Anda di halaman 1dari 21

Aturan Umum Seleksi 1 ON-MIPA 2019

KIMIA

1. Peserta diperbolehkan untuk menggunakan alat hitung.


2. Peserta diharuskan menggunakan bolpoin untuk mengerjakan soal. Hanya jawaban bolpoin yang
akan dinilai.
3. Peserta tidak diperkenankan untuk berdiskusi dan bertanya selama tes dilakukan baik kepada
pengawas ataupun sesama peserta.
4. Total nilai adalah 400 poin. Soal ini memang dirancang untuk tidak selesai dikerjakan seluruhnya.
Kerjakan terlebih dahulu soal yang anda anggap mudah dan sebaik mungkin.
5. Waktu pengerjaan adalah 180 menit (sejak pengawas memberikan aba-aba).
6. Jawaban langsung ditulis di halaman soal. Tuliskan nama anda di tiap halaman.
7. Gunakan tetapan dan data yang disediakan di soal.

Tetapan Faraday (F) = 96500 C/mol e−; Kecepatan cahaya (c) = 3×108 m/s; Bilangan Avogadro = 6,0231023
Konstanta gas, R = 0,0821 L atm mol−1 K−1 = 8,314 J mol−1 K−1;

No 1 2 3 4 5 6 7 8 Total

Nilai

No 9 10 11 12 13 14 15 16

Nilai

1
NIM: Nama:
1. Lengkapi rute sintesis berikut ini: (30)

2
NIM: Nama:
2. Tuliskan mekanisme yang terjadi dari reaksi berikut ini: (20)

3. Senyawa akrolein adalah senyawa yang banyak digunakan sebagai herbisida dan secara komersial
dapat dibuat dari gliserol dengan pemanasan bersama asam sulfat. Tuliskan mekanisme reaksi yang
terjadi dari pembentukan akrolein tersebut. (20)

3
NIM: Nama:
4. Senyawa X (C8H14O2) dapat disintesis menggunakan 1,1,1-trietoksietana dan prenol dengan
rendemen yang dihasilkan sebesar 84% (ICI Australia Limited Patent: US4374264 A1, 1983). Reaksi
lebih lanjut terjadi secara radikal menghasilkan senyawa Y, dan selanjutnya menghasilkan
senyawa asam permetrat, yaitu senyawa yang banyak digunakan sebagai insektisida, dengan
rendemen 90%.

Note:HMPT = Hex-Methyl-Phosphoric-Triamide

Karakterisasi senyawa X menggunakan IR, 1H dan 13C NMR

4
NIM: Nama:
a. Berdasarkan data spektroskopi IR dan NMR, gugus fungsi apa sajakah yang ada dalam senyawa X?
(10)

b. Tentukan berapa nilai DBE (Double Bond Equivalent) dari senyawa X. (5)

c. Berdasarkan data spektroskopi IR, dan NMR, tentukan struktur senyawa X, beserta mekanisme
reaksinya. (10)

d. Berdasarkan persamaan reaksi diatas, tentukan senyawa Y. (5)

5
NIM: Nama:
5. Sebuah elektron dengan massa m berada dalam sebuah sumur satu-dimensi dengan batas 0 ≤ x ≤ a,
seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini,

Pada t = 0, elektron tersebut memiliki fungsi gelombang ternormalisasi sebagai berikut,


𝜋𝑥 𝜋𝑥
𝜓 (𝑥; 𝑡 = 0) = √8⁄5𝑎 [1 + 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 )] 𝑠𝑖𝑛 ( 𝑎 )

i. Tentukan fungsi gelombang saat t = t0. (5)

ii. Berapa energi rata-rata sistem saat t = 0 dan saat t = t0? (10)

iii. Tentukan probabilitas partikel ditemukakan pada daerah 0 ≤ x ≤ a/2 saat t = t0. (5)

6
NIM: Nama:
6. Geologist mengetahui komposisi mineral dengan menganalisis kandungan unsur atau senyawa. Suatu
sampel mineral perak sulfida, selain mengandung perak dan belerang, juga mengandung unsur X (bilangan
oksidasi +4). Massa perak dalam mineral ini besarnya 11,9 kali massa X. Sebanyak 10 gram mineral ini
bereaksi sempurna dengan 295 mL gas hidrogen pada 400K dan 1 atm dan menghasilkan perak sulfida,
H2S dan XS. Jika diketahui R =0,082 L atm/Kmol.
i. Tuliskan persamaan reaksi mineral tersebut dengan hidrogen. Dalam mineral, anggap jumlah atom
perak = a dan jumlah atom X = b, koefisien lain harus dinyatakan dalam a dan atau b. (3)

ii. Hitung perbandingan a:b. (10)

iii. Tentukan unsur X tersebut. (5)

