Sutanto, Hasan.
HERMENEUTIK
Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab
Oleh:Pdt. Hasan Sutanto, D.Th.
Diterbitkan oleh:
LITERATUR SAAT
JalanAnggrek merpati 12, Malang 65 l4l
Telp. (03a I ) a907 50, 494129
Dilarang memproduksi sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
O?/
fr€gsNo
TB11)5I}6EEA.IE
{ir\.
DAFIARISI
PROLOG ...............xiv
DAFTAR SINGKATAN
vu
\
4. Penafsiran Harfiah Pada Abad-abad Pertama ................ 1 33
5. Pola Penafsiran Bapa-Bapa Gereja Latin
dan Abad Pertengahan ...........137
6. Pola Penafsiran Pada Masa Renaisans (Reanisance),
Reformasi, dan Pascareformasi ..................148
7. Pola Penafsiran Pada Abad ke-19 ..............162
8. Pola Penafsiran Pada Tujuh Dejade Abad ke-20 . ...........168
9. Pola Penafsiran Pada Tiga dekade terakhir
Abad Ke-20 ........187
10. Beberapa macamAnalisis yang Selama Ini
Dipakai Secara Luas ......... .....208
Kesimpulan ..................213
viii lx
KATAPENGANTAR
EDISIREVISI
xt
I
yang sudah lama mengenal Juru Selamat. Melihat pentingnya pelayanan sebuah kutipan atau rujukan bukan diambil dari sumber-sumber yang
ini, buku yang berjudti Homiletik: Prinsip dan Metode Berkhotbah disebutkan di atas, akan diberikan penjelasan tambahan. Kata asing zaman
diterbitkan. Adalah doa penulis, ketiga buku ini, yang merupakan sebuah modem ditulis dengan huruf miring. Mayoritasnya adalah bahasa Inggris,
kesatuan, dapat memberikan sedikit sumbangsih bagi gereja dan lembaga kecuali yang diberikan keterangan.
pendidikan teologis di nusantara. Di sini penulis harus mengucapkan terima kaish kepada semua pihak
' Ada sejumlah materi yang ditambahkan dalam edisi revisi buku ini. yang membantu penerbitan buku ini. Ucapan terima kasih secara khusus
Bahkan sebenarnya seluruh isi buku ini ditulis ulang dengan bahasa yang ditujukan kepada Princeton Theological Seminary yang mengizir:/rian
lebih komunikatif. Itu sebabnya buku ini, yangpada mulanya terdiri atas penulis mengadakan riset di sana sebagai sarjana pengunjung selama lima
tiga bab, diperluas menjadi empat bab. Bab pertama membahas pengetahuan bulan pada tahun 2005. Ini menolongnya membaca dan mengumpulkan
umum tentang hermeneutik, di antaranya persiapan yang perlu ditempuh sejumlah informasi. Terima kasih juga harus diberikan Esther, istri tercinta
seorang penafsir. Topik persiapan ini sering dilalaikan mereka yang merasa penulis, yang selalu mendampingnya dengan setia.
dirinya sudah mendapat pendidikan yang cukup. Padahal motivasi, kerohanian Buku ini jauh dari sempurna. Cakupannya pun terbatas. Tetapi inilah
dan karakter merupakan faktor-faktor yang sangat menentukan suksesnya persembahan kecil yang dapat penulis berikan kepada Tuhan yang telah
penafsiran firman Tuhan. Bab II memperkenalkan dengan singkat sejarah menyelamatkan, memanggil dan memeliharanya sampai hari ini. Itu
panjang penafsiran Alkitab. Keberhasilan dan kegagalan para pendahulu sebabnya, pada kesempatan ini penulis ingin mengulangi sebagian kata yang
perlu diingat dan dipelajari penafsir masa kini. Bab III membahas prinsip ditulis dalam prolog edisi pertama buku ini: kiranya buku kecil ini memuliakan
dan metode yang umum dipakai dalam penafsiranAlkitab. Akhirnya, Bab dan meninggikan nama Tuhan, Sang Pencipta dan Penebus kita. Sebab
IV membahas prinsip dan metode penafsiran khusus Alkitab. Ini berkaitan hanya Dialah yang layak menerima puj i-pujian dan hormat dan kuasa (Why.
dengan penafsiran beberapa macam ragam sastra yang ada dalamAlkitab. 4:11).
Bab III dan IV pada umumnya ditulis dengan format memperkenalkan
terlebih dahulu informasi mengenai analisis terkait, kemudian membicarakan
prinsip dan metode yang perlu diketahui seorang penafsir. Malang,Agustus 2007.
Kutipan Alkitab bahasa Indonesia dalam buku ini pada dasarnya
diambil daiversiAlkitab Terjemahan Baru (TB) yang diterbitkan Lembaga
Alkitab Indonesia. Dalam satu dua kasus, isi kutipan ini sedikit direvisi agar
lebih jelas. Contohnya, kata-kata "yang berkenan kepada Allah" diubah
menjadi "yangmenyenangkan Allah" (Rm. 12:1). Dalam kasus seperti ini
kata-kata yang direvisi dicetak miring. Kutipan Perjanjian Lama dalam
bahasa Ibrani diambil dari hasil edit Karl Elliger dan Wilhelm Rudolph, Biblio
H eb r a ic o Stutt gart en sra (Stuttgart : Deutsche B ibel gesells chaft , 19 67 I 7 7 ).
Sedangkan kutipan Perjanjian Baxu bahasa Yunani berasal dari hasil edit B.
Aland, K. Aland, J. Karavidopoulos, J. C. Martini, dan B. M.Metzger,The
Greek New Testament, ed. ke-4 yang direvisi (D-Stuttgart: Deutsch
Bibelgesellschaft, 1994). Kamus batrasa Indonesia yang dirujuk adalahKamus
Besqr Bahaso Indonesia, edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2001). Jika
xii xiii
SINGI(AIAN
PROLOG
1. Definisi
Tfldnustb ldup Kata "hermeneutik"r pada umumnya menunjuk proses teoretis dan
fiuf,an dan roti sE4 metodologis yang ingin memahami maknayangterdapat dalam tanda-tanda
dan simbol-simbol yang dipakai dalam komunikasi tertulis atau komunikasi
tetdln' manasta htrup fan lisan. Hermeneutik berperanan penting dalam penafsiran Alkitab, karena
segah Tang [tucapf,an q7)1q4141" merupakan disiplin yang memikirkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan
hukum-hukum yang dipakai secara universal unhrk memahami dan menafsir
Alkitab. B oleh dikatakan, hermeneutik biblikal (b ib li c a t) merupakan salah
2
Klemm, "Hermeneutics," dalatrt Dictionarl
3
Sarjana yang tidak sama mempunyai pem
;:;)
Moisds hlm'
Meaning,Walter C. Kaiser, Jr' dan
20-22.
4
sebuah tulisan kecuali makna dalam bahasa tulisan yang dipahami penafsir. berbicara kepada pembaca yang hidup pada abad yang berbeda termasuk
Bahasa dalam Alkitab berhenti menjadi bahasa dengan makna kognitif pembaca masa kini.e
tertentu, lalu menjadi sebuah peristiwa-bahasa (language-event) yang Dari survei singkat di atas dapat disimpulkan, definisi hermeneutik
dinamis yang menciptakan iman dan makna tersendiri dalam pemb aca ata:u mengalami perubahan dari masa ke masa, dan menjadi tidak sama dalam
penafsir.T tangan sarjana yang tidak sama. Namun demikian, definisi sederhana bagi
. Ini memang merupakan pendekatan baru dalam penafsiran. Kalau hermeneutik, yaa9 menunjuk prinsip dan metode penafsiran, masih tetap
dahulu, perhatian hanya diberikan kepada penulis kitab dan semua unsur berlaku. Karena dalam buku ini, "hermeneutik" dipakai menunjuk penafsiran
historis yang berkaitan dengan penulis kitab. Sekarang hal ini dirasakan Alkitab orang Kristen, maka hermeneutik dapat dibagi menjadi dua bagian
tidak cukup, karena sebuah tulisan belum tentu mewakili seluruh maksud yang lebih kecil, yaitu hermeneutik Perjanjian Lama (PL) dan hermeneutik
penulisnya, atau penulis sendiri mungkin belum mengetahui maksudnya Perjanjian Baru (PB).10 Atau dengan cara pembagian lain, hermeneutik
ketika menulis karyanya. Jadi perhatian perlu diberikan kepada tulisan itu dapat dibagi menjadi yang bersifat umum dan yang bersifat khusus.ll Yang
sendiri. Dan mulai tahun 1960, ada sebagian sarjana mengalihkan perhatian bersifat umum membahas prinsip dan metode penafsiran yang umum dipakai
mereka kepada pembaca.s Bagi mereka, pembaca merupakan pusat yang
melahirkan makna. Pemahaman seorang pembaca ditentukan lingkungan, e Dalam hal ini, Ian A. Fair memberi penilaian yang
cukup seimbang. Menurut dia,
ideologi atau identitas sosialnya. Ini memungkinkan munculnya berbagai Hermeneutik Baru yang memberi perhatian kepada diri penafsir masa kini serta
macam pemahaman. Singkat kata, pemahaman tulisan bergantung pada kreativitasnya patut dihargai. Tidak seharusnya penafsir seolah-olah menjadikan Alkitab
sebagai sebuah objek, dan mempelajarinya dalam konteks historis. Juga tidak patut perhatian
posisi di mana pembaca itu berada. Pemahaman ini berkaitan dengan
hanya diberikan kepada subjelctivitas penafsir. Diri penafsir seharusnya ditantang Alkitab
keprihatinan pembaca masa kini. Jadi fungsi hermeneutik tidak hanya yang berada dalam sejarah dan lingkungan diri penafsir. Lalu, malara subjektifyang diperoleh
terbatas pada pencarian maksud yang ingin disampaikan oleh penulis Alkitab penafsir sebaiknya dikategorikan sebagai "aplikasi". Fair, "Diciplines Related to Biblical
kepada pembacanya yang pertama, tetapi juga pembaca masa kini. Interpretation," dalant Biblical Interpretation: Principles and Practices,hkn.32-34.Loren
Sayangnya, pendekatan ini cukup subjektif dan pemahaman pembaca masa Wilkinson juga mempunyai pendapat yang hampir sama. Di satu pihak, dia melihat
kelemahan dalam sikap mencari pengetahuan yang objektif dan mutlak dengan metode
kini layaknya dikategorikan sebagai "aplikasi". Maka, dalam buku ini, pasti. Padahal pemahaman bersifat sementara, pribadi dan subjektif. Suatu bagian Alkitab
"makna" yang dimaksudkan adalah maksud yang disampaikan penulis kitab jangan hanya ditafsir secara mekanis. Di pihak lain, dia menilai, pascamodem telah melangkatt
kepada pembacarryayang pertama. Walaupun ini tidak berarti, Alkitab tidak terlalu jauh dengan mengatakan "tidak ada yang hadir" di belakang suatu makna. Makna
sudah dilarutkan menjadi suatu strategi, dan semua penafsiran itu benar. Penafsiran memang
mewujudkan kebebasan dan kreativitas. Tetapi kebebasan yang tidak tunduk kepada Pencipta
ideologi, sikap dan metode tertentu untuk membantu penafsiran dan pemahaman yang akan menjadi kebebasan yang berpusatkan pada diri. Wilkinson menawarkan pendekatan
maksimal. Ferguson, Biblical Hermeneutics: An Introduction, hlm. 5. Hermeneutik Baru yang menerobos pendekatan yang mempunyai keyakinan yang berlebihan atau yang bersikap
(New Hermeneutic),yangmengambil pendekatan baru dalam dunia akademjs studi biblikal putus asa. Firman Allah hanya dapat dipahami oleh mereka yang merindukan dan
dan teologis, mempunyai ide yang paralel dengan Analisis Baru (New Crilicism) di dunia menghormatinya. Ada makna dalam firman-Nya. Tetapi firman ini hanya berbicara kepada
analisis kesastraan. Untuk informasi yang lebih lengkap, silakan baca bagian Hermeneutik mereka yang datang dengan hidup yang dibentuk olehnya. Loren Wilkinson, "Hermeneutics
Baru di Bab II. & the Postmodem Reaction against 'Truth'," dalarn The Act of Bible Reading, ed, Elmor
7
Ian A. Fair, "Diciplines Related to Biblical Interpretation ," d,alarn Biblical Interpretation: Dyck (Downers Grove, Il: InterVarsity Press, 1996), hlm. ll4-147,
Principles and Practices, ed. F. Furman Kearley, Edward P. Myers, dan Timothy D. r0
Penafsiran PL dan PB tidak selalu sama. Salah satu faktor membedakannya sdalah PL
Hadley (Grand Rapids: Baker Book House, 1986), hlm. 32-33. Ferguson, Biblical dan PB tidak memakai bahasa yang sama; yang satu memakai bahasa lbrani dan yang lain
Hermeneutics : An Introduction, hlm. 5. Yunani. Namun demikian, banyak prinsip dan metode penafsirannya sangat dekat,
I Untuk informasi lebih lanjut dapat ditemukan pada bagian Analisis yang Berorientasi Ir Henry A. Virkler, Hermeneulics: Principles and Processes of Biblicul lnlcrprululkm
Pada Pembaca (Read er -Oriented Cr ictis m), Bab ll. (Grand Rapids, Michigan: Baker Book house, I 981), hlm. 16.
6
dalam penafsiran Alkitab, contohnya, Analisis Salinan Kuno'2 atauAnalisis metode ini memerlukan rasa seni, yang membuat seorang penafsir mampu
Konteks. Sedangkan yang bersifat khusus membicarakan prinsip dan metode menyelami perasaan penulis atau menghargai keindahan sebuah kitab. Dan
penaf'siran yang dipakai khusus pada ragam sastra tertentu, misalnya, yang tidak kalah pentingnya, ketika menulis tafsiran, penafsir perlu menwsun
perumpamaan atau simbol. Buku ini mengikuti pembagian yang kedua' dan menuliskan data yang dikumpulkannya menjadi tafsiran yang uttrh, indah,
Selanjutnya, hermeneutik boleh dilihat baik sebagai ilmu maupun tepat, danmudah dimengerti. Penulisan ini melibatkanunsur seni. Jadi, dapat
seni. Sebagai ilmu, hermeneutik menggunakat cara-cara ilmiah untuk ditarik kesimpulan, penafsiran yang bermutu menaruh perhatian yang
menemukan maksud yang ingin disampaikan penulis Alkitab. Prinsip-prinsip seimbang kepada kepada unsur ilmiah dan seni. Di satu pihak, tafsiran ini
yang dipakainya merupakan sebuah sistem yang masuk akal, tahan uji, dan dapat menjelaskan apayangkurang jelas, dan menjawab pertanyaan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Metode-metode yang dipakainya jugalazim timbul dalam hati pembacaAlkitab. Di lain pihak, tafsiran ini menunjukkan
digunakan dalam penyelidikan di bidang lain, contohnya, kesastraan. keindahanAlkitab kepada pembacanya. Dengan demikian, pembaca masa
kini dapat memahami apaya1gditulis penulis kitab, mengapa dia menulis
Penyelidikan ini menghasilkan data yang relatif obyektif, misalnya, informasi
mengenai sejarah ata.u tatabahasa. Hermeneutik juga boleh dilihat sebagai seperti ini, dan beri ta apa y ang ingin disamp aikannya.
seni. Salah satu sebabnya adalah upaya berkomunikasi mencakup unsur Aspek-aspek lain yang perlu diperhatikan dalam penafsiran adalah
,seni, begitu juga dengan penafsiran atas komunikasi itu. Kedua-duanya pertolongan Roh Kudus, iman kepercayaan dan kerohanian penafsir. Dalam
menuntut penerapan prinsip dan metode yang fleksibel.t3 Tanpa buku ini pertolongan Roh Kudus tidak dibahas secara khusus dan panjang
memperhatikan aspek ini, mungkin saja penafsir salah menanggapi makna lebar, karena hal ini dianggap sudah diketahui dan diyakini para penafsir
yang ingin disampaikan melalui komunikasi. Jadi dalam kasus tertentu, Alkitab.la Hal iman kepercayaan dibahas secara implisit atau eksplisit dalam
penafsir perlu menggunakan pendekatan nonilmiah. Contohnya, cara seorang bagian-bagian "Pentingnya Hermeneutik" dan "Beberapa Keyakinan
seniman menikmati lukisan yang indah tidak sama dengan penelitian seorang tentangAlkitab" dalam bab ini. Sedangkan kerohanian penafsir dibicarakan
ilmuwan. Yang diperhatikan ilmuwan mungkin adalah komposisi kimia cat dalam bagian "Syarat-syarat Menjadi Seorang PenafsirAlkitab yang Baik".
bukan keindahan lukisan itu. Hal yang sama terjadi dalam proses penafsiran. Tidak semua buku hermeneutik Kristen memperhatikan aspek-aspek ini.r5
Orang yang sanggup menghafal prinsip dan metode hermeneutik tidak Sering kali penafsiran dianggap bersifat mumi akademis. Ini tidak tepat.
dengan sendirinya menjadi penafsir yang ulung. Penerapan prinsip dan Karena Alkitab adalah kitab suci yang diwahyukan Allah. Alkitab dihormati,
dibaca dan dikhotbahkan di antara umat Tuhan. Dengan sendirinya, penafsir
Alkitab harus memperhatikan aspek-aspek ini. Sebagai seorang manusia
r2
Dalam buku ini, kata "analisis" dipakai untukmenerjematkan"criticism". A.A. Sitompul
biasa, dia membutuhkan pertolonganAllah untuk memahaminya. Bahkan,
dan U. Beyer memakai terjemahan atau istilah ini dalam buku mereka, Metode Penafsiran
Alkitab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1973). Dengan demikian kata"uiticism" tidak tidak jarang, kebenaran-kebenaran tertentu baru dapat dipahami penallsir
dipakai dengan makna sebagai kritik terhadap Alkitab, tetapi penyelidikan yang saksama.
Ini diharapkan dapat menghindari pengertian negatifyang lekat pada istilah ini. Bacajuga
la Hal ini memang patut disesalkan. Karena seharusnya semua orang Kristen yang ingin
karya George Eldon Ladd, The New Testament and Criticism (Grand Rapids, Michigan:
Wm. B. Eerdmans, 1980), hlm. 37. Dikatakan, sebenamya istilah ini tidak berkonotasi membaca dan menafsir Alkitab menaruh perhatian yang lebih besar akan hal ini, Orang
negatif, tetapi berarti suatu penelitian yang cerdas. Perlu diperhatikan, ada sebagian analisis
dimulai dan dipakai dengan praanggapan yang kurang menghormatiAlkitab atau yang tidak
begitu konservatif. Bandingkanistilah"criticism" yangditerjemahkan menjadi "kritik" di
buku John H. Hayes dan Carl R. Holladay, Pedoman Penafsiran AlkilaD, diterjemahkan
oleh Ioanes Rakhmat (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996).
t3
Yirkler, Hermeneutics: Principles and Processes of Biblical Interpretation,hlm. 16. (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1994), hlm' l6' 23' 24'
8
Alkitab dalam kehidupannya ketika dia sudah lebih dewasa dalam kerohanian 2. Pentingnya Hermeneutik
atau beroleh lebih banyak pengalaman.
Istilah lain yang dekat dengan hermeneutik atau penafsiran adalah Hampir semua orang Kristen setuju, hermeneutik itu penting.
eksegesis.r6 Boleh dikatakan makna kata hermeneutik dan eksegesis tidak Karena Alkitab merupakan sumber utama umat Tuhan mengenal Allah,
lanyak berbeda. Hanya hermeneutik biasanya menunjuk penyelidikan danAlkitab perlu dipelajari dengan penafsiran. Namun, fakta menunjukkan
prinsip-prinsip dan cara-cara penafsiranAlkitab, sedangkan eksegesis sering bahwa gereja tidak selalu sepaham dalam penafsiranAlkitab.te Penafsiran
dipakai untuk penggunaan prinsip-prinsip dan cara-cara ini. Perlu yang tidak sama menghasilkan teologi dan denominasi yang tidak sama;
ditambahkan di sini, prinsip pada dasarnya diperoleh melalui praktik. atau sebaliknya, teologi dan denominasi yang berbeda memegang penafsiran
Pengalaman menafsir menghasilkan prinsip penafsiran. Jadi perbedaan yang berbeda. Tidak mengherankan, baik sarjana maupun kaum awam
hermeneutik dan eksegesis tidak terlalu besar.rT Pengalaman adalah guru sama-sama sering memperdebatkan berbagai persoalan mengenai
yang baik. Seorang yang rajin dan setia menafsir akan menguasai berbagai praanggapan, prinsip dan metode. P'erbedaan ini adakalanya berdampak
prinsip dan metode hermeneutik lebih cepat dan lebih baik daripada mereka negatif. Walaupun, sering kali ini juga memperkaya pemahaman orang
yang hanya mempelajarinya secara teoretis. Pengalaman menolong seorang Kristen kepada Alkitab, dan Alkitab tetap menjadi dasar iman yang
pelajar hermeneutik memahami apa yang diajarkan dalam ruang kelas. Mata menyatukan kebanyakan orang Kristen.
pelajaran hermeneutik penting bagi seorang pelajar, tetapi akan lebih berguna Kesampingkan semua perbedaan yang ada, pada umumnya orang
baginya kalau dia rajin mempelajariAlkitab. Kristen, yang menghormati Alkitab sebagai wahyuAllah, dapat menyetujui
Selain eksegesis, istilah lain yang sering ditemukan dalam dunia beberapa butir mengenai pentingnya hermeneutik yang akan dibahas di
penafsiran adalah eksposisi (exposition). Makna kedua kata ini dekat. bawah ini.
Dalam pemakaian di kalangan orang Kristen, eksegesis menunjukpenafsiran
yang memusatkan perhatiannya pada suatu bagian Alkitab, sedangkan 2.1 Hermeneutik Berhubungan Erat Dengan Alkitab -
eksposisi lebih memperhatikan aplikasi dan hubungan bagianAlkitab tersebut Firman Allah yang Menyelamatkan Manusia yang Tersesat
dengan diri penafsir. Jadi hubungan eksegesis dan eksposisi dapat dilukiskan Menurut Surat Roma 3, I 4, "Sebab, barangsiapa yang berseru
I 0: I
sebagai berikut: eksegesis merupakan dasar eksposisi, sedangkan eksposisi kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat
adalah wujud eksegesis. Karena itu adakalanya ekspositori (expository) berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana
dipakai dengan makna yang dekat dengan homiletikal (homiletical).t8 mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang
Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
r6
Kata "eksegesis" berasal dari. exegesis, atau lebihjauh dari kata Yunani i[qydopor, (baca memberitakan-Nya?" Jadi seorang yang tersesat tidak dapat mendengarkan
Yoh. l:18; Kis. l0:8; 15:12, 14;21:19). Akar kata bahasa Yunani ini mempunyai arti Kabar Baik, kalau tidak adayangmemberitakannya kepada mereka, Berita
"membawa ke luar dari". Ketika dipakai pada suatu tulisan, kata ini dapat berarti tidak
"memasukkan" gagasan pribadi ke dalam tulisan tersebut. keselamatan ini disampaikan kepada mereka berdasarkan penafsiran Alkitab.
17
Bernard L. Ramm, bagian "Biblical Interpretation," di "hermeneutics," dalarr' Bakerb Tanpa penafsiran yang jelas dan akurat, manusia tidak berkesempatan
Dictionary of Practical Theologt, ed. Ralph G. Turnbull (Grand Rapids, Michigan: Baker mendengar firman Allah. Mereka tidak dapat mengenal Allah, juga tidak
Book House, 1967), hlm. l0l. dapat mengenal identitas dirinya sebagai ciptaan Allah, dan mengetahui
r8
Bagi Badke, kata "ekspositori" sama dengan "homiletikal". William B. Badke, (n.d.).
keadaan sesungguhnya. Sebab setiap orang sudah berada di bawah kuasa
"Varieties ofthe Biblical Commentary:AGuide to Form and Function." Diakses 2 Desember
2005, dari <http://library.bbcnet.edu/strategies/evaluating/varieties.htm?BBC_
Ie
Sessi on:f45 f4cc5 cI ecTb3bb ec7 77 fd$ aA298>. Ferguson. Biblical Hermeneutics: An Introductior, hlm. 3-4.
l0 ll
dosa (Rm. 3:9-18). Upah dosa adalah maut, suatu akhir yang sangat 2.3 Hermeneulik Berhubungan Erat Dengan Alkitab -
mengerikan (Rm. 6:23a). Padahal Allah sudah menyediakan jalan keluar Petunjuk Allah Bagi Orang Kfisten
bagi manusia. Ada keselamatan bagi mereka yang mau percaya kepada Mereka yang sudah menjadi pengikut Tuhan, sama seperti orang
Tuhan Yesus (Rm. 6:23b;Yoh. 3 : 1 6). non-Kristen, harus memilih dan mengambil keputusan dalam kehidupan
'2.2 sehari-hari. Tetapi ada perbedaan antara orang Kristen dan non-Kristen:
Hermeneutik Berhubungan Erat Dengan Alkitab - orang Kristen boleh bertindak atas petunjuk Tuhanya1gdiberikan melalui
Makanan Rohani Orang Kristen firman-Nya. Firman Allah menj adi pelita dan terang dalam perj alanan mereka
FirmanAllah merupakan makanan rohani orang Kristen(Mat- 4:4; (Mzm. 119:105). Firman Tuhan mengajar mereka apa yar.g benar yang
Yoh. 6:63). Secara kolektif pemahaman Alkitab juga menentukan harus dilakukan dengan sepenuh hati, dan apa yang salah yang harus ditolak
pertumbuhan gereja.2o Gerej a tidak mungkin menj adi kuat tanpa memahami dengan berani. Mengenal kehendakAllah merupakan hal yang amat penting.
Alkitab dengan sungguh-sungguh. Itu sebabnya setiap rohaniwan, bahkan Sebab tanpa mengenal petunjukAllah, manusia sering melalcukan kesalahan
setiap anak Tuhan, perlu menguasai hermeneutik, demi memahami ajatan yang mendatangkan kerugian bagi dirinya dan orang lain. Bila dia tidak
Alkitab. Karena setiap pengikut Kristus membutuhkan makanan rohani yang berj alan sesuai rencana Allah, maka dia tidak mendapatkan bahagia, damai
menumbuhkan kehidupan rohaninya. Hal ini sama seperti kesehatan tubuh sejahtera, dan berkat dari-Nya. Bahkan ini berarti dia menyakiti hati Allah.
j asmani manusia bergantung pada makan anyangditerimanya. Tetapi sayang sudah tentu tidak seorang pun yang menginginkan hal seperti ini terjadi
sekali, banyak orang Kristen tidak memperhatikan kesehatan kehidupan dalam kehidupannya. Untuk mencegahnya, dia harus dengan setia
rohaninya. Dari pergaulan sehari-hari dapat ditemukan, tidakbanyak orang menyelidikiAlkitab.
Kristen membaca Alkitab dengan rutin dan tekun, apalagi menyelidikinya
dengan teliti. Padahal kesehatan kehidupan rohani sangat penting bagi 2.4 Hermeneutik Berhubungan Erat Dengan Alkitab -
seorang Kristen atau sebuah gereja. Dengan kerohanian yang kuat dan Senjata Rohani Orang Kristen
dewasa, orang Kristen atau gereja baru dapat menahan segala serangan Dalam upaya melawan berbagai godaan dan dosa, orang Kristen
dan godaan yang dilancarkan Iblis dan dunia ini. Dengan kerohanian yang sangat membutuhkan sabda Allah sebagai senj atanya. S abda Allah memberi
kuat dan dewasa, orang Kristen atau gereja baru mungkin menjalankan umat Tuhan kasih, harapan dan kekuatan bahkan dalam keadaan yang paling
perintah dan kehendak Tuhan dalam kehidupannya. Ini perlu diperhatikan. sulit. Namun, dari pengalarnan Tuhan Yesus, yangtercatat di Injil Matius
Karena orang Kristen ditebus dengan tujuan melal<ukan kehendak Allah 4:I-ll Injil Lukas 4:l-l3 dapat ditarik kesimpulan bahwa Iblis pun sangat
dan
dan hal-hal yang baik (Yoh. 4:34; Ef. 2:10). Jadi kerohanian menjadi faktor menguasai isi Alkitab. Iblis memakaiAlkitab dengan tujuan menjatuhkan
penting bagi orang Kristen atau gereja yang ingin beroleh kehidupan yang Tuhan Yesus. Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan orang Kristen,
bermakna dan produktif. Si jahat berusaha menjatuhkan orang Kristen dengan berbagai cara. Salah
satu caranya adalah menafsir Alkitab dengan keliru. Jadi tidak
20
Dalam prakata bukunya, Tbward an Exegetical Theologt: Biblical Exegesisfor Preaching
mengherankan, jika pada zaman berbeda pengikut Kristus selalu berhadapan
and Teaching(Grand Rapids: BakerbookHouse, l98l ), walter c. Kaisermengutip perkataan
JohnAlbert Bengel, yang diucapkan padatahun ll42,yangberbunyi kurang lebih demikian, dengan ajzran-ajaranbidah, yang katanya juga berdasarkan Alkitah. sclain
"Alkitab adalah fondasi gereja, gereja adalah pelindungAlkitab. Ketika gereja kuat, berita ajaransesat, orang Kristen juga harus berhadapan dengan si aku yang lama
Alkitab bercahaya dengan terang; ketika gereja sakit dan lemah, Alkitab diabaikan dan dan godaan dunia. serangan dan daya tarik dari mereka tidak kalah dahsyat.
digerogoti. Itu sebabnya, dilihat dari luar, Alkitab dan gerejajika bukan menjadi sehat
Namun, orang Kristen dapat menangkis semua ini dengan berpegang toguh
bersamaan, maka akan menjadi lemah dan sakit bersamaan. Sikap umat terhadap Alkitab
merefleksikan keadaan gereja. Ini sudah menjadi hukum yang tidak berubah'"
pada FirmanAllah - senjata rohani orang Kristen (tbr. 4:12:Ef .6:12-l.7).
t2 t3
2.5 Hermeneutik Berhubungan Erat Dengan Atkitab _
2.6 Hermeneutik Berhubungan Erat Dengan Alkitab _
Dasar Teologi Agama Kristen Dasar Ajaran dan pelayanan Berkhotbah Dalam Jemaat Ailah
Iman kepercayaan Kristen memang perlu ditulis dengan
terafur Berkhotbah bukanlah berpidato atau memberikan ceramah.
agar mu!1h dimengerti dan dipegang umat Tuhan.
Hasil penyu.,iru, ,".*u Berkhotbah juga bukan memberikan kesaksian, walaupun di
dalamnya
sistematik ini dinamakan teologi. Tetapi tidak setiap
aeno#nasi memiliki mungkin ada kesaksian. Sebuah pemberitaan baru dapat dinamakan
teologi yang persis sama. Ada sejumlah faktor yang sebagai
ikut mempengaruhi isi penyampaian khotbah, kalau isinya menjelaskan Alkitab.23
Ini menunjukkan
teologi, di antaranya: berkaitan dengan respons yang
diberikan kepada eratnya hubungan pelayanan berkhotbah dengan hermeneutik.
Memang
kebutuhan tertentu; kerangka pikiran yang beibeda;
penlahman unik teorog seorang yang memahamiisiAlkitab tidak dengan sendirinya menjadi seoran!
yang bersangkutan; atau penafsi."r, y*g tidak
sama. i
Dari faktor-faktor pengkhotbah yang komunikatif. Itu sebabnya seorang pengkhotbah
yang baru disebutkan ini, penafsiran merupakan perlu
faktor yang paring menguasai homiletik, ilmu berkhotbah, agar dapat menyampaikan
berita
luar dan di dalam gereja Alkitab dengan lancar. Tetapi jika seorang pengkhotbah tidJk memahami
Alkitab, maka sulit diharapkan dia akan menjelaskanAlkitab dengan
baik.
u
",,*
aiu,,oll fl:fiHffi f,?fjJ] walaupun pengkhotbah itu pandai berbicara, tanpa penafsiran yang
mantap,
teologi, itu sebabnya ada yang bukan tidak mungkin dia hanya menyampaikan pandangan p.iuadiryr.
oiu
debatan teologi sebenarnya adalah belum menyampaikan pesan Arkitab kepada jemauiatiut. pelayanan
Alkitab.22 Dengan penafsiran Alkitab berkhotbah sangat penting, karena menentukan kernajuan umat
Tuhan dalam
b
yangtepat, seorang teolog
; yang kuat. hal kerohanian, moral, dan pelayanan. pelayanan ini juga ikut membina
s
Sebaliknya, jika penafsiran
tepat, maka orang Kristen dalam kehidupan berkeluarga, bergereja dan bermasy
diatidakdapatmembangunte ni dirasakan Dengan pelayanan berkhotbah yang efektif diharapkan akhirnya jemaat
arukat.
makin penting, karena geleja berhadapan dengan banyak
pihak yang Tuhan dapat bertumbuh menjadi Bait Allah yang kudus (Ef. 2:19-22).
berusaha memutarbalikkan firmanAlrah dengan
sengaja atau tidak sengaja. Melaluinya nanti dunia ini mengenalAllah, danAllah menyatakan kemuliaan_
Nya kepada umat manusia.
3tKata-katayang
hanyamuncur satukali daram karya sastra Ibrani yan gdinamakanhapax
legomena- Jan de waard dan Eugene A. Nid ., From
one Language'to inother: Functronar
Equivalence in Bible Transrating (Nashvire: Thomas
Ners""'priitrr.lr, isgol, hr-. r so. 3'z
Dikatakan harya 7 persen dari
singularis; bahasa yunani; arti harfiahnya: isi sebuah berita disampaikan pembicara morarul
kata, sedangkan 38 persen mel katr-
. July 23,1999. Diakses 9 Maret 2006, dari
W. Robinson,,B iblical Freach
perl?date I 9980j 23>. Ada 1.500 kata hanya
203. Jadi dapat dibayangkan,
komunikan memahami berita yang disampai
l8
t9
3. Syarat-syarat Menjadi
bersikap obyektifdan terbuka, dan
Seorang penafsir Alkilab yang Baik
ndangan atau teologi tertentu. Dalam
dan pertumbuhan kerohanian orang
Gereja Protestan percaya, setiap orang Kristen berhak membaca
peranan yang sangat penting. pada
dan menafsir Alkitab. Pembacaan dan penafsiran Alkitab tidak seharusnya
mi kebenaran tertentu dalam Alkitab.
menjadi hak khusus bagi sebagian orang Kristen saja. Namun demikian,
ih dewasa dalam kerohanian dan lebih
untuk menjadi penafsir yang baik, seorang Kristen membutuhkan persiapan
yang memadai. Dia sebaiknya adalah orang yang mendapat pendidikan Penafsiran berhubungan erat
eal adalah seorang yang tertarik
yang cukup. Diharapkan dia dapat membaca dengan lancar, b".piki.
d.rgun
jernih dan memiliki pengetahuan umum yang cukup ruas. Kalau memahami beberapa aspek menge
memungkinkan, sebaiknya dia juga menguasai baha.u-b"hu.u yung baik biasanya juga suka membaJa
digunakan penulis Alkitab, di samping beberapa bahasa asing yang sering Sayang sekali, tidak semua penafsir
dipakai di kalangan studi biblikal, misalnya, bahasa Inggns.
Memang tidak mudah mempelajari, apalagimahir dalam bahasa-
bahasa kuno yang dipakai para penulis Alkitab. Tugas ini berat. Namun
demikian, ini tidak berarti, mereka yang tidak berkesempatan mempelajari perlu diperhatikan semua penafsir.
S
bahasa-bahasa asli Alkitab sama sekali tidak mungkin mengerti Alkitab.
sebaliknya, ini tidak berarti bahwa mereka yang dilengkapi dengan 3.7 Seorang yang Sudah Dilahirkan
Kembali3a
pengetahuan bahasa Ibrani dan yunani, atau pengetahuan la1n, pasti
lebih Sudah tentu seorang yang belum dilahirkan
memahami isi Alkitab daripada mereka yang tidak mengenal bahasa asli kembali, juga dapat
membaca kata -kata yang tercantum
Alkitab. Karena dalam penafsiranAlkitab ada faktor-faktor lain yang ikut dalamAlkitab, tetapi iri iijJue.arti iu
sudah memahami, apalagi percaya apa
menentukan, contohnya, sikap menghormati Alkitab, kehidupan roil*iyurg yan1tertulis aahm Alkitab. Bagi
baik, kesungguhan menjalankan ajaranAlkitab, dan masih banyak yang lain.
Sudah tentu pengetahuan bahasa asliAlkitab, walaupun bertaiaf d-asar saja,
sangat menolong usaha menafsirAlkitab. Itu sebabnya setiap penafsirAlkitab
perlu memp elaj ainy a dengan tekun.
Selain bahasa-bahasa yang dipakai para penulisAlkitab, pengetahuan
tentang sejarah, adat istiadat, pikiran, geografis, lingkungan hidup,
masyarakat, politit ekonomi, agama dan lain-lain yang ada hubungan dengan
Alkitab juga amat penting. Seorang penafsir sebaiknya juga memiliki mental
yang sehat dan intelek yang cukup baik. Dia dapat berpikir secara logis,
dan sanggup "sedikit berimajinasi."33 Seorang penafsir perlu mempunyai
r3
Baca diktat "Henneneutics" yang disusun peter wongso dan George Sanusi (Diktat
kuliah, SeminariAtkitabAsia Teng gara,Marxrg, tes:;, t t-. 1-3. yang diriaksudkan
dengan
20
2t
dia, hal-hal rohani merupakan kebodohan, atatyang tidak masuk akal ( lKor.
sehari-hari
membuatorang Kristen dan juga rohaniwan merasa
2:14). P erhatian orang-oran g yangbelum diselamatkan biasanya berfokus lelah, dan
kehabisan energi untuk membacaArkitabdengan
pada hal-hal duniawi, kepentingan pribadi, atau yang bersifat sementara. teliti. Jangankan membaca
Alkitab dengan hati yang merindukan firman-Nya, bahkan
Mereka suka mengkritik firman Allah dengan pikiran yang sempit. Ambil irembacaAlkitab
secara rutin pun tidak- mudah. padahar yang
saja Rasul Paulus sebagai contoh. Sebelum diterangi oleh Tuhan, paulus diharapkan pada seorang
pembacaAlkitab adalah kerinduan
mengira ia sudah memahamiAlkitab, sehingga dia sibuk menangkap pengikut -.rr.uii kehendak Tuhuo .r,,,u seperti
'Ttrhan seorang yang lapar dan haus (Mat. 5:6). Lapar
Yesus. Tetapi setelah dilahirkan kembali, barulah ia benar-benar dan haus merupakan
keinginan naluriah yang kuat. Serama keuututran itu
memahami Alkitab, dan mengenal siapakah sebetulnya Tuhan yesus. Ini belum dipuaskan, maka
tidak berarti, pendidikan Paulus tidak penting. yang dimaksudkan di sini lll *1" terus mengupayakan. Dengan sikap seperti ini,
seoran gpembpa
Alkitab pasti akan membacaAlkitab dengan sungguh-sungguh. "--;7"-*
adalah sebelum dilahirkan kembali, mata rohani seorang pembacaAlkitab
belum dibuka unhrk menanggapi kebenaran Allah.
3s
Lai menyamakan sikap membacaAlkitab dengan: (l) Membaca wasiat: harus momohami
(3) Membaca titah raja:
-25.
suatu prinsip ponafniran,
seluruh isi Alkitab, penyelidikan salah satu kat a ataubagian dalam Alkitab
secara detail justru akan menyesatkan olang yang bersangkutan.3s Tidak
ada jalan pintas bagi anak-anak Tuhan yang ingin memahami firman Ttrhan.
Mereka harus meluangkan waktu, mencari tempat yang tenang, dan
membaca firman Tuhan dengan tekun dan teliti. Seberapa banyak perhatian
maka sebanyak itu pula
orang pekerja yang rajin
tentu akan beroleh hasil yang setimpal.
abstrak atau teori yang tidak berguna. Firman Tuhan adalah petunjuk yang
tepat, dan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang
melakukannya akan lebih memahami firman Tuhan. Ini membuat dia lebih
bersemangat melakukannya dan melalrukan lebih banyak perintah-Nya. Hal
ini sudah dialami oleh banyak orang Kristen biasa, dan juga perlu dialami
pengkhotbah. Pelayan di atas mimbar yang berpengalaman dalam hal
melaksanakan firman-Nya tidak akan kehabisan bahan. Allah terus
menerangi hati mereka. Setiap hari Allah memberi mereka kesempatan
belajar sabda-Nya. JadiAlkitab bukan sekedar dibaca, atau dipelajari hanya
untuk menyampaikan khotbah. Tetapi Alkitab harus dipelajari dengan
sungguh-sungguh. Ajarannya harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Kebenaran Tuhan juga perlu disampaikan dalam berbagai kesempatan.
Dengan demikian, Alkitab sama seperti mata air tidak henti-hentinya
mengeluarkan air yang menyegarkan kehidupan pembacanya
26 27
4. Praanggapan Dalam penafsiran Alkitab4o Alkitab, seorang penafsir harus menentukan "peraturan mainnya,'.* Jadi
setiap penafsir suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar,
sudah memegang
Sebelum menafsir Alkitab, seorang penafsir sebenarnya sudah praanggapan tertentu.
memiliki beberapa praanggapar, ar Ini terbukti pada teologi tertentu yang Karena setiap penafsir memegang praanggapan tertentu, maka yang
dipegang pembaca Alkitab. a2 Dengan kata lain, tidak mungkin seorang membedakan seorang penafsir dengan penafsir lain adalah praanggapan
menafsirAlkitab dengan sikap yang benar-benar "obyektif'. Karena tidak apa yang dipegangnya. Itu sebabnya penafsir Alkitab perlu
seorang pun penafsir Alkitab yang bebas sama sekali dari pengaruh mengenal
praauggapan yang dipegangnya. Dengan demikian dia
dapat menafsir
lingkungan dan kepercayaannya.Ini sama seperti seorang ahri sejarah yang dengan sadar dan rasa tanggungjawab yang tinggi. Selanjutnya,
mempunyai pandangan tertentu terhadap bahan dan informasi yang ada di seorang
penafsir patut bertanya kepada dirinya, praanggapan apa y
atgdipegangnya?
depannya. Penafsiran seorang pembaca Alkitab sedikit banyak ditentukan Karena tidak mungkin seorang menafsir dengan tepattanpapraanggapan
oleh praanggapannya. Memang ada sarjana tertentu yang menginginkan yangtepat.4s Pruanggapanyangwajar tidak sama dengan p.u.ungku
penafsiran yang obyektif. Tetapi ini tidak mungkin. Fakta menunjukkan, y*g
subjektif. Seorang yang_menafsir dengan subjektif akan
penafsir yang berwarna liberal sekalipun memegang praanggapan tertentu -e-a.rtt*
ke dalam bagian Alkitab yang ditafsirnya (eiseges is).penafsiran
idenya
dalam penyelidikannya. Jadi sarjana yang berpendirian demikian perlu demikian
sama sekali tidak memperhatikan maksud penulis kitab. Dia juga
mendengar pendapat Karl Barth dan R. Bultman bahwa seorang penafsir tidak
mengindahkan jalan pikiran yang sehat dan bukti yang ada.ou
sudah memiliki suatu "prapengertian" terhadap bahan-bahan yang ingin lidiseorang
penafsir yang baik harus memperhatikan ini semua, dan
bersedia dikoreksi
ditafsirnya.a3 Prapengertian atau praanggapan pasti ada dalam penafsiran. oleh hasil penafsiran yang lebih sesuai dengan ajaranAlkitab. a?
Pendapat yang sama ditulis dengan lebih jelas oleh Kelsey. Daram bukunya, Dia harus
hafrrodh^
a0
untuk mengenal berbagai praar,g3apan dalam penafsiran pB, yang dipakai p ada zaman
atau tokoh yang berbeda, boleh membaca tulisan Edgar v. McKnight, ..presupposition in
New Testament Study," dalam Hearing lhe New Testament: Strategies for Interpretation,
ed. Joel B. Green (Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 1995).
28
29
mungkin memahami berita kitab tersebut (walaupun mungkin dia tidak setuju
dengan berita itu).ae Sikap seperti ini adalah sikap yang adil dan jujur terhadap
penulisAlkitab.
Sikap yang kurang adil dan jujur dapat ditemukan pada penafsiran
William Barclay. Menurut Barclay, kata-kata dnl ulg Ool,doo4g di Injil
Yohanes 6:L9,yang diterjemahkan "di atas ait'' , jtgaterdapat di Injil Yohanes
2l : l, y ang tanpa meragukan menunjuk Yesus berj alan di pantai danau. Jadi
seharusnya kata-kata di Injil Yohanes 6:19 mempunyai makna yang sama,
yaitu Tuhan Yesus berjalan di pantai danau.5o Ini berarti peristiwa yang
tercatat di Injil Yohanes 6: 19 bukan sebuah mukjizat. Jika memperhatikan
metode penafsiran dan praanggapalrLya, kesimpulan Barclay patut
diragukan. Pertama, Barclay menghubungkan kedua bagian ini hanya
berdasarkan kata-kata yang sebenarnya cukup sederhana. Terlalu riskan
bagi seorang penafsir menarik kesimpulan yang begitu jauh. Yang harus
'lebih diperhatikan Barclay seharusnya konteks
Injil Yohanes 6: 19. Apakah
bagian ini menggambarkan Tuhan berjalan di pantai danau? Sudah tentu
tidak. Kemudian, Barclayjugaperlu memberi jawaban yang pasti mengenai
Jadi ebagaipenafsir
orang yang bersangkutan terhadap Alkitab. Namun demikian, sebenarnya di dunia ini siapa
ujur Yohanes. Dia
yang berani mengklaim dirinya sudah mengetahui segala sesuatu. Orang yang hidup di diny
zaman modern pun harus mengakui, banyak hal tidak diketahuinya. Allah sanggup memakai Praanggapaan mempunyai peranan penting, karena ikut
"keterbatasan" manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya. Selain itu, ketika menyaksikan menentukan pendekatan yang digunakan dalam penafsiran. Berdasarkan
hal-hal ajaib yang dapat dijelaskan dengan pikiran manusia, atatyangtidak dapat dijelas praangg lebih luas, seorang penafsir lalu
dengan rasio, seorang bijak dan beriman dapat menemukan perbuatan tangan Tuhan yang
mahakuasa. Orang ini sesungguhnya melihat mukjizat setiap hari.
memilih metode yang lebih sfesifik dalam
ae
Sebenarnya dalam usaha mencari praanggapan penulis Alkitab, seorang ponafsir sudah
melakukan penafsiran. Kalau begifu, bukankah ini berarti, seorang penafsir berputar-putar
di antara ptaanggapar. dan penafsiran? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan: (1) Praanggapan yang dipegang seorang penafsir, khususnya
penafsir konservatif, bukan dibuat oleh seseorang tetapi komunitas orang Kristen yang
berlangsung dari generasi ke generasi, dan diperkuat oleh konsili-konsili abad awal. (2)
Praanggapan ini merupakan hasil observasi secara umum atas Alkitab, yang didukung oleh
banyak ayat atatr oleh ayat-ayat yang isinya sangat jelas dan pasti. (3) praanggapan ini
diperoleh melalui penafsiran yang sehat dan berdasarkan motivasi yang benar. (4) Banyak
ajaran sebenarnya sudah tertulis jelas dalam Alkitab. Masalahnya adalah apakah penafsir
bersedia menerima apa yang sudah jelas-jelas diyakini penulis Alkitab?
50
William Barclay, The Gospel of John, vol. l; ed. cetak ulang (Edinburgh: The Saint
Andrew Press, 1973;), hlm. 211, 212.
30
3l
penafsirannya. Contohnya, ada penafsir yang mempunyai praanggaparL 4.1 Alkitab Diilhamkan AAah
batrwaAlkitab merupakan Kitab yang dapat dipahami dan berinteraksi dengan Untuk sekian kalinyaAlkitab bersaksi tentang otoritasnya. Di dalam
karya sastra sezamannya. Maka dia akan mengambil pendekatan yang Alkitab, kata-kata seperti 'Allah berfirrnan", "maka firman Tuhan datanglah
menyelidiki dengan teliti ragam sastra Kitab Yakobus serta ragam sastra kepadaku, bunyinya..." dan yang sejenisnyatercatat lebih dari 3.800 kali.
yang ada pada zaman itu. Di matanya, ragam sastra kitab ini adalah Penulis-penulis PL dan PB, misalnya, Musa, Yeremia, Habakuk, Paulus,
'paraenesis. Karena sebagian ciri ragam sastra ini dapat ditemukan pada dan Yohanes bersaksi bahwa Allah memerintahkan mereka menuliskan
kitab ini, misalnya, kurangnya kontinuitas jalan pikiran, pengulangan tema firman-Nya (Kel. 34:27 ; Yer. 30:I -2; Hab. 2:2; IKor. 14:37; Why. I : I 1 ).
yang sama, dan absennya situasi di mana isi tulisan yang terkait dapat Alkitab disebut sebagai "hukum Taurat" (yaituAlkitab orang Yahudi), "Kitab
diteiapkan.t3 Sedangkan penafsir lain percaya, inti ajaran Alkitab adalah Suci", dan "frrmanTuhan" (Mat. 5:18; 22:29; Rm.3:1-2). BahkanAlkitab
Injil yang diberitakan Paulus. Kitab Yakobus perlu dipahami dari sudut surat- sendiri berbicara tentang ilhamnya (2Tim. 3 : I 6, 17 ; 2Ptr. I : I 6 -21).s1
surat Paulus.5a Dalam kasus tertentu atau sampai tahap tertentu, kedua Berdasarkan kesaksian Alkitab tentang dirinya, seorang penafsir
pfaatggapanini dapat diterima. Tetapi sayangnya, dalam kasus penafsiran seharusnya dapat menerima beberapa keyakinan di bawah ini:58
Kitab Yakobus kedua praanggapan ini telah memilih pendekatan yang kurang I . Naskah asli Alkitab mencatat firman Allah yang tidak bersalah. Naskah
memadai. Kedua pendekatan ini telah melalaikan isi kitab ini yang asli Alkitab tidak bersalah dalam sejarah, fakta, angka, ajaran etika,
memperlihatkan gejolak sosial yang berlangsung pada zaman itu. Kedua teologi, dan lain-lain.se Memang dalam Alkitab terdapat hal-hal yang
pendekatan ini juga mengabaikan peranan dan kreativitas Yakobus, saudara
Tuhan Yesus, yang sanggup berkomunikasi dengan pola yang unik. Ini
akhirnya membuat pembaca kitab ini tidak memperhatikan berita perdamaian
s7
Pembaca bisa mendapat bahan yang lebih lengkap, khususnya perbedaan antara "wahyu",
dan solusi yang Yakobus ingin sampaikan kepada komunitas orang Kristen "ilham" atau "inspirasi",pada diktat yang ditulis Miriam Santoso, "Bibliologi: pengantar
Alkitab" (Diktat kuliah, Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang, 1981). Wahyu adalah
Yahudi yang terdiri atas yang kaya dan yang miskin.ss perbuatan Allah yang menyatakan atau menunjukkan kebenaran-kebenaran-Nya kepada
Selanjutnya, perhatian akan dialihkan kepada praanggapan- manusia, yang bila tidak, tidak akan diketahui oleh manusia dengan dayanya sendiri. Wahyu
praatggapalyang dapat ditemukan dari Alkitab. Praanggapan-praanggapan dibagi Wahyu Umum dan Wahyu Khusus. Ilham atau inspirasi merupakan peke{aan Allah
ini puOu o.rnn tya diterima penafsirAlkitab yang berpendirian konservatif.56 melalui Roh-Nya yang menggerakkan, menguasai dan memimpin orang-orang yang telah
dipilih-Nya, untuk menuliskan perkataan-perkataan yang dikehendaki-Nya tanpa salah,
58
Selain pendapat tokoh-tokoh liberal yang sudah lama dikenal, kini orang Kristenjuga
perlu berwaspada terhadap sejumlah pandangan yang kurang konservatiftentang otorltas
s3
Contohnya, Martin Dibelius dan mereka yang sependapat dengannya'
dan sifat wahyu Alkitab. Pandangan demikian dapat ditemukan pada buku yang ditulie
5a
Contohnya, Martin Luther dan sarjana-sarjana yang sependapat dengannya' Luther
Donald K. McKim, ed. The Authorilative Word (Grand Rapids, Michigan: Mlliam B,
sendiri tidak menulis komentari Kitab Yakobus'
Eerdmans, 1983) dan James Barr, Alkitab di Dunia Modern, diterjemahkan I.J, Cairns
5s
Untuk informasi yang lebih mendetail, baca buku Hasan Sutanto, Surat Yakobus: Berita
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983). Sarjana seperti McKim dan Barr rupanya tolah
memberi kesempatan kepada pikiran liberal, walaupun nada yang dipakai moroka rangat
hati-hati dan tidak ekstrem.
5e
Pada umumnyaadatigamacampandangan mengenai sifatwahyuAlkitab, (l ) Golongan
liberal yang berpendapat, Alkitab hanya merupakan karya yang ditulie manuaia, (2) Oolongan
Neoortodoks yang mempunyai pandangan, fi rman Allah diterima pcmbaca molal ui Alkitsb;
Alkitab merupakan sebuah wadah bagi Firman Allah, (3) Golongan koneorvatlf porcayo,
Alkitab adalah wahyu Allah yang tertulis. Untuk informasi lobih lanjut silakan momboca
buku Jack Rogers, ed' Biblical Authority (Waco Texas: World Books, 1977), hlm, 47-73,
Hermeneutics, hlm.7 .
32 33
seolah-olah saling berkontradiksi, tetapi hal-hal ini justru menolong 4.2 llham Allah Bersifat Lisan dan Keseluruhan
pembaca Alkitab lebih mengenal suatu kebenaran. Seperti yang (Verbal Plenary)
dikatakanArthur C. Custance, karena keterbatasan manusia, kontradiksi Kata "lisan" (verbal) di sini menunjuk setiap kata, sedangkan ,.
menjadi suatu unsur yang dibutu}kan dalam wahyu.@ Salah satu contoh keseluruhan" Qtlenary) menunjuk seluruhAlkitab. Jadi ilham atau wahyr
yang dapat dikemukakan di sini adalahdoktrinTritunggal. Allah bersifat lisan dan keseluruhan. Ini berarti Allah Roh Kudus secara
2. . Alkitab memberi norma tertinggi bagi iman kepercayaan dan kelakuan supernatural menguasai para penulis Alkitab, tanpa meniadakan kepandaian,
manusia. perasaan dat gaya bahasa dan lain-lain dari mereka, sehingga berita-Nya
Alkitab merupakan wahyu khusus satu-satunya yang diberikanAllah.6l yang sempurna dan saling berkaitan untuk manusia dicatat dengan akurat
Dan Alkitab sudah komplet (Why. 22:18, 19).62 dalam bahasa asli Alkitab.63
Keyakinan ini biasanya dipegang teolog konservatif, yang ingin
Bagi golongan konservatifyang moderat, ada kesalahan dalam salinan kuno Alkitab. Selain menekan keseimbangan sifat ilahiah dan sifat manusiawiAlkitab.64 Di satu
itu, ada perdebatan di antara teolog tentang apakah Alkitab itu tidak satah ( inerrancy) atau
pihakAlkitab dihormati sebagai kitab yang berotoritas. Semua huruf dan
tidak keliru (atau dapat diandalkan, infalibil1ry). Menurut Everett F. Harrison, ed. Bakerb
Dictionary of Theologlt (Grand Rapids, Michigan: Bakers Book House 1973), sifat tidak katayangtertulis di dalamnya merupakan firman yang diwahyukanAllah
(2Tim. 3: 16). PenafsirAlkitab tidak boleh mengabaikan unsur supernatural
,kekt(infabiliry) menunjukAlkitab tidak keliru dalam mencapai tujuannya, dalam memberi
norma-norma bagi iman kepercayaan dan kelakuan, dan dalam hal pimpinan Roh Kudus. dan catatan tentang mukjizat. Di lain pihak Alkitab dibaca sebagai kitab
Tokoh-tokoh terkenal dari golongan ini adalah B. B. Warfield dan Harold Lindsell. Sedangkan yang ditulis dengan bahasa y ar,g lazim dipakai pada zamanpenulis kitab.
yang termasuk golongan yang percayaAlkitab bersifat tidak salah(infability) adalah James
Orr dan G C. Berkouwer. Golongan kedua ini dikritik, mungkin mereka memberi kesempatan
Bahasa ini dapat dipahami mereka yang hidup pada zaman dahulu. Karakter,
kepada aliran liberal. Hal ini boleh diikuti dari perdebatan antara Jack Rogers, Donald pendidikan, latar belakang, dan lain-lain dari parapenulis terbaca dalam
McKim dengan John D. Woodbridge. Menurut Jack Rogers, darj Fuller Theological kitab-kitab yang ditulis mereka. para penulis ini menerima wahyu Allah
Seminary, dan Donald McKim,dariDebuque Theological Seminary, golongan Injili percaya dalam keadaan sadar. Ap a yangada pada mereka telah disiapkan dan dipakai
penulis Alkitab diilhami oleh Allah. Karena Allah tidak berdusta, maka penulis Alkitab
Tuhan unhrk menyampaikan firman-Nya. walaupun mereka adalah manusia
menulis tanpa kesalahan. Dan sifat tidak salah ini mencakup iman kepercayaan, kehidupan,
juga sejarah dan lain-lain. Golongan Injili percaya, pandangan ini merupakan pandangan
yang bersejarah, yang berasal dari gereja. Namun, Rogers dan McKim rupanya tidak setuju
dengan pandangan ini, karena ada bahaya menyembahAlkitab sebagai berhala. Buku mereka,
The Authority and Interprelation of rhe Bible: An Historical Approacft (New york: Harper kitab iri. Tetapi perlu diperhatikan, Rasul yohanes adalah satu-satunya dari kedua belas
and Row, 1979), ditentang oleh John D. woodbridge, dai rrinity Evangelical Divinity rasul yang masih hidup pada zaman itu. Jadi sangat logis, jika peringatan ini juga diterapkan
school. Menurut dia, Rogers dan McKim telah dipengaruhi oleh teologi Neoortodoks. pada seluruh PB.
Baca John D. Woodbridge, Biblical Authority: A Critique of the Rogers/McKim proposal d.). Diakses 1l I
(Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1982). Buku lain yang patut disinggung di macam teori te
sini adalah karya Norman L. Geisler, ed,. Biblical Errancy (Grand Rapids, Michigan: Teori Terbatas
Zondewan, I 98 I ). Para penulis dalam buku ini menyelidiki filsafat-filsafat yang mendukung dan Gretchen Passantino, (2003). "A summary of information from Norm, F. ooislor and
penyangkalan sifat tidak salah Alkitab, mulai dari induktivisme yatg diajar Bacon, william E. Nix's, A General Introduction to the Bible." Answers In Acllon. Diakaoo ll
skeptisisme yang diajar Hume, hingga mistisisme yang diajar Heidegger. Jarrttzi2007, deri <-www.accuros.com/thombush/pollen/plenary_verbal*inopiration,htm>.
60Arthur C. Cwtance, Hidden
Things of Godb Reyelation, vol. VII, The Doorways papers Pendirian penulis dapat ditemukan pada penjelasan selanjutnya.
(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1977), hlm. 105. 6aFair, "Diciplines Related to Biblical Interpretation," dalam Btbllcal Intcrpretatbn;
6r Principles and Practices, hlm. 36. sikap yang sama juga ditunjukkan wultcr c, Kainor dun
Baca karya McDonald, What The Bible Tbaches About The Bibte,hlm.26.
62 Mois6s Silvadalambuku mereka,Anlntroductionto Biblical Hermeneulkt,t; The Seurch,/br
Memang Wahyu 22:18,19 dapat ditafsirkan sebagai peringatan bagi pembaca Kitab
wahyu agar mereka tidak menambahkan kepada, atau mengurangkan sesuatu dari, nubuat Meaning. Lai, Practical Hermeneutics, hlm. 8-l l,
34
35
yang banyak kelemahan, tetapi karena pemeliharaan Allah
dan Roh Kudus, kitab-kitab ini cukup lemah.68 Satu-satunya tokoh abad-abad awal gereja
para penulis Alkitab telah menjalankan tugasnya dengan
sempurna.65 yang setuju dengan masuknya kitab Apokrifa ke dalam kanon adalah
Karena Alkitab dituris dengan bahasa y ang dapatdipahami, maka
bahasa ini seharusnya dimengerti (atau ditafsir) r"s.rul d"rrgan tata
bahasa,
ungkapan, ragamsastra, kebiasaan dan ciri-ciri khususnya. ini menenfukan
arah penyelidikan bahasa-bahasa yang dipakai dalamAlkitab.
Dengan kata
lain, isi Alkitab jangan hanya dibaca dengan "merenungkan,, tanpa
"mempelajarinya". Bahasa yang dipakai penulis kitab secarl efektif
dan
komunikatifperlu dipelajari dengan sungguh-sungguh. contohny4 baik
dalam
PL maupun dalam PB, salah satu ragam sastra yang sering dilalaikan
adalah
syair. Syair merupakan media efektif yang dipakai penulis untuk
menyampaikan emosi, pengalaman, dan pendap atnya. penyampaian
ini penting gereja masa awal hingga tahun 400 dengan satu suara, kecuali
hidup, penuh perasaan dan meyakinkan. Keindahan syair dapat
dirasakan Augustinus, hanya menerima kanon orang yahudi (yaitu pL orang Kristen),
ketika dibaca tanpa bersuara, atatdibaca dengan nyaring. Syair jauh
lebih
' mudah diingat oleh pembacanya, dan juga diteruskan oaii satu glnerasi
ke
generasi berikut. syair dapat dipakai untuk mengingat sebuah peristiwa
khusus, atau dibacakan dalam sebuah pertemuan spesial. Dengan
memperhatikan dimensi manusiawi, penafsirAlkitab tidakakan melalaikan
unsur-unsurini.
4.3 Kitsb Kanonikal Hanya Berjumlah Enam puluh Enam Kitab kitab inijuga tidak diterima pihak Gereja Protestant sebagai kanon. Berdasarkan versi TB
Pandangan mengenai jumlah kitab kanonikal secara sederh uyo.
dapat
dikelompokkan menjadi tiga golongan:
l. Gereja Roma Katotik dan Gereja Ortodolcs yunani
Gereja Roma Katolik percaya, gerejalah yang menentukan otoritas
Alkitab, bukan Alkitab yang menentukan otoritas gereja.66 Itu sebabnya
Gerej a Roma Katolik menerima kitab Apokrifa.6T padahai dasar penerimaan
38
39
4.6 Allah Memberi Wahyu yang Makin Jelas
Yang dimaksud di sini adalahAllah memberi wahyu kepada hamba-
hamba-Nya dengan bertahap. Ini dimulai dari kitab-kitab awal, Kitab
Kejadian dan Kitab Keluaran, sampai kitab-kitab terakhir, Surat 2 petrus
seorang penafsir mungkin tidak dapat memahami maksud kitab itu dengan dan Kitab wahyu. Proses tahap demi tahap ini memang perlu. Sebab tidak
. akurat. ada seorang pun yang hidup pada zaman tertentu sanggup menerima semua
Di sisi lain penafsir perlu memperhatikan konsistensi Alkitab. Sebab wahyuAllah. Hal ini juga menunjukkan kebijaksanaanAllah. Sebab tidak
penulis Alkitab, yaitu Roh Kudus, tidak mungkin saling berkonfadiksi dalam baik hanya seorang nabi yang menerima semua wahyu. pertama,nabi itu
diakhiri dengan Kitab wahyu. Melalui dua puluh tujuh buah kitab ini, maksud
Allah menyelamatkan manusia menj adi ny ata.Ini berarti topik-topik dalam adalah firman Allah,
Alkitab selalu harmonis dan saling melengkapi satu sama lain. penafsir
i atau wahyu lain?
Keempat, apakah ada sanggup menerima
Alkitab dapat menjelaskan satu bagian Alkitab dengan membandingkannya wahyu yang begitu lu relatif singkat? Ini
dengan bagian lain. Atau, masing-masing kitab dapat ditafsir dengan semua ditambah lagi faktor-faktor lain membuktikan pemberian wahyu
mencocokkannya dengan ajaran utamany a.7 s rnimerupakan prinsip penting memang perlu bertahap. Pemberian yang bertahap akan mendatangkan
penafsiran yang dikenal dengan moto yang berbunyi"scripture scripturam berkat maksimal bagi pembaca pertama dan pembaca setiap zaman.
Interpretatur" .76 Namun demikian, ini tidak berarti kedudukan salah satu kitab lebih
Dari topik-topikAlkitab yang tidak sedikit ini, yang pertama dan rendah daripada yang lain. Setiap kitab diwahyukanAllah, dan setiap kitab
utama adalah ajaran yang berhubungan dengan Kristus. Jadi seorang merupakan wahyuAllah yang sempurna dan utuh. padazamanyang tidak
penafsir seharusnya berpendirian Kristussentris tanpa melalaikan topiktopik sama, Allah menyampaikan wahyu melalui hamba-Nya yang tidak sama.
lain (Luk. 24:27 ;Kis. I 8:28; Why. I 9: 10).?? Umat Tuhan terus disiapkan dan dididik. Semua ini berjalan sesuai rencana
Allah untuk mencapai sasaran terakhir yang ditentukan Allah. Ini berarti,
untuk mengerti seluruh kebenaran, pembacaAlkitab perlu memperhatikan
75 Dengan mengakui keanekaragaman Alkitab, D.A. carson melihat kesatuan dalam ajaran yang disampaikan semua kitab. Sebab pada kenyataannya, Allah
ajarannya. Ini memungkinkan dan menuntut hadirnya teologi sistematis. D.A. carson and
76
observasi ini, dapat disimpulkan:
Ungkapan Latin ini berarti "Alkitab menafsirAlkitab',.
77
Pendapat Raymond F. Surburg dalam fulisannya "The Presuppositions of the Historical. 1. PB sering mencatat wahyu yang lebih jelas daripada pL; pL scring
Grammatical Method as Emploed by Springfielder 3g (March perlu dijelaskan berdasarkan PB.78
1975):278-288, pada umumnya dapat a pendapat Surburg perlu
78
disikapi dengan hati-hati. Contohnya, Berkenaan dengan ini, salah satu ucapan terkenal yang pcrnuh dihcrikun Augustinus
adalah "PB tersembunyi dalam pL, dan pL menjadi.jclas dthm pll.', lt.v.(i. .lirskcr.
7hc
40
4t
2. Ayat-ayat yang jelas menjadi dasar untuk menafsir ayat-ayat yang dengan bahasa yang dapat dimengerti dan dihayati pembaca mereka. Namun,
kurang jelas.Te apa yang disampaikan para penulis Alkitab merupakan wahyu Allah, sesuatu
yang baru, yang belum diketahui pembaca zaman itu. Jadi tidak
4.7 Dalam Alkitab Terdapal Kata-kata yang mengherankan jika penulis Alkitab memberi makna baru ke dalam kata-
kata tertentu.8o Salah satu contohnya adalah kata Firman (?',6yog), yang
. Mempunyai Makna yang Unik
Alkitab ditulis dengan bahasa yang umum pada zaman penulisannya' ditulis Rasul Yohanes. Kata ini pernah dipakai oleh Heraclitus (abad ke-6
SM) dan Philo (abad pertama SM). Namun, ide kedua tokoh ini tidak sama
sehingga dapat dimengerti oleh pembacanya. Tetapi ini tidak berarti bahwa
dengan apa yarryditulis Rasul Yohanes.sl
semua kata, istilah, ungkapan dalamAlkitab boleh ditafsirkan dengan makna
Kedua, walaupun penulis PB memakai bahasa Yunani, tetapi
umum zamalr-itu. Ada tiga unsur yang perlu dipertimbangkan.
mengingat latar belakangnya sebagai orang Yahudi, dan hubungan erat antafa
Pertama, sebagai orang yang percaya Allah dan pengikut Kristus,
pL dan PB, maka penyelidikan maknakatadalamPB seharusnya diacukan
para penulis Alkitab sudah tentu ingin menyampaikan kebenaran Allah
kepada PL daripada, katakanlah, kepada mitos orangYunani.
Ketiga, begitu juga dengan PL, ternyata dugaan bahwa ada
Old Tbstament in the New Testament, edisike-2 (Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans,
1968), hlm. 13. Prinsip ini dimulai Irenaeus, yang kemudian diterima origenes. Alan J. pengaruh agama lain terhadap agamaYahudi tidak tepat.82 Alkitab yang
Hauser dan Duane F. Watson, "Introduction and Overview," dalam A History of Biblical
Interperetalion, ed. A History of Biblical Interperetation, ed. Alan J. Hauser dan Duane F.
Warson (Grand Rapids : Eerdmans, 2003), hlm. 42.
80
Bemard Ramm, Protestant Biblical Interpretation,hlm. 88.
?e I
Prinsip ini dimulai Irenaeus, dan diterimaAgustinus. Hauser dan Watson, ed. History
sr
Menurut William Barclay, Heraclitus percaya segala sesuatu dalam keadaan terus berubah.
of Bibtical Interpretation, hlm. 42. Selain itu, konsep "wahyu progresif' perlu disikapi
dengan hati-hati. Konsep ini didirikan atas kepercayaan bahwa wahyu dan penyelamatan
bergerak bersama dengan sejarah, dan sejarah dapat dibagi dalam beberapa masa, paling
sedikit masa PL dan PB. Dengan demikian wahyuAllah berbeda kejelasannya dalam masa-
masa yang tidak sama. Ini berarti penafsir perlu memakai cara penafsiran yang berbeda
terhadap kitab yang berada pada masa yang berbeda. Berkenaan dengan ini, sayang sekali, s
alam yang mengemudi juga adalah
ada sarjana memberi penekanan yang terlalu ekstem, sehingga menimbulkan kesan bahwa
duni
perantaradi antara di hadapan
zaman tertentu didominasi oleh kebenaran tertentu. Misalnya, yang menentukan pada Allah.BacaTheGospel 3)'hlm' ll-
zaman PB hanyalah sifat kasihAllah @aca Everett F. Harrison, ed., Bakerb Dictionary of 13. Konsep Alkitab mengenai Logos, A elas sangat
lebih tinggi daripada kitab lain. Ini tidak tepat. Untuk mengatasi hal ini pembaca Alkitab Rasul Yohanes memberikan makna baru ke dalam istilah ini. Logos dalam Injil Yohanes
perlu: bukanlah sebuah p , tetapi adalah Tuhan Yesus
l. Memperhatikan ciri khas setiap kitab, termasuk gaya bahasa dan latar belakang yangpenuhdengan 'Thel-ogos: fromSophoclaus
sejarahnya. Perbedaan sebuah kitab dengan kitab lain, tidak hanya bergantung pada
masa di mana kitab itu berada.
2. Penulis danpembacaAlkitab mungkin kurang memahami firmanAllah, tetapi ini tidak
berarti kitab yang dibacanya kurang jelas. Setiap kitab harus dipandang sama tinggi
nilainya.
3. Perlu ditegaskan, setiap kitab adalah wahyu Allah yang sempurna dan utuh bagi
penulis dan pembaca pertamanya. 58. Roger Nicole, Dauglas Johnson, The Christian A
4. Penekanan setiap kitab mungkinberbeda, tetapi berita dasar firmanAllah tetap sama. Press, 1959), hlm. 137-151; S. Lewis Johnson Jr. Ih
Setiap kitab berfungsi saling melengkapi satu dengan yang lain. Rapids, Michigan: Zondervan, I 980). Banyak penafsir
43
42
begitu dihormati orang Yahudi mengambil tempat yang amat khusus dalam 4.9 Alkirab Membicarakan Iman Kepercayaan dan Membawa
hati dan kehidupan mereka. Tirhan pun telah berulang kali membawa kembali Berkat Besar Bagi Umat Manusia
iman keperc ayaatmereka yang pernah menyimpang ke jalan yang benar Orang Kristen pada umumnya percaya bahwaAlkitab adalah Kitab
melalui hamba-hamba-NYa. Suci yang sempurna. Tetapi ini tidak berarti, Alkitab membicarakan semua
topik dan membahas segala sesuatu dengan mendetail. Jadi pembacaAlkitab
'4,8 jangan mencari topik yang tidak dibicarakan Alkitab, atau sesuatu yang
Alkitab Harus Dibaca Pada lLmumnya Dengsn Makna Harfiah,
dan Dapat Dimengerti Dengan Analisis yang Waiat tidak dibahasnya dengan terperinci. Ambil saja sejarah Israel sebagai contoh.
Ini bukan berarti, tidak ada ayatAlkitab yang mengandung arti rohani Alkitab tidak bermaksud mencatat dengan lengkap seluruh sejarah Israel.
atau makna lain kecuali makna harfrah. Ini juga bukan berarti mengabaikan Ada raja yang bertakhta lama malah dicatat dengan singkat; ada yang
bagian-bagi a dengan bertakhta sebentar sebaliknya ditulis dengan panjang lebar. Alkitab
pendekatan si Alkitab mempunyai tujuan yang jelas, sehing ga apa yangdicatatnya sesuai dengan
harus dibac d harfiah' patokannya dan mengarah kepada sasarannya. Dilihat dari sudut ini, Alkitab
adalah kitab rohani yang membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan iman
::,Hiil'ffiff1,ffi"1ffi kepercayaan, moral, dunia kini dan dunia yang akan datang. Jadi Alkitab
indar dari bahaYa memasukkan memang tidak mencatat semua hal. Namun demikian, apayang dicatatnya
maksud dirinya ke dalam bagianAlkitab yang ingin ditafsirnya, contohnya, dapat diandalkan. Firman Allah disampaikan melalui bahan-bahan yang
penafsiran alegoris.s3 Dengan demikian penafsir lebih mungkin menemukan dicatat penulis Alkitab. Tidak tepat jika ada orang ingin memisahkan bahan-
berita yang ingin disampaikan penulis kitab. Lebih daripada itu, pendekatan bahan ini dari wahyu Allah. Namun, juga tidak tepat, j ika pembaca Alkitab
ini membuka pintu bagi berbagai analisis yang bersifat positif, efektif, dan mengira, Alkitab merupakan buku penuntun bagi semua topik yang pernah
konservatif. Dengan demikianAlkitab, wahyuAllah yang ditulis dalam ragam disinggungnya.e
sastra dan bahasa yang sangat populer pada zamanrtya, dapat dipahami Alkitab diberikanAllah dengan tujuan yang mulia dan maksud yang
dan dihayati pembaca masa kini. indah. Pemberian wahyu ini merupakan berkat besar bagi umat manusia.
Firman Allah memanggil pulang mereka yang tersesat; menegur mereka
yang bersalah; meneguhkan iman mereka yang goyah; membela mereka
yang lemah; menghibur mereka yang kecewa; memberi petunjuk kepada
8a
Seorang dapat mencari dukungan ilmiah untuk membuktikan keajaiban Alkitab. Ini
merupakan pendekatan yang dapat memenangkan jiwa bagi Kristus. Tetapi kurang tepat
jika seorang penafsirmengatakan,Alkitab adalahbukupelajaran ilmiah. Nada yang kurang
bijaksana ini dapat ditemukan pada karya Henry M. Morris, The Bible And Sclence (Crand
Rapids, Michigan: Baker, Book House, 1966), datThe Bible And Modern Sclence (Chicago:
keadaar zarrrlt itu. Ini berguna untuk penafsiran Alkitab. Moody Press, 1968). Pandangan Edward J. Young mungkin lebih baik. Ia borpondapat,
8r Baca karya Paul Lee Tan, The Interpretation of Prophecy, (Winona Lake, Indiana: tidakbijaksana jika seorang membandingkanhasil ilmupengetahuan yang tenrc borkombang
Assurance Pub., 1974). Tan adalah seorang pemegang teguh pandangan dispensasi. Perlu denganAlkitab, atau membandingkan hasil ini dengan hal yang tidak dibicarakan dongan
diperhatikan,penafsirankaku (tetterism)tidaksamadenganpenafsiranharfrah(literalism). jelas olehAlkitab. Edward J. Young, "Are The Scriptures Inerrant?" dalam The Blhle: The
Penafsiran yang kaku dengan mudah berubah menjadi pola penafsiran orang Farisi, atau Living Word of Revelation, ed. Merrill C. Tenney (Grand Rapids, Michigan: Zondorven,
menjadi penafsiran alegoris yang terkenal dengan fantasinya. 1973), hlm. 108.
44 45
mereka yang bimbang; memberi harapan kepada mereka yang putus asa; eberapa Kelemahan yang Sering Ditemukan
dalam P enafsiran Alkitab
l
dan masih banyak yang lain. Tidak terhitung berkat firman Allah yang
dicurahkan kepada umat manusia. Dampak sabda Tuhan begitu luas baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, bergereja, bermasyarakat, maupun Dari sejarah singkat penafsiranAlkitab, yang akan dibahas dalam
. kehidupan bernegara umat manusia. (Baca2Tim. 3:16,17). bab II nanti, dapat ditemukan sumbangsih yang diberikan penafsir-penafsir
yang berkaryapadazamannya. Keberhasilan mereka dicapai melalui keda
4.10 Alkitab Menyampaikan Apa yang Ingin Diilhamkan Allah keras. Jerih lelah dan kesungguhan mereka telah membangun iman jemaat
PenafsirAlkitab harus menghormati otoritas frman Allah. Dengan selangkah demi selangkah. Apa yang dimiliki gereja hari ini berkaitan erat
sikap ini dia sebaiknya berdiam diri dalam hal-hal yang tidak dibicarakan dengan usaha para pendahulu ini. Mereka telah menurunkan pengalaman
Alkitab. Ini tidak berarti dia menghentikan analisis yang wajar, dugaan yang indah yang dapat dipelajari penafsir masa kini. Namun demikian, sejarah
hati-hati, pemikiran yang logis, atau mencari kemungkinan yang masuk akal. juga mencatat dengan jujur kesalahan dan kelalaian yang pemah dilakukan
Tetapi dalam hal-hal tertentu penafsirAlkitab yang bertanggung jawab harus penafsirAlkitab masa lalu. walaupun tidak selalu dilakukan dalam bentuk
berani mengatakan, ia tidak tahu. Ini sesuai dengan apa yarl,9 diajarkan yang persis sama, sebagian kesalahan dan kelalaian ini terus terulang dalam
Alkitab (Baca UL.29:29;2Kor. I2:4; Why. 10:4). Penafsir Alkitab yang penafsiranAlkitab bahkan sampai sekarang. Memang tidak ada gadingyang
tidak retak. Tetapi kesalahan dan kelalaian seperti ini seharusnya dapat
olehAlkitab, dan sedikit membicarakan apa yang tidak begitu sering ditulis dihindari agar tidak menimbulkan kerugian yang tidak perlu. Dengan harapan
Alkitab. Alkitab, bukan penafsir, yang menentukan topik mana yang belajar dari keberhasilan para pendahulu, dan menghindari kesalahan yang
dirasakan penting. pernah dilakukan para penafsir dahulu, bagian ini akan membahas dengan
Seorang penafsir Alkitab yang baik menafsir apa yarl,g dicatat singkat kelemahan yang sering ditemukan.
Alkitab, bukan menafsir sebuah dugaan, kemungkinan, pengalaman atau
mimpi. Contohnya, seorang penafsir seharusnya tidak mendiskusikan apa 5.1 Tidak Percaya Alkitab Sebagai Firman Allah
yang akan terjadi, kalau Adam dan Hawa tidak berdosa. Apa pun hasil Banyak penafsir liberal yang menafsirAlkitab dengan pranggapan
tafsirannya, faktanya adalah mereka sudah berdosa. Cara penafsiran yang salah atau motivasi yang tidak benar. Misalnya, adayangtidak percaya
demikian hanya menimbulkan ketidakpastian yang tidak berguna. Berpegang bahwa Alkitab adalah firman Allah yang diwahyukan Roh Kudus kepada
pada prinsip ini, penafsir Alkitab harus membiasakan diri mengontrol para penulis Alkiab. Motivasi sebagian penafsir golongan ini bukan mengajak
imajinasinya. Dengan sikap yanghati-hati,Alkitab tidakdisalahgwrakanuntuk pembacanya mengenal Allah atau membangun iman umat Tuhan. Itu
mendukung pendapat manusia. sebabnya, walaupun banyak di antara mereka mendapat pendidikan yang
baik, bahkan memakai banyak waktu menyelidiki Alkitab, karya mereka
berbeda sekali dengan penafsiran sarjana golongan konservatif'
Beberapa ciri penafsiran golongan ini dapat disinggung di sini dongan
singkat. Misalnya, mereka suka mengorbankan Alkitab demi
menyesuaikannya dengan penemuan ilmiah atau pikiran rasional, Memang
benar penemuan ilmiatr sering kali berguna untuk memahami Alkitab. Seorang
penafsir juga perlu berpikiran sehat dan tenang, sehingga dia dapat
menj elaskan firman Allah dengan baik. Namun dem i kian, oto ritas A I k i tab
47
46
l.
tetap harus drjunjung tinggi. penemuan ilmiah terus berkembang,
dan tidak
semua penyelidikan inidilalSukan deng anpraanggapan yang perc Tuhan. Tetapi tidak cukup jika seorang penafsir hanya mengandarkan
ayakepada
Tuhan. Dalam kasus Alkitab berkontradiksi atau sioluir-or-uil pada dasarnya tidak ada bahasa yang dapat
bertentangan
dengan ilmu pengetahuan dan pikiran rasional, penafsirAlkitab sempurna ke dalam bahasa lain. Setiap bahasa unik
harus berdiri
di pihakAlkitab. Setiap penafsir perlu ingat, Alkitab adalahsebuah
yang diwahyukan Tuhan, yangpadakasus-kasus tertentu
jangkauan pikiran manusia untuk menj elaskannya.
kitab
memang di luar
Keunikanin,,,.,,0,,,'3#ilf i'ffi llffi-ffi
contohnya, bahasa-bahasa asliAlkitab tidakmembedakan,kami,,
|i,TI3Jtr*tT,Ti;
Misarnya, penciptaan darJ,kitd,,
yang dilalcukanAllah yangtercatat di Kitab Kejadian pu.uip"rt* tetapi bahasa Indonesia membedakannya.
a, ata\ Selain itu masih ada faktor rain yang membuat sebuah terjemahan
mukjizat-mukj izatyangdilakukan Tuhan yesus yang tircati datam
kitab- meleset dari bahasa aslinya. Ambil saja katal.damai,, sebagai
kitab Injil. Peristiwa-peristiwa ini tidak dapat dimenlerri sepenuhnya contoh. Bagi
oleh orang Indonesia masa kini, kata ini mempunyai makna: tidak
manusia. Ini semua dilakukan Tuhan dengan kuuru yulrg bermusuhan;
-.lampaui hukum
alam. Jadi adalah lebih bijaksana, jika seorang penafsir memegang keadaan tak bermusuhan; berbaik kembali; tenteram aman.87
teguh Tetapi dalam
apa yang dikatakan Alkitab daripada mengikuti observasi PL kata EfiP,yang menyampaikan konsep damai, memiliki
dan [esimputan makna dasar
manusia yang terus berkembang. kesempurnaan, keutuhan. Jadi kata ini mempunyai makna:
sehat; makmur;
sejahtera dalam kehidupan politik dan rohani. Sedangkan
Penafsiran yang mempunyai praanggapan tidak percaya kata bahasa yunani
Alkitab dupqvry bukan saja men-unjuk berhentinya permusuh
tentu akan condong menjelaskan catatan Alkitab denlan sik'ap an di antarakelompok
meragukannya. Ini mendorong mereka mengukw atau yang bersaingan, tetapi juga mencakup makna damai yangadadi pL.
Lalu,
-"rryur.rulurAlkitab para penulis PB memakai kata ini dengan ciri khas iman
dengan pandangan manusia; atau, menurunkan wibawa ittituu dan pengalaman
menjadi orang Kristen. Pemakaian kata ini di pB, di Surat Galatia l:3
sederajat dengan agama -agama yang ada pada zaman penulis
Alkitab; atau, berbunyi, .....
membaca cerita-cerita dalam Alkitab sebagai mitos-mitos yang damai sejahtera dari Allah"; Surat Roma 5:1, ,,... kita hidup
bersifat dalam damai
mendidik; atau, membacaAlkitab hanya mencatat pengalaman_pengalaman sejahtera denganAllah oleh karena Tuhan kita, yesus Kristus.,,;
Surat Filipi
agama; atau, hanya menitikberatk an ajaranetik dalam Alkitab. 4:7 ,"Damai sejahteraAllah, yang melampaui segala
iara sarjana akal, akan memerihara
yang menafsirAlkitab denganpendekatan demikian hati dan pikiranmu dalam Kristus yesus". Jadi dalam dua
tidak akan beroleh ajaran bahasa yang tidak
yang ingin disampaikannya. Sebab mereka telah sama, kata yang dirasakan mirip sebenarnya mempunyai
melalaikan salah satu aspek makna yang tidak
penting Alkitab, yaitu Arkitab adalah sebuah kitab supernaturar. sama.
Perlu diperhatikan, setiap bahasa atau komunitas mempunyai
tata
5.2 Melalaikan Bahasa Asli\s bahasa, kebiasaan, atau ungkapan yang khusus. Kekhususan
ini dapat dibaca
pada pemakaian istilah tertentu oleh gereja masa
Dalam penafsiranAlkitab, ada sebagian penafsir atau pengkhotbah awal, ketika komunitas ini
mengandalkan terjemahan yang dipakainya sehari-hari. TerjemahanAlkitab
m:mang dibuat dengan hati-hati oleh ahli Alkitab dan bahasa.
dalam berbagai bahasa juga membantu orang Kristen mengenal
Terjemahan E6
Moses Hsu, seorang penerjemahAlkitab, berpendapat charusnyu
firman menghasilkan makna dan efek yang sama. aia Bibie a hineac od,
ian Literature Council, 1983), hlm. 144-l4S.lni m€mang
topat,
Alkitab dengan terjemahannya. Upaya menontukan makna
Mengenal dan
ada sejumlatr konsep dan ungkapan dalam Alkitab
h tentang cukup unik dan sulit un".;.ffifl*alu'
BBahasa n7
w. J. s. Poerwadarminta, Kamus umum Bahasa Indonesia,diolah kembali
Yunani. olch pueat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (Jakarta: pN Balai pustaka,
rg76),hrn.22a.
48
49
melepaskan dirinya dari orang Yahudi. Kata "kafir", YtaEsering ditemukan, tidak dimengerti oleh mereka yang di luar gereja, dan juga orang Kristen
bolehdijadikan sebagai contoh. Katainimernpunyaikonotasitersendiri dalam sendiri. Itu sebabnya lebih baik ungkapan ini diterjemahkan dengan kata
masyarakat Indonesia. Untuk orang Yahudi yang hidup pada abad p ertama, "atas ftama" atau "demi".
kata ini menunjuk bangsa-bangsa bukan Yahudi. Kemudian, orang Kristen Selain itu, sebuah terjemahanAlkitab sering kali hanya memberikan
memakai istilah ini menunjuk mereka yang belum percayaTuhan Yesus.88 satu hasil terjemahan. Padahal mungkin ada hasil terjemah lain yang lebih
(Baca lKor. 5:1; Ef. 4:17;1Tes. 4:5; lPtr- 4:3, versi Terjemahan Lama, cocok. Contoh seperti ini dapat ditemukan pada Inj il Lukas I 6:22, 23. Kata-
atau TL). Ini mengingatkan penafsir akan pentingnya mempelajari bahasa kata eig tdv rc6)"nov dan 6v roiE rc6l"nouE di sini diterjemahkan masing-
asliAlkitab. masing menjadi "ke pangkuan" dan "di pangkuan". Tetapi kata-kata ini
Dengan hanya mengandalkan terjemahan, seorang penafsir mudah
juga dapat diterjemahkan menjadi "bersandar p ada dada,,.Kalau terjemahan
\,/ keduayang diterima, makayang digambarkan di sini adalahLazarus duduk
melalaikan sebuah fakta, masyarakat di mana penulis Alkitab hidup sama
sekali berbeda dengan masyarakat sekarang. Pemakaian kata-kata di tempat terhormat dalam pesta yang diadakan Abraham, bapak leluhur
"penginapan","petani","hamba" dan masih banyak yang lain tidak sama orang Yahudi dan bapa iman. Benar, Lazarus yang miskin sudah
dengan pemakaian pada hari ini. contoh lain, masyarakat orang Yahudi menunjukkan iman yang teguh dalam kehidupannya. Dia menyaksikan orang
abad pertama di daerah Yudea merupakan masyarakat pertanian yang belum kaya,yangtanpa belas kasihan, hidup dengan mewah. Sebaliknya dia berada
terlalu maju. Jadi penafsir Alkitab sekali-kali j angan membaca, memahami dalam kemiskinan, dan badannya penuh dengan borok. Namun, di dunia
dan menjelaskan Alkitab berdasarkan keadaan sekarang. yang akan datang, Lazarus diberi posisi yang terhormat dalam pesta
Hasil alih bahasa tidak selalu akurat, karena menerjemahkan Abraham. Sedangkan orang kaya itu bahkan tidak beroreh setetes air.
ungkapan dengan kaku. contohnya, orang Kristen Indonesia sering Gambaran yang kontras ini dipertegas lagi gambaran lain: nama orang kaya
mengakhiri doa dengan kata-kata "dalam nama" Tuhan. Ungkapan dv tQ ini tidak disebutkan; tetapi orang miskin itu, dikenal dengan namaLazarus,
6v6pott ini diterjemahkan versi TB di Injil Matius 21 :9 "dalam nama" , dan yang berarti "orang yang ditolongAllah".
di Kisah Para Rasul 3:6, "demi nama". Sedangkan versi Alkitab Kabar Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemakaian
Baik dalam Bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) menerjemahkannya teq'emahanAlkitab adalah kemajuan berbagai analisis. Ambil saja kemajuan
masing-masing menjadi "atas nama" dan "dengan kuasa". Tidak jelas apa Analisis Salinan Kuno sebagai contoh. Berdasarkan The Greek New
alasannya TB menerjemahkan ungkapan ini menjadi "dalam nama". Tbstament (GNT), edisi ke-4 yang direvisi,e, (Perjanjian Baru Bahasa
Walaupun bukan tidak mungkin ini dipengaruhi oleh ungkap a,n"in the ndme" Yunani, edisi ke-4 yang direvisi)Yakobus l:21 seharusnya berbunyi, ,.Sebab
bahasa Inggris.8e Ungkapan "in the name" lazim dalam bahasa Inggris, itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatanyangbegitu banyak
tetapi "dalam nama" tidak lazim dalam bahasa Indonesia. Ungkapan ini itu dengan rendah hati, terimalah firman yang tertanam di daram (hatimu),
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu." Hasil terjemahan ini tidak porsis
sama dengan versiAlkitab Tbrjemahan Baru (TB)sl yang berbunyi, .,Sobab
ss
Stephen C. T . Char., How to Sndy Bible,hlm. 13 I . Perlu ditambahkan, istilah kafrr dalam itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak
bahasa Indonesia mengandung pengertian lain. Kafir berarti (orang yang) tidak percaya
432.
agian gereja masih
gkitandaging". Ini Testament, edisi ke-4 yang dirovisi (D.Stuttgart:
asarnya edisi tersebut yang digunakun buku ini
mungkin merupakan te{emahan yang berdasarkan versi bahasa Inggris yang berbwryi"the
resurrection of the /lesh" . Padahal kata Jlesh di sini seharusnya diterjemahkan "tubuh" e1
Alkitab Terjemahan Bant (Jakarta: Lembaga Indonesia, 1974).
bukan "daging".
50 5l
itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam
hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu." Selain beberapa perbedaan
kecil, yang paling mencolok adalah kata "dengan rendah hatl", ata:uyang
diterjemahkan "dengan lemah lembut" oleh TB, menjelaskan anak kalimat
pertama bukan anak kalimat kedua. Perbedaan ini terjadi karena Perjanjian
Baru Bahasa Yunani edisi yang lebih baru memberikan tanda baca koma (,)
setelah kata 6v npoiitqtu, sedangkan edisi yang lebih lama tidak
memberikan tanda koma. Perubahan seperti ini jelas tidak dapat diketahui
tanpa memperhatikan Alkitab bahasa asli.
Karena bahasa terus berkembang, kata-kata tertentu, yang dipakai
penerjemahAlkitab sekian dekade yang lalu, kini kurang populer. Sebutan
"t.;.tara", yang masih dipakai pada tiga puluh tahun yang lalu, sekarang jarang
dipakai. Maknanya pun sudah berubah. Kata "memperkenankan" yang
dahulu dipakai dengan makna "menyenangkan", sekarang berarti
"menyetujui". Itu sebabnya bahasa yang dipakai penerjemah juga perlu
)
direvisi; tidak ada terjemahan yangdapat dipertahankan terus menerus. Patut
I
disesalkan, hal ini kurang diperhatikan sebagian pembaca atau penafsir
) Alkitab. Ini bukan saja membuat penafsiran kurang sempurna, tetapi juga
membuat peny ampaian ajaranAlkitab kurang akurat dan kurang komunikatif.
I Apa yang disampaikan di atas sama sekali bukan bermaksud membuktikan,
i terjemahan Alkitab tidak ada manfaatnya. Penerjemahan Alkitab ke dalam
I bahasa lain merupakan usaha yang mulia dan penting. Umat Tuhan yang
)
belum dibekali dengan pengetahuan bahasa asli membutuhkan terjemahan
Alkitab. Begitu juga dengan mereka yang belum percaya Tuhan. Namun,
ini tidak boleh menghentikan upaya penafsirAlkitab memperhatikan bahasa
asli Alkitab, karena dari sudut tertentu penerj emahan merupakan penafsiran.
Penerjemah Alkitab biasanya hanya memilih salah satu pemahaman yang
dianggap paling tepat. Jadijika seorang penafsir hanya mengandalkan terjemahan
Alkitab, maka dia sesungguhnya mengandalkan salah satu tafsiran saja.
52
53
W. C. Kaiser.e3 Seorang penafsir melalaikan konteks, dia mungkin sudah
Kekeliruan lain yang sering terjadi adalah penafsir Alkitab menaruh
memasukkan maksudnya sendiri ke dalam bagianAlkitab yang ditafsirnya.
perhatian besar kepada k atayangsebenarnya bukan kata kun ci dalam
ayat,
Selain itu, banyak bagianAlkitab tidak dapat dijelaskan tanpa memperhatikan
pasal atau kitab yang diselidikinya. Memang benar, menilai seberapa
konteksnya. Contohnya, bagaimana menafsir apayang disabdakan Tuhan
pentingnya sebuair kata bukanlah pekerjaan yang mudah' Dalam banyak
Selain itu, metode yang sering dipakai' Yesus, "Barang siapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada Ala+ ia
t".,rr, f"rituian ini berwama subjektif.
juga tidak layak bagi-Ku;" (Mat. 10:37a)? Ayat ini sama sekali bukan mengajar
misalnya, menghitung berapa kali kata itu dipakai dalam kitab tertentu,
tentu orang Kristen tidak menghormati atau berbakti kepada orang tuanya.
tidak selalu t"put. S"bub katayangsering dipakai penulis kitab belum
tidak mungkin, maksud penulis Konteks ayat ini bicara mengenai kedatangan Tuhan Yesus, dan ajaran
menunjukkaniahwa kata itu penting. Bukan
penafsiran, yang diberikan-Nya akan menimbulkan kontraversi di antaru orang yang
diungkapkan melalui kata -katay ang jarangdipakainya. Bukankah
percaya dan orang yang tidak percaya kepada Dia. Kontraversi ini juga
yurr[ -"ttatkan unsur kesastraan, tidak dapat dilakukan dengan cara
terjadi di antara sesama anggota keluarga. Demi mengikuti Tuhan Yesus
matlmatis?e, Jadi lebih baik penafsir Alkitab menangkap inti sebuah
ayat,
jalan pikiran penulis kitab tersebut. dan menerima kebenaran yang diajarkan-Nya, seorang rela, walaupun
pasal, atau kitab dengan mengikuti
^D.rrgu, jalan pikiran penulis kitab, penafsir lebih mudah sangat berat, mengasihi Tuhan lebih daripada bapa atau ibunya. Sekali lagi
mengikuti
kunci sebuah kitab. Dengan demikian dia ini bukan berarti dia memusuhi orang tuanya atau meninggalkan seluruh
menemukan dengan akuralkata
kewajibannya sebagai anak. Dalam batas memungkinkan, seorang Kristen
akan dengan akurat pula memberikan perhatian kepada kata-kata penting
tetap harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang anak, bahkan
dalamkitab itu.
melakukan apa yangmelebihi kewajibannya. Selain konteks dekat, konteks
jauh (atau ajaran dan contoh yang terdapat di kitab lain) mengingatkan
5.4 Melalaikan Konteks
pembaca Alkitab agar bersikap hormat kepada orang tuanya. Ini dapat
Konteksmerupakanfaktoryangharusdipertimbangkandalam
penafsir, ditemukan di Kitab Keluaran 20:12; Injil Matius 15:4-6; 19:19; Injil Lukas
) penafsiran. Sayangnya, ?aktor ini sering dilalaikan. Padahal seorang
ditafsirnya, 2 :5 1; Inj il Yohanes :26, 27 : Surat Efesus 6:I -3 ; Surat Kolos e 3 :20 ;.
yu,'g *",gabaika', konteks bagian Alkitab yang sudah 1 9
;*"I"gg""tIng" bagian tersebut lepas dari kitab itu. Kitab yang utuh dan Konteks penting karena membanfu penafsir memastikan makna,
enis atau modus kata yang diselidikinya. Contohnya, kata Yunani y [v6oKo)
j
uniktlian "dig*,rrrg-g*,ing" sesuai keinginannya sendiri. Patut disesalkan,
mempunyai makna: mengetahui, mempelajari, memastikan, mengerti, merasa,
hal seperti ini sering terjadi pada pelayanan berkhotbah. Pengkhotbah
namun menyadari, mengakui. Kata ini juga dapat memrnjuk hubungan seksual. Versi
mengutip beberapa ayat untuk membahas sebuah topik ata1tr ajaran,
diariengabaikankonteksnya. Polamencari ayatpendukung seperti
ini dikritik
"' Selain pola ini, ada dua pola lain yang dikritik Kaiser, yaitu polaAnalisis Sejarah dan pola
Analisis Respons Pembaca. PolaAnalisis Sejarah terlalu memperhatikan sumber dan koadaan
sosial yang menghasilkanbagian-bagiankecil dalamAlkitab. Pola ini tidak membaoaAlkitsb
scbagai wahyu yang bersifat normatif dan bermanfaat bagi gereja masa kini. Pola Anulisir
l{cspons Pembaca memberi kesempatan kepada pembaca dan penafsir untuk monentukan
rnakna suatu bagian Alkitab bagi diri mereka. Pola ini mengabaikan maksud yang disampalkan
pcnulis kitab, sehingga sulit untuk memastikan tafsiran mana yang benar. Kaisor momilih
pola sintaksis-teologis. Selain melakukan semua proses penafsiran yang lazim, dikrtakan
pola ini juga memperhatikan relevansi teologisnya dengan kitab-kitab lain dan aplikari
puda masa kini. Kaiser dan Silya, An Introduction to Biblical Hermencutlctt: The Suarrh.fbr
Maaning, hlm. 3 1-34.
55
54
\
TB dengan tepat menerjemahkan kata ini di Injil Matius 1:25 dengan kata- penduduk Korintus dengan penduduk Roma. Ditambah lagi, sering kali
kata "bersetubuh dengan". Terjemahan ini bocok dengan konteksnya. Contoh kebiasaan yang kelihatan sama pada zamandahulu sebenarnya mempunyai
lain adalahkata"yangiahat" di Injil Matius 6:13. Dalam doayangdiajarkan artiyang sama sekali berbeda di antarapembaca abadke-2l. contohnya,
Tuhan Yesus, kata rou fiovTlpofi dapat diterjemahkan menjadi si jahat (enis mengikat pinggang yang tertulis di Surat I Petrus 1 : I 3 menunjuk perbuatan
maskulin) atau yang jahat (enis netral). Kalau melihat konteksnya yang menyiapkan diri. Karena pakaian atau jubah zaman itu perlu diikat agar
membicarakan godaan (TB : pencobaan), lebih mungkin yang dimaksudkan seorang dapat menjalankan tugasnya. Padahal dalam bahasa Indonesia,
di sini adalah sijahat, yaitu Iblis. mengikat pinggang berarti menghemat pengeluaran. contoh lain dapat diambil
Kendati konteks begitu penting, masih banyak penafsir dan dari perkataan yang diucapkan Yohanes pembaptis, .... . yaitu Dia, yang
pengkhotbah melalaikannya. Kelalaian ini mungkin dikarenakan unsur kurang datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tid akrayak."
tahu atau tergesa-gesa. Namun, ini akan menimbulkan kerugian yang tidak (Yoh. 1 :27). Membuka tali kasut, menurut keb iasaan zamanitu, adalah tugas
perlu. Itu sebabnya para pengkhotbah, khususnya mereka yang berkhotbah seorang budak. Memang seorang murid harus melakukan banyak hal untuk
berdasarkan ayatyangpendek, perlu ingat, tanpa memberi perhatian yang gurunya tetapi tidak termasuk membuka tali kasutnya.es Jadi di sini yohanes
cukup kepada konteks dekat dan jauh, mereka sulit menafsir dengan mantap. Pembaptis menegaskan, dibandingkan dengan Tuhan yesus, yang datang
kemudian daripadanya, ia bahkan tidak layak menjadi budak-Nya. contoh-
5.5 Kurang Memperhatikun Latar Belakang contoh ini mengingatkan penafsir agar bersikap hati-hati ketika menjelaskan
Setiap kitab, baik yang dalam PL atau PB, mempunyai latar Alkitab.
belakangnya sendiri. Pada dasamya kitab-kitab ini ditujukan kepada pembaca Belakangan ini, dengan bertambahnya pengetahuan ilmu sosial,
yang tidak sama, dan ditulis dengan tujuan yang tidak sama pula. Itu sebabnya, dimulailah semacam pendekatan yang bernama Aaalisis Berdasarkan Ilmu
walaupun Alkitab mempunyai tujuan umum, topik besar dan keyakinanytrry Sosial.e6 Analisis ini tidak menyelidiki keadaan masyarakat penulis kitab
sama, kitab-kitab tidak boleh dianggap sama. Upaya mengenal latar belakang secara sepotong-sepotong, melainkan mempelajarinya dengan mengacu
sebuah kitab merupakan tugas yang amat penting' Tetapi, ini bukan tugas kepada sebuah model. Diharapkan dengan cara ini, keadaan sosial zaman
yang mudah. Dalam kasus-kasus tertentu, penafsirAlkitab sulit memastikan itu dapat dipelajari dengan lebih mendalam dan dengan cara yang lebih
identitas penulis kitab (contohnya, Surat Ibrani), siapa penerima kitab sistematis. contohnya, apakah penduduk Palestina pada abad pertama
(contohnya, Surat Galatia), atautujuan kitab (contohnya, Injil Markus).ea miskin? Lapisan masyarakat mana yang paling miskin? Mengapa mereka
) Selanjufirya, penafsir Alkitab juga perlu memperhatikan perbedaan miskin? Seberapa berat beban kehidupan mereka? penyelidikan seperti ini
besar antara dunia zaman dahulu di manapenulis kitab hidup dengan dunia menolong penafsir masa kini beroleh gambaranyang lebih lengkap.
hari ini. Banyakhal yang terjadi padazamanitubelum atau sulit diketahui Patut disesali, latar belakang Alkitab sering dilalaikan dalam
penafsir Alkitab . C ontohny a, dengan iarak wakhr yang begitu lam a, pembaca penafsiran. Unhrk menghindari kelemahan ini, seorang penafsir perlu setalu
Alkitab tidak begitu memahami makna Abraham menyembahkan anaknya bersikap sensitif agar tidak menyam akan apa yang ada pada zaman sokarang
sebagai kurban kepada Tuhan (Kej. 22). Karena terbatasnya informasi, dengan zaman dahulu. Dia juga perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya
penafsir abad ini pun sulit membedakan dengan mendetail kebiasaan dari Alkitab dan sumber lain di luar Alkitab agar pengetahuannya tcntang
latar belakang Alkitab terus bertambah.
ea
Mungkin sekali Injil Markus bukan melukiskan Tuhan Yesus sebagai Hamba. Jika benar
kitab lnj il ini ditujukan kepada orang Romawi, maka mereka tidak akan menghargai seorang "' Lcon Morris, The Gospel According to John The New Internollonul comenlar.y on lhc
Juru Selamat yang tampil sebagai hamba. Sebaliknya, lebih mungkin kitab Injil ini N, 71(Grand Rapids, Michigan: Wm.B. Eerdmans, l97l), hlm. l4l.
menggambarkan Tuhan Yesus sebagai Mesias yang penuh kuasa. 'r'Analisis ini akan dibahas lebih lanjut di Bab II.
56 57
5.6 Hanya Berfokus Pada Bagian-bagian Tertentu agar mereka juga disunat. Hal ini tidak sesuai
dengan Injil. Ini juga akan
dalam Alkitnb memecah belah gereja (baca Gal. 2:3,11_17).rr Tantangan
yang dihadapi
Alkitab harus dipahami secara menyeluruh. Sebuah doktrin juga Paulus tidak sama dengan yakobus. Dia menulis
surat kef,ada
orang Kristen
harus dibangun dengan memperhatikan kitab-kitab lain yang ada dalam Yahudi yang sejak kecil sudah disunat. Masalah yang
dihadapi jemaat
Alkitab. Jadi penjelasan sebuah ayat ata:u ajaran perlu mengacu kepada Kristen Yahudi adarah ketegangan antarayang kaya
dai yang -irtir. rto
ayat-ayat atau kitab-kitab lain. Dengan demikian seorang penafsir dapat sebabnya dia mene
beroleh gambaran yang menyeluruh dan seimbang. Juga perlu diingatkan di kepercayaannyame iT#
sini, Alkitab memberi banyak macam ajaran, dan ajaran-ajaran ini sama- ditunjukkan kepada
sama penting. Janganlah seorang penafsir hanya memperhatikan aiaran Jadi dapat disimpulkan di sini, orang Kristen perlu
mempelajari ajaran
tertentu lalu mengabaikan ajarunlain. Dengan memperhatikan kitab-kitab, Alkitab dengan seimbang dan lengkap. karau tiiak, sikap yang
hanya
yang memberi penekanalyang tidak sama, maka seorang penafsir akan mementingkan sebagian Alkitab at,o ajarantertentu
mudah menghasilkan
mengenal lebih lengkap ajaran-ajaratAlkitab. pandangan yang ekstrem. Ini ralu dapat berkembang
menjadi ajaranyang
Walaupun sikap lebih mementingkan kitab tertentu tidak dapat kurang tepat, yang merugikanjemaat iuhan. pendirian
ini khususnya berlaku
dibenarkan, faktanya ini terjadi di antara orang Kristen. Dengan alasan bagi pengkhotbah. Demi membangun jemaat yang
beriman ruui au. yurg
yang berbeda-beda, ada saja orang Kristenyangmengambil sikap ini. Ada dapat menjalankan fungsinya dengan muk.imul, pengkhotbah
perlu
yang suka membaca KitabAmsal atau Kitab Mazmur daripada kitab lain. membaca, menafsir dan mengajarkan semua UagianaikitiU.
Ada yang hanyamembaca PB dan kurang memperhatikan PL. Ada yang
hanya mengkhotbahkan kitab Injil, tetapi tak pernah membahas kitab-kitab 5.7 Kurang Memperhatikan Ragam Sastra
Nabi Kecil. Sikap seperti ini mudah menghasilkan kesimpulan yang berat Alkitab adarah sebuah Kitab tebar yang ditulis dengan berbagai
sebelah. Pendekatan ini juga seolah-olah berpendapat bahwa ada kanon ra$am sastra. Di dalamnya bukan saja terdapat sejarah,
hukum, nubuat,
dalam kanon, ada kitab yang lebih tinggi daripada kitab lain.eT Contohnya, syair, khotbah, amsal, iwayat,pemmf amaan, tetapi juganyanyian,
kredo,
ada sarjana berpendapat, ajaran manusia dibenarkan karena iman dalam pepatah, surat, karya apokaliptik, dan masih banyak
y*g tuir. Setiap macam
Surat Roma sangat penting. Ini memang tepat. Tetapi Paulus menekan ragam sastra perlu ditafsir dengan pendekatan yang
tidak sama. Metode
ajaran ini, karena jemaat non-Yahudi didesak sebagian orang KristenYahudi penafsiran yang cocok untuk perumpamaan berum
f,ntu dapat diterapkan
pada syair. Kedua macam ragam sastra ini
mempunyai ciri dan gaya bahasa
tidak sama. Tetapi sampai hari ini masih ada penafsir yanirr.tutuitrn
lang Q ---
eTContohnya,Martin Luther menjadikan Kitab Ibrani, Yakobus, Yudas dan Wahyr semacam
faktor ini. Kelalaian ini membuat
suplemen dalam versi yang diterbitkannya pada tahun l522.Diatidakmemberi nomor atas alan
kitab-kitab ini dalam daftar isi versi tersebut. Dalam introduksi versi itu, Luther menulis pikilan, atau berita yang ingin dis
alah
kata-kata yang sering kali dikutip, "Dengan baik, Injil Yohanes dan Surat pertamanya, salah menangkap apa yang ingin
surat-surat Paulus, khususnya surat-surat yang ditujukan kepada Roma, Galatia, Efesus,
dan Surat Pertama Petrus, - ini adalah kitab-kitab yang menunjukkan Kristus kepadaAnda,
dan mengajar segala sesuatu yang dibutuhkan dan berguna bagi Anda untuk mengetahui, dia melalaikan pcrbuatan yung
walaupun Anda tidak pernah melihat atau mendengar kitab atau doktrin lain. Itu sebabnya,
Kitab Yakobus benar adalah kitab jerami dibandingkan dengan mereka, karena di dalamnya ris paurus, r"#;,"Jffi li"f, H'J:l..lH;
tidak terdapat sifat Injil. R.V.G. Tasker, James (Leicester: Inter-Varsity Press, 1976), hlm. r pembahasan hal_hal yang borkonaon dongan
I 4. lni menunjukkan sikap Luther yang lebih mementingkan sebagian kitab kanon,
jadi ada
ditemukan padu surat Romu yong
kanon dalam kanon. rribagi menjadi dua bagian, yaitu pasal , , r, i'jij"oat
58
59
Ambil Maznur 5 :2 sebagai contoh: 5.8 Memakai Alkitab Untuk Mencapai Tujuan Tbrtentu
"Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, Kelemahan ini sering dibuat oleh mereka yang suka mengutip ayat-
indahkanlah keluh kesahku." ayatAlkitab tanpa penafsiran yang memadai. seorang pengkhotbah mungkin
saja membaca sebagian Alkitab, lalu menyampaikan khotbahnya tanpa
menyinggung sama sekali ayat-ayat itu. Seorang teolog bisa saja menulis
pendapatrya dengan mencantumkan beberapa bagian Alkitab tetapi tidak
meneliti konteksnya. Seorang penceramah dapat mengutip beberapa ayat
sebuah syair, ayat agar pendapatnya kelihatan lebih alkitabiah, padahal ia sama sekali belum
Zbfiiryangberdiri sendiri. Lalu, karena ini merupakan
menafsirnya. Atau, dalam kasus tertentu, ada orang yang ingin membuktikan
ini bukan bukti bagi pandangan antropomorfisme'
Contoh lainboleh diambil dari Maznur 2l:Il:
bahwa orang Kristen tidak perlu dibaptis. Lalu, dia mengambil penjahat
yang disalib bersama Tuhan sebagai contoh. Sebab penjahat yang percaya
"Keturunan mereka akan Kaubinasakan dari muka bumi, itu, tanpa dibaptis, juga diselamatkan.r00 Dalam perselisihan, tidak jarang
dan anak cucu mereka dari antaru anak-anak manusia'" pula ada yang menyerang lawan-lawannya dengan mengasosiasikan ayat-
ayat yang bernada keras kepada mereka. Alkitab dijelaskan sesuka hatinya.
Alkitab menjadi alat untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini mungkin
tercapai, tetapi Alkitab tetap belum ditafsir dengan akurat.
I Dalam kasus-kasus yang disebutkan di atas, biasanyahanyaayat-
ayatyang dirasakan mendukung pendapat mereka yang dikutip . Ayat-ayat
lain dengan sengaja diabaikan. Selanjutnya, ayat-ayat ini ditafsir sesuai
dengan pikiran atau logika tertentu sehingga kesimpulannya kelihatan masuk
akal dan mendukung pendapat mereka. Contohnya, apakah Alkitab
menjanjikan kekayaan, damai dan panjang umur kepada orang yang takut
kepadaAllah? Sudah tentu ada. Namun, Alkitab juga mengajarkan, orang
saleh akan menderita karena kebenaran. pengikut Tuhan yesus harus
bersedia memikul salib (Mat. l6:24-26).Di sini, salib ini menunjuk sesuatu
yang pahit, yang diterima demi Tuhan, yang sebenarnya dapat dihindari,
dan yang melampaui kewajiban yanglazim. Dengan jiwa mau memikul
salib, seorang Kristen dilatih menjadi lebih dewasa dan kuat. Jadi kedua
ajaran ini seharusnya disampaikan secara seimbang kepada umat Ttrhan.
yang cukup pasti, analisis ragamsastra patut mendapat perhatian yang serius' Atau contoh lain. Ada berapa buah Roh Kudus? Teolog tortentu
iurip."ufrii perlu membedakan dengan jeli ragam sastra yang dipakai merasa berkepentingan menjawab pertanyaan ini. Ada yang mengatakan
penulisAlkitab. ada sembilan buah Roh Kudus. Ada pula yang berpendapat, karena kategori
Publishers,
0e
Timrrthy Yu, ed. The chinese study Bibte (Hong Kong: The Rock House l{)0
1989).
Stephen C.T. Chan, How to Study Bible,hlm. l0l;juga baca Injil Lukan 23:29_43.
60 6l
I
walaupun sulit dimengerti oleh pikiran manusia, penafsiran harfiah tetap
perlu dipertahankan. Sikap seperti ini tidak sama denganpenafsiran harfiah
yang kaku.
Penafsiran yang kaku bukanlah pendekatan yang ideal, karena
belum tentu akan menemukan maksud yang ingin disampaikan penulis kitab.
Dengan berfokus pada sebagian kitab, penafsiran harfiah yang kaku justru
mungkin melewati berita utama yang ingin disampaikan penulis kitab.
Penafsiran demikian biasanya kurang memperhatikan ajaran Alkitab secara
menyeluruh, dan melalaikan konteks bagian yang ditafsirnya. Selain itu,
pendekatan ini kurang sensitif terhadap ragam sastra tertentu, misalnya,
syair atau kiasan, yang tidak dapat ditafsir secara harfiah.
Apa yang dicatat Injil Markus 9:43 boleh dijadikan contoh. Ayat ini
perlu didukung dengan penafsiran yang mantap' berbunyi, "Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena
lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung daripada
dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam apiyang
tak terpadamkatr;...". Bagi orang yang menafsir dengan kaku, ini mungkin
berarti orang yang bersangkutan harus benar-benar meme nggal tangannya.
Padahal konteksnya menunjukkan, ini merupakan penegasan yang diberikan
Tuhan berkenaan dengan resiko dosa, tekad orang Kristen melawan dosa
menafsir Inj il Matius :12 secara harfiah.
19
101
dan reputasi orang Kristen. Kalau memperhatikan ayat-ayatlain, sebenarnya
Penafsiran h arfrahyangsehat tidak sama dengan penafsiran harfiah akarperbuatan dosa berada dalampikiran manusia. Apakah ini berarti kepala
harus dipenggal? Ataq apakah dengan memenggal tangar., manusia akan
berhenti berbuat dosa?r.2 Jawabannyajelas adalah tidak. Jadi ayat ini tidak
boleh ditafsir secara kaku.
62 63
6. Mengenal Tbrjemahan Alkitab
pada penafsiran tertentu, misalnya, penafsiran alegoris' Demi menemukan
uni -nuni, daun pohon ara, di mana ZakJrreus menyembunyikan diri' Bahasa Indonesia
rasa
melambangkan kesombongan (Luk. 19:1-10)' Mungkin saja ada
sombong {ada Zay,heus. Jika ditihat dari ajaran Kristen, kesombongan Pada umumnya pembaca atau penafsir Alkitab di Indonesia
,,'"-urrftidak baik. Tetapi Injil Lukas tidak mencatat pohon ara dengan mengandalkan berbagai terjemahan bahasa Indonesia yang ada.ro3 Di antara
maksudlni. Sebaliknya, Lukas menggambarkan Zakheus sebagai seorang terjemahan-terjemahan ini, sampai sekarang yang paling populer adalah
yang menyambut Tuhan Yesus dengan sukacita (Luk' 19:6)' Alkitab Terjemahan Baru (TB), yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab
Imajinasi yang tidak terkontrol juga terlihat pada usaha mencari- Indonesia (LAI) pada tahun 1974. Sebelum diterbitkan TB, versi yang umum
cari apa yangtidak tercatat dengan jelas dalamAlkitab. contohnya,
pernah dipakai adalah Alkitab Tbrjemahan Lama (TL).t* Pada tahun 1997,LAl
diperdebatkt apakah tanganTuhan Yesus halus atau kasar berdasarkan menerbitkan PB Terjemahan Baru edisi ke-2 (TB2).105 Baik TL maupun
jahat
tnjilyohanes A:jZ dan Kitab KidungAgung21. Ataq setandan_niat
kalau Adam
..|.r"*y, berasal dari mana? Atau, apa yang akan terjadi r03 Buku Menabur Firman di Nusantara memperkenalkan dengan cukup jelas sejarah
atau
dan Hawa tidak berdosa? Apakah mereka akan mati? Perdebatan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia. Pada tahrn 1629, Albert Corneliusz
karenaAlkitab memang tidak (atau Ruyl sudah menerjemahkan Injil Matius ke dalam bahasa Melayu. Manafe; Ngantung;
pertanyaan seperti ini sulit dituntaskan, Samsuri; Samsoeri. Menabur Firman di Nusantara, hlm. 109.
iiaat ingin; mencatatnya dengan jelas. Untuk kasus Adam dan Hawa, roa
Untuk memenuhi kebutuhan sementara, LAI memutuskan untuk menerbitkan terbitan
penafsir
faktanyJmereka sudah Lerdosa. Itu sebabnya lebih bijak seorang darurat, yaitu gabungan Peq'anjianLamaKlinkert (1879) dan PerjanjianBaru Bode (1938).
kepada
membatasi rasa ingin tahu dan imajinasinya. Dengan sikap tunduk Alkitab yang dicetak pada tahun 1958 ini sekarang dikenal sebagai Alkitab Terjetnahan
tercatat dalam Lama. Jadi sebenamya TL ini bukanlah teg'emahan yang paling lama, paling tua atau paling
otoritas Alkitab, seorang penafsir menerima apayatgsudah
Dengan asli, sebab baik Perjanjian Lama Klinkert maupun Perjanjian Baru Bode sudah merupakan
Alkitab, dan mengaku bahwa banyak hal manusia tidak tahu. hasil revisi kesekian kalinya. Daud H. Soesilo, (n. d.). "SejarahAlkitab Indonesia." Diakses
demikian, penafsir dapat memegang sebuah prinsip, yaitu banyak 8 Maret 2006 dari <http://www.sabda.org/sejarah/sejarah/verJerjemahan_lama.htn>. Salah
sedikit membicarakan
-emhicqrak An Artl.rrrlt serins diaiarkan Alkitab. satu perbedaan antaruTL dan TB dapat dibaca pada Surat Filipi 4:3. Terjemahan TL
upu yuog ju*rrg iiuj**elkitut. dan tidak membicarakan
apa yang tidak berbruryi, "...hai (Sinsigus) temanku...", sedangkan TB "...Sunsugos, temanku ...". Dengan
memberikan tanda kurung, penerjemah TL memberi kesan bahwa kata ot(u1e dapat
diberitahukan Alkitab. diterjemahkan sebagai nama orang, "Sinsigus", yang jugabermakna "temanku". Terjemahan
ini teliti, walaupun sebaiknya diberikan catatan agar pembaca tidak merasa bimbang,
r05
Sama seperti TB edisi pertama, edisi ini pada dasarnya juga merupakan terjomahan
formal. Namun demikian ada sejumlah perubahan. Misalnya, perubahan ejaan, kata "sorga"
menjadi "surga"; atau pemilihan kata, misalnya "kasih karunia" menjadi "anugerah".
Perubahan yang diakibatkan penggunaan teks bahasa sumber yang lebih baik, sangat kocil
.jumlahnya. Di antaranya, Injil Matius 2l:29-31 mengenai "Perumpamaan tontang Dua
OrangAnak". DalamTB edisipertama, jawabanyang diberikan anak sulung kopada ayahnya
adalah "Baik, Bapa" tetapi tidak disertai perbuatan. Sedangkanjawaban anak bungeu adalah
"Aku tidak mau" tetapi kemudian ia pergi sesuai dengan permintaan ayahnya, Salinan-
salinan kuno lain mencantumkan respons kedua anak dalam urutan borbeda, TB odisi kodua
mengikuti salinan kuno yang mencantumkan urutan yang kedua. Porubahan karcna tufeiran
pnda umumnya hanya dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang ditomukan atau untuk
rncngungkapkan makna dengan lebih baik. Umpamanya, "kebenaran Allah" kadang lobih
haik diterjemahkan "pembenaran olehAllah" (Rm. 3:21). Sebab yang dimaknudkan ayat ini
65
64
TB merupakan terjemahan yang agak harfiah. Pada tahun 1985, LAI Dengan tujuan membantu pembaca Alkitab yang belum begitu
menerbitkan versi lain, yaittAlkitab Kabar Baik dalam Bahasa Indonesia menguasai bahasa Yunani, Lembaga Alkitab Indonesia menerbitkan
sehari-har, (BIS), yang juga dikenal dengan nama Alkitab Bahasa Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Indonesia Masa Kini (BIMK). Versi ini menggunakan bahasa Indonesia Perjanjian Baru (PBIK) pada tahun 2003. t08 PBIK Jilid I memuat dua
y4ng lebih modern dan gaya yang lebih luwes. Gambaran dan maknaAlkitab bagian data. Bagian pertama terdiri atas The Greek New Tbstament (GNT),
y*g airu-paikannya lebih hidup. sejalan dengan bertambah besanrya minat edisi ke-4 yang direvisi, terjemahan interlinear, nomor lema konkordansi
masyarakaf lndonesia akan bahasa Inggrs, ada beberapa terj emahan Alkitab PB, dan singkatan unsur gramatika. Bagian kedua terdiri atas tiga versi
bahasa Inggfis yang makin luas dipakai.
106
Di antaranya, New International terjemahan baru, yaitu TB, BIS dan NIV. Sedangkan PBIK Jilid II berisi
Version (NIV. Bagian PB versi ini diterbitkan pada tahttn 1973, seluruh konkordansi PB beserta berbagai informasi yang terkait. Ini memudahkan
Alkitab pada tahun 1978) yang diterbitkan International Bible Society- pembacaAlkitab membandingkan terjemahan pB dengan bahasa aslinya.
versi ini sangat populer dan dihormati di negarayalgberbahasa Inggris Karena PBIK memakai edisi terbaru PB Bahasa Yunani, pembacanya lebih
dan kalangan koservatif.
107 mudah menemukan perbedaan yang disebabkan tidak samanya salinan kuno
yang dipakai. Pembaca versi ini juga dapat membandingkan beberapa
terjemahan yang dimuatnya. Sayang sekali, sampai sekarang terjemahan
interlinear dan konkordansi PL dalam bahasa Indonesia masih belum tersedia.
Jadi contoh-contoh yang diberikan di bagian ini hanya terbatas pada pB.
Terjemahan interlinear bersifat harfiah. Itu sebabnya diupayakan
beberapa hal untuk mengurangi dampak ini dalam versi PBIK. Selain dicetak
berdampingan dengan tiga terjemahan lain (TB, BIS, dan NIV), versi
interlinear ini berusaha menerjemahkan sebanyak mungkin makna yang
adapada sebuah kata. Pembaca PB juga dapat memakai konkordansi untuk
menemukan pemakaian kata yang terkait di ayat-ayat lain. Ini semua
diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih luas bagi seorang
pembaca PB.
Namun demikian, pembaca Alkitab sebaiknya jangan menuntut
terlalu banyak dari sebuah terjemahan. Te{emahan Alkitab berfungsi sebatas
Kenneth L. Woodsard, "In the Beginnitg...," Newsweek (Jaruary 15, 1996): 40' jumlah penjualan yang sama. Richard N. ostling, "Farewell to Thee's and He's," flze
107
NIV menekankan ciri interdenominal dan internasional. Hanya sayangnya, menurut (May 21, 1990). Sejak 1990, jumlah penjualan versi ini tentu makin besar. sumbor lain
menunjukkan, NIV, Alkitab versi bahasa Inggris yang paling populer, sudah torjual 2 I 5 juta
eksemplar di seluruh dunia. "New International version." (n. d.). Diakses 20 Donombor
2006, dari <http://en.wikipedia.org/wiki./New_Intemational_Version>
108
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear yunani-lndonesla clan Konkordansl
Perjanjian Bara (PBIK),2 jilid (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2003). lntorlinotr
(Interlinear)menunjuk terjemahan lain yang diletakkan pada garis lain soonrr bcrgantian.
cukup lengkap tentang terjemahan zaman kuno dan terjemahan bahasa Inggris. Menurut Penerjemahan ini biasanya dilakukan kata per kata.
majaiah riree, Nrv hanva membutuhkan sepertiga waktu diedamya RSV untuk mencapai
66 67
sebagai sebuah terjemahan. Ini berarti membaca dan memahami sebuah menjadi
terjemahan tidak sama dengan melalcukan penafsiran Penafsiran jauh lebih opdvwre
rumit daripada membaca dan memahami sebuah terjemahan. walaupun
sebuah terjemahan Alkitab yang baik sangat menolong pembacanya I Tesalonika 5:19, kata ini selalu dipakai dengan makna
-.-"**ffH#
memahami firman Allah. Terjemahan merupakan jembatan yang atau api. Itu sebabnya sangat mungkin di Surat 1 Tesalonika 5:19, kata
ini
mengtrubungtcanpembacamasakinidenganAlkitabyangditulisdalamlingkungan juga mempunyai makna yang sama. Mungkin karena alasan ini, NIV
dan bahasa yang sangat asing baginya. versi Alkitab yang tidak sama
juga ut out the Spirit'sfire".
menolong pembacanya memahami Alkitab dari sudut yang tidak sama' emberi dua terjemahan
Hadimya berbagai terjemahan pada dasamya disebabkan perbedaan (gerakan) Roh", dan
salinan kuno, penafsiran, serta pendekatan yangdipakai penerjemah.
10e
Ini
dapat menimbulkan perdebatan di antara penerjemah Alkitab yang tidak
kalah sengifirya dibandingkan dengan perdebatan di kalangan sarjanabiblikal
atau teolog. Faktor-faktor ini akan dibahas secara singkat berdasarkan
. beberapa kasus yang diambil dari TB, BIs, NIV dan PBIK. Diharapkan penerjemahan berkaitan erat dengan penafsiran.
pembahasan ini dapat memperkenalkan terjemahan Alkitab yang ada,
manfaat membandingkan terj emahan-terj emahan ini, dan pentingnya seorang 6.2 Tbrjemahan yang Tidak Sama Menggunakan pendekatan
penafsir mengenal bahasa asli. yang Tidah Sama
Setiap penerjemahan memakai pendekatan yang tidak sama. Ini
6.1 Peneriemahan Sebenarnya Merupakan Penafsirantto
Ini dapat dibuktikan pada terj emahan Swat 1 Tesalonika 5 : 1 9. Versi
TB menerjemahkannya, "Janganlah padamkan Roh,". Ini merupakan
terjemahan secara harfiah. Tetapi yang menjadi masalah adalah apakah
Roh dapat dipadamkan? Jadi versi ini masih belum memberi makna yang menef emahkan peribahasa yang berbunyi, "Bagai mendapat durian runtuh,,.
cukup jelas kepada pembaca. Mungkin karena pertimbangan ini, BIS Penerjemah ini boleh menerjemahkan peribahasa ini secara harfiah.
menerjemahkan ayat ini menjadi, "Janganlah mengekang RohAllah'"' BIS Wisatawan asing mengenal
artikata-katanya pribahasa
ini dengan kalim ah durian.
roe
Anwar Tjen, "Satu Alkitab, Banyak Versi: Mengapa?" dalan Satu Alkitab Beragam
Tbrj em ah an (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2005 ), hlm. 8 8- I 09. Dengan demikian wisatawan itu memahami makna peribahasa ini, tetapi
rto
EugeneA. Nida adalahpakarteori penerjemahanAlkitab. Banyakkarya yang ditulisnya, tidak tahu bahwa ini berkaitan dengan durian.
dan dampalrnya sangat luas. Salah satu bukunya yang layak disimak adalah From One Penerjemahan Alkitab pada dasarnya ada tiga macam
Language to Another: Funclional Equivalence in Bible Translating,yatg ditulisnya bersama
Jan de Waard. Awal buku ini menegaskan, pene{emahan adalah berkomunikasi. Komunikasi
pendekatan.rrt Ketiga pendekatan ini adalah penerjemahan harfiah,
dapat dilakr:kan dalambahasayatgsama(intralingual communication) dan di antarabahasa
yang tidak sam a(interlingual communication). Ada kesamaan dan perbedaan antara kedua rrr
Selain tiga macam pendekatan yang akan dibahas, masih terdapat ponerjomshun filologis
Lentuk komunikasi ini. Dalam komunikasi terdapat delapan macam elemen, yaitu sumber,
yang condong ke penerjemahan harfiah, dan penerjemahan linguistik yang dekat kc
berita, penerima, keadaan, kode, saluran indra, saluran instrumen, dan kegaduhan (hlm. 1 1-
pcneq' emahan padan fungsional.
l9). Dalam proses komunikasi, komunikan menafsir berita yang ditangkapnya'
68 69
(functional Standard Version (RSV pada tahun 1952),114 New American Standard
penerjemahan bebas dan penerjemahan padan fungsional Blble (NASB, pada tahttn 1971, edisi diperbarui pada tahun 1995), dan
'"quiriol 12 Pende katart pertama merupakan pola penerj emahan
1
"n"e). yang "persis sama" dengan New King James Version (NKJV, bagian PB pada tahtn 1979, bagian PL
harfrah yang ingin memberikan terjemahan pada tahun 1982).
bahasa asti Ualt dalam gaya, kata, struktur kalimat maupun cara
seperti ini Pendekatan kedua adalah pola penerjemahanAlkitab secara bebas
penyampaiannya. Sampai tahap tertentu, hasil terjemahan atau secara parafrase yang hanya mengambil maksud utama Alkitab.
'-"roforg kelompok penyeliditan ' lkitab dalam gereja' Tetapi hasil
Penedemah menyampaikan maksud ini dengan kata-katanya sendiri agar
penerjemahan se dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca masa kini. Penerjemah yang
Juga tidak daPat memakai pendekatan ini tetap berupaya setia kepada maksudpenulis kitab.
akurat atau lebih Namun, mereka bersedia melakukan tpaya tertentu agar pembaca masa
juga kerap kali kurang daPat men
kini dapat memahami hasil terjemahannya. Karena bersikap agak bebas,
disampaikan Penulis. Selain sudah tentu pendekatan seperti ini mudah membelokkan maksud penulis
menerj emahkan kata tertentu dengan kitab, dan tidak cocok untuk dipakai dalam kelompok penyelidikanAlkitab.
dalam kalimat berbeda kata Yang s Yersi Firman Allah Yang Hidup: Alkitab dalam Bahasa Sehari-hari
Ini dapat ditemukanPada versi (FAYH, bagian PB diterbitkan pada tahun 1 976, seluruh Alkitab pada tahun
condong menerjemahkan K6o 1989) memakai pendekatan ini.rts Alkitab versi bahasa Inggris yang dapat
Matius :14 kata ini memPunY ai art\
5
(yang mempunyar dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah The New Testament in Modern
2:15 kata ini menunjuk "segala kesenangan duniawi E n gl i s h (Phi NT, diterbitkan pada tahun I 95 8, edisi revisi pada tahun 197 2),
kata ini mempunyai makna
konotasi j ahat); sedangkan diSurat Yakobus 3 :6 The Amplified Bible (ANff,pada tahun 1965), The Living Bible, Paraphrased
Ingris yang dapat
"sejumlJh besar". Seiain versi TB, terjemahan bahasa (LB, bagian PB pada tahttr 7967 , seluruh Alkitab pada tahun 1971).
dimasukkankedalamkategoriiniacalahKingJamesVersion.(KIY,atal
the Authorized Version,,q.:V, aitertitkan pada
tahun 1611),113 Revised
tta
New Reyised Standard Version (NRSV) diterbitkan pada tahun 1990 karena penemuan
padan
32.Dalam bukunya, Lai memakai sebutan'
l,
@m. 3
Dalam prakata bttktt From One Language to Another:
di bidang salinan kuno. Perubahan dalam versi baru ini terjadi pada struktur paragrafdan
dinamis" (dynamic pemberian tanda baca; menghilangkan kata-kata kuno namun mempertahankan warna
"qr,,"'i"n""1'
Functional Equivalenc e in B ibl e Trans latin tradisional dalam versi Tyndale dar, King James Version;berupaya agar lebih akurat, jelao
lebih suka menggantikan sebutan ini deng dan enak didengar; menghilangkan bahasa yang berorientasi maskulin selama tidak mendistorsi
dinamis" disalah mengerti sebagai yang me bagian-bagian yang merefleksikan situasi historis budaya dan masyarakat patrilineal zaman
kuno. Metzger, The Bible in Translation, hlm. 155-156.
Ils Versi ini diterbitkan oleh penerbit Kalam Hidup bekerja sama dengan Livlng Blhles
International- Judul versi ini hampir sama dengan Alkitab Kabar Baik dalam Bahala
Indonesia Sehari-hari yang diterbitkan LAI. Ini dapat membingungkan kaum awam. lnYH
merupakanterjemahan langsungdari The Living Bible, yang dilakukan Konnoth N, Taylor,
tulis mereka dalam From One Language to SedangkarThe Living Bible adalah hasil saduran fuarafrasa) dari American Slondard l/erslon
memastikan.padanan isi dan
Anorher: Functional Equivalence in Bible Translating,untuk (ASV diterbitkan pada tahun l90l) yang merupakan revisi King James l/erslon dongan
memperhatikan fungsi yang dikomunikasikan
bentuk dalam penerjemahan, seorang harus menyederhanakanbahasa kuno ke dalam bahasa Inggris sehari-hari, Daud H. Socoilo, (n. d,)
melalui struktur leksikal, gramatikal dan retorikal' "Sejarah Alkitab Indonesia." Diakses 9 Maret 2006 dari <http://www,subdu.org/uojurah/
! rj
Sudah tentu guyu ,".rii..riyang disebutkan
dalam kelompok ini, juga dalam kelompok- nrtikeVsejarah_penerjemahan_alkitab_bahasa_melayu_indonesia-paraliasu.htm>, Daud H.
lebih kuat dalam pendekatan tertentu, ada
kelompok lain, tidak per;is;;;. ,ida versi yang Soesllo,MengenalAlkitab Anda (Jakarta: LembagaAlkitab Indoncsia,200l). hlm.44-68.
yang lebih kurang.
7l
70
Pendekatan ketiga adalah pola penerjemahan padan fungsional. New English Bible (NEB, pada tahun 1970),11e The Good News Bible
(GNB, pada tahun 197 6, jluga dipanggil Today b English Version, TEV;. tzo
Pendekatan ini menekankan penedem ahanyangmembuat hasil terjemahan
Secara Harfiah atau Dinamis?" Sinar Harapan (29 Jnli 1985): 5, 7' Peterson untuk pembaca tahun 1990-an sama dengan apa yang dilakukan The Llvtng Blhle
rs The New Jerusalem BiDle (NJB) diterbitkan pada tahun 1985. Versi ini mengoreksi untukpembacatahun 1970-an. Bruce M. Metzger,The Bible in Tlanslatlon (Crand Rapidn,
kekurang Michigan: BakerAcademic,200l), hlm. 182-185. Perlu ditambahkan di sini, vorsi ini
bahasa In mencantumkan nomor ayat di margin atas, bukan pada batang tubuh Alkitab. Jadi isi
berorient Alkitab menyatu tanpa nomor ayat. Tata letak ini tidak sama dengan apa yang dilakukan
Metzger, The Bible in Translation, hlm. 151 . solama ini. Ini dilakukan penerjemah agar terjemahan Alkitab ini cnak dibtrcu.
72 73
Petrus: ' Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada
seringkalitidaksamadenganyangadadiPBBahasaYunani.Misalnya,
utuh. Tetapi mereka ini?"'Terjemahan TB ini, sama seperti bahasaYunaninya, ada dua
menrirut TB, Surat Yakobris 3y' rnerupakan sebuah kalimat
sebuah kemnngkinan. Kemungkin at pertzma, "Apakah engkau mengasihi Aku lebih
menurut PB Bahasa Yunani, Surat Yakobus 3:4-5a merupakan
satu kalimat' daripada mereka ini mengasihi Aku?"; kemungkinan kedua, "Apakah engkau
kalimat utuh. Atau, Surat Efesus 1 : 1-2 sebenarnya merupakan
mengasihiAku lebih daripada mengasihi mereka ini?". Jika kemungkinan
Tetapi TB, BIS dan NIV menerjemahkan
.
pertama yang dimaksudkan, TB menerjemahkan kata "mereka ini"
kalimat. Contoh lain adalah Surat Efesus 5:
(torircov) sebagai genitif subjektif; jika kemungkinan kedua, "mereka ini"
sebuah kalimat yangpanlarrg. Tetapi versi
seperti ini adalah genitif objektif. Tidak jelas juga dalam TB apakah jenis kata ini
ayat2ldengan iyat}2a"rgu, m"'yisipkan sebuah tema' Tema
ketiga versi ini maskulin atau netral. Versi NIV memberi terjemahan yang sama dengan
tidak terdapat pada salinan-kuno.l2l Selain itu, tef emahan
TB.
berdasarkanPBBahasaYunaniedisiyanglebihlamayangmemberikan
penutup BIS menerjemahkan kata ini sebagai genitif subjektif dan jenis maskulin,
tanda titik (.) pada akhir ayat 2l'Ifliberarti, ayat2l merupakan
pembuka parugraf dan menambahkan kata "mengasihi Aku", sehingga kalimat ini berbunyi,
paragraf ,.t..tr.ooyu, sedangkan ayat 22 merupakan
yang lebih baru "Sesudah mereka makan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, 'Simon,
selaijutnya. Tetapi GNT, edisi ke-4 yang sudah direvisi
at 22, y ang anak Yona, apakah engkau lebih mengasihi Aku daripada mereka ini
memteri tanda baca koma (,) pada akhir ay at 21 . Ini berarti ay
kerj di ay at Zl,sehingga ayat 2 1 mengasihi Alan?"'tzz
tidak memiliki kata kerj a, -"rgitoti kuta a
Karena kata "mereka ini" berjenis maskulin dan netral, sehingga dapat
danl2merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan'
diterjemahkan menjadi "orang-orang ini" atau "barang-barang ini". Kalau
3. Membaca Lebih Akurat Sintaksis Sebuah Kalimat memperhatikan konteksnya, khususnya Injil Yohanes 21 : 1 1, lebih baik kata
dalam sebuah
Sintaksis sebuah kalimat tidak selalu dapat diperlihatkan ini dibaca sebagai genitif objektif, dan diterjemahkan dengan jelas sebagai
di antaranya' faktor lancarnya
terjemahan karena berbagai pertimbangan, jenis netral. Dengan kata lain, TuhanYesus bertanya kepada Simon Petrus,
dengan
buiru.u terjemahan itu. Contohnya, Kisah Para Rasul 4:12,
sesuai
di dalam siapa "Apakah engkau mengasihiAku lebih daripada mengasihi barang-barang
bahasaYunani, diawali dengan kata-kata"Tetapi tidak ada ini?" Barang-barang yang dimaksudkan di sini adalah seratus lima puluh
pada kata-
pun keselam ata,., ..." Jatuhienekanan kalimat ini sudah tentu tiga ekor ikan besar dan jala yang tidak koyak.123
.,tidak ada di dalam siapa pun". Bandingkan terjemahan TB yang
tata
.,Dan keselamatan iidak ada di dalam siapa pun juga selain di
berbunyi, r22
Dalam versi TB, nama Simon diikuti dengan sebutan "anak Yohanes", sedangkan dalam
diselamatkan'";
dalam Dia, ..."; atau BIS, "Hanya melaluiYesus saja orang BIS adalah "anak Yona". Perbedaan ini disebabkan kedua versi ini memakai salinan kuno
yang tidak sama. Salinan kuno yang dipakai TB dan NIV cocok dengan GNT, edisi ke-4
atau NIV "salvation is found in no one else,"'"'
yang direvisi.
4. Membuat Terjemahan Baru r23
Tidakbanyak yang memilih terjemahan, "Apakah engkau mengasihiAku lebih daripadu
Karena P a Yang ada Pada engkau mengasihi orang-orang ini?" Karena tidak ada indikasi dan bukti bahwa Potrus
sebuah kata, versi Yang tidak dengan berkobar-kobar mengasihi rekannya. Baik William Ballclay (The Gospel of JohnYol.
TB menerjemahkan 2, (Edinburgh: The SaintAndrewPress, 1974; reprint ed.), hlm. 331) maupun Loon Morrin
sama membuat terjemahan yang tidak sama. contohnya, (The Gospel according to John, hlm. 870-871), memilih terjemahan, "Apakah ongkou
kepada Simon
Injil Yohanes 21 : 1 5a menjadi, ' sesudah sarapan Yesus berkata mengasihi Aku lebih daripada mereka ini mengasihi Aku?". Ini dirasakan gaqjil, karona
TuhanYesus tidak mungkin menghendaki Petrus membandingkan kaeihnya dongan rckan-
maka PBIK pun tidak rekannya, walaupun Petrus pernah berbuat demikian (baca Mrk. 14:29). Justru di lqjil
Karena salinan kuno tidak mencantumkan tema-tema ini,
r2r
Yohanes 2l:20-23, Tuhan Yesus menegur Petrus karena ia ingin mcmbandingkun dirinya
mencanfumkannya.Padadasarnyatema-temainitepatdanbergunabagipembaca,namun dengan murid lain. Te{emahan yang berbunyi, 'Apakah engkau menganihi Aku lebih daripada
uda beberaPa kurang tepat.
75
74
t
5. Menemukan (Jnsur Gramatika Kata Yunani 7. Memperhatikan Perbedaan Antara Zaman Dahulu
yang Adakalanya Sulit Diterj emahkan Dengan Zaman Sekarang
Menurut versi TB, InjilYohanes 5:35a berbunyi, "Ia adalah pelita yang Versi TB menerjemalrkan Injil Yohanes l:39 dengan kata-kata "waktu
menyala dan b er c ah aya.. ". BI S menerj emahk arrfry a, "Yohane s itu seperti
.
itu kira-kira pukul empat". Versi BIS memberi terjemahan yang sama.
lampu yang menyala...". Sedangkan NIV menerjemahkatnya,"John was Sedangkan NIV menerjemahkan, "It was about the tenth hour".
a lamp that burned...". Jika memperhatikan singkatan unsur gramatika Terjemahan NIV ini merupakan terjemahan secaf,a harfiah. Perbedaan ini
kata Yunani dalam PBIK, kata "menyala" (rcou6pevoE) ini adalah masa terjadi karena perhitungan waktu zamafl dahulu tidak sama dengan zamarr
kini, kontruksi pasif, dan partisipel. Partisipel merupakan kata yang berasal sekarang. Jadi versi PBIK memberi catatankaki yang menjelaskan bahwa
dari verbayang dipakai sebagai ajektiva. Dalamkasus InjilYohanes 5:35a, jam kesepuluh, menurut perhitungan waktu orang Yahudi, sama dengan pukul
ini menunjuk ciri khas kehidupanYohanes Pembaptis. Jadi kata "menyala" empat sore waktu sekarang; sedangkan menurut perhitungan waktu orang
ini boleh diterjemahkan menjadi "dinyalakan terus menerus" yang Romawi, sama dengan pukul sepuluh pagi waktu sekarang. Ini bukan saja
menunjukkan ciri kehidupanYohanes yang suka memberikan cahaya- Sudah membantu pembaca masa kini mengenal penghitungan waktu zaman kuno,
tentu kata ini sulit diterjemahkan dengan lancar sesuai dengan kebiasaan juga memberi dia kesempatan memastikan pukul berapa yang dimaksudkan
bahasa Indonesia. penulis Injil Yohanes. Contoh lain dapat ditemukan pada Wahyu 1:4. Versi
TB menerjemahkannya sebagai berikut, "Dari Yohanes kepada ketujuh
6. Menemukan ldiom atau yang Sejenis
jemaat yang di Asia Kecil: ...". Wilayah "Asia Kecil" diterjemahkan BIS
Dalam Bahasa Yunani
dengan kata-kata "daerah Asia". Sedangkan NIV menambahkan kata
Ini dapat ditemukan pada Kisah Para Rasul 3:6a. Terjemahan TB "provinsi" kepada nama "Asia",lalg akhimya berbunyi, "the province of
berbunyi sebagai berikut, "Tetapi Petrus berkata: 'Emas dan perak tidak
Asia". Ini sesuai dengan terjemahan PBIK, (Provinsi) Asia. Terjemahan
ada padaku,... "'. Terj emahan NIV sama dengan TB. Kata perak sebenarnya
demikian paling akurat, sebab "Asia Kecil" merupakan istilah zaman modern,
mempunyai makna uang perak, sedangkan emas mempunyai arti uang
dan cakupannya tidak sama persis dengan wilayahyangdimaksudkan kata
emas. Jadi kata-kata di Kisah Para Rasul 3:6a merupakan idiom yang
ini. Istilah "daerah Asia" yang dipakai BIS malah lebih kabur. Kata "provinsi"
menunjuk uang. Itu sebabnya versi BIS menerjemahkannya menjadi, "Tetapi
perlu ditambahkan agar pembaca hari ini tidak merasa bingung, karena nama
Petrus berkata kepadanya, 'Saya tidak punya uang sama sekali'" Untuk
"Asia" biasanya menunjuk benua Asia. Pada zaman PB, Provinsi Asia
membantu pembaca Alkitab, PBIK memberi catatan kaki untuk ayat ini
merupakan salah satu dari sekitar empat puluhan provinsi yang ada di
yang menjelaskan "Tidak ada uang perak dan uang emas berarti tidak ada
Kerajaan Romawi. Jadi banyak hal pada abad pertama, apalagi abad-abad
uang,,. contoh lain diambil dari InjilYohanes 4:48. Dalam ayat ini terdapat
sebelumnya, memang tidak sama dengan apayalg adapada abad ke-2 I ini.
dua buah kat a"tidak",yaitu ori dan pfl. Pemakaian seperti ini menunjukkan
penegasan, yang mempunyai arti "pasti tidak". Dalam PBIK, pada kedua 8. Mengenal Ragam Sastra atau
kata diberikan tanda kurawal (t'..)). Paronomasia (Permainan Kata)
Dalam PB ada banyak macam ragam sastra. Sebagian ragam sastra
mengasihi barang-barang ini?", mendapat dukungan dari konteks. Petrus secara pribadi
harus menjawab suatu pertanyaan: Apakah ia mengasihi Tuhan atau kapal dan
jalanya ini sulit diterjemahkan, misalnya, syair. Syairyang lahir dari budaya tertentu
(yaitu proiesi dan cara hidup lamanya)? (Baca Yoh. 21 :3). Tuhan memberi pertanyaan ini mempunyai ciri-cirinya tersendiri, drantarartya. paralelism, kiasmus, aliterasi
t.puOu Petrus, karena dia masih begitu lemah dan bimbang, walaupun dia sudah melihat atau rima akhir. Penyelidikan syair juga perlu memperhatikan ciri-ciri
Tuhan yang sudah bangkit. Ini juga untuk menguatkan dia, dan mengingatkan dia tugas yang paralinguistis seperti kenyaringan suara, kecepatan membaca, tinggi nada,
diberikan kepadanya dan pengurbanan yang harus dia berikan (bacaYoh. 2 I :1 5- I 8; "Ikutlah
ritme, atau intonasi, Ciri-ciri ini akan luput dari pcrhatian pcmbaca masa
Aku", Yoh. 2l:19,22).
76 77
t
kini kalau syair tidak dibaca dalam bahasa aslinya. Selain mempunyai fungsi menunjuk hari kebangkitan Tuhan Yesus." Bagi orang Kristen berbahasa
puitis, unsur-unsur ini juga menolong pembaca masa kini memastikan bait Inggris, kata yang menunjuk hari kebangkitan Tuhan Yesus adalah"Eastef' ,
dan larik sebuah syair. Ini berkaitan erat dengan pemahaman makna syair' sedangkan orang Kristen yang berbahasa Tionghoa adalah "Hari
Ini dapat dibacakan pada Surat 1 Timotius 3"16.124 Contoh lain dapat dibaca Kebangkitan".
pada Surat 1 Petrus 3:1. Dengan memakai PBIK, seorang pembaca akan Contoh lain adalah kata "berkelan" atalu "memperkenankan". Kedua
menemukan kata "Firman" dan "perkataan" dalam terjemahan TB kata ini masing-masing berarti "merasa senang", "dengan segala senang
sebenarnya adalah kata yang sama. Ini merupakan paronomasia yang dibuat hati" ata;.l "menyefuj u i", " mengizinkan", "memp erb ol ehkan" (KB B I, edi s i
penulis kitab. ketiga). Jadi kata-kata ini tidak mempunyai makna "menyenangkan". Untuk
menerjemahkan makna ini di Surat Galatia 1:10, TB memakai kata-kata
9. Mendeteksi Makna Baru Sebuah Kata
"berkenan kepada manusia", BIS memakai kata-kata "mengambil hati
Bahasa terus berkembaflg."t ltu sebabnya seiring dengan berlalunya
manusia supaya disenangi orang". Terjemahan yang lebih sederhana dan
waktu, kata tertentu beroleh makna baru, atau sebaliknya makna kata
jelas adalah "menyenangkan manusia". Kasus yang hampir sama adalah
tertentu menjadi pudar. Ada beberapa contoh yang dapat dikemukakan di
kata "menguduskan". Dalam pemakaian di kalangan orang Kristen,kata
sini. Misalnya,bagiorang Kristen di Indonesia, kata "Paskah" menunjuk
. Hari Kebangkitan Tuhan Yesus. Dalam Alkitab, kata "Paskah" selalu ini jarang dihubungan dengan arti "menganggap suci" atau "menghormati
sebagai yang kudus". Sebaliknya kata ini lebih dihubungkan dengan makna
menunjuk hari raya Paskah, hari raya penting orang Yahudi. (Baca TB
Mat.26:2;815, "Hari Raya Paskah"; NIY "the Passover")-May'na"Hari "menyucikan". Padahal kata ini dipakai dengan makna pertama di Injil
Matius 6:9. Jadi berdasarkan PBIK, bagian awal doa yang diajarkan Tuhan
Kebangkitan Tuhan Yesus" baru lekat pada kata ini setelah PL dan PB
Yesus dapat diterjemahkan sebagai berikut, "Bapa kami yang di surga,
selesai ditulis. Itu sebabnyapadakonkondansi PBIK Jilid II, kata ini perlu
dihormatilah sebagai yang kudus nama-Mu, ...".
diberi penjelasan, "Dalam PB, Hari Paskah tidak pernah dipakai untuk
Dua contoh lain adalah kata "httjat" dan "ibadah". Menurut KBBI,
edisi ketiga, menghujat adalah: 1. caci; cela;2. fitnah. Dalam Injil Matius
12:31, TB memakai kata "hujat" (dua kali), sedangkan BIS "mengucap
r2aVersi TB, BIS, NIV dan GNT, edisi ke-4 yang direvisi, memberi tata letak yang
menunjukkan ayat ini merupakan sebuah syair. Tata letak syair seperti ini tidak terdapat penghinaan", "menghina". Dalam kasus ini, BIS menerjemahkan kata
dalam pBIK. Tata letak TB memberi kesan bahwa syair ini terdiri atas 3 bait, dan masing- [3i,"aoQqp[c dengan lebih akurat. Menurutkamus yang sama, ibadah adalah
"perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, berdasarkan ketaatan
mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; ibadat;". Di
kalangan orang Kristen, "ibadah" identik dengan "kebaktian", yang bolch
dipakai untuk, misalnya, "ruangan ibadah". Kalau begitu, apa yang
dimaksudkan dengan "beribadah" dan "ibadah" di Surat I Timotius 4:7, 8
(TBX BIS menerjemahkan kata eriodBeuc ini masing-masing dengan kata-
kata "kehidupan yang beribadat" dan "rohani". Makna "ibadat" dekat dengan
"ibadah", kecuali kata ini juga berarti: upacara keagamaan. PBIK
kuno. Bagi mereka, menurut Waard nrcnerjemahkannya dengan kata "kesalehan". Kata ini mungkin lebih mudah
onotasi berotoritas dan mempunyai rlipahami pembaca masa kini .
er: Functional Equivalence in Bible
Tlanslaling, hlm.9.
78 79
10. Menemukan Kaitan Antara Bahasa Yunani 12. Satu Dua Kasus yang Cukup Menarik
Dengan Bahasa lbrani atau Aram Ini dapat mengambil hasil te{emahan Injil Lukas 12:20 sebagai contoh.
Kata-kata yang sering dipakai orang Kristen, misalnya, "haleluyah" Terjemahan TB berbunyi sebagai berikut, "... Hai engkau orang bodoh,
berasal dari bahasa Ibrani, sedangkan "hosana" berasal dari bahasaAram. pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari mt,...,, Walaupun terjemahan
Hal ini dijelaskan masing-masing dengan singkatan FH dan FA dalam uraian TB, BIS dan NIV tidak persis sama, namun versi-versi ini sama-sama tidak
frrngsi kata y angterdapatdi bawah setiap kataYunani dalam PBIK. Contoh menunjukkan siapa yang akan mengambil jiwa orangkayayang bodoh itu.
lain dapat dibaca dari Surat Yakobus 1:25. Versi TB menerjemahkan Padahal kata kerja "mengambil" (atau "menuntut kembali,,) ada pelakunya,
drcpootilg dnr,itlopovfl5 menjadi "mendengar untuk melupakannya"' yaitu "mereka". Kalau begitu siapakah mereka ini? Apakah ad,a
Sedangkan BIS menerjemahkannya menjadi, "mendengar saja lalu kemungkinan kata "mereka" menunjuk milik orang kaya ittt? Dengan
melupakannya". Dalam kasus ini kata dnr,l.lopovnE yang sebenarnya mengambil pendekatan yang tidak sama, akhirnya hasil terjemahan pun
adalah nomina berfungsi sebagai adjektiva. Jadi kedua kata ini boleh menjadi berbeda. 126
diterjemahkan menjadi "pendengar yang muda lupa"' Ini merupakan ciri Masih adamanfaat lain yang dapat diperoleh pembacaAlkitab jika
kontruksi bahasa Ibrani. dia menaruh perhatian yang cukup kepada Alkitab bahasa asli. Sekalipun
11. Memperhatikan Hal-hal yang Mudah Diabaikan mayoritas pembacaAlkitab bukan ahli bahasa asli, dengan memakai berbagai
Dengan menggunakan PBIK, seorang pembaca PB dapat menemukan terjemahan dan buku referensi secara secara bijak dan tekun, mereka tetap
hal-hal yang mudah dilalaikan dalam terjemahan. Misalnya, menurut versi akan mendapat lebih banyak kekayaan firman Tuhan.
TB, InjilYohanes 6:64 berbunyi, "Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.'
Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang
akan menyerahkan Dia." BIS menerjemahnya, 'Namun ada juga di antara
kalian yang tidak percaya.'(Yesus sudah tahu dari mulanya siapa-siapa
yang tidak mau percaya, dan siapa yang akan mengkhianati-Nya.)" NIV
menerjemahkart ayat ini sebagai berikut, "Yet there are some of you who
do not believe.' For Jesus had known from the beginning which of
them did not believe and who would betray him." Kala]u memperhatikan
unsur gramatika kategori jumlah dalam PBIK, kedua-duanya "yang tidak
percaya" merupakan pluralis, sedangkan "yarrg akan menyerahkan Dia"
adalah singularis. Contoh yang hampir sama dapat ditemukan pada Injil
Yohanes l5:l2a,"Ini1ah perintah-Ku..."; dan Injil Yohanes 15:17a, "Inilah
perintah-Ku kepadamu:... " (TB). Versi B IS dan NIV menerj emahkan kedua Holy Bible, New Chinese Version/English Standard Version Bilingual (Shen Edltlon), adiai
ayat ini sama dengan TB. Sepintas lalu, makna kedua ayat ini sama. Padahal ke-2 (Hong Kong: The worldwide Bible Society, 2003), menerjemahkan kata .,moroka',
kategori jumlah kata "perintah" di Injil Yohanes l5l.l2a adalah singularis. menjadi "milikmu". Terjemahan torjomohan
sodangkan di Injil Yohanes 15:17a, kata "perintah" adalahpluralis, ayat ini
versi TB, BIS dan NIV mungkin brani, yaitu
verba diatesis aktifpersona keti a tak tontu,
eobaiknya diterjemahkan, "Hal-hal ini Aku perintahkan kepadamu ...". y tidak memberi kesempat atau paling tidnk
b ai pelaku. Dalamkasus s ilporsona kctigu
p diatesis pasif. Ini sangat biblikal,
t0 8l
Alkitab dan Buku Referensi
7. 7.2 Analisis Salinan Kuno ( Textual Cricticism)
yang Diperlukan Untuk Penafsiran Aland, Kurt; Aland, Barbara. The Text of the New Testament,
ed. rev.
yang diperluaskan Grand Rapids: Eerdmans, 19g9.
Mengingat keterbatasan buku di perpustakaan seminari atau gereja Greenless, J. Harold. An Introduction to New Testament
Tbxtuar crictism,
di Indonesia, jadi hanya buku-buku umum yang diperkenalkan di sini. Untuk ed. rev. Peabody, MA: Hendrickson, 1995.
informasi yang lebih lengkap boleh membacabuku-buku di bawah ini, yang Mccarter, P. Kyle. Textual criticism: Recovering the Text
of the Hebrew
diurut berdasarkan tahun penerbitannya: B ib le. Philadelphia: Fortress, I 9g6.
Metzger, Bruce M. The Text of the New Tbstament: Its
Cyrill J. Barber, The Ministerb Library. Grand Rapids, Michigan: Baker Transmission,
Coruption, and Restoration, edisi ke_3 yang diperluaskan
Book House,1979. New
York:Oxford University press, I 992.
Edward P. Myers, "Bibliography for Biblical Exegesis," dalam Biblical
Metzger, Bruce M., ed. A Textual commentary on the
Interpretation: Principles and Practices, ed. Furman Kearley; Greek New
kstament, edisi ke-2 Newyork: United Bible Society,l9g4.
Edward P. Myers; Timothy D. Hadley. Grand Rapids: Baker Book
wiirthwein, Emil. The Tbxt of the ord Tbstament: An Introduction
House, 1986, hlm. 318-328. to the
Biblia Hebraica, edisi ke-2 Grand Rapids: Eerdman, 1995.
Frederick W. Danker, Multipurpose Tbols for Bible Study, ed. rev. dan
diperluaskan Minneapolis : Fortress Press, 1 993.
7.3 Terjemahan Alkitab, Sinopsis,
Stewart Custer, Tools For Preaching & Teaching the Bible, edisi ke-2
atau yang Sejenisnyo
Greenville, SC: Bob Jones University Press, 1998. Aland, Kurt, ed. synopsis of the Four Gospers: Greek-Engrish
Michael J. Gorman, Elements of Biblical Exegesis: A Basic Guide for Edition
of the synopsis euattuor Evangeriorum, edisike-6 Stuigart:
Students and Ministers. Peabody: Hendrickson, 2001. United
bible Societies, 1983.
Bruce Corley; Steve W. Lemke; Grant I. Lovejoy, ed. Biblical Alkitab Kabar Baik daram Bahosa Indonesia sehari-hari.
Hermeneutics. Edisi. ke-2. Nashville, Broadman & Holman:2002. Jakarta:
Lembaga Alkitab Indonesia, 1 9g5.
hlm.475-517. Alkitab Terjemahan Baru: Jakarta: LembagaAlkitab Indonesia,
r974.
Brenton, Lancelot c. L. The septuagint version of the
7.1Alkitab Bahasa Asli ord kstament
and Apocrypha, with an English Tronslation Grand
Aland, B.;Aland, K.; Karavidopoulos, J.; Martini, J. C.;Metzger, B. M., Rapids:
Zondewan1972.
eds. The Greek New Testament, edisike-4 yang direvisi. D-Stuttgart: charlesworth, James H., ed. The otd Testament pseudepigrapha. yor.
Deutsch Bibelgesellschaft dan United Bible Societies, 1994. r,
2. NewYork: Doubleday, 19g3, 19g5.
Elliger, K.; RudolphW. Biblia Hebraica Stuttgartensia, edisi ke-5 Stuttgart: Francis, Fred O.; Sampley, J. paul. pauline parallels,
Deutsche Bibelgesells chaft., 1997 . edisi ke-2
Philadelphia: Forfress, I 8 g4.
Jewish Publication Society. JPS Hebrew-English Tanakh. Philadelphia: Green, Jay P., gen. ed. The Interlinear Bible: Hebrew/Englirfr.
Jewish Publication Society, 1999. 3 vols.
Evansville, IN: Associated publishers and Author,
Nestle, Erwin;Aland, Kurt, eds. Novum Testamentum Graece, edisi ke- D76; rcpr. Baker
Book House,1979.
27 ; tpdated 8th printing. Stuttgart: Deutsche Bibelstiftun 9,2001 .
82
83
L.
7.4 Data Dalam Bentuh Cakram Padat (CD-ROM):
King James Version (KJY atau Authorized Version, AY), misalnya:
Accordance yang dibuat oleh rhe Gramcord Institute (catatan: Berguna
Thomson Frank charles, ed. New chain-Reference Bible (Authorized
sekali untuk penyelidikan bahasa-bahasa asli Alkitab).
Version).Indianapolis: B. B. Kirkbride Bible Co. 1934.
Bible Companionyang dibuat oleh Loizeaux Brothers (Catatan: Berguna
Marshall, Alfred. The R.S.V Interlinear Greek-English New Testament.
untuk untuk penyelidikanAlkitab secara umum).
London: Samuel Bagster & Sons, 1958. Reprint, Grand Rapids:
Zondervan,1970.
Bible works yang dibuat oleh Hermeneutika software (catatan: sangat
berguna untuk penyelidikan Alkitab bahasa asli).
Naveb Topical Bible. Nashville: Nelson, 1979.
Logosyangdibuat oleh Logos Research Systems. (Catatan: Sangat berguna
Rahlfs, Alfred, ed. Septuaginta, edisi ke-4.; 2 vols. Stuttgart:
untuk penyelidikan Alkitab bahasa asli).
Wurttembergische Bibelanstalt, 1 950.
in Greek According to the PC Study Bible yangdibuat oleh BibleSoft (Catatan: Sangat berguna untuk
Swete, Henry Barclay. The Otd Testament
penyelidikan Alkitab secara umum).
Septuagint, edisi ke-4; 3 vols, Cambridge: At The University Ptess,
t9t2. Quickverse yang dibuat oleh Parson's Technology (Catatan: Untuk
penyelidikan Alkitab pada taraf umum).
The Holy Bible, American standars version (ASV). New York: Thomas
Sage Digital Sofnvare yang dibuat oleh Sage Software (Catatan: Berisi
Nelson and Sons, 1901.
co: Intemational ratusan buah karya klasik Kristen).
The Holy Bible, New International version. colorado,
Bible Society, 1973. Wordsearch yang dibuat oleh NavPress (Catatan: Cukup baik untuk
penyelidikan Alkitab secara umum). r27
The Holy Bible, New King James Version. Nashville: Nelson, 1979'
The Hoty Bible, New Revised Standard Version (NRSV). New York:
7,5 Konhordansi
Oxford Unversity Press, 1989.
The Holy Bibte. Revised Standard Version (RSV), edisi ke-2 New York:
Clapp, Philip S.; Friberg, Barbara; Friberg, Timothy, eds. Analyticol
ThomasNelson, 1971. Concordance of the Greek New Tbstament. 2 vols. Grand Rapids:
Baker,1991.
The International Inductive Study Bible. Eugene, OR: Harvest House,
Evon-Shoshan, Abraham, ed. A New Concordande of the Bibte, edisi ke-
1992.
Bible (NASB). Carol Stream, IL: Creation 2 Jerusalem: Kiryat Sefer, 1983.
The New American Standard
Hatch, Edwin dan Redpath, A. Henry. Concordance to the Septuagint, 2
House 1971.
The New American standard Bible.LaHabra, cA: Lockman Foundation, vols. Graz, Austria : Akademische Druku-U. Verlagsanstant, 19 S 4.
1971.
lnglish, James. A Topical Dictionary of Bible Text. GrardRapids: Bakor
BookHouse,1968.
The New Scofield Reference Bible. New York: Oxford University Press,
t967. Kohlonberger, J. R., III; E. W. Goodrick; dan J. A. Swanson. The Exhaustlve
Concordance to the Greek Netv Tbstament. Grand Rapids: Zondervan,
Throckmorton, Burton H. Jr., ed. Gospel Parallels: A comparison of the
1995,
Synoptic Gospel, edisi ke-5. Nashville: Nelson, 1992.
Vaughan, Curtis ed. The New Testament from 26 Translation. Gtand
Rapids : Zorrdewarr, 197 6.
r" (hry Amirault, (2006). "Bible study Tips." Tentmakor Ministriog. Diaksor 9 Mrrot
lOtl7, dnri <http://www.tentmaker.orgllists/BiblestudyTipc.html>,
84 85
Von Solden, Wolfram. The Ancient Orient: An Introduction to the Study 7.11 Introduksi Peganjian Baru
of the Ancient Near East. Ctrand Rapids: Eerdmans, 1994' Barr, David L. New Tbstament story: In Introduction Edisi ke-2 Belmont,
Woude, A. S. Van der. The World of the Old Testament. Bible Handbook, CA: Wadsworth, 1995.
vol 2. Grand Rapids: Eerdmans, 1989. Brown, Raymond E. An Introduction to the New Tbstamenl. New york:
Near East. Garden city: Doubleday,1997.
.wright, George Ernest ed. Bible and the Ancient
Doubleday and Co. 1965. Duyverman, M. E. ed. Pembimbing Ke dalam perjanjian Baru. Jakarta;
BPKGunungMulia, 1975.
7.10 Introdaksi Perianiian Lama Ehrman, Bart D. The New Testament: A Historical Introduction to the
Anderson, Bernhard w.; Darr, Katheryn Pfisterer. understanding the Early christian writings. Edisi ke-2 New york: oxford University
Old Testamenf, edisi ke-4, abridged and updated. Englewood Cliffs, Press,2000.
NJ: Prentice Hall, 1997 . Gundry, Robert.l survey of the New Testament. Edisi ke-3 Grand Rapids:
Bandstra, Barry. Reading the Old Testament: An Introduction to the Zondewan,1994.
Old Testamenf. Belmont, CA: Wadsworth, 1995' Guthrie, Donald. Naz, Tbstament Introduction. Downers, IL: Intervarsity
Birch, Bruce C.; Brueggemann, Walter; Fretheim, Terence; Peterson, David Press,1971.
L. A Theological Introduction to the old Testamenf. Nashville: Harrison, Everett Falconer ed. Introduction to the New Testament edisi
Abington,1999. ke-2 GrandRapids: Eerdmans, 1971.
Blommendaal, J.B., ed. Pengantar Kepada Perjanjian Lama' P'S' Johnson, Luke Timothy, with Todd Penner. The New Tbstament writings:
Naipospos. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1 983. An Interpretation. Ed. rev. Philadelphia: Fortress, 1999.
Flanders, Henry J.; Crapps, Robert W.; Smith, David A. People of the McDonald, Lee Martin; Porter, Stanley. Early christianity and lts sacred
covenant: An Introduction to the Hebrew Bible. Edisi ke-4 New Literature. Peabody, Mass: Hendrickson, 2000.
York: Oxford University Press, 1996. Pregeant, Russell. Engaging the New Tbstoment: An Interdisciplinary
Gottwald, Norman K. The Hebrew Bible: A Socio-Literary Introduction. Intro duc t i o n Minneapolis : Augsburg Fortress, 1 995.
Philadelphia: Fortress, 1 985.
7. 1 2 Tafsir an-tafsir an12e
Harrison, Roland Kenneth. Introduction to the Old Testament. Gtatd
Rapids: Eerdmans, 1969' Abingdon New Tbstament commentaries. Nashville: Abingdon, Lgg6-.
Hill, Andrew E.; walton, J.H. A Surtey of the old Testament. Edisi ke-2 Augsburg commentary on the New Testament. Mewrcapolis: Augsburg
Grand Rapids: Zondervan, 2000. 1980-1990.
LaSor, William Sanford; Hubbard, DavidAllan; Bush, Frederic wm. with Baez-camargo, Gonzalo. Archeological commentary on the Bibre.Now
contributions by Leslie c. Allen et al. old Testament survey: The York: Doubleday, 1984.
Message, Form, and Background of the old Testament. Edisi ke-2
It.-Karena jumlah tafsiran yang
Grand Rapids : Eerdmans, 1996. begitu banyak, maka di sini hanya dicantumkan bcborapa
McKenzie, steven L.; Gratrarn, M. Patrick, eds. The Hebra,v Bible Today: hfriran seri yang mencakup PL, PB atau seluruhAlkitab. Dalam kaoua aatu rcri dihrlir oloh
ponafsir yang berbeda, tidak jarang mutu masing-masing tafeiran juga tidrk rrmr, Karya
An Infioduction to Critical Isszes. Louisville: Westninster John Knox, 1998.
John Glynn, commentary and Reference survey: A comprehenslic Guue to Dtbltcql and
Unger, Merrill Frederick. Introductiory Guide to the Old Testament. Grand 'l'h*fuigical Resources (GrandRapids: Kregel,2003), adalah oalah satu buku yang berguna
Rapids: Eerdmans, 1960' unluk pengenalan berbagai tafsiran yang ada.
92 93
Barclay, William. The D aity Study B ibte. 17 vols. Edinburg: The St. Andrew
7.13 furnal
Press, 1957. Biblical
Baxter, J. Dislow. Menggali IsiAtkitab. Diterjemahkan Sastro Soedirjo. Biblical Archeologt Review
J akarta: Gunung Mulia, 19 67 . Biblical Theologlt Bulletin
Collegeville, MN : Liturg ical, 199 6- -
B erit O I am.
Ex Auditu
Continent al Commentary Series. Philadelphia: Fortress and Minneapolis :
Expository Times
Augsburg,1984-. Harvard Theological Review
Gaebelein, Fiank, gen. ed. The Expositorb Bible Commentary. 12 vols.
Horizons in Biblical Theologt
Grand Rapids: Zondervan, 197 2-1992.
Interpretation
Henry, Matthew. Matthew Henryb commentary on the whole Bible.3 Journal for the Study of the New Testament
vols. Grand Rapids, MI: Guardian Press, 1976. Journal for the Study of the Old Testament
Howley, George Cecil Douglas; Bruce, F. F. ; Ellison,H' L' A New Testament
Journal of Biblical Literature
C ommentary. Grand Rapids : Zondetvan, 197 0'
Journal of the Theological Studies
International Theol o gical C ommentary. Ctrarld Rapids: Eerdmans, 1 983-. New Testament Studies
Murphy, Roland E., Raymond E. Brown, dan JosephA 'Fitzmye; ed' The Novum Tbstamentum
New Jerome Bibtical commentary. Englewood cliffs, NJ. Prentice
Review Journal of Theology
HalI,1990. Semeia
Vetus Testamentum
The Anchor Bible (AB). Garden City, NIY: Doubleday, 1964-'
New International Biblical Commentary. Peabody, IMass: Hendrickson, 1989-.
The New International Commentary ort the New Testament (NICNT)'
Grand Rapids: Eerdmans, 1952-.
The New International Commentary on the Old Testament (NICOT).
Grand Rapids: Eerdmans, 1965 -.
New Internitional Greek Testament Commentary. Gratd Rapids:
Eerdmans, 1978-.
"r?r??"
Scripture.
27 vols. [scheduled]. Downer Grove, IL: InterVarsity, 1998-'
Wenham, G. J., J. A. Motyer, D. A. Carson, dan R' T' France, ed' New
Bible commentary.Edisi ke-4 Downer Grove: Intelvarsity, 1994.
Wiseman, D. J.; Leon, Morris. Tyndale Old Testament & New Testament
Commentary.48 vols. Grand Rapids: Eerdmans, 1965'
Word Biblical Comrnentary (WBC). Waco, TX: Word, 1983-'
94 95
BAB TI
SEIARAHSINGKAT
PENAFSIRANALKITAB
97
objektif dan terbuka, mereka boleh menj tengatrtengah badai sekularisme dan materialisme, Alkitab menjadi benteng
dapat membuat hasil penelitian mereka s
yang melindungi gereja. Alkitab juga memotivasi pelayanan misi dan
lain.
pertumbuhan gercja. Pada tahun-tahun pengkhotbah rajin memberitakan
Sejarah hermeneutik juga menunjukkan, sejak masa yang amat awal pentingnya misi, gereja pun giat mengabarkan Injil. Ketika gereja giat
sudatr ada banyak faktor yang ikut mempengaruhi perkembangan penafsiran
menyelidiki Alkitab, pertumbuhannya pun sang atnyata. Dalam banyak kasus,
biblikal. Ini mencakup faktor ekonomi, politik, budaya, masyarakat, dan di mana Alkitab dihormati dan dikasihi, di situ orang Kristen saling
menghormati dan mengasihi.
Sejarah hermeneutik cukup berlikuJiku.2 Sejarah ini berkembang
bersama dengan sejarah gereja yang juga berliku-liku. Sejarah hermeneutik
juga sangat panjang. Bahkan boleh dikatakan, sejarah ini lebih panjang
daripada sejarah gercja. Karena ilmu menafsirAlkitab sudah hadir dalam
kehidupan orang Yahudi jauh sebelum gereja lahir pada abad pertama.
Dengan pemahaman seperti ini, perkenalan dengan sejarah hermeneutik
akan dimulaidaizamanEzra, sebuah zamanyang penuh dengan gejolak.
dalam keadaan yang berbeda.
Ini menunjukkan, penafsiran sebenarnya merupakan suafu upaya
yang dinamis. Suatu pendekatan jangan hanya dipahami dari luar. Ada faktor
tertentu yang beperanan di belakang suatu penafsiran. Pada zamanyartg
tidak sama, faktor yang tidak sama memberikan dampak yang berbeda.
Kehadiran faktor atau faktor-faktor ini dapat dideteksi melalui hadirnya
Alkitab
masa s
bermacam-macam masalah yang datang dari luar dan dalam. Pada tahun-
2
Ada dua buku yang berguna untuk mengenal penafsir-penafsir tcrkonal dalam oojarah,
yaitu karya Donald K. McKim, ed., Historical Handbook of Mqlor Blbllcal lnlerpreters
(Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1998); John H. Hayes, od, jon., Dlctktnury ol'
Biblical Interpretation,2 vol. (Nashville: Abingdon Press, 1999),
98 99
1. Pola Penafsiran Orang Yahudi: isi Injil Lukas 24:44 menrnjukkan hadirnya ketiga bagian Kitab Suci orang
Yahudi ini. Jadi sebelum abad pertama secara praktis sudah ada konsensus
Dari Ezra SamPai Zaman Tuhan Yesus
untuk hampir semua kitab yang kini dikenal sebagai PL.6 Yang pasti, Tanak
orang Yahudi terus berbicara kepada orang Yahudi yang hidup di zamarr
Sejarah penafsiran PL (atau Kitab Suci orang Yahudi) boleh
yang berbeda dan yang berhadapan dengan tantangan yang tidak sama.
dikatakan sama panjang dengan sejarah Kitab itu sendiri' Karena ada penulis
Sekitar tahun I 00, di Jamnia, orang Yahudi beroleh kesepakatan akan kanon
kitab di masa kemudian yang menafsir isi kitab yang ditulis sebelumnya.
mereka yang terdiri atas 24 buah kitab.
Contohnya, Kitab Yeremi a3 I :29-30 ditafsir Kitab Yehezkiel pasal I 8.3 Atau,
Penafsiran orang Yahudi tidak terlepas dari kehidupan mereka. Sudah
Kitab Yerem ia 25 :tl;29: 1 0 ditafsir dan diterapkan Kitab 2 Tawarildt 36:17 -
tentu sejarah yang panjang dan berliku-liku ini tak dapat digambarkan dengan
Zl;Kitab zakai:la 1:12; Kitab Daniel 9:24-27 . Selain itu, sejak masa awal
lengkap dalam beberapa kalimat. Namun, dapat ditegaskan di sini, kehidupan
kitab-kitab (atau berita) ini sudah sangat dihormati orang Yahudi, dan
orang Yahudi mengalami perubahan drastis setelah mereka dikalahkan
musuh. Banyak orang Yahudi tertawan ketika Kerajaan Utara dikalahkan
orang Asyur pada tahun 72 I SM. Lalu, mereka terpencar lagi waktu Keraj aan
Selatanjatuh ke tangan orang Babel danYerusalem dihancurkanpada tahun
587 SM. Dengan demikian mulailah orang Yahudi merantau ke tanah asing
karena terpaksa, atau karena ingin mencari kehidupan yang lebih baik.
iman, identitas dan kelakuan komunitas, perlu diulang dan diterapkan dalam
Berkaitan dengan ini, ada dua faktor multiaspek yang memberi pengaruh
situasi baru. Proses ini membutuhkan penafsiran. Dan ini membuat Kitab
besar kepada mereka. Yang pertama, orang Yahudi makin berinteraksi
Suci orang Yahudi tetap relevan bagi mereka yang hidup dalam keadaan
dengan bangsa lain, khususnya mereka yang hidup di perantauan. Yang
yang tidak sama.
kedua, pengaruh budaya Yunani yang tersebar ke seluruh lembah Mediterania
Di kalangan orangYahudi, Tanak terdiri atas Torah (bahasa Ibrani,
dan tempat-tempat lain setelah penjajahanAleksanderAgung yang dimulai
Kitab Hukum) , Nevi'im (Kitab Nabi-nabi) dan Ketuvim (Kitab Tulisan-
pada tahun 334 SM.?
tulisan).a Bentuk tertulis Kitab Ulangan mungkin sudah ada padatafu,n62l
Kedua faktor ini memberi dampak yang tidak persis sama kepada
SM, ketika RajaYosia mengadakan reformasi. Kitab tertulis ini berfungsi
kelompok-kelompok yang ada dalam komunitas orang Yahudi. Orang Yahudi
sebagai kanon yang menjadi dasar atau patokan bagi berita yang sebelum
bukan saja terbagi berdasarkan suku, tetapijuga berdasarkan unsur agam8,
dan setelahnya. Jadi Torah sudah beroleh status kanon pada pertengahan
politik, sosial dan ekonomi. Contohnya, pada abadpertama, mayoritas orang
abad ke-5sM, dan disusul Kitab Nabi-nabi sebelum akhir abad ke-5 sM.
Yahudi di Palestina hidup dalam kemiskinan, sedangkan segelintir penguasa,
Dikatakan, Kitab Tulisan-tulisan resmi diterima sebagai kanon setelah
yang berkompromi dengan orang Romawi, menikmati hak khusus dan
pemberontakan Bar Kochba (tahun 135).5 Namun demikian, sesungguhnya
kemewahan.8 Atau, mereka yang hidup di luar Palestina tidak selalu sejalan
100 l0l
yatg tinggal di tanah air'e Kelompok yang tidak sama dan perbedaan pengikut Tuhan Yesus dibandingkan dengan kelompok-
dengan mereka
kelompok yan g ada pada abad pertama. Contohnya, sepertinya sama dengan
-.-"gungpandangandanmempunyaikepentinganyangtidaksamapula' yang para penyalin Kitab Gulungan Laut Mati, orang Kristen melihat komunitas
Jadi walaupun orang Yahudi disatukan Yudaisme dan nasionalisme
kuat, merika tidak selalu sependapat dalam setiap hal. Jadi tidak mereka memenuhi apa yang dijanjikan dalam PL. Namun, sebenarnya orang
kaya Kristen berbeda dengan mereka, karena para murid Tuhan Yesus tinggal di
mengherankan, kalau Yakobus mencatat ketegangan di antara orang
upah buruh tengah-tengah masyarakat dan berjuang bersama dengan mereka yang
dan iriskin (yak. 2: 1-8), dan menegur tuan tanah yang menahan
yang berada dalam kesusahan. Jadi data yangdikumpulkan dari sumber-sumber
mereka (Yak. 5:1-6). Ada perselisihan di antara orang Yahudi
yang Ibrani (Kis. 6: l)' ini bukan saja menunjukkan keunikan mereka masing-masing, juga dapat
berbahasa Yunani dengan orang Yahudi berbahasa
karena teologi memperlihatkan perkembangan penafsiran di antara orang Yahudi zanmita.
dan perdebatalya}gsengit antataorang Farisi dan Saduki
Penafsiran orang Yahudi tidak berhenti pada abad pertama. Apa
*"r"ku yang berbeda (Kis. 23:7-8)- Atau, sikap orungZelot terhadap
yang terjadi hingga zaman Injil disebarluaskan, hanya sebagian dari
penjajah asing tidak sama dengan orang Essene'
Di dalam masyarakat yang majemuk ini, orangYahudi tetap terkenal
penafsiran di kalangan orang Yahudi yang terus berkembang hingga
Ada rabi sekarang. Untuk lebih mengenal penafsiran orang Yahudi, kini, perhatian
dengan monoteismenya. Agama adalah pusat kehidupan mereka.
akan dialihkan kepada seorang tokoh yang hidup pada abad ke-5 SM, yaitu
yani rajin mengajar kL sana sini' Orang Yahudi, l*tususny a piayangsudah
Ezra.
i"*u.u, tetap datang beribadah di BaitAllah setahun tiga kali. Kitab Suci
orang Yahudi diajarkan secara rutin di dalam sinagoge. Jadi
penafsiran Kitab
di Babel, 1.1 Ezra
S,rci]yang suaatr ditat<utan sebelum dan selama masa penawanan
masa itu. Salah satu sumber informasi Enaadalahseorang ahli Taurat atauAhli Kitab yang mulai berkarya
oilatutan aengan lebih giat setelah
dengan sekitar tahun 440 SM. Dia boleh dipandang sebagai pelopor penafsiran
tentang keadaan orang Yahudi abad pertama, yangjuga berkaitan
kekristenan, adalah Fiavius Josephus (37 SM - kira-kira 95). Dia adalah
padazaman itu. Walaupun dalam arti sempit, dia hanya seorang terpelajar
gubernur Galilea, apologis, dan sejarahwan terkenal' Dua buah karya
yang giat mengajarkan hukum Musa. 11 Kitab Nehemia 8:7 -9 mencatat,Ezra
Against Rome dan Jewish dibantu sekelompok rekan, di dalamnya terdapat orang Lewi, mengajarkan
ientingnya adalah n*tory of the Jewish war
)ntiqiiti"t lo Sumber lain yang jauh lebih dapat diandalkan adalah Taurat kepada rakyat. Menurut tradisi rabi, Kitab Nehemia 8:8
keadaan menggambarkan dimulainya terjemahan Targum ke dalam bahasa Aram
nerjanjian naru. Kitab-kitab dalam PB bukan saja menggambarkan
juga memperlihatkan kesamaan sekitar tat,i',n 445 SM. 12 Terjemahan ini dibutuhkan, karena banyak orang
agama, politik, sosial dan ekonomi zaman itu,
Yahudi hanya menguasai bahasa Aram, sehingga mereka tidak mengerti
Alkitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani.
yang Pekerjaan mengajar dan menerjemah berkaitan erat dengan
Yahu penafsiran. Itu sebabnya berkembangnya kedua pekerjaan ini membuat
karya Gildas Hamel, Poverty and Charity i
(Barkeley: University of California Press, 1990)' lr Mungkin sekali Mazmur I 19 ditulis oleh Ezra; bandingkan Kitab Ezra 7:6, 10-12,21;
i Irrfo.-asi sekitar topik ini dapat diperoleh dari karya M. G John Batclay, Jews in the Nchemia9:9, 12;12:36.
117 CE) (Berkeley:
Mediterranean Diaspora: From Aleiander to Troian (323 BCE - 12
McNamara meragukan hal ini. Karena bahasa Ibrani mungkin masih dipakai orang Yahudi
University of Califomia Press, 1996)' di Yudea dan Yerusalem. Namun, karena ada sebuah Targum disalin komunltar Qumran
ro Tidak semua informasi yang diberikan Josephus dapat diandalkan. Contohnya, dia
pudaabadkeduaSM.JadimungkinTargumsudahhadirpadaakhirabadko-SSM, Martin
di Palestina. Ini tidak sesuai
menggambarkan orang Yahudi zlaman itu hidup dengan makmur McNamara, "Interpretation of Scripture in the Targumim," dalam A Hlslrtry d'Blhllcal
dengan keadaan yang sesungguhnya. I nltpretation, hlm. I 70.
102 r03
Kemajtlan penafsiran juga Terjemahan ini dilakukan di Aleksandria, Mesir, karena komunitas besar
penafsfuan menjadi makin diperhatikan dan maju.
berbagai gejolak, orang Yahudi di sana tidak dapat berbahasa Ibrani. Bagian yang pertama
Lerhubungan dengan keadaan zaman itu. Di tengahtengah diterjemahkan adalah Pentateuch, yang menjadi contoh bagi penerjemahan
orangYahudi harus berhadaPan deng kitab-kitab lain. Namun, kalena pekerjaan ini dilakukan sejumlah sarjana
moral dari dalam. Mereka sangatme dalam masa yang tidak singkat, maka tidak ada keseragaman dalam metode
Kitab Suci orang
Kitab Suci. Bersama dengan berkembangnya penafsiran dan gayapenerjemahan mereka. Penerjemahan Pentateuch lebih bergaya
'Yahudi, sejak masa Enimakin'banyak kaum terpelajar mengkhususkan
harfiah, yang menghasilkan bahasa Yunani yang tidak selalu lancar.
diriuntuk Sedangkan penerjemahan kitab-kitab lain lebih bebas, yang berpotensi agak
kelompok jauh dari bahasa aslinya. Ada beberapahal yarlg membuat penyelidikan
terhormat. Septuaginta tidak mudah. Salah satunya, kini, tidak tersedia salinan yang
pun menjadi makin besar.
dapat dikaitkan langsung dengan penerjemah pertama. Namun demikian,
terjemalran ini menunjukkan pengaruh budaya Yunani zanan iit.Penerj emah
1.2 Karya Penting Orang Yahudi Pada Masa Yunani-Romawi memakai informasi, nama, juga satuanuang, berat, danukuran, yang dikenal
kekuasaan
Mulai tahw 323 6M, ot*g Yahudi berada di bawah
Ptolemy I, jenderal yang diutus Al&sandria **"ffi#:t&::#::i, pembacanya. Ada sindiran dan petunjuk yang berkaitan dengan tokoh-tokoh
yang sezaman dengan penerjemah. Faktor teologis juga ikut memainkan
GelombangkehiduPan peranan, misalnya, "raja" orang Isarel diterjemahkan dengan kata
"penguasa", karena Allah adalah Raja yang sejati dan satu-satunya. Perlu
kat kepada Kitab Suci mereka' Faktor
ditambahkan di sini, pada zaman itu beredar beberapa edisi terjemahan
ini, ditambah faktor lain seperti inter
Septuaginta. Terjemahan ini merupakan bukti Kitab Suci orang Yahudi
I
lain, alfiirnya menumbuhkan berba ditafsir ulang agar dapat diaplikasikan dalam konteks baru. Ini juga merupakan
I
dalam karya sastra zaman itu. Beber
upaya orangYahudi membuat Kitab Suci mereka dapat dipahami kalangan
)
di sini adalah SePtuaginta (LXX), k umum bangsanya sendiri. t s Di dalam versi ini dicantumkan kitab Apokrifa.
I
Targum, midrash,rl
Philo Judeus (kira-kira tahun 20 SM - tahun 50), seorang filsuf
Terjemahanterjema}ranKitabSuciorangYahudi Yahudi yang tinggal di Aleksandria, sangat menggemari ajaran Plato.r6
I ke dalam bahasa Yunani, yang dibu ekitar pertengahan abad ke-3 SM.la
Sebagai orang yang memahami Yudaism dan budaya Ytrnani, dia berupaya
I membuatYudaism terpandang di mata orangYunani, dan memakai filasafat
dan penafsiranYunani untuk menggali kekayaan Kitab Suci orang Yahudi.
..mengambi[ahn'i*-.rg"1,'; dan secara figuratifberarti, "membaca berulang
yang berarti
macam midrash' yaitu midrash halakah
(atat Dia percaya, ada kesamaan dan kesinambungan di antara hikmat filsuf
kali", "mempelajari", "menafsir"' Ada dua
kuno orangYunani danhikmatKitab Suci orangYahudi. Filsafat sejati telah
halachah,
haggada, ctiberikan Allah kepada Musa, juga kepada filsafat Yunani kuno, Philo
midrashh berpendapat, Allah yang transendental tidak dapat dilukis dengan, misalnya,
halakah y
ra
Setelah It Lonard Greenspoon, "Hebrew into Greek: Interpretation In, By, and Of tho Soptuagint,"
tlalamA History of Biblical Interpretation, hlm. 80-l13.
trPlato(427-347 SM), filsufYunani, yangpercayabahwaAllah adalah JiwaTertinggi yang
*dampak
-Mid.u@di.KatainiberasaldarikatakerjabahasalbraniE''1'
::TlffiT'*ffi fl:iff]:i?ff monciptakan dunia ini berdasarkan model yang berada dalam pikiran ilahi'
105
104
non-Yahudi dapat memahami hukum universal yang diberikan Allah yang
antropomorfisme.Jadikasus-kasussepertiantropomorfismetidakdapat Esa.2l
yang lebih dalam'
ditafsir secara harfiah, sebab mengandung makna Kitab Gulungan Laut Mati adalah kitab gulung at yangditemukan
pt'ito tetap memperhatikan makna
Walaupun demikian, pada dasarnyu
dua atau tiga lapis makna di gua-gua Qumran, yang berlokasi di sebelah barat laut Laut Mati, pada
harfrah. Ini akhirnya membuat dia menemukan
sambil mengakui berlakunYa tafulri- 1947.22 Gulungan ini mencakup salinan Kitab Suci orang Yahudi,
melihat tujuan Musa menulis tafsiran, dan tulisan lain yang disalin oleh komunitas agama orang Yahudi
yang hidup menyendiri. Diperkirakan gulungan ini disimpan ke dalam gua-
hukum ini adalah memberikan ajaran a gua itu sekitar tahun 60; sedangkan gulungan itu disalin sekitar ab adpettama
itu perlu ditafsir dengan metode atau kedua SM.23 Para penyalin ini tidak menunjukkan interaksi dengan
dalam tidak hanYa t-rbatas Pada
dunia di luarYudaism. Penafsiran mereka menunjukkan ciri unik sektenya,
lapis lain, misalnYa, dengan cara yang menafsir Alkitab dengan pendekatan eskatologi apokaliptik berdasar
.iktokot-os,17 dari individu ke ke bagian-bagian tertentu dalam Kitab Suci. Mereka rupanya juga tidak begitu
menafsir etimologi
,ryututun," dari perintah khusus ke makna etisnya're dan membedakan Kitab Suci dan pembhaman mereka atas Kitab Suci, karena
sibuah rrama.2o Sudah tentu Philo juga percaya makna sejati Kitab Suci dipenuhi atas kehidupan komunitas mereka
karyanya.Namun, Pada dasamYa dia
sebagai umat terpilih. Mereka percaya, wahyu Allah terus berkembang
antara hukum Musa dengan PrinsiP
dia menemukan hikmat dalam dengan diberikannya wahyu kepada mereka yang kemudian ditafsir mereka.
seorang dalam duniayuniri dapat membantu
Hukum Musa Sikap ini membuat mereka tidak merasa terlalu terikat pada makna kata-
Hukum Musa. Jadi, bagi Philo, tujuan utama penerjemahan
membantu orang Yahudi yang kata dalam Kitab Suci. Ada kemiripan antara upaya mereka mencari makna
ke dalam bahasa yunanr lSeptuaginta) bukan
melainkan membantu orang yang adadi belakang kata-kata ini dengan apa yang dilakukan Philo. Para
berbahasa Yunani membaca Kitab Suci mereka,
penyalin ini juga percaya, Kitab Suci merupakan kesatuan erat yang
menolong seorang mengenal akhir zaman Ada banyak macam format
penafsiran yang ditemukan dalam Gulungan Kitab Laut Mati. Misalnya,
I
ada format yang memberikan komentar secara eksplisit atas bagian tertentu
,a philip R. Davies, "Biblical Interpretation in the Dead Sea Scrolls," dalam A History of 27
McNamara, "Interpretation of Scripture in the Targumim," dalamA History of Blbllcal
I n I e rpre t at ion, hlm. I 67 - 197
Biblical Interpretation,hlm. 144-166. .
25
Hadley, "The History of old Testament Interpretation," dalam
Biblical Interpretation: 'r Mishnah, hukum lisan orang Yahudi, mencakup ucapan dan ajaran rabi-rabi dalam kurun
Namun, Men,rutMcNamara' Targumpada awalnya waktu beberapa abad. Hukum-hukum lisan ini kemudian disusun dan dituliekan oloh Rabi
Prn"fpln ard Practicis,htm. 103, 104.
pribadi atau pendidikan, bukan untuk liturgi. Martin McNamara, Judah (lahir pada tahun 135) sekitar tahun 200. Tidak sama dengan Midrarh, Mishnah
dibuai untuk pemakaian
,.Interpretation of Scripture in the Targumim," dalamA History of Biblical Interpretation' tldak selalu dimulai dengan bagian Kitab suci yang disebutkan dengan jclae. Di dalamnya
htrnya ada sedikit penafsiran Kitab Suci. Ini bukan berarti penulie Mishnah tidak tortarik
hlm.l70.
Palestinian rlongan Kitab Suci. Ini lebih dikarenakan mereka tidak mombataskan diri pada Kitob Suci,
26
Misalnya, untuk Pentateuch, ada tiga versi Targum, yaittt Targum ongelos,
rlnn tidak menghubungkan pendapat mereka secara terbuka dcngannya.
Targum, dan Targum of Pseudo-Jonathan'
t08 109
atas beberapa kitab, khususnya Kitab Jeremiah, Ulangan, Daniel, dan juga
teks Kitab Suci dibedakan dengan tafsiran.2e Tidak seperti karya Philo,
terjemahan Septuaginta dan Targum, midrash berupaya menghubungkan
tradisi-hadisi mengenai hikmat.32
ucapan dan ajaranrabi-rabi terkenal dengan Kitab Suci tertulis.3o
Susastra berikutnya yang akan diperhatikan adalahkitab Apokrifa
1.3 Penafsiran Orang Yahudi Pada Masa Yunani-Romawi
dan Pseudepigrafa.3t Karya kedua kelompok ini berasal dari penafsiran
Karya-karyapenting di atas sudah tentu belum mencakup semua
penafsiran yang ada pada zaman itu. Isi karya-karya ini juga tidak hanya
atas Kitab Suci orangYahudi yang dihormati parapenulisnya. Pada zamarr
terbatas kepada penafsiran tertentu, walaupun itu merupakan ciri utamanya.
itu, Kitab-kitab Suci orangYahudi masih dalamproses diakui sebagai kanon,
Sebagai bangsa yang memiliki Kitab Suci dan iman yang sama, kelompok-
dan banyak penulis kitab Apokrifa dan Pseudepigrafa merasa dirinya
memahami kitab-kitab ini karena diilhami Tuhan. Faktoryang mendorong kelompok orang Yahudi ini saling mempengaruhi walaupun masing-masing
penafsiran ini adalah pertemuan dan konflik antara budaya Yunani dan kelompok menunjukkan inovasinya. Dengan pengenalan seperti ini, boleh
Yahudi. Penulis-penulis sastra ini telah memodifikasi dan memperluas isi dikatakan paling tidak ada lima pendekatan yang populer pada masa Yunani-
kitab-kitab ini demi menghadapi tantangan baru dalam komunitas mereka. Romawi, yaitu penafsiran harfiah, midrash,pes her, alegois, dan tipologis.33
Mereka membaca ulang fiadisi masa lalu untuk mengembangkan ide teologis
baru bersama dengan pemahaman mereka terhadap hubungan Allah dengan
Penafsiran Harfiah
Penafsiran harfiah cukup populer di kalangan orangYahudi. Dalam
Israel dan bangsa-bangsa lain. Kontak antara Kitab Suci orang Yahudi
dengan karya sastraApokrifa dan Pseudepigrafa sangat banyak dan sangat
karya sastra yang ditulis rabiterdapatbanyak contoh seperti ini, Kitab Suci
bervariasi. Hubungan ini adakalanya hanya terbatas pada suatu bagian kitab -"1sle dipahami dengan makna jelas, sederhana dan natural. Ini khususnya
kanonikal, atau meliputi tradisi-tradisi yang dapat ditemukanpada seluruh dilalcukan pada penetrapan peraturan yang tercantum dalam Kitab Ulangan.
Kitab Suci orang Yahudi. Contohnya, Tbstaments of the Twelve Patriarchs Dan sering kali penafsiran demikian cukup kaku, yang dapat dibacakan
padaajarunyang diberikan mereka yang mengikuti Shammai, "padamalam
difulis berdasarkan cerita tentang Yakub dan anak-anaknya yang tercatat
dalam Kitab Kejadian, sedangkan 1 Enoch 1-36 mengambil tradisi-tradisi hari semua orang harus berbaring ketika mereka membaca (Sft ema)3a,tetapi
yang dapat ditemukan pada seluruh Kitab Suci mer eka. Jubilees merupakan padapagihaimereka harus berdiri, sebab tertulis,'Apabila engkau berbaring
perluasan yang bersifat khotbah atas Kitab Kejadian 1:1 sampai Kitab dan apabilaengkau bangun.' (Ul. 6:7)."35 Namun, penafsiran harfiah tidak
Keluaran 12:50. Lalu, ada bagian-bagian sulit dalam Kitab Suci yang ditulis
ulang agar ceitanya tidak menimbulkan masalah. Contohnya, Ribka 32
James H. Charlesworth, "The Interpretation of the Tanak in the Jewish Aprocrypha and
mengasihi Yakub melebihi Esau bukan karena dia berlaku kurang tepat Pseudepigrapha," dalam A His t ory of B iblical Int erpret ation,hlm. 253 -282.
terhadap Esau, tetapi karenaAbraham telah mengetahui sebelumnya bahwa
33
Richard Longetecker, Biblical Exegesis in the Apostolic Period, edisike-2 (Grand Rapidc,
Michigan: William B. Eerdmans Publishere, 1999), hlm. 14-35. Longenecker hanya membagi
dia bukanlah seorang pewaris yang layak. Baruch adalah sebuah tafsiran
ahran zamat itu dalam empat golongan pertama. Rupanya dia sudah menyederhanakan
aliran penafsiran yaragadapadazamanitt, keadaan yang sesungguhnya jauh lobih rumit,
3a
Shema, yangberarti "dengarlah", adalahkatapeitarnaKitab Ulangan 6:4 Kata ini komudian
Gary G. Porton, "Rabinic Midrash," dalam A History of Biblical Interpretation, hlm. menunjuk pengakuan iman monoteistik orangYahudi yang diambil dari Kitab Ulangan 6:4-
" 6; ll:13-21;Bilangan 15:37 -41. Pengakuan ini dibaca pada pagi dan malam hari,
202,203,208,210-212.
r(r Hauser dan Watson, "Introduction and Overview," dalam A History of Biblical
35
Namun, aliranyang mengikuti Hillel (70 SM - 10) berpendapat sebaliknya, Bagi morcka,
"Setiap orang boleh membacanya dengan nyaring sesuai dengan caranye sondiri, sobab itu
I nterpretation, hlm. 29.
rr Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai kitab Apokrifa dan Pseudepigrafa, silakan baca terhrlis, 'Apabila engkau sedang dalam perjalanan. "'(Ul. 6:7), Longenoakol Blbllcul [ixegeslr
hogian Kitab Kanonikal Hanya Berjumlah Enam Puluh Enam Kitab di Bab I.
in the Apostolic Period, edisi ke-2, hlm. 15.
ll0 lll
penafsiran pola ini Babel.37 Didhat dari sudut masa yang agak belakang ini, midrash
terlalu menonjol dalam midrash. Ini mungkin karena pada
dasarnya berupaya menembus ke lapisan yang lebih dalam dari Alkitab
memberikanmaknayangsudahdiketa}ruiSemuaorang,sehinggatidak
dicatat. penafsiran yanglemberi makna sederhana
ini merupakan dasar untuk menyelidikinya dari berbagai sudut dan menemukan makna yang tidak
segera terbaca. Ada semacam kesinambungan antaramasa awal rannaim
dan Amoraim.38
Penafsiran midrash terbagi ke dalam beberapa aliran. Hal ini dapat
terlihat pada perdebatan antara Hillel (kira-kira 75 SM - kira-kira 15), pendiri
bersikeras Taurat harus dijalanka
secara harfiah. sekolahBeit Hillel (Rumah Hillel), dan Shammai (50 sM-30), pendiri sekolah
seharusnya dipahami r."uru Ll.goris, namun dipraktikkan
pada Kitab Gulungan Beit shammal (Rumah Shammai), yang saling beroposisi. penafsiran
Begitu juga dengan penafsiran yang dapat ditemukan
Shammai juah lebih keras daripada Hillel. Tuhan yesus mungkin banyak
Laut Mati.36
kepada berkonfrontasi dengan kelompok ini. Sedangkan Rasul paulus adalah murid
Di samping itu, bersama dengan bertumbuhnya sikap hormat
yang mendetail dengan tujuan Gamaliel I, cucu Hillel.3e Hillel membeiT peraturan penafsiran yang isinya
Kitab Suci, makin maju pula penafsiran
mengajar. Setiap hurufpertu Aipertratitan,
ffi Taurat' kira-kira sebagai berikut:
Ini liemudian menghasilkan pinafsiran y
rabi' yang l. Qal Wahomer (-lD)ll) )V>
Suci juga
kemudian dikenal sebagai oiang Farisi,
Apa yang dipakai untuk kasus yang kurang penting juga akan dipakai
menjadi penjelasan untuk kasus yang lebih penting.
mengumpulkan tradisi Jan tafsiran lisan yang akhimya
yurrglo.irut halakah dan haggadah.
penjelasan halakah, yang berhubr.rngan 2. Gezerah shawah (i11V) il'lttl)
bahan Analogi lisan yang berlaku pada satu ayat jtgaberlaku pada ayatlain.
a.rriun penafsiran Taurat, sangat berwarna harfiah' Kumpulan
o .amun ditolak orang Saduki' Salah satu Bila terdapat kata yang sama dalam dua kasus berbeda, pertimbangan
gotu:rgu, irri diterima
yang sama berlaku untuk kedua-duanya.
sebabnya adalah orang
dalamhukum Musa, tetaPi tidakmen
berdasarkan tradisi-tradisi nenek mo Gemara, yaitu komentar yang juah lebih panjang mengenai
bahkan samPai titik koma ini, tidak yang merupakan hasil kerja dua pusat pendidikan yang
menganalisis
ofuy, peraisiran Kitab Suci. Walaupun ini berguna untuk tina, disusun secara terburu-buru, karena penganiayan
penguasa Romawi pada abad ke-3 dan ke-4. Menurut tradisi, redakturnya adalah Rabi
salinan kuno PL. .lohanam bin Nappaha yang meninggal pada tahtm 279. Talmud ini mengambil bentuk
sekarang pada awal abad ke-5. versi lain adalah ralmud Babel yang mendapat sumbangan
Penafsiran Midrash hesar dari Abba Afrika yang meninggal pada tahwt247 . versi ini diedarkan dalam bentuk
l2 l13
a
J. J'1f) adalah 318. Angka ini
sama dengan jumlah orang-orang Abram. Ini
agiandalamKitab Suci. menunjukkan, nilai Eliezer sendiri sama dengan hamba-hamba itu.42
ada beberapa bagian, Penafsiran demikian akhirnya sering memberi penjelasan yang ktrang tepat.
pertimbangan yang diperoleh dari salah satu bagian berlaku juga atas
Penafsiran Peshel1
4. Penafsiran dalam kitab gulungan komunitas eumran biasanya
dimulai dengan kata pesher. ciri penafsiran ini adalah motif eskatologis,
yang melihatmereka sebagai komunitas yang dipilihAllah yanghidup pada
diterapkan pada bagian lain. zamaln susah mesianik sebelum tibanya akhir zaman. Jika bagi penafsir
5. Ketai uphiral (DrE'r bb)) Talmud, firman Allah relevan dengan masa kini, anggota-anggota komunitas
Prinsip umum dan ktrusus. Sebuatr prinsip umum dibatasi kek*rususannya Qumran melihat Alkitab dari sudut penggenapan apokaliptik yang akan
di ayat lain. Atau sebaliknya, sebuah peraturan khusus dapat diperluas segera tiba.aa Ada persamaan antar kedua penafsiran ini, sebab rupanya
penafsiran komunitas Qumran mengambil banyak bahan dari penafsiran
6. midrish. Namun demikian, dalam tafsiran mereka terdapat kutipan ayat
yang tidak sama dengan salinan Massorete,a5 Septuaginta dan Targum. Itu
sebabnya timbul pertanyaan: NaskahAlkitab apayang dipakai oleh mereka?
bagian lain yang memiliki kesamaan secara umum (walaupun tidak harus Walaupun penjelasan yang memuaskan sampai sekarang belum ada, tetapi
secara lisan). mungkin sekali polapenafsiran Pesher inilah yang mempengaruhi mereka.
7. Dabarhalamed me-'inyano (I).IBD 'fnbn f:'f; Penjelasan mereka pada dasarnya bukan tafsiran atau eksegesis mi&ash.
Makna ditentukan oleh konteksnya.ao
a2
Milton S. Terry, Biblical Hermeneutics (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1974),
hIm.608.
ar
Ada sekelompok tafsiran dari Kitab Gulungan Laut Mati diberi nama p esharim (da,ri
bahasaAram -llDE; singularisnya,pesher,berarti: "penafsiran", "solusi"), karenapenulisnya
memakai format mengutip frase atau kalimat dari Kitab Suci dengan membubuhkan
penafsirannya Qtesher). Ada kesamaan antara pesharim dengan penafsiran pola lain di
kalangan orang Yahudi, yang sampai membuat beberapa sa{ana mertgirapeshanzl merupakan
bentuk lain midrash nonlegal. Namun, tidak sama dengan penafsiran orang yahudi yang
melampaui batas yang wajar. Contohny a,katenadi Kitab Kejadiat2:7, ada
melihat Kitab Suci relevan dengan kehidupan, pesharim melihat kejadian yang eodang
dua huruf Yod dalam kata "(Tuhan Allah) membentuk..." ('1f'!)), dan berlangsung sudah dibicarakan Kitab Suci. Sloan Jr.; Newman, "Anoicnt Jcwich
..Gerak hati" diawali dengan Yod, maka ditafsirkan bahwa
karena kata Hermeneutics," dalam Biblical Hermeneutics, edisi ke-2, blm. 64-67 .
Allah telah menciptakan dua gerak hati, yang satu baik dan yang lain j elek. Apokaliptikisme orang Yahudi percaya, ada dua kuasa kosmis yang saling bortonten3an,
aa
yaituAllah dan Setan, dan ada dua zaman yang berbeda, yaitu zaman kini dan zaman kokal,
Mereka juga terbiasa dengan penafsiran yang memberi nilai angka kepada
Pada zaman kini yang jahat,yalo.g berada di bawah kuasa setan, orang bonrr dianiryr.
kata.at Misalnya, total angka dari nama Eliezer ('1]9r)'), hamba Abram, Namun, kuasa Setan akan dikalahkan Allah, dan orang benar akan diborkati-Nyu dalrm
zaman kekal yang dikuasai Allah.
a0
Longenecke r, Biblical Exegesis in the Apostolic Period, edisi ke-2, hlm. l8-21. a5
Salinan kuno Massorete akan diperkenalkan dengan lebih toliti di Bdb lll, Anrlicis
ar A. Berkeley Mickelsen, Interpreting The Bible (Grand Rapids: William B' Berdmans
SalinanKuno.
Publishers, 1966). hlm. 24.
l14 lls
Tujuannya bukan menjelaskan bagian Kitab Suci, tetapi memastikan aplikasi 1. Bila makna harfiah menyatakan sesuatu yang tidak hormat terhadap Allah.
nubuat tertentu dalam Kitab Suci bagi kejadian yang baru bahkan sedang 2.Bila sebuah catatanbertentangan dengan catatanlain dalam Kitab suci.
terjadi. Jika penafsiran para rabi melihat ajxan, Kitab Suci mempunyai 3. Bila suatu bagian menyatakan dirinya sebagai alegori.
relevansi dengan kehidupan sekarang, maka penafsiran penyalin Kitab 4.Bila sebuah ucapan diulang atauadakata-kata berlebihan dipakai.
Gulungan Laut Mati Percay 5. Bila ada pengulan gan yangsudah diketahui.
"kejadian ini". Ifu sebabnYa 6. Bila sebuah ungkapan berubah-ubah.
Kitab Suci tetapi juga Pada 7. Bilasebuah sinonim dipakai.
semacam ilham istimewa. Jadi penafsiran mereka lebih condong kepada 8. Bila ada kemungkinan main kata.
corak mistis dan lebih ketat, dan bersandar kepada penjelasan pemimpin 9. Bila ada sesuatu yang tidak biasa dalam an*aatau kala (tense\ dalan tata
mereka, Guru Keadilan.a6 bahasa.
10. Bila terdapat simbol.a8
Penafsiran Alegoris Philo berbuat demikian karena bermaksud membela teologi orang
Pada saat makna harfi ah tetap dihormati, pengaruh budaya Yunani Yahudi di depan filsafatYunani, dan membuat Kitab Suci relevan bagi orang
pun bertambah besar. Ini terbukti dengan penerjemahan Septuaginta. Juga yang sezaman dengannya. Dia membaca Kitab Suci sebagai kumpulan
bahan Haggadah yang menyampaikan ajarannya melalui perumpamaan, simbol yang berguna untuk kerohanian dan moral manusia. Itu sebabnya
Kitab Suci tidak boleh ditafsir dengan pendekatan harfiah dan historis.
walaupun adakalanya dia bersikap bahwa penafsiran harfrah dan alegoris
boleh hidup bersama.ae Selain itu, Philo percaya, ketika menulis Kitab Suci,
para penulis sesungguhnya berada dalam keadaan pasifdan tidak menguasai
diri. Dia juga berpendapat makna harfiah hanya bagi mereka yang belum
memiliki daya pikir yang dewasa. Jadi makna harfiah ibarat tubuh jasmaniah
Alkitab, sedangkan makna alegoris, makna yang terbenam di bawah makna
harfiah, sama seperti roh atau jiwaAlkitab.
Dia tidak ingin menafsirkan bagian-bagian Kitab Suci yang berwarna Penafsiran alegoris Philo dapat sedikit dikenal melalui penjelasannya
untuk Kitab Kej adian 2:10-1 4. Ia berpendap at, r,ama sungai-sungai dalam
Kitab Kejadian mempunyai arti tertentu. Pison adalah kebijaksanaan; Gihon
adalah keberanian; Tigris adalah penguasaan diri; sedangkan Efrat adalah
keadilan. Perlu diketahui, kebajikan atau kebijaksanaan, keboranian,
patut dice penguasaan diri dan keadilan adalah empat kebajikan utama platoismo.r0
juga men a8Adabeberapabukubergunauntuklebihmengenalphilo,misalnya: philoyangditulirA,
arti yang Solfson; The Interpretation of one Bible: A short History oleh G.H, oilbort; Hkktry ol'
penafsiran alegoris perlu dipakai: Interpretation oleh F. W. Farrar. Baca jugaVrkler, Hermeneutlcs: Prlnctple ond pro(lsr,re1
of Biblical Interpretation,hlm. 52.
ae
Longenecker, Biblical Exegesis in lhe Apostolic Period,odisi ko-2, hlm, 3 I
a6
Longenecker, Biblical Exegesis inthe Apostolic Period,edisi ke-2, hlm.24-30. 50
c. K. Barrett, The New Testament Background: selected Docunezls (Now york: Harpor
a?
Longenecke r, Biblical Exegesis in the Apostolic Period, edisi ke-2, hlm. 30-31 . & Row, 1961), hlm. 176-177.
ll6 rt7
Philo bukan satu-satunya orang Yahudi yang menafsir dengan terpilih yang menyiapkan jalan bagi ruhan pada alhir zarnat.Allah telah
pendekatan alegoris padazamanitu, atau sebelum dan sesudah zaman itu' memberikan penafsiran nubuat kepada Gr:ru mereka. philo, yang dipenganrhi
^selain tradisi penafsiran orang Yahudi di Aleksandria, telah memasukkan banyak
dipengaruhi filsufYunani, dia juga dipenganrh rabi-rabi yang menafsir
pikiranYunani ke dalam penafsirannya yang cukup unik. Lalu ada penafsiran
secara alegoris. Walaupun penafsiran pola ini tersebar luas di antara orang
Yahudi abad pertamatetapitidak dominan di Palestina.5r Memang tidak tipologis yang mengharapkan datangnya seorang penyelamat.
Keanekaragaman ini tetap bersatu dalam satu keyakinanyangsama: Kitab
semua prinsipPhilo kuran gtepat.Tetapi cara menafsir yang diperkenalkan
Suci adalah frmanAllah. Dan mereka yakin, kata-kata dalam Kitab Suci
or*g-orurg-Yahudi di Aleksandria telah meninggalkan pengaruh negatif
bermakna bagi mereka yang hidup padazarrnniit.
dalam dunia penafsiran pada kemudian hari.
Penafsiran Tipologis
Tipologi menunjukkan suatu korespondensi antara orang atau
peristiwa yang ada pada masa lalu dengan ymgadapadamasa kili. Tipologi
iiduk ru*u dengan nubuat, yang berfokus meramalkan hal-hal yang akan
datang. Tipologi juga berbeda dengan alegori yang kurang memperhatikan
sejarah sebagai suatu fakta. Penafsiran tipologis berusaha menemukan
langkah yang diambil Allah atas manusia, atau rencana-Nya atas manusia,
pada bagian-bagian awal dalam Kitab Suci. Menurut James D. G. Dunn,
motif seperti ini dapat ditemukan melalui perbandingan catatanmengenai
Taman dengan Yesaya 11:6-8; Amsal 9:13; peristiwa keluar Mesir
iden
dengan Yesay a 43:16-21; 52:ll; Hosea 2:14-20; Daud dengan penyelamat
yurg utuo datang yarigtercatat di Yesaya 11:1; Yeremia23:5; Yehezkiel
34 :23 ; 37 :24, dan lainJain'52
st Longenecket, Biblical Exegesis in the Apostolic Period, edisi ke-2, hlm. 31-33.
52
Jamis D.G Dlwt, (Jnity and Diversity in the New Testament (Phitadelphia: Westminster
Press, 1977), hlm. 86.
ll8 ll9
L,
3. Penafsiran Alegoris Penafsiran alegoris sebetulnya tidak asing bagi orang Kristen masa
Pada Masa Awal Kekristenan6s kini . BukuPrlgrimb Progress yang ditulis John Bunyan (1628-1683) terkenal
di kalangan orang Kdsten. Bagi Bunyan, makna sesungguhnya tidak terletak
pada pengertian harfiah atau cerita-cerita yang ia kisahkan, tetapi berada
di belakang kata-katadan cerita itu. Adalah tugas pembaca buku menggali
maksud yang ingin disampaikan pengarang, dan jangan berhenti pada makna
harfiahnya saja.
Penafsiran alegoris Kristen masa awal dapat ditelusuri kembali
harus difokuskan kepada penganiayaan yang datang dari luar, serangan
kepada penafsiran alegoris orang Yunani dan orang Yahudi. Orang yunani
terkenal dengan karya sastranya yang sangat kaya. Di antarakarya-karya
ini, terdapat karya yangbersifat a9una yangditulis Homerus dan Hesiodus
(kira-kira abad ke-S SM); atau, karya filsafat, sejarah yang ditulis Thucydides
(kira-kira 460-395 SM) dan Herodotus (484-418). Karya jenis kedua ini
kemudian berkembang menjadi berbagai ilmu etika, logika, kritik dan lain-
lain. Namun, dalam perkembangan ini mereka menjelaskan hal-hal aneh,
tidak masuk akal dan amoral yang ada dalam karya atau tradisi aganra.
dalam metode penafsiran di kalangan orang Kristen'
Hal-hal ini bertentangan dengan karya atau tradisi filosofis dan historis.
Untuk mengharmoniskan keduanya, tanpa mengorbankan tradisi agalrrra y ang
sangat mereka hormati, j alanyangmereka pilih adalah penafsiran alegoris.
abad kedua
Era bapa-bap aQtarristic, berasal dari kataLatinpatres) gereja dimulai sekitar
6s
Pola penafsiran ini juga diharapkan dapat mempropagandakan pikiran orang
puncaknya pada abad ke-4 dan ke-5. Karya utama Kristen masa awal
y*g -"n.upui
sastra
Yanani. Theogenes dari Rhegium (kira-kira tahun 520 SM) mungkin adalah
(tafr""n f OO-)OO) ainasiitan oleh bapa-bapa apologetika dan para pemberi apologetika'
para pemberi orang pertama yang menafsir secara alegoris karya Homerus.6e Lalu
iiupu-uupu upologetika berkarya pada paruhan pertama abad kedu4 sedangkan
kritik orang-orang non-Kristen penafsiran ini diperkenalkan kepada Aleksandri a, yanlada komunitas besar
upotog"iitu -"nrrlirk* apologimereka untuk menjawab
paau ia-tu, kedua abad kedua. Bapa apologetika mencakup lgnatius dari Antiokhia, orang Yahudi. Di sana pula kemudian hari banyak orang Kristen tinggal.
t, the Didache, the Shepherd of Hermas' the Epistle
Orang Yahudi di Aleksandria juga menghadapi masalah yang mirip
theEpistletoanpatapemberiapologetikaadalah dengan orang Yunani. Sebagai orang-orang Yahudi yang condong kepada
Tatianus (abad enagoras (abad kedua), Melitus dari Sardis
ini budaya Yunani, mereka menghadapi ketegangan antaraKitab Suci meroka
(abad kedua), Theophilus dari Antiokhia (abad kedua), dan Irenaeus. Kedua kelompok
iiOut Pi dengan ekstensif, menulis tafsiran untuk seluruh Alkitab, atau dan filsafat orang Yunani, khususnya filsafat Plato. Unhrk mengatasi porsoalan
^"rgutip
menunjukk-am teori penafsiran yang sudah maju seperti origenes. Yang
mereka lakukan ini mereka mengambil langkah yang mirip dengan orangYunani, yaitu alogori.
adalahmenggambarkan p"nguiu-un mereka dengan bahasa Alkitab untuk memberikan
Aristobolus, yang hidup sekitar tahun 160 SM, mungkin adalah orang Yahudi
pentunjuk etls-dan teologis kepadajemaat. Kelompok pertama membaca PB sebagai bagian
jelas menerima PB pertama yang menerima cara ini. Ia percaya bahwa sesungguhnya Mucs
lalamterita yang disampaikan, sedangkan kelompok kedua dengan
sebagai Alkitab.
(edua tetompok ini menghormati PL sebagai Alkitab. Joseph Trigg, "The mengajar filsafat Yunani, dan filsafat Yunani sudah meminjam ido.ido dari
Apos"tolic Fathers andApologists," dalam A History of Biblical Interpretation,ed'AlanJ' PL, khususnyaTaurat Musa. Berkenaan dengan ini, sudah tontu nama Philo,
Pembagian
Hauser dan Duane F. Warson (Grand Rapids: Eerdmans, 2003), hlm. 304'333. yang terkenal dengan penafsiran alegorisnya, patut disebut sckuli lagi,
yang diberikan gereja kepada penafsiran
yang dibuat buku ini berdasarkan perhatian besar
n"
alegoris. Mickelsen, InterpretingThe Bible,hlm. 28.
124 t25
1. Pola penafsiran ini melalaikan unsur historis dalamAlkitab, sehingga
apayang dicatat sejarah seolah-olah tidak sungguh-sungguh terjadi.
2. Penafsiran ini kurang memperhatikan faktor bahwa wahyu Allah
diberikan secara bertahap, sehingga adakalanya PL justru dianggap
ar
sekolatr Aleksandria,Tr yang mengaj lebih jelas daripada PB.
p
sekolatr Antiokhia, yang menekankan 3. Penafsir alegoris percaya, Alkitab, terutama PL, penuh dengan
yang memperhatikan makna yang
Areksandria merr"kaofu, aspek firosofis perumpamaan, teka-teki, hal-hal yang sulit dipahami. Jadi ini semua
lebihdalam,r"durrgttu"sekolahAntiorhiamenekankanaspekretorika'Jadi perlu dijelaskan dengan penafsiran alegoris.
4. Mereka mengaburkan penafsiran tipologis dengan alegoris. Penafsiran
ini juga condong mencampurbaurkan alegori dengan mistih arti rohani.
5. Mereka percaya,pola penafsiran ini dapat menemukan filsafatYunani
AdabeberaPa sebab Yang me yang tercantum dalam PL.
penafsiran alegoris. Salah satunya' 6. Penafsir alegoris bersikap sangat subjektif, dan condong kepada imajinasi
mulai muncul, di antaranYa Marc yang tidak terkonhol.
seorang pengajar biil-;;;i Asia
Kecil yang mendirikan sektenva pada
7. Mereka firmanAllah menjadi kabur dan tidak jelas.73
tahunl40diRoma.IamenolakPl'menerimasebagiankitabPB'dantidak
irman
3.2 Beberapa Penafsir Tbrkenal Masa llu
ffrl Tidak semua bapa gereja menafsir dengan pendekatan ini,
contohnya, Ignatius dariAntiokfiia (35- 107). Beberapa tokoh yang disebutkan
Suci orang Kristen, bapa-b apa
gereia
di sini dapat memperkenalkan keadaan dunia penafsiran masa ini:
Namun, Pada waktu Yang sama sec
sckolahini' nrra
..r-L-^A--^+2^A and Overview"' dalam' A Histolv of libltcail
?2 Hauser dan Watson, "Introduction ^-r{ f f R ant m, P ro t e s t an I B i b I i c al I nt erp r et at ion, hlm. 28-29.
I n t e rP r et at ion, hlm'
43 - 44'
t27
126
(lClem. l7:1). Ia juga dikritik, karena mengutip legenda "Phoenix",7a dan Clemens mungkin adalah orang pertama yang menggunakan penafsiran
menafsirkan tali dari benang kirmizi yang diikatkan Rahab pada jendela alegoris atas PL dan PB. Ia berpendapat, seluruh isi Alkitab harus dipahami
sebagai petunjuk akan Kristus Penebus (baca clement l2). Namun secara alegoris.T6 Menurut dia, bagian-bagian dalam Alkitab memiliki 5
demikian, pada dasamya ia dinilai tidak mengikuti metode penafsiran yang macammakna:
aneh-aneh. 1. Makna historis.
2. Makna doktrinal, yaitl ajaranmengenai moral, agam4 dan teologiAlkitab.
Flavius Yustinus (100-f 65) 3. Makna nubuat, ini termasuk nubuat lisan dan teologi.
Dalam tulisannya, Flavius Yustinus, yang juga dikenal dengan nama 4. Makna filsafat, yaitu arti yang didapat melalui pandangan-pandangan
Martir Yustinus (atat Justin Martyr), banyak mengutip Alkitab terutama Stoikisme.TT
ayat-ayatyang menubuatkan Kristus. Tetapi karena dia juga seorang pecinta 5. Makna mistis, yaitu kebenaran moral, rohani, dan agama yang
filsafat, Yustinus tidak melihat perbedaan penting antara ajaran Plato dengan dilambangkan oleh sebuah peristiwa atau seorang tokoh.78
Kristus. lapercaya, seorang yang dididik dalam budaya Yunani, seperti Clemens adalah seorang yang sangat terpelajar dan mempunyai
socrates (kira-kira 470-399 SM), sanggup mendapat Logos (Firman) dalam kemampuan berbahasa yang tak ada bandingannya. Tetapi sayangnya,
bentuk rasio yang benar tanpa mengetahuinya. Yustinus adalah seorang di antaranya,
praanggapannya begitu terikat dengan filsafat Yunani,
pembela kekristenan yang gigih, walaupun ia juga gemar memakai Platonisme. Itu sebabnya, dia percaya bahwa makna harfiah hanya
pengetahuannya di bidang filsafat Yunani untuk menjelaskan Alkitab. memberikan iman kepercayaan yang dasar, sedangkan makna alegoris
penafsirannya kadang-kadang agak berkhayal. contohnya, ia berpendapat memimpin orang kepada pengetahuan yang sejati. Karyanya dikritik karena
bahwa Yakub menggembalakan kambing domba yang bercoreng-coreng, kurang berdasarkan metode yang jelas dan tegas.Te
berbintik-bintik, dan berbelang-belang, sedangkan Kristus melayani, bahkan
sampai Beliau disalib, berbagai macam suku bangsa. Yakub selalu dibenci Origenes (185-254)
saudaranya, dan sekarang Kristus dan orang Kristen dibenci orang-orang Origenes meneruskan Clemens dari Aleksandria, gurunya, sebagai
di sekitarnya.Ts Karena begitu memperhatikan ajaran tentang Kristus, ia kepala sekolah Akesandria. Origenes sangat dipengaruhi oleh Aristobolus
jarang memperhatikan bahwa sebenamya nabi yang bersangkutan sedang dan Philo. Plato percaya, dunia materiil hanya merupakan refleksi pudar
berbicara kepada pendengar sezamannya. dunia rohani yang sempuma. Ini menjadi dasar penafsiran alegoris yang
percaya bahwa Alkitab menyampaikan sesuatu yang tidak sama dengan
Clemens dari Aleksandria (Titus Flavius Clemens, 150-215) apayangdikatakan secara harhah. Origenes juga dipengaruhi oleh Pantaenus
clemens dari Aleksandria adalah kepala sekolah Akesandria.
Sebagai orang yang sangat dipengaruhi oleh Philo dan filsafat Yunani,
76
L. Berkhof, Principle of Biblical Interpretation (Grand Rapids, Baker Book House,
1962),hlm.20.
77
Aliran filsafat Yunani ini didirikan Zeno pada akhir abad ke-4 SM. Mereka mongqiarkan,
dunia ini terdiri atas materi, tetapi diserapi energi ilahi, yaitu api, roh, dan Logos. Manusia
harus menundukkan nafsunya kepada rasio dan hukum-hukum alam, serta hidup socara
harmonis dengan hukum-hukum ini.
pertama ke Mesir. Tulang-tulang itu disimpan di mazbah matahari yang berada di Heliopolis.
8
7
Ramm, Protes tant B iblical Interpr etation,hlm. 29.
Dikatakan hal ini terjadi setiap 500 tahun. Mickelsen, lrterpreting The Bible, hlm. 30. Philip Schaff, History ofThe Christian Church,Yol.ll (Grand Rapids, Mlchlgun: Wm.ll,
7e
7s
Terry, Biblical Hermeneutics,hlm. 633-634. Eerdmans, 1967), hlm. 783.
128 129
(meninggal kira-kira pada tahun 190), perintis sekolahAleksandria, dan Itu sebabnya origenes menganggap makna rohaniah paling penting.
Clemens. Karena usahanya mempopulerkan penafsiran alegoris, n'amanya Dia meremehkan makna harfiah, dan jarang memperhatitun pengajaran
sering diasosiasikan dengan penafsiran pola ini. Origenes memakai moral. Penafsiran alegorisnya dapat ditemukan pada contoh-contoh ini:
penafsiran alegoris untuk memberi apologetika yang membuktikan PB Kristus masuk ke kota yerusalem ditafsirnya sebagai firman Allah masuk
bersumber dari PL, dan mengusahakan agar Alkitab dapat diterima oleh ke dalam jiwa (Yerusalem). Dua orang murid yang pergi mengambil keledai
' mereka yang berpikiran filsafat. Origenes layak disebut sebagai bapa analisis untuk Yesus menunjuk makna moral dan roh. peristiwa Ribka memberi
air
biblikal. Dalam sejarah gereja, tokoh terkenal ini adalah orang pertama kepada hamba Abraham dan ternaknya mengajar orang Kristen datang
merumuskan teori hermeneutik, dan penafsir pertama menulis secara kepada sumber air dalamAlkitab untuk bertemu dengan Kristus.r,
sistematis tafsiran yang mencakup seluruh PL dan PB. Namun demikian, karyartya, Hexapl a, dipujisebagai usah a pertama
Walaupun demikian, sayang, metode yang dipakainya adalah dalam buku sej enisnya. Buku ini sangat berguna untuk menganalisis
salinan
penafsiran alegoris yang agak ekstrem. Origenes berpendapat, makna kuno.E3 DalamHexapla, PL bahasa Ibrani dan pL yang ditransliterasi
dalam
harfiah adalah arti dasar yang diperuntukkan bagi kaum awam. Jika seorang bahasa Yunani disejajarkan dengan 4 terjemahan bahasa yunani lain, yaitu
menafsir secara harfiah tetap tinggal dalam agama Yahudi. Ia juga percaya, Septuaginta, Aquila, Symmachus, dan Theodotion. Kemudian hari, dia
sejarah harus dibaca sebagai suatu simbol, walaupun ia tetap mengakui menambahkan dua (pada halaman-halaman tertentu bahkan 3) terjemahan
kebenaran sejarah. Untuk menafsirAlkitab, seorang harus bersandar kepada Yunani lain. Pekerjaan ini memakan waktu 3l tahun (kira-kira tahun2l2-
anugerah yang diberikan Tuhan dan menerima Roh Kristus, sebab Kristus 243), dandiwujudkan dalam benhrk 50 jilid buku dengan total sekitar 6.500
adalah dasar atau prinsip yang tersembunyi dalam Alkitab. Dia percaya, halaman. origenes adalah seorang yang rajin memperbanyak, menyebar,
penafsiran yang tepat adalah penafsiran alegoris.8o Sebab PB bersembunyi dan mengoreksi salinan Alkitab. Dia juga dipuji karena karakter dan
di dalam PL, sedangkan PL menyediakan jalanbagi PB. Itu sebabnya, ada semangat belajamya.sa origenes, yang menafsir perintah Tuhan secara
kemungkinan iapercayabahwa PL sudah tidak berlaku lagi.Et harfiah, hidup sangat sederhana bagaikan biarawan.85
Karena dipengaruhi ajaran Plato, dan menarik kesimpulan Kemudian hari, origenes melarikan diri ke Kaisarea, palestina, dan
berdasarkan Surat I Tesalonika 5:23 yangmemberi kesan bahwa manusia menetap di sana karena penganiayaan di Aleksandria. Di sana ia banyak
terdiri atas badan, jiwa dan roh, Origenes berpendapat bahwaAlkitab terdiri mempengaruhi kaum pemuda yang datang kepadanya. Inilah salah satu
atas 3 lapis makna: sebab penafsiran alegoris memberi dampak luas sampai kepada banyak
1. Makna jasmaniah berasal dari kata-kata dan peristiwa di luar tubuh. tokoh dan bertahan sangat lama. Salah seorang muridnya yang terkenal
2. Makna jiwa berkaitan dengan hubungan dan pengalaman sesama manusia. adalah Gregory Thaumaturgus (213-27 o).Ttrlisannya aipu.ll iarena retorika
3. Makna rohaniah berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan yang baik. Dia juga adalah seorang pemenang jiwa yang unggul. Tokoh
Allah; hubunganAllatr dengan diri-Nya; hubunganAllah dengan dunia, lain, misalnya Pamphilus (meninggal pada tatrun :oef udit"h seorang
terutama dengan manusia. pengagum origenes. walaupun pamphilus bukan seorang penulis, tetapi
ii
berjasa mendorong semangat penyelidikan dalam kekristenan. Ia mendirikan
80
Ada sebagian sarjana berpendapat, Origenes sebenarnya mencampuradukkan penafsiran sekolah teologi dan mengumpulkan banyak buku. Usaha ini sangat menolong
tipologis dengan alegoris. Jadi pada dasarnya dia adalah penafsir tipologis. Dikatakan, teori
penafsiran Origenes cukup baik, hanya karena kurang sempuma mempratikkannya, sehingga 82
Mickelsen, Interpreting The Bible,hlm. 32
dia disalahpahami. Origenes juga dipuji karenamemberi sumbangsihkepadaAnalisis Salinan 83
Ini dilakukannya karena dia luar biasa menghormati teks asli Alkitab.
Kuno, penyelidikan seluruh Alkitab, apologetika dan pengetahuan umum. 8a
Terry, Biblical Hermeneulics,hlm. 640.
81
Ramm, Prolestant Biblical Interpretation,hlm. 31. 8'Schafl History of The
Christian Church,Vol. II, hlm. 7gg.
130
t3r
muridnya, Eusebius dari Kaisarea (260-a3Q, dan juga banyak yang lain. 4. Penafsiran Hadiah
Eusebius adalah seorang sejarahwan dan apologis yang hebat. Bukunya,
PadoAbad-abad pertama
Onomasticon mencantumkan indeks nama tempat dalam Alkitab yang
disusun secara abjad. Ia adalah seorang penafsir alegoris yang mengikuti
Origenes.86
134
135
diri dengan cermat. Chrysostom juga dipuji karena khotbahnya yang 5. Pola Penafsiran Bapa-Bapa Gereja Latin
memperhatikan seluruh isi Alkitab dan mengurainya dengan teliti. Bahasa dan Abad Pertengahan
yang dipakainya sangat indah. Patut disesalkan, dia tidak bebas sama sekali
dari penjelasan yang kurang tepat dan berlebihan. Subjudul di atas sebenarnya mencakup tokoh yang cukup banyak
Pikiran aliran Antiokhia pernah diperkenalkan Junilius Africanus dan masa yang sangat panjang. Di antara Bapa-Bapa Greja Latin ini
kepada gereja-gerejayatg ada di wilayah barat Kerajaan Romawi zamar, terdapat Firminus Lactantius (260-330), Hilarius dari poitiers (315-367),
itu dengan menerjemahkan karya-karya aliran ini ke dalam bahasa Latin. Ambrosius, Augustinus, dan rain-lain. sedangkan masa yang akan
Tetapi patut disesali, gereja-gereja ini tetap lebih banyak dipengaruhi dibicarakan ini meliputi kurun waktu 900 tahun, yang dihitung dari Gregorius
penafsiran alegoris. Lalu, pada abad ke-4 dan ke-5 terjadi perdebatan yang Agung (kira-kira 540-604), bapa gereja terakhir dan paus pertama (590),
berkaitan dengan Nestorian, yang percaya bahwa ada dua person dan dua hingga mulainya zamanReformasi (sekitar tahun I 5 I 7).
sifat bersatu dalam tubuh TuhanYesus. Ada beberapa tokoh aliranAntiokhia Pada umumnya Bapa-Bapa Gereja Latin mengambil jalan tengah
dituduh meninggalkan iman ortodoks.ea ltu sebabnya aliran ini mulai hilang di antara aliran Aleksandria dan aliran Antiokhia. Mereka condong
pengaruhnya. Keadaan ini menjadi lebih parah, setelah gereja terpecah menekankan otoritas tradisi dan gereja dalam penafsiran Alkitab. Dengan
menjadi Gereja Timur dan Gereja Barat. Akhirnya, tanpa suara dari aliran demikian penafsiranAlkitab makin menuju ke arah penafsiran resmi yang
Antiokhia, pengaruh aliranAleksandria makin besar, dan penafsiran alegoris diberikan gereja.
makin luas dipakai.es
5.1 Bapa-Bapa Gereja Latin
Tiga Bapa Gereja Latin yang akan dibicarakan di sini adarah:
Ambrosius (340-420)
Ambrosius mendedikasikan seluruh hidupnya bagi gereja. Dia
memulai pelayanannya dengan menjual hartarryauntuk membantu orang
miskin. Dia juga adalah seorang penentang gigih aliranArius.e6 walaupun
mahir dalam administrasi, Ambrosius tidak sehebat Hieronimus dan
Augustinus dalam hal menulis dan teologi. penafsirannya berwama alegoris,
yang tidak memperhatikan makna historis. Metode penafsirannya banyak
dipengaruhi Bapa-Bapa Gereja yunani, terutama Basilius (3io-llg1, o,
'i f,jaran yang berpendapat bahwa Kristus diciptakan oleh Allah Bapa, sehingga
Beliau
na
Pandangan aliranAleksandriamempunyai ciri mistis yang condongmenghubungkan sifat tidak sederajat dengan Allah Bapa dan tidak kekal. Ajaran ini telah dikutuk Konsili
N icea I
ilahiah dan sifat manusia Kristus dengan sangat erat, sehingga sifat manusia Tuhan Yesus (tahun 325).
hilang di dalam sifat ilahiah-Nya. Atau paling tidak, aliran ini mencampurbaurkan kedua Bap
"7 Selain Basilius, ius dari Kaisarea(260_340),
sifat ini. Sedangkan aliran Antiokhia, yang menekan pada intelek yang wajar, condong Athanasius (297-373), yrilius dari yerusalem (3 I 5-
kepada pemisahan kedua sifat ini dengan abstrak. 5
386), Epiphanius (3 I dari Aleksandria(376-444),
es
Mickelsen, Interpreting The Bible, hlm. 33. lipharaem orang Siria uki sebagai ,.Aapak Sc.iuru'h
t36 137
seorang penafsir alegoris. Ambrosius juga adalah salah satu Bapa Gereja
gesa. contohnya, waktu menulis tafsiran Kitab Galatia, dia
sanggup
Latin yang sangat giat menganjurkan penyembahan orang suci'eE menyelesaikan 1.000 garis per hari.ee Hieronimus juga dicela
karona
l*"rf-l'f, menemukan terlalu banyak sindiran dalam kitab nabi-nabi tentang
ajaran.
Hieronimus )QY' ajaran bidah yang adapada zamawrya. Ini dilakukannya karena dia
dengan
Hieronimus terkenal dengan terjemahad V"i-#\ Akitab gigih melawan bidah. Tafsiran kitab nabi merupakan karya terbaik yang
'
terjemahan bahasa Latin, yaa|dibuatnya. Terjemahan inlEfrEefdihormati ditulisnya. Tetapi dia tetap dilaitik karena bersikap ragu-ragu pada bagian
yang sulit bahkan membatasi dirinya pada tradisi orang yatrudi atau
Gereja Roma Katolik. Hieronimus fasih dalam bahasaYunani dan Latin. pelldapat
Karena sadar bahwa dalam Alkitab Ibrani tidak terdapat kitab Apokrifa, bapa-bapa gereja sebelurnnya. pada umumnya ia membacaAlkitab
dengan
maka dia tidak begitu homrat kepada kitab-kitab ini. Sebab dipengaruhi dua malina, yaifu makna harfiah dan makna rohani, atau makna historis dan
aliranAntiokhia, Hieronimus sangat menekankan pentingnya makna harfiah makna alegoris. Namun demikian, adakalanya dia mengikuti origenes dan
dan historis, bahkan dia sendiri juga mengembangkan prinsip-prinsip aliran Aleksandria yang membaca Alkitab dengan tiga macai makna:
penafsiran yang tepat. Hanya dalam praktiknya, dia tetap adalah seorang Historis, tropologis (moral), dan pneumatis (mistik). r@ Akhirnya, dia juga
penafsir alegoris. Kemudian hari, karena tidak puas dengan penafsiran dikritik karena fsrsikap ragu-ragu kepada sifat wahyu bagian-baiian tertentu
alegoris, dia mencoba menyerang pendekatan ini melalui bgkunya- Namun dalamAlkitab.tol
demikian, dia rupanya tetap tidak dapat meninggalkan penafsiran alegoris.
Hieronimus percaya bahwa tidak ada pertentangan arrtzta makna harfiah Augustinus (354-430)
. L*o -.
Menurut Bemard Ramri, Aufustinus
CrSrn TeSS[o+"* l( c*5ak<^.*,fr )
dan makna alegoris, sehingga ia menafsir PB dengan cara alegoris. mengembangkan semacam
Penafsiran Hieronimus dikritik kurang konsisten, dan adakalanya tergesa- teori simbol yang cukup menarik. Teori ini menjadi dasar semua teori
penafsirannya. Dengan kata lain ia percaya bahwa hermeneutik
adalah
Gereja". sayanpya, penafsirannya tidak didukung pengetahuan bahasa Ibrani. Ia dicela salah satu bagran lilrusus dalam ilmu semantik (ilmu tentang makna kata
mengikuti metode alegoris Origenes. Athanasius adalah tokoh penentang kuat Arius, dia dan kalimat).r'2 Misalnya, sepatu dapat melambangkan tukang sepatu dan
juga dikritik karena penafsirannya yang bersifat alegoris. Namun demikian, tafsiran Kitab sebagainya. Jadi simbol dapat meninggalkan kesan, juga memuuat pitciran
t tur-*, ikhtisar Alkitab dan lainJain yang banyak memakai penafsiran alegoris bukan
karya pentinpya, bahkan keasliannya patut dicurigai. Basilius (Agung) juga banyak memakai
penafsiran alegoris, ia juga seorang yang sangat dihormati. Ia banyak mempengaruhi
Ambrosius danAugustinus. Gregorius dari Nyssa adalah saudara Basilius. Ia sangat dekat
dengan Origenes , sehingga dia banyak ikut Origenes dalam metode penafsiran alegoris dan
puodung* dogmatiknya. Gregorius Naziazus, yang juga dipanggil Gregorius ahli teologi,
uOaun ot U piOuto GerejaYrmani yang berdampingan dengan Chrysostomus. Hanya disesali,
penyampaiannya berat bagi kaum awam, dan dihiasi dengan retorika yang tidak perlu'
Walaupun ini memang ciri pidato zaman itu. Didymus dari Aleksandria adalah seorang
pemuja Origenes. Cyrilius dari Yerusalem meninggalkan bahau-bahan liturgis bagi zaman
setela6nya. Epiphanius adalah pendukung kuat sistem biara. Ia mencela Origenes tetapi
tetap memakai penafsiran alegoris. Hieronimus menamai dia denganjulukan'T-ima Lidah"
Schafi History of The Christian Church,Vol. II, hlm. g72-gg}.
karena pengetahuannya aken bahasa lbrani, Siria, Mesir, Yunani, dan sedikit Latin. Theologi 'm
Cyrilius dari Aleksandria condong ke monofisitism Qnonophysitism, ajatatyatg percaya imus percaya, dalam
bahwa Kristus hanya memiliki satu sifat) dan menghormati Maria sebagai Ibu Perawan dari tak dapat dijolaekm,
Allah. Cara penafsirannya adalah alegoris. ya yang lemah.
et Schafi History of The Christian Church,Vol. III, hlm. 440.
138 139
manusia mengasosiasikannya dengan hal tertentu. Bertolak dari pemikiran mg.lihat dengan cepat apa yang sesungguhnya ingin disampaikan ponulis
ini, Augustinus bicara mengenai bahasa lisan dan bahasa tertulis. Bagi dia, Alkitab. Augustinus sama sekali tidak menguasai bahasa ibrani,
Allah pertama-tama menyampaikan kehendak-Nya melalui bahasa lisan, pengetahuanny a tentangbahasa yunani amat kurang. Berhubung
dia tidak
kemudian baru dituliskan menjadiAlkitab. Sayang benar, Augustinus sering percaya terjemahan vulgate, maka yang diandalkannya adalah
terjemahan
tidak memakai dengan konsisten teori ini; dan teori ini rupanya juga tidak Latin kuno dan terjemahan Latin lain yang kurang bermutu. Bapa gereja
ini
diperhatikan dan dimengerti orang lain. juga dikritik karena menafsir secara alegoris angka-angka
aatam emitab.
Augustinus dipuji atas teori penafsirannya yang cukup mantap. Dia Ia menemukan begitu banyak ayatpL yangmembicarakan Krisfus,
sehingga
menekankan pentingnya persiapan rohani seorang penafsir, pimpinan Roh melalaikan bagian-bagian pL yang benar-benar membicarakan Kristus.
Kudus, makna harfrah dan historis, dan mengukur metode penafsir dengan
hukum kasih.ro3 Ia juga menegaskan pentingnya konteks, dan perlunya 5.2 Abad Pertengahantos
membangun doktrin atas ayat-ayatyangielas. Penafsir harus menemukan Memang sulit membahas Abad pertengahan yang sangat panjang
apa yang dimaksudkanAlkitab, bukan memasukkan maksud dirinya ke dalam ini dengan teliti. Namun, ada sebuah ciri yang sangat menonjoipada masa
Alkitab. Augustinus percaya, bagian-bagianAlkitab pasti cocok satu dengan ini, yaitu pemakaian secara luas penafsiran alegoris. Untuk menjelaskan
y anglain,tetapi penafs fu tetap perlu memperhatikan masing-masing bagian keadaan ini, perlu sedikit mengenal situasi masa itu. pada masa
itu,
berada di zamaflyarLgberbeda. Augustinus juga dihormati karena bakafrya skolastisisme membagi arti Alkitab dalam dua bagian besar, yaitu
makna
sebagai teolog yang besar. Tidak sama dengan Clemens dari Aleksandria rohani dan makna harfiah. 106 Selanjutnya, makna rohani, makna yang
lebih
dan Origenes, Augustinus dengan tegas menolak filsafat non-Kristen. penting ini, dapat dibagi menjadi:
Namun, Augustinus dikecam karena tidak meninggalkan prinsip dan l. Makna alegoris, atau penjerasan yang menggabungkan penafsiran
praktik penafsiran yang berwarna alegoris. Karena dirisaukan Manikaeisme tipologis dan alegoris.
(Mani chaeism),toa dia menemukan pertolongan dari penafsiran alegoris 2. Makna tropologis atau moral.lo?
yang diberikanAmbrosius. Augustinus berpendapat, Surat 2 Korintus 3:6 3. Makna analogis, yaitu analogi antara gereja sekarang dan gereja
merupakan dasar penafsiran alegoris. Diapercaya, Alkitab memiliki 4 lapis eskatologis.
makna: Makna harfiah memberitahu apa yang terjadi, makna alegoris untuk lebih mengenal keadaan masa itu, ada beberapa faktor yang
berkaitan dengan iman kepercayaan, makna moral berhubungan dengan perlu diperhatikan:
hal tindak tanduk, makna analogis menunjuk ke mana orang Kristen pergi 0, Gereja Roma Katolik menerima vulgate sebagai terjemahan resmi. r08
(yaitu surga). Dengan metode alegoris ia menafsir Mazmur 3:6 sebagai Bahasa Latin menjadi bahasa yang dipakai gereja ini. Bahasa
asli
petunjuk mengenai kematian dan kebangkitan Kristus. Hanya sayangnya, Alkitab tidak begitu dikenal.
penafsiran seperti ini tidak terlalu bermanfaat baginya; ia sering tidak dapat
r03
Jika suatu bagian Alkitab dapat dijelaskan dengan beberapa macam penafsiran, maka
harus memakai penafsiran alegoris. Kasih menentukan apakah perlu memakai penafsiran ini,
roa
Manikaeisme(Manichaeisrn) muncul pada abad ke-3. Augustinus pernah ikut aliran ini,
Kepercayaan ini menggabungkan ajaran non-Kristen dengan unsur-unsur kekristenan.
Mereka percaya, ada pertentangan terus-menerus antara kerajaan terang dan gelap. MerOka llll 'ltopo iran yang bersifat perlambang atau kiasan.
.iuga mengajar, wanita dan materibersifatjahat, dan mencela PL karenapengambaranyang lil Fsnori pada Konsili treni 1t S+S_tS63;.
pudu Konsili yang sama juga
horsifat antropomorfisme. L ,* dhnhlun
lNoiu[rIGj )
140 t4t
b. Apa yang sudah ditafsir dengan resmi oleh Gereja Roma Katolik
harus g. Dengan bertambah besarnya kuasa gereja, hal-hal yang tidak sosuai
jika denganAlkitab makin merajalela, takhayul bertambah banyak di dalam
ait"ri-Jpara penafsir. Biasanya gereja tidak menafsir suatu ayat
gereja.
tidak terjadi ierdebatan. Dan dikatakan hanya 20 ayat yang sudah
ditafsirkan secara resmi. Tetapi persoalannya adalah gereja
juga pernah h. TafsiranAlkitab dibuat berkisar pada hal-hal praktis atau untuk tujuan
ayat tertentu tidak boleh ditafsir dengan cara lain. Jadi
menyatakan
berkhotbah.
sesungguhnyaayat-ayatyangsudahditafsirkandenganresmimelebihi
i. Buku sangat kurang karena peperangan, dan harganya mahal.
Rohaniawan juga kurang pendidikan. I 12
20 ayat.toe
Gereja Roma Katolik perc aya, adawahyu tertulis (Alkitab) dan
wahyu j. Ada sebagian penafsir mewarisi tradisi orang Yahudi, yang percaya
melengkapi' Hanya gereja, yang memiliki setiap huruf mengandung makna yang sangat dalam. Itu sebabnya
tisan 1traais1. Keduanya saling
penafsiran mereka sangat kaku, karena memperhatikan setiap huruf
kedua-duanya, sanggup menjelaskan firman Allah'
gereja' y ang ada dalam Alkitab. 113
d. Gereja Roma fatotit sangat menghormati karya bapa-bapa
Keadaan masa itu cukup memprihatinkan. Ini dapat dibuktikan
banyak penafsiranpada masa itu bukan menafsir Alkitab, tetapi
selringga
r0 dengan apayatgdikatakan Hugo dari St. Victor: "Belajar dahulu apayang
menafsir tulisan bapa-bapa gereja.
1
para teolog Roma Katolik percaya doktrin dalam PB merupakan bibit seharusnya engkau percaya, kemudian baru pergi ke Alkitab untuk
mencarinya."l 14 Demi mendapat gambilan yang lebih objektif akan keadaan
yang dapat berkembang. Dengan memakai metode deduksi yang tepat'
masa itu, beberapa tokoh yang cukup unik pada masa itu perlu diperhatikan:
gereja akan beroleh doktrin yang tepat.
ni-uiuaip,satpenyelidikanAlkitab,tetapigerejatidakmemperhatikan
Thomas Aquinas (1 22 5- I 274115
penaisiran Alkitab, sehingga tidak menghasilkan penafsiran yang baru
pendidikan, Thomas Aquinas adalah seorang tokoh sangat penting pada masa
dan lffeatif.llr Kaum awam, khususnya mereka yang kurang
tidak diperkenankan belajarAlkitab.
itu. Karena dia sangat mengenal isi Alkitab, sehingga ada cerita yang
mengatakan bahwa ia sanggup menghafal seluruh isi Alkitab bahasa
Latin.116 Thomas adalah seorang penulis yang produktif dan bermutu. Buku
loe
Ramm, Pro testant Biblical Interpretation, hlm' 36'
mereka tidak memberi sumbangsih banyak untuk penafsiran Alkitab, kecuali membuat
110
Ramm, Pro testant Biblical Interpretation,hlm' 37 '
tafsiran standar bagi bagian tertentu dalam Alkitab. Justo L. Gonzfilez, "How the Bible
ada
ffilfff-lf iffHJi".H#il'
halaman bagianAlkitab yang
pinggir
Has Been Interpreted in Christian Tradition." dalam New Interpreterb Bible,Yol. I
(Nashville: Abingdon, 1994), hlm. 83-106. Diakses 23 Me| 2005, dari <http:ll
erikan. Data seperti ini kemudian disalin plophetess. lstc. edu/-rklein/Documents/gon zalez.htm>.
rr2DikatakanRajaAlfredmembayarkuranglebih3,Thektar
antara sarjana. Karena ini rnahuntuksatujilidKosmograft.
oleh para murid danjuga yang lain, lalu diedarkan secara luas di
penjelasan secara Juga diisukan bahwa ada imam-imam yang tidak mengenal "DoaAllah Bapa di Surga."
merupakan kumpulan rrr Verkler Hermeneutics, hlm. 64.
usulnya. Pada awal abad ke-12, Anselmus rra
Berkhorf, Principle of Biblical Interpretation,hlm.23. Tetapi Bernard Ramm memberi
kolega dan muridnya, mengumpulkan penj
kcsan yang lain tentang Hugo. Bagi dia, Hugo adalah tokoh biara St. Victor dekat Paris,
ini lalu terus ditambah dan diubah, ini akh
yung kuat dalam penafsiran harfiah dan sejarah . Protestant Biblical Interpretation, hlm. 43-
alat penting bagi sarjana dan penafsir Alkit
lengkap untuk 44, Ordo di St. Victor didirikan pada tahun I 108, lalu berhenti karena Revolusi Perancis,
metode Glossa ordinaria, sejumlah sa{ana membuat penjelasan yang lebih rrt Thomas Aquinas dilahirkan di sebuah kota kecil yang bernama Aquino, darinya dia
bagian-bagian Alkitab. Salah satu yang terke
mondapat nama keluarga, Aquinas.
US Lombard (kira-kira tahun 1100-1160) lli Mickelsen, Interpreting The Bible, hlm. 37.
Karena kebanyakanpenjelasan seperti ini me
142
t43
At\,14-^ 6alrL5
$rr*"
+
ry
pentingnya, €mPat ia selesaikan, tidak setuju kalau sampai makna mistis "mencekik,,makna harfiatr.
Absatrnya
menghindari 7
Ia melihat perbedaan suatu doktrin harus dibulqlkan hanya berdasarkan makn aharfiah.Ia
sangat
antara filsafa ayaan- Bagi dia, rasio dipengaruhi oleh rabi yang bernama Solomon Isaac (Rashi, 1040-1105):re
berfungsi menolong seorang melihat kebenaran yang diberikan melalui Karena dipengaruhi rabi, ia mengkritik terjemahanvulgate yang
tidak selalu
wahyu. Thomas melihat perb edaanyatg jelas antara Alkitab dan pendapat- cocok dengan Kitab Suci dalambahasa Ibrani. Karena minguasai bahasa
. pendapat bapa-bapa gereja;Alkitab adalah kitab yang mempunyai otoritas Ibrani, penafsirannya atas pL lebih baik daripada penafsiran-atas pB.
penuh. Namun demikian, pada umumnya teologi Thomas mendukung
pandangan Gereja Roma Katolik. Dia mencoba membangun iman 5.3 Aliran Misfis
kepercayaan di atas fondasi filsafat atau rasio. Alihirnya, ide non-Kristen PadaAbad Pertengahan aliran mistis hidup berdampingan dengan
dibawa masuk ke dalam teologinya, sehingga sulit membedakan yang mana pikiran skolastik. Bagi aliran ini, Alkitab merupakan alatbigip-engalaman
filsafat dan yang mana teologi. Bahkan kemudian, teologi terancam karena mistis. Kitab yang penting bagi mereka adalah Kitab KidungAg*g Mereka
filsafat yang mulai menjadi kuno.rr8 Thomas Aquinas dikritik karena tidak menafsir hubungan kasih dalam kitab tersebut sebagai hubungan Allah
menguasai bahasa Ibrani dan hanya sedikit bahasa Yunani. Secara teori, dengan umat-Nya, dan sukacita yang dilukiskannya aialahsukacita
dalam
Thomas memang berpendapat, pertimbangan teologis harus berdasarkan hubungan ini. Mereka ingin berolah hubungan yang erat antara jiwa
manusia
makna harfiah Alkitab, tetapi ia tetap percaya bahwa Alkitab memiliki 4 dan Allah melalui jalan meditasi, pemujaan, dan perasaan.ladi
mereka
macam makna. Thomas bukanlah seorang yang terlalu ekstrem dalam hal mementingkan pengalaman dan perasaan, bukan liturgi yang formal
dan
ini, tetapi ia tetap berpendapat bahwa tidak tepat jika penafsir Alkitab rasio. Tokoh-tokoh St. victor dan Bernardus dari clairvu"*ltoeo-tts:;
membatasi makna Alkitab hanya pada makna harfiah. Sambil menekankan termasuk dalam aliran mistis ini. Kedua golongan ini boleh dikatakan
masih
pentingnya penafsiran harfiah, Thomas secara aktif menafsirAlkitab dengan berjalan dalam jalur yang benar. pandangan-pandangan mistis mereka
beberapa macam makna lain. Dia juga dilaitik karena menerima, tanpa memberi sumbangsih yang berarti terhadap penafsiranAlkitab dalam
hal
ragu-ragu, penafsiran alegoris bapa-bapa gereja. Jadi tidak mengherankan pengertian rohani. Kesungguhan mereka juga patut diteladani.
Namun
jika Thomas kurang jelas dalam peranan dan fungsi bahasa kiasan. demikian, aliran mistis yang ekstrem sering melaiaikan doktrin yang sehat
dan kuat, bahkan menimbulkan bidah-bidah.
Nicholas dari Lyra (1279-1340)
Nicholas boleh dipandang sebagai tokoh, yang menjembataniAbad Hugo dari St. Victor (1096-lt4l)
Pertengahan dan masa Reformasi, yang sangat mempengaruhi Martin Karena lebih dipengaruhi unsur skolastik, golongan st. victor
Luther. Memang sepintas lalu dia tidak bebas dari pengaruh pandangan- condong membangun sistem yang ilmiah. Ini tidak sama dengan golongan
pandangan pada masa itu, bahkan ia masih menerima penafsiran yang Bernardus yang begitu mementingkan pengalaman pribadi. Hrgo p...uy"
membaca Alkitab dengan empat macam makna. Tetapi pada hakekatnya bahwa Alkitab mengandun g tiga pengertian, yaitu sejarah, alJloris,
dan
Nicholas hanya menekankan dua macam makna, yaitu makna harfiah dan analogikal.t20 contohnya, Ayub, yang namanya berarti ."o*rrg y"ng
makna mistis. Bagi dia, makna mistis harus berdasarkan makna harfiah. Ia sengsara, menunjuk Kristus yang menanggung beban kita. TetapiAyub-,
rre
ttz Schaff, Rab' ini juga mempengaruhi Martin Luther.
History of The Christian Church, Vol. V hlm. 665. r/0
lni merupakan semacam alegori. penafsiran pola ini mencari kebenaran yang
1t8
Colin Browr^, Philosophy and The Christian Failh,(London: Inter-Varsity Press, 1974), sembunyi
di bclakang kata-kata, dan biasanya menunj rk realitas surgawi.
hlm.35-36.
t44 r45
yang menyesali dosanya, menunjuk jiwa-jiwa yang bertobat. pengertian Harnack (l 85 1 - I 930) sebagai .,Augustinus Baru,,.
yang pertama adalah alegoris, yang kedua adalah analogikal. Bagi Hugo, doa dan kesucian adalahjalan untuk mengenalAllah.
j iwa manusia memiliki 3 pengertian dan visi, yaitt mata jasmani, mata rasio
cara mengembangkan dua kebajikan dasar
kekristenan, yaitu rendah hati
dan mata perenungan. Mata teralhir ini berhubungan dengan hal-hal rohani. dan kasih. Kata penting bagi Bernardus adarah
Pada kejatuhan manusia, mata rasio sudah dibukakan, sedangkan mata kasih. Dia menjawab
pertanyaan, "Mengapa dan bagaimanaAllah
dicintai," dengan menuris, ,,.. .
.perenungan sudah hilang. Anugerah keselamatan dapat memulihkan mata yang menyerahkan kasih kepada Ailah, adalah
terakhir ini; merek4 yang memiliki RohAllah, akan memiliki Allah dan melihat Allah Jendiri. ukuran
mengasihiAllah adalatr mengasihiAllah tanpa ukuran
Allah. Allah mencipta manusia sebagai makhluk yang berasio supaya dia ....,,123Bagi Bernardus,
pusat mistik adalah Kristus Dia percaya,
dapat mengerti; dengan mengerti dia dapat mencintai; dengan mencintai
d.rgur, -"."rrngf,* Kristus,
jiwa manusia dipenuhi pengetahuan dan
dia memiliki; dengan memiliki dia menikmati. Lima bagian dari kehidupan
kegJmbi.uu, yur"g-ir* uiu.u.
Pandangan Bernardus tentang kehidupan perenungan
agama adalah pembacaan, refleksi, doa, kelakuan, dan perenungan. bukan bersifat
r21
conlohnya, menurut Richardus, Rahel menunjuk rasio, Lea menunjuk kemurahan hati.
Kemah Suci merupakan tipe (type)ba$keadaan sempurna, di dalam kemah ini jiwa manusia
merupakantempattinggalAllah.M.A.Zier,"Richardof St.victor." dalamDictionaryof
Biblical Interprqtation, hlm. 402-403. A. B. sharpe (2007), "Richard of St. victor.', New hwan Gereja Lutheran di Jerman.
Advent. Diakses 20 Juni 2007, dai <h@://www.newadvent.orglcathen/l3045c.htrn>. r2a
Scharf, History of rhe christi,,9:rm',{,:i. tlH. ff)-ul..
146
t47
-E )i
r
=
rG
*
!1 'd o.E
:I 8Bg L
o\
=s
;==5
E ad
=eEF s s
I
:c05@ E.
3-O)
tsxB
5 LJD HE.E.$gR
I r i'LHx S'
aSX
'af
g< m3
ts'E 6'
a?oa H'
E $* +r$ S
D'OH
Pil-^
oc !* Ffl E ggfEs $E
Hx,Q
o, LE aB *.< X- S!
-BrE
dx
Er"
tsaE?! a s*Hm
rtI
F$
SI $ R
s i-,E
5E
F5t
='m
2-A
FoD,
5'
E
H*EPg iE
f +H FE D F
E+E
# iF F3$+3 S
Fni+€
S
si.
g +1
g LE ss
E'6
OE J.
Z!'s
B trP
N
L'
ts
HeHr
re, ? H
L.9PH\
ER
S
* E'>
FffiT tE Hi
'FEE
E.
H*€H
L.DOB S
aoE
sE*
=ko
i !iE.CD
Flrc
ss
; 6
iTYID
o:^aD
tl:"E
E T'SE
!D ts Tflt
=;:
a3+
a=>r
E'4
+i'rF
s{N
, s.(\
o.-c. \
o:t
EE.A
8e 5.-
=ocE5
Fa
E
EG^=-oc
33!!
-o+
E5r'
:o'E
* I'o
6ia a
st+c f'B-
DrDil
o^
Er
-'-
-<t-(a
5H!
+*-o\
d +H
!ogl
' !J@
ro
Y6
5!J
BE
I'E J
!, A'
Ea
4=
@b
6-E
AE
T19
s€ ;g
-o
=31
menerbitkan catatan untuk PB, dan membuat parafrasa seluruh PB, sebuah
Martin Luther (l 453- t 5 t 6)
bukuyang dihormati di Inggris. Filologi danretorikapentinguntukpenyelidikan
Menurut F. F. Bruce, Martin Luther adalah penafsir abad ke-I6
Alkitab. Tidak sama dengan orang sezamatTtya, Erasmus berharap agar yang paling berpengaruh.r32 Berikut ini adalah beberapa prinsip
Alkitab dapat dimiliki oleh setiap orang, dan diterjemahkan ke dalam semua penafsirannya:
bahasa. Erasmus mendekteksi kekurangan Gereja Roma Katolik dan Luther,
l' Mengutamakan iman dan penerangan Roh Kudus. Seorang penafsir
sphingga dia menyerukan toleransi. Tetapi dia sendiri malah ditolak oleh
tidak boleh mengkritikAlkitab dengan rasionya yang hina,
kedua pihak. Erasmus tetap menjunjung tinggi otoritas gereja. Untungnya, J.uutitnyu
dia harus mencari maknaAlkitab dengan berdoa dan bermeditasi.
dia adalah seorang penafsir yang memperhatikan makna historis dalam 2. Alkitab memiliki otoritas tertinggi, yang lebih tinggi daripad a gereja.
Alkitab, dan menj elaskan Alkitab dengan cara, y atgmasuk akal. -1. Luther percaya, Alkitab dapat dimengerti, dan isinya bersifrt konsisten.
Manusia sulit memahamiAlkitab karena tidak mengetahui
6.2 Masa Reformasil2s makna kata
dan tata bahasa dalam Alkitab. Alkitab harus ditafsir dengan
Dengan latar belakang renaisans, khususnya humanisme, dimulailah makna
sederhana dan harfiah. penafsiran Alkitab perlu memperh-atikan
masa Reformasi. Para reformator terkenal dengan sikap mereka vang sar-rgat tata
bahasa, keadaan zamanpenulis Arkitab, serta konteks bagian
AtkiJAb (\ola Scriptura). t2e Alkitab
e@rrnati Pagi lqereka- A lkitah rnenentukan yang bersangkutan. Dia menorak dengan tegas penafsiran
alegoris.
Penafsiran ini baru boleh dipakai jika kata-kata aahm
t i. para reformator percaya, ilhffi
bagianAlkitab
itu dengan jelas, tanpa keliru, menunfut penafsiran alegoris-atau
bersifat organik bukan mekanik. Dengan demikianAlkitab sendiri yang akan kiasan.
l-uther berpendapat, penafsiran yang tepat harus berdasarkan bahasa
menafsir Alkitab (Scriptura Scripturae interpres).130 Mereka juga usli Alkitab.t33 Namun demikian, Luther tetap dikritik masih
memegang prinsip, semua pemahaman dan penjelasan Alkitab harus belum sama
sekali meninggalkan penafsiran alegoris. r3a
dicocokkan dengan analogi iman, yaitu ajaran seragam yang berasal dari 1' setiap orang Kristen dapat mengerti Alkitab tanpa pertolongan
Alkitab (omnis intellectus ac exposito Scripturae sit analogia fidei).131 atau
pctunjuk dari gereja. Alkitab harus ditafsir berdasarkan Alkitib, yaitu
Ada dua orang reformator yang patut dibahas lebih teliti di sini:
mcnafsir ayat yang kurang jelas berdas arkanayatyang lebih jelas,
tanpa
hurus mengikuti tradisi lisan gereja. Bagi Luther,Atkitab
-"-ititi .ifut
kcsatuan. Dengan demikian sebuah topik baru akan jelas, jika
semua
illat yang bersangkutan diperhatikan.
t, Kristus adalah pusatAlkitab. Setiap prinsip harus diuji apakah membawa
r28
orung Kristen kepada Kristus.
Buku yang diedit RichardA. Muller; John L. Thompson, ed. Biblical Interpretation in
the Era of the Reformation (Grandrapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans, 1996), memberi
informasi berguna untuk mengenal penafsiran masa Reformasi.
r2e l, N.T Interpretalion: Essays Im. 30.
Ungkapan Latin ini berarti "Hanya denganAlkitab".
cndiri cukup menguasai baha kafi ketika mengira
130
Ungkapan Latin ini berarti "Alkitab menafsirAlkitab".
13' diponjara, dia memilih dua pB bahasa yunani,
Ungkapan Latin ini berarti "Semua pemahaman dan eksposisi Alkitab harus dicocokkan
hncuunnya. Namun, menurut Terry, pengetahuan Luther
dengan analogi iman". Bagi Luther, seorang penafsir harus memegang praanggapan bahwc f,trat dalam bahasa Ibrani dan
ItHilrll lerhntas. dan adakalanya dia salah menangkap maksud penulis kitab. Tetapi intuisi
doktrin dibenarkan oleh iman adalah pokok utama dalam Alkitab. Raymond F. surburg,
"The Presuppositions of rhe Historical-Grammatical Method as Employed by Historio
llfl lu. rlan rled i kasi nya yan g ti nggi membuat dia pada umumnya sangg,p
memahami maksud
fill dlrnrnnaikun Alkitab. Terry, Biblical Hermeneutics, h\m.674.
l,utheranism," Springfielder 38 (March 197 5): 284. rf,Hetllrrrl, l'rlnclltlt ol' Blhlicul Interpretation,hlm. 26.
150
t5t
6. penafsir perlu membedakan Taurat dan Injil. Dia tidak boleh menerima kitab Apokrifa sebagai kanon, tetapi sebagai buku-buku yang
mencampuradukkan Taurat dengan Injil. (Bagi Luther, Gereja Roma baikuntuk dibaca.
Katolik telah mengubah Injil menjadi Taurat baru). Taurat berfungsi
menunjukkan kesalahan manusia, sedangkan Injil merupakan anugerah Yohanes Calvin (l 509-1 564)
penyeldmatan dan kuasa Allah. Seorang penafsir yang baik harus Di kalangan sarjana, Calvin dinilai sebagai penafsir yang paling
sanggup membedakan dua aktivitas Allah yang tidak sama ini' baik pada zaman Reformasi. Dia bahkan dipuji sebagai penafsir pertama
Luther patut dipuji karena usahanya menerjemahkan Alkitab ke dalam sejarah gereja yang sanggup menafsir Alkitab secara ilmiah.r3T
dalam bahasa Jerman.r35 Pekerjaan ini makan waktu 12 tahun, dan menuntut Tafsirannya,yatghampir mencakup semua kitab, merupakan karya yang
penafsiran dan analisis yang tepat. Berbeda dengan Erasmus, seorangyalg sangat bernilai.l38 Institutes yang ditulis Calvin juga dipuji sebagai buku
terdidik, Luther terkenal dengan pengalaman rohaninya yang mengesankan. yang memberi sumbangsih besar kepada dunia teologi.l3e Luther adalah
Dia sungguh seorang yang disiapkan untuk pekerjaan reformasi. pelopor penafsiran yang baru, sedangkan Calvin adalah pemakai penafsiran
Sayangnya, karena mementingkan doktrin dibenarkan oleh iman, yang menjadi teladan. Calvin memegang prinsip-prinsip yang dipakai Luther;
Luther lebih menghormati Injil Yohanes, surat-surat Paulus dan 1 Petrus. Calvin bahkan melampaui Luther dengan menerapkan teorinya dengan
Menurut Luther, kitab-kitab ini lebih menunjukkan Kristus, lebih dibutuhkan konsisten. Calvin percaya akan pentingnya PL, tetapi tidak sama dengan
orang Kristen, dan membawa berkat kepada mereka. Ia menunjukkan sikap Luther, dia tidak berpendapat bahwa Kristus harus ditemukan dalam setiap
yang kurang hormat kepada Surat Ibrani, Yakobus, danYudas.
136
Dia tidak bagian Alkitab. Bagi dia, keunggulan seorang penafsir terletak pada
kemampuannya menyampaikan tafsiran dengan singkat dan jelas. Tugas
utama seorang penafsir adalah memberi kesempatan kepada penulis Alkitab
berbicara apa yangdia ingin sampaikan, bukan apa yangpenafsir mengira
bahwa dia seharusnya menyampaikan.rao Beberapa prinsip Calvin dapat
dirangkumkan sebagai berikut:
l. Penafsir perlu mengutamakan penerangan Roh Kudus. Kepandaian
manusia tidak dapat mengganti penerangan-Nya.
yang diragukan dal 2. Calvin menolak sama sekali penafsiran alegoris. Bagi dia, penafsiran
erailai, padabagian ini merupakanalat yang dipakai setan untuk membawa manusia jauh
Wahyu. Dalam ver
dari kebenaran Alkitab. Dia juga menolak penafsiran lain yang tidak
l122,krtab-krtabini dijadikan semacam suplemen. Luthertidakmemberi nomor atas kitab-
kitab ini dalam daftar isi versi tersebut. Dalam introduksi versi itu, Luthet menulis kata-
mantap.
kata yang sering kali di
l|r Ramm mengutip pandangan P.T. Fuhrman ini dari "Calvin, The Expositor of Scripture."
Denganbaik, Injil anya, surat-suratPaulus, khususnya surat-
.r*"iy*g ditujuk Efesus, dan Surat Pertama Petrus, adalah lnlcrpretation,6:188-209, April, 1952.Baca Protestant Biblical Interpretation,hlm. 48.
lrt Calvin tidak menafsir Kitab Wahyu, I dan2 Yohanes, dan 9 kitab lain dari PL, yaitu
kitab-kitab yang menunjukJ<an Kristus kepadaAnda, dan mengajar segala sesuatu yang
dibutuhkan danbergunabagiAndauntuk diketahui, walaupunAndatidakpemahmelihat Kltab Hakim-Hakim, Rut, Raja-Raja, Ester, Ezra, Nehemia, Amsal, Pengkhotbah, dan
atau mendengar kitab atau doktrin lain. Itu sebabnya, Kitab Yakobus benar adalah kitab KldungAgung.
jerami dibandingkan dengan mereka, karena di dalamnya tidak ditemukan sifat Injil. Itq Michelsen berpendapat, pada dasarnya Calvin adalah seorang penafsirAlkitab, kemudian
R.V.G Tasker, James.Leicester: Inter-Varsity Press, 1976' hlm. 14' lrRru scorang teolog. Inlerpreting The Bible,hlm.39.
Baca juga Brooke Foss westcott , The Bible in Church (Grand Rapids, Michigan: Baker
lro(lulvin dikitik karona melakukan kesalahan yang sama. Dia terlebih dahulu membangun
Book House, 1979), hlm. 262-263. rloktrin, kemudian mongutip ayat Alkitab untuk mendukungnya.
152 ls3
3. Alkitab harus ditafsir berdasarkan Alkitab. Seorang penafsir harus Sampai-sampai dikatakan setiap kota penting memiliki
memperhatikan tata bahasa, konteks, dan lain-lain dari bagian Alkitab kredo yang
diimaninya. 4 Denganratar belakang ini, timbul kecenderungan
t
tidak sehat,
yang ingin ditafsir. t4t yan oktrin. Gejala seperti ini dapat
4. calvin sangat hati-hati dalam penafsiran nubuat tentang Mesias. penafsir dite
perlu memperhatikan latar belakang historis nubuat tersebut. calvin
a tokoh Glreja p"1or-.,0,
bertambah besar. Golongan ini makin
. percaya, Mazmur 2 harus diaplikasikan terutama kepada Daud. Ia mendapat angin pada akhir abad ke- I g, setelah Nicoraus
copeiricus (1473-
melihat kebanyakan referensi mengenai Mesias di Kitab Mazmur harus I 5 43), Galileo (t 5 64 - r 642), dan Isaac Newton
(r 642- r 7 27)menunjukkan
ditafsir secara analogis. keberhasilan mereka- Di bidang fi lsafat, pikiran Francis
5. calvin sangat menghormatiAlkitab, kitab yang diilhamkanAllah. Dengan Bacon ( I 5 6 I - r 626),
Rene Descrates ( I 5 96- 1 650), Immanuel Kant (r7 go4; juga menambah
24 - r
sikap seperti ini, ia tetap memperhatikan perbedaan gayabahasa atau pengaruh rasionalis. zamanni joga ditandai dengan
berbugui J.unu *encari
kesastraan yang ditunjukkan masing-masing penulis kitab. salinan kuno yang lebih baik. para sarjana berusaha
niengevaruasi dan
calvin dipuji karena tafsirannya mampu menjelaskan Alkitab dengan mengklasifikasi salinan-salinan kuno pB, sedangkan penlyefidikan pL
hidup. Dia benar-benar menyelami jiwa penulis Alkitab. Dia juga sanggup terbentur kekurangan bahan. Banyak buku tata bahasa,
menarik kesimpulan khusus dari ajaran umum. Tafsirannya singkat danjelas. du, jrrgu leksikon
bahasa Yunani, Ibrani, dan Arab diterbitkan. perhatian
Ia memahami Alkitab berdasarkan makna harfiah. calvin juga menaruh teriadap ratar
belakang historis makin bertumbuh. Johann wettstein (
I 693 - 1 754) dan John
perhatian kepada konteks bagian Alkitab yang ditafsirnya serta tujuan Lighfoot ( 1 6 02-167 5) adalah tokoh-tokoh di bidang ini. Analisis
penulisankitab. Kesusasfaan
biblikal diperhatikan. Gereja juga diberkati dengan terbitnya
Alkitab
terjemahan King James, paris polygot, Londin polygoi.roo
kuat. D Dalam
keadaan seperti ini, ada beberapa
dengan -u.ur., penafsiran ,uiun yang perlu
dibahas secara singkat di sini:
(1497-1560), Theodorus Beza (1519-1605) dalamAnalisis Salinan Kuno
dan linguistik. Tidak mengherankan, j ika d ia adakalanya membuat kesalahan Gereja Roma Katolik
dalam penafsiran makna kata dan sintaksis. Namun, secara keseluruhan,
Gereja Roma Katolik berusaha menguatkan posisinya
calvin tetap dinilai sebagai penafsir yang hebat. Selain Luther dan calvin, dengan
mendirikan beberapa ordo, di antaranya,"society of Jesis-
masih ada sejumlah penafsir penting yang hidup p ada zamaniit, di antaranya, yrri didi.ik*
lgnatius Loyola (149r-1556) pada tahun 1540. Geieja
Melanchton, Beza, Martin Bucer ( I 49 I - 1 5 5 1 ), dan Ulrich zwingri (l 494- Roma rltoutiuga
I 53 1). Mereka telah memberi sumbangsih yang sangat berarti dalam sejarah a2
I
Berkhof, Pr inc ip t e of B ib I ic al Int erpret a t i on, hlm. 2g.
gereja. r{r
Gereja Reform adalah aliran gereja irotestan yang
memegang teologi calvin, dan sering
rnomakai struktur gerejawi presbiterian.
r44
6.3 Masa Pascareformasi (abad ke-17 sampai abad.ke-Ig) Alkitab terjemahan King James dikerjakan oreh 47 orang terpelajar di Inggris, atas
gugasan Raja James. Terjemahan ini diterbitkanpada tahun rclt. p)rx"potygoi-iit"rai*un
rrl 1645. potygot mencatai
hr Kaldea, yunani, Syria,
fWrrlton pada praktis, kemudian digan
rar
calvin cukup menguasai bahasaYunani dan Ibrani. Ia sangat giat belajar bahasa Latin.
Arkitab. ridak seperti pa
tahun 1654
ji..T.HlX,llill.
yrrng berbeda, london Po laman yang soma,
154
15.5
mengadakan Konsili rrent (1545-1563) yang menetapkan otoritas tradisi instifusi nasional, kemudian hari mempengaruhi
sejajar dengan Alkitab; hanya gereja berhak menafsir tradisi; menerima aliran puritan,ra7 Baptis rr
dan Quaker.rae
Pada zaman itu kaum buruh dan petani, yang
tidak terjangkau oleh
. Ditambah lagi,Alkitab sering
g pendidikan, makamuncullah
Aiiran Anabaptis mistis dan eskatologis. Ini mudah
diterima oleh lapisan masyarakat bawah yang menghadapi
beriagai kesulitan
dalam kehidupan. Ini dimanfaatkan oleh
iemimpin naifyang m"rrTr.i.amit u
secara kaku demi kepent
esktrem lalu melakukan
menanti kedatangan Mas
urich, dirinya adalah Nuh.r5o
z(149
,nama Gerakan Pietisme (pietism)
Munculnya gerakan ini merupakan reaksi terhadap
hadirnya kredo,
yang membuat iman kepercayaan menjadi
makin kaku dan menimbulkan
sten. Tokoh gerakan ini berpendapat,
156
t57
Spener banyak dipengaruhi oleh Richard Baxter (1615-1691). Ia tata bahasa dan sejarah dengan memperhatikan "penerangan dalam hati".
sangat mementingkan kelahiran baru dan kebajikan orang Kristen. Ia percaya, Tokoh gerakan ini juga dikritik kurang kuat dalam penyelidikan doktin, dan
Alkitab merupakan alatyangdipakai Tuhan untuk memajukan kerohanian mudah jatuh ke dalam perangkap penafsiran alegoris.
orang percaya. Dia mengadakan kelompok kecil bagi kaum awam untuk
berdoa, membaca Alkitab dan bermeditasi. Golongan Rasionalis
Francke bersama dua teman lainnya mendirikan sekolah Thomas Hobbes (1588-1679) dan Baruch Spinoza (1631-1677)
penyelidikan Alkitab. Mereka @ adalah tokoh-tokoh yang termasuk golongan ini. Mereka menekankan
. Kemudian, ia kesanggupan manusia berpikir. Manusia mampu memastikan apa yang benar
pindah ke Universitas Halle, pusat golongan Pietis.rt' I3,-q9!"kunkuo dan apayangsalah tanpa wahyuAllah. Agama timbul hanya karena perasaan
takut dan takhayul. Alkitab itu benar jika sesuai dengan akal budi manusia.
Sikap ini berhubungan erat dengan deisme, humanisme dan empirisme.
u@.gengel Golongan rasionalis akhir abad ke-17 ini menuntut kebebasan yang lebih
rnemiliki semua keunggulan golongan Pietis.ls3 Ia sangat besar dalam hal berpikir dan mengemukakanpendapat.
memperhatikan sifat kesatuan kitab-kitab PB. Dia memberi sumbangsih di
bidang Analisis S alinan Kuno. Dia adalah orang pertam a y arrg meletakkan Beberapa Ciri Penafsiran Abad ke-18
prinsip bahwa salinan kunoAlkitab yang isinya sulit dipahami (misalnya, Abad ke-18 diwarnai dengan ciri-ciri yang sangat kontras satu
r5a
kata-katanya lebih kasar) lebih baik daripada yang mudah dipahami. dengan yang lain. Di satu pihak, abad ini digairahkan oleh kebangunan rohani,
Gerakan Pietisme sangat mempengaruhi tokoh-tokoh aliran penyelidikan Alkitab yang intensif; di pihak lain, abad ini dikacau oleh
Moravian,lss Puritan, Quaker, serta Mathew Henry 0622-1714), Johp serangan rasionalisme. Mamang sikap para rasionalis tidak persis sama
Wesley (17 03 -17 9 I), Jonathan Edwards (I7 02-17 58). Sumbangsih tokoh- terhadapAlkitab, namun mereka sama-sama menolak ilham lisan dan sifat
tokoh gerakan Pietisme sangat besar, walaupun mereka ada beberapa tidak bersalahnya Alkitab. Peranan manusia ditinggikan, walaupun sifat
kelemahan yang boleh disebutkan di sini. Contohnya, lqglgkladakalanya ilahiahAlkitab masih diperhatikan. Berkenaan dengan ini, pendirian masing-
lebih sehingga rnasing sarjana berbeda. Ada yan gpercaya, setiap kitab diilhamkan dengan
. Kemudian wahyu yang sederajat; ada pula yang berpendapat,hanya bagian Alkitab
hari, banyak tokoh gerakan menggantikan penafsiran yang menekan yang membicarakan iman keperc ayaan danmoral yang diilhamkan.
Pada abad ke-I8 ini ada dua aliran besar yang perlu dibahas lebih
tcliti:
rs2pada 30 tahun pertama Universitas Halle telah mendidik 6.034 murid jurusan teologi. l. Aliran Tata Bahasa
Oriental Theological College, yang berafiliasi dengan Universitas Halle, menghasilkan PL Aliran ini dimulai Johann August Eme sn (17 07 - 17 8 1 ), yang menulis
bahasa Ibrani yang sangat baik.Tetry, Biblical Hermeneutics, hlm. 706.
scbuah buku penting mengenai penafsiran PB. Bagi dia,hanyaarti harfiah
153
Bengel menerbitkan edisi penting Alkitab PB Bahasa Yunani dan sebuah tafsiran PB.
15a
Marshall, N.T. Interpretatiorl Essays on Principle and Methods, hlm. 36.
ylng boleh diterima. Penafsiran alegoris dan tipologis harus ditolak, kecuali
rs5 Aliran Moravian menunjuk orang Kristen di Moravia dan Bohemia yang menentang pcnulis kitab sendiri menunjukkan makna lain di samping makna harfiah.
kebobrokan Gereja Roma Katolik yang te{adi pada awal abad pertengahan. Mereka dibantu lirnesti percaya, AIlah mengkomunikasikan kebenaran yang dicatat penulis
oleh John Huss (kira-kira 1369-1415) dan Nicholas zirrzendofi (1700-1760). Aliran Alkitab dalam bahasa manusia. Itu sebabnya tugas utama teologi adalah
Moravian menekankan kasih kepada Tuhan, ajaranAlkitabiah, antiperang, kesaksian Roh
rrrcnielaskan kebenaran ini dengan penafsiran yang memperhatikan tatu
Kudus, pemisahan gereja dan negara, serta penginjilan. Pendirian seperti ini patut dipuji.
ls8 l5e
bersandar pada Injil Matius dpn sebagiannyapada Injil Lukas, sedangkan
penulisan Injil Lukas bbrsandar pada Injil Matius dan Markus. Griosbach
berpendapat, Markus adalah penulis yang tidak mendapat informasi yang
cukup. \Af
//-
2. AliranSejarah
Johann,salomo Semler (1725-1791) adalah seorang penafsir yang
160
l6l
7. Pola penafsiran pada Abad Ke_19 penulis kitab, mereka tidak menerima nubuat sebagai
pemberitahuan
hal yang belum te{adi. Nubuat hanya merupakanlerita
yang dapat
dimengerti dengan utuh oleh pendengar yang hidup
..ru-"o dengan
penulis kitab.
7. Penafsiran sarjana rasionalisme sangat dipengaruhi
oleh frlsafat yang
populer pada zaman itu. Dari Kant, mereka uita.lar
bahwa rasio tidak
dapat membuktikan atau menyangkal keberadaanAllah.
modem. Dengan demikian ajaran tentang surga dan neraka, serta Hakikat agama
catatan adalah tekad daram hal moral atau etika. Dari
deisme, mereka menerima
ide yang menyangkal campur tangan Allah, serta
teologi natural dan
penolakan mukjizat. Mereka juga memakai Hegelia-nisme
untuk
mert' elaskan Alkitab. s8 t
164 165
terjadi pada-Nya. Cerita tentang Kristus yang dicatat kitab Injil adalah radikal. Di antara mereka ada sarjana aliran Tiibingen Lama, misalnya,
dongeng yang dibuat gereia mula-mula.16a Bagi Strauss, yang penting Johann Friedrich Flatt ( I 7 5 9- I 8 2l), Karl Christian Fl att (17 7 2- I 843 ). Lalu,
bukanlah sejarah yang terperinci, tetapi pernyataan Roh yang tidak terbatas Charles Hodge (1797-1878), Joseph Addison Alexander (1809-1860),
penyumbang utama Tafsiran Meyer: HeinrichAugust Wilhelm Meyer ( I 800-
melalui hal yang terbatas. Sudah tentu teori ini kini tidak mendapat banyak
pendukung. Strauss juga dikritik karena berpendirian panteisme. 1873),166 John Peter Lange (1802-1364).167 Selain itu, ada trio dari
Cambridge: Brooke Foss Westcott (1825-1901), Fenton JohnAnthony Hort
Johann Christian Konrad von Hofmann (1810-1877) (1828-1892), Joseph Barber Lightfoot (1828-1889). Kemudian, Ernst
J. C. K. von Hofmann,YanE mengajar di Universitas Erlangen, Wilhelm Hungstenberg ( I 802- 1 8 69), F ruru Deli1zsch ( I 8 I 3 - 1 8 90), Frederic
adalah seorang yang cukup kreatif. Ia berusaha mencari jalan keluar untuk Louis Gode t (1827 -1895), Theodor Zahn ( 1 83 8- 1 93 3), dan lain-lain. Tidak
dilema, yang ada di antara golongan ortodoks dan liberal, dengan semua pendapat sarjana-sarjana ini dapat diterima begitu saja, namun mereka
menggabungkan teori pengalaman religius dari Schleiermacher, berbagai adalah penafsir yang setuju dengan keyakinan para penulis kitab biblikal,
analisis biblikal dan teologi Lutheran menjadi satu. Diharap dengan demikian
yang merasakan dan menunjukkan karya Roh Allah dalam kehidupan
otoritas agama dapatbertumbuh di atas pengalaman dilahirkan baru, sejarah mereka. Sikap ini sangat berbeda dengan penafsir yang mengambil
gereja dan Alkitab. Sumbangsih utamanya adalah konsep sejarah pendekatan rasionalisme.r6E Sayang sekali, karena terbatasnya ruargan, di
keselamatan, sebuah konsep yang berasal dari Friedrich von Schelling (1 775- sini tidak dapat memberikan informasi yang mendetail tentang sarjana-
1 854).
165
Berdasarkan pandangan Schelling, Hofrnann mengemukakan sarjana ini.
pendapat bahwa setiap peristiwa historis berakar dari masa lalu, bermakna
bagi masa kini, dan berkaitan dengan masa yang akan datang. Alkitab
merupakan gabungan sejarah dan wahyuAllah. Ia percaya, Alkitab perlu
ditinjau dari aspek dahulu, kini, dan yang akan datang. Seorang penafsir
yang baik akan bergerak, bersikap sensitif dan taatkepada pimpinan Roh
Kudus. Berkenaan dengan pandangannya mengenai Alkitab, ia percaya
bahwa hanya dengan penerangan yang diberikanAllah, wahyu baru dapat
menjadi sesuatu yang berarti bagi pembacanya. Namun demikian, dia
bersedia menerima sebagian analisis biblikal modern. Hofmann sangat
mementingkan latar belakang Alkitab, dan tidak setuju dengan penafsiran
subj ektif yang mencocok-cocokkan Alkitab dengan doktrin.
r66 t67
8. Pola Penafsiran Pado praktiknya, mereka pun saling mempengaruhi. Ini berarti, pendekatan dan
Tujuh Dekade PertamaAbad Ke-20 metode mereka pakai bertumpang-tindih. Namun demikian, ada beberapa
aliran yang perlu diperkenalkan secara singkat di sini. Mudah-mudahan
Dalam kurun waktu tujuh dekade pertama abad ke-20, umat manusia apa yang yang disampaikan di sini dapat memberikan gambaran akan dunia
mengalami perubahanyang sangat dahsyat. Tidakmudah melukiskan semua penafsiran masa itu.
perubahan ini dengan singkat. Karena dalam masa ini, terjadi dua kali perang
<
dunia yang memorak-porandakan hampir seluruh penghuni bumi ini. Bersama Aliran Neoortodok)
dengannya, ada kemajuan yang luar biasa di segala bidang. Banyak bangsa Boleh dikatdkan aliran ini memulai suatu lembaran baru dalam
lepas dari penjajahan, dan meraih kemerdekaan. Ajaran Marxisme diterima penafsiranAlkitab. Aliran ini disebut neoortodoks karena berusaha melawan
di sebagian negara, kemudian pamornya hilang. Taraf kehidup an rakyat pikiran liberal dan kgm-bali keppda pandangan para reformatqr, hahke.n
sebagian negara sangat ditingkatkan. Di sana sini timbul perhatian kepada kpledaA-l$tab. Jika melihat pendirinya, Karl Barth ( 1 8 86- I 968), teologi ini
golongan yang ditindas dan dipinggirkan. Ini semua menjadi latar belakang boleh disebut dengan nama @melihat penekananuya
munculnya beraneka ragam teori dalam dunia penafsiran. paialry[{@ llalpeed4p *g1gqg t"ologi ini dapat dipanggil &elagi
Pada paruhan pertama abad lalu, golongan konservatif tidak
Eiqis. Teologi ini adakalanya diberi nama Teologi Dialektis karena
menunjukkan kemajuan yang berarti. Keadaan mulai berubah setelah perang penyelidikan dan penyampaian pada masa awal yang dilalrukan Barth. Aliran
Dunia Kedua berhenti. Ada sejumlah besar orang kristen menaruh perhatian ini juga dijuluki "Golongan Injili Baru", karena walaupun beroposisi dengan
kepadaAlkitab, dan merasa perlu menjalankan firman-Nya dalam kehidupan kelompok liberal, golongan ini tetap tidak memutuskan sama sekali hubungan
sehari-hari. Istilah teologi tidak lagi dianggap sesuatu yang kurang dengannya.
terhormat.r6e orang Kristen secara bertahap memahami, ajaran manusia Selain Barth, tokoh penting lain yang dapat dimasukkan ke dalam
dan teknologi tidak dapat memecahkan masalah dasar manusia dan tidak aliran ini adalah Emil Brunner (1889-1966),"0 Reinhold Niebuhr (1893-
197 l), dan beberap ayang lain. Mengingat pandangan aliran ini mencakup
banyak pokok, kemudian bahkan berkembang menjadi banyak cabang, maka
apayangdisajikan di sini hanya bersifat umum dan dasar. Pandangan aliran
ini dapat diringkaskan sebagai berikut:
Alirqp iniga{a unspnya ti@t pgggenpq@
Perlu ditambahkan di sini, perubahan dalam dunia penafsiran bukan _darilggp]ebg"n, Dikatakan, apa yang dicatat Alkitab saling
b_eh,ep
saja karena kemajuan, katakanlah, penemuan di bidang arkeologi, tetapi berkonhadiksi, kurang sesuai dengan standar masa kini dan tuntutan ilmiah.
juga karena rasa tidak puas kepada ajaran atau analisis tertentu. Orang yang terlalu mengutamakan otoritas Alkitab mungkin telah
Ketidakpuasan ini dapat ditunjukkan secara terbuka karena suasana menyembahnya sebagai berhala. Wuhyo hanya diberikan kepada manusia,
masyarakat yang lebih terbuka. selain itu, jumlah aliran penafsiran yang
ada pada masa ini, yang seharusnya dibahas, sangat banyak. Juga tidak r70
Setelah tahun I 934 Barth dan Brunnerjelas tidak berpandangan sama. Barth berpendapat,
mudah mengelompokkan penafsir-penafsir ini satu per satu. Dan dalam setelah berdosa manusia telah kehilangan secara total peta teladan Allah. Brunnor
berpendapat, setelalr berdosa, manusia tidak kehilangan semua peta teladan Allah, dan
r6e
Allah masih memberi wahyu melalui alam semesta. Selain ini, mereka juga berbeda dalam
Dalam bagian ini penulis mencoba melihat sa{ana hermeneutik teologinya, di antaranya,
banyak hal. Mereka digolongkan ke dalam kelompok yang sama hanya karena metodo
karena tidak semua teolog dikenal sebagai penafsirAlkitab.
penyelidikan dan konklusi mereka mirip.
168
169
ketikaAllah berbicara dan si penerima memberi tanggapan. Alkitab bukan sejarah sungguh, sebagian disampaikan melalui mitos. Dengan membaca
merupakan wahyu yang diberikan secara langsung, tetapi catatan mengenai Alkitab, catatan tentang wahyu, wahyu baru mungkin terjadi ulang atas
wahyu. Jika golongan liberal tertentu percaya bahwa Alkitab merupakan pembaca masa kini. Sikap eksistensial ini penting, karena manusia
catatan pengalaman religius, dan golongan ortodoks percaya bahwa Alkitab menghadapi masalah yang berkaitan dengan keberadaannya. Keberadaan
adalah firman Allah, maka golongan neoortodoks berupaya mendapat manusia tidak ditentukan oleh pengenalan, melainkan penghayatan orang
kosaksian mengenai firman Allah dari Alkitab, kitab yang ditulis dengan yang bersangkutan.
bahasa manusia. Dalam hal ini, G. W. Bromiley mengkritik Barth telah
bersikap subjektif, dan membuka pintu bagi golongan kaum liberal.tTt Barth
jugakabur dalam hal membedakan ilhamyangdiberikan Roh Kudus kepada dalam bentuk paradoksal. Doktrin perlu ditegaskan dari sudut menyakinkan
penulis Alkitab dan penerangatyalgdiberikan Roh Kudus kepada pembaca dan yang menyangkal (dialektis). Kebenaran tidak dapat dijelaskan dengan
Alkitab masa kini. batas yang jelas, juga tidak dapat dijelaskan dalam keadaan normal,
{.ligninip*-e-r-caya,$.lki,tabLettuf.rCsi jikl_tgrnglyaksjkanJesus melainkan dalam keadaan tegang. Contoh yang baik adalah kebenaran
Kristus --Eig-.u"g.nAt_lAI. Penafsir seharusnya menilai bagian Alkitab yang Trinitas, ata.u ajxan tentang salib. Di atas salib, Kristus mengurbankan
dia baca dengan prinsip ini. Dengan kata lain, Alkitab merupakan wadah nyawa-Nya, dengan demikian Beliau menyelamatkan nyawa manusia.
untuk menampung firmanAllah. Kristus adalah FirmanAllah yang diberikan Sebagai seorang pelopor, Barth dikritik sering memasukkan
secara langsung kepada manusia, sedangkanAlkitab merupakan firmanAllah maksudnya ke dalamAlkitab. Padahal dia seharusnya menggali makna yang
yang diberikan secara tidak langsung. Jadi kebenaran Alkitab hanya ingin disampaikan penulis kitab.173 Sedangkan Brunner, tokoh lain dalam
dimengerti dalam Kristus. Selain itu, mitos adalah cara untuk menyampaikan aliran ini, dipuji karena keramahan dan perhatiannya kepada pelayanan
kebenaran. Contohnya, Kitab Kejadian pasal pertarna sebenamya bukan misi.rTa Walaupun dia dinilai kurang mencocokkan pandangannya dengan
bertujuan memberitahu pembacanya bagaimana Allah menciptakan alam Alkitab.l75 Niebuhr dipuji berhasil memahami mental manusia dan struktw
semesta. Pasal ini bertujuan memberitahukan, manusia adalah makhluk yang sosial zaman modern. Namun, dikhawatirkan usahanya, yang membuat Injil
diciptakan, dankemampuanilmiatrnyaterbatas. Mitosbiblikatberbedadengan menjadi relevan bagi manusia zaman modern, justru memberikan hasil
mitos yang ada dalam agama non-Kristen. Mitos dalamAlkitab disampaikan sebaliknya: Injil menjadi tidak relevan bagi manusia zamar, modern.rT6 Ia
dengan cara teliti, melalui sejarah dan bermaksud mengajarkan kebenaran. r72 juga dikritik berpendirian sama dengan Bultmann dalam menangani apa
r yang dinamakan mitos dalam Alkitab. r77
S
170 t7t
Rudolf Karl Bultmann (1884-1976 )
R. K. Bultmann adalah sarjana PB yang sangat berpengaruh pada
abad ke-20. Pandangannya cukup radikal, lalu beberapa pengikutnya
mendorongnya menjadi lebih ekstrem.rTsNamun, dikatakan dia tetap
percaya, dalam bahasa mitos PB terkandung kebenaran tertinggi, yang tidak
lebih rendah daripada firmanAllah yang diberikan kepada manusia.tTe Sudah
tentu pandangan seperti ini masih tetap sulit diterima oleh golongan
konservatif. Beberapa pokok pendapat Bultrnann dapat disampaikan sebagai
berikut:
emua p e mb awa in fo rm a s i n, terqasut-$rl. sau_sqlar&-*hqlp s
S
172
t73
di antara orang Kristen. Tradisi lisan ini diteruskan dalam unit yang
sebab bagaimana mungkin seorang dapat menemukan berita Injil dengan
berdiri sendiri atau terpisah.
meragukan kesungguhan sejarahnya. Penafsiran yang tepat bukanlah metode
eksisiensialis yang subjektif, yang dengan terang-terangan memasukkan
3. Dalam periode itu, unit tradisi mengambil ragam sastra tertentu menurut
fungsinya dalam pertemuan (atau kebaktian) orang Kristen.
maksud diri penafsir ke dalamAlkitab. Penafsiran Bultmann lebih berwarna
Pandangan di atas ini tidak seluruhnya memuaskan, walaupun di
filsafat yang diajar Heidegger daripada teologi Kristen. Pendekatan seperti
dalamnya terdapat butir-butir yang patut diperhatikan. Sarjana-sarjana ini
ini dibuat berdasarkan pandangan yang menolak iman kepercayaan Kristen,
juga menghasilkan pandangan yang menolak iman kepercayaan Kristen. dikritik, karena adakalanya kurang jelas dalam hal memastikan ragam sastra
sebuah unit. Pendapat mereka mengenai masa periode lisan juga diragukan.
ban celakanya, baik mereka yang berada di dalam maupun yang di luar
Mereka dinilai kurang serius menjawab pertanyaan mengenai timbul dan
gereja mempunyai alasan yang cukup meragukan, apakah Bultmann akan
berkembangnya tradisi ini. Metode mereka yang menyejajarkan Alkitab
berhasil menyajikan Injil dalam wadah baru ini.tst
dengan bahan-bahan di luar Alkitab, misalnya, cerita-cerita Yunani, tidak
Bultmann pe rcaya,Pl tidak berhljuan memberitahu terlebih dahulu
jarang justru membengkokkan kebenaran Alkitab bukan menjelaskannya.
doktrin yangtercatatdalam PB. PL bukan kitab orang Kristen, dan hanya
berfungsi menunjukkan kegagalan manusia. sikap ini sangat mempengaruhi
Aliran Hermeneutik Baru
penafsirannya atas PL, juga atas ayat-ayatdalam PB yang memenuhi nubuat
Aliran ini mempunyai hubungan erat dengan Bultmann.r83 Sebagai
dalam PL. Pengaruh Bultmann cukup besar, ini dapat dilihat pada muridnya
pengikut Bultrnann, aliran ini menilai dia kurang memahami ajarannya sendiri.
yang cukup berprestasi, di antaranya, Giinttrer Bomkamm (1905-1990), Hans
Tokoh-tokoh aliran ini, misalnya, Ernst Fuchs (1903-1983) dan Gerhard
Conzelmann (1915-1989), dan Ernst Kdsemann (1906-1998)'
Dapat ditambahkan di sini, Karl Ludwig Schmidt (1891-1956),
Ebeling (1912-2001), percaya bahwa hermeneutik bukan sekadar
menyelidiki hukum-hukum penafsiran. Sebab bahasa sendiri bersifat
Martin Dibelius (1883-1947), dan R. K. Bultmann adalah 3 sarjana pertama
penafsiran dan eksistensial, maka hermeneutik harus maju selangkah
dari Jerman yang menerapkanAnalisis Ragam Sastra atas kitab-kitab Injil,
menyelidiki makna bahasa itu, dan berusaha agar PB berbicara kepada
sedangkan Hefinann Gunkel (1562-1932)memakainya atas PL. Penekanan
pembaca masa kini . Jadi tugas hermeneutik tidak berhenti pada tahap
dan pemakaian mereka tidak sama satu dengan yang lain, tetapi paling
mengerti apayatg ingin disampaikan penulis kitab kepada pembaca yang
tidakAnalisis Ragam Satra PB yang mereka pakai ada kesamaan sebagai
pertama. Untuk meraih sasaran ini, beberapa hal perlu diperhatikan:
berikut:
1 . Injil Sinoptik lebih bersifat kosastraan rakyat daripada kesasfraan klasik.
l. "Firman"Allah harus terbaca dalam setiap khotbah.
Penulis Injil adalah orang yang mengumpulkan tradisi-tradisi lisan.r82
2. Seorang penafsir harus mengenal "bagaimana" ia dapat mengerti
Alkitab. Ini berkaitan dengan praanggapan dan beraneka ragam analisis.
2. Sejak masa pelayanan Tuhan Yesus hingga masa terhrlisnya kitab Injil,
ucapan dan cerita tentang Tuhan Yesus dikomurlikasikan secara lisan
3. Harus ada pengertian umum di antara pembicara dan pendengar.
4. Bahasa bukan hanya alat yang menyampaikan informasi, tetapi juga
sebab yang menghasilkan perubahan.
18r
Clark H. piflrock memberi penilaian yang cukup seimbang terhadap pandangan Bultmann Pendukung aliran ini
sependapat dengan Bultmann, perlu
dalam tulisannya, "Theology and Myth: An Evangelical Response to Demythologizing," memperhatikan praangg apan yalgdipegang penafsir. Namun, Hermeneutik
Bibliotheca Sacra 128 (July 1971), hlm.215-226.
rs2 Bultmann kurang percaya akan sifat historis dalam kitab Injil. Bagi dia, Yesus dalam
sejarah dan yesus daium iman merupakan dua hal yang tidak sama. Tetapi tokoh-tokoh rirAliran ini sengaja ditulis setelah pembahasan mengenai Bultmann untuk menunjukkan
(1913- )'
seperti James McConkey Robinson (1924- ), G{inter Bomkamm, Eduard Schweizer
huhungan dekat kedua aliran ini.
Ernst Kiisemann menyerukan pendekatan yang positif terhadap sifat historis kitab Injil.
174
t75
eksistensial yang bersifat subjektif. Mereka hanya memandang
manusia
dari segi eksistensial. pemahaman ini dikritik kurang lengkai. Dongan
memakai pola penafsiran ini, Alkitab akan dibaca sebagai kitai yang
kosong,
dan akhirnya tidak mgmpunyai arti apa-apa. Di tangan mereka,
berita Injil
yang ditegaskan berulang kari oleh penulis Alkitab, menjadi
sesuatu yang
"baru", yang tidak sesuai denganAlkitab.
1Ba
Kerygma berasal dari kata yunani, rcnipuypo, yang berarti pemberitaan, khotbah.
Kata
ini menunjuk inti Injil yang memberitakan kasih Allah, pengampunan Kristus atau ajaran
dasarAlkitab.
r85
Marshall, N.T.Interpretation; Essays onprincipleAnd Methods,hlm. 313. Kata..dalam
Alkitab" ditambah penulis.
176
177
unik ini terbukti pada penulis-penulis Alkitab yang menyadari sepenuhnya
misi suci mereka. Usaha mencari persamaan dari sana-sini, atau mencocok-
178
179
perbuatan yang benar-benar diucapkan dan dilahrkan Tuhan Yesus. Iman mengajar orang kristen menikmati berkat eskatologis dalam perpaduan
-irri
t *ot dilihat dari sudut ketegangan antara masa kini dan masa kemudian,
"mistis" dengan Kristus.
Otto agak berbeda dengan kedua sarjana yang disebutkan di atas.
antara kemenangan yang sudah diperoleh dan kemenangan total, antara
keselamatan "di dalam waktu" dan keselamatan yang dikomplitkan "di luar
Dia berpendapat, Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah tiba.
Dodd mendorong pandangan ini lebih jauh dengan mengatakan, dimulainya
waktu". Kristologi PB dimulai dari diri Tuhan Yesus, atau "kesadaran" Tuhan
pelayanan publik Tuhan Yesus berarti Kerajaan Swga sudah datang, jadi
Yesus. Cullmann dikritik terlalu "mengotak-ngotakkan" konsep waktu
kematian-Nya tidak perlu dilihat sebagai kondisi bagi kedatangan Kerajaan
Surga. Setelah dikritik menurunkan pentingnya salib, Dodd mulai
memperbarui posisinya dengan menjelaskan bahwa eskatologi berada dalam
proses penggenapan.
Moltnann p ercaya,eskatologi merupakan prinsip penafsiran, karena
harapan adalah topik utama dalam Alkitab. Allah yang dicatat PL adalah
Aliran Eskatologis Allah yang memberi janji. Dengan hanya melihat masa kini, penafsirAlkitab
Aliran ini sangat menekankan tema eskatologis. Mereka termasuk tidak dapat menangkap semua makna janji Allah. Sebaliknya, dengan
aliran ini adalahFriedrich George Eduard William Wrede (Bapa Analisis memperhatikan "hari depan", seorang pembaca Alkitab dapat mengenal
Re 7), Allah sebagai Allah yang memegang janji-Nya dengan setia. Moltmann
c' menafsir PB dengan pendekatan yang sama. Bagi dia, pentingnya
in. kobangkitan Tuhan Yesus bukan karena itu merupakan peristiwa historis.
Wrede menekankan bahwa gereja mengaku Yesus sebagai Mesias dan fttapi dengan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus membuat sejarah. Moltrnann
Anak Allah sejak mulanya. Catatan tentang perintah Tuhan, yang dlkritit sebagai teolog yang membicarakan tema "hari depan" bukan
[orkatologi". Patut disesali, pada dasamya sarjana-sarjana aliran ini hanya
menghendaki murid-Nya tidak menceritakan suatu kejadian, merupaka,!
.*" yurg dipakai penulis kitab Injil unhrk menyesuaikan kitab Injil denga,! liomperhatikan salah satu aspek Alkitab dan melalaikan yang lain.
kenyataan uahwa kepercayaan ini baru timbul setelah kebangkitan-Nya,
Sedangkan Schweitzer percaya,tidak mungkin menemukan Tuhan YesUl I ran Konteks tualis as i
II
180
l8l
James H. Cone (1938- ), peloporTeologi Hitam, menaruhperhatian ini bukan bergerak dari atas (yaitu rumus-rumus ajaran kekristonan) ko
atas penderitaan orang kulit hitam, dan penindasan orang kulit putih atas bawah (yaitu keadaan kongkrit manusia), tetapi sebaliknya.re5
orang hitam. Ia berpendapat, Mesias datang dengan tujuan menanggung Teologi Kemakmuran cukup populer di negara-negara yang msju
segala pbnderitaan bersama dengan orang kulit hitam. Jika seorang tidak dalam ekonomi, misalnya,Amerika Serikat (AS) danKorea Selatan. Teologi
mengakui penderitaan orang kulit hitam, ini berarti dia tidak mengakui Kristus. ini memperhatikan berkat Allah yang mencakup kesehatan jasmani dan
Semua penafsiran dan teologi orang kulit putih hampa, karena tidak melihat kemakmuran finansial. Teologi ini biasanya diajarkan gereja-gereja aliran
penderitaan orang kulit hitam. Cone dikritik memakai bahasa yang terlalu Karismatik yang sanggup membangun gedung gereja besar. Contohnya,
ekstrem, dan hanya mengasosiasikan orang kulit hitam dengan penderitaan. Robert Harold Schuller (1926- ) yang membangun Kristal Cathedral di
Ia dikritik kurang memperhatikan penderitaan bangsa-bangsa dunia ketiga. daerah Los Angeles, AS, atau Paul Yonggi Cho yang mengklaim telah
Tulisannya dinilai mungkin menimbul kekerasan. Belakangan ini, Cone mendirikan jemaat paling besar di dunia di Seoul, Korea. Gereja yang
menunjukkan sikap yang lebih moderat. berhaluan Teologi Kemakmuran berkembang dengan pesat, dan sanggup
Teologi Pembebasan yang dibahas di sini berasal dari Amerika Latin. melibatkan anggotanya dalam berbagai pelayanan kristiani. Namun, tokoh-
Pendirinya mungkin adalah Hugo Assamann.le2 Pandangan aliran ini dapat tokoh aliran ini sering dikritik membangun teologi di atas ayat'ayatyang
dipelajari dari pendapat Juan Luis Segundo (1925-1996), seorang tokoh mencantumkan janji Allah, tetapimengabaikan ajaranyang sama penting,
teologi pembebasan.le3 Dia berpendapat, interpretasi Alkitab harus terus di antaranya, penguasaan diri dan penderitaan. Namun demikian, gereja
berubah sebab situasi manusia terus berubah. Ideologi mutlak diperlukan aliran ini patut dipuji karena berhasil menjangkau hampir semua lapisan
dalam penafsiran karena mampu melihat pergumulan orang-orang tertindas. masyarakat, lfiususnya menengah dan bawah. Dalam banyak kasus, teologi
Ini memberi kesan bahwa Segundo tidak terlalu membedakan kekristenan ini memberi semangat kepada mereka yang menghadapi pergumulan dalam
dan Marxisme.lea Walaupun penilaian masing-masing sarjana berbeda, kehidupan.t?6 Kebaktian Gereja Karismatik biasanya lebih emosional,
khususnya dalam hal menentukan seberapa eratnya hubungan teologi ini walaupun pujian dan liturginya boleh dilihat sebagai penyegaran atas apa
dengan iman ortodoks, mereka pada umumnya setuju bahwa teologi ini yang dilakukan gereja aliran utama.
lahir dari konteks perjuangan mahasiswa dan kaum buruh. Metode teologi
lrt Teolog yang berhaluan teologi pembebasan mengasosiasikan mereka yang tertindas
dongan orang-orang miskin yang dirugikan oleh negara kapitalis. Tetapi kekalahan sistem
mrialis pada akhir abzd 20 kelihatannya membuktikan sistem kapitalis mengorganisir
mgyarat dengan lebih baik. Dampak lain adalah runtuhnya dunia kedua, dan perkembangan
re2
Atau, Gustavo Gutidrrez Merino (1928- ). gltonomi global. Ini membuat istilah "dunia ketiga" tidak cukup melukiskan dunia miskin.
'ts Ada dua buku
yang memberi gambaran yang lebih lengkap tentang teologi pembebarlo, €hou menilai strategi teologi pembebasan melawan kapitalis sudah waktunya dievaluasi.
Yang pertama ditulis oleh Gustavo Guti6rrez (Merino),1 Theologt of Liberation: Hlolot1t, Tlologi pembebasan melihat kejahatan kapitalis terletak pada konsentrasi kuasa dan
Politics, and Salvation (London: Scm Press, 2001). Gustavo Guti6rrez Merino (192t. ) hklyaan. Solusinya adalah membangun masyarakat sosialis yang ideal yang mirip dengan
Buku ini merupakan edisi revisi terjemahan bahasa Inggris yang dilakukan pada tahun l97t trf ora.iaan Surga". Ini mungkin sulit diwujudkan. Chou Kai-Ti, "Liberation Theology and
oleh penerbit Orbis Books, New York. Buku yang jauh lebih baru ditulis oleh Danlcl M h Critics." Fu Jen Religious Studies 9 (2004.06):227-242.
BellJr. Liberation TheologtAfter the End of Hislory(NewYork: Routledge,200l). GryU. It Bomangat demikian dapat dibaca pada buku yang ditulis Robert H. Schuller, Ittly Journey:
"The End of History" pernah dipakai Francis Fukuyama dalam bukunya, The End ffim un lowa Farm to a Cathedral of Dreams (NY: Harper Collins Publishers, 2001).
History and the Last Man (New York : Maxwell Macmillan International, 1992)' uafl ll+rlogi kemakmnran yang lebih jelas dapat dibaca pada karya Paul Yonggi Cho, Salvation,
menggambarkan kemenangan kapitalisme sebagai sistem politik dan ekonomi. l{Uhh a Prosperlf : Our Threefold Blessings in Christ (Altamonte Springs, Florida:
rea
Stanley N. Gundry danAlan F. Johnson, ed. Tension in Contemporary Theologt, €lilfrllon House, 1987), Inti buku ini dapat dikenal dari subjudulnya: Berkat Kita yang Tiga
Rapids, Michigan: Wm.B. Eerdmans, 197 3), hlm. 3 67 . Llprt tlutam Krietus (Our Threefold Blessings in Christ).
182 183
P e n afs ir an Kons erv atif e7
184
tr5
pegang mereka adalah premilleniumisme. Aliran ini dilcritik secara lfiususnya
9. Pola Penafsiran Pada
karena pembagian masa, penafsiran nubu atyangsangat harfiah, dan kwang
Tiga Dekade Terakhir Abad Ke-20
memperhatikan beranekara9am sastra yang ada dalam Alkitab.
Secara organisasi, aliran Fundamentalis, yang dimulai pada tahun
Perkembangan penafsiran biblikal yang terjadi dalam tiga dekado
I 9 19, yang bertujuan melawan pikiran-pikiran modernis. Tokoh-tokoh aliran
terakhir abad lalu cukup pesat, dinamis dan kompleks. perkembangan ini
ini sangat menghormati Alkitab, tetapi sayangnya, sebagian dari mereka
ada yang berkaitan dengan kemajuan disiplin tertentu, baik yang dekat
menunjukkan sikap curiga terhadap rasio. Mereka juga dinilai memberikan
dengannya2,s maupun yang agakjauh dengannya.2tr Dalam tasus lain,
apologetika yang kurang bijal<sana, miskin di bidang budaya, dan menunjukkan
perkembangan ini berhubungan dengan kemajuan pola penafsiran tertentufo
individualisme yang agak berlebihan. Pada dasamya mereka sangat anti
atau karena merasa tidak puas terhadap analisa terte6s.2o8 perlu dijelaskan
Analisis Tinggi. Tokoh-tokoh moderat dalam ariran ini adalah John Gresham
dl sini, perkembangan pada abadke-2} ini tidak terbatas pada beberapa
Machen ( I 88 I - I 93 7),203 Benjamin Breckinridge warfield ( r g5 1 - I 92 I
), pola penafsiral yang akan dibahas. Bersama dengan pola-pola baru ini,
Bernard Ramm (1916-1992), John Murray (1898-1975), danlain-lain.
malisis yang sudah dikenal selama ini pun terus berkembang dan maju.
Mereka yang dikategorikan sebagai aliran moderat semangat
Bolain itu, pengelompokan pola-pola penafsiran ini perlu dilalarkan dengan
mengabarkan injil, menghormati Alkitab sebagai firmanAllah, dan berupaya
floksibel. Karena sarjana yang dikelompokkan ke dalam salah satu pola
menjaga mutu akademis yang tinggi. Sarjana aliran ini pada umumnya
pnafsiran sebenarnyajuga sering memakai pola lain.
memperhatikan konteks, tata bahasa, sejarah, dan makna harfiah. Mereka
bersikap hati-hati terhadap analisis yang terlalu liberal atau subjektif, yang
tidak membangun iman orang Kristen. Sa{ana yang berpendirian seperti
Elrukturalisme dan Dekonstrulcsionisme
Pengenalan akan Sfiukturalisme dan Dekonstruksionisme perlu
ini adalahF. F. Bruce, LeonLamb Morris (LeonMorris, 1914--M} John
Robert walmsley Stott (1921- ), Louis Berkhof (1873-1957), dan masih dlrwali dengan mempelajari definisi hermeneutik. Kata ini tidak dipakai
banyak yang lain.2* Seri Tafsiran word Bibtical cornmentary mewakjlli
h$ya dalam studi biblikal. Di mata sementara orang Kristen, hermeneutik
pandangan aliran ini.
Httlkal mempelajari hukum dan metode yang mengungkapkan kebenaran
llrm Alkitau. Tidak demikian dengan hermencutik di bidangiain. Ada sarjana
Urprt d
f.lnl Aralisis ini
dongan
tHnl iterapkanke
Xlm ponafgi
l.Mhitnya, ilmu sosial,
t86
r87
berpendapat, kebenaran tidak bersifat objektif, dan tidak dapat dijangkau Hadirnya dekonstruksionisme (deconstructionrsm) atal
dengan metode tertentu. Kedua pandangan ini memakai dasar dan poststrukturalisme Qtoststrucuralism) merupakan respons kopada
pendekatan yang tidak sama. Hermeneutik biblikal konvensional percaya, sffukfiralisme. Istilah ini pada awalnya menunjuk aliran di kalangan akadomie
manusiaberkuasa atas alam semesta ini. Unfukmengenalnya, sebuah objek analisis kesastraan, yang tidak berkaitan dengan penafsiran biblikal. pelopor
perlu "diurai" menjadi beberapa bagian. Dunia ini beroperasi berdasarkan pendekatan ini, Jacques Derrida (1930-2004) dan Michel Foucault (1926-
hukum yang sangat akurat dan dapatdikenal dengan baik. Pikiran manusia 1984) berpendapat, tidak mungkin beroleh pengetahuan secara sistematis.
berada di luar dunia yang di amainy a. Inilah pandan gafi orang zarnan modem. Tidak ada sistem yang mempunyai makna yang asli atau transendental,
Tidak sama dengan pandangan ini adalah pendekatan filsuf pascamodern Tidak ada konsep yang baku. Yang ada hanyalah pemberian dari luar, yang
Qtostmodern), misalnya, Richard Rorty (1931- ), Martin Heidegger, Hans- berkuasa. Pengenalan bersifat sementara dan subjektif. Kebebasan dan
Georg Gadamer. Bagi mereka, tidak mungkin seorang meraih kebenaran, keativitas manusia perlu diperhatikan. Dekonstruksionisme setuju akan
yang ada hanyalah penafsiran. Makna bukan berpusat pada hal-hal yang penolakan historisisme, namun seorang perlu membaca sejarah dengan
dikenal, tetapi pada diri orang yang mengenalnya. Dalam proses mengenal, kerangka yang baru. Dalam dunia studi biblikal, dekonstnrksionisme mulai
tidak dapat dihindari akan terjadi beberapa prasangka. Makna yang ada dipakai pada akhir tahun 1960-an, yatg terus melawan Analisis Sejarah.
dalam sebuah tulisan melampaui diri penulis. Makna itu tidak ditentukan Dikatakan, Analisis Sejarah yang memberi sejumlah sumbangsih, tidak
penulis, yang mempunyai dunianya sendiri. Makna muncul ketika pembaca, mnggup menyentuh dimensi tertentu, khususnya dimensi sastra. Bagi
yang mempunyai dunianya sendiri, bertemu dengan dunia penulis. Jadi dokonstruksionisme, setiap karya mempunyai multimakna (bahkan makna
pemahaman bukanlah reproduktif saja, tetapi juga produktif. yung tak terhitung) ketika pembaca dan naskah saling berkontradiksi.
Menurut Loren Wilkinson, yang melihat dari sudut kelompok
Istilah strukturalisme (structuralism) mulai dikenal antara tahun konservatif, memang ada kelemahan dalam upaya mencari pengenalan yang
1950 dan 1960-an, yang menunjuk teknik-teknik analisis karya sastra dan objGktif dan mutlak dengan metode pasti. Pengenalan seperti ini bersifat
karya-karya lain, juga teori yang menjadi dasar teknik-teknik ini. Dilihat ttmontara, pribadi dan subjektif. Jadi suatu bagian Alkitab jangan hanya
secara luas istilah ini merupakan penolakan secara teoretis akan historisisme dlhfsir secara mekanis. Namun demikian, golongan pascamodern dinilainya
(historicism).20e Karya manusia dianalisis terutama pada hukum-hukum htolungkah terlalu jauh dengan mengatakan "tidak ada yang hadir" di
susunan internalnya, bukan pada proses yang memproduksinya. belukang sebuah makna. Makna sudah dilarutkan menjadi sebuah strategi,
Sbr:kturalisme dibangun atas anthropologi dan psikologi, yang melihat karya &n ncmua penafsiran itu dianggap benar. Penafsiran yang ingin mewujudkan
sastra berfungsi sebagai sebuah sbuktur kata-kata yang memberikan makna T"t pi k"b.bu.*
kruativitas tidak perlu bentrok dengan pola penafsiran lain.
kepada orang-orang yang menghadapi tidak adanya makna. Jadi ada makna ffng tidak tunduk kepada Pencipta akan menjadi kebebasan yang
dalam stnrkfir itu, dan seorang dapat beroleh pengetahuan secara sistematis. berpuratkan diri. Jadi Wilkinson menawarkan pendekatan baru yang
Pendekatan stnrkturalisme berkaitan denganAnalisis yang Berorientasi Pada EFnorobos baik penafsiran yang mempunyai keyakinan berlebihan maupun
Pembaca. fUtg bcrsikap putusasa. Firman Allah dapat dipahami oleh mereka yang
frOnyukai dan menghormatinya. Ada makna dalam firrnan-Nya. Namun,
20e
Historisisme menunjuk sejumlah teori perkembangan budaya dan sejarah yang *lun ini hanya berbicara kepada mereka y angdatangdenganhidup yang
Sbcntut olohnya.2ro
menekankan adanya rangkaian perkembangan organik, serta kondisi dan kekhususan
lokal yang sangat menentukan hasilnya. Dalam pemakaiannya di studi biblikal, kata ini Wllklnron, "Hormcneutics & the Postmodern Reaction against .Truth,,,,dalam
menunjuk nubuat Alkitab ditafsir sebagai yang berhubungan dengan s ejarah gercja. $ UOfrn
lilt tol n/Blblt Rrudln;1, orJ. Elmer Dyck (Downers Grove, Il: Intervarsity press, 1996),
188 - lE9
Analisis Retorika2ll 2r3
Yahudi2r2 dan Yunani-Romawi. Asumsi pendekatan ini adalah para penulis
Bagi aliran ini, retorika sudah diperhatikan Augustinus, Erasmus, P B mengenal retorika zamanitu. George Alexander Kennedy ( I 928- ), ahli
Calvin, dan khususnya Melanchthon ga dipakai kesastraan kuno Yunani dan Romawi, adalah sarjana pertama yang
sarjana-sarjana Jerman, misalnya, K E. Kdnig, menerapkan Analisis Retorika pada kitab Injil dan surat-surat dalam pB.
J. Weiss, R. Bultmann, dan H. Win dikatakan Menurut dia, analisis ini mencakup lima langkah yang saling berkaitan:
'studi PB pada umrmrnya kurang memperhatikan Analisis Retorika. Ifu
l. Menentukan unit retorik. 2. Memastikan situasi retorik. 3. Mengenal
sebabnya hanya ada sedikit studi yang diarahkan kepada gaya bahasa, dan
masalah retorik atau perhentian, dan juga mengenal apakah wama retorik
aspek yang lebih penting, yaitu rekaan dan pengaturan. Baru pada tiga
itu bersifat yudikatif (penuduhan dan pembelaan), sengaja (persuasi dan
dekade terakhir abadke-2l, mulai timbul perhatian kepada retorika. Ini
disuasi), atau memperhrnjuk&an (memuji dan menyalahkan). 4. Menganalisis
didorong oleh rasa tidak puas kepada Analisis Ragam sastra dan Analisis rekaan, pengaturan dan gaya. Yang dimaksudkan dengan rekaan adalah
Redaksi. Retorika mulai dipelajari berdasarkan bahasa, kesastraan, filsafat,
argumen dengan pola ethos (tnslr universal yang bersifat objektif), pathos
dan karya kuno. ciri-ciri retorika dan hubungannya dengan keadaan sosial-
(unsur emosi yang bersifat subjektifl, dan logos (unsur rasio). Pengaturan
historis zamanyangterkait juga diselidiki. Usaha memperkenalkan kembali mencakup komponen-komponen seperti exordium (bahasa Latin, introduksi),
Analisis Retorik ini dilakukan terutama oleh James Muilenburg pada tahun narratio(bahasaLatin,pemyataantentangf akla),probatio(bahasaLatin,
1 968, disusul Hans Dieter Betz, wilhelm wuellner pada pertengahan
tahun batang tubuh), dan p ero r atio (bahasa Latin, kesimpulan). Sedangkan gaya
7970'an, dan Duane Frederick watson danAlan J. Hauser pada pertengahan rnenunjuk penyesuaian bahasa kepada kebutuhan rekaan, juga mencakup
tahun 1990-an. kiasan dan pikiran. 5. Menilai efektivitas retorika dalam unit retorik tersebut
Ada banyak variasi dalam pemakaian Analisis Retorika. Secara dari sudut keadaan darvrat.2la
umum analisis ini dapat dibagi dua kelompok, yaitu yang memakai retorika
Bagi kelompok kedua, Analisis Retorika jangan dibatasi pada
Yunani-Romawi dan yang memakai retorika zaman modern. Bagi kelompok
kebiasaan retorikaYunani-Romawi. Ini terlalu sempit. Analisis retorika perlu
pertama, penyelidikan retorika PB perlu memperhatikan kebiasaan retorika
dilengkapi dengan teori retorkazaman modern. Karena retorika kuno tidak
menjawab semua pertatyaanteoretis, praktis, dan filosofis pidato. Kitab-
hlm. ll4-147. Klemm, "Hermeneutic s," dalam Dictionary of Biblical Interpretation,4gT- /r2 Robert
B. Crotty dapat digolongkan ke dalam kategori ini. Menurut Crotty, Surat
502.D. Jobling, "Strukturalisme andDekonstruksionisme," dalartDictionary of Biblical Yakobus dijadikan halakah yangmelukiskan Dua Jalan dalam nerpo,op6E? masa eskatologis.
Interpretation, hhn. 509-5 I 0. llobert B. Crotty, "The Literary Structure of the Letter of James." Australian Biblical
2r1
Penjelasan yang diberikan D. F. watson, "Rhetorical crictism, New Testament" dalam lleview 40 (1992): 45-57 .
Dictionary of Biblical Interpretation, hlm. 399-402, singkat dan infomratif. untuk tebih
'rl Duane F. Watson termasuk dalam kelompok ini. Berdasarkan penyelidikannya atas
K itab Yakobus pasal2, dia menyimpulkan bahwa pasal ini disusun sesuai dengan pemakaian
gunda pola elaborasi tema dan argumen yang lazim digunakan dalam masyarakat yunani-
Romawi. Duane F. Watson, "Iarnes2 in Light of Greco-Roman Schemes ofArgumentation,"
New kstament Studies3g (1993):94-121. SedangkanhasilpenafsiranWatsonatas Yakobus
l: I - 12 menunjukkan, bagian ini disusun menurut polaYunani-Romawi yang mengelaborasi
rrrgumen yang komplit. Duane F. Watson, "The Metoric of James 3:l-12 and a Classical
tuttern of Argumentati on," N oyum Tb s t am entum 3 5 (l 993):
I 48-64.
'r'l Watson, "Rhetorical Criticism, New Testament" dalam Dictionary of Biblical
I nle rpretation, hlm. 400.
190
l9l
kitab dalam PB mengandung unsur retorik, maka kitab-kitab ini perlu Yunani-Romawi mempengaruhi budaya orang Yahudi abad portama?
dianalisis baik dengan retorika Yunani-Romawi maupun retorika zamalr- Peranan apayang dimainkan retorikaYahudi dalam retorika orang Kricton
modern. Selain ifu, retorikaYunani-Romawi menaruh minat terutama kepada masa awal? Apakah penafsir telah memaksakan kategori retorik tertontu
komunikasi yang berorientasi pada pembicara, walaupun juga kepada kitab yang akan ditafsirnya?216 Dengan kata lain, apakah Analieie
. mempertimbangkan hubungan dengan audiensi. Ini lain dengan retorika Retorika tidak dipengaruhi subjektivitas penafsir yang bersangkutan?
zamar^ modern yang memusatkan perhatiannya kepada efek retorik
pembicara dan audiensi, serta konteks sosial dalam komunikasi yang Analisis Berdasarkan Ilmu Sosial
mencakup pembicara dan audiensi. Jadi retorika merupakan argumen yang (S o c i al - S c i ent ic Cr it ic is m)217
ingin membujuk secara halus, dan berfokus kepada audiensi atau pembaca. Tahap awal pemakaian analisis ini dapat ditemukan pada karya W
Situasi historis atau sosial menghasilkan sebuahpidato, dan di dalam situasi Robert Smith, yang ditulisnyapada abadke-19.218 Namun, sejaktahun 1970-
itu pidato memainkan peranan. Retorika menjadi jembatan bagi karya tulis an mulai dideteksi hadirnya pemakaian hasil riset, konsep, dan teori ilmu
dan konteks sosial, yang juga memperkenalkan konteks sosial melaluikarya sosial secara sistematis dalam eksigesis biblikal. Setelah itu, Analisis
tulis. Berdasarkan Ilmu Sosial diterima sebagai sebuah pola penafsiran yang
Analisis Retorika, yang menerapkan kebiasaan retorika Yunani- mempunyai metode yang jelas.2re Selama ini studi biblikal dan sosiologi
Romawi, dipakai bersama dengan metode fradisional dalamAnalisis Sejarah. dianggap sebagai dua disiplin yang beroposisi. Tetapi sikap ini mulai berubah.
Dengan demikian, analisis ini dapat memastikan strategi retorik dan jenis Ini berkaitan dengan beberapa analisis, misalnya Analisis Ragam Sastra
argumen, dan menyelidiki argumen, tema, serta teknik yang memberi dan Analisis Redaksi, yang menaruh perhatian kepada situasi kehidupan
penjelasan tambahan. Sedangkan Analisis Retorika, yang memperhatikan (Sitz im Leben) tradisi lisan dan tertulis. Kedua analisis ini juga giat
retorika zaman modern, sering menggunakan analisis di bidang-bidang lain, mempelajari penulis dan pembaca kitab-kitab PB. Lalu, hadimya Teologi
misalnya, kesastraan, linguistik, semiotika, gaya bahasa, Analisis yang Pembebasan mendorong penafsirAlkitab menyelidiki pengalaman komunitas
Berorientasi Pada Pembaca, Analisis Percakapan Pidato dan teori orasi Kristen abad pertama yangditekan dan dipinggirkan. 220 Ditambah lagi, ada
pertunjukan. sebagian sarjana biblikal makin mengenal sosiologi. Ini semua akhirnya
Edgar David Hutchinson menilai Analisis Retorika sebagai pij akan memungkinkan kerja sama antara kedua disiplin ini.
awal yang berguna. Retorika memberi pandangan yang menyeluruh akan
kitab yang akan ditafsir, yang tidak terbatas hanyapada stnrktur kesastraan,
'li Watson, "Rhetorical Crictism, NewTestament" dalmDictionary ofBiblical Interprelation,
karya penulis tertentu, perkembangan pikiran dalam tradisi tertentu, atau h|m.400.
refleksi terhadap konteks sosial tertentu. Pendekatan retorika telah rr7
K. C. Hanson; Douglas E. Oakman,Palestina in theTime ofJesus: Social Structure and
menyahrkan rugamsasfa, komposisi kitab, dan perkembangan tema menjadi Social Conflicts (Minneapolis: Fortress Press, 1998) memperkenalkan analisis ini dengan
sebuah komunikasi yang bertujua\ yang berada dalam konteks tertentu ,lolas.
W. Robert Smith, Lecture on the Religion of the Semites (London:
A. & C. Black, 1894).
dan cocok dengannya.215 Tetapi pendekatan ini harus menjawab beberapa 'rr
Ruca Richter,"Social-Scientific Criticism of the New Testament: Anappraisal and Extended
pertanyaanyang bernada meragukan, di attaranya, apakah benar kebiasaan F,xampel," dalam Approaches to New Testament Study, ed. Stanley E. Porter dan David
retorika ini mempengaruhi kesusastraan surat? Sampai tahap aparetorika ' lbrn bs (Sheffreld : Sheffi eld Academic Press, 199 5), hlm. 266.
'lru John Elliott, ,Social-Scientific Criticism of the New Testament (Augsburg Fortress:
Augsburg Fortress, 1993), hlm. 17.
2r5
David Hutchinson Edgar, Has God Not Chosen the Poor? (Sheffield, England: Sheffield "o
llichter "Social-Scientific Criticism of the New Testament: Anappraisal and Extondod
I I r urn pel," dalem A p p to oc he s t o N ew Tb s t ament Stu dy, hlm. 267 .
Academic Press,200l), hlm. 37.
192 r93
Analisis ini merupakan subdisiplin eksegesis biblikal, dan tidak dapat Penyelidikan Analisis Berdasarkan Ilmu Sosial biasanya dimulai
dipisahkan dari analisis-analisis lain.22t Lalu, karena sebuah tulisan merupakan dengan mencantumkan dengan jelas model sosial yang ingin digunahan,
alat komunikasi dan interaksi, analisis ini mementingkan penyelidikan di Model sosial ini diperoleh berdasarkan pengenalan dan penyelidikan yang
bidang semiotik (ilmu tentang lambang dan tanda), komunikasi danAnalisis sudatr terbukti keabsatrannya. Munculnya sebuah model berhubungan dengan
Retorika.222 Pada dasarnya pemakai analisis ini dapat dibagi menjadi 5 teori. Sedangkan untuk membangun sebuah teori membutuhkan asurnsi.
kelompok: Itu sebabnya keabsahan asumsi dan teori harus diuji dengan data yang
l. Kelompok yang menyelidiki fakta sosial untuk mengenal beberapa ciri terkumpul, atau sebaliknya data itu dicocokkan dengan asumsi dan teori itu.
masyarakat zaman kuno, tanpa berminat menganalisis, mensintesis dan Jika teori sudah terbukti benar, barulah seorang penafsir dapat
menjelaskannya dengan ilmu sosial. Kelompok ini mencakup Joachim mengembangkan sebuah model sosiologis berdasarkan teori itu. Setelah
Jeremias (1900-1979), Stephen Benko, John E. Stambaugh dan David merasa mantap pada sebuah teori dan model, penafsir boleh
L. Balch. mengembangkan teori dan model berikutnya.
Kelompok ini maju satu langkah dari kelompok pertama dengan Dalam penyelidikan Hanson dan Oakman, model yang dipakai
menyusun sejarah sosial ke dalam periode atau kelompok atau gerakan mereka meliputi struktur sosial, institusi-institusi sosial, dan hubungan
tertentu berdasarkan fenomena ekonomi dan politik. Sarjana yang antarinstitusi ini. Sfiuktur sosial zaman kuno memiliki nilai sosial yang tidak
termasnk kelompok ini adalah Martin Hengel (1926-),Robert M. Grant, sama dengan masyarakat masa kini, misalnya, rasa dihormati dan
Wolfgang Stegemann dan Helmut Koester. dipermalukan, komunitas atau keluarga lebih penting daripada pribadi.
3. Kelompok yang menyelidiki organisasi komunitas kristen masa awal Institusi-institusi zaman kuno terdiri atas keluarga, lembaga politik, ekonomi
serta kekuatan sosial yang menghasilkannya. Sarjana yang memakai danagama.Institusi-institusi ini perlu dipelajari dari sudut fungsinya, dan
pendekatan ini adalah Gerd Theissen, John Gager dan Wayne Meeks. yang lebih penting, dipelajari dari konflik yang ditimbulkannya. Karena
Kelompok yang menaruh minat kepadakaryatulis sosial dan kultural institusi-institusi ini memberi kuasa besar hanya kepada segelintir orang.
yang mempengaruhi dan mengekang interaksi sosial. Mereka yang Dengan memakai pendekatan ini, keadaan masyarakat abad pertamatidak
menggunakan pendekatan ini adalah adalah Bruce J. Malina, Jeromy dimengerti secara sepenggal-sepenggal, tetapi dipahami secara menyeluruh
Neyrey. berdasarkan ilmu sosial yang dapat diuji dan dibandingkan dengan asumsi
5. Kelompok yang memakai riset, teori dan model ilmu sosial untuk dan data yang terkumpul.
menganalisis kitab biblikal. Sarjana yang pola penafsiran ini Femando Secara keseluruhanAnalisis Berdasarkan Ilmu Sosial dinilai berhasil
Belo, John H. Elliot, danNorman R. Petersen.223 Di samping pembagian mengajak pembaca masa kini bersikap sensitifkepada dunia PB yang sangat
di atas, masih ada sarjana yang memakai pendekatan yang berbeda dengan dunia sekarang. Perbedaan ini dan infomasi tentang zarnar.
menggabungkan pendapat dua atau tiga kelompok yang disebutkan di PB harus dibaca secara komprehensif. Data ini perlu dipahami dengan
atas. Contohnya, K. C. Hanson dan Douglas Edward Oalonan (1953- ) teori dan model sosial yang lebih baku. Dengan demikian penafsirAlkitab
menggabungkan pandangan kelompok ke-3 dan ke-5 dalam karya akan lebih mengenal kekuatan dan sistem sosial abad pertama. Analisis ini
mereka Palestine in the Time of Jesus: Social Structure and Social juga menjadi contoh kerja sama arfiaradua disiplin yang cukup berbeda.22a
Conflicts (Minneapolis: Fortress Press, 1998).
224
Sebagai pemakai Analisis Berdasarkan Ilmu Sosial, John Elliott dan Philip Richtor
22'
Elliott, Social-ScienliJic Criticism of the New Tbstament,hlm,T. berpendapat analisis ini cukup bermanfaat. Elliott, Social-Scientific Criticism of the New
222
Elliott, Social-Scienti/ic Criticism of the New Tbslament, hlm, 69. Tbstament,hlrn. 101-106.PhilipRichter,"Social-ScientificCriticismoftheNewTestamont:
223
An
Elliott, Social-Scientific Crilicism of the New kstament,hlm. 18, 19. Appraisal andExtendedExample," dalamApprcaches to NewTbstament Study,hlm.272-274,
t94 195
Perlu diperhatikan, analisis ini masih dalam tahap membangun teori dan
Sosiolingustik adalah salah satu dari sekian
model sosial. Pemakaian salah satu teori dan model sosial mungkin b anyakdisiprin daram
linguistik. Menurur definisi R. A. Hudson,
menyebabkan penafsir PB mengabaikan teori dan model sosial lain. disiplin ini m"*p"t J;rl*a bahasa
yang berkaitan dengan mas yarakat,
Adakalanya teori dan model sosial tertentu bertentangan dengan teori dan .22s Tetapi, seperti yang Oit"gurt* fViar,
sosiolinguistik
antropologi, d
sosiolinguistik
kelakuan sosial.
yang menekankan aspek sosiologis
menghasilkan teori yang tidak tepat. Juga dikhawatirkan, perhatian terlalu
umumnya berusaha memahami makn
besar yang diberikan kepada fungsi sosial sebuah tulisan akan membuat
mencakup sosiolinguistik interreaksi
ciri lain, misalnya, ciri kesastraan, diabaikan.zz6 Dan yang tidak kalah
dan struktur sosial dan bahasa.23r
pentingnya, pemakai analisis ini harus selalu waspada, karena agamayang
pemakainya saja, merupakan salah satu
mencakup begitu banyak hal tidak dapat dijelaskan hanya melalui fenomena kata kunci untuk mengerti
sosial. :ncakup semua pemakaian bahasa.233
bidialekisme, perubahan
Analis is Sosiolinguistik
verbal, anati si s ini selaru b ertanya"siapa .., gurffi ;fffrHT#f, Ti
tradisi
fungsi 22eHudson,
(1857-1913), yang melihat bahasa sebagai fenomena sosial, juga Sociolinguistics,hlm. l.
"sociolinguistics and Translating" daram sociolinguistics
menyinggung tradisi ini.227 Namun demikian, sosiolinguistik baru bertumbuh and communication,
lflf:,
pesat antara ak*rir tahun 1960-an dan awal tahtm l97O.2zB /rr Jeffrrey ..M
T. Reed,
Theory rerminolofi, an Guide to
stanley B. portot 6*io studY, ed'
225
Elliott sadar bahwa sarjana-sarjana yang tertarik dengan Marxisme atau teori konflik
ekonomi Marxisme dan determinisme sejarah. Akhimya
244. h1m.243,
226
walaupun melihat manfaat analisis ini, Elliott tetap memberikan penilaian yang cukup
kitis. Elliott, social-scientiJic criticism of the New Tbstament, trtm. az-too.
198 199
dialek atau register (atat style) tidak asli, atau berpindah di antara register studi biblikal yan
aslinya dan kondisi yang menyebabkan (atau yang mengizinkan) mereka
dengankomentar
berbuat demikian. Jika ini terjadi pada pengguna bahasa zamanmodem,
The Social lVbrld of Luke-Acts (p
maka ini juga mungkin te{ adrpada zamankuno. Lalu watt ingin membuktikan
contoh bahwa pelajarAlkitab mulai t
ada variasi pada register (atan style) dalam Injil Lukas dan Kisah para
dibuat Neyrey membuktikan informas
Rasul. variasi ini sesuai dengan variabel sosial. Jika kedua hal di atas ini
berarti.25r pendekatan sosiolinguistik
dapat dipastikan, selanjutnya perlu ditemukan apakah Lukas adalah pembuat
variasi yang aktif atau dia hanya bersandar pada idiom yang ditemukan if. Analisis ini mengajak pembaca
dalam bahan sumbernya.2aa Metode yang dipakai Watt termasuk komunikasi. Dalam dunia linguistik
nonbihlikal, sosiolinguistik sudatr cukup lama diperhatikan.2s2
menabulasikan jumlah ciri Yahudi dalam setiap bagian Injil Lukas dan Kisah Namun karena
pemakaiannya dalam studi pB masihberum
Para Rasul untuk mengamati bertambah dan berkurangnya ciri ini berkaitan banyak, dalam waktu dekat
masih sulit menilai dengan objektifpotensi sosiolinguirtit
dengan variabel yang berdiri sendiri. Ini terlihat dalam pengukuran kepadatan a* kgqn aaniya.
pemakaian fenomena linguistik dalam bagian tertent:ujas pada dasarnya
Anslisis yang Berorientasi pada pembaca
metode yang digunakannya adalah Analisis Sejarah, Akhirnya, ia (Reader-Oriented Crictism)
menyimpulkan bahwa benar ada ciri bahasa yunani yang tidak seimbang
Dalam penafsiran sebuah karya tulis, Analisis yang
pada seluruh isi kitab-kitab yang ditulis Lukas. Juga ada peningkatan ciri Berorientasi
Pada Pembaca meminimalkan atau bahkan
bahasaYahudi dalam bagian yang bertopikyahudi yang berkaitan dengan menolak -utr.ri penulis, dan
mengutamakan peranan pembaca daram upaya menemukan
lokasi dan keadaannya. Jadi para penulis zaman kuno memang sama seperti atau menafsir
maknanya' Analisis ini berasal dari Analisis Baru (New
para penulis zaman modern mengubah registermereka untuk merefleksikan criticism), yang
borkembang pada tahun r920-an.253 Mtxrculnya
keadaan sosialnya. Modulasi ciri-ciri bahasayahudi dalam Injil Lukas dan analisis ini juga merupakan
reaksi terhadap penafsiran dengan tradisi humanis-roriantis,
Kisah Para Rasul menunjukkan bahwa Lukas mungkin telah memakai yang
menekankan peranan dan maksud eksplisit penulis.2sa
pemindahan kode metaforis sampai tahap tertentu untuk memperkaya kedru Analisis Baru
kitab yang ditulisnya.24
Dibandingkan dengan semantik, teori sosiolinguistik masih belt'm s and Communication pada tahun 19g6 dan
pada tahun 1997.
memberikan dampakyang begitu nyata dalam studi pB.2a7 Tidak ditemukao
a adalahAnalisis Berdasarkan Ilmu Sosial
banyak buku yang menyelidiki PB , atau agam4dengan pola sosiolinguistik.4
Bahkan dibutuhkan waktu lebih dari l0 tahun rurtuk menanti terbifrrya sebua[
20t
kemudian dipengaruhi formalisme Rusia yang memberi dimensi sosial ke radikal tentang respons pembaca.258 Namun, jarang ada sarjana yang
dalamnya. ciri lainAnalisis Baru adalah lebih memperhatikan kriteria formal membataskan dirinya pada salah satu variasi ini. remtagian
y ang dapat mengevaluasi fenomena sebuah tulisan. Analisis, yang semula iobi[
yang
sempit diberikan Porter.25e Menurut dia, pada .r-rr*y-u
dipakai atas struktur artistik kesastran karya nonbiblikal .u4unu yung
ini, kemudian menerapkan analisis ini atas pB mengambil dua kelompok.
diterapkan pada PB sekitar akhir tahun 1970-an. icetompo[
pertama mengikuti pendekatan Wolfgang Iser (1926_20011.ra0
Kelompok
. Dari sudut pandang tertentu, analisis ini sebenarnya ada kesamaan kedua membataskan penyeridikannyu pidu pembaca gorongan
tertentu,
dengan pascamodernisme (postmodernism), pascastrukturalisme biasanya pembaca abad pertama, contohnya, MaryAnn g"ulrir.ru,
Selain
Qtoststructuralism), dan dekonstruksionisme. Mereka sama-sama kedua sarjana di atas, mereka terkenal dengan pemakaian
menekankan tatggapanpembaca pa da karyatulis. Namun, mereka sangat analisis ini adalah
J. A. Darr, Stanley Fish (1938-
berbeda dalam beberapa hal. Pascamodemisme, pascastrukturalisme, dan ), R. M. Fowler, Norman N. Hofland, Hans
Robert Jauss (1921-1997), s. D. Moore, John G Lodge,
dekonstruksionisme melihatpembaca berada di luar proses pemberian makna Randall c. webber,
dan Philip B. Harner.
terhadap sebuah tulisan; pembaca adalah seorang pengamat dan komentator.
Keunggulan analisis ini, yang hampir tidak perlu disebutkan, terretak
Mereka merasa pesimis akan kegunaan penafsiran.2ss Mereka juga lebih pada pandangannya mengenai proses sebuah karya
tulis menuju kepada
bentuk terakhirnya. Membaca sebuah tulisan berarti memasuki
dunia karya
tersebut. Tanggapan terhadap proses pembacaan sebuah tulisan
memungkinkan pembaca setiap generasi masuk kembali ke
dunia tulisan
itu. Analisis ini memperhatikan kitab-kitab pB yang berada
melewati masa jayanya; namun dalam dunia penafsiran biblikal, analisis ini dalam bentuk
terakhimya. Analisis ini juga dipuji menunjukkanminatnya pada
masih mempunyai potensi untuk berkembang.2sT narasi yang
ada dalam PB, bahkan pengamatannya cukup telili. Setuah kitab ditafsir
Ada banyak variasi dalam pemakaian Analisis yang Berorientasi sebagai sebuah kitab, tanpa harus memikirkan bagaimana
membuktikan
teologinya. Dan yang lebih penting, anarisis ini membuat pembacaan pB
menjadi menarik.262 Namun demikian, perru diperhatikan,
analisis ini
255
stanley E. Porter, "Literary Approaches to the New Testament: From Formalism to
tament Study, ed. Stanley E.
ss, 1995), hlm. 90, 91. 261
Metode dan pikiran Mary Ann Beavis dapat dibaca pada bukunya,
Fonnalism to Deconskuction Markb Audience;
The I'lterary and sot:ral setting of Mark l.il-lz (Sheffield: srerieiio
and Back," dalamApproaches to New Tbstament Study, hlm. 93. Academic press,
257 I 989 ).
Porter, "LiteraryApproaches to the New Testament: From Formalism to Deconstruction 262
Prtrtor "[,itcrary Approuches to the New Testament:
and Back," dalamApproaches to New Tbstament Study, hlm. 91. From Formalism to Deconstruction
and llrrc,k." dalam lppnxtt.h<,s lo New Tbstament Study,
hlm. I l2_120.
202
203
menolak analisis sejarah.263 Di samping itu, banyak pemakai analisis ini Teologi Biblikal, yang dimulai pada tahun I94D-m,pamornya menurun pada
tidak menunjukkan metodologi yang jelas. Mereka kurang menaruh minat tahun 1960-an.266
kepada sifat historis PB. Itu sebabnya orang akan bertanya,apakah analisis Figur utama aliran Analisis Kanonikal adalah Brevard S. Childs
yang lahir dari sastra modem yang nonsejarah, misalnya novel dan syair, (1023-2007) dan James A. Sanders (1920- ). Selain mereka, Mark Brett,
cocok dipakai untuk menafsir PB yang bersifat historis dan teologis? Atau, James Dunn, FrankAnthony Spina (1943- ), Gerald T. Sheppard (1946- ),
apakah pemakai analisis ini siap memberi jawaban, jika hasil penafsirannya Mikeal C. Parson, Robert W. Wall, dan Eugene E. Lemcio juga termasuk
jelas-jelas bertentangan dengan sejarah dan teologi yang sudah diterima ke dalam aliran ini. Dua sarjana terakhir ini dinilai sebagai orang yang
secara umum? paling setia menerapkan Analisis Kanonikal pada P8.267 Hanya kedua
sarjana ini tidak sependapat dengan Childs dalam beberapa hal.268 Dalam
buku mereka, The New Testament as Canon: A Reader in Canonical
Analisis Kanonikal (Canonical Crilicism)
Criticism,Wall dan Lemcio menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak
Analisis Kanonikal dimulai sekitar tahun 197 }-an.Munculnya analisis
bermaksud menawarkan teknik baru eksegesis biblikal. Semua analisis harus
ini karena tidak senang kepada Analisis Sejarah, dan merasa khawatir
dipakai dengan syarat bahwaAlkitab ditafsir dalam bentuknya terakhir dan
terhadap budaya barat yang makin tidak mengenal Alkitab, dan mundurnya
dengan statusnya sebagai kanon. Ini berarti pola penafsiran yang digunakan
Gerakan Teologi Biblikal.26a Sebab Analisis Sejarah, yang berusaha
mereka adalah sinkronis (synchronic), yaitu Alkitab secara kesastraan
menyusun kembali peristiwa dan sejaratr yang ada di belakang kitab biblikal,
ditafsir menurut bentuk terakhirnya dan secara teologi seluruh isi Alkitab
justruseringmelalaikanmalsrakitab itu sendiri.Alkitab dipindah darikonteks
komunitas orang percaya, lalu diletakkan di bawah penyelidikan sarjana
dan sejarahwan. Relavansi dan maknaAlkitab tidak lagi dirasakan komunitas 266
Gerakan ini bertujuan mengharmoniskan kelompok, yang membaca PL sebagai kitab
orang Yahudi dan Kristen. Hasil Analisis Sejarah makin subjektif dan yang dipakai orang Yahudi dan Kristen unhrk membangun teologi, dengan kelompok, yang
spekulatif. Analisis Sejarah menaruh perhatian besar kepada sejarah sebuah membaca PL sebagai sejarah yang mencatat pikiran orang Israel tentang Allah. Metode
kitab, serta asal mula danproses transmisinya. Namun, penafsiranAnalisis yang dipakai gerakan ini dikritik subjektif. Pendekatan merekajuga dicela terlalu terikat
pada sejarah. Kent D. Clarke, "Canonical Criticism: An Integrated Reading of Biblical Text
Sejarah tidak berdasarkan kitab itu serta bentuk terakhir kitab itu. Dengan
demikian hal-hal kecil diperhatikan, sedangkan Alkitab secara menyeluruh for the Community of Faith, " dalam Approaches to New Tbstament Study, ed. Stanley E.
Porter dan David Tombs (Sheffield: Sheffield Academic Press, 1995), hlm. 170-179.
dilalaikan. Dalam keadaan seperti ini, tidak mengherankan jika mahasiswa 267
Clatke,"Canonical Criticism: An Integrated Reading of Biblical Textfor the Community
seminari pun tidak mengenal Alkitab. Keadaan ini bahkan terjadi di antara of Faith," dalamApproaches to New Tbstament Study, hlm. 195.
268
mahasiswa seminari aliran konservatif. Mereka hanya mengenal sejumlah Childs dikritik belum mengembangkan suatu gambaran yang menyeluruh mengenai
hubungan peristiwa penyelamatan Allah, kitab kanonikal, serta metode historis dan teologis
kitab, yang menjadi kitab-kitab ini kanon di dalam kanon.265 Lalu, Gerakan
yang menjembatani kedua hal ini. Wall; Lemcio, The New Testament as Canon: A Reader in
Canonical Criticism, hlm. 32. Childs juga dikritik kurang menghargai urutan Kisah Para
263
Porter "LiteraryApproaches to the New Testament: From Formalism to Deconstruction Rasul dalam daftar kanon, yang terjadi dalam tahap akhir pengkanonan. Urutan ini
and Back," dalam Approaches to New Tes tament Study, hlm. 1 I 6. dianggapnya sebagai hasil ke{a penerbit dan editor. Sikap Childs ini dinilai Wall dan Lemcio
264
Dalam kata pengantar Ihe New Tbstamenl as Canon: A Reader in Canonical Criticism, kurang konsisten dengan pandangannya yang menekankan penafsiran berdasarkan bentuk
James A. Sander mengemukakan, munculnyaAnalisis Kanonikal sebagai reaksi terhadap dua terakhir kanon. Di samping ifu, ia pun dicela gagal melihat urutan Kisah Para Rasul dalam
kekuatan yang menjauhkanAlkitab dari gereja. Dua kekuatan ini adalah analisis sejarah dan daftar kanon ini yang merefleksikan maksud komunitas, penghasil kanon, yang berusaha
ketidaktahuan akan Alkitab. Robert W. Wall; Eugene E. Lemcio, The New Testament as menemukan kembali maksud Lukas. Dikatakan, Lukas melihat ada hubungan di antara Injil
Canon: A Reader in Canonical Crlllclsre (Sheftield: SheffeildAcademic Press, 1992),hlm.7 . Lukas dan Kisah Para Rasul. Wall; Lemcio, The New Testament as Canon: A Reader in
265
Wall; Lemcio, The New Testament as Canon; A Reader in Canonical Criticism,hlm. S. Cananical Crilicirz, hlm. I15.
204 205
diperhatikan. Alkitab harus dibaca sesuai dengan isinya dan juga fungstnya. dengan kanon. Analisis kanonikal, paling tidak dalam karya Wall dan Lomcio,
Dari sudut isi, Alkitab meneruskan berbagai tulisan rasul yang memberi tetap menunjukkan sikap terbuka kepada analisis lain. Namun, pendckatan
informasi kepada komunitas Kristen. Dari sudut fi:ngsi, Alkitab adalah kanon yang menaruh minat begitu besar kepadajudul, prolog bahkanurutan kiteb
yang menjadi patokan iman komunitas Kristen. Jadi Alkitab terus memainkan dalam daftar isi kanonikal, patut dipertanyakan. Mereka yang memakai
p€ranan yang membentuk kehidupan gereja dalam hal beribadah dan analisis ini paling tidak harus menjawab sebuah pertanyaan: Daftar isi
bersaksi.26e Singkat kata, penafsiran Alkitab harus dilakukan demi kanonikal manakah yang seharusnya dipakai dalam penafsiran PL, salinan
kepentingan gereja. Alkitab kanonikal adalah satu-satunya media wahyu Masoret atau versi Septuaginta?
Allah, satu-satunya dasar penafsiran biblikal. Komunitas orang percayalah
penafsirAlkitab. Kanon lahir dari komunitas orang percaya. Kanon ini perlu
dipahami sebagai produk komunitas orang percaya; ia juga perlu dipahami
dengan memperhatikan proses pengkanonan yang dilakr.rkan komunitas ini.
Di dalam Alkitab terdapat prinsip penafsiran. Cara penulis kitab
PB menafsir kitab kanonnya menentukan penafsiran komunitas orang
percaya. Alkitab yang baku ditafsir dan diterapkan dalam konteks yang
terus berubah. Jadi penafsir PB perlu memperhatikan sejarah kanon yang
melewati beberapa tahap. Tahaptahap ini dapat ditemukan, contohnya,pada
judul dan prolog masing-masing kitab, urutan kitab dalam daftar kanon, dan
hubungan antara kelompok kitab (misalnya, kelompok surat Paulus dan
kelompok surat umum). Ambil judul kitab sebagai contoh. Judul-judal, yang
tidak sama yang diberikan kepada sebuah kitab, memberi penafsir petunjuk
penting. Memang penafsir jangan terlalu memaksakan diri untuk mencari
makna dari urutatsebuah kitab dalam kelompoknya. Namun dalam kasus
tertentu, c6ntohnya, empat kitab Injil, urutan sebuah kitab Injil perlu
diperhatikan. Sebab ini menyatakan sikap komunitas orang percaya terhadap
kitab itu.
Secara menyeluruh boleh disimpulkan, Analisis Kanonikal
memberikan angin segar bagi mereka yang merasa prihatin karena
berkurangnya minat dan rasa hormat orang Kristen kepada Alkitab. Hasil
periafsiran para sarjana yang memakai analisis ini sedang dituangkan ke
dalam satu seri tafsiran PB yang diberi nama Two Horizon Commentary.
Penekanan aliran pada bentuk terakhir kitab kanonikal, dan perhatiannya
terhadap kemajuan komunitas orang percaya patut dihargai. Pemakai analisis
ini juga memberi perhatian cukup kepada hubungan komunitas omng percaya
26e
Wall' Lemcio, The New TesbmAnt as Canon: A Reader in Canonical Criticism,hlm.16,
206 207
,,"'!;!;!;::f;ytr:#i;f,ll)'i,no,,,,
Selain perkembangan yang dibicarakan di atas, ada beberapa analisis
yang selama ini dipakai secara luas. Mulai dan berkembangnya analisis-
analisis ini tidak sama. Begitujuga denganpopularitasnya. Bersama dengan
lewafirya waktu, di antara analisis-analisis ini ada yangmasih sering dan
dirasa perlu dipakai, misalnya, Analisis Salinan Kuno; ada pula yang tidak
begitu populer lagi, misalnya, Analisis Sumber; atau ada yang direvisi,
misalnya, Analisi Redaksi. Analisis-analisis ini mencakup:
Analisi Tata Bahasa
Analisis Salinan Kuno (Tbxtual Criticism)
Analisis Salinan Kuno yang dibagiAnalisis Salinan Kuno pL dan
Analisis Salinan Kuno PB. Analisis ini berhrjuan mencari salinan kuno Alkitab
yang paling tepat atau yang paling dekat dengan naskah asli. Karena kondisi
dan bahasa yang tidak sama, maka prinsip dan metode Analisis Salinan
Kuno PL dan PB juga berbeda. Analisis ini dapat diterima kebanyakan
golongan konservatif karena motivasi dan pendekatan para sarjana di bidang
ini pada umumnya baik. Analisis ini maju pes atpada abad.ke-2}. sarjana-
sarjana yang terkenal mahir dengan Analisis Salinan Kuno pL adalah D.
Ap. Thomas, F.M.Cross, Analisis Latar Belakang
{anluel Rolles Driver (1846-Igt4), R.W.Klein,
dan Ernst wurthwein. Sedailgftan yang mahir denganAnalisis salinan Kuno
PB adalah E. C. Colwell, K. W. Clark, B. M. Metzger (1914-2007), Ku:t
Aland (1915-1994), dan J. Neville Birdsall (1928-2005).
270
Beberapa analisis di sini akan dibahas lebih lanjut di Bab III, sedangkan sebagian yang
lain hanya diperkenalkan dengan singkat di sini, karena analisis-analisis ini belum tentu
bermanfaat bagi penafsir konservatif.
208
209
Dengan diterbitkannya-lebih banyak penemuan
arkeologis, konkordansi,
leksikon, kamus, dan tafsiran, hari ini penafsirAlkitab
t".Jtei, asititas yang
lebihmemadai.
