Anda di halaman 1dari 16

KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

(KANKER PROSTAT)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kep. Menjelang Ajal Dan Paliatif

Dosen Pengampu : Ns. Fajar Susanti, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Anggri Prihatin ( 195130001)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

KANKER PROSTAT
PENGANTAR

Karsinoma Prostat adalah keganasan yang berasal dari epitel kelenjar prostat, Berdasarkan data
International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2018, Karsinoma Prostat
menempati urutan keempat keganasan yang sering ditemukan didunia yaitu sebanyak 7,1%,
Serta menempati urutan kedelapan keganasan yang sampai menyebabkan kematian yaitu
sebanyak 3,8%. Pada laki laki di dunia Karsinoma Prostat merupakan keganasan kedua yang
sering ditemukan yaitu sebanyak 13,5% dan menempati urutan keempat keganasan penyebab
kematian yang mencapai 6,7%. Diperkirakan pada 105 Negara di dunia memiliki prevelensi
karsinoma prostat yang tinggi dan prevalensi meningkat di Benua Asia, Prevalensi tertinggi di
Asia Barat 29%, dan terendah di Asia Selatan 4,5%.

Berdasarkan data Globocan 2018, ada sekitar 11.361 kasus baru kanker prostat di Indonesia,
Adapun sebanyak 5.007 orang meninggal akibat penyakit ini, Dalam sepuluh tahun terakhir
terjadi peningkatan insiden karsinoma prostat di Indonesia dan saat ini berada pada peringkat
kedua keganasan yang sering terjadi pada laki laki.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 1,41 juta kasus prostat di dunia pada
tahun 2020. Sementara di Indonesia, WHO mencatat, ada 13.563 kasus kanker prostat baru dan
4.863 kematian akibat kanker prostat pada tahun 2020, Adapun prevelensinya sebesar 31,06
kasus per 100.000 Penduduk, Provinsi yang memiliki prevalensi tertinggi adalah D.I Yogyakarta,
Bali, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan yaitu sebesar 0,5%.

A. PENGERTIAN

Kanker Prostat adalah pertumbuhan dan pembelahan sel sel secara tidak terkendali (Abnormal)
dalam kelenjar prostat, suatu kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem
reproduksi. Dalam tubuh, Prostat membantu mengontrol urin, juga memproduksi cairan yang
memberi nutrisi dan mengangkut sperma, Prostat juga berfungsi mengeluarkan antigen spesifik
prostat (PSA), Yakni protein yang membantu air mani mempertahankan keadaan cairnya.
Sementara kanker prostat merupakan sel kanker yang menyerang kelenjar prostat yang
letaknya diantara penis dan kandung kemih sehingga timbul nodul-nodul yang dapat diraba.

B. ETIOLOGI

PRIMER (Prima Medical Journal) 1 (1),42-51, 2018, Penyebab Kanker belum diketahui dengan
pasti, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan faktor risiko terkena kanker prostat
yaitu usia, khususnya bagi pria usia lanjut harus meningkatkan kewaspadaan pada kondisi
kesehatan tubuhnya. Kanker prostat umumnya terjadi pada pria diusia 50 tahun ke atas, tetapi
sekarang ada juga yang berusia dibawah 50 tahun hal ini disebabkan oleh gaya hidup pria yang
kebanyakan sudah merokok dan minum alkohol dari usia sangat muda (William et al,2000).

Faktor risiko kanker prostat cukup bervariasi, meliputi riwayat keluarga, obesitas, Faktor
hormonal (diet tinggi lemak dan toksin), selain itu ditemukan penurunan kadar testosteron,
peningkatan kadar DHT, kebiasaan merokok, hubungan seksual/ perilaku seksual yg
menyimpang dan konsumsi alkohol (Purnomo, 2011).

C. PATOFISIOLOGI

Diduga adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia
lanjut, hal ini mengganggu proses diferensiasi (Pembuatan) dan proliferasi (pengulangan) sel.
Difereniasi sel tang terganggu menyebabkan sel kanker, penyebab lain yaitu adanya
pertumbuhan yang stroma (pembesaran) yang berlebihan serta meningkatnya lama hidup sel
sel prostat karena berkurangnya sel sel yang mati sehingga menyebabkan terjadinya perubahan
materi genetik (Aritomang dan Somantri, 2017).

D. GEJALA KLINIS

Kanker prostat stadium awal hampir selalu tanpa gejala. Kecurigaan akan meningkat dengan
adanya gejala lain seperti : Nyeri tulang, Fraktur patologis ataupun penekanan sumsum tulang.
Untuk itu dianjurkan untuk pemeriksaan PSA lebih awal yaitu 40 tahun. Pemeriksaan utama
dalam kanker prostat adalah anamnesis perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, PSA
serum serta Ultraonografi transrektal, diagnosa pasti didapatkan dari biopsi prostat, selain itu
pemeriksaan histopatologis akan menemukan derajat dan penyebaran tumor.

Keluhan pasien Kanker Prostat biasanya yaitu :

 Sering kencing pada malam hari (Nokturia)


 Adanya darah di air seni/ Mani (Hematuria)
 Hesistensi (Berhenti tiba tiba ketika berkemih), Rasa tidak puas sehabis berkemih.
 Urgensi ( Keinginan yang kuat berkemih kembali padahal pasien sudah berkemih),
Pancaran air kencing melemah.
 berat badan menurun
 nyeri pada tulang, pinggang dan pangkal paha.

E. KANKER PROSTAT DIKELOMPOKKAN MENJADI :

1. Stadium A : Benjolan/ Tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya
ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat akibat penyakit lain.
2. Stadium B : Tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan
fisik atau tes PSA
3. Stadium C : Tumor telah menyebar luar dari kapsul prostat, seperti kelenjar seminal
vesicle yang memproduksi semen tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah
bening
4. Stadium D : Kanker menyebar (Metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun
bagian tubuh lain ( misal: tulang, paru-paru).

ASUHAN KEPERAWATAN CA. PROSTAT

KASUS

Pada hari Rabu, 8 Desember 2021, Seorang Laki laki berusia 67 tahun dibawa ke Rumah Sakit
Jakarta Timur oleh keluarga dengan keluhan Lemah lesu, Nyeri rasa terbakar ketika buang air
kecil sampai kepala pusing, Ada darah ketika BAK, Klien juga mengatakan Nyeri pada
pinggang dan pangkal paha dan merasa ingin buang air kecil terus menerus, Nokturia, dan
keadaan semakin melemah sempat kehilangan kesadaran.

Klien tampak lemah berbaring ditempat tidur, dan terlihat adanya penonjolan diperut
didaerah suprapubik, Teraba adanya rangsangan ingin buang air kecil jika ada tekanan dan
terdengar redup diaerah suprapubik ketika buli buli penuh.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan TTV :

 Tekanan Darah : 110/80 mmHg


 Denyut Nadi : 84X/Menit
 Respirasi : 20 X/Menit
 Suhu Tubuh : 36,8°C

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tanggal/ Jam Pengkajian : Rabu, 8 Desember 2021/ 10.00 WIB

Ruang Perawatan : Mawar Kelas II

No.RM : 195300xx1

Diagnosa Medis : Ca. Prostat

1. Biodata
Nama : Tn. Ap

Umur : 67 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Kawin

Pekerjaan : Petani

Pendidikan Terakhir : SD

Suku/ Bangsa : Melayu Sambas/ Indonesia

Alamat : Jl. Bambu Hitam,Bambu apus, Cipayung.

2. Alasan Masuk Rumah Sakit

Kondisi Klien yang melemah berbaring ditempat tidur, Mengeluh nyeri saat BAK, adanya darah
di air seni, dan mengatakan ada penonjolan didaerah suprapubik yang sudah lama diderita klien
yang semakin parah, baru dibawa ke Rumah sakit untuk yg pertama kali karena kesulitan
ekonomi.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Keluhan utama :

Nyeri ketika buang air kecil, Adanya darah ketika BAK, nyeri pada pinggang dan pangkal paha,
sering terbangun pada malam hari rasa ingin BAK.

b. Keluhan yang menyertai :

Klien mengatakan saat BAK kepala terasa pusing akibat rasa nyeri.

c. Riwayat Keluhan Utama :

Provocative : Penyebab nyeri ketika BAK adalah penyempitan lumen uretra dan akibat
pembesaran prostat, adanya darah di air kencing akibat dari pecahnya pembuluh darah kelenjar
prostat akibat serangan sel kanker ini terjadi pada stadium akhir/ lanjut.

Quality : Nyeri hebat terasa perih sensasi terbakar

Regional : Nyeri di bagian uretra sampai sakit kepala


Serverty : Skala nyeri 7 (nyeri berat) dari intervensi 1-10.

Timing : Hanya ketika buang air kecil

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada keluarga nya yang mempunyai riwayat sakit baik yang sama dengan
penyakitnya.

5. Riwayat Psikologis

Klien merasa menjadi beban karena dalam kegiatan sehari hari pun masih dibantu oleh istrinya
dan ia sudah tidak kuat lagi dan pasrah dengan penyakitnya.

6. Riwayat sosial, Spritual

Klien mengatakan hubungan dengan istri nya baik tetapi anak anak nya sudah tidak peduli
dengannya, Klien jarang beribadah selama sakit.

7. Pola Aktivitas Sehari hari

Pola Nutrisi : Makan klien kurang hanya menghabiskan 1/3 dari porsi yang diberikan.

Pola Eliminasi : Sering BAK tetapi tidak tuntas dan sering BAK pada malam hari.

Pola aktivitas/personal hygiene : Klien hanya terbaring dikasur sesekali jalan kekamar mandi
dibantu oleh istri, klien hanya dilap basah jarang cuci rambut.

Pola kebiasaan : Sebelum sakit klien perokok aktip

8. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Klien :

1) Keadaan umum lemah


2) Penampilan sesuai usia
3) kebersihan diri terpelihara
4) Tingkat kesadaran Apatis
5) Skala Nyeri yang dirasa 7 (Nyeri berat)
6) adanya penonjolan diperut didaerah suprapubik, Teraba adanya rangsangan ingin buang
air kecil jika ada tekanan dan terdengar redup diaerah suprapubik ketika buli buli penuh.

b. Tanda- tanda Vital :

1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg


2) Denyut Nadi : 84X/Menit
3) Respirasi : 20 X/Menit
4) Suhu Tubuh : 36,8°C
5) Berat badan : 50 Kg

c. Pemeriksaan Penunjang

1) Dilakukan pemeriksaan TRUS (Ultrasonografi transrektal), ditemukan Hipoekoik (60%


adanya tumor)
2) Dilakukan CT Scan dan MRI adanya metastatis tumor pada tulang yang mengakibatkan
nyeri pada pinggang dan pangkal paha yaitu menunjukkan skor Gleason tinggi >3

ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn.Ap No.Rekam Medik : 195300xx1

Umur : 67 Tahun Dx Medik : Kanker Prostat

NO DATA OBJEK/ SUBJEK MASALAH PENYEBAB KONDISI


TERKAIT

1 Mayor Gangguan penurunan Kanker


Eliminasi kapasitas
Subjektif Objektif Urin kandung
1. Desakan berkemih 1. berkemih tidak kemih
(D.0040)
(Urgensi) tuntas

2. Sering buang air kecil

3. Nokturia

4. Urin menetes

Minor

subjektif objektif

(tidak tersedia) (tidak tersedia)

2 Mayor Nyeri Infiltrasi Tumor


Kronis
Subjektif Objektif
(D. 0078) Tumor

1. Mengeluh nyeri 1. Tampak meringis


(Ketika BAK)
2. Merasa Depresi
(Tertekan) 2. Gelisah

Minor

Subjektif Objektif

1. Merasa takut 1. Bersikap protektif


mengalami cedera
berulang 2. waspada

3. pola tidur berubah

4. berfokus pada diri


sndiri

3 Mayor Distres Menjelang Penyakit


Spiritual ajal (Kondisi Terminal
Subjektif Objektif Penyakit
(D. 0082) Kronis) (Kanker)
1. Menyatakan hidupnya 1. Tidak mampu
terasa tidak/kurang beribadah
bermakna

2. merasa menderita

Minor

Subjektif Objektif

1. Pasrah 1. Menolak
berinteraksi (kecuali
2. Merasa bersalah istri)
3. merasa menjadi beban 2. Tidak berminat pada
alam/ literatur spritual

DIAGNOSIS

1. Gangguan Eliminasi Urin (D. 0040) b/d Penyempitan Lumen Uretra dan Pembesaran
Prostat
2. Nyeri Kronis (D. 0078) b/d Penyempitan Lumen Uretra dan Pecahnya Pembuluh Darah
Kelenjar Prostat Akibat Serangan Sel Kanker.

