Anda di halaman 1dari 93

PESISIR

BAB V

PERBANDINGAN

KOMPETENSI DASAR
3.7 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda).
3.8 Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik,
dan persamaan.
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya sama dan
berbeda).
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai.

INDIKATOR

3.7.1 Menentukan rasio dua besaran.


3.7.2 Menentukan rasio dua besaran dengan satuan yang berbeda.
3.8.1 menjelaskan konsep perbandingan senilai dengan menggunakan tabel data, grafik, dan
persamaan.
4.7.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran.
4.7.2 Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penggunaan konsep
4.8.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai.
4.8.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 1


PESISIR

5.1 MENENTUKAN RASIO DARI DUA BESARAN

Pak Adi adalah seorang nelayan di pesisir Kabupaten Rembang. Setiap pagi ia bekerja menjaring ikan di laut
bersama dua nelayan lainnya. Sepertinya hari ini rejekinya pak Adi, hasil tangkapannya melimpah ruah.

Gambar 5.1 Pak Adi menjaring ikan di laut


Sumber : //julaknet.files.wordpress.com

Setelah hasil tangkapan ditimbang dan dipisahkan, diketahui ikan seberat 15 kg dan udang 20 kg. Hasil
tangkapan langsung dijual ke pengepul. Pak Adi pulang dengan gembira, dan bercerita kepada Bu Adi
sebagai berikut :
1. Lima belas kg dari tiga puluh lima kg hasil tangkapan adalah ikan.
2. Perbandingan banyak ikan dan udang yang ditangkap adalah 3 : 4.
3. Banyak udang yang ditangkap adalah 5 kg lebih banyak daripada ikan.
Menurut kalian, manakah yang sesuai untuk menyatakan perbandingan banyak udang terhadap banyak ikan?
Mengapa?
Untuk membandingkan bilangan dengan tepat, pelajari kegiatan berikut untuk menyelidiki berbagai cara.
Selama kalian menyelesaikan masalah, perhatikan bagaimana perbedaan cara dalam membuat perbandingan
akan memberikan pesan yang berbeda pula pada bilangan yang dibandingkan.

Ayo kita mengamati

Kita dapat menggunakan perbandingan atau rasio untuk membandingkan besaran suatu benda dengan benda
lainnya. Besaran benda yang dimaksud bisa berupa panjang, kecepatan , massa, waktu, banyak benda, dan
sebagainya.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 2


PESISIR
Perhatikan contoh dan penyelesaiannya berikut.
Contoh 1
Nelayan berangkat melaut pada malam hari dan pulang ketika
pagi hari. Dari 75 perahu yang melaut, 50 perahu sudah
ditambatkan ke tepian dan 25 perahu belum kembali.
Bagaimana cara kalian membandingkan perahu yang sudah
kembali dan yang belum?
a. dari perahu yang melaut belum kembali.

b. Perbandingan banyak perahu yang sudah kembali dan yang


belum adalah 2:1.
c. 1 dari 3 perahu sudah kembali ke tepian.
d. Banyak perahu yang sudah kembali 25 lebih banyak
daripada yang belum kembali.
Gambar 5.2 Nelayan pulang dari melaut e. Banyak perahu yang sudah kembali dua kali lipat dari
Sumber : //julaknet.files.wordpress.com
banyak perahu yang belum kembali.

Ayo menanya
Dari masalah yang telah kalian amati, kalian mungkin bertanya tentang hal berikut
1. Apakah setiap pernyataan pada penyelesaian di atas telah melaporkan keadaan secara benar dan
akurat keadaan perahu nelayan?
2. Bandingkan pernyataan (d) dan (e), manakah yang lebih jelas dalam membandingkan?
Jelaskan.
Kalian bisa mengajukan pertanyaan lain terkait dengan perbandingan atau rasio dari Contoh 1.

Ayo Menggali Informasi


Selama kalian menyelesaikan masalah dalam bab ini, kalian akan menemukan pernyataan
tentang perbandingan dan rasio. Terdapat tiga cara berbeda untuk menyatakan suatu rasio.
1. Menggunakan pecahan paling sederhana, misalnya

2. Menggunakan dua bilangan yang dan dipisahkan oleh titik dua ( : ), misalnya 2 : 3 yang
artinya 2 banding 3.
3. Menggunakan dua bilangan yang dipisahkan oleh kata dari, misalnya 2 dari 5 (jumlah).
Namun, perbandingan yang ditunjukkan sebagai pecahan membuat sedikit bingung. Masalah

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 3


PESISIR
Contoh 2
Nelayan berangkat melaut pada malam hari dan pulang ketika pagi hari. Dari 75 perahu yang melaut,
50 perahu sudah ditambatkan ke tepian dan 25 perahu belum kembali. Rasio banyak perahu yang
sudah kembali terhadap jumlah semua perahu ditunjukkan sebagai berikut.
= = atau 2 : 3 atau 2 banding 3

Rasio 2 dari 3 menyatakan bahwa 2 dari setiap 3 perahu yang berangkat melaut sudah kembali ke
tepian.
Rasio banyak perahu yang telah kembali terhadap perahu yang belum kembali
ditunjukkan sebagai berikut.
= = atau 2 : 1 atau 2 banding 1

Rasio 2 dari 1 menyatakan bahwa untuk setiap 2 perahu yang sudah kembali, terdapat 1 perahu yang
belum kembali ke tepian.

Contoh 3
Pak Budi dan Pak Candra berjanji akan melaut
bersama-sama. Rumah Pak Budi berjarak sekitar
200 m dari pelabuhan. Sedangkan rumah Pak
Candra berjarak sekitar 150 m dari pelabuhan.
Berapa rasio jarak rumah mereka dari pelabuhan?

Gambar 5.3 Rumah nelayan


Sumber : //julaknet.files.wordpress.com

Alternatif penyelesaian
Jarak rumah Pak Budi dari pelabuhan 200 m. jarak rumah Pak Candra dari pelabuhan 150 m.
rasio jarak rumah Pak Budi terhadap jarak rumah Pak Candra dari pelabuhan adalah
= = atau 4 : 3.

Bagaimana dengan rasio jarak rumah Pak Candra terhadap jarak rumah Pak Budi dari
pelabuhan?apakah sama?
= = atau 3 : 4.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 4


PESISIR

Dari contoh 1, 2 dan 3 diatas, didapat suatu kesimpulan sebagai berikut :


Urutan dua bilangan dalam menyatakan suatu rasio sangat penting. Urutan yang berbeda
memiliki arti yang berbeda.

Ayo kita menalar


Setelah kalian mengamati, menanya, dan menggali informasi, tuliskan jawaban pertanyaan
berikut pada buku catatan kalian dan diskusikan dengan temanmu.

1. Bagaimanakah satuan kedua ukuran/kuantitas dalam menyatakan suatu rasio?


2. Bagaimanakah pengaruh urutan bilangan-bilangan dalam rasio memiliki arti yang berbeda jika
dipertukarkan? Jelaskan.
3. Randi mendengar dari ayahnya bahwa perbandingan anggota laki-laki terhadap perempuan dalam
koperasi nelayan ayahnya adalah 7 : 5. Dia bilang, “Apakah perbandingan 7 : 5 ini berarti bahwa
hanya ada 7 orang anggota laki-laki di koperasi?” Bagaimana tanggapan kamu?
4. Setiap pulang dari melaut, ayah selalu dibuatkan kopi oleh Ibu. Ayah suka dengan kopi buatan
Ibu karna rasanya manis. Hari ini kebetulan Ibu sedang tidak ada dirumah. Elin merasa kasihan
melihat Ayah tidak minum kopi buatan Ibu. Elin berniat membuat minuman kopi dengan
mencampur kopi bubuk dan gula pasir. Untuk menentukan minuman yang enak, mereka
menetapkan beberapa campuran untuk dicoba.

Campuran A Campuran B

2 Sendok kopi 2 Sendok gula 4 Sendok kopi 7 Sendok gula


bubuk pasir bubuk pasir

Campuran C Campuran D

1 Sendok kopi 2 Sendok gula 2 Sendok kopi 3 Sendok gula


bubuk pasir bubuk pasir

Gambar 5.4 Daftar campuran minuman

Campuran manakah yang disukai ayah? Jelaskan alasan kalian.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 5


PESISIR
5. Di sebuah rumah makan sekitar kampung nelayan, ada satu keluarga beranggota 8 orang sedang
menikmati ikan seberat 3kg di meja A. Di meja B keluarga lain yang beranggotakan 10 orang
menikmati menu yang sama dengan ikan seberat 4kg.
a. Ikan dibagi rata untuk setiap orang di setiap meja. Apakah orang yang duduk di meja A
mendapatkan bagian yang sama seperti orang yang duduk di meja B? Jelaskan alasanmu.
b. Randi menduga bahwa dia dapat menentukan meja manakah yang setiap orang memperoleh
potongan ikan yang lebih besar. Dia menggunakan alasan berikut.
10 – 4 = 6 dan 8 – 3 = 5, jadi setiap orang yang duduk di meja B memperoleh potongan ikan
yang besar dibandingkan di meja A.
1) Apa arti 6 dan 5 yang dimaksud dalam alasan Randi?
2) Apakah kalian setuju dengan alasan Randi?
3) Seandainya disediakan 9 kg di meja B, apakah alasan yang digunakan Randi
menjadi benar?

