PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA.
3. PERSATUAN INDONESIA
Editor :
Dr. Abdullah Fathoni, S.E., M.M.
Hikmah Nur Azza, S.E., M.E.
Erlangga
PUISI “INDONESIAKU”
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR PUISI :
298. JANGAN ENGKAU TINGGAL AKU PERGI .................................. 67
414. KU INGIN BEBAS ..................................................................... 98
419. BIBIR MERAH .......................................................................... 100
423. DENGARKAN .......................................................................... 101
447. PERSEMBAHAN CINTA ............................................................ 108
457. KETIKA CINTA BERBICARA ....................................................... 111
470. 25 TAHUN PENGABDIAN ......................................................... 115
472. CINTA ..................................................................................... 116
479 JANGAN BERHENTI MENCINTAIKU .......................................... 118
482. CINTAILAH AKU ...................................................................... 119
488. UNTUK MAHASISWA – MAHASISWI KU ................................... 121
498. BIDADARIKU ........................................................................... 124
503. SELAMAT ULANG TAHUN ISTRIKU ........................................... 125
537. PILIHLAH AKU ......................................................................... 135
610. MAAFKANLAH AKU... ISTRIKU ................................................ 155
640. PRAJURITKU ........................................................................... 162
658. NIKMATNYA CINTA ................................................................. 167
688. DATANG BULAN ..................................................................... 175
691. AIR MATA ............................................................................... 176
696. ANAKKU SAYANG ................................................................... 178
711. KEADILAN .............................................................................. 182
720. AKU DAN 3 PEREMPUAN ........................................................ 185
769. DI PUNDAKMU ....................................................................... 198
782. CINTA INDONESIA .................................................................. 202
783. PENCARIAN DIRI ..................................................................... 203
Serat Sejatining Urip I
iv
784. WANITA MULIA ..................................................................... 204
786. YANG TERPINGGIRKAN .......................................................... 205
787. PARTAI .................................................................................. 206
788. YANG TERANIAYA .................................................................. 207
789. ANAKKU ................................................................................ 208
790. INDONESIAKU ....................................................................... 209
791. YANG TERPENJARAKAN ......................................................... 210
792. NASIONALISME ..................................................................... 211
799. POLITISI ................................................................................. 213
800. KETEGUHAN NIAT .................................................................. 214
803. PENGHARAPAN ..................................................................... 215
862. TAK AKAN BERHENTI MENYAYANGIMU .................................. 230
876. BAIK-BAIK SAYANG ................................................................ 234
890. UNTUK YANG TERKASIH ......................................................... 238
897. SAYANG LAHIR DAN BATIN .................................................... 240
988. UNTUK WANITA PUJAANKU .................................................. 265
992. LANTUNAN LAGU RINDU ....................................................... 266
1000. UNTUK IBUKU ............................................................................. 269
ABSTRAKSI
004. HAKEKAT PUASA : Pelajaran penting dari puasa ada dua : belajar
menahan diri dan belajar untuk jujur pada diri sendiri. Seandainya
semua pejabat dan rakyat Negeri ini jujur, maka Indonesia akan
makmur. Intinya : Menahan diri sebentar untuk mendapatkan
kenikmatan yang lebih besar.
008. KETULUSAN CINTA : Cinta yang tulus tanpa pamrih adalah cinta
orang tua kepada anaknya, dan kasih orang tua adalah masa depan
putra-putrinya. Berbaktilah kepada keduanya. Intinya : Cinta orang
tua kita adalah cinta tanpa kepentingan.
017. MAHA SULIT : Kalau kamu sedang berada dalam kesulitan yang
begitu berat, maka bersabarlah dan teruslah berusaha, karena Allah
mungkin sedang mempersiapkan sesuatu yang besar kepadamu.
Intinya : Bersabarlah dalam proses bahagia sejati.
018. SALAH NIAT : Sebagian orang salah niat, sehingga hartanya, ilmunya,
pangkatnya dan jabatannya tidak mendatangkan kebahagiaan dan
ketenangan. Intinya : “Niatkan semua karena beribadah kepada
Allah”. Maka hidupmu menjadi tenang karena semua kebutuhanmu
dijamin oleh Allah.
023. MENYAMBUT NIAT : Tidak semua niat baik itu disambut dengan baik.
Terkadang niat baik disambut dengan permusuhan atau kedengkian,
hal tersebut sangat tergantung dengan culture komunitas setempat.
Intinya : Kuatkan niat dalam setiap langkah kita.
026. MACAM DO’A : Ada 2 macam do’a; Do’a lisan dan Do’a perbuatan.
Contoh : Seorang ibu berdo’a : Ya Allah… Luruskan hati suamiku dan
hiasi dengan kesetiaan kepadaku... Maka do’a perbuatannya adalah
memberikan perhatian penuh pada suami dengan ikhlas dan Full
Service… Intinya : Jangan pernah berdo’a dengan setengah hati.
Serat Sejatining Urip I 7
031. CARA SUKSES : Orang sukses itu hidupnya teratur, orang gagal
hidupnya tidak teratur. Contoh : Orang sukses selalu berusaha tepat
waktu untuk beribadah, untuk bekerja, berolahraga bahkan tepat
waktu bangun pagi, dan tidak gampang jenuh atau bosan.
Intinya : Aturlah niatmu, aturlah waktumu, aturlah pola makanmu
dan aturlah pola fikirmu, maka sukses menunggumu.
8 Serat Sejatining Urip I
032. ZUHRUF : Permata adalah perhiasan atau Zuhruf; Permata wanita itu
kecantikan. Permata pria itu kecerdasan. Permata suami itu tanggung
jawab. Permata istri itu kesetiaan dan Permata dunia adalah Wanita
Sholehah. Intinya : Akhlak mulia adalah Permata Dunia.
033. TALENTA : Talenta yang terlatih akan menjadi potensi yang luar
biasa. Talenta tanpa terlatih akan sia-sia dan terlatih tanpa talenta
akan dangkal. Intinya : Paduan talenta dan terlatih adalah paduan
antara pemberian Tuhan dan usaha sebagai potensi kita.
035. SUKA CITA : Saudaraku... Mulailah tahun barumu dengan suka cita
dan gembira ria guna menyongsong hari depan yang penuh bahagia.
Maafkan orang menyakiti hatimu dan lupakan orang yang
menyengsarakanmu. Karena Tuhanmu Maha Pemaaf dan kerja keras
untuk menyambut takdir Tuhan. Intinya : Tuhan itu menghendaki kita
hidup bahagia Dunia - Akhirat.
038. GRATISAN : Ketulusan itu buah dari kesadaran. Dan kesuksesan itu
buah dari keuletan. Intinya : Tidak ada kesuksesan diperoleh dengan
gratisan, tanpa ujian dan ketulusan.
039. BATAS SUKA DAN DUKA : Sahabatku... Percayalah, hidup ini tidak
selamanya duka dan tidak selamanya bahagia. Duka dan bahagia
datang silih berganti. Tetapi hidup bisa selamanya tenteram. Baik
duka maupun suka kita bisa bahagia, dengan satu syarat dekat
dengan Tuhan. Intinya : Sesungguhnya dengan berdzikir kepada Allah
hati menjadi tenteram.
042. HAKEKAT SUARA : Suara adalah anugerah, suara bukan dicipta oleh
lidah dan mulut, karena tidak setiap yang punya mulut dan lidah bisa
bersuara, manusia hanya mengelola suara. Tetapi suara adalah
“Anugerah Tuhan”, maka bersyukurlah bagi mereka yang bersuara
merdu. Intinya : Suara adalah alat komunikasi yang Tuhan berikan
tanpa ada permintaan dari manusia.
043. TUGAS UTAMA : Kita sering lupa bahwa tugas utama hidup ini adalah
menata diri dan merawat diri, karena badan kita ini bukan punya kita
tetapi titipan Tuhan, seperti halnya pakaian. Bila kita mati maka
badan kita kembali ke tanah, sedangkan kita akan kembali pada sisi
Tuhan, dan kelak di Akhirat akan diganti dengan badan yang baru
sesuai dengan amal perbuatan kita di Dunia. Intinya : Percantiklah
badanmu dengan jalan mempercantik amal ibadahmu.
045. NYATA-NYATA : Hidup ini yang “nyata-nyata saja”, tidak usah terlalu
percaya dengan ramalan hari depan dari siapapun, paranormal atau
Tokoh Agama, karena yakinlah : Tuhan akan memprioritaskan
hambaNya yang berilmu dan kerja keras. Intinya : Percayalah dan
yakinlah akan potensimu sendiri.
Serat Sejatining Urip I 11
050. BECIK KETITIK : Bukti nyata dalam setiap prasangka negatif akan
dihadirkan oleh Tuhan sebagai pembelaan pada kebenaran “becik
ketitik olo ketoro”. Intinya : Kebenaran tak pernah terkalahkan, pada
akhirnya semua akan terbuka nyata.
12 Serat Sejatining Urip I
051. RAGAM CINTA : Cinta itu banyak ragamnya. Cinta remaja, cinta
pujangga, cinta tanah air, cinta suami istri, cinta nafsu, cinta guru dan
murid, cinta profesi, cinta dosen dan mahasiswa, cinta harta, tetapi
yang paling mulia adalah cinta pada Tuhan. Intinya : Tuhan itu sangat
mencintai hambaNya.
053. PAWANG HUJAN : Meski sudah banjir tetapi hujan tetap turun
dengan deras. Dimanakah figur yang menamakan dirinya “pawang
hujan?” Siapapun tidak akan mampu berbuat apa-apa, ketika Allah
menurunkan ketentuannya. Disinilah letak pentingnya do’a.
Intinya : Manusia hanya sebatas usaha tetapi ketentuan ada pada
Allah semata dan manusia tidak pantas untuk menyombongkan diri.
054. HUJAN - UJIAN : Hujan itu nikmat Tuhan tetapi bisa menjadi ujian
ketika menjadi banjir. Kaya itu nikmat Tuhan tetapi bisa menjadi ujian
ketika kaya menjadikan lupa Agama. Berkuasa itu nikmat tetapi bisa
menjadi ujian ketika menjadikan sombong. Cantik itu berkah tetapi
bisa menjadikan ujian. Intinya : Menyikapi nikmat harus dengan iman
dan ilmu.
Serat Sejatining Urip I 13
056. CASING - BUNGKUS : Hadiah atau pemberian kepada orang yang kita
cintai dengan bungkus yang baik dan isi yang baik, akan tetapi
terkadang Tuhan memberikan hadiah kebahagiaan pada hambaNYA
yang dicintai dibungkus dengan ujian dan cobaan yang ukuran
beratnya tergantung pada besarnya “pemberian hadiah
kebahagiaan” tersebut. Intinya : Apapun bungkusnya menjadi tidak
penting ketika kita mengetahui isinya baik.
062. KEPANTASAN : Kepantasan itu tidak akan pernah ada kalau tidak
dipantas-pantaskan. Intinya : Menata diri untuk kepantasan pilihan
hidup, kepantasan berpakaian, kepantasan berucap dan kepantasan
mempercantik diri adalah usaha manusia tanpa campur tangan
Tuhan, karena kepantasan adalah pilihan.
Serat Sejatining Urip I 15
063. JALUR KHUSUS : Salah satu cara agar do’a kita dikabulkan oleh Allah
adalah “kekhususan”. Artinya : berdo’a dengan niat yang khusus,
waktu yang khusus, amalan yang khusus, tempat yang khusus dan
pakaian yang khusus serta ucapan yang khusus, sehingga Allah akan
menyambut do’a kita dengan cara khusus pula. Intinya : Melalui jalur
khusus, Insya Allah akan memperoleh hasil yang khusus pula.
067. SARAN DAN KRITIK : Kritik itu mendewasakan pemikiran, saran itu
membangun persaudaraan dan bermusyawarah itu mendamaikan
perbedaan. Intinya : Perbedaan itu untuk saling menguatkan seperti
antara kaki kanan dan kaki kiri yang tidak berjalan bersamaan tetapi
beriringan.
074. BATAS PEMISAH : Minyak dan air tidak pernah bisa menyatu
meskipun berada dalam satu tempat. Karena keduanya mempunyai
kandungan yang berbeda dan ada batas pemisah, demikian juga
kebaikan dan keburukan tidak akan bisa bersatu meskipun berada
dalam satu organisasi dan institusi yang sama. Intinya : Posisikan diri
kita diatas kebaikan.
076. SAHABAT SEJATI : Sahabat sejatiku adalah separuh jiwaku yang hadir
dalam suka dan duka, sahabatku adalah tempat berlabuh semua
masalahku. Terima kasih sahabat sejatiku “sedulurku” kita bukan
saudara kandung tetapi kita satu jiwa. Intinya : Persahabatan adalah
anugerah kehidupan yang harus dijaga dan dipertahankan.
077. RAHASIAKAN RAHASIA : Menjaga rahasia orang lain itu sama halnya
juga menjaga rahasia diri sendiri. Artinya : Membuka aib dan
kejelekan orang lain juga sama dengan membuka aib diri sendiri.
Intinya : Jagalah rahasia diri dan rahasia orang lain.
079. PREDIKSI : Kita tidak pernah tau seperti apa kita kedepan, akan
menjadi apa dan berdampingan dengan siapa. Semua itu Tuhan
sembunyikan dibalik usaha dan kerja keras kita. Intinya : Kekuatan
niat akan membangun energi positif menuju apa yang kita harapkan
menjadi lebih hidup dengan pengharapan.
080. JATI DIRI : Terkadang kita tidak tau sedalam apa hati kita sendiri, dan
seluas apa dada kita dalam menghadapi persoalan hidup.
Intinya : Kenali diri kita melalui perenungan setiap mengalami
musibah atau ujian. “Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan
mengenal Tuhannya”.
Serat Sejatining Urip I 19
081. IDENTITAS SUAMI : Suami yang baik adalah suami yang mumpuni.
Artinya : mampu meberi perlindungan keluarganya dan memberi
nafkah lahir dan batin, serta mencukupi semua kebutuhan
keluarganya. Intinya : Suami adalah imamnya keluarga.
083. SEMANGAT : Ibarat api yang tak pernah padam, ibarat air yang tak
pernah kering. Itulah filosofi “semangat hidup” yang mampu
membawa diri untuk mencari “jati diri” menuju jalan Tuhan. Intinya :
Semangat itu Apinya Hidup.
084. ISTRI-ISTRI : Cintailah istrimu dengan sepenuh hati meski sudah mulai
tua, kecantikannya sudah mulai pudar dimakan usia. Tetapi lihatlah
jasa-jasanya... Istrimu telah melahirkan anak-anakmu dengan susah
payah dan mendampingimu dalam suka dan duka. Intinya : Jangan
kecewakan istrimu di usia senjanya.
086. TEMBOK : Kalau kita berjalan terhalang tembok maka ada 2 jalan,
ke kiri atau ke kanan. Artinya : Setiap kesulitan dan ujian yang Tuhan
berikan pada kita, maka Tuhan juga memberikan dua jalan keluar.
Intinya : Jangan berputus asa setiap mendapat kesulitan hidup,
karena setiap satu kesulitan, minimal ada dua solusi.
087. RIWUH - KISRUH : Lihatlah Sahabatku... Negara ini ribet, riwuh dan
kisruh cuma gara-gara uang dan korupsi. Kita banyak ditipu oleh uang
dan harta. Intinya : Harta itu hanya sarana kehidupan bukan tujuan.
094. VISUALISASI DIRI : Kita harus melangkah dengan rendah hati bukan
rendah diri, kita harus berucap dengan lembut kata bukan lembut
prasangka, kita harus berfikir yang cerdas bukan dengan hati yang
keras dan kita harus tersenyum dengan manis bukan senyum sinis.
Intinya : Visualisasi diri adalah cermin dari hati kita sendiri.
22 Serat Sejatining Urip I
096. KENDARAAN BADAN : Badan kita ini hanyalah kendaraan atau alat
untuk mencapai kesempurnaan kehidupan. Apabila datang
“kematian”, maka badan kita kembali menjadi tanah, tetapi
“rangkaian kesadaran kehidupan termasuk Roh” kembali kepada
Tuhan. Rangakaian kesadaran kehidupan itulah dalam filosofi Jawa
disebut “Ingsun”. Intinya : Sun adalah pusat kesadaran dalam
mengambil keputusan.
097. FORMULA BARU : Salah satu cara untuk mengenal diri kita yaitu
dengan melihat sifat orang tua kita masing-masing dan kombinasikan
dengan tingkat akademis kita serta lihatlah guru atau dosen yang kita
figurkan “itulah cermin diri kita”. Intinya : Diri kita adalah formula
jenis baru kombinasi antara nasab, guru dan ilmu.
100. GEMAH RIPAH : Negara ini akan makmur “gema ripah loh jinawi” bila
nantinya dipimpin oleh figur yang sangat mencintai negaranya
dengan didukung oleh kecerdasan dan kekuatan fisiknya, sehingga
dikesampingkannya kepentingan kelompok dan pribadinya.
Intinya : Cinta Tanah Air adalah kunci Kemakmuran Negara.
104. ANJING GILA : Keinginan anjing gila itu hanya menggigit, bukan untuk
makan atau keperluan yang lain. Lihatlah... ada orang-orang di sekitar
kita yang perbuatan dan ucapannya selalu menyakiti orang lain,
mereka puas kalau orang lain menderita karena dirinya.
Intinya : Ternyata masih ada orang yang mempunyai kepribadian
seperti anjing gila dan sebaiknya jauhilah dan menghindarlah, karena
dekat dengan mereka itu tidak ada untungnya bahkan banyak
musibahnya.
107. BATAS WAKTU : Setiap Bangsa itu punya masa atau tempo waktu
atau ajal. Bila waktunya sudah habis maka Bangsa itu sirna atau
berganti sistem atau berubah bentuk. Contoh : Majapahit, Uni soviet
dan lain-lain, dan akan segera menyusul Amerika Serikat. Tanda-
tanda alam sudah kelihatan, dan bila alam sudah berbicara maka
tidak ada kekuatan yang bisa menahannya. Intinya : Batasan waktu
adalah ketentuan Tuhan dari yang tidak ada menjadi tiada.
Serat Sejatining Urip I 25
108. PENTINGYA PENTING : Posisi kita akan dianggap penting bila kita bisa
membantu orang lain pada hal-hal yang penting. Intinya : Penting
tidaknya diri kita itu ditentukan oleh perbutan dan ucapan kita yang
penting bagi orang lain.
110. DOKTER YANG BAIK : Sarapan pagi yang baik dan benar-benar
sarapan bukan hanya sekedar sarapan, akan menjaga kesehatan
terutama bagi saudaraku yang sibuk. Karena terkadang makan siang
tidak sempat. Intinya : Perhatikan kesehatanmu karena dokter yang
baik adalah diri kita sendiri.
113. LAUTAN ENERGI : Dalam posisi saat ini kita dikelilingi oleh lautan
energi. Manusiapun terdiri dari gumpalan-gumpalan energi.
Intinya : Kita harus bergerak dan berusaha untuk kemaslahatan.
Karena orang yang diam itu cepat matinya atau sakit-sakitan.
114. ANAK KITA : Terkadang kita lupa dalam mendidik anak seperti
layaknya mengendalikan robot. Padahal anak kita punya rasa dan
kemauan. Anak kita akan hidup pada generasi sesudah kita yang lebih
berat tantangannya. Intinya : Berikanlah kesempatan anak kita untuk
berbuat yang terbaik untuk dirinya. Jangan paksakan kemauan kita.
115. CINTA TULUS DAN SUCI : Apabila dirimu dikecewakan oleh orang
yang engkau cintai maka maafkanlah. Sebesar apa maafmu sebesar
itu pula sayangmu. Intinya : Cinta itu tidak harus memiliki tetapi cinta
harus tulus dan suci.
116. MENEBAR KEBENCIAN : Iblis dan Syetan itu tidak akan berhenti
menebar kebencian, menebar “Black Opini” dan selalu
menyembunyikan kebenaran. Dan sifat-sifat tersebut selalu dibisikan
dalam hati dan telinga manusia. Maka kesabaran dan totalitas usaha
adalah sudut pandang berbeda. Intinya : Bersabarlah dalam
menghadapi sifat negatif tersebut bila sudah merasuk pada
organisasimu atau institusimu.
120. POSO KONGKOM : Ada suatu cara Tirakatan rogo dalam terminologi
jawa “poso kongkom” yaitu merendam badan sampai batas leher
dengan melakukan dzikir pertaubatan artinya meleburkan “kolo,
apes, doso lan sekabehane olo” dalam air. Intinya : Berhati-hatilah
dalam ritual apapun, jangan sampai syirik atau menyukutan Allah.
Dan yakinlah bahwa semua itu berawal dari Allah dan akan kembali
pada Allah.
126. PUNCAK KESADARAN : Orang yang ulet itu tidak pernah terkalahkan
karena ia terjatuh atau dijatuhkan dan bangkit lagi dengan kekuatan
kesabaran yang lebih tangguh lagi. Kita sering melupakan puncak
kesadaran tentang betapa besar nikmat Tuhan yang kita terima
setiap saat, tetapi pada sudut yang berbeda betapa rentannya kita
ketika menerima ujian dan cobaan dengan gampang “mengeluh atau
cengeng”. Intinya : Nikmat Tuhan itu lebih banyak kita terima
dibanding ujian dan cobaannya.
128. GALAU : Kesehatan kita akan terjaga dengan baik bila hati dan fikiran
tenang, dan sebagian besar penyakit itu bersumber dari rasa “Galau”.
Intinya : Ketenangan itu melahirkan keseimbangan pola hidup dan
menciptakan kegairahan semangat beraktivitas.
129. CINTA PALSU : Cinta itu kebersamaan tanpa ikatan waktu dan jarak,
raga bisa berbeda tetapi hati tetap menyatu, jarak bisa berpisah
tetapi rasa tetap satu. Intinya : Jika cinta itu tanpa kebersamaan
maka itu palsu.
130. HAKEKAT TIDUR : “Tidur itu tidak wajib”, karena bentuk dan jenis
istirahat itu tidak hanya tidur. Sebagian besar orang-orang sukses itu
sangat sedikit waktunya untuk tidur. Intinya : Semakin banyak tidur
semakin banyak penyakit dan semakin rendah produktifitasnya.
30 Serat Sejatining Urip I
131. BERJIWA BESAR : Kejujuran... adalah harga yang paling mahal saat
ini, kita harus berani jujur mengakui kekurangan kita sendiri dan jujur
mengakui kelebihan orang lain, serta jujur mengatakan yang benar
adalah benar adanya, bukan yang benar dipaksa harus salah.
Intinya : Hanya orang-orang yang berjiwa besar berani berkata jujur
dan bersikap serta berucap apa adanya.
135. BENCI - RINDU : Yang jauh terasa dekat adalah kerinduan tetapi yang
dekat terasa jauh adalah kebencian. Intinya : Pada wilayah hati dan
perasaan itu jarak tidak menjadi masalah, artinya sudah diluar
dimensi ruang dan waktu, maka rindukanlah sahabat sejatimu.
140. MAQOM MAKFIRAT : Sabar itu menghasilkan Roso, dan Roso yang
hidup itu mengundang Rahmatnya Allah, dan Rahmatnya Allah itu
akan memunculkan Makrifat. Intinya : Pintunya Maqom Makrifat
adalah sabar, dan kalau manusia itu tidak sabar dengan ujiannya
Allah, maka rusaklah Dunia ini.
141. NIAT BAIK : Ketika kita berbuat baik maka manfaat langsung kembali
pada diri kita sendiri, tetapi yang diterima oleh Allah adalah niat kita,
ketulusan dan keikhlasan yang melesat menuju maqom Ketuhanan.
Intinya : semua amalan itu tergantung niatnya.
144. MENCARI JODOH : Ada berbagai macam jodoh; pasangan suami istri,
jodoh berteman, berjodoh tanah dan rumah, jodoh dengan
pekerjaan. Intinya : Setiap orang itu sudah ditentukan jodohnya
tetapi manusia harus belajar, berusaha mencarinya dengan berbagai
upaya dan usaha.
