UTS2223BERPIKIRSISTEM
UTS2223BERPIKIRSISTEM
2022/2023
DISUSUN OLEH :
22042010106/SILVIA ANGGREANI/C/
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan ETS mata kuliah Berpikir
Sistem ini tepat pada waktunya.
Penyelenggaraan ETS merupakan alat pengendali mutu pendidikan
awal sebagai standar acuan pembelajaran yang telah dilakukan selama
satu semester ini. Untuk itu dalam pelaksanaan penilaian tersebut harus
dilaksanakan dengan sebaik baiknya dan merupakan bahan evaluasi juga
untuk perbaikan dan perbaikan mutu pendidikan di masa yang akan datang
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Ir. Lisa Sulistyawati,
MM yang telah memberikan tugas ETS ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, paper yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan hal tersebut, sangat jelas apa yang dimaksud oleh
Allah SWT dalam Surah Yusuf 53: Makna: Dan aku tidak membebaskan
diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang. Menurut ulasan dari Ismail, Berpikir adalah salah satu
nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia, maka jika kita
singgung pada Al-Qur'an, maka banyak sekali bait-bait yang
membahas dan melatih manusia agar memiliki pilihan untuk
mendayagunakan akal pikiran, baik dalam bahasa yang sederhana
maupun dalam bahasa kinayah yang menunjukkan hal tersebut.
2
Oleh karena itu pendekatan pemikiran kerangka atau berpikir
sistematis memberikan pilihan berbeda dengan pemeriksaan masalah
yang kompleks yang berpusat pada masalah di bagian-bagian, namun
pada ketersediaan antar bagian. Berpikir sistem dapat membawa kita
memasuki kemajuan dalam melihat masalah dari melihat bagian-
bagian, namun juga dapat melihat hubungan antar bagian, kemudian
melihat keterkaitan, hingga akhirnya melihat hubungan ketergantungan
antar bagian. Kemampuan ini memungkinkan orang untuk memahami
masalah tanpa henti. Pemahaman yang lebih baik juga dapat membuka
pintu untuk menyelesaikan suatu masalah agar lebih baik. Namun, yang
perlu kita akui adalah bahwa cara pandang seseorang dapat berubah
kapan saja. Kemudian pada satu peristiwa tertentu, seseorang
merenungkan sesuatu dan telah mengakhiri proses berpikir
sebelumnya.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan ruang lingkup berpikir sistem ?
2. Bagaimana sejarah dari berpikir sistem ?
3. Bagaimana bahasa dan pola dasar berpikir sistem?
4. Bagamaina yang dimaksud dengan kibernetika ?
5. Bagaimana model dan konsep dasar sistem kibernetika ?
6. Bagaimana pengaruh dan perkembangan dari sibernetika ?
1.3 Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka makalah ini
bertujuan sebagai berikut :
1. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dan ruang
lingkup dari berpikir sistem.
2. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dari berpikir
sistem.
3. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bahasa dan pola dasar
berpikir sistem.
4. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari
kibernetika.
5. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui model dan konsep sistem
kibernetika.
6. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan
perkembangan dari sibernetika.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Kegiatan Sistem
6
2) John Mc Manama. Menurutnya sistem adalah sebuah struktur
konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan
efesien.
3) C.W. Churchman. Menurutnya sistem adalah seperangkat
bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
4) J.C. Hinggins Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-
bagian yang saling berhubungan.
5) Edgar F Huse dan James L. Bowdict Menurutnya sistem adalah
suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling
berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga
interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan
mempengaruhi keseluruhan.
7
adalah salah satu metodologi yang diperlukan agar orang dapat melihat
keprihatinan dunia secara lebih lengkap dan dengan cara ini navigasi
dan keputusan kegiatan dapat dibuat lebih terkoordinasi dengan
penyebab masalah yang akan mengubah kerangka sebenarnya
(Hidayatno, 2016).
Aspek Internal dan Eksternal Arti istilah internal ini bersifat umum,
dan artinya biasanya berlaku untuk semua bidang kehidupan. Ketika
kita berbicara tentang institusi, orang-orang atau bagian dari setiap
elemen institusi disebut elemen internal. Ketika kita berbicara tentang
rumah, segala sesuatu di rumah, seperti ayah, ibu, anak, disebut
8
elemen internal. (Mannan, 2017). Representasi internal yang ada
dalam pikiran seseorang tentu tidak dapat diamati, disaksikan oleh
panca indera dan hal ini berakibat kepada, kita tidak dapat menilai apa
yang masih ada dalam pikiran seseorang (mind on) karena ranah
koqnitif merupakan ranah yang bersifat abstrak, yang tidak dapat dinilai
dan diketahui. Hasil dari pikiran seseorang yang teraplikasi dalam
bentuk perbuatan, ini lah bagian yang dapat dinilai karena sifatnya telah
menjadi kongkrit (Nasehudin, 2014). Factor internal merupakan factor
yang berasal dari dalam diri seseorang atau individu itu sendiri. Yang
factor ini biasanya tercermin berupa sifat atau sikap yang melekat pada
diri seseorang. Factor internal ini besar dampaknya bagi kehidupan
seseorang. Banyak orang yang gagal dalam kehidupan disebabkan
oleh factor internal ini, begitu juga sebaliknya banyak orang yang
sukses juga diakibatkan unsure atau factor internal (Marganingsih,
2018). Sedangkan factor eksternal adalah kebalikan dari factor internal.
9
2.2 Metode Penelitian
Metode penelitian pada paper ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan konsentrasi penulisan studi literatur. Sumber yang
digunakan sebagai referensi adalah buku, artikel ilmiah online dari
google scholar dan mendeley. Penelitian kualitatif lebih banyak
digambarkan dan dikelompokkan berdasarkan keadaan bidang
eksplorasi. Pandangan dunia tentang penelitian kualitatif adalah
penalaran induktif. Setiap pertanyaan eksplorasi diperlakukan sebagai
kasus mikro dan kemudian dibawa ke setting yang lebih luas (Cruz,
2013). Ali dan Limakrisna memaknai bahwa dalam penelitian kualitatif,
kajian Pustaka harus dimanfaatkan dengan baik dengan asumsi-
asumsi yang sistemik. Dengan demikian, ini harus digunakan secara
induktif agar tidak mengoordinasikan permintaan spesialis. Salah satu
tujuan utama di balik mengarahkan pada penelitian kualitatif adalah
sifat eksplorasinya. Metode ini digunakan dengan membandingkan
hasil atau penemuan yang dikomunikasikan dalam penelitian dengan
tulisan.
10
BAB III
11
orang itu akan mulai merenungkan bagaimana mereka dapat
menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.
12
5. Non-linear - Hubungan antara bagian dalam sistem tidak selalu
proporsional atau terdapat sebab-akibat yang langsung, melainkan
lebih kompleks dan terkadang tidak dapat diprediksi.
6. Emergen - Sistem dapat menghasilkan perilaku atau sifat baru yang
tidak dapat dijelaskan atau diprediksi dari bagian-bagiannya yang
individu.
7. Reflektif - Merefleksikan dan mempertanyakan asumsi-asumsi dan
keyakinan yang mendasari pemikiran sistem, serta mengakui
keterbatasan pengetahuan.
1. Berpikir Analitik
Berpikir yang sistematis dan logis dalam memecahkan masalah atau
membuat keputusan.
2. Berpikir Kreatif
Berpikir yang inovatif dan menghasilkan ide-ide baru dalam
memecahkan masalah atau menciptakan sesuatu yang baru.
3. Berpikir Sistematis
Berpikir yang mempertimbangkan seluruh elemen dalam suatu
sistem dan memahami bagaimana elemen-elemen tersebut saling
berinteraksi.
4. Berpikir Kritis
Berpikir yang analitis dan rasional dalam mengevaluasi informasi,
ide, atau argumen yang diterima.
5. Berpikir Reflektif
Berpikir yang mempertanyakan asumsi, keyakinan, dan nilai-nilai
yang mendasari pemikiran seseorang.
6. Berpikir Sosial
13
Berpikir yang mempertimbangkan implikasi sosial dari tindakan atau
keputusan yang diambil.
a. Tujuan
Dalam setiap sistem memiliki tujuan, baik hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan ini adalah inspirasi yang
mengoordinasikan sistem. Tanpa tujuan, kerangka kerja menjadi
tidak terarah dan saling berbeda antara tujuan satu dengan
tujuan yang lain sehingga menimbulkan intergritas antar sistem.
b. Masukan
Sistem input atau masukan merupakan semua yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi material yang ditangani.
Informasi dapat berupa hal yang nampak dan tidak nampak
secara fisik.
c. Proses
Proses merupakan urutan pelaksanaan atau kejadian yang
saling terkait yang bersama-sama mengubah masukan menjadi
keluaran.
d. Keluaran
Keluaran merupakan hasil atau output dari proses. Dalam
kerangka data, hasil dapat berupa data, ide, laporan cetak, dll.
e. Batas
Batas kerangka merupakan pemisah antara sistem dan wilayah
di luar sistem lingkungan. Batas sistem kerja menentukan
pengaturan, derajat, atau kapasitas sistem kerja.
14
f. Mekanisme pengendalian dan umpan balik
Mekanisme pengendalian diciptakan dengan menggunakan
umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk
mengontrol informasi dan interaksi. Tujuannya adalah untuk
memilah sistem yang akan dijalankan berdasarkan motivasinya.
g. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang berada di luar sistem.
Lingkungan dapat mempengaruhi aktivitas kerangka karena di
dalamnya dapat merusak atau membantu kerangka yang
sebenarnya. Kondisi antagonis tentunya harus dibatasi dan
dikendalikan agar tidak mengganggu kesinambungan kegiatan
sistem, sedangkan yang produktif tetap harus dipertahankan,
karena akan meningkatkan daya tahan sistem.
a. Komponen
Bagian kerangka atau komponen kerangka dapat berupa:
1. Komponen yang lebih sederhana disebut sub-kerangka,
misalnya kerangka PC terdiri dari sub-kerangka
peralatan, pemrograman dan individu.
2. Komponen yang lebih besar disebut kerangka supra.
Misalnya, dengan asumsi perangkat adalah kerangka
kerja yang memiliki sub-kerangka kerja prosesor pusat,
gadget I/O, dan memori, maka kerangka perangkat super
adalah kerangka kerja PC
b. Batas
Batas kerangka adalah wilayah yang menjadi titik potong antara
suatu kerangka dengan kerangka yang berbeda atau dengan
15
iklim luar. Batas kerangka kerja ini memungkinkan kerangka
kerja untuk dilihat sebagai satu kesatuan. Limit suatu framework
menunjukkan luasnya framework tersebut.
c. Lingkungan di luar sistem
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu di luar batas sistem
yang mempengaruhi aktivitas sistem. Lingkungan luar sistem
bisa berharga dan juga bisa menghambat kinerja sistem.
Lingkungan luar sistem yang baik adalah energi sistem dan
selanjutnya harus dipertahankan tanpa henti. Sedangkan
lingkungan luar yang antagonis harus dibatasi dan dikendalikan,
jika tidak maka akan mengganggu kewajaran sistem.
d. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem.
Melalui koneksi ini memungkinkan aset untuk berpindah dari
satu subsistem ke subsistem berikutnya. Hasil dari satu
subsistem akan menjadi masukan bagi satu subsistem lagi
melalui suatu koneksi. Dengan berinteraksi satu subsistem dapat
bekerja sama dengan subsistem yang berbeda untuk
membentuk satu kesatuan.
e. Masukkan
Masukan merupakan energi yang ditempatkan ke dalam sistem.
Informasi dapat mendukung sinyal masukkan tanpa henti.
Support input adalah energi yang ditempatkan dengan tujuan
agar sistem dapat bekerja. Sinyal informasi adalah energi yang
ditangani untuk mendapatkan hasil.
f. Menghasilkan
Hasil adalah hasil akhir dari energi yang diolah dan ditata
menjadi hasil yang bermanfaat dan sisa-sisa limbah. Hasil dapat
menjadi input untuk subsistem yang berbeda atau untuk
suprasistem.
g. Prosesor
16
Sistem dapat memiliki bagian prosesor atau sistem sebenarnya
sebagai prosesor. Pemroses yang akan mengubah kontribusi
untuk menghasilkan. Kerangka produksi akan menangani input
sebagai bahan yang tidak dimurnikan dan bahan lain menjadi
hasil sebagai produk jadi.
h. Tujuan atau target
Sebuah sistem harus memiliki tujuan atau sasaran. Jika suatu
sistem tidak memiliki tujuan, maka sistem tersebut tidak akan
berguna. Tujuan sistem benar-benar menentukan informasi yang
dibutuhkan oleh sistem dan hasil yang akan dihasilkan sistem
kerja tersebut. Suatu sistem berhasil jika mencapai target atau
motivasi mereka.
17
anak-anak, disebut komponen dalam. Di sisi lain, saat membahas
masalah aktual individu, semua yang ada di dalam individu disebut
komponen interior, dan saat mendiskusikan diri individu non-aktual,
semua yang berasal dari individu disebut komponen batin. Komponen
interior berarti pikiran, informasi, niat, ide, hadiah, minat, dll.
18
perasaan dan tanggapan untuk mencapai tujuan. Pengaruh Elemen
Interior dan Luar pada berpikir sistem. Dalam ulasan ini, penulis
berpusat pada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
berpikir sistem.
1. Faktor Internal
Faktor internal yang dapat mempengaruhi berpikir sistem seseorang
adalah faktor yang dimulai dari dalam diri sendiri berupa :
A. Emosi atau Perasaan
Pada dasarnya emosi dan perasaan adalah sesuatu yang
serupa. Sentimen berasal dari kata “asa” dan mengandung arti
harap atau harapan (Hasbullah, 2018). Berbagai jenis emosi
seperti kegembiraan atau kekecewaan, preferensi yang berbeda,
kelegaan, kegelisahan, siksaan dan bukan siksaan, dll. Sebagai
representasi, dalam menangani suatu masalah, otoritas yang
ditunjuk dilarang memberikan pilihan ketika posisi mentalnya
dalam kondisi tidak nyaman. , misalnya terlalu gembira atau
terlalu marah, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat
objektivitas dalam memilih suatu masalah. Perasaan menurut
Salim dan Nasir, khususnya pengalaman emosional yang disertai
dengan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh otak pada
umumnya, dimana kondisi fisiologi (kemampuan atau kerja tubuh
manusia) dan mental berada dalam kondisi luber (aneh) dan
sebagian dari saat kondisi ini muncul melalui perilaku. asli dan
jelas (Syed Salim dan Nasir, 2010). Seseorang yang memiliki
perasaan temperamental akan menyebabkan gangguan saraf
19
taktil yang mendorong seseorang untuk berpikir dan bertindak
secara normal. Perasaan sangat dipengaruhi oleh peningkatan
atau peningkatan dari dalam dan dari luar. Jadi dengan cara ini,
sentimen atau perasaan dapat memengaruhi berpikir sistem.
B. Pendidikan
Pendidikan adalah jawaban terbaik untuk membentuk mentalitas
yang dominan (Gumanti et al., 2016). Seseorang yang benar-
benar memahami pentingnya pengajaran, tentu tidak akan
menghabiskan waktunya, atau tidak akan melewatkan
kesempatannya tanpa membaca buku (Kristiawan and Et.al,
2018). Dari pernyataan kedua penulis tersebut dapat dipahami
dengan baik bahwa seseorang tanpa lelah akan membebankan
dirinya melalui kelas, pelatihan, kursus dan hal-hal lain yang
dapat meningkatkan nilai perspektif mentalnya. Ia akan berusaha
untuk memajukan sekolahnya ke tingkat yang lebih tinggi, bukan
karena pengakuan atau kebanggaan memegang gelar sarjana,
tetapi karena perhatian untuk terus bekerja pada kemampuannya
sendiri. Dia juga tidak akan membiarkan dirinya menghabiskan
energi untuk hal-hal yang tidak atau kurang berharga.
20
dan tidak bersahabat dengan Nabi, namun setelah dia memeluk
Islam, dia adalah orang yang berada paling depan dalam
melindungi dakwah Nabi dan melawan kecenderungan lupa
sejauh ikon cinta (Talibo, 2018). Jadi sangat mungkin dirasakan
bahwa kerangka keyakinan diperlengkapi untuk koordinasi dan
secara signifikan berdampak pada perspektif seseorang. Selain
itu, pengaturan keyakinan atau kepercayaan memiliki saran
dukungan terbaik dari setiap orang yang mengelolanya, baik itu
masyarakat umum, atasan, bawahan atau mitra. Berlandaskan
kepercayaan dapat melahirkan individu yang memiliki pola pikir
bahagia, tulus, dan bersemangat dalam melayani. Karena dia
menerima bahwa dia melakukan itu secara umum karena dia
perlu membantu orang lain. Menerima bahwa apa yang ditanam
akan dipanen, menyiratkan bahwa dukungannya terhadap
lingkungan tidak hanya menyelesaikan kewajibannya, tetapi juga
merupakan usaha yang sangat penting untuk hidup setelah
kematian. Sebuah spekulasi yang dapat mendorong hadiah yang
paling diharapkan bagi umat manusia di planet ini, sebagai surga,
yang merupakan tempat terindah, di mana siapa pun di dalamnya
diizinkan untuk melakukan dan mendapatkan apa pun yang
mereka inginkan. Tempat yang tak terbayangkan. Model lain,
misalnya, dalam suatu organisasi ditemukan individu yang selalu
fokus, memiliki kinerja yang baik, dapat diandalkan, secara
konsisten berusaha untuk bekerja dengan kemampuannya,
berusaha untuk melayani pimpinan, mitra, bawahan dan merka
adalah orang yang memiliki pola pikir akhirat, beliefsystem.
D. Nafsu
Pada hakekatnya nafsu diperlukan oleh setiap makhluk hidup,
termasuk manusia. Karena nafsu memainkan peran yang sangat
penting dalam pergantian peristiwa dan kemajuan yang dicapai
21
oleh manusia. Nafsu dibutuhkan oleh manusia untuk memberi
energi dan mendorong cara berperilaku seseorang, sebagai
kecenderungan dan kesiapan untuk menyelesaikan latihan,
seperti makan dan minum (Mohd Zulkifli, 2014). Adanya nafsu
makan ini, jika tidak dikendalikan, dapat menimbulkan gangguan
pada otak yang sehat. Jadi kita sering mengalami orang-orang
yang menyelesaikan sesuatu di luar akal pikiran, memberikan
yang terbaik, jika perlu dengan paksaan untuk mencapai sesuatu,
berbicara atau berbicara dengan mengabaikan standar dan
moral. Ini sepenuhnya didorong oleh kegagalan untuk
mengontrol dan terlebih lagi pengawasan dari keinginan. Oleh
karena itu nafsu dapat dianggap sebagai komponen yang dapat
memengaruhi berpikir sistem. Jelas apa yang tersirat di sini
adalah nafsu sehubungan dengan kecenderungannya. Karena
pada hakekatnya hanya ada satu substansi nafsu, namun dari
kecenderungannya nafsu terbagi menjadi tiga macam, yaitu
nafsu al-amarah bis suu', nafsu lawwamah dan nafsu
muthmainnah. , karena keinginan ini bagaimanapun juga bisa
dipengaruhi oleh sisi buruknya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dapat memberikan kapasitas yang belum pernah
ada sebelumnya pada sudut pandang, dan menjadi acuan jiwa yang
digunakan oleh setiap orang, baik secara sengaja maupun tidak.
Faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut:
A. Orang Tua
Proses mendapatkan pola pikir pertama adalah dari orang tua,
karena orang tua merupakan orang yang berinteraksi pertama
kali dengan kita. Segala macam gerak yang dilakukan oleh orang
tua, tanpa disadari menjadi perkembangan nalar seorang anak
22
(Purnomo, 2013). Ini benar-benar berarti bahwa dari apa yang
diketahui anak-anak, dari orang tua kita belajar tentang kata-kata,
penampilan, perilaku, standar, keyakinan, dll. Kita mendapatkan
hal-hal ini dari orang tua kita, jadi orang tua adalah salah satu
orang utama dalam membentuk pola pikir. Siklus ini kemudian
berkembang di dalam diri sendiri, kemudian menjadi acuan
mendasar dalam bekerja sama dengan diri sendiri atau dengan
dunia luar.
B. Keluarga
Setelah orang tua, kita dunia yang berbeda dari keluarga, seperti
saudara, saudari, nenek, kakek, paman, bibi dan lain-lain.
Keluarga adalah budaya yang khas yang hubungannya di antara
individu-individu tidak diragukan lagi (Satya Yoga et al., 2015).
Keluarga menumbuhkan kecenderungan untuk makan bersama,
memahami buku, mematikan lampu setelah digunakan, dan
kecenderungan positif. yang lain, akan melahirkan kerabat yang
memiliki pandangan yang diwarnai oleh sifat-sifat yang dibangun
bersama oleh keluarga sebelumnya. Dari keluarga, nalar
menangkap data baru dan menggabungkannya dengan data
yang ada. Dengan cara ini, cara yang paling umum untuk
membentuk contoh ide akan lebih membumi. Pandangan
seseorang yang berasal dari keluarga yang ditumpuk dengan
kerangka nilai positif, pasti akan lebih baik daripada keluarga
yang tidak atau meleset dari kerangka penghargaan.
C. Publik (Masyarakat)
Masyarakat adalah individu dengan siapa kita berinteraksi. Baik
di lingkungan tempat tinggal kita, maupun di tempat kerja, pasar,
tempat asmara dan lain-lain (Sukitman, 2012). Orang-orang yang
berteman dengan banyak visioner bisnis akan lebih sering
23
menunjukkan pandangan seperti seorang pebisnis. Orang-orang
yang bergaul dengan pejabat pemerintah umumnya akan
memahami gaya nalar pembuat undang-undang. Orang-orang
yang berteman dengan orang-orang yang sibuk, dia akan
terkontaminasi dengan gangguan orang-orang yang sibuk.
Individu yang bermitra dengan individu yang diinstruksikan, maka
pada hakekatnya mempercepat perkembangan keterlibatan dan
informasi. Selain itu, jika seseorang berteman dengan orang
yang mulia, dia juga akan lebih sering mengambil sifat dan sikap
orang yang jujur. Oleh karena itu, jika seseorang ingin memiliki
mentalitas yang baik, dia akan berhati-hati dalam memilih teman.
D. Teman
Teman merupakan orang-orang yang juga sering melakukan
interaksi dalam rangka melakukan aktifitas social (Kurniawan &
Sudrajat, 2018). Seseorang yang telah merasa “satu hati” dengan
teman, biasanya dapat melakukan sesuatu seperti layaknya
hubungan dengan keluarga. Bahkan tidak jarang kita temukan,
orang-orang yang menganggap teman lebih dari keluarga sendiri.
Begitu intens dan dekatnya seseorang dengan teman, maka
dapat mempengaruhi pola pikir seseorang. Jadi untuk
menjadikan pikiran menjadi baik, haruslah memilih teman yang
baik pula. Berteman dengan penjual minyak wangi, setidaknya
bau minyak wangi akan kita dapatkan, begitu juga sebaliknya,
berteman dengan seorang pandai besi, setidaknya bau asap dari
pembakaran besi juga akan kita dapatkan.
E. Media Massa
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand
memaparkan bahwa lebih dari 60 % kondisi menyedihkan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat disebabkan oleh media
24
massa yang sering menayangkan hal-hal yang bersifat negatif,
seperti peperangan, seksualitas dan pelanggaran tata nilai (Elfiky
& Ibrahim, 2020). Apa yang dilihat dan ditonton akanmasuk
kedalam alam pikiran dan dapat menjadi pola tatanan nilai
(Chusna, 2017). Dari uraian tersebut maka dapat di pahami
bahwa, Jika yang ditonton merupakan halhal yang positif, maka
ia akan menjelma menjadi sebuah nilai positif, begitu juga
sebaliknya. Media massa dalam hal ini tidak lain sama lah artinya
sebagai sosok transformator yang memberikan pengalaman dan
pengetahuan kepada audiennya. Disadari atau tidak, banyak
waktu yang kita habiskan untuk media ini.
25
individu dalam masyarakat. Namun, konsep ini belum benar-benar
menjadi dasar berpikir sistem yang kita kenal saat ini
26
3.3 Bahasa dan Pola Dasar Berpikir Sistem
Bahasa berpikir sistem merupakan bahasa yang digunakan untuk
memahami dan memodelkan sistem. Bahasa ini mencakup konsep-
konsep dan istilah-istilah yang digunakan untuk menggambarkan
interaksi antara elemen-elemen dalam sebuah sistem. Bahasa berpikir
sistem sangat penting dalam memahami dan merancang sistem karena
dapat membantu kita untuk memodelkan dan menganalisis sistem
dengan lebih efektif.
27
Struktur adalah pengaturan atau susunan elemen-elemen dalam
suatu sistem yang memengaruhi kinerjanya. Contohnya, dalam
sistem transportasi, strukturnya mencakup jaringan jalan, sistem
transportasi umum, dan infrastruktur terkait.
5. Input dan output
Input dan output adalah masukan dan keluaran dari suatu sistem
yang memengaruhi kinerja dan hasil akhir sistem. Contohnya,
dalam sistem manufaktur, inputnya bisa berupa bahan baku,
sedangkan outputnya bisa berupa produk jadi.
28
Melihat pola dan hubungan di antara elemen sistem adalah
bagian penting dari berpikir sistem. Ini membantu kita
mengidentifikasi pola perubahan dan memprediksi kemungkinan
dampak dari tindakan tertentu. Contoh: Memahami bagaimana
kurangnya akses ke air bersih di daerah tertentu dapat
berdampak pada kesehatan masyarakat dan keberlanjutan
ekonomi.
3. Mengembangkan model (developing models)
Model adalah representasi visual atau matematis dari suatu
sistem. Dengan mengembangkan model, kita dapat memahami
bagaimana berbagai elemen sistem saling terkait dan
bagaimana mereka mempengaruhi kinerja sistem. Contoh:
Memodelkan jaringan transportasi di suatu kota untuk
memahami bagaimana pola transportasi memengaruhi
kemacetan, polusi, dan aksesibilitas.
4. Melihat waktu sebagai faktor penting (time as a factor)
Berpikir sistem juga memperhitungkan faktor waktu dan
perubahan yang terjadi seiring waktu. Ini memungkinkan kita
untuk memahami dinamika sistem dan bagaimana perubahan di
satu waktu dapat mempengaruhi sistem di waktu berikutnya.
Contoh: Memahami bagaimana perubahan demografi dapat
mempengaruhi kebutuhan infrastruktur dan layanan kesehatan
di masa depan.
5. Mengenali keterbatasan informasi (recognizing limits to
knowledge)
Berbicara mengenai sistem, seringkali informasi yang tersedia
terbatas. Oleh karena itu, perlu untuk mengakui keterbatasan
informasi dan berusaha untuk mengisi celah informasi tersebut
dengan cara yang baik dan sistematis. Contoh: Memahami
keterbatasan dalam data yang tersedia untuk memprediksi hasil
pemilihan umum atau pengambilan keputusan bisnis.
29
Bahasa berpikir sistem dapat membantu dalam memahami dan
merancang sistem dengan lebih efektif. Dan apabila memahami pola-
pola dasar, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem dan membuat keputusan yang lebih baik dalam
mengelola atau merancang sistem yang kompleks.
30
mengacu pada penggunaan sistem kontrol untuk mengatur suatu
sistem agar dapat mencapai tujuan tertentu.
31
manusia. Nobert Wiener mencirikan ilmu komputer sebagai, "kontrol
dan korespondensi dalam makhluk dan mesin".
32
Aliran Kibernetic memunculkan hipotesis pembelajaran
sehubungan dengan melakukan pemeriksaan karena penanganan data
diharapkan dalam penyelidikan tugas. Tanpa data yang jelas tugas
tidak akan selesai seperti yang diharapkan. Mengenai siklus ini, kritik
dan aktivitas restoratif adalah salah satu standar fundamental dalam
hipotesis terkomputerisasi. Sesuai Scheerens, ada 4 standar kritis
Kibernetics, khususnya:
1. Sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi,
menyaring, dan mengeksplorasi bagian-bagian penting dari
keadaan mereka saat ini;
2. Mereka harus memiliki opsi untuk menghubungkan data dengan
standar menyeluruh yang memandu pelaksanaan sistem;
3. Sistem harus memiliki opsi untuk mengidentifikasi
penyimpangan besar dari standar;
4. Mereka harus memiliki pilihan untuk memulai aktivitas restoratif
ketika ketidaksesuaian ditemukan". Arah ini lebih dekat dengan
gagasan responsif terhadap kebutuhan alami daripada
kecukupan dalam hal efisiensi dan pencapaian tujuan.
33
sebagai bentuk pengatur ruangan di otak besar. Pekerjaan pengatur
dalam ruangan adalah untuk menjaga agar daerah atau tubuh di
sekitarnya tetap pada suhu yang stabil.
34
4. Ada heading dari semua latihan pembelajaran untuk tujuan yang
akan dicapai,
5. Adanya pertukaran pembelajaran dalam suasana yang
sebenarnya, kontrol pembelajaran memungkinkan untuk
menyesuaikan dengan suasana hati setiap orang,
6. Kritik yang mencerahkan memberikan indikator yang jelas
tentang tingkat pelaksanaan yang normal.
35
maupun perilaku, merupakan kekhasan yang luar biasa dan kompleks.
Percakapan keganjilan ini, hanya menurut perspektif disiplin logika,
memiliki kapasitas yang terbatas. Selanjutnya, untuk memahami
jalannya peristiwa gerakan, penting untuk mengoordinasikan berbagai
disiplin ilmu yang logis, misalnya, penelitian otak, sistem kehidupan,
dan fisiologi.
36
landasan analisis. Studi tentang proses psikologis, motif, tujuan,
motivasi, dan penerimaan dan pemrosesan informasi. Kemudian,
analisis fungsi alat gerak dikaitkan dengan analisis anatomi, fisiologi,
dan biomekanik.
37
penting adalah cara menerapkan hipotesis dalam pengalaman yang
berkembang dan proses berpikir.
38
Dalam konsep dasar kibernetika memahami bahwa cara manusia
berperilaku dan aktivitas motorik adalah model intern yang kuat yang
mengandalkan kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas respons.
Gerak motorik merupakan suatu proses kompleks yang melibatkan
banyak sistem dan organ tubuh yang bekerja sama. Proses ini dimulai
dari tahap persepsi dan resepsi sensorik, pengolahan informasi oleh
otak, hingga koordinasi dan kontraksi otot yang menghasilkan gerakan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses gerak motorik antara lain
sistem saraf pusat dan perifer, otot, sendi, koordinasi motorik, dan
faktor lingkungan.
()
39
1. Feedback
Feedback adalah prinsip umpan balik yang digunakan untuk
mengendalikan sistem. Feedback terbagi menjadi dua jenis, yaitu
feedback positif dan feedback negatif. Feedback positif adalah
feedback yang memperkuat respon sistem terhadap perubahan
lingkungan. Contoh feedback positif adalah saat kita menyalakan
pengeras suara, maka suara akan semakin keras hingga mencapai
batas maksimum. Feedback positif dapat berbahaya jika tidak
dikendalikan, seperti pada saat terjadinya ledakan bunyi yang dapat
merusak pendengaran. Feedback negatif adalah feedback yang
mengendalikan respon sistem terhadap perubahan lingkungan.
Contoh feedback negatif adalah saat kita menyetel suhu AC pada
suhu yang diinginkan, maka sistem AC akan bekerja untuk
mempertahankan suhu tersebut. Feedback negatif merupakan
prinsip umpan balik yang paling sering digunakan dalam sistem
kontrol karena dapat mengontrol kinerja sistem secara efektif.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi
antara sistem dan lingkungannya. Komunikasi dalam kibernetika
terdiri dari empat elemen, yaitu sumber informasi, kode, media, dan
penerima informasi. Sumber informasi adalah sumber dari informasi
yang dikirimkan. Contohnya adalah sensor suhu yang menjadi
sumber informasi suhu pada AC. Kode adalah cara informasi diubah
menjadi bentuk yang dapat dikirimkan. Contohnya adalah kode biner
yang digunakan dalam komunikasi data. Media adalah media yang
digunakan untuk mengirimkan informasi. Contohnya adalah kabel
atau gelombang elektromagnetik pada komunikasi nirkabel.
Penerima informasi adalah penerima dari informasi yang dikirimkan.
Contohnya adalah sistem AC yang menerima informasi suhu dari
sensor suhu.
40
3. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan sistem untuk belajar dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah. Sistem
mampu belajar dari pengalaman dan menghasilkan respons yang
lebih baik dalam menghadapi perubahan lingkungan. Contoh
adaptasi dalam kibernetika adalah algoritma pembelajaran mesin
yang mampu belajar dari data yang diberikan dan menghasilkan
prediksi yang lebih akurat. Algoritma ini akan terus belajar dan
meningkatkan performanya seiring waktu dan pengalaman.
41
d. Pengendalian Dan Pengaturan Aksi Motorik Karena Adanya
Informasi Umpan Balik Berkelanjutan
e. Manusia Sebagai Sistem Informasi
f. Manusia Mampu Melakukan Reproduksi Dari Ingatan Dan
Pengalaman
1. Kekurangan
Teori sibernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena
lebih menekankan pada system informasi yang akan dipelajari,
sementara itu bagainama proses belajar berlangsung dalam diri
individu sangat ditentukan oleh system informasi yang dipelajari.
Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi,
pemikir, dan pencipta (Pask dan Scott, dalam budiningsih, 2005).
Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas
tentang proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan.
Ulasan teori ini cenderung ke dunia psikologi dan informasi
dengan mencoba melihat mekanisme kerja otak. Karena
pengetahuan dan pemahaman akan mekanisme ini sangat
terbatas maka terbatas pula kemampuan untuk menerapkan
teori ini.
