Anda di halaman 1dari 35

Terapi Rasional (4T 1W),

Analisis SOAP dan DRP

apt. Prisca Anggela, M.Farm


Farmakoterapi dan Farmasi Klinis
Program Studi Farmasi Universitas Aisyah Prigsewu
JADWAL PERKULIAHAN
MINGGU HARI/TANGGAL TOPIK DOSEN/PJ KELAS

1 Selasa/05 Sept 2023 Penjelasan RPS, kontrak belajar dan Pendahuluan Farmakoterapi V A/B/C/D

2 Selasa/05 Sept 2023 Terapi Rasional (4T 1W), Analisis SOAP dan DRP V A/B/C/D

3 Selasa/05 Sept 2023 Manajemen Nyeri V A/B/C/D

4 Selasa/05 Sept 2023 Hipertensi V A/B/C/D

5 Selasa/05 Sept 2023 Diabetes Mellitus V A/B/C/D


apt. Prisca Anggela, M.Farm
6 Selasa/05 Sept 2023 GERD, Mual muntah dan Maag V A/B/C/D

7 Selasa/05 Sept 2023 Analisis dan Presentasi Kasus V A/B/C/D

8 UTS
9 Selasa/05 Sept 2023 Tiroid V A/B/C/D

10 Selasa/05 Sept 2023 Gout V A/B/C/D

11 Selasa/05 Sept 2023 Asma V A/B/C/D

12 Selasa/05 Sept 2023 COPD V A/B/C/D

13 Selasa/05 Sept 2023 Hiperlipid V A/B/C/D


apt. Mida Pratiwi, M.Farm
14 Selasa/05 Sept 2023 Anemia V A/B/C/D

15 Selasa/05 Sept 2023 Analisis dan Presentasi Kasus V A/B/C/D

16 UAS
bit.ly/MateriFarmakoterapi1
MANFAAT BELAJAR FARMAKOTERAPI:

1. Membantu Apoteker dalam memahami peng


gunaan obat pada penyakit tertentu
2. Apoteker mampu memilih obat yang tepat
3. Apoteker mampu memberikan informasi oba
t (misalnya mengenai efek samping obat, ko
ntraindikasi obat, interaksi obat dengan obat
lain atau interaksi obat dengan makanan, da
n sebagainya)
4. Apoteker mampu berinteraksi dengan dokter
dan tenaga medis lainnya.
5. Apoteker membantu pasien melakukan self
medication
Mata Kuliah Pendukung
Farmakokinetik

Farmakologi
Patofisiologi

Mikrobiologi
Parasitologi
Pharmaceutical Care

Pengkajian
dan
Pelayanan
Resep

Penelusuran
Riwayat Rekonsiliasi
Penggunaan Obat
Obat

Konseling

Pelayanan Pemantauan
Informasi Terapi Obat
Obat (PIO) (PTO)

Visite
RATIONAL USE OF MEDICINES
• Rational use of medicines requires that "patient
s receive medications appropriate to their clinical
needs, in doses that meet their own individual req
uirements, for an adequate period of time, and at t
he lowest cost to them and their community". (WH
O)

WHO : Penggunaan obat dikatakan rasional bila:


▪ Pasien menerima obat yang sesuai dengan kebu
tuhannya
▪ Untuk periode waktu yang adekuat
▪ Dengan harga yang paling murah untuknya dan
masyarakat
Macam Penggunaan Obat tidak Rasional
Insert the title of your subtitle Here

Peresepan Boros (Extravagant)


Peresepan Majemuk/Polifarmasi
(Multiple Prescribing)
Peresepan Berlebihan (Over Prescribing)

Peresepan Salah (Inccorect Prescribing) Peresepan Kurang (Under Prescribing)


Studi Kasus
Rasional dan Irasional
Pada suatu siang, Pasien A (Laki-laki, Usia 62 Tahun), datang ke UGD RS
Harum Melati Aisyah. Dokter mendiagnosis laki-laki tersebut “Angina
Pektoris” kemudian segera dirujuk ke dokter spesialis dan mendapatkan
perawatan yang intensif, Dokter UGD meresepkan :

“ R/ Glyceril Trinitrat Tab 5 mg No. LX



S. p.r.n tab, 1 sublingual

Rasional?
Irrasional?
Pada suatu siang, Pasien B (Laki-laki, Usia 35 Tahun),
datang ke Poli SPKK RS Harum Melati Aisyah.
Dokter mendiagnosis laki-laki tersebut “Uretritis GO”
Pasien mendapatkan resep :

R/ Penisilin 6 juta UI
S. i. m. m.