Serat Sejatining Urip I 33
145. OLAH NAFAS : Agar badan kita tetap bugar dalam kesibukan,
lakukan; duduklah dengan rileks, tarik nafas dalam-dalam dan simpan
antara pusar dan kemaluan. Sebut nama Allah 7x, tahan sekuatnya
dan keluarkan nafas melalui hidung secara berlahan. Lakukan
minimal 3x sebelum tidur. Intinya : Dokter yang paling baik itu diri
kita sendiri. Olah nafas bisa menjadi sumber kesehatan.
148. FUNGSI ILMU : Berdasarkan fungsinya ilmu itu ada 2 macam; 1. Ilmu
duniawiyah; 2. Ilmu rohaniyah. Perkembangan ilmu duniawiyah
sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi.
Intinya : Kebahagiaan hidup ini terasa lengkap bila didukung oleh
ilmu duniawiyah dan rohaniyah.
150. JATUH CINTA : Mata tidak hanya berfungsi untuk melihat, akan tetapi
mata menjadi simbol utama ketika seseorang sedang jatuh cinta,
bersedih dengan air mata, atau mata berbinar saat semangat
bergelora. Intinya : Kenalilah bahasa mata dengan baik maka dirimu
tidak akan terperdaya oleh tipuan.
151. MENSYUKURI SABAR : Tidak jarang diantara kita lebih kuat diuji
dengan kekurangan dari pada kelebihan harta, pangkat dan jabatan.
Intinya : Sabar untuk mensyukuri itu jauh lebih berat dari pada sabar
menerima ujian.
156. KOTORAN REZEKI : Dalam Tahajud aku berdo’a “Ya Allah… limpahkan
rezeki yang banyak dan halal”, tiba-tiba aku disingkirkan dan
dimiskinkan. Kembali aku berdo’a “Ya Allah… mengapa Engkau
miskinkan aku”, lalu dalam mimpiku ada jawaban “bukankah engkau
berdo’a untuk mendapatkan rezeki yang halal, maka kotoran
rezekimu dibersihkan terlebih dahulu...”. Intinya : Takdir Allah itu
mempunyai jalanya sendiri.
157. TANGIS SUAMI : Jika seorang laki-laki menangis karena sakit hati
maka itu puncak dari kekecewaan, dan kejadian itu tidak akan
terlupakan sepanjang hidupnya. Intinya : Para istri jangan kecewakan
suamimu sampai ia menangis menahan sakit hatinya. Karena tangis
suami yang dikecewakan istri itu menggemparkan Maqom
Ketuhanan.
159. BUNUH DIRI : Hidup itu punya Allah bukan punya kita, itulah
sebabnya bunuh diri itu dilarang oleh Agama, kita wajib memelihara
kesehatan, artinya orang yang tidak peduli dengan kesehatannya itu
dosa. Intinya : Semua dzat hidup itu milik Allah.
160. BAYI : Setiap bayi yang dilahirkan itu dilengkapi oleh Allah
kemampuan dasar yang terus akan dibawa hingga dewasa, tugas
setiap orang adalah mengembangkan kemampuan dasar tersebut
melalui pendidikan dan pergaulan. Intinya : Kesuksesan itu adalah
kombinasi antara kemampuan dasar dan usaha.
162. HAKEKAT NIKMAT : Ada 4 nikmat Tuhan yang paling utama kita
terima; 1. Nikmat hidup; 2. Nikmat iman untuk beragama; 3. Nikmat
sehat; dan 4. Nikmat ilmu. Intinya : Manusia itu tidak berarti apa-apa
jika tidak ada campur tangan Tuhan, maka tidak pantas manusia itu
mendzolimi manusia yang lain.
164. JANJI SUCI : Padamu Negeri aku berjanji untuk mencintaimu melebihi
diriku sendiri. Akan kuhibahkan jiwa raga ini untukmu, meski harus
bersedih sepanjang hari, meski harus berkeluh musibah disingkirkan.
Cintaku padamu Negeri tak akan goyah dimakan musibah dan tak
akan luntur diterpa guntur. Intinya : Janji suci telah terukir dalam
guratan jati diri.
166. DOMINASI FIKIRAN : Hidup ini tidak menjadi apa yang kita inginkan.
Tetapi hidup ini akan menjadi apa yang kita usahakan.
Intinya : Dominasi fikiran dan tingkat keimanan seseorang
menjadikan kita bersukur atau mengeluh sehingga menjadikan hidup
ini bahagia atau menderita.
167. UANG DAN PRIA : “Hanya pria yang pandai mencari uang yang
disayang perempuan”, ini adalah logika sederhana yang berkembang
di sebagian komunitas, karena tidak ada perempuan yang tidak suka
uang. Intinya : Uang bukan satu-satunya ukuran atau parameter
kesuksesan seseorang, tetapi tanpa uang hidup menjadi merana.
168. C.E.O PERUSAHAAN : Rasa takut dan khawatir itu dapat dikalahkan
dengan do’a, ilmu dan pengalaman. Intinya : Orang yang terpelajar
dan terlatih itu lebih percaya diri. Untuk itu para pemimpin dan C.E.O
harus memperhatikan tingkat pendidikan bawahannya.
38 Serat Sejatining Urip I
170. MENJADI KAYA : Dalam terminologi ilmu Katon, menjadi kaya itu
tidak susah asal tau caranya; 1. Yakinlah Allah Maha Kaya; 2. Pasang
niat kuat “saya harus kaya”; 3. Bekerja atau berguru atau
bertemanlah dengan orang yang sukses; 4. Perhatikan pola hidup dan
pola pikir orang yang sukses tersebut; 5. Ikuti pola tersebut secara
bertahap. Tetapi kaya Dunia-Akhirat itu yang terbaik. Intinya : Yang
penting adalah kaya hati, kaya ilmu, kaya teman dan kaya harta.
171. PIKIRAN YANG SULIT : Terkadang cara Allah untuk menaikan maqom
keimanan dan ketaqwaan itu secara duniawi menyakitkan, akan
tetapi karena sayangnya Allah maka orang yang dicintai diberikan
pilihan yang sulit dan menyakitkan dengan tujuan agar kuat dan
sabar dikemudian hari untuk menerima kebahagiaan dan amanah.
Intinya : Ujian itu tahapan untuk menerima kebahagiaan pada
periode berikutnya.
173. TANGGUNG JAWAB BAPAK : Bagi seorang ayah, bapak, papa atau
apapun sebutannya, tanggung jawab memberi nafkah istri,
membahagiakan istri dan ngerekso anak, menjaga, membesarkan dan
mendidik itu tanggung jawab pribadi yang tidak bisa dilimpahkan.
Maaf... meski anak hasil selingkuh sekalipun, para suami yang
melupakan tanggung jawab tersebut akan menderita batinnya
bahkan sampai fisiknya Dunia dan Akhirat. Intinya : Jangan lupakan
tanggung jawabmu yang tidak bisa dipindah tangankan.
177. TAHAPAN SUKSES : Nasib seseorang akan berubah lebih baik dengan
tahapan sebagai berikut; 1. Merubah pola pikir dan mind set negatif
menjadi positif; 2. Timbulkan kesadaran maksimal untuk membantu
orang lain; 3. Tundukan kemalasan pribadi; 4. Atur waktu dengan
ketat; 5. Pendidikan ditingkatkan. Intinya : Mengatur diri itu
pekerjaan yang tidak gampang.
179. HADIRNYA CINTA : Cinta itu anugerah, datangnya tidak dinyana dan
perginya tanpa berita. Cinta hadir pada yang tua atau yang muda.
Ada cinta asmara, ada cinta belai orang tua, ada cinta persahabatan
sejati dan ada cinta tanah air tetapi cinta dengan keimanan Agama
itulah yang abadi. Intinya : Mulailah belajar cinta dan mencintai
Tuhanmu, dirimu dan keluargamu.
180. FIGUR CANTIK : Cantik itu persepsi pribadi, pada figur tertentu orang
mengatakan cantik, sementara orang lain mengatakan biasa-biasa
saja, artinya cantik itu bukan dzat yang berdiri sendiri. Intinya : Cantik
yang abadi adalah cantik budi pekerti atau akhlakul karimah.
Serat Sejatining Urip I 41
181. POSISI WANITA DI RUMAH : Ada pesan spritual untuk Wanita “sing
jembar segarane”, artinya posisi wanita sebagai istri, ibu dan pekerja
menuntut kedewasaan serta lapang dada sehingga suami nyaman di
rumah dan anak-anak juga teropeni dengan baik. Intinya : Rumahku
adalah Surgaku, karena di dalam rumah ada wanita solehah, yaitu
Istri dan Ibu dari Anak-anakku.
185. SING WARAS : Istirahat itu tidak harus tidur dan makan itu tidak
harus nasi, artinya mind set dan kebiasaan itu yang membatasi kita
untuk berfikir dan berbuat yang kreatif atau diluar kebiasaan, akan
tetapi terkadang mengundang kritikan bahkan permusuhan dalam
satu organisasi tertentu. Sopo sing Waras? Intinya : Sing waras
ngalah... Karena ngalah bukan berarti kalah.
186. PINTU KEMATIAN : Setiap yang hidup pasti mengalami mati, dan
pintu kematian itu banyak ragamnya, banyak sebabnya, dimanapun
dan kapanpun tetapi semua pasti mati kecuali Tuhan itu sendiri.
Intinya : Isilah waktumu dengan kebaikan sebelum kereta jenazah
menjemputmu.
190. USIA PENSIUN : Suka atau tidak suka, usia pensiun akan datang,
tetapi datangnya berbanding terbalik dengan karier birokrat. Artinya
semakin dekat usia pensiun semakin tinggi karier. Kondisi ini yang
menyebabkan besarnya kemungkinan stress. Intinya : Lebih awal
persiapan pensiun itu lebih sehat.
191. HARTA WARIS : Terkadang pada saat pembagian harta waris itu tidak
berlaku hukum Agama atau hukum Negara tetapi yang berlaku
hukum rimba, siapa yang kuat diantara saudaranya dia yang dapat
banyak. Intinya : Harta waris itu hasil kerja keras orang tua atau hasil
keringatnya beliau sehingga yang hidup harus mendo’akan dan
beramal dengan menggunakan sebagian harta tersebut melalui
wakaf dan sodaqoh.
193. JATAH WAKTU : Semua manusia mempunyai jatah waktu yang sama,
yaitu 24 jam sehari, tetapi tidak semua orang bisa mengoptimalkan
waktu tersebut untuk dirinya, keluarganya, Negaranya bahkan untuk
Agamanya. Intinya : Kualitas seseorang itu dapat diukur dari “pola
mengoptimalkan 24 jam waktunya” dan kita harus tundukkan sifat
malas yang tersembunyi pada diri kita masing-masing.
44 Serat Sejatining Urip I
195. INTROSPEKSI DIRI : Kebahagiaan orang tua itu ketika melihat anak-
anaknya beranjak dewasa sehat, pintar, beriman dan mapan.
Intinya : Tugas orang tua yang utama adalah mengantar anak-
anaknya menjadi sosok yang berguna bagi Bangsa dan Agama. Maka
introspeksi diri bagi para orang tua tentang cara mendidik anak,
itulah keutamaan.
197. WALIYULLAH : Salah satu ciri orang yang dicintai Allah yaitu pada
akhir hidupnya saat beribadah atau perjalanan untuk ibadah pada
Allah, dan ciri orang yang kurang dekat dengan Allah yaitu saat
matinya pada aktivitas kesenangan diri/hobinya. Intinya : Lakukan
riset secara pribadi orang-orang di sekitar kita saat matinya, karena
di sana terkandung banyak manfaat dan ilmu.
Serat Sejatining Urip I 45
202. KONTINUITAS : Rutinitas dalam kebaikan dan ibadah kepada Allah itu
membahagiakan dan menyejukan hati. Misalnya; rutin Puasa Senin
Kamis, rutin Tahajud dan rutin membaca Al Qur'an atau rutin
Sodaqoh. Intinya : Membangun rutinitas dalam kebaikan adalah
perjuangan panjang.
208. ILMU MEMBUKA IKATAN “TIDAK LAKU KAWIN” : Ada anak gadis
meskipun cantik tapi tidak laku kawin atau pedagang meskipun
jualannya murah dan enak tetap tidak laku. Caranya : Ambil air satu
gelas dan berdoalah “BISMILLAHIRROHMANIRROHIM...
ASTAGHFIRULLAH 3X... SUCI 3X... YA FATTAH 3X... YA ROZAQ 3X…
Tiup airnya dan minum 1/3, basuh muka, tapak tangan dan tapak kaki
1/3 air tersebut dan 1/3 percikan di halaman depan rumah. Insya
Allah... Intinya : Jangan pernah berputus asa dalam berusaha.
210. TINGGINYA MAQOM : Sudah jatuh ketimpa tangga.. ujian yang satu
belum selesai datang ujian yang lain. Itulah makna “sabar” dan
tingkatkan kesabaranmu dan sempurnakan dengan Ridlomu atas
ketetapan Allah. Intinya : Semakin tinggi iman dan maqom kemuliaan
itu semakin berat ujiannya.
211. TEMAN DEKAT : Watak pribadi seseorang dapat dilihat dari siapa
teman dekatnya, karena hukum persahabatan adalah keselarasan
jiwa. Intinya : Cintailah sahabatmu seperti kita mencintai diri kita
sendiri karena sahabat tempat berbagi suka dan duka. Semakin
unggul pribadi seseorang semakin banyak sahabat baiknya.
217. MEMAAFKAN ITU LEBIH BAIK : Ketika hatimu tersakiti bahkan luka
di atas luka, ketika perasaanmu didera fitnah dan isu negatif yang tak
kunjung padam, ketika harga dirimu terus dinistakan yang tak ada
ujung pangkalnya. Maka jalan keluar yag terbaik adalah
“Maafkanlah...” Karena dengannya hatimu menjadi tenteram dan
potensimu akan berlahan muncul kembali. Intinya : Berjiwa besar
untuk memaafkan orang lain adalah ciri khas “Negarawan Sejati”.
220. SKENARIO BESAR : Hanya Negara besar dan orang-orang besar yang
dapat melakukan skenario besar karena memerlukan dukungan
resources yang besar pula. Intinya : Persaingan kepentingan ekonomi
antar Negara besar akan melahirkan skenario besar terhadap SDM
pengganti sebuah Negara besar, tetapi Tuhan tidak pernah lengah
sedikitpun.
222. KECELEK - ASUMSI : Jangan terlalu cepat menilai orang lain itu besar
atau kecil karena kesalahan asumsi ini akan berdampak pada
kesalahan untuk memposisikan diri atau kecelek. Intinya : Semua
orang akan terperanjat sebab kecelek karena salah asumsi.
223. SINKRONISASI UMUR : Umur itu tak pernah bohong, ada saatnya
manusia harus mengalahkan umurnya sendiri tapi ada saatnya
manusia harus sadar dengan umurnya. Intinya : Sinkronisasi antara
umur dan perbuatan.
Serat Sejatining Urip I 51
228. PROSES DICINTAI : Belajar untuk dicinta itu jauh lebih sulit daripada
belajar untuk mencintai karena aktivitas dicintai itu menunggu untuk
memberi respon. Intinya : Ternyata cinta itu membutuhkan proses
pembelajaran.
230. LAKONE URIP : Setiap diri itu mempunyai lakon masing-masing, ujian
dengan cara masing-masing, dan bahagia menurut sebab masing-
masing. Yang terpenting jangan sampai langkah kita menyengsarakan
orang lain tanpa kita sadari, sehingga menjadi beban Pengadilan
Allah kelak di Akhirat. Intinya : Berhati-hatilah dalam berucap dan
melangkah.
234. BATU KECIL : Orang sering terpeleset atau tersandung atau terjatuh
karena batu kecil. Artinya sering masalah yang kecil atau perkara
yang disepelekan itu menjatuhkan karier seseorang. Intinya : Jangan
pernah menganggap sepele masalah itu sekecil apapun.
235. AIR MATA : Menangis itu bukan hanya tanda kesedihan, karena pada
saat bahagia yang sangat orang sering menangis atau “air mata
bahagia”. Intinya : Refleksi kejadian yang berbeda itu bisa
menghasilkan perilaku yang sama. Maka berhati-hatilah dalam
menilai seseorang, dan waspadalah dalam memposisikan diri.
236. BERISTIRAHATLAH : Hidup ini perlu istirahat, tetapi istirahat itu tidak
harus dengan tidur. Dan tidurpun tidak harus terlentang di atas
kasur. Golf itu istirahat, membaca buku juga istirahat.
Intinya : Istirahat itu persepsi yang menyenangkan dan melegakan.
237. MAKAN DAN PAKAIAN : Pada hakekatnya rezeki kita adalah apa yang
kita makan dan pakaian yang ada di badan. Selebihnya dari itu adalah
titipan dari Allah yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.
Intinya : Perbanyaklah beramal sebelum kematian datang yang kita
tidak mengetahui kapan waktunya.
238. SEPULUH KEBAIKAN : Dibalik satu ujian itu Allah siapkan sepuluh
kebaikan. Intinya : Setiap ujian yang disambut dengan kesabaran dan
usaha maka akan menghasilkan kesuksesan. Artinya : Sukses itu
selalu diawali dengan ujian, oleh sebab itu jangan pernah berputus
asa dalam menghadapi ujian.
Serat Sejatining Urip I 55
240. MONOPOLI LOGIKA : Ada logika akademis, ada logika politik dan ada
logika sosial, terkadang ketiga logika itu jalan masing-masing, tidak
sinkron. Intinya : Kebenaran itu bukan monopoli logika, tetapi
wilayah rasa dan kejujuran hati.
241. SYARATNYA HIDUP : Orang hidup itu harus makan, karena makan
menjadi syaratnya hidup. Tetapi makan itu tidak harus nasi dan tidak
harus tiga kali sehari. Intinya : Makan itu untuk hidup, bukan hidup
untuk makan. Maka kendalikan selera makanmu... Insya Allah
hidupmu sehat dan panjang umur.
244. PRASANGKA ITU DOSA : Kesalahan yang sering terjadi adalah menilai
orang lain seperti dirinya sendiri, selalu curiga pada orang lain
padahal dia sendiri yang biasa tidak jujur. Intinya : Sebagian besar
prasangka itu dosa.
246. ANAK KEHIDUPAN : Untuk para Orang Tua, Anakmu bukan menjadi
apa yang engkau fikirkan, tetapi Anakmu akan menjadi apa yang ia
usahakan sendiri karena Anakmu adalah anak kehidupan pada
zamannya sendiri. Intinya : Jangan engkau paksakan Anakmu menjadi
dirimu.
248. MERAH - PUTIH : Merah berarti Berani (rela berkorban) dan Putih
berarti Suci (kejujuran), artinya Pemimpin Bangsa ini secara umum
harus mempunyai sifat “berani menegakkan kebenaran dan kejujuran
dengan segala resikonya”, bukan pemimpin yang flamboyan dan
manis muka saja. Intinya : Pemimpin Bangsa ini adalah figur
pemberani dalam menegakkan kebenaran.
Serat Sejatining Urip I 57
253. ANEKA MAKANAN : Aneka makanan dan sayuran serta aneka hewan
dan tumbuhan dihidangkan oleh Tuhan di Negeri ini, seolah-olah
Roudlotun Jannah atau Taman Surga, tapi mengapa rakyatnya masih
banyak yang miskin. Intinya : Ada yang salah di Negeri ini.
58 Serat Sejatining Urip I
254. TIGA PANGGILAN : Dalam terminologi Agama itu ada tiga panggilan
yang harus dijawab; panggilan Adzan untuk mendirikan sholat, ada
panggilan Haji untuk segera menabung, ada panggilan kematian
untuk segera beramal sebagai bekal hidup sesudah mati.
Intinya : Sambutlah panggilan itu dengan do’a dan perbuatan.
255. BELAHAN RASA : Sahabat sejati itu figur yang tak pernah berdusta,
setia dalam suka dan duka, ia hadir sebagai pelipur lara.
Intinya : Sahabat adalah belahan rasa. Carilah sahabatmu dimana saja
karena ia kunci suksesmu.
257. JENIS UJIAN : Kebanyakan wanita itu diuji karena kemiskinannya dan
kebanyakan pria itu diuji karena kekayaan dan kedudukannya.
Intinya : Ujian dan cobaan akan datang untuk menguatkan dan
persiapan untuk menerima kebahagiaan yang akan datang.
258. PILIHAN KATA : Hati-hati dalam berucap dengan siapa saja, karena
pilihan kata yang baik belum tentu mendapat respon yang baik, dan
pilihan kata yang jelek pasti mendapat respon negatif. Intinya : Pola
kata akan berpengaruh pada pola rasa dan berujung pada pola
tindak, maka gunakan kata yang sopan dan tidak merendahkan orang
lain dalam berucap.
Serat Sejatining Urip I 59
259. WAKTU DAN HARTA : Jangan pernah menyerah dengan waktu. Kita
harus mampu menundukkan waktu atas keterbatasan dan
dominasinya. Intinya : Waktumu adalah hartamu yang paling
berharga.
260. AKHIR GENERASI : Periode kepemimpinan saat ini adalah batas akhir
warna generasi, setelah ini akan tampil generasi Akademisi bukan
Politisi. Mengapa? Karena akan segera muncul “kejenuhan bersama”
yang berakibat pada sikap “Anti Trust” terhadap politisi.
Intinya : Tanda-tanda alam dan tanda budaya sudah mulai bergerak.
262. TIRAKATAN : Pemimpin itu tidak boleh kenyang, doyan makan atau
rakus. Sebab kalau kegemukan tidak lincah bergerak, tidak boleh
ngantukan kalau mengendalikan mata sendiri tidak bisa, bagaimana
bisa mengendalikan orang lain, dan Pemimpin tidak boleh kaya tetapi
juga tidak boleh miskin, artinya pola hidup sederhana.
Intinya : Menjadi Pemimpin harus diawali dengan tirakatan atau
menahan diri.
60 Serat Sejatining Urip I
264. NJARAK : Ada istilah di Jawa Timur “NJARAK” sudah tau lagi batuk
kok minum es. Intinya : Kenalilah dirimu sendiri dan aplikasikan
dalam hidup dan kehidupan maka hidupmu akan sehat, selamat dan
bahagia.
266. JIWA YANG KUAT : Kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan
kuatnya fisik. Tetapi kuatnya jiwa dalam menghadapi berbagai
masalah hidup dan kehidupan. Intinya : Jiwamu adalah dirimu yang
sebenarnya.
267. SEBAB AKIBAT : Dengan Sodaqoh kita menjadi Lebih, dengan belajar
akan menjadi pintar, dengan kerja keras akan menjadi sukses dan
dengan silaturrahim akan mendekatkan jodoh dan memperlancar
Rezeki. Intinya : Sempurnakan “sebab”, maka “akibat” pasti
sempurna juga.
Serat Sejatining Urip I 61
269. PEMBERANI : Pemimpin itu tidak boleh gampang marah (karena yang
dipimpin itu beragam karakter) dan pemimpin tidak boleh gampang
mengeluh. Intinya : Pemimpin harus berani berkata “inilah Bangsa
Indonesia yang pemberani karena leluhurnya juga pemberani”.
271. BAHASA TUBUH : Ketika wanita sedang jatuh cinta lihatlah matanya
dan senyumnya, ketika lelaki jatuh cinta lihatlah hidung dan
tangannya. Intinya : Setiap bahasa tubuh itu mempunyai makna
masing-masing.
272. SEGITIGA KUWALAT : Hati-hati ada segi tiga kuwalat yang menjadi
penghalang sukses hidup dan kehidupan; 1. Anak kuwalat sama Ibu
kandungnya; 2. Istri kuwalat sama Suaminya; 3. Bapak kuwalat sama
Anaknya. Intinya : Pengingkaran tanggung jawab dan kewajiban akan
mengundang murka Tuhan.
62 Serat Sejatining Urip I
273. KUNCINYA KUNCI : Untuk menjadi kaya itu tidak susah melalui
“wirausaha atau Entrepreneur”, kuncinya cuma satu : mempunyai
kinerja secara kuantitatif lebih tinggi dari bunga atau nisbah bagi hasil
Bank. Intinya : Kinerjamu itulah pendapatanmu sehingga miskin dan
kaya itu pilihan.
278. PANDAI - BIJAK : Orang pandai belum tentu bijak, tetapi orang bijak
juga belum tentu pandai, lebih bahaya dampaknya Jika seorang
Pemimpin organisasi atau perusahaan tidak pandai dan tidak bijak,
maka tunggulah kehancuran organisasi tersebut atau kebangkrutan
perusahaan tersebut. Intinya : Pandai dan bijak adalah modal dasar
Pemimpin.
283. ILMU DAN NGELMU : Ada perbedaan prinsip antara “Ilmu dan
Ngelmu” dalam terminologi Jawa, ilmu itu belajar di bangku sekolah
dengan standar tertentu, adapun ngelmu itu belajar di
Kampus alam terbuka dengan standar keyakinan masing-masing.
Intinya : Keduanya adalah proses pendewasaan sikap dan perilaku.
284. ILMU PADI : Semakin berilmu itu semakin merasa tidak tahu karena
hanya orang berilmu yang menyadari ketidaktahuan dan
keterbatasan manusia. Intinya : Padi itu semakin berisi semakin
menunduk.
286. ILMU - HARTA : Orang yang mendewakan harta itu akan mati
sengsara, sedangkan orang yang mengagungkan ilmu itu akan mati
mulia. Maka carilah harta untuk mendapatkan ilmu, jangan mencari
ilmu untuk mendapatkan harta, sehingga ilmunya untuk menipu dan
korupsi uang rakyat. Intinya : Ilmu selalu lebih mulia dari pada harta.
Serat Sejatining Urip I 65
289. TARUHAN HIDUP : Terkadang hidup ini bertaruh antara kalah dan
menang, antara hidup dan mati, antara untung dan rugi,
antara ditolak dan diterima, dan antara diam dan bergerak.
Intinya : Rencanakan hidup sendiri tanpa campur tangan orang lain
karena hidupmu adalah hakmu, orang lain hanya sebatas saran dan
pertimbangan.
290. CINTANYA ALLAH : Karena Cintanya Allah pada hambaNya agar tetap
berharap dan berdo’a, maka hamba tersebut diuji dengan kematian
orang tercinta, diuji dengan kesulitan kerja, diuji ditinggal istri atau
suami, diuji dengan sakit yang tak kunjung sembuh, diuji ditinggal
pacar dan lain-lain. Intinya : Berdo’alah dan berusaha dengan penuh
harap serta kerja keras adalah solusinya.
66 Serat Sejatining Urip I
291. INSTROSPEKSI DIRI : Apabila kita mampu melihat kedalam maka kita
akan mempunyai jangkauan penglihatan keluar. Intinya : Lihatlah
dirimu sendiri, masa lalumu, masa kecilmu, kenangan cintamu,
riwayat kesehatan keluargamu dan asal usulmu. Maka engkau dapat
melihat kesempurnaan Tuhanmu.
294. TAKARAN REZEKI : Pada usia 4 bulan kita dalam rahim Ibu itu telah
ditentukan rezekinya masing-masing, tetapi untuk memperbesar
takaran rezeki itu bisa melalui 4 cara; 1. Dengan menambah ilmu;
2. Dengan do'a; 3. Dengan silaturrahim; 4. Dengan sodaqoh.
Intinya : Jangan pernah khawatir dengan rezeki selagi bisa berusaha,
karena semua sudah ada takarannya masing-masing.
299. OBSESI : Takdirmu itu usahamu karena dirimu itu terbentuk dari
fikirmu dan obsesimu yang menuntun langkah usahamu.
Intinya : Tuhan itu tidak akan merubah nasib seseorang sampai orang
tersebut berupaya dan berusaha untuk merubahnya.
300. IDEOLOGI EKONOMI : Hingga saat ini Politisi dan Akademisi belum
merumuskan konsep Aplikatif “Pancasila sebagai Dasar Ideologi
Ekonomi”, sedangkan Ideologi Kapitalis menyerbu di semua Lini
kehidupan. Intinya : Indonesia akan makmur dan sejahtera sesuai
dengan cita-cita Nasional bila semua transaksi ekonomi diatur sesuai
dengan dasar Ideologi yang bersumber dari Bangsa sendiri.
302. REMAJA PUTERI : Ingat-ingat pesan saya untuk para remaja putri.
Senangkan hati Ibumu, maka kelak Allah akan menyenangkan
hatimu”. Intinya : Kesedihanmu akan dicabut oleh Allah sebesar apa
engkau membahagiakan Ibu dan sebaliknya.
303. BELAJAR BERCINTA : Konsep cinta yang sempurna itu bukan pertama
dan juga bukan terakhir. Tapi cinta “di tengah-tengah”, artinya “cinta
itu diawali dengan pernikahan dan diakhiri dengan kematian”.
Intinya : Belajarlah mencintai dan belajarlah untuk dicintai.
Serat Sejatining Urip I 69
304. PRIA IDAMAN : Hasil riset mengatakan bahwa Pria Idaman wanita;
1. Mampu menjadi Imam dalam keluarga; 2. Mapan dari sisi ekonomi
untuk menafkahi keluarga; 3. Cerdas dalam pengetahuan, artinya
tidak O On atau kurang pintar; 4. Mempunyai nasab keturunan yang
baik; 5. Perangai dan sikap sopan santunnya teruji di depan calon
mertua; 6. Sehat jasmani rohani dan tidak cacat.
Intinya : Berbahagialah wanita yang terpilih mendampingi Pria
Idaman untuk kehidupan keluarga yang Sakinah Ma Waddah wa
Rahmah.
305. MENGENDALIKAN ROSO : Hal yang terberat dalam hidup ini adalah
“memaafkan orang yang menyakiti hati dan memfitnah bahkan
menyengsarakan kita” akan tetapi keberhasilan menata hati untuk
memaafkan itu membebaskan kita dari berbagai penyakit fisik dan
penyakit non fisik. Intinya : Kendalikan rosomu agar hidupmu
tenteram.
306. 5 UNSUR CANTIK : Ada 5 unsur Kecantikan yang menarik hati pria;
1. Ke-elokan paras muka; 2. Keseimbangan body (sexy);
3. Kesantunan perilaku dan kesopanan ucapan; 4. Kecerdasan
intelektual; 5. Keimanan dan ketaatan Agama. Intinya : Kecantikan itu
tidak berdiri sendiri, tetapi ada ukuran dan parameternya.
307. MASA MUDA : Sahabatku, nikmatilah masa mudamu karena masa itu
tidak akan kembali, tetapi jangan engkau nodai masa mudamu yang
menyengsarakanmu dimasa tua. Intinya : Persiapkan masa mudamu
dengan baik maka masa tuamu akan bahagia.
70 Serat Sejatining Urip I
309. SENI PERJALANAN : Ada saatnya kita dimanjakan oleh keadaan tapi
ada saatnya disingkirkan. Ada saatnya disanjung tapi ada saatnya
dinistakan dan ada saatnya dicintai tapi ada saatnya ditinggalkan.
Itulah seni perjalanan kehidupan. Intinya : Perjalanan ini tidak
selamanya lurus dan mulus tetapi terkadang berkelok dan berduri.
Maka bersabarlah.
313. TANPA CINTA : Jatuh cinta itu hal yang biasa dan putus cinta juga hal
yang biasa. Yang luar biasa itu bila ada orang hidup tanpa cinta
sehingga hidupnya kering dan gersang. Intinya : Bersyukurlah bila kita
punya cinta.
319. TAKUT GAGAL : Sungguh sangat jarang orang yang sukses itu tanpa
mengalami kegagalan terlebih dahulu. Intinya : Jangan takut gagal
karena hanya orang yang berani gagal akan bertemu sukses.
320. IBUKU : Sahabatku... kalau kita tidak bisa mambahagiakan Ibu kita,
minimal jangan membuatnya bersedih, apalagi sampai meneteskan
air mata. “Ya Allah... jangan Engkau panggil Ibuku sebelum aku
mampu membahagiakannya terlebih dahulu. Ya Allah... Masukkanlah
aku termasuk golongan anak yang berbakti pada Ibu dan jangan
Engkau masukkan aku dalam golongan anak yang durhaka pada
kedua orang tuaku”. Intinya : Status durhaka adalah status yang
paling nista.
Serat Sejatining Urip I 73
321. FIKIR DAN UCAPAN : Orang itu kalau fikirannya jujur pasti ucapannya
jujur dan perbuatannya pasti juga jujur. Intinya : Kejujuran itu dimulai
dari fikiran kita dan hanya kita sendiri yang tau tingkat kejujuran
masing-masing.
322. MEMIKIRKAN FIKIRAN : Coba kita belajar untuk memikir alam fikiran
kita dengan para meter “Kemanfaatan”, dalam waktu 24 jam yang
diberikan Tuhan pada kita. Berapa % fikiran kita cenderung untuk
berfikir kemanfaatan. Intinya : Ukurlah masing-masing kemanfaatan
fikiran kita.
323. TERLALU : Jangan terlalu muda jatuh cinta, jangan terlalu cepat
mengambil keputusan, dan jangan terlalu gampang tergoda harta.
Intinya : Semua yang bersifat terlalu itu berpotensi keliru dan salah.
324. SAMPAH : Orang yang suka mengumpulkan harta yang haram, harta
yang bukan dari tetesan keringatnya, harta yang diperoleh dari
lipatan anggaran pemerintah. Seperti menumpuk sampah pada
halaman rumahnya bahkan di dalam perutnya. Maka tunggulah
sampah tersebut akan membusuk pada setiap fikirannya dan setiap
sel-sel tubuhnya. Intinya : Barang siapa yang suka menumpuk
sampah dalam rumahnya, maka akan banyak penyakitnya.
326. CARA BERDO’A KHUSUS : Prosedur do’a untuk organ tubuh kita;
1. Awali dengan do'a “Ya Allah aku yakin engkau melihatku dan
mendengarku saat ini maka aku mohon sehatkanlah organ tubuhku
yang aku sebut ini”; 2. Duduklah yang rileks dan santai; 3. Tarik nafas
dalam-dalam melalui hidung, tahan sebentar nafasnya (letakkan
nafas tersebut antara pusar dan kemaluan); 4. Keluarkan nafas
melalui mulut perlahan sambil alirkan energi nafas pada organ yang
kita sebut (ulangi minimal 3x sebelum tidur); 5. Minumlah 2 gelas air
putih dengan do’a kesehatan; 6. Do’a penutup “Ya Allah...
Sehatkanlah badanku karena sesungguhnya badanku ini milikMu.
327. SINKRONISASI LAPAR : Terkadang saat berbuka puasa atau saat lapar
berat itu tidak singkron antara lapar perut, lapar mata dan lapar
mulut. Kenapa demikian? Karena antara fikir, roso dan keinginan
jalan masing-masing. Intinya : Belajarlah menyamakan titik fokus
antara fikir, Roso dan keinginan menjadi satu. Maka pada titik itulah
potensi dirimu terbuka dan sebagai tanda pintu suksesmu sudah
dekat.
330. NILAI KARAT EMAS : Kalau Emas itu diletakkan di comberan atau
sampah sekalipun ya.. tetap Emas dengan tidak mengurangi nilai dan
kadar karatnya. Begitu juga manusia yang beriman dan berilmu,
meski dicampakkan oleh orang-orang segenerasinya, maka kemudian
hari orang akan mengetahui bahwa dia benar, meski pada zamannya
ia divonis bersalah. Intinya : Kebenaran itu akan mencari jalannya
sendiri meskipun membutuhkan waktu prosesnya.
332. TIDUR YANG EFEKTIF : Ada pendapat yang mengatakan bahwa tidur
yang efektif itu 8 jam sehari, sehingga kalau umur kita itu 60 tahun
maka 20 tahun untuk tidur. Pertanyaan besarnya adalah; logiskah
pola hidup seperti ini? Intinya : Produktifitas hidup ini ditentukan
oleh hasil karya nyata kita, karena mengoptimalkan fungsi waktu
dengan baik.
76 Serat Sejatining Urip I
334. ROGO DAN ROSO : Ketika seseorang itu jatuh cinta pada siapapun
atau pada apapun maka pada saat itu rogo mengikuti roso, artinya
fungsi rasa di kedepankan dan peran raga sebagai pengikut.
Intinya : Kombinasi antara raga dan rasa itu berdampak pada
tindakan.
337. HISAB DIRI : Membaca orang lain itu jauh lebih gampang dari pada
membaca diri sendiri, mengapa demikian? Karena hijab diri itu jauh
lebih tebal. Intinya : Hisablah dirimu sebelum dihisab oleh Allah.
Serat Sejatining Urip I 77
338. HAKEKAT DIRI : Mengenal diri sendiri, mencari hakekat diri dan
berkomunikasi dengan jiwa pribadi sendiri bukan hal yang gampang
ketika diri dipenuhi dengan emosi dan hasrat yang tak terkendali.
Intinya : Temukan dirimu maka engkau akan bertemu dengan
Tuhanmu dan mengenal lingkunganmu dengan baik.
340. MERUBAH TAKDIR : Ada pesan spritual “Takdirmu itu akan mengikuti
niatmu, do’amu dan usahamu”. Artinya dalam setiap kegiatan dan
usaha maka langkah yang paling utama adalah Kuatkan Niat,ikuti
dengan do’a dan mendo’akan dan disertai dengan kerja keras.
Intinya : Rubahlah takdirmu sendiri untuk menuju takdir barumu
yang lebih baik.
342. ANAK KUCING : Di setiap Negara akan muncul generasi baru “Anak
Kucing atau Anak Harimau” dan setiap Negara mempunyai data
intelijen Anak Harimau yang dilahirkan pada setiap generasi.
Intinya : Daftar Anak Harimau akan menentukan nasib Negara di
masa yang akan datang.
343. BAHASA KETUHANAN : Semua yang diciptakan Allah di dunia ini pasti
ada manfaatnya, dan semua kejadian yang kita alami di dunia ini juga
ada manfaatnya meski pahit dirasakan. Mengapa demikian? Karena
Allah sangat mencintai hambanya dengan cara dan bahasaNya
tersendiri. Intinya: fahami bahasa Ketuhanan maka dirimu tidak akan
menemui kesedihan.
346. TIDAK STRESS : Agar hidup ini terasa ringan dan tidak stres, maka
lakukan hal sebagai berikut; 1. Setiap ada masalah kembalikan pada
Tuhan, artinya yakinlah Tuhan akan membantunya; 2. Siapkan dua
kemungkinan hasil akhir positif dan negative dan buatlah rencana
langkah antisipasinya; 3. Selalu berpedoman bahwa setiap masalah
pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya; 4. Kerja keras dan
hasilnya pasrah Total pada Tuhan. Intinya : Porsi manusia hanya
berusaha dan porsi hasil adalah ketentuan Tuhan.
347. ILMUNYA CARA : Mencari harta, uang, rupiah, dana atau apapun
namanya sangat susah bagi orang yang tidak mengetahui caranya
dan tidak ada ilmunya. Tetapi menjadi tidak susah bila mengatahui
cara dan ilmunya. Intinya : Kalau ingin bahagia hidup di Dunia dan
Akhirat maka ketahuilah terlebih dahulu cara dan ilmunya.
349. ANAK YATIM : Ngopeni atau take care atau merawat anak sendiri
dengan baik itu kewajiban tetapi merawat anak Yatim dengan baik itu
kemuliaan. Intinya : Muliakan harkat dan martabat anak Yatim maka
hidupmu akan dimuliakan Allah dan masa depan anakmu akan lebih
baik.
80 Serat Sejatining Urip I
350. WANITA ITU LOGIS : Seandainya ada dua orang pria yang naksir
seorang gadis yang sama; 1. Tampan, beriman dan pengangguran;
2. Sederhana (tidak ganteng), beriman, mapan dengan pekerjaan
yang pasti. Maka siapa yang akan dipilih oleh gadis tersebut dan akan
diterima pinangannya untuk ke jenjang pernikahan? Pria pertama
atau kedua? Intinya : Wanita sering memakai roso dalam mengambil
keputusan tetapi dalam hal jodoh wanita sering lebih logis dari kaum
pria.
351. RUMITNYA MASALAH : Ketika hidup ini terasa lelah, jodoh yang tak
kunjung datang, sakit yang tak kunjung sembuh, Hutang menumpuk,
suami/istri/anak yang berantakan, usaha yang kian menurun dan
fitnah musibah silih berganti. Maka lakukan; 1. Basuhlah mukamu
(wudlu); 2. Duduk yang santai; 3. Tarik nafas dalam; 4. Berkatalah
dengan hatimu bukan mulutmu “Ya Allah... semua ini berawal dari
perencanaanMu dan akan berakhir juga atas kehendakMu, aku yakin
Engkau Mencintaiku. Amin.” Intinya : Do’a itu mengundang Tuhan
untuk hadir dan membantu mengenai rumitnya masalah.
356. BAHASA MATA : Ilmu dasar cara melihat orang lain; 1. Orang yang
cerdas itu bola matanya selalu bergerak karena menangkap semua
sinyal di sekitarnya; 2. Orang yang alim itu sorot matanya teduh tapi
fokus; 3. Orang yang berpandangan luas itu matanya terbuka lebar
mematulkan energi; 4. Orang yang tidak jujur itu selalu menghindar
bertatapan mata. Intinya : Fahami bahasa mata.
358. KUNCI UTAMA SUKSES : Untuk profesi apapun dan cita-cita apapun
ada tiga; 1. Harus ada keinginan yang kuat dan alasan yang benar-
benar memotivasi diri untuk berbuat; 2. Niat yang kuat disertai
dengan do'a yang benar-benar fokus, kalau perlu dengan amalan
khusus; 3. Kerja keras dengan membangun kekuatan diri sendiri dan
membangun kekuatan relasi yang luas. Intinya : Kesuksesanmu itu
hasil upayamu sendiri bukan upaya orang lain.
360. OLAH NAFAS : Therapy Kesehatan melalui olah nafas khusus untuk
wanita agar tidak terkena kanker payu dara dan rahim serta
membuat tetap cantik berseri; 1. Bersihkan badan (mandi); 2. Duduk
santai (posisi duduk bebas); 3. Do’a minta sehat (menurut Agama dan
kepercayaan masing-masing) terus tarik nafas kuat-kuat dari hidung
(tangan pegangan lutut dan kepala dongak keatas); 4. Perlahan nafas
disimpan antara pusar dan kemaluan (nafas ditahan); 5. Kedutkan
pusar 3x dan dubur 3x; 6. keluarkan nafas berlahan lewat sela-sela
gigi (dengan posisi duduk tegak); 7. Ulangi sampai badan keluar
keringat. (khusus untuk pencegahan lakukan sehari 1x tetapi untuk
pengobatan lakukan sehari 3x... Insya Allah) tetapi harus diikuti
dengan niat yang kuat. Intinya : Upaya untuk sehat adalah keharusan.
362. JATUH BANGUN : Orang yang sukses di bidang apapun itu tidak
seketika. Artinya ada waktu proses jatuh bangun. dan hanya orang
yang sabar di saat jatuh dan bersyukur di saat usahanya tumbuh dan
berkembang, maka dialah orang sukses sejati. Intinya : Jatuh bangun,
untung rugi dan disayang dicaci itu “biasa”.
84 Serat Sejatining Urip I
363. RAGAM PILIHAN : Hidup ini banyak ragamnya dan banyak pilihannya,
masing-masing kita bebas memilih karena tidak ada paksaan dalam
Agama dan tidak ada paksaan dalam memilih. Intinya : Semua pilihan
itu ada konsekwensi logisnya yang harus ditanggung oleh sang
pemilih tersebut, termasuk resiko di dunia dan akhirat. Ingat : Orang
itu tidak bisa dipaksa masuk surga dan juga tidak bisa dipaksa masuk
neraka dalam persepsi manusia.
365. HATI YANG RESAH : Cara melihat orang yang hatinya resah;
1. Tatapan matanya liar dan cenderung tidak berirama; 2. Cara
berdandan norak atau tidak sesuai dengan lingkungan dan situasi
“mpan papan”; 3. Kata-katanya penuh dengan umpatan dan makian;
4. Sumbu pendek atau reaksioner atau gampang marah; 5. Suka
menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam; 6. Selalu
berprasangka negatif pada orang lain; 7. Pelit atau enggan beramal.
Intinya : Hati yang resah banyak disebabkan karena cara berfikir yang
salah.
Serat Sejatining Urip I 85
366. ISU NEGATIF : Kecenderungan isu negatif itu lebih cepat menyebar
daripada isu positif. Mengapa? Karena Syetan itu Iblis membantu
menyebarkan. Intinya : Orang yang hatinya bersekutu dengan Iblis
selalu menebar permusuhan.
369. TIPS UNTUK MENJADI KAYA : Ilmu untuk kaya; 1. Bergaulah dengan
orang-orang yang sukses dan perhatikan cara berfikirnya dan
moralnya; 2. Jangan berfikir konsumtif tetapi berfikir produktif;
3. Carilah peluang yang ada di sekitar kita dan pelajari karakter
peluang tersebut; 4. Bergaullah dengan banyak orang untuk
membuka akses; 5. Lawan keraguanmu dan sifat malasmu serta
kurangi waktu tidurmu; 6. Usaha harus mempunyai badan hukum
agar bisa meng-akses sumber dana Bank; 7. Miliki kinerja diatas
bunga bank atau nisbah bagi hasilnya. Buktikan... Saudaraku. Insya
Allah paling lama 4 tahun sukses akan datang. Intinya : Ilmu untuk
kaya itu jauh lebih berharga dari kekayaan itu sendiri.
371. FORMULA HIDUP : Misi hidup itu menata diri dalam rangka mencari
tatanannya Allah, karena yakinlah semua yang ditata melalui jalan
Agama itulah tatanan yang terbaik dan akan mendatangkan
kebahagiaan. Intinya : Rumuskan formula hidupmu sendiri untuk
menata hidup dan kehidupan karena tanggung jawab nanti kepada
Allah itu sendiri-sendiri.
Serat Sejatining Urip I 87
372. RAHASIA ILMU : Pintunya ilmu hakekat itu ketika kita memahami arti
hidup dan kehidupan serta meng-implementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Pintunya ilmu ma'rifat itu ketika kita mampu
mengerakkan semua jasad jasmani dan jasad rohani untuk mencintai
dan menyenangi kebaikan dan selalu mencarinya. Intinya : Inilah
rahasia Ilmu yang harus kita cari awal dan akhirnya.
374. WARNA KITA : Dalam pergaulan kita harus punya warna, karena
kalau tidak punya sikap dan prinsip kita akan diwarnai oleh keadaan
dan lingkungan. Intinya : Warna kita adalah karakter kita. Warna kita
adalah prinsip hidup kita.
376. BERBANGSA DAN BERNEGARA : Betapa indahnya bila hidup ini saling
menghormati, saling memahami dan saling mengetahui untuk
memposisikan diri meski kita berbeda. Intinya : Kita bangun
kebersamaan dalam kerangka berbangsa dan bernegara.
377. GEBYAH UYAH PODO ASINE : Alam fikiran manusia itu bertingkat-
tingkat dan bershaf-shaf. Rosonya manusia juga bertingkat-tingkat
dan bershaf-shaf demikian juga tentang pemahaman ilmu Agama dan
pemahaman ilmu sains. Intinya : Berbahagialah orang-orang yang
mengetahui posisi dimana tingkatannya dan dimana shaf-nya
sehingga “tidak digebyah uyah podo asine” atau menyamaratakan
orang lain seperti dirinya.
378. PERAHU CINTA : Bagi remaja putri. Jangan terlalu gampang dan
terlalu mudah engkau tambatkan perahu cintamu, karena bila salah
berlabuh maka seluruh harapan hidupmu akan sirna ditelan oleh
penderitaan yang berkepanjangan. Intinya : Selektif dan hati-hati
bukan berarti sombong atau jual mahal.
380. BISIKKAN SYETAN : Ketika kita mempunyai niat untuk berbuat baik,
maka Syetan membisikan keraguan dan was-was, setelah kita dapat
mengalahkan keraguan maka Syetan membisikan akan
kesombongan. Intinya : Setiap niat baik itu selalu mendapatkan ujian,
maka kuatkan niat dalam setiap rencana kebaikan, meskipun
mendapatkan hujatan dan disingkirkan oleh lingkungan.
382. LUKA DIATAS LUKA : Ternyata menata hati sendiri itu sangat sulit.
Antara logika dan rasa, antara emosi dan suara hati, antara marah
dan kaidah Agama serta antara kenyataan nista dan memaafkan.
Luka diatas luka yang harus terobati seketika. Intinya : Akumulasi nilai
dan karakter akan menentukan sikap kita yang sebenarnya.
383. BAHAGIA DATANG DIATAS DERITA : Ada istilah “luka di atas luka”
atau istilah “sudah jatuh ketimpa tangga pula”. Simbol ungkapan
penderitaan itu akan menjadi sirna ketika kita mampu membangun
logika bahwa semua yang terjadi di Dunia ini termasuk kejadian
yang kita alami sudah tertulis dalam ketentuan Tuhan.
Intinya : Penerimaan dengan keikhlasan dan keridloan akan
membukakan pintu kebahagiaan diatas penderitaan.
90 Serat Sejatining Urip I
386. MACAM DAN JENIS JODOH : Ada beberapa jenis jodoh, ada jodoh
pertemanan, jodoh pekerjaan, jodoh rumah tempat tinggal,
jodoh rezekinya, jodoh murid dan guru dan jodoh suami istri.
Intinya : Jodoh itu pasangan dua jenis dan atau lebih yang menyatu
dalam satu tujuan atau keinginan.
397. PERJALANAN PERSEPSI : Ada 2 orang, laki dan wanita datang kepada
saya (sebagai pejabat personalia) untuk maksud rencana pernikahan,
keduanya menceritakan kebaikan dan kelebihan masing-masing. Dan
2 tahun kemudian orang yang sama datang kepada saya dengan
membawa anak hasil pernikahannya dan menceritakan kekurangan
dan kejelekan masing-masing dengan maksud untuk perceraian.
Intinya : Persepsi orang bisa berbeda meski pada orang yang sama.
Perbaiki persepsimu karena persepsi itu suara hatimu.
398. POTENSI SUKSES : Mengapa sedikit sekali orang sukses dan banyak
sekali orang gagal atau cenderung gagal. Karena sedikit sekali orang
itu mengetahui potensi dirinya dan sedikit sekali orang itu mengenali
dirinya sendiri. Intinya : Orang yang sukses itu orang yang mengenal
dirinya dan mampu mengoptimalkan potensinya.
94 Serat Sejatining Urip I
404. ILMU DASAR INTELIJEN 3 : Setiap kejadian itu pasti akumulasi dari
peristiwa sebelumnya karena dalam psikologi massa orang itu tidak
bisa langsung tiba-tiba marah atau tiba-tiba bringas kecuali orang
gila. Dan setiap peristiwa sejarah itu polanya pasti berulang-ulang.
Lihatlah kejadian saat ini pasti akan berulang pada tempo yang
berirama. Intinya : Itulah makna roda perputaran Intelijen
405. BERJIWA BESAR : Orang besar atau Pemimpin itu harus berjiwa
besar, tanda-tandanya; 1. Mampu memaafkan orang yang melukai
hatinya dan menyengsarakan keluarganya; 2. Mampu beramal dikala
sempitnya; 3. Mampu bangkit lagi dikala kejatuhannya; 4. Mampu
berkata benar disaat orang lain bungkam dengan kebenaran.
Intinya : Orang besar itu harus berjiwa besar.
96 Serat Sejatining Urip I
410. ILMU DASAR BERDAGANG : Setiap orang yang mencari harta dengan
berdagang pasti mencari untung dari selisih harga barang
dagangannya. Sedangkan selisih harga itu terjadi karena; 1. Jalur
distribusi barang; 2. Nilai tambah barang dari sisi kualitasnya atau
packing; 3. Jarak lokasi antara hilir dan hulu; 4. (hati-hati dengan ini)
Manipulasi atau trik-trik hukum pasar yaitu antara supply dan
demand. Intinya : Perhatikan selera pasar saat berdagang, bukan
selera kita.
411. AKAR BUDAYA JAWA : Salah satu Suku terbesar di Negeri ini adalah
masyarakat Jawa dengan berbagai filosofi dan ragam budayanya, cara
berfikir masyarakat Jawa hampir sama dengan cara berfikir “profesi
Marketing”, yaitu : Memposisikan orang lain dan perasaan orang lain
serta persepsi orang lain terhadap obyek. Intinya : Akar budaya Jawa
sangat jauh dari sikap egois atau menang sendiri tetapi dengan Roso
“Ngewongke Lian atau menghormati orang lain”. Maka orang asli
Jawa yang tidak menggunakan parameter ini biasa disebut “WONG
JOWO SING RA JAWANI”.
416. AWAL DAN AKHIR : Coba kita perhatikan, mengapa sebagian besar
burung berkicau di pagi hari? Bukan malam hari? (meskipun ada
sebagian kecil yang berkicau disaat-saat tertentu), begitu juga ayam
berkokok dan mengapa kodok, jangrik bernyanyi di malam hari?
Itulah do’a penyambutan awal dan akhir. Intinya : Lakukanlah do’a
di pagi hari dan do’a di malam hari. Niscaya hidupmu akan tenang
dan rezekimu mengalir deras seperti hujan, karena do’amu
di-Aminkan oleh kicauan burung dan nyanyian jangkrik.
Intinya : Kampus alam terbuka bagi jiwa, fikir dan roso yang terbuka
pula.
417. MAKNANYA ILMU : Secara umum; 1. Ilmu rogo itu tentang hakekat
diri; 2, Ilmu rumongso itu tentang interaksi antara diri dan orang lain;
3. Ilmu sukmo itu ilmu gerak rohani; 4. Ilmu roso itu ilmu anggite ati
atau batin; 5. Ilmu bumi suryo itu tentang sekabehane kejadian alam;
6. Ilmu sejatining diri itu ilmu hakekatnya manusia; 7. Ilmu sejatining
urip itu tentang ilmu hakekat kehidupan yang sebenarnya; 8. Ilmu
sejatining laku itu ilmu migunani; 9. Ilmu manunggaling Sun lan Gusti
itu tentang menyatunya semua keputusan hidup yang bersandar
pada karepe Gusti; 10. Imunya Allah yang tidak terbatas... Insya Allah.
Intinya : Temukan rahasia ilmu maka dirimu akan menemukan
rahasia hakekat dan ma'rifat.
420. FIKIR DAN ROSO : Apa untungnya mudik? Keluar uang, keluar tenaga
dan resiko kecelakaan. Apa yang kita dapatkan dari mudik? Inilah
pelajaran antara dominasi fikir dan roso. Ketika orang
mengedepankan fikir maka keputusannya tidak mudik, tapi kalau
menggunakan roso maka keputusannya akan berangkat mudik.
Intinya : Keputusan mudik adalah pertimbangan fikir dan roso.
421. FORMASI SEMULA : % hasil Pemilu itu terlepas menang dan kalah
adalah cermin komunitas NKRI. Inilah formasi populasi nyata anak
Bangsa. Maka bila ada data yang berbeda patut diduga salah atau
rekayasa. Intinya : Data tersebut bisa diolah sebagai informasi dan
menyusun strategi serta program nyata Pemerintah.
Serat Sejatining Urip I 101
424. MERDU SUARA : Keindahan suara adalah hasil rekayasa manusia atas
pemberian Tuhan, demikian juga kecerdasan dan kepiawaian dalam
segala bidang. Artinya : Upaya manusia sebagai bentuk kreatifitas
adalah mutlak diperlukan. Intinya : Betapa mulianya organisasi atau
institusi manapun yang mengedepankan kreatifitas anggotanya atau
karyawannya.
428. MBOLAK-MBALIK : Benci tapi rindu, suka tapi kadang dongkolin, baik
tapi kadang keluar ketusnya, rajin tapi kadang keluar malasnya. Itulah
kondisi cerminan hati yang “mbolak mbalik” jarak antara sifat
positifnya dan negatifnya hati masing-masing orang berbeda dan
sangat tergantung pada tingkat intelektualnya, kadar keimanannya
dan stabilitas emosinya. Intinya : Bimbinglah hatimu sendiri dengan
ilmu fikirmu.
431. MELATIH ROSO : Untuk melatih roso kita coba kita belajar
membedakan suara bayi yang sedang menagis; 1. Tangisan bayi
karena lapar dan haus; 2. Tangisan bayi karena sakit; 3. Tangisan bayi
karena meminta perhatian dan dekapan ibunya atau; 4. Tangisan bayi
karena diganggu bapaknya. Meskipun kedengarannya sama
“oek...oek...oek...” tapi beda nadanya dan tekanan suaranya serta
frekuensi tangisannya. Intinya : Wilayah roso itu antara fisik dan hati.
442. ILMU BERBISNIS 4 : Modal awal bisnis itu ada tiga; 1. Akses Usaha
dan terbukanya Relasi; 2. Kualitas SDM; 3. Modal. Artinya kedudukan
Modal itu nomor tiga. Mengapa? Kalau prioritas bisnis itu Modal,
maka umur usahanya pasti pendek, paling lama 4 tahun tutup.
Karena Bisnis itu hakekatnya bukan akumulasi Modal tetapi
Akumulasi ide gagasan dan nilai yang tertuang dalam Visi Misi dan
Corporate Culture. Intinya : Bisnis itu alatnya membangun Corporate
Culture.
446. MAKHLUK UNIK : Jodoh itu salah satu jenis makhluk unik, jodoh
terkadang datang dengan sendirinya, terkadang harus dicari setengah
mati, jodoh terkadang sembunyi di tempat sepi tetapi terkadang
terpapar di keramaian, jodoh terkadang harus diperjuangkan dan
terkadang harus diperebutkan. Intinya : Berupayalah untuk
mendapatkan jodohmu dan berdo’alah.
448. BUKTI NYATA : Apapun hasilnya Pemilu itu sudah terjadi, tetapi
pelajaran terbaik adalah; 1. Suara Rakyat adalah Takdir pilihan;
2. Hukum sebab akibat, siapa yang kerja keras itulah hasilnya;
3. Tidak ada Partai yang berdiri sendiri, maknanya : Sila Keempat
Pancasila terbukti; 4. Akhirnya ketentuan Tuhan akan meratakan
segala prediksi. Intinya : Koalisi dan saling percaya dengan dilandasi
semangat Nasionalisme yang kuatlah yang menjadi barometer
kehidupan berbangsa dan bernegara.
450. BEBAN HIDUP : Saudaraku... Ketika hidup ini terasa berat dan berat
sekali, ada masalah keluarga yang belum terselesaikan, masalah
ekonomi dan hutang yang menumpuk, masalah fitnah yang bertubi-
tubi dan masalah kantor atau jodoh yang tak kunjung datang-datang
sementara umur terus berjalan atau sakit yang tak sembuh-sembuh.
Maka solusinya adalah “lepaskan beban hidupmu tersebut dengan
pasrah total pada Tuhanmu” dengan tetap berusaha dan berdo’alah
“Ya Tuhan... semua masalah ini timbul atas ijinMu dan kehendakMu
maka aku pasrahkan jalan keluarnya atas RidloMu...”.
Intinya : Hadirkan Tuhan di setiap masalah hidupmu, terutama pada
masa sulitmu.
110 Serat Sejatining Urip I
451. MERASA BENAR : Watak dan perbuatan seseorang itu tidak akan
berubah apabila mereka merasa “Benar” dalam perbuatannya itu
meskipun sebagian besar orang mengatakan salah. Intinya : Merubah
perbuatan negatif seseorang itu harus dimulai dari cara berfikirnya.
Contoh : Korupsi itu tidak akan berhenti kalau sang pelaku merasa
benar dengan alasan terpaksa.
452. PENYEIMBANG HATI : Gejolak hati dan emosi itu sering naik dan
turun. Adapun penyeimbangnya adalah ilmu dan iman. Artinya
manusia itu tidak lebih dari Al An'am (istilah dalam Al Qur'an) atau
binatang ternak bila tidak menggunakan ilmu dan imannya.
Intinya : Wajib hukumnya belajar ilmu dan mendalami keimanan
Agama.
454. PETUNJUK JALAN : Ada petunjuk jalan dan ada kendaraan untuk
perjalanan. Itulah kehidupan, carilah petunjuk jalan melalui
Agamamu dan berkendaraanlah dengan hati nuranimu.
Intinya : Pilihlah jalanmu dan kendaraanmu atas dasar kebenaran dan
kebaikan, niscaya engkau akan temukan jalan Tuhanmu.
Serat Sejatining Urip I 111
458. UKURAN REZEKI : Mensyukuri atas nikmat Tuhan yang kita terima
saat ini, itu jauh lebih penting daripada kekhawatiran akan Rezeki
kedepan. Mengapa? Karena harta kita yang ada saat ini itu menjadi
tanggung jawab akhirat yang pasti. Sedangkan rezeki kita yang akan
datang itu sudah pasti dijamin oleh Allah melalui usaha kita.
Intinya : Sebesar apa usaha kita, maka sebesar itu pula rezeki kita.
465. ILMU KEPENTINGAN : Pada usia remaja jodoh hal yang penting, pada
saat tertentu pendidikan hal yang penting, ada pendapat uang dan
harta yang paling penting, ada juga pangkat dan jabatan yang
penting. Tetapi ada yang mengatakan Agama hal yang penting.
Intinya : Disadari atau tidak perjalanan hidup kita akan menuju pada
apa yang kita anggap penting. Maka rumuskan dengan baik
kepentinganmu.
466. UNTUK YANG BUJANGAN : Jodoh itu harus dicari dan diupayakan,
tetapi jangan memaksakan jodoh. Tidak jarang pacaran dengan “A”
tetapi nikahnya dengan “B”. Mengapa? Karena manusia itu pada
proporsi usaha dan hasil akhir tetap Tuhan yang menentukan.
Intinya : Cinta itu tidak harus memiliki.
468. FIKIRAN SEHAT : Agar fikiran kita sehat dan tidak gampang pikun,
maka jangan diamkan fikiran dan melamun. Fikiran itu hidup bila
digunakan untuk memikir. Dan fikiran itu mati bila tidak digunakan
memikir. Itulah sebabnya Agama mewajibkan untuk mencari Ilmu
sepanjang umur. Intinya : Gunakan fikiran kita untuk kebaikan.
Serat Sejatining Urip I 115
469. KEMBANG GULA : Ada istilah umum “ada gula ada semut”. Kalau
seandainya hasil pembangunan itu merata di semua daerah, sentra-
sentra industri dan penyebaran uang merata di daerah.
Pemberdayaan sektor pertanian dan kelautan yang menjanjikan
kesejahteraan. Maka angka urbanisasi akan menurun. Mengapa?
Karena masyarakat butuh makan dan tersedianya makanan atau
lapangan pekerjaan di kota-kota besar. Intinya : Pokok masalah
kemacetan, sampah yang berdampak banjir dan Konflik komunal
adalah demografi atau kependudukan.
473. GELAPNYA HIDUP : Saudaraku... Kalau hidup ini terasa gelap dan
penuh dengan kejadian yang tidak kita inginkan, maka berdo’alah
seperti do’anya Nabi Yunus a.s. ketika berada di perutnya ikan
“LA ILAHA ILLA ANTA, SUBHANAKA INNII KUNTU MINAD DLOLIMIN”
ulangi sampai 77x maka Insya Allah awan gelap yang menyelimuti
hati, fikiran, lingkungan dengan segala problematika secara bertahap
akan sirna. Intinya : Do’a itu dapat merubah sesuatu yang tidak
mungkin menjadi sangat mungkin terjadi.
Serat Sejatining Urip I 117
474. HIDUP SEHAT : Saudaraku... Hidup sehat itu dimulai dari “Fikiran
yang sehat” kalau fikirannya sehat maka seluruh badannya akan
sehat. Tetapi bila fikirannya sakit dan cara berfikirnya juga tidak sehat
maka seluruh Out Put hidupnya akan negatif karena semua energi
negatif menyelimuti hidupnya. Intinya : Sehat itu harus dicari dan
dimulai dari sejak dini.
476. DI UJI DAN DI UJO : Kita harus mampu bertahan saat di uji, karena
ujian itu menguatkan, terimalah kenyataan dengan lapang dada.
Yakinlah Tuhan telah menyiapkan sesuatu “yang indah pada
waktunya”. Dan banyak orang terlena saat di ujo dengan berbagai
kenikmatan. Intinya : Di uji dan di ujo itu bagian dari perjalanan. Yang
penting terimalah “Takdir Tuhan dengan totalitas kepasrahan dan
kesabaran”.
478. ILMUNYA HIDUP : Mendapatkan jodoh yang baik itu tidak susah,
mencari dan menciptakan pekerjaan itu sederhana dan mencari uang
itu gampang, tetapi dengan syarat ketahui letak kembang gulanya.
Tanpa ilmu semua aspek kehidupan menjadi susah dan dengan ilmu
semuanya menjadi terbuka, mudah dan dimudahkan. Intinya : Carilah
ilmunya hidup maka hidupmu akan menjadi lebih hidup.
480. PINTU BAHAGIA : Saudaraku... Pintu bahagia itu bersyukur atas apa
yang diberikan Tuhan saat ini (jangan melihat orang lain). Terimalah
apa adanya “Nrimo Ing Pandum”, berprasangka baiklah pada Tuhan,
pahit dan getirnya kehidupan yang diberikan Tuhan pada kita itu baik
untuk menguatkan jiwa raga kita. Jangan pernah menyerah dengan
kehidupan. Kita harus tundukan kehidupan menuju “Dalane Gusti
Kang Moho Dumadi”. Intinya : Tuhan itu tidak pernah ngantuk dan
tidur dalam mengurus makhlukNya termasuk kita.
Serat Sejatining Urip I 119
485. PERJODOHAN : Wanita yang baik itu jodohnya Pria yang baik juga,
dan sebaliknya. Artinya : Jodoh itu satu tingkatan. Kalau jodohnya
tidak satu tingkat itu berarti ujian atau peluang untuk kesabaran
beribadah dan mengajak kebaikan pada pasangannya atau bersifat
kasuistis. Intinya : Perbaikilah dirimu, Insya Allah akan menemukan
jodoh yang baik juga, dan idealnya jodoh itu baik Bobot, Bibit dan
Bebet.
489. JENIS BAHAGIA : Bahagia itu ada dua macam jenis sumbernya;
1. Bahagia yang bersumber karena usaha kita untuk membahagiakan
diri kita sendiri dengan berbagai sebab yang mengakibatkan
penyambutan untuk bahagia; 2. Bahagia yang bersumber dari
pemberian Tuhan karena kita melakukan perbuatan yang
menyenangkan Tuhan melalui membahagiakan orang lain.
Pertanyaannya adalah, mana yang lebih Dominan? Intinya : Bahagia
itu Makhluk.
491. HASRAT : Dimensi alam bawa sadar itu ada tujuh; 1. Hasrat untuk
bahagia; 2. Kemauan untuk dominasi; 3. Gejala merendah atau
minder; 4. Kerelaan berkorban layaknya ksatria; 5. Hasrat untuk
menyayangi dan disayangi atau kasih sayang; 6. Rasa sosial dan
keinginan akan kebersamaan dan puncaknya adalah; 7. Kesadaran
untuk beragama. Apabila ketujuh instrumen itu berjalan dengan baik
maka tidak ada benturan atau pertentangan dalam diri sendiri.
Intinya : Pelajari kecenderunganmu agar engkau dapat merumuskan
langkahmu.
492. MOBAT-MABITE HATI : Kita harus bisa membedakan antara rasa dan
qolbu atau Hati. Rasa atau roso itu instrumennya hati (qolbu itu
bahasa arab yang artinya hati, tetapi secara etimologi artinya bolak
balik atau mobat mabit. Makanya tugasnya manusia untuk
menstabilkan hatinya sendiri). Hati itu palagan atau tempat
bersemayamnya semua instrumen diri pada alam bawah sadar dan
alam sadar. Output dari pengolahan oleh hati tersebut ditangkap oleh
Sun. Nah... pada tataran Sun inilah seseorang mengambil keputusan
antara Ya dan Tidak dalam melangkah atau berbuat oleh fisik.
Intinya : Kondisi hati seseorang adalah ukuran baik - buruknya orang
tersebut.
493. KESEHATAN : Ketika kita buang air kecil atau kencing, lihatlah air seni
kita, kalau berwarna kuning atau keruh berarti ginjal kita melakukan
kerja berat, maka perbanyak minum air putih dan introspeksilah
terhadap asupan yang kita makan. Intinya : Yang bisa menjaga
kesehatan kita, ya... kita sendiri, bukan orang lain.
Serat Sejatining Urip I 123
501. RINGANKAN HIDUP : Saudaraku... Agar hidup kita di Dunia ini ringan
dan membahagiakan, maka kuncinya cuma satu : berbakti kepada
kedua orang tua dan mendo’akannya. Bahagiakanlah kedua orang
tua kita dan jangan membuatnya meneteskan air mata kesedihan,
maka Insya Allah... hidup kita akan bahagia. Intinya : Siapa figur orang
tua kita adalah jenis takdir ketentuan.
507. JANGAN MEMAKSA TUHAN : Kata yang sering kita dengar “manusia
berusaha tapi Tuhan yang menentukan” manusia bebas memilih dan
mencari jodohnya. Manusia bebas menentukan besaran rezekinya
bahkan jalan hidupnya tetapi ketentuan tetap berada di tangan
Tuhan. Jangan memaksakan jodohmu dan jangan memaksakan
besaran rezekimu agar badanmu dan hatimu tidak sakit dan kecewa.
Intinya : Berusahalah dengan kerja keras, berdo’a dan pasrah.
Serat Sejatining Urip I 127
508. TIPUAN-TIPUAN : Terkadang kita salah menilai orang lain seperti diri
kita sendiri, ternyata di sekitar kita tidak semua jujur atau penuh
dengan tipuan. Intinya : Tipuan itu banyak ragam dan jenisnya maka
kewaspadaan itulah antibody nya.
511. LINGKUNGAN : Bila kita bekerja pada lingkungan yang tidak sesuai
dengan pribadi kita. Maka kita akan tersisih atau disingkirkan.
Mengapa? Karena irama kerja yang berbeda. Yang jujur pasti
tersingkir, yang berprestasi pasti terpinggirkan. Begitu juga
sebaliknya. Intinya : Suara mayoritas akan tetap berkuasa meski itu
buruk. Dan bersabarlah.... Karena badai pasti berlalu.
128 Serat Sejatining Urip I
515. KETENTUAN : Setiap yang hidup pasti akan mati. Kita semua pasti
akan mati tetapi kapan matinya dan dengan cara bagaimana matinya
itu ada campur tangan usaha manusia. Contoh : Orang yang suka
mengkonsumsi narkoba atau pemabuk itu kemungkinan matinya
lebih cepat dari pada orang yang dengan pola hidupnya sehat.
Intinya : Jangan mengundang takdir.
517. SAKIT PERUT MELILIT : Kalau mengalami sakit perut yang melilit dan
mengeras. Maka ke Dokter atau saran : Lenturkan kedua telapak kaki
dan lenturkan kedua betis. Ketika perut mengeras maka betis juga
mengeras. Insya Allah... Intinya : Organ tubuh kita adalah rangkaian
yang saling mempengaruhi.
522. AMBISI : Ketika keinginan yang didasarkan ambisi itu muncul maka
saat itulah nafsu mulai bergejolak. Segala macam strategi dan upaya
dilakukan dan tidak penting baik atau buruk menurut Agama. Disaat
itulah manusia terjerumus pada godaan nafsu duniawi.
Intinya : Kendali ambisi itu adalah tuntutanan Agama.
Serat Sejatining Urip I 131
523. KDRT : Coba perhatikan Suami yang melakukan KDRT itu lemah atau
tidak berdaya sesuatu hal terutama masalah ekonomi dalam keluarga
kemudian Istri dan Anak yang menjadi pelampiasan. Demikian juga
Istri yang melakukan kekerasan terhadap Anak-anaknya itu karena
pelampiasan dikecewakan oleh Suaminya. Dan Anak yang lari dari
rumah itu karena frustasi dengan sikap orang tuanya.
Intinya : Ruwetnya masalah itu karena kita memilih solusi jalan yang
ruwet juga. Oleh karenanya carilah nasehat solusi dari Agamamu.
525. ILMU LADUNI : Ada sebagian orang yang mampu memahami dan
mengerti suatu ilmu atau permasalahan tanpa melalui proses belajar
yang umum atau Ilmu Laduni. Intinya : Di sekitar kita masih ada orang
tertentu yang linuwih tanpa proses. Tanda-tanda alaminya adalah
mereka banyak ide dan pemikiran yang jauh dari bidangnya tetapi
kehidupan mereka sering tersisih atau bahkan dimusuhi oleh
komunitas di sekitarnya.
