Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR

INDIKATOR
AKTIVITAS INTERAKTIF
AGAMA KATOLIK KELAS VIIF

Disusun oleh :
SCOLASTIKA NENE REMI, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2


SANGATTA UTARA
IDENTITAS

Nama : Scolastika Nene Remi, S.Pd


Sekolah : SMP Negeri 2 Sangatta Utara
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIIF / Genap
Materi Pokok : Yesus Sang Pengampun
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran @120 Menit

1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami ajaran dan tindakan Yesus yang pengampun,
sehingga mereka mampu meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari

2. Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, Bernalar
kritis, serta Mandiri

3. Indikator Ketercapaian Tujuan


a. Peserta didik beriman akan Allah, Bapa yang Maharahim
b. Peserta didik mampu menjelaskan faktor penghambat untuk mengampuni
c. Peserta didik mampu menjelaskan ajaran Yesus dalam hal pengampunan
d. Peserta didik mampu membuat renungan dan menyampaikan
renungan singkat tentang pengampunan, bertolak dari teks Kitab Suci
Luk 15:11-32

4. Media Pembelajaran/Sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Laptop

5. Pendekatan
a. Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang
dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui
pengamatan, pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya
pengalaman tersebut direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran
Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan dalam hidup
sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang
dilakukan.
b. Dapat menggunakan pendekatan lain yang sesuai
6. Metode
a. Dialog partisipatif
b. Sharing pengalaman
c. Diskusi kelompok
d. Refleksi dan aksi

7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Matius 18:21-35 & Lukas 15:11-32
b. Rangkuman materi pembelajaran

8. Persiapkan Guru
a. Membuat ringkasan materi pembelajaran
b. Menyiapkan sumber belajar
c. Lembar penilaian
9. Alur Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit


Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa
1. untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi
2. pembelajaran Sebelumnya. Apakah masih ada yang ingat materi
minggu lalu berbicara tentang apa? “Yesus yang berbelaskasih”
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada topik yang akan
dibahas
4. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
KEGIATAN INTI : 100 menit
1. Menggali pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta
didik
tentang Pengampunan (guru mengajukan pertanyaan terbuka
untuk memancing proses diskusi dan berpikir kritis)
a. Peserta didik bekerja secara individu untuk mengingat
kembali pengalaman tentang pengampunan dan
menuliskannya beberapa hal berikut:
1) Pengalaman diampuni:
a) Pernahkah berbuat salah kepada teman? Apa
kesalahannya?
b) Bagaimana sikap temanmu atas kesalahan yang kalian
lakukan?
c) Apa saja yang kalian lakukan agar kesalahanmu
dimaafkan/ diampuni ?
d) Apakah temanmu akhirnya mau
memaafkan/mengampuni kesalahanmu ? Mengapa ?
e) Bagaimana perasaanmu ketika temanmu mau
memaafkan/mengampuni kesalahanmu ?

2) Pengalaman mengampuni
a) Pernahkah ada teman yang berbuat salah kepadamu?
Apa kesalahannya?
b) Bagaimana sikapmu atas kesalahan yang dia lakukan ?
c) Apa saja yang dia lakukan untuk mendapat
maaf/pengampunan darimu ?
d) Apakah kamu akhirnya mau
memaafkan/mengampuni kesalahan temanmu ?
Mengapa ?
e) Bagaimana perasaanmu ketika mampu
memaafkan/mengampuni kesalahan temanmu ?
b. Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk
menyampaikan jawabannya
c. Peserta didik masuk dalam kelompok yang sudah disiapkan
Guru untuk mendiskusikan dan menjawab pertanyaan berikut:
1) Faktor apa saja yang sering membuat seseorang sulit
meminta maaf?
2) Faktor apa saja yang sering membuat orang
memaafkan/ mengampuni sesamanya ?
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan kelompok lain menanggapi
e. Guru memberikan peneguhan atas hasil diskusi kelompok.
2. Menggali pesan Kitab Suci ajaran dan teladan Yesus dalam
mengampuni (guru meminta peserta didik untuk untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan saling bertukar
informasi mengenai Yesus Sang Pengampun berdasarkan Injil
Matius 18:21-35 dan Lukas 15:11-32).
a. Masih dalam kelompok yang sama, masing-masing peserta
didik
membaca dalam hati teks Kitab Suci Matius 18:21-35
b. Dalam kelompok peserta didik berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan berikut:
1) Pesan apa yang mau disampaikan Yesus ketika Ia
mengatakan bahwa kita harus mengampuni tujuh puluh
kali tuju kali ?
2) Pesan apa yang kalian peroleh dari perumpamaan
pengampunan yang dikisahkan Yesus dalam ayat 23-35 ?
3) Langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan
bila ingin memperoleh pengampunan dari Tuhan ?
4) Carilah peristiwa dalam Kitab Suci yang menunjukkan
tindakan
Yesus sendiri yang mengampuni sesama ! Jelaskan !

c. Setelah selesai diskusi, menampilkan hasil disukusinya dalam


bentuk
power point, atau menulisnya di kerta koran atau kertas
karton dan mempresentasikannya
d. Peserta didik kembali ke tempat duduknya semula

3. Kesimpulan:
Peserta didik membuat kesimpulan bersama guru
KEGIATAN PENUTUP: 5 menit

1. Refleksi dan Aksi


a. Refleksi
Peserta didik untuk hening dan berefleksi atas materi yang
baru saja dibahas
b. Aksi:
Peserta didik mengungkapkan hasil dengan membuat
renungan singkat bertitik tolak dari kedua teks Kitab Suci
Matius 18:21-35 dan Luk 15:11-32
2. Doa
Guru mengajak peserta didik berdoa untuk menutup kegiatan
pembelajaran

10. Modifikasi kegiatan


a. Doa pada awal kegiatan dan doa penutup dapat diganti dengan lagu
yang bertema kasih
b. Bagian aksi pada akhir proses pembelajaran, dapat diganti dengan
penugasan individu atau kelompok, yang bisa dilakukan peserta didik
di luar jam pelajaran, misalnya:
1) Mencari artikel tentang orang yang berani mengampuni sesamanya.
Bertitik tolak dari artikel yang dibaca, peserta didik merumuskan
secara tertulis kesan dan pesan yang diperoleh dari kisah tersebut.
2) Menyusun lagu, puisi, doa yang bertema pengampunan

11. Refleksi Guru


Guru dapat mengevaluasi diri dengan cara meminta berdialog dengan
peserta didik berkaitan dengan hal-hal berikut:
a. Kesan umum selama proses pembelajaran
b. Adakah kesulitan yang dirasakan selama mengikuti proses pembelajaran ?
c. Adakah perintah/ petunjuk yang tidak jelas sehingga mengganggu
dalam aktivitas pembelajaran ?
d. Adakah hal-hal yang belum dipahami ?
12. Refleksi siswa
Peserta didik menuliskan refleksi secara tertulis, menyangkut dua hal berikut:
a. Bagian mana dalam proses yang dirasakan paling menyenangkan ?
b. Manfaat yang diperoleh dari pembelajaran hari ini ?
c. Adakah usul atau saran yang ingin disampaikan demi perbaikan
pembelajaran yang akan datang? Kepada siapa usul atau saran itu
hendak ditujukan ?

Sangatta, 20 Maret 2024

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sangatta Utara Guru Mata Pelajaran

Ismail, S.Pd.,M.Pd Scolastika Nene Remi, S.Pd


Nip. 19681125 200212 1 004
13. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, penilaian diri
Rubrik:

Indikator Indikator Penilaian


Pencapaian
Tujuan
Peserta didik Percaya Tuhan itu Maharahim, yang bersedia mengampuni
beriman akan manusia
Allah, Bapa yang Berani mengakui kesalahan itu di hadapan Allah
Maharahim Menerima Sakramen Tobat ungkapan iman akan Allah
Maharahim
Bersedia memaafkan teman
Bersedia meminta maaf kepada teman pada saat berbuat
salah

Lembar Penilaian
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang selaras dengan
pernyataan yang ada
No Pernyataan SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Saya percaya Tuhan itu Maharahim, yang
bersedia mengampuni manusia yang bersalah
kepada-Nya
2. Bila saya melakukan dosa saya mengakui
kesalahan itu di hadapan Allah
3. Saya menerima Sakramen Tobat sebagai
wujud memperbaiki relasi saya dengan Allah,
sesama dan lingkungan
4. Saya memaafkan teman, sekalipun dia telah
menyakiti hati saya
5. Saya segera meminta maaf kepada teman
pada saat saya berbuat salah kepadanya
Score

Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah

Score yang diperoleh


Nilai x 100
=
Score total
No Nama Peserta Didik SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Aldo
2. Brigita Angeiin Pandiri
3. Frizkilia Karangan Sulu
4. Irene Angelina
5. Mathilda Lodan Familya
6. Rafael Mangesa Kiswanto
7. Revano Constantinus
8. Rey Gabriel Hiyuda Sagay
Score

b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian individu, formatif, Uraian tertulis
Rubrik:
Indikator Indikator Penilaian Nomor
Pencapaian Soal
Tujuan

Peserta didik Memberi penilaian terhadap sikap yang 1


mampu tidak mau mengampuni
menjelaskan
faktor
penghambat
untuk
mengampuni
Peserta didik Menjelaskan makna pernyataan Yesus 2
mampu bahwa mengampuni bukan 7 kali,
menjelaskan melainkan 70 kali 7 kali
ajaran Yesus Menjelaskan empat tahap dalam 3
dalam hal pengampunan
pengampunan
c. Penilaian Ketrampilan
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, portofolio dan perfoma

Rubrik

Indikator Indikator Penilaian


Pencapaian Tujuan Membuat Menyampaikan
renungan renungan
Peserta didik mampu Struktur renungan Sikap saat
membuat renungan membawakan
dan menyampaikan Isi sesuai tema Komunikatif
renungan singkat Orisinal Penampilan: suara dan
tentang Pengunaan bahasa gaya membawakan
pengampunan, yang baik dan benar
bertolak dari teks
Kitab Suci Luk
15:11-32

Rubrik Membuat Renungan Tertulis


No. Indikator Score
1. Struktur renungan jelas dan terkait satu sama lain 15
2. Isi sesuai dengan tema pengampunan 50
3. Orisinil, bukan menyalin dari renungan yang sudah 20
Beredar
4. Menggunakan bahasa yang baik dan benar 15
Total Score 100

Lembar penilaian
Menyusun renungan tertulis

Indikator Score
No Nama
Struktur Isi Orisinil Bahasa
1. Aldo
2 Brigita Angeiin Pandiri
3 Frizkilia Karangan Sulu
4 Irene Angelina
5 Mathilda Lodan Familya
6 Rafael Mangesa Kiswanto
7 Revano Constantinus
8 Rey Gabriel Hiyuda Sagay
Rubrik Menyampaikan Renungan
No. Indikator Score
1. Sikap saat membawakan 20
2. Komunikatif 50
3. Penampilan: suara dan gaya membawakan 30
Total Score 100

Lembar penilaian
Menyampaikan Renungan

Indikator Score
No Nama
Sikap Komunikatif Penampilan
1. Aldo
2. Brigita Angeiin Pandiri
3. Frizkilia Karangan Sulu
4. Irene Angelina
5. Mathilda Lodan Familya
6 Rafael Mangesa Kiswanto
7 Revano Constantinus
8 Rey Gabriel Hiyuda Sagay

14. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Guru menugaskan peserta didik menghafal doa Tobat
b. Guru menilai peserta didik dengan cara meminta mereka melafalkan doa tobat

15. Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber mass media cetak maupun elektronik,
tentang tokoh-tokoh yang bisa diteladani dalam hal mengampuni sesama, kemudian
membuat refleksi atas kisah tersebut
16. Program Remedial dan Pengayaan
Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tgl Hasil


N Materi Peserta Pengay Remedi Pelaksa Sebelum Sesudah Simpulan
o Didik aan al na an
1
2
3
4
5
6
7
8

17. Daftar Pustaka


a. Untuk Guru
Komkat KWI. 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama
Katolik untuk SMP Kelas VII. Kanisius: Yogyakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Guru. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Komkat KWI, 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama
Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta: Kanisius
Lorensius Atrik, Yohanes Sulisdwiyanta, 2020, Pelangi buku penunjang Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti, Kelas VII, Yogyakarta: Kanisius
b. Untuk peserta didik
Leks, Stefan. 2020. Kerahimannya Tak Mengenal Batas, Sebuah Bunga Rampai,
Yogyakarta: Kanisius
2018. Youcat Karo, Katekismus Populer. Yogyakarta: Kanisius
Riyanto, Theo, FIC. 2014. Kekuatan Maaf, Membangun Kesehatan Spiritual.
Yogyakarta: Kanisius
Widodo Margotomo, FB. 2018. Tuhan mengasihi Aku, Renungan Harian Pilihan
Yogyakarta: Kanisius
INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

SOAL
1. Hukum pertama dan yang utama yang diajarkan oleh Yesus kepada kita adalah....
a. Membenci sesame
b. Mengasihi musuhmu
c. Cinta kasih
d. Jangan berzinah
2. Kita semakin mampu mengasihi diri kita sendiri secara penuh dan sempurna apa bila kita,
kecuali...

a. Menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya


b. Menerima kelebihan dan kekurangan kita, kecerdasan dan ketidaktahuan kita
c. Tidak menghakimi karakter kita di hadapan Yang Mahakuasa
d. Iri hati terhadap orang yang lebih sempurna dari kita
3. "Kalau kalian mengampuni orang yang bersalah kepadamu, Bapamu disurga pun akan
mengampuni kesalahanmu. Tapi kalau kalian tidak mengampuni kesalahan orang lain,
Bapamu disurga tidak akan mengampuni kesalahan orang lain, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu. "Kutipan teks Kitab suci tersebut diambil dari injil.....
a. Mat 6:14-15
b. Mrk 6:14-15
c. Luk 6:14-15
d. Yoh 6:14-15

4. Kita semua adalah orang-orang berdosa dan tidak berdaya didunia ini. kita adalah manusia
yang juga ada salah dan dosa. Berhadapan dengan orang yang bersalah kepada kita maka
sikap yang baik adalah....
a. Membenci
b. Menjauhi
c. mengampuni
d. Memusuhi
5. Sejak semula Allah telah mengasihi manusia. Kedatangan Yesus ingin menyatakan bahwa
Allah akan membebaskan mereka dari penderitaanya. Allah adalah Allah yang berbelas
kasih kepada...

a. Orang berdosa

b. Semua orang
c. Orang yang menderita
d. Orang baik
6. Yesus adalah pribadi dengan kasih yang tak terbatas, termasuk kepada para pendosa. Ia
selalu memberikan pengampunan kepada setiap orang yang mau....
a. Berdosa
b. Bertobat
c. Berbalik
d. Mengaku dosa

7. Mengasihi dan mengampuni merupakan suatu tindakan yang sekaligus terjadi dalam satu
peristiwa, yaitu peristiwa kebangkitan pemuda Nain (Luk 7:11-17), pemuda tersebut
adalah anak dari....
a. Seorang duda
b. Seorang pengemis
c. Seorang janda
d. Seorang imam
8. Yesus mau mengasihi dan mengampuni setiap orang karena Yesus menghendaki semua
orang memperoleh....
a. Keselamatan

b. Pengampunan
c. Suka cita
d. Semua jawaban benar

9. Setiap orang yang Percaya kepada Yesus harus berani mengampuni karena Yesus (Allah)
telah lebih dahulu....

a. Membenci kita
b. Membenci dosa
c. Membenci orang berdosa
d. Mengampuni kita
10. Dengan pengampunan, seorang dapat mengalami proses pemulihan dan pembaharuan
hidup memperoleh kesempatan untuk instropeksi atau koreksi diri; mengalami sentuhan
belas kasih Allah menyadarkan bahwa pihak korban menolak untuk membalas kejahatan
dengan kejahatan, kekerasan dengan kekerasan. Jadi, pengampunan memutus lingkaran...
a. Balas dendam
b. Persaudaraan
c. Persahabatan
d. Pemusuhan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Tujuan

1. Menuliskan empat tahap dalam pemberian maaf pada seseorang.


2. Menjelaskan sikap mengampuni seturut teladan Yesus berdasarkan Kitab Suci (Matius
18:21-35).
3. Mengembangkan sikap mengampuni seturut teladan Yesus dalam hidup sehari-hari.

Soal:

1. Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang mendendam dan tidak mau mengampuni
kesalahan sesamanya?
2. Yesus mengajarkan pengampunan dengan mengatakan: :Bukan tujuh kali, melainkan
tujupuluh kali tujuh kali” Jelaskan makna yang terkandung dalam pernyataan Yesus
tersebut !
3. Jelaskah empat tahapan dalam hal pengampunan !

Kunci Jawaban:
1. Sikap mendendam dan tidak mau memaafkan sesama tidak sesuai dengan kenyataan
bahwa Allah pun sudah mengampuni dirinya, sekalipun kerap menyakiti hati Allah
2. Kita diajak berani mengampuni tanpa batas dan tanpa syarat apapun (tulus) sebagaimana
Allah juga telah melakukannya kepada kita
3. Tahap pertama: sakit hati: Ketika seseorang secara curang menyebabkan kita sakit hati
begitu mendalam sehingga kita tidak dapat melupakannya, maka kita terdorong ke tahap
pertama krisis pemberian maaf.
Tahap kedua: membenci: Kita tidak dapat mengenyahkan ingatan tentang seberapa besar
rasa sakit hati dan kita tidak dapat mengharapkan dia baik-baik saja. Kadang kita
menginginkan orang yang menyakiti itu juga menderita.
Tahap ketiga: menyembuhkan:Pada tahap ini, kita diberi sebuah “mata ajaib” untuk
melihat orang yang menyakiti hati dengan pandangan baru. Kita disembuhkan, menolak
kembali aliran rasa sakit dan bebas kembali.
Tahap keempat: berjalan bersama:Pada tahap ini, kita mengundang orang yang pernah
menyakiti hati itu memasuki kembali dalam kehidupan kita. Kedatangannya yang tulus
membuat kita akan menikmati hubungan yang dipulihkan kembali.
Lampiran:

1. Rangkuman Materi Pembelajaran:


a. Setiap orang pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya, baik kesalahan terhadapdiri
sendiri, terhadap orang lain. Namun, tidak semua orang mau memohon maaf. Demikian
pula, tidak semua orang dengan senang hati dapat segera memaafkan kesalahan yang
dilakukan orang lain.
b. Yesus mengajarkan pengampunan itu tanpa batas, sebagaimana Allah juga mengampni
manusia. Pengampunan kepada sesama tidak mungkin dipisahkan dari pengampunan
Allah. Kesediaan untuk mengampuni merupakan kualitas spiritualitasyang tinggi.
Semakin mampu mengampuni, berarti kita semakin diperkaya oleh kasih Allah
c. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasa sulit untuk
memaafkan atau meminta maaf atas kesalahannya. Ketidakmampuan memaafkan
merugikan diri sendiri.
d. Ada empat tahap pemberian maaf yaitu:
1) Tahap pertama: sakit hati: Ketika seseorang secara curang menyebabkan kita
sakit hati begitu mendalam sehingga kita tidak dapat melupakannya, maka kita
terdorong ke tahap pertama krisis pemberian maaf.
2) Tahap kedua: membenci: Kita tidak dapat mengenyahkan ingatan tentang
seberapa besar rasa sakit hati dan kita tidak dapat mengharapkan dia baik-baik
saja. Kadang kita menginginkan orang yang menyakiti itu juga menderita.
3) Tahap ketiga: menyembuhkan:Pada tahap ini, kita diberi sebuah “mata ajaib”
untuk melihat orang yang menyakiti hati dengan pandangan baru. Kita
disembuhkan, menolak kembali aliran rasa sakit dan bebas kembali.
4) Tahap keempat: berjalan bersama:Pada tahap ini, kita mengundang orang
yangpernah menyakiti hati itu memasuki kembali dalam kehidupan kita.
Kedatangannya yang tulus membuat kita akan menikmati hubungan yang
dipulihkan kembali.
e. Yesus sang guru kita telah memberikan teladan dalam mengampuni. Yesus
mengampuni Petrus yang menyangkal-Nya 3 kali, malahan meminta Petrus untuk
memimpin orang yang percaya kepada Yesus. Yesus mengampuni algojo yang
menyiksa-Nya. Yesus juga mengampuni penjahat yang disalibkan bersama-Nya

Anda mungkin juga menyukai