BAB V
PERBANDINGAN
KOMPETENSI DASAR
3.7 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda).
3.8 Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik,
dan persamaan.
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya sama dan
berbeda).
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai.
INDIKATOR
Pak Adi adalah seorang nelayan di pesisir Kabupaten Rembang. Setiap pagi ia bekerja menjaring ikan di laut
bersama dua nelayan lainnya. Sepertinya hari ini rejekinya pak Adi, hasil tangkapannya melimpah ruah.
Setelah hasil tangkapan ditimbang dan dipisahkan, diketahui ikan seberat 15 kg dan udang 20 kg. Hasil
tangkapan langsung dijual ke pengepul. Pak Adi pulang dengan gembira, dan bercerita kepada Bu Adi
sebagai berikut :
1. Lima belas kg dari tiga puluh lima kg hasil tangkapan adalah ikan.
2. Perbandingan banyak ikan dan udang yang ditangkap adalah 3 : 4.
3. Banyak udang yang ditangkap adalah 5 kg lebih banyak daripada ikan.
Menurut kalian, manakah yang sesuai untuk menyatakan perbandingan banyak udang terhadap banyak ikan?
Mengapa?
Untuk membandingkan bilangan dengan tepat, pelajari kegiatan berikut untuk menyelidiki berbagai cara.
Selama kalian menyelesaikan masalah, perhatikan bagaimana perbedaan cara dalam membuat perbandingan
akan memberikan pesan yang berbeda pula pada bilangan yang dibandingkan.
Kita dapat menggunakan perbandingan atau rasio untuk membandingkan besaran suatu benda dengan benda
lainnya. Besaran benda yang dimaksud bisa berupa panjang, kecepatan , massa, waktu, banyak benda, dan
sebagainya.
Ayo menanya
Dari masalah yang telah kalian amati, kalian mungkin bertanya tentang hal berikut
1. Apakah setiap pernyataan pada penyelesaian di atas telah melaporkan keadaan secara benar dan
akurat keadaan perahu nelayan?
2. Bandingkan pernyataan (d) dan (e), manakah yang lebih jelas dalam membandingkan?
Jelaskan.
Kalian bisa mengajukan pertanyaan lain terkait dengan perbandingan atau rasio dari Contoh 1.
2. Menggunakan dua bilangan yang dan dipisahkan oleh titik dua ( : ), misalnya 2 : 3 yang
artinya 2 banding 3.
3. Menggunakan dua bilangan yang dipisahkan oleh kata dari, misalnya 2 dari 5 (jumlah).
Namun, perbandingan yang ditunjukkan sebagai pecahan membuat sedikit bingung. Masalah
Rasio 2 dari 3 menyatakan bahwa 2 dari setiap 3 perahu yang berangkat melaut sudah kembali ke
tepian.
Rasio banyak perahu yang telah kembali terhadap perahu yang belum kembali
ditunjukkan sebagai berikut.
= = atau 2 : 1 atau 2 banding 1
Rasio 2 dari 1 menyatakan bahwa untuk setiap 2 perahu yang sudah kembali, terdapat 1 perahu yang
belum kembali ke tepian.
Contoh 3
Pak Budi dan Pak Candra berjanji akan melaut
bersama-sama. Rumah Pak Budi berjarak sekitar
200 m dari pelabuhan. Sedangkan rumah Pak
Candra berjarak sekitar 150 m dari pelabuhan.
Berapa rasio jarak rumah mereka dari pelabuhan?
Alternatif penyelesaian
Jarak rumah Pak Budi dari pelabuhan 200 m. jarak rumah Pak Candra dari pelabuhan 150 m.
rasio jarak rumah Pak Budi terhadap jarak rumah Pak Candra dari pelabuhan adalah
= = atau 4 : 3.
Bagaimana dengan rasio jarak rumah Pak Candra terhadap jarak rumah Pak Budi dari
pelabuhan?apakah sama?
= = atau 3 : 4.
Campuran A Campuran B
Campuran C Campuran D
Sajikan hasil penalaran kalian di depan kelas. Periksa dan silakan saling memberi komentar secara
santun dari pendapat teman di kelas.
Latihan 5.1
1. Kalian dapat menjelaskan ukuran sebuah pohon dengan membandingkannya terhadap pohon lain
atau benda yang lain
Tabel 5.1
Sumber : https://julaknet.files.wordpress.com
5. Misalkan seorang reporter melaporkan, “90% dari hasil tangkapan bulan lalu berupa ikan tengiri
dan ikan cakalang.” Adinda mengira bahwa hal ini berarti hanya 100 ekor ikan yang ditangkap, dan
90 ekor dari hasil tangkapan nelayan adalah ikan tengiri dan cakalang. Apakah kalian setuju dengan
Adinda? Jika tidak, apa maksud dari pernyataan reporter?
Selain menjual ikan d alam bentuk keranjang, Bu Nana juga menjualnya dengan eceran per
kilogramnya seperti terlihat pada tabel 5.1.
Contoh 5.4
Pak Didik berlayar menuju ketiga keramba miliknya
yang berada di lepas pantai. Keramba tersebut
berjauhan satu dengan yang lainnya. Ada keramba
yang sesuai dengan arus laut dan ada yang melawan
arus. Setiap kali Pak Didik sampai dikeramba, dia
akan mencatat waktu dan jarak yang telah ia tempuh,
sebagai berikut
1. Keramba 1: 5 Km; 20 menit
Gambar 5.5 Keramba nelayan
2. Keramba 2: 3 Km; 18 menit Sumber: www.kfk.kompas.com
3. Keramba 3: 2 Km; 6 menit
Pada lintasan manakah Pak didik paling cepat berlayar menuju keramba?
Lintasan yang mana Pak didik paling lambat berlayar menuju keramba?
.
Karena < < , maka dapat disimpulkan bahwa Pak Didik berlayar paling cepat saat berada di
Alternatif penyelesaian
. . .
Menentukan harga ikan cangkalang perkilogramnya: = = 20.000
Salah satu penerapan matematika dalam kehidupan nelayan sehari-hari adalah perbandingan.
Pada saat para nelayan kembali dari mencari ikan di laut, maka para nelayan dapat menjual ikan
tangkapannya di pasar ikan, semakin banyak ikan yang mereka peroleh maka uang yang mereka
peroleh semakin banyak.
Yuk mengamati!!
Kondisi A Kondisi B
Pak Soim dan pak Zainal berencana ingin Pak Umar dan pak Sigit berencana ingin
membuat keramba dengan ukuran sebagai membuat keramba dengan ukuran sebagai
berikut : berikut :
Yuk menanya
Coba kalian buat pertanyaan lainnya yang terkait dengan apa yang telah kalian amati dari tabel.
Ajukan pertanyaan kalian kepada guru atau teman kalian.
Yuk mengamati
Pak Sakti berencana mengadakan acara tasyakuran karena ia memiliki kapal baru sehingga dapat
melaut lagi. Dalam acara tersebut ia ingin menghidangkan ikan bakar, diperkirakan ikan yang
dibutuhkan adalah 10 kg untuk menjamu 50 orang.
Diketahui:
10 kg ikan untuk menjamu 50 orang.
Ditanyakan:
a. Ikan yang dibutuhkan untuk menjamu 15 orang
b. Jika tamu yang datang adalah 70 orang. Ikan yang dibutuhkan
c. Jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. Jumlah tamu yang mendapat jamuan
Yuk
BAHAN AJAR mengasosiasi
PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 14
PESISIR
Jawab:
Jika 10 kg ikan untuk menjamu 50 orang
maka tiap 1 kg ikan untuk
50
= = 5 orang
10
a. Jika tamu yang diundang adalah 15 orang, maka ikan yang dibutuhkan adalah
15
=3
5
Jadi, jika tamu yang diundang adalah 15 orang maka ikan yang dibutuhkan adalah 3 kg.
b. Jika yang datang adalah 70 orang, maka ikan yang dibutuhkan adalah
70
= 14
5
Jadi, jika yang datang adalah 70 orang, maka ikan yang dibutuhkan adalah 14 kg
c. Jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. Jumlah tamu yang mendapat jamuan adalah
8 x 5 = 40
jadi, jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. Jumlah tamu yang mendapat jamuan adalah 40 orng
Sajikan banyak ikan yang dibutuhkan dan jumlah tamu yang datang dalam tabel berikut:
Tabel 5.5
Banyak Ikan (Kg) Banyak Tamu (orang) (banyak Ikan, banyak Tamu)
1 5 (1,5)
3 15 (3,15)
8 40 (8,40)
10 50 (10,50)
14 70 (14,70)
Sajikan data pada tabel diatas dengan grafik pada bidang kartesius berikut:
Coba sekarang bandingkan jumlah ikan dan banyak tamu yang datang
= = → 1
= = → 2
= = → 3
5. Jika ditarik kurva yang melalui perbandingan diatas (grafik), maka kurva yang terbentuk berupa
garis lurus
a. Jadi untuk a,b,c dan d adalah bilangan bulat positif. a banding b (a:b) senilai dengan c banding c
(c:d jika dan hanya jika
= × = ×
Yuk mengomunikasikan
Dari data yang disajikan pada tabel dan grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Semakin bertambah banyak tamu, maka semakin bertambah ikan yang dibutuhkan untuk menjamu
para tamu. Hal ini memiliki makna yang sama bahwa semakin sedikit ikan yang dibeli, maka
semakin berkurang bobotnya.
2. Dari sisi perbandingan dapat dinyatakan 1:5. Dapat diambil kesimpulan bahwa semua
perbandingan tersebut adalah senilai.
3. Jika ditarik kurva yang melalui pasangan titik perbandingan, maka kurva tersebut merupakan garis
lurus.
Definisi
Untuk a, b, c dan d adalah bilangan bulat positif atau ukuran objek-objek. A banding
b (a:b) senilai dengan c banding d (c : d) jika dan hanya jika
= atau a x d = b x c
Pak Sabar berencana membuat keramba yang memiliki ukuran panjang 6m dan lebar 3m. Ia meminta tolong
kepada Andi untuk membuatkan gambarnya. Jika didalam gambar panjang keramba menjadi 6 cm, berapa
lebar keramba pada gambar andi?
Alternatif jawaban:
Diketahui : keramba berukuran pajang 6 meter dan lebar 3 meter
Pada gambar ukuran panjang 6 cm
Ditanya : ukuran panjang dan lebar desain gambar keramba
Jawab :
Panjang sesungguhnya = 6 meter = 600 cm dan Panjang pada gambar = 6 cm
Lebar sesunguhnya = 3 meter = 300 cm
Jika lebar pada gambar adalah : l maka
=
ℎ ℎ
6
=
600 300
600 = 6 ∗ 300
600 = 1800
1800
=
600
=3
Jadi digambar keramba tersebut memiliki lebar 3 cm.
Contoh 2
Suatu maket dermaga dan tempat pelelangan ikan dibuat dengan skala 1 : 2000. Ukuran panjang dan
lebar tanah yang akan dibangun dalam maket tersebut adalah 75 cm × 40 cm. Hitunglah:
a. Ukuran panjang dan lebar rumah sebenarnya,
b. Perbandingan luas rumah dalam denah terhadap luas sebenarnya.
Alternatif penyelesaian:
Diketahui : Skala denah 1 : 2000
Panjang rumah pada denah = 75 cm
Lebar rumah pada denah = 40 cm
Ditanya : a. Ukuran panjang dan lebar rumah sebenarnya,
b. Perbandingan luas rumah dalam denah terhadap luas sebenarnya.
Jawab:
a. Misalkan p adalah panjang rumah sebenarnya dan l adalah lebar rumah sebenarnya, sehingga
panjang rumah sebenarnya dapat ditentukan sebagai berikut.
1 75
=
2000
= 75 ∗ 2000
= 150000
= 1500
Jadi lahan untuk dermaga dan tempat pelelangan tersebut memiliki panjang 1500 m.
1 40
=
2000
= 40 ∗ 2000
= 80000
= 800
Jadi lahan untuk dermaga dan tempat pelelangan tersebut memiliki panjang 800 m.
b. Luas rumah pada denah = 75 × 40 = 3.000 cm2
Luas rumah sebenarnya = 150.000 × 80.000 = 1.200.000.000 cm2
Jadi, perbandingan luas rumah pada denah terhadap luas rumah sebenarnya adalah 3.000 :
1.200.000.000 atau 1 : 400.000.
Salah satu penerapan matematika dalam kehidupan di sekitar wilayah pesisir pantai adalah
perbandingan. Pada materi sebelumnya kita telah mengenal perbandingan senilai. Masih ingat?. Pada
kali ini kita akan membahas tentang perbandingan berbanding terbalik. Apa itu? Apa bedanya dengan
perbandingan senilai. Mari simak kasus di bawah berikut.
Mari Mengamati!
Contoh 1 :
Pak Tukar adalah seorang nelayan. Suatu hari dia pulang membawa hasil ikan yang
berlimpah. Karena terlalu banyak untuk dijual maka Pak Tukar berencana membagikan sisa ikan
ikannya ke tetangga sekitar rumahnya. Banyak sisa ikan Pak Tukar adalah 60 ekor.
Dari data dalam tabel diatas, maka dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut:
Banyak Tetangga
Dari data yang disajikan pada tabel dan grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Semakin bertambah banyak tetangga Pak Tukar, semakin sedikit pula jumlah ikan yang di dapat
oleh masing – masing tetangga Pak Tukar.
2. Dari sisi perbandingan dapat dinyatakan 5 : 10 berbalik nilai dengan 12 : 6. Begitu pula
seterusnya.
3. Jika ditarik kurva yang melalui pasangan titik perbandingan, maka kurva tersebut merupakan garis
lurus tetapi berlawanan arah dengan kurva perbandingan senilai
Definisi
Untuk a, b, c dan d adalah bilangan bulat positif atau ukuran objek-objek. A banding
b (a:b) berbalik nilai dengan c banding d (c : d) jika dan hanya jika
= atau a x c = b x d
Contoh 2
Di desa Daruba, ada pengrajin kapal nelayan. Untuk menyelesaikan sebuah kapal nelayan model
standar selama 20 hari, dibutuhkan 5 orang pekerja. Berapa pekerja yang dibutuhkan, untuk
menyelesaikan sebuah kapal nelayan dalam waktu 10 hari?
Penyelesaian :
Diketahui : 5 orang untuk 20 hari
Ditanyakan : x orang untuk 10 hari?
Jawab : = ↔ 10 = 20.5 ↔ = = 10
BAB VI
ARITMETIKA SOSIAL
KOMPETENSI DASAR
3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan
tara)., bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan tara).
4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan tara).
INDIKATOR
Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita, kita akan sering sekali menjumpai kegiatan
yang berhubungan dengan aritmetika sosial. Misalnya saja: Nelayan meminjam sejumlah uang di bank
sebagai modal berlayar, pedagang keliling membeli ikan di tempat pelelangan ikan untuk dijual
kembali, Ibu RT yang membeli ikan Tengiri untuk lauk makan malam keluarganya, dan kegiatan
lainnya. Pada aritemtika sosial ini akan dipelajari kegiatan yang terkait dengan dunia perokonomian,
antara lain: penjualan, pembelian, keuntungan, kerugian, bunga, pajak, bruto, neto, dan tara. Dalam
pembelajaran ini kalian diajak untuk menemukan dan memahami rumus terkait kegiatan aritmetika
sosial. Diharapkan rumus-rumus tersebut tidak hanya sekedar dihafal, namun juga benar-benar
dipahami. Untuk lebih mudah memahami rumus-rumus yang akan kita pelajari, sebaiknya kalian
membuka kembali pemahaman tentang aljabar yang sudah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
Setelah pembelajaran ini diharapkan kalian memahami aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan
aritmetika sosisal. Selain itu, dengan memahami materi ini mereka diharapkan kalian dapat mengambil
keputusan yang bijak jika suatu ketika menemui permasalahan yang terkait dengan aritmetika sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering sekali melakukan kegiatan jual beli. Baik sebagai
penjual ataupun pembeli. Sebagai seorang penjual tentu kita menginginkan untung yang sebanyak-
banyaknya. Sedangkan sebagai seorang pembeli, tentu ingin membeli dengan harga semurah-
murahnya. Dalam materi keuntungan dan kerugian ini lebih dipandang dari sudut pandang pembeli,
bukan penjual. Sehingga kata untung yang dimaksud adalah keuntungan bagi penjual. Begitupun kata
rugi adalah kerugian bagi penjual. Kapankah seorang penjual dikatakan mengalami keuntungan?
Kapankah penjual dikatakan mengalami kerugian? Mari kita amati aktivitas jual beli berikut :
1. Pak Huda merupakan seorang pedagang jamu di perkampungan nelayan. Seperti biasa, setiap sore
pak Huda pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan pokok jamu. Untuk membeli bahan pokok
tersebut, pak Huda menghabiskan Rp 100.000,00. Dengan bahan baku tersebut pak Huda mampu
membuat 100 gelas dan dijual dengan harga Rp 3.000,00 per gelas. Pada hari itu pak Huda mampu
menjual 90 gelas.
2. Ibu Halimah merupakan seorang pedagang sayur keliling di perkampungan nelayan. Setiap subuh
ia membeli sayuran kepada tengkulak untuk dijual kembali pada hari itu. Untuk membeli kepada
tengkulak ia menghabiskan Rp 500.000,00. Pada hari itu ia mampu mendapat pemasukan dari
hasil jualannya sebesar Rp 450.000,00.
3. Pak Hamzah merupakan seorang pedagang ikan. Setiap hari ia menghabiskan Rp 1.000.000,00
untuk membeli ikan dari nelayan. Karena pada hari itu terjadi hujan dari pagi hingga menjelang
siang, ia hanya mendapatkan pemasukan dari hasil jualannya sejumlah Rp 1.000.000,00
Ajukan pertanyaan terkait hal-hal yang kalian amati dari kasus di atas terkait kondisi
untung, rugi dan impas. Dari ketiga cerita tersebut, mungkin masih ada yang ingin kita ketahui
misalnya :
1. Berapa persen keuntungannya?
2. Berapa persen kerugiannya?
atau ada hal lain yang kalian ingin ketahui.
1. Persentase keuntungan
Persentase keuntungan digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu penjualan
terhadap modal yang dikeluarkan
Misal : PU = Persentase Keuntungan
HB = Haga Beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Persentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus :
−
= × 100%
Karena yang dihitung persentasenya, penjualan dengan jumlah keuntungan lebih besar
belum tentu persentasenya lebih besar pula.
Contoh 6.1
Pak Umar membeli sebuah jala bekas
dengan harga Rp 400.000,00. Dalam waktu
satu minggu jala tersebut dijual kembali
dengan harga 450.000,00. Tentukan
persentase keuntungan Pak Umar.
Dari sini kita dapat menentukan bahwa HJ adalah 112,5% dari HB. Dengan kata lain persentase
keuntungan yang diperoleh pak Umar adalah 112,5%-100% = 12,5%
2. Persentase keuntungan
Persentase kerugian digunakan untuk mengetahui persentase kerugian dari suatu penjualan terhadap
modal yang dikeluarkan
Misal : PR = Persentase Kerugian
HB = Haga Beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Persentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus :
−
= × 100%
Karena yang dihitung persentasenya, penjualan dengan jumlah kerugian lebih besar belum tentu
persentasenya lebih besar pula.
Contoh 6.2
Alternatif penyelesaian 1
Sebelum menentukan persentase kerugian, kita akan menentukan kerugian (R) yang diperoleh pak
Tukar.
i) = −
= 400.000 − 380.000 = 20.000
ii) = × 100%
20.000
= × 100%
400.000
= 5%
Jadi persentase kerugian yang dialami pak Tukar adalah 5%
Alternatif jawaban 2
Pada alternatif penyelesaian 2 ini, kita tidak perlu menentukan besarnya kerugian terlebih dahulu,
namun menggunakan perbandingan antara harga jual dengan harga beli.
380.000
∶ = 100% ∶
400.000
= 100% ∶ 95%
Dari sini kita dapat menentukan bahwa HJ adalah 95% dari HB. Dengan kata lain persentase
keuntungan yang diperoleh pak Umar adalah 100%-95% = 5%
Jika HB menyatakan harga beli suatu barang oleh penjual ( modal), sedangkan HJ
menyatakan harga jual suatu barang oleh penjual, pada kondisi beriktu, manakah yang menyatakan
kondisi untung, rugi, atau impas.
a. < = Rugi
b. > = Untung
c. = = Impas
= × 100%
= × 100%
=. . . . . %
2. Pancing
= × 100%
= × 100%
=. . . . . %
3. Jala
= × 100%
= × 100%
=. . . . . %
Seorang pedagang mainan membeli 100 buah mainan jenis kapal dengan harga Rp 100.000,00
per buah untuk dijual kembali dengan harga Rp 110.000,00. Jika mainan tersebut hanya laku 90 buah.
Hitunglah keuntungan/kerugian pedagang tersebut beserta persentasenya.
Modal yang dikeluarkan = Jumlah mainan yang dibeli x harga satuan pembelian
= ….. x Rp
= RP …………………….
Pemasukan yang diterima = jumlah mainan yang terjual x harga satuan penjualan
= …. x Rp ……………
= Rp …………………..
Pemasukan yang diterima – modal yang dikeluarkan=Rp………… - Rp...................
Untung/rugi (coret yang tidak sesuai) = Rp …………….
Persentase =
= × 100%
= × 100%
=. . . . . %
Diskusikan jawaban kalian dengan teman sebangku atau teman dalam kelompok kalian. Tentukan
jawaban terbaik jika kalian menemukan jawaban yang berbeda dalam diskusi tersebut. Sajikan
jawaban terbaik kalian di dalam kelas. Bagi siswa atau kelompok yang tidak maju harap menanggapi
presentasi dari temannya.
menjalankan usahanya.
Di lingkungan sekitar daerah pesisir, sering kita jumpai bahwa seseorang membeli mobil
untuk keperluan transportasi hasil tangkapan dari nelayan ke pasar tradisional secara angsuran dengan
bunga 10% pertahun atau seseorang meminjam uang di bank dengan bunga 2% per bulan. Jadi kata
bunga bukanlah kata asing di telinga masyarakat Indonesia terutama di daerah pesisir.
Secara umum bunga dapat diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak peminjam
kepada pihak yang meminjamkan modal atas persetujuan bersama. Ada kalanya juga bunga dapat
diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak bank kepada pihak yang menabung atas
persetujuan bersama.
Dalam dunia ekonomi sebenarnya terdapat bunga majemuk dan bunga tunggal. Namun
bungan yang akan dibahas dalam buku ini hanya bunga tunggal saja. Sehingga jika ada istilah bunga
pada materi ini, yang dimaksud adalah bunga tunggal. Besarnya bunga biasanya berbeda untuk setiap
bank, sesuai dengan kebermanfaatan uang dan kesepakatan kedua pihak.
selama 6 kali (setiap bulan 1 kali angsuran) dengan besar tiap angsuran adalah .
Dari kisah 1 dan kisah 2 kita menjumpai dua kasus. Kasus 1, besarnya bunga ditentukan dalam bentuk
nominal tertentu (dalam kasus itu Rp200.000,00). Sedangkan, pada kasus 2, besarnya bunga
ditentukan dalam bentuk persentase (dalam kasus itu 24% pertahun). Ingat, 24% pertahun semakna
Kata 24% pertahun ini semakna dengan 2% perbulan, karena dalam 1 tahun sama dengan 12 bulan.
= = 2% perbulan
Dengan pemahaman ini, kalian bisa menyajikan persentase bunga dalam berbagai macam satuan yang
lain. Misal perbulan, pertigabulan, perenam bulan, dan lain lain.
Misal, jika seseorang meminjam uang di bank sebesar M dengan perjanjian bahwa setelah
satu tahun dari waktu peminjaman, harus mengembalikan pinjaman tersebut sebesar (M + B), maka
orang tersebut telah memberikan jasa terhadap bank sebesar B persatu tahun atau per tahun. Jasa
sebesar B disebut dengan bunga, sedangkan M merupakan besarnya pinjaman yang disebut dengan
modal.
Jila pinjaman tersebut dihitung persentase bunga (b) terhadap besarnya modal (M), maka besarnya
bunga pertahun diperoleh :
B=b×M
Lebih umum lagi, jika besarnya bunga ingin dihitung dalam satuan bulan, maka besarnya bunga (B)
tiap bulan dengan persentase bunga (b) dalam tahun adalah.
1
=x x
12
Ingat, dua rumus di atas sebenarnya sama. Bedanya adalah pada rumus pertama, bunga disajikan
dalam tahun, sedangkan pada rumus 2, bunga disajikan dalam bulan.
Ajukan pertanyaan terkait hal-hal yang kalian amati. Sebaiknya pertanyaan yang kalian
ajukan membuat kalian ingin tahu lebih jauh tentang topik yang sedang dipelajari. Setelah mengamati
mungkin muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut.
Lebih baik mana, bunga disajikan dalam satuan bulan atau dalam satuan tahun?
Jika kita sebagai seorang peminjam modal, bagaimana cara kita memilih agar bunga yang kita ambil
adalah yang terkecil?
Mungkin kalian punya pertanyaan lain, silakan ditanyakan.
Bunga Tunggal
Pak Jamal berencana membangun usaha produksi pengolahan ikan di daerah Suradadi
Tegal. Untuk memenuhi kebutuhan modalnya, Pak Jamal berencana meminjam uang di Bank sebesar
Rp200.000.000,00 (dibaca: dua ratus juta rupiah) dengan jangka waktu peminjaman selama 1 tahun
(12 bulan). Ada dua bank yang menawarkan bantuan modal kepada Pak Rudi.
Bank 1 memberikan bunga sebesar 18% per tahun.
Bank 2 memberikan bunga sebesar 2% per bulan.
Bank 3 memberikan bunga sebesar Rp40.000.000,00 per tahun untuk pinjaman sebesar
Rp200.000.000,00.
Ketiga bank tersebut memberi persyaratan untuk mengangsur tiap bulan dengan nominal tetap. Jika
kalian adalah Pak Jamal, maka bank mana yang akan kalian pilih untuk meminjam modal usaha?
Penjelasan
Pada kasus tersebut, mari kita uraikan besarnya bunga yang harus kita tanggung dari meminjam uang
tersebut.
Bunga di bank 1 adalah 18% × 200.000.000 = 36.000.000 (selama 1 tahun).
Bunga di bank adalah 2 2% × 200.000.000 = 4.000.000 (selama 1 bulan).
Ingat, besarnya persentase bunga yang diberikan oleh bank 2 adalah dalam satuan bulan, sehingga jika
langsung kita kalikan dengan besarnya modal, maka didapat nominal bunga dalam satuan bulan juga.
Karena pak Jamal berencana meminjam selama 12 bulan, maka besarnya bunga menjadi 4.000.000 ×
12 = 48.000.000.
Diskon (potongan)
Jika diskon adalah potongan atau pengurangan nilai terhadap nilai atau harga awal, maka sebaliknya
pajak adalah besaran nilai suatu barang atau jasa yangwajib dibayarkan oleh masyarakat kepada
Pemerintah. Pada materi ini yang perlu dipahami adalah bagaimana cara menghitung besaran pajak
secara sederhana. Besarnya pajak diatur oleh peraturan perundang-undangan sesuai dengan jenis pajak.
Dalam transaksi jual beli terdapat jenis pajak yang harus dibayar oleh pembeli, yaitu Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas
konsumsi/pembelian barang atau jasa. Penjual tersebut mewakili pemerintah untuk menerima
pembayaran pajak dari pembeli untuk disetorkan ke kas negara. Biasanya besarnya PPN adalah 10%
dari harga jual
Contoh:
Seorang menjual suatu barang dengan harga Rp100.000,00 (tanpa pajak). Barang tersebut dibeli oleh
seseorang dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%. Sehingga uang yang harus dibayarkan oleh
pembeli (termasuk pajak) adalah 100% + 10% × 100.000 = 110.000.
Jenis pajak berikutnya yang terkait dengan transaksi jual beli yaitu pajak UMKM (Usaha Mikro Kecil
dan Menengah). Besarnya Pajak UMKM sebesar 1% dari nilai omzet Omzet adalah jumlah uang hasil
penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual (satu hari/satu bulan/satu tahun)
Contoh:
Pak Agus berhasil menjual bakso ikan setiap hari sebanyak 500 mangkok dengan harga pef mangkok
Rp10.000,00. Untuk menarik pelanggan, Pak Agus memberikan diskon 10% setiap mangkoknya.
Berapakah pajak UMKM yang harus dibayar Pak Agus dalam satu bulan?
Jawab:
Omzet sehari = 500 × ( 10.000 × (100% – 10%)) = 500 × 9.000 = 4.500.000
1. Jika M menyatakan jumlah uang yang dipinjam oleh seseorang dari suatu bank, b% menyatakan
persentase bunga tunggal pertahun dari bank tersebut, n menyatakan lama meminjam uang dalam
satuan bulan, dan T menyatakan total uang yang wajib dikembalikan peminjam uang kepada bank
selama n bulan, nyatakan T dalam M, n, dan b.
2. Suatu barang diberi harga H rupiah. Barang tersebut diberi diskon sebesar d %. Jika HD menyatakan
harga barang setelah dikenai diskon, nyatakan HD dalam H dan d.
3. Suatu barang dilabelkan dengan harga H rupiah. Barang tersebut dikenai Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) sebesar p%. Jika HP menyatakan harga barang setelah dikenai pajak, nyatakan HP dalam H dan
p.
4. Seorang penjual membeli suatu barang dari grosir dengan harga a rupiah. Penjual tersebut berencana
mengambil keuntungan sebesar u%. Untuk menarik minat pembeli, penjual tersebut memberikan
diskon sebesar d% (keterangan: keuntungan berubah menyesuaikan besarnya persentase diskosn). Jika
HJ menyatakan harga jual dengan keuntungan u% dan sebelum dikenai diskon d%, nyatakan HJ dalam
a, u dan d.
5. Seorang penjual membeli suatu barang dari grosir dengan harga a rupiah. Penjual tersebut berencana
menjual barang tersebut dengan harga b rupiah. Untuk menarik minat pembeli, penjual tersebut
memberikan diskon sebesar d%. Barang tersebut juga dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) senilai
p% (pajak sebelum kena diskon). Jika U menyatakan besarnya keuntungan, Nyatakan U dalam a, b, d,
dan p.
Diskusikan jawaban kalian dengan teman sebangku atau teman dalam kelompok kalian.
Tentukan jawaban terbaik jika kalian menemukan jawaban yang berbeda dalam diskusi tersebut.
1. Pak Adi meminjam uang di Bank sebesar Rp36.000.000,00 dengan bunga 24% pertahun.
Tentukan bunga yang ditanggung oleh Pak Adi jika akan meminjam selama:
a. 6 bulan
b. 12 bulan
c. 16 bulan
2. Pak Budi meminjam uang di Bank sebesar Rp36.000.000,00 dengan bunga 24% pertahun.
Tentukan keseluruhan nominal yang harusdikembalikan oleh Pak Budi jika akan meminjam
selama:
a. 6 bulan
b. 8 bulan
c. 12 bulan
3. Pak Yudi akan meminjam uang di Bank dengan persentase bunga sebesar 20% pertahun. Besar
uang yang dipinjam oleh Pak Yudi adalah 12 juta rupiah. Jika Pak Yudi bermaksud untuk
meminjam uang selama 1 tahun, tentukan.
a. Besar keseluruhan bunga yang harus ditanggung oleh Pak Yudi.
b. Besar angsuran yang harus dibayarkan, jika Pak Yudi harus mengangsur tiap bulan dengan
nominal sama.
4. Pak Agus meminjam uang di Bank sebesar Rp20.000.000.00. Dalam satu tahun besar uang yang
harus diangsur adalah Rp23.600.000,00. Tentukan.
a. Besar bunga yang ditanggung oleh Pak Agus selama setahun
b. Besar bunga yang ditanggung oleh Pak Agus tiap bulan.
c. Besar persentase bunga pertahun yang ditanggung oleh Pak Agus.
d. Besar persentase bunga perbulan yang ditanggung oleh Pak Agus.
Istilah bruto, neto dan tara mungkin terasa asing bagi sebagian penduduk daerah pesisir
karena jarang menggunakan istilah ini dalam kehidupan sehari-hari. Namun tanpa kalian sadari
sebenarnya seringkali kalian menjupai benda yang bertuliskan istilah bruto, neto ataupun tara. Istilah
yang seringkali muncul adalah neto.
Kalau tidak percaya, silahkan lihat gambar di bawah ini!
Gambar 6.3.1 Abon ikan Tuna Gambar 6.3.2 Abon Lele kemasan
Sumber: http://mitrakimbislamongan.weebly.com Sumber:http://budidaya-ikan.com
Terdapat kata “Netto” di pojok kanan bawah (Gambar 6.3.1). Terkadang juga kata “Berat Bersih”
seperti pada pojok kanan atas (Gambar 6.3.2).
Istilah neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa pembungkus benda tersebut. Neto
juga dikenal dengan istilah berat bersih. Seperti makanan abon dari ikan lele pada gambar 6.3.2.
tertuliskan “Berat Bersih 75 gram”. Ini bermakna bahwa berat makanan abon dari lele tersebut tanpa
plastik pembungkusnya adalah 75 gram.
Istilah bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda bersama pembungkusnya. Bruto juga
dikenal dengan istilah berat kotor. Misal, dalam suatu kemasan makanan tertuliskan bruto adalah 100
gram. Ini berarti bahwa berat makanan dengan pembungkusnya adalah 100 gram.
Istilah tara diartikan sebagai selisih antara bruto dan neto. Misal, pada kemasan makanan
tertuliskan bruto adalah 100 gram, sedangkan netonya 75 gram. Ini berarti bahwa taranya adalah 25
gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari makanan tersebut tanpa isinya.
Tiga permisalan di atas dimaksudkan agar kalan mudah dalam memahami makna istilah
bruto, neto, dan tara. Kalian bias mengaplikasikan untuk benda-benda lain yang sesuai.
Ajukan pertanyaan terkait hal-hal yang kalian amati. Sebaiknya pertanyaan yang kalian
ajukan membuat kalian ingin tahu lebih jauh tentang topik yang sedang dipelajari. Setelah mengenal
istilah bruto, neto dan tara mungkin beberapa pertanyaan muncul di benak kalian, misalnya:
1. Apa hubungan antara bruto, neto dan tara?
2. Apa manfaat kita mempelajari bruto, neto dan tara?
Silahkan membuat pertanyaan lain yang belum termuat.
Dalam mengaplikasi pemahaman tentang bruto, neto dan tara seringkali terkait dengan harga suatu
benda. Dalam kasus tersebut kita harus bisa menentukan pilihan mana yang lebih menguntungkan.
Minimarket “ARITRA” yang berada tidak jauh dari pelabuhan, menyediakan aneka hasil laut dengan
ukuran dan harga yang bervariatif seperti pada tabel berikut:
Sumber: http://www.rajaikanasin.com/2015/07/ikan-kakap.html
Bagi orang yang tidak mengamati neto tersebut mungkin akan memilih ikan tanpa ada
pertimbangan. Namun jika kita memahami makna neto tersebut, tentu kita akan bisa menentukan ikan
mana yang termurah dilihat dari isi dan harganya. Untuk menentukan ikan manakah yang
menguntungkan untuk kita beli mari kita uraikan.
Misal pada ikan maco besar
Tabel. 6.4 Berat ikan
Kemasan Isi (Gram) Harga (Rupiah) Harga per isi
Ke-1 50 gram 8 000 160
Ke-2 100 gram 12 000 120
Ke-3 200 gram 20.000 100
Perhatikan perbandingan harga per gram dari ketiga kemasan. Ternyata harga termurahnya
adalah kemasan ketiga. Meskipun secara nominal harganya paling mahal, ternyata harga per gramnya
paling murah. Dengan begitu seandainya kalian adalah Adi, seharusnya kalian memilih membeli ikan
maco besar kemasan ke-3.
Istilah bruto, tidak hanya digunakan untuk menyatakan berat kotor (jumlah antara neto dan
tara) suatu barang, namun juga diguanakan pada dunia perpajakan yaitu penghasilan bruto.
Penghasilan bruto adalah penghasilan dalam satu periode waktu (hari/bulan/tahun) yang belum
Jika bruto = B, netto = N, dan tara = T, tentukan hubungan antara bruto, neto, dan tara.
Sebutkan minimal 5 benda di sekitar kalian yang memuat unsur bruto, neto, dan tara. Sebutkan bagian-
bagian bruto, neto, dan taranya.
Berilah tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut dengan kata tidak pernah, kadang-kadang,
biasanya, selalu.
No Pernyataan Tanggapan
1. Neto lebih berat dari bruto
2. Neto lebih berat dari tara
3. Bruto lebih berat dari neto
4. Bruto lebih berat dari tara
5. Tara lebih berat dari neto
6. Tara lebih berat dari bruto
Diskusikan jawaban kalian dengan teman sebangku atau teman dalam kelompok kalian.
Tentukan jawaban terbaik jika kalian menemukan jawaban yang berbeda dalam diskusi tersebut.
Sajikan jawaban terbaik kalian di dalam kelas. Bagi siswa atau kelompok yang tidak maju harap
menanggapi presentasi dari temannya.
1. Suatu benda memiliki bruto 300 gram dan neto 250 gram. Tentukan tara benda tersebu!.
2. Suatu benda memiliki neto 50 kg dan tara 300 gram. Tentukan bruto benda tersebut!
3. Suatu benda memiliki bruto 6 kg dan neto 5.500 gram. Tentukan tara benda tersebut!
BAB VII
KOMPETENSI DASAR
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh
garis transversal.
4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar sudut sebagai akibat dari
dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal.
INDIKATOR
Sebelum kita membahas tentang hubungan antar garis, sebaiknya mari kita mengingat kembali
pengertian dari titik , garis dan bidang.
Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan yang tidak memiliki defnisi
(undefned/terms), antara lain, titik, garis, dan bidang.
Mari kita mengamati gambar berikut!
b.
Gambar 7.8 Penamaan Garis
sumber : http://google.co.id
ruas garis BA ( )
c.
a. Ruas garis dinotasikan dengan titik A dan titik B sebagai titik ujung ruas garis AB
b. Ruas garis dinotasikan dengan titik B dan titik A sebagai titik ujung ruas garis BA
Jadi =
a. Sinar garis dinotasikan ⃗ dengan titik A sebagai titik awal/ pangkal dan tidak berujung.
b. Sinar garis dinotasikan ⃖ dengan titik B sebagai titik awal/ pangkal dan tidak berujung
Jadi ⃗ ≠ ⃗
d. Jadi perlu diketahui jika ada titik C diantara titik A dan titik B maka ⃖ dan ⃗
merupakan sinar garis yang berlawanan, seperti gambar dibawah.
yaitu =
Amatilah kegiatan ketika kita memancing, melihat tinggi kapal, deretan perahu di bibir pantai,
bangunan disekitar pantai, dan lain-lain.
Carilah beberapa obyek dari kegiatan tersebut yang membentuk dua ruas garis yang saling
berpotongan di satu titik.
Carilah beberapa contoh lain dalam dunia nyata yang obyeknya membentuk dua buah ruas garis yang
saling berpotongan di satu titik.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 7.9 Beberapa Kegiatan di Daerah Pesisir yang Membentuk Sudut
sumber : http://google.co.id
Aktifitas dan objek apa saja yang terlihat pada Gambar 7.9 di atas? Carilah dan sebutkan aktifitas dan
objek mana saja yang membentuk sudut? Bandingkanlah dengan temuan teman sebangku kamu? Pada
Gambar 7.9 a, b, c, dan d merupakan beberapa aktifitas dan objek yang menggambarkan terbentuknya
suatu sudut. Misalkan orang yang sedang memancing di tepi laut, garis bantu biru sengaja ditambah
untuk menunjukan lebih jelas sudut terbentuk antara pancingan dengan bidang datar. Perahu-perahu
nelayan yang tertata di bibir pantai, dua buah rotan/kayu yang sengaja ditambahkan garis bantu biru
pada komponen perahu saling berpotongan dan membentuk suatu sudut seperti Gambar 7.9 diatas.
Seseorang yang sedang mengukur tinggi kapal dengan melihat permukaan kapal dan ujung tiang kapal,
perpotongan dua buah garis bantu biru yang sengaja ditambahkan untuk menunjukan seseorang yang
sedang melihat permukaan kapal dan ujung tiang kapal adalah sudut. Dalam hal ini garis yang
terbentuk merupakan sinar garis, di karenakan memiliki awal akan tetapi tidak memiliki akhir. Titik
potongnya antara dua sinar garis tersebut disebut dengan titik sudut.
Secara matematis, hubungan sinar garis denga titik sudut di gambarkan seperti gambar berikut ini
° Titik Sudut P
B
Sinar Garis
Gambar 7.10 Dua Buah Garis yang Membentuk Sudut
sumber : http://google.co.id
Suatu sudut terbentuk dari perpotongan dua sinar garis yang berpotongan tepat di satu titik, sehingga
titik potongnya disebut dengan titik sudut.
Contoh 3.1
Tentukan ukuran sudut yang terbentuk antara jarum jam dan
jarum menit ketika menunjukan pukul 03.00
Alternatif penyelesaian
× 360° = 90°
Jadi sudut yang terbentuk oleh jarum jam dan jarum menit pada saat pukul 03.00
Contoh 3.2
Tentukan ukuran sudut yang terbentuk antara jarum jam dan jarum menit
ketika menunjukan pukul 04.35
Alternatif penyelesaian
Besar sudut satu putaran penuh adalah 360o. Maka tiap satu jam jarum bergerak
30o . Misal jam 4.35 dapat dituliskan:
C. Penamaan Sudut
B
A
°
Dari gambar diatas, dan disebut kaki sudut. Titik A adalah titik sudut. Ada dua penamaan
sudut, yaitu
- Penulisan titik sudut selalu menggunakan huruf capital.
- Sudut yang terbentuk pada gambar diatas dapat juga disimbolkan dengan < atau <
atau < .
Alat ini dapat membantu kita mengukur suatu sudut yang sudah terbentuk dan membentuk besar sudut
yang akan digambar.
Tambahkan garis bantu untuk menentukan besar sudut yang dibentuk oleh layar dan papan keyboard
laptop terlebih dahulu pada Gambar 7.14 (i).
Coba kalian ukur dengan busur. Sedangkan pada Gambar 7.14 (ii), kita tinggal menghitung besar sudut
yang dibentuk, yaitu sebesar 90.
D. Jenis-jenis Sudut
P A
B C
Gambar 7.16 Gambar Sudut Siku-siku dan Ruas Garis yang Terbentuk dari Gambar 7.15
sumber : http://google.co.id
1. Sudut Lancip
Dari Gambar 7.16 (i) dan 7.16 (ii) dapat diperoleh ∠ A lebih kecil dari ∠P. Besar ∠ P = 90 ° dan besar
∠ A kurang dari 0°.
Jadi Sudut yang ukurannya antara 0° dan 90° disebut sudut lancip
2. Sudut Tumpul
Dari Gambar 7.16 (i) dan 7.16 (iii)dapat diperoleh ∠ B lebih besar dari ∠P. Maka ∠A disebut sudut
Lancip. Besar ∠ P = 90 ° dan besar ∠ B lebih dari 90° dan kurang dari 180°.
Jadi Sudut yang ukurannya antara 90° dan 180° disebut sudut Tumpul.
3. Sudut Lurus
Sudut yang besarnya 180° disebut sudut lurus. Perhatikan Gambar 7.16 (iii)!
4. Sudut Refleks
Sudut yang besarnya antara 180 ° dan 360 ° disebut sudut Refleks. Perhatikan Gambar 3.9!
KESIMPULAN
Sudut merupakan suatu bangun datar yang diapit/ terbuat oleh perpotongan dua buah
ruas garis di satu titik.
Titik perpotongan antara dua buah ruas garis disebut Titik Sudut
Sudut yang ukurannya antara 0° dan 90° disebut sudut lancip
Sudut yang ukurannya 90° disebut sudut siku siku.
Sudut yang besarnya 180° disebut sudut lurus.
Sudut yang ukurannya antara 90° dan 180° disebut sudut Tumpul.
Sudut yang besarnya antara 180° dan 360 ° disebut sudut refleks
Mengamati
sekolah
pelabuhan
Perusahaan
Minyak
Pasar
masjid
selatan
Pantai
Contoh 1 :
Gambar di samping menunjukkan bahwa m∠AOB = ro; m∠BOC = so ; m∠AOB + m∠BOC = 90°.
m∠AOB = 90°- m∠BOC
m∠BOC = 90°- m∠AOB
Hubungan antara m∠BOC dan m∠AOB disebut sudut berpenyiku.
Contoh 2 :
Gambar di samping menunjukkan bahwa,
t + u = 180°
t = 180° – u
u = 180° – t
Hubungan sudut AOB dengan sudut BOC disebut sudut berpelurus.
1. Pada gambar (a) dan (b) termasuk sudut berpelurus, yaitu m∠T1 + m∠T2 = 180º dan m∠T3 +
m∠T4 = 180º
2. Pada gambar (c) dan (d) juga termasuk sudut berpelurus yaitu m∠T1 + m∠T4 = 180º dan m∠T2 +
m∠T3 = 180º
3. Pada gambar (e) dan (f) termasuk sudut sudut bertolak belakang, m∠T1 = m∠T3 dan m∠T2 =
m∠T4
Latihan Soal
1. Bagaimana keberadaan titik dengan garis, titik dengan bidang, dan garis dengan bidang?
Jelaskan.
2. Perhatikan gambar berikut,
Seorang nelayan akan membuat sebuah layar untuk dipasang di perahu miliknya,pertama-tama dia
membuat kerangka layar perahunya. Jika diketahui panjang tiang penyangga layar adalah 2 m,
kemudian untuk membuat kerangka layar yang sesuai nelayan membagi tiang menjadi 5 bagian sama
panjang, tentukan perbandingan setiap bagian!
BAB VIII
KOMPETENSI DASAR
3.11Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai segiempat (persegi, persegipanjang,
belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga.
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat
(persegi, persegi panjang, belah ketupat, jajar genjang, trapesium, dan layang-layan) dan
segitiga.
INDIKATOR
MASALAH
Persegi 1
Persegi 2
Persegi 3
Persegi 4
Persegipanjang 1
Persegipanjang 2
Persegipanjang 4
Persegipanjang 4
Persegi 1
3 4
Persegi 2
Persegi 3
Persegi 4
4 5
3
2
1 2
3 4
Persegipanjang 1
Persegipanjang 2
Persegipanjang 4
Persegipanjang 4
Luas persegipanjang = p x l
MASALAH
Perhatikan gambar dibawah ini!
Panjang sisi = s
P R
Q
Jika : panjang sisi dimisalkan dengan s
Maka,Keliling = PQ + QR + RS + SP
= s+s+s+s
= 4s
Luas belahketupat
Sebuah belah ketupat ABCD mempunyai diagonal d₁ dan d₂, dimana AC= d₁
Dan BC= d₂. Panjang d₁=6 satuan dan d₂=4satuan.
B
A
Untuk menentukan keliling dan luas belah ketupat dapat diturunkan dari luas persegi panjang.
Langkah-langkah menentukan keliling dan luas belah ketupat:
a. Guntinglah belah ketupat ABCD berdasarkan garis diagonalnya sehingga mendapatkan 4
buah segitiga siku-siku yang kongruen.
b. Susunlah keempat segitiga siku-siku tersebut sehingga membentuk persegi panjang.
Dari gambar di atas diperoleh:
Tabel 8.5 pemahaman konsep keliling dan luas belah ketupat
Sisi panjang Sisi pendek Luas (banyaknya kotak)
6 2 6x2= 12
S R
Misalkan panjang PQ = a
Misalkan Panjang QR = b
P Q
B C
A E B
Sebuah jajargenjang ABCD mempunyai sisi AB, BC, CD, dan AD, sedangkan tingginya adalah
BE. Untuk mencari keliling dan luas dapat mengikuti langkah-langkah seperti berikut :
a. Guntinglah bidang AEB dengan tepat pada garis yang telah ditentukan.
b. Setelah itu tempel tepat berhimpitan dengan sisi CD, sehingga membentuk
persegi panjang.
Dari gambar di atas diperoleh:
Tabel 2.6 pemahaman konsep keliling dan luas jajargenjang
Sisi panjang Sisi lebar Luas (banyaknya kotak)
5 4 5x4= 20
Keliling = SR+ RQ + QP + PS
b. Luas Trapesium
Perhatikan trapesium pada gambar di bawah ini. Tinggi trapesium 11 satuan dan panjang sisi
atas 6 satuan. Akan ditemukan luas trapesium dengan langkah-langkah berikut.
1) Potonglah model bidang trapesium pada gambar dibawah menjadi tiga bangun seperti
terlihat pada gambar berikut.
2) Susunlah tiga bangun menjadi bentuk bangun persegi panjang seperti yang terlihat pada
gambar berikut.
3) Model bidang trapesium pada gambar 3 berubah menjadi bangun baru yaitu berbentuk
persegi panjang. Persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang 17 satuan dan lebar 3
satuan. Sehingga luas persegi panjang 17 × 3.
4) Luas persegi panjang diperoleh dari bangun trapesium yang diubah bentuknya. Sehingga
diketahui bahwa luas trapesium sama dengan luas persegi panjang.
5) Panjang bangun persegi panjang 17 satuan merupakan jumlah panjang sisi sejajar dan
lebarnya 3 satuan merupakan setengah dari tinggi trapesium.
t
A dan b, tingginya = t , dan luasnya L
maka L = ( + )
a
b. Luas Layang-Layang
Perhatikan layang-layang pada gambar di bawah ini. Diagonal pertama 12 satuan dan panjang
diagonal kedua 6 satuan. Akan ditemukan luas layang-layang dengan langkah-langkah
berikut.
2) Susunlah tiga bangun menjadi bentuk bangun persegi panjang seperti yang terlihat pada
gambar berikut.
3) Model bidang layang-layang pada gambar 9 berubah menjadi bangun baru yaitu
berbentuk persegi panjang. Persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang 12 satuan
dan lebar 3 satuan. Sehingga luas persegi panjang 12 × 3.
4) Luas persegi panjang diperoleh dari bangun layang-layang yang diubah bentuknya.
Sehingga diketahui bahwa luas layang-layang sama dengan luas persegi panjang.
5) Panjang bangun persegi panjang 12 satuan merupakan panjang diagonal pertama layang-
layang dan lebarnya 3 satuan merupakan setengah dari diagonal kedua.
6) Jadi dapat disimpulkan bahwa luas layang-layang adalah setengah dari diagonal kedua
dikali diagonal pertama.
3. Kesimpulan
Untuk memecahkan masalah tersebut, kalian lebih dulu lakukan kegiatan pada uraian berikut
ini.
2. Kegiatan menemukan konsep dan prinsip
a. Keliling segitiga
Keliling segitiga diperoleh dengan menjumlahkan
semua panjang sisinya sehingga diperoleh keliling
segitiga adalah :
b. Keliling
Luas = AB+ BA+ CA
segitiga
Perhatikan segitiga pada gambar di bawah ini. Tinggi segitiga 6 satuan dan panjang alas 10
satuan. Akan ditemukan luas segitiga dengan langkah-langkah berikut.
2) Susunlah tiga bangun menjadi bentuk bangun persegi panjang seperti yang terlihat pada
gambar berikut.
3) Model bidang segitiga pada gambar 15 berubah menjadi bangun baru yaitu berbentuk
persegi panjang. Persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang 10 satuan dan lebar 3
satuan. Sehingga luas persegi panjang 10 × 3.
4) Luas persegi panjang diperoleh dari bangun segitiga yang diubah bentuknya. Sehingga
diketahui bahwa luas segitiga sama dengan luas persegi panjang.
5) Panjang bangun persegi panjang 10 satuan merupakan alas segitiga dan lebarnya 3
satuan merupakan setengah dari tinggi segitiga.
6) Jadi dapat disimpulkan bahwa luas segitiga adalah alas dikali dengan setengah dari
tinggi segitiga.
3. Kesimpulan
BAB 9
PENYAJIAN DATA
KOMPETENSI DASAR
3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran).
4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,
dan diagram lingkaran.
INDIKATOR
Pada bab kali ini kalian akan belajar tentang penyajian data. Dalam kehidupan sehari-hari data atau
informasi sangat mudah ditemukan. Saat bepergian ke tempat penjualan ikan, kalian akan menemukan
banyak orang yang menjajahkan barang dagangannya. Ikan-ikan tersebut biasanya dimasukan dalam
suatu wadah. Perhatikan gambar 1.1 berikut ini.
Ayo Amati
Ayo amati!
Tabel 9.3 Penjualan Motor Tahun 2011-2012 (sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)
Tabel Kontingensi
Tabel Frekuensi
Ayo menanya
Setelah kalian mengamati 3 penyajian data dalam bentuk tabel, bila ada
yang kurang dipahami, coba buatlah pertanyaan dan tanyakan kepada
guru kalian.
Ayo menalar
Jawab:
Ada 3 metode yaitu wawancara, kuesioner dan observasi
Kesimpulan
Jika diketahui data nilai ulangan harian dari 30 siswa adalah sebagai Berikut
70, 75, 60, 80, 50, 40, 55, 55, 70, 55, 65, 80, 95, 45, 60, 70, 80, 85, 75, 55, 50, 60, 70, 75, 75,
65, 60, 55, 60, 55,
Susunlah nilai tersebut dalam tabel frekuensi
Jawab:
Tabel 9.5 Nilai Siswa
NO Nilai Turus Frekuensi
1 31-40 I 1
2 41-50 III 3
3 51-60 IIII IIII I 11
4 61-70 IIII I 6
5 71-80 IIII II 7
6 81-90 I 1
7 91-100 I 1
Misalnya ada data tentang hasil penjualan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dari sepuluh
pedagang yang berjualan. Datanya sebagai berikut.
Pak Ari : 10 ikan cakalang, 23 ikan kakap, 3 ikan tongkol, 7 ikan pari.
Pak Budi : 4 ikan cakalang, 17 ikan kakap, 6 ikan tongkol, 9 ikan pari.
Pak Cipto : 27 ikan cakalang, 5 ikan kakap, 9 ikan tongkol, 5 ikan pari.
Pak Dedi : 8 ikan cakalang, 18 ikan kakap, 1 ikan tongkol, 3 ikan pari.
Pak Erik : 20 ikan cakalang, 10 ikan kakap, 13 ikan tongkol, 16 ikan pari.
Pak Feri : 1 ikan cakalang, 5 ikan kakap, 11 ikan tongkol, 5 ikan pari.
Pak Gatot : 5 ikan cakalang, 19 ikan kakap, 3 ikan tongkol, 1 ikan pari.
Pak Hari : 8 ikan cakalang, 22 ikan kakap, 1 ikan tongkol, 8 ikan pari.
Pak Iman : 9 ikan cakalang, 11 ikan kakap, 2 ikan tongkol, 2 ikan pari.
Pak Jefri : 18 ikan cakalang, 20 ikan kakap, 1 ikan tongkol, 4 ikan pari.
Untuk mengetahui berapa banyak ikan yang terjual dari TPI tersebut berdasarkan jenis ikannya
tentu kita akan mengalami kesulitan. Salah satu cara yang mudah untuk mengetahuinya yaitu dengan
menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang seperti gambar berikut ini.
Setelah kalian mengamati sajian data dalam bentuk diagram batang tersebut, tentu ada hal yang
belum dapat kalian pahami, coba buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang belum kalian
pahami.
Untuk lebih jelasnya coba amati kembali Masalah 3.1 berikut
Jenis Profesi
12
10
BANYAK ORANG
8
6
4
2
0
Guru Pedagang Nelayan Petani Ibu Rumah
Tangga
JENIS PROFESI
Ayo Menalar
Untuk mengetahui lebih jauh diagram batang coba jawablah beberapa pertanyaan berikut
1. Tentukan banyak orang yang berprofesi sebagai guru?
2. Tentukan jenis profesi yang paling banyak dipilih dan jenis profesi yang paling sedikit dipilih?
3. Apa yang dapat disimpukan tentang jenis profesi pedagang dan petani?
Jawab:
1. Ada 4 orang.
2. Jenis profesi yang paling banyak adalah nelayan dan jenis profesi yang paling sedikit adalah ibu
rumah tangga.
3. Jenis profesi pedagang lebih banyak dipilih oleh 8 orang dibandingkan jenis profesi petani yang
dipilih oleh 4 orang.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui cara
membuat diagram batang. Langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Membuat judul grafik, sumbu mendatar dan sumbu tegak.
2. Menentukan komponen pada sumbu mendatar dan sumbu tegak.
3. Membuat batangan setinggi frekuensi.
Ayo Berlatih
Jawaban :
1. Data penjualan sepeda motor yang disajikan dalam bentuk diagram batang.
200
150
100
50
0
2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh berdasarkan pengamaatan
secara berurutan dari waktu ke waktu. Jadi, data yang diperoleh berkesinambungan/kontinu. Pernahkah
kalian memperhatikan diagram Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di televisi atau koran? Itu
merupakan salah satu contoh dari diagram garis. Contoh lain seperti jumlah penduduk tiap tahun, hasil
perikanan tiap tahun, jumlah siswa tiap tahun.
Untuk menggambar diagram garis diperlukan dua sumbu yaitu, sumbu mendatar (horizontal)
dan sumbu tegak (vertikal). Pada sumbu datar untuk menyatakan waktu pengamatan, sedangkan
sumbu tegak untuk menyatakan kuantitas atau nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu
(jumlah, nilai, biaya, pendapatan, dan sebagainya). Sumbu tegak dan datar dibagi menjadi skala bagian
yang sama. Untuk bagian sumbu datar tuliskan atribut atau waktu, sedangkan untuk sumbu tegak
tuliskan nilai data. Kemudian, gambarkan setiap titik koordinat yang menunjukkan data pengamatan
pada waktu yg sesuai. Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis lurus
1200
1000
800
600
400
200
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Setelah kalian mengamati sajian data dalam bentuk diagram garis tersebut, tentu ada hal yang
belum dapat kalian pahami, coba buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang belum kalian
pahami.
Coba amati kembali sajian data dalam diagram garis yang ada pada Gambar 1. Tersebut dan
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Tahun apa jumlah penduduk paling tinggi dan paling rendah?
2. Bagaimanakah selisih jumlah penduduk dari tahun 2013 hingga 2014?
3. Apa yang dapat kalian simpulkan tentang jumlah penduduk dari tahun 2011 sampai 2015?
Jawab:
1. Jumlah penduduk paling tinggi terjadi pada tahun 2015, sedangkan jumlah penduduk terendah
terjadi pada tahun 2011.
2. Selisih jumlah penduduk = Jumlah pendududuk (2014) – jumlah penduduk (2013)
= 1.593 - 1.419
= 174 orang
3. Jumlah penduduk dari tahun 2011 sampai tahun 2015 selalu mengalami peningkatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui cara
membuat diagram batang. Langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Membuat judul grafik, sumbu mendatar dan sumbu tegak.
2. Menentukan komponen pada sumbu mendatar dan sumbu tegak.
3. Menentukan titik koordinat.
4. Membuat garis yang menghubungkan titik-titik koordinat.
Ayo Berlatih
Jawaban:
1. Data yang disajikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut.
100
50
0
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kelas
Laki-laki Perempuan
Pada pembahasan kali ini kalian akan belajar tentang pengolahan data dan penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan gambar
yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya
persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Penyajian
data dalam diagram lingkaran terbagi atas beberapat juring yang dinyatakan dalam bentuk persen (%)
atau dapat pula dinyatakan dalam bentuk besar sudut. Besarnya persentase atau besarnya sudut dapat
menentukan besarnya nilai data atau frekuensi dari suatu data tertentu. Jika juring dinyatakan dalam
persen maka untuk satu lingkaran penuh adalah 100% dan jika setiap juring dinyatakan dalam derajat
maka besarnya sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360 derajat.
Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk persentase. Menyajikan
data dalam bentuk diagram lingkaran hampir sama dengan menyajikan data dalam bentuk diagram
batang dan diagram garis.
Setelah kalian mengamati diagram lingkaran tersebut, kira-kira apa pertanyaan yang akan kalian
kemukakan agar dapat menyajikan data dalam diagram lingkaran.
Ayo Amati
Hasil pengumpulan data tentang pendidikan para nelayan di salah satu pantai di Kabupaten Kebumen
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 9.12 Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi
1 Tidak Sekolah 2
2 SD 12
3 SMP 15
4 SMA 21
Total 50
Ayo amati
Untuk menyajikan data tersebut menjadi diagram lingkaran, kalian bisa mengelompokkan tingkat
pendidikan yang sama, kemudian setelah itu menghitung persentase (%) atau ke dalam ukuran sudut
untuk setiap tingkat pendidikan.
Tabel 9.13 Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Turus Frekuensi Ukuran sudut
(f)
360
1 Tidak Sekolah II 2 2
360 = 14,4
50
2 SD IIII IIII II 12 12
360 = 86,4
50
3 SMP IIII IIII IIII 15 15
360 = 108
50
4 SMA IIII IIII IIII IIII I 21 21
360 = 151,2
50
Total 50
Tidak
Sekolah Tingkat Pendidikan Nelayan
14,4 o
Tidak Sekolah
SMA
151,2 O SD 86,4o SD
SMP
SMP 108o
SMA
Ayo menalar
Kalian sudah mengetahui cara menyajikan data dalam bentuk diagram batang, diagram garis, dan
diagram lingkaran. Sekarang perhatikan berbagai jenis data yang disajikan dalam Tabel 9.14.
Manakah diantara jenis data tersebut yang lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram batang,
diagram garis, atau diagram lingkaran (beri tanda √).
Tabel 9.14 Jenis-jenis data
Pada liburan hari nasional desa Maju Makmur mengadakan kegiatan bepergian di pantai Widara
Payung Kabupaten Cilacap yang diikuti oleh 60 orang.
Tabel 9.15 Peserta Liburan
Peserta Frekuensi
SD 6
SMP 12
SMA 20
Dewasa 22
Sajikanlah dalam bentuk diagram lingkaran!
Jawab:
Tabel 9.17 Peserta Liburan
Peserta Frekuensi Besar Sudut
SD 6 6
360 = 36
60
SMP 12 12
360 = 72
60
SMA 20 20
360 = 120
60
Dewasa 22 22
360 = 132
60
PESERTA LIBURAN
SD SD
Dewasa SMP SMP
SMA
SMA Dewasa
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui cara
membuat diagram lingkaran. Langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Memberi nama diagram lingkaran
2. Menghitung persentase atau ukuran sudut masing-masing bagian
3. Menggambar lingkaran dan menentukan titik pusatnya
4. Membagi lingkaran tersebut dengan ukuran yang sesuai