132 Serat Sejatining Urip I
527. PETAKA BERSAMA : Apabila kita gagal mendidik anak-anak kita, gagal
mendidik mahasiswa atau gagal mendidik orang-orang di sekitar kita
untuk menghilangkan perbedaan dan permusuhan, maka itu petanda
kehancuran dan petaka semua. Intinya : Perbedaan itu suatu hal
untuk saling melengkapi, bukan saling memusuhi. Maka persatuan
dan kesatuan adalah kekuatan utama.
528. LUKA DI ATAS LUKA : Terkadang kita harus bersabar dan bertahan
Saudaraku.... Ketika ujian datang berbarengan dan silih berganti “luka
di atas luka” tetapi itulah ujian kekuatan pribadi yang unggul.
Intinya : Jangan menyerah meski jiwa ini remuk redam... meski badan
hancur lebur... kita tetap bertempur. Bertahan dan bangkit “Nikmat
Tuhan akan indah pada waktunya”.
534. UDARA INDONESIA : Nikmat Tuhan yang pokok kita terima saat ini
adalah “nikmat umur” maka berbahagialah kita yang sampai saat ini
masih bisa menghirup udara Indonesia. Berbahagialah kita yang
masih bisa minum air Indonesia. Kita masih mampu berucap
Indonesia. Intinya : Bangunlah kebahagiaan bernegara Indonesia
dengan semangat persatuan mulai dari lingkungan keluarga kita di
rumah, hilangkan permusuhan sesama anak Bangsa dengan alasan
apapun.
535. OBAT STRESS : Situasi yang tidak kita inginkan sering terjadi dalam
kehidupan ini yang berdampak timbulnya “Stress” lalu menyebabkan
sakit fisik; pusing, strook, jantung bahkan bisa meninggal dunia.
Intinya : Stress itu bersumber dari pemikiran, maka solusinya cuma
satu “serahkan masalahmu pada Tuhan, tetapi harus tetap berusaha
dan berdo'a” Bertawakkal.... Mengapa? Karena Tuhan itu sangat
sayang pada hambaNya melebihi cintanya orang tua pada anaknya.
Kemudian lihatlah... masalah kita secara bertahap akan sirna berganti
dengan kebahagiaan.
536. IKATAN RASA : Ketika kita berada di luar negeri melihat orang
Indonesia maka terasa dekat. Itulah ikatan rasa. Intinya : Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara ini kuncinya adalah kita merasa
sama dan merasa satu. Apabila ada rasa perbedaan dan merasa tidak
sama maka disinilah letak sumber perpecahan. Termasuk juga ikatan
persaudaraan dan ikatan persahabatan. Kita harus bersatu
Saudaraku... Intinya : Satukan rasa, jiwa dan sukma antara sesama
anak Bangsa.
Serat Sejatining Urip I 135
539. CINTA YANG HILANG : Saat kata sudah tak menyatu, begitupun rasa
mulai hambar, maka disanalah cinta mulai menghilangkan aromanya.
Intinya : Remajakan cinta agar cinta tidak menghilang dari ikatan rasa
meskipun pada usia senja.
541. HUKUM PERISTIWA : Setiap kejadian di Dunia ini tidak ada yang
seketika atau ujug-ujug. Pasti ada peristiwa sebelumnya. Tidak ada
orang itu langsung marah. Tidak ada kecelakaan itu tiba-tiba terjadi.
Tidak ada orang itu langsung jatuh cinta. Dan tidak ada pembunuhan
itu begitu saja terjadi. Intinya : Lihatlah akar masalahnya pasti
ketahuan dampaknya.
544. BOROS WAKTU : Ciri umum orang sukses adalah pandai membagi
waktunya dengan tepat. Dan orang yang gagal selalu boros waktu.
Mengapa? Karena waktu adalah harta kita yang paling mahal dan
tidak dapat tergantikan dengan apapun. Maka.... manfaatkan
waktumu untuk kebaikanmu dan kebaikan Bangsamu sebelum
datang sempitmu. Intinya : Waktu itu tidak dapat diputar kembali.
548. PARA SUAMI : Jangan perlakukan istri dan anakmu dengan kasar
tanpa kasih sayang. Boleh jadi kelak anak dan istrimu akan
meninggalkanmu dan engkau akan merana di usia tuamu.
Intinya : Terkadang suami itu kualat karena anak dan istrinya sendiri.
549. KEJUJURAN : Terkadang sikap jujur itu terasa pahit tetapi yakinlah
“jujur itu pahit tapi menyehatkan”. Dalam lingkungan yang penuh
manipulasi, ABS atau Asal Bapak Senang dan pengkondisian maka
sifat jujur menjadi barang aneh dan langka, bahkan disingkirkan.
Karena selamanya air tidak bisa menyatu dengan minyak dan
selamanya jujur tidak bisa menyatu dengan kebohongan.
Intinya : Jujur akan selamanya menjadi pemenang, tetapi
memerlukan waktu proses.
550. TARGET OPERASI : Istilah Target Operasi atau T.O. menjadi domain
pelaksanaan tugas khusus untuk tujuan tertentu. yang menjadi
masalah adalah ketika yang salah dikondisikan menjadi benar atau
yang benar dikondisikan menjadi salah. Intinya : Cipta kondisi dengan
niat tidak baik akan menghasilkan ketidak-baikkan juga.
Serat Sejatining Urip I 139
552. LAUTAN : Berbagai sumber air, mulai air pegunungan, air hujan, air
parit atau selokan, bahkan air limbah sekalipun semuanya berakhir ke
lautan. Itulah kehidupan. Semua permasalahan, problematika,
kegundahan, galau sampai pada kekhawatiran semua berakhir pada
ketentuan Tuhan. Intinya : Mendekatlah pada Tuhanmu agar
hidupmu penuh dengan kedamaian dan solusi.
553. DIAM ITU SERIBU MAKNA : Ketika seseorang diam maka ada seribu
arti dan seribu makna. Mengapa? Karena amat sulit mangartikan
diam secara bahasa. Diam bisa berarti sedih tetapi bisa berarti
sedang berfikir. Lihatlah posisi diamnya dengan bahasa tubuhnya dan
gerak matanya, maka kita akan dapat mengartikan hakekat diam
secara tepat. Intinya : Ada saatnya diam, ada saatnya berbicara dan
ada saatnya berbuat.
554. JENANG ATAU JENENG : Ketika namanya seseorang (jeneng) itu rusak
maka akan sulit memperbaikinya. Tetapi bila jenang atau dodol itu
rusak kita gampang membuatnya lagi. Intinya : Brand Jeneng atau
nama itu harus dijaga melalui integritas dan komitmen sehingga trust
atau kepercayaan masyarakat akan tumbuh.
140 Serat Sejatining Urip I
555. ILMU MA’RIFAT : Untuk melihat tampak rumah secara obyektif harus
dari luar. Kita tidak bisa melihat dari dalam. Demikian juga cara
melihat diri kita sendiri secara obyektif, kita harus keluar dari diri kita
sendiri. Yang menjadi masalah adalah tidak semua orang bisa keluar
dari dirinya sendiri untuk melihat dirinya. Yang demikian itu awal dari
Ilmu Ma'rifat. Intinya : Semua disiplin ilmu itu ada caranya sendiri-
sendiri dan ada prosesnya sendiri.
557. SUPER EGO : Ketika super ego berkuasa pada diri kita maka kita
merasa paling benar, paling pintar dan paling semua. Disinilah letak
pentingnya sahabat untuk menetralisir super ego kita, agar kita tidak
kebablasan. Kita perlu figur yang mampu mengingatkan dan menegur
kita. Dia adalah sahabat sejati yang hadir pada saat dibenci atau
dipuji. Intinya : Anti tesis super ego adalah sahabat sejati.
561. HARTA HARAM : Tidak ada ceritanya harta yang diperoleh secara
haram itu membahagiakan, lihat saja para Pejabat yang memperoleh
hartanya dari nilep atau melipat anggaran kantornya, umurnya cuma
2 tahun. Setelah itu hartanya berangsur habis dan semua usaha saat
pensiunnya merugi dan masa tuanya akan merana tersingkir dari
anak istrinya. Intinya : Harta yang halal itu meskipun sedikit berkah
dan membahagiakan. Sedangkan hata haram itu berbuah kesedihan.
142 Serat Sejatining Urip I
562. SUMBER PENYAKIT : Ada 3 sebab penyakit yang utama; 1. Pola fikir
yang salah; 2. Pola pergaulan yang tidak tepat dan; 3. Pola makan
yang tidak terukur. Intinya : Menata hidup dengan baik itu
menyehatkan badan dan memperpanjang umur.
565. KOMUNITAS : Secara sadar atau tidak orang itu mengelompok pada
strata dan komunitas tertentu, pedagang sayur senangnya berkumpul
sesamanya, demikian juga profesi lain, guru dengan guru atau lawyer
dengan lawyer dan lain-lain. Tetapi hanya calon pemimpin besar yang
bisa bergaul dan dekat dengan semua komunitas. Intinya : Konsep
Pluralitas itu sangat penting pada jenis Negara yang plural pula.
Serat Sejatining Urip I 143
566. RUMUSAN HASIL : Untuk apa bercinta kalau berakhir duka? Untuk
apa berjodoh kalau berakhir dengan perceraian? Untuk apa berusaha
kalau berakhir dengan kerugian? Dan untuk apa sekolah kalau
berakhir dengan pengangguran? Inilah contoh pertanyaan-
pertanyaan dari cara berfikir yang mengedepankan resiko, padahal
setiap pilihan pasti ada resikonya. Intinya : Bersabarlah dengan
proses dan antisipasilah resiko yang paling mungkin terjadi.
570. STRUKTUR TELINGA : Coba amati dengan seksama telinga kita atau
telinga orang lain, maka persis seperti posisi jabang bayi dalam rahim
Ibu. Artinya kalau sakit kepala atau sakit pinggang atau sakit apapun
maka lakukan terapi sendiri dengan memberikan pijatan ringan
minimal 30x pada telinga kita sendiri yang diiringi dengan do’a dan
keyakinan serta sebut nama Tuhan dengan meminta kesembuhan.
Insya Allah... Intinya : Setiap lekuk tubuh kita dengan ciri-ciri tubuh
kita itu semua ada maknanya.
573. KEBODOHAN ABADI : Orang yang paling menyesal dalam hidup ini
adalah orang yang menumpuk harta dan belum sempat beramal
terus mati. Atau pangkat yang tinggi tapi tidak dimanfaatkan untuk
kebaikan atau jabatan yang mapan tapi tidak digunakan untuk
kebagusan, atau ilmu yang luas tapi tidak Migunani. Intinya : Jangan
lakukan kebodohan abadi yang mengundang kebencian Illahi.
574. JARAN KEPANG : Ada orang itu hidupnya seperti Jaran Kepang atau
Kuda Lumping atau kemrungsung mengejar pangkat, mengejar harta
atau mengejar kepuasan nafsu. Keinginan mengejar tidak pernah
puas sampai ajalnya tiba. Intinya : Sebetulnya, puncaknya keinginan
itu tidak punya keinginan lagi.
575. URIP IKU URUP : Orang yang dapat mengisi hidupnya dengan
kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain itu berarti hidupnya
bercahaya atau urup. Tidak penting mau menjadi apa tetapi yang
paling penting bisa berbuat apa? Intinya : Tingkat kemuliaan
seseorang itu ditentukan seberapa besar manfaatnya bagi orang lain
dan bukan menyengsarakan orang lain.
146 Serat Sejatining Urip I
576. JANGAN TAKUT : Jangan takut mati karena semua orang juga pasti
mati, jangan takut miskin karena setelah miskin pasti kaya tapi
dengan usaha, jangan takut difitnah atau dikucilkan karena
dengannya engkau akan kuat dan tegar. Jangan takut sengsara
karena hampir semua Pemimpin besar itu diawali dengan
kesengsaraan. Intinya : Jalani takdir hidup ini dengan sabar dan ikhlas
karena kalau sudah saatnya Tuhan akan memuliakanmu.
577. METODE KHUSUS : Caranya keluar dari diri kita sendiri untuk melihat
diri sendiri. Melalui tahapan yang setiap orang berbeda-beda. Tetapi
secara umum; 1. Lakukan pembersihan diri (caranya beda-beda);
2. Lakukan pengisian diri dengan keyakinan pada Tuhan (caranya juga
beda-beda); 3. Lakukan pendekatan diri pada Tuhan lahir batin rogo
sukmo fikir hati lan roso; 4. Perlahan tinggalkan fisik badan dengan
berjalan melalui roso dan lihatlah dirimu sendiri. (Maka terasa kita
terbelah menjadi dua yaitu diri secara fisik dan diri gerak roso)...
Maaf ya... agak susah menjelaskan dengan bahasa lisan karena ini
masuk ke bahasa roso... ngapunten. Intinya : Setiap diri itu
mempunyai potensi masing-masing.
579. SUAMI-ISTRI : Suami yang suka membohongi istrinya atau Istri yang
membohongi suaminya atau anak yang berbohong pada orang
tuanya atau Pemimpin yang membohongi rakyatnya atau Komandan
yang membohongi anak buahnya adalah awal dari petaka di Dunia
bahkan di Akhirat nantinya. Intinya : Bohong itu karakter bukan
Takdir Tuhan.
581. FIGUR AYAH : Figur sekaligus kepala keluarga adalah Ayah, betapa
sedih harunya seorang anak bila saat melangsungkan pernikahan
tetapi sang Ayah sudah tiada. Jatuh bangunnya Ayah dalam
mempertahankan kehidupan ekonomi keluarga adalah “Jihad fi
sabilillah”. Intinya : Iringkan do’a untuk Ayah Bundamu, karena tanpa
perjuangan Beliau, kita tiada artinya apa-apa.
583. HUJAN DUIT : Kalau seandainya terjadi hujan uang Rupiah di seluruh
Negeri ini maka itu petanda musibah. Mengapa? Karena nilai Rupiah
menjadi hancur, inflasi melonjak,semua orang memegang uang cash
dan semua orang kaya. Sehingga semua sistem dan logika ekonomi
berhenti. Intinya : Inilah contoh perbedaan extrim antara logika sosial
dan logika ekonomi dalam Dunia yang berbeda.
589. HAKEKAT BERANI : Kalau berani bercinta ya harus berani putus cinta.
Berani sukses ya harus berani gagal. Berani hidup ya harus berani
mati. Intinya : Berani itu adalah rasa takut yang dapat diatasi.
592. JANGAN TAKUT : Pada hakekatnya manusia itu tidak boleh takut
pada manusia yang lain dan juga tidak boleh takut pada hantu.
Manusia itu tidak bisa menentukan nasib manusia yang lain.
Intinya : Luruskan niat dan kuatkan tekad menuju satu tujuan serta
fokus pada kebaikan dan kemanfaatan.
594. PORSI MANUSIA : Saudaraku... Kita harus menyadari bahwa kita ini
hidup karena dihidupkan, kita ini bahagia karena dibahagiakan akan
tetapi kita harus menata hidup dan mencari bahagia. Pertanyaan
besarnya adalah bagaimana cara menata hidup dan bagaimana
cara mencari bahagia. Kuncinya cuma satu yaitu : Carilah pada
Dzat yang memberi hidup dan memberi bahagia... “Tuhan”.
Intinya : Mendekatlah pada Tuhanmu dengan caramu masing-masing
dan Agamamu masing-masing.
Serat Sejatining Urip I 151
595. PASRAH BONGKOAN : Jangan biarkan hidup ini mengalir begitu saja
“pasrah bongkoan” tanpa perencanaan, tanpa kerja keras untuk
kemanfaatan. Tetapi hidup ini harus lebih hidup dengan
mengedepankan kematangan berfikir dan kedewasaan berbuat.
Intinya : Setiap orang akan memperoleh derajat sesuai dengan apa
yang diusahakan. Jangan malas bekerja dan jangan malas belajar.
596. KETENTUAN TUHAN : Setiap yang hidup pasti mendapat jatah rezeki
masing-masing termasuk juga manusia. Akan tetapi seberapa besar
rezekinya dan seperti apa jenisnya itu tergantung usaha manusia.
Intinya : Kalau ilmunya pas-pasan dan usahanya juga pas-pasan maka
rezekinya juga pas-pasan. Bila usahanya lebih dan dengan ilmu yang
baik maka rezekinya juga berlebih dan baik.
598. MENCARI JODOH : Sejak Tuhan menentukan jenis kelamin janin yang
ada dalam rahim Ibunda masing-masing itu sudah ditentukan
jodohnya. Akan tetapi proses pencarian jodoh dan penyiapan diri
untuk menyongsong jodoh itulah menjadi porsi usaha manusia.
Intinya : Tuhan sudah menyiapkan jodohmu tetapi usahamu menata
dirimu itulah yang menentukan siapa jodohmu.
152 Serat Sejatining Urip I
599. REZEKI ABADI : Sejak janin berumur 4 bulan dalam rahim Ibunda dan
ditiupkan Roh kehidupan maka sejak itu pula rezekinya sudah
ditentukan oleh Tuhan. Intinya : Semua yang hidup itu pasti ada
rezikinya, tetapi sebesar apa rezekinya, di mana dan jenisnya itu
ditentukan oleh usaha kerja kerasnya manusia dan ilmunya. Artinya
Tuhan itu tidak akan merubah nasib seseorang sampai orang tersebut
berusaha merubahnya dengan usahanya.
603. CINTA DAN BAHAGIA : Banyak orang bahagia karena cinta tetapi
tidak sedikit orang duka lara karena cinta, mengapa? Karena cinta
adalah kata kerja bukan kata benda, artinya cinta itu tumbuh dan
berkembang sesuai dengan cerminan hati masing-masing pelaku
cinta itu sendiri. Intinya : Bercintalah sesuai dengan koridor Agama
dan Budaya, maka engkau akan temukan hakekat bahagia.
605. JANGAN GENTAR : Semua orang-orang besar di Dunia ini, baik Tokoh
Agama, para Nabi, Tokoh Nasional Negara manapun dan para
Panglima Perang dari zaman ke zaman perjalanan hidupnya penuh
dengan ujian kesengsaraan, dipenjarakan, dikucilkan bahkan disakiti
fisik dan hatinya. Artinya memperoleh derajat kemuliaan di Dunia
dan Akhirat itu tidak ada yang gratisan. Intinya : Jangan gentar dan
takut dengan ujian, karena dengannya dirimu akan tumbuh menjadi
besar dan kuat sesuai dengan tuntutan zamanmu.
154 Serat Sejatining Urip I
606. BHINNEKA TUNGGAL IKA : Ajarilah anak kita akan makna perbedaan
dan menghormati perbedaan karena Bangsa ini adalah Bhinneka
Tunggal Ika. Kita akan kuat bila kita mampu bersatu dalam perbedaan
dan kita akan hancur terjerumus dalam otonomi manakala bersatu
untuk saling menggilas atas nama perbedaan. Intinya : Persatuan dan
kesatuan Bangsa adalah kunci kemakmuran Indonesia.
608. PEMETAAN SIKAP : Usaha dan pergerakkan manusia itu didasari atas
empat hal; 1. Keimanan; 2. Keinginan; 3. Rasa takut atau khawatir;
4. Rasa cinta. Berangkat dari sini para Pemimpin dapat melakukan
pemetaan sikap manusia guna kepentingan kepemimpinan di
organisasi manapun. Mulai dari bisnis, keagamaan dan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Intinya : Kendalikan dirimu maka engkau
dapat mengendalikan orang lain.
613. PEMBOHONG : Dalam dunia bisnis terkadang tidak lepas dari ucapan
bohong, perbuatan bohong bahkan data bohong atau palsu atau
ganda. Intinya : Jangan berpartner atau kerjasama dengan
pembohong dalam bisnis karena bohong satu yang ketahuan dan
yang tidak ketahuan ratusan kebohongan.
156 Serat Sejatining Urip I
615. KESEHATAN ABADI : Badan yang sehat itu tandanya tidak ada
keluhan dan iman yang sempurna itu juga tandanya tidak ada
keluhan. Intinya : Kebiasaan mengeluh itu kebiasaan Syetan.
Makanya... jangan gampang mengeluh tetapi harus sabar dan tegar.
616. PENTINGNYA : Letak pentingnya guru dan dosen ketika ada murid
atau mahasiswanya. Pentingnya cantik bila ada pinangan jodohnya.
Pentingnya ilmu bila ada manfaatnya. Pentingnya harta bila ada
sodaqohnya dan letak pentingnya jabatan bila Migunani pada
masyarakatnya. Intinya : Tidak penting mau jadi apa, tetapi yang
paling penting bisa berbuat apa untuk Bangsa dan Negara serta
keluarga, masyarakat dan Agama.
619. RUMONGSONE ROSO : Merasa kurang bagus itu lebih baik dari pada
merasa bagus atau gembagus. Merasa kurang pintar itu lebih baik
dari pada keminter, merasa kurang cantik lebih bagus dari pada sok
cantik, dan merasa kurang sempurna adalah awal dari kesuksesan
karena kesempurnaan hanya milik Allah. Intinya : Sadari akan
kekurangan diri sendiri dan jangan mencari-cari kekurangan orang
lain.
621. DO’A SUKA CITA : Awali kegiatan di pagi hari dengan do’a suka cita
dan do’a pengharapan, maka dalam 24 jam ini hidupmu akan bahagia
karena kesedihanmu diambil oleh Tuhan. Intinya : Berdo’alah langkah
demi langkah dan do’akan kebaikan untuk orang-orang yang engkau
cintai.
158 Serat Sejatining Urip I
626. APA ARTINYA : Apa artinya cantik kalau belum ada yang melamar.
Apa artinya Dokter kalau tidak ada pasiennya. Apa artinya pondok
pesantren kalau tidak ada santrinya. Apa artinya kaya kalau pelit. Apa
artinya Pemimpin kalau hanya membikin sengsara konstituennya.
Apa artinya Komandan kalau tidak ada anak buahnya. Intinya : Hidup
ini tidak bisa sendirian.
627. BENTURAN : Ada buku dengan judul “Benturan Budaya” tetapi lebih
jauh maknanya adalah benturan kepentingan antara yang idealis dan
egois, antara yang jujur dan lacur, antara yang bersih dan korupsi,
antara yang baik dan buruk. Intinya : Itulah perjalanan kehidupan
sejarah umat manusia sepanjang zaman, semoga kita di pihak yang
baik.
628. GARDA BANGSA : Sejarah Bangsa telah mencatat bahwa tentara lahir
dari akumulasi jiwa patriot rakyat, cinta tanah air dan rela berkorban
rakyat demi Bangsa dan Negara. Intinya : Meluruskan niat dan
membangun loyalitas abadi seperti Pendiri Bangsa waktu itu menjadi
tugas pokok dan utama agar tentara tetap menjadi Garda Bangsa
Indonesia.
631. JABATAN TINGGI : Jalan hidup orang itu berbeda-beda, ada yang
datar-datar saja, ada hidup dengan jabatan tinggi setinggi-tingginya
kemudian dijatuhkan oleh Tuhan serendah-rendahnya. Ada yang
miskin-kin atau melarat-rat kemudian diangkat derajatnya oleh
Tuhan setinggi-tingginya. Intinya : Datanglah kepada Tuhan saat
senangmu dan bahagiamu, maka Tuhan akan datang saat sedihmu
dan dukamu.
632. KUASA UANG : Di Negara manapun kalau uang yang berkuasa dan
semua kebijakan eksekutif bisa dibeli maka Negara tersebut Unstable
atau tidak stabil. Karena pasti mayoritas kepentingan rakyat
terpinggirkan dan kepentingan minoritas yang punya uang
diutamakan. Intinya : Barang siapa yang dalam hidupnya men-Tuhan-
kan uang maka tunggulah kehancurannya.
633. PUTRA SANG FAJAR : Ada istilah Putra Sang Fajar, istilah Anak Ajaib,
istilah Kuda Hitam, atau Satrio Paningit. Sebutan apapun itu tidak
menjadi penting ketika hadirnya mereka sebagai Pemimpin sejati.
Intinya : Pemimpin itu Ngayomi dan tidak gila harta.
Serat Sejatining Urip I 161
634. PAHIT ITU MENGUATKAN : Terkadang orang itu lebih tahan dengan
ujian kemelaratan dan kesempitan sedangkan banyak orang tidak
tahan dengan ujian kekayaan dan kelonggaran. Mengapa? Karena
dengan keterbatasan orang akan berusaha dan mengoptimalkan
potensinya adapun disaat longgar, kaya dengan jabatan tinggi orang
akan terlena dan kurang berhati-hati. Intinya : Pahit itu menguatkan
dan menyehatkan.
635. CARA MELIHAT : Untuk melihat karakter teman baru, pimpinan baru,
tetangga baru atau karyawan baru. Maka lihatlah tatapan matanya,
cara berpakaiannya dan lihatlah fokus pembicaraannya serta hoby
nya. Intinya : Membaca karakter orang lain sangat penting untuk
memposisikan diri kita dalam pergaulan agar saling memberikan
manfaat.
636. MENGENAL DIRI : Cara mengenal diri sendiri; Dalam waktu 24 jam,
untuk apa waktu terbanyakmu engkau gunakan, % terbanyak
uangmu engkau gunakan, % terbanyak permasalahan yang engkau
fikirkan, dan dalam hal apa engkau mudah tersinggung dan
marah. Serta siapa yang ingin engkau bahagiakan dalam hidup ini.
Intinya : Kenali jati dirimu maka engkau akan mengenali Tuhanmu.
639. ONO TITI WANCINE : Segala sesuatu itu ada batas waktunya
termasuk batas waktu saat menjabat. Segala fasilitas tersedia dan
serba dilayani oleh protokoler akan tetapi sadarlah bahwa ada
waktunya berakhir (Ono Titi Wancine). Intinya : Gunakan peluang
jabatanmu untuk kebaikan dan kemanfaatan sebelum berakhir masa
jabatanmu dan pensiunmu pasti datang.
642. TANDA-TANDA : Apa bila terjadi letusan gunung merapi yang selama
ini tidak aktif atau kenaikan permukaan air laut yang diluar
kebiasaan, atau tingkat emosi atau gejolak masyarakat yang
menyebabkan konflik komunal atau daya beli masyarakat secara
ekonomi menurun drastis. Itu semua adalah rangkaian tanda-tanda
akan adanya perubahan yang besar secara sosial budaya bahkan
pemerintahan. Intinya : Mendung belum tentu hujan tetapi sedia
payung lebih baik dari pada tidak ada payung.
643. OLAH RAGA PAGI : Rutinitas bangun pagi, olah raga pagi (30 menit),
minum 2 gelas air putih sebelum sarapan itu menyehatkan dan dapat
menyembuhkan beberapa penyakit kronis; migran, maag akut,
jantung, paru-paru, pinggang atau saraf kejepit dan lain-lain.
Intinya : Kendalikan diri dan lawan sifat malas untuk bangun pagi
adalah awal perjuangan untuk mengendalikan diri.
644. WARISAN TERINDAH : Setiap anak berhak atas harta waris dari orang
tuanya tetapi warisan terindah adalah kejujuran, karena kejujuran
akan melahirkan trust atau kepercayaan dan dengannya pintu
kebahagiaan terbuka. Intinya : Orang yang jujur pasti mujur.
164 Serat Sejatining Urip I
647. RAHASIA WAKTU : Dan ketika hatimu terluka, dan ketika hasratmu
berbunga- bunga, dan ketika perasaanmu dihempit masalah,
dan ketika rezekimu melimpah, dan ketika cintamu bergelora, dan
ketika ditinggal kekasih menikah dan ketika jodohmu terlena,
maka disanalah perjalanan hidupmu mulai menapaki jati dirinya.
Intinya : Bersabarlah karena Tuhan hendak merencanakan
kebahagiaan abadi untukmu.
649. PENYAKIT HATI : Bisikan Syetan yang menjadikan sebab penyakit hati
adalah; 1. Cepat marah dan emosi; 2. Rasa dendam atau sakit hati
yang berkepanjangan; 3. Kesombongan dan merasa lebih dari orang
lain; 4. Kedengkian. Intinya : Peliharalah hati kita masing-masing dari
penyakit hati tersebut agar hidup kita sehat.
650. SODAQOH WAKTU : Salah satu tanda kemuliaan seseorang itu adalah
bagaimana cara menyambut tamunya. Penghormatan dan
memuliakan tamu adalah kebiasaan para nabi dan para Rosul.
Intinya : Sodaqohkan waktumu untuk tamu, maka hidupmu akan
mulia di Dunia dan Akhirat.
655. TARIK NAFAS PANJANG : Hasil riset mengatakan orang yang sering
“tarik nafas panjang” lebih sehat, lebih panjang umur, lebih cantik
dibanding orang yang tidak melakukan. Mengapa? Karena oksigen
atau O2 adalah unsurnya hidup. Apalagi saat tarik nafas diiringi do’a
dan saat mengeluarkan nafas juga dengan do’a. Intinya : Cobalah
minimal 5x sehari maka badanmu lebih segar dan lebih bersahaja dan
lebih cantik.
657. SUARA HATI : Terkadang ada perdebatan sengit dalam diri kita
sendiri saat mengambil keputusan antara suara hati nurani,
keinginan, emosi dan harga diri, disaat itulah pentingnya sahabat
untuk berdiskusi. Intinya : Jangan ceroboh dan gegabah dalam
mengambil keputusan agar tidak merugikan orang lain dan
merugikan kita sendiri.
660. NRIMO ING PANDUM : Sebagian besar manusia itu tidak bertemu
dengan kepuasan kecuali orang yang mempunyai Roso “Nrimo Ing
Pandum” artinya menerima semua ketentuan Tuhan dengan lapang
dada setelah berusaha maksimal. Intinya : Kepuasan hidup itu harus
diniatkan dan dilatihkan pada hati kita sendiri.
664. URIP IKU NGURIPI : Dalam filosofi Jawa “Hidup itu menghidupi”
artinya bagaimana caranya agar kita menata hidup ini bisa memberi
penghidupan bagi orang lain atau membuka lapangan kerja bagi
orang lain. Intinya : Jadikan hidup kita ini bermanfaat bagi orang lain.
668. FITNAH DAN GUNJINGAN : Ketika badai fitnah dan gunjingan datang
dengan kencang maka diamkan sejenak, kemudian siramlah dengan
air kesejukan hatimu dan gelombang kepasrahan total pada Tuhan,
dan tunggulah barang sesaat kemudian lihatlah secara berlahan api
fitnah itu berangsur padam seiring dengan perjalanan waktu.
Intinya : Jangan menjadi lemah dan kerdil hanya karena fitnah.
670. PERANG ISU : Nama baik seseorang menjadi ukuran ketika sudah
menjadi Public Figure sehingga perang isu dan black compign menjadi
harga mahal baik dari sisi dampak dan sisi waktu. Intinya : Lihatlah....
orang yang gemar menyebarkan isu negatif orang lain atau tukang isu
atau tukang fitnah akan menderita yang amat sangat menjelang
matinya.
672. UJIAN TERBESAR : Setiap orang itu pasti dan pasti mendapat ujian
hidup dan kehidupan dengan porsi masing-masing dan jenisnya
masing-masing. Tetapi ujian yang besar adalah ujian yang bersumber
dari anak. Karena anak adalah tanggung jawab orang tuanya dalam
pendidikan. Intinya : Pintarkan anakmu maka hidupmu akan bahagia
Dunia-Akhirat.
673. BERANI PUNYA ANAK : Setiap orang tua bertanggung jawab atas
pendidikan anaknya masing-masing. Dan menghantarkan anaknya
menuju masa depan yang lebih baik dari orang tuanya sendiri.
Intinya : Berani punya anak harus berani juga mendidik anaknya
menuju jalan yang bermanfaat untuk dirinya, keluarganya, Bangsanya
dan Agamanya.
676. MENJEMPUT KEMATIAN : Semua orang kaya atau miskin, tua atau
muda, berpangkat atau jelata, pejabat atau melarat dalam kondisi
perjalanan menjemput kematian. Intinya : Persiapan perjalanan
panjang hidup sesudah mati itulah yang menjadi prioritas manusia
sebenarnya. Maka bersedakalah untuk bekal Akhiratmu.
677. CANDLE IN THE WIND : Terkadang hidup ini seperti apinya lilin yang
tertiup angin kesana kemari tetapi apapun kondisinya kita harus
bertahan karena di belakang kita ada anak, istri, kerabat dan anggota
yang bertumpu pada kita. Intinya : Tetaplah bertahan karena angin
tidak selamanya menghembuskan udara panas dan yakinlah pada
saatnya nanti angin akan berhembus semilir menyejukan hati yang
bening tanpa dendam dan sakit hati.
678. ILMUNYA KAYA : Sebagian besar orang itu akan menjadi apa yang ia
fikirkan, dan kalau kita ingin menjadi kaya maka mulailah menanam
keyakinan dalam fikiran bahwa “Tuhan itu Maha Kaya” kemudian
mendekatlah kepada Dzat yang Maha Kaya tersebut dengan ilmu
kaya (ekonomi), kerja keras dan berdo’a. Intinya : Ingin kaya itu
gampang asalkan mengetahui caranya.
679. TAHAPAN KAYA : Semua orang pasti mengalami proses dan tahapan
untuk mencapai sesuatu apapun itu, adapun tahapan untuk menjadi
kaya yang paling penting adalah membangun “Trust atau
Kepercayaan atau Al Amin”. Intinya : Mulailah suatu usaha itu dari
kepercayaan komunitas kemudian pertahankan kepercayaan itu.
Serat Sejatining Urip I 173
681. HARGA DIRI : Tidak jarang konflik komunal terjadi antar Suku, Agama
atau antar Daerah, karena harga diri yang ternodai. Mengapa?
Karena harga diri adalah “akumulasi nilai” dari sentesa Budaya.
Intinya : Perhatikan harga diri seseorang, karena sekecil dan serendah
apapun status sosial seseorang tidak ingin harga dirinya diinjak-injak.
682. KAMBING HITAM : Tidak semua yang dipenjara itu penjahat dan
tidak semua yang terhormat itu bersih. Artinya terkadang opini
mengalahkan fakta karena kebencian dan iri hati yang mencari
Kambing Hitam. Tetapi yakinlah “Pengeran ra Sare”. Becik ketitik olo
ketoro. Sabarlah Saudaraku... Intinya : Ada istilah Kambing Hitam
tetapi tidak ada istilah Kambing Putih.
683. TANDA PENUAAN : Ketika rambut sudah mulai beruban, ketika gigi
sudah mulai rapuh dan ketika halusnya pipi mulai berkeriput maka
itulah tanda penuaan yang tidak bisa dilawan. Kecantikan dengan
berbagai kosmetik tidak mempu melawan penuaan. Intinya : Umur
tidak pernah bohong.
174 Serat Sejatining Urip I
684. BAHASA ALAM : Ketika alam sudah berbicara maka semua manusia
terdiam tidak bersuara dan yang ada hanya duka dan tetesan air
mata karena satu persatu “Terenggut Sukma”. Tsunami atau Gempa
Bumi dan Badai serta letusan Gunung Berapi adalah Bahasa Alam
sebagai jawaban atas kebohongan para Pemimpin, kekikiran para
bangsawan dan kesombongan para birokrat. Intinya : Segeralah
kembali ke jalan yang benar sebelum alam berbicara kasar.
685. FAKTA SEJARAH : Pasangan ujian dalam kehidupan, ada Musa ada
Fir'aun. Ada Ibrahim ada Namrud. Ada Isa ada Yudas dan ada
Muhammad ada Abu Jahal. Hakekat ujian itu adalah menguatkan dan
memuliakan. Intinya : Jangan surutkan langkahmu karena Black
Compign dan jangan turunkan semangatmu karena kedengkian dan
iri hati karena Allah akan menguji hambaNya sesuai dengan batas
kemampuannya.
689. KONFLIK KOMUNAL : Salah satu tanda akan adanya konflik komunal
dalam skala besar adalah meletusnya beberapa gunung yang tadinya
tidak aktif. Intinya : Jangan pernah menganggap sepele tanda-tanda
alam. Karena alam tidak pernah bohong.
690. POHON ABADI : Semakin tinggi pohon itu semakin kencang angin
meniupnya. Kalau tidak mau ditiup angin kencang ya... jangan
menjadi pohon yang tinggi. Artinya : Semakin tinggi posisi seseorang
dalam tata sosial kemasyarakatan maka semakin banyak
tantangannya. Intinya : Tidak ada posisi hidup dan kehidupan ini yang
tanpa perjuangan.
176 Serat Sejatining Urip I
697. MENSYUKURI YANG ADA : Dengan bersyukur hati kita akan bahagia
dan dengan kehidupan yang membahagiakan kita harus
mensyukurinya. Intinya : Rasa syukur itu akan membuka semua jenis
kebahagiaan.
Serat Sejatining Urip I 179
698. BEKERJA DENGAN HATI : Bekerja dengan tenaga dan fikir itu hal yang
biasa, tetapi bekerja dengan menghadirkan hati adalah luar biasa.
Artinya : Budaya perusahaan dan budaya kerja mengandung
keselarasan antara jiwa dan raga. Intinya : Perlakukan karyawanmu
atau anak buahmu sebagai manusia seutuhnya agar semua usaha dan
upayamu mendapat respon positif.
702. SUGIH TANPO BONDO : Orang yang bisa menata hatinya untuk
menerima semua pemberian Tuhan betapapun terbatasnya rizki
dengan ikhlas, maka mereka termasuk orang yang kaya meskipun
hidupnya sederhana, tetapi orang yang kaya dengan rakus harta, pelit
dan suka mengeluh maka mereka termasuk dalam golongan
“kemiskinan absolut”. Intinya : Kerja keras dan pasrah pada hasil yang
telah ditentukan Tuhan adalah kekayaan yang tidak terbatas.
703. USIA PENSIUN : Suka atau tidak usia pensiun pasti datang. Pensiun
itu membahagiakan atau menyenangkan atau menyedihkan adalah
tergantung kesiapan dan tanaman saat berdinas. Barang siapa
menanam kebaikan maka pensiunnya pasti baik tetapi barang siapa
menabur angin pasti menuai badai. Intinya : Tuhan itu tidak pernah
lengah sedikitpun.
707. SIKAP “DREMIS” : Dremis adalah istilah Jawa bagi orang yang suka
mengeluh “di wenehi ati njaluk empela” sudah diberi sesuatu malah
minta terus-terusan. Sikap mental seperti ini tidak pernah bersyukur,
merasa kurang terus. Intinya : Barang siapa bersyukur akan nikmat
Tuhan sekecil apapun maka nikmatnya akan ditambahkan, maka
tidak ada alasan untuk tidak bersyukur.
708. JANJI SUCI : Padamu Negeri aku berjanji untuk mencintaimu melebihi
diriku sendiri. Akan kuhibahkan jiwa raga ini untukmu, meski harus
bersedih sepanjang hari, meski harus berkeluh musibah disingkirkan.
Cintaku padamu Negeri tak akan goyah dimakan musibah dan tak
akan luntur diterpa guntur. Intinya : Janji Suci telah terukir dalam
guratan jati diri.
709. LELAH DAN MENYERAH : Ketika hatimu terluka begitu dalam dan
seakan-akan langit ini pecah dan runtuh, maka katakan pada batinmu
sendiri “aku tdak boleh lelah dan menyerah” karena ini
adalah perjalanan kehidupan yang harus dilalui dan hari depan
adalah kebahagiaan yang tiada terperih. Intinya : Kebahagiaan itu
tersembunyi di sela-sela duka lara.
182 Serat Sejatining Urip I
712. KEKUATAN SEJATI : Kesabaran dan daya tahan saat menerima ujian
kehidupan adalah “kekuatan sejati”. Mengapa? Karena pada saat
itulah dirimu akan mengenal jati dirimu sendiri. Seberapa tahan fisik
dan mentalmu untuk tidak mengeluh dan meletakkan harga dirimu.
Intinya : Beratnya ujian kehidupan itu hanya sebatas persepsi.
714. DO’A UNTUK MURIDKU : Ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan
Penyayang... Jadikanlah ilmu yang aku sampaikan pada semua
Mahasiswaku dan Mahasiswiku ilmu yang bermanfaat dan jadikan
mereka semua Penghulu Negeri ini, muliakan hidupnya di Dunia dan
Akhirat, lapangkan rezekinya dan berkahilah umurnya serta temukan
jodoh yang baik bagi mereka untuk kebahagiaan Dunia-Akhirat.
716. PERTANYAAN NAKAL : Apakah menjadi Guru atau Dosen bisa kaya?
Inilah pertanyaan nakal. Semua orang tau jawabannya. Selagi sistem
pendidikan seperti ini dan mind set masyarakat juga tidak berubah
maka profesi Guru dan Dosen menjadi profesi panggilan jiwa yang
tidak ada korelasinya dengan kekayaan. Karena bila pendapatan Guru
dan Dosen dilayakkan seperti profesi Swasta, maka bayaran siswa
harus mahal. Intinya : Kesejahteraan Guru dan Dosen mestinya bukan
bersumber dari siswa, tapi dari Pemerintah karena hal ini amanat
UUD 1945, “untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa...”.
717. JUJUR DAN BOHONG : Sesama orang Jujur itu saling percaya dan
bahkan saling mencintai karena kejujuran masing-masing, tetapi
sesama pembohong itu tidak akan percaya masing-masing bahkan
saling membohongi, culas dan berkhianat. Intinya : Jujur itu mujur di
Dunia dan Akhirat dan pembohong itu akan hancur.
718. KEYAKINAN : Menyatunya niat, ucap dan laku adalah tekat bulat
keyakinan untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Itulah
modal utama dalam hidup dan kehidupan. Intinya : Setinggi apapun
gunung dan selebar apapun samudra dan seberat apapun rintangan
tidak berarti apa-apa bila keyakinan sudah bulat.
721. BUNUH DIRI : Kaidah Agama melarang orang untuk bunuh diri.
Mengapa? Karena hidupnya manusia itu atas kuasa Tuhan dan
KehendakNya bukan atas rencana manusia. Intinya : Sebesar apapun
masalah di Dunia ini pasti ada jalan keluarnya, yang terpenting adalah
jangan pernah putus asa dan yakinlah Allah sangat menyayangi
hambaNya yang bersabar. “Jangan bunuh diri karena itu bukan
solusi”.
186 Serat Sejatining Urip I
722. RUANG RINDU : Semua orang normal selalu mempunyai ruang rindu
yang tersimpan dalam relung hati paling dalam, rindu pada kekasih...
Rindu pada istri tercinta... Rindu pada anak-anak terkasih dan rindu
untuk berbuat kebaikan. Tetapi kerinduan yang mulia ketika kita
merindukan kehadiran Tuhan disetiap detak jantung kita.
Intinya : Rindu itu anugerah Tuhan yang paling indah di Dunia ini.
723. KELAHIRAN : Seandainya Aku dilahirkan di tahun itu dan Aku sudah
dewasa pada tahun 1947 saat perang Kemerdekaan di Suroboyo.
Maka Aku akan berada di barisan depan memagang Bendera Merah
Putih sambil berteriak “Merdeka atau Mati”. Intinya : Semangat
kepahlawan, Nasionalis dan rela berkorban demi Bangsa dan Negara
masih tersimpan rapih di dada setiap Pemuda Indonesia hingga saat
ini.
724. BEYOND YOU SEE : Berfikirlah dibalik orang lain berfikir, lihatlah
dibalik apa yang nyata kita lihat, dengarkan lebih jauh dari kenyataan
yang kita dengar dan rasakanlah lebih dalam dari orang lain
merasakan. Mengapa? Karena disitulah kunci “Ilmu Hakekat”.
Intinya : Janganlah kita menjadi orang biasa-biasa saja karena Allah
menjadikan manusia itu makhluk yang sempurna dan luar biasa.
726. ADI GUNG LAN ADI GUNO : Terkadang kita harus mengenang
kembali masa lalu agar kita tidak menjadi sombong, agar kita pandai
bersyukur dan agar kita tidak gampang menyerah dengan terpaan
keadaan. karena yakinlah “hidup ini tidak akan begini-begini saja”.
Perputaran kehidupan akan silih berganti. Yang semula hina akan
naik tahta dan yang semula berkuasa sebentar hari akan papa.
Intinya : Roda kehidupan akan silih berganti maka “rendah hatilah
dan jangan adi gung lan adi guno atau mentang-mentang” semua ada
masanya.
727. JANJI PADA ANAK : Sering orang tua berjanji memberikan sesuatu
pada anaknya tetapi sering itu pula orang tuanya tidak menepatinya.
Itulah pendidikan kejujuran yang anak peroleh dari rumah.
Intinya : Didiklah anak kita dengan kejujuran dengan memberikan
contoh dalam kehidupan sehari-hari di rumah, agar kelak anak kita
menjadi generasi yang jujur pada dirinya, jujur pada Negaranya dan
jujur pada Tuhannya. Intinya : Kejujuran adalah awal dari
kemakmuran Bangsa dan Negara.
729. RINDUKAN AKU : Ketika hatimu berduka dan resah maka rindukan
Aku. ketika dirimu diliputi seribu tanya maka rindukan Aku. Dan
ketika dirimu menapaki hidup barumu dalam dunia kerjamu maka
rindukan Aku. Mengapa? Karena Aku adalah Dosen dan Gurumu yang
selalui setia mendo’akanmu dan membimbingmu untuk mencapai
cita-citamu. Intinya : Terimalah ketulusan do’a dan niatku untukmu
para Mahasiswa dan Mahasiswiku. Karena di pundakmulah tanggung
jawab kemakmuran Negeri ini pada saatnya nanti. Ingatlah satu
pesanku... “Jangan Korupsi”.
730. CARA MENGENAL DIRI : Salah satu cara mengenal diri yaitu; 1. Untuk
kegiatan apa waktumu yang paling banyak digunakan; 2. Pos
kebutuhan apa yang paling banyak mengeluarkan dana; 3. Siapa
teman dekatmu; 4. Penyakit apa yang diderita oleh leluhurmu;
5. Makanan kesukaanmu; 6. Hobbymu apa; 7. Siapa orang yang paling
membencimu. Intinya : Kenalilah dirimu dan rumuskan langkahmu
kedepan dengan tepat maka sukses akan berada di depanmu.
732. BAIK DAN BURUK : Orang baik itu terkadang dipertemukan dengan
orang yang buruk. Mengapa? Untuk menguji tingkat kesabarannya.
Tuhan selalu memasangkan dalam satu generasi figur baik dan buruk
tetapi Tuhan juga menjanjikan bahwa “Kebaikan akan selalu dapat
mengalahkan keburukan” dengan syarat sabar dan sabar dan
waspada. Intinya : Niat baik itu memang perlu diuji dan dibuktikan.
734. SUARA RAKYAT : Ketika hukum bisa dibeli maka Rakyat tidak percaya
lagi. Ketika pemimpin ingkar janji maka Rakyat tidak percaya lagi dan
ketika anggaran dikorupsi maka Rakyat tidak percaya lagi.
Intinya : Suara Rakyat adalah suara mayoritas kebenaran, kecuali bila
dikondisikan.
737. PERSEPSI HATI : Orang yang hatinya baik itu selalu mempersepsikan
segala sesuatu dalam sisi positif dan kemanfaatan, demikian juga
sebaliknya. Budaya organisasi yang jelek juga mempersepsikan SDM
dari sisi negatif, demikian juga sebaliknya. Intinya : Perhatikan
budaya organisasi atau Corporate Culture yang merupakan cermin
organisasi dan watak mayoritas komunitas tersebut.
738. MENIKMATI UJIAN : Ketika kita menerima ujian yang berat dan
sangat menghimpit kehidupan. Baik masalah keluarga, kesehatan,
rezeki atau terpaan Black Compigne dari kantor kerja. Maka yakinlah
bahwa ini semua atas ijin Allah. Intinya : Nikmatilah ujian itu dengan
keridloan dan keikhlasan. Maka Tuhan kelak akan melapangkan
urusanmu.
739. DOSA YANG BERLIPAT : Ketika seorang anak durhaka pada kedua
orang tuanya, ketika menerlantarkan anak yatim dan fakir miskin dan
ketika menyebarkan fitnah atau Black Compign yang
menyengsarakan orang lain itulah “Dosa yang Berlipat” dan lihatlah...
pelakunya akan sengsara pada akhir hidupnya. Intinya : Barang siapa
menabur angin pasti menuai badai.
