Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

PROJECT BASED LEARNING (PJBL) KEPERAWATAN

2022

“AYO CERMAT”

Disusun Oleh :

1. Alifatun Na’imah (201913001)


2. Amalia Arun Ikhsana (201913002)
3. Eka Nur Fitriyani (201913003)
4. Risky Hermawan (201913004)
5. Rizky Alimiah Putri (201913005)
6. Siti Istiqomah (201913006)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDAL BATANG
2022
LAPORAN AKHIR

PROJECT BASED LEARNING (PJBL) KEPERAWATAN

2022

“AYO CERMAT”

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDAL BATANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan hasil Project Based Learning (PJBL) Keperawatan disahkan tanggal………..

Akademik 2022/2023

Nama Ketua : Risky Hermawan (201913004)


Nama Wakil Ketua : Siti Istiqomah (201913006)
Sekertaris : Alifatun Na’imah (201913001)
Bendahara : Rizky Alimiah Putri (201913005)
Sie. Perlengkapan : Eka Nur Fitrayani (201913003)
Sie. Humas : Amalia Arun Ikhsana (201913002)
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas karunianya kami telah dapat
menyusun laporan hasil Project Based Learning (PJBL) tahun 2022 di desa Truko Kec. Kangkung
Kab. Kendal dapat terselenggarakan dengan baik.

Laporan akhir ini tentang keseluruhan informasi mengenai hasil kegiatan Projct Based
Learning (PJBL) dimana diharapkan Lansia yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini
dapat mengaplikasikan materi yang diberikan oleh Mahasiswa S1 Keperawatan UMKABA. Di
dalam laporan akhir ini kami juga memberikan dokumentasi.

Selama kegiatan Project Based Learning (PJBL) kami mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Desa
Truko,Pembimbing Lahan,Pengurus Pesantren Lansia dan Peserta Lansia.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir PJBL ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kami memohon maaf atas ketidak sempurnaan
ini karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT serta kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan
pengabdian masyarakat selanjutnya.

Kendal, 7 Januari 2023

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang
melibatkan Mahasiswa untuk memecahkan suatu masalah melalui metode ilmiah
sehingga Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan memiliki keterampilan dalam
memecahkan masalah.(Isma et al., 2022)
PBJL adalah Suatu model pembelajaran yang mengunakan masalah nyata yang
ada disekitarnya sebagai fokus utama agar dapat mengembangkan rasa ingin tahu serta
menggunakan pemikiran kritis untuk berfikir kritis tentang suatu masalah(Melindawati
et al., 2022)
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami suatu proses
yang disebut aging process atau proses penuaan Menua adalah suatu proses alamiah
yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Masa tua merupakan masa hidup manusia
yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami kemunduran fisik,
mental dan sosial secara bertahap sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari
(tahap penurunan)..(Emi Inayah Sari Siregar, 2022)
Hipertensi merupakan masalah kesehatan di dunia karena menjadi faktor risiko
utama dari penyakit kardiovaskular dan stroke. Di dunia, hipertensi diperkirakan
menyebabkan 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari total kematian. Hal ini
menyumbang 57 juta dari disability adjusted life years (DALY). Tidak ada perbedaan
prevalensi antara laki-laki dan wanita tetapi prevalensi terus meningkat berdasarkan
usia: 5% usia 20- 39 tahun, 26% usia 40-59 tahun, dan 59,6% untuk usia 60 tahun ke
atas(Santi et al., 2022).

(Menurut Kemenkes 2018) Dalam profil kesehatan Indonesia tahun 2018,


prevalensi tekanan darah tinggi adalah 34,11%, dimana jenis kelamin perempuan
(36,85%) lebih tinggi dibandingkan laki-laki (31,34%). Di daerah perkotaan prevalensinya
sedikit lebih tinggi (34,43%) dibandingkan di perdesaan (33,72 %). Mengacu pada usia,
prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia.(Santi et al., 2022)
Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 tercatat 704.000 orang yang mengalami
gangguan kejiwaan, 608.000 orang mengalami stress, dan 96.000 terdiagnosa menderita
kegilaan. Terkait dengan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa
3 per mil dari sekitar 32 juta penduduk di Jawa Tengah menderita kegilaan dan 19 per
mil lainnya menderita stress. Jika dipresentasikan, maka jumlahnya mencapai sekitar 2,2
persen dari total penduduk Jawa Tengah. Sementara itu, prevalensi lansia yang
mengalami stres di Indonesia sendiri didapatkan sebesar 36,7- 71,6%.(Sugiyanto &
Husain, 2022)

B. Tujuan
Tujuan umum :
Dengan melakukan pengabdian masyarakat ini diharapkan lansia mampu memahami
bagaimana cara pengendalian hipertensi.
Tujuan khusus :
1. Lansia mampu memahami pengertian hipertensi
2. Lansia mampu mengetahui bagaimana cara pengendalian hipertensi
3. Lansia mampu mengetahui diet hipertensi

C. Manfaat
1. Bagi masyarakat
Diharapkan lansia mampu menerapkan dan bagaimana cara pengendalian
hipertensi di Desa Truko Kec. Kangkung Kab. Kendal

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


a. Waktu
22 Desember 2022 - 7 Januari 2023.
b. Tempat Pelaksanaan
Di Desa Truko Kec. Kangkung Kab. Kendal.

BAB II

GAMBARAN STATUS KESEHATAN AGREGAT


A. Karakteristik Demografi Agregat

Asam Gula Tekanan


No Nama Umur Berat Badan
Urat Darah Darah
1. Ny. Zuriah 69 7 122 153/80 46
2. Ny. Salamah 72 - - 80/60 50
3. Ny. Mundrisah 67 7 - 170/90 44
4. Ny. Maimunah 72 5,6 146 176/85 52
5. Ny. Farkanah 70 4,7 86 120/80 39
6. Ny. Sopiah 80 4,8 70 185/95 60
7. Ny. Rickhanah 70 - - - -
8. Ny. Muda’ah 80 5,7 87 158/90 43
9. Ny. Mukidah 67 6 - 163/86 48
10. Ny. Siyami 70 7 - 159/95 49
11. Ny. Istopah 68 10,2 200 153/90 69
12. Ny. Muayanah 59 - - - -
13. Ny. Komsiyah 61 - - - -
14. Ny. Aisiyah 70 - - 120/90 75

B. Status Kesehatan Agregat.


Berdasarkan screening kesehatan yang dilakukan pada kelompok khusus (Lansia) pada
saat program PJBL di Ds. Truko Kec. Kangkung Kab. Kendal didapatkan rata-rata hasil
bahwa lansia di desa tersebut menderita hipertensi / tekanan darah tinggi.

C. Kondisi Persyarikatan Muhammadiyah di Lokasi PJBL UMKABA 2022

Sejarah Desa Truko Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal memang tidak


terlalu dikenal oleh masyarakat seperti sejarah desa-desa lainya yang berada di
Kabupaten Kendal. Desa Truko tergolong baru, sehingga untuk mencari sumber sejarah
lumayan sulit. Desa Truko terletak di sebelah Barat Kota Kendal dan berada di sekitar
aliran sungai Blukar. Desa Truko sudah ada sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
Sama seperti daerah lainnya, dahulu Desa Truko merupakan daerah pemukiman.
Kemudian Tumenggung Bahurekso (Bupati Kendal) memerintahkan seorang ulama yang
bernama Kyai Truko untuk bisa memimpin dan mengajarkan agama kepada masyarakat
diwilayah pemukiman tersebut.  Dalam kemimimpinanannya, Kyai Truko bisa merebut
hati masyarakat, sehingga pemukiman tersebut menjadi maju pesat dalam
pembangunan dan penyebaran agama islam.  Mulai saat itu wilayah yang dipimpin oleh
Kyai Truko disebut dengan Padepokan Truko. Kyai Truko mempunyai anak yang
bernama Pangeran Boentas. Pangeran Boentas dikenal sebagai pemuda yang cerdas.
Atas dasar itu, lapangan yang digunakan sebagai aktivitas olahraga para pemuda di Desa
Truko diberi nama Lapangan Boentas. Sedangkan nama Kyai Truko diabadikan menjadi
nama salah satu masjid di Desa Truko, masjid tersebut bernama Masjid At Tuqo yang
terletak di sebelah selatan Jalur Pantura di wilayah Desa Truko.
Desa truko mempunyai luas wilayah 1,70 Km 2 , desa truko berada di sebelah
selatan kecamatan kangkung dan Desa truko memiliki 8 bangunan yang terdiri dari TPA
(1), KB (1), TK (2), SD (2), SMP (2).

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PJBL

A. Program Kegiatan

1. Sosialisasi dan screening pada lansia


- Memberikan informasi mengenai program kesehatan “Ayo CERMAT ”.
- Menghimbau lansia untuk berpartisipasi secara aktif dengan kegiatan yang akan
dilakukan.
- Melakukan screening dan pemberian kuesioner tentang tingkat pengetahuan
hipertensi pada lansia.
2. Pemberian materi
- Melakukan pendidikan kesehatan tentang pengendalian hipertensi pada lansia.
- Menghimbau lansia untuk berpartisipasi secara aktif dengan kegiatan yang akan
dilakukan.
- Melakukan tanya jawab.
3. Melakukan “TRICKYCARD GAME”
- Membagi lansia menjadi 4 kelompok
- Membagi card secara acak tentang makanan atau minuman yang di
larang,diperbolehkan dan di batasi konsumsinya kepada masing-masing
kelompok.
- Masing-masing kelompok menjelaskan card yang di peroleh.
4. Follow Up
- Mempertahankan partisipasi aktif lansia dalam upaya promosi kesehatan.
- Mengingatkan materi yang telah diberikan terkait pengendalian hipertensi
kepada lansia.
5. Evaluasi
- Mengevaluasi pengetahuan lansia mengenai hipertensi.
- Memotivasi lansia agar dapat mengendalikan hipertensi dengan minum obat
secara rutin dan memilih makanan yang dikonsumsi agar tensi darah terkontrol.

B. Peserta Kegiatan

No Nama Usia (Tahun) Alamat


1 Ny. Zuhriah 69 Ds. Truko
2 Ny. Salama 72 Ds. Truko
3 Ny. Mundrisah 67 Ds. Truko
4 Ny. Maimunah 72 Ds. Truko
5 Ny. Farkanah 70 Ds. Truko
6 Ny. Sopiyah 82 Ds. Truko
7 Ny. Rickhanah 70 Ds. Truko
8 Ny. Muda’ah 80 Ds. Truko
9 Ny. Mukidah 67 Ds. Truko
10 Ny. Siyami 70 Ds. Truko
11 Ny. Istopah 68 Ds. Truko
12 Ny. Muayanah 59 Ds. Truko
13 Ny. Komsiyah 61 Ds. Truko
14 Ny. Aisiyah 70 Ds. Truko

C. Hasil Dan Pembahasan Kegiatan


Selama dilakukan pengabdian masyarakat melalui Project Basic Learning (PJBL)
peserta mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan tertib dan aman
D. Publikasi Kegiatan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi pada data screening kesehatan yang telah dilakukan didapatkan keterangan
Ada perbedaan tingkat pengetahuan antara pre test dan pos test. Dengan nilai rata –
rata awal tingkat pengetahuan 25% (Rendah) menjadi 68% (Sedang) menunjukkan
adanya perbedaan sebanyak 43%, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan lansia antara pre test dan pos test mengalami peningkatan sebanyak 43%.

Anda mungkin juga menyukai