3. Distres Spiritual (D. 0082) b/d Gangguan pada keyakinan berupa kesulitan menerima
keadaan.

INTERVENSI

Nama Pasien : Tn.Ap No.Rekam Medik : 195300xx1

Umur : 67 Tahun Dx Medik : Kanker Prostat

N Waktu Diagnosis luaran kriteria Intervensi Rasional


o hasil

1 Rabu, 8 Gangguan Eliminasi urine Manajemen Eliminasi Urine  Meminimalkan


Desembe Eliminasi (L. 04034) (I.04152) retensi urine,
r 2021 Urin distensi yang
Setelah Observasi : berlebihan pada
Pukul : (D. 0040) dilakukan kandung kemih
tindakan • Identifikasi tanda dan
10.30 keperawatan, gejala retensi urine dan  Monitor aliran
WIB menunjukan faktor penyebab. dan kekuatan
pola eliminasi • Monitor Eliminasi Urine urine untuk
urine adekuat, (Frek, konsistensi, aroma, mengevaluasi
dengan kriteria volume, dan warna) adanya obstruksi
hasil :
Teraupeutik: • Catat waktu-  Mengetahui
• Klien dapat waktu dan halauran tanda gejala
BAK teratur berkemih, batasi asupan, retensi urine
bebas dari dan ambil sampel urine, jika 
Urgensi, Untuk
perlu melancarkan
Distensi,
Berkemih tidak Kolaborasi : • Kolaborasi urine/ BAK
tuntas, urin pemberian obat supositoria
menetes, uretra, dan kateterisasi
Nokturia dan urine, jika perlu.
disuria.

2 Rabu, 8 Nyeri Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri (I. 08238)  Mengetahui


Desembe Kronis perkembangan
r 2021 (L.08066) Observasi lebih lanjut
(D. 0078)
Pukul : Setelah - Identifikasi  Meningkatkan
dilakukan lokasi,karakteristik, durasi, relaksasi,
10.30 tindakan frekuensi, kualitas intensitas memfokuskan
WIB perawatan skala, respon non verbal, kembali
selama 3x24 jam faktor yg memperberat dan perhatian dan
maka kontrol memperingan Nyeri. dapat
nyeri dapat meningkatkan
teratasi, dengan - Monitor keberhasilan
terapi komplementer yg koping
kriteria hasil :
sudah diberikan, dan efek  Untuk
1. Keluhan nyeri, samping penggunaan menghilangkan
Gelisah, analgetik rasa nyeri hebat/
Meringis ketika berat,
berkemih Teraupeutik
memberikan
berkurang. - Berikan teknik relaksasi mental
2. Pola tidur nonfarmakologis untuk dan fisik
kembali Normal mengurangi rasa nyeri
 Memberi
3. Skala nyeri - Pertimbangkan jenis dan informasi untuk
menunjukkan sumber nyeri dalam membantu
skala 2 saat BAK pemilihan strategi dalam
(0-10) meredakan nyeri menentukan
pemilihan
Edukasi
intervensi dan
- Jelaskan penyebab, meningkatkan
periode, pemicu nyeri, pengetahuan
strategi meredakan nyeri. klien sehingga
klien kooperatif
Kolaborasi dlam tindkan
keperawatan
- Pemberian Analgetik

3 Kamis, 9 Distres Status Spiritual Dukungan Spiritual (I.  Menentukan


Desembe Spiritual (L.09091) 09276) rencana untuk
r 2021 mengatasi
Setelah
Pukul : (D. 0082) dilakukan Observasi gangguan
tindakan
08.30 keperawatan - Identifikasi perasaan  Untuk
WIB Distres spritual kwatir, kesepian, mengetahui hal
membaik, ketidakberdayaan, apa saja yang
dengan kriteria pandangan tentang hub. menjadi
hasil : spiritual dan kesehatan, perhatian pasien
harapan dan kekuatan
1. Verbalisasi pasien, ketaatan dalam  Agar klien tidak
makna dan beragama. merasa
tujuan hidup, terasingkan dan
kepuasan Teraupeutik juga
tehadap makna meningkatkan
- Berikan kesempatan kemampuan
hidup da mengekspresikan perasaan
keberdayaan berdoa
tentang penyakit dan
membaik kematian  Agar mengetahui
2. verbalisasi tingkat
- Yakinkan bahwa perawat komitmen klien
penerimaan, bersedia mendukung selama
percaya pada tentang
ketidakberdayaan spritualnya dan
orang lain,
tenang - Sediakan privasi dan waktu memberikan
meningkat tenang untk aktivitas dukungan sesuai
spiritual, dan diskusikan  Klien memiliki
3. perasaan kyakinan ttng makna dan
bersalah, pikiran positif
tujuan hidup dalam rangka
perasaan
menyalahkan - fasilitasi melakukan menjalani
diri menurun kegiatan ibadah perawatan

