Anda di halaman 1dari 8

SISTEM TRANSPORTASI

Nama : I Made Teguh Dwipayana


NPM : 1861121028
Kelas : C1

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

1
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
- Pengertian Sistem Transportasi

Sistem Transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan


antara penumpang, barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam rangka
perpindahan orang atau barang, yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara
alami ataupun buatan/rekayasa.
Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal (dari mana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana
kegiatan pengangkutan diakhiri). Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana
untuk mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu.
Jasa transportasi merupakan salah satu faktor masukan (input) dari kegiatan
produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya. Manusia sangat
membutuhkan transportasi karena untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat
beraneka ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang dan jasa.
Selain itu manfaat transportasi dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan
masyarakat, yakni manfaat ekonomi, manfaat sosial, manfaat politis, dan manfaat
kewilayahan. Kemudahan yang dapat diperoleh karena transportasi bagi manusia
adalah mudahnya mengatasi jarak antara sumber daya manusia dengan sumber
daya alam atau barang produksi yang dibutuhkan manusia yang terletak pada
masing-masing geografi. Oleh karenanya kegiatan tersebut perlu diarahkan pada
terwujudnya sistem transportasi yang andal, berkemampuan tinggi dan
diselenggarakan secara terpadu, tertib, aman, lancar, nyaman, efisien dan selamat
dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan,
mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta mendukung pola distribusi.
Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang selalu
dihadapi oleh negara-negara yang telah maju dan juga oleh negara yang sedang
berkembang seperti di Indonesia baik di bidang transportasi perkotaan (urban
transportation) maupun transportasi antar kota (rural transportation). Terciptanya
suatu sistem perangkutan atau perhubungan yang menjamin pergerakan manusia,
kendaraan dan atau barang secara lancar, aman, cepat, murah dan nyaman sudah
merupakan tujuan pembangunan dalam sektor perhubungan.

2
2.1 Pengertian Angkutan Umum
Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang
dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah,
yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau sewa. Terminologi
angkutan umum dengan demikian tidak hanya untuk mengangkut manusia saja,
melainkan juga untuk mengangkut barang.
2.2 Klasifikasi Angkutan Umum
Jasa transportasi dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek tinjauan,
yang akan diuraikan sebagai berikut:

2.2.1 Berdasarkan komponen jasa transportasi dapat dibedakan menjadi :


 Transportasi darat, meliputi angkutan jalan raya, angkutan kereta api, dan
angkutan penyeberangan.
 Transportasi laut, meliputi pelayaran nusantara, pelayaran lokal, pelayaran
rakyat, pelayaran khusus, dan pelayaran perintis (non-komersial).
 Transportasi udara, meliputi angkutan udara internasional dan angkutan
udara dalam negeri (komersial dan perintis).
 Transportasi melalui pipa (pipelines) yang berbeda dengan model-model
jasa transportasi yang lain karena terbatas pada muatan barang saja.

2.2.2 Berdasarkan jenis muatan dapat dibedakan menjadi :


 Angkutan barang
Dapat di lakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan
atau tanpa kendaraan (diangkut oleh orang,misalnya dengan jalan kaki).
Pengangkutan penumpang mempunyai tujuan membantu orang/atau
kelompok untuk menjangkau berbagai tempat yang di kehendaki.
Pengankutan penumpang umumnya di lakukan dengan sarana berupa
kendaraan. Dari segi pemilik kendaraan dapat dikategorikan menjadi
angkutan (kendaraan) priadi dan     angkutan (kendaraan) umum.
 Angkutan penumpang.

1. Angkutan penumpang pribadi

Salah satu ciri angkutan pribadi adalah bebas menentukan lintasannya


maupun waktu     perjalanan itu sendiri. Angkutan pribadi bisa dengan
kendaraan  atau tanpa     kendaraan.Angkutan  dengan kendaraan pribadi
berupa mobil atau motor memiliki mobilitas     pergerakan yang tinggi
sehingga meningkatkan aktivitas pergerakan.sedangkan Angkutan pribadi
tanpa kendaraan bermotor contohnya pedestrian, sepeda,  becak, kereta,    
gerobak dan lain-lain.

3
2. Angkutan penumpang umum

Angkutan penumpang umum adalah angkutan dimana penggunanya


dipungut bayaran. Konsep angkutan umum muncul karena tidak semua
masyarakat memiliki kendaraan pribadi     sehingga negara berkewajiban
menyedia angkutan bagi masyarakat secara keseluruhan.

Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari Angkutan


Antar kota,     Angkutan kota, Angkutan pedesaan, dan Angkutan
perbatasan.

 Angkutan Antar kota yaitu angkutan yang melayani perpindahan dari


satu kota ke kota lain. Dalam hal ini di pisahkan atas antar kota antar
provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP)
 Angkutan Kota yaitu angkutan yang melayani perpindahan orang yang
berada di dalam wilayah kota.
 Angkutan Pedesaan yaitu angkutan yang melayani perpindahan orang
yang berada di dalam pedesaan atau wilayah pedesaan.
 Angkutan perbatasan yaitu angkutan yang melayani perpindahan yang
berhubungan dengan daerah atau perbatasan suatu negara.

Angkutan umum dapat di selenggarakan setelah memenuhi syarat izin


sebagai berikut :

 Memiliki izin usaha angkutan


 Memiliki izin Trayek
 Mengasuransikan kendaraan serta penumpangnya
 Kendaraan yang di pakai layak untuk dioperasikan

2.2.3 Berdasarkan tujuan usaha secara finansial dapat dibedakan menjadi :


 Angkutan komersial yang pada prinsipnya bertujuan untuk memperoleh
keuntungan finansial.
 Angkutan perintis yang bertujuan untuk mengembangkan wilayah-wilayah
terpencil atau masih terbelakang.
 Berdasarkan batas wilayah administratif atau kenegaraan dapat dibedakan
menjadi:
Angkutan internasional.
 Angkutan dalam negeri (nasional, lokal atau dalam kota).

4
2.2.4 Berdasarkan aspek operasional dapat dibedakan menjadi :
 Pola angkutan bus (bus-like services) dengan tarif tetap, rute atau trayek
tetap, asal dan tujuan pemberangkatan tetap, jadwal perjalanan tetap, dan
tempat pemberhentian tetap.
 Pola angkutan taksi (taxi-like services) dimana salah satu atau beberapa,
bahkan semua elemen operasional (tarif, rute atau trayek, asal dan tujuan
pemberangkatan, jadwal perjalanan, dan tempat pemberhentian) tersebut
tidak tetap (flexible)

2.3 Permasalahan pada Angkutan Umum

2.3.1 Permasalahan Polusi udara


Udara yang bersih dan bebas polusi adalah hak masyarakat Indonesia untuk
menghirupnya. Namun bagaimana jika udara yang harusnya bersih malah terkotori
oleh transportasi roda dua, roda tiga sampai roda belasan? Tentunya ini sangat
disayangkan.
Gas dan debu yang berasal dari kendaraan bermotor, sehingga mempengaruhi dan
mengurangi fungsi udara. Polusi dari kendaraan bermotor dan operasi semua alat
transportasi memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan dan lingkungan.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh polusi kendaraan bermotor adalah timbulnya hujan
asam, penipisan lapisan ozon, perubahan cuaca. Pengaruh negatif yang ditimbulkan
bagi kesehatan yaitu seperti penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), batuk,
kanker kulit, kemandulan, turunnya IQ pada anak.

2.3.2 Polusi getaran


Karena alat transportasi merupakan sumber getaran, maka harus diperhitungkan
dalam perencanaan sarana transportasi yang baru. Karena polusi getaran sangat
mempengaruhi ketahanan suatu jalan yang dilewatinya.
Banyak jalan raya yang tidak layak namun tetap dipertahankan. Berlobang dan penuh
genangan air jika hujan adalah pemandangan yang dijumpai pada beberapa ruas
jalan. Kejadian ini bisa diakibatkan jenis transportasi yang terlalu berat atau kualitas
jalan yang tidak memenuhi standard.

5
6
1
2

Anda mungkin juga menyukai