan khutbahnya sampai
shalat menurut kemampuannya, kemudian diam sampai imam selesai laki-laki tersebut selesai mengerjakan shalatnya dua raka'at.
khutbah, kemudian shalat bersamanya, maka ia akan diampuni (dosa- *

dosanya) antara hari Jum'at itu dan hari Jum'at berikutnya, dan
ditambah tiga hari. (HR. Muslim).

NENE E AANS:
Yep Ig, al DI 33 Wi Le L S ILS
WA .
3”

ALL 372559
AO Open ARALI SI! EE KA A 4 Za NY A a LA Ke

ta
A 4 777? PEN KA wd 7? wd y Ie Prota). cr Sn J)
EEREN Po KS, NK Ge Yadi
ra "r
1590. Dan dari Jabir ia berkata: Ada sèorang laki-laki masuk
(masjid) pada hari Jum’at padahal Rasulullah saw. sedang berkhutbah,
1588. Dan dari Abu Sa'id sesungguhnya ada seorang laki-laki kemudian ia bertanya: Sudah shalatkah kamu? Ia menjawab: Belum.
masuk masjid pada hari Jum’at padahal Rasulullah saw. sedang berada Lalu Nabi saw. menyuruhnya: Shalatlah dua raka'at. (HR. Jama'ah).
(khutbah) di atas mimbar, kemudian Rasulullah saw. menyuruh dia
shalat dua raka'at. (HR. Imam yang lima kecuali Abu Dawud).

Cars, KL LAN, Ig NAN


HP, 27 LL aA IP SI, Lala ta A
í
r
P 2 E IILL AA 2G ELTE Ld da

SAE Nana daa), Tohajil, — Pr


NONA 1 Ha $
Asa
, MA
ola,pn,
Nad AB Oh AA
> Z PEG &
£IIOLL IIAL I NB Ba RIP, Ga La 27
A ATAS
Si KUANG
ANAL Ci 1591. Dan dalam satu riwayat: Apabila salah seorang di antara
kamu datang (ke masjid) pada hari Jum'at padahal imam
LAP YONG SAR sedang
LAN YWA berkhutbah, maka shalatlah dua raka'at, dan cepatkan! (HR. Ahmad,
Muslim dan Abu Dawud).

929
Dua hadis di atas
D) I 2 pa) PA AT ..” semampunya dan seterusnya” itu, Syarih berkata:
pda NON sedang orang yang
AG GI LT menunjukkan dianjurkannya shalat sebelum Jum'at
an lain
melarang dari berbuat yang demikian itu tidak ada pegang
l keumu man
kecuali hadis yang melarang shalat di waktu zawal, padaha
To OPLB, L a 231
jukka n
hadis itu yang telah ditakhsis dengan hari Jum'at tidak menun
an di
dilarangnya shalat sebelum Jum'at secara mutlak. Tujuan larang
diperte n-
sini adalah semata-mata di waktu zawal dan ini tidak perlu
1592. Dan dalam satu riwayat: Apabila salah seorang di antara baik, secara
tangkan lagi. Walhasil shalat sebelum Jum'at itu adalah
kamu datang (ke masjid) pada hari Jum'at - padahal imam telah g-
umum dan khusus. Maka dalil untuk membantah orang yang mengan
keluar (menuju mimbar) maka shalatiah dua raka'at. (HR. Ahmad, semam pu-
gap makruh secara mutlak ialah sabda Nabi: "lalu ia shalat
Bukhari dan Muslim).
nya” yang dalam hadis itu menunjukkan bahwa shalat sebelum Jum'at
itu tidak terbatas. Selanjutnya ia berkata: Hadis-hadis yang tersebut di
bab ini menunjukkan dianjurkannya shalat tahiyatal masjid ketika
Penjelasan:
imam sedang khutbah.
Sabda Nabi saw. "Sesungguhnya orang Islam apabila telah mandi Sabda Nabi saw. "Apabila salah seorang di antara kamu datang
pada hari Jum'at dan seterusnya” itu, Syarih berkata: Hadis ini (ke masjid) pada hari Jum'at padahal imam sedang berkhutbah, maka
menunjukkan dianjurkannya shalat sebanyak-banyaknya sebelum shalatlah dua raka'at dan cepatkanlah” itu, Syarih berkata: Hadis ini
imam keluar (menuju mimbar) dan dianjurkan berhenti sesudah imam menunjukkan bahwa dianjurkannya mempercepat tersebut, supaya
keluar. “) Dan Ulama” berbeda pendapat tentang apakah untuk Jum'at dapat mencurahkan perhatian untuk mendengarkan khutbah.
ng
itu ada sunat gabliyah atau tidak. Maka sebagian Ulama” menenta Sabda Nabi saw. "hendaklah ia shalat dua raka'at” itu, menun-
adanya shalat gabliya h itu dan mereka menenta ng dengan keras. jukkan, bahwa orang yang masuk masjid ketika imam sedang khutbah
nkan itu hendaknya mencukupkan shalat dua raka'at saja (tahiyat masjid).
Alasannya: karena sesungguhnya Nabi saw. tidak pernah mengizi
itu ada shalat kecuali sebelum Nabi keluar (menuju
pada hari Jum'at Mushannif (Ibnu Taimiyah) berkata: Mafhumnya: dilarang me-
n juga
mimbar) dan Nabi sendiri tidak pernah mengerjakannya, demikia ngerjakan lebih dari dua raka'at itu semata-mata karena telah keluar-
apabila imam telah keluar (menuju mimbar) maka
para sahabat, sebab nya imam (menuju mimbar), meskipun imam itu belum berkhutbah.
shalat sunat itu, selesai. Ibnu Taimiya h berkata di
harus berhenti
itu
dalam Al Ikhtiyarat: Dan shalat dua raka'at sebelum shalat Jum'at
adalah baik dan dianjurkan tetapi tidak boleh dikerjakannya terus
menerus, kecuali karena ada suatu maslahat. Selesai. **)
Dan Mushannif (Ibnu Taimiyah) menggunakan hadis dalam bab
ini sebagai dalil tidak adanya shalat tahiyat masjid sesudah imam
keluar (ke mimbar) ia berkata: SN
2. 4 ARAT
LANANG
AG ADAY
A NE Pe 1600 had IMA gg.