R/ Probenesid tab No. VX


S. 2-3. d. d. tab. I

Rasional or Irasional?
Pasien C, Perempuan Usia 56 Tahun datang ke Poli
SpPD RS Harum Melati Aisyah, ia mengeluhkan sesak
nafas, tungkai bengkak, hepatomegaly (+), asites (+), d
esakan venosa meningkat.
Dokter spesialis SpPD meresepkan:

R/ Digoksin tab. No. XV


S. 2. d. d. tab. I

R/ Furosemid tab No. VII


S. i. m. tab. I

R/ Lactat Calcius tab. No. XX


S. 3. d. d. tab. I
Rasional or Irasional?
Refreshing
FILOSOFI ASUHAN KEFARMASIAN

❑ Mengenali kebutuhan sosial pasien


❑ Melakukan pendekatan Patient Centre
❑ Mengasuh (=Care) dalam penggunaan obat ➔ Patient Safety
❑ (Dalam Era Universal Coverage) Mengawal “Kendali Mutu dan Ke
ndali Biaya”

❑ Mengemban tanggungjawab Khusus:


▪ Identifikasi DRP (Potential or Actual)
▪ Mencegah DRP yang potensial akan terjadi
▪ Mengatasi DRP yang telah terjadi
Refreshing
Monitoring / Pemantauan Terapi Obat
1. Monitoring Keadaan Umum (KU) Pasien:
a. Kondisi Klinik Pasien
b. Tanda-tanda Vital
c. Pemeriksaan Laboratorium
2. Monitoring Efektivitas Terapi Obat
3. (Monitoring Farmakokinetika Klinik)
4. Monitoring Adverse Drug Reaction:
a. Monitoring Efek Samping Obat
b. Monitoring Interaksi Obat
5. Monitoring Toksisitas Obat
Refreshing
• Definisi Interaksi Obat:
– Perubahan sifat farmakodinamika maupun farmakokinetika suatu obat y
ang disebabkan oleh pemakaian dua obat atau lebih secara bersamaan
, karena faktor diet, atau karena kebiasaan (merokok, alkohol, dll)

• Jenis Interaksi Obat:


– Interaksi Obat dengan Obat
– Interaksi Obat dengan Makanan
– Interaksi Obat dengan Life Style (merokok, kopi,dll)
– Interaksi Obat dengan Hasil Laboratorium
• Interaksi Fisiologis
• Inteaksi Analitis
Refreshing
Mekanisme Interaksi Obat:
– Farmakodinamika → terkait reseptor:
• Interaksi Sinergistik
• Interaksi Antagonistik
– Farmakokinetika :
• Interaksi Absorpsi
• Interaksi Distribusi
• Interaksi Metabolisme
• Interaksi Eliminasi/Ekskresi
Refreshing
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS)
Drug Related Problems atau

Permasalahan Terkait Obat

merupakan kejadian atau

Keadaan yang melibatkan terapi obat

yang secara nyata atau berpotensi

menganggu tercapainya tujuan terapi

yang diinginkan

Source:

(Pharmaceutical Care Network Europe, 2019).


Sistem Klasifikasi DRPs
Sistem klasifikasi Health Care Setting Jumlah kategori
DRP
Cipolle
Multiple 7 kategori
(Cipolle et al., 2012)
DOCUMENT 8 kategori dan
Community Pharmacy
(Williams et al., 2012) 30 sub kategori
PCNE
3 kategori dan
(Pharmaceutical Care N Multiple
7 sub kategori
etwork Europe, 2019)
Westerlund
Community Pharmacy 11 kategori
(Westerlund et al., 1999)
Analisis SOAP
Subjective, Objective, Assestment/Analyze, Plan/Planning

01 02 03 04 05

Tatalaksna, Goal Therapy,


Plan/Planning
Assestment/Analyze
Subjective

Objective

KIE/Edukasi Obat
SOAP bukan Sabun Mandi
ANALISIS SOAP
O
IDENTI S
PROBLEM MEDIK (TANDA KL TERAPI ASESSMENT PLAN
TAS (KELUHAN)
INIS DAN LAB)
Tgl Nama (dosis)
NC Hipertensi porta Perut membe Splenomegaly 5/8/2018 hingga KRS Propranolol 20 mg 2 x 1 Tidak Ada
Laki-Lak sar (+++) HR : 60x/min
i
42 Tahu
n Bleeding Varises Esofa Hematemesis 9/8/2017 9/8/2018 hingga KRS Lansoprazol Tidak Ada
MRS : 5/ gus (+++) Vitamin K (inj)
8/2018 Grade II-III Melena (+++) PT : 15,9 Metoklopropamid
12 Hari Post LVE 2 tanggal 6/8/ APTT : 34,9
2017 Trombosit: 12
Dx : Hep 4
atitis B cause Ci
rrhosis
Asites Perut membe 10/8/2017 10/8/2018 hingga Furosemid 20 mg Dosis furosemide
sar (+++) 15/8/2018 Spironolakton 100 mg kurang adequate.
SGOT : 4
Begah (+++) Caput medus Pasien masih me
5
a (+++) ngeluhkan perut mbeses
SGPT : 6
Na : 136 eg tidak berkurang yang
0
K : 3,5 menjadi indikasi tidak terj
Albumin: 3,0 adi penurunan lingkar per
ut
BB perkiraan :
68 kg (10/8)
68 (12/8)
67 (15/8)
Contoh Kasus
Pasien A seorang mahasiswa, sejak 1 hari yang lalu
mengeluhkan gigi geraham kanan bawah terasa sakit
dan berdenyut, sakit dirasakan hilang timbul,
terasa ngilu saat mengunyah makanan,
Dalam kesehariannya pasien suka meminum es teh manis
dan tidak pernah menggosok gigi sebelum tidur.
Pasien tidak mengeluhkan demam namun tidak bisa
tidur dengan nyenyak karena menahan sakit.
Pemilihan terapi