Ayo berlatih mengomunikasikan

Sajikan hasil penalaran kalian di depan kelas. Periksa dan silakan saling memberi komentar secara
santun dari pendapat teman di kelas.
Latihan 5.1
1. Kalian dapat menjelaskan ukuran sebuah pohon dengan membandingkannya terhadap pohon lain
atau benda yang lain
Tabel 5.1

Sumber : https://julaknet.files.wordpress.com

Gunakan tabel di atas untuk menjawab pertanyaan berikut.


a. Anton mengatakan bahwa rasio kandungan protein pada ikan bandeng terhadap ikan mas adalah
5 : 4. Apakah pernyataan Anton benar? Jelaskan.
BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 6
PESISIR
b. Ria mengatakan bahwa selisih kandungan lemak pada ikan gabus dan betok adalah 3,5. Apakah
benar? Jelaskan.
c. Leni mengatakan bahwa kandungan karbohidrat ikan lele sekitar duaperlima kali ikan betok.
Apakah benar? Jelaskan.
2. Adanya tinggi gelombang laut mencapai 1,5 sampai 4 meter menyebabkan angin kencang hingga
potensi hujan lebat, menyebabkan nelayan pada Bulan Januari ini. Para nelayan mencari
penghasilan tambahan sembari menunggu cuaca kembali normal. 150 nelayan menjadi penjual es,
45 orang memilih menjadi tukang ojek. Lengkapi setiap pernyataan berikut.
a. Terdapat ... nelayan lebih banyak yang menjadi penjual es.
b. Nelayan yang menjadi penjual es lebih banyak daripada yang memilih menjadi tukang ojek
dengan rasio ... : ...
3. Pilihan Ganda. Manakah diantara pernyataan berikut yang benar atas pernyataan “Laki-laki lebih
banyak dari perempuan dengan rasio 7 banding 3.”
a. Laki-laki empat lebih banyak daripada wanita.
b. Banyak laki-laki adalah 0,8 kali banyak wanita.
c. Banyak laki-laki dibagi banyak wanita sama dengan hasil dari 3 : 7
d. Tiga dari tujuh orang adalah wanita.
4. Tentukan nilai yang belum diketahui supaya setiap pernyataan berikut benar.
…. …. …. ….
a. = = c. = =
…. …. ….
b. = = d. = ….
=

5. Misalkan seorang reporter melaporkan, “90% dari hasil tangkapan bulan lalu berupa ikan tengiri
dan ikan cakalang.” Adinda mengira bahwa hal ini berarti hanya 100 ekor ikan yang ditangkap, dan
90 ekor dari hasil tangkapan nelayan adalah ikan tengiri dan cakalang. Apakah kalian setuju dengan
Adinda? Jika tidak, apa maksud dari pernyataan reporter?

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 7


PESISIR

MENENTUKAN PERBANDINGAN DUA BESARAN DENGAN SATUAN


5.2 YANG BERBEDA

Ayo perhatikan contoh kasus berikut!


1. Harga cumi-cumi besar Rp. 6.995,00 per 100 g.
2. Kapal motor milik ayah mampu menempuh 10 km
per liter solar ketika cuaca bagus.
3. Keran pengisian solar dapat mengalir 1 liter per
menit
4. Untuk membuat es kelapa muda membutuhkan 3
sendok gula pasir per butir Kelapa.
5. Sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan 40
Gambar 5.4 Harga cumi-cumi
km/jam menyusuri pinggir pantai. Sumber: www.ucarecdn.com
Diantara kelima pernyataan diatas, manakah yang berbeda?
Setiap pernyataan tersebut membandingkan dua kuantitas berbeda. Misalnya, membandingkan jarak
yang ditempuh (kilometer) dengan banyak solar (liter), harga ikan per Kg, debit pada pengisian solar d
an kecepatan.

Ayo kita amati


Di tempat pelelangan ikan (TPI) banyak dijual berbagai jenis ikan dari ikan kecil hingga besar.
Biasanya untuk ikan kecil dijual perkeranjang dengan berat tertentu dan harga tertentu. Bu Nana
adalah salah seorang penjual ikan di TPI tersebut. Ia menjual ikan teri basah, kerang hijau dan udang
kecil dengan harga per keranjangnya tersaji pada Tabel 5.2
Tabel 5.2
Bursa Ikan
Keranjang teri Isi 5 kg Rp. 115.000,-
Keranjang Isi 10 kg Rp. 150.000,-
kerang
Keranjang Isi 5 kg Rp. 250.000,-
udang

Selain menjual ikan d alam bentuk keranjang, Bu Nana juga menjualnya dengan eceran per
kilogramnya seperti terlihat pada tabel 5.1.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 8


PESISIR
Tabel 5.3 berikut menunjukkan harga satuan dari ikan teri basah, kerang dan udang kecil per
kilogramnya.
Berat (Kg)
1 2 5 10 12
Jenis ikan
Ikan teri Rp. 23.000 Rp. 46.000 Rp. 115.000 Rp. 230.000 Rp. 276.000
Kerang hijau Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 75.000 Rp. 150.000 Rp. 180.000
Udang kecil Rp. 50.000 Rp. 100.000 Rp. 250.000 Rp. 500.000 Rp. 600.000

Ayo kita menanya


Berdasarkan tabel harga ikan per satuan, bagaimanakah cara Bu Nana menentukan harga tiap
jenis ikan sebanyak 1 kg, 2 kg dan 12 kg? operasi hitung apakah (Penjualan, pengurangan, perkalian
atau pembagian) yang Bu Nana gunakan untuk menentukan harga masing-masing ikan?
Selanjutnya buatlah pertanyaan lainnya dengan perbandingan dua besaran.

Ayo kita menggali informasi


Banyak sekali masalah yang kita jumpai tentang cara menentukan dua besaran yang berbeda
satuannya. Perhatikan masalah dan penyelesaiannya berikut.

Contoh 5.4
Pak Didik berlayar menuju ketiga keramba miliknya
yang berada di lepas pantai. Keramba tersebut
berjauhan satu dengan yang lainnya. Ada keramba
yang sesuai dengan arus laut dan ada yang melawan
arus. Setiap kali Pak Didik sampai dikeramba, dia
akan mencatat waktu dan jarak yang telah ia tempuh,
sebagai berikut
1. Keramba 1: 5 Km; 20 menit
Gambar 5.5 Keramba nelayan
2. Keramba 2: 3 Km; 18 menit Sumber: www.kfk.kompas.com
3. Keramba 3: 2 Km; 6 menit
Pada lintasan manakah Pak didik paling cepat berlayar menuju keramba?
Lintasan yang mana Pak didik paling lambat berlayar menuju keramba?
.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 9


PESISIR
Alternatif penyelesaian
Kita harus menentukan kecepatan rata-rata Pak Didik pada setiap lintasan.
Lintasan pertama, Pak Didik menempuh 3 Km dalam waktu 18 menit.
Berarti Pak Didik berlayar dengan kecepatan = = /

Lintasan kedua, Pak Didik menempuh 5 Km dalam waktu 20 menit.


Berarti Pak Didik berlayar dengan kecepatan = = /

Lintasan ketiga, Pak Didik menempuh 2 Km dalam waktu 6 menit.


Berarti Pak Didik berlayar dengan kecepatan = = /

Karena < < , maka dapat disimpulkan bahwa Pak Didik berlayar paling cepat saat berada di

lintasan ketiga dan berlayar paling lambat di lintasan kedua.


Contoh 5.5
Bulan Febuari Pak Bowo mendapat hasil tangkapan ikan cangkalang sebanyak 275 Kg. Seluruh ikan
tersebut langsung habis terjual di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dengan harga Rp. 5.500.000,00. Pada
bulan Maret terjadi cuaca buruk sehingga hasil tangkapan Pak Bowo mengelami penurunan menjadi
180 Kg. berapa pendapatan yang diperoleh pak Bowo pada bulan tersebut?

Alternatif penyelesaian
. . .
Menentukan harga ikan cangkalang perkilogramnya: = = 20.000

Harga ikan cangkalang Rp. 20.000/Kg


Kalikan harga ikan cangkalang perkilogram dengan hasil tangkapan bulan Maret.
20.000 × 180 = 3.600.000
Jadi, pendapatan Pak Bowo bulan Maret adalah Rp. 3.600.000,00
Ayo kita menalar

Apakah kalian selalu melihat speedometer saat berkendara


motor? Beberapa speedometer memiliki satuan kecepatan
yang berbeda. Satuan yang dipakai antara lain MPH (mil
per hour atau mil per jam) atau km/h (kilometer per jam).
Bagaimana cara kalian untuk menjelaskan bahwa
kecepatan sepeda motor yang dikendarai 35 mph lebih
besar daripada 50 km/jam? Jelaskan! Gambar 5.6 Spidometer
Sumber: www.google.com

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 10


PESISIR

Ayo kita berbagi


Sajikan hasil penalaran kalian di depan kelas. Periksa dan silakan saling memberi komentar secara
santun dari pendapat teman di kelas.

Ayo kita berlatih


1. Tambak ikan UD Bahari, Desa losari, membudidayakan bibit ikan Bandeng dengan target
produksi 37.800 ton pertahun dari lahan tambak seluas 54 Ha. Berapa banyak bandeng yang dapat
dihasilkan dari 1 Ha lahan tambak?
2. Sains. Lumba-lumba adalah mamalia yang hidup di air. Beberapa jenis lumba-lumba mengambil
nafas dipermukaan air setiap 20 detik. Tentukan berapa kali lumba-lumba harus mengambil nafas
dalam satu hari!
3. Persatuan ahli gizi Indonesia (Persagi) mengeluarkan data kandungan gizi pada ikan mas sebagai
berikut.
Tabel 5.4
Takaran (gr) Kalor (kalori)
100 130
150 195
300 390
500 650
a. Eka makan 70 gram ikan mas. Berapakah kalori yang Eka dapatkan?
b. Umar makan ikan mas yang mengandung 910 kalori. Berapa gram ikan mas yang Umar
makan?
c. Tulis persamaan yang dapat kalian gunakan untuk menentukan kalori dengan sebarang
takaran ikan mas!
d. Tulis persamaan yang dapat kalian gunakan untuk menentukan takaran (gram) ikan mas jika
sebarang kalori diketahui!
4. Pilihan Ganda. Diantara atlet dayung berikut, yang merupakan pedayung tercepat adalah…
a. Oki mendayung sejauh 1200 m dalam waktu 80 detik
b. Yanto mendayung sejauh 1000 m dalam waktu 50 detik
c. Imam mendayung sejauh 2100 m dalam waktu 150 detik
d. Toni mendayung sejauh 1900 m dalam waktu 100 detik

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 11


PESISIR
5. Populasi. Berikut data jumlah nelayan fulltime dan luas wilayah di empat provinsi tahun 2011.
Provinsi Jumlah nelayan Luas wilayah (Km2)
Banten 391 9.663
Jawa Barat 13.428 35.378
Jawa Tengah 18.309 32.801
Jawa Timur 14.505 47.800
Maya mengatakan bahwa kabupaten yang memiliki kepadatan nelayan per km yang rendah
adalah provinsi Banten, karena memiliki jumlah nelayan yang paling sedikit. Apakah pernyataan
yang disampaikan Maya benar? Jelaskan.

