Kuis 3 FTMD

1. Hitunglah integral berulang

Z 4Z 2 2
ey d y dx
0 x/2

R2 Rx
2. Tinjau integral berulang I = p p
2 4−x 2
f (x, y) d y d x
a) Steksa daerah integrasi I
b) Nyatakan I sebagai integral berulang dlam koordinat polar
x
c) Hitung integral I untuk f (x, y) = x 2 +y 2
menggunakan hasil (b)

3. Diketahui persamaan diferensial y" + 4y = 3e 2x + csc 2x

a) Tentukan solusi khusus dari y p1 dari persamaan diferensial y" + 4y = 3e 2x
b) Tentukan solusi khusus dari y p2 dari persamaan diferensial y" + 4y = csc 2x
c) Tentukan solusi umum dari persamaan diferensial di atas.

1
 Jawaban Kuis 3 FTMD
Disclaimer : Jawaban/penjelasan bisa saja tidak lengkap
Jika terdapat kesalahan/kecerobohan segera hubungi 085722479747 agar direvisi
Terima Kasih

1. Hitunglah integral berulang

Z 4Z 2 2
ey d y dx
0 x/2

Jawab :
Ubah urutan pengintegralannya
Z 4Z 2 Z 2Z 2y
y2 2
e dy dx = ey dx d y
0 x/2 0 0
Z 2³
2 ¯2y
¯
= xe y ¯ d y
0 0
Z 2 2
= 2ye y d y
0
2 ¯2
¯
=e y ¯
0
=e 4 − 1

R2 Rx
2. Tinjau integral berulang I = p p
2 4−x 2
f (x, y) d y d x
a) Steksa daerah integrasi I
Perhatikan
p batas bawah dari integral d y pada persamaan integral di atas.
y = 4 − x 2 merupakan daerah dari setengah lingkaran atas dari x 2 + y 2 = 4

Daerah integrasi merupakan bagian yang

diarsir.
b) Nyatakan I sebagai integral berulang dalam koordinat polar
Perhatikan bahwa batas r dari integral dalam polarnya menjadi dari r = 2 sampai

2
 persamaan polar dari x = 2
Persamaan polar dari x = 2 adalah r = 2 sec θ
Z π/4 Z 2 sec θ
I= f (r, θ) r d r d θ
0 2

x
c) Hitung integral I untuk f (x, y) = x 2 +y 2
menggunakan hasil (b)

Z π/4 Z 2 sec θ
I= f (r, θ) r d r d θ
0 2
Z π/4 Z 2 sec θ r cos θ
I= r dr dθ
0 2 r2
Z π/4 Z 2 sec θ
I= cos θ d r d θ
0 2
Z π/4
I= (r cos θ|22 sec θ d θ
0
Z π/4
I= 2 − 2 cos θ d θ
0
¯π/4
I =2θ − 2 sin θ ¯
¯
0
π p
I= − 2
2

3. Diketahui persamaan diferensial y" + 4y = 3e 2x + csc 2x

Solusi homogen dari persamaan diferensial di atas :

y(x) = C 1 sin 2x +C 2 cos 2x

a) Tentukan solusi khusus dari y p1 dari persamaan diferensial y" + 4y = 3e 2x

Misalkan y p1 = Ae 2x

y" + 4y =3e 2x
4Ae 2x + 4Ae 2x =3e 2x
3
A=
8

Jadi solusi khusus y p1 = 38 e 2x

b) Tentukan solusi khusus dari y p2 dari persamaan diferensial y" + 4y = csc 2x
Misalkan y p2 = v 1 (x) sin 2x + v 2 (x) cos 2x.
Selesaikan sistem persamaan berikut

v 10 (x) sin 2x + v 20 (x) cos 2x =0

2v 10 (x) cos 2x − 2v 20 (x) sin 2x = csc 2x

3
 Kalikan persamana pertama dengan 2 cos 2x dan persamaan kedua dengan sin 2x

2v 10 (x) sin 2x cos 2x + 2v 20 (x) cos2 2x =0

2v 10 (x) sin 2x cos 2x − 2v 20 (x) sin2 2x =1

Diperoleh 2v 20 (x) = −1, sehingga v 2 (x) = − 12 x +C

Kemudian kita peroleh juga v 10 (x) = 21 cot 2x, sehingga v 1 (x) = 14 ln | sin 2x| +C
Jadi y p2 = 41 sin(2x) ln | sin 2x| − 12 x cos 2x
c) Tentukan solusi umum dari persamaan diferensial di atas.

3 1 1
y(x) = C 1 sin 2x +C 2 cos 2x + e 2x + sin(2x) ln | sin 2x| − x cos 2x
8 4 2

4
 Kuis 3b

1. Diketahui suatu fungsi dua peubah yang turunan parsial pertamanya kontinu di titik
A ∈ R2 . Jika turunan berarah dari fungsi
p f di titik A dalam arah vektor u =< 1, 1 >
(setara dengan arah Timur Laut) adalah 5 2 dan dalam arah vektor v =< −3, 4 > adalah
1, tentukan
a) vektor gradien dari fungsi f di titik A
b) turunan berarah dari fungsi f di titik A dalam arah vektor w =< 1, −2 >
x"−y" ∂z ∂z
2. Tunjukkan bahwa z = xy memenuhi persamaan x ∂x + y ∂y = (n − 2)z

3. Tentukan semua titik stasioner dari fungsi f (x, y) = x 4 + y 4 − 2x 2 − 2y 2 + 4x y beserta

jenisnya.

4. Tentukan nilai maksimum f (x, y) = 4x 2 − 4x y + y 2 terhadap kendala x 2 + y 2 = 1

5
 Jawaban Kuis 3B FTMD
Disclaimer : Jawaban/penjelasan bisa saja tidak lengkap
Jika terdapat kesalahan/kecerobohan segera hubungi 085722479747 agar direvisi
Terima Kasih

1. Diketahui suatu fungsi dua peubah yang turunan parsial pertamanya kontinu di titik
A ∈ R2 . Jika turunan berarah dari fungsi
p f di titik A dalam arah vektor u =< 1, 1 >
(setara dengan arah Timur Laut) adalah 5 2 dan dalam arah vektor v =< −3, 4 > adalah
1, tentukan
a) vektor gradien dari fungsi f di titik A
Jawab :
Misalkan ∇ f (A) =< f x , f y >
Turunan berarah pada arah u adalah

1
∇ f (A) · u = < f x , f y > · < 1, 1 > p
2
p 1 ¡ ¢
5 2 = p fx + f y
2
10 = f x + f y

Turunan berarah pada arah v adalah

1
∇ f (A) · v = < f x , f y > · < −3, 4 >
5
5 = − 3 fx + 4 f y

Dari dua SPL di atas, diperoleh f x = 5 dan f y = 5

Jadi ∇ f (A) =< f x , f y >=< 5, 5 >
b) turunan berarah dari fungsi f di titik A dalam arah vektor w =< 1, −2 >

1
∇ f (A) · w = < 5, 5 > · < 1, −2 > p
5
1
= p (5 − 10)
5
p
=− 5

x n −y n ∂z ∂z
2. Tunjukkan bahwa z = xy memenuhi persamaan x ∂x + y ∂y = (n − 2)z
Jawab :

∂z (nx n−1 )(x y) − y(x n − y n )

=
∂x x2 y 2
∂z (−n y n−1 )(x y) − x(x n − y n )
=
∂y x2 y 2

6
 ∂z ∂z
Substitusikan ke x ∂x + y ∂y

∂z ∂z (nx n−1 )(x y) − y(x n − y n ) (−n y n−1 )(x y) − x(x n − y n )

x +y =x + y
∂x ∂y x2 y 2 x2 y 2
x(nx n−1 )(x y) − x y(x n − y n ) y(−n y n−1 )(x y) − x y(x n − y n )
= +
x2 y 2 x2 y 2
x(nx n−1 ) − (x n − y n ) y(−n y n−1 ) − (x n − y n )
= +
xy xy
nx − (x − y ) −n y − (x − y n )
n n n n n
= +
xy xy
nx − (x − y ) − n y − (x n − y n )
n n n n
=
xy
nx n − n y n − (x n − y n ) − (x n − y n )
=
xy
n(x n − y n ) − 2(x n − y n )
=
xy
(n − 2)(x − y n )
n
=
xy
(x n − y n )
=(n − 2)
xy
=(n − 2)z

3. Tentukan semua titik stasioner dari fungsi f (x, y) = x 4 + y 4 − 2x 2 − 2y 2 + 4x y beserta

jenisnya.
Jawab :

∇ f (x, y) =0
3 3
< 4x − 4x + 4y, 4y − 4y + 4x >=0
4x 3 − 4x + 4y =0
4y 3 − 4y + 4x =0

Diperoleh 4x 3 = 4y 3 , sehingga titik stasionernya terdapat pada garis x = y

Untuk menentukan jenisnya, kita hitung terlebih dahulu

f x =4x 3 − 4x + 4y
f xx =12x 2 − 4 = 4(3x 2 − 1)
f y =4y 3 − 4y + 4x
f y y =12y 2 − 4 = 4(3y 2 − 1)
f x y =4

7
 Perhatikan bahwa nilai f xx > 0 untuk x < − 13 dan x > 1
3
dan nilai f xx < 0 untuk − 13 < x < 31

Perhatikan nilai D

D = f xx f y y − f x2y
=16(3x 2 − 1)(3y 2 − 1) − 16
=16(3x 2 − 1)(3x 2 − 1) − 16
=16(3x 2 − 1)2 − 16
=16 (3x 2 − 1)2 − 1
¡ ¢

q q
Nilai D akan lebih dari nol jika (3x 2 − 1) > 1, maka x < − 23 dan x > 23
q q
Dan nilai D akan kurang dari nol jika (3x 2 − 1) < 1, maka − 23 < x < 23

Nilai D = 0 ketika x = 0

Jadi kesimpulannya : (ingat, y = x, jadi cukup perhatikan nilai x saja)

a) Titik y = x = 0, perlu uji lebih lanjut karena D = 0
q q
b) Titik-titik y = x yang berada pada − 23 < x < 23 , merupakan titik pelana, karena
D <0
q q
c) Titik-titik y = x yang berada pada x < − 23 dan x > 23 , merupakan titik mini-
mum lokal, karena D > 0 dan f xx > 0

4. Tentukan nilai maksimum f (x, y) = 4x 2 − 4x y + y 2 terhadap kendala x 2 + y 2 = 1

Jawab :
kendala g (x, y) = x 2 + y 2 − 1
Dengan menggunakan metode Lagrange

∇ f (x) =λ∇g (x, y)

< 8x − 4y, −4x + 2y >=λ < 2x, 2y >
8x − 4y =λ2x
−4x + 2y =λ2y

Pertama

8x − 4y =λ2x
8x − 2λx =4y
4x − λx =2y

8
Substitusikan ke hasil yang kedua

−4x + 2y =λ2y
−4x + 4x − λx =λ(4x − λx)
−λx =λ4x − λ2 x
λ2 x − 5λx =0
(λ2 − 5λ)x =0
x =0

Maka dari x 2 + y 2 = 1 kita peroleh nilai y = 1,

Jadi nilai maksimum dari f (x, y) = 4x 2 − 4x y + y 2 adalah f (0, 1) = 1