Serat Sejatining Urip I 191
740. HATI YANG LELAH : Ketika sakit fisik yang tidak sembuh-sembuh,
ketika masalah itu-itu saja tanpa berakhir dan ketika isu fitnah terus
bergulir silih berganti maka hati dan fikir merasa lelah. Tetapi roso,
jiwo lan sukmo tidak boleh lelah dan tidak boleh menyerah.
Intinya : Tidak ada pesta yang tidak berakhir. Maka bersabarlah.
743. UMUR TIDAK PERNAH BOHONG : Dalam kehidupan ini ada hal yang
tidak bisa ditutupi dan tidak bisa dibohongi adalah umur, cantik kalah
dengan umur karena keriput, cerdas kalah dengan umur karena
pikun. Intinya : Mumpung masih muda perbanyak investasi kebaikan
untuk bekal tua, karena umur tak bisa bohong.
744. TIDAK ADA KATA GAGAL : Jangan pernah berkata gagal meski
tujuanmu tertunda tetapi katakan saya sedang belajar merencanakan
dengan kesabaran. Intinya : Gagal itu bila seseorang jatuh dan tidak
mampu bangkit lagi.
192 Serat Sejatining Urip I
746. OLAH RAGA ITU MENYEHATKAN : Tidak jarang orang itu olah raga
malah celaka bahkan ada yang sampai meninggal. Mengapa?
Mungkin sudah takdirnya tetapi juga mungkin karena lupa akan
makna olah raga itu sendiri. Intinya : Olah raga itu menjadi wajib
ketika kita menyadari bahwa memelihara kesehatan adalah amanah
Tuhan. Karena fsik kita adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dengan
baik, tetapi harus diingat, olah raga itu mencari sehat, bukan mencari
sakit.
750. ROGO SUKMO : Introspeksi diri atau melihat diri sendiri dari semua
aspek merupakan awal dari tahapan “Rogo Sukmo”. Artinya
melepaskan diri sendiri dan sukmo sendiri. Pada tahapan ini orang
akan bisa menembus dimensi ruang dan waktu. Intinya : Belajar Rogo
Sukmo sama dengan belajar membaca diri sendiri karena masih
banyak orang yang belum menemukan dirinya sendiri.
753. HATINYA JELEK : Orang yang hatinya jelek maka hasil fikirnya juga
jelek, tidak senang bila melihat orang lain senang, output-nya hanya
prasangka negatif. Tetapi orang yang hatinya bagus maka mereka
selalu memberi manfaat kebaikan bagi orang-orang di sekitarnya.
Intinya : Karakter jelek selalu berhadapan dengan karakter baik dan
Tuhan telah menjanjikan bahwa kebaikan dan kebenaran akan selalu
menjadi pemenangnya, asalkan sabar.
756. SIKSA FIKIRAN : Banyak orang yang disiksa oleh fikirannya sendiri,
diperdaya oleh prasangkanya sendiri dan terhimpit oleh ambisinya
sendiri sehingga jatuh sakit yang tidak ada obatnya dari luar dirinya,
karena obatnya ada di dalam dirinya sendiri. Intinya : Belajar
mengendalikan diri ada Bab Pelajaran Kehidupan yang teramat
penting.
757. PRIA IDAMAN : Figur pria yang menjadi idaman wanita adalah
mereka mempunyai kelebihan yang tepat dengan kekurangan
wanita. Mengapa? Karena bila sudah berkeluarga “kekuarangan istri
ditutupi oleh kelebihan suami, dan kekurangan suami ditutupi oleh
kelebihan istri”. Intinya : Setiap wanita mempunyai pria idaman yang
berbeda sesuai dengan kondisi wanita itu sendiri. Sebab kalau semua
wanita mempunyai pria idaman yang sama maka akan menjadi
petaka.
758. SELALU ADA PILIHAN : Salah satu bentuk kasih sayang Tuhan pada
manusia adalah “selalu ada pilihan” setiap pengambilan keputusan,
itulah sebabnya manusia harus mempunyai para meter untuk
memilih agar tidak salah pilih. Intinya : Pikirkanlah matang-matang
dua kali sebelum menjatuhkan pilihanmu pada semua hal. Insya Allah
hidupmu akan selamat.
761. WEJANGAN GURU : Terasa lengkap bila hidup ini mempunyai Guru,
mempunyai Murid dan mempunyai Sahabat dalam mencari Ilmu.
Wejangan Guru adalah sukmanya hidup karena dengannya kita
berangkat menuju sukses. Intinya : Kita boleh melupakan figur Guru
tetapi jangan pernah melupakan makna Wejangan Guru, karena
di sana banyak tersimpan makna dan rahasia kehidupan.
774. MUSIBAH : Mayoritas musibah itu terjadi atas ulah manusia atau
kelalaiannya. Mengapa? Karena Tuhan telah menunjuk manusia
sebagai Khalifah di Dunia. Intinya : Kita harus waspada agar musibah
tidak terjadi pada diri kita, terjadi pada keluarga kita dan terjadi pada
Negara kita.
779. BUDI PEKERTI : Secara umum budi pekerti dapat diartikan dengan
tata krama atau tata susila atau sopan santun atau kedewasaan
memposisikan diri dalam berinteraksi. Intinya : Budi pekerti itu
mencerminkan keunggulan budaya sebuah Bangsa atau keluarga atau
pribadi.
793. ILMU KERIS : Senjata tradisional orang Jawa adalah Keris yang
mempunyai dasar filosofi mendalam. Luk-nya Keris itu besar di
pangkal terus meruncing. Artinya hidup itu seperti Keris, terlalu ke
kiri ditarik ke kanan dan terlalu ke kanan ditarik ke kiri tetapi dengan
bertambahnya umur penyimpangan ke kiri dan ke kanan semakin
kecil sehingga pas ujung keris atau ujungnya hidup sudah lurus untuk
menghadap Tuhan. Intinya : Perhatikan Keris Kehidupanmu.
212 Serat Sejatining Urip I
796. JODOHMU ITU ADA : Terlalu banyak dan terlalu rumit orang
dipusingkan masalah perjodohan. Padahal jodoh itu pasti ada tetapi
yang menjadi masalah adalah siapa? Dan kapan datangnya?
Intinya : Masalah Jodoh itu berangkat dari hatimu sendiri dan
berawal dari cara berfikirmu sendiri. Karena Jodohmu mempunyai
dua kaki yaitu ; 1. Jodoh harus dicari; 2. Jodoh datang sendiri.
798. KERIKIL TAJAM : Orang sering kesandung kerikil tajam bukan batu
besar. Mengapa? Karena kecerobohan dan menyepelekan perkara
yang kecil atau menyepelekan orang kecil. Intinya : Perkara yang kecil
akan menjadi besar bila tidak segera diatasi.
806. BISO RUMONGSO : Orang yang bisa merasakan perasaan orang lain
dan bisa merasakan tanda-tanda kehidupan, maka merekalah orang-
orang yang “biso rumongso”. Intinya : Jangan “merasa bisa” dengan
keangkuhan dan kesombongan, tetapi harus “bisa merasa” dengan
rendah hati dan keikhlasan.
807. PRIBADI KUAT : Pada hakekatnya “Pribadi Kuat” adalah mereka yang
tidak pernah berputus asa dan menyerah terhadap derita dan
terpaan ujian yang menyakitkan, karena mereka yakin bahwa setiap
kejadian pasti tersembunyi hikmah yang menyejukkan.
Intinya : Apabila Allah SWT hendak mencintai hambaNya maka
diturunkannya ujian yang bertubi-tubi yang bersumber dari segala
arah.
809. REMEDIAL : Terkadang ujian Tuhan juga ada Remedial atau ujian
pengulangan karena belum lulus kesabarannya. Itulah tanda bukti
sayangnya Tuhan agar hambaNya yang dikehendakiNya masuk dalam
Maqom kemuliaan. Intinya : Lawanlah rasa lelahmu saat mengalami
remedial ujian Tuhan.
Serat Sejatining Urip I 217
815. DO’A TAHUN BARU : Ya Allah... Di Tahun Baru ini... Aku pasrahkan
semua perjalanan hidupku diatas ketentuanMu. Aku hanya berharap
atas kasih sayangMu dan Aku sambut dengan suka cita semua
TakdirMu. Ya Allah... Berikanlah aku kekuatan untuk selalu
mensyukuri semua nikmatMu dan masukkanlah aku kedalam
golongan orang-orang yang Engkau Cintai... Amin. Intinya : Tahun
Baru harus dengan semangat Baru.
818. CINTA YANG TERPENDAM : Terkadang cinta itu tidak harus dikatakan
karena tidak mungkin untuk mengatakan, sehingga cinta itu harus
terpendam untuk beberapa lama sambil menunggu waktunya yang
tepat untuk mengatakannya. Intinya : Jangan ada cinta bertepuk
sebelah tangan.
824. RASA INGIN TAU : Salah satu cara melihat kecerdasan anak adalah
“Rasa Ingin Tau”. Semakin tinggi rasa itu berarti semakin cerdas,
begitu juga sebaliknya. Intinya : Tugas orang tua dan guru adalah
memberikan jawaban yang baik terhadap rasa ingin tau tersebut, dan
ingat... jangan dipadamkan rasa ingin tau tersebut agar generasi
kedepan akan lebih baik.
826. HUKUM TIDAK TERTULIS : Apabila kita memperoleh rizki dari apa
yang langsung dari alam atau yang disediakan Tuhan tanpa usaha
manusia Maka dermakan atau sodaqohkan sekitar 40% sampai
dengan 50% dari nett profit. (bisnis tanah, pasir, batu bara, kayu
hutan dan lain-lain). Mengapa? Karena untuk menghilangkan dan
menghapuskan Balak atau musibah atau sakit yang aneh-aneh.
Intinya : Bisnis dengan obyek alam yang disiapkan oleh Tuhan itu
sangat berbeda Zakat dan Sodaqohnya dengan bisnis dengan
rekayasa manusia.
829. MEMBACA DENGAN HATI : Jangan kita terbawa opini media dan
terbawa hasil survey yang dipublikasikan dengan tujuan tertentu.
Intinya : Membaca kecenderungan kontemporer sosial harus dengan
hati bukan dengan emosi. Intinya : Jagalah dirimu dan keluargamu
dari serangan opini yang menyesatkan dan merugikan Persatuan dan
Kerukunan.
833. MENCARI dan MENIKMATI : Ada orang pandai mencari harta tetapi
tidak pandai menikmatinya, sehingga hartanya membuatnya susah
Tetapi ada orang biasa-biasa saja jumlah hartanya dan bahagia.
Intinya : Pandai mencari harta harus diimbangi juga pandai
menikmati harta tersebut. Tetapi harta yang halal bukan hasil tipu-
tipu atau korupsi.
835. KEKUATAN CINTA : Sebesar apa cinta kita pada seseorang atau
sesuatu maka sebesar itu pula pengorbanan yang akan kita berikan.
Contoh : Cinta suami pada istri akan seimbang dengan pengorbanan
yang diberikan. Demikian juga cinta pada profesi. Intinya : Kecintaan
yang paling utama dan tahan lama selamanya adalah ketika kita
mampu mencintai Allah SWT secara totalitas sehingga menemukan
derajat “Ketaqwaan yang sempurna”.
224 Serat Sejatining Urip I
836. TERLUPAKAN : Ada 4 hal yang terlupakan oleh Akademisi dan politisi;
1. Penurunan lahan subur untuk tanaman pangan; 2. Potensi laut
yang terabaikan; 3. Angka kelahiran yang besar; 4. Meningkatnya
gugatan cerai oleh perempuan. Intinya : Tanpa adanya kajian yang
mendalam dan tindakan antisipatif semua akan berdampak negatif.
837. SUMBER DARI DEGALA SUMBER : Segala sesuatu itu ada sumbernya,
ada sumber kebahagiaan tetapi ada juga sumber kesedihan.
Intinya: sumber bahagia dan sedih itu sama yaitu sikap hati kita
sendiri dan bagaimana kita bisa menerima segala kejadian yang telah
ditentukan oleh Tuhan dengan keikhlasan dan tawakkal.
842. PUNCAKNYA PUNCAK : Dalam hidup ini ada 2 hal yang harus
diperhatikan; 1. Kebutuhan hidup; 2. Keinginan nafsu.
Intinya : Puncaknya keinginan itu tidak punya keinginan. Ketika orang
itu sudah meninggalkan dan mengalahkan keinginannya sendiri maka
mereka sudah menemukan hakekat jalan kehidupannya.
844. HUJAN LAGI : Ketika kemarau panjang orang berharap Hujan tetapi
ketika musim hujan orang berharap sinar matahari tanpa hujan.
Intinya : Keseimbangan alam mutlak diperlukan manusia dan bahasa
alam adalah bahasa kebenaran.
226 Serat Sejatining Urip I
845. KEKAYAAN : Orang sering iri hati terhadap kekayaan orang lain
karena dulunya dari keluarga miskin, orang tuanya miskin, mertuanya
miskin dan saudara-saudaranya miskin. tetapi satu hal yang mereka
lupa bahwa “Allah Maha Kaya”. Intinya : Kaya dan miskin di hadapan
Tuhan itu sama saja, yang membedakan adalah Taqwanya.
846. NIKMAT MENJADI LAKNAT : Ada berbagai jenis banjir, ada banjir air,
banjir pujian, banjir cobaan dan banjir duit dan lain-lain. Yang penting
itu bukan jenis banjirnya, Tetapi apa yang melatar belakangi banjir
tersebut itu terjadi. Karena tidak ada banjir itu datang tanpa sebab.
Intinya : Rencanakan banjirmu dengan baik agar Nikmat tidak
berubah menjadi Laknat.
847. TIDAK ADA PILIHAN : Ada 7 hal manusia yang tidak mempunyai
pilihan; 1. Kita tidak bisa memilih bapak dan ibu kita; 2. Lahir laki atau
perempuan; 3. Siapa nama kita; 4. Lahir sebagai Suku Bangsa apa;
5. Lahir pada zaman apa; 6. Mati dan dimakamkan dimana; 7. Bakat
dan potensi diri. Intinya : Nerimo Ing Pandum adalah sikap yang baik
dan kerja keras adalah awal kesuksesan.
849. BAPAK BANGSA : Predikat Bapak Bangsa adalah figur Pemimpin yang
sederhana bahkan bisa dikatakan miskin harta tetapi kaya hati,
cintanya pada Negeri melebihi cintanya pada dirinya sendiri dan
keluarganya. Intinya : Pemimpin Bangsa dan sekaligus Bapak Bangsa
itu berkepribadian ALIF.
851. BELAJAR UNTUK DICINTA : Ketika hasrat Cinta itu hadir menerpamu
dan membawamu terbang setinggi anganmu dan sejauh matamu
memandang. Maka katakanlah “Tuhan... ajari Aku untuk dicintai”.
Intinya : Belajar untuk dicintai jauh lebih sulit dari pada belajar
mencintai.
853. RUANG dan WAKTU : Waktu kelahiran dan kematian adalah ruang
kehidupan, ada ruang kuliah, mobil juga ruang bergerak dan badan
kita sendiri juga terdiri dari ruang-ruang. Intinya : Memanfaatkan
ruang dan waktu dengan baik adalah cermin kualitas seseorang.
855. FRUSTASI PADA ORANG TUA : Tidak sedikit seorang anak frustasi
dengan sikap dan cara berfikir orang tuanya yang memaksakan
kehendak pada anaknya. Intinya : Harus dijalin komunikasi yang baik
dan intens antara orang tua dan anak sehingga masing-masing
memposisikan pada tempat yang tepat dan saling menghormati.
856. KENANGAN INDAH : Masa lalu itu selalu indah karena meskipun
dulunya pahit dilalui tetapi sekarang sudah lewat. Artinya pahit atau
manis semua sudah menjadi kenangan. Intinya : Hidup itu untuk
masa depan dan masa lalu sebagai pelajaran. Maka jangan engkau
tangisi masa lalumu tetapi rencanakan masa depanmu.
858. NYAMUK NAKAL : Tidak jarang dalam suatu institusi atau organisasi
yang besar, mayoritas pejabatnya baik-baik tetapi yang eselon
bawahannya yang kreatif nakal sodok sana-sini dan membuat isu
begini-begitu. Intinya : Bersabarlah dengan ulah nyamuk-nyamuk
nakal dan tidak usah ditepuk mematikan, karena umurnya mereka
secara alami tidak lebih dari guyuran hujan pagi.
859. MENCARI KORELASI : Korelasi antara anak dan orang tuanya adalah
Tanggung jawab. Antara wanita dan pria adalah Cinta. Antara Guru
dan Murid adalah Ilmu. Antara yang kaya dan miskin adalah Sodaqoh
dan seterusnya. Intinya : Temukanlah setiap korelasi hidupmu dan
rumuskan sendiri tindak lanjutnya, karena disana tersembunyi makna
Ilmu Hakekat.
861. TAK KENAL PUTUS ASA : Nabi Yakqub berpesan pada Putra-putranya
“janganlah kalian berputus asa pada rahmat Allah”. Mengapa?
Karena putus asa itu bukan menyelesaikan masalah tetapi
menambah masalah. Intinya : Kebahagiaan itu terkadang hadir
bersama cucuran air mata kesedihan.
230 Serat Sejatining Urip I
863. TINGGALKAN BBM : Energi yang disiapkan Tuhan itu tidak akan
pernah habis sampai manusia habis sekalipun (Kiamat). Sebaiknya
secara berlahan tinggalkan BBM dan melihat sumber energi lain
seperti cahaya, air, udara dan lain-lain. Intinya : Tuhan selalu
menyiapkan kebutuhan manusia, apapun itu. Tetapi manusia harus
berusaha dan berdo’a.
866. TERLUPAKAN : Maaf... orang agak segan menyebut kata “Anus atau
Dubur”, padahal pada titik tulang ekor dan anus adalah sentral daya
tahan tubuh. Caranya tarik nafas dalam-dalam tahan di bawah pusar
dan kedutkan anus 3x lepas nafas perlahan dan ulangi 3x sebelum
tidur. InsyaAllah tetap sehat. Intinya : Lakukan selama 40 hari dan
rasakan hasilnya.
867. JENIS UJIAN : Ketika seseorang itu diuji dengan hal-hal yang negatif
berupa kesempitan rizki atau masalah yang tak kunjung selesai atau
sakit yang belum ketemu obatnya maka penyambutannya cuma satu
“sabar”. Tetapi bila seseorang diujo dengan hal yang positif berupa
kekayaan yang melimpah, jabatan yang tinggi atau promosi pangkat
maka penyambutannya lebih banyak yaitu “hati-hati dalam
melangkah, kendalikan nafsu dan keinginan”. Intinya : Diujo itu
ternyata lebih berat dari pada diuji.
869. MEREMAJAKAN CINTA : Cinta itu bisa usang dan membosankan atau
menjenuhkan bila kita tidak pandai meremajakannya. Caranya?;
1. Manjakan istrimu seperti layaknya masih pacaran; 2. Jangan
istrimu kau perlakukan seperti layaknya pembantu, masak, nyuci,
bersih-bersih rumah, rawat anak tanpa refresing; 3. Sentuhlah istrimu
dengan keistimewaan cinta; 4. Lantunkan do’a kepada Tuhan agar
istrimu tetap sehat, cantik dan setia. Intinya : Pekerjaan untuk
meremajakan cinta gampang-gampang susah dan susah-susah
gampang.
872. SURGA DUNIA : Ada 4 ciri orang yang memperoleh Surga Dunia;
1. Mereka tidak mempunyai rasa takut karena Zat yang maha besar
hanya Allah; 2. Mereka tidak pernah khawatir dengan kehidupan
dunia karena yakin hidupnya sudah dijamin oleh Allah; 3. Mereka
tidak pernah bersedih hati karena yakin semua kejadian di dunia ini
dalam ilmunya Allah; 4. Mereka tidak pernah ragu dan was-was
karena semua kejadian dapat dilihatnya melalui Sholat Istikharah.
Intinya : Pola fikir kita dan cara kerja kita akan menentukan Surga
Dunia.
873. RAHASIA KECANTIKAN : Wanita yang sering berdo’a akan jauh lebih
cantik dari pada wanita yang tidak pernah berdo’a. Mengapa? Saat
berdo’a itu hati menjadi tenang dan lapang sehingga tidak ada beban
hidup yang mempengaruhi kerutan wajah, kemudian setelah berdo’a
energi yang terkumpul di telapak tangan dibasuhkan ke muka, maka
raut mukanya menjadi bercahaya dan itulah cahaya keTuhanan.
Intinya : Cobalah dan rasakan kehadiran do’a secara nyata.
875. RAHASIA KAYA : Untuk menjadi kaya harta itu gampang dan mudah
karena kuncinya cuma satu “Kepercayaan”. Tetapi yang menjadi
masalah adalah bagaimana orang lain percaya. Intinya : Bangunlah
komitmen, tepati janji, peduli dengan penderitaan orang lain dan
jangan biasakan berbohong maka kepercayaan akan datang dengan
sendirinya.
878. HIDUP TAK SEMUDAH BICARA : Banyak orang pandai berteori dan
berimajinasi tetapi sebenarnya hidupnya sendiri dirundung malang
dan kesedihan. Mengapa? Karena apapun kondisinya hidup ini harus
terus berjalan dan perut harus diisi. Intinya : Jalani hidup ini dengan
usaha nyata bukan hanya berteori belaka dan tetaplah bersemangat
dalam berkarya.
880. PANTANG MENYERAH : Umur boleh tua tetapi semangat tidak boleh
tua. uban boleh tumbuh di rambut tetapi berfikir tetap cerdas.
Intinya : Semangat pantang menyerah itu bisa mengalahkan kondisi
fisik jasmani. Tetapi olah raga dan berfikir positif adalah keharusan.
881. RAHASIA PENGOBATAN : Orang yang bisa mengobati orang lain itu
karena getaran energinya seimbang dengan alam ditambah dengan
do’a pengharapan kemudian energi nafasnya bisa digeser ke telapak
tangan, dan melalui telapak tangannya itulah disalurkan energi
pengobatannya. Intinya : Sebetulnya semua orang bisa mengobati
orang lain terutama orang tua terhadap anaknya. Mengapa? Karena
ada kasih sayang dan ketulusan. Intinya : Banyak cara untuk
penyembuhan penyakit.
236 Serat Sejatining Urip I
886. UKURAN UANG : Salah satu fungsi uang adalah sebagai alat ukur,
akan tetapi jangan segalanya diukur dengan uang, terutama dalam
beribadah. Intinya : Ikhlas dalam beramal itu Roh-nya Ibadah.
889. KERAGUAN : Salah satu penyakit hati adalah ragu-ragu dan obatnya
cuma satu “ILMU”. Karena dengannya akan menjadi percaya diri dan
yakin. Intinya : Belajarlah ilmu apa saja karena pasti ada gunanya
sekarang dan akan datang.
238 Serat Sejatining Urip I
892. HUTANG CINTA : Semua kita mempunyai hutang cinta dengan orang
tua kita masing-masing. kalau pemikirannya memakai pendekatan
kuantitatif. Intinya : Hutang cinta harus dibayar dengan cinta dan
membahagiakan kedua orang tua kita masing-masing.
Serat Sejatining Urip I 239
896. NETEPI WUDLU : Orang yang rajin menjaga kebersihanya lahir dan
batin, utamanya dengan Berwudlu maka Allah akan menghindarkan
datangnya beberapa musibah dan penyakit. Serta bila meninggal
jasadnya akan dimuliakan sehingga tetap utuh. Intinya : Kemuliaan
hidup seseorang itu datangnya bisa lewat pintu manapun, termasuk
pintu Wudlu.
240 Serat Sejatining Urip I
898. URIP IKU NGURIPI : Artinya orang hidup itu harus bisa memberikan
kehidupan bagi orang lain dengan cara ; 1. Membuka lapangan
pekerjaan bagi orang lain; 2. Membantu kesulitan orang lain;
3. Memberikan ilmu yang bermanfaat; 4. Mampu menciptakan
kedamaian atau “damai di bumi” bagi orang lain. Intinya : Temukan
dirimu pada kebaikanmu untuk orang lain.
