Anda di halaman 1dari 10

“PENGAWASAN DAN STANDARISASI BIBLIOGRAFI”

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata kuliah Dasar-Dasar Oragnisasi

DOSEN PENGAMPU: Sahidi M.IP

DI SUSUN OLEH:

NAMA KELOMPOK :

Heldawati Rusmiri : F0271211023

Elrida Nengsi Simanjuntak : F0271211023

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
wawasan mengenai mata kuliah Dasar-dasar Organisasi, dengan judul“
Pengawasan dan Standarisasi Bibliografi”.
Dengan tulisan ini kami harapkan mahasiswa mampu untuk memahami tentang
Pengawasan dan Standarisasi Bibliografi, kami sadar materi ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................
C. Tujuan Penulis........................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
2.1 Pengertian Bibliografi ..................................................................

2.2 Pengertian Pengawasan Bibliografi ............................................


2.3 Perkembangan Pengawasan Bibliografi .......................................
2.4 Konsep Dasar Bibliografi ............................................................
2.5 Pembagian Bibliografi .................................................................
2.6 Tujuan dan Manfaat Bibliografi ...................................................
2.7 Standarisasi Bibliografi Internasional .........................................
2.8 Penyusunan Bibliografi ...............................................................
2.9 Pentingnya Pengawasan Bibliografi ...........................................
2.10 Pengertian Bibliografi ....................................................................
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengawasan dan Standarisasi adalah terwujudnya pertukaran data bibliografi nasional antar negara
yang dihimpun oleh agen bibliografi nasional di negara tersebut, dengan maksud agar tidak terjadi
duplikasi pencatatan bibliografi. Pengawasan bibliografi sangatlah penting di dunia perpustakaan
dan kearsipan. Adanya pengawasan bibliografi memudahkan pelaksanan temu balik informasi.
Selain itu pemakai dapat menentukan lokasi keberadaan sebuah dokumen. Maka dari itu penulis
akan membahas tentang perkembangan pengawasan bibliografi. Sudah sejak akhir abad ke-19
yang lalu ada upaya untuk merealisasikan gagasan pengawasan bibliografi universal.Untuk
menjadi dasar standardisasi internasional dalam pembuatan katalog sudah pasti telah tercapai,
sebagian besar kode katalog yang dikembangkan di seluruh dunia sejak saat itu telah mengikuti
Prinsip secara ketat atau setidaknya sampai tingkat yang tinggi. Selain itu juga menekankan
perlunya standarisasi dalam deskripsi bibliografi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Konsep Dasar Bibliografi ?
2. Bagaimana Pembagian Bibliografi ?
3. Apa Tujuan dan Kegunaan Bibliografi ?
4. Apa itu Standarisasi Bibliografi Internasional ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Bibliografi
2. Untuk mengetahui Bagaimana Pembagian Bibliografi
3. Untuk mengetahui Tujuan dan Kegunaan Bibliografi
4. Untuk mengetahui Standarisasi Bibliografi Internasional

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bibliografi
Bibliografi adalah daftar pustaka yang meliputi isi dan deskripsi sebuah buku, hal tersebut
meliputi, judul, pengarang, edisi, cetakan, kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit, jumlah
halaman dan ukuran tinggi buku dan ISBN.
Bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein:
yang artinya menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah dapat diartikan sebagai penulisan
buku.Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu
cantuman tertulis atau pustaka yang sudah diterbitkan, yang disusun secara sistematis berupa daftar
menurut aturan yang diinginkan.

2.2 Pengertian Pengawasan Bibliografi


Pengawasan bibliografi adalah usaha pengembangan dan pemeliharaan sebuah sistem pencatatan
bagi semua bentuk bahan, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang berbentuk
bahan tercetak, bahan audiovisual maupun bentuk lain, yang menambah khazanah pengetahuan
dan informasi. Kontrol bibliografi artinya semua kegiatan yang terlibat dalam menciptakan,
mengatur, mengelola dan memelihara file catatan bibliografi seperti bahan diadakan di
perpustakaan atau koleksi arsip atau sumber yang tercantum dalam indeks atau database.

2.3 Perkembangan Pengawasan Bibliografi


Perlu disadari bahwa pengawasan bibliografi yang menyeluruh sangat perlu, dan bukanlah hal
yang baru. Sudah sejak akhir abad ke-19 yang lalu ada upaya untuk merealisasikan gagasan
pengawasan bibliografi universal. Tokoh terkenal sebagai perintis gerakan pengawasan bibliografi
ini ialah Paul Otlet dan Henri LaF Gntame. Mereka sangat mengharapkan bahwa pengawasan
bibliografi tidak terbatas saja di buku, tetapi juga dapat mencakup akses ke bagian-bagian dari
buku, arlikel dalam jurnal, laporan penelitian, brosur, paten, terbitan pemerintah, dokumen
kearsipan, foto, dan surat kabar. Dahulu dikira bahwa hal ini dapat terlaksana lewat penerbitan
suatu bibliografi universal yang mencakup semua publikasi seluruh penjuru dunia. Otlet dan
LaFontaine mengajukan suatu konperensi yang diadakan di Brussels pada tahun 1892 untuk
membahas bibliografi universal ini. Salah satu cara untuk mewujudkan impian ini ialah pendirian
Institut lateraatioaal de Bibliographie yang akan menyusun bibliografi universal ini. Untuk itu staf
II3 mengumpulkan dan mencari sebanyak mungkin bibliografi, katalog perpustakaan, katalog
penerbit dan toko buku, serta daftar-daftar lama, untuk meneliti terbitan-terbitan dari seluruh
dunia. Sampai tahun 1920 hampir 60 juta entri disalin pada kartu dengan tulisan tangan lalu
disusun menurut subjek. Awalnya itu digunakan Dewey Decimal Classification, kemudian
Universal Decimal Classification, yang khusus dibuat untuk penyusunan bibliografi universal
tersebut.

5
2.4 Konsep Dasar Bibliografi
Pengawasan bibliografi dibutuhkan agar informasi rekam dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin. Kemajuan segala bidang, budaya, sains, dan teknologi, ilmu sosial, humaniora, maupun
semua aspek kehidupan sehari-hari, sangat bergantung dari adanya sumber ilmu pengetahuan dan
informasi yang ditata dengan baik sehingga dapat dengan mudah dan cepat di akses saat
dibutuhkan.

2.5 Pembagian Bibliografi


Bagian-bagian dari bibliografi antara lain:
• Judul: Berisikan judul artikel atau judul buku yang ingin dideskripsikan
• Kepengarangan: Berisikan nama pengarang perorangan atau pengarang badan organisasi
• Sumber: Berisikan judul jurnal, judul prosiding atau judul buku yang dari mana informasi
itu berada atau berasal.
• Data Terbitan atau Impresium: Berisikan data tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun
terbit.
• Keterangan Fisik atau Kolasi Buka: Berisikan halaman tempat artikel diperoleh
Keterangan Informasi: Berisikan kata kunci dan abstrak
• Keterangan Tambahan: Berisikan lokasi tempat penyimpanan, kode nomor panggilan,
perpustakaan pemilik bahan pustaka dan lainnya.

2.6 Tujuan dan Manfaat Bibliografi


Tujuan Bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka
yang sudah pernah diterbitkan. Untuk menentukan topik Bibliografi ditentukan berdasarkan beberapa
pertimbangan yaitu permintaan pengguna, topik yang sedang berkembang maupun ketika itu banyak
diperlukan juga dokumentasi koleksi yang dimiliki dan mandat instansi.

Tujuan lain bibliografi adalah untuk tempat pemilihan buku, identifikasi dan verifikasi secara jelas
bibliografis sebuah buku, juga lokasi bahan pustaka yang meliputi tempat terbit, lokasi di
perpustakaan atau tempat memesan. Untuk memudahkan penggunaan bibliografi sehingga
dibuatlah/disusun indeks pengarang, subjek, tempat dll.

Manfaat Bibliografi adalah untuk menawarkan pendayagunaan buku dan bahan pustaka lainya atau
mempromosikan aplikasi bermanfaat dari imu pengetahuan. Oleh sebab itu, ilmu tidak dapat
berkembang jika tidak ada ibliografi karena biliografi mendaftar kumulasi pengetahuan yang telah
ada sebelumnya. Ilmu bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba melainkan beranjak dari basic yang
pernah ada sebelumnya.

6
2.7 Standarisasi Bibliografi Internasional
Standarisasi merupakan aturan yang makna untuk membimbing, tetapi bisa bersifat wajib. Untuk
semua dokumen hanya satu kali ditetapkan cantuman bibliografi yang komprihensif. Cantuman
harus dibuat secepatnya setelah dokumen diterbitkan atau tidak diterbitkan.Oleh karena itu dalam
penyusunan bibliog menrafi harus memperhatikan:Penentuan Tajuk Subjek, yang berhubungan
dengan tajuk utama dan tajuk tambahan.Penentuan Deskripsi, yang meliputi 8 daerah deskripsi
bibliografi.Sistem Penomoran Internasional: ISBN, ISSN, CODEN.

2.8 Penyusunan Bibliografi


Cara menyusun suatu bibliografi yang benar yaitu :
• Nama Pengarang harus disusun secara abjad yang berurut
• Jika tidak ada nama pengarang, judul buku maupun artikel dimasukkan kedalam urutan
abjad.
• Bila seseorang pengarang terdapat lebih di satu bahan referensi, maka referensi kedua
dan selanjutnya nama pengarang tidak dituliskan, tetapi diubah menjadi garis sepanjang
5-7 ketikan
• Jarak dari baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan
pokok lain adalah dua spasi.
• Baris pertama diawali dari margin kiri. Baris kedua dan selanjutnya dari tiap pokok harus
dimasukkan kedalam sebanyak 3-4 ketikan.

2.9 Pentingnya Pengawasan Bibliografi


1. Pengawasan ini perlu agar informasi rekam dapat berguna semaksimal mungkin. Kemajuan
segala bidang, bidang sains dan teknologi, ilmu sosial, humaniora, maupun semua aspek
kehidupan sehari-hari, sangat bergantung dari adanya sumber ilmu pengetahuan dan informasi
yang dikelola dengan baik sehingga dapat diakses dengan mudah dan cepat apabila diperlukan.

2. Untuk memberikan informasi kepada pembaca atau pengguna kontrol bibliografi meliputi
deskripsi ilmiah dan akses subjek melalui kode katalog seragam, skema klasifikasi dan otoritas
nama.

3. Dapat dikatakan bahwa kontrol bibliografi sangat penting untuk mengembangkan dan
memperbarui layanan perpustakaan sebagai user friendly. Selain itu, kontrol bibliografi adalah
alat fundamental untuk koleksi hormat koleksi referensi ilmiah.

7
2.10 Contoh Bibliografi
Ada beberapa contoh penulisan dari Bibliografi diantaranya:
1.Contoh penulisan Bibliografi dari buku
• Nama Pengarang
• Tahun Terbit
• Judul Buku
• Tempat Terbit
• Nama Penerbit
Contoh penulisan:
Ibengpramana, A.N. 1985. Bintang Nusantara. Jakarta: Gramedia. Depdikbud 1989. Kisah
Seorang Pelajar, Jakarta : Balai Pustaka.

2.Contoh penulisan Bibliografi dari surat kabar

• Nama Pengarang
• Tahun Terbit
• Judul Artikel
• Nama Surat Kabar
• Tanggal Terbit
• Tempat Terbit

Contoh penulisan:

Ibengpramana, A.N. 1985.”Kisah Seorang Pelajar” The Jakarta Post, 2 Desember 19987.
Jakarta.

3. Contoh Penulisan Bibliografi dari Internet


Jika yang dijadikan sumber adalah internet, susunan penulisannya adalah
Ibengpramana, A.N. 1985.”Ketika Masa Depan Didepan Mata” Wikipedia (online), jilid 5,
No.4, (https://www.pendidikan.co.id, di akses 20 Mei 2019).

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengawasan bibliografi sangatlah penting dilakukan. Hal ini memiliki banyak hal positif dalam
menjalanka perpustakaan. Pengawasan bibliografi yang menyeluruh (mencakup semua bidang dan
seluruh dunia) sangat perlu, bukanlah hal yang baru. Tetapi sejak akhir abad ke-19 yang lalu ada
upaya untuk mewujudkan gagasan pengawasan bibliografi universal. Tokoh terkenal yang menjadi
perintis gerakan pengawasan bibliografi ini adalah Paul Otlet dan Henri LaFGntame. Mereka
sangat menginginkan pengawasan bibliografi tidak terbatas saja pada buku, tetapi juga mencakup
akses ke bagian-bagian dari buku, arlikel dalam jurnal, laporan penelitian, brosur, paten, terbitan
pemerintah, dokumen kearsipan, foto, surat kabar. Dahulu dikira bahwa hal ini dapat terlaksana
lewat penerbitan suatu bibliografi universal yang mencakup semua publikasi seluruh penjuru
dunia.

3.2 Saran
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terutama mahasisawa . kami juga
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca maupun mahasiswa untuk perbaikan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tabihaba.com/2020/04/makalah-pengawasan-bibliografi.html
(Diunggah 12 April 2020)
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-bibliografi-tujuan-unsur-jenis-
manfaat-bagian-bagian-contoh-penulisan.html
https://lis4suka.wordpress.com/2010/03/23/kegunaan-dan-tujuan-bibliografi/
https://slideplayer.info/slide/2771005/

10

Anda mungkin juga menyukai