MEMAHAMI DAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG TERKAIT


5.3 DENGAN PERBANDINGAN SENILAI

Gambar 5.7 Suasana perkampungan para nelayan


Sumber : beritadaerah.co.id

Salah satu penerapan matematika dalam kehidupan nelayan sehari-hari adalah perbandingan.
Pada saat para nelayan kembali dari mencari ikan di laut, maka para nelayan dapat menjual ikan
tangkapannya di pasar ikan, semakin banyak ikan yang mereka peroleh maka uang yang mereka
peroleh semakin banyak.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 12


PESISIR

Yuk mengamati!!

Gambar 5.8:Pembuatan Keramba


Sumber : bantenterkini.com

Kondisi A Kondisi B
Pak Soim dan pak Zainal berencana ingin Pak Umar dan pak Sigit berencana ingin
membuat keramba dengan ukuran sebagai membuat keramba dengan ukuran sebagai
berikut : berikut :

Yuk menanya
Coba kalian buat pertanyaan lainnya yang terkait dengan apa yang telah kalian amati dari tabel.
Ajukan pertanyaan kalian kepada guru atau teman kalian.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 13


PESISIR
Contoh Soal :

Yuk mengamati

Pak Sakti berencana mengadakan acara tasyakuran karena ia memiliki kapal baru sehingga dapat
melaut lagi. Dalam acara tersebut ia ingin menghidangkan ikan bakar, diperkirakan ikan yang
dibutuhkan adalah 10 kg untuk menjamu 50 orang.

Gambar 5.9: Ikan Segar


Sumber : pasarikansegar99.blogspot.co.id

a. Ikan yang dibutuhkan untuk menjamu 5 orang adalah.....kg


b. Jika tamu yang datang adalah 70 orang. Ikan yang dibutuhkan adalah.... kg
c. Jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. Jumlah tamu yang mendapat jamuan adalah.... orang

Yuk mengumpulkan informasi

Diketahui:
10 kg ikan untuk menjamu 50 orang.
Ditanyakan:
a. Ikan yang dibutuhkan untuk menjamu 15 orang
b. Jika tamu yang datang adalah 70 orang. Ikan yang dibutuhkan
c. Jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. Jumlah tamu yang mendapat jamuan

Yuk
BAHAN AJAR mengasosiasi
PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 14
PESISIR

Jawab:
Jika 10 kg ikan untuk menjamu 50 orang
maka tiap 1 kg ikan untuk
50
= = 5 orang
10
a. Jika tamu yang diundang adalah 15 orang, maka ikan yang dibutuhkan adalah
15
=3
5
Jadi, jika tamu yang diundang adalah 15 orang maka ikan yang dibutuhkan adalah 3 kg.
b. Jika yang datang adalah 70 orang, maka ikan yang dibutuhkan adalah
70
= 14
5
Jadi, jika yang datang adalah 70 orang, maka ikan yang dibutuhkan adalah 14 kg
c. Jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. Jumlah tamu yang mendapat jamuan adalah
8 x 5 = 40
jadi, jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. Jumlah tamu yang mendapat jamuan adalah 40 orng

Sajikan banyak ikan yang dibutuhkan dan jumlah tamu yang datang dalam tabel berikut:

Tabel 5.5
Banyak Ikan (Kg) Banyak Tamu (orang) (banyak Ikan, banyak Tamu)

1 5 (1,5)

3 15 (3,15)

8 40 (8,40)

10 50 (10,50)

14 70 (14,70)

Sajikan data pada tabel diatas dengan grafik pada bidang kartesius berikut:

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 15


PESISIR

Coba sekarang bandingkan jumlah ikan dan banyak tamu yang datang

= = → 1

= = → 2

= = → 3

Dari data di atas diperoleh :


1. Perbandingan 1 dan perbandingan 2 merupakan pecahan senilai.
2. Perbandingan 1 dan perbandingan 3 merupakan pecahan senilai.
3. Perbandingan 2 dan perbandingan 3 merupakan pecahan senilai
4. Jadi, = , = , = merupakan contoh perbandingan senilai

5. Jika ditarik kurva yang melalui perbandingan diatas (grafik), maka kurva yang terbentuk berupa
garis lurus

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 16


PESISIR
Isilah tabel dibawah ini berdasarkan tabel diatas!
No Banyak ikan Banyak tamu (Banyak beras, banyak tamu)
1 3 15 (3,15)
2 8 40 (8,40)
3 10 50 (10,50)
4 a B (a, b)
5 c D (c, d)
Jika a dan c adalah banyak beras yang disediakan, b dan d adalah banyak tamu yang datang.
Maka senilai dengan dan × senilai dengan ×

a. Jadi untuk a,b,c dan d adalah bilangan bulat positif. a banding b (a:b) senilai dengan c banding c
(c:d jika dan hanya jika

= × = ×

Yuk mengomunikasikan

Dari data yang disajikan pada tabel dan grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Semakin bertambah banyak tamu, maka semakin bertambah ikan yang dibutuhkan untuk menjamu
para tamu. Hal ini memiliki makna yang sama bahwa semakin sedikit ikan yang dibeli, maka
semakin berkurang bobotnya.
2. Dari sisi perbandingan dapat dinyatakan 1:5. Dapat diambil kesimpulan bahwa semua
perbandingan tersebut adalah senilai.
3. Jika ditarik kurva yang melalui pasangan titik perbandingan, maka kurva tersebut merupakan garis
lurus.

Definisi
Untuk a, b, c dan d adalah bilangan bulat positif atau ukuran objek-objek. A banding
b (a:b) senilai dengan c banding d (c : d) jika dan hanya jika

= atau a x d = b x c

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 17


PESISIR

MENYELESAIKAN MASALAH PERBANDINGAN SENILAI PADA PETA


5.4 DAN MODEL

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 5.10: Pembuatan Keramba


Sumber : p2kp.org

Pak Sabar berencana membuat keramba yang memiliki ukuran panjang 6m dan lebar 3m. Ia meminta tolong
kepada Andi untuk membuatkan gambarnya. Jika didalam gambar panjang keramba menjadi 6 cm, berapa
lebar keramba pada gambar andi?
Alternatif jawaban:
Diketahui : keramba berukuran pajang 6 meter dan lebar 3 meter
Pada gambar ukuran panjang 6 cm
Ditanya : ukuran panjang dan lebar desain gambar keramba
Jawab :
Panjang sesungguhnya = 6 meter = 600 cm dan Panjang pada gambar = 6 cm
Lebar sesunguhnya = 3 meter = 300 cm
Jika lebar pada gambar adalah : l maka

=
ℎ ℎ
6
=
600 300
600 = 6 ∗ 300
600 = 1800
1800
=
600
=3
Jadi digambar keramba tersebut memiliki lebar 3 cm.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 18


PESISIR

Contoh 2
Suatu maket dermaga dan tempat pelelangan ikan dibuat dengan skala 1 : 2000. Ukuran panjang dan
lebar tanah yang akan dibangun dalam maket tersebut adalah 75 cm × 40 cm. Hitunglah:
a. Ukuran panjang dan lebar rumah sebenarnya,
b. Perbandingan luas rumah dalam denah terhadap luas sebenarnya.
Alternatif penyelesaian:
Diketahui : Skala denah 1 : 2000
Panjang rumah pada denah = 75 cm
Lebar rumah pada denah = 40 cm
Ditanya : a. Ukuran panjang dan lebar rumah sebenarnya,
b. Perbandingan luas rumah dalam denah terhadap luas sebenarnya.
Jawab:
a. Misalkan p adalah panjang rumah sebenarnya dan l adalah lebar rumah sebenarnya, sehingga
panjang rumah sebenarnya dapat ditentukan sebagai berikut.
1 75
=
2000
= 75 ∗ 2000
= 150000
= 1500
Jadi lahan untuk dermaga dan tempat pelelangan tersebut memiliki panjang 1500 m.
1 40
=
2000
= 40 ∗ 2000
= 80000
= 800
Jadi lahan untuk dermaga dan tempat pelelangan tersebut memiliki panjang 800 m.
b. Luas rumah pada denah = 75 × 40 = 3.000 cm2
Luas rumah sebenarnya = 150.000 × 80.000 = 1.200.000.000 cm2
Jadi, perbandingan luas rumah pada denah terhadap luas rumah sebenarnya adalah 3.000 :
1.200.000.000 atau 1 : 400.000.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 19


PESISIR

MEMAHAMI DAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG TERKAIT


5.5 DENGAN PERBANDINGAN BERBALIK NILAI

Gambar5.11:Suasana penangkapan ikan oleh para nelayan


Sumber : beritajabar.com

Salah satu penerapan matematika dalam kehidupan di sekitar wilayah pesisir pantai adalah
perbandingan. Pada materi sebelumnya kita telah mengenal perbandingan senilai. Masih ingat?. Pada
kali ini kita akan membahas tentang perbandingan berbanding terbalik. Apa itu? Apa bedanya dengan
perbandingan senilai. Mari simak kasus di bawah berikut.

Gambar 5.12 : Suasana lelang ikan di tempat pelelangan ikan.


Sumber : beritamusi.co.id

Mari Mengamati!

Contoh 1 :
Pak Tukar adalah seorang nelayan. Suatu hari dia pulang membawa hasil ikan yang
berlimpah. Karena terlalu banyak untuk dijual maka Pak Tukar berencana membagikan sisa ikan
ikannya ke tetangga sekitar rumahnya. Banyak sisa ikan Pak Tukar adalah 60 ekor.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 20


PESISIR
Yukk kita amati masalah berikut
 Jika tetangga Pak Tukar ada 5 orang, berapa ikan yang didapat oleh masing – masing tetangga Pak
Tukar?
 Bagaimana jika tetangga Pak Tukar ada 10 orang? Ayo
 Kalau 15 orang, masing – masing dapat berapa ikan? bertanya
Penyelesaian:
Diketahui:
Sisa ikan Pak Tukar ada 60 ekor.
Ditanyakan:
a. Ikan yang didapat jika ada 5 orang tetangga
b. Ikan yang didapat jika ada 10 orang tetangga
c. Ikan yang didapat jika ada 15 orang tetangga
d. Ikan yang didapat jika ada 20 orang tetangga
Jawab:
a. Ikan Pak Tukar ada 60 ekor. Jika dibagikan ke 5 tetangganya secara merata maka banyaknya ikan
yang diperoleh masing – masing tetangga adalah = 12

b. Jika ada 10 orang tetangga, maka =6

c. Jika ada 15 orang tetangga, maka =4

d. Jika ada 20 orang tetangga, maka =3

Data di atas jika disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:


Tabel 5.6
Banyak tetangga Banyak ikan yang didapat (banyak tetangga, banyak ikan yang didapat)
5 12 (5,12)
10 6 (10,6)
15 4 (15,4)
20 3 (20,3)

Dari data dalam tabel diatas, maka dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut:

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 21


PESISIR

Banyak ikan yang didapat

Banyak Tetangga

Dari data yang disajikan pada tabel dan grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Semakin bertambah banyak tetangga Pak Tukar, semakin sedikit pula jumlah ikan yang di dapat
oleh masing – masing tetangga Pak Tukar.
2. Dari sisi perbandingan dapat dinyatakan 5 : 10 berbalik nilai dengan 12 : 6. Begitu pula
seterusnya.
3. Jika ditarik kurva yang melalui pasangan titik perbandingan, maka kurva tersebut merupakan garis
lurus tetapi berlawanan arah dengan kurva perbandingan senilai

Definisi
Untuk a, b, c dan d adalah bilangan bulat positif atau ukuran objek-objek. A banding
b (a:b) berbalik nilai dengan c banding d (c : d) jika dan hanya jika

= atau a x c = b x d

Contoh 2
Di desa Daruba, ada pengrajin kapal nelayan. Untuk menyelesaikan sebuah kapal nelayan model
standar selama 20 hari, dibutuhkan 5 orang pekerja. Berapa pekerja yang dibutuhkan, untuk
menyelesaikan sebuah kapal nelayan dalam waktu 10 hari?
Penyelesaian :
Diketahui : 5 orang untuk 20 hari
Ditanyakan : x orang untuk 10 hari?
Jawab : = ↔ 10 = 20.5 ↔ = = 10

Jadi, butuh 10 orang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan dalam 10 hari.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 22


PESISIR

BAB VI

ARITMETIKA SOSIAL

KOMPETENSI DASAR

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan
tara)., bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan tara).
4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan tara).

INDIKATOR

3.9.1 Menghitung besarnya keuntungan dan kerugian


3.9.2 Menghitung besarnya persentase keuntungan dan kerugian
3.9.3 Menghitung besarnya bunga tunggal, potongan, pajak.
3.9.4 Menghitung besarnya bruto, neto, dan tara.
4.9.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keuntungan dan kerugian dalam
kehidupan sehari-hari.
4.9.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persentase keuntungan dan kerugian
dalam kehidupan sehari-hari.
4.9.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bunga tunggal, potongan, pajak dalam
kehidupan sehari-hari

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 23


PESISIR

6.1 MEMAHAMI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Gambar 6.1 Suasana perkampungan nelayan di tepi pantai


Sumber : http://bunda_tri.com

Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita, kita akan sering sekali menjumpai kegiatan
yang berhubungan dengan aritmetika sosial. Misalnya saja: Nelayan meminjam sejumlah uang di bank
sebagai modal berlayar, pedagang keliling membeli ikan di tempat pelelangan ikan untuk dijual
kembali, Ibu RT yang membeli ikan Tengiri untuk lauk makan malam keluarganya, dan kegiatan
lainnya. Pada aritemtika sosial ini akan dipelajari kegiatan yang terkait dengan dunia perokonomian,
antara lain: penjualan, pembelian, keuntungan, kerugian, bunga, pajak, bruto, neto, dan tara. Dalam
pembelajaran ini kalian diajak untuk menemukan dan memahami rumus terkait kegiatan aritmetika
sosial. Diharapkan rumus-rumus tersebut tidak hanya sekedar dihafal, namun juga benar-benar
dipahami. Untuk lebih mudah memahami rumus-rumus yang akan kita pelajari, sebaiknya kalian
membuka kembali pemahaman tentang aljabar yang sudah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
Setelah pembelajaran ini diharapkan kalian memahami aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan
aritmetika sosisal. Selain itu, dengan memahami materi ini mereka diharapkan kalian dapat mengambil
keputusan yang bijak jika suatu ketika menemui permasalahan yang terkait dengan aritmetika sosial.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 24


PESISIR

Gambar 6.2 Kegiatan jual beli di pasar ikan


Sumber : mblusuk.com

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering sekali melakukan kegiatan jual beli. Baik sebagai
penjual ataupun pembeli. Sebagai seorang penjual tentu kita menginginkan untung yang sebanyak-
banyaknya. Sedangkan sebagai seorang pembeli, tentu ingin membeli dengan harga semurah-
murahnya. Dalam materi keuntungan dan kerugian ini lebih dipandang dari sudut pandang pembeli,
bukan penjual. Sehingga kata untung yang dimaksud adalah keuntungan bagi penjual. Begitupun kata
rugi adalah kerugian bagi penjual. Kapankah seorang penjual dikatakan mengalami keuntungan?
Kapankah penjual dikatakan mengalami kerugian? Mari kita amati aktivitas jual beli berikut :

Ayo kita amati

1. Pak Huda merupakan seorang pedagang jamu di perkampungan nelayan. Seperti biasa, setiap sore
pak Huda pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan pokok jamu. Untuk membeli bahan pokok
tersebut, pak Huda menghabiskan Rp 100.000,00. Dengan bahan baku tersebut pak Huda mampu
membuat 100 gelas dan dijual dengan harga Rp 3.000,00 per gelas. Pada hari itu pak Huda mampu
menjual 90 gelas.
2. Ibu Halimah merupakan seorang pedagang sayur keliling di perkampungan nelayan. Setiap subuh
ia membeli sayuran kepada tengkulak untuk dijual kembali pada hari itu. Untuk membeli kepada
tengkulak ia menghabiskan Rp 500.000,00. Pada hari itu ia mampu mendapat pemasukan dari
hasil jualannya sebesar Rp 450.000,00.
3. Pak Hamzah merupakan seorang pedagang ikan. Setiap hari ia menghabiskan Rp 1.000.000,00
untuk membeli ikan dari nelayan. Karena pada hari itu terjadi hujan dari pagi hingga menjelang
siang, ia hanya mendapatkan pemasukan dari hasil jualannya sejumlah Rp 1.000.000,00

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 25


PESISIR
Dari ketiga aktivitas jual beli diatas mari kita cermati satu-persatu.
1. Pada cerita pak Huda penjual jamu besar modal yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00.
Sedangkan pemasukan yang didapat adalah sebesar RP 270.000,00 (diperoleh dari banyaknya
jamu yang terjual dikali harga jamu = 90 x Rp 3.000,00 = Rp 270.00,00). Jika kita kurangkan
pengeluaran terhadap pemasukan maka diperoleh Rp 270.000,00 - Rp 100.000,00 = Rp
170.000,00
Dengan kata lain, pak Huda mendapat untung sebesar Rp 170.000,00 dari berjualan jamu pada
hari itu.
2. Pada cerita bu Halimah penjual sayur besar modal yang dikeluarkan sebesar Rp 500.000,00.
Sedangkan pemasukan yang didapat adalah sebesar Rp 450.000,00. Jika kita kurangkan
pengeluaran terhadap pemasukan maka diperoleh Rp 450.000,00 - Rp 500.000,00 = - Rp
50.000,00.
Dengan kata lain, Bu Halimah mengalami kerugian sebesar Rp 50.000,00 dari berjualan sayur
pada hari itu.
3. Pada cerita pak Hamzah penjual ikan besar modal yang dikeluarkan sebesar Rp 1.000.000,00.
Sedangkan pemasukan yang didapat adalah sebesar Rp 1.000.000,00. Jika kita kurangkan
pengeluaran terhadap pemasukan maka diperoleh Rp 1.000.000,00 - Rp 1.000.000,00 = Rp0,00.
Pada kasus ini, pak Hamzah tidak mendapat keuntungan ataupun mengalami kerugian. Dengan
kata lain Pak hamzah pada hari itu mengalami impas atau balik modal.
Catatan : dalam kasus ini, kata untung, rugi, maupun impas digunakan untuk menyatakan selisih
pendapatan terhadap pengeluaran dalam proses jual beli. Hal-hal lain, misal waktu, tenaga,
pikiran, dan lain-lain yang bersifatnon materi diabaikan.
Secara ringkas, kasus tersebut dapat disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 6.1. Tabel pengeluaran dan pemasukan pedagang
Kasus Pemasukan(m) Pengeluaran (k) m-k Keterangan
Pak Huda penjual jamu 270.000 100.000 170.000 Untung 170.000
Bu Halimah penjual sayur 450.000 500.000 5.000 Rugi 50.000
Pak Hamzah penjual ikan 1.000.000 1.000.000 0 Impas ( balik modal)

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 26


PESISIR

Ayo kita menanya

Ajukan pertanyaan terkait hal-hal yang kalian amati dari kasus di atas terkait kondisi
untung, rugi dan impas. Dari ketiga cerita tersebut, mungkin masih ada yang ingin kita ketahui
misalnya :
1. Berapa persen keuntungannya?
2. Berapa persen kerugiannya?
atau ada hal lain yang kalian ingin ketahui.

Ayo kita menggali informasi

1. Persentase keuntungan
Persentase keuntungan digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu penjualan
terhadap modal yang dikeluarkan
Misal : PU = Persentase Keuntungan
HB = Haga Beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Persentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus :

= × 100%

Karena yang dihitung persentasenya, penjualan dengan jumlah keuntungan lebih besar
belum tentu persentasenya lebih besar pula.
Contoh 6.1
Pak Umar membeli sebuah jala bekas
dengan harga Rp 400.000,00. Dalam waktu
satu minggu jala tersebut dijual kembali
dengan harga 450.000,00. Tentukan
persentase keuntungan Pak Umar.

Gambar 6.3 Jala ikan


Sumber : www.indonetwork.co.id

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 27


PESISIR
Alternatif penyelesaian 1
Sebelum menentukan persentase keuntungan, terlebih dahulu kita menentuan besarnya keuntungan
yang diperoleh pak Umar.
i) = −
= 450.000 − 400.000
= 50.000
ii) = × 100%
50.000
= × 100%
400.000
= 12,5%
Jadi persentase keuntungan yang diperoleh pak Umar adalah = 12,5%
Alternatif penyelesaian 2
Pada alternatif jawaban 2 ini, kita tidak perlu menentukan besarnya keuntungan terlebih dahulu,
namun menggunakan perbandingan antara harga jual dengan harga beli.
450.000
∶ = 100% ∶
400.000
= 100% ∶ 112,5%

Dari sini kita dapat menentukan bahwa HJ adalah 112,5% dari HB. Dengan kata lain persentase
keuntungan yang diperoleh pak Umar adalah 112,5%-100% = 12,5%
2. Persentase keuntungan
Persentase kerugian digunakan untuk mengetahui persentase kerugian dari suatu penjualan terhadap
modal yang dikeluarkan
Misal : PR = Persentase Kerugian
HB = Haga Beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Persentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus :

= × 100%

Karena yang dihitung persentasenya, penjualan dengan jumlah kerugian lebih besar belum tentu
persentasenya lebih besar pula.
Contoh 6.2

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 28


PESISIR
Pak Tukar membeli satu set alat pancing seharga
Rp 400.000,00. karena ternyata anaknya juga
sudah memelikan satu set alat pancing yang lebih
bagus, ia menjual kembali alat pancing yang ia
beli dengan harga Rp 380.000,00. Tentukan
Gambar 6.4 Satu set alat pancing persentase kerugian yang ditanggung oleh pak
Sumber : www.bukalapak.com
Tukar.

Alternatif penyelesaian 1
Sebelum menentukan persentase kerugian, kita akan menentukan kerugian (R) yang diperoleh pak
Tukar.
i) = −
= 400.000 − 380.000 = 20.000
ii) = × 100%
20.000
= × 100%
400.000
= 5%
Jadi persentase kerugian yang dialami pak Tukar adalah 5%
Alternatif jawaban 2
Pada alternatif penyelesaian 2 ini, kita tidak perlu menentukan besarnya kerugian terlebih dahulu,
namun menggunakan perbandingan antara harga jual dengan harga beli.
380.000
∶ = 100% ∶
400.000
= 100% ∶ 95%
Dari sini kita dapat menentukan bahwa HJ adalah 95% dari HB. Dengan kata lain persentase
keuntungan yang diperoleh pak Umar adalah 100%-95% = 5%

Ayo kita menalar

Jika HB menyatakan harga beli suatu barang oleh penjual ( modal), sedangkan HJ
menyatakan harga jual suatu barang oleh penjual, pada kondisi beriktu, manakah yang menyatakan
kondisi untung, rugi, atau impas.
a. < = Rugi
b. > = Untung
c. = = Impas

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 29


PESISIR
Untuk mengerjakan soal nomor 1-3 perhatikan cerita berikut
Perusahan Mainan HAFIZ
Perusahan mainan “Hafiz” memproduksi 3 jenis mainan yaitu kapal, pancing, dan jaring. Berikut ini
disajikan tabel biaya produksi dan harga penjualan mainan tersebut :
Tabel. 6.2. Tabel biaya produksi dan harga jual mainan
No Jenis Biaya Produksi Harga Jual Harga Jual – Kondisi
mainan (Rp) (Rp) Biaya Prouksi
1 Kapal 80.000 110.000
2 Pancing 40.000 50.000
3 Jala 70.000 100.00

Besarnya persentase keuntungan dari penjualan satu buah mainan adalah :


1. Kapal

= × 100%

= × 100%

=. . . . . %
2. Pancing

= × 100%

= × 100%

=. . . . . %
3. Jala

= × 100%

= × 100%

=. . . . . %

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 30


PESISIR
Ayo kita berlatih

Seorang pedagang mainan membeli 100 buah mainan jenis kapal dengan harga Rp 100.000,00
per buah untuk dijual kembali dengan harga Rp 110.000,00. Jika mainan tersebut hanya laku 90 buah.
Hitunglah keuntungan/kerugian pedagang tersebut beserta persentasenya.
Modal yang dikeluarkan = Jumlah mainan yang dibeli x harga satuan pembelian
= ….. x Rp
= RP …………………….

Pemasukan yang diterima = jumlah mainan yang terjual x harga satuan penjualan
= …. x Rp ……………
= Rp …………………..
Pemasukan yang diterima – modal yang dikeluarkan=Rp………… - Rp...................
Untung/rugi (coret yang tidak sesuai) = Rp …………….
Persentase =

= × 100%

= × 100%

=. . . . . %

Ayo kita berbagi

Diskusikan jawaban kalian dengan teman sebangku atau teman dalam kelompok kalian. Tentukan
jawaban terbaik jika kalian menemukan jawaban yang berbeda dalam diskusi tersebut. Sajikan
jawaban terbaik kalian di dalam kelas. Bagi siswa atau kelompok yang tidak maju harap menanggapi
presentasi dari temannya.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 31


PESISIR

6.2 BUNGA TUNGGAL, POTONGAN, PAJAK

Dimasa sekarang dalam kegiatan ekonomi dan


keuangan di daerah pesisir tidak akan lepas dari
perhitungan matematika. Seorang pengusaha,
baik pengusaha pengembangbiakan ikan ,
warung makan, restauran sea food maupun
pengusaha yang lainnya dalam menjalankan
usahanya harus berurusan dengan bank.
Terkadang bank tersebut digunakan untuk
menyimpan uang, kadang pula untuk tempat
Gambar 6.5 Bank
meminjam uang guna menjadi modal dalam Sumber : https://www.cermati.com

menjalankan usahanya.
Di lingkungan sekitar daerah pesisir, sering kita jumpai bahwa seseorang membeli mobil
untuk keperluan transportasi hasil tangkapan dari nelayan ke pasar tradisional secara angsuran dengan
bunga 10% pertahun atau seseorang meminjam uang di bank dengan bunga 2% per bulan. Jadi kata
bunga bukanlah kata asing di telinga masyarakat Indonesia terutama di daerah pesisir.
Secara umum bunga dapat diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak peminjam
kepada pihak yang meminjamkan modal atas persetujuan bersama. Ada kalanya juga bunga dapat
diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak bank kepada pihak yang menabung atas
persetujuan bersama.
Dalam dunia ekonomi sebenarnya terdapat bunga majemuk dan bunga tunggal. Namun
bungan yang akan dibahas dalam buku ini hanya bunga tunggal saja. Sehingga jika ada istilah bunga
pada materi ini, yang dimaksud adalah bunga tunggal. Besarnya bunga biasanya berbeda untuk setiap
bank, sesuai dengan kebermanfaatan uang dan kesepakatan kedua pihak.

Ayo kita amati


Kasus 1
Pak Nardo seorang nelayan sudah meminjam uang di bank sebesar Rp1.000.000,00 selama 6
bulan untuk perbaikan kapalnya. Selama 6 bulan tersebut, Pak Nardo diberikan syarat harus membayar

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 32


PESISIR
secara angsuran selama 6 kali (setiap bulan 1 kali angsuran) dengan besar tiap angsuran adalah
Rp100.000,00 rupiah per enam bulan.
Kasus 2
Pak Budi seorang pengusaha pengembangbiakan ikan yang sedang memerlukan tambahan
modal, sehingga Ia meminjam uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 selama 6 bulan dengan bunga
24% pertahun. Selama 6 bulan tersebut, Pak Budi diberikan syarat harus membayar secara angsuran

selama 6 kali (setiap bulan 1 kali angsuran) dengan besar tiap angsuran adalah .