901. PILIHAN TEMA HIDUP : Pintu Surga itu macam-macam jenisnya, baik
Surga dunia maupun Surga akhirat. Ketika orang memilih tema
hidupnya ilmu seperti dosen dan guru, maka mereka akan masuk
Surga lewat pintu ilmu, dan hidupnya akan senang dan senang sekali
ketika berada di tengah-tengah mahasiswanya atau murid-muridnya,
begitu juga para Ustad atau Kiyai atau Pendeta atau Romo atau
Pedande atau Bhiksu atau para Rahib. Intinya : Tentukan Tema
hidupmu dan rencanakan jalan pengabdiannmu.
902. MISKIN - KAYA : Beda tipis antara orang miskin dan kaya, orang kaya
punya banyak pilihan sendiri sedangkan orang miskin Tuhan yang
memilihkan karena tidak punya pilihan sehingga satu-satunya pilihan
itulah ketentuan. Orang kaya bisa makan apa saja yang mereka suka,
orang miskin hanya makan apa adanya untuk bertahan hidup. Tetapi
pilihan Tuhan selalu lebih baik dari pada pilihan manusia.
Intinya : Jangan takut dan khawatir tentang rezeki kekayaan karena
semua sudah ada yang ngatur.
242 Serat Sejatining Urip I
904. BERAT DAN RINGAN : Apapun kondisinya, berat atau ringan hidup ini
terus berjalan dan harus kita jalani. Intinya : Jangan pernah menyesali
hidupmu karena itu bagian dari perjalananmu dan jangan pernah
putus asa atau menyalakan orang lain. Karena itu semua adalah
bagianmu yang sudah ditentukan Tuhan saat dirimu berumur 4 bulan
dalam perut Ibumu.
906. WARNA KULIT : Warna kulit kita berbeda, agama kita berbeda dan
suku kita juga beda. Tetapi kita satu dalam Indonesia. Jangan lihat
perbedaan tetapi lihatlah persamaan kita. Karena kita ini bersaudara.
Saudara Indonesia. Intinya : Tidak ada alasan kita untuk bercerai dan
bertengkar karena kita bersaudara dan marilah kita bangun Indonesia
yang lebih baik.
Serat Sejatining Urip I 243
907. UKURAN SEPATU : Rata-rata ukuran sepatu kita 38, 40, 42 tetapi kita
tidak pernah bertanya kepada Tuhan, mengapa ukuran kaki saya 42 ?
demikian juga ukuran rezeki kita sudah ada takarannya, dan jangan
bertanya mengapa si “A” rezekinya lebih banyak? Intinya : Kita kerja
keras, berdo’a dan hasilnya pasrahkan pada Tuhan, kemudian ikuti
dengan ucapan dan bersyukur pada apa yang telah kita terima.
911. HANTU PENSIUN : Tidak sedikit orang yang stres karena pensiun,
khawatir tidak ada yang respek lagi, ditinggal teman dan pendapatan
yang menurun. Tetapi ada juga yang memilih pensiun dini dengan
alasan tertentu. Intinya : Hantu pensiun akan datang pada pribadi
yang kuper “kurang pergaulan” saat berdinas.
912. SISI BERBEDA BANJIR : Sisi positif banjir adalah Allah hendak
memberikan pahala kesabaran yang berlipat dan berulang bagi yang
kebanjiran. dan memberikan peluang sodaqoh dan infak bantuan
bagi yang tidak kebanjiran. Intinya : Lihatlah setiap kejadian itu dari
sisi positifnya dan selalu berprasangka baiklah kepada Tuhan, agar
hidupmu tidak pernah menemui kesedihan.
914. TIDAK MENGENAL AGAMA : Ilmu, Obat, Uang, Alam itu bersifat
Universal. Artinya mereka makhluk yang tidak mengenal Agama atau
bermanfaat untuk semua Agama dan mereka mengenal Tuhan yang
menciptakannya,oleh sebab itu mereka tunduk pada hukum Tuhan
dan Hukum Alam atau Sunnatullah. Intinya : Orang-orang terpilih itu
mempunyai karakter Universal. Merekalah yang pantas memimpin
Bangsa Indonesia yang Universal ini.
Serat Sejatining Urip I 245
918. ADA YANG SALAH DI NEGERI INI : Ungkapan seorang Tokoh tentang
situasi kontemporer dalam kerangka kehidupan berbangsa dan
bernegara, tetapi apapun itu setiap anak Bangsa harus mengambil
porsinya masing-masing guna membangun Negeri Indonesia yang
sama-sama kita cintai. Intinya : Sebarkan perdamaian dan kerukunan
demi Indonesia yang lebih baik.
246 Serat Sejatining Urip I
934. PION INTELIJEN EKONOMI : Hingga saat ini belum banyak pion-pion
intelijen ekonomi terutama dalam penyiapan informasi untuk acuan
kebijakan ekonomi moneter dan fiskal dan lain-lain, hal inilah yang
menyebabkan tumpang tindihnya kebijakan Negara.
Contoh nyata : Menteri Pertanian dan Menteri Koperasi berusaha
meningkatkan kesejahteraan petani tetapi pada saat menjelang
musim panen, Menteri Perdagangan membuka kran impor beras.
Maka nasib petani tidak berubah karena harga gabah hancur.
Intinya : Koordinasi itu harga mahal.
935. KEBIASAAN BOHONG : Orang yang biasa bohong dan curang maka
mereka akan selalu menganggap orang lain seperti dirinya. Sehingga
orang lain yang jujur dikondisikan bahkan dilaporkan sebagai
terdakwa. Intinya : Terkadang maling teriak maling dan aparat
penegak hukum sulit membedakan yang jujur dan yang lacur.
Serat Sejatining Urip I 251
936. JANGAN GOLPUT : Istilah umum orang yang tidak ikut pemilu itu
Golput. Dalam sebuah komunitas yang disebut Negara kekuatan
utamanya adalah suara Rakyat, inilah mekanisme Demokrasi. Oleh
karena itu jangan Golput, karena apapun Negara ini adalah Negara
kita. Intinya : Berpartisi aktif dalam kehidupan berbangsa adalah
kewajiban Warga Negara. Coba bayangkan zaman dulu para
pendahulu kita berpartisipasinya dengan Perang Kemerdekaan.
943. MATI DALAM HIDUP DAN HIDUP DALAM MATI : Ketika engkau
dapat mengalahkan egomu maka itulah kematianmu dalam hidupmu
dan ketika engkau menyatu dalam Firman Tuhanmu maka itulah
hidupmu dalam kematianmu. Intinya: Batas hidup dan mati laksana
batas malam dan siang. Lalu dimana mataharimu? Matahariku ada
dalam Sun keputusanku untuk memilih yang Hak dan yang Batil.
944. LATIHAN HATI : Hati yang tidak pernah dilatih untuk bahagia maka
selamanya tidak akan ketemu bahagia. Caranya? Latihlah hati kita
dengan; 1. Selalu berprasangka baik pada semua ketentuan Tuhan;
2. Satukan hati kita dengan Firman Tuhan; 3. Hati yang selalu
membuka persahabatan; 4. Lapangkan hatimu meski dalam
kesedihan. Intinya : Wajahmu adalah cermin bahagia hatimu. Maka
hiasi dirimu dengan akhlakul karimah.
949. SAKIT PINGGANG : Antara ruas-ruas tulang belakang itu ada rongga
yang berisi bantalan (tidak tau istilah dokternya), kalau seorang itu
jatuh atau sebab-sebab lain maka bantalan tersebut penyet atau
mengecil sehingga syaraf yang ada di sekitarnya terjepit. Solusinya ke
Dokter atau saran : “olah raga peregangan pinggang dengan
melenturkannya, makannya burung dara dan kalau tidur diganjal
bantal dan minum air putih 2 gelas setiap mau tidur dan bangun
tidur”. Insya Allah... Intinya : Peliharalah kesehatan pinggangmu,
karena semua aktivitas badan tertumpu pada pinggang.
Serat Sejatining Urip I 255
950. PEMALAS AKUT : Orang yang tidak memanfaatkan tenaga, waktu dan
potensinya dengan baik itulah Pamalas. Ada larangan bagi pemalas;
1. Pemalas dilarang sukses; 2. Dilarang kaya dan; 3. Dilarang masuk
Surga. Intinya : Pemalas itu pintunya gagal Dunia dan Akhirat.
951. TAK BERDAYA : Ada saatnya kita dihadapkan pada masalah yang kita
tak berdaya meski sudah usaha, itulah tanda panggilan Tuhan untuk
pasrah total karena Tuhan hendak menjalankan garis takdirNya dan
KuasaNya. Intinya : Apabila ketentuan Tuhan telah datang maka
terimalah dengan hati yang lapang dan yakinlah pasti disana
tersembunyi Hikmah yang besar.
954. ISTRI SAKIT-SAKITAN : Salah satu sebab istri sakit adalah; 1. Sikap
suami yang egois dan maunya menang sendiri; 2. Uang belanja selalu
kurang; 3. Pekerjaan monoton yang membosankan; 4. Masa depan
yang suram; 5. Suami selingkuh. Intinya : Ini renungan untuk para
suami agar para istri tetap sehat dan romantis melayani suami.
955. MELATIH FIKIR : Salah satu yang membedakan manusia dan hewan
adalah “Fikiran” akan tetapi Fikir perlu dilatih dan diasah dengan ilmu
dan rasa. Mengapa? Derajat Fikir manusia akan turun seperti Hewan
bila Fikiran dan Alam Fikirnya jenuh dan beku. Intinya : Jangan pernah
lelah menata Fikir dengan Ilmu dan Rasa serta mengkaji pengalaman
diri dan pengalaman orang lain. Agar Fikir tidak jenuh dan beku dan
terbelenggu.
959. GUNUNG BERAPI DAN KOMPOR : Alatnya masak yang utama itu
kompor, begitu juga alam ini mempunyai kompor yang namanya
gunung merapi untuk memasak aneka tambang yang berada di dalam
perut bumi. Intinya : Negara yang banyak terdapat gunung merapinya
maka banyak juga tambang buminya, karena dari sisi positifnya
material tambang tertentu akan mengumpul dan matang pada suhu
tertentu.
960. WILAYAH DIRI : Di dalam diri kita ada banyak wilayah atau Garnisun.
Ada wilayah hati, ada wilayah fikir, ada wilayah seni, ada wilayah
religius, ada wilayah Roso, ada wilayah nafsu dan sebagainya. Sun diri
kita yang memainkan wilayah-wilayah tersebut sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Seperti orang yang main musik.
Intinya : Semakin tinggi Ilmu dan maqom seseorang maka semakin
luas wilayahnya dan semakin beragam macam dan jenisnya.
Oleh sebab itu belajarlah.
961. ILMU JATI DIRI : Segala sesuatu itu ada intinya. Dan intinya manusia
adalah “Jati Dirinya”. Barang siapa yang belum menemukan jati
dirinya maka sangat merugilah, karena selamanya akan berpisah
dengan dirinya sendiri. Laksana Air dan Minyak dalam satu tempat.
Intinya : Carilah jati dirimu yang tersimpan rapih dalam batinmu.
258 Serat Sejatining Urip I
962. SENJATA ITU BUTA : Sekali senjata diletuskan dari pesawat, kapal
atau perorangan maka ia berlari kencang menuju sasaran baik tua,
muda, anak-anak atau perempuan yang tak berdosa. Karena senjata
itu buta “Man behind The Gun” itulah yang menentukan arah bidikan.
Intinya : Perang terbuka bersenjata sebenarnya sudah tidak populer
lagi. Karena konsep perang kedepan adalah : Perang Teknologi
Informasi, Perang Budaya dan Perang Ekonomi.
964. SEDIKIT TIDUR : Salah satu tanda orang yang sukses di Dunia dan
Akhirat adalah mereka yang sedikit sekali menggunakan waktu
malamnya untuk tidur tetapi waktu malamnya banyak digunakan
untuk berkomunikasi pada Tuhan atau dzikir ucap rogo lan ucap roso
pada Allah. Intinya : Kualitas hidup ini banyak ditentukan oleh
kualitas penggunaan waktu dengan baik. Oleh sebab itu pergunakan
waktumu dengan baik pada hal-hal yang positif untuk kesehatanmu,
untuk masa depanmu dan untuk Bangsa dan Negaramu.
Serat Sejatining Urip I 259
967. FISIK KITA : Badan kita ini adalah titipan Tuhan, bukan milik kita, hak
dan kewajiban kita terhadap badan kita adalah merawat dan
menggunakannya. “Semacam hak guna usaha”. Intinya : Barang siapa
yang telah menemukan jati dirinya, maka mereka telah menemukan
rahasia hidup dan kehidupannya.
968. BASIC EKONOMI : Saat ini Negara yang ekonominya dibangun atas
pondasi Industri manufaktur menguasai dunia, tetapi 10-25 tahun
Negara yang berbasis Agrikultur dan maritim yang akan menguasai
dunia. Mengapa? Karena pertimbangan Demografi. Intinya : Ada 5
pokok basic ekonomi yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan dan
kesehatan.
260 Serat Sejatining Urip I
972. ARAH REZEKI : Kalau kita gemar membantu kesulitan orang lain maka
Tuhan akan hadir disaat engkau mengalami kesulitan. Kalau dirimu
gemar bersedekah maka Tuhan akan memberimu rezeki dari arah
yang tidak disangka-sangka. Intinya : Hidup ini adalah tanaman kita
sendiri. Kalau kita menanam cabe, ya akan mendapatkan buah cabe
dan pedasnya.
Serat Sejatining Urip I 261
977. TEORI SPIRAL : Apabila spiral ditekan maka akan menimbulkan gaya
berlawanan sebesar tekanan tersebut, itulah psikologi masyarakat
secara umum. Intinya : Para Pemimpin dan para orang tua harus
memahami hal tersebut. Kalau anak terus ditekan atau di presser
orang tuanya di rumah, maka anak akan nakal di luar rumah sebagai
pelampiasannya atau melawan orang tuanya atau lari kabur dari
rumah. Oleh sebab itu perlakukan anakmu dengan baik penuh kasih
sayang tanpa tekanan, tetapi dengan pengertian dan penyadaran.
980. POTENSI LELUHUR : Garis keturunan keatas yaitu, orang tua kita,
kakek dan nenek, buyut, cangga dan seterusnya ke atas dapat disebut
leluhur. Beliau semua sudah tiada tetapi potensinya atau Ilmunya
tetap ada karena potensi atau ilmu itu makhluk. Intinya : Sering-
seringlah berdo’a husus untuk leluhur-leluhur kita agar semua
Potensi dan Ilmunya mengalir deras pada kita dan anak cucu kita
yang terkadang tanpa belajar langsung pintar (Ilmu Laduni).
981. BANYU OBAT : Sebelum tidur, ambillah segelas air putih dan
peganglah dengan tangan kanan dan berdoalah “Bismillah hirroh
manirrohim...” niat ingsun ngumbeh banyu ROSO kanggo ngilangno
sekabehane penyakit lan racun ning awakku. Kanggo nyehatno lan
nguwatno awakku SOKO kersaning Allah... La Illaha Illa Allah
Muhammadar Rasulullah. Kemudian tiuplah air tersebut 3x dan
minumlah secara berlahan. Insya Allah... akan sehat dan segar.
Intinya : Banyak cara menuju sehat.
984. SELALU ADA HIKMAH : Setiap ujian yang datang selalu tersimpan
hikmahnya, setiap ada persoalan pasti ada solusinya, karena tidak
mungkin dalam ujian di sekolahan ada soal ujian tidak ada
jawabannya. Intinya : Kalau ada soal ujian di sekolahan yang tidak ada
jawabannya itu berarti soalnya yang salah.
989. ADA RUANG CINTA : Di setiap hati manusia selalu tersedia ruang
cinta yang tertata rapih dengan berbagai ornamen bunga-bunga
asmara. Ruang itu adalah ruang anugerah kehidupan, karena coba
bayangkan kalau seumpama hidup ini tanpa cinta.
Intinya : Permasalahan cinta yang utama itu terletak pada obyek yang
dicinta.
266 Serat Sejatining Urip I
990. NYANYIAN JIWA : Ketika jiwa bertemu sukma maka keluarlah potensi
bawah sadar seseorang melalui pintu batin, maka pada maqom
tersebut mereka dapat meninggalkan raga menuju alam yang
berbeda. Intinya : Ternyata alam ghaib itu berlapis-lapis sesuai
dengan tingkatan maqom manusianya itu sendiri untuk melantunkan
lagu “nyanyian jiwa”.
994. HORMATI GURUMU : Ilmu itu mahluk yang dititipkan Tuhan pada
Guru, Dosen, Ustad, Kiyai, Romo, Pendeta, Pedande, Biksu dan Rahib
atau apapun namanya serta para Peneliti dan Akademisi. Oleh
karenanya hormati gurumu agar ilmunya “nular atau manfaat atau
migunani”. Intinya : Menghormati guru itu dengan cara mendalami
dan mengamalkan ilmunya dan melaksanakan pesan-pesan
kebaikannya serta mencontoh yang baik-baiknya.
999. KESEL DAN SEBEL : Sebagian besar sebab kesel dan sebel itu karena
prasangka sendiri yang diterus-teruskan dan dikembang-
kembangkan. Intinya : Tanyakan pada yang bersangkutan atau carilah
sumber sebel dan keselnya, kemudian ajaklah teman dekatmu untuk
berdiskusi, maka akan ketemu solusi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syafi’I Maarif, Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara, LP3ES,
Jakarta, 2006;
Algifari, Ekonomi Mikro Teori dan Kasus, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 2002;
Al-Khalidi, Mahmud, Kerusakan dan Bahaya Sistem Ekonomi Kapitalis,
Wahyu Press, Jakarta, 2002;
Anne T. Coughlan, Marketing Channels, 6th edition, Prentice Hall, New
Jersey, 2001;
Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3ES, Jakarta, 1986;
Aulia Reza Bastian, Reformasi Pendidikan, Lappera Pustaka Utama,
Yogyakarta, 2002;
Azyumardi Azra, Revitalisasi Pertanian, Kompas, Jakarta, 2006;
Bambang Istianto, Demokratisasi Birokrasi, Mitra Wacana Media, Jakarta,
2011;
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005;
Bambang Sutiyoso, Penyelesaian Sengketa Bisnis, Citra Media, Yogyakarta,
2006;
Bambang Waluyo Hidayat, dkk., Suntzu Perang dan Manajemen, PT. Alex
Media Komputindo, Jakarta, 1992;
Beni Sukadis dan Erig Hendro, Pertahanan Semesta dan Wajib Militer,
(Pengalaman Indonesia dan Negara Lain), LESPERSSI, Jakarta, 2008;
Bertens K., Psikoanalisis Sigmund Freud, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2006;
Bijah Subijanto, Restorasi Intelejen, Jatidiri, Jakarta, 2003;
Serat Sejatining Urip I 273
Em Zul Fajri dan Ratu Aprillia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa
Publisher, Jakarta;
Eriyanto, Membangun Ekonomi Komporatif, Kompas Gramedia, Jakarta,
2011;
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi, Pustaka Asatruss, Jakarta, 2005;
Fachry Ali, Bachtiar Effendi, Merambah Jalan Baru Islam, Mizan, Bandung,
1986;
Francis Fukuyama, Memperketat Negara, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2005;
Francis Fukuyama, The End of History and The Last Man, CV. Qalam,
Yogyakarta, 2004;
Francis Fukuyama, The Great Disruption, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2005;
Frans M. Royan, Market Intellegence, PT. Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2005;
Franz Magnis - Suseno, Etika Politik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2001;
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004;
Frianto Pandia, dkk., Lembaga Keuangan , PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005;
Fuad Jabali, dkk., Benturan Peradaban, Nalar, Jakarta, 2005;
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2003;
George Ritzer - Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Edisi Keenam,
Prenada Media, Jakarta, 2005;
George Soros, Open Society, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006;
Ginanjar Kartasasmita, Pembangunan untuk Rakyat, CIDES, Jakarta, 1996;
276 Serat Sejatining Urip I
Hamparan Dunia Ilmu - Time Life, Materi dan Kimia, Tira Pustaka, Jakarta,
2002;
Hamparan Dunia Ilmu - Time Life, Planet dan Antariksa, Tira Pustaka,
Jakarta, 2002;
Hamparan Dunia Ilmu - Time Life, Tubuh Manusia, Tira Pustaka, Jakarta,
2002;
Hasil Seminar dan Lokakarya tentang Jatidiri Koperasi dan Nilai Ekonomi
Islam untuk Keadilan Ekonomi, LSP2I, Jakarta, 2003;
HD. Haryo Sasongko, Terorisme Dialog dan Toleransi, Graffiti, Jakarta, 2006;
Henri Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, Salemba Empat,
Jakarta, 2000;
Heru Satyanugraha, Etika Bisnis, Edisi Kedua, LPFE Universitas Trisakti,
Jakarta, 2006;
Heru Subiyantoro, Singgih Riphat, APU, Kebijakan Fiskal, PT. Kompas Media
Nusantara, Jakarta, 2004;
Ibnoe Soedjono, Koperasi di tengah Liberalisme Ekonomi, LSP2I, Jakarta,
2003;
Ibnu Atha’illah Al-Iskandari, Al-Hikam, Turos, Jakarta, 2012;
Iman Sjahputra Tunggal, Amin Widjaja Tunggal, Membangun Good
Corporate Gorvenance (GCG), Havarindo, Jakarta, 2002;
Jalaludin Rahmat, Islam dan Pluralisme, Serambi, Jakarta, 2006;
Joesron, Tati Suhartati, Manajemen Strategik Koperasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2005;
John Perkins, Confessions of an Economic Hit Man, Abdi Tandur, Jakarta,
2005;
278 Serat Sejatining Urip I
John Pieris, Nizam Jim, Etika Bisnis dan Good Corporate Governance, Pelangi
Cendikia, Jakarta, 2007;
Jonathan R. Jeffrey A. Winters Pincus, Membongkar Bank Dunia,
Djambatan, Jakarta, 2004;
Joseph E. Stiglitz, Globalisasi dan Kegagalan Lembaga-Lembaga Keuangan
International, PT. INA Publikatama, Jakarta, 2003;
Jousairi Hasbullah, Social Capital, MR-United Press, Jakarta, 2006;
Juni Thamrin, dkk., Beyond Terrorist, Tim Kerja Diskusi Naskah, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta, 2002;
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2004;
Keegran Z. Warren, Manajemen Pemasaran Global, Prenhallindo, Jakarta,
1996;
Ken Conboy, Menguak Tabir Dunia Intelejen Indonesia, Pustaka Primatama,
Ciputat, 2007;
Kenichi Ohmae, Hancurnya Negara dan Bangsa, CV. Qalam, Jakarta, 2002;
Kenichi Ohmae, The Next Global Stage - Tantangan dan Peluang di Dunia
yang Tidak Mengenal Batas Kewilayahan, PT. Indeks-Gramedia,
Jakarta,2005;
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Perwakilan Rakyat RI Nomor :
IV/MPR/1999 tentang Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004;
Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Djambatan,
Jakarta, 1999;
Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Bandung, 1978;
Serat Sejatining Urip I 279
Taufik Abdullah, dkk (Dewan Editor), Akar dan Awal, Ichtiar Baru Van
Hoeve, Jakarta, 2002;
Taufik Abdullah, dkk (Dewan Editor), Asia Tenggara, Ichtiar Baru Van
Hoeve, Jakarta, 2002;
Taufik Abdullah, dkk (Dewan Editor), Dinamika Masa Kini, Ichtiar Baru Van
Hoeve, Jakarta, 2002;
Taufik Abdullah, dkk (Dewan Editor), Khilafah, Ichtiar Baru Van Hoeve,
Jakarta, 2002;
Taufik Abdullah, dkk (Dewan Editor), Pemikiran dan Peradaban, Ichtiar Baru
Van Hoeve, Jakarta, 2002;
Tifatul Sembiring, Koperasi Syariah, artikel opini di Harian Republika 17 Juli
2007;
Tim KAHMI JAYA, Indonesia di Simpang Jalan, Mizan Pustaka, Bandung,
1998;
Tim Peneliti LIPI, Bara dalam Sekam, Mizan, Bandung, 2001;
Tim Permata Press, UUD 1945 Amandemen I, II, III & IV;
Ulf Sundhaussen, Politik Militer Indonesia 1945 - 1967, LP3ES, Jakarta, 1982;
Undang-Undang Anti Monopoli, UU RI Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,
Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2006;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara;
Serat Sejatining Urip I 285