Anda di halaman 1dari 13

TUGAS HIDRAULIKA

“JURNAL TEKNIK SIPIL YANG METODE PENELITIAN


MENGGUNAKAN TEORI HIDRAULIKA”

Disusun oleh :

Nama : I Made Teguh Dwipayana


NPM : 1861121028
Kelas : C1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
Judul Jurnal 1 : Analisis Hidrologi dan Hidrolika pada Saluran Drainase Ramanuju
Hilir Kotabumi (Menggunakan Program HEC-RAS)

Judul : Analisis Hidrologi dan Hidrolika Menggunakan Program HEC-RAS

Volume : Vol. 3 No. 2 2015

Tahun : 2015

Penulis : Romdania, Yuda

Reviewer : I Made Teguh Dwipayana

Tanggal : 20 Juni 2019

1. Latar Belakang
Perhitungan dilakukan menggunakan data hujan menitan yang diperoleh dari
BMKG Kotabumi, Lampung Utara dari tahun 1998 sampai 2011. Metode Log
Pearson III dipakai untuk mencari hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun, 5 tahun
dan 10 tahun. Kemudian hasilnya dibuat dalam kurva Intensitas Durasi Frekuensi
(IDF). Waktu konsentrasi dihubungkan ke dalam kurva diperoleh intensitas
hujannya. Berdasarkan nilai intensitas, dihitung menggunakan rumus Rasional
sehingga diperoleh nilai debit rencana pada setiap kala ulangnya. Debit akan
diinputkan kedalam model saluran pada program HEC-RAS yang kemudian diamati
sehingga pada output model diperoleh gambaran penampang melintag dan
penampang memanjang aliran dalam model saluran serta diketahui pada kala ulang
berapakah debit saluran tersebut menyebabkan banjir. Analisis hidrologi dan
hidrolika dilakukan kembali melalui metode trial and error dengan memasukkan
debit coba pada model sehinggga dapat diperoleh kapasitas salurannya.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan intensitas hujan sebesar
52,6918 mm/jam untuk kala ulang 2 tahun, 65,7820 mm/jam untuk kala ulang 5
tahun dan 75,9032 mm/jam untuk kala ulang 10 tahun. Kapasitas saluran sebesar

2,02 m3/jam diperkirakan akan terlampaui pada 10 tahun.

2. Tujuan :
a) Untuk mengetahui cara menghitung debit rencana dari kedalaman hujan titik
dalam penggunaan metode rasional untuk menentukan debit puncak pada
perencanaan drainase dan jembatan
b) Untuk mencari hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun.
Kemudian hasilnya dibuat dalam kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF).
Waktu konsentrasi dihubungkan ke dalam kurva diperoleh intensitas hujannya.

3. Metode Penelitian :
a. Wilayah
Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Ramanuju Hilir, Kecamatan
Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

b. Data Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hujan otomatis dari
BMKG Kotabumi Lampung Utara. Data hujan yang dipergunakan adalah data
hujan periode tahun 1998 sampai tahun 2011.

c. Metode Pengolahan Data


Metode Log Pearson III dipakai untuk mencari hujan rencana dengan kala
ulang 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Kemudian hasilnya dibuat dalam kurva
Intensitas Durasi Frekuensi (IDF). Waktu konsentrasi dihubungkan ke dalam
kurva diperoleh intensitas hujannya. Nilai intensitas dihitung menggunakan
rumus rasional sehingga diperoleh nilai debit rencana pada setiap kala
ulangnya. Debit akan diinputkan kedalam model saluran pada program HEC-
RAS yang kemudian diamati sehingga pada diperoleh kala ulang berapakah
debit saluran tersebut banjir. Analisis hidrologi dan hidrolika dilakukan kembali
dengan memasukkan debit coba pada model sehinggga dapat diperoleh
kapasitas salurannya

4. Hasil Pembahasan :
a. Kalibrasi Model
Berdasarkan data yang didapat dari lapangan yaitu berupa tinggi air pada
saluran sebesar 0,15 m dan kecepatan air sebesar 1,3 m/s. Kemudian diperoleh
nilai manning sebesar 0,021.
b. Pemodelan Saluran pada Program HEC-RAS
Dari hasil pemodelan diketahui bahwa pada kala ulang 2 tahun debit air sebesar
2,5275 m3/s menyebabkan banjir dengan kedalaman maksimum luapan 0,14 m.
Untuk kala ulang tahun debit sebesar 3,1554 m3/s menyebabkan banjir dengan
kedalaman luapan maksimum 0,31 m. Untuk kala ulang 10 tahun dengan debit
3,6409 m3/s menyebabkan sebagian besar luapan dari hulu ke arah hilir.
Adapun kedalaman luapan maksimumnya sebesar 0,43 m.
5. Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan intensitas hujan sebesar 52,6918 mm/jam untuk kala ulang 2
tahun, 65,7820 mm/jam untuk kala ulang 5 tahun dan 75,9032 mm/jam untuk
kala ulang 10 tahun. Kapasitas saluran sebesar 2,02 m3/jam diperkirakan
akan terlampaui pada kala ulang 2 tahun.

6. Kelebihan penelitian :
a. Penjelasan sangat detail.
b. Dasar teori yang tepat.
c. Menarik untuk dibaca.

7. Kekurangan penelitian :
a. Masih kurangnya analisis yang dilakukan oleh peneliti
b. Penulis tidak membahas faktor motivasi yang berpengaruh terhadap
analisis hidraulika.
Judul Jurnal 2 : Analisa Hidrolika Penggunaan Pintu Air pada Proyek Reklamasi
Pantai Utara DKI Jakarta dengan Perangkat Lunak SMS 8.1

Judul : Analisa Hidrolika dengan Perangkat Lunak SMS 8.1

Volume : Vol. 16 No. 3 2009

Tahun : 2009

Penulis : Mahfudz, Hernawan

Reviewer : I Made Teguh Dwipayana

Tanggal : 20 Juni 2019

1. Latar Belakang
Bertambahnya penduduk di wilayah DKI Jakarta tidak sebanding dengan
bertambahnya lahan potensial yang masih dapat digunakan. Salah satu cara untuk
memperoleh lahan adalah dengan reklamasi pantai di wilayah utara Jakarta.
Perangkat lunak Surface-Water Modeling System (SMS) dapat digunakan untuk
menganalisa pengaruh hidrolik yang terjadi sebelum dan setelah adanya reklamasi.
Pemodelan menggunakan SMS versi 8.1 ini akan meliputi tiga buah skenario;
kondisi eksisting, kondisi reklamasi dengan pintu air terbuka, dan kondisi reklamasi
dengan pintu air tertutup. Input yang digunakan pada pemodelan adalah data debit
rata-rata di hulu sungai dan data pasang surut. Output pemodelan adalah berupa
vektor kecepatan dan arah aliran air serta gambaran elevasi muka air. Hasil dari
pemodelan ini disimpulkan bahwa pengaruh pasang surut akan semakin membesar
pada bagian muara sungai ketika reklamasi terlaksana dan pintu dalam kondisi
terbuka, Tanggul eksisting yang telah berada pada sungai tidak akan berfungsi
apabila dilakukan penambahan pintu air, baik dalam kondisi terbuka maupun
tertutup, dan dalam kondisi pintu air tertutup, elevasi muka air sungai akan
meningkat di bagian hulu.