Dari kisah 1 dan kisah 2 kita menjumpai dua kasus. Kasus 1, besarnya bunga ditentukan dalam bentuk
nominal tertentu (dalam kasus itu Rp200.000,00). Sedangkan, pada kasus 2, besarnya bunga
ditentukan dalam bentuk persentase (dalam kasus itu 24% pertahun). Ingat, 24% pertahun semakna

dengan 24% per 1 tahun, atau bila ditulis

Kata 24% pertahun ini semakna dengan 2% perbulan, karena dalam 1 tahun sama dengan 12 bulan.

= = 2% perbulan

Dengan pemahaman ini, kalian bisa menyajikan persentase bunga dalam berbagai macam satuan yang
lain. Misal perbulan, pertigabulan, perenam bulan, dan lain lain.
Misal, jika seseorang meminjam uang di bank sebesar M dengan perjanjian bahwa setelah
satu tahun dari waktu peminjaman, harus mengembalikan pinjaman tersebut sebesar (M + B), maka
orang tersebut telah memberikan jasa terhadap bank sebesar B persatu tahun atau per tahun. Jasa
sebesar B disebut dengan bunga, sedangkan M merupakan besarnya pinjaman yang disebut dengan
modal.
Jila pinjaman tersebut dihitung persentase bunga (b) terhadap besarnya modal (M), maka besarnya
bunga pertahun diperoleh :
B=b×M
Lebih umum lagi, jika besarnya bunga ingin dihitung dalam satuan bulan, maka besarnya bunga (B)
tiap bulan dengan persentase bunga (b) dalam tahun adalah.
1
=x x
12
Ingat, dua rumus di atas sebenarnya sama. Bedanya adalah pada rumus pertama, bunga disajikan
dalam tahun, sedangkan pada rumus 2, bunga disajikan dalam bulan.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 33


PESISIR

Ayo kita menanya

Ajukan pertanyaan terkait hal-hal yang kalian amati. Sebaiknya pertanyaan yang kalian
ajukan membuat kalian ingin tahu lebih jauh tentang topik yang sedang dipelajari. Setelah mengamati
mungkin muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut.
Lebih baik mana, bunga disajikan dalam satuan bulan atau dalam satuan tahun?
Jika kita sebagai seorang peminjam modal, bagaimana cara kita memilih agar bunga yang kita ambil
adalah yang terkecil?
Mungkin kalian punya pertanyaan lain, silakan ditanyakan.

Ayo kita menggali informasi

Bunga Tunggal
Pak Jamal berencana membangun usaha produksi pengolahan ikan di daerah Suradadi
Tegal. Untuk memenuhi kebutuhan modalnya, Pak Jamal berencana meminjam uang di Bank sebesar
Rp200.000.000,00 (dibaca: dua ratus juta rupiah) dengan jangka waktu peminjaman selama 1 tahun
(12 bulan). Ada dua bank yang menawarkan bantuan modal kepada Pak Rudi.
Bank 1 memberikan bunga sebesar 18% per tahun.
Bank 2 memberikan bunga sebesar 2% per bulan.
Bank 3 memberikan bunga sebesar Rp40.000.000,00 per tahun untuk pinjaman sebesar
Rp200.000.000,00.
Ketiga bank tersebut memberi persyaratan untuk mengangsur tiap bulan dengan nominal tetap. Jika
kalian adalah Pak Jamal, maka bank mana yang akan kalian pilih untuk meminjam modal usaha?
Penjelasan
Pada kasus tersebut, mari kita uraikan besarnya bunga yang harus kita tanggung dari meminjam uang
tersebut.
Bunga di bank 1 adalah 18% × 200.000.000 = 36.000.000 (selama 1 tahun).
Bunga di bank adalah 2 2% × 200.000.000 = 4.000.000 (selama 1 bulan).
Ingat, besarnya persentase bunga yang diberikan oleh bank 2 adalah dalam satuan bulan, sehingga jika
langsung kita kalikan dengan besarnya modal, maka didapat nominal bunga dalam satuan bulan juga.
Karena pak Jamal berencana meminjam selama 12 bulan, maka besarnya bunga menjadi 4.000.000 ×
12 = 48.000.000.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 34


PESISIR
Bunga di bank 3 adalah 40.000.000
Dengan memperhatikan nominal bunga yang harus kita tanggung jika kita minjam modal di
bank 1, bank 2, dan bank 3 tersebut tentu kita akan memilih meminjam di bank 1, karena beban bunga
yang harus kita tanggung adalah paling ringan.
Bagi kalian yang ingin menjadi pengusaha, tentu cara mengambil keputusan seperti
dijelaskan di atas sangat penting. Karena sebagai peminjam kita menginginkan bunga yang sekecil
mungkin. Dengan memahami materi ini, mungkin juga kalian bisa membantu orang tua yang
beRprofesi sebagai pengusaha. Silakan mencoba.

Diskon (potongan)

Gambar 6.6 Diskon Ikan


Sumber : https://www.beritametro.news
Saat kita pergi ke toko, minimarket, supermarket, atau tempat-tempat penjualan lainnya seringkali kita
menjumpai tulisan Diskon 10%, diskon 20%, diskon 50%. Secara umum, diskon merupakan potongan
harga yang diberikan oleh penjual terhadap suatu barang. Misal suatu barang bertuliskan harga
Rp200.000,00 dengan diskon 15%. Ini berarti barang tersebut mendapatkan potongan sebesar 15% ×
200.000 = 30.000. Sehingga harga barang tersebut setelah dipotong adalah 200.000 − 30.000 =
170.000.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 35


PESISIR
Pajak

Gambar 6.7 Pembayaran Pajak


Sumber : https://www.cermati.com

Jika diskon adalah potongan atau pengurangan nilai terhadap nilai atau harga awal, maka sebaliknya
pajak adalah besaran nilai suatu barang atau jasa yangwajib dibayarkan oleh masyarakat kepada
Pemerintah. Pada materi ini yang perlu dipahami adalah bagaimana cara menghitung besaran pajak
secara sederhana. Besarnya pajak diatur oleh peraturan perundang-undangan sesuai dengan jenis pajak.
Dalam transaksi jual beli terdapat jenis pajak yang harus dibayar oleh pembeli, yaitu Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas
konsumsi/pembelian barang atau jasa. Penjual tersebut mewakili pemerintah untuk menerima
pembayaran pajak dari pembeli untuk disetorkan ke kas negara. Biasanya besarnya PPN adalah 10%
dari harga jual
Contoh:
Seorang menjual suatu barang dengan harga Rp100.000,00 (tanpa pajak). Barang tersebut dibeli oleh
seseorang dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%. Sehingga uang yang harus dibayarkan oleh
pembeli (termasuk pajak) adalah 100% + 10% × 100.000 = 110.000.
Jenis pajak berikutnya yang terkait dengan transaksi jual beli yaitu pajak UMKM (Usaha Mikro Kecil
dan Menengah). Besarnya Pajak UMKM sebesar 1% dari nilai omzet Omzet adalah jumlah uang hasil
penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual (satu hari/satu bulan/satu tahun)
Contoh:
Pak Agus berhasil menjual bakso ikan setiap hari sebanyak 500 mangkok dengan harga pef mangkok
Rp10.000,00. Untuk menarik pelanggan, Pak Agus memberikan diskon 10% setiap mangkoknya.
Berapakah pajak UMKM yang harus dibayar Pak Agus dalam satu bulan?
Jawab:
Omzet sehari = 500 × ( 10.000 × (100% – 10%)) = 500 × 9.000 = 4.500.000

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 36


PESISIR
Omzet sebulan = 4.500.000 × 30 = 135.000.000
Pajak UMKM = omzet sebulan × tarif pajak UMKM
= 135.000.000,00 × 1%
= 1.350.000,00
Jadi pak Agus harus menyetor pajak UMKM atas usahanya sebesar Rp1.350.000,00 sebulan ke kas
negara melalui kantor bank terdekat.

Ayo kita menalar

1. Jika M menyatakan jumlah uang yang dipinjam oleh seseorang dari suatu bank, b% menyatakan
persentase bunga tunggal pertahun dari bank tersebut, n menyatakan lama meminjam uang dalam
satuan bulan, dan T menyatakan total uang yang wajib dikembalikan peminjam uang kepada bank
selama n bulan, nyatakan T dalam M, n, dan b.
2. Suatu barang diberi harga H rupiah. Barang tersebut diberi diskon sebesar d %. Jika HD menyatakan
harga barang setelah dikenai diskon, nyatakan HD dalam H dan d.
3. Suatu barang dilabelkan dengan harga H rupiah. Barang tersebut dikenai Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) sebesar p%. Jika HP menyatakan harga barang setelah dikenai pajak, nyatakan HP dalam H dan
p.
4. Seorang penjual membeli suatu barang dari grosir dengan harga a rupiah. Penjual tersebut berencana
mengambil keuntungan sebesar u%. Untuk menarik minat pembeli, penjual tersebut memberikan
diskon sebesar d% (keterangan: keuntungan berubah menyesuaikan besarnya persentase diskosn). Jika
HJ menyatakan harga jual dengan keuntungan u% dan sebelum dikenai diskon d%, nyatakan HJ dalam
a, u dan d.
5. Seorang penjual membeli suatu barang dari grosir dengan harga a rupiah. Penjual tersebut berencana
menjual barang tersebut dengan harga b rupiah. Untuk menarik minat pembeli, penjual tersebut
memberikan diskon sebesar d%. Barang tersebut juga dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) senilai
p% (pajak sebelum kena diskon). Jika U menyatakan besarnya keuntungan, Nyatakan U dalam a, b, d,
dan p.