4. kemampuan Edukasi  Agar klien lebih


beribadah dan sering mengingat
- Anjurkan berinteraksi dngn tuhan dan
interaksi dengan
keluarga, dan org lain beribadah
org membaik.
-Ajarkan metode relaksasi,  Untuk
meditasi mengurangi
kecemaan dan
Kolab
membuat klien
- Atur kunjungan dengan merasa tenang.
rohaniawan
IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Tn.Ap No.Rekam Medik : 195300xx1

Umur : 67 Tahun Dx Medik : Kanker Prostat

waktu No.d Catatan tindakan paraf


x

Rabu, 8 1 Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)


Desember
Observasi : • Mengidentifikasi tanda dan gejala retensi
2021
urine dan faktor penyebabnya, • Memonitor Eliminasi Urine
pukul : (Frek, konsistensi, aroma, volume, dan warna)
10.00 WIB Teraupeutik : • Mengukur tanda- tanda Vital, •Memeriksa
fisik head to toe, • Mencatat waktu-waktu dan halauran
berkemih, Membatasi asupan cairan, dan mengambil sampel
urine.

Kolaborasi : • Memberikan obat supositoria uretra, dan


Melakukan kateterisasi urine.

Rabu, 8 Manajemen Nyeri (I. 08238)


Desember
Observasi : • Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
2021
frekuensi, kualitas intensitas skala, respon non verbal, faktor ANGGRI
pukul : yg memperberat dan memperingan Nyeri.
PRIHATIN
13.00 WIB Teraupeutik : • Memberikan terapi komplementer,
•Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri, • Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi : • Menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri,


strategi meredakan nyeri.

Kolaborasi : • Memberikan Analgetik

Kamis, 9 Dukungan Spiritual (I. 09276)


Desember
2021 Observasi : • Mengidentifikasi perasaan kwatir, kesepian,
ketidakberdayaan, pandangan tentang hub. spiritual dan
kesehatan, harapan dan kekuatan pasien, ketaatan dalam
Pukul : beragama.

08.30 WIB Teraupeutik : • Memeriksa tanda-tanda vital, •Memberikan


kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit
dan kematian, • Meyakinkan bahwa perawat bersedia
mendukung selama ketidakberdayaan , Menyediakan privasi
dan waktu tenang untk aktivitas spiritual, dan mendiskusikan
kyakinan ttng makna dan tujuan hidup, •Memfasilitasi
melakukan kegiatan ibadah.

Edukasi : Menganjurkan berinteraksi dngn keluarga, dan


org lain, • Mengajarkan metode relaksasi, meditasi

Kolab : • Mengatur kunjungan dengan rohaniawan.

EVALUASI

Nama Pasien : Tn.Ap No.Rekam Medik : 195300xx1

Umur : 67 Tahun Dx Medik : Kanker Prostat

WAKTU NO.DX CPPT (SOAP) PARAF

kamis, 9 S : Klien mengatakan masih mengalami Nokturia, Urgensi


Desember dan Nyeri ketika BAK
2021
O : Kesadaran Compos mentis, Selang cateter/ urine bag
1 berwarna merah dan tidak pekat, Ttv dalam batas Normal
Pukul :
08.00 WIB A : Gangguan Eliminasi Urin (D. 0040) Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan Intervensi kolab dengan dokter