2) Tujuan :
a) Upaya mengembangkan wilayah Utara Jakarta ini dapat dilakukan dengan
pembangunan reklamasi di pantai utara dengan memperhatikan jenis konstruksi dan
metode konstruksi yang dapat meminimalisir dampak yang timbul, baik dampak
lingkungan maupun dampak sosial.
b) Untuk memperkecil ketertinggalan dengan wilayah-wilayah lainnya di DKI Jakarta,
reklamasi diharapkan dapat mengatasi kelangkaan lahan kota metropolitan ini.
3) Metode Penelitian :
a) Wilayah
Lokasi penelitian ini adalah di wilayah Pantai Utara Jakarta.

b) Metode Pengolahan Data


Surface-Water Modeling System (SMS) adalah perangkat lunak yang memiliki
kemampuan sebagai pemroses awal dan akhir (pre-processor dan post-
processor) untuk pemodelan muka air. Proses awal (pre-process) pemodelan
adalah kegiatan melakukan diskritisasi terhadap sebuah fungsi atau persamaan,
sedangkan proses akhir (post-process) pemodelan adalah kegiatan menyajikan
data hasil pemodelan yang dilakukan.

4) Hasil Pembahasan :
a) Kalibrasi Model
Lokasi studi yang berbatasan langsung dengan laut dipengaruhi pasang surut
yang cukup besar, khususnya pada bagian hilir / muara sungai. Pertemuan antara
aliran sungai dan laut dapat dilihat pada Gambar 3 khususnya pada bagian M1

b) Pemodelan Saluran pada Program HEC-RAS


Dilihat dari data hidrograf, bila reklamasi terlak- sana maka tanggul yang sudah
terdapat di lokasi studi akan terlimpas. Dalam keadaan kritis, dimana pintu tidak dapat
beroperasi, akan terdapat kenaikan muka air di bagian hulu Sungai Angke senilai 1,5
meter, di bagian hulu Sungai Cengkareng setinggi 1 meter, dan di bagian hulu Sungai
Kamal setinggi 4,5 meter jika dibandingkan dengan kondisi dimana pintu bisa
dioperasikan.

5) Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil pemodelan kondisi eksisting (sebelum
adanya reklamasi) memperlihatkan bahwa sungai- sungai yang berada di sekitar area
reklamasi masih mendapatkan pengaruh pasang surut yang cukup besar.

6) Kelebihan penelitian :
a) Penjelasan sangat detail.
b) Dasar teori yang tepat.
c) Menarik untuk dibaca.

7) Kekurangan penelitian :
a) Masih kurangnya analisis yang dilakukan oleh peneliti
b) Penulis tidak membahas faktor motivasi yang berpengaruh terhadap
analisis hidraulika.
Judul Jurnal 3 : Analisa Hidrolika Studi Normalisasi Kapasitas Penampang Sungai
( Studi Kasus Sungai Engkulik di Kabupaten Sintang)

Judul : Analisa Hidrolika Studi Normalisasi Kapasitas Penampang Sungai

Volume : Vol. 1 No. 2 2014

Tahun : 2014

Penulis : Pratama, Dandi

Reviewer : I Made Teguh Dwipayana

Tanggal : 20 Juni 2019

1. Latar Belakang

Dampak terjadinya kerusakan DAS Engkulik dapat terlihat pada kondisi


morfologi sungai yang berada di wilayah tersebut, antara lain terjadinya
pendangkalan dasar alur sungai, sehingga menyebabkan terjadinya banjir yang
makin meningkat dan meluas pada akhir – akhir ini. Berdasarkan analisa yang telah
dilakukan dengan data curah hujan dan data debit terukur dari stasius hidrologi pada
sub DPS yang di tinjau dan data yang mewakili karakteristik DPS tersebut, serta
analisa data yang dilakukan berdasarkan priode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25
tahun, 50 tahun dan 100 tahun.
Setelah di normalisasi dengan penampang trapesium yang Lebar bawahnya
6 m, Lebar atasnya 12 m, kemiringan sisi saluran 1:2, elevasi muka air menjadi 17
m, normalnya kecepatan aliran, tidak ada kontraksi, efek pembendungan, dan aliran
cepat turun pada saat muara sungai engkulik surut. Sebelum di normalisasi semakin
diperparah jika muara sungai engkulik dalam kondisi pasang dengan elevasi 18 m
akan terjadi efek pembendungan sehingga muka air di hulu naik. setelah di
normalisasi dengan penampang trapesium yang Lebar bawahnya 6 m, Lebar
atasnya 12 m, kemiringan sisi saluran 1:2 elevasi muka air tetap 18 m karna ada nya
efek pembendungan akibat muara sungai engkulik pasang.

2. Tujuan :
a) Analisis hidrolika dilakukan untuk menentukan debit banjir rencana, selanjutnya hasil
analisis hidrolika dituangkan dalam laporan Hidrolika.
3. Metode Penelitian :
a) Prosedur Penelitian

suatu cara yang tersusun secara terstruktur dan teratur dalam melakukan
penelitian terhadap suatu objek. Metodologi akan menuntun penulis tetntang
tahap-tahap atau langkah- langkah dalam melakukan suatu penelitian sehingga
penelitian tersebut akan memiliki suatu keteraturan dan akan mudah dipahami
bagi pihak lain selain penulis.

b) Diagram Flow Chartt


Diagram adalah bentuk teraan yang sifatnya lebih menerangkan ketimbang
menyajikan gambar. Untuk skripsi ini diagram alir yang memuat langkah-
langkah penyusunan skripsi sebagai berikut

4. Hasil Pembahasan :
a. Dengan analisa debit banjir rencana dihitung dengan metode hidrograf satuan
sintetik snyder, dilakukan juga analisa hidrolika dengan HEC-RAS, dan
melakukan normalisasi untuk mendapatkan saluran yang dinamis. Dari hasil
analisa data debit hidrograf sungai engkulik akibat banjir maksimum periode
ulang 10 tahun dengan metode HSS SNYDER ALEXEYEV di dapat 3.86
m3/detik sedangkan dengan metode HEC-RAS di dapat 4 m 3/detik. Sebelum di
normalisasi terjadi pendangkalan atau penyempitan aliran dimuara sungai
engkulik, sehingga muka air dihulu naik dengan elevasi 17,5 m padahal di muara
surut dengan elevasi 17 m dan di tandai pula dengan peningkatan kecepatan tiba
tiba karena adanya kontraksi aliran saat kondisi surut.

5. Kesimpulan :
Dari hasil kajian sungai yang di survey maka dapat di simpulkan bahwa banjir di Kota
Sintang khususnya DAS Engkulik disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu :
a. Faktor eksternal yang di sebabkan oleh meluapnya sungai utama (Sungai
Kapuas dan Sungai Melawi) yang berdampak kepada tergenangnya daerah-
daerah bantaran sungai tersebut serta daerah sekitarnya yang memiliki elevasi
yang rendah.
b. Faktor internal yang disebabkan oleh hujan lokal di Kota Sintang
khususnya DAS Engkulik dimana debit limpasan banjir yang diakibatkan
hujan tersebut tidak mampu ditampung dan dialirkan dengan cepat oleh
Sungai Engkuik dan sistem drainase internalnya

6. Kelebihan penelitian :
a. Penjelasan sangat detail.
b. Dasar teori yang tepat.
c. Menarik untuk dibaca.

7. Kekurangan penelitian :
a. Masih kurangnya analisis yang dilakukan oleh peneliti
b. Penulis tidak membahas faktor motivasi yang berpengaruh terhadap
analisis hidraulika.
Judul Jurnal 4 : Pengaruh Jenis dan Kemiringan Dasar Saluran terhadap Nilai
Koefesien C dengan Persamaan Manning Berdarkan Hasil Uji
Laboratorium.