Asam Mefenamat
Indikasi : Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada sakit kepala, sakit gigi,
dismenore primer, juga nyeri traumatic, otot, dan paska operasi
Mekanisme kerja : Menghambat kerja enzim siklooksigenase
Dosis : 500 mg bila nyeri maksimal 3 kali sehari
Aturan pakai : bila nyeri, maksimal 3 kali sehari sesudah makan. Obat tidak b
oleh digerus
Efek samping : Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lamb
ung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepal
a, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia. Pada penggunaan terus-menerus de
ngan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis d
an anemia hemolitik
Kontraindikasi : Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal
, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat
Kasus 2
Reff. Normal15/01/2017 16/01/2017 17/01/2017 17/01/2017
TTV (IGD) (R.Cendana) (R.Cendana) (R.Cendana)
Tekanan Darah < 140/90 mmHg 121/83 130/92 121/85
Nadi80-100 x/mnt 100 98 100
Respirasi 20 x/mnt 22 20 20
Suhu 37°C 37 37 37
Laboratorium
Hb 13-16 mg/dL 8,8 Dx Sp.Bedah:
Hct 40-52 27 Ileus
MCV 80-100 84,7 Peritonitis
MCH 26-34 28 Dehidrasi
MCHC 32-36 33,1
Albumin > 3,0 % 1,6
Natrium 134-136 mEq/L 130
Kalium 3,4-4,5 mEq/L 3,6
Calsium 96-108 mEq/L 103
Chlorida 8,5-10,1 mEq/L 7,6
Terapi Dosis
Ceftriakson inj. 1 x 2 gr V V V 2 gr/24 jam
Metronidazol inj. 3 x 500 V V V -
Ketorolac inj.3 % 2 x 30 mg V V V 3 x 30 gr
Albumin 20 % 100 ml V
Ringer Laktat 20 tpm V V V V
Pro: Perbaikan Keadaan Umum Cito OP
Kasus 2
Reff. Normal Intensive Care Unit
17/1/2017 18/01/2017 19/01/2017 20/01/2017 21/01/2017
TTV 23:15 0:23
Tekanan Darah < 140/90 mmHg 121/83 130/92 121/85 95/80 57/47
Nadi 80-100 x/mnt 122 166 147 160 43
Respirasi Ventilator
Suhu 37°C 37,4 37, 5 37, 6 38 -
Laboratorium
Albumin > 3,0 % 0,5
Natrium 134-136 mEq/L 137
Kalium 3,4-4,5 mEq/L 3,2
Calsium 96-108 mEq/L 7,1
Chlorida 8,5-10,1 mEq/L 8,2
Terapi Dosis
Ceftriakson inj. 2 x 1 gr - V V V V
Omeprazol inj 1 x 40 mg V V V V V
Parasetamol inf 4 x 500 mg V V V V V
Albumin 20 % 100 ml V V
Digoxin 2 x ½ tab V V V V V
Ca Glukonas 100 mg/ml V
PRC 2 kolf V V
Furosemid inj. 2 x 1 amp V V
Ringer Laktat 20 tpm V V V V V
Pro/KU: Meninggal
Kasus 2
• Post Operasi Laparotomy Eksplorasi;
• CITO di Kamar Operasi IGD; mulai 20.21 – 22.45
• Mendapatkan Ceftriakson + IVFD (Ringer Laktat)
yang mengandung Calsium + Calsium Gluconas
Post OP
• Komposisi Ringer Laktat:
– Natrium 130 mEq/L
– Kalium 4 mEq/L
– Laktat 27,5 mEq/L
– Chlorida 109,5 mEq/L
– Calsium 2,7 mEq/L
ANALISIS SOAP
O
IDENTI S
PROBLEM MEDIK (TANDA KL TERAPI ASESSMENT PLAN
TAS (KELUHAN)
INIS DAN LAB)
Medscape
Case 3
FDA Alert 2013
Arigato Gozaimasu
barokallahu fiikum
stay healthy and happy

Anda mungkin juga menyukai