Unsur X tersebut dapat mengalami kristalisasi dengan struktur kubus kristal intan sebagai berikut,

7
NIM: Nama:
iv. Berapakah jumlah atom X dalam 1 satuan sel? (2)

v. Jika diketahui panjang ikatan X–X adalah 241 pm, tentukanlah volume 1 satuan sel kristal X. (5)

7. Xenon, Xe adalah unsur gas mulia yang relatif kurang reaktif. Senyawa fluorida gas mulia xenon dapat
dibuat dengan melakukan reaksi langsung antara gas Xe dan gas F2 pada temperatur dan tekanan tinggi.
Tergantung pada temperatur dan jumlah pereaksi, produk yang terbentuk adalah kristal senyawa xenon
flourida yang dapat berupa XeF2, XeF4 dan XeF6.

i. Tuliskanlah konfigurasi elektron gas Xe. (2)

ii. Gambarkan struktur Lewis dari senyawa XeF2, XeF4 dan XeF6. (6)

8
NIM: Nama:
iii. Orbital Xe manakah yang terlibat dalam pembentukan ikatan dalam senyawa XeF2, XeF4 dan XeF6.
(3)

iv. Tentukan bentuk geometri molekul XeF2, XeF4 dan XeF6. (3)

Dalam kondisi temperatur dan tekanan tertentu, sebanyak 1,85 x 10−4 mol Xe direaksikan dengan 5,00 x
10-4 mol F2. Setelah reaksi, ternyata terbentuk produk XeF4 dan XeF6, dan sisa gas Xe sebayak 9,0 x 10−6
mol. Berdasarkan kondisi ini maka tentukan komposisi % berat produk XeF4 dan XeF6 hasil reaksi tersebut.
(6)

8. Dari beberapa ion-ion berikut, N2+, NO+, O2+, Li2+, Be2+.


i. Tentukan sifat magnetik dari masing-masing ion. (10)

9
NIM: Nama:
ii. Urutkan ion-ion tersebut berdasarkan kenaikan energi disosiasi ikatannya. Berikan penjelasan singkat
alasan anda. (5)

9. Dari beberepa molekul-molekul berikut: NH2Cl, SiF4, HCN, SiFClBrI, NO2 dan H2O2
i. Identifikasi masing-masiing elemen simetri dan grup titik (point group) dari semua molekul di atas.
(12)

ii. Simetri apakah yang tidak mengijinkan suatu molekul bersifat polar? Tentukan molekul-molekul yang
bersifat non-polar di atas. (4)

iii. Simetri apakah yang tidak mengijinkan suatu molekul bersifat kiral? Tentukan molekul-molekul yang
bersifat kiral di atas. (4)

10
NIM: Nama:
10.Kromatografi adalah metode yang banyak digunakan untuk memisahkan campuran dalam senyawa.
Kromatografi gas (GC) dan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) merupakan contoh kromatografi yang
banyak berkembang saat ini. GC umumnya digunakan pada senyawa yang mudah diuapkan, sedangkan
HPLC pada senyawa yang memiliki titik didih cukup tinggi. Pemisahan yang terjadi diakibatkan oleh
perbedaan interaksi antara senyawa-senyawa di dalam sampel dengan fasa diam dan fasa gerak pada
sistem kromatografi. Fasa diam pada GC umumnya bersifat polar dengan fasa gerak non polar, sedangkan
HPLC sebaliknya. Berikut adalah data kromatogram

a. Kromatogram tersebut merupakan hasil dari GC / HPLC (pilih). Berikan


alasan anda. (7)

b. Urutkan kepolaran dari ke empat senyawa di atas. Berikan alasan singkat.


(7)

c. Berikut adalah istilah yang umum pada kromatografi. Berikan penjelasan singkat terhadap masing-
masing istilah. Jika ada rumus anda dipersilahkan untuk menuliskan rumusnya juga.

(i) Waktu mati/ dead time (3)

(ii) Selektivitas (3)

(iii) Waktu retensi (3)

(iv) Resolusi (3)

11
NIM: Nama:
(v) Tailing dan fronting (3)

(vi) Pelat teoritis (3)

(vii) Gradien temperatur (3)

d. Analisis kuantitatif menggunakan GC jika diketahui data sebagai berikut:

Perbandingan standar A:B:C = 1:1:1. Luas puncak A = 1200 pA.ms, Luas puncak B = 2000 pA.ms, Luas
puncak C = 1800 pA.ms. Luas puncak sampel A = 1800 pA.ms, Luas puncak sampel B = 3000 pA.ms, Luas
puncak sampel C = 4050 pA.ms. Tentukan perbandingan A:B:C dalam sampel. (10)

11. Suatu sampel batuan yang diketahui mengandung perak, dianalisis kadar peraknya dengan teknik
titrasi potensiometri, AAS dan voltametri. Preparasi sampel dilakukan dengan menggerus halus 3,05 gram
sampel batuan dan dicampurkan dengan 15 mL aqua regia sambil dipanaskan pada 80oC selama 1 jam.
Larutan yang tersisa disaring dan wadah reaksi dibilas 3x. Larutan hasil penyaringan kemudian ditepatkan
menjadi 100 mL (larutan A). Sebanyak 10 mL larutan ini dipipet dan diencerkan hingga 50 mL (larutan B).
Sebanyak 10 mL larutan B kemudian diencerkan hingga 250 mL (larutan C). Sebanyak 10 mL larutan A
diencerkan hingga 100 mL (larutan D).

12
NIM: Nama:
a. Titrasi dilakukan dengan memipet 25 mL larutan A untuk dititrasi dengan larutan NaCN 0,01 M. Untuk
mencapai titik ekivalen, dibutuhkan 24,3 mL larutan NaCN. Indikator yang digunakan adalah rhodanin.
Rhodanin pada kondisi bebas memiliki warna kuning sedangkan dalam bentuk kompleks berwarna pink.

i. Tuliskan reaksi yang terjadi saat titrasi, tergolong reaksi apakah ini? (4)

ii. Perubahan warna apakah yang akan teramati? (4)

iii. Tentukan kadar perak dalam sampel (%w) berdasarkan metode ini. (10)

iv. Jika konsentrasi Ag+ ditelusuri selama titrasi menggunakan metode potensiometri, gambarkan sketsa
kurva titrasi di atas. Lengkapi juga dengan legenda yang sesuai. (5)

13
NIM: Nama:
b. Pengukuran dengan AAS dilakukan menggunakan larutan C. Pengukuran standar perak dan sampel
memberikan absorbansi sebagai berikut

[ppm] standar Absorbansi


2 0,156
4 0,314
6 0,459
8 0,600
10 0,743
sampel 0,346
i. Gambarkan skesta hubungan antara serapan atom perak terhadap panjang gelombang pengukuran
pada AAS. Lengkapi dengan legenda yang sesuai. (5)

ii. Tentukan kadar perak dalam sampel (%w) berdasarkan metode ini. (10)

14
NIM: Nama:
c. Pengukuran voltametri menggunakan prinsip penambahan standar dan menggunakan larutan D. Pada
percobaan ini digunakan metode differential pulse voltammetry dan elektroda karbon termodifikasi N-(2-
aminoetil)-4,4’-bipiridin. Sebanyak 10 mL sampel diukur dan memberikan arus puncak 17,5 mA. Sampel
kemudian ditambahkan dengan 0,5 mL standar perak 10 mikroM dan diukur kembali memberikan arus
puncak 36,2 mA.

i. Gambarkan sketsa voltamogram siklik untuk ion Ag(I). Berikan juga legenda yang sesuai. (5)

ii. Tentukan kadar perak dalam sampel (%w) berdasarkan metode ini. (10)

15
NIM: Nama:
12.Suatu campuran padatan garam klorida dari dua unsur (A dan B) pada golongan transisi periode 3
dilarutkan dalam kalorimeter sederhana menggunakan 100 mL air. Konfigurasi elektron A3+ dalam
senyawa kloridanya adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5, sedangkan konfigurasi elektron B2+ adalah 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 3d7. Kalorimeter yang digunakan memiliki kapasitas kalor sebesar 67 J/oC, sedangkan larutan yang
dihasilkan memiliki kalor jenis sebesar 4,2 J/g.oC. Pelarutan 4,16 gram campuran garam klorida menaikkan
temperatur kalorimeter sebesar 6,92oC. Tentukan rumus molekul dan kadar setiap garam klorida. (15)

Diketahui: Ho ACl3(s) = −399,4 kJ/mol; Ho ACl3(aq) = −550,2 kJ/mol; Ho BCl2(s) = −325,5 kJ/mol; Ho
BCl2(aq) = −392,5 kJ/mol.

13.Berikut berhubungan dengan diagram fasa

a. Lengkapi fasa dan spesi yang ada pada gambar diagram fasa (kiri) diatas. (12)

b. Lingkari titik eutetik. Berikan penjelasan pengertian dari titik eutetik. (5)

16
NIM: Nama:
c. Lingkari titik tripel pada diagram fasa (kanan) diatas dan tuliskan reaksi yang terjadi pada titik tripel
tersebut. (3)

d. Gambar berikut disebut sebagai ..............................................................................


Fungsi dari diagram tersebut adalah untuk mengetahui jumlah fasa pada campuran cairan.
Gambarkan sketsa data yang mungkin didapat menggunakan data tersebut dan berikan penjelasan
singkat. (5)

14.Suatu reaksi berlangsung menurut reaksi berikut:


A + 2B →3C
Untuk mempelajari kinetika reaksinya, maka dilakukan percobaan sebagai berikut

Kondisi [A] (Atm) [B] (Atm) Laju (Atm/jam)


1 1,50 1,50 0,250
2 0,75 1,00 0,125
3 3,00 2,00 0,500
a. Tentukan orde reaksi A dan B. (6)

b. Tentukan nilai tetapan laju lengkap dengan satuan yang sesuai. (2)

17
NIM: Nama:
c. Pada kondisi (1) tentukan konsentrasi [A] dan [B] setelah 3 jam. (4)

Mekanisme yang disarankan adalah sebagai berikut:


Tahap 1 A+R→K
Tahap 2 K+B→C+D
Tahap 3 D + B → 2C + R
d. Seorang peneliti menyarankan tahap 3 adalah tahap penentu laju. Apakah pernyataan ini benar?
Buktikan. (5)

e. Gambarkan sketsa hubungan antara energi potensial dan koordinat reaksi untuk mekanisme diatas
bila reaksi melepaskan energi. (Gunakan asumsi peneliti diatas walaupun benar/salah). (3)

15.Perhatikan sel elektrokimia berikut

18
NIM: Nama:
Diberikan data potensial reduksi standar sebagai berikut:

Eo Au3+|Au = 1,42 V; Eo Cu2+|Cu = 0,34 V; Eo H2O|H2 = −0,83 V; Eo O2| H2O = 1,23 V; Eo Pt2+|Pt = 1,20

a. Tentukan apakah sel diatas merupakan sel elektrolisis atau galvani. Berikan penjelasan anda. (3)

b. Tuliskan reaksi di anoda dan katoda pada masing-masing wadah. (6)

c. Tentukan potensial sel wadah A setelah digunakan selama 1 jam dengan asumsi volume larutan adalah
100 mL dan arus listrik yang terlibat adalah 1 A. (4)

d. Tentukan pH wadah B setelah digunakan selama 1 jam dengan asumsi volume larutan adalah 100 mL
dan arus listrik yang terlibat adalah 1 A. (4)

19
NIM: Nama:
e. Pada elektrolisis air menggunakan elektroda Pt dihasilkan gas oksigen di anoda, bukan ion Pt2+.
Jelaskan fenomena ini. (3)

16.Untuk reaksi berikut: CH3OH(l) + HCH3COO(l) → CH3COOCH3(l) + H2O(l)


Gunakan data berikut untuk menyelesaikan soal. Energi ikatan:
O−H = 460 kJ/mol; C−H = 410 kJ/mol; C=O = 732 kJ/mol; C−C = 350 kJ/mol; O−C = 350 kJ/mol
H2O(l) H2O(g) C3H6O2(l) C3H6O2(g) C2H4O2(l) C2H4O2(g) CH4O(l) CH4O(g)
Hfo -285,8 -241,8 -445,9 -413,3 -484,3 -432,2 -239,2 -201,0 kJ/mol
Gf -237,1 -228,6
o -389,9 -374,2 -166,6 -162,3 kJ/mol
So 70,0 188,8 324,4 159,8 -283,5 126,8 239,9 J/mol.K
Cp 75,3 33,6 141,9 86,0 123,3 63,4 81,1 44,1 J/mol.K
a. Tentukan entalpi reaksi diatas menggunakan data energi ikat. (4)

b. Tentukan entalpi reaksi diatas menggunakan data entalpi pembentukan. Jelaskan mengapa terdapat
sedikit perbedaan dengan perhitungan berdasarkan energi ikat. (4)

20
NIM: Nama:
c. Apakah proses tersebut berlangsung spontan? Jelaskan berdasarkan perhitungan. (3)

d. Hitung Gfo C3H6O2(g). (2)

e. Apakah nilai entalpi dipengaruhi oleh temperatur? Jelaskan (3)

f. Bila reaksi diatas diikuti dengan mengikuti kondutansi (hantaran) asam asetat dari waktu ke waktu,
gambarkan sketsa antara hantaran terhadap waktu untuk reaksi diatas. Lengkapi dengan legenda yang
sesuai. (4)

SELAMAT BEKERJA SENDIRI-SENDIRI

21
NIM: Nama:

Anda mungkin juga menyukai