Judul : Pengaruh Jenis dan Kemiringan Dasar Saluran

Volume : Vol.1 No. 1 2013

Tahun : 2013

Penulis : Sholahudi, Ahmad

Reviewer : I Made Teguh Dwipayana

Tanggal : 20 Juni 2019

1. Latar Belakang
Dewasa ini pertumbuhan ekonomi menuntut pertumbuhan dan
percepatan pemenuhan fasilitas infrastruktur. Salah satu kebutuhan insfrastruktur
yang diperlukan adalah kebutuhan akan fasilitas jalan raya, khususnya jalan tol.
Rencana pembangunan Jalan Tol Kertosono – Mojokerto sebagai lanjutan dari Jalan
Tol Surabaya – Mojokerto yang merupakan salah satu realisasi kebutuhan
infrastruktur jalan tersebut.
Alinemen jalan tol Kertosono – Mojokerto tersebut memotong kali Brantas, di
Desa Gedeg, Mojokerto. Oleh karena itu, direncanakan sebuah jembatan yang
melintang di sungai tersebut. Umumnya pada jembatan memerlukan struktur pilar
untuk menopangnya. Pilar yang ditanam pada dasar sungai memerlukan kretiria
desain. Sehingga bila dasar

2. Tujuan :

1. Mengetahui kondisi eksiting Sungai Brantas di sekitar rencana jembatan.


2. Mengetahui kondisi aliran Sungai Brantas sebelum dan sesudah adanya
struktur jembatan dengan Qrencana di sekitar rencana jembatan.
3. Memprediksi kedalaman gerusan yang terjadi disekitar rencana jembatan
dengan metode matematik 1 dimensi.
4. Dapat mendesain bangunan penahan gerusan.

3. Metode Penelitian :
a. Wilayah
Lokasi rencana jembatan yang melintas Sungai Brantas terletak di Desa Gedeg,
Kabupaten Mojokerto
b. Data Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hujan otomatis dari
BMKG Kotabumi Lampung Utara. Data hujan yang dipergunakan adalah data
hujan periode tahun 1998 sampai tahun 2011.

c. Metode Pengolahan Data


Metode Log Pearson III dipakai untuk mencari hujan rencana dengan kala
ulang 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Kemudian hasilnya dibuat dalam kurva
Intensitas Durasi Frekuensi (IDF). Waktu konsentrasi dihubungkan ke dalam
kurva diperoleh intensitas hujannya. Nilai intensitas dihitung menggunakan
rumus rasional sehingga diperoleh nilai debit rencana pada setiap kala
ulangnya. Debit akan diinputkan kedalam model saluran pada program HEC-
RAS yang kemudian diamati sehingga pada diperoleh kala ulang berapakah
debit saluran tersebut banjir. Analisis hidrologi dan hidrolika dilakukan kembali
dengan memasukkan debit coba pada model sehinggga dapat diperoleh
kapasitas salurannya

4. Hasil Pembahasan :

Anhsumsi yang digunakan dalam melakukan analisa dengan program bantu Hec-
Ras ini adalah:
1. Kondisi sungai yang diamati sama dengan kondisi dari data yang ada.
2. Analisa hanya menggunakan steady flow.
3. Angka koefesien manning yang dipakai sesuai dengan kondisi eksiting
sungai.
4. Debit yang digunakan pada tabel 1.
5. Untuk pemodelan scouring akan digunakan debit periode ulang 2, 5, 10, 25,
50, 100 tahun.

5. Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan intensitas hujan sebesar 52,6918 mm/jam untuk kala ulang 2
tahun, 65,7820 mm/jam untuk kala ulang 5 tahun dan 75,9032 mm/jam untuk
kala ulang 10 tahun. Kapasitas saluran sebesar 2,02 m3/jam diperkirakan
akan terlampaui pada kala ulang 2 tahun.

6. Kelebihan penelitian :
a. Penjelasan sangat detail.
b. Dasar teori yang tepat.
c. Menarik untuk dibaca.
Judul Jurnal 5 : Analisis Sistem Saluran Drainase Pada Jalan Perjuangan
Medan
Volume : Volume 2, Nomor 2, Desember 2016
Tahun Pembuatan : 2016
Penulis : Rosinta M Sinaga, Rumilla Harahap
Resume :

 Latar Belakang :
Kota Medan telah menjadi sebuah kota yang berkembang dengan pesat sehingga
menyebabkan perubahan karakteristik kota Medan. Seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota akan selalu di ikuti oleh peningkatan
kebutuhan akan sarana dan prasarana publik yang memadai diantaranya merupakan
prasarana saluran drainase. Salah satu daerah kota Medan yang mengalami masalah
sistem saluran drainase adalah Jalan Perjuangan kec. Medan Tembung. Permasalahan
yang sering terjadi di daerah ini adalah genangan air pada saat curah hujan tinggi.
Melihat permasalahan genangan air yang sering terjadi akibat curah hujan yang tinggi
dan juga sikap sebagian masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan, misalnya
kebiasaan membuang sampah kedalam saluran sehingga terjadi penyempitan dan
pendangkalan pada saluran yang mengakibatkan air dalam saluran tidak dapat mengalir
dengan lancar.
Untuk mengatasi permasalahan genangan air, maka perlu dilakukan kajian guna
menganalisis sistem saluran drainase di Jalan Perjuangan Kec. Medan Tembung,
sehingga akan ditemukan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
genangan air pada jalan ini.

 Tujuan :
Untuk mengatasi permasalahan genangan air, maka perlu dilakukan kajian guna
menganalisis sistem saluran drainase di Jalan Perjuangan Kec. Medan Tembung,
sehingga akan ditemukan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
genangan air pada jalan

 Metodologi :
Studi yang digunakan dalam pengerjaan ini bersifat deskriptif kuantitatif, untuk
mengetahui analisis sistem saluran drainase di jalan Perjuangan Medan.
Dalam penelitian ini data merupakan hal yang memiliki peranan penting sebagai alat
penelitian hipotesis pembuktian untuk mencapai tujuan penelitian ini. Data yang
dibutuhkan pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu data primer dan data
sekunder.
 Hasil :
Data Primer
Bentuk Dan Dimensi Saluran Drainase
Saluran drainase pada jalan ini ada dua, satu disebelah kiri ( Tipe Saluran A )
dan sebelah kanan ( Tipe Saluran B ). Bentuk penampang saluran drainase trapesium
dapat digunakan untuk debit yang besar dan umumnya untuk mengalirkan air hujan.

Gambar 1. Dimensi saluran type A Gambar 2. Dimensi saluran type B


Data Sekunder
Data curah hujan bulanan yang diperoleh digunakan untuk analisis hidrologi. Data
curah hujan yang dipakai untuk analisis hidrologi adalah data curah hujan selama 10
tahun pengamatan dari tahun 2006 sampai tahun 2015.berikut ini akan ditampilkan data
curah hujan maksimum yang sudah rangkum dari tahun 2006 sampai 2015.
Anilisis Hidrolika
Berikut ini akan ditampilkan data curah hujan maksimum yang sudah penulis
rangkum dari data
curah hujan yang didapat dari Stasiun Klimatologi Sampali Medan mulai tahun 2006
sampai tahun 2015.

Tabel 1: Data Curah Hujan Harian Maksimum

Tahun Curah Hujan


Maksimum
2006 414
2007 459
2008 361
2009 377
2010 280
2011 353
2012 367
2013 525
2014 431
2015 335

Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat curah hujan selama 10 tahun terakhir ( 2006 –
2015) yang tercatat di kantor Stasiun Klimatologi Kelas I Sampali Medan. curha hujan
maksimum terjadi pada tahun 2013 sebesar 525 mm, hal ini terjadi akibat adanya curah
hujan tinggi pada bulan Desember, sehingga curah hujan maksimum diambil pada tahun
tersebut.

 Kesimpulan :
Berdasarkan hasil studi penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis sistem saluran drainase pada
Jalan Perjuangan Medan layak untuk mengaliri debit air yang ada saat ini.
Genangan air yang terjadi pada lokasi studi disebabkan adanya kerusakan
pada saluran dan adanya sampah di dalam saluran drainase sehingga
menghambat aliran air.

Anda mungkin juga menyukai