Anda di halaman 1dari 3

Kisah Gelora Anak Muda

Judul Buku : Tomodachi


Pengarang : Winna Efendi
Penerbit : Gagasmedia
Tahun : 2014
Jumlah Halaman : xiv +362 halaman
Peresensi : Yunita Pratiwi

Pernahkah kau bertemu seorang perempuan yang tak pernah lelah


menyalakan harap di hatinya? Dalam Tomodachi kau akan bertemu perempuan
itu. Perempuan biasa, tetapi punya harapan yang luar biasa. Baginya, berlari
dan menemukan garis akhir adalah suatu keharusan. Tidak akan ada kata
menyerah.
Juga dalam Tomodachi, kau akan bertemu seorang laki-laki yang berlari
dengan sepasang sayap. Yang selalu mengejar garis akhir, tetapi tak pernah ragu
untuk diam sejenak menunggu.
Itulah sepenggal ringkasan dari buku yang berjudul Tomodachi karya
Winna Efendi. Sebuah buku yang mengupas kisah perjuangan seorang gadis
bernama Yamaguchi Tomomi dan seorang pemuda energik bernama Yamashita
Tomoki yang mencoba meraih mimpi mereka di klub atletik.
Buku ini juga mengupas sisi lain dari kisah manis pahit kehidupan remaja SMA
serta tema persahabatan yang khas dari Winna Efendi.
Sang penulis sendiri sudah berkecimpung di dunia tulis-menulis sejak
tahun 2007 dan mulai mengirimkan naskah tulisannya ke Gagasmedia, baru pada
tahun 2008 Gagasmedia menghubungi Winna Efendi untuk penerbitan novel Ai
dan resmi bergabung dengan penerbit Gagasmedia pada peluncuran novel
Refrain. Berbagai penghargaan pernah diraih oleh gadis muda berbakat
yang bercita-cita menjadi penulis seumur hidupnya ini, salah satunya adalah Long
List Khatulistiwa Award untuk penulis muda berbakat. Winna Efendi juga sudah
berhasil menjadi penulis yang salah satu karyanya diangkat ke layar lebar yaitu
Refrain dan Remember When.
Alur maju namun tidak terburu-buru dalam Tomodachi membuat penulis
dengan perlahan mengajak pembaca untuk merasakan kisah di setiap musim yang
berbeda. Dimulai dari musim gugur di bulan april hingga menjelang akhir musim
dingin di bulan maret tahun selanjutnya.
Dalam Tomodachi kita bisa menemukan berbagai macam karakter remaja
masa kini, seperti Tomomi seorang gadis yang baru menginjakan kakinya di
bangku SMA, seorang gadis dengan semangat menggebu serta cita-cita yang
tinggi ingin menjadi seorang pembuat animasi dan pelari yang hebat. Sedangkan
karakter protagonis utama adalah Tomoki, laki-laki humoris yang sangat
mencintai lari, seorang pemuda yang mempunyai semangat tinggi dalam
mencapai tujuannya.
Sementara itu, tokoh lainnya adalah Chiyo sahabat Tomomi, Ryuu sahabat
Tomoki serta Tabitha seorang gadis cuek yang perlahan masuk dalam lingkaran
persahatan mereka.
Gaya bahasa yang ditampilkan dalam novel ini terkesan ringan, gaya
bahasa khas anak muda yang disertai dengan beberapa kosakata bahasa Jepang
serta penjelasannya.
Dalam novel ini penulis seolah ingin mengajak pembaca untuk merasakan
bagaimana budaya Negeri Sakura tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
penggambaran bunkasai atau festival budaya, festival musim panas, ekiden atau
pekan olahraga untuk lari estafet jarak jauh yang diselenggarakan untuk siswa-
siswi SMA.
Tomodachi mengajarkan tentang sebuah perjuangan sahabat dalam
menghadapi berbagai lika-liku masalah remaja, perjuangan untuk meraih mimpi
dan tujuan hidup, perjuangan untuk tidak berhenti berharap dalam meraih cita-
cita.
Novel ini juga banyak mengandung amanat tentang bagaimana kita tidak boleh
menyerah pada sesuatu yang gagal kita lakukan, jangan pernah berhenti berlari
mengejar apa yang kau inginkan, jangan bersedih walau kau tak menjadi sang
juara, hanya dengan adanya sahabat di sampingmu semuanya akan baik-baik saja.
Sebuah novel yang dipersembahkan untuk remaja yang sedang melewati
masa-masa pahit dalam cinta dan persahabatan, juga setiap orang yang pernah
melewati dan merindukannya.
....kita berteman, bukankah seharusnya kita saling jujur kepada satu sama lain,
apapun yang terjadi? Dengan begitu, tidak akan ada yang merasa menyesal, tidak
ada yang saling menyalahkan, dan tidak ada yang merasa bersalah. Chiyo
(halaman. 339).
Selain kelebihan novel di atas, kelebihan lainnya adalah adanya tambahan
ilustrasi menarik di setiap bab-babnya, diimbuhi dengan beberapa kata mutiara
dari tokoh-tokoh terkenal yang membuat pembaca bergairah untuk selalu ingin
melanjutkan bacaannya.
Namun, dengan segala kelebihan dan keindahannya, novel ini layaknya
sebuah ensiklopedia yang terdapat banyak sekali istilah-istilah yang dijabarkan
dengan bahasa yang kaku atau terkesan mendikte. Selain itu, terdapat kata yang
mengalami kesalahan penulisan, contohnya di halaman 139 dimana kata mengapa
ditulis menggapa.
Untuk penerbit sekelas Gagasmedia, cover sampul untuk novel ini terlihat
terlalu biasa. Dalam segi cerita itu sendiri, novel ini hanya berfokus pada kisah
Tomomi dan Tomoki sehingga karakter lain tidak mendapatkan cerita yang
klimaks.

Anda mungkin juga menyukai