Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ASISTEN TENAGA KESEHATAN BIDANG KEPERAWATAN


SMK TARUNA TERPADU 1 BOASH BOGOR
DI RUANG RAWAT INAP
KLINIK NABIYA MEDIKA PARUNG BOGOR
TAHUN 2021

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Proses Pembelajaran


Di SMK Taruna Terpadu 1 BoAsh Bogor
Laporan PKL disusun
Oleh :
Nama : Aoliya Dwi Septianie
NIS : 19200470

YAYASAN MUZTAHIDIN AL-AYYUBI (YMA)


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TARUNA TERPADU 1
BOGOR ASHOKAL HAJAR (BOASH)
Jl. Raya Semplak, Salabenda Blk Telkom Bogor Telp. (0251 742504)
Website : www.scd.id.Net
2021
YAYASAN MUZTAHIDIN AL – AYUBI (YMA)
SMK TARUNA TERPADU 1
(Borcess Ashokal Hajar)
TERAKREDITASI “A”
Jl.Raya Semplak, Salabenda Blk Telkom Bogor Telp. (0251) 7542504
AKTE NOTARIS No. : 10 TGL 24 September 1999, Ny. Husna Darwis, SH
IZIN No : 421.3/2673/Kep?Disdik?2001(Teknik Kendaraan Ringan – Multimedia – Teknik Komputer Jaringan)
(Teknik Sepeda Motor – Broadcasting – Keperawatan – Farmasi – Perbankan – Adm. Perkantoran)

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


ASISTEN TENAGA KESEHATAN BIDANG KEPERAWATAN
SMK TARUNA TERPADU 1 BOASH BOGOR
DI RAWAT INAP KLINIK NABIYA MEDIKA PARUNG KOTA BOGOR
TAHUN 2021
Setelah melakukan praktik Kerja Lapangan,Laporan Ini Telah Diselaikan
Oleh :

Pembimbing Penulisan Laporan

Indah Mustika, S.Kep

Mengetahui
Kepala Bidang Studi Kesehatan

Ns. Suryadi, S.Kep, CWCCA

i
YAYASAN MUZTAHIDIN AL – AYUBI (YMA)
SMK TARUNA TERPADU 1
(Borcess Ashokal Hajar)
TERAKREDITASI “A”
Jl.Raya Semplak, Salabenda Blk Telkom Bogor Telp. (0251) 7542504
AKTE NOTARIS No. : 10 TGL 24 September 1999, Ny. Husna Darwis, SH
IZIN No : 421.3/2673/Kep?Disdik?2001(Teknik Kendaraan Ringan – Multimedia – Teknik Komputer Jaringan)
(Teknik Sepeda Motor – Broadcasting – Keperawatan – Farmasi – Perbankan – Adm. Perkantoran)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


ASISTEN TENAGA KESEHATAN BIDANG KEPERAWATAN
SMK TARUNA TERPADU 1 BOASH BOGOR
DI RAWAT INAP KLINIK NABIYA MEDIKA PARUNG BOGOR
TAHUN 2021

Oleh :

Nama : Aoliya Dwi Septianie


NIS : 19200470
Laporan ini disusun disusun untuk mengikuti Ujian Sertifikasi Kompetensi
(USK) dan Ujian Nasional (UN) Kementrian Pendidikan Indonesia.
Disetujui Oleh :

Kepala Program Studi Kesehatan

Ns. Suryadi, S.Kep, CWCCA

Menyetujui,
Kepala Sekolah SMK Taruna Terpadu 1

Rohmat TZ, S.E.M.Pd

ii
YAYASAN MUZTAHIDIN AL – AYUBI (YMA)
SMK TARUNA TERPADU 1
(Borcess Ashokal Hajar)
TERAKREDITASI “A”
Jl.Raya Semplak, Salabenda Blk Telkom Bogor Telp. (0251) 7542504
AKTE NOTARIS No. : 10 TGL 24 September 1999, Ny. Husna Darwis, SH
IZ No : 421.3/2673/Kep?Disdik?2001(Teknik Kendaraan Ringan – Multimedia – Teknik Komputer Jaringan)
(Teknik Sepeda Motor – Broadcasting – Keperawatan – Farmasi – Perbankan – Adm. Perkantoran)

LEMBAR TIM PENGUJI SIDANG

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


ASISTEN TENAGA KESEHATAN BIDANG KEPERAWATAN
SMK TARUNA TERPADU 1 BOASH BOGOR
DI RAWAT INAP KLINIK NABIYA MEDIKA PARUNG KOTA BOGOR
TAHUN 2021

Setelah di adakan peninjauan laporan dan melalui tahap perbaikan maka


laporan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah diselesaikan dan
dilaksanakan sidang pada :
Hari :
Tanggal :
Nama Siswa : Aoliya Dwi Septianie
Kelas : XII Keperawatan 2

Penguji I Penguji II

……………….. ..………………
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Taruna Terpadu 1

Rohmat TZ, S.E, M.pd

iii
YAYASAN MUZTAHIDIN AL – AYUBI (YMA)
SMK TARUNA TERPADU 1
(Borcess Ashokal Hajar)
TERAKREDITASI “A”
Jl.Raya Semplak, Salabenda Blk Telkom Bogor Telp. (0251) 7542504
AKTE NOTARIS No. : 10 TGL 24 September 1999, Ny. Husna Darwis, SH
IZIN No : 421.3/2673/Kep?Disdik?2001(Teknik Kendaraan Ringan – Multimedia – Teknik Komputer Jaringan)
(Teknik Sepeda Motor – Broadcasting – Keperawatan – Farmasi – Perbankan – Adm. Perkantoran)

LEMBAR KETERANGAN PKL

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


ASISTEN TENAGA KESEHATAN BIDANG KEPERAWATAN
SMK TARUNA TERPADU 1 BOASH BOGOR
DI RAWAT INAP KLINIK NABIYA MEDIKA. KOTA BOGOR
TAHUN 2021
Setelah Melakukan Praktik Kerja Lapangan, Laporan Ini Telah Diselesaikan
Diperiksa dan Disetujui
Oleh :

Pembimbing PKL

Kepala Ruangan SMK Taruna Terpadu 1 BoAsh

Esti Diandra, Amd.Keb Indah Mustika, S.Kep

iv
RIWAYAT HIDUP

A. Identitas
1. NIS : 19200470
2. Nama : Aoliya Dwi Septianie
3. Tempat / Tanggal Lahir : Majalengka,11 September 2004
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
7. No. Telepon : 085719510095

B. Pendidikan
1. SDN Kalisuren 01 : Lulusan Tahun 2016
2. MTS Al-Madani : Lulusan Tahun 2019
3. SMK Taruna Terpadu 1 : Masih Sekolah