”Ini sebagai alasan harus ditinggalkannya tahiyat masjid sebagai- >73 A rI Ia 1


33 27 o
=>AB OS AU a
mana shalat sunat lainnya.”
Perkataan "Dan dari Ibnu Umar, bahwa sesungguhnya ia biasa
JA EL ALA Jas akak danae d jpADIseng
memanjangkan shalat sebelum shalat Jum'at” itu, dan perkataan MA 711 GUA A h A 4 E A
"Barangsiapa mandi kemudian datang ke Jum'at lalu shalat menurut
-<
AI “yesdada
s AS. DA lt S
OER 5

*) Shalat seperti ini disebut shalat intidhar (pent.). Z Ooo leg oh) a
#4) Yang betul, tidak ada shalat sunat gabliyah Jum'at (pent.).

931
930
“37 Igo Peta eta IL LLL LI IS
A kr
5 sa
&wf|-
4 a
“4
|
AP Ng5,
2)
2
INA
a
3 SEON oi JW Ide AWYA KAÉ
Ir? 2. PAIPA pp z
-w

1593. Dan dalam satu riwayat dari Abu, Hurairah dan Jabir,
mereka berkata: Datanglah Sulaik Al Ghathafani padahal Rasulull
ah
saw. sedang berkhutbah, lalu Rasulullah saw. bertanya kepadanya:
Sudahkah kamu shalat dua raka'at sebelum kamu datang? la
menjawab: Belum. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Kalau begitu
shalatlah dua raka'at dan cepatkanlah! (HR. Ibnu Majah dan rawi-
rawinya kepercayaan). N

Penjelasan:

Sabda Nabi saw. “sebelum kamu datang” itu, menunjukkan


bahwa dua raka'at itu sunat qabliyah Jum'at dan bukannya tahiyatal
masjid.
Syarih berkata: Di antara yang berpendapat seperti pendapatnya
Mushannif ialah Al Auzai, yaitu dia berkata: Jika ia telah shalat di
rumah sebelum datang ke masjid maka ia tidak perlu shalat-lagi ketika
masuk masjid. Konsekwensinya, orang yang melarang shalat tahiyat
masjid itu harus tidak membolehkan shalat sunat secara mutlak ketika
imam berkhutbah.
Ibnu Hajar berkata di dalam Fat-hul Bari: Kemungkinan maksud
sabda Nabi saw.: "sebelum kamu datang” itu, yakni sebelum datang
ke tempat yang sekarang engkau berada, dan gunanya pertanyaan itu
diajukan mengandung kemungkinan, bahwa Sulaik itu telah shalat di
shaf belakang kemudian setelah itu ia maju ke depan untuk mende-
ngarkan khutbah, dan kemungkinan ini diperkuat bahwa di dalam
riwayat Muslim (dikatakan): "Sudahkah kamu shalat dua raka'at?”
kata ar rak'ataini dengan ”al” yang berarti menunjukkan sesuatu yang
sudah dimaklumi. Sedang tidak ada yang dimaklumi di sini melainkan
tahiyatal masjid.

—000—

932

Anda mungkin juga menyukai