Anda di halaman 1dari 27

Proses Terjadinya

Gangguan Jiwa
Ns.Desi Pramujiwati,M.Kep., Sp.Kep.J
Gangguan Jiwa
•Gangguan alam: cara berpikir (kognitif), kemauan
(volition), emosi (afektif), tindakan (psychomotor)
•Pola perilaku/sindrom psikologis secara klinik terjadi
pada individu berkaitan dengan distress yang dialami
(American Psychiatric Association)
•Manifestasi penyimpangan perilaku akibat distorsi emosi
sehingga ditemukan tingkah laku dalam ketidakwajaran
Faktor Penyebab Gangguan Jiwa
1.Somatic organobiologis atau somatogenik: nerofisologis,
neroanatomi, nerokimia, pre & perinatal, kematangan organik
2.Psikologik: peran ayah, interaksi ibu & anak, IQ, persaingan
saudara kandung, hubungan pekerjaan, bakat, kreativitas, pola
adaptasi
3.Sosio-budaya: pola asuh, kestabilan keluarga, ekonomi, agama
& pengaruh sosial, masalah kelompok minoritas, nilai-nilai
Penyebab Lain

A. Genetik
1. Penelitian keluarga, kembar dan adopsi
menunjukkan peningkatan resiko apabila
memiliki hubungan pertama lebih tinggi dari
kedua
2. Kembar identik 50%, tidak identik 15%

3. Salah satu orang tua gangguan jiwa 35%


B. Biologik
•keturunan: lingkungan kejiwaan tidak sehat
•temperamen: terlalu peka atau sensitif mempunyai
masalah pada ketegangan & kejiwaan
•jasmaniah: gemuk cenderung psikosa manik depresif,
kurus cenderung skizofrenia
•cedera tubuh: cenderung menyebabkan murung & sedih
Gangguan struktur dan fungsi otak
1. Hipoaktifitas lobus frontal: afek tumpul, isolasi sosial dan apati
2. Gangguan lobus temporal: waham, halusinasi dan
ketidakmampuan mengenal objek atau wajah
3. Gangguan prefrontal: pada skizofrenia menyebabkan gejala
negatif, gangguan bipolar menyebabkan episode depresi, tidak
bertenaga dan sedih, menurunnya kognitif, konsentrasi
4. Disfungsi limbik: waham, halusinasi, gangguan emosi dan
perilaku
Neurotransmitter
(senyawa organik endogenus membawa sinyal diantara neuron)
1. Dopamin: membantu otak mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan
meningkatkan kewaspadaan mental
2. Serotonin: pengaturan tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan
temperatur tubuh, berperan dalam perilaku agresif atau marah dan libido
3. Norepinefrin: mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi,
mengatur flight-flight dan proses pembelajaran dan memory
4. Asetilkolin: mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan dan pemusatan
perhatian
5. Glutamat: pengaturan kemampuan memori dan memelihara fungsi
automatic
C. Faktor Psikoedukasi
1. Penelitian menunjukkan ada hubungan antara tipe pola asuh
keluarga dengan kejadian skizofrenia
2. 69% diasuh dengan pola otoriter dan 16,7% pola permissive
3. Pola asuh patogenik mempunyai risiko 4,5 kali
4. Status ekonomi rendah berisiko 7,4 kali
Pengalaman Traumatis
1. Hasil survey selama 4 tahun di USA 64% responden pernah
mengalami trauma pada waktu mereka kecil (sexual abuse,
psysical abuse, emotional abuse, substance abuse)
2. Penelitian di UK (2005) menemukan ada hubungan antara
kejadian halusinasi dengan pengalaman trauma
D. Faktor Koping
Koping yang digunakan:

1.Problem solving focused coping: aktif mencari penyelesaian


masalah untuk menghilangkan kondisi yang menimbulkan stress

2.Emotion focused coping: melibatkan usaha untuk mengatur


emosinya dalam menyesuaikan diri dengan dampak yang akan
timbul akibat suatu kondisi yang penuh tekanan
E. Stressor Psikososial
1. Beratnya stressor → kehilangan suami dengan kemacetan
berbeda tingkat beratnya
2. Jumlah stressor → banyaknya stressor akan mempengaruhi
respon dan koping.
F. Pemahaman dan Keyakinan Agama
1. Penelitian oleh Saptandari (2001) lemahnya iman dan
kurangnya ibadah dalam kehidupan sehari-hari berhubungan
dengan kejadian agangguan jiwa
2. Penelitian 2011 ada hubungan antara kekuatan iman dengan
kejadian gangguan jiwa
Klasifikasi Gangguan Jiwa
1.Neurosis: gangguan yang terjadi hanya pada sebagian dari kepribadian,
sehingga orang yang mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan
biasa sehari-hari atau masih bisa belajar, dan jarang memerlukan perawatan
khusus di rumah sakit
2.Psikosis: suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of
reality). Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan gangguan-gangguan
pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, dst. sedemikian berat sehingga
perilaku penderita tidak sesuai lagi dengan kenyataan. Perilaku penderita psikosis
tidak dapat dimengerti oleh orang normal, sehingga orang awam menyebut
penderita sebagai orang gila
Perbedaan Neurosis dan Psikosis
Neurosis Psikosis

1. Gangguan terjadi pada sebagian kepribadian, 1. Gangguan terjadi pada seluruh aspek kepribadian,
kontak dengan realitas masih ada tidak ada kontak dengan realitas
2. Gejala psikologis dan somatik bisa bervariasi, tetapi 2. Gejala bervariasi luas dengan waham, halusinasi,
bersifat temporer dan ringan kedangkalan emosi, dan lain sebagainya. yang
3. Penderita tidak atau jarang mengalami disorientasi. terjadi secara terus-menerus.
Penderita memahami bahwa dirinya mengalami 3. Penderita sering mengalami disorientasi (waktu,
gangguan jiwa tempat, dan orang-orang).
4. Kesembuhan seperti semula dan permanen sangat 4. Penderita tidak memahami bahwa dirinya sakit
mungkin untuk dicapai 5. Penderita memerlukan perawatan di rumah sakit.
Kesembuhan seperti keadaan semula dan
permanen sulit dicapai.
Klasifikasi berdasarkan PPDGJ
1.Gangguan organik dan somatik
2.Gangguan mental psikotik
3.Gangguan neurotik & kepribadian
4.Gangguan masa kanak, remaja dan
perkembangan
Jenis Gangguan Jiwa yang sering ditemukan
•Skizofrenia
•Depresi
•Cemas
•Penyalahgunaan NAPZA dan HIV/AIDS
•Bunuh Diri
Neurobiological
•The cerebral cortex, which is critical in decision making and higher-order thinking,
such as abstract reasoning.
•The limbic system, which is involved in regulating emotional behavior, memory, and
learning.
•The basal ganglia, some of which coordinate movement
•The hypothalamus, which regulates hormones through out the body and behaviors
such as eating, drinking, and sex.
•The locus ceruleus, which manufactures neurons, which regulate sleep and are
involved with behavior and mood.
•The substantia nigra, dopamine-producing cells involved in the control of complex
movement, thinking, and emotional responses.
Neurobiological
-Penurunan volume otak dan perubahan sistem neuro
transmitter
-Kortek frontal: gejala negatif
-Limbik (pengaturan emosi): gejala positif
-Neurotransmitter berhubungan dengan pengaturan
dopamin dan serotonin
Ganglia basalis: pengaturan pergerakan
Neurotransmitter
1. Dopamin
Aktifitas dopaminergik berlebihan→ gangguan kognitif dan emosional. Dopamin
mengatur pengeluaran adrenalin yang meningkatkan gejala positif
2. Serotonin
Aktifitas serotonin terlibat dalam perilaku implisif dan bunuh diri serta berperan
pada gangguan mood
3. Gamma Amino Butirat Asid (GABA)
Hilangnya neuron GABAnergik → hiperaktivitas neuron dopaminergik
Biokimia Tubuh pada Gangguan Jiwa
•An excess of the neurotransmitter dopamine.
•An imbalance between dopamine and other
neurotransmitters, particularly serotonin.
•Problems in the dopamine receptor systems
several research strategies support the role of
dopamine in schizophrenia.
Neurobihavioral
•Kerusakan pada lobus frontalis: menyebabkan kesulitan dalam
proses pemecahan masalah dan perilaku yang mengarah pada
tujuan, berfikir abstrak, perhatian dengan manifestasi gangguan
psikomotorik.
•Kerusakan pada Basal Gangglia dapat menyebabkan distonia
dan tremor
•Gangguan pada lobus temporal limbic akan meningkatkan
kewaspadaan, distractibility, gangguan memori (Short time).
Faktor Psikologis
A.Teori Psikoanalitik
Defek ego pada masa perkembangan akan membentuk
konflik intrapsikis, merusak hubungan intrapersonal dan
kepribadian yang rentan stress
B. Teori Pembelajaran
Hubungan dalam diri yang buruk berakibat buruk pada
perkembangannya.
C. Dinamika Keluarga
Keluarga disfungsional memiliki resiko terjadinya
gangguan jiwa
D. Ikatan Ganda
Anak menerima pesan yang bertentangan dari kedua
orang tua (perilaku, sikap dan perasaan) akan
mengalami kemunduran dalam keadaan psikotik
Penggolongan Gangguan Jiwa
1. Gangguan jiwa ringan: cemas, depresi, psikosomatis,
kekerasan
2. Gangguan jiwa berat: skizofrenia, manik depresif, psikotik
lainnya
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
1. Khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
3. Takut sendiri, takut keramaian dan banyak orang
4. Gangguan pola tidur, mimpi menegangkan
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat
6. Keluhan somatik (sakit tulang, pendengaran berdenging,
berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, sakit kepala, dll)
Tanda dan gejala Depresi
1. Rasa sedih terus menerus
2. Rasa putus asa dan pesimis
3. Rasa bersalah, tidak berharga dan tidak berdaya
4. Kehilangan minat
5. Energi lemah, menjadi lamban
6. Sulit tidur atau tidur berlebihan
7. Sulit makan atau banyak makan
8. Tidak tenang dan gampang tersinggung
9. Berpikir ingin mati atau bunuh diri
Gejala Skizofrenia
Gejala positif Gejala negatif
→ sekumpulan gejala perilaku → sekumpulan gejala
penyimpangan berupa hilangnya
tambahan yang menyimpang
sebagian fungsi normal dari
dari perilaku normal individu termasuk keterbatasan
seseorang termasuk distorsi dalam ekspresi emosi,
persepsi, distorsi keterbatasan dalam produktifitas
berfikir, keterbatasan dalam
berbicara, keterbatasan maksud
dan tujuan perilaku

Anda mungkin juga menyukai