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Swt. Atas limpahan
rahmat, ridha, dan karunia-Nya laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat
diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Laporan kegiatan PKL ini disusun sebagai salah satu syarat
pada proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Taruna Terpadu
boAsh 1 Bogor.
Kelancaran kegiatan PKL ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:
1. Orang Tua tercinta yang telah memberikan doa, dukungan serta motivasi
2. Ketua Yayasan SMK Taruna Terpadu 1, Bapak Muztahidin Al-Ayyubi
3. Kepala Sekolah SMK Taruna Terpadu 1, Bapak Rohmat TZ, SE.M.Pd
4. Kepala Program Studi Keperawatan, Bapak Suryadi S.Kep
5. Bapak/Ibu Guru Produktif Keperawatan SMK Taruna Terpadu 1
6. Bapak Ramdhani Fikri, Direktur Klinik Nabiya Medika Parung
7. Esti Diandra, Amd.Keb, Pembimbing di Klinik Nabiya Medika Parung
8. Bapak/Ibu Struktural dan Seluruh Guru SMK Taruna Terpadu 1 dan semua
pihak yang telah membantu memberikan dorongan kepada kami.
Laporan ini menjelaskan aktivitas PKL yang telah dilaksanakan Dalam proses
pembuatan laporan tentu masih terdapat banyak hiu Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca

Bogor, April 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR TIM PENGUJI SIDANG ............................................................ iii
LEMBAR KETERANGAN PKL ................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ............................................. 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ........................................................... 2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan ......................................................... 2
1. Manfaat bagi siswa ................................................................... 2
2. Manfaat bagi sekolah ............................................................... 2
3. Manfaat bagi rumah sakit ......................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Praktik Kerja Lapangan ..................................................... 3
B. Pengertian Praktik Kerja Lapangan Keperawatan ............................... 3
C. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) .................................... 3
D. Pengertian Keterampilan Dasar Tindak Keperawatan (KDTK) Pada
Pemenuhan KDM ................................................................................ 6
E. Pengertian Pelayanan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap 6
F. Pengertian Diagnosa Pada Kasus Pelayanan Tindakan Keperawatan 9
G. Pengertian Kinik Sebagai Institusi Pemberi Layanan Kesehatan ........ 15
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN
A. Biodata ................................................................................................. 17
B. Riwayat Kesehatan ............................................................................... 17
C. Kebutuhan Dasar .................................................................................. 18
D. Pemeriksaan Fisik Pasien ..................................................................... 20
E. Masalah Analisa Data .......................................................................... 20

vii
F. Perencanaan / Instruksi Kerja .............................................................. 21
G. Tindakan Keperawatan / Implementasi Keperawatan ......................... 21
H. Evaluasi ditulis sesuai catatan perkembangan kondisi kesehatan klien yaitu
SOAPIE ................................................................................................ 23
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sejarah Klink Nabiya Parung Bogor ................................................... 30
B. Hasil Kegiatan PKL ............................................................................. 32
C. Pengalaman dan kendala selama PKL ................................................ 33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 35
B. Saran ..................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Sebagaimana tercantum dalam UU No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS
(Sistem Pendidikan Nasional),yakni Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasna belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kemampuan intelektual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Dalam dunia Pendidikan, terutama untuk siswa SMK mengenal
dunia usaha adalah hal yang sangat penting untuk bekal dalam masa yang akan
datang agar siswa-siswi mempunyai keterampilan, wawasan dan kepribadian
yang mampu menyesuaikan pada kondisi dunia kerja yang sebenarnya.
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah pola penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran melalui jalur pendidikan luar sekolah (Dunia Industri/ Dunia
Usaha) yang relevan dengan bidang keahlian yang dipilih. Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan dalam memberikan pelayanan dasar keperawatan
bagi siswa-siswi SMK Kesehatan.
Praktek kerja industri merupakan suatu kegiatan pangalaman belajar bagi
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memberikan pelayanan
dasar keperawatan bagi siswa SMK kesehatan.Pendidikan sekolah Menengah
Kejuruan dengan bidang studi keahlian kesehatan, kompetensi keperawatan
mengikuti KTSP yang bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang
terampil.
Pengalaman praktek kerja industri membantu peserta didik mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh di kelas pada situasi nyata
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi saat ini.

1
B. Tujuan Praktik Lapangan Kerja
1. Untuk sebagai bahan perbandingan antara materi yang didapat disekolah
dengan apa yang terjadi di rumah sakit.
2. Memberikan sebuah pengalaman yang nyata tentang dunia kerja yang
nantinya akan ia hadapi
3. Sebagai penambah wawasan serta pengalaman dan jenis keterampilan
siswa tentang dunia kesehatan .
4. Mengetahui keadaan tempat kerja yaitu rumah sakit secara langsung serta
berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung secara professional
didalam dunia kerja yang sebenarnya.
5. Membuat siswa dapat mengimplementasikan materi yang didapat
disekolah dalam keaadan yang sebenarnya.
6. Menumbuhkan etos kerja yang baik untuk kedepannya serta membuat
siswa menjadi lebih disiplin.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


1. Manfaat untuk siswa :
a) Membantu untuk Lebih mengetahui serta memahami tentang dunia
keperawatan
b) Mengetahui karakteristik pelayanankesehatan di Rumah Sakit.
c) Menjalin kerjasama serta komunikasi yang baik antar rekan kerja

2. Manfaat untuk sekolah :


a) Meningkatkan mutu siswa dan siswi dalam kompetensi
dalam bidang keperawatan.
b) Mengikat Kerjasama yang baik antar pihak sekolah dan instansi atau
Rumah Sakit yang terkait
c) Menjadikan lulusan yang siap kerja dan kompeten di bidang
keperawatan
3. Manfaat bagi rumah sakit ;
a) Membantudan meringankan pekerjaan di Instansi perawat terkait
b) Dapat membagi ilmunya kepada siswa dan siswa

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Praktik Lapangan Kerja


Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

B. Pengertian Praktik Kerja Lapangan Keperawatan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) Keperawatan adalah salah satu bentuk praktik
kerja di pelayanan perawatan dan merupakan penerapan teori keperawatan yang
langsung dilaksanakan kepada pasien di lahan PKL.
PKL Keperawatan dilaksanakan melalui tahapan praktik di labolatorium
sekolah yaitu belajar memberikan perawatan terhadap pasien untuk mencapai
beberapa keterampilan yang sudah ditargetkan, selanjutnya siswa diwajibkan
mengikuti uji kompetensi untuk syarat pra PKL.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat memberikan keuntungan bagi pihak lahan
PKL yaitu RSUD Kota Bogor, bagi pihak SMK Taruna Terpadu 1 dan tentunya
bagi siswa–siswi SMK Taruna Terpadu 1 BoAsh, karena apa yang telah dipelajari
di sekolah dapat diimplementasikan di Rumah Sakit dalam bentuk tindakan
perawatan dasar mencapai kompetensi yang ditugaskan sekolah. Selain itu siswa
mendapatkan pengalaman secara nyata dalam keterampilan melakukan pelayanan
serta ilmu tambahan sebagai bekal setelah lulus untuk bekerja.

C. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)


Kebutuhan dasar manusia (KDM) merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh
manusia untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis.
Kebtuhan dasar manusia adalah kebutuhan individu yang menstimulasi respon untuk
mempertahankan integritas (keutuhan) hidup.

3
Kebutuhan dasar manusia menurut beberapa tokoh ahli, yaitu:
a. Kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow

Ada 5 kebutuhan dasar yang dimiliki dan harus dipenuhi oleh manusia,
diantaranya :
1. Kebutuhan fisiologis (pshysiologic needs)
Sesuai dengan namanya kebutuhan fisiologis ini berhubungan dengan fisik dan
body manusia, hal inilah yang yang menjadikan kebutuhan ini yang paling
penting, manusia bisa menjadi hilang fungsi ketika kebutuhan fisiknya tidak
terpenuhi dengan baik. Seperti kebutuhan akan cairan, nutrisi, oksigenisasi,
eliminasi, istirahat, temperature, tempat tinggal, dan juga sex.
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan dibagi menjadi dua, yakni
keselamatan fisik dan keselamatan fisiologis. Keselamatan fisik ini melibatkan
situasi dimana mengurangi atau mengeluarkan ancaman yang ada dalam tubuh
atau kehidupan kita. ancaman tersebut meliputi penyakit, kecelakaan,
kerusakan lingkungan dan lain sebagainya. Sedangkan keselamatan fisiologis
memiliki hubungan dengan keadaan psikis seseorang. Keadaan psikis tidak
kalah pentingnya dengan keadaan fisik, jika psikis kita merasa terkena
ancaman maka aktivitas sehari-hari akan terganggu.
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki (Love and Belonging Needs)
Pada umumnya manusia ingin mendapatkan sebuah pengakuan dari orang lain
dan ingin diterima oleh semua pihak baik teman, keluarga maupun tetangga.
Selain itu rasa cinta dan memiliki juga diharapkan oleh semua manusia. perlu
anda ketahui bahwasannya manusia bisa memenuhi kebutuhan ini dengan

4
bentuk mencari cinta dan rasa memiliki ataupun menyebar atau membagi cinta
setelah kebutuhan akan keselamatan dan keamanan mereka terpenuhi.
4. Kebutuhan aktualisasi diri (Need for Self Actualization) :
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang berada di tingkat paling tinggi.
Tidak mudah untuk mengaktualisasikan diri, karena untuk mencapai tingkat
tersebut manusia harus mampu memiliki kinerja yang bagus dan memiliki
kepribadian multi dimensi yang matang agar bisa menyelesaikan sebuah
problematika dalam hidupnya.

b. Kebutuhan dasar manusia menurut Virgina Henderson


Dalam hal ini Virgina Henderson mencetuskan sebuah teori dalam
merumuskan kebutuhan dasar manusia yaitu teori keperawatan. Menurutnya
ada sekitar 14 kebutuhan dasar manusia menurutnya, yakni :
a) Respirasi secara normal.
b) Makan dan minum dengan teratur dan cukup.
c) Melakukan eliminasi.
d) Melakukan pergerakan serta berusaha untuk mempertahankan sebuah
posisi yang dikehendaki.
e) Istirahat dan tidur secara teratur dan cukup.
f) Memiliki etika dalam berpakian.
g) Menjaga temperatur atau sushu agar tetap dalam koridor yang benar.
h) Menyumbangkan sebuah prestasi dalam kerjanya.
i) Beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayakan diucapkn
terimaksih dan sukses selalu.
j) Menghindari bahaya atau dampak negatif dari kerusakan lingkungan.
k) Interaksi dan komunikasi dengan orang lain.
l) Melakukan peribadatan sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.
m) Memberikan prestasi di setiap kerjanya.

n) Belajar dan memenuhi rasa ingin tahu dalam hal perkembangan dan
kesehatan normal.
o) Ikut serta dan bermain peran dalam bentuk rekreasi.

5
D. Pengertian Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan (KDTK) Pada
Pemenuhan KDM

KDTK atau Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan merupakan


tindakan keterampilan yang mendasar untuk memenuhi Kebutuhan Dasar
Manusia yang harus dimiliki oleh Asisten Keperawatan untuk memenuhi
Kebutuhan Dasar Manusia pada pasien/klien. Tindakan tersebut seperti
keterampilan dalam berkomunikasi atau melakukan observasi masalah pasien,
melakukan perawatan, memberikan PENKES kepada pasien yang berkaitan
dengan masalah yang dialami pasien dan turut serta dalam pemeliharaan status
kesehatan pasien serta perawatan penyembuhan pasien.
Kegiatan belajar praktik di laboratorium tindakan keperawatan dasar
merupakan praktik keterampilan tindakan keperawatan untuk mencapai
kompetensi keterampilan mata pelajaran kebutuhan dasar manusia I, II, III yang
diaplikasikan dalam Keterampilan Kebutuhan Dasar Manusia (KKDM) atau
Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan (KDTK).

E. Pengertian Pelayanan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap


1. Pengetian Pelayan Rawat Inap
Rawat inap ( opname ) adalah istilah yang berarti proses perawatan
pasien oleh tenaga kesehatan professional akibat penyakit tertentu, dimana
pasien diinapkan disuatu ruangan dirumah sakit. Ruang rawat inap adalah
ruang tempat pasien dirawat.
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah
sakit/klinik yang menempati temapt tidur perawatan untuk keperluan
observasi,diagnosa, terapi, rehabilitas medis dan atau pelayanan medis
lainnya (seples RI 1997 yang dikutip dari suryati).
2. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal proses keperawatan dan
merupakan suatu kegiatan dalam pengumpulan data baik data subjektif
maupun data objektif

6
Metode pengkajian melalui :
a. Wawancara atau anamnesa melalui pasien nya langsung atau
melalui keluarga pasien sehingga menghasilkan data subjektif.
b. Pemeriksaan fisik dengan melalukan inspeksi, auskultasi, palpasi dan
perkusi, atau melalui observasi atau pengamatan terhadap pasien
sehingga menghasilkan data objektif.
c. Melalui studi dokumentasi catatan medis dan catatan pasien
terintegrasi ( CPPT ) dengan melihat data di rekam medis baik data
fisik, data pemeriksaan penunjang yang mendukung kondisi
kesehatan.
3. Analisa Data (Masalah Keperawatan)
Analisa data adalah data yang telah dipilih dan di analisa berdasarkan
kepentingan yang perlu segera ditangani.Siswa dalam melakukan analisa data
memerlukan kemampuan mengaitkan data dan menghubungkan data tersebut
dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan
dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Fungsi analisis :
a. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan sehingga data
yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan
kebutuhan klien.
b. Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif
pemecahan masalah yang dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan
sebelum melakukan tindakan keperawatan.
Analisa data menghasilkan Diagnosa Keperawatan atau masalah
keperawatan yang selanjutnya masalah keperawatan disusun berdasarkan
skala prioritas dari skala prioritas yang paling tinggi yaitu yang harus
segera ditanggulangi karena alasan gawat darurat atau mengancam
kehidupan atau akan menjadikan kerusakan permanen sampai dengan
skala yang paling rendah yang tetap ditangani secara bertahap.

7
4. Perencanaan Tindakan Keperawatan ( Planning )
Merupakan suatu kegiatan proses penyusunan berbagai rencana
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk tujuan mencegah,
menurunkan, mengurangi, menghilangkan atau menyelesaikan masalah –
masalah yang ada pada pasien. Suatu perencanaan yang tertulis dengan baik
akan memberi petunjuk atau informasi apa yang direncanakan untuk tindakan
keperawatan, perencanaan adalah sumber informasi bagi semua yang terlibat
dalam asuhan keperawatan klien/pasien.
Syarat untuk menyusun rencana intervensi keperawatan adalah :
a. Tulisan harus jelas dan terperinci
b. Terbaca oleh tim Medis dan tim keperawatan maupun tim pelayanan
kesehaan lain ( informatif )
c. Bila ada program terapi : nama obat, dosis, cara pemberian dan waktu
harus ditulis
d. Rencana harus ditetapkan rencana jangka panjang mengacu kepada tujuan
atau rencana jangka pendek mengacu kepada masalah.

5. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan (Gordon 1944).
Implementasi atau tindakan keperawatan yang dilakukan: Harus ditulis
tanggal, jam tindakan serta tanda tangan nama jelas yang melakukan
tindakan.

6. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah tahap penilaian terhadap hasil dari tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien sampai sejauh mana apakah
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

8
F. Pengertian Diagnosa Pada Kasus Pelayanan Tindakan Keperawatan
1. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit virus yang ditularkan
oleh nyamuk yang telah menyebar dengan cepat. Demam berdarah tersebar
luas diseluruh daerah tropis,dengan variasi risiko local yang dipengaruhi
oleh curah hujan,suhu,dan urbanisasi.kejadian demam berdarah telah
meningkat secara dramatis diseluruh dunia dalam decade terakhir.
Sebagian besar kasus tidak menunjukan gejala dan kareananya jumlah
actual kasus Demam Berdarah Dengue dilaporkan,jumlah kasus yang
dilaporkan meningkat dari 3,34 juta pada tahun 2016(WHO,2018)
Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke
dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.Demam
Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam berat yang sering
mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler,
kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan
protein.

2. Tingkatan Derajat DBD


a. DBD derajat I
Gejala utama dari DBD derajat 1 adalah demam dan gejala tidak
tercatat diatas.pada umumnya dokter akan melaksanakan tes darah.
kriteria tes laboratorium untuk DBD derajat 1 adalah uji torniquet
positif.
b. DBD derajat II
Penyakit DBD derajat II memiliki derajat DBD derajat I yang
disertai dengan pendarahaan spontan dikulit atau pendarahaan lainnya.
c. DBD derajat III
Hipotensi atau tekanan darah rendah,sianosis disekitar mulut,kulit
yang terasa dingin dan lembab,serta kegelisahaan pada penderita
anak-anak identic dengan penyakit DBD derajat III.

9
d. DBD derajat IV
Penyakit DBD derajat IV disertai dengan syok berat atau profound
syok. Nadi pasien kulit diraba dan tekanan darah sulit untuk diukur.

3. Etiologi DBD
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan oleh nyamuk. Virus dengue ini termasuk kelompok B
Arthropod virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus
flavivirus,famili flaviviride,dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN -
1,DEN-2,DEN-3.DEN-4. Infeksi dari salah satu serotipe menimbulkan
antibody terhadap virus yang bersangkutan,sedangkan antibodi yang
terbentuk untuk srotipe lain sangat kurang,sehingga tidak dapat
memberikan perlindungan terhadap serotipe lain. Seorang yang tinggal
didaerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh ¾ serotipe yang berbeda
selama hidupnya. Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan
diasumsikan banyak yang menunjukan manifestasi klinik yang berat. 1,17-
30. Beberapa persen demam berdarah terus berkembang menjadi demam
berdarah dengue (DBD) yang berat. Biasanya demam mulai mereda pada
3-7 hari setelah onset gejala. Pada pasien juga bisa didapatkan tanda
peringatan (warning sign) yaitu sakit perut,muntah terus
menerus,perubahan suhu(demam hiportemia),perdarahan,atau perubahan
status mental (mudah marah,bingung0. Menurut WHO kriteri demam
berdarah dengue ialah demam yang berlangsung 2-7 hari,terdapat
manifestasi pendarahan, trombositopenia (jumlah trombosit <
100.000/mm), dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah.

4. Faktor Resiko DBD


Faktor resiko individu yang menentukan beratnya penyakit adalah
infeksi sekunder,usia,etnisitas dan penyakit kronis (asma bronkial) anemia
sel sabit dan diabetes millitus). Ada anak-anak muda yang kurang mampu
untuk mengkopensasi kebocoran kapiler dari pada orang dewasa dan
akibatnya beresiko lebih besar mengalami syok dengue.pada wanita lebih

10
beresiko mendapatkan manifestasi berat setelah terinfeksi virus dengue
(DBD/SSD) karena secara teori diyakini wanita lebih cenderung dapat
meningkatkan permebilitas kapiler dibanding dengan laki-laki.

5. Potogenesis DBD
Nyamuk Aedes spp yang sudah terinfeksi virus dengue,akan tetap
infeksi sepanjang hidupnya dan terus menularkan kepada individu yang
rentan pada saat mengigitbdan menghisap darah, setelah masuk kedalam
tubuh manusia, virus dengue akan menuju organ sasaran yaitu sel kuffer
hepar,endotel pembuluh darah, nodus, limpaticus, sum-sum tulang serta
paru-paru. Beberapa penelitian menunjukan sel monosit dan makro
mempunyai peran pada terinfeksi ini, dimulai dengan menempel dan
masuknya genom virus kedalam sel dengan bantuan organel sel dan
membentuk komponen perantara dan komponen struktur virus. Setelah
komponen perantara dan komponen struktur virus dilepaskan dari dalam
sel. Infeksi ini menimbulkan reaksi imunitas protektif terhadap serotipe
virus terhadap serotipe virus tersebut tetapi tidak ada cross protective
terhadap serotipe virus lainnya.
virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk
Aedes Aegypti. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan
antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada
perlindungan terhadap serotipe lain.

