Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BUDAYA MELAYU RIAU

TENTANG

PERMAINAN TRADISIONAL BUDAYA MELAYU RIAU

DIBUAT OLEH :

AFRUL ALWISNUR

KLS IX K

SMPN 4 TAMBANG
MOTIF PAKAIAN DAN UKIRAN MELAYU

1. Corak Motif Lebah Bergayut untuk Ukir Tekat Tenun Songket

ditempatkan pada bagian atas bidang ukir/tekat/tenun/songket. Motif Lebah


Bergayut mencerminkan tentang rumah lebah madu yang biasanya menggantung di
dahan pohon. Hal ini mengingat bumi Melayu Riau dahulunya sangat kaya akan
pepohonan besar yang sebagian dijadikan tempat menggantungkan rumah lebah.

  

2. Corak Motif Itik Sekawan (Itik Pulang Petang) untuk Ukir Tekat Tenun
Songket

menggambarkan tingkah laku hewan Itik yang selalu berjalan beriringan


ketika petang hari akan pulang ke kandang. Tingkah laku berjalan beriringan serasi,
bersahabat, kompak, bersama-sama, menjadi contoh bagi manusia akan arti
kehidupan. Hal ini pun lalu digambarkan dan menjadi suatu corak motif untuk tenun,
tekat, ukir dan songket dengan nama Motif Itik Pulang Petang atau Motif Itik
Sekawan.

3. Corak Motif Kaluk Pakis (kaluk paku) untuk Ukir Tekat Tenun Songket
merupakan gambaran pohon/tetumbuhan pakis/paku yang berkeluk-keluk atau
meliuk-liuk, tak hanya diperuntukkan bagi kerajinan tekat maupun tenunan dan
sejenisnya. Motif Kaluk
Pakis/Paku lazim pula
dipakai untuk ukiran
bangunan dan ukiran benda-
benda lainnya. Semua corak
motif melayu disepadukan
dengan cermat sehingga
kelihatan serasi dan saling mengisi.

4. Motif pucuk rebung

melambangkan harapan baik sebab bambu merupakan pohon yang tidak


mudah rebah oleh tiupan angin kencang sekalipun. Motif pucuk rebung selalu ada
dalam setiap kain songket sebagai kepala kain atau tumpal kain tersebut. Penggunaan
motif pucuk rebung pada kain songket dimaksudkan agar si pemakai selalu
mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah hidup.

5. Selembayung

Selembayung adalah hiasan yang terletak bersilang pada kedua ujung


perabung bangunan belah bubung dan rumah lontik. Pada bagian bawah adakalanya
diberi pula hiasan tambahan seperti tombak terhunus, menyambung kedua ujung
perabung (tombak-tombak) Selembayung memiliki beberapa makna, antara lain :

 Tajuk Rumah : selembayung membangitkan seri dan cahaya rumah.


 Pekasih Rumah : lambang keserasian dalam kehidupan rumah tangga.
 Pasak Atap : lambang sikap hidup yang tahu diri.
 Tangga Dewa : lambang tempat turun para dewa yang membawa keselamatan
manusia
 Rumah Beradat : tanda bahwa bangunan itu adalah tempat kediaman orang
berbangsa balai atau kediaman orang patut-patut.
 Tuah Rumah : lambang bahwa bangunan itu mendatangkan tuah kepada
pemiliknya.
 Lambang Keperkasaan dan Wibawa : selembayung yang dilengkapi dengan
tombak-tombak melambangkan keturunan dalam rumah tangga, sekaligus
sebagai lambang keperkasaan dan wibawa pemliknya.
 Lambang Kasih Sayang : motif ukiran selembayung (daun-daun dan bunga)
melambangkan perwujudan, tahu adat dan tahu diri, berlanjutnya keturunan
serta serasi dalam keluarga.

6. Sayap Layang-layang atau Sayap Layangan

Hiasan ini terdapat pada keempat sudut cucuran atap. Bentuknya hampir sama
dengan selembayung. Setiap bangunan yang berselmbayung haruslah memakai sayap
layangan sebagai padanannya. Letak sayap layang-layang pada empat sudut cucuran
atap merupakan lambang sari empat pintu hakiki, yaitu pintu rizki, pintu hati, pintu
budi, dan pintu Illahi. Sayap layang-layang juga merupakan lambang kebebasan, yaitu
kebebasan yang tahu batas dan tahu diri.

7. Singap/Bidai

Bagian ini biasanya dibuat bertingkat dan


diberi hiasan yang sekaligus berfungsi sebagai
ventilas. Pada bagian menjorok keluar  di beri lantai yang disebut teban
layar atau lantai alang buang atau disebu juga  Undan- undan.

Anda mungkin juga menyukai