Anda di halaman 1dari 7

RESENSI NOVEL

Obama Anak Menteng

Oleh:

nama : I Wayan Yoga Nindia Utama

nomor : 32

kelas : XII KB 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 DENPASAR 2017/2018

Jl. HOS Cokroaminoto No.84 Denpasar Kode Pos 80116

Tlp. (0361) 422401, Fax (0361) 425603


IDENTITAS NOVEL

Judul : Obama Anak Menteng

Pengarang : Damien Dematra

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : Cetakan ke-3, Juni 2010

ISBN : 978-979-22-5494-5

Tebal Buku : xi + 206 hlm

Harga : Rp45.000,00
INTISARI CERITA

Barry Obama berusia 9 tahun ketika ia tiba di Menteng. Sebagai anak baru juga
latar belakangnya yang campur aduk membuatnya sulit beradaptasi.
Persahabatannya dengan anak-anak tetangga, berbeda strata sosial yaitu Slamet
dan Yuniardi, serta pembantunya yang banci, Turdi, membawa Barry ke berbagai
pengalaman masa kecil yang tidak terlupakan.

Lewat permainan Ping Pong, Monopoli, bahkan main kelereng, membuat Barry
semakin akrab dengan Slamet dan Yuniardi. Ia juga memahami kehidupan unik
seorang banci bernama Turdi. Hubungan keduanya makin memancing olok-olok
anak-anak kampung. Di lapangan sepak bola berlumpur, Barry pun bentrok dengan
Carut dan geng-nya.

Semua pengalaman ini mengajarkan pada Barry, selain membuka diri dalam
menerima perbedaan, tapi juga menerima dirinya sendiri sebagai orang yang beda
seutuhnya.
UNSUR INTRINSIK

Tema : sejarah
bukti : Novel ini meceritakan tentang kisah Obama waktu kecil di Indonesia
Alur : Maju

Seting/latar :
Tempat : rumah Barry, bukti: tempat yang sekarag mereka tempati adalah
sebuah paviliun besar.

- Suasana : mengharukan, bukti : Turdi keluar dari dapur tiba2 ia memberitahu


bahwa Barry sudah pergi ke Hawaii tadi siang. Slamet tidak percaya apa yang
didengarnya. Tidak mungkin! Barry pasti mengucapkan selamat jalan kepadanya.
Slamet menggelengkan kepala tidak percaya, ia mundur beberapa langkah. Ia
terlanjur menyukai si anak aneh, yang suka mereka ganggu, kibuli. Ia merasakan
kekosonganyg tidak dimengertinya. Ia sedih karena kehilangan sahabatnya.

- Waktu : sore hari, bukti : setelah terasa capek mereka merebahkan diri di
lapangan,menatap langit sore yang semburat merah

Nama tokoh dan wataknya :

Barry :
- Disiplin : Slamet sedang melihat Barry dengan serius membaca buku sambil
menguap.
- Pintar : saat dintanya gurunya kapan sumpah pemuda diadakan. Barry
menjawab 28 oktober 1928
- Ingin tahu : dia bertanya”kenapa bayi gak ke toilet?”Slamet
menjawab”karena gak bisa ke toilet”
- Penurut : Saat dia ingin sekolah naik sepeda ibunya tidak menyetujuinya.
ibunya menyuruh Turdi untuk mengantarnya. sebenarnya Barry ingin protes tapi
apa daya. dia pun menuruti perintah orang tuanya.
- Mudah dijaili : “kenapa sih kalian ngikutin aku terus?”kata Barry.”karena
kamu mudah dijailin”kata Slamet.

Stanley Ann Dunham Soetoro (mama Barry) :


- Disiplin : tiap hari dia ngajarin Barry tiap jam4 pagi.
- Cantik : seorang wanita cantik ,tinggi, melangkah keluar dengan rambut
indah,tebal dan panjang
- Tinggi : seorang wanita cantik ,tinggi, melangkah keluar dengan rambut
indah,tebal dan panjang

Lolo Soetoro (ayah Barry) :


- Perhatian : dia mau mengajari Barry ping-pong,tinju beladiri
- Gagah : Ia seorang pria indonesia, terlihat gagah

Ahmad Dadi (ayah Slamet dan Yuniadi) :


- Perhatian : Mau mengajari Slamet naik mobil

Ngatinem (ibu Slamet dan Yuniadi)

Slamet (kakak Yuniadi,teman Barry) :


- Rajin : Tiap pagi ia selalu sholat subuh
- Mau berusaha

Yuniadi (adik Slamet,teman Barry) :


- Malas : sering melewatkan sholat subuh karena ngantuk
- Serba bisa : dia bisa main ping-pong sedangkan Slamet belum bisa,bisa main
sepak bola

Sony

Ayah sony :
- pemarah : tiap Barry main ke rumah Sony tidak jarang dia kena marah ayah
Sony

Iboy (teman Barry) :


- pemalu : dia malu saat akan kenalan dengan tetangganya
- pintar : dia banyak sekali mengikuti les

Turdi (pembantu di rumah Barry) :


- Rajin : “aku tahu dia hanya berbeda saja,tapi di rajin, jujur,cekatan”kata Lolo
- Jujur : “aku tahu dia hanya berbeda saja,tapi di rajin, jujur,cekatan”kata Lolo
- Cekatan : “aku tahu dia hanya berbeda saja,tapi di rajin, jujur,cekatan”kata
Lolo

Saman (tukang kebun di rumah Barry)


Inem (baby sister di rumah Barry)
Mintje
Carut (musuh Barry) :
- Nakal : dia sering mengolok-olok Barry
- Curang : carut mencengkeram bahu Barry berusaha dan mendorongnya ke
belakang

Yohana (istri Slamet)


Nuriyati
Bahrun
Amir

Sudut pandang : penagarang berada di luar cerita

Amanat :
Calon orang”besar”tidak hanya berasal dari orang yang dari luar fisiknya terlihat
bagus
Jangan malu menjadi orang yang”berbeda”karena mereka juga bisa menjadi orang
yang luar biasa

Gaya bahasa/Majas : Hiperbola

Tanggapan terhadap novel

Novelnya bagus, dapat menjadi motivasi, dan dapat menjadi pelajaran bagi kita
semua. Tetapi sayangnya ceritanya terlalu banyak menggunakan majas.
UNSUR EKSTRINSIK

1. Nilai Sosial

Kaitan dalam hidup yang dapat saya ambil adalah kebaikan universal seperti
memaafkan, menerima kekurangan orang lain, dan semangat pantang menyerah
juga bisa kita dapat di novel ini.

A. Kelebihan

Alur dalam novel ini menarik dan sangat sederhana sekali karena sangat
memotifasi pembaca agar tidak mudah menyerah menjalani hidup. Kata-kata yang
digunakan pun beragam sehingga tidak membuat penikmat sastra kebosanan,
namun tetap untuk remaja.

B. kekurangan

Dialognya membosankan dan cerita yang terdapat pada novel ini terlalu
berbelit-belit.

Anda mungkin juga menyukai