INDIKATOR
AKTIVITAS INTERAKTIF
AGAMA KATOLIK KELAS VIIF
Disusun oleh :
SCOLASTIKA NENE REMI, S.Pd
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami ajaran dan tindakan Yesus yang pengampun,
sehingga mereka mampu meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari
4. Media Pembelajaran/Sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Laptop
5. Pendekatan
a. Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang
dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui
pengamatan, pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya
pengalaman tersebut direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran
Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan dalam hidup
sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang
dilakukan.
b. Dapat menggunakan pendekatan lain yang sesuai
6. Metode
a. Dialog partisipatif
b. Sharing pengalaman
c. Diskusi kelompok
d. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Matius 18:21-35 & Lukas 15:11-32
b. Rangkuman materi pembelajaran
8. Persiapkan Guru
a. Membuat ringkasan materi pembelajaran
b. Menyiapkan sumber belajar
c. Lembar penilaian
9. Alur Kegiatan Pembelajaran
2) Pengalaman mengampuni
a) Pernahkah ada teman yang berbuat salah kepadamu?
Apa kesalahannya?
b) Bagaimana sikapmu atas kesalahan yang dia lakukan ?
c) Apa saja yang dia lakukan untuk mendapat
maaf/pengampunan darimu ?
d) Apakah kamu akhirnya mau
memaafkan/mengampuni kesalahan temanmu ?
Mengapa ?
e) Bagaimana perasaanmu ketika mampu
memaafkan/mengampuni kesalahan temanmu ?
b. Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk
menyampaikan jawabannya
c. Peserta didik masuk dalam kelompok yang sudah disiapkan
Guru untuk mendiskusikan dan menjawab pertanyaan berikut:
1) Faktor apa saja yang sering membuat seseorang sulit
meminta maaf?
2) Faktor apa saja yang sering membuat orang
memaafkan/ mengampuni sesamanya ?
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan kelompok lain menanggapi
e. Guru memberikan peneguhan atas hasil diskusi kelompok.
2. Menggali pesan Kitab Suci ajaran dan teladan Yesus dalam
mengampuni (guru meminta peserta didik untuk untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan saling bertukar
informasi mengenai Yesus Sang Pengampun berdasarkan Injil
Matius 18:21-35 dan Lukas 15:11-32).
a. Masih dalam kelompok yang sama, masing-masing peserta
didik
membaca dalam hati teks Kitab Suci Matius 18:21-35
b. Dalam kelompok peserta didik berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan berikut:
1) Pesan apa yang mau disampaikan Yesus ketika Ia
mengatakan bahwa kita harus mengampuni tujuh puluh
kali tuju kali ?
2) Pesan apa yang kalian peroleh dari perumpamaan
pengampunan yang dikisahkan Yesus dalam ayat 23-35 ?
3) Langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan
bila ingin memperoleh pengampunan dari Tuhan ?
4) Carilah peristiwa dalam Kitab Suci yang menunjukkan
tindakan
Yesus sendiri yang mengampuni sesama ! Jelaskan !
3. Kesimpulan:
Peserta didik membuat kesimpulan bersama guru
KEGIATAN PENUTUP: 5 menit
Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sangatta Utara Guru Mata Pelajaran
Lembar Penilaian
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang selaras dengan
pernyataan yang ada
No Pernyataan SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Saya percaya Tuhan itu Maharahim, yang
bersedia mengampuni manusia yang bersalah
kepada-Nya
2. Bila saya melakukan dosa saya mengakui
kesalahan itu di hadapan Allah
3. Saya menerima Sakramen Tobat sebagai
wujud memperbaiki relasi saya dengan Allah,
sesama dan lingkungan
4. Saya memaafkan teman, sekalipun dia telah
menyakiti hati saya
5. Saya segera meminta maaf kepada teman
pada saat saya berbuat salah kepadanya
Score
Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah
b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian individu, formatif, Uraian tertulis
Rubrik:
Indikator Indikator Penilaian Nomor
Pencapaian Soal
Tujuan
Rubrik
Lembar penilaian
Menyusun renungan tertulis
Indikator Score
No Nama
Struktur Isi Orisinil Bahasa
1. Aldo
2 Brigita Angeiin Pandiri
3 Frizkilia Karangan Sulu
4 Irene Angelina
5 Mathilda Lodan Familya
6 Rafael Mangesa Kiswanto
7 Revano Constantinus
8 Rey Gabriel Hiyuda Sagay
Rubrik Menyampaikan Renungan
No. Indikator Score
1. Sikap saat membawakan 20
2. Komunikatif 50
3. Penampilan: suara dan gaya membawakan 30
Total Score 100
Lembar penilaian
Menyampaikan Renungan
Indikator Score
No Nama
Sikap Komunikatif Penampilan
1. Aldo
2. Brigita Angeiin Pandiri
3. Frizkilia Karangan Sulu
4. Irene Angelina
5. Mathilda Lodan Familya
6 Rafael Mangesa Kiswanto
7 Revano Constantinus
8 Rey Gabriel Hiyuda Sagay
14. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Guru menugaskan peserta didik menghafal doa Tobat
b. Guru menilai peserta didik dengan cara meminta mereka melafalkan doa tobat
15. Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber mass media cetak maupun elektronik,