Ayo kita menalar

Diskusikan jawaban kalian dengan teman sebangku atau teman dalam kelompok kalian.
Tentukan jawaban terbaik jika kalian menemukan jawaban yang berbeda dalam diskusi tersebut.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 37


PESISIR
Sajikan jawaban terbaik kalian di dalam kelas. Bagi siswa atau kelompok yang tidak maju harap
menanggapi presentasi dari temannya.

Ayo kita berbagi

1. Pak Adi meminjam uang di Bank sebesar Rp36.000.000,00 dengan bunga 24% pertahun.
Tentukan bunga yang ditanggung oleh Pak Adi jika akan meminjam selama:
a. 6 bulan
b. 12 bulan
c. 16 bulan
2. Pak Budi meminjam uang di Bank sebesar Rp36.000.000,00 dengan bunga 24% pertahun.
Tentukan keseluruhan nominal yang harusdikembalikan oleh Pak Budi jika akan meminjam
selama:
a. 6 bulan
b. 8 bulan
c. 12 bulan
3. Pak Yudi akan meminjam uang di Bank dengan persentase bunga sebesar 20% pertahun. Besar
uang yang dipinjam oleh Pak Yudi adalah 12 juta rupiah. Jika Pak Yudi bermaksud untuk
meminjam uang selama 1 tahun, tentukan.
a. Besar keseluruhan bunga yang harus ditanggung oleh Pak Yudi.
b. Besar angsuran yang harus dibayarkan, jika Pak Yudi harus mengangsur tiap bulan dengan
nominal sama.
4. Pak Agus meminjam uang di Bank sebesar Rp20.000.000.00. Dalam satu tahun besar uang yang
harus diangsur adalah Rp23.600.000,00. Tentukan.
a. Besar bunga yang ditanggung oleh Pak Agus selama setahun
b. Besar bunga yang ditanggung oleh Pak Agus tiap bulan.
c. Besar persentase bunga pertahun yang ditanggung oleh Pak Agus.
d. Besar persentase bunga perbulan yang ditanggung oleh Pak Agus.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 38


PESISIR

6.3 BRUTO, NETTO, TARA

Istilah bruto, neto dan tara mungkin terasa asing bagi sebagian penduduk daerah pesisir
karena jarang menggunakan istilah ini dalam kehidupan sehari-hari. Namun tanpa kalian sadari
sebenarnya seringkali kalian menjupai benda yang bertuliskan istilah bruto, neto ataupun tara. Istilah
yang seringkali muncul adalah neto.
Kalau tidak percaya, silahkan lihat gambar di bawah ini!

Gambar 6.3.1 Abon ikan Tuna Gambar 6.3.2 Abon Lele kemasan
Sumber: http://mitrakimbislamongan.weebly.com Sumber:http://budidaya-ikan.com
Terdapat kata “Netto” di pojok kanan bawah (Gambar 6.3.1). Terkadang juga kata “Berat Bersih”
seperti pada pojok kanan atas (Gambar 6.3.2).

Ayo kita amati

Istilah neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa pembungkus benda tersebut. Neto
juga dikenal dengan istilah berat bersih. Seperti makanan abon dari ikan lele pada gambar 6.3.2.
tertuliskan “Berat Bersih 75 gram”. Ini bermakna bahwa berat makanan abon dari lele tersebut tanpa
plastik pembungkusnya adalah 75 gram.
Istilah bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda bersama pembungkusnya. Bruto juga
dikenal dengan istilah berat kotor. Misal, dalam suatu kemasan makanan tertuliskan bruto adalah 100
gram. Ini berarti bahwa berat makanan dengan pembungkusnya adalah 100 gram.
Istilah tara diartikan sebagai selisih antara bruto dan neto. Misal, pada kemasan makanan
tertuliskan bruto adalah 100 gram, sedangkan netonya 75 gram. Ini berarti bahwa taranya adalah 25
gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari makanan tersebut tanpa isinya.
Tiga permisalan di atas dimaksudkan agar kalan mudah dalam memahami makna istilah
bruto, neto, dan tara. Kalian bias mengaplikasikan untuk benda-benda lain yang sesuai.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 39


PESISIR

Ayo kita menanya

Ajukan pertanyaan terkait hal-hal yang kalian amati. Sebaiknya pertanyaan yang kalian
ajukan membuat kalian ingin tahu lebih jauh tentang topik yang sedang dipelajari. Setelah mengenal
istilah bruto, neto dan tara mungkin beberapa pertanyaan muncul di benak kalian, misalnya:
1. Apa hubungan antara bruto, neto dan tara?
2. Apa manfaat kita mempelajari bruto, neto dan tara?
Silahkan membuat pertanyaan lain yang belum termuat.

Ayo kita menggali informasi

Persentase neto dan tara


Misal diketahui neto = N, tara = T dan bruto = B
Persentase Neto = %N, persentase tara = %T
Persentase neto dapat dirumuskan
% = x 100%

Persentase tara dapat dirumuskan


% = x 100%

Dalam mengaplikasi pemahaman tentang bruto, neto dan tara seringkali terkait dengan harga suatu
benda. Dalam kasus tersebut kita harus bisa menentukan pilihan mana yang lebih menguntungkan.

Ayo kita amati

Minimarket “ARITRA” yang berada tidak jauh dari pelabuhan, menyediakan aneka hasil laut dengan
ukuran dan harga yang bervariatif seperti pada tabel berikut:

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 40


PESISIR
Tabel 6.1 Daftar haraga ikan di ARITRA

Sumber: http://www.rajaikanasin.com/2015/07/ikan-kakap.html

Bagi orang yang tidak mengamati neto tersebut mungkin akan memilih ikan tanpa ada
pertimbangan. Namun jika kita memahami makna neto tersebut, tentu kita akan bisa menentukan ikan
mana yang termurah dilihat dari isi dan harganya. Untuk menentukan ikan manakah yang
menguntungkan untuk kita beli mari kita uraikan.
Misal pada ikan maco besar
Tabel. 6.4 Berat ikan
Kemasan Isi (Gram) Harga (Rupiah) Harga per isi
Ke-1 50 gram 8 000 160
Ke-2 100 gram 12 000 120
Ke-3 200 gram 20.000 100

Perhatikan perbandingan harga per gram dari ketiga kemasan. Ternyata harga termurahnya
adalah kemasan ketiga. Meskipun secara nominal harganya paling mahal, ternyata harga per gramnya
paling murah. Dengan begitu seandainya kalian adalah Adi, seharusnya kalian memilih membeli ikan
maco besar kemasan ke-3.
Istilah bruto, tidak hanya digunakan untuk menyatakan berat kotor (jumlah antara neto dan
tara) suatu barang, namun juga diguanakan pada dunia perpajakan yaitu penghasilan bruto.
Penghasilan bruto adalah penghasilan dalam satu periode waktu (hari/bulan/tahun) yang belum

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 41


PESISIR
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh penghasilan tersebut, seperti: bahan baku, upah, iklan,
transportasi, dll.

Ayo kita menalar

Jika bruto = B, netto = N, dan tara = T, tentukan hubungan antara bruto, neto, dan tara.
Sebutkan minimal 5 benda di sekitar kalian yang memuat unsur bruto, neto, dan tara. Sebutkan bagian-
bagian bruto, neto, dan taranya.
Berilah tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut dengan kata tidak pernah, kadang-kadang,
biasanya, selalu.
No Pernyataan Tanggapan
1. Neto lebih berat dari bruto
2. Neto lebih berat dari tara
3. Bruto lebih berat dari neto
4. Bruto lebih berat dari tara
5. Tara lebih berat dari neto
6. Tara lebih berat dari bruto

Ayo kita berbagi

Diskusikan jawaban kalian dengan teman sebangku atau teman dalam kelompok kalian.
Tentukan jawaban terbaik jika kalian menemukan jawaban yang berbeda dalam diskusi tersebut.
Sajikan jawaban terbaik kalian di dalam kelas. Bagi siswa atau kelompok yang tidak maju harap
menanggapi presentasi dari temannya.

Ayo kita berlatih

1. Suatu benda memiliki bruto 300 gram dan neto 250 gram. Tentukan tara benda tersebu!.
2. Suatu benda memiliki neto 50 kg dan tara 300 gram. Tentukan bruto benda tersebut!
3. Suatu benda memiliki bruto 6 kg dan neto 5.500 gram. Tentukan tara benda tersebut!

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 42


PESISIR
4. Lengkapilah tabel berikut!
Bruto Neto Tara Persentase Persentase
(kg) (kg) (kg) Neto Tara
26 25 ….
12 …. 0,5
…. 1,75 0,25
8 …. 0,3
5. Suatu ketika Syauqi berbelanja rumput laut ke suatu minimarket yang tidak jauh dari tempat
pelelangan ikan. Ketika masuk di minimarket, Syauqi melihat ada tiga jenis kemasan rumput laut
yang akan dia beli. Ringkasan kemasan dan harga masing-masing rumput laut tersebut disajikan
sebagai berikut.
Neto (Gram) Harga(Rupiah)
Kemasan ke-1 100 13.000
Kemasan ke-2 150 18.000
Kemasan ke-3 250 25.000
Andaikan Syauqi ingin membeli 1 rumput laut dan uang Syauqi cukup untuk membeli salah satu
dari ketiga kemasan rumput laut tersebut. Berikan saran kepada Syauqi sebaiknya membeli
kemasan rumput laut yang mana. Jelaskan!

Ayo kita mengerjakan proyek

Sebelum melakukan proyek, bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 atau 5


siswa. Lakukan proyek dengan rincian sebagai berikut.
1. Carilah 5 barang berbeda di sekitar kalian (tidak harus membeli), kemudian fotolah masing barang
tersebut. Pastikan setiap barang yang kalian pilih tersebut bertuliskan neto, tara, atau bruto.
2. Lakukan percobaan untuk mengecek kesesuaian antara neto, tara, dan bruto yang tercantum pada
label barang tersebut dengan neto, tara, dan bruto sebenarnya.
Sajikan laporan proses dan hasil percobaan kalian dalam suatu makalah lengkap dengan dokumentasi
kegiatan yang kalian lakukan.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 43


PESISIR

BAB VII

GARIS DAN SUDUT

KOMPETENSI DASAR

3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh
garis transversal.
4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar sudut sebagai akibat dari
dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal.

