Anda di halaman 1dari 2

052_ Orchidamoty

DETERMINAN INDIVIDUALISME DAN APATISME BERNEGARA PEMUDA


INDONESIA: SEBUAH POLA PENDEKATAN

Eksistensi individu atau kelompok sosial dapat direpresentasikan melalui partisipasi


masyarakat. Partisipasi politik merupakan salah satu indikator untuk mengukur sehat tidaknya
demokrasi pada suatu negara dijalankan (Hapsari et al., 2022). Individualisme dan apatisme bukan
hal baru dalam perpolitikan Indonesia, dan kelompok muda cenderung lebih apatis dengan dalih
bahwa akan lebih fokus pada aktivitas yang memberikan kontribusi konkrit bagi masyarakat
(Nowak, 2021) atau yang kini akrab disebut sebagai aksi politik modern dengan menjadi aktivis
pada isu-isu sosial dan cenderung menghindar dari diskusi terkait politik karena politik diidentikan
dengan hal-hal negatif (Husna, 2019). Disisi lain, individualisme yang diadopsi berdasarkan pola
hidup barat yang hari ini dapat dengan mudah diserap melalui perkembangan teknologi dan media
sosial, menjadikan ciri khas gotong royong dan pancasila sebagai tolak ukur moral, tingkah laku
dan norma berada dalam kondisi yang rawan (Hasanah, 2021).

Kementerian Dalam Negeri merilis data penduduk Indonesia per Desember 2021 yang
berjumlah 273.8 juta orang (Kompas, 2022). Dari populasi tersebut, 62,10 persen, telah mengakses
internet di tahun 2021 dan semakin berkembang dengan peningkatan telepon seluler, dan bahkan
90,54 persen rumah tangga di Indonesia telah memiliki minimal satu telepon seluler (BPS, 2022).
Media sosial tampil sebagai etalase politik dan media yang mampu menggiring opini publik untuk
melihat kondisi politik suatu negara, kondisi ini disebut dengan Mass Media Effect (Husna, 2019;
Juditha & Darmawan, 2010). Pemaparan media terkait kasus bermuatan politik secara tidak
langsung memberikan dampak atau perubahan psikologis masyarakat terhadap politik. Sehingga,
meningkatkanya ketidakpercayaan terhadap sistem politik dan bernegara mendorong terciptanya
masyarakat yang individualis dan apatis terhadap kehidupan bernegara, khususnya di kalangan
pemuda, padahal kelompok dalam rentang usia 17-22 tahun diidentifikasi sebagai tokoh utama
dalam kinerja sistem demokrasi (Husna, 2019).

Pendidikan karakter dan mengehentikan pengkotak-kotakan antara politik dan dunia


akademis harus dimulai dari lingkungan pendidikan formal. Dunia pendidikan, harus mampu
mendorong aktifnya pemuda pada isu-isu nasional baik politik maupun non politik selama
menyangkut kehidupan bernegara salah satunya mendorong kajian-kajian terkait kebijakan
pemerintah yang linear dengan bidang studi masing-masing, khususnya di kalangan mahasiswa.
Instansi pendidikan dan pemerintah, perlu memberikan etalase informasi politik dan nasional serta
kegiatan yang mampu mendorong keikutsertaan pemuda didalamnya, salah satunya melalui
pendirian organisasi kepemudaan pada setiap kampus yang secara aktif dan fokus membahas
masalah politik dan bernegara yang dimulai dari lingkungan kampus.
052_ Orchidamoty
DAFTAR PUSTAKA

BPS. (2022). Statistik Telekomunikasi Indonesia 2021.

Hapsari, M. A., Wardhani, S. H. R., Ariyani, N., & Andani, D. (2022). Bahaya Apatisme Pemuda
terhadap Kehidupan Bernegara: Edukasi Partisipasi Politik Karang Taruna Ira Kusuma
Yogyakarta. DAS SEIN: Jurnal Pengabdian Hukum Dan Humaniora, 2(2), 105–117.
https://doi.org/10.33756/jds.v2i2.15180

Hasanah, U. (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Di Kalangan Generasi Millenial Untuk


Membendung Diri Dari Dampak Negatif Revolusi Indutri 4.0. Pedagogy : Jurnal Ilmiah
Ilmu Pendidikan, 8(1), 52–59. https://doi.org/10.51747/jp.v8i1.705

Husna, A. (2019). Apatisme Politik Pemilih Pemula Dan Paparan Drama Kasus Korupsi Di Layar
Kaca. SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 76–89.
https://doi.org/10.35308/source.v4i2.923

Juditha, C., & Darmawan, J. J. (2010). Use of Digital Media and Millennial Generation’s Political
Participation. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 22(2), 91–105.

Nowak, Nurman. 2021. Pemuda, Politik Dan Keterlibatan Sosial Di Indonesia Kontemporer.
Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung Kantor Perwakilan Indonesia

Kompas. 2022. Jumlah Penduduk Indonesia 2022. Dikutip pada 9 Juni 2023 melalui laman
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/27/03000051/jumlah-penduduk-indonesia-2022

Orchidamoty merupakan mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi FEB


UNRAM yang baru menamatkan pendidikan sebagai Sarjana
Ekonomi pada Maret 2023. Menyandang gelar sebagai lulusan
terbaik jenjang sarjana, Orchidamoty tidak hanya aktif dalam
kegiatan-kegiatan akademis, namun juga pada organisasi-organisasi
mahasiswa seperti menjadi Presiden English Club 2021, Sekretaris
Jenderal BEM FEB UNRAM 2022 dan Bendahara DPW CMMI
Provinsi NTB 2023. Keaktifannya pada organisasi kampus ditambah
dengan asalnya dari Kabupaten Bima yang memiliki keaktifan politik
khususnya di kalangan pemuda yang cukup tinggi, menjadikan ia
sangat tertarik pada isu-isu politik dan negara terutama yang
berkaitan dengan fokus ilmu yang ia dalami, yakni Ilmu Ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai