Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN HASIL STUDY TOUR KE BALI

PENGARUH PENANGKARAN PENYU DI


TANJUNG BENOA TERHADAP
KELESTARIAN PENYU DI TANJUNG BENOA
Disusun guna memenuhi syarat mengikuti ujian sekolah dan
penilaian akhir semester

OLEH:
Rindang zanita ilahi
XII IPS 3

SMA TAKHASSUS AL-QURAN


KALIBEBER MOJOTENGAH WONOSOBO
TAHUN 2022/2023

i
PENGESAHAN

Disusun oleh,
NAMA : Rindang Zanita Ilahi
NIS : 2012465
KELAS : XII IPS 3
Karya tulis dengan judul “penangkaran penyu di tanjung
benoa terhadap kelestarian penyu di tanjung benoa” telah
disahkan dan disetujui pada :

HARI :
TANGGAL :
OLEH :

Wonosobo,...........................2022

Mengetahui,

Kepala sekolah Pembimbing

Fatma ainie S.IP,MM. Ichtamilu Wakhidah S.Pd

ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rindang Zanita Ilahi
Nis : 2012465
Kelas : XII IPS 3
Judul penelitian : Pengaruh penangkaran penyu di tanjung
benoa terhadap kelestarian penyu di tanjung benoa.
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1) Menyatakan dengan sebenar- benarnya bahwa karya tulis
tersebut diatas adalah benar ditulis oleh penulis dengan
referensi yang dinyatakan dalam daftar pustaka.
2)Menyatakan bahwa tulisan tersebut bukan merupakan hasil
plagiat dengan cara apapun yang tidak dibenarkan
3)Menyatakan bersedia mendapat sanksi bila ternyata
ditemukan hasil plagiat

Wonosobo,....................................2022
Rindang Zanita Ilahi

------------------------------------------------
NIS : 2012465

iii
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan kepada :

1.Allah SWT yang telah memberikan rahmat,hidayah,serta


inayahnya,sehinga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
2.Ayah dan Ibu yang selalu memberikan perhatian dan
dukungan dalam setiap belajar.
3.Seluruh Dewan Guru SMA Takhassus Al-quran khususnya
a. Ibu Fatma Ainie S.IP,MM selaku Kepala Sekolah SMA
Takhassus Al-quran.
b. Bapak Danis Agung Nugroho M.Pd selaku Wali Kelas
XII IPS 3.
c. Ibu ichtamilu Wakhidah S.Pd selaku Pembimbing Karya
Tulis.
4. Teman-teman kelas XII.
5. Adik-adik kelas X dan XI.
6. Pembaca yang budiman.

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan berkah dan karunia-Nya.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di
yaumul akhir.
Dalam rangka pengembangan Kepariwisataan dan
Kebudayaan di wilayah Bali,penulis membuat karya tulis yang
berjudul “penangkaran penyu di tanjung benoa terhadap
kelestarian penyu di tanjung benoa” ini selain untuk menambah
wawasan pembaca tentang tempat Pariwisata khusunya akan
kekayaan Fauna yang ada,juga untuk menambah Pengetahuan
dan Kebudayaan mengenai Penyu di daerah Bali.
Terima kasih Penulis ucapkan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun karya tulis ini,baik
secara langsung atau tidak langsung.
Karena keterbatasan pengetahuan penulis,pastinya
dalam penyusunan karya tulis ini mempunyai banyak
kekurangan.Untuk itu,penulis berharap agar pembaca dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun.
Harapan penulis semoga dengan adanya karya tulis
ini,para pembaca dapat mengambil manfaat serta menambah
wawasan.

Wonosobo ,................................2022

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN........................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................. 1
A.LATAR BELAKANG ......................................... 1
B.IDENTIFIKASI MASALAH ............................... 1
C.RUMUSAN MASALAH ...................................... 2
D.TUJUAN PENELITIAN ....................................... 2
E.MANFAAT PENELITIAN .................................... 2
F.METODE PENELITIAN ........................................ 2
G.SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH .... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PULAU PENYU
2.2. PENANGKARAN PENYU DI DELUANG SARI
2.3. JENIS-JENIS PENYU
2.4. HABITAT DAN REPRODUKSI PENYU
BAB III PENUTUP
3.1. SIMPULAN
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bali adalah salah satu pulau kecil milik Indonesia
yang terletak di Sebelah Timur pulau Jawa.Pulau ini banyak
menyimpan berjuta kebudayaan yang menjadi jati diri negri ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa pulau Bali memiliki
semacam daya tarik bagi siapapun yang berkeinginan singgah
ke sana.Baik dari segi keindahan panorama alam atau dari segi
budaya yang sangat dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat
setempat. Salah satu wisata yang memikat daya tarik adalah
Tanjung Benoa.
Tanjung Benoa terletak di sebelah selatan Nusa
Dua,yakni di desa adat pakraman Tanjung Benoa,kecamatan
Kuta Selatan,kabupaten Badung,Bali.Secara geografis,tanjung
benoa diapit oleh 2 laut sehingga membuat tempat ini
unik.Wilayah ini memiliki luas sekitar 173,75 hm.
Tanjung benoa merupakan tempat wisata yang terkenal
akan pantainya.Tempat wisata ini juga merupakan sarana
wahana air.Selain itu,terdapat pelayaran menuju pulau
penyu,tempat hidup seekor kura-kura atau penyu.
Penyu merupakan salah satu hewan reptil yang
keberadaannya di indonesia saat ini mulai langka.Pemerintah
indonesia telah menetapkan semua jenis penyu sebagai satwa
yang dilindungi,berdasarkan peraturan pemerintah nomor 7
tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa
liar.
Sebagai hewan yang terancam punah dan hewan
incaran pemburuan liar,maka dibangunlah penangkaran penyu
yang terdapat di berbagai daerah di indonesia,salah satunya
bernama Penangkaran Penyu Deluang sari.
Penangkaran penyu ini dibangun lewat swadaya
masyarakat Tanjung Benoa dan dibantu oleh World wildlife
fund (wwf),serta pemda Bali.Lokasi ini dipilih karna memiliki
ekologi yang utuh,pantai yang bersih,berpasir dan
landai,sehingga cocok untuk penyu yang akan berkembang
biak.
1
1.2 Identifikasi Masalah
Jadi,dari latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi
masalahnya,Adalah sebagai berikut :
 Pembangunan penangkaran penyu di deluang
sari,karena banyaknya pemburuan liar terhadap penyu
 Perlindungan penyu sebagai satwa liar yang hampir
punah.

1.3 Rumusan Masalah


1.Bagaimana asal usul pulau penyu?
2.Bagaimana proses penangkaran penyu di tanjung benoa?
3.Apa saja jenis-jenis penyu yang dikembangkan?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui asal-usul pulau penyu.
2. Mengetahui proses penangkaran penyu.
3. Mengetahui jenis-jenis penyu.

1.5 Manfaat Penelitian


1.Bagi penulis
 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi peneliti untuk menjelaskan tentang proses
penangkaran penyu di tanjung benoa
 Dapat mengambil ilmu yang telah didapat selama
melalukan penelitian karya ilmiah di tanjung benoa
2.Pihak lain
 Hasil penelitian diharapkan berguna sebagai bahan
untuk mempelajari berbagai hal tentang hewan penyu
 Diharapkan bermanfaat bagi pembaca sebagai referensi
penelitian yang relevan untuk peneliti selanjutnya.
2
1.6 Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini penulis menggunakan
metode sebagai berikut
1) Observasi partisipan
Penulis mengunjungi objek wisata pulau penyu dan
mengamati langsung tempat-tempat pulau penyu.
2) Studi pustaka
Penulis mencari data melalui internet

1.7 Sistematika penulisan


Penulis menyusun karya tulis ini dengan urutan sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Identifikasi Masalah
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian
f. Metode Penelitian
BAB II : Pembahasan
a. Pulau Penyu
b. Penangkaran Penyu di
Deluang Sari
c. Jenis-jenis Penyu
BAB III : Penutup
a. Simpulan
b. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pulau Penyu


Pulau penyu merupakan sebuah daratan di dekat Tanjung
Benoa,dimana penangkaran penyu dilakukan.Terletak di
kelurahan Tanjung Benoa,kecamatan Kuta Selatan,kabupaten
Badung,Bali.
Awal mula dibukanya Penangkaran Penyu Deluang Sari
ini karena timbulnya kekhawatiran akan populasi penyu yang
semakin sedikit.padahal penyu merupakan salah satu hewan
laut yang dilindungi.Namun kenyataannya masih banyak
pemburu untuk diperjual belikan,baik daging ataupun telurnya.
(Raskita Tourman,2019:1)
Karena pada saat itu di bali,Khususnya saat peribadatan
warga bali,penyu sebagai santapan wajib dalam upacara
peribadatan Pura-pura di Pulau Bali.Hal ini merupakan
pemicu,pada era 1990-an penyu hijau ini sudah hampir
mencapai kepunahan di bali.Akibatnya,populasi penyu
mengalami penurunan yang sangat drastis,bahkan nyaris punah.
(TunasHijau,2019:7)
Peran pemerintah juga ikut andil dalam menangani
masalah ini.Salah satunya dengan mengeluarkan undang-
undang.Undang-undang tersebut berfokus mengenahi
pelarangan keras terhadap pemburuan penyu.Dengan menindak
tegas bagi pelaku yang kedapatan melakukan eksploitasi pada
hewan yang dilindungi ini.
Selain itu dari lembaga Swadaya Masyarakat juga
berusaha melakukan sebuah langkah,paling tidak untuk
mempertahankan populasi penyu agar tidak punah.Dengan
dibantu oleh salah satu organisasi Dunia yaitu World Wildlife
Fund (WWF) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah
setempat.Akhirnya sepakat untuk membuat sebuah
penangkaran penyu di kawasan Deluang Sari.
Seiring berkembangnya waktu,penangkaran penyu ini
pun bertambah fungsi.Yang tadinya hanya sebuah tempat untuk
menjaga dan melestarikan populasi penyu,kini menjadi tempat
wisata yang unik.(Raskita Tourman,2019:1)
4
2.2 Penangkaran Penyu di Deluang Sari
Penangkaran Penyu Deluang Sari ini berlokasi di
Kelurahan Tanjung Benoa,kecamatan Kuta Selatan,kabupaten
badung,Bali.Berjarak kurang lebih 27 Kilometer dari kota
Denpasar dan menempuh perjalanan sekitar 35 Menit dari
Bandara Ngurah Rai.
Penangkaran Penyu Deluang Sari sendiri adalah delta kecil
yang ditumbuhi dengan hutan bakau,terdapat pantai pasir yang
putih dengan gelombang yang tenang,dan tepat menghadap ke
Pelabuhan Benoa.Deluang sari dijadikan sebagai tempat untuk
menangkarkan penyu karena memiliki sistem ekologi yang
utuh,lalu pantainya juga memiliki kondisi yang bersih dan
terjag,dan hutan bakau yang ada disini subur.(imam
baihaqi,2018)