2. Kelebihan
Menurut Budiningsih 2005, kelebihan dari teori belajar
sibernetik sebagai berikut :
a. Cara berpikir berorientasi pada proses lebih menonjol
b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis
c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
42
d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan
yang ingin dicapai
e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang
sesungguhnya
f. Control belajar (conten control, pace control, display control,
dan conscious cognition control) memungkinkan belajar
sesuai dengan irama masing – masing individu (prinsip
perbedaan individual terlayani)
g. Balikan informative memberikan rambu – rambu yang jelas
tentang tingkat untuk kerja yang telah dicapai dibandingkan
dengan unjuk kerja yang diharapkan.
43
salah seorang pelopor sibernetika, mengkarakterisasi sibernetika
sebagai seni untuk memastikan keberhasilan tindakan.
1. Pengaruh Sibernetika
Sibernatika adalah studi tentang penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi dalam mendorong perubahan sosial, ekonomi, dan
politik. Sebagai sebuah disiplin ilmu yang relatif baru, sibernatika
telah memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Dalam makalah ini, akan dibahas beberapa
pengaruh positif dan negatif dari sibernatika.
44
membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi
di berbagai sektor.
b. Peningkatan Produktivitas: Sibernatika juga telah
meningkatkan produktivitas di berbagai sektor, seperti
industri, bisnis, dan pendidikan. Perangkat lunak dan sistem
informasi yang canggih memungkinkan pekerjaan dan tugas
dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini juga
mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan dalam
menjalankan kegiatan.
c. Kemajuan Pendidikan: Sibernatika juga telah memperbaiki
dunia pendidikan. Dengan akses mudah ke informasi melalui
internet, siswa dan mahasiswa dapat mempelajari berbagai
topik secara mandiri. Selain itu, teknologi seperti video
conferencing dan e-learning memungkinkan siswa dari
berbagai belahan dunia untuk mengakses pelajaran dengan
mudah.
d. Inovasi: Sibernatika juga memungkinkan adanya inovasi dan
pengembangan produk dan layanan baru. Perusahaan dapat
menggunakan teknologi untuk mempercepat penemuan dan
pengembangan produk baru. Selain itu, teknologi juga
memungkinkan kreativitas dan keberanian untuk berinovasi.
45
yang terus berkembang, ada kemungkinan besar terjadi
kebocoran data, penipuan online, dan serangan siber lainnya
yang berdampak buruk pada individu dan perusahaan.
c. Isolasi Sosial: Sibernatika juga dapat menyebabkan isolasi
sosial. Orang sering kali lebih suka berkomunikasi melalui
perangkat elektronik daripada secara langsung dengan orang
lain, yang dapat mengurangi hubungan sosial yang kuat dan
memperburuk masalah kesehatan mental.
d. Ketidakadilan: Sibernatika juga memiliki potensi untuk
menciptakan ketidakadilan di dalam masyarakat. Orang yang
tidak memiliki akses atau pengetahuan yang cukup tentang
teknologi dapat tertinggal dalam hal informasi dan
keuntungan ekonomi yang dapat dihasilkan oleh teknologi
tersebut.
e. Meningkatkan kejahatan cyber: Sibernatika juga dapat
meningkatkan kejahatan cyber seperti peretasan sistem,
pencurian identitas, dan penipuan online. Hal ini dapat
membahayakan individu dan perusahaan, serta mengancam
keamanan negara.
2. Perkembangan Sibernetika
a. Cyberspace (Ruang Cyber)
Cyberspace atau ruang cyber pertama kali dikemukakan oleh
William Gibson dalam sebuah buku berjudul Neuromancer
pada tahun 1984 untuk menggambarkan dunia maya dengan
mesin tiga dimensi (Virtual Reality/VR), dan dengan demikian
merujuk pada penemuan inovasi data (IT) yang mampu
membingkai seluruh dunia yang dinamakan internet. Adanya
internet, untuk menjadi Web tertentu. Web memiliki banyak
kegunaan, namun fasilitas yang sering digunakan adalah
Electronic Mail (e-mail), Mailing List (mailist atau e-mail
46
groups), World Wide Web (WWW), File Transfer Protocol
(FTP), InternetRelay Chat (IRC), Netsearch atau Search
Engine. Pada awalnya, pembuat perangkat lunak PC
menyediakan aplikasi terpisah untuk masing-masing kantor
ini, tetapi dengan demikian klien Web dapat melibatkan
kantor-kantor ini dalam satu aplikasi online.
47
tersedia untuk semua orang. Saat ini, mungkin anggapan ini
tidak terlalu aneh atau fenomenal, namun pada tahun 1960-
an ketika stasiun TV masih dibatasi aksesnya, internet belum
ada, dan radio masih dibatasi antar lokal, pertimbangan
McLuhan dipandang sebagai abnormal dan revolusioner.
48
transnasional, dan komponen baru dari pelanggaran kerah
putih.
49
(Informastion Technology Association of Canada) pada
Internasional Information Industry Congresss (IIIC) 2000
Millenium Congress di Quebec pada tanggal 19 september
2000, yang menyatakan bahwa cyber crime is a real and
growing threat to economic and social development around
the world. Information technology touches every aspect of
human life and so can alectronically enabled crime. pada
tanggal 19 september 2000, yang menyatakan bahwa cyber
crime is a real and growing threat to economic and social
development around the world. Information technology
touches every aspect of human life and so can alectronically
enabled crime.
50
informasi ketika melanggar kebijakan keamanan atau
terlibat didalam praktek tidak sehat informasi keamanan
dan dengan cara menyebarluaskan sistem dan data untuk
diserang);
b. Conventional crimes involving use of computers or other
types of electronic IT devices for communications and/or
record keeping in support of their illegal activities
(kejahatan konvesional yang menyertakan penggunaan
komputer atau alat elektronik lain yang digunakan untuk
berkomunikasi dan/atau menyimpan hasil rekaman yang
digunakan untuk membantu dalam aktivitas ilegal);
c. Penipuan online seperti phising, spoofing, spimming, yang
bertujuan untuk menipu orang secara online untuk
mendapatkan keuntungan finansial baik dalam penipuan
kartu kredit atau pencurian identitas;
d. Hacking, computer trespassing, dan password cracking
yang bertujuan untuk menembus password akun
komputer dan/atau masuk secara melanggar hukum
sistem informasi untuk melakukan kejahatan secara
online dan/atau secara offline;
e. Malicious writing dan membagikan kode komputer yang
terkait membuat, mengkopi, dan/atau melepaskan
malware;
f. Pembajakan digital terhadap musik, film, dan/atau
perangkat lunak;
g. Cyber harrasment, ancaman, membuat malu secara
sengaja, atau pemaksaan, termasuk cyber bullying;
h. Penguntitan secara online (online stalking) dan tindakan
cyber-sex, termasuk mengirimkan gambar atau pesan
yang tidak dinginkan yang memuat unsur seksual,
mempromosikan pariwisata sex, atau menggunakan
51
internet untuk memfasilitasi penjualan manusia untuk
kegiatan seksual atau tujuan lainnya;
i. Kecurangan akademik dan scientific misconduct yang
dilakukan oleh pelajar, guru, atau professor untuk
kegiatan menjiplak, kecurangan dalam tugas atau ujian,
atau penipuan metode riset atau penemuan;
j. Kejahatan terorganisir yang menyertakan penggunaan
internet yang berbasis etnis untuk memfasilitasi kombinasi
aktivitas illegal
k. dan legal seperti penyelundupan dan penjualan manusia,
senjata, dan obat-obatan;
l. Tindakan memata-matai yang dilakukan oleh pemerintah
atau pekerja lepas termasuk spionase perusahaan yang
melibatkan penggunaan spyware dan key logger software
untuk menemukan data yang dapat dicuri atau digunakan
untuk melakukan kejahatan tambahan;
m. Cyberterrorism yang dilakukan oleh orang-orang yang
mencoba untuk memajukan tujuan sosial, agama atau
politik dengan cara menanamkan secara luas ketakutan
atau dengan melakukan pengerusakan atau mengganggu
informasi infrastruktur yang penting.
52
atau informasi penting disimpan dalam sistem mekanis.
Sesuai organisasi yang mengambil bagian dalam keamanan
PC, Symantec, pengawasan adalah salah satu kekhawatiran
mendasar organisasi.
53
mengakses telepon seluler berkoneksi bluetooth yang berada
di sekitar komputer terinfeksi48. Kemampuan dari virus
tersbut digunakan untuk memata-matai bahkan dapat
digunakan untuk melakukan sabotase terhadap negara yang
diserangnya. Para periset Laboratorium McAfee yang
berbasis di Santa Clara, California, Amerika Serikat,
menyatakan virus jenis malware terdeteksi sengaja dirancang
dan diunggah khusus untuk mencari informasi yang mengacu
pada kata-kata tertentu. Kata-kata yang menjadi acuan bagi
malware tersebut bekerja misalnya “pasukan AS di Korsel”,
latihan perang”, atau bahkan “rahasia”. Malware tersebut
diperkirakan sudah tertanam sejak tahun 2009 bahkan pada
tahun 2007 telah dideteksi malware yang lebih kurang serupa.
54
pertarungan digital sebagai bagian menarik dari pertarungan
tradisional dan menghubungkan internet dengan keamanan
publik.
55
peperangan elektronik, dan computer network operations
(CNO). CNO merupakan tindakan penggunaan jaringan
komputer untuk menyerang sistem informasi masyarakat atau
jaringan komputer mereka. Sedangkan perang cyber
menggunakan dunia maya untuk menyerang personil,
fasilitas, atau peralatan selain informasi dan komputer.
Kedua, mendefinisikan perang cyber sebagai perang di dunia
maya mengabaikan kompleksitas penerapan hukum perang
yang lebih fundamental ke dunia maya.
56
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
57
mempengaruhi sistem dan membuat keputusan yang lebih baik
dalam mengelola atau merancang sistem yang kompleks.
4. Kibernetika adalah disiplin ilmu yang mempelajari sistem komunikasi
dan kontrol dalam makhluk hidup dan mesin dengan, tujuan untuk
meningkatkan efisiendi dan kinerja sisitem pada berbagai tingkat
kompleksitas.
5. Konsep dasar sistem kibernetika meliputi studi tentang sistem
komunikasi dan control pada makhluk hidup dan mesin. Model
sistem kibenetika adalah model sistem yang terdiri dari empat
komponen utama yaitu input, organ receptor, pengolahan, dan
output. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana suatu sistem
dapat beradaptasi mengendalikan, dan memperbaiki dirinya sendiri
berdasarkan umpan balik dari lingkungannya.
6. Perkembangan sibernetika atau kibernetika telah membuka jalan
untuk berbagai inovasi seperti jaringan computer, robotika, otomasi
industry sistem pengawasan dan pengendalian lalu lintas, dan
sistem pengambilan keputusan cerdas. Sibernetika juga
memberikan pengaruh besar pada ilmu sosial, psikologi, dan ilmu
politik dalam memahami interaksi dan dinamika sistem kompleks.
Namun adanya sibernetika mempunyai pengaruh negatif, yaitu
maraknya kejahatan melalui dunia internet seperti cyber space,
cyber crime, cyber ware, dan cyber espionage.
58
DAFTAR PUSTAKA
59
Humaniter Internasional. Skripsi Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro Semarang, hlm.62.
Sukma Indrajati. (2014). Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Cyber
Espianage Sebagai Salah Satu Bentuk Cybercrime. Skripsi Fakultas
Hukum Universitas Hasanudin Makasar, hlm.37.
Trisuharto Clinton. (2015). Kajian Perang Sibernetika (Cyber-Warfare)
Sebagai Konflik Bersenjata Internasional Berdasarkan Hukum
Humaniter Internasional. Skripsi Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro Semarang, hlm.62.
60