tentang tokoh-tokoh yang bisa diteladani dalam hal mengampuni sesama, kemudian
membuat refleksi atas kisah tersebut
16. Program Remedial dan Pengayaan
Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………
SOAL
1. Hukum pertama dan yang utama yang diajarkan oleh Yesus kepada kita adalah....
a. Membenci sesame
b. Mengasihi musuhmu
c. Cinta kasih
d. Jangan berzinah
2. Kita semakin mampu mengasihi diri kita sendiri secara penuh dan sempurna apa bila kita,
kecuali...
4. Kita semua adalah orang-orang berdosa dan tidak berdaya didunia ini. kita adalah manusia
yang juga ada salah dan dosa. Berhadapan dengan orang yang bersalah kepada kita maka
sikap yang baik adalah....
a. Membenci
b. Menjauhi
c. mengampuni
d. Memusuhi
5. Sejak semula Allah telah mengasihi manusia. Kedatangan Yesus ingin menyatakan bahwa
Allah akan membebaskan mereka dari penderitaanya. Allah adalah Allah yang berbelas
kasih kepada...
a. Orang berdosa
b. Semua orang
c. Orang yang menderita
d. Orang baik
6. Yesus adalah pribadi dengan kasih yang tak terbatas, termasuk kepada para pendosa. Ia
selalu memberikan pengampunan kepada setiap orang yang mau....
a. Berdosa
b. Bertobat
c. Berbalik
d. Mengaku dosa
7. Mengasihi dan mengampuni merupakan suatu tindakan yang sekaligus terjadi dalam satu
peristiwa, yaitu peristiwa kebangkitan pemuda Nain (Luk 7:11-17), pemuda tersebut
adalah anak dari....
a. Seorang duda
b. Seorang pengemis
c. Seorang janda
d. Seorang imam
8. Yesus mau mengasihi dan mengampuni setiap orang karena Yesus menghendaki semua
orang memperoleh....
a. Keselamatan
b. Pengampunan
c. Suka cita
d. Semua jawaban benar
9. Setiap orang yang Percaya kepada Yesus harus berani mengampuni karena Yesus (Allah)
telah lebih dahulu....
a. Membenci kita
b. Membenci dosa
c. Membenci orang berdosa
d. Mengampuni kita
10. Dengan pengampunan, seorang dapat mengalami proses pemulihan dan pembaharuan
hidup memperoleh kesempatan untuk instropeksi atau koreksi diri; mengalami sentuhan
belas kasih Allah menyadarkan bahwa pihak korban menolak untuk membalas kejahatan
dengan kejahatan, kekerasan dengan kekerasan. Jadi, pengampunan memutus lingkaran...
a. Balas dendam
b. Persaudaraan
c. Persahabatan
d. Pemusuhan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Tujuan
Soal:
1. Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang mendendam dan tidak mau mengampuni
kesalahan sesamanya?
2. Yesus mengajarkan pengampunan dengan mengatakan: :Bukan tujuh kali, melainkan
tujupuluh kali tujuh kali” Jelaskan makna yang terkandung dalam pernyataan Yesus
tersebut !
3. Jelaskah empat tahapan dalam hal pengampunan !
Kunci Jawaban:
1. Sikap mendendam dan tidak mau memaafkan sesama tidak sesuai dengan kenyataan
bahwa Allah pun sudah mengampuni dirinya, sekalipun kerap menyakiti hati Allah
2. Kita diajak berani mengampuni tanpa batas dan tanpa syarat apapun (tulus) sebagaimana
Allah juga telah melakukannya kepada kita
3. Tahap pertama: sakit hati: Ketika seseorang secara curang menyebabkan kita sakit hati
begitu mendalam sehingga kita tidak dapat melupakannya, maka kita terdorong ke tahap
pertama krisis pemberian maaf.
Tahap kedua: membenci: Kita tidak dapat mengenyahkan ingatan tentang seberapa besar
rasa sakit hati dan kita tidak dapat mengharapkan dia baik-baik saja. Kadang kita
menginginkan orang yang menyakiti itu juga menderita.
Tahap ketiga: menyembuhkan:Pada tahap ini, kita diberi sebuah “mata ajaib” untuk
melihat orang yang menyakiti hati dengan pandangan baru. Kita disembuhkan, menolak
kembali aliran rasa sakit dan bebas kembali.
Tahap keempat: berjalan bersama:Pada tahap ini, kita mengundang orang yang pernah
menyakiti hati itu memasuki kembali dalam kehidupan kita. Kedatangannya yang tulus
membuat kita akan menikmati hubungan yang dipulihkan kembali.
Lampiran: