Anda di halaman 1dari 22

PERGAULAN BEBAS

Disusun oleh PIK Remaja KORPS


PENGERTIAN

Pergaulan bebas adalah satu di antara bentuk


perilaku interaksi seseorang dengan individu
atau kelompok yang menyimpang melewati batas
kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan
malu.
Pergaulan bebas dapat juga diartikan sebagai
perilaku menyimpang yang melanggar norma
agama maupun norma kesusilaan.
REMAJA & PERGAULAN
BEBAS

Pada tahun 2022, terdapat sekitar 65,82 juta jiwa atau


hampir seperempat (24,00%) penduduk Indonesia.
Menurut BKKBN, remaja seseorang berusia 10-24 tahun
dan belum menikah.
Sekitar 40 persen remaja, baik laki-laki dan perempuan,
pernah melakukan aktivitas yang mengarah kepada
pergaulan bebas atau layaknya pasangan resmi.
FAKTOR
MEMENGARUHI
1. Kondisi mental anak yang
2. Kurangnya kesadaran kaum
relatif labil sehingga
remaja mengenai dampak
mempengaruhi cara mereka
buruk dari pergaulan bebas,
bersikap atau berperilaku di
sehingga mudah terjerumus di
lingkungan sekitarnya dan
dalamnya tanpa pikir panjang.
masyarakat.

3. Tingkat pendidikan di
4. Kondisi keluarga yang tidak
lingkungan keluarga yang
harmonis seperti broken home
relatif rendah sehingga
atau terjadinya kekerasan
kurang memberikan bekal
dalam rumah tangga yang
pemahaman berbagai dampak
dapat disaksikan anak dalam
dari pergaulan bebas.
kesehariannya.
FAKTOR
MEMENGARUHI
5. Kondisi ekonomi keluarga 6. Kondisi lingkungan yang
yang buruk atau faktor kurang baik, seperti
kemiskinan, sehingga lingkungan yang banyak
mendorong anak untuk putus ditemui orang-orang yang
sekolah karena orang tua sering minum minuman keras,
tidak dapat mencukupi berjudi, prostitusi, dan
kebutuhan tersebut. berbagai hal buruk lainnya.
7. Penyalahgunaan internet
secara bebas, yaitu digunakan
untuk mengakses konten
dewasa atau pornografi. Hal
ini bisa mendorong
keingintahuan anak untuk
mencoba hal-hal tersebut.
CONTOH
PERGAULAN BEBAS

Merokok Mengonsumsi minuman beralkohol

Menggunakan NAPZA Seks pra nikah

Tawuran Pacaran beresiko (KNPI)


DAMPAK

1. Meningkatkan angka aborsi dan resiko penyakit


menular seksual..
2. Prestasi akademik dan tingkat produktivitas menurun.
3. Moral yang rendah.
4. Tingkat kriminalitas tinggi.
CARA MENGHINDARI

1. Selektif memilih teman


2. Memperbanyak kegiatan positif
3. Komunikasi terbuka dengan orang tua
4. Memiliki sikap optimis dan pendirian yang kuat
MAIN
YUKK
AKU DAN TEMANKU

•Terdapat ekspresi "senyum", "marah", dan


"kecewa".
•Pemateri akan membacakan beberapa
pernyataan.
•Peserta berdiri pada ekspresi yang sesuai
dengan perasaan mereka ketika dihadapkan oleh
pernyataan yang dibacakan pemateri.
PERNYATAAN

Temanmu membicarakan tentang


kehidupan pribadimu dengan temanmu
yang lain di belakang
PERNYATAAN

Temanmu menceritakan rahasiamu ke


orang lain, padahal kamu minta temanmu
untuk merahasiakannya
PERNYATAAN

Temanmu mengirim pesan


yang isinya gambar
porno/sensual
PERNYATAAN

Teman laki-laki/perempuanmu
tiba-tiba memelukmu
PERNYATAAN

Temanmu selalu mengucapkan


maaf kepadamu, setiap dia
melakukan apapun bersamamu
PERNYATAAN

Temanmu memanggilmu dengan


panggilan ejekan, misalnya
gendut, kerempeng, dan lain-lain
PERNYATAAN

Temanmu suka mengomentari


model baju/pakaianmu dan
tatanan rambutmu
PERNYATAAN

Temanmu selalu meminjam uang


kepadamu, walaupun dia selalu
mengembalikan tepat waktu
PERNYATAAN

Temanmu menolak ajakanmu untuk


nonton film di bioskop, dengan
alasan dia harus mengerjakan
PR/tugas
PERNYATAAN

Temanmu meminjam PR
kamu untuk dicontek karena
dia lupa mengerjakan PR-nya
di rumah
KESIMPULAN

Setiap orang memiliki batasan masing-masing dalam


menanggapi, menerima, dan merespon perlakuan
orang lain terhadapnya, alangkah lebih baiknya jika
kita memahami batasan teman-teman kita untuk tidak
saling menyakiti, menyinggung, mem-bully, dan
bertindak yang tidak menyenangkan terhadap orang
lain, sayangi dan hargailah temanmu, seperti kamu
menyayangi dan menghargai dirimu sendiri.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai