Tugas Review Video Youtube RPSDM
Tugas Review Video Youtube RPSDM
Oleh:
Mumpuni Gati Lintang
NIM: 2209020102
PASCASARJANA MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
RESUME SESI 1
*******
RESUME SESI 2
Melalui video tersebut, Bang Syahrial, seorang dokter dan mantan dekan
salah satu universitas di Kalimantan Selatan, berbagi pengalamannya tentang
pentingnya membangun identitas merek produk dan personal branding bagi
seorang pemilik bisnis. Beliau menjelaskan bahwa keduanya memiliki nilai yang
sama pentingnya dalam bisnis, namun fokus dan prioritasnya bisa bervariasi
tergantung pada tujuan, industri, dan strategi bisnis yang diadopsi.
Pertama, Bang Syahrial menekankan bahwa membangun identitas merek
produk yang kuat penting untuk membedakan produk Anda dari kompetitor. Di sisi
lain, personal branding memainkan peran penting dalam membangun reputasi dan
kepercayaan pemilik bisnis kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam konteks produk, identitas merek yang kuat dapat membantu
membedakan produk Anda dan membuatnya mudah dikenali oleh konsumen.
Contoh-contoh yang disebutkan adalah Macintosh yang terkait dengan Steve Jobs
dan Microsoft yang diasosiasikan dengan Bill Gates.
Namun, Bang Syahrial juga menggarisbawahi bahwa jika pemilik bisnis
menghadapi masalah, baik secara hukum maupun lainnya, hal tersebut dapat
berdampak negatif pada citra produknya. Oleh karena itu, penting bagi seorang
pemilik bisnis untuk memperkuat baik identitas merek produk maupun personal
branding mereka.
Penting untuk membangun kedua aspek ini secara bersama-sama. Dengan
kata lain, pemilik bisnis harus memperhatikan identitas merek produk dan personal
branding mereka secara simultan. Sebagai contoh, Bang Syahrial menyebutkan
inovasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh seperti Belva dan Iman dalam dunia
pendidikan yang membuat mereka terkenal.
Selanjutnya, Bang Syahrial juga membahas tentang influencer atau
selebgram dalam konteks bisnis kreatif. Dia menjelaskan bahwa influencer
merupakan bagian dari industri kreatif yang menggunakan media sosial untuk
mempengaruhi perilaku dan keputusan pembelian konsumen.
Dalam menjalankan peran mereka, influencer harus fokus pada autentisitas,
kualitas konten, interaksi dengan pengikut, transparansi, konsistensi, pertumbuhan,
kolaborasi, dan kesadaran merek pribadi. Selain itu, mereka juga harus
memperhatikan relevansi dengan target pasar dan kesesuaian dengan nilai-nilai
Islam jika berbicara tentang bisnis Syariah.
Bang Syahrial juga menyoroti pentingnya seleksi yang cermat dalam
memilih influencer yang tepat, dengan memperhatikan kualitas, pengalaman, dan
reputasi mereka. Hal ini penting agar promosi produk dapat memberikan dampak
yang positif dan menguntungkan bagi bisnis.
Terakhir, Bang Syahrial juga menyoroti mengenai pentingnya mengelola
anggaran promosi dengan bijak. Membakar uang untuk promosi yang tidak efektif
dianggap sebagai tindakan yang tidak bijaksana dalam perspektif ekonomi dan
bisnis Syariah. Sebagai gantinya, pemilik bisnis disarankan untuk menggunakan
anggaran promosi secara efisien sesuai dengan nilai-nilai Islam dan kebutuhan
bisnis mereka.
Sumber :
YT: Syahrial Shaddiq
*******