6. Patofisiologi DBD
Fenomena patofiologi utama menentukan berat penyakit dan
membedakan demam berdarah dengue dengan dengue klasik ialah
tingginya permeabilitas dinding pembuluh darah,menurunnya volume
plasma, terjadinya hipotensi, trombosit penia dan diabetes hemoragik.
meningginya nilai hematokrit pada penderita dengan renjatan
menimbulkan dugaan bahwa renjatan terjadi sebagai akbat kebocoran
plasma kedarah ekstra vascular melalui kapiler yang rusak dengan

11
mengakibatkan menurunnya volume plasma dan meningginya nilai
hematokrit.
Mekanisme sebenarnya tentang patofisiologi dan potogenesis demam
berdarah dengue hingga kini belum diketahui secara pasti,tetapi Sebagian
besar menganut “ the secondary heterologous infection hypothesis” ysng
mengtakan bahwa DBD dapat terjadi apabila seseorang setelah infeksi
dengue pertama mendapat infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang
berlainan dalam jangka waktu yang tertentu yang diperkirakan antara 6
bulan sampai 5 tahun.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti :
Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang, menggigit pada
siang hari, badannya datar saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang
gelap (terhindar dari sinar matahari, jarak terbangnya kurang dari 100 M
dan senang menggigit manusia).Aedes Aegypti betina mempunyai
kebiasaan berulang (multi diters) yaitu menggigit beberapa orang secara
bergantian dalam waktu singkat.

Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus
berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut :
a. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab
jelas).
b. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turnikel positif dari adanya
salah satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis,
perdarahan yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
melena, atau hematomesis.
c. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit).
d. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun
(menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik
menurun sampai 80 mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan
lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah,
timbul sianosis disekitar mulut.

12
e. Tanda dan Gejala DBD
1. Demam tinggi hingga 40
2. Badan lemas
3. Kepala nyeri terutama dibelakang bagian mata
4. Sendi nyeri
5. Mual dan muntah
6. Batuk batuk
7. Sulit menelan makanan karena nyeri
8. Sesak nafas
9. Nyeri perut

4. periksaan penunjang atau Laboratorium pada DBD


Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan Hemoglobin
Kasus DBD terjadi peningkatan kadar hemoglobin dikarenakan kebocoran atau
perembasanpembuluh darah sehingga cairan plasmanya akan keluar dan
menyebabkan hemokonsentrasi.
b. Pemeriksaan Hematokrit
Peningkatan nilai hematokrit menggambarkan terjadinya hemokonsentrasi
yang merupakan indikator terjadinya pembesaran plasma nilai peningkatan ini
lebih dari 20%.
c. Pemeriksaan Trombosit
Pemeriksaan jumlah trombosit ini dilakukan pertama kali pasien didiagnosa
sebagai pasien DHF.
d. Pemeriksaan Leukosit
Kasus DHF ditemukan jumlah bervariasi mulai dari lekositosis ringan sampai
lekopenia ringan.

5. Berbagai faktror yang mempengaruhi DBD


a. Musim hujan yang lama
b. Daya tahan tubuh yang buruk
c. Buang sampa sembarangan

13
d. Jarang menguras bak mandi
e. Gemar menumpuk baju kotor dirumah
f. Sering kelaur rumah malam-malam
g. Pergi kedaerah yang banyak kasus demam berdarah.

6. Pencegahan DBD
a) Menjaga kebersihan lingkungan rumahsecara rutin,terutama tempat
penampungan air.
b) Menggunakan obay nyamuk, baik itu obat nyamuk semprot, bakar atau
elektrik, pada pagi dan sore.
c) Mengoleskan lotion anti nyamuk
d) Memasang kasa nyamuk disetiap jendela atau ventilasi udara agar nyamuk
tidak masuk ke dalam rumah
e) Mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang ketika eraktifitas
diluar.
f) Tidak menggantung pakaian di dalam kamar, karena biasa menjadi tempat
bagi nyamuk untuk bersembunyi.
g) Mendapat vaksin demam berdarah

7. Perawatan Demam
a) Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya.
b) Monitor warna kulit dan suhu.
c) Berikan obat atau cairan IV (misalnya, antipiretik, agenantibakteri, dan agen
anti menggigil).
d) Monitor penurunan tingkat kesadaran.
e) Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan, tergantung pada fase
demam yaitu: memberikan selimut hangat untuk fase dingin, menyediakan
pakaian atau linen tempat tidur untuk demam.
f) Dorong konsumsi cairan.
g) Fasilitasi istirahat.
h) kompres hangat pasien pada lipat paha dan aksila

14
8. Komplikasi DBD
1) Bintik-bintik kecil merah dikulit
2) Nadi lemah dan kulit lembab
3) Kehilangan selera makan
4) Sakit tenggorokan dan batuk
5) Pendarahaan dari gusi dan hidung
6) Kelelahan dan ketidaknyamanan

G. Pengertian Klinik Sebagai Institusi Pemberi Layanan Kesehatan


Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggaraka dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialik,diselenggarakan oleh
lebihdari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
(Permenkes RI No.9,2014).
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), klinik adalah organisasi
kesehatan yang bergerak dalam penyelidikan pelayanan kesehatan kuratif
(diagnosis dan pengobatan),biasanya terhadap satu macam gangguan
kesehatan.
Klinik adalah suatu fasilitas kesehatan public kecil yang didirikan
untuk memberikan perawatan kepada pasien luar.Biasanya klinik hanya
mengobati penyakit-penyakit ringan seperti demam dan
sebagainya,sedangkan kasus-kasus yang lebih parah diajukan ke rumah sakit.
Berdasarkan jenis pelayanannya,klinik dibagi menjadi klinik pratama
dan klinik utama (permenkes RI No.9/Menkes/Per/l/2014). Klinik
pratama,merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar
baik umum maupun khusus dan dipimpin oleh dokter atau dokter gigi.
Sedangkan, klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medic spesialistik dan dipimpin oleh dokter spesialis atau dokter
gigi spesialis.
Dalam permenkes RI No.9/Menkes/Per/l/2014 tercantum mengenai
pesyaratan sebuah klinik,yaitu harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan
ruangan, peralatan,keterangan,kefarmasiandanlabotarium. Klinik
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat

15
promotif,preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pelayanan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dilaksanakan dalam bentuk rawat
jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day care) dan/atay home care.
Klinik rawat inap hanya dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama
5 hari. Apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari, maka pasien harus
secara terencana dirujuk ke rumah sakit.

Dalam usahanya ini klinik memiliki kewajiban meliputi :


1. Memberikan pelayanan aman,bermutu, mengutamakan kepentingan
pasien,sesuai standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
2. Memberikan pelayanan gawat darurat pada pasien sesuai kemampuan.
3. Memperoleh perseetujuan tindakan medis.
4. Menyelenggarakan rekam medis.
5. Melaksanakan sistem rujukan.
6. Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai standar profesi,etika dan
peraturan perundang-undangan.
7. Menghormati hak pasien.
8. Memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional.
9. Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya.
10. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan.

16
BAB III
METODE PENULISAN LAPORAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP KLINIK
NABIYA MEDIKA PARUNG BOGOR

A. BIODATA
Nama : Tn.Y
Usia : 21 Tahun
Alamat : KP.GN Calingcing
Tanggal Lahir : 16 Oktober 1999
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki laki
Tanggal masuk klinik : 03April 2021 pukul 21.00 WIB
Tanggal pengkajian : 04 April 2021 pukul 06.00WIB

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Alasan Masuk Rumah Sakit : Orangtua pasien mengatakan
demam sudah 3 hari, mual, pusing,
nyeri pada ulu hati
2. Diagnosa Medis : Demam Berdarah
3. Penyakit Yang Pernah Dialami : Typhoid

17
C. KEBUTUHAN DASAR
1. Sirkulasi
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Sakit Sedang
Tekanan Darah : 100/60 MmHg
Respirasi : 18x/menit
Nadi : 64x/menit
Suhu : 37,8oC
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Turgor Kulit : Kurang Elastis
Konjungtiva : Anemis
Sklera : Anikterik

2. Kebutuhan Nutrisi
Makan : 3x ½ porsi/ hari
Gangguan Intake Makan : Ada, Mual
Nafsu Makan : Berkurang
Diet Makan Nutrisi : Makanan tinggi protein,karbohidrat

3. Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit


Minum : 1300ml/hari
Tanda dehidrasi : Bibir pasien kering.
Gangguan intake minum : Ada, mual

4. Kebutuhan Aktivitas Dan Istirahat


Aktivitas Sehari-Hari : Bekerja
Olahraga : Tidak Pernah
Gangguan Pergerakan : Tidak Ada
Kebiasaan Istirahat : Tidur Siang Pukul 12:00-13:00 WIB
Kebiasaan Tidur : Tidur Malam Pukul 23:00-06:00 WIB
Gangguan Tidur : TidakAda

18
5. Kebutuhan eliminasi
BAB : 1-2x/Hari, Konsistensi padat
BAK : 5-6x/hari

6. Kebutuhan Emosional
Ada Cemas : Tidak Ada
Perasaan Tidak Berharga : Tidak Ada
Ada Gelisah : Tidak Ada

7. Kebutuhan Rasa Nyaman Dan Aman


Ada Rasa Sakit Atau Nyeri : Ada,Nyeri uluhati
Skala Nyeri : 3/10
Resiko Infeksi : Tidak Ada
Resiko Jatuh : Tidak Ada

8. Kebutuhan Penyuluhan
Membutuhkan penjelasan tentang perawatan : Iya
Kurang pengetahuan tentang pencegahan penyakit, minum obat,
perawatan luka kontrol : Iya

9. Kebutuhan Komunikasi
Gangguan Yang Menghambat Komunikasi : Tidak Ada
Penggunaan Bahasa Komunikasi : Bahasa indonesia

19
D. Pemeriksaan Fisik (Fokus Pada Area Yang MenajadiMasalah Pasien)
Pengelompokan data
Data subjektif : Orang tua pasien mengatakan demam sudah 3 hari,
mual,pusing,perut sakit dibagian ulu hati
Data objektif
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Sakit Sedang
Tekanan Darah : 100/60 MmHg
Respirasi : 18x/Menit
Nadi : 64x/Menit
Suhu : 37,8o C
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Konjungtiva : Anemis
Sklera : Anikterik
Makan : 3x½ porsi/hari
Minum : 1300ml/hari
Skala Nyeri : 3/10
Pemeriksaan H2TL : Hemoglobin : 14,5 g/dl
Hematokrit : 40%
Leukosit : 3,000 / µL
Trombosit : 90.000/ µL

E. Masalah Analisa Data


1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh.
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan trombosit.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake kurang
adekuat.
4. Kekurangan volume nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi kurang adekuat.

20
5. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit.
6. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

F. Perencanaan / Instruksi Kerja


1. Observasi TTV, kesadaran dan keadaan umum pasien.
2. Beri pasien kompres hangat.
3. Libatkan keluarga pasien dalam pemberian cairan.
4. Kaji tanda – tanda dehidrasi pada pasien.
5. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering.
6. Berikan pasien makanan dalam kondisi hangat
7. Ajarkan pasien Teknik relaksasi dan distraksi saat nyeri
8. Kaji skala nyeri
9. Libatkan keluarga pasien dalam membantu mobilisasi pasien
10. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan terapi infus
11. kolaborasi dengan petugas laboratorium dalam pemeriksiaan H2TL

G. Tindakan Keperawatan / Implementasi Keperawatan


1. Mengobservasi TTV, kesadaran serta keadaan umum pasien
Hasil: Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Tekanan Darah : 100/80 MmHg
Respirasi : 20x/Menit
Nadi : 68x/Menit
Suhu : 36,8oc
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Konjungtiva : Anemis
Sklera : Anikterik
2. Memberikan pasien kompres hangat
Hasil : Demam pasien menurun menjadi 36,8oc
3. Melibatkan keluarga pasien dalam pemberian cairan
Hasil : Intake cairan meningkat. Pasien minum sebanyak 1500ml/hari.

21
4. Mengkaji tanda-tanda dehidrasi pada pasien
Hasil : Kulit kurang elastis dan bibir tampak kering dan mata terlihat
cekung.
5. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Hasil : Pasien makan sebanyak 3x½ porsi/hari.
6. Memberikan pasien makanan dalam kondisi hangat
Hasil : Keluarga pasien mengatakan pasien masih terlihat mual.
7. Mengajarkan pasien teknik relaksasi dan distraksi saat nyeri
Hasil : Pasien merasa lebih nyaman dan nyeri berkurang
8. Mengkaji skala nyeri
Hasil : 2/10 .
9. Melibatkan keluarga pasien dalam membantu mobilisasi pasien
Hasil : Pasien dibantu oleh keluarga ke kamar mandi.
10. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan terapi infus
Hasil : Obat sudah diberikan sesuai instruksi dokter.
Pasien terpasang cairan infus RL 30 tetes / menit.
Ondansetron 1x8 mg/IV
Ketorolac 1x30 mg/IV
Paracetamol 3x500 mg/oral
Ultilox Forte 3x400 mg/oral
Ranitidine 2x150 mg/oral
11. kolaborasi dengan petugas laboratorium dalam pemeriksaan H2TL
Hasil:
Hemoglobin : 14,8g/dl
Hematokrit : 45 %
Leukosit : 3.100/ µL
Trombosit : 90.000/µL

22
H. Evaluasi Ditulis Sesuai CatatanPerkembangan Kondisi Kesehatan
KlienYaitu SOAPIE

No. Catatan Perkembangan Kesehatan (Soapie) TanggalTindakan


1 S:Pasien mengatakan kepala terasa pusing 05/04/2021
Pukul 06.00WIB
O: Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Tekanan Darah : 100/80
Respiras : 20x/Menit
Nadi : 68x/Menit
Suhu : 36,80C
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Konjungtiva : Ananemis
Sklera : Anikterik
Makan : 3x ¼ porsi/hari
Minum : 1500ml/hari
Skala Nyeri : 2/10
Terpasang RL 30tpm
Pemeriksaan H2TL
Hemoglobin :14,8g/dl
Hematokrit : 45%
Leukosit : 3.100/ µL
Trombosit : 90.000/ µL

23
A:
1. Kurang volume cairan berhubungan dengan
intake kurang adekuat.
2. Gangguaan perfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan trombosit.
3. Kurang volume nutrisi dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi kurang
adekuat.
4. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan
proses penyakit.
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
kelemahan fisik.
P:
1. Observasi TTV, kesadaran serta keadaan
umum pasien
2. Libatkan keluarga pasien dalam pemberian
cairan
3. Kaji tanda – tanda dehidrasi pada pasien
4. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
5. Berikan pasien makanan dalam kondisi hangat
6. Anjurkan pasien teknik relaksasi dan distraksi
saat nyeri
7. Kaji skala nyeri
8. Libatkan keluarga pasien dalam membantu
mobilisasi pasien.
9. Observasi tetesan infus
10. kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
terapi obat
11. kolaborasi dengan petugas laboratorium dalam
pemeriksaan H2TL

24
I: implementasi (pelaksanaan)
1. Mengobservasikesadaran, keadaan umum,
tanda-tanda vital pasien
Hasil:
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Tekanah Darah : 110/80 mmhg
Respirasi : 22x/Menit
Nadi : 70x/Menit
Suhu : 37,20C
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Konjungtiva : Ananemis
Sklera : Anikterik
2. Melibatkan keluarga pasien dalam pemberian
cairan
Hasil : pasien minum sebanyak 1700ml/hari
3. Mengkaji tanda-tanda dehidrasi pada pasien
Hasil : kulit kurang elastis
4. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi
sering
Hasil : pasien makan bertambah menjadi 3 x
1 porsi/hari.
5. Memberikan pasien makan makanan dalam
kondisi hangat
Hasil:Pasien masih sedikit mual.
6. Mengajarkan pasien teknik relaksasi dan
distraksi saat nyeri
Hasil : Pasien merasa lebih nyaman dan nyeri
berkurang

25
7. Kaji skala
Hasil : 1/10
8. Libatkan keluarga pasien dalam membantu
mobilisasi pasien
Hasil : pasien dibantu oleh keluarganya ke
kamar mandi
9. Mengobservasi tetesan infus
Hasil : Tetesan infus lancar RL 30tpm
10. Berolaborasi dengan dokter untuk pemberian
terapi obat
Hasil : Paracetamol 1x gr/drip
Ranitidine 1x50mg/IV
Dexametashon 1x5mg/IV
11. Berkolaborasi dengan petugas laboratorium
dalam pemeriksaan H2TL
Hasil: Hemoglobin : 15,5g/dl
Hematokrit : 40 %
Leukosit. :4.000 / µL
Trombosit : 126.000/µL

E: Evaluasi
Masalah Teratasi Sebagian

26
NO Catatan Perkembangan Kesehatan ( SOAPIE ) Tanggal Tindakan
2 S: Pasien mengatakn masih sedikit mual dan sedikit 06/04/2021
nyeri perut bagian uluhati Jam 06.30

O: Data Objektif
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Tekanan Darah : 110/80 mmhg
Respirasi : 22x/Menit
Nadi : 70x/Menit
Suhu : 37,20C
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Konjungtiva : Ananemis
Sklera : Anikterik
Makan : 3x 1 porsi/hari
Minum : 1700 ml/hari
Skala Nyeri : 1/10
Terpasang RL 30 tpm
Hasil Periksaan H2TL :
Hemoglobin : 15,5g/dl
Hematokrit : 40%
Leukosit : 4.000/µL
Trombosit : 126.000/µL

A:
1. Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan intake kurang adekuat
2. Gangguan nyaman nyeri berhubungan
dengan proses penyakit

27
P:
1. Observasi kesadaran,keadaan umum,dan
tanda-tanda vital pasien
2. Libatkan keluarga pasien dalam pemberian
cairan
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi dan distraksi
saat nyeri
4. Kaji skala nyeri
5. Observasi tetesan infus
6. kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
terapi obat
7. kolaborasi dengan petugas laboratorium
dalam pemeriksaan H2TL

I: implementasi (pelaksanaan)
1. Mengobservasi TTV, kesadaran serta
keadaan umum pasien
Hasil:
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Tekanah Darah : 120/80 mmhg
Respirasi : 21x/Menit
Nadi : 75x/Menit
Suhu : 36,60C
Akral : Hangat
Sianosis : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Konjungtiva : Ananemis

28
2. Melibatkan keluarga pasien dalam pemberian
cairan
Hasil : pasien minum sebanyak 1900 ml/hari
3. Menganjurkan pasien teknik relaksasi dan
distraksi saat nyeri
Hasil : pasien merasa lebih nyaman dan
nyeri berkurang
4. Kaji skala
Hasil : 0/10
5. Mengobservasi tetesan infus
Hasil : Infus pasien sudah di AFF
6. Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi obat
Hasil : pasien rencana pulang
7. Berkolaborasi dengan petugas laboratorium
dalam pemeriksaan H2TL
Hasil :
Hemoglobin : 15,1g/dl
Hematokrit : 44%
Leukosit : 5.700/µL
Trombosit : 167.000/µL

E: Masalah Teratasi Pasien sudah di izinkan pulang


dengan obat lanjut.

29
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lahan PKL (Klinik Nabiya Medika Parung)

1. Sejarah Klinik Nabiya Medika Parung


Nabiya Medika Parung yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan. Berdiri
pada tanggal 1 Mei 2017, Klinik Nabiya Medika yang terletak di Jl. H. Mawi
Gang SMUN 1 Parung Desa Waru Jaya tepatnya didepan Kantor Kepala Desa
Waru Jaya. Sudah 4 tahun ini Klinik Nabiya Medika telah mendapatkan izin
operasional dengan nomor izin yaitu : 445/IOK/00009/DPMPTSP/2017. Moto
yang digunakan diklinik yaitu sehat, santun, empati melayani dengan hati, aman
dan terjangkau.

2. Visi Misi Klinik Nabiya Medika


a. VISI:
Menjadikan Klinik Nanya Media untuk turut mewujudkan masyarakat
yang sehat Dan memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau

30
b. MISI :
1. Memelihara dan meningkatkan pelayanan mutu dan kepuasanKesehatan
individu dan masyarakat beserta lingkungannya.
2. Menyediakan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisiendengan
mengutamakan prinsip kehati-hatian.
3. Meningkatkan,membangun serta mengembangkan mutu pelayanan.
4. Peningkatan keilmuan (knowledge, skil attitude) dan memberikan
pelayanan kerja kepada para sdm dengan program yang terarah dan
terintegrasi.
5. Mendorong peran aktif masyarakat untuk bergaya hidup sehat.
6. Peningkatan kerjasama professional dalam system pelayanan media.
7. Menjadi mitra bisnis yang menjunjung tinggi atas kepercayaan demi
tercapainya hasil investasi yang optimal.

3. Fasilitas Klinik Nabiya Medika parung


1. Rawat jalan
a. Pelayanan IGD ( 24 jam ).
b. Poliklinik Umum.
c. Sfesialis kebidanan dan kandungan.
d. Poli Gigi
e. Fisioterapi.
f. Laboratorium.
g. Apotik
h. Mushola
i. Toilet
j. Ambulance
k. Kursi Roda

31
2. Rawat Inap
a. Ruang VIP = 1 Ruangan 1 Bed
b. Ruang RANAP lantai atas = 1 Ruangan terdiri dari 7 Bed
c. RuangRANAP lantai bawah = 1 Ruangan terdiri dari 4 Bed
d. Ruang Bersalin = 1 Ruangan 1 Bed
e. Ruang Nifas = 1 Ruangan 1 Bed

B. Hasil Kegiatan PKL


1. Target kompetensi yang harus dicapai selama PKL terdiri dari :
a. Berkomunikasi dengan santun(memperkenalkan sebagai siswa yang
melaksanakan PKL)
b. Melakukan pengkajian (anamnesa,menanyakan keluhan pasien)
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital: mengukur Tekanan darah, suhu, nadi dan
pernafasan
d. Komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien
e. Bad making/mempersiapkan tempat tidur.
1.Tanpa pasien diatasnya.
f . Membantu pemberian obat.
g. Membantu pemberian cairan dan nutrisi
1. Membantu memberi makan/minum per oral.
2. Membantu memberi nutrisi via NGT.
3.Mengganti cairan infus.
h. Tindakan pencegahan infeksi.
1. Cuci tangan yang baik dan benar.
2. Dekontaminasi
3. Menggunakan APD.
4. Steriliasi/DTT.
i. Membantu mobilisasi,pengaturan posisi,ambulasi.
j. Membantu program pelayanan kesehatan di PKM/RS/PANTI

32
2. Target kompetensi yang dapat tercapai selama PKL
a. Berkomunikasi dengan santun (memperkenalkan diri sebagai siswa yang
akan melaksanakan PKL).
b. Melakukan pengkajian (anamnesa,menanyakan keluhan pasien).
c. pemeriksaan tanda-tanda vital : Mengukur Tekanan
Darah,Suhu,Nadi,Pernafasan).
d. komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien
e. Bed making / mempersiapkan tempat tidur
1. Tanpa pasien diatasnya
f. Tindakan personal hygiene
g. Membantu pemberian obat
h. Membantu pemberian cairan dan nutrisi
1. Membantu pemberian makan/minum per oral
2. Mengganti cairan infus
i. Tindakan pencegahan infeksi.
1. Cuci tangan yang baik dan benar
2. Menggunakan APD

C. Pengalaman dan kendala selama PKL


1. Pengalaman selama PKL
a. Kami mendapatkan pengalaman bagaimana cara hidup sehat serta
pencegahan penyakit
b. Kami mendapatkan pengalaman bagaimana memberikan pelayanan kepada
pasien
c. Saya mendapatkan pengalaman cara pemberian obat yang benar per oral
dan intravena yaitu, benar pasien,benar dosis,benar alur pemberian,benar
waktu pemberian,dan benar pendekotaminasian.
d. Saya mendapatkan pengalaman cara mengoplos obat dengan benar.
e. Saya mendapatkan pengalaman cara mengambil darah.
f. Saya mendapatkan pengalaman cara menginfus yang benar
g. Saya mendapat pengalaman cara mengganti perban luka yang benar
h. Saya mendapat pengalaman cara aff infus

33
i. Saya mendapat pengalaman cara memberikan obat pada pasien
j. Saya mendapat pengalaman menyuntikan obat melalui infus
k. Saya mendapat pengalaman cara sterilisasi alat
l. Saya mendapat pengalaman mengganti cairan infus
m. Saya mendapat pengalaman membuat kassa steril

2. Kendala selama PKL


a. Kami mengamati ada prosedur tindakan keperawatan yang tidak sesuai
teori yang ada di sekolah.
b. Jarak dari rumah ke lahan PKL terlalu jauh
c. Kami mendapatkan alat-alat kesehatan yang digunakan tidak
didekontaminasi sesuai teori.
d. Kami di tempatkan di bidang yang tidak sesuai dengan jurusan

34
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
PKL merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami.Banyak hal
yang tidak kami pelajari atau temukan di sekolah tetapi ditemukan disana.
Selama saya melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, banyak pengalaman
serta pelajaranbaru yang saya dapatkan dan belum pernah didapatkan di
lingkungan Pendidikan sekolah.
Dari pengalaman yang ditemui selama Praktek saya bisa belajar
melakukan pekerjaan yang baik secara professional dalam bidang yang saya
minati, yaitu bidang Keperawatan, menerima komentar dan saran dari
pembimbing lapangan untuk kebaikan saya dan teman-teman.

B. Saran
a. Saran Untuk Sekolah
1) Pembekalan yang diberikan kepada siswa sebelum melaksanakan
PRAKERIN harus lebih ditingkatkan lagi
2) Pengecekan terhadap kehadiran dan isi kegiatan jurnal selama
PRAKERIN. lebih di tekankan lagi, karena sangat penting
3) Untuk guru mata pelajaran disekolah mohon diberikan keringanan
serta pemaklumannya kepada siswa yang sedang melaksanakan
PRAKERIN
4) Pelengkapan alat-alat praktek di Lab. Keperawatan yang harus
dilengkapi agar siswa/I dapat belajar dengan baik dan juga efektif
b. Saran UntukTempat PRAKERIN
1) Hubungan antara karyawan dengan siswa/i diperusahaan tetap
dijaga, agar terciptanya hubungan yang harmonis dan damai
2) Diharapkannya kerjasama antara sekolah dengan perusahaan agar
terciptanya peluang yang semakin besar untuk siswa/I yang ingin
melaksanakan PRAKERIN
3) Memberikan penghargaan/apresiasi untuk perusahaan karena telah
memberikan sebagian ilmu,waktu dan pengalaman kepada siswa/i
yang telah melaksanaan PRAKERIN

35
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan Kerja Lapangan


http://pkllove.blogspot.com/ Pengertian Praktek Kerja Lapangan
http://dosenekonomi.com Kebutuhan Dasar Manusia
http://repository.unimus.ac.id Diare

36

Anda mungkin juga menyukai