Di Deluang Sari akan dijumpai kolam penampungan


untuk merawat penyu,mulai dari telur hingga menetas.
Sebagai pelengkap fasilitas,terdapat juga warung kecil
di tengah wisata Deluang Sari,dan juga ada tempat untuk
membeli Oleh-oleh atau Cinderamata.
a) Penyu adalah kura-kura laut
Penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua
samudra di dunia.Menurut data para ilmuwan,penyu sudah ada
sejak akhir zaman jura (145-208 juta tahun yang lalu) atau
seusia dengan Dinosaurus.Pda masa itu Archelon,yang
berukuran panjang badan 6 Meter,dan Cimochelys telah
berenang di laut purba seperti penyu masa kini.
Penyu memiliki tungkai depan yang berupa kaki
pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam
air.Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air,sesekali
hewan kelompok vertebrata,kelas reptilia itu harus sesekali naik
ke permukaan air untuk mengambil napas.Itu karena penyu
bernapas dengan paru-paru.Penyu pada umumnya bermigrasi
dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu
lama.Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58-73 hari.
(wikipedia.org)
(Menurut Wilson dkk),penyu itu mempunyai peran
penting dalam menjaga ekosistem laut yang sehat.Laut yang
sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber
protein penting bagi manusia.
5
b) Masa bertelur
Siklus hidup penyu dimulai dengan fase kawin.Seluruh
spesies penyu yang ada di dunia memiliki siklus hidup yang
sama.Mereka memiliki pertumbuhan yang sangat lambat dan
perlu waktu berpuluh-puluh tahun untuk mencapai usia
reproduksi.
Sebelum akhirnya kawin,penyu biasanya hidup di satu
tempat selama berpuluh-puluh tahun.Kemudian ,mereka
berimigrasi ke sebuah tempat dengan jarak hingga 3.000
kilometer untuk kawin dan bertelur di pantai.Lalu,pada umur
20 hingga 50 tahun,penyu jantan dan betina bermigrasi ke
daerah peneluruan di sekitar daerah kelahiran
mereka.Perkawinan mereka terjadi di lepas pantai,satu atau dua
bulan sebelum peneluruan pertama di musim tersebut.
(Hewania,2022:3)
Masa bertelur penyu merupakan salah satu siklus kehidupan
penyu.Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam,mulai
dari 2-8 tahun sekali.Sementara penyu jantan menghabiskan
seluruh hidupnya di laut,betina sesekali mampir ke daratan
untuk bertelur.Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi
dari manusia.Sumber bising dan cahaya sebagai tempat
bertelur.Penyu betina menggali lubang untuk bertelur dengan
menggunakan sepasang tungkai belakangnya.
Pada saat mendarat untuk bertelur,gangguan berupa
cahaya atau suara bising dapat membuat penyu mengurungkan
niatnya dan kembali ke laut.Penyu yang menetas di perairan
indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan
hawai.Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.
Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor
penyu.Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor
penyu betina,paling banyak hanya belasan tukik yang berhasil
sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa.Itu pun tidak
memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan
pemangsa alaminya seperti kepiting,burung dan tikus di
pantai,serta ikan-ikan besar.Begitu tukik (Anak penyu) tersebut
menyentuh perairan dalam.(Psychologymania,2013:8)
Saat tukik sudah berada di laut,mereka diduga
memasuki kawasan dimana arus-arus laut bertemu.Disana
mereka menggunakan rumput-rumput laut yang mengapung
serta benda apung lainnya yang terperangkap oleh arus laut
sebagai makanan.
6

Disana mereka juga memakan hewan-hewan laut yang


berukuran kecil.setelah itu,tukik jarang terlihat lagi hingga
kerapasnya mencapai ukuran 20-40cm dengan usia sekitar 5-10
tahun setelah menetas.
Pada saat ini penyu berenang kembali ke kawasan pakan
di pesisir.mereka tinggal di daerah tersebut sampai mereka siap
memijah,dan saat itu pulalah siklus hidup penyu dimulai lagi.
(Hewania,2022:3)

Anda mungkin juga menyukai