Kamis, 9 S : Klien mengatakan masih merasa nyeri dengan skala 6,


Desember Masih sering terbangun dimalam hari.
2021
O : Kesadarab Compos mentis, Ttv dalam batas Normal,
Pukul : Klien tampak lemah dan meringis ketika BAK.
ANGGRI
08.15 WIB A : Nyeri kronis (D. 0078) Belum teratasi
PRIHATIN
P : Lanjutkan Intervensi Kemoterapi dan kolab dengan
dokter
Jumat, 10 S : Klien mengatakan kemarin sudah beribadah dan
Desember mengaji serta berdoa meminta kesembuhan
2021
O : Klien tampak tenang dan sering senyum
Pukul :
A : Distres Spiritual (D. 0082) Teratasi
08.00 WIB
P : Tindakan Intervensi diberhentikan

Jumat, 10 Jumat, 10 Desember 2021


Desember
2021 Pukul : 11.48 WIB ANGGRI

Pukul : KLIEN MENINGGAL DUNIA. PRIHATIN

11.48 WIB P : Semua tindakan intervensi diberhentikan klien


dipulangkan

EFFECTIVENESS OF MUROTTAL THERAPY IN DECREASING PAIN LEVEL OF CANCER PATIENTS

Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ) : Persatuan Perawat Nasional Indonesia 7(1), 27-32,2019

ABSTRACT

Pain is a common complaint post-treatment for cancer sufferers, even years after treatment. Pain
kontrol can be done by non pharmacological treatment, including using murottal therapy is therapy by
listening to the strains of holy verses of the Qur'an which is read by ' Qori. Research objectives to
determine the effectiveness of classical musik therapy with murottal therapy to decrease the level of
pain in cancer patients. Types of experimental Quasy research using the design form Three Group Pre
and Post Test with Kontrol Design. The population in this study is a cancer patient who is experiencing
pain. Samples numbered 75 respondents using the purposive sampling technique, consisting of
intervention groups and kontrol groups. Data analysis using Kruskal Wallis and Wilcoxon. The results
showed that the average level of pain in the intervention group after Murottal therapy was 13,00. This
shows the occurrence of pain reduction after being given murottal therapy. There is an influence on the
treatment of murottal to decrease the level of pain in cancer patients in the Islamic hospital Sultan
Agung Semarang with a value P = 0,000 (P-value < 0.05). The study provided recommendations to
nurses, cancer patients, students in order to help meet the self-need for comfort in pain kontrol.

Keywords: Classic musik therapy, murottal therapy, cancer , the level of pain

Efektifitas Terapi Murottal terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Kanker
Nyeri adalah keluhan yang umum pasca pengobatan bagi penderita kanker, bahkan bertahun-tahun
setelah pengobatan. Pengendalian nyeri dapat dilakukan dengan pengobatannon farmakologis,
diantaranya menggunakan terapi murottal yaitu terapi dengan mendengarkan alunan ayat-ayat suci al-
qur’an yang dibacakan oleh ‘qori. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi musik klasik
dengan terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker. Jenis penelitian Quasy
Eksperimental dengan menggunakan bentuk rancangan three group pre and post test with kontrol
design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kanker yang mengalami nyeri. Sampel berjumlah 75
responden dengan menggunakan teknik purposive sampling, yang terdiri dari kelompoki ntervensi dan
kelompok kontrol. Analisis data dengan menggunakan Kruskal Wallis dan Wilcoxon. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi murottal
sebesar 13,00. Hal ini menujukkan terjadinya penurunan tingkat nyeri setelah diberikan terapi murottal.
Ada pengaruh pemberian terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker di
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p=0,000 (p-value<0.05). Penelitian ini
memberikan rekomendasi kepada perawat, pasien kanker, mahasiswa agar dapat membantu memenuhi
kebutuhan diri akan rasa nyaman dalam pengontrolan nyeri.
Daftar Pustaka

International Agency for Research on Cancer. Globocan 2018: Estimated cancer incidence, mortality and
prevalence worldwide in 2018. Available from:
Http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Infodatin pusat data dan informasi: stop kanker. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI, 2020; p. 1-5.

Lubis, Y. E. P. (2018). Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Prostat di
Poliklinik Bedah Urologi RSUP H. Adam Malik Medan. PRIMER (Prima Medical Journal), 1(1), 42-
51. Retrieved from http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/PRIMER/article/view/110

Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F (2017). Nursing diagnosis handbook, an evidence-based
guide to planing care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.

Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10 th ed). USA:
Pearson Education.

Black, J.M., & Hawks, J.H. (2014), Keperwatan Medical Bedah Edisi 8. Indonesia: CV Pentasada Media
Edikusi.

Anda mungkin juga menyukai