2r0
2lt
s. A. sanders, dan Gerhard von Rad (1901-1971); sedang untuk menafsir
Kesimpulan
212
2tg
BABItr
PRINSIP DAII METODE UMT]M
PENAFSIRANALKIIAB
Bab ini membahas tujuh analisis yang dipakai secara umum dalam
"Langit [an 6umi penafsiranAlkitab. sudah tentu untukjumlah analisis biblikal lebih banyak
daripada tujuh. Seorang penafsir yang sensitif dan kreatifjuga akan
aRg.n fierktu
menemukan pendekatan yang inovatif dalam penafsiranAlkitab. Namun,
tetapi perfiguaan-I(1t hanya tujuh analisis yang akan dibahas, dan beberapa analisis secara sadar
titafr"aftgm 6erktu." tidak dicantwnkan di sini. Urutan analisis-analisis ini juga bukan tanpa alasan.
Pada umumnya, penafsiran suatu bagian Alkitab dimulai dengan Analisis
Salinan Kuno, kemudian diakhiri dengan tahap intergrasi. Ini tidak berarti
penafsiran selalu hanrs dimulai denganAnalisis Salinan Kuno, lalu dilanjutkan
sesuai dengan urutan yang dicantrunkan dalam bab ini. Urutan analisis-
analisis ini mungkin saja berubah dari satu kasus ke kasus lain. Begitu juga
dengan porsi analisis yang digunakan dalam penafsiran. Dalam kasus
tertentu, analisis tertentu akan lebih banyak dipakai, sedangkan dalam kasus
lain lebih sedikit atau bahkan tidak dibutuhkan. Analisis-analisis juga bukan
komponen-komponen yang berdiri sendiri dalam sebuah tafsiran.t
Penyelidikan yang dilakukan masing-masing analisis sesungguhnya saling
berkaitan dan melengkapi. Akhirnya di tahap integrasi, analisis-analisis ini
menghasilkan sebuatr tafsiran yang dapat menjelaskan isi suatu bagianAlkitab
dengan baik. Penafsiran bukan merupakan upaya yang bersifat mekanis,
melainkan usaha yang bersifat ilmiah dan seni. Penafsiran berkaitan dengan
pemahaman dan kreativitas penafsir. Pada tahap awal seorang penafsir
1
Mary H. Schertz dan B, Perry Yoder melihat karyanya sebagai buku yang mongajarkrn
metode. Namun metode bukanlah proses yang dilalcukan satu demi satu (linear procut)
tahap tanpa koneksi dan saling meliputi. Baca seeing the Tbxt: Exegesislor stud.nlt qf
Greek and Hebrew (Nashville: Abingdon Press,200l), hlm. 16.
2t3
mungkin merasa asing akan analisis-analisis ini, dan dia tidak tahu harus 7. Analisis Salinan Kuno2
mulai dari analisis mana. Namun, dengan bertambahnya pengalaman dan
pengetahuan, penafsir Alkitab yang tekun akan menguasai prinsip dan Hari ini orang Kristen tidak memiliki naskah asli Alkitab.3 ltu
metode analisis-analisis ini. PenafsiranAlkitab akan menjadi lebih mudah :ebabnya penafsirAlkitab perlu mempelajari salinan-salinan kuno yang dibrut
baginya. iacara manual untuk beroleh datayang paling dekat dengan naskah asli.
' Subbagran masing-masing analisis di bawah ini diawali dengan fuona berbagai faktor, termasuk lamanya usia, tidak semua salinan kuno
infomrasi memperkenalkannya, lalu disusul pedoman dan metode yang biasa
dipakainya. Kini, kita mulai denganAnalisis Salinan Kuno.
2t6 2t7
merupakan langkah pertama dalam penafsiran Alkitab. Sebab, sebelum diandalkan. Contohnya, dari 14 buku sejarah yang ditulis Thcitus (kira-kira 100
seorang menafsir suatu bagianAlkitab, ia terlebih dahulu harus yakin bahwa SM) hanya empat setengah buku yang tertinggal, dan salinan yang paling awal
isi bagian Alkitab yang ditafsirnya berasal dari salinan zaman kuno yang dibuat pada abad ke-9.6 tri sangat kontras dengan salinan kuno Alkitab.
paling dekat dengan naskah asli. Namun, patut disyukuri, tidak semua bagian Ketiga, tidak ada iman kepercayaan kekristenan yang didirikan
Alkitab perlu diselidiki denganAnalisis Salinan Kuno. Perlu dijelaskan di berdasar atas ayat-ayat yang diragukan. Banyaknya salinan dan terjemahan
.sini, untuk menerapkan analisis ini tidak jarang seorang penafsir justru perlu zaman kuno yang dimiliki orang Kristen sama sekali tidak berarti bahwa isi
melakukan analisis lain terlebih dahulu. Berdasarkan hasil analisis lain, Alkitab begitu bervariasi sehingga tidak dapat dipercaya. Keadaan yang
masalah yang ditemukan dalam Analisis Salinan Kuno ini baru dapat sesungguhnya justru sebaliknya. Contohnya, ada sejumlah perbedaan dalam
dipecahkan. kumpulan salinan kuno PL yang ditinggalkan Masorete.T Jumlahnya hanya
Karenatidakmemiliki naskah asli baikPL maupun PB, penafsiran 1200. Ini berarti rata-ratapada satu halamanAlkitab bahasa Ibrani cetakan
Alkitab menjadi lebih sulit. Namun, dilihat dari sisi lain, ini ada maksud indah zamar modern tidak ditemukan satu perbedaan dalam salinan kuno.E
Allah. Sebab jika orang Kristen memiliki naskah asliAlkitab, bahkan hanya Sedangkan untuk PB, perbedaan yang dikatakan sebanyak 150.000 buah
satu bagian kecil, maka perhatian besar akan dicurahkan kepada naskah dalam salinan kuno perlu dibaca dengan hati-hati. Karena jika sebuah
tersebut bukan kepada penyelidikan firmanAllah. Hal ini akan menimbulkan perbedaan disalin, katakanlah, sebanyak 3.000 kopi, maka akan menghasilkan
berbagai dampak yang tidak diinginkan, di antaranya, menyembah naskah 3.000 buah perbedaan. Lalu, dari jumlah 150.000 buah perbedaan tadi hanya
itu. Padahal yang lebih penting bagi orang Kristen adalah mempelajari, ada 400 buah perbedaal yang menimbulkan keraguan akan makna yang
mengingat, menjalankan dan memberitakan firman-Nya. diberikan salinan kuno. Selanjutnya, dari 400 buah perbedaan ini, hanya ada
Selain ini, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan di sini. Pertama, 50 buah perbedaan yang cukup berarti.e Banyak perbedaan dalam PB hanya
berkisar kata-kata, misalnya: Tuhan, Tuhan Yesus, Tuhan Yesus Kristus.
Alkitab. Analisis Salinan Kuno tidak dipakai dengan praan1gapan yan9 Keempat, Ini
meragukan firman Allah. Sebaliknya, pemakai analisis ini pada dasamya sudah tentu berhubungan dengan sikap hormat para penyalin terhadap
percaya bahwa naskah asli Alkitab mencatat wahyu Allah yang tanpa salah, Alkitab, kitab yang suci. Pada zamalnPl,, penyalin menghitungayat,kata,
dan rindu mencari isi Alkitab yang paling dekat dengan naskah asli. Jadi
motivasi pemakai Analisis Salinan Kuno bukan meremehkan atau 6
McDowell, Comp., Eyidence That Demands A Verdict, Vol. l, hlm. 47.
7
menjatuhkan firmanAllah, tetapi menjunjtng tinggr dan menyebarluaskannya. Masorete adalah sarjana-sarjana atau penulis-penulis orang Yahudi yang hidup antara abad
ke-6 dan abad ke- I L Mereka memberi berbagai tanda baca pada salinan Kitab Suci mereka.
Kedua, pemakaiAnalisis Salinan Kuno tidak meraba-raba di dalam
Tanda-tanda ini memberi petunjuk fonetik dan musik kepada pembaca. Nama "Massorete"
kegelapan. Analisis ini didukung prinsip dan metode yang ilmiah dan logis, secara harfiah berarti "penerus". Para sarjana masih berdebat apakah nama ini seharusnya
dan juga salinan, terjemahan dan karya zamar kuno yang begitu banyak. dlhths Massorete ala:u MasoreL Nama ini berhubungan dengatkata"Masorah" atztt"Masora"
Bagian mana pun dalam Alkitab, khususnya PB, pasti pematr dicatat dalam @ahasa Ibrani). Masorah dalam arti sempit menwrjuk kadisi yang dipakai Masorete untuk
menentukan teks yang tepat dalam Kitab Suci orang Yahudi. ktilah ini juga dapat menunjuk
salah satu tulisan zatnar. kuno ini.s Akurabrya isi Alkitab bukan saja dapat
catatanyangada di tepi halaman bagian atas, bawah dan pinggir salinan-salinan kuno yang
dibuktikan dengan penemuan ilmu purbakala dan tulisan-tulisan zaman kuno, menunjukkanpenafsiran Massorete. Catatan-catatan inibertujuanmenjaminpenerusantadisi.
bahkan dibandingkan dengan buku zaman kuno, salinanAlkitab sungguh dapat Penjelasan yang lebih mendetail diberikan pada bagian selanjutrya.
8 Robert
Dick Wilson, A Scientific Investigation of the Old Teslament (Chicago: Moody
5
Josh McDowell, Comp., Eyidence That Demands A Verdict, Vol. I (Arrowhead Springs, Press, I 959), hlm. 62. Bcrbagai variasi salinan yang terkait dapat dibaca pada catatan kaki
Ca.: Campus Crusade for Christ International, 1972),h1m.45. Buku ini membuktikan Alkitab Ibrani cetakan zaman modern.
dengan menarik dan menyakinkan bahwa Alkitab dapat dipercayai. e
Josh McDowell, Comp., Evidence That Demands A Verdict, Vol. l, hlm. 44.
218 2le
bahkan huruf hasil penyalinan mereka. Atau, dalam penyalinan PB, hasilnya
zaman kuno disimpan dengan baik, dan orang Kristen berkosempatan
biasanya dicek seorang korektor atau pemeriksa.lo Sudah tentu para melaknkanAnalisis Salinan Kuno denganteliti dari masa ke masa, Dalun
penyalin Alkitab adalah manusia biasa yang dapat berbuat kesalahan, proses menganalisis salinan kuno, para sarjana mengembangkan prinrip
kelalaian, kecerobohan, dan perubahan yang sengaja atau tidak sengaja. dan metode yang andal untuk memastikan salinan mana yang paling dotat
Tetapi pembaca masa kini perlu mempertimbangkan beberapa faktor, di dengan naskah asliAlkitab. lJpayaini akhirnya menjadi semacam latihan
antararrya, sulitnya memperoleh alat tulis, panjangnya sejarah penyalinan yang bermanfaat bagi umat Tuhan.
Alkitab, banyaknya penyalin yang terlibat, terbatasnya fasilitas menyalin,
dan kurangnya lingkungan yang mendukung. Apalagi pada masa awal l,l Analish Salinan Kuno PL
kekristenan, gereja menghadapi berbagai tekanan dari luar. Para penyalin
Kristen tidak mempunyai fasilitas, keleluasaan, dan ketenangan untuk l.l.I Sejarah Singkat PL Diterima Sebagai Kanon
menyalinAlkitab. Dengan memperhatikan semua faktor ini, kuantitas dan Sejarah kanon PL dapat dibagi dalam 4 masa:r3
kualitas pekerjaan para penyalin ini sungguh menakjubkan.
Kelima, dengan alasan yang tidak sama. semua kitab ditulis pada Masa Ucapan yang Berotoritas
zaman yang agak kuno tidak meningsalkan naskah aslinva. ll Jadi masalah Bagi orang Israel, sejarah kanon dimulai pada saat mereka
tidak adanya naskah asli yang dihadapi orang Kristen, sesungguhnyajuga menerima Firman Allah yang diberikan melalui Musa, dan berjanji
dihadapi pen ganut agarna-agama besar yang lain. Namun demikian, dalam memegangnya (Kel. 24:3-8). Bahkan, sikap hormat terhadap firmanAllah
masalah naskah asli Alkitab, orang Kristen bersikap objektif dan rasional. lobenamya sudah ditunjukkan orang Yahudi pada masa yang lebih awal,
Orang Kristen hanya percaya bahwa naskah asli Alkitab bebas dari kotika nenek moyang mereka menerimanya.
kesalahan, sedangkan salinan zamankuno tidak. Orang Kristen juga tidak
berupaya menyeragamkan salinan zarnankuno yang ada.r2 Semua salinan Masa Kitab yang Berotoritas
Kitab Ulangan 3l:24-26 dan Yosua l:8 menunjukkan hadirnya
t0R. K. Harrison, Introduction to the Old Tbstament (Grand Rapids, Michigan: Wm.B. robuah kitab yang berotoritas. Kemudian, pada tahun 621 SM RajaYosia
Eerdmans, 1975), hlm. 213. B. M. Metzger, The Text of the New Testament: Its
Transmission, Corntption, and Restoration, edisi ke-2 (New York: Oxford Univ. press,
prling benar dalam membaca Quran. Zaid dipauggil lagi oleh Usman, khalifah ketiga, untuk
1968), hlm. 15.
rr Dengan alasan yang tidak sama, semua nonjadi ketua panitia. yang bersarna tiga tokoh Quraisy, dia menuliskannya secara standar
kitab zaman kuno tidak meninggalkan naskah
dtn baku dalam dialek Quraisy. Dengan demikian, terbitlah mushaf usmani. Mushaf lain
aslinya. Bahkan naskah zaman modem pun ada masalah tels. Ambil saja naskah Proklamasi,
yrng berbeda dengan yang standar ini diperintahkan Usman agar dibakar. Tulisan dalam
yang dibuat pada tahun 1945, sebagai contoh. Menurut Sayuti Melik, dialah yang mengetik
murhaf Usmani ini amat sederhana, sehingga sulit dibaca dan dipahami karena tanpa tanda
konsep yang ditulis tangan oleh Bung Kamo, dan atas inisiatifrrya sendiri dia mengubah
bros dan tanda titik{itik pembeda huruf. Gundul total. Kemudian, pakar bahasa Arab, Abu
kata-kata 'Wakil-wakil bangsa Indonesia" menjadi "Atas nama Bangsa Indonesia", '.tempoh"
menj adi "tempo". Temp o, 6 Desember 1986, hlm 22.
Al'AswadAl-Dua1y, memprakarsai penulisan dengan tanda baoa dan titik-titik itu. Ini lalu
12 dlrompumakan kedua muridnya, Nashr bin 'Ashim dan Yahya bin Ya'mar, yang membagi
Menurut Wahyu Muryadi, para satrabat yang dikenal punya daya ingattajartmenulis
ayat-ayat Quran serta menghafalkannya di depan Nabi Muhammad SAW. Tetapi sampai Quran menjadi 30 juz, 114 suratr, 60 hizib, dan 554 ruku'atas komando GubemurAl-Hajjaj
hln Jusuf Ats-Tsaqafi, pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan (ahun 685-
Nabi wafat, hrlisan "mentah" ini masih terserak di tangan para sahabat. Kemudian, Khalifah
705), Bentuk yang mendokati tulisan Quran sekarang ini digagas olehAl-Khalil binAhmad,
Abubakar memerintahkan Zaid bin Tsabit, anak angkat dan sekretaris Nabi, mengkoordinasi
yrng wafat pada tahun 800-an. Tempo, 13 Februari 1993, hlm. 87.
pengumpulan wahyu. Sampai akhir hayat Abubakar, naskah ini disimpan oleh Umar bin lrWilliam SanfordLa Sor, DavidAllanHubbard, danFrederictWm.Btsh,OldTestament
Khattab, yang kemudian diserahkan kepada putrinya yangjuga istri Nabi, Hafsah. pada
i\trvey:
The Message, Form, and Background of the Old irestument(Grmd,Rtpids, Michigur:
kepemimpinan Usman bin Affan, muncul kekacauan: kaum muslim sama-sama mengklaim
Wm.B. Eerdmans, 1982), hlm. l8-22.
220
22t
menemukan kitab Taurat. Peristiwa ini sangat bermakna dalam proses PL Masa PL Secara Resmi Dihormati Sebagai Kanon
dihormati sebagai kanon. Pada waktu itu raja dan rakyat berjanji menaati
apa yang tertulis dalam kitab Taurat (2Raj. 23:2).Ini berarti mereka
menghormati PL sebagai kanon.
222
229
Bahasa Aram
rb ffit,t#'.:,Xl;
a_Raja tg:17_37
Yunani.
Bahasa Aram sudah dikenal sebagian orang yahudi, tetapi
pemakaiannya baru menjadi lebih luas pada masa penawanan. pada masa
itu bahasa
kehidupan
betapa po
2.Dibandingkan dengan bahasa yunani, bahasa Ibrani danAram relatif
lebih pemakaian yang berwarna bahasaAram, Kitab Ez:a 4: g-6: I g; 7 :r2-26;Kitab
sederhana dalam tata bahasa.
Daniel 2:4b-7 :28 ditulis dalam bahasa Aram. rE
3.Pada umunnya kata Ibrani terdiri atas tiga hurufkonsonan (huruf
mati),
harrya beberapa kata yang terdiri atas empat huruf konsonan.
1.1.3 Bahan dan Bentuk Buku Zaman pL
4. Akat katalbrani sangat kaya, dan sebuah kata dapatmempunyai
banyak Padazamankuno, penduduk di daerah Timur Tengah menuliskan
makna tergantung pada konteksnya.
5.Bahasa Ibrani biasanya hanya membagi dua masa, yakni yang
sudah
komplet dan yang belum komplet.
Papirus cukup murah, tahan lama dan populer. Tetapi jika ingin
menyimpannya sampai berabad-abad, bahan ini membutuhkan cuaca dan
tempat penyimpanan yang mendukung. Itu sebabnya tidak banyak papirus
yang ditemukan di Palestina. Papirus tertua yang ada tulisan bahasa Ibrani
mungkin adalah sepucuk surat yang dibuat pada abadke-g atau ke-7 sM.
Salinan PL dengan bahan papirus dibuat pad a abad-abad,sM tidak banyak
yang tertinggal.
Talmu
Musa,
B Pengaruh
t7
La Sor, Hubbard dan Bush, o ld rbstament survey: The Message, Fonn, bahagaAram pada zaman TuhanYesus akan dibicarakan pada bagianAnallrlr
and Background Salinan Kuno PB.
o/ the Old Testament, hlm. 27 .
re
Gulungan tembaga ditomukan di gua eumran, totapi tidak moncatat ayatAlkitab,
224
223
digaris dengan buluh.2o Sejak tahun 200 SM pemakaian kulit binatang makin Dari Tahun 400 SM Hingga Tahun 70
luas. Ini kemudian berkembang menjadi perkamen. Masa ini dikenal dengan usaha memelihara dan memperbaiki hasil
Padazamankuno buku berbenhrk gulungan yang dibuat dari papinrs penyalinan. Hasil perbandingan Kitab Gulungan Laut Mati dengan Salinan
atau kulit.binatang (Mzm. 40: 8 ; Yer. 3 6:1 4; Yeh. 2:9 ; Za. 5 :l). Sedangkan Masorete (Massoretic Text disingkat MT) menunjukkan, pura penyalin
pepa yang dipakai adalah buluh yang tajam. Sejak abad pertama mulai dipakai bekerja dengan sangat teliti. Namun demikian, salinan-salinan ini tetap
bentuk kodeks (codex), khususnya untuk bahan perkamen. Yang menunjukkan perubahan yang terjadi, contohnya, bentuk huruf berubah
dimaksudkan kodeks di sini adalah salinan kuno yang dijilid mirip dengan menjadi Empat Persegi, dan muncul tanda-tanda baca lain. Selain itu, juga
buku zaman modern. Pada abad ke-4, bentuk seperti ini sudah cukup populer. ada penyalin yang membubuhkan keterangan; memperhalus kata yang tidak
Patut disayangkan, salinan-salinan PL zaman kuno tidak banyak hormat terhadap Allah; atau, tidak membaca namaAllah secara langsung,
yang disimpan sampai sekarang. Ada banyak faktor yang menyebabkan ini yang adakalanya dibaca dengan kata lain. Pada masa ini beredar salinan-
terjadi. Di antaranya, kurun waktu yang begitu panjang telah menggerogoti salinan yang tidak persis sama dengan Kitab Gulungan Laut Mati, terjemahan
salinan-salinan ini; bahan seperti kulit binatanE,YfrEdipakai sejak zaman Septuaginta, Pentateuch orang Samaria, salinan yang menjadi dasar Salinan
Musa, tidak tahan lama; kehidupan orang Israel yang tak menentu karena Masorete, atanyanllain. Ini sudah tentu mengundang berbagai teori untuk
penganiayaan drrn perang; dan ketentuan rabi dan penyalin Kitab Suci orang menjelaskan sumber atau tradisi yatgadadi belakang salinan-salinan ini.
Yahudi yang memusnahkan salinan-salinan yang tidak dipakai.2t Jadi mungkin Septuaginta dan Pentateuch orang Samariaberasal dari sebuah
sumber zarnan kuno di Palestina. Sedangkan salinan Babel disimpan di
1.1.4 Sejarah Singkat Salinan-salinan Kuno PL wilayah Babel, kemudian diperkenalkan kepada orang Yahudi di Palestina
Sejarah salinan kuno PL dapat dibagi dalam beberapa masa: ketika mereka kembali ke sana. Boleh dikatakan pada zaman ini salinan-
salinan masih belum diseragamkan. Namun, hal yang menggembirakan
Dari zaman Penulisan Kitab Hingga Tahun 400 SM adalah salinan-salinan ini, yang masing-masing memiliki sumbemya sendiri,
Hari ini tidak dapat ditemukan salinan kuno PL yang dipastikan pada dasamya snma dan tidak menghasilkan teologi yang berbeda.
lebih tua dari tahun 400 SM. Seperti yang disebutkan di atas, salah satu
sebabnya adalah bahan-bahan yang dipakainya tidak tahan lama. Namun, Dari Tahun 70 Hingga Abad Ke-ll
dapat dipastikan sebelum tahun 400 SM salinan-salinan PL sudah dibuat Boleh dikatakan kurun waktu ini merupakan masa standarisasi
dengan teliti. Demi membuat salinan-salinan PL yang mudah dibaca dan salinan. Upaya ini muncul karena penafsiran rabi yang ketat menuntut scbuah
dimengerti, para penyalin memberi anda di sana sini. Kemudian hari mrmgkin salinan yang standar.22 Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas, adg
tanda-tanda ini menjadi dasar bagi karya Masorete. Sudah tentu dalam dua faktor lain membuat orang Yahudi merasa perlu menyeragamkan salinEn'
masa yang panjang ini, penyalin Kitab Suci pernah membuat kesalahan salinan ini. Pertama, orang Yatrudi yang terdesak perkembangan kokrirtOnrn
atau kelalaian dalam pekerjaan mereka. membutuhkan salinan yang dapat diandalkan. Kedua, dengan hanournyr
Yerusalempadatatrun 70, bangsa ini memerlukan salinan yang bcnribrwr
untuk menguatkan imannya. Namun demikian, perlu diingatkan, prdr rbrd
pertama atau sebelumnya sebenamya sudah ada salinan yang lobih dOminan
atau yang lebih berwibawa.
2oEmst Wurthweit, The Text of the Old Testament, diterjemahkan oleh Erroll F. Rhodes,
22
Rabi Aqiba atau Akiva (tahun 55-137) dihormati karona momborl rumbrnSrlh bonr
(Grand Rapids: Wm.B. Eerdmans, 1979), hlm. 8.
2r
Santoso, "Bibliologi: PengantarAlkitab", hlm. 51. menstandarkan salinan PL.
226 227
'#.?::XHT"iffi:ffiHffiIff
l ' salinan Masorete merupuku, ,urlirun yang
dipakai secara umum oleh
orangYahudi
2' salinan ini memberi kesempatan kepada pembaca pL
membandingkan
isinya dengan terjemahan lain.
3. Salinan Masorete mencantumkan teks dari salinan lain pada tepi
halaman.
lencan lernitcianpernbaca dapat memilih apa yang dipercayai lebih tepat.
Salinan ini memuat lebih daripada 1.000 gir",ketiiO.
4' Masorete mengunpulkan l g kasus daram p'
yang mereka percaya sudah
Gnperubatran ini dilalokan untuk menghindari
23
Sekolah ini berfungsi mendidik para rabi dan menghasilkan tafsiran yang
seragam dso
normatif untuk Hukum lisan.
228
229
digunakan pada Kitab Suci yang dicetak, yaitu edisi Bomberg. Bagi Masorete, kekurangan yang hampir sama. Walaupun edisi baru ini lebih monghugai
judul Mazmur adalah bagian dari Mazmur yang terkait. Itu sebabnya salinan yang sudah ada karena penemuan Kitab Gulungan Laut Mati. Jcdi
penghitungan ayat Salinan Masorete berbeda dengan sebagian terjemahan secara umum BHS cukup ideal bagi penafsir melakukanAnalisis SalinEn
Alkitab yang tidak memakai patokan yang sama. Kuno. Namun, datacatatankakinya belum mencakup semua salinan yang
ada, bahkan sebagiannya kurang akurat. Juga tidak seluruh saran editornya
. Pada tahun 1488, PL yang komplet, beserta tanda vokal dan
28
aksennya, diterbitkan. Edisi yang bernama Soncino Bible, yang direvisi berdasarkan prosedur dalam Analisis Salinan Kuno.
pada tahnn 1495, menladi dasar terjemahan Martin Luther. Pada tahun 15 1 6- Kini, upaya menerbitkan Biblia Hebraica Quinta (disingkat BHQ)
17 Daniel Bomberg, seorang pedagang Kristen, menerbitkan Great Rabbinic sedang dilaknkan. Pada tahun 2004, sebagian dari versi revisini,yaittBiblia
Bible.Kemttdian, ia bekerja sama dengan Jacob b. Hayyim ibnAdonijah, Hebraica Quinta: General Introduction And Megilloth, sudah
menerbitkan Second Great Rabbinic Bible pada tahun 1524-1525. Edrsi diterbitkan.2e Diharapkan seluruh versi ini dapat selesai pada tahun 2010.
ini menjadi standar Salinan Masorete selama 400 tahun, yalrrg }uga dikenal BHQ memakai Kodeks Leningrad. Namun tidak sama dengan versi
dengan nama teks ben Hayyim. Edisi yang cukup teliti ini dibuat berdasarkan sebelumnya, BHQ memasukkan komentar yang menjelaskan Mas orah dan
salinan yang cukup banyak. Hanya sayang, salinan-salinan ini tidak begitu mendiskusikan makna perbedaan salinan yang terdapat dalam catatan
tua dan tidak jelas asalnya. Rupanya ben Hayyim tidak begitu mengikuti kakinya. Perlu ditambahkan di sini, unhrk memakai edisi zaman modern PL
perubatran yang terjadi sejak hadirnya salinan benAsher. Walaupun dernikiarl Bahasa Ibrani dengan bailg penafsir perlu membaca bagian pendahuluannya
salinan ini cukup dihormati, bahkan Rudolf Kittle mencetakBiblia Hebraicd6 dengan teliti. Dengan demikian dia baru mungkin memanfaatkan data catatarr
(disingkat BHK) edisi ke-l (tahun 1906) dan edisi ke-2 (tahun 1913) kaki denganbaik.
berdasarkan salinan ben Hayyim. Banyak data catatankaYi (apparatus)
BHK berdasarkan Pentateuch orang Samaia, dan terjemahan tlua zaman 1.1.5 Salinan dan Teriemahan Kuno PL yang Penting
dulu, misalnya, Septuaginta, Vulgate dan Peshitta, namun banyakjuga hanya
merupakan dugaan. Kodeks yang Berhubungan Dengan Keluarga ben Asher
Pada tahun 1937,Pa,ul Kahle menerbitkan Biblia Hebraica edisi l. British Museum Codex of Pentateuch (Oriental 4445)
ke-3 dalam bentuk satu jilid. Edisi ini berupaya menerobos salinan ben Disalin atas nama Aaron ben Asher pada tahun 820-5 0. Isinya mencakup
Hayyim agar dapat menyelidiki kodeks-kodeks yang berhubungan'dengan bagian dari Kitab Kejadian39:ZO hingga Ulangan 1:33.
keluarga ben Asher.27 Untuk pertama kalinya, Kodeks Leningrad dipakai 2. The Cairo codex of the Prophet (C) atau Codex Cairensis of the
dalam edi si ini. S ayang, ada ke I emah an dalam data c atatan kakinya. Edisi Prophet
ini kemudian diganti dengan Biblia Hebraica Stuttgartensta (disingkat Disalin pada tahun 894-895. Isinya mencakup Kitab Nabi-Nabi Awal
BHS) yang diedit K. Elliger dan W. Rudolph. BHS dalam bentuk satu jilid (KitabYosua, Hakim-Hakim, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-Raja) dan
ini diterbitkan pada tahun 1977. Edisi yang lebih baru ini tetap menunjulJcan
2rFrederickW.Danker, MultipurposeToolsforBibleStudy,edisike-3(St.Louis:Concordin
26
Biblia Hebraica (BH, Latin) berarti Alkitab Ibrani. Dalam pemakaian dunia akademis, Publishing, 1970), hlm. 59-60.
nama ini dipakai unhk rnenunjuk tiga edisi pertama Alkitab Ibrani yang diedit Rudolf
,e
BHS merupakan verci keempat Biblia Hebraica, sedangkan BHQ merupakan versi kelima,
Kittle, dengan singkatan masing-masing BHKI, BHK2, dan BHK3. Megilloth @ahasa lbrani) menunjuk lima kitab (Kitab Kidung Agung, Rut, Ratapan,
27
Keluarga Aaron ben Moshes ben Asher adalatr salah satu kelompok Massorete di Tiberias. Pcngkhotbah, Esther) yang merupakan salah satu kelompok dalam bagian Tulisan-tulisan
Tokoh lain yang terkenal, yang bersaingan dengan benAsher di Tiberias adalah Moshe ben di Kitab Suci orangYahudi. Kelimakitab ini yang dikelompokkan menjadi satu, yang dalam
Naphtali. Setelah merekahanya ada sangatsed;kit Masorahyargditarnbahkan Masorete lain, lradisi orangYahudi, juga disebut "Lima Kitab Gulungan".
230 231
Kitab Nabi-NabiAkhir (Kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, dan 2. Codices (Kodeks-kodeks) Erfurt
12 kitab nabi). Ini adalah kodeks Ibrani yang tertua yang disalin Moshe Kodeks-kodeks ini dipakai John Heinrich Michaelis untuk menerbitkan
ben Asher. PL pada tahun 1720. Kodeks-kodeks ini pemah salatr dikira berhubungan
3. Babylonian Codex of the Prophet,pemahdikenal sebagai Petersburg dengan salinan dari Naphtali.Y E(Erfurt) 1 mungkin dibuat pada abad
Codex (P) ke-14,E2 abadke-l3, dan E3 sebelum abad ke-12.
Disalin pada tahun 916. Isinya mencakup Kitab Nabi-Nabi Awal dan i. Reuchlin Codex
Akhir. Walaupun kodeks ini termasuk dari keluarga benAsher, narnun Kodeks Alkitab tertua di Jerman. Kodeks dengan tradisi ben Naphtali
memakai tanda vokal Babel. ini disalinpada abad ke-12.
4. Aleppo Codex 4. Kitab Gulungan Laut Mati
Disalin pada tahun 900-950. Kodeks tertua Salinan Masorete ini Dari antara kitab gulungan ini, yang terpenting adalah salinan Yesaya
mencakup seluruh PL, yang kini dimiliki pemerintah Israel. Sayang, yang berasal dari gua I, Komentari Habakuk dari gua I, gulungan
sebagian kodeks ini terbakarpada tahun 1949. Kodeks ini merupakan Mazmur dari gua IL Kitab gulungan ini sangat penting, karena jauh
dasar versi Kitab Suci yang diterbitkan Universitas Ibrani di yerusalem. lebih tua daripada salinan yangada sebelumnya.
Tanda vokal dan masora-nya diberi Aaron ben Asher.
5. Leningrad Codex B l9a (Leningradensis, L) Kodeks-kodeks Bahasa Yunani yang Penting
Disalin pada tahun 1008 berdasarkan salinan yang dibuat Aaron ben l. Codex Sinaiticus (aleph atau )
Asher. Isinya mencakup seluruh PL. Kodeks ini dipakai sebagai dasar Disalin pada abad ke-4. Separuh lebih isinya terdiri atas kitab-kitab PL
Biblia Hebraica'edisi ke-3 yang diedit Kahle. dan seluruh PB.
2, Codex Alexandrinus (A)
Salinan-salinan Kuno Lain Disalin pada abad ke-5. Isinya mencakup seluruh PL termasuk beberapa
l. Cairo Geniza3o kitab Apokrifa, dan semua kitab PB serta 1 Clement (kecuali 57:7-63)
Cairo Geniza adalah kumpulan salinan orang Yahudi yang dibuat antara dan 2 Clement.
tahun 870 dan 1880. Kumpulan salinan ini ditemukan di geniza sebuah
"f, Codex Vaticanus (B)
sinagoge di Kairo. Salinan-salinan ini terdiri atas sejumlah besarbuku Disalin pada abad ke-4. Isinya mencakup seluruhAlkitab, kecuali Kitab
yang kebanyakan merupakan fragmen. Isinya meliputi tulisan agama, Kej adian I : I -46:28; Ibrani 9 : I 4-13 :I2, Surat-surat Penggembalaan,
dokumen pengadilan, korespondensi orang Yahudi lokal, dan lain-lain. Filemon, danWahyu.
Ini memberi informasi tentang kehidupan agama, komunitas, pribadi,
dan budaya orang Yahudi, juga permukiman orang Yahudi di palestina, Thr,lemahan Kuno PL
serta hubungan orang Yahudi dengan orang Kristen dan Muslim. Ini l, Pentateuch Orang Samaria
sangat berguna untuk mengenal berbagai aspek kehidupan di Versi ini sebenarnya tidak boleh disebut sebagai terjemahan. Karena
Mediterania seribu tahun yang lalu. kitab Taurat yang dipakai orang Samaria ini dihrlis dengan huruf mereka,
Ahli Analisis Salinan Kuno
yang berasal dari huruf Ibrani kuno.
adakalanya membandingkan Pentateuch orang Samaria dengan
30
Genizah adalah tempat, biasanya kamu, ymg tidak lagi dipakai dalam sinagoge untuk
membuang kitab-kitab suci yang tidak dapat dipakai lagi. Di tempat itu juga dibuang ll Mothe ben Naphtali adalah Massorete terkenal di Teberias di samping keluarga bon
tulisan-tulisan bidah. Arher,
232 233
Pentateuch versi lain unh:k memastikan teks yang lebih
dekat dengan Kecil (dari Kitab Hosea-Kitab Maleakhi), juga Kitab
yang asli. Pentateuch orang Samaria dibuat sebelum
salinan Laut Mati,
Ena danKitab
Nehemiamasing-masingdigabungmenjadisa=tu.
nilainya sangat tirgg, salinan terpenting untuk pentateuch
adalah gulungan Nablus.
orang samaria 4. Hexapla
Sebelum menulis tafsiran, origen sudah memulai
2. Targum Aram karyanya, Hexapra,
yang menyejajarkan 6 versi pL. Daram kolom yangpaialer,
Tedemahan bahasaAram ini pada mulanya berbentuk lisan.
Sebelum
oriien
mencantumkan pL bahasa Ibrani, pL bahasa Ibrani yurg
abad pertama, terjemahan lisan ini dicatat dalam bentuk tertulis. dit urrliterasi
dengan huruf yunani, Septuagirta, Aquila (tahun
Kemudian hari karena orang yahudi tidak memakai bahasa 130"), Symmachus
Aram , maka (tahun 70), Theodotion (abad ke-2). versi-versi
terjemahan ini pun tidak dipakai dalam rumah sembahyang
mereka.
ini temudian
I
ditambahkan lagi dua (pada halaman-halaman tertentu
Targum, yang belum diperiksa dan direvisi secara."r-ior"f, bahkan 3)
l sarjana- terjemahan Yunani rain. Deng r demikian origen
sarjana Babel, menunjukkan berbagai corak atau sumber. dapat menemukan
Di antaranya,
Ll
l
perbedaan PL bahasa Ibrani dan septuaginta,
Targum Palestina mempunyai sejarah yang lebih tua, dan mernberikan tanda
l
dan tanda tidak kepadanya. Karya ini juga berguna m.rrolong o.rrrg
diseragamkan. Setelah suatu masa yang panjang, Targum
resmi
fristei i"rdiskusi
dengan orangyahudi.
diterbitkan di Babel pada abad ke_5.
3. Septuaginta
5. Terjemahan Lain
Selain terjemahan yang sudah disebut di atas, contohnya,
Te{emahan bahasa yunani ini dibuat di Aleksandria sekitar pertengahan versi bahasa
Yunani: septuaginta, Aquila, Symmachus, Theodotion;
abad ke-3 sM. versi ini mungkin diterjemahkan langsungiari versi bahasa lain,
salinan vestus Latina (abad ke-2)3a, teg'emahan Koptik (coptic
kuno bahasa Ibrani. septuaginta dipakai penulis-penulis p-B, abad ke-4),35
dan sangat Etiopia (abad ke-4),36 dan lain-lain.
dihormati bapa-bapa gereja.
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Septuaginta
memuat kitab sebagai rangkuman, sarinan-salinan kuno penting
Apokrifa yang tidak terdapat dalam Salinan-Masorete. Septuaginta di luar salinan
Masorete, adalah:
membagi isinya dalam 4 bagian: Kitab Hukum, Sejarah,
Syair, dan
Nubuat.32 urutan dan jumrah kitab versi ini sama dengan'te{emahan
l. Pentateuch orang Samaria.
2. Terjemahan Semit dari pL: Targum, peshitta.
PL yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia untuk
klal-g* c"r.iu 3. Septuaginta dan terjemahan setelahnya: versi septuaginta
Protestan. urutan dan jumrarr kitab ini tidak sama dengan ,vestus Latina,
rirutan dan Koptih Etiopia, dan lainJain.
jumlah kitab Kitab suci orang yahudi.
Dalam Kitab Sucf orang yahudi, 4. Tedemahan yang berdiri sendiri di ruar septuaginta:
kitab pertama adalah Kitab Kejadian dan terakhir adalah Kitab Aquila, Theodotion,
Symmachus.
Tawarikh.r Jumlahnya sebanyak Z4kitab,karena Kitab Samuel,
Raja_
Raja dan Tawarikh tidak dibagi menjadi dua, lalu ke-r2
Kitab Nabi
3a
vetus Latina. berarti Latin Tua, yang juga dikenal
sebagaiAlkitab Latin Tua, merupakan
namakolektifuntuk salinan-salianbiblikal dalambatrasa
3'z
Bandingtan dengan pembaelal ritab Suci orang yahudi Latinyang ada sebelumHieronimus
dalam bahasa Ibrani, yaitu Kitab mene{ emahkan versi Vulgate.
Hukum, Nabi-Nabi, Tulisan-Tulisan 15
Bahasa Koptik kini dikenal dalam 4 dialek utama
33
Sab!1 Tuhan Yesus yang tercatat di Injil Matius 23:35 Mesir, yaitu Bohairik, Fayumik,
mungkin menunjuk semua orang Sahidik, dan Akhmimik. Baik.pr maupun pB pernah dite{emahkan
yang tidak bersalah yang dibunuh, mulai dari ke dalam keompat
Habel yang tercatat di Kitab Kejadian, kitab dialek ini, namun semuanya tidak komflet.
pertama Kitab suci orang yahudi, hingga Zakharia
yartg dicatatdi Kitab rawarikh, kitab 36
Terjemahan tertua Alkitab bahasa Etiopia dilakukan
yang terakhir. pada abad ke-4 di cheez, Mun3kln
Kitab Mazmur dan Kitab Injil yang diteriemahkan terlebih
dahulu.
234
235
5. Versi Vulgate.3T
Perubahan yang Sengaja
6. Kitab Gulungan Laut Mati.
sebelum pL diterima secara resmi atau
ketentuan-ketentuan
1.1.6 Penyebab Terjadinya Perbedaan pada salinan-sarinan Kuno pL
Ada banyak hal yang menyebabkan perbedaan yang ada pada
salinan kuno PL. Pada umumnya ini dapat dikategorikan sebagai yang tidak
sengaja dan yang sengaja.
5. Salah mengulangi huruf kata ataukata-kata yang sudah disalin. an diteruskan dengan sangat
yang sangat kuat, sebaiknya penafsir
6. Karena ada dua kata mirip atau sama, penyalin salah meneruskan
penyalinannya dari kata kedua, dan menghilangkan kata-kata yang 2. Penyelidikan berdasarkan Salinan Masorete perlu:
terdapat di antara kedua kata ini. o Meneliti konteks kata atau ayat yang diragukan.
7. Padamasa yang cukup awal, salinan kuno bahasa Ibrani sudah diberikan Mencari
kemungkinan atau penjelaru, y*g puliog _rrg[in
tanda pembagian kata dan jarak di antara kata-kata. Namun, jarak di iugi tutu ut"u
ayat tersebut.
antara kata-kata ini adakalanya kurang j elas. Itu sebabnya penyalin salah o Membandingkanayatyangdis
memisahkan atau menyatukan huruf-huruf.
sama dalamhal format, gaya
8' Pada masa yang cukup awal, hurufkonsonan telah dipakai sebagai tanda seperti ini membutuhkan b
vokal. Kemudian hari, ketika huruf vokal dibaca sebagai huruf konsonan
adakalanya metode ini memb
(huruf mati), maka terjadi kesalahan.3E o Selidikilatrtatabatras
itu sebuah kalimat y
37
Karya sitompul danBeyer, Methode penafs iran Alkitab,hlm. 43-44, tidakmemasukkan
o Selalumenanrhperhatiankep
Kitab Gulungan Laut Mati.
38
Wurthwein, The Text of the Old Testament hlm. 106- I 10. anya dimasuk*an editor ke dalam salinan
kuno maglh
stiannya beluml'elas.
236
237
o Amati rama gayabahasa dan metrik ayatyatgbersangkutan. Jika 4. Dalam proses menelifi salinan-salinan yang disebutkan di atae, pcrlu
itu kalimat bersifat puisi, perhatikan ciri paralelnya. memperhatikan:
o Perhatikankemungkinan kelalaian yang tidak sengaja atau sengaja . Apakah salinan-salinan ini sebenarnya berasal dari sumbor yang
dalam penyalinan. sama? Jika sumbernya sama, banyaknya salinan tidak menjamin
o Utamakan penjelasan yang sederhana, jelas, dan natural. ketepatannya.
' . Mempertimbangkan batrasa yang senunpun atau yang dengan bahasa r Mendahulukan salinan yang relatiftua, teks yang lebih pendek dan
Ibrani. Misalnya, kata 'f ) nnit
di Kitab Habakuk 3:6-7 tidak
J't' sukar dipahami atau diterima.
dapat dimengerti maknanya. Padahal ini adalahkataUgarit I'l'nnil e Mengutarnakan salinan-salinan yang relatiflebih bebas dari kesalatran.
(penghancuran) yang ditambahi dengan preposisi ).oo Sayang, o Tidak selalubenarbahwamenerjemahkankembali versiplbahasa
penyelidikan seperti ini menuntut pendidikan yang sangat lfiusus. lain ke bahasa Ibrani akan beroleh hasil yang lebih tepat, atau beroleh
3. Jika sungguh-sungguh terjadi perbedaan antara Salinan Masorete dan salinan atau teks pra-Masorete.
salinan yan g cukup b erb ob ot, penafsir Alkitab perlu memperhatikan o Dalam kasus Kitab 6glrrngan Laut Mati cocok dengan septuagint4
Pentateuch orang Samaria, disusul terjemahan lain seperti Septuaginta, tetapi berbeda dengan Salinan Masorete, penafsir Alkitab
Aquila, Symmachus, Theodotion, Peshittia, Targunl Vulgate, Vestus l.aifinry seharusnya jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa
Sahidis, Koptik,Arab, Etiopia, danArmenia, dan salinankuno lain. Kitab Gulungan Laut Mati lebih tepat.
Pendekatan ini diambil karena: 5. Selain butir-butir di atas, masih ada dua hal yang perlu diperhatikan.
o Pentateuch orang Samaria mungkin memiliki sumber sendiri, yang Pertama, seorang penafsirAlkitab perlu sadar akan keterbatasan dirinya
tidak sama dengan Salinan Masorete. dan salinan yang ada, sehingga dia bersedia menerima hasil yang diperoleh
o Salinan kuno yang berasal dari tradisi atau sumber lain perlu dan tidak terlalu memaksa. Kedu4 dia perlu waspada terhadap subjektivitas
diperhatikan, contohnya, Kitab Gulungan Laut Mati. yang adakalanya sulit dihindari dalamAnalisis Salinan Kuno.
o Terjemahan-terjemahan kuno bukan saja amat tua, tetapi juga
memakai bahasa yang semmpun dengan bahasa Ibrani. 1.1.8 Beberapa ContohAnalisis Salinan Kuno PL
o Pada umumnya salinan yang berhubungan dengan tradisi atau "... Bahwasanja anak-dara itu akan mengandung ..."
sumber Masorete tidak banyak memberi teks yang berbeda, €L);
"... Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung ...', (TB)
contohnya, salinan-salinan yang dikumpulkan, oleh Benjamin
(Yes. 7:14b).
Kennicott 18-17 83),41 Giovanni Bernado de Ro ssi (17 42-1831),a
(1 7
Kedua versi ini berbeda karena TL dan terjemahan lain mengikuti
atau Christian David Ginsburg ( I 83 1- 1914).43
a0
Sarjana-sarjana, yang senang memakai metode ini, mengira tanda baca salinan Massorete
kurang dapat diandalkan. Ini tidak selalu tepat. Mereka dikritik, misalnya oleh Mitchell Dahood
yang sangat memperhatikan bahasa Ugarit, terlalu percaya akan cara penyelidikan ini.
at Benjamin Kennicott, ahli Analisa Salinan Kuno PL yang pernah mengumpulkan salinan dan Symmachus menerjemahkannya dengan kata "perempuan muda".
bahasa Ibrani sebanyak 6 I 5 buah. Salah satu sal inan yang dibelinya disebut dengan mmanya, Sudah tentu penafsir modem tidak boleh hanya mengandalkan
MS Kenniott I (atatKennicott Bible).Ini merupakan salinan Spanyol abadpertengahan. terjemahan kuno. Penyelidikan perlu juga dilakukan pada salinan zarnan
a2
Giovanni Bernado de Rossi, Yariae lectlones Veteris Testamenti,4 vols. (Parma, 1784-
kuno bahasa Ibrani dan makna kata Ibrani yang bersangkutan. Usaha
1788); Supplementa ad varias sacri textus lecliones (1 798).
43
ChrisdatrD. Ginsburg, TheNew lulassorctico-Crttical Tqct ofthe Hebew Bible,2vols. (Inndoq memastikan makna kata sebenarnya tidak termasukAnalisis Salinan Kuno,
l894);Introduction to the Massoretico-Critical Edislion of the Hebrew Bible (London, 1897). dan makna kata Ibrani ini memang sulit diterjemahkan. Tetapi berdasarkan
238
239
pemakaian kata ini dalam PL, dukungan salinan kuno Ugarik, dan penelitian "hadiah" atau "upeti". Sedangkan ilb
sinonim, kata ini menunjuk gadis yang sudah dewasa tetapi belum menikatr. 'kepadanya". Dengan cara yang gama,
Sayang, kata "perempuan muda" tidak mempunyai makna "arlLak dara", kata dasarnya 'fi dekat dengan kata-
sedangkan.,anak dara" memberi kesan bahwa yang bersangkutan adalah heta 'rJt
seorang gadis yang masih berusia muda. Jadi dalam kasus ini lebih baik D an b.u )..:.p.lg,
diterjemahkan dengan kata "gadis", yang memberi kesan bahwa perempuan yrng dapa upeti aitlwakan."
ini sudah dewasa; namun belum menikah.a lni trcjajar dengan anak kalimat berikutnya, "(maka) kepadanya akan takluk
" ... Akhan bin Karmin bin Zabdi ..." (Yos. 7:l).as brngsa-bangsa." (TB).
Dalam versi Septuaginta dan Peshitta Siria, nama Akhan dicatat Penjelasan di atas hanya salah satu dari sekian banyak tafsiran
sebagai Ahar (bandingkan lTaw. 2:7), sedangkan nama kakeknya, Zabdi, ttnr anak kalimat ini. Penerjemah versi TB mengikuti Septuaginta, yarrE
dalam Septuaginta adalah Zimri (bandingkan lTaw. 2:6). Jadi mana yang fhondapat dukungan dari Kitab Yehezkiel 2l :27 ,meneqemahkannya mer{adi,
lebih tepat? Akhan, cucu dari Zabdi, atau Ahar, cucu dari ZimJi? Dalam ",,, Bampai dia datang yang berhak atasnya, ...". Jadi sampai sekarang,
kasus ini, rupanya salinan yang mencatat nama Ahat, cucu dari Zimri, frrnih belum ada kesimpulan yang pasti untuk ayat ini.
mendapat dukungan dari Septuaginta, dan sebagian salinan Peshitta Syria.
Kemudian, apayailgdicatat Kitab 1 Tawarikh perlu dipertimbangkan dengan
serius, sebab kitab ini diffis lama setelatr Kitab Yosua selesai ditulis. Jadi penulir
kitab ini pasti memiliki stunber dan alasan untuk menulis nama ini seperti ini,
Ditambah lagi, dia adalah seorang yang sangat tekunmencatat silsilah. Lalu'
dengannama "Lembah
(baca Yos. 7:26). Jadi
yang menolong oranl
Israel mengingat peristiwa itu. Berdasarkan tiga pertimbangan ini, sangat
mungkin salinan yang mencatat namaAhar, cucu Zimri, lebih tepat.
4 Untuk penyelidikan yang lebih lanjut, boleh baca: Raymond F. Surburg, "The
of Isaiah 7:14" Springlfielder 38 (September 1974), hlm. I l0-118' Richard Niessen €fmbar l. Kitab Yesaya 40:6-20 tanpa tanda baca dalam bentuk gulungan
Virginity of fhe
The ilp?9 Isaiah 7:14", Bibliotheca (April-June
;'Ip?Y lsarah lvdu), hlm.
(Aprll-June 1980), tt)'t+r.
nlm. 133'149. I Hnr,
at StuarrDouglass, bid Testament Exegesis: A Primerfor Students and Pastors, edisi kc'l
(Philadelphia: Westminster Press, 1984), hlm. 47-48.
46
Stuart, Old Testament Exegesis, hlm. 60-61. '
240 24t
Masa Penulison
bersa
Surat
Masa Awal P
ti
Apokrifa PB yang terdiri atas berbagai ragam karya, yang utama adalah
kitab Injil, kisah, surat, dan kitab apokaliptik. Kitab-kitab ini tidak dimasulftan
ke dalam Kanon. Hadirnya kitab-kitab ini sudah tentu merisaukan orang
Kristen.
245
H
dalam bahasa Yunani. Dalam perjalanan sejarah gerej a,hanyadalam waktu
beberapa puluh tahun, kedudukan bahasaAram sebagai bahasa umum
dalam
kekristenan diganti bahasayunani, kecuali gereja-gerej ayangada di
Siria.
246
247
kitab. Bersama dengan lewatnya waktu, keterangan demikian menjadi toko buku, yang dicetak dengan harga murah dan dalam bentuk yang mudah
panjang. Di dalamnya sering dimasukkan tradisi mengenai tempat penulisan dlpakai.sa
kitab, dan kadang-kadang mengenai pencatat kitab. pada tepi salinan zaman Keadaan ini berubah dengan terbitnya salinan PB Yunani yang loblh
kuno dicantumkan penjelasan untuk kat a-katasulit, bahkan penjelasan yang teliti dari Johann Jakob Griesbach (17 45-1812) pada tahun 177 5'17'77 ,Dia
bersifat komentar. s2
sdalah seorang sarjana yang memberi banyak sumbangsih kepadaAnalisis
Jumlah salinan kuno PB jauh lebih banyak daripada salinan kuno Sal i nan Kuno. Setelah Griesbach, Karl Lachm ann (17 93 -185 1 ), Lobegott
PL, dan untuk sekian lama, rupanya gereja tidak terlaru memperhatikan F'riederich Constantin von Tischendorf (1815-74), B. F. Westcott dan F. J.
masalah keseragaman salinan-salinan ini dengan menerbitkan pB bahasa A. Hort, Bernhard Weiss ( 1 827- 1 9 I 8), von Soden ( 1 852- I 9 1 4) menerbitkan
Yunani yang lebih teliti. Mungkin karena pekerjaan ini cukup sulit dan versi-versi penting PB Bahasa Yunani. Kini, ada dua versi PB Bahasa
membutuhkan biaya yang besar. Juga mungkin pada saat itu gereja sudah Yunani yang biasanya dipakai penafsir PB. Salah satunya adalah PB Bahasa
memiliki terjemahan vulgate. Perjanjian Baru bahasa yunani yang Yunani edisi 24 yang diedit oleh Eberhard Nestle (1851-1913) untuk
dicantumkan dalam Polyglot Bible,s3 yang diedit Francisco Ximenes de lfilrttembergische Bibelanstalt pada tahun 1898. Edisi terbaru dari versi
cisneros (1436-1517), merupakan PB bahasa yunani pertama yang dicetak. lni adalah Nestle-Aland 27th Edition Greek Text of the New Testament
Hanya sayang, sumber salinan PB ini tidakjelas. pada tahun I 5 16, Desiderius (NA27), diedit oleh KurtAland, Matthew Black, Carlo M. Martini, Bruce
Erasmus, seorang humanis Belanda, menerbitkan pB bahasayunani. Edisi M, Metzger, Allen Wikgren, Paul Miller, Dale M. Wheeler, diterbitkan oleh
ini berdasarkan salinan-salinan kuno, yang dibuat pada abad ke-l2,yang l,cmbaga Alkitab Jerman (Deustche Bibelgesellschafi) pada tahun 1993.
kurang bernilai. cara kerja Erasmus juga kurang teliti. contohnya, dia Vcrsi lain, yang tidak kalah populer dengan versi tadi, diterbitkan lima
menerjemahkan 6 ayat terakhir Kitab wahyu ke dalam bahasa yunani lcmbaga Alkitab, yaittt American, British and Foreign, Dutch, Scottish,
berdasarkan vulgate bahasa Latin. Edisi yang dihormati sebagai ..Salinan dan Wiirttemberg pada tahun 1966. Edisi terbaru versi ini, The Greek
yang Diterima" selama 400 tahun ini juga menjadi dasar versi bahasa Jerman
New Tbstamenl (GNT, atau untuk edisi ini disingkat USB4) Fourth Revised
yang diterjemahkan Martin Luther. Pada penerbitan selanjutnya Erasmus lidition, cetakankedua, diedit olehB. Aland, K. Aland, J. Karavidopoulos,
melakukan revisi yang dianggap perlu. walaupun demikian, hasil kerja ,1. C. Martini, B. M. Metzger, diterbitkankan Deutsch Bibelgesellschaft
Erasmus tetap merupakan PB Bahasa yunani pertama yang tersedia di rlan United Bible Societies pada tahun 1993.
Edisi modern PB Bahasa Yunani mencantumkan data mengenai
pcrbedaan salinan di bagian catatat kaki (apparatus)' P ara penyusun juga
52
Padazunm ketika salinan kuno masih dibuat dalam bentuk gulungan kitab, penomoran
mcmberikan penilaian kepada salinan yang dicantumkan pada batang tubuh
halaman tidaklah umum. Tetapi dalam banyak kodeks pB terdapatpenomoran halaman.
PenomoraninimenggunakanhurufYunani.contohnya, angka4ldipakaihurufp(mewakili l)l] bahasa Yunani. Ada berbagai simbol dan singkatan yang dipakai para
nilai angka 40) dan ditambah a (mewakili I ). Ini berguna bagi pembaca zaman dahulu untuk pcnyusun. Simbol dan singkatan ini dijelaskan dengan teliti di bagian
menemukan bagian yang ingin dicari. Ini juga menolong sarjana zaman modem mernperkirakan pondahuluan PB Bahasa Yunani. Penafsir PB perlu membaca bagian
jumlah halaman kodeks tersebut. Contohny4 sehelai papirus yang terlepas memuat pendahuluan ini agar dapat memakai PB BahasaYunani edisi modern dengan
dga halaman
yang bemomor bed4 katakanlah yang satu bemomor 4g, yang lain 159. Informasi ini akan
luncar, dan beroleh manfaat sebesar-besarnya dai upaya para penyusun.
membantu sa{ana itu membuat perkjraan berapa total halaman kodeks tersebut. Terrence
szymanski (2004), "Reading the P apyri: p46]'The Regents of the Universiry of Michigan.
Diakses 6 oktober 2006, dari <www.lib.umich.edu/pap /kr2headinglpaul/pageno.html>.
s1
Polyglot Bible selesai dibuat antara tahun l5 14 dan 1517, namun baru diterbitkan di
Spanyol pad,a tahtn I 522. kstament, hlm. 98-103.
''r Metzger, The Texl of the New
248 249
1.2.5 Solinan dan Terjemahan
Kuno pB yang penting
alin pada abad ke_9
Papirus yang pentingss a abad ke_9
Pas, disalin pada awal abad disalin pada abad ke_6
ke_3;
Pa6, disalin pada sekitar tahun200; abad ke_6
. P47, disalin pada pertengahan atau akhir abad ke_3; disalin pada abad ke_9
P52, salinan tertua dari FA abad ke_6
paaa awaiuiaa t"_Z;
P66, disalin pada abad_2_u*ut
aUuA k_j;
P72, disalin pada abad_3 ad ke_g_9
;
P7a, disalin pada abad_7; abad ke-5
P7s, disalin pada tahun 175_225. a abad,ke_g_9
a abadke_9_10
tahun 340 abad ke_l I
pada tahun 450 a abad ke-9
a tahun 325_350 ad ke_9
251
r
R -9t11, ]* yi- 1?,g.s, .r.24,346,230, s43,788,826,828, e83, keseluruhan masih memiliki ciri yang sama,. Tipe sarinan dapat dibagi
dua
i1,1?"r,:i::?^!:_.:li,oisarinsekitar-;b"dk;:ri;i"drlrj,rli;
r,uri sJr,* #;:ff,;:ffi;:
kelompok besar, yaitu salinan tipe Koine ata,Bizantin (Byzanttne;;r
:I.:1*l1".o**\* p,"l?. dasar darizs: ralinan tipe pra-Koine atau pra-Bizantin. Salinan tipe kedua
dan
s: I ."il,"-'#ffi
:::T*r""::111i: 11,1,_r*:s
ada persamaan dengan salinan jenis
Kaisaria.
1
ffi;; ualinan-salinan tipe Barat, Kaisaria lan Aleksandria.
ini mencakup
Rumpun (Fam-) 1424: serain ws. t+z+, salinan minuskul tertua dalam
rroll 1,2,6.1 Salinan Tipe Koine atau Bizantin
;t;nr5;": ::",*y; ], : :I!,^, !s_,
7 r_60, t 7 s, g,i t a s s,
t B s, z at, qs 7-,' Salinan-salinan tipe ini mungkin dibuat berdasarkan salinan yang
i?;rr*21t;Lr2:r0r0,,1082,r.rsa,1D,i,'i;;;,-;;;;:i;;;,,i;;?,
s,2tst . Sarinan_salinan ini ada hubungan dengan
Ja l, direvisi oleh Lucianus di Antiokhia atatrekan-rekannya pada akhir
abad
i!!i, ].1T:]!7
jenis Kaisarea. salinan kc-3. Mereka rupanya telah memasukkan unsur-unsur salinan yang
rebih
Selain salinan_salinan di atas, MS. tua ke dalamnya. Salinan-salinan tipe ini juga disebut sebagai .utin*
2t, 33, 61, 69, gl, I 57,3 g3, 565,
tip"
57
r,'
9, 6 r 4, 7 00, 892, r 07 r, r 24
s g, zo i l,- i; *;;;;;lrk rpenting.
Bizantin karena populer di wilayah Kekaisaran B izantin.westcott
mcnamai salinan tipe ini tipe Siria.sT
dan Hort
Terjemahan Kuno Kecuali dalam kasus yang sangat jarang, salinan tipe ini dinilai
Terjemahan kuno yang penting Siria, kurang bernilai, walaupun jumrahnya banyak. riKurang teuitr
Latin, Koptilg Gothis, Armenian, so persen
Georgian, Etiopia, sravonik Kuno ml inan PB termasuk tipe salinan ini. setelah mengadakan perubahan,
6lr,uru hrlgarian Kuno), dan Gerej a
lainJain. menerima sarinantipe ini sebagai salinan standar. setelah
Kutipan-kutipan penurls, Bapa-bapa
Gereja Abad-abad pertama
ir seluruh dunia memakai salinan tipe ini. Erasmus dan
Karena pB *9,r, oreh begitu banyak penulis, dikatakan-seanoainya
pcnerjemahAlkitab versir(r'ng James jugamemakai salinan
tipe ini. Salinan_
pada hari ini kita tidak memirti ralinan yang termasuk tipe ini adalah:
rrr-u". ruir, s""*u p.ut ir"ra aupu,
direkonstruksi kembali. Kutipan-kutipan Kitab Injil: A, E, R G K, p, S, V, W (Injil Matius dan Luk. g:13_24_24:53),
flt[?(Injil Lukas !,
ini penting, karenajuga berfungsi
menentukan daerah, tanggar, dan jenis pn dan Injil yohanes) dan kebanyakan salinan minuskul.
salinan aun te4#aian r.uno. Kisah Para Rasul: H^,L"e,p", o4g dan kebanyakan salinan minuskul.
Leksionori (l-ectionary) atau Teks yang Surat-surat: L"p,049, dan kebanyakan salinan minuskul.
Dibaca
Se c a r a K i ta b wahyu : 046, 0 5 r, 0 52, dansejumlah besar salinan
a kt,.o rZ oy r ka n K a t e n d e r G e rej aw minuskul. se
:X;*tPB Bahasayunani
Dalam I:,reos!:br wr*'r edisi
1.'a."
Eursr mode-,
ruoqern, ruri"*i"oi."i.,
satmanjenis ini,"ii1n,*ro^
i.
angka yang dimulai dengan huruf/.
riuri"u,l",i,i,i;iff ';'ffi:,TX.HT,Ht,ir.*l'llk"ll"ri";
Leksionari mulai dinakai -,
condong tidak banyak
h
berubah karena dipakai aufu- keblaktian. t6
t' f.fflffiffi
1.2.6 Pembagian Salinan pB Zaman J. A. Hort
Kuno
Berdasarkan Tipenya Sumbangsih mereka terhadapAnalisis Salinan Kuno sangat
besar.
tr llarryA. St
Pembagian di bawah ini tidak mutlak, (Ncw York:
sebab pandangan sarjana
tidak selalu sama' Laru, masing-masing
tife sarinan berkembang sehingga golongan sali
tidak dSpat dibedakan dengan jelas tu (icreja Ort
satu"dJngan yang rain, walaupun
secara ttrisulnya Kitab Wahyu, dalam kebaktian me
252
253
1.2.6.2 Salinan Tipe Pra-Koine atau pra-Bizantin
2, Salinan Masa Kaisaria
Tipe salinan ini mencakup salinan tipe Barat, salinan tipe Kaisaria
Salinan pra-Kaisaria diteruskan Kodeks Kordethi (@), MS. 565, dan
dan salinan tipe Aleksandria.
700, danjuga kutipan-kutipan Origenes, Eusebius, terjemahan Armonian
Kuno dan Georgian Kuno. Di samping itu, Syr" juga memperlihatkan
Salinan Tipe Barat
persamaan dengan salinan tipe ini. Dari antara tipe-tipe ini, bolch
tipe
Salinan ang, tetapi bukan merupakan dikatakan tipe Kaisaria paling bersifat campuran dan tidak homogen.
revisi dariseorang editor. Ini mungkin karena
pertumbuhan tradisi ntrol. Usia salinan_salinan ini Salinan Tipe Aleksandria
Pada umumnyapara sarjana setuju, salinan tipe ini dibuat editor
dididik dengan baik sesuai tradisi cendekiawanAleksandria. Westcott dan
Hort menamainya sebagai salinan tipe Netral. Dua salinan utama salinan
tipe ini adalah Kodeks Vaticanus (B) dan Kodeks Sinaiticus O. Namun,
dengan ditemukannya p66 dan p", yang disalin pada akhir abad ke-2 atau
awal abad ke-3, ada bukti yang mendukung salinan tipe ini berasal dari
salinan yang lebih awal daripada abad ke-2. Salinan masa awalAleksandria,
yang dapat disebut sebagai salinan proto-Aleksandria, biasanya lebihpendek
daripada kelompok lain; sedangkan salinan tipe Barat paling panjang. Juga
tidak ada tanda bahwa tata bahasa dan gaya bahasa salinan proto-
Aleksandria diperhalus secara sistematis seperti yang terjadi pada salinan
tipe lain. Hal ini bahkan ditemukan pada salinan tipeAleksandria masa akhir.
Secara keseluruhan salinan tipeAleksandria adalah kelompok salinan yang
terbaik, dan yang paling dekat dengan naskah asli. Salinan tipe Aleksandria
dapat dibagi dua, yaitu:
Salinan Tipe Kaisaria
L Proto-Aleksandria
salinan tipe ini murgkin berasal dari Mesir, kemudian dibawa Pas (Kisah Para Rasul),pou,puu,p7s, X, B Sahidic (sebagian), Clemens
origenes ke Kaisaria. Dari sana, salinan tipe ini disebarkan ke yerusalem,
di Aleksandria, Origenes (sebagian), dan mayoritas fragmen papirus
Armenia (Asia Kecil), Georgia (Laut Mati). Salinan corak ini memiliki ciri yang mencatat surat-surat Paulus.
gabungan yang berasal dari salinan tipe Barat danAleksandria. Jadi
salinan 2. Aleksandria Masa Kemudian
tipe ini mungkin dapat dibagi sebagai berikut:
(C), L, T, W (Luk. I : I I -8 : I 2 ; dan Injil Yohanes), (X). Z, A (Injil Markus)
1. Salinan Masa Pra-Kaisaria E, V (Injil Markus; sebagian Injil Lukas dan Injil Yohanes), 33,579,
Salinan Mesir Kuno ini dibawa origenes ke Kaisaria. Salinan ini lalu
892,124I Bohairic.
diteruskan p4s, W (Mrk. 5:31-16:20), Rumpun (Fam.) l, 13, dan2g,
Kisah Para Rasul: pto,A, (C), V, 33, 81, 104, 326.
serta sejumlah besar leksionari bahasa yunani.
Surat-surat Paulus: A, (C), Hp, I, V, 33, 81, 104,326,1739.
60
Keselarasan Empat InjildibtatTatirurus,ltnghiduppadaabadke-2. Damerangkaikan Surat-surat Umum i p20,p23,A, (C), V, 33, 81, 104, 326,1739.
catahn
Injil Matius, Markus, Lukas danYohanes menjadi sebuah cerita tentang kehidupariTLrhan yesus. Kitab Wahyu: A, (C), I 006, I 6 1 l, 1854,2053, 2344; yang kurang baik pa7,'.
254
255
7
256
257
sendiri. Salinan seperti ini tidak sama dengan salinan Latin Kuno dan Siria Bagian kedua, mempertimbangkan apa y ang mungkin dituli s o lc h
Kuno yang mungkin cocok satu dengan yang lain karena Keselarasan penulis kitab:
Empat Injil yang dibuat Tatianus. l. Penafsir perlu memperhatikan gaya bahasa dan perbendaharaan kata
J. Unsur Turunan Salinan dan Rumpun (family)
dalam kitab yang ditulis penulis kitab tersebut.
Kuantitas salinan kuno perlu diperhatikan, namun bukan faktor yang 2. Penafsirjuga perlu memperhatikan konteks kata atau kata-kata yang
menentukan. Karena salinan yang berjumlah banyak mungkin berasal diselidikinya.
dari satu sumber yang sama. Itu sebabnya satu salinan yang bermutu 3. Perhatikan apakah kata atau kata-kata itu selaras dengan apayatgditulis
mungkin lebih menentukan daripada sepuluh salinan yang kurang penting. penulis yang,sama di kitab lain atau dengan apayangdicatat kitab Injil.
Prioritaskan S alinan yang B ermutu 4. Mempertimbangkan faktor latar belakang bahasaAram dalam ajarun
Mutu sebuah salinanjuga tergantung pada kualitas penyalinan (apakah yang diberikan Tuhan Yesus. Ada sebagian sarjana percaya,kitab Injil
relatifbebas dari kesalatran?), wia salinan, jenis huruf, bahan salinan, dll. pada mulanya ditulis dalam bahasaAram.
5. Perhatikan kutipan yang dibuat bapa-bapa gereja dan terjemahan kuno.
5. Dari keempat kitab Injil,Injil Markus mungkin kitab Injil yangpertama
6. Salinan kuno lektionari patut mendapat perhatian yang lebih banyak.
dihrlis.
6. Perhatikan pengaruh gereja atas pembentukan dan penerusan kata atau
Menyelidiki Salinan-salinan Kuno Secara Internal kata-kata yang diselidiki.
Setel u salinan, selanjutnya penafsir boleh 7. Mempertimbangkan faktor pikiran dan teologi penulis kitab yang terkait.
mengalihkan kata atau kata-katayangdicatatsalinan.
Penyelidikan Sudah tentu tidak semua metode ini dapat diterapkan secara
Bagian pertama, mempertimbangkan apa yang mungkin terjadi bersamaan. Dalam praktiknya, mungkin saja ada metode yang bertentangan
dalam proses penyalinan: dengan yang lain. Itu sebabnya ketika mengambil keputusan, penafsir harus
1. Padaumumnya, utamakankata ataukata-katayangkelihatan sulit dipatrami, sedapat-dapatnya bersikap sensitif, teliti, sabar, dan objektif. Hanya, kini
k*rususnyajikadibacasepintas lalu sepertinyasalah, namun setelahdiselidiki penafsir PB boleh bergembira, karena 90 persen perbedaan yang terdapat
sebetulnya benar. sebab dalam kasus seperti ini, penyalinan zunankuno dalam salinan-salinan kuno dapat diatasi dengan baik.61
tergoda membuat koreksi. Dengan kata lain, kata atau kata-kata yang
kelihatan mudah dipahami, lfiususnya yang kelihatan benar, malah mungkin 1.2.9 Beberapa Contoh Analisis Salinan Kuno PB62
kurang tepat. Di sini diberikan dua buah contoh. Yang pertama cukup sederhana,
Kata atau kata-kata yang memberi kesan kurang diperhalus mungkin hanya menyangkut sebuah kata, sedangkan yang kedua menyangkut bagian
lebih asli. akhir Injil Markus yang terdiri atas 12 ayat.
3. Kata atatkata-kata yang pendek mungkin lebih asli, kecuali dalam kasus- ",.. Sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan."
kasus tertenfu, contohnya, pemakaian dalam liturgi. (Yoh.7:39b)
4. Perhatikan apakah kataataukata-kata itujug a dicatatdi bagian lain atau
di bagianyang sejajm, misalnya, mencatat peristiwa atauucapanyang sirma, 6r
Harrison, Waltke, Guthrie, dan Fee: Biblical Criticism: Historical Literary and Tbxtual,
atau mengutip PL. Utamakan kata atau kata-kata yang tidak cocok dengan hlm. 150.
02
Disadur dari buku Metzger, The Text of the N.T.: Its Transmission, Corruption and
bagian atau bagian-bagian itu karena mungkin lebih asli.
Restoration,hlm.225. Buku lain yang ditulis Bruce M. Metzger, ATextual Commentary on
5. Pertimbangkan kemungkinan perubahan yang tidak sengaja atau sengaja. lheGreekNewTestament (n.p.: UnitedBible Socities, l97l), jugasangatmembantu,
2s8 259
Kata "Roh itu" dalam Injil yohanes 7:39b disalin secara berbeda 2. Salinan Latin Kuno (itk) mencantumkan kata-kata setelah Markue 16:8
paling sedikit oleh 5 kelompok salinan kuno. Kelima kelompok salinan sebagai berikut, "Dengan singkat mereka sampaikan semua posan itu
adalah:63
kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dongan
l. Roh: puu",prt, K, T, @, [, w,lo7g,l546, copb",Arm. perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat bcrita
2. Roh Kudus: puu*,L,
" W X, f, A, A 28, 33,565,700. yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu."
3. Roh Kudus atas mereka: D,/ Goth. Hasil salinan ini dinamakanbagian akhiryang singkat dalam Injil Markus.
4. Roh telah diberikarr: a,b, c, e,ff, g, l,yttlg, Syr',",r, Eusebius. 3. Dalam salinanA, C, D, E, H, K, M, S, IJ, X,Y, f, A, @, [,), Q,92,047,
5. Roh Kudus telah diberikan: B, 053, 1230, e, q, Syr'un,h. 3, 28, 3 3, 27 4 dan masih banyak yang lain, terdapat Markus
f
0 5 5, 02 17,
Berdasarkan daftar di atas dapat disimpulkan, kata yang dicatat I 6 :9 -20 . Has i I salinan ini dinamakan bagian akhir yang panj ang dalam
salinan kelompok pertama paling sulit dipahami. Karena makna kata ,.Roh,, InjilMarkus.
kabur. Salinan kelompok ini juga cukup bermutu. Kata-kata yang dicatat 4. Salinan W menambah kata-kata di ayat l4bagian akhir yang panjang
salinan kelompok lain yang berbunyi: Roh Kudus; Roh Kudus atas mereka; dalam Injil Markus yang berbunyi, "Dan mereka mencari alasan bagi diri
Roh telah diberikan; Roh Kudus telah diberikan. Kepada kata ,,Roh,,, rupanya mereka, berkata: 'Zamanyang tanpa hukum dan tidak percaya ini berada
telah ditambahkan kata "kudus", ata\bahkan diberikan tafsiran, misalnya, di bawatr setan, yang tidak mengingini kebenaran dan kuasaAllah menang
kata "telah diberikan". Jadi salinan yang mencatatkata"Roh,,paling dekat atas hal-hal yang tidak suci yang berasal dari roh-roh itu. Maka tunjuklah
dengan apayang dicatat naskah asli. sekarang juga keadilan-Mu' -demikianlah mereka berkata kepada Kristus.
Dan Kristus menjawab mereka: 'Masa bagi kuasa setan telah habis, tetapi
Bagian Akhir Injil
Markus6a hal-hal lain yang mengerikan makin dekat. Dan mereka yang berdosa,
Seorang pembaca pB yang sedikit lebih teliti akan menemukan,
rl
saya menyerahkannya kepada kematian, supaya mereka boleh kembali
versi TB membagi Markus 16:8 menjadi dua bagian yang diberi spasi yang kepada kebenaran dan tidak berdosa lagi; sehingga mereka dapat mewarisi
lebar. Setelahayat 8, disusul sebuah paragrap baru dengan subjudul yang kemuliaan rohani dan yang tak terbinasakan dari keadilan, yang terdapat
baru pula, yaitu Marku s 16:9-20 . Tata letak ini berkaitan denganlsi salinan- di surga."'
salinan kuno yang tidak sama. Kesampingkan beberapa variasi, secara garis 5. Salinan-s alinanf , 137, 138, 1 I 1 0, I 2 I 0, l2l 5, l2l 6, 1217, 1221, lz4luid,
besar salinan-salinan ini dapat dibagikan menjadi enam kelompok: 1582 menyalin Injil Markus 16:9-20 disertai dengan tanda baca yang
I
1. Dua salinan PB bahasa Yunani tertua, ', B, kemudi an 304, salinan Siria menunjukkan kecurigaan.
sinaitik, sekitar serafus salinanArmenian dan dua salinan Geogian yang 6. Empat salinanYunani unsial masing-masing dari abad ke-7, 8, 9 (L, V,
I paling tua hanya menyalin sampai Inj il Markus I 6: g, persisnya berhenti 099, 0l l2), jttga salinan Latin Kuno, k, tepi halaman Siria Harclean,
pada kata-kata dQoBo0vto ydp, "karena mereka merasa takut', (karena
beberapa salinan Satridic, Bohairic, tidak sedikit salinan Etiopia menyalin
takut, TB). kata-kata bagian akhir yang singkat (baca butir nomor 2) kemudian
6rMetzgermencantumkantujuhkelompoksalinandalambukunya, dilanj utkan dengan ay at 9 -20.
TheTetoftheN.T.:Its
Transmission, Coruuption and Restoratior, hlm. z2s. Di sini hanya dican-tumkan
lima
Keenam kelompok salinan di atas pada dasamya boleh dibagi
) keJompok sesuai dengan PB Bahasa yunani, namun urutan dan salinan pendukungnya menjadi dua kelompok besar, yaitu yang berakhir pada ayat 8 (baca butir
tidak seluruhnya sama.
M John nomor l) dan ayat 20. Salinan dari kelompok lain adalah variasi berkisar
christopher Thomas, "A Reconsideration ol'the Ending of Mark" Journal of rhe
d ua kelompok besar ini. S alinan kelompok ke-4 boleh dikesampingkan karena
The o I o g ic a I E v a n ge I ic a I so c ie ry* 26 (D ecember, I 9 g 3 h I m. 40r-4 I 9.
), Mgzger, A Tex tua I
Comnrentary on the Gteek New Tbstament, hlm. 122- 126. merupakan tambahan pada bagian akhir yang panjang. Dukungan salinan
260 261
kelompok ini juga tidak kuat. Dukungan salinan kelompok ke-2 juga tidak
kuat. Salinan kelompok ke-5 menunjukkan keraguan atas akhir yang panjang
dalam Injil Markus. Salinan kelompok ke-6 merupakan gabungan kelompok
nomor 2 dan 3 . Kini, hanya tertinggal dua kelompok, yaitu kelompok ke- I
dan ke-3 yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Salinan yang mencantumkan Markus 16:9-20 bermutu, dan
penambahan kedua belas ayat ini dilalcukan pada masa yang cukup awal.
Tetapi rupanya salinan yang berhenti pada Markus 16:8, persisnyapada
kata-kata "karena mereka merasa takut", lebih dekat dengan naskah asli.
Karena kata-kata yang tercatat di Markus 16:9-20 tidak ditemukan pada
bagian lain dalam kitab Injil ini. Bahkan ada beberapa kata tidak dapat
ditemukan dalam PB. Konstruksi sintaksis bagian ini terasa ganjil, dan ,\, H ex€l Nrrz^l+ AIATOY
Itr- ? r:le H
hubungan antaraayat 8 dan 9 juga tidak halus. Ini menunjukkan bagian ini Ar\rJitA€en€CeNe Tolccr)cl NA
tidak termasuk dalam Injil Markus, walaupun bukan tidak mungkin Markus nlT c^r< r.r€,\c 3AIC(r:TCHrf(
KN AN €l H C^r.lA' KA
menulis ulang apa yangiaberoleh dari sumber lain. Akhir ayat 8 memang AKANoAI,<AICnNt M( ;fr<rINCfr
agak aneh, apalagi diakhiri dengan kata ydp. Sangat mungkin masih ada XAN AYT ,MHrIOF
}{YC}.NMHrIg
kata-kata lain setelah kata ini. Mungkin hal ini mendorong para penyalin
A,\A Atserrecexe l'A(r)c,NTol(',o
mTHNTHNTHNTa
;AltxxAr€.Lr^Lcrf +eAAHSllcK
IFI:
melakukan berbagai penyempurnaan. Bagian akhir Injil Markus mencatat O)crr{ KoYcq)g
perasaan wanita-wanita itu. Reaksi mereka memang wajar. Tetapi jika
mempertimbangkan faktor kehidupan dan pelayanan Markus, mungkin sekali
Markus masih ingin menulis sesuatu. Markus berhenti menulis mungkin
karena, katakanlah, penganiayaan yang datang. Yang pasti, Injil Markus
dan kehidupan penulisnya menunjukkan bahwa Tuhan Yesus benar-benar
sudah bangkit, dan Kabar Baik-Nya telah disebarkan ke mana-mana. (lambar 3. Injil Matius l3:5-10; 13:14-76, dikutip dari Kodeks Sinaiticus,
ubad ke-4, salinan unsial bahasaYunani. (Lebar sebenamya setiap kolom kurang
lcbih2,25 inci).
262 263
2. Analisis Isi Alkilab
atau Introduksi
seluruh kitab dan pasal yang terkait dengan lebih teliti. pembacaan ini
ill
Gambar 4. Injil Lukas 24:3r-33; Injil yohanes r:35-3g, bertujuan lebih mengenal isi kitab tersebut. Ini langkah penting. Tanpa modal
yang dikutip dari
leksionari 303, abad ke -r2 atau 13, salinan minuskul ini, seorang penafsir tidak dapat memahami dan menafsir paragraf yang
bahasa yirnani. (Lebar
sebenarnya setiap kolom kurang lebih 3,25 inci).6s merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pasal atau kitab itu.
bagi mereka yang sudah lama atau sering membacaAlkitab, sehingga yang atau peringatan? Apakah yang ingin ditekankan penulis kitab?
sudah terbiasa membacanya dari sudut tertentu. tl. Apakatr ada kutipan kitab lain atau Pl?Apakah ini merupakan pemenuhan
Buatlah catatan dengan rajin. tekun dan teratur. Ketika membaca suatu nubuat ataujanji?
Alkitab, berilah tanda-tanda pada bagian-bagian tertentu dengan pen t).Ragam sastra apa bagian yang diselidiki? Apakah ada semacam format
berwarna. Pakailah warna atau tanda yang tidak sama untuk menandakan yang ditunjukkanbagian ini? Apakah ini merupakan kiasan, syair atau
hal yang tidak sama. Contohnya, merah untuk menandakan peringatan; penrmpamaan? Apakah ini merupakan idiom? Bagaimana suasananya?
biru untuk hiburan dan nasihat; hijau untuk nubuat. Atau, memakai tanda Apakah ada kata-katayang tidak begitu serasi dengan konteks?
seru untuk menandakan janji Tuhan; tanda bintang untuk Tuhan Yesus; tanda l0.Apakah ada sebutan, nama, istilah, kebiasaan yang perlu diselidiki lebih
silang untuk larangan. Yang perlu diperhatikan adalah pemberian warna lanjut?
dan tanda harus konsisten, dan jangan terlalu banyak. Pemberian wama Pakailah cara-cara baru dalam pembacaan Alkitab. Yang
dan tanda yang terlalu banyak malah membingungkan. dimaksudkan cara-carabaru di sini, misalnya, membaca versiAlkitab yang
Selalu ajukan pertanyaan ketika membaca Alkitab. Pertanyaan- tidak sama, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing; membacaAlkitab
pertanyaan ini bukan saja membantu pembacaAlkitab berkonsentrasi, juga tlengan suara nyaring; mendengarnya dari kaset audio. Kembangkanlah
membantu dia menemukan hal-hal yang mudah dilalaikan. Pertanyaan ini sedikit imajinasi dalam pembacaan seperti ini.
mencakup: Berupaya menemukan kata atau pokok penting. Menemukan kata
1. Siapa yang sedang berbicara? Siapa yang dibicarakan? Siapa lawan otau pokok pentrng dari kitab, pasal atau bagian yang ingin diselidiki. Ini
pembicara? Siapa saja yang terlibat? Bagaimana dengan riwayat, kedudukan, tlapat dilalcukan dengan memakai konkordansi. Perlu diperhatikan, kata-
atau ciri kehidupan mereka? kata yang sering dipakai penulis kitab belum tentu adalah pokok penting
2. Apayang terjadi? Siapa yang terlibat? Bagaimana proses peristiwa itu k itab tersebut. Hafallah ayat-ayat penting dalam kitab atau pasal yang terkait.
terjadi? Apakah hal-hal ini luar biasa? Apa sifat kejadian ini? Menaruh perhatian kepada hal-hal kecil. Penafsir seharusnya
3. Mengapa peristiwa ini terjadi? Apa sebabnya? Apa dampaknya? memperhatikan hal-hal besar termasuk jalan pikiran penulis kitab. Tetapi
4. Kapan peristiwa ini terjadi?Apakatr yang terjadi sebelum dan sesudahnya? penafsir yang baik juga akan memperhatikan hal-hal kecil yang sering
Bagaimana dengan kronologinya? dilalaikan. Padahalhal-hal kecil seringkalimenunjukkan sesuatuyang sangat
5. Di mana orang yang bersangkutan tinggal? Di mana ini terjadi?Apa ciri hermakna. Upaya seperti ini dapat disertai dengan menyelami perasaan
kota atau tempat itu? Apakah ada kota atau tempat lain yang dekat tokoh-tokoh yang dipelaj ari, ata:o membayang-bayangkan keadaan waktu
dengannya? itu. Ini membantu pembaca Alkitab beroleh gambaran yang hidup dan
menaruh perhatian akan hal-hal yang mungkin dilalaikan.
66
Untuk butir ini dan butir berikutnya, Lai memberi banyak cara dan contoh untuk Jangan mencari-cari hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Untuk
mengadakan observasi. Tidak mengherankan kalau dia membagi bukunya ke dalam tiga
rnengimbangi butir di atas, penafsir jangan sampai begitu memperhatikan
bagian besar, yaitu observasi, penjelasan dan aplikasi. Bagian besar observasi lalu dibagi
menjadi lima pasal. Ada hal-hal yang menarik dan praktis yang ditulisnya. Practical
hal yang kecil-kecil, yang sebenarnya tidak ditekankan oleh penulis kitab.
Hermeneutics, hlm. 45, 57 -61, 64-7 l. Kalau tidak hati-hati, penafsir akan mungkin mengada-adakan sesuatu.
266 261
Dalam banyak kasus, penulis kitab atau tokoh rcftentu. contohnya, Kitab Injil Matius, surat-surat paulus,
yur! t".tuit *berikan surat yakobur
penjelasan' Penjelasan_ini sangat berharga, tlan Surat l petrus memberi penekanan yang
karena ini akan menjeraskan tidak sama kepada qiaran
apa ya*g dicatatdalam kitab tersebut. Jadi lclttang iman.
beri kesempatan kepada Alkitab
yang berbicara untuk dirinya; Alkitab akan
menjelaskan apa yang ingin
disampaikannya.6T 2.2 Persiapan
Setelah menguasai isi kitab, penafsir boleh murai
. Apa yang tertulis mencari informasi
menunjukkan maksud penuli irrtroduksi kitab yang bersangkutan. informasi
ini biasanya dapat ditemukan
diperhatikan. Bobotnya lebih Pirda buku tafsiran atau buku khusus yang membicarakan
topit ini. rerru
jelas dan terbuka (implisit). Namun tliingatkan kembali, pencarian inforrnasi lni baru dapat dilakukan seterah
yang tidak dituliskan juga perlu dip Sama sekali tidak dapat dibenarkan,
tentang pohon arayangtidak berbuah, Injil Lukas tikan pembacaan dan penyelidikan
l3:6_9,tidak mencatat
keputusan tuan itu. Begitu juga ang diperoleh dari bukutafsiran atau
hilang,
Injil Lukas l5:ll-32,tidak mem
sulung rrahuru,penafsirbukansajarebih,"Jil?:[:X'Jff
itu masuk ke rumah. Tidak diberik bulkan ffi*'5ffiffi',"-'#
,leh penulis tafsiran atau buku, dia dapatmengevaruasi
efek yang lebih besar. apa yang dituris
pcnulis-penulis ini.
Perhatikan bagian yang sejaiat.68 penafsir Alkitab
perlu
memperhatikan dan membanding angkan hasil penyelidikannya
Ini sangat relevan terutama untuk Minggu. Jadi penafsir perlu
memperhatikan kitab lain yang ditulis atau pelaj aran Sekolah Minggu
yang ditulis pada waktu yang berdekatan,
atau kitab lain yang membicarakan
tema yang sama atau memakai ragam sastra yang
mirip.
-
tnungkin seorang penafsir menemukan makna
Perhatikan bagian yang tidak sama. perhalian juga
perru diberikan kata dantatabahasa. Unfuk
kepada ketidaksamaan antara kitab yang diseridiki apakah suatu karimat sudah komplet, pengkhotbah
a"rrirrr'ti'tuu atau uagian 'renentukan
pembaca Alkitab perlu mencocokkannya
atau
lain' contohnya, ayat-ayat pembukaan Surat Galatiu ke Alkitab bahasa asri. Hal ini
tia* sama dengan sudah dibicarakan dalam Bab I, Mengenal
surat I Korinfus, padahal kedua jemaat ini sama-sa-u Terjemahan Arkitai Bahasa
Rasul Paulus. Perbandingan seperti ini juga menunjukkan -."g".ewakan I ndonesia. Sudah tentu
seorang boreh berkhotbah atau menguSu. i".ausarkan
keunikL masing- runit utuh yang
masing kitab, yang memberi gambaran yang lebih lebih besar. Ini dapat mencakup sebuah kejadiair,
lengkap t"fuau t"_u
67
Stephen c. T. chan memberi komentar yang sangat berguna mengenai hal ini.
menegaskan, apa Ia
suafu
usahamencocok-
Petrus 3:8, "... d trat2
sama dengan satu
tahun
hari" untuk menjeraskan bahwa enam hari dalam Kitab ditulis sebelum tahun 70.
e-nam ribu tahun. Chan, 11ow to Study Bible,
hlm. 150.
Kejadian adalah Ili.t l, 50_5 l. Ini berarti, kini,
68
Pokok ini akan dibicarakan lebih lanjut djam rrtla
bagian lain. ynn itab PB ditulis Pada masa
268
269
perumpamaan, .u.capafl, ata]u ajaran. Jadi dalam proses memastikan sebuah
3:22'25 mencatat nasihat bagi hamba-hamba, sedangkan 4:l moncatrt
unit utuh yang lebih besar, selain faktor kalimat yang komplet, penafsir perlu rrasihat bagi tuan-tuan. Lalu, baik dalam Surat Efesus maupun Surat Koloro
mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya: tunit-unit ini tidak diberikan subtema yang menunjukkan mereka merupakan
1 . Apakah plot dalam cerita itu sudah kompret?
Apakah kisah atau kejadian unit yang utuh.
itu sudah selesai?
2. Apakahide, argumen, ajaran, atau perumpamaan sudah lengkap dituris? 2.3 Penulis Kilab, Tanggal dan
3. Apakah ada pemindahan lokasi? Apakah ada tanda dimulainya j am, hari Tempat Penulisan Kilab, Pembaca Kitab
atau masa yang baru? Analisis Isi Alkitab berfokus kepada tiga topik yang berkaitan
4. Apakahbagian itu cukup panjang bagi suatu analisis? tlcngan isi kitab, yaitu penulis kitab, tanggal dan tempat penulisan kitab, dan
pembaca kitab. Penyelidikan ketiga topik ini menolong penafsir memahami
isi kitab yang terkait. Atau, sebaliknya, isi kitab membantu penafsir
menemukan jawaban bagi ketiga topik ini. Selanjutnya, dengan lebih
mengenal ketiga topik ini, penafsir lebih mungkin mengenal tujuan kitab itu
yang menandakan selesainya suatu bagian. ditulis, dan upaya yang dilakukan penulis kitab untuk mencapai tujuan itu.
6. Apakah ada tandayang menunjukkan bagiantertentu berbeda dengan l)engan pendekatan seperti ini, isi kitab merupakan komunikasi yang
bahan di sekitarnya.To tlilakukan dengan terencana dan penuh makna.
perbedaan dalam pemakaian kata-katatertentu. Namun, penafsir tetap rltri. Sejarah kanon adalah topik tersendiri yang memerlukan tempat dan perhatian yang
I ltr rsus.
272 273
enulis kitab biasanya jugadilakukan iubuat, sebagian penafsir liberal mengira kitab tertentu ditulis oct€leh
penulis kitab dan tempat penulisan peristiwa yang dinubuatkannya terjadi. Pandangan demikian tidak pcrlu
menolong penafsiran kitab yang diterima. Penafsir liberal juga bertendensi memegang teguh sebuatr informasi
la kasus Surat Filipi. Di penjara mana historis atau hasil penafsiran akan informasi itu, sehingga mengira kitab
tortentu ditulis pada masa yang jauh berbeda dengan pandangan golongan
konservatif. Karena ditulis pada masa jauh kemudian, kitab ini tidak mungkin
ditulis oleh penulis yang diklaim kitab yang terkait. Sekali lagi, pandangan
teperti ini jangan mudah diterima.Ta
Informasi tanggal penulisan kitab cukup penting. Tanggal penulisan
yang tidak sama merubah latar belakang kitab tersebut. Ini akan
2.3.2 Tanggal dan Tempat penulisan Kitab mempengaruhi penafsiran sebuah kitab. Contohnya, kapan Surat Galatia
ditulist Sebelum atau sesudah pertemuan raya di Yerusalem yangtercatat
di Kisah Para Rasul pasal 15? Hal ini ikut menjelaskan sikap keras Paulus
torhadap Petrus dan Bamabas. Atau contoh lain, bila Surat Kolose ditulis?
Jika surat ini ditulis pada abad ke-2 seperti yang dikira sebagian penafsir
liberal, maka Paulus bukan penulis ini, dan ajaran sesat yang ditegur surat
lni adalah gnostisisme yang sudah berkembang menjadi lebih rumit.
2,3.3 Pembaca Kitab
Pembahasan pembaca pertama sebuah kitab dapat dibagi menjadi
dua subbagian. Yang pertama berkaitan dengan informasi tempat tinggal
pcmbaca pertama, yang kedua informasi mengenai diri pembaca pertama.
lnformasi mengenai tempat tinggal pembaca pertama sebuah kitab memang
ponting, tetapi tidak sepenting informasi mengenai diri pembaca pertama.
Salah satu sebabnya adalahbaikkomunitas orangYahudi dan orang Kristen
rclatif tertutup. Apa yang terjadi dalam memberi dampak kepada
kodua komunitas ini. Namun, ini tidakberarti keadaan merekapasti sama dengan
penulis
kcadaan masyarakat zaman. Pengenalan umum terhadap tempat tinggal
gereja.
pcmbaca kitab menolong, namun tidak selalu cocok dengan, keadaan mereka.
Karena a, misalnya, tidak percaya adanya
t4 Menurut Ellis, upaya memastikan tanggal penulisan kitab-kitab pB seharusnya jangan
lorlalu mengandalkan ciri internal sebuah susastra, melainkan lebih berdasarkan apa yang
dlkatakan kitab itu tentang penulis kitab, tradisi bapa-bapa gereja masa awal, dan hubungan
hlrtoris sebagaimana yang ditunjukkan J. A. T. Robinson. Dalam bukunya, Redating the
New Testamenf, Robinson menarik kesimpulan, semua kitab PB ditulis sebelum tahun 70,
Selanjutry4 ini ikut memastikan tanggal penulislan surat-surat paulus.
Untuk informasi lebih lllttory and Interpretation inNew Tbstament Perspective, hlm. 31, 50-51. Ini berarti, kini,
lanjutmenganailnjilLukas2:2, bolehmembacakaryaWal,neBrindle,.The
Census and euiriniu: ldu sarjana yang lebih condong kepada pandangan bahwa kitab-kitab pB ditulis pada masa
L*e2:2" Journal of the Theologicar Evangelicir society2T (March, yung cukup awal. Padahal Robinson termasuk sarjana liberal.
r9g4),hrm.43-52.
274
273
aca pertama sebuah kitab yang tidak sama
3. Analisis Latar BelakangTs
nafsiran kitab tersebut. Ini Aapat aituttikan
mencanrumkankata*".r.,,.l1##rYil::1li:Hlxtillf Analisis Latar Belakang berkaitan dengan fakta sejarah yang sangrt
rumit. Data ini mencakup informasi berbagai bidang, di antaranya, goograflt
pertimbangan lain, sebagian penafsir "1,::f
berpendapat bahwa Surat Efesus tidak
hanya ditujukan kepada jemaat di Efesus. waktu, agama, politik, sosioekonomi, budaya, kebiasaan, hubungan dengan
edaran yang ditujukan kepada jemaat-jema
surat ini lebih
-"*putun r*"t bangsa lain dan masih banyak yang lain. Pengenalan akanlatar belakang
at yang ada di provinsi Asia. rangat menolong penafsir mengerti apa yat9disampaikan penulis-penulis
Jikaini benar, penafsiran surat ini tidak dlpat
dihubrigk- a*gunperistiwa kitab yang hidup pada zaman yang tidak sama. Ini juga mencegah penafsir
tat di Kisah para Rasul. Untungnya,
masa kini menyamakan keadaanzamanmodem dengan situasi ketikakitab-
a kitab tinggal tidak dapat dipasiikan,
kitab kanonikal ditulis. Karena hidup padazananyatgtidak sama dan tinggal
ggu penafsiran kitab yang terkait.
di daerah yang berbeda, kebiasaan yang kelihatan sama pun mempunyai
g cukup mendetail mengenai
makna yang tidak sama. Apalagi dengan sistem sosioeknomi dan budaya
pada SuratYakobus. Isi surat
yang tidak sama, setiap bangsa menjalankan kehidupannya dengan polanya
m antara yang kaya dan miskin. Tanah,
rcndiri.
kuasai segelintir tuan tanah. Surat itu
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa setiap kitab pada hakekatnya
merupakan sebuah karyayangunik. Tidak jarang bahkan kitab-kitab yang
ditulis oleh penulis yang sama dan pada waktu yang berdekatan memiliki
kckhususannya tersendiri. Karena kitab-kitab ini ditulis dengan tujuan yang
tidak sama kepada penerima kitab yang tidak sama pula. Itu sebabny alatar
pakah pemb aca pertamakitab ini tinggal
belakang setiap kitab perlu diselidiki dengan teliti.
Penyelidikan latar belakang mencakup penelitian arkeologis dan
miskin, juga sistem sosial
r",rr*r#,31'#ffi,.:iX,*litrt i#jrffi
Romawi zaman itu. Keadaan ini cukun menjeLskan karya kuno. Penelitian-penelitian dilakukan dengan praanggapan tertentu.
*".rgupu yrkob* Apa yang diperoleh dari benda-benda yang diperoleh di situs dan hasil
memberi teguran keras kepada orang kaya
dan menghibuirriereka yang
miskin. pembacaan karya kuno juga perlu ditafsfu. Jadi sampai tahap tertentu, hasil
Dibandingkan keadaan umum tempat tinggal penelitian ini berwarna subjektif. Contohnya, apakah informasi yang
pembaca pertama diberikan Josephus selalu dapat diandalkan?tu Selain itu, pemakaianAnalisis
sebuah kitab , yaa1lebih penting seb
pertama. Informasi ini
bersangkutan. Hal ini s r' Sebenamya bagian ini boleh dimasukkan ke Analisis Introduksi. Hanya karena bagian ini
Yakobus sebagai contoh.
cukup penting dan boleh berdiri sendiri, sehingga dipisahkan dari analisis sebelumnya.
praktik tak terpuji para imam zama
'0 Menurut Josephus, banyak orang Yahudi biasa abad pertama yang tinggal di palestina
mcmiliki tanah. Mereka hidup dengan makmur. Tidak semua mereka miskin. Informasi ini
f,flH"'#?,i3;[,]#i#il? diterima begitu saja oleh Edwind D. Freed dalam bukunya yang diterbitkan bahkan pada
tuhun 2001. Edwin D, Freed,, The New Testament: A critical Introduction. edisi ke-3
formasi_informasi ini untuk menafsir (stamford: wadsworth, 2001), hlm. 12. Hal ini menunjukkan sikap Freed yang kurang
kitab itu dengan lebihjelas dan akurat.
kritis terhadap karya kuno. Padahal informasi yang diberikan Josephus adakala kurang
tlopat diandalkan.
276
277
lltr
Latar Belakang juga perlu memperhatikan pendek atan yangdigunakannya.
twalnya, kedua-duanya berada dalam keadaan yang sangat tidak kondurlf,
contohnya, ada yang menyelidiki fakta sosial untuk mengenal beberapa ciri
Para penulis PB dan orang Kristenzamanitu bersaksi dengan berani bagl
masyarakat zamar, kuno, tanpa berminat menganalisis, mensintesis dan
Ttrhan tanpa memikirkan keselamatan mereka. Ini semua menunjukkan
menjelaskannya dengan ilmu sosial. Ada yang memakai riset, teori dan model
bahwa fakta sejarah yang dicatat Alkitab tidak boleh diabaikan. somua
ilmu sosial dalam analisis kitab biblikal.?
mukjizat, tanda, dan nubuat yangdicatat dalamAlkitab harus diterima, dan
Pendekatan yang tidak sama juga diterapkan dalam penyelidikan
dapat dipahami dengan pikiran sehat dan metode yang mantap. Jadi penafsir
fakta sejarah. Hal ini juga berlaku dalam penyelidikan sejarah yang dicatat
konservatifjangan buru-buru meraguk al apay angdicatatAlkitab, sebelum
Alkitab. Ada yang meragukannya; ada yang menafsirnya dengan sikap
dapat dibuktikan sebaliknya. 80
eksistensial (Hermeneutik Baru); ada yang mengambil posisi penafsiran
sejarah agarna; ada y angmemisahkan sejarah dan ajaran Alkitab.T' Dinilai
l,l Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dari aspek tertentu, pendekatan-pendekatan ini memberi sumbangsih dalam
Dalam pemakaian Analisis Latar Belakang perlu memperhatikan
penafsiran. contohnya, sikap Bultmann, yang meragukan sifat sejarahpB,
hoberapa hal:
boleh dilihat sebagai peringatan terhadap penafsiran yang hanya memandang
l. Analisis Latar Belakang berhubungan erat dengan identitas penulis kitab
Tuhan Yesus sebagai tokoh dalam sejarah. penafsiran tokoh-tokoh aliran
dan pembaca pertama kitab yang ditafsir. Jadi biasanya analisis ini dilalrukan
Herrneneutik Baru menunjukkan kesensitifan mereka terhadap pentingnya
setelah Analisis Isi Alkitab.
pendekatan eksistensial. Aliran Sejarah Agama boreh dipuji karena
2, Data sejarah memang sangat penting. Tetapi penafsir yang yang lebih
memperhatikan agama dan pikiran yang sezaman dengan kitab biblikal. Ini
mengenal sejarah tidak dengan sendirinya lebih mengenal Alkitab. Ada
menolong penafsir menemukan tekan an yangdiberikan Alkitab.
hal-hal lain, termasuk analisis yang bermuhl yang ikut menentukan kualitas
Namun, pendekatan-pendekatan di atas ini juga membuat kekeliruan sebuah tafsiran.
yang serius. Mereka sama-sama mengabaikanAlkitab adalahwahyu yang
3, Slogan'kembali kepadaAlkitab" jangan disamakan dengan hidup seperti
diberikanAllah dalam sejarah. Kebenaran sejarah yang dicatat pL dan pB
ordngzilnankuno.8r Hidup denganpola zaman kuno tidak menjamin orang
dapat diperc ay a, karena penulisnya adalah orang-orang yang dipanggil Allah.
yang bersangkutan memahami makna ajaranAlkitab atau menjalankan
Mereka adalah tokoh-tokoh bermoral tinggi, dan dihormati pembaca kitab.
ajaran itu. Dengan kata lain, tidak terlalu berguna jika seorang menghayati
Nubuat yang disampaikan mereka dipenuhi dengan ajaib pada kemudian
ajaranAlkitab dengan pakaian atau kebiasaan abad pertama. Namun
hari. Sifat historis Alkitab juga dapat dibuktikan melalui kecermatan para
demikian, untuk memahami isi Alkitab, penafsir perlu mengenal keadaan
penulis PL dan PB.7e Mayoritas kitab-kitab ini ditulis pada waktu banyak masyarakat di mana penulis Alkitab tinggal.
saksi mata masih hidup (baca I Kor. I 5 : 6; Luk. I
-4; Iptr. 1 : I 6- I g). Fakta
:3
ini diperkuat oleh perubahan radikal kehidupan para penulis pL dan pB. Ifr
l{arrison, waltke, Guthrie, dan Fee: Biblical criticism: Historical Literary and rbxtual,
Gereja dimulai secara ajaib pada abad pertama, kemudian negara Israel hlm.97.
rl Sampai hari ini masih
dinyatakan berdiri pada pertengahan abad pada 14 Mei r94g. pada masa ada sekelompok orang Kristen, yang bemama the Amish,yangtrnggal
rli negara bagian Philadelphia, danjuga tersebar di dua puluh satu negara bagian lain di AS,
Mcteka menolak m€rnaloi fasilitas modem, misalnya, mobil dan listrik. Unh:k lebih mengonal
lchidupan mereka boleh baca "Amish: cendera MataAmerika Lama," Tempo (16 Februari
77
Baca Bab II, Analisis Berdasarkan Ilmu Sosial (Social- Scientic Criticism). 2(103 ajaranAlkitab
78
Untuk informasi lebih lengkap baca Bab IL rlong is, tidak sama
ebih awal dari Injil Sinoptik, tetapi keduakelompok qiora roleh seorang
genai Kristus. dcngan tekun, menafsirnya dengan tepat, dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.
278
279
4. Pengetahuan mengenai sejarah dan latar berakang yang dimiliki penafsir
diandalkan. Tetapi tujuan para penulis kitab bukan semata-mata mmpi ikrn
Alkitab masih belum lengkap, bahkan dalam tasus-taius tertentu
masih sejarah. Jadi, kurang adiljika menafsir membacaAlkitab hanya dari eudut
begitumininl Jadi tidakbijat<sanajikaseorangpenafsirterlalumengandalkan
sejarah, atau membacanya sebagai buku pegangan sejarah.t3
kesimpulan yang ditarik berdasarkan suatu penemuan
arkeologis.s2 Lalu, 6, Alkitab adalah kitab yang memiliki sifat khusus, sehingga isiAlkitab
$amcngarnbil sikap, di antaranya, meragukan sejarah yang dicuf,raruou. mungkin sangat berlainan dengan keadaan lingkungaffrya. Banyak contoh
Padahal peiremuan arkeorogis akan terusbertarnbah;
berrnacam kesimpulan yang dapatdikutip, di antaranya, status budak yang begitu rendah pada
akan terus dibuat. penafsir sebaiknya memegang pendirian
batrwaAlkitab abad pertama. Tetapi Paulus menunjukt<an sikap yang sama sekali berbeda.
Dibandingkan (Baca Gal.3:28; Ef. 6:5-9; Kol.3:22-4:1; dan seluruh Surat Filemon.
ahkitab yang Bandingkan sikap Paulus dengan pikiran sempit oran g yarrghidup pada
abad ke-2 1 ini). Dmi Paulus dan contoh-contoh lain dapat ditarik kesimpulaq
5. Alkitab dituliskan berdasarkan sejarah dan fakta. Tetapi sejarah tidak
Alkitab benar adalah kitab yang unik, yang tidak dipengaruhi pandangan
dapatdicatattanpapraanggapan dan penafsiran. Fakta yang
iama dapat sezamannya.
dicatat dari sudut pandang yang tidak sama, lalu dijelaskan
dengan 7, Perlu ditegaskan sekali lagi di sini, komunitas orang Yahudi dan orang
pandangan yang berbeda. Jadi tidak mengherankan,
kal"au ada perbedaan kristen relatif tertutup, j adi informas i yang beras al dari sumber sej arah
di antara apa yang dicatatArkitab dengan apa yang
ditulis karya-karya kuno. lain, adakalanya tidak merefleksikan keadaan sesungguhnya komunitas-
arahyang komunitasini.
kompeten 8, Bagaimana dengan ketidakserasian bagian-bagian yang sejajar dalam
Alkitab? Bukuyang ditulis JohnW. Haley,AllegedDisoepancies of The
JaditrntukkasusAlkitab,per"frirr:il:,1:,r1Hl.:il:iffi#tr#Jtr;
B ib le, menolotgmenjelaskan hal ini. Menrnrt di4 banyak hal yang dikafakan
mencatat data sejarah dengan akurat, dan penafsiran
mereka dapat tidak serasi hanya karena faktor tanggal, penulis kitab, pendirian, tujuan,
cara penulisan, caraperhitungan, khususnya waktu yang berbeda. Faktor
lain adalah ungkapan lhas yang dipakai suatu bangsa, nama yang ditulis
dengan bentuk lain, sinonim, bermacam makna dari katayang sama, atau
kekeliruan ketika menyalin. Lalu, perhatikan, kejadian yang mirip bukanlah
kejadian yang sama. IIal demikian bahkan p€mah terladrpadazamanmodem.
.iadi seorang jangan membandingkan peristiwa yang mirip dalamAlkitab,
lalu mengira catatan-catatan ini berkontradiksi satu dengan yang lain.
Padahal apa yang dicatat di Injil Matius pasal 5, 6, 7, dan
Injil Lukas pasal 6,
atau Injil Matius 14:13-21 danl5:32-39 mirip, namun tidak sama. Lebih
lanjut John W. Haley menulis, sesungguhnya banyakketidakcocokkan ini
It lni tidak berarti pandangan Bultmann, yang memisahkan "Yesus dalam sejarah"
dan
" Yesus dalam iman kepercayaan", boleh diterima. Jika Yesus hanya merupakan tokoh yang
rllporcaya orang Kriston tanpa ada dasar sejarah, maka iman kepercayaan seperti ini paeti
lemnh. lman kepcrcayaan orang Kristen dibangun atas Ttrhan Yesus, yang sungguh-sungguh
;tnrnnh hidup dalam sojuruh manusia.
280
281
dibesar-besark*:trl sebagian orang dengan tujuan tertentu.
disesimpulkan, isiAkitab tiart p"mutienar-benur Jadi boleh eukup sulit. PenafsirAlkitab membuhrhkan sebuatr peta yang
culorp mondetrlt
saring berkontadikslaa
Pandangan konservatif ini memberikan
angin segar
di tengah-tengah
dan sebuah kamus yang dapat memberikan informa.i g."i"n, aL hiotor{r,
bgfaSai serangan terhadap Alkitab. Dcngan demikian, paling tidak dia tahu di mana let-aknlu
^ Alkitab adalah r*b":.-jTfr rcta atau dcrr
9. ymrgkayadapatdipercaya,
yung disebutkan Alkitab.
pertama. Jadi tidak adil, bijaksan tu4 dantangan untukpenyeridikan lebih laqjul penafsirAlkitab membuhrhkan
i, airiimiatr,litl s"o.*frr.ry"fia*i buku yang dapat memberikan informasi yang lebih banyak.
b,ku.
sejarah dan ratar berakang Alkit Dengan rebih
ua, t"tup, Arkitab sendiri.
^laraikan banyak informasi di tangan, dia akan lebih mengenal apa yang
dicatatAlkitab,
3.2 Beberapa Bida contohnya, dia akan beroreh gambaran berapa jautrperiarinan
dari Mesir
Apa yang di
.1.2.2 Waktu
walaupun unsur waktu sangat penting, tetapi sayang, unsur
ini belum
mcndapat perhatian yang cukup. salah satu sebabnya
adaiah penuris kitab
rcring hanya mencatat hal-har yang dianggap penting, sehingga
tidak
memberi informasi yang terlaru jelas tentang *a.ir. riaa't
mengierankan,
misalnya, ada generasi tertentu yang dilewati begitu
saja. sela-in itu, ada
3.2.1 Geografi beberapa hal yang mudah ruput dari perhatian pembacaAlkitab
masa kini.
contohnya, orangyahudi memiliki lebih dari satu kalender.
a perlu memperhatikan informasi Kitab Keruaran
l2:2 berbunyi, "Bulan inilah akan menjadi permulaan
menguasai informasi, misalnya, segala bulan bagimu;
itu akan menjadi bulan
ajaran itu diberikan. Informasi_
indikasi, orang Yahudi
diperoleh, namun pada kasus lain
keluar dari Mesir. Atau,
waktu orang Romawi yang dimulai pada malam jam 12
dan juga orang
Haley, Alleged Dicrepancies of the Yahudi yang dimulai pada malamjam6.85
l'^9F.Y
1977), hlm. 26-27. MennntHaley,"O"
Bibte
a9yTd.,yang mempunyai kesamaan
ar"
"r*,
i"i"
a"r"i u;'ru"t h'lepatnya pada
aoarahayah,yang lain adalah anak. waktu matahari terbenam. Ini berkaitan dengan perayaan yang
dihitun3
hcrdasarkan bulan.
282
283
Faktor waktu memang perlu diperhatikan.
Contohnya, ada jarak
yig vang cukup tlyrllltararituu r";ua ian 4:7,2a dan2b.
sebab dari
kopada istilah-istilah rama ini. Apalagi para nabi zarrnnpL jelas boroporlrl
yahudi zaman itu, dan iiururTuhan yesus
kelahiran Kain dan Habil dongan orang sangat borbods
waktu yang tidak terlalu d adalah dua kubu yang iiempunyai
sampai pasal 6 meliputi p P u sama.87 Jadi kurang tepat, jika FB
lus menjadi sangat bermakna
d 1ik atau ajarangroitiri.rn", tanpa
kan pada waktu yang berbeda.
di antara mereka. Dalam hal ini,
yang paling hina dari semua
demikian,inronnasill:sn}*l'f#l;"ranasamaya.'s
Alkitab tidak boleh diabaikan. Ini sangat membantu penafsii
1
andingkan ajaranAlk tab dengan a gamazatnanitu. Dengan
Timotius l:15, ,..
. . ,Krisfus yesus d dcmikian, dia lebih mudah menemukan maksud
fang ingin disampaikan
orang berdosa,, dan di antaramereka ponulis kitab. contohnya, kesepuluh tulah yang dijatutrkanAllah
atas orang
Mesir berkaitan dengan agama mereka (Kitab Kejadian pasar T-r2).
Kcsepuluh tulah menghancurkan kepercayaan orang Mesir kipada
I dewa-
dewa mereka,yangsemula dikira menguasai turah-turah itu.
Atau, penafsir
masa kini akan lebih memahami maksud Tuhan yang memerintahkan
penumpasan penduduk Kanaan, jika dia mengenal praktik
agamamereka
yang begitu bejat. contoh yang sama ju ga dapitditemukan
paia pB. untuk
lcbih mengerti Kisah para Rasul pu.ui 19, penafsir masa kini
sebaiknya
mencari data mengenai kuil dan pemujaan yang dilakukan kepada
Dewi
Artemis.
Bukan saja agama lain, penafsirAlkitab juga perlu menaruh perhatian
.
kepada berbagai praktik, ajaran, dan sekte ugui^yahudi.
Daram har ini,
unsur ekonomi perlu diperhitungkan. contohnya, ada perselisihan
yang te{adi
di antara orang Lewi yang lebih miskin dan imam yang
lebih kaya. Dikatakan
ini telah mendorong lahimya gejara apokaliptik ,*unpl-.8i sudah
tentu
pcnafsirAlkitab tidak perlu menerima seluruh pendapat ini,
namun kehidupan
ugama orang Yahudi jelas perlu dikaji dengan lebih teliti.
Mereka memang
percaya kepada Kitab suci yang sama, namun penafsiran
masing-masing
kelompok sangat berbeda. Sikap orang Sadukileftolak berakan!
dengan
orangzelotbagaikan air dan api. Sikap mereka ini berkaitan dengL
unsur
ttosioekonomi, politik, serta interaksi mereka dengan bangsa
e George Eldon lain.
Ladd, The New Testament and Critic
B. Eerdmans, 1967),hlm.2 14. perlu tr Baca uraian yang
ditami.hk;;; ditulis Ladd, The New Tbstament and criticism,hlm. lg0.
dengan karya non-Alkitab termasuk ri Baca karya Paul
D. Hanson, The Down of Apocalyptic. ed. rev.
dalam Analisis
Press, 1979).
lit it"a.rpt ir, Fortrose
284
285
L
3.2.4 Politik, Sosioekonomi
Unsur politik dan sosioekon mtuan berat zaman itu? Hal-hal seperti ini bertambah rumit, karona prdr
sangat luas. Sejarah politik dan sosio raman yang berbeda, nilai suatu komoditas berubah. Apa yang sangat bcrnlld
waktu yang sangat panjang. Dalam pada zaman dahulu mungkin tidak begitu berharga lagi hari ini. Maeya,nlct
Yahudi melewati sistem orang Yahudi abad pertama menjalankan sanksi sosial dengan oart
I
Sistem-sistem ini tidak mompermalukan orang yang bersangkutan. Hal ini mungkin sulit dimongcfti
juga memberikan dampak yang ti oloh masyarakatyang sudah masuk ke era informasi.
menentukan interaksi mereka de Penafsir masa kini perlu mempelajari data sosioekonomi dengan
bahasa atau ekonomi mereka. Di llkap sensitif. Berhubung informasi di bidang ini begitu banyak, dia perlu
bolajar dengan sabar, dan terus mengumpulkan data di bidang ini dengan
I
288 2E9
4. Analisis Kes usastraan Jrdi status sosial anak yang hilang yangtercatat di Injil Lukas pairl l5
rudah jatuh sangat rendah. Katena dia ingin mengisi perutnya dengan ampal
Analisis Kesusastraan (Literary Criticism) mencakup lingkupan yrng menjadi makanan babi, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya
yang luas. Dalam pemakai anyanllebih luas, analisis ini menyelidiki sejarah, kopada dia (Luk. 15:16). Dengan hidup dan konkret, pemuda dilukiskan
penulis, sumber, ragam sastra, konteks kitab, dan lain-lain. Sebagian lobih rendah daripada orangYahudi, orang yang masuk agamaYahudi, orang
penyelidikan ini sudah dibicarakan, atau akan dibicarakan, atau memang kafir, hewan, bahkan hewan yang najis. Contoh-contoh ini mengingatkan
dengan sengaja dilewati.e3 Dalam pemakaianyanglebih sempit, analisis ini ponafsir betapa indah kesastraan Alkitab, dan pentingnya dia
berfokus penyelidikantujuan, struktur, ragamsastra, modus kitab ataubagian mongembangkan kesensitifannya dalam hal ini.
kitab tertentu. Selanjutnya, dia memilih cara penafsiran yang cocok untuk ragam
Setiap kitab yang ada dalamAlkitab merupakan karya yang unik lustra bagian kitab yang ditafsirnya.
dan ditulis oleh penulis yang dipimpin Roh Kudus. Kitab-kitab ini bukan saja
memberitakan Injil ke seluruh dunia. walaupun kitab yang mereka tulis memberi tekanan tr Sebagian pembahasan mengenai struktur kitab sudah disinggung di bagian sobelumnya.
yang tidak sama. llngian selanjutnya, Analisis Konteks, merupakan penyelidikan yang bersifat lebih somplt,
290 29t
3, Memperhatikan kata, tema yang berulang kali dipakai
penulig kitab,
penegasan penulis
kitab
rannya. Namg1, kata yang
pasti adalah kata penting
294
295
hampir boleh dipastikan bahwa hasil penafsirannya akan kabur,
bdrkan
kurang tepat.
3.
tt, Tidak semua syair atau pujian berasal dari orang yahudi,
contohnya,
mungkin syair yang tercatat di Surat Efesus 5:i4 berasal
dari orang
Yunani.rol
99
100
t Filipi 2:5_
,
bagian ini. Buku yang o,*,,,
"*notfl1f',ll:
Recent Interpretation and in the Selltng o/
akan membicarakan dengan lebih
terperinci beberapa penafsiran yang s: Wm.B.Eerdmans, l9g3) adalah salah satu
;:::J" bersifat
eliti.
inciple and Methodt, hlm,
296 231.|,
297
G-
9' Isi syair atau pujiantidak selaru dapat
ditafsir secara harfiah. penafsid
harus membaca syair atau puiian
d";";" ',,enchor_oi -:r^: ^^^_^_ I 5. Analisis Konteks
Dia irroa lro-,o
Diajugaharus
10. Syairataupuji Kata ..kont
puJl1n
nrriiqn farfaa4,,
tertentu L^-^--
beperan sebagar kredo atau apologetika
untuk
bo*rr"-ru-r;* borarti
Jrdl kontets Ji.iri
membangun iman jemaat dan mela sun"'ro2
an serangan
o yang eElsul5
datang dari
uorr ruar sekitar
yangperlu diperhatikan . llrt atau ayat-ayat yang ingin ditafsir, bahkan
ini dapat juga menunjuk
11. Hadirnya syair atau pujian loluruh isi kitab itu atau seluruhAlkitau. rtu sebabnyakonteks
dalam tulisan yang berbentuk dapat dibagi
merupakan penegasan penulis kitab 1
tontoks dekat dan konteksjauh
tersebut.
yarrg b"rkuituJa""gr, *:"""
12' syair atau pujian tidak hanya
terdapat pada Kitab Mazmtx,etapi j ll lnalisis Konteks Dekat
dapat ditemukanpadakitab yang
diturisLlambentuk surat atau seia
Modus
Modus juga perlu dip
bagian biasanya dideteksi mel
bahaya.
Lalu,@,@
ya, Injil Lukas lg:25 berbunyi, ,,S"frbl6in
_.rAunE.to.Gi"
299
l--
Konteks yang Bersifat Tbologi atau Logis
Hubungan konteksjuga dapat ditelusuri dari sudut teologis dan lo3lr,
Jrdi dibaca dari sudut logis, hubungan surat Filipi l:3 dengariayat 5 lobth
trat daripada ayat 4. rJcapan syukur Rasul paulus di Filipi l:3 ddelaskan
dengan ayat 5 yang menuliskan alasannya. Sedangkan iyat + menrpahan
keterangan tambahan bagi ayat3. contoh lain dapa:t dite;ukan pada surat
I Korintus pasal12,13, dan 14. pasal 12 dan 14 mempunyai^hubungan
Analisis Konteks Jauh menyelidiki konteks tcologis yang erat yang bertemakan jemaat dan karunia.-Sejangkan pasal
yang lebih jauh atau ruas
dibandingkan dengan konteks dekat. l3 merupakan penegasan dan penjelasan Rasul paulus mengena-i motivasi
Analisis ini tidak berkaitan secara
I
langsung dengan upaya memastikan drlam pemakaian karunia, yaitu kasih.
atau makna kata, tata bahasa dan
m
menemukan alur pemikiran, t,2.2 Kitab-kitab yang Ditulis penulis yang Sama.
ingin ditafsir, bahkan seluruh -ftln karenaAda sejumlah kitab mempunyai hubungan erat satu dengan yang
ditulis
oleh tokoh yang sama. Jadi apayang ditulisnya dalam
illl llah satu kitab perlu dirujuk kepada kitab lain. contohnya, paulus menulis
I ditulis dua pucuk surat kepadajemaat di Korintus. Kedua surat ini perlu dipelajari
lkitab. borsamaan agar penafsir dapat mengikuti apa yang tef adi di Korintus, dan
5.2.1 Kitab itu Sendiri. komunikasi yang terjalin di antara Rasul iaulus danjemaat di Korintus.
Dalam penyelidikan konteks jauh, konteks Tldak demikian dengan Injil yohanes dan Kitab wahyu yang sama-sama
yang ditemukan pada
dltulis oleh Rasul Yohanes. Hubungan kedua kitab ini udak Legitu erat. Rasul
H::?l#i"^:YlT:tl*"ll<oyetsvanc;;il;;ffi;ffi'ffi1i;#; rrrr
teliti dari beberapa Ji;. paling tidak penafsi, PEuu lni menulis hal-hal yang cukup berbeda daram kedua kitab ini. tujuan dan
*,:*:1f":;::T
memperhatikan: p.rrl frgem sastra kedua kitab tidak sama. Jadi walaupun kedua kitab ini ditulis
I pnulis yang sama, penyelidikan konteks jauh tidak begitu perlu menjangkau
Kontelcs yang Bersifat Historis lltab lain, kecuali dalam kasus mempelajari makna katanya.
'
I
300
301
Selain itu, dalam Analisis Konteks Jauh sebuah kitab perlu lnjil telah beralih dari satu lokasi ke lokasi lain, atau dari satu kojadtan
diperhatikan jika: ke kejadian lain tanpa disadari pembaca kitab. Contohnya, apa yang
1. Kitab itu memiliki kata, ungkapan, khususnya ide yang sama atau dekat.rM dicatat Injil Lukas 19:6 terjadi di bawah pohon ara liar,ros sedangkan
2. Kitab itu memilki latar belakang yang dekat. ayatT sudah berpindah ke rumah Zakheus.
3. Kitab itu mencatat informasi yang sejajar. 3. Bertolak belakang dengan butir di atas, adakala penafsir perlu meneliti
4. Kitab itu mencatat kisah, peristiwa, ajaran atau kronologi yang berkaitani dengan lebih tekun untuk menemukan hubungan konteks. Jangan
Kitab-kitab yang termasuk kategori ini perlu dipertimbangkan dalam meremehkan analisis ini. Sama seperti analisis lain, penafsir dituntut
Analisis Konteks Jauh. Ambil saja empat kitab Injil sebagai contoh, bersikap hati-hati dan sensitif.
Penafsiran Injil Matius l4:73-2l,mu$izat mengenyangkan 5.000 orang yang Pembacaan yang berulang-ulang dengan disertai observasi yang teliti
dilakukan Tuhan Yesus, perlu mempelajari konteks jauh yang dicatat Injil merupakan metode yang ampuh. Bertanyalah selalu dalam observasi
,, Markus 6 :3 7 -44: Inj il Lukas 9 : 1 0 - 17 ; dan Inj il Yohanes 6 : 1 -4. Memang dalam penafsir: Siapa? Apa? Mengapa? Kapan? Di mana? Perhatikanlah
dunia hermeneutik, Injil Yohanes tidak termasuk Injil sinoptik, namun kitab perubahan topik pembicaraan, tatabahasa, modus, tokoh, waktu, lokasi,
ini tetap perlu diperhatikan. Ini akan menolong penafsir lebih mengenal danlain-lain.
m*jizat itu dan tujuan Injil Matius. Perlu diingatkan di sini, setiap kitab Perhatikan kata penghubung seperti: dan, kemudian, maka, tetapi,
merupakan karyayangunik. DalamAnalisis Konteks Jauh, penafsir perlu sementara, karena itu, dan lain-lain. Selalu bertanya: Apakah ada
memperhatikan kesamaan dan perbedaan kitab-kitab ini. Janganlah hubungan di antara teks dan konteksnya?
menetrapkan tujuan dan isi sebuah kitab kepada kitab lain. Perhatikan topik utama ata,a kata penting. Ini menolong penafsir
murgikuti jalan pikiran penulis kitab, yang ikut memastikan konteks dekat
5.3 Beberapa Prinsip (Jmum atau jauh.
1. Ayat atau ayat-ayatyang ingin ditafsir harus merupakan unit yang utuh, Makin sedikit jumlah ayatyangingin ditafsir, makin besar kemungkinan
melalaikan konteksnya. Dalam penyelidikan Alkitab, teks (t ext) y ang
koteksnya. Jadi tanpa memperhatikan konteks, suatu bagian Alkitab tidak dibaca dengan memperhatikan konteksnya (cantext) akanmenjadi
tidak dapat dipahami dengan akurat. Selidikilah konteks dekat dan jaulr "dalih" Qtretext).t06 Ini adalah bahay a yang perlu diwaspadai penafsir
Salah satu atau kedua-duanya pasti memberi informasi yang membantu (atau teolog, pengkhotbah dan guru).
penafsir. Konteks kitab yang bersangkutan, atau Alkitab, memberikan makna
2. Jangan mencari-cari hubungan konteks iika memang tidak ada. Mungkin atau penjelasan yang paling akurat kepada ayat ata,u ayat-ayatyang
saja dua ayat,bagian kitab atau pasal berdekatan, namun tidak ada ingin ditafsir. Tidak ada penafsir yang boleh mengambil alih posisi ini.
hubungan yang erat. Bukan tidak mungkin, suatu bagian baru sudah Dengan membandingkan beberapa terjemahan yang tidak sama, penafsir
dimulai penulis kitab. contohnya, urutan mazmur dalam Kitab Mazrnw, dapat beroleh gambaran berbeda. Ini adakalanya menolong dia
bagian-bagian dalam Kitab Amsal. Juga tidak jaran g ceitadaram kitab memastikan konteks ayat ata:u ayat-ayat yang ingin ditafsirnya.
rM Penafsir perlu
berhati-hati dalam hal ini. Sebab kata atau ungkapan yang sama atau dekrt
tidak menjamin mengandung makna yang sama. "Hari" dalam surat 2 petrus 3:g tidak adr Io5
Versi TB: pohon ara.
hubungan dengan "hari" dalam Kitab Kejadian pasal pertama. (Baca chan, How to srufl Mickelsen, lnterpreting the Bible,hlm. 113. Amat menyedihkan, kalau /exf(teks) sudah
106
Bible,hlm. 150). Lebih aman jika seorang penafsir menaruh perhatian kepada kesamaan idi menjadi pretexr (dalih), karena teks sudah dijadikan semacam pembenaran atas pendapat
atau konsep. penafsir. Ini mungkin saja terjadi pada mereka yang menulis teologi.
302 303
\
6. Analisis Makna Kata }dr pcnafsir yang berpendapat, kata Yunani rcdpr1)"oE (unta) mirip dongan
Itlpr,)rog (tali kapal). Jadi ada kemungkinan Injil Lukas l8:25,seharusnya
Penafsiran melibatkan penyelidikan makna kata, karena ilbu:a sebagai berikut: "Sebab lebih mudah bagi tali kapal masuk melalui
merupakan udt yang paling kecil dalam sebuah kalimat. Sama seperti kal:
lbang iarum...."ro8
tidak dapat dipahami maknanya tanpa membaca konteksnya, begitu j Fonologi juga menolong penafsir menemukan paronomasia
kata tidak dipahami artrnyatanpa membaca kalimafirya. Upaya mimahami
Qtrmainan kata-kata),pantun, dan lain-lain yang dilakukan penulis kitab.
makna sebuah kata perlu dilalcukan dalam lingkupan kalimat. Sebaliknya, Eontohnya, Kitab Yesaya l:2 berbunyi, "Dengarlah, hai langit, dan
jika penafsir belum dapat memastikan makn akata,maka mungkin dia
Ithat kanlah, hai bumi, . . " Dalam bahasa Ibrani awal kata-kata ini memiliki
i .
sulit mengerti maksud kalimat itu. Jadi konteks, kalimat dan kata mempr hmyi yang sama (rurwakanti). Kata-kata il.ilUT iUpfl (Shim'u Shamayim)
hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam proses penafsiran, Hmn-nama dimulai dengan bunyi ah dan n, sedangkan kata .!Jl1f 'J
analisis ini sering dilakukan berdampingan.
l Ve' lt n i' eretz) juga mempunyai ciri yang sama. loe Pembacaan kata-kata
Analisis Makna Kata mencakup tiga bidang yang saling hl tnornberikan kesan tertentu kepada telinga yang mendengar. Sayang,
Ketiga bidang ini adalah:
6.1 Fonologi
Fonologi adalatr salatr satu bidang dalam linguistik yang menyel: ttrang "Sunsugos", atau sesuai artinya menjadi "teman sepenanggung
bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Daram penafsiian Alki (tor.jemahan TB: temanku). Versi TL sadar akan kedua kemungkinan
penyelidikan fonologis ini penting karena ada sejumlah kitab di rchingga menerjemahkannya menjadi, "... hai (Sinsigus) temanku ...".
secara lisan sebelum akhirnya ditulis dengan bahasa tertulis. Jadi kurung ini memberi indikasi, pembacaAlkitab seharusnya memilih
unhrk sekian tahun lamanya, kitab-kitab ini diturunkan dari generasi ratu dari kedua terjemahan ini. Tidak demikian dengan versi TB, yang
generasi secara lisan. Ada pula kitab yang ditulis langsung daiam ben mcncrjemahkan kata ini dua kali, yaitu secara fonologis dan secara
tertulis. Dalam kedua kasus ini, kitab-kitab ini perlu dibacakan dengan ik. lni kurang tepat.
nyaring di depan jemaat atau umum. Ini berarti penyampai berita ara-u pr
kitab pasti memperhatikan unsur fonetik dalam isi berita atau kitab itu, filorfologi
akan membuat isi kitab terdengar indah, meyakinkan dan mudah dii Morfologi adalah salah satu bidang dalam linguistik yang
Dalam bentuk kitab tertulis, penyalinan kitab-kitab bi jari morfem dan kombinasi-kombinasinya.rr0 Bahasa Ibrani dan
dilakukan dengan cara seorang membacakannya dengan nyaring, lalu d ti udalah bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia.
beberapa penyalin. r,TDitambah lagi tandabaca pL baru ditambahkan
salinan kuno abad ke-6, sedangkan tanda baca pB baru ditemukan
sebagian papirus yang disalin pada abad ke-3. Faktor-faktor seperti ini lVllllnrrr llarclay, The Gospel of Luke (Edinbwgh: The St. Andrew Press, 1974),h1m.235.
drpertimbangkan dalam Analisis Makna Kata, misalnya, loprrt jika ayat ini ditafsir demikian. Karena apzyalg ditegaskan ayat ini justru
lilnk rnungkinnya scorang kaya masukke dalam KerajaanAllah. Jadi penafsir tidak
terjadi kekeliruan dalam penyalinan kitab, di antaranya, pembaca
tltslotnuhkan poncgasen ini. Sebagai manusia berdosa, tidak ada yang layak masuk kc
mengucapkan sebuah kata, atau penyalin salah mendengarnya. Contc l(oqiuun Allah, Ponatliran bagian ini perlumembacatanggapanyang tsrcalatdrayat2l.
Yolrrng.T'he Butk ofl,,taiah,YoL l (GrandRapids:Wm.B.Eerdmans,l974),hlm. 33,
r07 lr,trr udulah tatuun hnhasa terkecil yang maknanya sccara rclatifstabil dan tiduk
Metzger, The Text of the Nan Tbslament,hlm. 14-16.
rllhngi ttun bugion herrrrnkna yang lebih kecil,
304
305
Contohnya, dalam kedua bahasa ini subjek, kata kerja bergabung Dekat dengan butir di atas, penafsirperlu ingat, tidak semua kata dalam
satu kata. Bahkan dalam bahasa Ibrani, objeknya pun ikut di dalamnya: dalam ayat atalu ayat-ayat yang ingin ditafsir mengandung makna
Selain itu, kata dalam kedua bahasa ini dapat mempunyai benhrk yang teologis. Bahkan adakalanya kata, yang biasanya dianggap memiliki
bervariasi. Hukum tentang variasi ini sulit dihafal. Ada variasi tertentu makna dalam, sebenarnya tidak perlu selalu diselidiki lebih jauh.
mudah dideteksi, namun ada yang tidak mudah dibedakan satu dengan Contohnya, verba dycrndol (total dipakai 143 kali dalam pB) yang pada
lain. Jadi adakala sulit bagi penafsir menemukan morfem kedua bahasa init umumnya diterjemahkan "mengasihi" dapat ditedemahkan dengan kata
Karena keliru memastikan morfem sebuah kata, penafsir akan "suka" di Injil Lukas ll:43.Isi ayat ini berbunyi, "Celakalah kamu, hai
membedakan satu kata dengan kata lain. Dengan sendirinya dia salalt orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah
menangkap makna kata itu. Tidak ada jalan pintas unhrk mengatasi ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar." Kata.,suka,, di sini
seperti ini kecuali belajar bahasaAlkitab dengan tekun, dan rajin membuka malah mengandung konotasi negatif. Walaupun secara umum, verba
leksikon. Leksikon standar dan analitikal berguna bagi penafsir awal ini dipakai dengan makna teologis yang dalam, rupanya ada kekecualian.
I
mengenal bentuk sebuah kata. Itu sebabnya penafsir jangan memberi penekanan yang terlalu besar
kepada sebuah kata. Jika tidak hati-hati, dia memasukkan suatu makna
6.3 Semantik ke dalam kata tertentu yang sebenarnya tidak adapadanya.
Semantik adalah penyelidikan makna dan arti dalam suatu t Sebaliknya, adakatayang pada umumnya dianggap kurang bermakna
atau bahasa pada umumnya. Jadi ilmu ini mempelajari makna kata justru dipakai dengan penuh arti. Contohnya,kataQrl"do (kasih) yang
kalimat yang juga berkaitan dengan seluk-beluk dan pergeseran arti sering dipakai dalam susastra umum Yunani. Kata ini biasanya dipakai
Ilrnu ini dekat dengan leksikologi, sebuah cabang linguistik yang untuk menunjukkan kasih antara teman suami istri dan lainJain. walau
kosakata danmaknanya. hanya dipakai 54 kali di PB, kata ini pernah dipakai dalam kasusAllah
berkaitan dengan fonologi dan morfologi. Bapa mengasihiAllah Anak (Yoh. 5 :20); Allah mengasihi manusia (yoh.
terlalu banyak. Dalam kebanyakan kasus, 16:27), dan seruan keras agar orang Kristen mengasihi Tuhan (lKor.
ditentukan oleh, atau dikenal melalui, kalimat atau konteksnya. 16:22). Jadi pandanganumumbahwakata ini tidak mengandung makna
konteks yang tidak sama, maknakata menjadi tidak sama. Selanjutnya, teologis kurang tepat.rrr Dalam banyak kasus, konteks yang menentukan
makna dasar sebuah kata ikut menentukan metafora dan kiasan yang makna kata yang diselidiki.
berkaitan dengannya. Konotasi berkembang dari denotasi. Bersikap hati-hati ketika menyelidiki makna berdasarkan terjemahan
. Dalam penyelidikan makna kata ada beberapa hal yang perlu Alkitab. Penafsir yanghanya mengandalkan satu terjemahan, mudah
diperhatikan: membuat kekeliruan. Namun, setiap versi memakai pendekatan yang
l. Dalam ayat atalu ayat-ayat yang ingin ditafsir, tidak semua katg tidak sama. Ini mempengaruhi pemilihan kata yang dianggap tepat oleh
merupakan kata kunci yang perlu diselidiki dengan intensif. penafEil penerjemah. Versi yang tidak sama mungkin saja menerjemahkan kata
awal sering ingin menyelidiki setiap kata. Ini malah kurang bljak. yang sama dalam bahasa asli dengan kata yang tidak sama. Atau, sebaliknya,
dia akan kekurangan waktu dan tenaga untuk menyelidiki kata yani kata yang tidak sama dalam bahasa asli mungkin diterjemahkan dengan
benar-benar penting. Tidakjarang, pendekatan seperti ini akan menca,rl. kata yang sama. Keadaan bertambah rumit, jika penafsir
cari makna yang sebenarnya tidak ada padakatatertentu. Kelemahan membandingkan beberapa terjemahan dalam bahasa yang tidak sama.
ini menunjukkan, penafsir itu mungkin belum menguasai isi dan tujuan
lrl llaca karya william llnrclay, New kstament words (Londonl prcss l,td., 1973),
bagian itu atau kitab itu. s('M
hLn. 1 7-30.
306 307
5. Terjemahan Alkitab yang agak bebas, seperti The Living Bible, yang tertulis di Injil Yohan es 2l.25,"Masih banyak hal-hal lain lagi yang
begitu cocok untuk penyelidikan makna kata, karena tidak mengi tlilakukanYesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu por
dengan ketat bahasa aslinya. Walaupun pada umumnya terj satu, maka agakrrya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang
yang berpola seperti ini lebih enak dibaca, atau menggambarkan harus ditulis itu."Ayat ini jelas tidak dapat ditafSir secara harfiah.
dengan lebih hidup. I 12 Di sini diingatkan sekali lagi, nama kitab, lSeberapa pedoman di bawah ini dapat dipakai untuk kasus-kasus seporti
juga pembagian pasal, ayat, bahkan kalimat dan kata tidak ini:
dalam salinan-salinan yang lebih tua. (Dalam hal ini salinan-salinan o Pada umurmya kitab atau bagian kitab yang berhubungan dengan
PL lebih baik daripada PB). Jadi perhitungkanlah unsur-unsur ini hukum, sejarah, pengakuan iman dan yang sejenisnya tidak memakai
memakai terjemahan Alkitab. Contohnya, kata "sukacita" di kata yang bersifat kiasan.
Kolose 1:12 mungkin saja harus dimasukkan ke ayat 11. o Menafsir terlebih dahulu sebuah kata dengan makna umum. Jika
demikian kata ini bukan berada dalam konteks pengucapan syukur, ganjil atau tidak masuk akal, mungkin kata itu perlu ditafsir dengan
1
menanggung segala sesuatu. Pendapat ini didukung oleh Surat makna figuratf.
l:3; 3:77. Dalam kedua ayat ini Paulus menulis pengucapan o Menentukan sifat suatu kata itu berdasarkan konteksnya.
tanpa kata "sukacita". o Apakah ada ciri-ciri syair atau sejenisnya pada bagian yang ditafsir?
6. Pemakaian konkordansi atau yang sejenisnya perlu o Apakah ada pemakaian yang mirip di bagian lain? Jika ya,adakan
apakah buku yang bersangkutan dibuat berdasarkan bahasa asli. perbandingan agar dapatmemastikan makna kata diselidiki.
tidak, hasilnya belum tentu akurat. o Kuasailah terlebih dahulu makna dasar kata yang diselidiki. Makna
7. Dalam kasus tertentu, penyelidikan makna kata melibatkan figuratif sebuah kata berhubungan erat dengan makna dasarnya.
memastikan akarkata. Contohnya, jika tidak mempertimbangkan t Prioritaskan makna utama makna figuratifnya; jangan terlalu
baca dan konteksnya, kata r"ltfl mungkin mempunyai akar kata menekankan makna yang kurang penting.
(rampasan) dengan awalan b. ladi kategori gramatikalny aadalah Kata yang bersifat kiasan, khususnya yang berhubungan denganAllah,
nomina, jenis feminin, jumlah singularis. Jika akar,katanya adalah hul rohani atau kekekalan, tidak dapat melukiskan objek yang ingin
(memandang rendah terhadap) dengan awalan ), maka kateg dibandingkan atau disamakan dengan sempurna- Jadi tidak perlu
gramatikalnya adalah kelas ajektiva, jenis maskulin, dan mcncocok-cocokkan semua makna yang ada pada kata itu.
konstruksi (construct). 10, Sctiap bahasa, termasuk bahasa Ibrani dan Yunani, ada ungkapan.
8. Penyelidikan makna kata perlu memperhatikan ragam sastra tJ ngkapan setiap bahasa tidak sama. Karena menyatakan makna khusus,
kitab yang hendak ditafsir. Ragam sastra ikut menentukan makna rlan makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur. Jadi ungkapan
kata. Ini khususnya dapat ditemukan p adabagian atau kitab yang I idak dapat dijelaskan dengan pola kata per kata. Contohnya, ungkapan
lambang,rr3 kiasan, apokaliptik atau syair. Makna kata dalam "keempat penjuru bumi" (Yes. 11:12; Yeh.7:2) merupakan ungkapan
seperti ini tidak selalu dapat ditafsir secara harfiah. Contohnya, yang cukup umum dalam karya tulis bahasa Ibrani, walaupun hanya
dipakai dua kali dalam PL. Ungkapan lain yang bermakna mirip sudah
rlitemukan pada tulisan tahun 2000 SM.ttaContoh lain adalah ungkapan
r12
Baca Bab I, Mengenal TerjemahanAlkitab Bahasa Indonesia.
113
Dikatakan dalam dunia Semitik Kuno angka empat melambangkan sempurnl'
melambangkan penebusan dan sebagainya. Baca Ramm, Protestant Biblical IlIWllliu* White, Jr., Theokryical Grammatical Phrasebookof the Bible (Chicago: Moody
hlm.2l7-218. fftu, le84), hlm. 37.
308 309
"Yesus orang Nazaret" mempunyai makna tersendiri bagi pengi
(homonym)l|7 , yaitl kata yang ditulis atau dilafal dengan cara yang
pengiku! Kristus. Bagi mereka, ungkapan ini merupakanpurggltu"
1 sama dengan kata lain, tetapi tidak mempunyai hubungan makna,
membanggakan. Ini terbukti pada kejadian yang dicatitrniir l Contohnya, lafal nama Petrus (fldtpog), nama seorang Rasul, dokat
10:47; Injil Lukas 18:37. Ungkapan ini bahkan dipakai dalam k
dengan kata "batu karang" (nitpq) yangtercatat Injil Matius 16:18.
kebangkitan-Nya (Kis. 2:22; I0 :38). padahal ungkapan,,dari
Ada metonimia (metonymy), pemakaian nama untuk benda lain yang
berkonotasi menghina. Karena kebanyakan penduduk di sana
tl berasosiasi ata:u y ang menj adi atributnya. Contohnya, "matamu j ahat"
campuran, memakai bahasa daerah yang kasar, dan sering membua
l1 (dQ0olp6g oou novTlpoE) di Injil Matius 6:23 menunjuk melihat
huru-hara. Konotasi negatif ini dapat ditemukan pada Injil M
atfus 26:7 I denganiri hati atau dengan kikir. Selain itu, masih adakata sinonim.
I
Markus 1 4:67 ;Yohanes 19 :19, dan khususnya yohanes I :46.11 s
ll' Sama seperti ungkapan yang tidak dapa-t dijelaskan dengan pola
Contohnya, morfem kata "kau percayai" di Kitab Ulangan2S:52 OU!)
berbeda dengan morfem kata"percaya" di Kitab Hakim-Hakim 11:20
per kata, demikian juga dengan peribahasa dan pepatah.
Kitab I Sa (lD'), walaupun makna kedua kata ini dekat. Morfem kata "tahu" (oi6a)
24:14 mencatat peribahasa yang berbunyi, ,.Dari orang fasik ti
kefasikan". Sedangkan Surat Galatia 5:9 mungkin meicatat pe1 di Surat 1 Tesalonika 1:4-5 tidak sama morfem kata "tahu" (yr,v6orcol)
zaman itu yang berbunyi, "sedikit ragi sudah mengkhamirtan
di lnjil Markus 13:28-29, tetapi maknanya dekat. Dalam Alkitab juga
sei terdapat kata antonim. Contohnya banyak sekali, di antaranya, kata
adonan". Demi menghindari kekeliruan, penafsirperlu bersikap
s "baik" (dnlotg) di Injil Matius 6:22 berlawan dengan kata "jahat"
terhadap perubahan motif d anragamsastra, dan mengacu
kepada ( novn pdE) di ay at berikutnya.
buku yang membahas topik ini.
12. Kata-kata dalam Alk itab dapat dipelaj ari secara linguistik. r 6 ll, lfanyak kata dalamAlkitab juga merupakan kata majemuk (compound
Ada worfi. Contohnya, nama sebuah kota kecil, Bet-Awen (J)'Ft!) yang
1
3t7
di antaranya, Gospel para,ers: A comparison.of the
synoptic Gosper,
edisi ke-5, yang diedit Burton H. Throc^kmorton, memiliki maknayang sama persis dalam semqu konteks
Jr. di mana mcrcka
7. Dalam kasus tertentu, membandingkan tampil.r20
beberapa terjemahan Arkitab
yang tidak sama menolong penafsirAlkitab
-.rg.rut makna sebuah
kata' contohnya, versi TB menerjemahkan.opriog
I di surat Galatia
5:22 dengan kata',buah,,sedangkan versi BIS l.hu.ll,,.
ffuryu seperti
lr
yang sudah dikemukakan di Bab I, Mengenal
rerjemahan Alkitab
I Bahasa Indonesia, setiap versi memr unyai pendek
ataiyangtidak sama,
dan
perl
il, dia
llt mereka, salah satu carayangmudah dilakukan
adalah membandingkan
ri
terjemahan ayat-ayatsurit atau penting versi-versi
ini. Jika hasil belum
memuaskan, boleh dilanjutkan dengan analisis_analisis
lain,
8. Penyelidikan makna kata perlu mempertimbangkan,nsur
ragam sastra.
Makna sebuah kata berubah sesuai dengan ragam
sastranya. Makna
kata dalam kitab yang berhubungan denlan hukum
arr, ."jurut iiaut
sama dengan Kitab M_azmur Contohnya,
makna kata ,.tulang_rulung,,
yang terdapat di Kitab yosua 24:32 bersifat
harfiah. Ini tiiak sama
dengan apa yang disampaikan Kitab Mazrnur
32:3 yangm.rgg;i*k*
keadaan pemazmur. penafsir perru memastikan
makna-"kata yang
diselidikinya itu bersifat harfiahatau kiasan.
9.
10.
antonimnya. Perlu diperhatikan, ta smorum atau antonim tidak memiliki
Ini sering dilalaikan
sebagian penafsir. Itu sebabnyu duru--rulruirrirrip
o"r?. elrrriri,
Semantik dan Klasifikasi yang terdapat dipendahuluan
buku Greek-
English Lexicon of the New Testamint Baied
on semantic Domains,
vol l, Louw dan Nida menuris, prinsip pertama
adalah tidak ada kata- rro
kata berbentuk sinonim dalam ani tidai ada lema-rema J. P. Louw dan E. A, N
reksikal yang ,\(rnannc Domatns. vol. I
Testament Based on
r/rw E. yine,Expository hlm' XVI'
n: oliphants' 1975).
hlnr. 298-299.
318
319
4\s-
perhatian khusus kepada kata
ant
il
I
U
sangat dipengaruhi iman, budaya dan bahasa leluhur mereka. penulis
Contoh mengenai katayang memiliki latar belakang sosial dapat
kitab-kitab PB yang berkontak dengan susastra, budaya dan bahasq
ditemukan padakata "memaksa" yangtercatat di Injil Matius 5:41,
Yunani zaman itu, namun pengaruh yudaisme tetap lebih besar, Kata ini mempunyai latar belakang kebiasaan orang Persia, yaifu seorang
Pendekatan ini dipegang makin banyak sarjana yang dibuktikan, pengantar surat kerajaan berhak memaksa penduduk setempat memikul
antaranya, oleh buku Essay on the Semitic Background of the N
barang yang dibawanya sejauh satu mil.r28 Contoh lain, "cium kudus"
Tbstament yang ditulis Josep A. Fitzmyer.t26
yang tercatat di Surat Roma 16:16; Surat I Korintus 16:20; Surat 2
14. Analisis Makna Kata juga boleh membandingkan kata yang sama
Korintus 13:12; Surat 1 Tesalonika 5:26; atau"ciuman kasih (TB, yang
susastra yang sezaman dengan penulis kitab, atau yang sebelun
kudus) Surat I Petrus 5:14, perlu dipahami dalam kerangka budaya
Hanya penelitian seperti ini perlu dilakukan dengan hati-h ati agar
aaman itu.r2e
memasukkan konsep umum zaman itu ke dalam kitab kanonikal.
I
Banyak kata, istilah, ungkapan, nama tempat, nama tokoh dalam
banyak kasus, kata yang dipakai oleh penulis kitab mengandung:
A lkitab mempunyai latar belakangnya tersendiri. Data ini biasanya dapat
I unik. Walaupun adakalanya penyelidikan seperti iniletap be tlitemukan pada bagian yang terkait. Sedangkan nama atau istilah yang
Uontohnya, kata nopouo[a hanya mempunyai makna .,kedatan
bcrhubungan dengan kurban persembahan, sumber utama penafsir ada
dalam kasus kedat angankedua kali Tuhan yesus (Mat. 24:3, 27 I
; , pada PL.
15:23; lTes. 2:19). Namun, dalam susastra klasik yunani kata
16, lrtimologi (Etymolog)
semiteknis yang menunjuk kunjungan resmi orang yang berked
Etimologi menyelidiki asal usul kata serta perubahan-perubahannya
tinggi, khususnya kunjungan seorang raja ke frovinsi. Re dnlam bentuk dan makna. Sekali pun penyelidikan ini penting, tetapi
mengenai susastra klasik di luar Alkitab dapat ditemukan pada
tidak mudah dilalrukan oleh penafsir awal.Lal:u,ada banyak kata bukan
yang lebih lengkap.
mja sulit dicari asalnya, makna semulanyapun sudah hilang. Contohnya,
I 5. Dalam upaya memahami makna sebuah kata, penafsir
boleh kuta drcrci,"qoro (emaat) dalam PB terdiri atas dua kata, yaiit drc yang
latar belakang agama, politik, sosioekonomi, budaya, kebiasaan
dai l hcrarti keluar, dan Kol.e<rr yang berarti memanggil. Jadi ada yang
lain yang ditunjukkan kata itu. sebagai alat komunikasi, bahasa (
bcrpendapat, kata ini berarti "dipanggil keluar". Berdasarkan makna
kata) lahir dan berkembang dalam masyarakat. Ada banyak faktor
lni, arti drcrci'r1ouo diperluas menjadi "sekelompok orang yang dipanggil
ikut memberikan wamanya kepada kata. Namun demikian, seperti
pernah dibahas sebelumnya, faktor komunitas orang yahudi dan
, kcluar olehAllah." Menurut J. Robertson Mc Quilkin,yan1mengutip
r Jumes Barr, pendapat ini tepat secara teologis, tetapi tidak tepat secara
Kristen yang eksklusif memainkan peranan yang menentukan,
otimologis.t30 Walaupun Barr bukan seorang yang berpandangan
penulis kitab adalah penerima wahyuAllah yang menyampaikan
unik kepada umat-Nya. Mereka juga adalah orurg yrrl
. konservatif, tetapi dalam kasus ini observasinyatepat.
t.*, Untuk menghindari kelemahan seperti ini, penafsir dianjurkan
dan kreatif. r27 Ini semua harus dipertimbangkan dalam menl
hcrsikap hati-hati, dan selalu memperhatikan konteks kata yang terkait.
makna sebuah kata. Faktor konteks di mana kata yang terkaii
l)iu sebaiknya juga mengutamakan makna kata yang disampaikan
dalam Alkit ab tetap perlu diperhatikan dengan serius.
126
A. Fitzmyer, Essay on the semitic Background of the New Testament
Josep
(Loil
For Biblical Study 5 Society ofBiblical Literature and Scholar,s nr..., lnliim, P rolestanl Btb llt'al I nterpretation,hlm. l2l.
lgurces
r27
ie7-f, L',ti, Kcener, "Kiseing" dalamDictionary of New Testamenl Backgrcund,hlm. 628-629.
Moises silva, Biblical words and their Meaning: An Inrroduction to Lexical
(Grand Rapids, Michigan: Zonderv an publishing House, 1 9 g l, Rtrhertson McQuilkin, L)nderstanding and Applying the Bible (Chicago: Moody
3),hlm. 7 5 _97
.
It)lt3), hlm.96.
322
323
penulis kitab, bukan makna morfem dasar atau akar kata tersebut.
7. Analisis Thta Bahasa
walaupun demikian, penyelidikan kata majemuk tertentu mungkin dapat
menolong penafsir memahami maknanya, jika dengan ekstra hati-hati.
Tata bahasa dibutuhkan untuk menyampaikan berita dengan jolae
contohnya, jikakata(xrouorov (hari ini) yang terdapat di Injil Matius
dln akurat. Karena tata bahasa berkaitan dengan kaidah tentang struktur
6:11 terdiri atas kata 6n'? dan ldvar, maka kata ini berarti "yang akan
datang". Jika kata ini terdiri atas dnr? dan otoro, maka artinyu uauUh $tmatikal yang dipahami komunikator dan komunikan. Kaidah ini digunakart
komunikator menyusun kalimat atau satuan bermakna. Secara kasar,
"yang perlu". Untuk kasus ini, konteks mendukung makna yang kedua.r3r
contoh lain adalah kataExiorcoruoE (penilik, Kis. 20:2g) yang berasal Sramatika terbagi atas morfologi dan sintaksis. Berkenaan dengan ini,
pombaca Alkitab perlu menguasai gramatika bahasa yang dipakai penulis
dari kata " 6,tl" (di atas) dan " oKofidot ,, (melihat). Setelah digabung,
kltab untuk memahami apayangditulisnya. Salah satu contoh dapat diambil
kata ini berarti penilik, yang mengandung makna seorang yang melihat
dcri Surat I Korintus lll.27, "Jadi barang siapa dengan cara yang tidak
dari atas.t32
lryak makan roti atau minum cawan Tuhan ...." Kata-katayang berbunyi
"dengan carayalgtidak layak" adalah adverbia yang menjelaskan verba.
ladi yang dimaksudkan Paulus adalah tindakan atau sikap orang-orang
tortentu, bukan diri mereka.r3s
Contoh lain mengenai sintaksis dapat ditemukan pada kalimat-kalimat yang
loring didengar dalam kehidupan sehari-hari.
"Amat, makan kue itu."
17.
"Makan kue itu,Amat!"
"Kue itu dimakanAmat."
"Amat makan kue itu."
Walaupun keempat kalimat pendek ini terdiri atas kata-katayang
hampir sama, tetapi maksudnya tidak berbeda. Untuk memahami maksud
kalimat-kalimat ini, pembaca perlu memperhatikan sintaksisnya. Dengan
Urutankata yang tidak sama, penulis menyampaikanmaksud danpenekanan
yang berbeda. Karena setiap bahasa memakai gramatika yang tidak sama,
verba dalam kalimat-kalimat ini tidak menunjukkan kala, seperti yang dipakai
pcnulis Alkitab. Namun, dibandingkan dengan apayangtertulis ada pada
robagian salinan kuno, kalimat-kalimat ini dilengkapi tanda baca yang lebih
Jolas.
131
Teny, Biblical Hermeneutics,hlm. 179.
rr2
Ramm, Protestant Biblical Interpretation, hlm. I lg.
133
Ramm, Pro testant Biblical Interpretation, hlm. I l g.
'ti B D Napier, "Prophet," dalamThe Interpreterb Dictionary of the Bible,vor.3, hlm, lri T, Norton Sterrett, How lo Understand Your Bible (Downers Grove: Inter Varsity
896,897. I'rcss, 1976), hlm. 6l-62.
U
324
325
7.1 Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Kctrol3pol3suttrl (biarkan digagalkan) di Surat Kolose 2:18 eullt
diterjemahkan. Menurut sebagian saqana,tata bahasanya sangat kEku'
1. Tidak mudah menguasai gramatika kedua bahasa utama Alkitab clan tidak sesuai dengan kebiasaan tatabahasaYunani.
bahasa-bahasa yang serumpunnya. Bahasa-bahasa ini merupa t Ada baiknya penafsir terus mencocokkan informasi graqa616l bagian
bahasa kuno yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Ini kitab yang dia tafsir dengan buku pegangantatabahasa. psnafsir yang
Analisis Tata Bahasa menjadi sulit. Tidak ada jalan pintas bagi kurang menguasai bahasa biblikal boleh 6emakai terjemahan interlinear,
Alkitab; iaditantangbelajar bahasa-bahasa ini lebih giat, tekun, terjemahan analitis (yang mencantumkan unsur tata bahasa), terjemahan
teliti. yang lebih bersifat harfiah, misalnya,,4 Tnerican Standard l/gv5ion, dan
2. Analisis Tata Bahasa memang penting, tetapi tidak berurtitata leksikon. Sebagian leksikon mencantumkan unsur tata bahasa. Ini
setiap kalimat perlu dianalisis dengan sangat teliti. Dalam mengurangi frustrasi dan meningkatkan minat studi'
yang intensif sekalipun, penafsir tetap perlu memperhatikan 6 Dalam kasus tertentu, penafsir perlu sensitif kepada pengaruh bahasa
dekat dan jauh kalimat tersebut. lain terhadap bahasa biblikal, khususnya pengaruh bahasa Ibrani dan
3. Pada dasarnya apa yang tercantum dalam buku pegangantataba Aram terhadap bahasa Yunani. Contohnya, kata "kurban" di Injil Markus
merupakan hasil observasi induktif ahli-ahli bahasa. Hasil ini 7:11 mungkin berasal dari bahasa Ap6. (Bandingkan Mat. 15:5).137
dihargai, namun bukan tidak mungkin ada unsur yang dilalaikan 1 Buku tafsiran biasanya memberi sejumlah informasi grarnatikal. Karena
kaidah yang menyimpang dari kesimpulan mereka. Juga mungkin bobot akademis dan sasaran masing-masing tafsiran tidaft sn6a, maka
ahli yang memaksakan hasil observasinya ke dalam suatu informasi mengenai tata bahasa pun tidak serupa. Penulis tafsiran juga
agar diamudah menyampaikannya dan mudah diikuti parapelajar. mungkin memakai informasi gramatikal yang kurang tepat, atau menarik
4. Setiap gramatika ada kaidah kekecualian, demikian juga dengan kesimpulan yang keliru. Itu sebabnyabacalah tafsiran dengan sikap
yang dipakai penulis Alkitab.l36 Contohnya, dalam bahasa I kritis. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
untuk menulis sebuah nomina dalam kategori pluralis, seorang cu o Penafsir sebaiknya berjuang menafsir Alkitab terlebih dahulu.
mengulang kata tersebut. Misalnya, kata"kota" menjadi .,kota-kota Beru'sahalah mengenal bagian yangingin ditafsir secara langsung.
Tetapi ini tidak berarti kupu-kupu adalahbentuk pluralis ..kupu,,, Ini sangat bermanfaat bagi dia.
"mata-mata" adalah benfuk pluralis "mata" . Kedua kasus ini o Jangan mengandalkan satu buku tafsiran saja. Buku tafsiran
kekecualian. Hal yang sama terjadi pada bahasa yunani. Aje biasanya hanya menekankan aspek tertentu. Lebih baik penafsir
komparatif biasanya diberikan sufiks TspoE atau To,roE. Tetapi mencari informasi dari beberapa buku tafsiran Yang bercorak
kasus prrcpog (kecil), tingkat komp aratifnyaadalah prKporepoE kontras. Namun demikian, jika penafsir sendiri kurang 6@n$uasai
kecil), dan di,"o1r,orog (terkecil). Jadi jika penafsir menemukan prinsip dan metode penafsiran, bukan tidak mungkin dia malah
yang tidak mengikuti kaida tata bahasa, dan sulit menj dibingungkan pendapat yang beraneka ragam ini'
sebaiknya dia menerimaapayalgada dengan jujur dan objektif o Mutu masing-masing jilid dalam buku tafsiran serial tidak sama.
menunggu penjelasan yang memuaskan. Contohnya, k Karena penulisnya tidak sama, maka mutunya tergantunB Pada
penulis yang bersangkutan. Dalam penulisan tafsirafl serial,
t36
Bagi penyelidik zaman modern, hukum-hukum ini merupakan kekecualian, totapl
I I I
[Jntuk informasi lebih lengkap baca F itzmyet, Essctys on the Semitic Background oJ' lhe
mungkin juga ini merupakan peraturan umum yang belum diketahui benar oleh para ahll, Nr'w Testament, hlm. 93- 100.
326 327
7,2 Beberapa Metode (Jmum
329
_ Contohnya, Surat I yohanes 3:9a dapat diterjemah
ula antara anak kalimat ini ditunjukkan berbagai konjungsi yang dipakai
berdasarkan faktor tata bahasa. Karena
bentuk verba no[€i menrnak penulis kitab. Atau, penafsir membuat diagram atas sebuah bagian kitab
kala kini, maka ayat ini dapat diterjemahkan
menjadi, ,.Setiap yang lebih besar. Diagram ini memperlihatkan hubungan antara kalimat
yang lahir dari Allah tid ak terus_meierus
berbuat dosa. . . .,,. Sed'a atau subunit. Ini semua menolong penafsir mengikuti apa yang ingin
Injil Yohanes l: t0 ditef emah ulang berdasarkan
faktor sintaksis. disampaikanpenulis kitab.Ambillah saja Surat Roma 12:1 sebagai contoh.
yanq tgrd]ri atas tiga anak kalimat ini dimulai masing_mar**
kata"d,nra". Jadi ayat ini dapat diterjemahkan
;; Ayat ini berbunyi, "Karena itu, Saudara-saudara, demi kemurahanAllah
menjadi, ,.Di dalam aku menasihatkan kamu, supaya kamu menyembahkan ll.tbtfi:rrrlttsebagai
Ia telah ada.' dandunia dijadikan ole-h-Nya;
tetapi dunia tidak men persembahan yang hidup, yang kudus dan yang menyenangknn Allah: itu
Nya. " l:t Terjemahan_ ini dapat memperlihatkan
_
5' Demi mend apat gambaran yang tebih konkret,
per"gu.un ;;;rrli. k adalah ibadahmu yang sejati". Ayat ini dapat dibuat diagram sebagai berikut:
penaisir boi"f-"-r
terjemahan yang bersifat harfiah atau
kata per kata. Terjemahan i Pasal 11
bertujuan lebih mengen ar tatabahasa dan
sintaksis karimat ata,- ay
yang ditafsir. Sebenarnya apa yang
sudah dapat memperhatikan unsur-tata
dilakukan pada butir di atas,
bahasa. Namrn denoq.,
I
Karena itu
te{emahan yang lebih harfiah, penafsir
dan sintaksis. Dia dapat mengikuti lebih
pronomina, verba, adverbia, ajektiva,
I
Aku
konjungsi, preposisi, dan
penulis kitab._ Dengan demiktan penaisir
Igtjll,"O"i
info. rmasi yang berguna, bahkan
d;p;ti
rnenaruhperhati* t.puau frui_frui
I
kelihatan sepele. Contohnya, berapa kali Menasihatkan demi kemurahan Allah
kat a,,lan,,,.uku,, dlpukui t
Zl. Kategori jumlah kata ,.buah,, yang tertulis -+
\tlyty
5:22 adalahsingularis. Atau,Injil Matius
di Surat
Y
I
3: it berbunyi, ,,Akume
kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, Kamu saudara-saudara
...,,. Kata_kata
tanda pertobatan',, eiE petvo r,o v, dapatjuga
pertobatan", sebab eig juga dapat menunjuk
diterj emahkan
,rutu"."b"b.?"rj I
seperti ini sering ditemukan dalam bahasa yunani. Menyembahkan tubuhmu
Selain ito, po
ryry rynemukan
kata Vanqlert"bit
kitab. Contohnya, Surat Filemon ^,
yrrg -ilj;kh";;;;ri;;
l, [ 2,,7...dia, yaitu buah hatiku...,,. I
6. Melanjutkan apa yang dibahas di atas, terl.eman*
fr".nJ:"g". Porsembahan yang hidup + yang Kudus#yang menyenangkanAllah
penafsir mengikuti alur pikiran kalimai
atau ayat.Bila perlu,
lotef -mgmUuat
(subjek.fn
diagram sederhana yang meiukistan posisi'n i I
!r-
8. Integrasi
yang disampaikan penulisnya.
Setelah melakukan berbagai analisis yang mencakup bermac
aspek, kini tibalah saatnya, penafsir kutipanyang diambil dari buku-buku ini.
mengintegrasikan semua informasi
menjadisebuahtafsirarirtls;;;,';;;rt",";*HXiiTJff t, Berhasilnya tahap membuat integrasi ini bergantun gpadakerohanian,
Intergrasi merupakan tahap yangsangat l1ffiT:
rrtrflg pendidikan, pengalaman, alur pikiran, dan ,uru ."rl penafsir
menentukan. Seringkali penz yang
begitu bersemangat menganalisis bersangkutan. Ini semua dapat ditingkatkan dengan usaha yang
sam[ai-sampai dia sedikit sunggurr-
tersesat da
tumpukan data, dan a]<lrilnVa kekurangan sungguh, walaupun makan waktu. Jadi penafsir yang mengalami
waktu atau tenaga un
menyinkronkannya. padahal tanpa membiat kesulitan dalam tahap ini, tidakperlu merasa kecewa. Setelah
integrasi yurg irit] autu mencoba
merupakan bahan yang berum diorah, beberapa kali, dia pasti akan beroleh kemajuan.
yang tidak-begitu uJrmanaat
pembaca tafsiran. perlu diperh
atikai, ta'fsiran vuig uuit^-..u, 6, Mereka yang pernah mendapat pendidikan teologis disiapkan
dengan
penjelasan yang baik pula. penjelasan lebih baik untuk menafsirArkitab. Namun, ini sama sekalitidak
yang baik men"olod berarti
memahami bagianArkitab yang ditafsirnya. r;; bahwa mereka yang belum beroleh pendidikan di seminari,
tidak dapat
Ini berarti tafsiran ini
memberi jawaban kepada priuryuun menafsirAlkitab. Tidakjarang, dengan semangat autodidaktik yang
tinggi,
yang timbuf aufu_
frutiffi"J
Alkitab' Dia dapatmemahami maksud yu,g banyak di antara juga dapat menafsir Arkitab. debaliknya,
ai.u.paikan penuri s kitab. lereka
mereka yang pernah dididik di seminari, jika berhenti berajar, justru
8.1 B_eberapa Hal yang perlu Diperhatikan mungkin tidak begitu mahir menjelaskan Alkitab.
l ' Komentari baru dibaca setelah
penafsir selesai
7' Membuat integrasi bukan berarti membuat raporan rengkap yang
melakukan
Komentari merunakan
!3f
dilakukan penafsir sendiri.
u, p".UrrJrg;, ;ffi;;;;ir#; mencantumkan semua hasil penyelidikan. Dalam penulisan integrasi,
penafsirperlu memilih, meneliti, menyusun semua informasi yang
terkait.
2 Para penulis komentari adalah sarjana_sarja setelah itu, sebagian informasi ini disampaikan dengan pembahasan
na yangberpen yang jelas, jalan pikiran yang jemih dan bukti-bukti yang
meyakinkan.
5:::::l:3
Penafsir yang i:yikirkT atau, pating tiaar,
belum berpengata;;1ft;-;ffi "##H
reriiratri*r, irr., Dengan demikian dia dapat menyampaikan sebuah tafsiran yang
utuh,
kekurangan prinsip, metodi, atiu indah, jelas, tepat, dan mudah dimengerti.
t mereka. Itu sebs
janganhanyamembaca satu
koment ".i_prlan
ari, ianterikat olehnya.
E, Tafsiran tidak perlu selalu ditulis daiam format ayatperayat. Format
J. Penafsir sebaiknya membandinghn ini memang umum dipakai penulis buku tafsiran, tetapiini tutan
t.i".apa buku tafsiran satu-satunya. Pilihlah format yang mudah dimengerti pembaca.
format
bercorak tidak sama. Komentari_-ko-.riu., Karena
ini perlu dibaca tujuan tafsiran adalah menjelaskanAlkitab dengan akurat, ada
mengikuti jalan pemikiran penulisnya. baiknya
Sebab _rri"S_."rirg tafsiran ditulis dengan pola unit per unit. unit ini dibuat berdasarkan
dengan prinsip dan metode yang
:,1T::T^l.rafsir
praanggapan, tidak kalimat yang utuh atau ide yang kompret. Unit utuh yang rebih
saya Jan iogita -;.;k""u-"",i;;:.lffi i besar
memperhatikan hal-hal ini, pembaca dibuat berdasarkan, misalnya, cerita, peristiwa, alaiarr,-tokoh,
tafsiran tidak mudah mone atau
paragraf.
alur pikiran penulis komentari, juga
kelemahannya.
sulit;;;;;r;ffiffi;1il 9, Masalah analisis mana yangperru dipakai ditentukan oleh bagianAlkitab
4' setiap komentari unik, dan perru
dibaca dengan cermat. Jika
yang ditafsir. Jika bagian itu tidakmembutuhkan analisis
tertJntu, jangan
pembaca komentari mungkin dd*, merasa harus memakainya. Begitujuga dengan urutan
anarisis-analisis
menyalahgunakan informasi dan
ufrhfi ini. walaupun urutun analisis-analisis yang ditulis dalam bab ini bukan
332
333
tanpa arasan' perru diingat,
anarisis-anarisis ini saring berkai
Pemakaian sebuah analisis Membaca Ulang Semua Informasi
serins melih etkqn qnoli^:- r^:r1.
10. Sederhana tiAot ii
Sederhenq tidak ,' Setelah itu, penafsir perlu membaca k
membuat tafsiran baik Alkitab yang ditafsirnya, disusul data yang dip
memalrsq Ji --+^*^---^ , Yang
memaksa,diantaranya,karenamgmmenyampuikn...rJ;;**r; hdibacadan
,, j:1f3,: menafsir dengan t".Uuro=i,rr,,;;#;* menyeluruh. Tidakjarang, dalam
analiSiS Jouts Oli[i"n,,
uarK lanlr
hal-hal baru atau melihat sesuatu
bangkansegalau
Kedua_ dari aspek lain, yang selama ini dilalaikan.
degan t TafsiranYangdi
12' Fungsi urama tafsiran fil(nemukan "Benang Merah" penghubung
Adrka
ad1lahmenjelaskan Alkitab agar bagian yz
L:':r::::,:.":t?:J,?:lsuritdipahaJlapatdimengertipembacan H":HTJ',#ilffiJ;H.1fl:;:flfl#
Ironisnya, ada tafsiran yang membuat artitruffi;ifiH:; hu
li* r;;i;;",
etlu penafsir perlu membaca,
rni bukan tarsiran meneliti,
1.",,*?.,",,11ITl.l*eri
baik, walaupun katanya Aia*urg data ini agar menemukan hal atau
uratir;;;rg canggih.
a informasi ini. Hal atau hal_hal ini
8.2 Bebe^rapa Langkah Membuat enguntai mutiara sehingga informasi_
Integrasi
,"_r,,ri#l::::", lililrl: yigii-i"rr.
sygaliilamr<an, tahap integrasi lkna. Benang merah ini mungkin adalah
memburuhkan rasa seni dan
sikap
untuk merangkum berbagaligormasi
r"J*ilI;ffiirr",flH ini i dalam Analisis Salinan Kuno; petunjuk
i dalam ayat-ayatyang ditafsir; informasi
yung aipoolehnya. Uoaya
ini tata bahasa yang selama ini dilalaikan.
tertentu, Pokoknva ada sesuaru yang bertungsi seragai pengtiubil;;g-;nyatukan
penj elasan y ang dap at menerangkan
Dengan demikian apa yang dahulu
'-"ev\trq qva !drtB qrsaJrKan dr bawah ini hanya merupakan
,-,lTf l1T:1.:lllayanstidakharusu"riurruugisetiappenafsir.i
langkah ini mencakup:
l'tonltn yang disampaikan penulis kitab.
Menenangkan Diri dan Berdoa . Proses ini dapat disamakan dengan penyelidikan
seorang detektif
Butir ini sengaja diletakkan pada tNrrl'upun analogi ini tidak seluruhnyu.o.ok. Dalampenyetidikannya,
, *.,i,--
awar tahap integrasi. Karena
lni belum tahu siapa perakunya. yang dikerjakan'detekiiiitu
detektif
!,erjam;jam
mengadakan p.rviriair.", na-^r^ i- ___ : r aaarah
denor. ha.1..-^::.^r^---
dergan berbagai informasi yang
rumit
t merrgumpulkan informasiseba erb
sebentar, menenangkan diri, Ittlirrmasi inidiotah dan dipelaj
Aan berd me
fncmlrrrf,,Ll-^q
membutuhkan - ^-r -
pertorongan
1 A ynng menghubungkan semua informa
Tuhan, terrebih pada saat-saat seperti ini, , in
rrrr:mbentuk gamhuran yang menunjukkan kepadu
Irri.
oiu .iupu sesungguhnya
pelnku itu.
334
33s
u
Waktu yang dibutuhkan masing_masing penafsir
untuk menem
"benang merah" ini tidak sama. Ada yang *ldn,vutun Bahan Tafsiran
aalat menemutarrnya a"
cepa\ada pula yang membutuhkan waktu yang Kini, penafsir boleh mempersiapkan bahan tafsirannya. Suatu
lebih lama. Bagi m
yang lebih mudah menemukan "benang ptyusunan dimulai dengan pemilihan. PenafsirAlkitab sudah beroleh banyak
meiah,iini seuaitnya s-eiitit
hati agar dia tidak me_ngambil kesim[ulan t.rfuf, Sfbrnrasi, tetapi tidak semua berguna dan relevan. Jika semua informasi
..pur''r.r"f.r, Cmnsukkan, pembacanya malah menjadi bingung. Jadi dia harus memilih
dan objekrjf tebih mungkin menyeridiki Ali<itab
3:Tl9:.^1Tg dengan
Bagi mereka yang membutuhku, *ut t, leblh rama,
a
blftlrrrrasi yang berguna dan relevan, dan mengesampingkan yang tidak
tiaat fe.T., me
kecewa' Pengalaman biasanya akan membantu bffBurru dan tidakrelevan. PenafsirAlkitab yang tidaktahu memilih informasi,
dia maju dalam hal j uga tidak tahu bagaimana menyusunnya. Susunlah informasi yang
Yangpenting, bersikap objektif sensitif dan blelu rr ya
rendah hati. Berilah
kepada Roh Tuhan berbicara melalui firman_Nya. ilnlhti berguna dan relevan sesuai dengan format dan jalan pikiran yang
Ittdnh ditentukan. Ada informasi yang perlu dituliskan terlebih dahulu. Ada
Memikirkan Pola penyampaian fol.nnt tertentu yang perlu dibuktikan pertama, dengan teratur dan logis.
Setelah menemukan .,benang merah,,, penafsir eUdnh tontu ada informasi yang perlu ditulis kemudian, dan seterusnya.
boleh men
format jalan pikiran tafsirannya. i.edua
dan
hal ini saling berkaitan.
s' Susunlah informasi yang ada dengan sasaran menulis tafsiran
memperlihatkan jaran pikiran; sedangkan jalan lafrg utuh, indah, tepat, dan mudah dimengerti. Yang dimaksud utuh
pikiran nirupakan *
format. Format yang ideal berbentik sederhana tafbiran itu bukan kumpulan pendapat ini dan itu, atau kutipan ini dan
aur leta.. fata, 'litl.siran yang baik adalah sebuahpenjelasan yang dimulai dari kalimat
yang baik memiliki arur yang logis, teratur
dan mudah diikuti. pr
format danjalan pikiran ditent,kan oleh isi hingga kalimat terakhir merupakan sebuah kesatuan yang dirancang
juga perlu memikirkan pola penyampaian
bagian kit"b y*g ;;fr; baik. Semua bagiannya saling berkaitan dan mempunyai makna.
dengan krelatif. Ini
mengarah kepada satu.tujuan, yaitu menjelaskan d ikatakan indah di sini menunj uk bahasa yang indah dan enak dibaca.
iugiuntitabyang tutnya tidak monoton. Tidak memakai kata-kata yang berlebihan. Yang
MenjelaskanAlkitab, rg dituiis berabad_abaO yurg
tutr, nudkan tepat adalah penulis tafsiran memakai kata-kata yang baku
pembaca, yang hidup pada abad ke-2r,
tidakrah mudail. pin.orsi.
memahami maksud penulis kitab lalu menyamnaikan trrla bahasa yang akurat. Lalu, isi tafsiran itu dapat
hnsil ne-oho11
dengan format danjalanpikiranyangdapit t
ngjawabkan. Sebuah tafsiran yang baik seharusnyajuga mudah
penafsir mengenal penulis kitab jugu i oleh pembacanya. Pakailah istilah yang dikenal secara umum.
L^-L--:r
berhasil membantu
-.rn. q
ah selalu kata-katayang mempunyai konotasi yang jelas. Berilah
menjawab p ertanya yang konkret. Hindarilah pemakaian bahasa asing jika tidak
hal-hal yang mengh atangipembacanya menan Ittkun. Dengan demikian pembaca tafsiran tidak perlu menduga-duga
gkap matsuO penulii
Halangan-halangan ini mencakup perbedaan nrombaca tafsiran.
t;.1^1, ^^-^ L ^1
braay^ sistorr, r,.,t;riL
tidak sama, hal yang dirasa tidak masuk akal, dan m
Format dan jalan pikiran merup rkan dua
buah alat
lhrn TuJblran
agar tuli sannya komunikatif. Setclah penallsir menyusun dengan rapi data tafsirannya, proses
rrr holeh sogcru tlimulai. Tulislahbagian integrasi ini dengan bahasa
itttlrth, toput clun mudah dirnengerti. Bahasa merupakan media
tikusi ynng pcrlu tlipakai dengan efektif. Tafsiran yang bermutu akan
rgni dengrn mnksirnaljika ditulis dengan bahasa yang baik,
336
337
Sebuah karya tulis perlu dibaca
berulang kali oleh penuli
sebelum diterbitkan. Begituluga aergun filLirunnya mendorong umat Tuhan makin beriman kepada Dia dan
iafsiran. Jika memunskir makin
penafsir
sikap menahan
sebaiknva menvimpan
diri'
Setetah satu atau aua
..u""tuitur.i."*;;. ffi i.i;ri.fi; Fongusihi Dia? Tafsiran yang berbobot selalu memberikan affik positif
reja dan sesama. Sebaliknya, tafsiran
biasanya penafsir akan menemukan -irggu, ketika dibaca
kekurangannya atau beroreh idJ dampak negatif. Celakanya, ini sulit
Ini akan meningkatkan kualitas tafsiran
itu. tu yang lama. Itu sebabnya penafsir
abnyadengan bersikap hati_hati dan
Pertimbangan Teologis
Setelah selesai menulis, penafsir perlu t
memeriksa kem
;"rdi b
Sampai di sini
:**T:l
umum oleh i:X,:
gereja. T^e1p€rhatik,;
;rtodoks yang dipegang
Teologi ini merupakai wa.isan g..":",
r5i se
tltlrrk berarti,penafsir
lran sudah rampung.
aribagiankitabyang
v"rE aini ditafsirnya. Ini juga troak berartr, dia sudah memahairi
Dalam kurun waktu yurituiu'ii.?"ft,
;?,1-:::1i1f,s lTg""j bagianyang
kolektif maupun individual, banyak,;u*
mereka.Jadi teologi orrodoks inisama
.iJ;;"?ffii#ffi, nya secara tuntas. Sudah tentu tidak. Tidak seorang
bcrsikap demikian. Dia juga perlu ingat, Alkitab yur!
penafsiipun
sekari tidakbot"h di;;i;. .u,,u *i"n,
Teologi memang berhubungan erat l tlan akan ditafsir oleh banyak pengikut Tuhan. Ada sejumlah
denganpenafsiran. Di satu besar
dengan sistJmatik hasil penafsiran, yang sudah, sedang dan akan dihasilkan. semua
I*:ll.lyampaikan
jembatan di
dan memb tafsiran ini perlu
anrara dunialenafsi.u;
membuat ajaranAlkitab menjadi relevan
;;;;u,
masyarakat _ur"'',li'fr rt dengan sikap objektif. Memang adaperbeda
andiantaratafsiran-
b"agi umat Tuhan. fttn ini' Tetapi perbedaan belum tentu identik dengan p.n.,.,urrgur.
r wr4rr. Di
ut rain
t4ll oil
teologi. Jadi teologi tidak dapat dibangun tnt hanyak kasus, perbedaan justru menunjukkan uetupu
mantrsia itu
sipenafsiran yang tepat aan kuat pita. dan seorang penafsir membutuhkan masukan auri
..ru-unyu.
^r*r .., ywrrors,anr rrrenentukan teologi u"?"rt""i"gr;; t j ugatidak perlu ditanggapi dengan
serangan. yang perlu dilak*kan
penafsiran. rncnaruh perhatian yang cukup kepada piuunggupun
prinsip dan
Kalau begitu, mengapa seorang penafsir yang dipakai penafsir yang bersangkutan.
tetap perlu menco Kemudian,^yang tidak
hasil penafs irannyadenganieirogi H pc.ntingnya, orang yang menyampaikan kritikperlu b
o.toiJtrz Memang benar, bukan
yang mengatur penafsiran tetapi penafsiran rctrdiri menghormati A^lkitab, dan mengasihi sesama?"rti"yi,Zp^fun
menjadidas* i""r"gi, o"ngun'ritup
.,: *,"ls.p ena dan ap a y ans sanssup di
I ini, pasti dunia penafsiran akan mengLasilkan
k uryuyungir.rgr.lut
:l:_1iL*_19
sangat 1a;}i
terbatas. L b
339
I
I BAB TV
fr
PRINSIP DAN METODE KHUSUS
t,
PENAFSIRANALKITAB
341
1. Bahasa Kiasan Pendek3 lyoir .iuga dapat mengungkapkan perasaan penulis syair, dan jugt
Grmbangkitkan emosi pembacanya. Alkitab menunjukkan bahwa part
Bahasa kiasan menunjuk penggunaan kiasan unfuk meni pEnulisnya memakai bahasa kiasan dengan tujuan yang tidak sama. Ada
efek pernyataan atau penggambaran. Dengan demikian sebuah berita irng bertuiuan menaikkan pujian kepada Tuhan; ada yang ingin
disampaikan dengan cara membandingkan atau mengasosiasikan satu it6nyampaikan kekagumanny a terhadap ciptaanAllah; ada yang bermaksud
dengan hal lain. Ia berbeda dengan bahasa harfiah, yang menyampai mlukiskan kasihnya kepada umat Tuhan; ada yang hendak menggambarkan
berita melalui kata-kata (tanda-tanda) yang memiliki makna yang di pOngalaman kehidupannya. Ada banyakhal yang dapat disampaikan dalam
jelas,
dan diakui secara umum. iynir, dan ada banyak sasaran yang dapatdicapai melalui syair. Yang
Bahasa kiasan dipakai secara luas dalam Alkitab, juga dal pfru penulis kitab melakukan ini semua dengan pertimbangan yang matang.
kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, Surat Galatia 2:9 berbunyi, ". Morcka memakai bahasa yang indah dan hidup. Sekarang, adalah tugas
Yakobus, Kefas, Yohanes, yang dipandang sebagai saka gurujemaat... pnufsir masa kini menemukkan berita penulis kitab dan menggali kekayaan
Jelas, ketiga tokoh ini bukan saka guru dalam makna harfiah tetapi ki Alkituu.
Atau, judul berita koran yang berbunyi, "Kesatuan sepak bola Observasi singkat di atas menunjukkan, penafsiran bahasa kiasan
menggugurkan kesatuan sepak bola B." Kata gugur di sini pasti illam Alkitab memerlukan penyelidikan yang cermat. Penafsir perlu
harf,rah, tetapi kiasan. hruikap sensitif dan teliti ketika menerapkan prinsip dan metode penafsiran.
Pemakaian bahasa kiasan sudah tentu ada sebabnya. Al EOntohnya, bagaimana menjelaskan sabda Tuhan Yesus: "Ambillah, inilah
utamanya adalah kurangnya perben daharaankata. Dengan memakai hlbuh-Ku" (Mrk.I4:22b). Kemudian, "Inilah darah-Ku, ..." (Mrk. I4:24a).
kiasan, sebuah kata, yang memiliki konotasi tertentu, dipakai €e re.ja Roma Katolik mengambil posisi Transubtansiasi karena menafsirnya
menyampaikan makna lain. Selain itu, bahasa kiasan juga merupakan Fcura harfiah. Mereka percaya, roti dan anggur (hasil pokok anggur) telah
komunikasi yang dapat memberi informasi dan gambaran yang lebih hi bcntrr-benar berubah menjadi tubuh dan darah Tuhan Yesus. Martin Luther
jelas, dan mudah diingat. Dengan membandingkan atau mengasosi HOn gambil posisi Konsubstansiasi yang lebih moderat,
yalg percayabahwa
dengan hal lain, bahasa kiasan dapat memberi kesan yang lebih dalam. Hbuh dan darah Tuhan berada di dalam, dengan, atau di bawah elemen roti
contoh yang disebutkan di atas, Yakobus, Kefas, danYohanes dilukis &n anggur. Sedangkan Zwingli menafsir ayat-ayatini dengan pemahaman
saka guru. Dengan menyebut mereka sebagai saka guru, kedudukan llmbolis. Bagi dia, perjamuan kudus merupakan sakramen untuk mengingat
tokoh ini sebagai pemimpin penting dalam gereja terbaca jelas. Tuhan yesus (Ltrk. 22:19). Perbedaan pandangan ini bersumber dari
pembandingan dan pengasosiasian membutuhkan penafsiran. Untuk pmakaian prinsip dan metode penafsiran yang tidak sama. Sejarah gereja
ini, pertanyaan selanjutnya adalah dalam hal apa saja mereka dibandi tnenoatat, perbedaan ini telah menimbulkan perdebatan yang sangat sengit,
dan diasosiasikan dengan saka guru?Atau, sampai seberapajauh.saka bthkan perselisihan yang tajam.
itu dapat ditafsir secara kiasan?
I Bahasa kiasan memang efektif untuk menjelaskan hal-hal l,l Beberapa lenis Bahasa Kiasan Pendek
abstrak atau yang sulit dipahami. Pemakaian bahasa kiasan dapat di
dalam syair. Syair dapat melukis sesuatu yang tidak berwujud dengan I,l,l Yang Bersifat Perbandingan
I berbagai jenis bahasa kiasan pendek, alegori, simbol, tipe, pepatah, syair dan llnrut (Simile)
Namun, sarjana belum ada kesepakatan dalam pembagian bahasa kiasan. Ibaratmerupakan perbandingan antara orang atau benda dengan
3 Buku yang
ditulis Michelsen, Interpreting the Bible, memberi informasi yang h1l-hal lain, dengan memakai kata-kata "seperti", "bagaikan" dan lain-laln,
untuk topik ini.
342 34t
Biasanya ibarut hany a membandingkan
persamaan dua objek. Daram
SilX1j,1.-rk"n
bany-ak ibarat, d;;f;
dahm pB, dalam surat_s,
Paulus, dan terutamu kituu wrr,y,,, j"g?;;" ;#ffiffiilXlffi;
Metdora (Metaphor)
Metafora merupakan pemakaian
kata atauungkapan untuk ob.,
kiasan atau fersam aan. Datampakaian
::1r::"r:?l^11,i,*9l.arl<an
ada dta objek diban{1cr1 secara;;;.*#;;ffi;TI# i
a
hln (') beserta berbagai
fa$ rcnt-maupun kamus yang disusun Harimurti Kridalaksana, Kamus
edisi ketiga (Jakarta: crameaia pult*"
*fl rrlri ini dan menetrapk
ui"-", isli)
tidak ada entri ini. h€tlpukon tanda diakritis untuk menyatakan
lldal rrtlu entri "apostrotb", yang ada adalah "apostrof ', yaitu tanda
344 baca (,..) atau (,). ysng
345
dalam_seruan atanyang sejenisnya yang ditujukan kepada sebuah
<
|lng bersifat eufemisme, orang yang bersangkutan menghindari larangan
dan sekaligus memersonifikasi objek tersebut. Mungkin saja objek
drn tabu. Dia memakaikata atau ungkapan yang dirasakan lebih sopan
menerima seruan itu, tidak hadir di depan pembicara atat-hanyabe
Untuk mengganti kata atau ungkapan tertentu, walaupun kata-kata atau
dalam imajinasinya. Contohnya, Kitab yesaya 54:la yang 6erbu
Uflgkapan-ungkapan ini sebenarnya tidak ada hubungan langsung.
"Bersorak-sorailah, hai si mandul yangtidak pernah melahiikan-!,, p
ara Eontohnya, Kitab Imamat 18:6 mencatat, "Siapa pun di antaramujanganlah
dalam PL sering memakai bahasa kiasan jenis ini.
Eonghampiri seorang kerab atrry a yatgterdekat untuk menyingkap auratnya;
Akulah Tuhan." Kata-kata "menghampiri", "menyingkap auratnya"
1.1.4 Yang Bersifot Menekankan Suatu Makna atau
Fiorupakan eufemisme, karena kata-kata ini dipakai untuk mengganti kata-
Makna yang Sebaliknya
fotu yang dianggap kurang enak diucapkan. Contoh lain terdapat di Kisah
Hiperbole6 (Hyperbole)
Faru Rasul l:25b," . .. Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
Hiperbole merupakan ucapan kiasan yang dibesar-besarkan
Enlum doa para rasul, mereka tidak ingin menyebut dengan langsung
yang berlebihJebihan demi beroleh efek tertentu.Apa yang
ditulis pema henrutian Yudas, seorang yang pernah menjadi rekan mereka. Itu sebabnya
di Mazmur I I 9: I 3 6a merupakan sebuah contoh baik. "Airmataku
Foreka memakai kata-katayang lebih halus.
seperti aliran air, . . . ." Atau, kata-kata terakhir dalam Injil yohanes,
banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh yesus, tetapr
iitalau se 1,1,6 Yang Berfokus Kepada Sebuah lde
rtu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak
dapat , Yang termasuk kelompok ini adalah interogatif (interrogative).Ini
semuakitab yang harus ditulis itu.,,(yoh. 2l:25).
fficnunjuk pertanyaanretorik yang tidak menuntut jawaban, tetapi maksud
prl unyaan atau j awabannya sudah j elas. Contohnya, P€rtanyaan Allah yang
Ironi (Irony)
treutat di Kitab Yes aya l:5a, "Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang
Ironi adalah kiasan yang menyatakan makna yang t
hrtumbah murtad?" Pertanyaan retorik seperti ini juga dapat ditemukan
dengan atauyang sebaliknya dari makna sesungguhnya. ini
dapat memberi penegasan kepada pembaca atau penden garnya. ftrlu Kitab Mazmur 8:5a, "... apakah manusia, sehingga Engkau
ilungingatnya?" Atat,yangapa tertulis di Injil Matius 7:l6b, "Dapatkah
komunikasi lisan, ironi lebih mudah diketahui melalui naai si pen
&lng memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rurnput
durl'1"
19l]6 iorrv (inilah). Tetapi klnteks ja "... sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.,, (yoh. l0:7).
Kata "pintu" di sini perlu diselidiki sesuai makna harfiarnya.penafsir
njil Lukas 22:lg,mencatat dengan jelas
uu4Lrd.rr rr, r,cnJ aol peringatan boleh menemukan sejumlah informasi tentang "pintu" baik dari konteks
-r,vr
diri Tuhan yesus tetap berada di sana
at i;il;.ll# **
;.
"f.* trfirut bogian ini maupun dari keadaan kandang domba zamanitu. Informasi
dari roti dan a lni merupakan dasar bagi penafsir untuk memahami kiasan ini.
yang dipegang Beliau. Jadi lebih
menunjuk sakramen yang mengingat
Uuit
upu yurg;fi;; rffi;\i Sc lalu memperhatikan konteks.
Tuhan yesus. Ini be.#
disabdakan Tuhan bersifat kiasan.- Konteks merupakan faktor yang sangat menentukan. perhatikanlah
"pry
2. Memastikan jenis bahasa kiasan pendek. rclalu konteks dalam upaya mengenar makna sebuah kiasan. Banyak
hahasa kiasan pendek sebenarnya dapat dipahami dari konteksnya.
ii perlu memastikan jenis bahasa kiasan
Pendekatan ini bukan saja efektifjuga lebih amafl.
irnya. Dia harus mengobservuri,
apukah
r,,u vvvv\ u.,,Ba, crrr-ciri bahu.u
dapat memastikan, berikutnya dia
kiu*;-;;;l;ffiffiffi;
boleh riencari informasi tan
m;nambah peng3la lanny a terhadap
J.
fjn8
Waspada terhadap subjektivitas
bahas a ki as an
f a.t
diri pena'fsir. "n
Jangan membiarkan imajinasi priiadi
penafsir menguasai pe
bahasa kiasan. Penafsir Alkitab
oerlu -.r,.r"i, r, o, I orar L^r ^ -^- ^
r
lri+"h.+^,,
kitab atau +^r-^L ---
tokoh yang meny ;
Informasi latar belakang kitab at
nafirni"l--,^-^r^,- E
gltunjukyang berguna. penafsir Alkitab juga perru mempertimbal
faktor-faktor seperti ungkapan, tata
bahasa] atau budaya yangada
zaman penulis kitab. Bahasa kiasan
pendek zaman dahulu seriig
dengan yang dipakai hari ini.
Dalam kasus penafsir sulit mengambil
keputusan, sebaiknya
arar er rd
erf ali annra. k3r3da ba gi an_basian
ff1:]93 1
berhubungan.Contohnya,sabda-Tuhany;r*;;;;;;#;ilj,1i,
p ;
!,[?r1?;),'!!!:!,lu,Iln*Kupasang.-.'i.-s"t"rur,memastikan]
"kuk" ini merupak*
lilr._: kiasan, iakapenafsir kitab melaq
?lll:1ylllrr: I: ,jit zt:+oiritabv".uvu
5.j perhatikan
5l"plain_Lin.
Yeremia 27 :8 ; 2g : I 4 dan +iG
perbedaan dan
makna "kt k" ini di ayat_ayat ini.
348
349
Lb--
2. Perumpomaan
akan hiburan, harapan dan nasihat yang diberikan polayan
Perumpamaan yang tercatat enginapan menunjuk paulus; dan dua dinar berarti
daramArkitab merupakan dua
cerita y
menghubungkan har_har
dalam ;;;;;;;:tr;t#1 ffi:lll;
l:Y;*::li"]TH\"91,*""-,"r,",iut*uju*nmoralterrentuden
lrl
liatan itu. Itu sebabnya perumDamaAn irro, rrio^L,.+ ^^r_ :aa Sumber Perumpamoan
berasal .ari,r,.io r^-rd'{% , ]-^;
'.77 Dari sudut tertenfu,
yang diperluaskan; n
hpri ffiTsT,"i*H:
r kepada lingkungan,
pamaan disampaikan
r
Bphan-bahan dalam
rlayat sejumlah perumpamaan, kglu4qg4, p.r44i1",,,
contohnya, K
perumpamaan tercatat
q--s rr,.aAa ,
]<eba.nVakal
sa aiaran T,L-- ..ang tercatat
:rrg
di Injil Sinol
kital i
oalam kitab
dalam 1l?*,.9@hr*
rabi zaman
pUla dilakukan para . perumpamaan_perumpamaan ini
'#"*
watuuprr,f" T1tu*t*'*lebih6ob
sastrapenting dalam pB, dengan PL. to
Mengingat mereka adalah orang_
masi^r
sekali
safu sebabnya adalah mereka
ffiffiril:tffi*,:
menielasL,-"^;,*_^_ _
sa h kepada agamanya keadaan ini tidak
alegoris.
alesoris
murah h 1.2 Tujuan Perumpamaan
penyamL.^
Denvemt
rvrrJ*ururr auatar Adam; yerusalem
mewakili surga; y
penyamun_penyamun luBtu
llTb-*tTdunia; adalah Iblis dan kati t ,ol
imam menunjuk hukum; orang Lewi
_"rffi#ffffi:T,rnj pende
donga para penden gar yanghidup sezaman
I1-,H:::"1'::1'"-"-o'stus;keledaimeiamuangkantubuhKrisrus
menanggung Adam yang jatuh; dengan penyampai perumpamaan mungkin
ffiffi _".tilirl
p"rgirufu., lebih mudah -.rrg..ti makna
perumpamaan. Karena mereka lebih mengenal lingkungan
ffi #"hllf
orang samaria', itu : i:,1,: *:,ol']"ii'
f,":menunjuk r'* kem i vang b b ar d kon
kehidupan,
ffi"Tiiii,.rirT#oi
i
bungan dengan
l.io"i,ie"l,
AgustinusmengambilpolapenafsiranVri"-r"- p6rr
r.^^-^^_,_,,' l8n
l
adalahRabiyang
Vang dirqm^nL
yang i+, adalah
dirampok itu r r. .
^l^r^r kondisi man- i
C lrln terhadap ajaran_
setengah mati orang itu
menggambark
manusia lrlenoenoi A ll^L ."ouu
manUsia mengenaiA'ah, ^^r- -r
ao.u -Lmperbudak dia; tindakan
lukaJuka menunjuk karya
mengekang aori yurg dilakukan
rj I
rf,
l I trr rtcr, I nterpr et in g I he P ar ables, hlm. 25 -26.
Kristus; ,lrrrclrim Jeremias dalam. bukunya, Rediscovering the parables (New york:
charles
fu'tlhncr's Sons, 1966). hlm.
d,.@t", of Jesus(Grand Rapids: Baker dlllnrhahkan pada kemudian ha
,,ff:f Book Houro,
Jeronrias memegang pondapat i
Archibald M. Hunter. In nerpreting
8
'llthrrn Yesus sangat mungkin
the parables (philadelphia:
h,m.7,9. Westminster prcrc, I Ytrrrrrrri kitab lnjil torbuou huhusa Aram, yang dipakai dalam kehidupan
sehari-hari pada
antrrurr itu,
3s0
35t
ifu takjub karena ..Ia mengajarmereka
seperti ahli_ahli Taurati -(Mrk. se
l:22).
k".us. r,jil M;;,:
Fqri"i L^--^^r -
ffi _.1'#
^lJrjr),
pertama..adalah konteks di mana perumpamaan terkait
pertama kali
dlrarnpaikan, dan konteks kedua adaLh konieks di mana p"--pamaan
ini
dltu I is untuk memenuhi kebutuhan gercjal2
svrr.srr udy a pemanaEQn
pglg\u,,",ur@ rjana-sarjana ini dapat diterima begitu
m-eieka tEfrioan aiiian
tulan=_=V".,; r.-^r-.1 l{iu, il Matius dengan tnjil Uarkus dan Injil
rt sebas
Luka perbedaan inijustru
memberi masukan
ynng lebih banyak bagi penafsir masa kini. pendapat
sarjana-sarjana ini,
__r__ .uLJ q ur6ut ynng memberi kesan bahwa para penulis kitab
Ada kesan, Beliau hanva Injil mingubah dengan sesuka
m hati sebuah perumpamaan,.lugaiiaal dapat dibenarkai. tendapo:t
1.r.1 ti iai terah
l3:1t1, oan fidak menghendaki
oranE
hengabaikan unsur histori Mereka
I 3). Masateh ini telah ."ni_i"itur-ii.?r.i
bz
bokorja keras memastikan .dipakai
b.{p.;;'#;;ffi|'ffi,ffT Ulung" oleh gereja,namun sendiri.
qnol,on 'I-,,L^- ru Pndahal jarak waktu antara Tuhan yesus menyampaikan pemmpamaan
ia den penulisan kitab Injil sangat pendek. Jadi penafsir masa
kini tidak perlu
di Injit Markui r,,-fiA;;rft rltcrisaukan soal
apakah hal-hal tertentu terah ditambahkan gereja pada
. _ rhat: porumpamaan. Lagi pula ajaran Tuhan yesus sanggup
memenuhi kebutuhan
eflan pemmpamaan, I paru pendengar yanghidup pada masa lampau danluga
yang bernada seperti masa kini. Selain
eremias.r Dodd pe
ercmlas.,, llrr, sarjana-sarjana ini telah melalaikan konteks masing-masing
nercr pe*mpamaan. contohnya, dikatakan bahwa perumpamaan
Tuhan yesus, tetapi ditamb
kern ni berasal Lrdrr
yang tercatat
dl lniil Lukas l5:l-7 pertama kali diucapkan oleh ruhan yesus, k-emudian
ayat
ayat urivvrsoer dari TuhanYesus,
r unan YeSU
dlc,tatdilnjilMatius 18:r2-r4karenadipakaiulangdalamling.kungangereja.
atau SePtt
r:m
Aram. e __-..Gr ruPqJ4 anau..yang,,
;t"lllTlbrani
qJ lni kurang tepat. Karena kedua p"*pu-uan ini mirip tetlpi sJbenarnya
dllrqiukan kepada pende',gar yangtidak sama dan memberi penekanan
yang
diambil dari kitab ye.uyu
buku, _""r.frit tldrrk sama pula.13 Memang usaha s
perumpamaan
nelaflnhrffia^^ +^L^,-r
tetapi menjelaskan Iieadaan .,orang_orang teluh rnelakukan penyelidikan yang
frr"r,,. Jai
menerima jalan pikiran IVlanson,
,"r"riir-.^r:,^^r
' --r' 's r ,- r . nrusing kitab Injil, dan tujuan mer
m,l
mulanya
any3-bukan
*To
bukan dipakai
dinqLoi p"d"
^^r^ ;-^,-
Ketiga sarjana setuju Uuf,*u
;;;H ;; porumpamaan tidak hanya sekedar mengajarkan
ajaran morar,
o".rr_ Perunrpamaan sebenarnya menyampaikan berita radik at yang
untuk menjetaskan
menielqsLo- sebuah 1- , -r-'n'-'v
.-r-,,i k;"#;;:'#"."Lu menuntut
juga sependapat
': 1' ll. up.t. perumpamaan berfungsi menjawab pertanyaan yang
timbul
| | Hunter,
Int"rpri@"r, rhlrrrrrgc nlcrrgapaorangyahuditidakmaupercayaTuhanyesus. Thcparuhlctr
h1^. 1t0-t t2. rtl ilttsk xrks (L.ndon and Glasow: coilinscroanTlp. l;ru**, ioori, hrm, rs,
3s2 ll Mickclson, lnterprellng
tlu, Bihlc,hlm. 220.
353
tL--
perubahan yang dimulzi p?!u
berkembang menjadi sebuah komuritir-il '
masing_masing individu, yang
kem
*-f:t:Alkitab. perlu
identitas pendengar, rokasi pemberian
Lempel di antararl
rrara
p€rumpamaan abad pertama, perumpamaanyang diberikan Tuhan yesus
tcrbagi dalam dua macam corak:
perumpamaan, dan lain-lain.
p",,-p u-uan -p erumpamaan y l, Perumpamaan yang dimulai dengan nomina dalam kasus nominatif.
ff ili::-_l_::",Y
kelihatan I"9?krl
:Tb."bb;
mirip. rnformasi i;;;;#;;i d;fJX'illIT (lorak ini tanpa format membahas. contohnya, Injil
Markus 4:3; r2:l;
menolong penafsir memahami lnjil Lukas 7 :41; 1,03A, dan lain-lain.
fu iuan dan i.i; ner.r,rrn qft 4 o- +^-r-- i1l
. Subbagianmengenai ajaranatat 2' Perumpamaanyang dimulai dengan berbagai format pendahuluan,
diberikan setelah perumpamaan seperti kata "seumpama" (Mat. ll:16),..sama seperti,, (Mat.25:14),
disampa
mencatat komentar_k "apabila" (Mrk. 1 3 :2 8), atau pertanyaan (Mat. 24:45),krausa kondisionar
penafsirmemahami*:r.,ffi ffi"l"ffiiffiT:1221T:^t-l!t ( Mat. I 8 : I 2), dan klausa perintah (Mat.
5 :25).
s r
Jeremias,
feremioo n6,^^-.^
percaya Lbahwa
-i komentar Untuk mengenal lebih dekat sebuah pemmpamaan, penafsir perlu
mereka pun tidak meragukan ffembaca dengan teliti beberapa kali isinya. Kuasailah jalan cerita
],etapi
I(ata-on^^^
Keterangan mengenai reatsj
ne-i_dgnearjuga sangat penting. Ini adal
menolong penafsir mengerti sebab
alUerifan rya perumpamaan itu.
Dengan mengeyl k1!ul subbagian
akan lebih mudah memahami t"U"nrruiuiurl
yang disebuti.an di;;;;
ajaranyangingin disa:
perumpamaan. Contohnya, tujuan
utamu
upatran di kebun anggur (Mat .ZO,Ui1ua'uiut
p".r_pu_;";,:ffi;;;;g
Ini,l--^+A:a^-^^-
l,1i r
dlnat-ditemukan , , -...cooL^_ r-^r^,^_- _
pada komentar y ii*r^,
ditambahkan di sini, dalam t urr.^iiZ.t"rt,
perumpamiun
nefllmhqft aon oa-,...^--I-
sesungguhnya adalatr konklusi
bagian kitab yang lebih
rr,lorcrnios, redlscoverlng
ra lhc Parables,hlm. Tg-80; dan L. Mowry, ,.paroblc,', drlnm inhr,
Mickelsen, 1n terpreting the Bible,hlm, 214 luteryn'ter it Dlctlonar,v ql'th( Bible,vol. 3, ed. George A, uuttrici (Ncw york: Ahingdon
Frenr, 1962), hlm. 649.654.
354
355
perumpamaan, di Inj il Matius 13:36-43 .16
perumpamaan mempunyai dua makna. Ini
Kasus lain adalah satu figur da p dua ini lebih dapat diterima. Ini berarti, banyak perumpamaill
perumpamaan tentang-alak yang hilang (Luk.
dapat ditemu[an p y Injil Sinoptik mempunyai tema yang sama, yang dapat
15:ll_32). Siapa sang d satudenganyanglain.
i-tu? Ayat 21 menunjukkan, dia adalah
..orrrrg ayahyang dikontn Dal
dengan "surga". Nam,n demikian, kasih ayah ah
dulu--p"irr.rpu_au, tudah dekat
mengingatkan pembacanya akankasih Bapa da
juga melambangkan Bapa Surgawi.
surgawi. Dari sudut ini, lniil(Mrk. , da
orang yang dapat
2.4 Teologi Perumpamaan-perumpamaan dalam pB bertobat dan men
Burga (Mat. 5:3;
Tuhan y
Tema perumpamaan-penrm pamaan yang diberikan
(Yoh. 3:5), karena Kerajaan Allah merupakan kerajaan rohani yang
berkisar pada Kerajaan Alrah atau Kerajaan surga.
Ini berbeda der: dlhuktikan dengan kuasa Roh Kudus (Mat. 12:lg). Kerajaan Allah ada di
ajaran rabi zaman ifu yang menekankan Hukum
laurat. pada umum
p*9*gan rerhadap_ topik Keraj aan Allah dan Keraj
T1"- T
ili^l":,Yang
surga' pertama berpendapat, kedua sebutan ini tidak
sama; seda
kedua sebutan ini merupakan sinonim. nagi
llTj:lf,
membedakan kedua s9!u1an ini, Kerajaan Arah
sarjana
bersifatLi.,r"".rut, y
mencakup segala makhluk baik yang di surga
maupun yang di bumi y prtanggungf awaban kepadaAllah, maka mereka perlu hidup dan melayani
taatkepada Allah dengan sepenuh hati. Sedangtu,
f"".u;uu, I
Fruai kehendak-Nya. Para pengikut Tuhan yesus harus berbelaskasihan
P:}1'US kerajaan Daud yang bersifat mesianik vsno herorto di atas
ini.t7 Lain pula dengan mereka y
ilah ini
sama. Bagi mereka, pe
flarnVa urga di
Matius berhub,ngan dengan kebiasaan orang yahudi
yang -"rghiria*i ,
Allah. Ini tidak sama dengan Markus daniukas,
kepada orang non-yahudi, sehingga mereka
fug -.di. titau Teologi Kerajaan Allah mengambil tempat sangat penting dalam
memakai sebutan t<"rrl pcrumpamaan. Itu sebabnya A. M. Hunter percaya, Dodd dan Jeremia
Allah, sebuah sebutan yang lebitr-jilas bagi pembaca
mereka.r8 Fleh menemukan inti perumpamaan dalam kitab Injil: pelayanan Kristus
lilerupakan tindakan eskatologis yang berasal dari Allah, melaluinyaAllah
16
Jeremias dalam bukunya, Rediscovering rhe parables,hlm. men gu nj ungi dan menyelamatkan umat-Nya. I e Hunter bahkan menyisihkan
54-Tr,menunjukkan,
merupakan penafsiran alegoris gereja maia Smpot dari tujuh pasal dalam bukunya, Interpreting the paroblis, untuk
awar. (Baca Mat. 13:36-431. oai'am rrat
ffifffi|;i-ias
kurang percaya bahwa apa yung di.utuip.rr,,
r*i i.,ji,;.rr.i arq
ffi otn bicarakan teologi kerajaan ini.
35e
3. Alegori mcnyampaikan kebenaran dengan efektif. Karena alegori memang
mcrupakan salah satu metode mengajar atau menafsir yang cukup populer
I
Kata alegori (allegory) tidak pernah dipakai dalam pL. pudazaman itu. Namun, ketika memakai metode ini para penulis PB tetap
bahasa Yunani kata ini,dl"l"rlyopiro, hanya dipakai satu kali di Surat monaruh perhatian pada fakta historis dalam PL, dan mereka percaya bahwa
4:24. Dalambagian ini, kata alegori dipakai,ntuk memrnjuk salah satu Allah, Penulis sesungguhnya, telah memberikan sifat nubuat ke dalam fakta
ragam sastra.2.Ini tidak sama dengan pemakaian kata alegoris di lni, Jadi alegori dalam Alkitab berbeda dengan penafsiran alegoris atau
bagian lain dalam buku ini yang menunjuk semacam pola penafsiran. I nlogorisasi yang dilakukan sebagian penafsir dalam sejarah gereja. Penafsir
besar informasi mengenai penafsiran ini dapat ditemukan di Bab II. ynn g berusaha mengalegorikan telah menyimpang dari j iwa metode mengaj ar
ntuu penafsiran alegoris yang terdapat dalam Alkitab. Penafsir golongan ini
3.1 Pengenalan lidak jarang mengabaikan maksud penulis Alkitab, dan memaksakan
Alegori biasanya lebih panjang dan terperinci dari kchendak dirinya ke dalam bagian kitab yang ditafsirnya. Dengan cukup
pemmpamaan dan kiasan. Alegori mempunyai huburgan yang erat tuh.icktifM. S. Terry menilai, penafsiran pola demikian sering menghasilkan
perumpamaan. Itu sebabnya buku-buku hermeneutik sering kesimpulan ekstrem yang tidak logis dan menolak makna harfiah atau sejarah.
pembahasan kedua topik ini berdekatan. pada dasarnya alegori l'ola ini juga mengabaikan sebuah kenyataan bahwa isi bagian kitab yang
metafora yang lebih luas, sedangkan perumpamaan merupakan ibarat d taf'sirnya sesungguhnya tidak membutuhkan pen afs i ran seperti in i 2
i .
|
lebih panjang. Atau, boleh dikatakan, alegori merupakan cerita Pertanyaan berikutnya yang perlu dijawab adalah: Apakah Tuhan
mengadakan beberapa perbandingan. Itu sebabnya dalam alegori Yosus dan para penulis PB pernah memakai metode ini? Menurut J.
ide-ide yang sulit dipastikan maknanya. Tidak sama dengan perun Jcremias, gereja masa awal menerapkan perumpamaan Tuhan Yesus atas
biasanya alegori menggabungkan cerita dan penjelasan (atau kcadaan mereka dengan penafsiran alegoris.22 Dengan kata lain, Jeremias
menjadi satu. Perumpamaan biasanya hanya memiliki satu tujuan r pcrcaya bahwa penjelasan mengenai perumpamaan Tuhan Yesus bukan
dan analogi-analogi dalam perumpamaan ini mendukung tujuan ini. herasal dari diri TuhanYesus, tetapi dari gereja mula-mula. Kesimpulan ini
demikian dengan alegori. Alegori dapat memiliki beberapa tujuan di litlak dapat diterima. Sebab kitab Injil menunjukkan dengan jelas, Tuhan
satu tujuan yang menonjol, dan analogi-analogi di dalamnya tidak Ycsus sendiri yang menerangkan perumpamaan kepada murid-murid-Nya,
mendukung satu tujuan saja. Dengan kata lain, alegori adalah otrntohnya,Injil Markus 4:13-20.Ini dilakukan Ttrhan Yesus, karena mereka
yang jauh lebih rumit. Berbeda dengan perumpamaan, alegoii tidak I tlak mengerti makna perumpamaan yang diberikan-N ya ( Mrk. 4 : I 3 ). J adi
I
memperhatikan nasihat moral melainkan kebenaran yang bersifat tt lpa yang dicatat kitab-kitab Injil bukan merupakan penafsiran alegoris yang
Baik PL maupun PB terdapat alegori, contohnya, Kitab tlibuat gereja awal, tetapi penjelasan yang diberikan T'uhan Yesus. Perlu
80:9- I 6; Yesaya 5 : I -6; Amsal 5 : I 5- I 8; yehezkiel I 3 g- I 6; Iqiil yohanU
:
L ,i.r
ditambahkan di sini, Tuhan yesus tidakpemah memakai
penafsiran a menemukan tujuan alegori itu. Dalam penyelidikan konteks, selalu
walaupun beberapa perumpamarm yang diberikan_Nya
sangat dekat memperhatikan sebab alegori ini diberikan, pembaca atau pendengar
atau memang bersifat alegoris.
yang terlibat, reaksi mereka, serta ajaran yang ingin disampaikan alegori
Bagaimana dengan kasus paulus, khususny a apa y
ang tercatat ini.
Surat Galatia 4:2r-31? Jika surat-s,rat paurus dibaca
ienganieriti, dat Banyak alegori dapat dipahami dari penjelasan yang tercantum di dalam
disimpulkan bahwa penafsiran alegoris tidak banyak,
tidalimenonj ol, kitab yang terkait.
ini bukan penafsiran utama yurrg dipukui paulus untuk memahami
Mungkin Paulus memakai penafsiran alegoris yang berasal
I Untuk lebih menguasai isi sebuah alegori, penafsir boleh memb uat daftar
dari rabi, yang moncantumkan informasi yang diberikannya. Daftar ini
mengutip penafsiran rabi, untuk menjeraskan kepada-orang
Kristen di G menunjukkan apa yang disampaikan alegoris itu, apa yang sudah
bahwa sesungguhnya mereka adarah anak-anak p"."*frun
merdeka. dijelaskan penulis kitab, dan apa yang belum dijeraskannya. penafsiran
sangat efektif. Karena paulus, yang mendapat pendidikan
rabi, memr atas alegori harus didukung oleh data dalam alegori itu sendiri. Buatlah
cara ini menjangkau
mereka yang condong kipada yudaisme. Jadi
kemungkinanPaulus di sini bukanmenafsirpi tetapi
penjelasan yang sesederhana atau senatural mungkin. Jangan
sedangmemberi sel menjelaskan setiap perbandingan jika itu tidak memungkinkan.
alegori kepada pembacanya. Dan bukan tidak mungti"',
iri m"*f Perhatikan bagian lain dalamAlkitab yang mungkin memberi informasi
sebuah kekecualian. paulus tidak pernah melalaikan
.iat ...;u.J f.ri tambahan.
yang dia kutip, dan rasul ini tidak menganggap
bahwa matora y"ang
berada di belakang kata-kata itrt.24
362
363
4. Simbol 4, Jika sebuah simbol belum dipakai secara um,m atau kurang
dikenal,
perlu diadakan penyelidikan yang lebih mendalam.
Simbol menunjuk
hal yang dipakai untuk menyampaikan arti Jika pemakai simbol
memberikan penjelasan, maka penjelasan ini perlu
melebihi makna yang umum atau biasa rekat pada dipegang sebagai
hal tersebut. Jarti si patokan untuk memahami si nbol itu. penafsir tidak
dibenarkan
saja melalaikan penjelasan yang diberikan pemakai simbor,
lalu menjelaskan
contr simbol berdasarkan keinginan atauiatar belakangnya
uurung merpau melambangkan perdamaian. sendiri. sebab
simbol yang sama mungkin saja mempunyai makna-yang
Simbol tidak sama dengan tipe2s (type), yang berbeda dalam
akan dibicar masyarakat, b'daya, daerah, atau pada zaman yan--g
lebih teliti padabagianberikutnya. Simbor tidat berbeda. Itu
aiuatisi wakt,, sehi sebabnya jauh lebih bijaksana jika penafsir simbor
simbol dapat melambangkan makna tertentu pada menlari penjelasan
masa-masa yang ti yang diberikan Alkitab daripada menduga berdasarkan
sama. contohnya, singa yang melambangkan
kekuatan. Dalam kasus
konr.pryu
sendiri.
tidak ada masalah wakfu. Singa merupakan'simbol
yurg *"_f*y"i * l, DatamAlkitab, simbol yang sama mungkin memberi
dua bahkan lebih
sekarang dan yang akan datang. Sering
:::?11^ti^.:
metafora T:it?-pi1
yang ada daramAlkitab merupakan simbor
(bacaNirk. 14:22
a, di Injil Matius l0:16 merpati
Ini semua tidak berlaku p ada tipe. Tipeierarudihubungkan di Kitabyesaya3g:14 suara merpati
dengan hal
akan datang, dan boreh dikatakan tipologi merupakan n di kitab Hosea 7:11 ia menunjuk
nubuat' contohnya, Kitab Surat Ibrani :: t -o
sarah satu r kebodohan.2u
PL merupaka n tip e bagiyesus Kristus y ang
menurjukkan, vtusa yang 6, dalamkepadapembacanya,
dicatitpg. iadi Musa
tipe bagi Tuhan yesus yang akandatang pada idak menangkap maknanya.
kemudian hari.
366 367
Dalam keadaan penulis kitab mencatat penjelasan mengenai sebuah N ahum 2:3, melukiskan para prajurit. lni membuktikan, pernafsir perlu sangat
penafsir sudah tentu harus memegang penjelasan itu sebagai hati-hati, sebab warna merah tidak selalu melambangkan darah Kristus'32
Namun, tidak mudah menafsir angka yangtercatat dalam Alkitab, wa Dalam bahasa.bahasa yang dipakai penulis Alkitab, warna
kelihatannya bukan tanpa maksud penulis kitab mencatat angka berhubungan erat dengan benda atau kata tertentu. Dalam bahasa Ibrani
berasal
tertentu. Contohnya, angka dua belas adalah sebuah angka yang seri kata,,birul, katanya beihubungan dengan ikan; "kirmizi" mungkin
dipakai dalamAlkitab. Dalam PL ada dua belas suku Israel, dalam PB dari semacam ulat yang merahnya seperti "kirmizi"; kata "putih" sama
dua belas rasul. Angka ini juga dipakai berulang kali dalam Kitab Wahyu.
,,kain lenan putih".:3 Jika ini tepat, maka warna mungkin perlu
dcngan
Perlu diperhatikan, angka yang sama tidak selalu mempunyai diseliaiu denganmetode etimologi. Perlu ditambahkan di sini, padazamarl
yang sama.2e Juga bukan setiap angka, atau setiap pemakaian kuno warna tidak dibagi seteliti yang dilakukan sekarang. Penafsir zamafr
mempunyai makna simbolis. Penafsir harus bersikap hati-hati agar kini sulit memastikan warna, misalnya, dalam kasus warna merah, seberapa
yang
mudah menghubungkan satu bagian Alkitab dengan bagian lain merahnya warna itu. Karena hari ini peanfisr sulit menemukan benda
angka. Sering kali upaya ini tidak mempunyai dasar yang kuat. Selain i porsis sama untuk menyelidikinya secara visual'
menurut O.T. Allis, tidak ada bukti bahwa dalam PL angka ditulis
huruf. Jika ada, itu pun sangat jarang. Sedangkan penulis-penulis kitab 4.2.6 Nama
sering menulis angka dengan makna yang jelas. WalaupunAllis Nama dapat dipakai sebagai simbol. Ini termasuk nama tokoh, bangsa,
angka enam ratus enam puluh enam yang tercatat di Kitab Wahyu 13: tempat dan lembaga. contohnya, Kitab wahyu 2:9b mencatat, "...
merupakan kekecualian.3o Akhirnya, penafsir jangan memakai penghi rcbaiiknya mereka uduluh i.rnuah (atau terj emahan lain: j emaat sinagoge)
huruf, kata, dan ayat sebagai dasar penafsiran. Metode demikian lebih tblis.,, clntoh seperti ini masih banyak dalam kitab ini, misalnya, Babilon,
membingungkan umat Tuhan daripada menjelaskan Alkitab.3t Yerusalem baru, dan lain-lain.
contoh lain dapat diambil dari nama tokoh. Nama "Yesus", atau dalam
hahasa Ibrani "Yosua", berarti Yahweh adalah keselamatan. Bagi
4.2.5 Warna orang
Dialah yang akan menyelamatkan gmat-
Dalam kasus tertentu wama yang dicatatAlkitab mempunyai Kristen, nama ini berarti "karena
simbolis. Merah biasanya dianggap menjadi simbol darah Kristus, Nya dari dosa mereka" (Mat. 1:21). Tetapi tidak setiap nama mempunyai
karya penebusan-Nya. Tetapi di Yesaya 63:l-2, warna merah makna khusus. sebabnya kurang bijaksana, jika penafsir memberi
Itu
sinonimnya menunjuk penghakiman di Kitab; di Kitab Yesaya perhatian terlalu besar kepada makna sebuah nama, tanpa memperhatikan
menggambarkan dosa; di Injil Matius l6:2,menjelaskan langit; dan di ilonteks bagian kitab yang terkait atau penjelasan yang diberikan penulis
kitab. Prinsip yang sama berlaku juga atas arti nama tempat. contohnya,
2e
Menurut Ramm, "tiga" adakalarrya berarti "beberapa", adakalanya "sangat banyak" nama kota perlindungan (Bil. 3 5 9- I 5 ; Yos. 20 : 1 -9). Apakah
:
pemilihan kota'
Protestan Biblical Interpretation,hlm. 217. namanya, karena lokasinya?
r0
kota perlindungan ini berdasarkan arti ata;g
Oswald ThompsonAllis,.Bible Numeics (Philadelphia, PA: Presbyterian and
Publishing Co., 196 I ), hlm. 1 3. Rupanya buku kecil ini ditulis untuk membantah S i p"rlirdun gu, sangat mungkin mempunyai arti simbolis, tetap
stem kota
i
'vin Panin dan pengikutnya, Sabiers, yang mencoba menjelaskan Alkitab dengan ini tidak menjamin nama kota-kota itu juga ada makna simbolis.
nenghitung huruf, kata dan ayat Alkitab, serta mencari makna yang
dibelakangnya.
rrBukuyang ditulis Michael Drosntn,The Bible Code (SandiAlkitab),teq.AttonAdiwiyoto,
ed. Lyndon Saputra (Jakarta: Professional Books, 1997), adalah contoh pendekatan How to (Jnderstand Your Bible,hlm' 104'
lr Sterrett,
demikian. Waktu membuktikan pendekatan seperti ini tidak dapat tahan lama. t' llamm, Protestant Biblical Interpretation, hlm' 218'
368 369
4.2.7 Penglihatan dengan makna harfiah. Makna inilah menjadi dasar untuk memahami
Alkitab mencatat banyak peristiwa penglihatan. pada umumnya c makna simbolis sebuah simbol.
peristiwa ini, nabi atau rasul melihat hal yang bermakna simbolis. Selalu memperhatikan latar belakang yang berkaitan dengan simbol.
penafsir perlu menaruh perhatian kepadapenjelasan yang terkait, SelainAlkitab, sumber yang paling kaya dan dapat diandalkan, penafsir
yang dilihat nabi atau rasul, konotasi umum hal-hal itu yang dili boleh menaruh perhatian kepada penemuan arkeologi. Sekali-kali;angan
keadaan umatAllah, tokoh yang mendapat penglihatan itu, dan paror menafsirkan simbol dalamAlkitab dengan sudut pandang zaman rnodem.
(permainan kata-kata) yang ada. Contohnya, kata ..buah-buahan Penjelasan diberikanAlkitab, khususnya bagian yang terkait, meryp2ft,n
kemarau" (f lp") fang tercatat di Kitab Amos 8: I -2 secara fonologis keterangan yang paling menentukan. Jadi berilah perhatian besar kepada
dengan kata "kesudahan" (f
ipill) yang dicatat di ayat 2. Jadi sama s konteks simbol tersebut.
buah-buahan sudah matan gpadaakhir musim kemarau, buah-buah ini Jika bagian yang terkait tidak memberi informasi yang cukup, Fenafsir
segera dimakan atau dibuang. Ini berarti kesudahan sudah dekat, dan perlu memperhatikan konteks yang lebih juah dan tujuan kitab tersebut.
tidak akan memaafkan umat-Nya Israel lagi.3a Sering kali penelitian ini menolong penafsir memahami simbol itu.
7 Pakailah konkordansi untuk mendapatkan ayat-ayatyang ada hubungan
4.2.8 Mukjizat dengan simbol itu. Beberapa prinsip dan metode penyelidikan semantik
Tidak begitu banyak hal dalam mukj izatyangdijadikan simbol. dapat diterapkan di sini. Namun demikian, selalu ingat bahwasimbol
contoh yang dapat diberikan di sini adalah nyaraapiyang keluar dari s yang sama mungkin memberi makna yang tidak sama dalarl lasug
duri yang tercatat di Kitab Keluaranpasal3; tiang awandan tiang api yang berbeda.
tercatat di kitab yang sama pasal 13. Hal-hal yang menjadi simbol ini bi Jika dapat memastikan salah satu ciri simbol yang ditafsirnYa, Fenafsir
dapat dimengerti melalui konteksnya. boleh memulai penyelidikannya berdasarkan ciri itu. Dalam proses
I penyelidikan selanjufrya, dia mungkin akan beroleh informasi yalg lebih
) 4.3 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam penafsiran banyak.
1. Dalam penafsir simbol, tidak ada hukum baku yang berlaku atas Dalam banyak kasus, tafsiran yang sederhana dan naturaljushu yang
kasus. Penafsirperlu bersikap hati-hati, dan memperhatikan keuni lebihbaik.
setiap kasus. Untuk simbol-simbol yang tidak dapat dipastikan ma
lebih baik penafsir mengambil posisi menanti daripada membuat
yang spekulatif.
2. Penafsir perlu ekstra hati-hati ketika menafsir warna, angka,
atau permata. Mereka tidak selalu dicatatpenulis kitab dengan
simbolis- Lebih bijak penafsir menjelaskan maksud utama bagian
daripada berupaya keras mencari makna yang mungkin
dalam simbol-simbol itu.
3. Berilah perhatian kepada ciri-ciri umum, utama, dan penting sebualt
simbol. Dengan kata lain, sebuah simbol perlu dipahami pertama-tanll
3a
Mickelsen, Interpreting the Bible,hlm. 268.
370 37t
5. Tipe menunjukkan tipeyangada dalam PL, berkaitan dengan antitipe yang ada
dalam PB. Selain itu, tipe berbeda dengan simbol dalam beberapa hal ini:
Kata"tipe" di sini tidak dipakai dengan makna yang dicantum
KBBI. Menurut kamus ini, tipe menunjuk model, contoh. corak. Seda
L Tipebiasanya lebih rumit dan mencantumkan lebih banyak informasi,
sedangkan simbol biasanya dipakai dengan satu makna. Walaupun di
dalam buku ini, kata "tipe" dite{emahkan dari kata bahasa Inggris
zaman dan tempat yang tidak sama, makna sebuah simbol mungkin
yang berasal dari kata bahasa yunani rrinoE. Di luar pB, kata
TUr[-o; di berbeda.
dengan makna: bekas yang kelihatan (karena pukulan atau tekanan),
gambaran (dipakai atas anak-anak yangmerupakan gambaran
sali: 2, Tipe dan dntitipe adalah tokoh, peristiwa atatr benda di dalam sejarah,
orang sedangkan simbol tidak selalu demikian.
mereka), dan patung (yang dibuat dari bahan apa saja). Kata ini
dalam PB sebanyak empat beras kari, yang diterje-uir[u, menjadi:
d J, Tip e harya terdapat dalam Alkitab, sedangkan simbol dapat ditemukan
dalam semua bahasa dan susastra.3e
paku (Yoh. 20:25); contoh (Kis.7:44; Ibr. g:5) isi (surat) (Kis.
23: Dilihat dari sudut lain, tipologi tidak sama dengan penafsiran alegoris.
gambaran (Rm. 5:14); jenis (Rm 6:17, berdasarkan versi TL',
utur,,p Walaupun, baik tipe maupun alegori sama-sama berhubungan dengan
menurut versi PBIK, sedangkan versi TB tidak menerjemahkan kata
penafsiran kiasan. Paling sedikit ada dua perbedaan di antara mereka:
dan teladan (Flp. 3:17).s Kata-kata lain yang berhubungan dengan
atau tipologi adalah orcr,d (bayangan, Kol. 2:17), in66elypa (gamb
L sebagai suatu studi, tipologi berupaya menemukan korespondensi di
antara tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa atau benda-benda yang dicatat
Ibr. 8:5), ruopcrpoi,.ri (kiasan, Ibr. 9:9), dan dvrlrunoE (eamb-aran,
PL dengan yang dicatat PB. Sedangkan penafsiran alegoris adalah
clrterj emahkan secara fonologis : antitip e (antitype), Ibr. 9 :24).36 semacam penafsiran yang berusaha menggali makna misterius yang
tersembunyi di belakang Alkitab. Pendekatan ini akhirnya sering
5.1 Mengenal Tipe
membuat penafsir memasukkan maksud dirinya ke dalamAlkitab.
Dalam dunia penafsiran atau teologi, trpe menunjuk bayangan s
kebenaran yang dicatat pL, sedangkan perwujudannya, yiitt-antr
2, Tipologi lebih berorientasi kepada sejarah, sehingga baik tipe matpun
antitipe perltditafsirkan dalam konteks hostoris. Sedangkan penafsiran
dicatat dalam PB.37 Berkaitan dengan ini, tipologi
-*rrrj,rk
menemukan korespondensi dalam satu atau beberapa aspek ii
,todi alegoris bertujuan beroleh makna yang tersembunyi di belakang makna
harfiah.ao
peristiwa, benda dan lain-lain dalam pL dengan tokoh, peristiwa,
benda
^t*ut
lain-lain yang lebih dekat, atauyangsezaman, dengan penulis pB.38
Untuk lebih mengenal tipe, disini akan membahas sedikit
di antaratipe dengansimbol. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, s
berbeda dengan tipe dalamhal waktu. Simbol memberi makna tanpa
ada hubungan dengan masa yang akan datang. Sedangkan tipe lu Thomas E. Fountain, Keys to Understanding and Teaching Your Bible, (Now York:
'lhomas Nelson Publishers, 1983), hlm. 128.
{r'
Penafsir tidak mudah membedakan penafsiran tipologis dan alegoris, Bapa'bapa Ooroja
masa awal selalu mengasosiasikan hal-hal dalam PL dengan PB, contohnya, ectiap kayu
dal am PL dianggap berhubungan dengan kayu salib Tuhan Yesus' Tidak monghorankan, j I ka
uda sebagian sat'ana menganggap, tidak ada perbedaan di antara ponafeiran tipologle dan
ulegoris. Sedangkan sarjana lain berpendapat, lebih tePat membsgi ponafrlrrn artl rohani
menjadi penafsiran tipologis, alegoris dan mistis. Pendapat kodua mungkln lcblh bonar,
nebab tipologi dan alegori, secara etimologis, jelas mempuyai makna yang tldak oama,
373
5.2 Ciri-ciri Tipe
Selain hal-h al yangdisebutkan di atas, tipe masih
6, Bagi sarjana yang berpendirian yang lebih lunak mengenai tipe, dalam
memiliki Alkitab terdapat tipe yangmempunyai dua makna. Contohnya, dalam
cln:
kasus penahiran orang sakit kusta, burung yang disembelih di atas
1' ripe yang ada dalam_pl mirip atau sepadan dengan
antitipedalam belanga tanah berisi air mengalir menunjuk kematian Kristus. Lalu,
dalam beberapa hal- Ini tidak berarti itpe iatt
uro, -.*puka, sesr burung yang dilepaskan ke padang menunjuk kebangkitan-Nya. Selain
yang sangat menonjol dalam pL, atau cocok
dalam semua hal itu, ada d:ua tipe yang mirip dan berhubungan erat satu dengan yang
antitipe. Walaupun demikian hubungan sepadan
ini harus jelas. lain, namun menekankan kebenaran yang berbeda. Contohnya,Kitab
demikian mereka yang hidup setelah zamantipe
ifidapai me Yosua pasal 4 mencatatdua kali peletakan kedua belas batu peringatan.
hubungan analogis ini, dan memahami makna
tipe itu Peletakan batu di tengah Sungai Yordan menunjuk umat Allah mati
memperhatikan antitipe yang hadir pada kemudian
haii. bersama dengan Kristus. Sedangkan peletakan batu di Tanah Perjanjian
2. Tipebersifat nubuat,ar dan antitipe.elrr,, berkisar pada yesus Kri menunjuk umat Allah bangkit bersama Kristus.a2 Penafsir sebaiknya
khususnya karya-Nya menebus manusia yang jatuh
di dalam dosa. bersikap hati-hati terhadap pendapat seperti ini. Sebab pendekatan
3' lalllun tokoh, peristiwa atau benda tertentu merupakan tipe dart demikian akan membuka pintu bagi penafsir untuk memasukkan ide-
PL, ini tidak berarti bahya orang-orang yang hidup
,"r*u, airg; idenya ke dalam penjelasan tipe yang dicatat PL.
memahami seluruh makna tipe itu. Mereka biasanya
metiiatT$"
dengan sudut pandan g zamandi mana mereka
hidup l,,l Beberapa Macam Pandangan Mengenai Tipe
til 4. Baik tipe m'optxr antitipe s.lma_sama memiliki posisi, fungsi, dan Dalam dunia penafsiran, paling sedikit ada empat macam pandangan
rll sejarah penyelamatan. Itu sebabnya, walaupun
!1lam intitip" a nrcngenaitipe:
ditemukan dalam pB, tipe tetap mempunyai makna
,ff yang memb acarty a(baca I Kor. I 0: I - I I Bahkan
bagi umat.i L Kelompok yang menemukan terlalu banyak tipe dalamAlkitab. Bapak-
). dalam fasus ter bapak gereja masa awal dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini.
,fl tipe yang dicatat pL baru dapat diwujudkan sepenuhnya
pada Mereka mengambil pendekatan ini dengan motivasi yang tidak sama-
yang akan datang, contohnya, tempat kudus se.lati yanjdicatat Namun, pada dasarnya sarjana kelompok ini mempunyai dtaciiyang
[i Ibrani pasal 9.
sama. Pertama, mereka telah mengaburkan penafsiran tipologis dan
5. Baik tipe maupun antitipe harus memiliki
tl hubungan yang di penafsiran alegoris. Kedua, mereka perc aya, didalam PL tersembunyi
atas mereka. Hubungan tipologis ini dicatat dengarJehs
dailm banyak kebenaran PB yang perlu ditemukan penafsir masa kini.a3
t Mengenai hal ini terdapat dua macam panaangan.
berpendapat, tanpa penegasan yang jeLs dari penulis p;B,
Sebagian 2, Kelompok yang menolak tipologi. Selain menolak tipologi, pada umumnya
if kelompok ini juga meragukan doktrin tentang wahyu . Bagi mercV'a fipe
seharusnya tidak menerima sesuatu-yang dicaiat
I sebajai lipe,
1
yang bersifat nubuat merupakan hal yang tidak masuk akal, dan harug
Sedangkan sarjana lain berpendi ian yang lebih lunak,
ilt
*urup.if u, ditolak.4
) nada yang hati-hati. Mereka perc aya adi tipeyang
tidak dicatat
I jelas oleh penulis pB. {,Arlu R. Habershon, The Study ofthe Types, ed. baru yang diperluaskan (Grand Rapidr:
Ktspel Publications l98l), hlm. 22-23.
il Ponerapan prinsip yang berbunyi PB sembunyi di dalam PL, perlu dilakukan dongan
il arTipo Tipologi hnll-hati. Sebab PL juga merupakan wahyu yang utuh, yang bermakna bagi pomhaca
ontl $tara p€rlrmunya. Bacajuga catatan kaki berikut.
sedang
tokoh,
;il,ffi, ::,r.iLl:'
.r (
lrrlongan konservatif tidak dapat menerima pandangan ini. Karona tidak daput diunngkal
Pl, dun PB mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan ini torbukti podo nubuot
'
374 375
3. Kelompok yang mengambil sikap sangat hati-hati terhadap tipologr. ,..t Hat-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penafsiran
hubungan tipologis
satu tokoh terkenal dalam kelompok ini adalah Herbert Marsh (1757 t, Penafsir ierteUitt dahulu perlu memastikan apakah
dampak negatif yang
1839). Ia berpendapat, tipe yang dituliskan dengan jelas oleh pB itu sungguh ada. Dia j uga perlu waspada terhadap
yang kurang mantap'
dapat diterima sebagai tipe yangsejati. Prinsip ini bertujuan diberikan penafsiran yang menggunakan metode
kekeliruan yang menafsir tipe sebagai alegori. Menurut contohnya, penafsiran alegoris.
sebaila;rya dimulai
kebanyakan penafsir Protestan, rupanya termasuk dia sendiri, Berkenaan dengan butir pertama, penafsiran tipe
untuk
prinsip ini.as dari PB. Apa yang dibahas penulis PB menjadi petokan
4. Kelompok yang mencoba menafsir tipe dengan sikap hati-hati, memastikan apa yalgdicatat PL benar merupakan rrpe'
Jika-penulis
jangan terlalu kaku. Kelompok ini setuju bahwapenyelidikantipe jelas, contohnya' kasus Abraham
PB tidak mencatatnya dengan
dimulai dari PB, tetapi jangan terlalu kaku. Dalam pB masih ada banyak menyembahkan tstrai (ritab Kejadian pasal22;
Ibr. 11:17-19; Yak.
petunjuk tentang tipologi, yang dapat ditemukan melalui penafsiran yang 2:21-22),sebaiknyapenafsirmengambilsikapyangekstrahati-hati'47
mantap. Jika nubuat tidak terbatas pada ayat-ayat yang dinyatakan Selidikilahsetiapkasusdenganteliti.Perhatikankonteks,tujuan,
penekanan, dan informasi yang diberikan bagian kitab
dengan jelas sebagai nubuat oleh penulis kitab pB, maka prinsip
yang
pertanyaan-
seharusnya juga diterapkan pada tipe.a6 Sarjana yang tersangkutan. Penyelidikan ini 1 ertujuan menjawab
kelompok ini adalah Patrick Fairbairn ( I 805- I 874) dan Milton S. Terry, pertan;aan ini: Apakah hubungan tipologi
jelas dan benar ada? Apa
maksud utama hubungan tipolog:s ini? Apa ada maksud sekunder
5.4 Pembagian Itpe hubungantipologisini?Mak.laapayangdiberikantlpeinikepadamereka
yurrg hidrp sezaman dengan penulis kit{? Penyelidikan
Tipe dapat dibagi menj adi enam j enis : ini perlu
l. gambaran yang lengkap
Tokoh: contohnya, Adam, Melkisedek, Musa, atau Daud. -"rip.rttuiit* cii tipe dan dapat memberikan
2. Peristiwa: contohnya, air bah, atau perjalanan orang Israel di padartg mengenai tipe ittt.
belantara beserta peristiwa yang terjadi di dalam perjalanan itu. Balktipemaupunantitipeperludiselidikidengantelitisebagaifakta
Benda: contohnya, Kemah Suci beserta peralatan di dalamnya, atau historis.
domba. Tipe selalu berhubungan dengan Kristus' khususnya karya
pada aspek
4. Jabatan: contohnya, raja, nab| atau imam. penyelamatan-Nya. Jadi penafsiri tipe harus berfokus
5. Lembaga: Contohnya, hari raya Paskah, hari Sabat, atau upacara. ini.Jikatidak,sangatmungkinpenafsirtelahmelalaikanmaksudutama
6.
upacara menyembahkan kurban.
Tempat: contohnya, Kanaan, atau Yerusalem. 6 fiil*'1ffi::.v'iij,'
yang tercatat dalam PL, lalu dipenuhi dalam PB. Ditambah lagi, tipologi cocok dengan
prinsip hermeneutik: PB sembunyi di dalam pL, pL dinyatakan di dalam pB. sikap Tuhan
Yesusmenegaskanhubunganini.(BacaYoh.5:39-46;L*.24:27).penulis-penulispBjuge
berpendirian sama. contohnya, Paulus menulis tentang yesus Kristus berdasarkan pL
(lKor. l5:3,4;Ef.5:31);atauyanglebihterkenal,penulisKitablbraniberulangkalimelihat
tipelipe berdasarkan b"hasa Yunani dan sinonimnyaya1gmenunjukkan hubungan yang perlu melangkah dengan hati-hati'
cukup jelas di antara yang bersifat "tipe" dan,,antitipe,, .
as
R:amm, Protestant Biblical Interpretation, hlm. 206.
a6
R:amm, Protestant Biblical Interpretation,hlm. 205-207 . ffi:;:i; fra}:,l,il.'i"Hl i! fi II :
376 377
\
17:28;Tit. t:12).
, tlfar^a1r9yr,1ang mungkjn merupakan pujian
orang Kristen abadpertama (Ef. I.:g
"'::r-?*:r-:T,r:111,-.-^sI1,:
3. Yang dipengaruhi oleh syair pL
5:14; Flp. 2:5_t l; ifi-:3,i;;irr* ),ii-i:1.
' 'r Misalnya, Lohmeyer dalam desertasinya tentang berkisar Surat Filipi 2:5-ll, yang
(Luk. t:+-6_SS; AA_Ag;i"i. i,iC-r;,';;1;,;;
Llk.2:141.2:29-32).
o tliterjemahkan pada 1928, menunjukkan bahwa pujian ini mungkin berasal dari bahasa
tetapi aengan s;y;;;";-,;p1'Ln
!:::y:tX.t',u..IXF::1"".9..":?""
yang kaya (Luk. 13:34-35; yoh. 14: l_7). o.,uru* Semit. Fitzmyer condong kepada pendapat, ada pengaruh Semitik atas PB yang dapat
5' Gambaran apokaliptik, dibacapadabukunyaEssays on the Semitic Background ofthe New Tbslamezl, Sodangkan
gljil
itaS
(Why. 4:8; 5:9-10, t2-13;
oan nyanyian, yang dapat ditemukan di Kitab
wahyu M. H. Shepherd, Jr., dengan tegas berpendapat demikian. M. H. Shephord, Jr,, "Hymns,"
- 7 :15-t7).
,Jalam The Interpreter b Dictionary of the Bible,vol.2, ed. George A. Buttriok (N6w York:
isi Kitab Mazmur, Amsal, danAyub dengan
^lTl;::f*,1-^Y:'or,.1".j"1fr.::r.""r j,;;;;;;;'L;;;;;;;".;;i Abingdon Press, 1962), hlm. 667-668.
H.l*.X"'.'*:::y^'*-r:',"1F'e*,"d,,ti^ri"
Bible, vol.3, ed. George A. nuttrict. New V*i, nUirgO"o ii"r{, irZZin:i^";';;:{;{ 'r Dalam versi TB, ayat-ayat ini tidak dicetak dengan format syair, Apa yang tortera di sini
dilakukan penulis.
378
379
l
Contoh lain lain dapat ditemukan pada syair yang bersi tidak pernah dipakai
tni tidak berarti bahwa ciri-ciri seperti ini sama sekali
anffopomorfisme atau antropopatisme : prosa bahasa Ibrani, pemakaiannya
Jalam syair. Namun, kalau dibandingkan
"Bangkitlah, Tuhan! dalam syair sangat jarang.
Ya Allah, Ulurkanlah tangan-Mu,
Janganlah lupakan orang-orang yang tertindas.', 6,2 Fungsi dan Jenis SYair dalam PL
Ada yang
(Mzrn. 10:12) Syair dalam pL boteh dibagi dengan beberapa cara..
Dalam mazmur tertenfu, pembaca juga dapat menemukan membaginyamenjadiduakelompokbesar:yangbersifatlirisdanyang
dan Kitab Ratapan
kata yang sepertinya kejam, contohnya: hersifatlendidik. Kitab Mazrnur, Kitab Kidung Agung,
"Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan kelompok yang penuh perasaan, dapat dinyanyikal d1n
diiringi
termasuk
anak-anakmu pada bukit batu!" tlengan alat musii. S"a*gt * Kitab Amsal dan Kitab Pengkhotbah termasuk
(Mzm. 137:9) y an g bersifat mendidik.
dua jenis,
Perasaan yang begitu keras dan jelas disampaikan melalui Cara lain adalah membagi syair bahasa Ibrani menjadi
yang ditulis penyair yang hatinya bergelora. Selain itu, perbedaan yaitu yang bersifat sekuler dan Syair jenis pertama
dapat dibica pada nyanyian yan
jarak waktu dan tempat membuat penafsir masa kini adakalanya -Hakim 5:2-31yang
motif peperurgur; fitaU fljadian +:
memahami syair Ibrani. Kendala ini belum memperhitungkan pembalasau Kitab
nyanyian jenis
kurangnya informasi tentang gerakan tangan, nada suara, mimik llilanga;21 :Zi-lOyang mengejek tusuh' Pada umumnya
dan namaAllah
dan lain-lain, ketika syair ini dipindahkan dari komunikasi lisan ke ini tidak dinaikkan dalam penyembahan dalam BaitAllah,
bentuk tertulis. Ditambah lagi, tidak mudah mendeteksi kehadiran se jarang disebutkan. Jenis kedua rsifat sakral' yang dapat
syair dalam bahasa Ibrani. Sebab perbedaan di antara prosa dan syair 'Jitd lebih lanjut ke dalam k: pujian; ratapan dan
bahasa ini agakkabur. Upayamemastikan apakah suatubagian p.rrglukou, dosa; nyanyian mengucap sy menyerahkan diri; dan
,rur-'-.r, kerajaan. Syair jenis ini biasanya disampaikan dalam
syair Ibrani perlu memperhatikan ciri paralelisme. Di arrtaranya,ada sej acara
kata dipakai secara berpasang;jika sebuah kata dipakai pada larik p.ny.-Uufrat, atau ke l upacara tertentu' Perlu diingatkan di
maka pasangannya muncul pada larik berikut. Selanjutnya, syair Ibrani j svairjenisinitidak
sini,
yangdipakaidalam
embahasantentang
mempunyai ciri, walaupun tidak selalu demikian, jarang atau bahkan ti naiieuatr. Sejarahmengenaipen
pernah memakai tata bahasa tertentu, di antaranya: lungsinya cukuP Panjang dan rumit'
1. Kata sandang. Selanjutny u,' yang membagi syair bah11 Ibrani menjadi dua
2. Prefiks Fl.dan rll.yang menandakan kasus akusatif (ac cusative ^{u
golonganberur,yuituyungberhubungandenganartistikdanyangberkaitan
3. Kata penghubung'!yang biasanya diterjemahkan dengan kata " i.ngui p"rirtiwa aAam seJ arah. Golc gan pertama biasanya sulit dipastikan
4. Kata ganti penghubung'1p* yang biasanya diterjemahkan dengan
"yang".
5. Verba yang berbentuk wanu konsekutif (consecutive),contohnya,
anak kalimat pertama dengan kala imperfektum diikuti dengan adakalanya motif artistik dan agama
yang monganalisis
kala perfektum dengan sebuah prefiks waw.s3 selain beberapa cara di atas, masih ada cara'cata lain
danmengelompoksyairPL,namunpembahasanmengenaitopikcukup
sr Kaiser, Tbward An Exegetical Theologt,hlm. 2t3-2t4. sampai di sini.
380 381
6.3 Ciri-ciri Syab dalam pL
6.3.1 Unit-.unit yang Membentuk ke-4.Dia sebaiknya juga menaruh
nrukna yang ada di baris ke-2, ke-3, atau
Sebuah syair yang terus terulang, atau petunjuk lain
perhatian kepada kata atatkalimat
*alah verba, nomina dan sejenisnya.
gan,Ylllf:g*l,i*^3:*
dengan
den Di reperti sekelompok baris yang dimulai dengan htruftertentu, lalu kelompok
unit vang rebih
be'* -"-r,kftil;ffi"irlllilil;il.,1I
vung
xclanjutnya diteruskan dengan huruf yangsesuai dengan abjad.56 Selain itu,
T:TlilT
jatuh lyrutankata_kata
pada kata kunci. paring ."a*i, aiuur,rrrtllil;ffi
##
berkisar sebuah ide, dan tekanan
tlia juga boleh memperhatikan hadimya ciri anakrusis (anacrusrs),57 kiasmus
satu baris (Stich),dan biasanva ";ilfffifi
",'" lchiasmus)s8 dan kata "sela" dalam syair' Perlu ditambahkan di sini, kata
urasanva tldak
-"r^i;-il_-l;;^"::::
tirtak metehih.i +i_^ sa l
*^_r^_-- r sebuah
i_i membentuk
ini , .
ayat. Kemudian bari
,X;Hffi:?
"sela" tidak selalu menunjukkan pembagian bait (atau unit).se Dengan
pcnyelidikan seperti ini, mungkin tidak menghasilkan bait-bait yang
tigabaris (tristich),empatb imabais(nent
Untuk ayatyangterdiri atas empat l c n gandung j umlah bait secara teratut Tetapi hasilnya justru mungkin lebih
r
[:*lr1l'"T*"I11:,r:P,r.':.i1",,."n*i;id,,,k,,#ril;*"
u"i*. i"irr, ."ilffiflffiffi;
kemudian hari. Has,nya uetum
tentu
6.3.2 Paralelisme
dari Kitab Mazmur I 03 :3 : Salah satu ciri yang paling menonjol dalam syair orang Ibrani adalah
paralelisme. Tidak sama dengan bahasa lain, syair orang Ibrani tidak memiliki
Yang mengampuni segala kesalahanmu
Irukum irama fonetik atau matra yang ketat dan jelas. Yang dipakai mereka
yang menyembuhkan
segala penyakitmu udalah irama logis, yang mencari perimbangan dalam pemikiran.60 Ada
rbrani. kedrra haris ini o^L--^-nya heberapa macam paralelisme syair Ibtaniyangdapat diperkenalkan di sini.
**,1,"t:.,i,i?,::::::,
masing },lasa
terdiri atas tiga unit yang o
baris dapat diberikan tanda 3:3. ;ilrL,
Ju 6. 3. 2. 1 Paralelisme KomPlifl
+^i6^h- sehingga
kornhinooi tertentu
kombinasi ^^L:-- diberi tanda meml
2:2, 3 :2, 2 :3,aur,
Unit yang lebih besar darinada heric ,to- ,-,,_^r-.i_ __-
."r"frffi Paralelisme komplit menunjuk kesejajaran antara dua garis di mana
unit-unibrya diberi tekanan yang saling berkorespondensi. Paralelisme dalam
adelah hoir
adalah D^-r.^+:^- para
bait. perhatian tel
reraKl
-^--- kategori dapat dibagi lebih lanjut sebagai berikut:
duaabadyanglalu,tetapim lai
u dil
semlta nihrlr Jadi
semua pihak' ro,{i rrnn,r--^----1!
untuk penyeridikan
'.r oart, mungkin rebih baik
kinitidak memakai sebuah patok"" penafsir 'r' Mazmur jenis ini diberi nama "mazmur akrostik". Pembahasan yang lengkap dapat
t;;;i;k", tetapi lebih memperha ditemukan di bagian berikut.
'7 Kata "anakrusis" masih belum dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesla,
Kata ini menunjuk pemakaian satu atau lebih suku katayang tidak diberi tekanan m€nganter
suatu baris yang biasanya dimulai dengan suku kata yang diberi tekanan.
1x
Menurut KBBI, kiasmus menunjuk pengulangan dan sekaligus pembalikan dua kata
dalam satu kalimat. Pemakaian dalam buku ini tidak persis sama dengannya,
,',
Kata "ayat" di sini bukan menunjuk sistem pembagian ayat yang berlaku pada tor.lemahen
A lkitab, melainkan menuniuk kesatuan dalam syair yang terdiri atas boborapa barll,
"(' Ciri paralelisme ditemukan dan diumumkan
oleh Robert Lowth pada 1753,
,,r Paralelisme juga dapat dibagi dengan cara lain, yaitu paralelismc intcrnal yurrg te r.indi di
rrntara baris, dan paralolisme eksternal yang terjadi di antara unit 2 baris klhllthl dcngan
trnit 2 baris yang lain (distich\.
383
Paralel Sinonim Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN,
Ini menunjuk kesejajaran dalam ayat (atau unit) yang berbaris dua, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita'
yang ada di baris kedua mirip atau sama dengan yang Biarlah kita menghadaP wajah-NYa
Contohnya: dengan nyanYian sYukur,
Aku akan membagi-bagi mereka di antara anak-anak Yakub bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian maanur'
dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel. Sebab TUHAN adalah Allah yang besar,
(Kej.49:7b) dan Raja yang besar mengatasi segala allah.
(Mzn.95:1-3)
Paralelisme Antitesis
Ini menunjuk kesejajaran d alam ayat yangberbaris dua, ide yang ada Paralelisme Introver atau Kiasmus
baris kedua berkontras dengan yang pertama. Contohnya: i.rJliir." introver juga dinamak n paralelisme kiasmus, karena nama
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, ini, chiasmus, dalam bahas
tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. berasal dari huruf bahasa
(Ams. 15:l) nersilaflBan. Jadi dalam kesejajaran
i
irlriiigt oleh dua baris yang lain. Atau, dalam kasus ayat itu mempunyai
Paralelisme Sintesis empateldenganyangkeempat'yangkedua
Ini menunjuk kesejajaran di mana ide yang ada di baris parale
diteruskan dan dikembangkan di baris kedua. Contohnya: terdiri
Maka sekarang tegaklah kepalaku, denean garis ketujuh dan kedelapan,
Mengatasi musuhku sekeliling aku; i".[orrtpondensi dengan baris kelima dan keenam'
(Mzm.27:6a\
o '^- Berpasang
Katu
Paralelisme Lambang ilrk*aan d-ngan penyelidikan salinan kuno Ugarit yang dilalrukan
Ini menunjukkesejajaran di mana satu baris ditulis dengan malanaharfiah;
sedang baris lain dengan makna figuratif. Contohnya:
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair,
demikianlah jiwaku merindukan Engkau, yaAllah. oerhatian kepada paralelisme tata t
(Mnn.42:2) '-'-Efrui^tidak akan cemburu lagi kepadaYehuda'
dan Yehuda tidak ak n menyesakkan Efraim lagi'
o Paralelisme Model Tangga (Yes. l1:t3b)
lni menunjuk kesejajaran di mana sebagian dari baris
diulangkan di baris-baris berikutnya, dan ditambahkan unsur
sehingga mencapai klimaks. Contohnya:
384 385
6.3.2.2 Paralelisme Tidak Komplit
6. 3. 3. 2 Asonansi (Assonance)
Paralelisme yang tidakkomplit menunjuk kesejajaran yang
terdapat Asonansi menunjuk pengulangan vokal yang sama atau dekat pada
di arrtara dua baris dengan unit-ur it yang diberi iJtu"u, ya-ng tidak suku kata yang ditekan. Contohnya, dalam Kitab Kejadian49:17 lafal kata
berkorespondensi. Kesej ajaranseperti ini dibagi dua macam:
"ular" ( iD[J)dekat dengan "memagut" ('l[J':il)
o Jumlah unit yang diberi tekanan sama,
6. 3. 3. 3 Paronomasia (Paronomasia, Pun)
tetopi tidak berkorespondensi
Paronomasia menurjuk permainan kata-kata dengan memanfaatkan
Contohnya:
polisemi Qtolysemy), yaitu memakai kata yang mempunyai makna yaflg
Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput,
berbeda-beda, atau homoni mi (homonymy), yaitu mem akai kata y ang dilafal
seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
dengan cara yang sama dengan kata lain' tetapi yang tidak mempunyai
(Mzm.l03:15) hubungan makna. Contohnya:
dinanti-Nya keadilan (l!?iPD),
o Jumlah unit yang diberi tekanan tidak sama tetapi hanya ada kelaliman (llpPp),
dan tidak berkorespondensi dinanti-Nya kebenaran (iIi]JS),
Contohnya: tetapi hanya ada keonaran (ni]?T).
Satu hal (YesaYa 5:7)
telah kuminta kepada TUHAN,
itulah Anakrusis (Anacrusis)63
6. 3. 3. 4
diam di rumah TUHAN seumurhidupku, Dalam anakrusis, kata yang berada di awal garis syair tidak
menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya, mengikuti irama atau maha. Biasanya kata ini merupakan kata seru, kata
(Mnn.27:4) p.ngh.rtrt g atau kata ganti. Contohny a,kata "Ah" di Kitab Ratapan I : l;
2:l;4:I.
6.3.3. Ciri Pengaturan Fonetik dan Kata
Seperti yang sudah disampaikan di atas, dalam syair bahasa 6. 3. 3. 5 Pengulangan kata6a
Ibranl
tidak berlaku hukum irama atau m atrayangketat dan jelas. Pengulangan kata dapat dibagi beberapa macam:
retapi ini tidslt
berarti bahwa orang Ibrani tidak memperhatikan fonetik.
Apaiagi syai.
o Pengulqngan kata penting
syair ini biasanya dibaca dengan suara yang nyaring. Hal-har contohnya, di Kitab Mazmur nomor lI yang relatif singkat dapat
ini dapet
dibuktikan pada beberapa hal di bawah ini: ditemukan nama Tuhan sebanyak lima kali; kata "benar" tiga kali; kata
"tulus" dua kali.65
6. 3. 3. 1 Aliterasi (Alliteration)
nr
Seperti yang dijelaskan di atas, anakrusis menunjuk pemakaian satu atau
lobih nuku kutu
baris yang yang biasanyu dimultrl clcngun
yung tiO"t aiUlrilekanan untuk mengantar suatu
suku kata yang diberi tekanan.
ia Baca Stek, The Stylistic of Hebrew Poetry, hlm. l8-20.
lohih lanlut di
"r Lebih baik Kitab Mazmur dibagi dengan sistem nomor. Baca koterangan
hagian berikut.
386 387
o Pengulangan kata, frase, anak kalimat atau konsep penting yang 6,4 Mengenal Kitab Mazmur
ada di bagian awal, dan bagian akhir atau dekat bagian akhir Kitab Mazmur adalah kitab yaqg tebal dan yang sangat sering
sebuah syair dibaca orang Kristen. Pengenalan akan kitab ini akan
menolong penafsir
sastra syair'
contohnya, dalam Kitab Mazmur nomor 12,kata-kata"antara anak- menjelas Uagian kitab lain yang ditulis dengan ragam
anak manusia" dapat dibaca pada ayat2 dan9.
6.4.1 Penulisan Mazmur
o Pengulangan yang bersifat liturgis Mazrnur-mazmur yang dikumpulkan dalam Kitab Mazrnur dig;ubatt
yang ditulis berkenaan
contohnya, seluruh ayat Kitab Mazmur nomor 136 terdapat kalima.t berdasarkan kehidupan y angnyata.Jadi ada mazmur
yarrg ditulis karena
"Bahwasanya unfuk selama-lamanya kasih setia-Nya,,. dengan penyembahan bersama di Bait Allah; ada
pengalamanPribadi
o Pengulangan karena angka memberi makna tertentu. I yang dialami di neg
contohnya, di Kitab Mazrnur nomor 29 namaTuhan disebut masing- keterangan Yang ter
masing empat kali di pembukaan dan penutupan;kata"suara Tuhan,' yang terkait. Dalam terjemahan Alki
mencakup masa
ditulis tujuh kali. Total nama Tuhan disebut delapan belas kali dalam Liurlu"yu dicetak sebagai ayat pertama' Kitab Mazmur
mazrnurini. yang cukup panjang, mulai dari Mazmurnomor 90 yang ditulis
Musa(sekitar
i*,* f +OO SM) sampai mazmur yang dikumpulkan pada zamangna(sekitar
388 389
(Jilid v). Tidakjelas waktu dan sebab pembagian ini dilakukan. pembagian perbandingan ini menunjukkan beberapa perbedaan, di antaranya, versi
ini mendapat dukungan dari Midras Kitab Maznur, yang disusun pad a abad Septuaginta menambah sebuah mazmur, yaitu Mazmur nomor I 5 l, dengan
ke-10, yang membandingkan limapembagian ini dengan limakitab Musa. alasan yang tidak jelas.
Pembagian ini juga ditandai dengan puj ian yang terd apat di Mazmtx 4l : I 4;
7 2 :7 9 -20 ; 8 9 5 3, dan 1 06 :4 8. Bagian kelima diakhiri dengan mazrnur puj ian,
: 6.4.3 Keterangan yang Terdapat Pada Bagian Awal
yaittt Mazmur nomor I 46- I 50. Mazmur dan Sela
Berdasarkan observasi atas penyebaran mazmur yang ditulis oleh Total ada 116 buah Mazmur yang mencantumkan keterangan di
penggubah utama, istilah-istilah yang dipakai, dan latar belakang yang bagian awalnya. Sama seperti PL bahasa Ibrani, terjemahan bahasa
direfleksikan dalam bagian-bagian ini, ada kemungkinan bagian pertama lnJonesia mencetak keterangan ini sebagai ayat pertama, bahkan sampai
dikumpulkan Raja Daud, yang kedua oleh Raja Salomo, yang ketiga oleh ayat kedua, contohnya, Mazmur nomor 51. Versi Septuaginta, sebagian
pegawai-pegawai Raja Hizkia (bacaAms. 25:l), dan keempat dan kelima versi bahasa Inggris (misalnya, Revised Standard Version), dan bahasa
oleh Ezra dan Nehemia. Sejarah pengumulan mazmu ini cukup panjang.
Itu sebabnya tidak mengherankan jika ada mazmtr yang dimasukkan
kembali, ke dalam Kitab Mazmur. Contohnya,Mazmtn nomor 53 sama
dengan Mazmurnomor 14.
Urutan mazmur dalam Kitab Mazmur tidak sama dengan pasal- mengambil sikap yang menghargai keterangan ini. Keterangan ini biasanya
pasal yang terdapat dalam kitab lain, yang berkaitan dengan kronologi atau rn.-b".ik* sebagian atau semua informasi tentang penulis mazmur, situasi
alur pikiran. Jadi lebih baik urutan ini disebut berdasarkan sistem nomor ketika mazrnur itu diubah, kesasftaan, pemakaiannya dalam liturgi, dan musik.
daripada pasal. Penomoran m.vmur dalam PL bahasa Ibrani,yangditerima Penyelidikan istilah-istilah yang dipakai dalam keterangan di bagian
G0reja Protestan, tidak sama dengan versi Septuaginta bahasa yunani yang awal mazmur cukup penting dan menarik. Namun, sayang, informasi yang
diikuti terjemahan vulgate. Penomoran versi vulgate ini diterima Gereja tersedia masih belum memadai, sehingga belum ada kesimpulan yang dapat
Roma Katolik. Inilah perbandingan kedua penomoran ini: l diterima semua pihak. Ambil saja istilah "Sela" sebagai contoh. Kata ini
390 391
Jangan melalaikan sifat dasar bahasa figuratif. Dalam hal
ini, penafsir
6.5 llal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penafsiran
Selain prinsip-prinsip umum yang dibahas Bab III, penafsir j periu sedikit berimajinaif dan berperasaan agar dia dapat mengikuti
perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini: pelukisan figuratif dalam syair. Sesuai dengan sifatnya' adakalanya
1. Penafsir terlebih dahulu perlu memastikan bagian yang dita ir.rt rrgu, uJara baris dalam syair tidak begitu erat' Dalam kasus seperti
merupakan sebuah syair. Ini penting khususnya untuk penafsiran ini, ide penyair mungkin saja meloncat dari satu baris ke baris lain.
yang bukan berasal dari kitab puitis. Penafsir lebih dahulu Konteksmerupakanunsurpentingdalampenafsiransyair.Berkenaan
dengan ini, penafsir perlu mempefhatikan beberapa hal.
Misalnya, dalam
memastikan bahwa benar-benar ada ciri-ciri syair pada bagian
t<ita=b Mazmur mungkin saja sebuah mazmur tidak ada hubungan yang
yang ditafsirnya. Tidak jarang, penafsiran syair yang terdapat
juga berlaku
PB menuntut penyelidikan yang lebih intensif. erat dengan mazmur yang berdekatan' Hal yang sama
atas hubungan antatapasal atau ayat dalam Kitab Amsal'
Walaupun
Penafsir perlu memperhatikan fungsi atau corak syair yang di
Contohnya, Kitab Pengkhotbah 9 : I 3 - I 8 bergaya perumpamaan; be I akan ini ada s arj ana berpendapat, hubun gan di antat a ay at atau'
g an
Amsal 5 : I 5- I 8 bersifat alegori; Kitab Amsal 25 :13 berciri ibarat, unit dalam Kitab Amsal tidak serenggang yang dianggap sementara
orang. Ada semacam hubungan yang dapat ditelusuri. Jadi
untuk Kitab
lainJain.6e Juga penafsir perlu menaruh perhatian kepada fungsi
Amsal, penafsir sebaiknya juga memperhatikan ayat-ayat yang
di antaranya, puj ian, ratapan, mazmur ker ajaan, dan lain-lain.
3. Perhatikan pembagian syair atau bait syair terkait. Ini merupakan berdekatan, yang membicarakan topik yang sama'
satu langkah menentukan dalam penafsiran syair. Pembagian ini penyelidikan latar belakang sebuah syair perlu memperhatikan beberapa
dilakukan berdasarkan topik yang tidak sama, perkembangan urp"t. Untuk syair yang dicatat PL, penafsir perlu mempelajari situasi
kehadiran paralelisme akrostik, hadirnya kata "sela", dan lai atauperistiwayangmencetuskansyairyangterkait,hal-halyang
syair itu
Pembagian bait, yang hampir sama dengan pembuatan garis dibicarakan dalam syair itu, dan jika perlu, keadaaan di mana
dipakai ulang. Untuk syair yang dicatat PB, selain apa yang
baru
menolong penafsir mengikuti alur pikiran penulis syair.
itu. Apakah
4. Syair perlu ditafsir berdasarkan ciri-cirinya. Salah satu ciri yang disebutkan, penafsir juga perlu memperhatikan asal usul syair
menonjol adalah paralelisme. Pastikan jenis paralelisme yang di syairituair<utipoaripl-,au,ilingkungangereja,ataudariluargereja?
penulis syair, kemudian ide yang ingin ditekannya. Dalam Kalau syair itu Lerasal dari PL, maka penyelidikan yanglazimdilakukan
penafsir perlu
penyelidikan paralelisme, penafsir perlu sedikit hati-hati. Karena atas syair yang tercatat dalam PL perlu dilakukan. Lalu,
menyelidiki kladaan syair itu dipakai ulang dalam PB. Contohnya,
kuno, juga sebagian edisiAlkitab bahasa asli, menulis syair dengan
prosa. Tata letak syair yang dibuat berbagai terjemahan Alkitab apakarr syair itu dipakai dalam kebaktian gereja awal?
Lalu, spakah
pemataian ulang ini mengandung makna tertentu? Apa latar belakang
tidak sama. Jadi penafsir perlu bersikap terbuka dan sensitif
hadirnya sebuah syair atau paralelisme dalam syair. Jangan atautujuanp.rulitkitabPBmengutipsyairini?Contohnya'untuk
pada satu versi terjemahanAlkitab. Berupaya menemukan meredakan suatu perselisihan atau membuktikan sebuah ajaran,
penulitt
yang mungnkin lebih tepat. Selain itu, penafsir perlu Topik dan isi sebuah syair berhubungan dengan pengalaman
syair atau kehidupannya sehari-hari. Melalui syair yang bcrmotif neporti
ciri-ciri lain, di antaranya, aliterasi, asonansi, paronomasia,
yang $sng0t
pengulangan kata, dan lain-lain. ini, wahyuAllah disampaikan. Ini merupakan data teologio
ynng
penting. contohnya, topik hikmat berkaitan dengan tingkah laku
(Ams'
prntur. Uit*at juga menggambarkan Kristus yang akan datang
'g:22-3t).radi yang bcrtrilht nubuut utau
6e
Kaiser, Tbward an Exegetical Theologt,hlm, 230. blrilatr perhatiankepada syair
393
392
tipologis. Namun demikian, penafsir masa kini perlu sedikit mengekang 7. Nubuat
diri agar tidak sampai "mencari-cari" dukungan dari syair untuk
penafsirannya dalam PB. Lebih bijaksana jika dia membatasi DalamAlkitab khususnyaPL adabanyak sekali kitab yang dapat
penafsirannyapada hal-hal yang sudah ditulis jelas oleh penulis kitab digolongkan sebagai kitab
PB. yang termasuk kelomPok
9. Penafsir Kitab Mazmur, perlu mempertimbangkan dengan serius Maleakhi. B ahkan menurut
informasi yang diberikan keterangan yang di bagian awal mazmur. Hakim-Haki m, I dan 2 Samuel, I dan 2Raja-Raj a, lebih tepat dikategorikan
Walaupun informasi ini bukan sebagian dari Alkitab, tetapi cukup tua
dan dapat diandalkan.
l0 Perhatikan tujuan utama penulisan syair atau pengutipannya. Syair
yang tercantum dalam kitab nonpuitis, contohnya, Kitab 1 Timotius 3 : 16,
patut mendapatperhatian ekstra. Sebab kehadiran sebuah syair dalam
tulisan prosais pasti ada maksud tertentu. keseluruhan, dai3l.l24 ayatAlkitab terdapat 8.352 ayat, atat21 persen
394 395
yang tidak sama, menghasilkan tafsiranyang cukup berbedamengenai sebelum ditawan (850-856 SM), masa ditawan (586-593 SM), dan masa
seribu tahun ini. Ini sudah tentu membingungkan sebagian orang setelah ditawan (538-400 SM). Karena masanya yang berbeda, dengan
Ini semua menuntut penafsir masa kini memberi lebih banyak pe sendirinya nabi-nabi ini mengemban pelayanan yarrg berbeda, dan
kepada penafsiran nubuat. menyampaikan berita yang tidak sama untuk memenuhi kebutuhan yang
Pembahasan mengenai nubuat akan dimulai dengan mengenal tidak sama pula. Berdasarkan gambaran yang sederhana ini, boleh dikatakan
nabi. nabi adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan, dipenuhi Roh Tuhan, dan
diberikan berita oleh Tuhan. Mereka menyerukan pertobatan baik kepada
7.1. Fangsi Nahi raja, imam, pemimpin maupun rakyat biasa. Mereka membela kaum lemah
Kata "nabi" dalam PL yang paling sering dipakai adalah yang dirugikan dan ditindas. Ketika bangsa dan negara menghadapibahaya
Makna akar kata ini tidak dapat dipastikan. Mungkin maknanya adalall besar, mereka bangkit menguatkan hati rakyat. Dalam keadaan susah dan
"orang yang memanggil" atau "orang yang mengumumkan". Dalam PB1 kekurangan, nabi men Tidak
kata "nabi" adalah rupoQritqg. Suku kata npo dapat diterjemahkan jarang, mereka harus Berita
"sebelumnya" ata:o "untuk", sedangkan Qntng berasal dari kata Qqp[ kasih dan keadilan epada
berarti "mengatakan." Jadi makna kata "nabi" dalam bahasa Yu pendeng
mungkin adalah"mengatakan sebelumnya" yang menunjuk meramal, atav, jugamel
"mengatakan untuk" yangberartimenyampaikan berita kepada rakyat demi nabi me
Allah. Namun demikian, dalam sejarah yang panjang, mungkin saja mengajak rakyat menanti pertolongan luar biasa yang diberikanAllah, setelatr
sebuah kata mengalami perubahanyang cukup besar sehinggatidak hukuman setimpal yang diberi-Nya. Nabi juga mengimbau rakyat menanti
menelusuri kembali dengan jelas. Untuk lebih mengenal makna kata "nabi'! dengan sabar kedatangan Mesias'
dalam Alkitab, perhatian lebih baik dialihkan kepada sejarah dan fungsi
dalam komunitas orang Israel.
Alkitab mencatat banyak informasi mengenai jati diri dan pela
nabi. Secara umum, nabi yang hidup pada zaman PL dapat dibagi ke dalarn
empat masa, yaitu masa awal (contohnya, Nabi Elia dan Elisa), mas4
akhir zaman. Bagi pendukung amilennialisme, masa seribu tahun menunjuk roh-roh orang.
orang Kristen yang telah meninggal dunia, memerintah sebagai raja bersama-sama Kristui
di surga. Atau, masa seribu tahun hanya menunjukkan penguasa Tuhan Yesus dalam hatl
manusia. Kedatangan Tuhan Yesus akan menandakan akhirnya masa ini. Lingkupan dan
sejarah tiga golongan ini sangat luas dan panjang, sehingga tidak mungkin dibicarakan dengUi
Dalamgerejamasaawa i(Kis, ll:27: l3:l)'
lebih teliti di sini. Untuk lebih mengenal perdebatan ini, pembaca dianjurkan membacS
buku yang bersangkutan. Salah satu yang cukup ringkas dan menyentuh semua topik Pentingnya nabi terbukti pada pads urutan kodua
adalah buku yang diedit Robert G Clouse, ed.,The Meaning ofthe Millennium: Four hews setelalrrasul (lKor. l2:28;Ef. Poranan nabi yang
(Downers Grove, Illinois: Inter-Varsity Press, 1977). Perlu ditambahkan, dalam ketiga tercatat dalam PB hampir sama dengan yang dalam PL, walaupun sd&
golongan ini terdapat kelompok konservatifatau tokoh-tokoh yang sungguh percaya kepada
beberapa pefbedaan. contohnya, Petrus melihat pomborian nubuet
Alkitab. Namun demikian, secaraumum, golongan premilennialisme lebih konservatif, atau
merupakan tanda yang menggenapi janji dalam PL (Kis, 2: l6-36), Jadi nabi
menafsirAlkitab dengan pendekatan yang lebih harfiah.
396 397
tidak dilihat lagi dalam konteks orang Israel, tetapi dalam lingkungan gereja. Selain pembagian di atas, nubuat dalam PL dapat dibagi menjadi
UmatAllah kini terdiri atas bangsa-bangsa non-Yahudi. Menanggapi keadaan tigakelompok:
jemaat di Korintus, Paulus menjelaskan dengan panjang lebar bahwa l. Nubuat yang membicarakan hari depan orang Israel'
bemubuat merupakan talenta penting dalam gereja di Surat I Korintus pasal 2. Nubuat yang membicarakan Penolong orang Israel, yaittt Mesias.
14. Jadi nubuat merupakan ajarun atau khotbah yang membangun gereja 3. Nubuat yang membicarakan akhir zaman, yaitu KerajaanAllah.
(Rm. 1 2 :6). Nabi menaruh perhatian akan penyelidikan kesel amatan dalam Atau dengan pendektan lain, nubuat yang bersifatmeramal dapat
Kristus (lPtr. 1:10). Bagi orang Kristen, Kitab Wahy\yaflg ditulis dalam dibagi menj adi empat kelompok:
bentuk apokaliptik, merupakan kitab yang penuh dengan nubuat (Why. 1:3), l. Nubuat yang dicatat dalam PL, kemudian dipenuhi pada masa PL.
Dan kesaksian Yesus adalah roh nubuat (Why. I 9: 10). 2. Nubuat yang dicatat dalam PL, kemudian dipenuhi pada masa PB.
3. Nubuat yang dicatat dalam PB, kemudian dipenuhi pada masa PB.
7.2 Klasffikasi Berita Nabi 4. Nubuat yang dicatat dalam PL dan PB, yang sebagian atau seluruhnya
Pada mulanya, nabi menyampaikan berita dalam bentuk lisan. Setelah belum dipenuhi. Contohnya, kedatangan TuhanYesus yang kedua kali'
bertahan sekian lama, berita lisan ini dituangkan ke dalam bentuk tertulisj
Penulisan ini dapat dilakukan nabi sendiri atau orang lain. Contohnya, nubuat 7.3 Beberapa Ciri Nubuat
yang disampaikan Nabi Yeremia dicatat Barukh (Yer. 36:4). Hal ini dapat Selain ciri-ciri yang sudah disinggung di atas, masih ada beberapa
menjelaskan adanya tanda-tanda pengelompokan berita nubuat yang ciri nubuat yang patut dibahas di sini:
ditemukan padakitab-kitab nabi. r
Selain itu, ada beberapa cara untuk mengelompokkan nubuat. Salah 7.3'.1 Ciri Progresif
satunya,'membagi nubuat ke dalam kelompok masa lalu, masa sekarangp Dalam banyak topik, penyampaian nubuat bersifat progresif' Ini
dan masa yang akan datang. Ini dapat dibaca pada Kitab Amos pasal 4 tidak berarti ada nabi yang lebih besar daripadayang lain, atau ada wahyu
yang menunjukkan hukuman yang diberikan Allah di masa lalu dan mall yang lebih tinggi daripada lain, kecuali dalam kasus wahyu yang diberikan
yang akan datang. Sedangkan pasal 5 dimulai dengan ajakan kepada raky* dengan perantaraan AnakAllah (Ibr. 1 : 1 -2). Sifat progresif yang dimaksudkan
agar mencari Allah, lalu diakhiri dengan peringatan tentang hukuman yan! di sini berkaitan nubuat diberikan berdasarkan atau melanjutkan nubuat
Tuhan akan berikan di masa yang akan datang. Berdasar kasus ini daq sebelumnya. Dengan demikian pembaca Alkitab dapat mengenal wahyu
kasus-kasus lain, dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga masa ini sebenarnyl Allah selangkah demi selangkah, dan kebenaranAllah menjadi makin jelas,
berhubungan erat satu dengan yang lain. Pendengar berita nabi diingatkf,! Jadi pembacaAlkitab perlu mempelajari PB agar dapat lebih memahami
akan apa y ang terj adi pada masa lalu; mereka diaj ak agar bertobat sekarutf nubuat yang dicatat PL. Sebab nubuat tertentu dipenuhi pada masa Pll.
juga; lalu diberitahukan akibat sikap yang tidak ingin bertobat. Dalam karul dan yang lebih penting, penulis PB mencatat penjelasan mengenai nubuat
lain, nabi mengingatkan rakyat akan pertolongan Allah, mengajak monh yang dicatat PL.
bersandar kep&-Nya dan memberitakan janjiAllah yang akan dipenuhi-Nyt Sifat ini dapat ditemukan pada contoh berikut ini. Nubuat mongonai
Nubuat }uga dapat dibagi berdasarkan sifat meramal dan eiffi keturunan yang bermulapada Kitab Kejadian 3:I5, dilanjutkan dongon janii
mengimbau. Nubuat yang bersifat meramal memberitakan hal-hal yang rrlt5 yang diberikan kepadaAbraham yang tercatat di Kitab Ke.iadian l2:3: 17:2'
terjadi pada masa yang dekat, yaa1 agak jauh, ata:u yang lebih jruhr 8; 18:18. Kemudian, nubuat ini menjadi makin jelas kotika.ianii diherikun
Sedangkan nubuat yang bersifat mengimbau memberitakan naelhfti kepada Ishak, Yakub, Yehuda, dan Daud. Nubuat inijugn dopnl ditonukun
peringatan, teguran, ajaran, atau hiburan. pada Kitab Mazmur dan kitab-kitab nabi. Waluupun nuhuut ini dtrput
398 399
ditemukan di sana-sini, Selanjutnya, jnga ada kemiripan di antara apa yang dilihat nabi-
datang, semua catatan nabi dalam visi. Ada hubungan yang jelas di antara Serafim-Serafim yang
gambaran yang lengkap
dilihat olehYesaya (Yes. 6: l-8), makhluk-makhluk hidup yang dilihat oleh
Yehezkiel (Kitab Yehezkiel pasal I dan 6) dan maldrluk-makhluk yang dilihat
7.3.2 Ciri Berulang-ulang dan paralel oleh Yohanes (Kitab Wahyu pasal 4). Langit dan bumi yang baru yang
digambarkan Kitab Wahyu pasal 2l dan 22 dapat dibandingkan dengan
BaitAllah yang digambarkan Kitab Yehezkiel pasal47. Walaupun di Kitab
Wahyu pasal 2I dan 22 tidak membicarakan Bait Allah melainkan kota
suci. Perlu ditegaskan di sini, tidak semua lukisan yang mirip menunjuk hal
yang sama. Contohnya, pohon zait;.tnyang dicatat Kitab Zal<haia 4:3,11
mencatat dua buah nubuat yang hampir sama. Juga ada kemiripan mungkin tidak sama dengan yang dicatat Kitab Wahyu I l:4.
pada
nubuat menentang bangsa lain yang disampaikan A.or, yesaya, yeremia
dan Yehezkiel.Ta Kesampingkan soal nubuat ini dikutip dai,
nabi'atnsumber 7.3.3 Ragam Sastra
mana, ciri ini perlu dipertimbangkan dalam penafsiran nubuat.
Penafsir nubuat perlu memperhatikan ragam sastranya. Dia perlu
memastikan apakah itu harfiah atau simbolis. Topik ini akan dibahas lebih
teliti di bagian selanjutnya. Yangjelas, nabi memakai banyakmacamragam
sastra, termasuk syair, simbol, kiasan, atau perumpamaan, untuk
menyampaikan nubuat. Ini berhubungan dengan sulitnya menggambarkan
visi atau mimpi dengan gaya bahasa biasa. Selain itu, banyak nubuat
disampaikan pada saat yang sangat mendesak dan genting. Dalam keadaan
seperti ini, nabi orang Israel perlu menyampaikan nubuat dengan syair dan
bahasa kiasan yang penuh perasaan.T6 Cara ini sangat hidup dan efektif
untuk mengkomunikasikan berita kepada pendengar. Berkenaan dongan
ciri ini, Terry dengan bijak menegaskan, penafsiran nubuat sangat tergantung
pada penguasaan prinsip dan hukum bahasa kiasan, tipe, dan simbol.77
78
Baca Sterrett, How to (Jnderstand Your Bible,hlm. 143-144. Fairbairn, prophecy,
166-17 6. Ini mungkin berhubungan dengan proses penulisan nubuat, yang pada
rirsampaikan dengan bentuk lisan.
in
l)cndapat melalaikan nubuet ysng
7e
Baca buku yang ditulis Joel B. Green, Ilow to Read Prophecy,(Downers Grov!, rrrcmpunyai penulisan nubuut coring
InterVarsity Press, 1984), hlm. 86-90. Lukas Tjandra, Latar Belakang pB^ od, dilakukan n sikap yang tidak porouyu
kcpada Alkitab. Pendapat ini juga melalaikan perbed8en di antura kituh
(Hongkong: Holy Word, 1974),hlm. 160-162. Salah satu bukti dapat dltomUkU
Targum. Targum telah menerjemahkan "bintang" deng ankata,,raja,,,,.tongkat r{lrt
"mesias" (baca Bil. 24:17). Green, How to Read Prophecy, hlm. 88.
rcjurah dan kitab nabi dalam hal penataan dan penuliuan dtrtu.
402 403
Penafsir nubuat perlu mengambil pendekatan yang lebih objektif. kebenaran rohani
ragam sastra ini. Penafsir seharusnyajangan lupa, banyak
Kitab nabi juga berbicara kepada pembaca yang sezaman dengan penuli tiiak dapat dijelaskan dengan sempurna dengan hal-hal yang ada di dunia
kitab itu. Kitab. nabi jangan diselidiki sebagai buku sejarah yang memberi makna
ini. Perhatian yang terlalu besar kepada hal-hal ini akan membatasi
penafsiran harfiah
semua informasi historis. Di lain pihak, sekali-kali jangan meremehkan nubua! rohani yang ingintisampaikan penulis kitab. Selain itu,
m"tatuitariaspek aiarin dalam nubuat. Aspek ini tidak kalah
atau berupaya menghilangkan sifat meramal yang ada dalam nubuat. Sifat penting
ini sangat penting dalam nubuat. penafsir perlu bersikap sensitif
dibandingkan d"rgu, aspek ramalan. Jadi
pertama maupun
7.4.2 Apakah Nubuat Harus Ditafsir Secara Harfiah Atau Kiasan? terhadap ajaran yang ditujukan baik kepada pembaca kitab
Boleh dikatakan tidak ada penafsir yang menafsir seluruh nubuat pembaca masa kini. PL berfungsi sebagai pembuka jalan bagi PB. Jadi
secara harfiah, atau sebaliknya, menafsirnya seluruh nubuat secara kiasan. lu.urg tepat kalau penafsir mengharapkan PL menjadi kunci yang
yang mencatat
Yang terjadi sebenarnya adalah sebagian penafsir lebih menekankan menjel-askan PB. Kitab nabi bukan buku pegangan sejarah
pendekatan harfrah, sedangkan yang lain lebih mengutamakan pendekatan ,.-ru peristiwa sebelum mereka terjadi. Jadi penafsir jangan berupaya
Dan tidak perlu
kiasan. mencariperkembangan sejarah yang mendetail dari nubuat.
Bagi mereka yang lebih condong ke penafsiran harfiah, pendekatan banyatnubuat juga dipenuhi secara simbolis. (Bandingkan Mzrn.
diragukan,
I lg:2zdenganKis. 4 : I 1 dan 1 Ptr 2 7 ; Yes . 22:22 dengan Why . 3 :7 ; Za.
13 :7
ini mempunyai sejarah yang jauh lebih panjang daripada pendekatan kiasan. :
Menurut mereka, penafsiran kiasan sangat dekat dengan penafsiran rohani dengan Mat. 26:31).
atau alegoris yang berasal dari filsafat Ytnani. Penafsiran rohani atau alegoris Selain dua kelompok di atas, ada sejumlah sarjana memakai
nubuat.
ini tidak bermanfaat bagi gereja, dan masalahnya baru dapat diatasi pada pendekatan analogis, atau korespondensi, untuk menafsir sebagian
'pendekatan
masa reformasi. S elanj utnya, Alkitab, wahyu Allah, pasti disampaikan-Nya ini berdiri di antara, atau menggabungkan, penafsiran harfiah
harfiah,
dengan bahasa yang dapat dimengerti manusia. Untuk mencapai tujuan ini, dan simbolis. Mereka pada umumnya menafsir nubuat secara
I pada masa
bahasa harfiah merupakan media komunikasi yang terbaik. Sarjana golongah kemudian disejajarkan atau disamakan dengan apayaflgterjadi
secara harfiah
ini dapat menerima, bagian tertentu dalam Alkitab ditulis dengan bahasa nubuat dipenuhi atau masa kini. Bagi mereka, nubuat dipenuhi
kiasan. Tetapi mereka tidak setuju bahwa nubuat dipenuhi dengan kiasad, dan juga kiasan. Mereka percaya, nabi dan pendengarnya tidak dapat
simbol dan syair. Penafsiran harfiah dapat diandalkan, karena penafsiran memahaminubuatyangmenggunaistilahdankatayang|azimpadamasa
istilah dan
kiasan pun perlu dilakukan terlebih dahulu dengan makna harfiah. penafsiratr nubuat dipenuhi atau masakini-Jadi nubuat disampaikan dengan
tetapi disamakan dengan yang ada pada
harfrah jangan disamakan dengan penafsiran yang kaku. penafsiran harfiah kata yanj bzimpadazaman nabi,
I berdasar pemahaman yang wajar, masuk akal dan umum. sarjana golongan .usu rrJ.rut dipinuhi atau masa kini. Dengan demikian baik pembaca nabi
ini juga berpendapat, penafsiran ini merupakan penafsiran yang dipakal yang pertama maupun pembaca masa kini beroleh manfaat.
(Bandingkan
t yerJi:31-34 dengan Ibr. 8:8-12 dan 10:15-17 ;Yes.2:2-3 dengan lbr.l2t221
Tuhan Yesus. Dan banyak nubuat yang dicatat Alkitab dipenuhi dengatr
aj aib secara harfiah. (Bandingkan Mi. 5 : I dengan Mat. 2:6; Za. 9 :9 dengAn Amos 9:ll-l2dengan Kis. I 5: 16-17)'
I Mat. 2l:5; Yes. 56:7 denganMat. 2 I : I 3). Perlu ditambahkan di sini, kalangan konservatif, yang mcmGStn8
prlnalp
Para sarjana yang mengutamakan penafsiran kiasan juga sanggup salah satu dari ketiga pendekatan ini, tetap akan memperhatikan
yung
memberikan alasan mereka. Dengan cepat mereka menunjukkan, balk penafsiran yurrg m.rlkankan sejarah dan tata bahasa. Nuburt
Porbodran di
Alkitab secara umum maupun nubuat secara khusus memakai banyak merupakan salah satu bagian dari Alkitab harus dihormati,
jauh
kiasan, simbol dan syair. Menafsir bagian kitab yang ditulis dengan ragam antara ketiga pendekatan ini mungkin hanya terlotak pada loborapa
nubuat t a*r Aitafsir sebagai bahasa kiasan' Dcngan kata lain, totap
ada
sastra seperti ini dengan pendekatan harfiah, jelas melalaikan sifat dasu
404 405
kesamaan di antara ketiga pendekatan ini, dan masing-masing memiliki 7.4.4 Apakah Nubuat Dipenuhi Sekali Atau Dua Kali?
dukungan yang kuat. Tidaklah bijaksana, jika seorang penafsir hanya condong Sebelum pertanyaan ini dijawab, ada dua hal yang perlu dijelaskan
kepada salah satu pendekatan, dan mengabaikan pendekatan lain. Setiap di sini. Pertama, mengatakan nubuat dipenuhi dua kali tidak sama dengan
nubuat merupakan kasus unik yang menuntut sikap yang sensitif dan menafsir nubuat dengan dua macurm makna, yaitu makna harfiah dan makna
penyelidikan yang saksama. yang lebih dalam. sebab upaya mencari makna yang lebih dalam mungkin
akan menghasilkan penafsiran yang spekulatif. Ini merupakan kelemahan
7.4.3 Apakah Dipenuhinya Sebuah Nubuat Bergantung penafsiran alegoris. Jadi lebih baik penafsir menafsir nubuat berdasarkan
Pada Kondisi Tertentu?8o makna harfiah dan umum dari pada mencari-cari makna secara imajinatif
Pertanyaanini timbul karena dalam kasus-kasus tertentu sepertinyA dan subjektif. Walaupun, ini tidak berarti bahwa suatu bagian kitab tidak
dipenuhinya sebuah nubuat berkaitan dengan kondisi tertentu. Contohnya, mungkin memiliki beberapa aplikasi; aplikasi mungkin saja banyak, tetapi
Kitab Yunus 3:10 mencatat, "... menyesallahAllah karena malapetaka maknanya tetaP satu.
telah dirancang-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidakjadi melakukannya,tt kedua, dipenuhinya sebuah nubuat dua kali pada hakikatnya tidak
yang percaya bahwa nubuat
Hukuman atas Niniwe tidak jadi dijatuhkanAllah, karena raja dan sama dengan dipenuhinya berkali-kali. Mereka
kota itu bertobat. dipenuhi berkali-kali akan berupay
Berdasar kasus di atas, ditambah pertobatan Raja Ahab yang dioatft tahap di mana nubuat Yang terkait
Kitab I Raja-Raja 2l:27-29, dan ajaran yang terdapat di Kitab Y kegagalan Iblis yang tercatat di Kit
I 8:5- I 0, dapat ditarik kesimpulan, pada umumnya nubuat yang padaLmatian dan kenaikan Tuhan Yesus (Why' l2.5,9, 10), kemudian
hukuman atau berkat berkaitan dengan kondisi tertentu. Ini sama Letika dia dilempar ke dalam jurang maut (Why 20:2, 3), dan terakhir pada
tidak bertentangandengan sifat mahatahu, kemurahan dan keadilan waktu dia dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang (why 20:10).E'
) Biasanya kondisi sebuah nubuat yang dipenuhi dapat ditemukan pada Dalam kasus ini, mereka yang memegang pandangan ini sebenarnya telah
dekat atau jauh bagian kitab yang terkait. Dalam kasus seperti ini, mengaburkan dipenuhinya sebuah nubuat dengan aplikasi nubuat tersebut.
tentu kata'Jikalau" ata:uyang sejenisnya dipakai. Nubuat yang Iblis telah dikalahkan oleh Tuhan Yesus secara hrntas di kayu salib' Namun'
) kelompok ini tidak sama, misalnya, dengan nubuat yang rnemberitakl kekalahan Iblis ini terbaca pada beberapa kasus, di dalamnya termasuk
kedatangan Tuhan Yesus pertama atat kedua kali. Karena kedatangff hukuman teraktrir yang dijatuhkan atasnya'
Nya tidak berkaitan dengan sikap manusia. I Boleh dikatakan kebanyakan sarjana menerima bahwa ada nubuat
yang dipenuhi dua kali; dipenuhi sekali pada masa dekat, lalu dipenuhi sokali
80
Salah satu golongan yang menaruh perhatian kepada nubuat yang tanpa syarat,
iagipada masa yang lebih jauh. Contohnya, nubuat yang dicatat Kitab 2
nubuat pasti dipenuhi, adalah golongan premilennialisme yang menekankan juga dipcnuhi
dispensasi. Contohnya, mereka menekankan bahwa orang Israel pasti kembali kg samuel 7:12-I6dipe,nuhi pada anak Daud, yaitu salomo, tetapi
perjanjian dan memilikinya. Karena ini berhubungan dengan perjanjian yang diburt padaTuhanYesus (Ibr. 1:5). Kitab Yesaya7:14 dipenuhi pada zaman ponullE
Allah dengan Abraham. Pemenuhan perjanjian ini tidak membutuhkan syarat, karonl [it.U 1Y.r. 7: 16- 17), juga dipenuhi pada Tuhan Yesus (Mat. l:22'23)'
sama dengan memahrhi Hukum Musa. Pandangan seperti ini dikritik kurang
konteks bagian-bagian kitab yang ditafsir. Sebab bagian-bagian inijelas
(Baca Kej. 17:9; 18:19). Oswald T. Allis, Prophecy and the Church lPhiladolphlrr
Presbyterian and Reformed Publishing Co. I 969) h lm. 32-48, Green, How t o Read
hlm. I00-I03.Bagigolonganyangmenyetujuinubuatyangtanpasyarat,perjaliianlnl
kekal. (Baca Kej. 17:13, 17, 19.) Untuk diskusi yang lebih teliti baca Paul Lcc Tlflr 8 | P ayre, Encylopedia of B I h I ic al Prophecy,hlm' I 34' I3 5'
InterpretationofProphecy(WnonaLake, Indiana:AssurancePublishers, l9T4),hlm, lf,?.
406 407
7.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam penafsiran
1. Penafsir perlu memastikan bahwa bagimryang ditafsirnya merupakan
sebuah nubuat. Dalam bagian kitab yang ditafsir, bukan semua kata,
ata.uayatnyabersifat nubuat. carilah informasi yang lebih banyak darilr kiasan. Namun, jika nubuat itu mengandung makna kiasan,
penafsir
PB untuk menjelaskan nubuat.
2. Sama seperti menafsir bagian lain dalam Alkitab, penafsir i? Perhatikan pemakaian
menerapkan prinsip-prinsip umum penafsiran. perhatian danjugakonteks nubuat
dicurahkan kepada latar belakang nubuat serta tujuan utama kitab yangp tersebut.
terkait. Tanpa kedua macam informasi ini, penafsir sulit dapat menafsig .
dengan objektif. Penafsiranjangan terikat oleh teologi tertentu, baik
premilennialisme, postmilennialisme, maupun amilennialisme. Janganrl
membatasi penafsiran dengan pandangan tertentu. Biarlah kontek!, pada pertama kali dan kedua kali? Penjelasan penulis kitab PB
bagian kitab yang ditafsir menentukan makna nubuat itu. sama sekali tidak boleh diabaikan'
penjelasan yang diberikan nabi yang menyampaikan nubuat, j
penjelasan yang diberikan Tuhan Yesus dan penulis pB yang
nubuat itu.
3. Kitab nabi tidak hanya menulis sejarah. Nabi menyampaikan aj
dan ramalan kepada pendengar sezaman dengannya, juga
mereka yang hidup lama setelahnya.
4. Penafsir perlu memperhatikan perbedaan tipologi dan nubuat. Ti
menekankan korespondensi di antara tokoh, peristiwa, benda dan
lain dalam PL dengan yangadadalam pB. Jadi, walauptxrtipe
nubuat, korespondensi ini hanya terlihat pada satu atau beberapa ini lebih akurat.
Ini tidak sama dengan nubuat, yang dapat dipenuhi sampai ke I
yang kecil.
5. Pastikan sifat nubuat yang ditafsir. Misalnya, apakah nubuat itu
mengajar atau meramal? Kedua macam nubuat ini sama-sama
ditafsir berdasarkan latar belakang dan konteksnya. N
penekanannya sedikit berbeda. Penafsiran nubuat yang
mengajar perlu lebih memperhatikan latar belakang dan
Sedangkan penafsiran nubuat bersifat meramal, selain h
memperhatikan latar belakang dan konteksnya, juga perlu menyolldlH
informasi mengenai dipenuhinya nubuat tersebut.
Penafsiran nubuat yang bersifat meramal perlu memastikan
halini:
408 409
tetap
di sini, penulis susastra apokaliptik
8. Susastra Apokaliptik demikian. Perlu ditambahkan
percaya monoteisme, kerajaan Allah yang akan datang, dan penghakiman-
Kata "apokalips" berasal dari kata bahasa Yunani dnorccl"u{_ruE Nya yang tidak daPat dielakkan.
(wahyu, apocalypse, Why. 1:1). Dalam pemakaian umum, susastra
apokaliptik (Ap o c alyp ti c) menunjuk sekelompok buku orang Yahudi berserta
konsep-konsep dasarny a yang bertumbuh subur di sekitar Palestina, yang
kebanyakan beredar kira-kira antara abad ke-2 SM dan abad pertama.
Apokalipsisme pada mulanya populer di antaru orang Yahudi, kemudian
masuk ke dalam komunitas orang Kristen. Selain buku-buku apokaliptik
yang sudah umum diketahui,82 sebagian tulisan Qumran juga mempunyai
ciri apokaliptik. Di antarakitab apokrifajugaadayangbersifat apokaliptik,
contohnya, 2 Esdras. Karena dunia penafsiran belum bersependapat
mengenai definisi istilah ini, maka sampai sekarang juga belum ada
kesepakatan tentang jumlatr buku jenis ini. Hanya pada dasamya, para sarjana
dapat menerima ciri-ciri susastra apokaliptik yang disebutkan di bawah ini.
8.1.2 Dualisme
Pikiran dualistis ini ditunjukkan dengan adanya dua kekuatan yan3
beroposisi, yaituAllah yang bertentangan Iblis, dan juga dua dunia ataur
masa yang sama sekali berbeda, yaitu dunia yang akan datang dan dunh .
sekarang. Berbeda dengan nubuat, klimaks dalam susastra apokaliptik' berotoritas, yang membuat penerimanya bergemetar'
dijelaskan dengan gambaran langit dan dunia baru, yang tidak sama dengan
dunia sekarang. Walaupun tidak semua susastra apokaliptik menulh B.1.5 Penulisan
82
Daftar yang lebih komplet dapat dibaca pada buku yang ditulis Leon Morris, lpo calypllc'
(GrandRapids, Michigan: Wm.B. Eerdmans Publishing Co.,1972),hlm. 2l-23. Buku lnl
dengan singkat tapi jelas memperkenalkan tulisan apokaliptik. Perlu ditambahkan dl rlnlr
Kitab Daniel dalam beberapa aspek boleh dikategorikan sebagai kitab nabi yang momboll
nubuat. Kitab ini ditulis pada masa yang lebih awal daripada susastra apokaliptik.
410 4ll
kata-kata "Firman Allah datang...", "Beginilah firman Tuhan", atau yang Paul D. Hanson, dalam bukunya The Dawn of Apocalypfic, melihat ide
sejenisnya.83 orang benar yang tersisa dari sudut sosiologis' Ia berpendapat' mereka
ini
terdil atas banyak kelompok yang mempunyai ciri urnuln, yaitu mereka
8.1.6 Simbolisme tidak lagi mempunyai kuasa. Jadi bagi Hanson, yang dikritik kurang
Simbol dipakai secara luas dalam susastra apokaliptik. Bagi memperhatik* .iri agama orang benar tersisa ini, mereka adalah orang-
pembaca masa kini, ini merupakan hal yang sulit dipahami. Ciri ini berbeda orurj yurg dikecewakan. Mereka kalah dalam pergolakan sosial termasuk
dengan nubuat, yang ditulis pada abad-abad yang lebih awal, yang pada pergesekan yang terjadi dalam dunia agama'
umumnya memakai bahasa yang mudah dimengerti. Pemakaian simbol fedua, te.lahatan yang menjadi-jadi. Kesan ini timbul dalam hati
jahat
berhubungan dengan topik susastra ini, serta pengalaman (atau visi) dan orang Yahudi, karena sepertinya Allah tidak lagi menghukum orang
yang
karakter penulis yang terkait. Sebagian simbol ini diberi penjelasan, tetapi dan memberkati orang baik. Yang terjadi dalam masyarakat adalah
kebanyakan tidak. Pembaca pertama yang bersimpati kepada susastra jahat mujur, sedangkan yang baik tidak lancar. Keadaan ini menjadi
apokaliptik tidak sulit mengerti maknanya. Pemakaian simbol juga lebih pertanyaan yang serius bagi orang Yahudi yang pulang dari pembuangan'
yang terjadi
menjamin keselamatan penulisnya dalam keadaan yang tidak aman. ierutama ketika mereka berusaha menaati hukum Musa' Apa
sangat mengecewakan mereka. orang Yahudi
justru dijajah silih berganti
8.1.7 Nama Samaran oleh bangsa asing Yang tidak sama.
Penulis susastra apokaliptik biasanya tidak memakai nama asli, Ketiga, orurgiuhrrdi tidak lagi mendengar nubuat. Untuk berabad-
melainkan meminjam nama tokoh zaman kuno. Ada banyak alasan yang abad lamanya, bangsa ini mendengar aiatan yangdisampaikan
nabi' Tetapi,
bagi penulis
mendorong mereka berbuat demikian. Ini mungkin bermaksud menarik kini, seolah-olah nabi tertidur. Itu sebabnya tibalah waktu
perhatian pembaca, menjamin keamanan, karena kagum terhadap apokaliptik untuk bangkit berdiri mengisi kekosongan ini'
kuno, atau memrnjukkan identitas kelompoknya. Dalam kasus terakhir ini, Memang benar susastra apokaliptik pernah bertumbuh subur di
pembaca akan mengenal dengan mudah penulis susastra apokalipti kalangan orang .rai dan orang Kristen. Bahkan menurut sebagian sarjana,
iut
termasuk kelompok apokaliptik mana. Praktik ini tidak bertujuan yangJumlahnya tidak banyak, susastra apokaliptik merupakan ibu semua
pembaca. Namun demikian, dalam hal memakai nama samaran, kitab nabi i.ofigi l11irten8s Jika susastra apokaliptikbegitupenting, bagaimana dengan
tidak sama dengan susastra apokaliptik. asal risulnya? Ada banyak teori yang coba menjelaskan hal ini. Contohnya,
Betz melihatnya sebagai hasil budaya Yunani, sedangkan conzclmann
8.2 Asal Usul Susastra Apokaliptik p"r"ryususastra jenis ini berasal dari agama orang Iran, dan sebagainya't6
Menurut G. E. Ladd, adatiga hal yang menyebabkan munculnya Tetapr rupanya pendapat H. H. Rowley, D. S. Russell, S. D. Froet, P, D,
susastra apokaliptik.Sa Pertama, timbulnya kelompok-kelompok yang melihat Hanson dan R. G Hammerton-Kelly lebih dapat diterima. Di camping
diri mereka orang benar yang tersisa. Salah satunya adalah komuni medeteksi pengaruh budaya lain, merekapercaya susasta apokaliptik boraral
Qumran. Mereka biasanya menganggap nubuat nabi dipenuhi atas dirinya, dari nubuat Pi. W.l"rp* penilaian dan cara penanganan moroks botbodr'
83
Selain ini, masih ada perbedaan dengan nabi yang sudah dibicarakan. payne, Encyclopedla
of B i b I i c a I Proph e cy, hal 86 -87 . 85
Pendapat seperti ini dilontarkan E. Kasemann. E. Stouffer boloh dlkshkfnlu5r mompunyui
8a
George Eldon Ladd, "Apocalyptic, Apocalypse," dalam Baker s Dictionary of Theologt,
p.ndupat y*g t*"' Ia bahkan lebih awal memelopori pandan5en Inl'
dalam Baker b Dictionary of Theologt, ed. Harrison, Everett F. (Grand Rapids, Michiganl i. noU"rt it. NIo*.., The Book of Reyelatior (Grand Rapidr, Mlchl5rn: Wm,[l'liordmnns
Baker Book House, 1973), hlm. 50-54.
f'}ublishing Co., 1977),hlm. 19.
4t2 413
pada dasamya sarjana-sarjana ini melihat susastra ini sebagai penerus nubuat 5. Susastra apokaliptik biblikal lebih bersifat nubuat, yang menekankan
PL. Bagi P. D. Hanson, susastra apokaliptik sama dengan nubua! akibat ajaranmoral dan nasihat untuk kehidupan sehari-hari. Tidak demikian
kesenjangan di antara golongan "bervisi" dan "realistis". R. G. Hammerton- dengan susastra apokaliptik umum.
Kelly maju selangkah dengan menghubungi susastra apokaliptik dengan
baitAllah dan upacara persembahan di dalamnya. Bagi dia, penulis susastra 8.4Hal-hal dalam Penafsiran
apokaliptik adalah orang yang beroposisi dengan baitAllah di yerusalem, l. Memang ara nubuat dan susastra apokaliptik
tetapi memperhatikan maknanya. Tendensi ini dapat ditemukan pada tulisan biblikal, k mereka sangat dekat' Lagi pula
komunitas Qumran. Sedangkan bagi von Rad, susastra ini berhubungan susastra apokaliptik biblikal sangat mungkin lahir dari nubuat PL.
dekat dengan susastra hilanat orang Yahudi. walaupun kesimpulan terakhir Berkenaan dengan ini, prinsip dan metode penafsiran yang diterapkan
masih belum dapat ditarik, narnrrn hampir dapat dipastikan nubuat pL atas nubuat juga berlaku pada susastra apokaliptik biblikal'
memberi dampak kepada susastra apokaliptik, meskipun keduanya berbeda. 2. Susastra apokaliptik biblikal banyak membicarakan ajaran eskatologis.
penafsir masa kini perlu mewaspadai rasa ingin tahu dirinya atau orang
8.3 Pefiedaan Susdsta Apokallptik (Imum Dengan lain agar tidak tergoda menafsir secara spekulatif. Ingat selalu sabda
Susastta Apokaliptik Biblikal TuhanYesus yang tercatat Injil Matius 24:36 danKisah Para Rasul 1:7.
3 . Penafsir masa kini perlu memperhatikan ciri susastra apokaliptik
Susastra apokaliptik dapat ditemukan dalam Alkitab. Kitab atau umum,
bagian yang mempurryai ciri apokaliptik ini mencakup Kitab Daniel, Kitab dan juga susastra apokaliptik biblikal. Perhatikan selalu topik, ramalan,
Wahyu, Kiteb Yesaya pasal 24-27, Kitab Yehezkiel pasal 38-39, nubuat latar belakang historis dan bahasa simbolisnya.
yang disampaikan Nabi Yo el,Kitab Zdkharia pasal 9-l4,InjilMarkus pasal 4. Simbol dan bahasa kiasan dalam susastra apokaliptik biblikal dapat
13, Surat I Korintus pasal 15, dan Surat 2 Tesalonika pasal 2. Namun dipahami pembaca yang sezaman dengan penulis kitab. Jadi penafsir
demikian, ada perbeda an yangcukup merryolok antara susastra apokaliptik perlu memperhatikan penjelasan penulis kitab, konteks, dan susastra
nonbiblikal dengan susasfa apokaliptik biblikal.sT Kedua macam susastra apokaliptikumum pada zaman itu.
ini paling tidak berbeda dalam beberapa hal irri: 5. Perhatikan selalu ciri bahasa kiasan yang penuh perasaan'
1. Penulis susasfia apokaliptik biblikal tetap sadar akan statusnya sebagai 6. Beri perhatian kepada bagian-bagian paralel, dan nubuat-nubuat yang
nabi, tidak demikian dengan penulis susastra apokaliptik umum. dicatat dalam PL. Perhatikan apakah nubuat yang diberikan susastr8
2. Penulis susastra apokaliptik biblikal menunjukkan nama aslinya, ap
sedangkan penulis susastra apokaliptik umum tidak. 7. Aj universal dan kekal. Prinsip ini
3. Penulis susastra apokaliptik umum bersikap pesirrristis terhadap dunia be imbol dalam susastra apokaliptik
sekarang, sedangkan sikap penulis susastra apokaliptik biblikal lebih biblikal.
seimbang.
4. Penulis susastra apokaliptik umum melihat zamansekarang jahat dan
tidak ada makna. Sebaliknya, penulis susastra apokaliptik biblikal
percaya, Allah memulai lembaran baru dalam sejarah melalui karya
penebusan-Nya.
87Mounee, TheBookof Revelation,hlm.
23-24,rMalaupun Mouncehanyamembandingkan
kitab Wahlu dengan sastra apokaliptik umum, tetapi prinsipnya sama.
414 4t5
r"
9. Surat 1
berbentuk surat, tetapi berlainan dengan konsep
surat zaman sekarang. lebih dekat dengan su161
sekarang. Isinya berhu gan atau urusan rumah
tatgga. Dikatakan cice perbedaan antarakedua
jenis surat ini. Panjang tu biasanya 80 sampai 96
kata. Suratumum dituiis oleh Cicero pu\angfiya300 kata, sedangkany*U
ditulis Seneca rata-rata 1.000 kata. Surat yang dibuat penulis-penulis kitab
PB jauh lebih panjang. Surat Roma terdiri atas 7.000 kata, sedangkan Surat
Filemon 250kata. Surat dalam PB rata'tata terdiri atas 1.300 kata'8e
416 417
surat diawali dengan panggilan intim, isi surat biasanya membicarakan urusan 9.4 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penafsiran
rumah tangga atau pribadi. Ciri ini juga dapat ditemukan pada surat-surat Berdasarkan observasi di atas, ada beberapa hal yang perlu
dalam PB. Contohnya, Surat Galatia yang menuliskan jabatan rasul dengan diperhatikan:
lengkap, isinya bemada keras. Akhir surat pada zarnanitu biasanya singkat, I . Untuk memastikan jenis sepucuk surat, penafsir perlu mernbaca terlebih
seringkali hanya merupakan satu dua kata ucapan terima kasih kepada dahulu seltruh isinya dengan cermat. Setelah memastikan jenisnya, baik
dewa mereka. Surat-surat dalam PB memakai format yang lebih panjang bersifat umum maupun bersifat pribadi, penafsir baru dapat rnelanjutkan
dan penuh dengan makna. penafsirannya.
2. Berusaha memahami latar belakang surat yang ditafsir. Untuk hal-hal
9.3 Pembagian Surat-surat dalam PB yang bersifat umum, penafsir boleh mencari informasi tambahan dari
Pada umumnya, sarjana berpendapat bahwa surat-surat dalam PB karya kuno. Sedangkan untuk hal-hal bersifat khusus yang berkaitan
merupakan gabungan dari dua jenis surat yang disebutkan di atas. Namufl, langsung dengan surat tersebut, penafsir hanya dapat menemukannya
mereka juga menemukan kreativitas penulis surat-surat dalam PB. Sesuai dari surat itu atau kitab lain dalam PB. Contohnya, penafsir boleh
pembagian di atas surat-surat dalam PB dapat dikelompokkan sebagai mernbandingkan surat-surat Paulus dengan perjalanan PI yang dilakukalt
berikut:m rasul ini yangtercatatdi Kisah Para Rasul. Hanya perlu dingat, sumber
1. Yang lebih bersifat surat pribadi, contohnya, Surat Filemon, khususnya utama informasi yang dibutuhkantetap adalah surat yang terkait. Juga
Surat 2 Yohanes. jangan lupa, surat-surat dalam PB merupakan separuh dari dialog yang
2. Yang bersifat surat pribadi dengan tujuan memenuhi suatu kebutuhan, terjadi di antara penulis swat dan penerima strat. Penafsir perlu dengan
namun juga mencanfumkan diskusi yang terdapat dalam surat umum, tabah dan teliti menggali informasi ini.
contohnya, Surat Galatia. 3. Kebanyakan surat dalam PB mengajarkan doktrin kepada gereja masa
3. Yang bersifat surat pribadi yang merupakan sebuah korespondensi, awal. Sudah tentu ajaran ini juga ditujukan kepada gereja segala zaman.
namun juga menuliskan uraian yang panjang lebar, contohnya, Surat I Namun demikian, perlu diperhatikan, tidak semua isi surat berkaitan
Tesalonika dan Surat I Korintus. dengan ajaran doktrinal. Melalui suratnya, penulis PB menjawab
4. Yang berada di antara surat pribadi dan surat umurn, contohnya, Surat pertanyaan yang diajukan penerima surat, atau mengajarkan hal-hal
2 Tesalonika dan surat Yudas. yang bersifat lokal, budaya atau sementara. Jawaban dan ajaran seperti
5. Yang bersifat surat umum, contohnya, Surat Roma dan Surat Ibrani. ini penting bagi pernbaca masa kini, tetapi jangan diterima sebagai dokfrin,
Penulis kitab PB, yang memakai media surat yang populer pade 4. Penafsiran atas bagian-bagian yang mengajarkan doktrin perlu
zaman ittt,telah menunjukkan laeativitasnya. Contohnya, tidak sama dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini:
surat pada zamain itu, Surat Ibrani tanpa bagian awal, sedangkan Surat . Ajaran yang diberikan salah satu bagian kitab perlu dicocokkan
Yakobus tanpa bagian akhir. dengan ajaran yang diberikan kitab-kitab lain.
o Sebuah ajaran itu baru dapat dinamakan sebagai doktrin, jika ajaran
itu bersifat imperatif, universal, dan kekal.
o Doktrin harus dibangun berdasarkan ayat'ayat yang jolas, rolevan,
dan dalam jumlah yang cukup banyak.
o Dokrin harus dibangun berdasarkan bagian kitrb yrng diealin padr
e0
Baca karya Hui-Khang Lee, "Format Surat-surat dalam PB," (l l:85): 29-30. salinah kuno yang baik.
418 419
o Penafsirperlu selalumemperhatikankonteks ayatyangmendukung Selalu memperhatikan surat-surat yang mempunyai hubungan erat satu
sebuah doktrin. dengan yang lain. Contohnya, surat-surat yang ditulis oleh penulis yang
o Bagian kitab yang memakai simbol atau bahasa kiasan tidak cocok sama, surat-surat yang ditulis pada masa yang dekat, atau surat-surat
dij adikan dasar doktrin. yang membicarakan topik yang sama.
. Bagian kitab yang mencatat pengalaman pribadi seorang tokoh atau Menaruh perhatian kepada tanggal penulisan surat yang ditafsit dan
sebuah peristiwa sebaiknya jangan dijadikan dasar doktrin. Jika tanggal peristiwa yang dicatat surat tersebut.
penafsir ingin menarik sebuah kesimpulan berdasarkan beberapa Dalam keadaan informasi mengenai toko\, peristiwa, atau tempat tidak
pengalaman atau peristiwa yang mirip, dia harus bersikap hati-hati. lengkap, penafsir lebih baik berdiam diri daripada membuat du gaar,yang
Sebab metode induktif tidak menjamin tepatnya kesimpulan yang bersifat spekulatif.
ditarik. Penafsir perlu benar-benar memperhatikan konteks bagian-
bagian kitab yang ditafsirnya.
o Penafsir sebaiknya bersikap waspada terhadap kesimpulan yang
ditarik dengan jalan pikiran yang kelihat logis atau pola "dengan
sendirinya". Contohnya, karena Allah mahakuasa, j adi Allah pasti
mau melakukan apa saja. lni bukan kesimpulan yang tepat. Sekali-
kali jangan mengambil kesimpulan secara spekulatif.
o Penyelidikan semantis perlu dilakukan dengan sikap yang
bertanggung jawab. Contohnya, memang istilah Tritunggal tidak
terdapat dalamAlkitab, namun ini tidakberarti bahwaAlkitab tidak
mengajarkan doktrin ini. Atau, kata yang sama mungkin saja
mempunyai makna yang berbeda dalam konteks atau ajaran yang
tidak sama.
o Berilah perhatian besar kepada doktrin yang diperhatikan penulie
Alkitab. Jangan mencari-cari ajaran yang sebenarnya tidak
ditekankan penulis Alkitab
Perhatikan selalu topik, alur pikiran, dan perubahan nada dalam bagiall
yang ditafsir. Banyak surat dalam PB lebih merupakan surat umum
yang memberikan ajaran.
6. Perhatikan format surat abad pertama, namun juga perhatikan hal.hd
baru atau kreativitas yang ditulis penulis kitab. Buatlah perbandingan
antara surat-surat yangada dalam PB. Contohnya, awal Surat
dibandingkan dengan awal Surat I Korintus; awal SuratYakobus doryul
awal Surat I Petrus. Ini menolong penafsir menemukan ciri surat yant
terkait atau maksud penulis kitab.
420 42t
10. Katipan-kutipan PL 10. I Batas Sebuah Kutipan
yang Ada dalam PB Sampai sekarang belum ada kesepakatan di antarapenafsir tentang
426 427
jangan dibaca sebagai pribadi atau bangsa Israel, tetapi seorang tokoh yang 10.6 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penafsiran
mewakili suatu bangsa, ata:u sebaliknya. Tokoh ini datang dengan misi 1. Penafsiran atas kutipan PL yang dibuat penulis PB harus dilakukan
kasus per kasus. Sebab tidakjarang, batas kutipan PL agak kabur, atau
Mesianik.
Kemudian, dilihat dari sudut gereja masa awal, orang Krister.zamarn sulit ditentukan batasnya. Juga tidak jarang, penulis PB menggabungkan
beberapa kutipan PL menjadi satu. Salah satu cara untuk memastikan
itu mengemban tugas penting. Tugas ini adalah menjelaskan Tuhan Yesus
yang menderita dan mati sebagai Mesias. Karena pada umumnya orang dimulainya sebuah kutipan adalah memperhatikan kata-kata atau format
yang mengawali sebuah kutipan. Jangan menilai cara membuat kutipan
Yahudi tidak dapat menerima bahwa Mesias mati dan bangkit kembali.
para penulis PB dengan standar zaman modern.
Dalam konteks seperti ini, sebagian PL dikutip penulis PB untukmemberikan
apologetika yang dapat menjelaskan kesengsaraan. Menurut Litwak, 2. Penafsir perlu menyelidiki salinan kuro atau terjemahan PL yang dipakai
penulis PB, khususnya Salinan Masorete dan Tedemahan Sepuaginta.
penafsiran "Mesias yang menderita" dapat ditemukan pada pikiran gereia
Dengan membandingkan Salinan Masorete dan Terjemahan Sepuaginta,
masa awal. Itu sebabnya, walaupun kutipan Kitab Yesaya pasal 53 tidak
penafsir mungkin dapat memastikan maksud penulis PB membuat
banyak dan panjang, tetapi bagian yang menyebutnya tersebar dalam kitab-
kitab penting dalam PB. Ia juga p ercaya, sangat mungkin konsep ini berasal kutipanini.
dari Tuhan Yesus sendiri. Bagi Litwak, Terjemahan Septuaginta memberi 3. Metode penafsiran para penulis PB dan komentar yang diberikan
mereka sering memberi informasi yang berguna bagi penafsir. Penfsir
indikasi kuat batrwa penerjemah versi ini melihat figrr hamba di Kitab Yesaya
masa kini mtrngkin sulit menerima metode penafsiran penulis PB, nztmun
pasal 53 sebagai Mesias yang akan datang.
Berdasarkan observasi ini, Litwak membagi tujuh bagian PB yang itu lazim pada abad pertama. Penjelasan penulis PB sangat penting,
sebab apa yang ditulisnya merupakan patokan dalam penafsiran kutipan
mengutip Kitab Yesay a 52:13-53 :12 menjadi tiga kelompok:
1. Yang bersifat apologetika: Injil Matius 8:17; Injil Lukas 22:37;Injil ini. Ini juga berlaku pada kasus penulis PB melakukan perubahan atas
Yohanes l2:38;Kisah Para Rasul 8:32'33; Surat Roma 10:16. ayat PL yang dikutipnya.
2. Yang bersifat mengabarkan Injil kepada orang non-Yahudi: Surat Roma 4. Bagi penulis PB, banyak hal, tidak hanya terbatas pad akata-kata, dalam
15:21.
PL dipenuhi secara ajaib.
3. Yang bersifat memberi nasihat moralistis: Suratl Petrus2:22. 5. Perhatikan konteks dekat dan jauh sebuah kutipan dalam PL dan PB'
Litwak melihat kutipan yang dibuat dengan tujuan mengabar Injil Perhatikan latarbelakang kutipanitu dalamPL danPB. Lalu, bandingkan
kepada orang non-Yahudi dan memberi nasihat moralistis sudah jauh dul kedua macam konteks dan latar belakang ini agar menemukan tujuan
penulis PB membuat kutipan ini.
makna semula kutipan ini. Pemakaiannya yang tidak begitu intensifjuga
menunjukkan, kutipan-kutipan ini bukan kesaksian yang penting dalam gereja
masa awal.
429
428
Daftar ini sudah tentu dapat dibuat lebih panjang. Dan semua ini mudah
dikatakan tetapi sulit dilakukan. Memang sulit. Menjadi murid Tuhan Yesus
itu memang tidak mudah. Menjalankan perintah Tuhan itu sungguh tidak
gampang. Namun, orang Kristen adalah murid Tuhan yang bertekad
menjalankan petunjuk-Nya. Dia akan pegang teguh panggilan dan harapan
EPILOG surgawi, dan bersedia terus dituntun firman Allah.
Akhir kata, kiranya buku kecil ini berguna bagi pembaca, dan yang
Usaha menafsir Alkitab merupakan pekerjaan yang sulit tetapi terpenting, dapat memuliakan nama Allah'
Imanuel! Maranata!
431
430
Barclay, William. The Gospel of John. Vol. 1, dicetak ulang, Edinburgh:
The SaintAndrew Press, 1973.
Barclay, William. The Gospel of Luke, edisi ke-3. Edinburgh: The Saint
Andrew Press, 1974.
BIBLIOGRAF'I Barclay, William. The Gospel of Matthew.Vol. 2, dicetakulang. Edinburgh:
The SaintAndrew Press, 1974.
l. Buku Barclay, William. The Gospel of Mark, dicetak ulang. Edinburgh: The
Saint Andrew Press, 1974.
Adams, Daniel J. Biblical Hermeneutics: An Introduction Te.j. Joseph
Barber, Cyril J. The Ministerb Library. Grand Rapids, Michigan: Baker
Lin. Tainan, Taiwan: A. T. S. S. E. A. Taiwan Section, 1979.
Book House.1979.
Aland, Kurt; Matthew Black, Carlo M. Martini, Bruce M. Metzger, dan
Barr, James. Holy Scripture: Canon, Authority, Criticism. Philadelphia:
Allen Wikgren, ed. The Greek New Testament, edisi ke-3, n. p.:
Westminster Press, I 983.
United Bible Societies, 1983.
Barr, James. Alkitab di Dunia Modern. Terj. I. J. Cairns. Jakarta: B.P.K.
Allen, Ronald J. Contemporary Biblical Interpretation for Preaching.
GrmungMulia, 1983.
Valley Forge, PA.: Judson Press, 1984.
Barrett, C- K. The New Testament Background: Selected Documents.
Allis, Oswald Thompson. Bible Numerics. Philadelphia, PA: Presbyterian
NewYork Harper & Row, 1961.
and Reformed Publishing Co., 1 96 L
Baxter, J. Sidlow. Studies In Problem Texts. Grand Rapids, Michigan:
Allis, OswaldT. Prophecy and the Church. Philadelphia: The Presbyterian
Zonderv anPublishing House, I 976.
and Reformed Publishing Company, 1969.
Beavis, Mary Ann. Markb Audience: The Literary and Social Setting
Anderson, Sir Robert. Typ es In H ebra,y s. Grand Rapids, Michigan: Kregel
of Mark 4.ll-12. Sheffield: Sheffeild Academic Press, 1989.
Publications, 1984.
Beckwith, Isbon T. The Apocalypse of John. Grand Rapids, Michigan:
Archer, Gleason L., Jr. A Survey of Old Testament Introduction, ed. rev.
BakerBook House,1979.
Chicago: Moody Press, 1983.
Belezikian, Gilbert G. The Liberated Gospel A Comparison of the Gospel
Archer, Gleason L., dan G. C. Chirichigno, Old Tbstament Quottations In
of Mark and Greek Tragedy. Grand Rapids: baker Book
the New Tbstament: A Complete Survey. Chicago: Moody Press,
House,l977.
1983.
Bell, Albert A., Jr. Exploring the New Testament World. Nashville,
Armerding, Carl E. The Old testament and Criticism. Grand Rapids,
Tennessee: Thomas Nelson, 1998.
Michigan: Wm.B. Eerdmans, 1983.
Benson, Clarence H, Old Testament Survey: Poetry and Prophecy (Job'
Arndt, Mlliam F., dan F. Wilbur Gingrich, ed. A Greek-English Lexicon of,
Malachi), ed. rev. Wheaton, Illinois: Evangelical teachor Tlaining
The New Tbstament and other Early Christian Literature, edisi
Association,1976.
ke-4. Chicago: University of Chicago press, 1957.
Berkhof, L. Principle of Biblical Interpretation. Grand Rrpide: Brkor
Aune, David E. Prophecy In Early Christianity and the Ancient
Book House,1962.
Mediterranebn World. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 1983.
Berkouwer, G C. A Half Century of Theologt Crand Rrpidr, Mlehlgan:
Barclay, William. New Testament Words. London: SCM Press Ltd,.,1973,
Wm. B. Eerdmans, 1977.
432 433
Blackwelder, Boyce w. Light From the Greek New New Testament. Caird, G. B. The Language And Imagery of the Bible. Philadelphia:
Anderson, Indiana: Warner Press, 1958. Westminster Press, I 980.
Blenkinsopp, Joseph. A History of propecy In Israel. philaderphia: Cairns, Earle E. Christianity Through the Centuries: A History of the
Westminster Press, 1983. Christian Church, ed. rev. dan diperluas. Grand Rapids: Zondervan,
Boice, James Montgomery. The Parables ofJesus. chicago: Moodypress, 1981.
1983. Carson, D.A., dan John D. Woodbridge, ed. Scripture and Truth. Grand
Briggs, R. c. Interpreting the New Testament Today: A Revision of Rapids : Zonderv an, 1983.
Interpretting the Gospels. Ed. bahasa Tionghoa. Terj. John yap. Chan, Stephen C.T. How to Study Bible (udul diterjemah penulis). Ed.
Taipei: n.n.,1982. bahasa Tionghoa. Taipei: Chinese Christian Mission, 1 980.
Broadus, John A. Direv. vernon L. Stanfield. on the preparation and Chan, Stephen C. T. Dituliskan Untuk Mereka yang Melayani Tuhan
Delivery of Sermons, edisi ke-4. Newyork: Harper San Francisco, (udul diterjemah penulis). Ed. bahasa Tionghoa. Berkeley: United
1979. Gospel Literature, I 982.
Brown, colin. Philosophy and the christian Faith. London: Intervarsity Charlesworth, James H., ed. The Old Testament Pseudepigrapha. Yol.
Press,1974. l. NewYork: Doubleday, 1983.
Brown, colin, ed,. History, criticism andFaith. Downer Grave, Illinois: Charlesworth, James H., ed. The Old Testament Pseudepigrapha. Yol.
InterVarsity Press, I 976.
Brown, Francis, S. R. Driver, dan charles A. Briggs. Hebrew and English
' 2. NewYork: Doubleday, 1985.
Clarke, Kent D. "Canonical Criticism:An Integrated Reading of Biblical
Lexicon of the Old Testament. Oxford: Clarendon press, n. d. Text for the Community of Faith." Dalam Approaches to New
Bruce, Alexander Balmain. The Parabolic Teaching of christ. London: kstarnent Study, ed. Stanley E. Porter, dan David Tombs, hlm.
Hodder & Stoughton, n.d. 17 0-221. Sheffield: Sheffreld Academic Press, I 995.
Bruce, F.F. The Books ond the Parahments. London: pickering Inglish, Clements, Ronald E. One Hundred Years of Old testament Interpretation.
1971. Philadelphia: Westminster Press, 1 976.
Bruce, F.F. The New Testament Documents: Are They Reliable? chicago, Clouse, Robert G ed. The meaning of the Millenius: Four Views. Downers
Illinois: InterVarsity Press, I 97 1 . Grove: InterVarsity Press, 1977.
Bruce, F. F. New Testament Development of old restament Themes. Collins, Adela Yarbro. Crisis & Catharsis: The Power of the Apocalypse,
Grand Rapids: Wm. B. Eerdmands, 1982. Philadelphia: Westminster Press, I 984.
Bullock, c. Hassell. An Introductionto the old Testament poetic Books: Corley, Bruce, Steve W. Lemke, dan Grant I. Lovejoy, ed. Bibilcal
The Wsdom and Songs of lsrael. Chicago: Moody press, 1979, Hermeneutics, edisi ke-2. Nashville, Broadman & Holman:2002,
Bultmann, Rudolf. Jesus Christ and Mythology. New york: Crockett, William Day. A Harmony of Samuel, Kings and Chronicles.
Scribner's Sons, 1958. Grand Rapids: Baker Book House, 1983.
Burton, Emest De Witt. Syntex of the Moods and Tenses. Grand Crownfield, Frederic R. A Historical Approach to the New Testament,
Michigan: Kregel, 1982. New York: Harper & Brothers, 1983,
Buttrick, George A. The Parables ofJesus. Grand Rapids, Michigan: Cullmann, Oscar. The Christolog,, of the New Testament, ed. rev. Terj.
Book House,1979. Shirley C. Guthrie dan Charles A.M. H al l, Phi I ade lphia: Westminstor
Press,1963.
434 435
Custance, Arthur C. Hidden Things of Godb revelation. Vol. VII. The Elliott, John. Sociol-Scientific Criticism of the New kstament. Augsburg
Doorway Papers. Grand Rapids: Zondewan Publishing House, Fortress: Augsburg Fortress, 1993.
1977. Ellis, E. Earle, Paulb Use of the Old Tbstament. Twin Brooks Series,
Custer, Stewart. Tools For Preaching & kaching the Bible, edisi ke-2. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 198 I .
Greenville: Bob Jones University Press, 1998. Ellis, E. Earle. History and Interpretation In New Testament Perspective.
Danker, Frederick W. Multipurpose Tbols for Bible Study. Saint Louis: Leiden: Koninklijke Brill, 200 l.
Concordia, 1970. Erwin, John W. Lyric Apocaliypse: Reconstruction In Ancient and
Danker, Frederick W. Multipurpose Tools for Bible Study, ed. rev. dan Modern Poetry. Chicago ca.: Scholars Press, 1984.
diperluaskan. Minneapolis : Fortress Press, I 993. Ewer, David. From Ancient Tablets To Modern Translations. Grand
De Waard, Jan, dan Eugene A. Nida. From One Language to Another: Rapids: Zondervan Publishing House, I 969.
Functional Equivalence in Bible Translating. Nashville: Thomas Fairbairn, Patrick. The Typologt of Scripture. Grand Rapids: Zondervarr
Nelson Publishers, 1986. Publishing House, 1969.
Dood, C.H.
The Parables of the Kingdom.FontanaBooks, London dan Fairbairn, Pafiick. Prophecy. N. p.: T. and T. Clark, 1865. Dicetak ulang,
Glasgow: Collins Clear-Type Press, 1961. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1 979
Dood, C. H. The Old Testament In the New, ed. jen. John Reumann, Fee, GordonD. New Testament Exegesis: A Handbook For Students
Facet Book, Biblical Series - 3. Philadelphia: Fortress press, I 963. anda Pastors. Philadelphia: Westmenister Press, 1983.
Drosnin, Michael. The B ible Code (Sandi Alkitab) .Terj. Anton Adiwiyoto, Feinberg, John S., dan Paul D. Feinberg, ed. Tradition and Tbstament:
ed. Lyndon Saputra. Jakarta: Professional Books, 1997. Essay ln Honor of Charles Lee Feinberg. Chicago: Moody Press,
Dunn, James D. G. Unity and Diversity In the New Testament. 1981.
Philadelphia: Westminster Press, I 977. Feldman, Louis, dan Meyer Reinhold, ed. dan inho . Jewish Life and Thought
Dyck, Elmer. The Act of Bible Reading: A Multi-disciplinary Approach among Greelcs and Romans. Minneapolis: Fortress Press, 1996.
to Biblical Interpretation. Downers Grove: InterVarsity press, Ferguson, Duncan S. Blblical Hermeneutics: An Introduction Atlanta:
1996. John Knox Press, 1986.
Edersheim, Alfred. Prophecy and History. N. p.: Longmans, Green, and Fishbane, Michael. Text and Tbxture. The Schocken Jewish Bookshelf.
Company, I 90 I . Dicetak ulang, Twin Brooks Series, Grand Rapids : NewYork: Sohocken Books, 1979.
Baker Book House, 1955. Fisher, Don L. Pra Hermenerutik. Malang: Gandum Mas, 1987.
Edgar, David Hutchinson. Has God Not Chosen the Poor? Sheffield, Fitzmyer, Josep A. Essay On the Semitic Background of the New
England: Sheffield Academic Press, 2001. Testament. London: Sources for Biblical Study 5 Society ofBiblical
Egge., Wilhelm. How to Read the New Testament: An Introduction to Literaturo and Soholars' Press, 1974.
Linguistic and AHistorical-Critical Methodology. Died. dan Fountain, Thomas E. Keys to Understanding and Teaching Your Bible.
dengan introduksi Hendrikus Boers. Peabody: Hendrickson NewYork: Thomas Nelson Publishers, 1983.
Publishers, 1993. France, R. T. "Iesus and the Old Testament. Prukata F.F. Bruce. Grand
Efird, JamesM. How to Intrepret the Bible. Atlanta: John Knox Press, Rapids: Baker Book House,1982.
1984. Freed, Edwin D. The New Testament: A Critlcal Introduction, edisl ke-
3. Stamford: Wadsworth, 2001.
436 437
Geisler, Norman L. A Popular Survey of the Old Testament. Grand Rapids: Hadley, Timothy D. "The History of Old Testament Interpretation." Dalam
Baker Book House, 1977. Biblical Interpretation: Principles and Practices, ed. F. Furman
Geisler, Norman L. ed. Biblical Eruancy: AnAnalysis of its philosophical Kearley, Edward P. Myers, dan Timothy D. Hadley, hlm. 103-116.
Root s. Grand Rapids : Zonderv anPublishing House, 1 98 I . Grand Rapids: Baker Book House, 1986.
Girdlestone, Robert Baker. Synonyms of the Old Testament, edisi ke-2. Haley, John W. Alleged Discrepancies of the Bible. Grand Rapids: Baker
Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, n.d. Book House,1977 .
Glynn, John. Commentary and Reference Survey: A Comprehensive Halliday , M.A. K., dan Ruqaiya Hasan. Language, Contex, and Test:
Guide to Biblical and Theological Resources. Grand Rapids: Aspects of Language In a Social-semiotic Perspective. Oxford:
Kregel 2003. Oxford University Press, 1985.
Goldingay, John. Approaches to Old Testament Interpretation, Sexies Hanson, Paul D. The Dawn of Apocalyptic.Bd. rev. Philadelphia: Forhess
Issues In Contemporary Theology, ed. I. Howard Marshall. Press, 1979.
Leicester, England: Inter-Varsity Press, 1 98 1. Hanson, K. C., dan Douglas E, Oakman. Palestine In the Time of Jesus:
Goodwin, Frank J. A Harmony of the Life of St. Paul. Grand Rapids, Social Structure and Social Conflicts. Minneapolis: Fortress
Michigan: Baker Book House, I 983. Press, 1998.
Grant, Robert M.; Tracy David. Sejarah Singkat Penafsiran Alkitab. Harris, R. Laird. Insplration and Canonicity of the Bible. Grand Rapids:
Terj. Agustinus Maleakhi. Jakarta: Gunung Mulia,1993. Zonderv anPublishing House, 1 982.
Green, Joel B. Hearing the New Testament: Strategies for Interpretation. Harrison, R. K., B. K. Waltke, D. Githrie, dan G. D.Fee. Biblicol Criticism:
Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 1995. Historical, Literary and Textual. Grand Rapids, Michigan:
Green, Joel B. How to Read Prophecy. Downers Grove: InterVarsity press, Zondewan Publishing House, I 980.
1984. Harrison, Roland Konnoth, Intriduction To the Old Testament. Grand
Green, William Henry. General Introduction to the Old Testament: The Rapids: Wm, B. Eerdmans, 1975.
Canon. Grand Rapids: Baker Book House,l980. Hartill, J. Edwin. Prlnclple of Biblical Hermeneutics. Grand Rapids:
Gorman, Michael J. Elements of Biblical Exegesis: A Basic Guide for Zondervan Publishing House, 1980.
Students and Ministers. Peabody: Hendrickson, 2001. Hasel, Gerhard F. New Tbstament: Basic Issues In the Current Debate.
Gundry Stanley N., dan Alan F. Johnson, ed. Tensions In Contemporary GrandRapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans, 1982.
Theologt. Chicago: Moody Press, 1976. Hauser, Alan J., dan Duane F. Watson, ed. A History of Biblical
Guthrie, Donald. New testament Introduction, edisi ke-3. London: Interperetation, Qrand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 2003
InterVarsity Press, I 975. Hauser,Alan J. dan Duane F. Watson. "Introduction and Overview." Dalam
Habershon, Ada R. The Study of the Types.Ed. baru dan diperluaskan. A History of Biblical Interperetation, ed. Alan J. Hauser dan
Grand Rapids, Michigan: Kregel, I 98 l. Duane F. Warson, hlm.198-224. Grand Rapids: Eerdmans,2003.
Habershon,.AdaR. The Study of the Parables. Ed. baru dan diperluaskan. Hayes, John H., dan Carl R. Holladay, Pedoman Penafslran Alkltab.
Grand Rapids, Michigan: Kregel, I 983. Terj. Ioanes Rakhmat. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.
Hages, John H., dan Carl R. Holladay, Biblical Exegesis: A Beginnerb Hendriksen, Wiliam. More Thon Conquerors. London: tho Tlndalc Press,
Handbook, Atlanta: John Knox Press, 1982. 1940.
438 439
'Henry, Carl F.H. Revelation and the Bible. London: the Tyndale Press, Lai, Johann Y. H. Practical Hermeneutics. Hong Kong: Christian
1959. Communications Limited, 1994.
Henry, Patrick. New Directions in New Testament Study. Philadelphia: Kaiser, Walter C., Jr. Toward an Exegetical Theolog't: Biblical Exegesis
Westminster Press, 1979. for Preaching and Tbaching. Grand Rapids: Baker book House,
Herr, Ethel L. Bible Study For Busy Women. Chicago: Moodypress, 1983. 1981.
Holtgraves, Thomas M. Language as Social Action: Social Psychologt Kaiser, Walter C., Jr., dan Silva, Moisds. Introduction to Biblical
and Language Use. Mahwah: Lawrence Erlbaum Associates, Hermeneutics: The Search for Meaning. Grand Rapids:
2002. Zondervan Publishing House, 1994.
Hoskyns, Sir Edwyn, dan Davey, Noel. Tfte Iddle of the New testament, Kearley, F. Furman, Edward P. Myers, dan Tomothy D. Hadley, ed. Biblical
ed. FaberAper Covered. London: Faber and Faber Limited, n. d. Interpretation: Principles and Pracfice. Grand Rapids, Michigan:
Houson, James M. "Toward a Biblical Sprituality." Dalam The Act of Bible Baker Book House, 1986.
Reading, ed. Elmer Dyck. Downers Grove: InterVarsity Press, Kelly, J. N. D. Early Christian Doctrines. Ed. bahasa Tionghoa. Terj.
t996. Paul Kong. Taipei: China Evangelical Seminary Prces, 1984.
Hsu, Moses. Bible and Bible Translating. Ed. bahasa Tionghoa. Kowloon, Kelsey, David H. The Uses of Scripture in Recent Theologt. Philadelphia:
Hong Kong: Chinese Christian Literature Council, 1983. Fortress Press, 1975.
Hudson, R. A. Socrol in gui s ti c s. C ambride ge : C ambridge University Press, Kennedy, George A. Classical Rhetoric & Its Christian and Secular
1980. Tradition From Ancient to Modern Times, edisi ke-2, rev. dan
Hughes, Philip Edgctrmbe, ed. Creative Minds in Contemporary Theologt, diperluaskan. Chapel Hill: The University ofNorth Carolina Press,
edisi ke-2. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 1973. 1999.
Hunter, Archibald M. Interpreting the Parables. Philadelphia: The Koch, Klaus. The Growth of the Biblical Tradition: The Form-Crltlcal
Westminster Press, I 960. Method. Terj. S.M. Cupitt. New York: Charles Scribner's Sons,
Iser, Wolfgang. "The Reading Process: A Phenomenological Approach." 1969.
Dalam Reader-Response Criticism: From Formalism to Post- Kttntz, J. Kenneth. The People of Ancient Israel, An Introductlon to
Structuralism, ed. Jane P. Tompkins, hlm. 30-69. Baltimore: The Old Testament Literature, History and Thougftr. New York:
John Hopkins University Press, 1980. Harper & Row, 1974.
lser, Wolfgang. The Act of Reading: A Theory of Aesthetic Response. Kuyper, Lester J. The Scripture Unbroken. Grand Rapids, Michigan: Wm.
Baltimore: The John Hopkins University Press, 1978. B. Eerdmans, 1978.
Jeremias, Joachim. Rediscovering the Psrables. New York: Charles Ladd, George Eldon. The New Thstement and Criticisn. Grand Rapids.
Scribner's Sons, 1966. Michigan: Wm. B. Eerdmans, 1967.
Jeremias, Joachim. Jerusalem in the time of Jesus. Philadelphia: Fortress La Sor, William Sanford, DavidAllanHubbard, dan Frederic Mlliam Bush.
' Press, 1981. Old Tbstament Survey: The Message, Form, and Background
Johnson, Douglas. The Christian and His Bible. London: InterVarsity of the Old Testament. Grand Rapids, Michigan: Wm. B, Eerdmans,
Fellowship, 1953. 1982.
Johnson, S. Lewis, h. The Old Testament in the New. Grand Rapids: Latourette, Kenneth Scott.l History of Christlanl0/. Vol l, ll, New York:
Zondervan Publishing House, 1980. Harper & Row 1975.
440 441
Leupold, H. C. Exposition of Psalms. Grand Rapids, Michigan: Baker McKnight, Edgar Y. What is Form Criticism? ed. Dan O. Via Jr.
Book House,196l. Philadelphia: Fortress Press, I 978.
Lembaga Alkitab Indonesia, Satu Alkitab Beragam krjemahan Jakarta: McNamara, Martin. "Interpretation of Scripture in the Targumim." Dalam
Lembaga Alkitab Indonesia, 2005. A History of Biblical Interperetation, ed. Alan J. Hauser dan
Lightner, Robert P. The Saviour and the Scripture. Philadelphia: Duane F. Watson, hlm. 167-197. Grand Rapids: Eerdmans, 2003.
Presbyterian and Reformed Publishin g C o., I 97 0. McQuilkin, J. Robertson. tJnderstanding and Applying the Bible and
Lightner, Robert P. Prophecy in the Ring. Denver: Accent Publications, Applying the Bible, Chioago: Moody Press, 1983.
1976. Manafe, Aco, Ronald Ngantung, Agnes Samsuri, dan Laurens Samsoeri'
Liu, Yih-Liry. Lfe of John Sung. Ed.. bahasa Tionghoa. Hongkong: Menabur Firman dl Nusantara. Jakafia: Lembaga Alkitab
Christian Witness Press, 1962. Indonesia,2004.
Lockyer, Herbert, All the Messianic Prophecies of the Bible. Grand Maier, John, dan Vinoent Tollers, ed. The Bible and Its Literary Milieu.
Rapids : ZondervanPublishing House, 1 973. Grand Rapids, Michigan: Wm,B. Eerdmans, I 979.
Longenecker, Richard. Biblical Exegesis in the Apostolic Period, edisi Mansoor, Menahem. The Dead Sea Scrolls. Grand Rapids: Baker Book
ke-2. Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1999. House, 1983.
Lott, Ernest E., penyusun. The Miracle Book.Lincoln I: Back to the Bible, Marshall, I. Howard. New Testament Interpretation: Essays On Principle
1953. and Methods, Grand Rapids. Michigan: Wm. B. Eedrmans,l977.
Louw, J. P., dan E. A. Nida, ed. Greek-English Lexicon of the New Marshall, I. Howard, I Believe In the Historical Jesus. Grand Rapids:
Testament Based on Semantic Domains, edisi ke-2. Yol. l, 2. Wm. B. Eedrmans, 1977.
New York: United Bible Societies, 1 989. Martin, Ralp P. Carmen Christi: Philippians ll:5-11 In Recent
Lyall, Francis. Slaves, Citizens, Sons: Legal Metaphors In The Epistles. Interpretation and In the Setting of Early Christian Worship.
Grand Rapids : Zonderv at Publishing House, I 9 84. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 1983.
Ma, Denny Y. C. A Survey of the Apocrypha. Hong Kong: Logos Book Meeks, Wayne A. The Flrst tJrban Christians: The Social World of the
House, 1982. Apostle Paul, edisi ke'2. New Haven: Yale University Press, 2003.
McDonald, Dennis Ronald. The Legend ond the Apostle: The Battle for Metzger, Bruoe M. The text of the New Testament: Its Transmission,
Paul in Story and Canon. Philadelphia: Westminster, 1983. Cotuption and Restorafion. New York: Oxford Univ. Press, 1968.
McDonald, H. D. What the Bible Teaches About the Bible, ed. G. W, Metzger, Bruce M. A Tbxtual Commentary on the Greek New Tbstament.
Kirby. The Layman's Series. Wheaton, Illinois: Tyndale House Pub., N. p.:United Bible Societies, 1971.
1979. Metzger, Bruce M, The Bible in Translation Grand Rapids: Baker
McDowell, Josh, disusun. Evidence That Demans a Verdict. Vol. 1, 2. Academic, 2001.
Arowhead Spring: Campus Crusade for Christ Internasional, 1972. Mickelsen, A. Berkoley. Interpreting the Bible' Grand Rapids: Wm. B.
McKim, Donald K. The Authoritative Word. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans,l965.
Eerdmans, 1983. Mickelsen, A. Berkeley. Daniel and Revelation:Riddles or Realltles?
McKim, Donald K., ed., Historical Handbook of Major Bibllcal New York: Thomas Nelson Publichers, 1984'
Interpreters. Downers Grove: lnterVarsity Press, 1998. Miller, William Robert, ed. The New Christlanlty. Ncw York: Delacork
Press, 1967.
442 443
2. Kamus Payne, J. Barton. Encyclopedia of Biblical Prophecy, dicetakulang. Grand
Rapids, Michigan: Baker Book House, 1980.
Broomall, Wick "Type, Typologi." DalamBaker b Dictionary of Theo\og,t,
Poerwadarminta, W. J.S. Kamus Umum Bahsa Indonesia.Diolahkembali
ed. Everett F. Harrison, hlm. 533-534. Grand Rapids, Michigan:
oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta: Balai
Baker Book House, 1973.
Pustaka, 1976.
Brown, Colin. ed. The New International Dictionary of New Testament.
Shepherd, M. H. Jr., "Hymns." dalam The Interpreterb Dictionary of
Vol. 1 -3. Grand Rapids : Zondervan Publishing House, I 979.
the Bible,vol. 2, ed. George A. Buttrick, hlm.667-668. NewYork:
Buttrick, George Arthur, ed., dan lain-lain. The interpreter's Dictionary
Abingdon Press, 1962.
of the Bible. Vol. 1-4. Nashville: Abingdon Press, 1962.
Turnbull, Relph G. ed. Bakerb Dictionary of Practical Theologt, Grand
Gottwald, N. K. "Poetry Hebrew." Dalam The Interpreter's Dictionary
Rapids, Michigan: Baker Book House,1967 .
of the Bible, vol. 3, ed. George A. Butfrick, hlm. 829-838. New
Vine, W.E. Expository Dictionary of New Testament Words. London:
York: Abingdon Press, 1 962.
Oliphants,1975.
Evans, Craig A., dan Stanley E. Porter, ed. Dictionory of New Testament
Zier, M. A. "Richard of St. Victor." Dalam Dictionary of Biblical
Background. Downers Grove: InterVarsity Press, 2000.
Interpretation, ed. jen. John H. Hayes, hlm.402-403. Nashville:
Harrison, Everett F. ed. Bakerb Dictionary of Theologt Grand Rapids,
Abingdon Press, 1999.
Michigan: Baker Book House, 1973.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasioanal. Kamus Besar Bahasa
Hayes, John H., ed. jen. Dictionary of Biblical Interpretation. Vol. 1-2.
Indonesia, edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka,200l.
Nashville: Abingdon Press, I 999.
Jobling, D. "Strukturalisme and Dekonstruksionisem." Dalam Dictionary
3. Jurnal, dan Dala yang Belum Diterbitkan
of Biblical Interpretation, ed.jen. John H. Hayes, hlm. 509-514.
Nashville: Abingdon Press, 1 999. Balasingham, K. M.. "The Danger of Contemporizing Hermeneutics,"
Klemm, D. E. "Hermeneutics." Dalam Dictionary of Biblical Singapore Blble Colege 90 (1988):2
Interpretation, ed.jen. John H. Hayes, hlm. 497-502. Nashville: Bandstra, Andrew J. "The Lord's Prayer and Textual Criticism: Response.
Abingdon Press, 1999. " Calvin Theological Journal 17 (April 1982): 90-97.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Lingursllk, edisi ketiga. Jakarta: Gramadia Becker, D. "Pendekatan Baru dalam Penterjemahan Alkitab." Berita LAI
Pustaka Utama, 1993. (November I 988-Maret I 989): 23-44.
Ladd, George Eldon "Apocalyptic, Apocalypse." Dalam Baker's Brettler, Marc. "Canon How Books of the Hebrew Bible Were Chosen."
Dictionary ofTheologt, ed. EverettF. Harrison, hlm. 50-54. Grand Bible Review (August 1989): 12-13.
Rapids: Baker Book House, 197 3, Brindle, Wayne. "The Census and Quirinius: Luke 2:2" Journal of The
McKnight, E. V. "Reader-Response Cricticism." Dalam Dictionary of Theological Evangelical Society 27 (March,l984): 43'52,
Biblical Interpretation, ed. jen. John H. Hayes, hlm.370-373. Burge, Gary M.. "A specific Problem in the New Testament Text and Canon:
Nashville: Abingdon Press, 1999. The Women Caught inAdultery (John 7:53-8:ll)." Journal of the
Mowry L. "Parable." Dalam The Interpreterb Dictionary of the Bible, Evangelical Theological Society 2712 (lune 1984): l4l-148,
vol. 3, ed. GeorgeA. Buttrick, hlm. 649-654. NewYork: Abingdon Carson, D.A. "Hermeneutics:ABriefAssessment of Some Recent Trcnds.
Press,1962. "Evangelical Revian of Theologt 5 ( April l98l): 8-25.
450 451
Chou, Kai-Ti, "Liberation Theology and its Critics." Fu Jen Religious Studies Gossai, Hemchand. "The Old Testament Among Christian Theologians."
9 (2004.06): 227-242.
Bible Review (February 1990): 22-25,36.
Chow, Daniel. " The Significance ofthe Numerical Framework ofthe Gospel
Hall, Terry. "How We Got Our New Testament." Moody (Februari 1987):
According to St. Matthew." Chinese Theological Journal:33- 77-79.
47. Heather, Homer, Jr. "Matthew 2:6 and Its Old Testament Sources." Journal
Comforth, Philip W. "How We Got Our Bible" Christian History 43:.22- of the Evangelical Theological Society 26 (December 1983):
23. 395-397,
of
Conrad, Edgar W. "Prophets and Prophetic Books. "East Asia Journal Henry, Carl F. H. "The Priority of Divine Revelation: A Review Article."
Theologr 1 (1983): 63-70. Journal of the Evangelical Theological Society Yol.27 No. I
(March 1983):77-93.
Crotty, Robert B. "The Literary Structure of the Letter of James."
Australian Biblical Review 40 (1992): 45-57. Herklots, H. G. G "Discovering The Oldest New Testaments." Christian
Duane F. Watson, "James 2 in Light of Greco-Roman Schemes of History43:34-37.
Argumentation." New Testament Studies 39 (1993):94-121. Jacobs, Alan. "The Bible As Culture." The Reformed Journal Vol 38,
Issue 3 (March 3,1988):23-27.
Duane F. Watson, "The Rhetoric of James 3:l-12 and a Classical Pattern
ofArgumentation." Novum Testamentum 35 (1993): 48-64. Johnson, John F. "The Relationship of Neo-Orthodox and Existentialist
Duncan, Robert L. "The Logos: from Sophoclas to the Gospel of John." Theology to Philosophy: A Brief Retrospect." Springfielder 35
Christian Scholarb Review 9 (1979):121-130' (December 197 l): 21 4-223.
Erickson, Richard J. "OIDA and GINOSKO and Verbal Aspect in Pauline Khoo, Jeftey. "Dispensationalism Examined." The Burning Bush (Jdy-
,IJsage." Westminster Theological Journal 44 (1982): ll0-122. December 1994):l-3.
Feinberg, John S. "Truth, Meaning and Inerrancy in contemporary Lane, Tony. "The Crown of English Bibles." Christian History 43:6-ll,
Evangelical Thought." Journal of the Evangelical Theological Lea, Thomas D. "The Early ChristianView of Pseudepigraphic Writings."
Society 26 (March 1983):17-30. Journal of the Evangelical Theological Society Vol. 27 No.l
(March 1984): 65-75.
Frame, Randy. "Battle on the Bible." Christianity Today (June 12 , 1987):
44-46. Lee, Hui-Khang. "Format Surat-surat dalam PB," (Nama pengarang dan
judul diterjemahkan penulis) Chinese Church Today (November
Freeman, Eileen E. "The Rediscovery of Codex Syriacus"Alumny/ae News
of Princeton Theological Seminary 24 (Fall1985): 3-6. 1985):29-30.
Gabra, Gawdat. "Oldest Psalm Book found in Egypt." Moody (Februari Lind, Wemer Allan, "A Text Critical Note to Ezekiel I : Are Shorter Roadings
1989):74. Really Preferable to Longer?" Journal of the Evangellcal
Gaebelein, Frank E. "New Testament Poetry." Bibliotheca Sacra 129 Theological Soctety 2712 (htne 1984): 135'139.
(Ju.ly 1972):247-249. Litwak, Kenneth D, "The Use of Quatations From Isaiah 52:13.53:12 in
Gaffrn, Richard B., Jr. "The New Testament: How Do We Know for Sure?" the New Tostament" Journal of the Evangellcal Theologlcal
Christianity Today (February 5' 1988): 28-32. Society 26 (Desember 1983): 385'394.
Galli, Mark. "What The English Bible Cost One Man." Christian Histofi Metzger,Bruce. "From The Apostles to You" C hr lstlan H lstory 43 : 3 8-40.
43: 12-15. Miller, Stephen M.. "Mavericks & Misfits." Chrlstlan Hlstory 43: I8-21.
Galli, Mark. "How We Got Our Bible." Christian History 43:41.
453
452
Newell, B. Lyne."Job, Renpentant ofRebellions?" Tesis M.Th., westrninster Surbug Raymond F. "The Presuppositions of the Historical-Grammatical
Theological Seminary 1983. Method as Employed by Historic Lutheranism." springfierder 3g
Neidenthal, Morris J. "The Irony and Grammar of the Gosp e1.,, princeton (March 1975):278-288.
Seminary Bulletin 64 (March l97l):22-29. Tang, Samuel. "Numerical sayings In the Bible: Form and structure ( A
Niessen, Richard. "The virginity ofthe irD?y in Isaiah &:14], Bibliotheca
Numerical Study as Related to Hermeneutics).,, Chinese
Saua (April-June I980): 133-149: Theological Journal: 3-15.
osburn, carroll D. "The Interpretation of Romans g:2g, "westminster Theofilus, Paulus. "Biblical Hermeneutics." catatan Kuliah di Seminary
Theological Journal 44 (1982): 99-t09. Alkitab Asia Tenggara. Belum dikoreksi pemberi kuliah. Malang.
Persekutuan Kristen Antar Universitas (perkantas).,.Bagaimana Alkitab
1984.
Tiba di Tangan Anda?" yayasan DIA (J arruai-Februari 1 9g9): 6- I r. Thiede, carsten Peter. "A Testament Is Bom." christian History 43:24-
Pinnock, clark H. "Theology and Myth: An Evangelical Response to
29.
Demythologizing;' Bibliotheca Sacra I 2 g (July 197 l): 21 5 _226. Thomas. John christopher. "A Reconsideration of the Ending of Mark.,'
Roberts, J.J.M. "Form, Slmtax, and Redaction in Isaiah l:2-20j.,, princeton
Journal of the Theological Evangelicat society 26 (December
Seminary Bulletin 13 (1982): 293-306. l
1983): 407-419.
Runia, Klass. "The Authority of Scripture." calvin Theological Journal Toussaint, Stanley D. "A Method ofMaking a New Testament word Study,,.
4 (November 1969): 165-194.
Bibliotheca Sacra 20 (Januari 1963): 35-41.
Runia, Klass. "The Hermeneutics of the Reformers.?' calvin Theological Van Bruggen, Jagon. "The Lord's prayer and Textual Criticism.', Calvin
Journal 19 (November 1984): l2l-152. Theological Journal 17 (April 1982):78-87.
Runia, Klass. "The Authority of Scripture." carvin Theological Journal
van Gemeren, willemA. "The Song of God in Genesis 6: l-4: (An Example
4 (November 1969): 165 -194.
of Evangelical Demfihologization?),, Westminster Theologtial
S antoso, Miriam. "B ibliologi : pengantar Alkitab. "
Diktat Kuliah. S eminary Journal 43 /2 (Spring I 98 I ): 320-348.
Alkitab Asia Tenggara, Malang, 19g I . waltke, Bruce. "How we Got our old Testament." christian History 43t
Scholer, David M.. "Did You Know?,, Christian History 43:2_5.
32-33.
Sinaga, J. P. "Pentingnya membaca Alkitab. " Berita LAI (November I 9gg-
wang, Joseph S.. "Application ofBiblical Data in Making Ethical Doohlcnt,r,
Maret 1989): 45-51. Chinese Theological Journal: 49-62.
Stek, John H. "The Stylistics of Hebrew poetry: A (Re) New (ed) Focus of
Study." Calvin Theological Journal g (April 1974): l5_30.
Surbug, Raymond F. "The New scofield Reference Bible." springfielder
31l4 (Winter 1968): 6-23. Wolf, Herbert M. "Implications ofForm Criticism for Old
Surbug, Raymond F. "The New Hermeneutic Versus the old Hermeneutics
Bibliotheca Saua 127 (October 1970): 299.307,
in New Testament Interpretation.,, Springfielder 3g (June 1974): Youngblood, Ronald, "The process: How We Got OtuElblfrt
t3-2t. Today (February 5, 1988): 24-28.
Surbug, Raymond F. "The Interpretation of Isaiah 7:r4." springfielder 3g
(September 197 4): I l0-l I 8.
4. Majalah dan Koran
454