Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TERBITAN BERSERI
SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI
KATALOG TERBITAN BERSERI

Disusun oleh:
KELOMPOK 5
AKMALUDDIN (1930403043)
NUR IZZAH ALIYAH (1930403047)
WIDIA NINGSIH (1930403070)
KELAS : 19 IP B
Dosen Pengampu: AHMAD WAHIDI, S.Ag.,SIP.,M.Pd.I.

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
yang berjudul “Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri” ini bisa selesai pada waktunya.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bias disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bias menambah pengetahuan para pembaca.Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh
karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberi apresiasi
kepada pembaca dan utamanya kepada kelompok kami sendiri. Selain itu, semoga makalah
ini dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikumwarahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, Desember 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A.. Latar Belakang.................................................................................................... 1

B...Rumusan Masalah............................................................................................... 1

C...Tujuan Penelitian................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A.. Pengertian Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri ........................................... 2
B...Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri.............................................................. 2
C... Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri........................................ 4
D.. Katalog Terbitan Berseri..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 11
A.. Kesimpulan......................................................................................................... 11
B...Saran.................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bahan pustaka perlu ditemukan kembali hal ini karena ingin
mendapatkan bahan pustakanya atau sekedar informasi yang terkandung di dalamnya,
begitupun untuk terbitan beseri orang yang ingin mendapatkan informasi yang
brkaitan dengan terbitan berseri itu seperti jurnal, majalah, surat kabar dan jenis
terbitan lainnya maka perlu menggunakan sarana terbitan berseri.

Sarana terbitan berseri sedikit sama seperti temu kembali bahan pustaka yang
bukan terbitan berseri misalnya menggunakan OPAC yang biasa digunakan untuk
menelusuri buku-buku atau terbitan yang bukan berseri/ berkala tapi OPAC juga
dapat digunakan dalam sarana temu kembali terbitan berseri. Bukan hanya OPAC
sarana terbitan berseri banyak sekali namun yang kita bahan yaitu sarana terbitan
bereri seperti: Katalog buku, katalog majalah, indeks majalah atau monograf, dan
bibliografi atau juaga langsung menuju ke Rak

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
2. Apasaja Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri?
3. Bagaimana Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri?
4. Apasaja yang termasuk kedalam Katalog Terbitan Berseri

C. Tujuan Penelitian
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian Sarana Temu
Kembali Terbitan Berseri, Apasaja Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri, Seperti
apa Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri dan apa saja yang termasuk
kedalam Katalog Terbitan Berseri.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri

Sarana yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai dalam mencapai maksud atau tujuan;
alat; media. Sedangkan “temu” yaitu: sua; atau jumpa. Dan “kembali” yaitu balik ke
tempat atau ke keadaan semula.

Kemudian Terbitan berseri atau terbitan berkala adalah terbitan (publikasi) yang


memilki waktu/kala terbit tertentu, dengan jarak penerbitan yang yang tetap dan terbit
terus menerus tanpa batas waktu tertentu. Terbitan berseri/berkala ini dapat berupa
majalah, jurnal, surat kabar, buletin dan lain sebagainya, yang biasanya diterbitkan
dengan nomor yang berurutan, terus menerus dan waktu/kala terbit tertentu seperti harian,
mingguan, dua mingguan, bulanan, tiga bulanan, tengah tahunan dan sebagainya. Sebagai
sebuah sumber informasi, terbitan berseri memuat berbagai macam informasi ilmiah yang
menggambarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam sebuah terbitan
berseri berisi tulisan dengan informasi yang orisinil yang belum pernah diterbitkan dalam
bentuk apapun atau pubikasi lain.

Dari pengertian diatas bahwa terbitan berseri mempunyai alat untuk menemukan
terbitan itu lagi untuk digunakan atau sekedar mencari informasinya dan berikut
mengenai sarana temu kembali terbitan berseri.

       Pada dasarnya hampir sama sarana temu kembali terbitan berseri dengan terbitan
lainnya seperti buku-buku yang membedakannya ada sarana yang khusus untuk terbitan
berseri dan saranya juga dapat menggunakan temu kembali seperti halnya buku-buku
yang bukan terbitan berseri.

B. Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri

       perpustakaan yang baik akan menyediakan sarana temu kembali yang lengkap untuk
semua jenis koleksinya. Sarana temu kembali yang lazim digunakan pengguna antara lain
adalah sebagai berikut[:

1.      Katalog Buku

Katalog buku harus bisa ditelusuri dari berbagai titik akses, yaitu dari nama
pengarang, judul, maupun subyek.

2.      Katalog Majalah

Katalog majalah penting diadakan untuk menunjukan judul-judul majalah yang


dimiliki perpustakaan. Selain itu diperlukan juga informasi mengenai volume, nomor, dan

2
tahun terbitnya agar pengguna dapat memastikan apakah ia akan mengunakan koleksi
majalah perpustakaan tersebut atau harus mencari di perpustakaan lain yang yang
memiliki volume atau nomor yang dibutuhkan.

3.      Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik

Biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutif dari majalah dan buku semacam
prosiding, risalah, ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya tulis.

4.      Bibliografi

Bibliografi yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh
perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia. Bibliografi yang disusun
menurut cakupan subyek/komoditas disebut bibliografi khusus, contoh : bibliografi udang
galah, bibliografi kedelai dsb. 

Hal yang senada yang terdapat pada Artikel Nerissya, Sarana temu kembali yang
lazim digunakan pengguna antara lain :

1) Katalog Buku

Harus bisa ditelusur dari berbagai titik akses yaitu dari nama pengarang, judul
maupun subjek

2) Katalog majalah

Untuk mengetahui volume, nomor dan tahun terbitnya

3) Indeks Artikel majalah dan monograf analitik

Indeks biasanya memuat judul”artikel yang dikutip dari majalah dan buku
semacam prosiding

4) Bibliografi

Disusun berdasarkan subjek atau juga memuat judul-judul terbitan dari suatu
negara.

          Menurut Sholihin,pada modulnya mengatakan sarana temu kembali sebagai


berikut:

Sarana temu kembali yang lazim digunakan :

1. Katalog Buku

Harus bisa ditelusur dari beberapa titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul,

maupun subyek.

2. Katalog Majalah

Untuk menunjukkan judul-judul majalah, volume, nomor dan tahun terbitnya agar

3
pengguna tahu koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.

3. Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik

Biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam

prosiding, risalah. Ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya
tulis.

4. Bibliografi (berfungsi sebagai catalog atau indeks)

Bibliografi yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh
perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia. Bibliografi yang disusun
menurut cakupan subyek/komoditas disebut bibliografi khusus, contoh : bibliografi udang
galah, bibliografi kedelai dsb.

Dari beberapa sarana terbitan berseri di atas pada dasarnya terbitan berseri dapat
ditemukan dengan berbagai cara, misalnya dengan Katalog Buku, Katalog Majalah,
Indeks Artikel Majalah / Monograf Analitik, Bibliografi atau bisa langsung ke- rak
terbitan berseri. Mengenai cara penemuannya berikut penjelasannya.

C. Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri

Berikut cara menggunakan sarana temu kembali terbitan berseri: 

1.      Katalog Buku

Pada katalog buku ini seperti biasa misalnya ketika kita ingin mencari buku-buku pada
umumnya. Contohnya: Katalog Buku Yayasan Obor Indonesi, dan Katalog Kelompok
Penerbit Ombak.

2.      Katalog Majalah

Katalog majalah dapat digunakan dalam bentuk kartu tercetak atau dalam bentuk
elektronik (OPAC). Berikut penggunaannya:

a.       Katalog majalah dalam bentuk kartu terdiri dari jajaran katalog judul, dan jajaran
katalog subyek.

b.      OPAC

Penggunaan OPAC pada dasarnya sama seperti penelusuran buku namun dalam
OPAC sudah tersedia imdeks majalah/ jurnal dan lain-lain.

3.      Indeks Artikel Majalah / Monograf Analitik

Sebelumnya sudah dibahas mengenai indek artikel majalah dan majalah ini dapat
ditelusuri menggunakan OPAC seperti pada halaman sebelumnya.

4
Berikut sedikit penjelasan Menurut Rahayuningsi, tidak menggunakan istilah monograf
tapi penelusuran indeks artikel jurnal dan majalah yang dapat ditelusuri dengan cara:

1. Nama atau judul jurnal atau majalah,

2. Tahun terbit,

3. Judul artikel,

4. Pengarang/ penulis artikel, dan

5. Subyek. menurut Pawit M. Yusup,

Indeks majalah disini adalah indeks yang menunjukan kepada artikel-artikel yang terdapat
di majalah, baik yang umum, dalam arti meliputi banyak majalah dalam cakupan bidang
subyek yang luas pula, maupun bidang subyek yang terbatas namun meliputi banyak
sumber secara luas. Disamping itu terdapat pula indeks subyek, misalnya: Applied
Science and Technolcgy index dan Index Medicus. Jenis indeks ini banyak tersedia di
perpustakaan-perpustakaan khusus dan juga sebagai perpustakaan perguruan tinggi.

Kemudian indeks majalah yang umum dan yang khusus sebagai berkut:

1.      Index Medicus; Including bibliography of medical review.

Nasional Library of medicine, vol. 26, numb. 6, june 1985, Washinton; U.S. Departemen
of Health, Education and Walfare, Public Health Service, 1960 to date. Index Medicus
berisi artikel jurnal tentang kesehatan dari seluruh duni. Dan untuk Indonesia dinamakan
Index Medicus Indonesia yang diterbitkan oleh perpustakaan dan informasi penelitian
Balitbang Kesehatan RI, memuat data bibliografi artikel bidang kesehatan.

Entri-entri dalam Indeks Medicus disusun berdasarkan urutan abjad subyek dan


pengarang sehingga dapat memudahkan penelusuran informasi yang sesuai dengan
kepentingan penggunanya.

Contoh entri dalam Indeks Medicus sebagai berikut:

Therapy.

Air embolization during autotransfution for abdominal trauma. Breton P. At al. J.


Trauma  1985 feb.; 25(2):165-6.

Breton P, Reiness HD, Sade RM Air embilization during autotransfution for abdominal
trauma. Breton P. At al. J. Trauma 1985 feb.; 25(2):165

       Dari contoh kedua bentuk entri di atas, yang berbeda hanyalah tajuknya saja, yaitu
yang pertama tajuk subyek sedangkan yang kedua tajuk pengarang. Dibelakangnya

5
disusul dengan judul artikel, nama majalah, dan keterangan tempat pada majalah yang
bersangkutan.

2.      Daftar karangan Iptek (ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dengan subyek Fisika, 1
Juli 1985- 31 Maret 1986. Bandung: Perpustakaan sentral LIPI, 1986.

       Namun bukan menggunakan kata indeks, namun tetap berfungsi sebagai indeks
karena berisi toik-topik informasi atau judul-judul tulisan yang berada di majalah-majalah
dan karya-karya lainnya yang ditunjuk. Susunan berdasarkan urutan abjad subyek,
kemudian disusul dengan urutan abjad judul.

Contoh entrinya adalah sebagai berikut:

Canadian Juornal of Physical. Vol. 63 no. 7 thn. 1985. An examination of radioaural


aspect sensitivity: Moorcroft, D.R. hal. 1005-1012.

       Pada terbitan berkala memerlukan penilaian tulisan yang disebut Indeks Sitasi, yaitu
sebagai sarana kajian dan penilaian tulisan pada jurnal dan terbitan berkala lain yang
didasarkan pada hubungan satu tulisan dengan tulisan lainnya yang berdasar sistem
kutipan atau sitiran.

Contohnya:

RAIS, Amien INOVASI 98 3 151

DARBAN, Adaby Berkala Pascasarjana UGM 98 7 17

ABDULLAH, Amin Al Jami’ah 98 11 18

MUALIM, Amir Muhibah 98 12 38

       Indeks sitiran tersebut berarti bahwa karya tuis Amien Rais yang dimuat dalam
terbitan ilmiah INOVASI volume III tahun 1998 halaman 151 telah disitir tiga kali yakni
oleh Adabi Darban, Amin Abdullah, dan Amir Mualim.  Sitiran pertama dimuat dalam
jurnal Berkala Pascasarjana UGM volume VII mulai halaman 17, sitiran kedua oleh Amin
Abdullah yang dimuat dalam majalah Al Jami’ah volume XI tahun 1998 halaman 18,
kemudian Amir Mualim menyitir tulisan Amien Rais itu dalam karya tulisanya yang
dimuat majalh Muhibah volume XII tahun 1998 mulai halaman 38.[11]

4.      Bibliografi

Bibliografi dapat membantu Anda dalam memperluaskan pencarian literatur. Artinya,


bila Anda mencari literatur tentang suatu topik/ subyek tertentu pada sebuah perpustakaan
dan Anda merasa literatur yang diproleh belum memenuhi kebutuhan Anda, maka Anda
bisa menggunakan bibliografi yang mendaftar dokumen/ literatur tidak dibatasi pada

6
kepemilikan satu perpustakaan, tapi data bibliografis terbit diperoleh dari banyak
perpustakaan dokumen, pusat informasi, instansi pemerintah/ swasta yang mengeluarkan
dokumen tersebut, yang penting bibliografi itu, Anda bisa mencarinya ke perpustakaan
tersebut atau kepada pihak yang mengeluarkan (bila tidak diterbitkan) dokumen itu.

Contohnya:

Bibliografi Nasional Indonesia. 

Bibliografi ini diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI, mendaftar semua buku
yang diterbitkan di Indonesia yang diserahkan oleh para penerbit kepada Perpustakaan
Nasional RI sebagai pihak yang ditujuk untuk mengelola terbitan sebagai hasil Undang-
undang Wajib simpan Karya Tulis. Dengan mengetahui bibliografi ini Anda akan
mengetahui buku-buku yang telah diterbitkan di seluruh indonesia.[12]

5.      Langsung ke- rak terbitan berseri

Disini maksudnya pengguna tidak lagi menggunakan sarana temu kembali yang ke-1-
4 tersebut melainkan langsung menuju ke terbitan berseri yang ingin dicari, cara ini
tentunya harus mengetahui ruangan terbitan berseri berada maka jika belum mengetahui
ruangannya alangkah baiknya bertanya agar cepat menemukan terbitan berseri yang ingin
dicari.

Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri


Sarana temu kembali yang lazim digunakan pengguna antara lain :
1.      Katalog Buku
Harus bisa ditelusur dari berbagai titik akses yaitu dari nama pengarang, judul
maupun subjek
2.      Katalog majalah
Untuk mengetahui volume, nomor dan tahun terbitnya
3.      Indeks Artikel majalah dan monograf analitik
Indeks biasanya memuat judul”artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam
prosiding
4.      Bibliografi
Disusun berdasarkan subjek atau juga memuat judul-judul terbitan dari suatu negara

Beberapa alternative dalam pembuatan sarana temu kembali majalah, yaitu :


1.      Daftar Kepemilikan (holding list)
Adalah daftar yang mencerminkan keberadaan koleksi majalah yang ada di sebuah
perpustakaan
Keuntungan pembuatan daftar kepemilikan :
Relatif murah dan mudah untuk menyiapkannya
Kerugiannya :
Daftar kepemilikan tidak bisa mencerminkan majalah yang dimiliki secara nyata
kepada pengguna, daftar biasanya dalam bentuk tercetak oleh karena itu informasi
kepemilikan tidak bisa digunakan bersama-sama secara elektronik dg perpustakaan

7
lain, tidak bisa mengakses daftar melelui subjek, kecuali perpustakaan menyediakan
daftarlain yang disusun berdasarkan subjek.

2.      Union list atau union catalog


Yaitu daftar bahan pustaka seperti majalah milik dua atau lebih perpustakaan.

3.      Pengatalogan Jurnal Elektronik


Peraturan untuk melakukan pengatalogan sumberdaya elektronik sudah tersedia secara
lengkap dalam bab 9 AACR2
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengatalogan
jurnal elektonik :
1.      Sumber informasi utama : title screen
2.      Penendaan bahan umum (GMD) (AACR2 9.1.C)
GMD adalah informasi yang menandakan jenis bahan pustaka. Informasi ini disajikan
segera sesudah judul yang ditulis dalam tanda kurung siku.
3.      Pernyataan Edisi
4.      Daerah rincian khusus
5.      Daerah penerbitan, distribusi
6.      Deskrifsi fisik
7.      Persyaratan system
8.      Modus akses
9.      Jenis karya
10.  Copy yang dideskripsikan, koleksi perpustakaan, pembatasan pengguna.

Judul Seragam
Menurut glossary yg terdapat pada buku AACR2 judul seragam adalah
1.      Judul yg khas untuk mengidentifikasikan sebuah karya yang telah diterbitkan
dibawah judul yg beragam, untuk keperluan katalogisasi
2.      Judul kolektif konvensional yang lajim digunakan untuk menyandingkan
publikasi2 dari seorang pengarang, pengubah lagu atau badan korporasi berisikan
beberapa karya atau sari krya dsb dari beberapa karya , seperti karya2 lengkap
beberapa karya  dalam bentuk literature atau musical yang khas

Unsur pembeda pada judul seragam :


1.      Badan Korporasi
2.      Tempat terbit
3.      Tahun Terbit
4.      Tempat dan tahun terbit atau badan korporasi dan tahun terbit
5.      Pernyataan edisi, keterangan judul lain dsb

D. KATALOG TERBITAN BERSERI


Data yang diperlukan dalam penyusunan catalog terbitan berseri adalah sbb :
1.      Judul Terbitan berseri, judul parallel, dan anak judul
Judul ini akan muncul pada setiap nomor terbitan berseri tersebut
Judul parallel adalah judul terjemahan dari judul asli suatu terbitan berseri.
Anak judul adalah judul yang menyertai judul inti dari suatu terbitan berseri.

8
2.      Volume, nomor, dan Tahun terbit pertama kali
Volume adalah penomoran yang dikaitkan dengan perencanaan untuk dijilid
menjadi satu jilid (bundle)
Nomor adalah urutan sekuensial atau nomor urut yang diberikan pada setiap kali
terbitan berseri tersebut di publikasikan.
Tahun terbit pertama kali adalah tahun pertama diterbitkannya terbitan berseri
tersebut.

3.      Frekuensi atau kala terbit


4.      ISSN
5.      Kota terbit
6.      Nama lembaga, organisasi penerbit, redaksi
7.      Tahun, volume, maupun nomor atau bulan majalah yang dimiliki
8.      Ukuran tinggi terbitan
9.      Edisi
10.  Catatan

Pengatalogan terbitan berseri


Semua bahan tercetak maupun tidak tercetak, sepanjang diterbitkan dalam bagian-
bagian, mempunyai nomor atau tanggal dan tidak direncanakan terbit untuk kurun
waktu tertentu saja, masuk kedalam kelompok terbitan berseri atau serial.
Proses prakatalogan dimulai dari penerimaan, pemberian tanda kepemilikan, dan
setelah itu baru dilakukan pencatatan.
Langkah-langkah pekerjaan dlm penerimaan majalah dan terbitan berseri lainnya :
a. Penerimaan
b. Pemberian tanda kepemilikan
c. Stempel tanda kepemilikan tersebut dapat diletakan pada halaman paling
depan, yaitu halaman sesudah sampul.
d. Pencatatan

Deskrifsi bibliografi Terbitan Berseri


     Beberapa masalah yang muncul dalam proses pengatalogan terbitan berseri :
a. Yang berkaitan dengan kondisi perpustakaan
b. Yang berkaitan dengan cirri dan sifat penerbitan terbitan berseri

Kemungkinan yang akan terjadi kepada perpustakaan yang mempunyai dana terbatas
dalam melanggan majalah, terutama majalah luar negri.
a. Melanggan tidak dari mulai terbitan pertama, sedangkan data terbitan
pertamaberguna untuk deskrifsi bibliografi
b. Melanggan terputus-putus, hal ini akan berpengaruh pada data kepemilikan
dalam deskrifsi bibliografi.

Sumber Informasi
Istilah sumber informasi (source of information) adalah bagian dari dokumen atau
sumber lainnya yang mencantumkan informasi yang berguna untuk membuat entri
catalog sebuah dokumen.
a. Halaman Judul
Lembaran yang terbit bersamaan dengan nomor terakhir dari suatu
volume terbitan tersebut.
b. Cover

9
Adalah bagian muka sebuah terbitan berseri
c. Caption
Mengacu kepada ALA Glosary, yang dimaksud dengan caption adalah
judul utama (headline) pada awal teks atau chapter dari sebuah buku
atau majalah.
d. Masthead
Pernyataan dari judul, kepemilikan, editor dari surat kabar, atau
majalah.
e. Halaman editorial
Halaman yang mengandung informasi bibliografis terbitan tersebut,
mencakup informasi judul, kepemilikan, penerbit, tim editor, frekuensi
terbit dsb
f. Kolopon
Sebuah pernyataan yang terdapat pada halaman akhir sebuah terbitan
yang memberikan informasi bibliografis tentang salah satu atau lebih
informasi, yaitu judul, pegarang, penerbit, pencetak, tahun terbit atau
tahun pencetakan dan informasi lainnya.

Penentuan Tajuk Entri dan Judul Seragam


     2 langkah proses pengatalogan :
a. Menentukan deskrifsi bibliografi
b. Menentukan titik-titik akses
Tajuk entry utama adalah sebuah nama, istilah atau sandi/kode yang
menjadi titik akses utama dari sebuah dokumen pada catalog.
Tajuk entry tambahan adalah tajuk entry yang merupakan tambahan
terhadap tajuk entri utama dalam suatu catalog.

1.    Jenis Kepengarangan
Istilah pengarang disini mencakup orang dan badan korporasi yang bertanggung
jawab terhadap isi intelektual atau isi artistic suatu karya.
Tujuan pendekatan kepengarangan :
a. Apakah bahan pustaka tertentu yang diketahui pengarangnya ada dalam
koleksi
b. Bahan pustaka apa saja dari pengarang tertentu ada dalam koleksi
2.     Tajuk Entri Utama
a. Tajuk
b. Deskrifsi bibliografi
i. Judul dan pernyataan bahan tanggung jawab
ii. Keterangan edisi
iii. Keterangan penomoran atau penanda urutan
iv. Daerah penerbitan
v. Deskrifsi fisik
vi. Keterangan seri
vii. Catatan
viii. ISSN
c. Jejakan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sarana temu kembali juga sangat diperlukan dalam terbitan berseri mengingat
banyaknya orang yang ingin menemukan informasi seperti majalah, jurnal, surat
kabar dll. Tentunya menemukan terbitan berseri ini memerlukan yang namanya sarana
temu kembali terbitan berseri. Sarana temu kembali terbitan berseri sebagai beikut:

1. Katalog Buku
Harus bisa ditelusur dari beberapa titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul,
maupun subyek.
2. Katalog Majalah
Untuk menunjukkan judul-judul majalah, volume, nomor dan tahun terbitnya agar
pengguna tahu koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.
3. Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik
Biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam
prosiding, risalah. Ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya
tulis.
4. Bibliografi (berfungsi sebagai catalog atau indeks)
Bibliografi yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh
perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia.

Sarana temu kembali tersebut dapat digunakan baik secara manual atau
dengan cara internet, data base, atau OPAC. Demikian makalah kami semoga
bermanfaat.

A. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hartinah, Sri. 2012. Penelusuran Literatur. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Juni Putri Utami, Pengelolaan Terbitan Berseri Universitas Andalas,

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/viewFile/482/404 diakses 5-11-2013.

KBBI. http://kamusbahasaindonesia.org/sarana

Kenretno,  Pengelolaan Terbitan Berseri Di Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi


Primer Pendukung Kegiatan Keilmiahan

                   http://kenretno.blogspot.com/2010/03/pengelolaan-terbitan-berseri-di.html Jumat,
26 Maret 2010 diakses 10-11-2013.
Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media. 2005.

Nerissya. TB Diareku. dipost 03-05-2013.

http://nerissya.blogspot.com/2013/05/pengelolaan-terbitan-berseri.html diakses 5-
11-2013.

Rahayuningsi, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saleh, Abdul Rahman. 2009. Pengantar Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Sholihin.  Modul 4 TB Sarana Temu kembali Terbitan Berseri.

http://sholihin.staff.uns.ac.id/files/2011/03/modul-4.pdf, diakses 7-11-2013.


Yulia, Yuyu. dkk. 2011. Pengelolaan Terbitan Berseri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yusup, Pawit M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial Komunikasi Untuk
Perpustakaan dan Informasi. Universitas Padjadjaran.
Buku Materi Pokok PUST 2250 modul 1-6 Pengelolaan Terbitan berseri

12

Anda mungkin juga menyukai