INDIKATOR

3.10.1 Memahami dan menjelaskan hubungan antar garis.


3.10.2 Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan) melalui benda
kongkrit.
3.10.3 Membagi garis menjadi beberapa bagian sama panjang.
3.10.4 Mengukur besar sudut dengan busur derajat.
3.10.5 Menjelaskan perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul).
3.10.6 Melukis sudut yang besarnya sama dengan yang diketahui.
3.10.7 Membagi sudut menjadi dua sama besar.
3.10.8 Menentukan sudut berpelurus dan berpenyiku.
3.10.9 Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis transversal.
3.10.10 Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyekesaikan soal.
4.10.1 4.10.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 44


PESISIR

Gambar 7.1 contoh garis dan sudut dalam kehidupan pesisir


sumber : http://google.co.id

7.1 HUBUNGAN ANTAR GARIS

Sebelum kita membahas tentang hubungan antar garis, sebaiknya mari kita mengingat kembali
pengertian dari titik , garis dan bidang.
Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan yang tidak memiliki defnisi
(undefned/terms), antara lain, titik, garis, dan bidang.
Mari kita mengamati gambar berikut!

Gambar 7.2 Representasi titik A, garis g dan bidang Α


sumber : http://google.co.id

Dari kegiatan mengamati gambar diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa :


Titik tidak memiliki ukuran ,panjang,dan lebar. Titik dilukiskan dengan (.) dibaca noktah.
Penulisan menggunakan huruf kapital.
Garis direpresentasikan suatu garis lurus dengan dua anak panah disetiap ujungnya,
mengindikasikan panjangnya tak terbatas. Contoh : garis g atau garis RS
bidang direpresentasikan permukaan meja atau dinding. Daerah mempunyai luas tertentu,
tetapi bidang mempunyai luas tak terbatas, kita hanya menggambar sebagian saja. Contoh :
bidang α atau bidang KLM
A. Hubungan Antar Garis
1. Hubungan Antara Titik dengan Garis
Terdapat dua kondisi dalam hubungan antara titik dan garis, yaitu :
a. Titik terletak pada garis dimana titik tersebut menjadi bagian dalam garis.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 45


PESISIR
b. Titik terletak diluar garis dimana titik tersebut tidak menjadi bagian dari garis.

Gambar 7.3 Posisi titik terhadap garis


sumber : http://google.co.id
2. Hubungan Antara Titik dengan Bidang
Terdapat dua kondisi dalam hubungan antara titik dan bidang, yaitu :
a. Titik terletak pada bidang dimana titik tersebut menjadi bagian dalam bidang.
b. Titik terletak diluar bidang dimana titik tersebut tidak menjadi bagian dari bidang.

Gambar 7.4 Posisi titik terhadap bidang


sumber : http://google.co.id
3. Hubungan Antara Garis dengan Bidang
Terdapat tiga kondisi dalam hubungan antara garis dan bidang, yaitu :
a. Garis terletak pada bidang dimana garis tersebut menjadi bagian dalam bidang.
b. Garis terletak diluar bidang dimana garis tersebut tidak menjadi bagian dari bidang.
c. Garis menembus/memotong bidang dimana terdapat persekutuan garis dan bidang
pada suatu titik.

Gambar 7.5 Hubungan titik dan bidang


sumber : http://google.co.id

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 46


PESISIR
4. Titik-titik segaris
Dua titik atau lebih akan dikatakan segaris jika terletak pada garis yang sama yang bisa
disebut kolinear.

Gambar 7.6 Titik-titik segaris


sumber : http://google.co.id
5. Titik-titik sebidang
Dua titik atau lebih akan dikatakan sebidang jika terletak pada bidang yang sama yang
bisa disebut koplanar.

Gambar 7.7 Titik-titik sebidang


sumber : http://google.co.id

Secara geometri dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Gb disamping garis yang dilalui


titik A dan titik B maka disebut
garis AB. Dinotasikan ⃖ ⃗ artinya
a. panjang garis AB tak berujung

b.
Gambar 7.8 Penamaan Garis
sumber : http://google.co.id
ruas garis BA ( )

c.
a. Ruas garis dinotasikan dengan titik A dan titik B sebagai titik ujung ruas garis AB
b. Ruas garis dinotasikan dengan titik B dan titik A sebagai titik ujung ruas garis BA
Jadi =

a. Sinar garis dinotasikan ⃗ dengan titik A sebagai titik awal/ pangkal dan tidak berujung.
b. Sinar garis dinotasikan ⃖ dengan titik B sebagai titik awal/ pangkal dan tidak berujung
Jadi ⃗ ≠ ⃗
d. Jadi perlu diketahui jika ada titik C diantara titik A dan titik B maka ⃖ dan ⃗
merupakan sinar garis yang berlawanan, seperti gambar dibawah.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 47


PESISIR
B. Kedudukan Dua Garis
Mari kita mencoba melakukan kegiatan pada tabel berikut!.
Tabel 7.1 Kedudukan Dua Garis

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 48


PESISIR

7.2 MEMBAGI RUAS GARIS

Membagi Ruas garis menjadi beberapa bagian sama panjang


a. Membagi garis menjadi beberapa bagian sama panjang
Langkah-langkah dalam membagi garis menjadi bagian yang sama panjang.
1) Membuat sebarang ruas garis AB
2) Membuat ruas garis AM dari titik A dan membagi ruas garis tersebut menjadi 5 bagian sama
panjang sehingga tidak berhimpit dengan garis AB, yaitu, AP = PQ=RS=SM
3) Menghubungkan titik M dengan titik B
4) Membuat garis sejajar dengan ruas garis MB yang masing-masing garis tersebut melalui
titik S, R, Q, dan P sehingga memotong garis AB dititik S , , , dan
5) Kegiatan tersebut telah membagi ruas garis AB menjadi 5 bagian yang sama panjang, yaitu
= = = =S
b. Membagi garis menjadi 2 bagian denga perbandingan 1 : 3
Peralatan yang harus digunakan untuk membagi ruas garis adalah penggaris.
Langkah-langkah dalam membagi ruas garis menjadi 2 bagian dngan perbandingan 1:3
1) Membuat sebarang ruas garis AB
2) Membuat ruas garis AM dari titik A dan membagi ruas garis tersebut menjadi 4 bagian sama
panjang sehingga tidak berhimpit dengan garis AB,yaitu, 3 x AP = PM
3) Menghubungkan titik M dengan titik B
4) Membuat garis sejajar dengan ruas garis MB yang masing-masing garis tersebut melalui
titik P sehingga memotong
5) Membuat garis sejajar dengan ruas garis P dan MB melalui titik 3 bagian PM memotong
garis tiga bagian
6) Kegiatan tersebut telah membagi ruas garis AB menjadi 2 bagian dengan perbandingan 1: 3
yaitu 3 x AP = PM
c. Membagi garis menjadi 2 bagian dengan perbandingan 2 : 5
Langkah-langkah membagi ruas garis AB menjadi 2 bagian dengan perbandingan 2:5
1) Membuat sebarang ruas garis AB
2) Membuat ruas garis AM dari titik A dan membagi ruas garis tersebut menjadi 7 bagian sama
panjang sehingga tidak berhimpit dengan garis AB,yaitu =

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 49


PESISIR
3) Menghubungkan titik M dengan titik B
4) Membuat garis sejajar dengan ruas garis MB yang masing-masing garis tersebut melalui
titik P sehingga memotong
5) Membuat garis sejajar dengan ruas garis P dan MB melalui titik-titik 2 bagian PM
memotong garis tiga bagian
6) Kegiatan tersebut telah membagi ruas garis AB menjadi 2 bagian dengan perbandingan 2: 5

yaitu =

d. Perbandingan ruas garis


menunjukkan ruas garis PQ dibagi menjadi 7 bagian yang sama panjang, sehingga
PA = AB = BC = CD = DE = EF = FQ. Jika dari titik A, B, C, D, E, F, dan Q dibuat garis sejajar
sehingga memotong pada ruas garis PR, sedemikian sehingga PG = GH = HI = IJ = JK = KL = LR

7.3 MENGENAL SUDUT

Sebelum Pelaksanaan Kegiatan

1. Sediakan Penggaris, jangka, busur, dan lain-lain


2. Sediakan gambar yang berkaitan dengan sebuah atau beberapa kapal ataupun perahu
3. Sediakan kertas HVS secukupnya
4. Siswa dibentuk kelompok kecil (sebanyak 4 – 5 siswa) yang memungkinkan belajar secara
efektif

Amatilah kegiatan ketika kita memancing, melihat tinggi kapal, deretan perahu di bibir pantai,
bangunan disekitar pantai, dan lain-lain.
Carilah beberapa obyek dari kegiatan tersebut yang membentuk dua ruas garis yang saling
berpotongan di satu titik.
Carilah beberapa contoh lain dalam dunia nyata yang obyeknya membentuk dua buah ruas garis yang
saling berpotongan di satu titik.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 50


PESISIR

A. Menemukan Konsep Sudut

Amati Gambar 7.9 di bawah dibawah ini

(a) (b)

(c) (d)
Gambar 7.9 Beberapa Kegiatan di Daerah Pesisir yang Membentuk Sudut
sumber : http://google.co.id

Aktifitas dan objek apa saja yang terlihat pada Gambar 7.9 di atas? Carilah dan sebutkan aktifitas dan
objek mana saja yang membentuk sudut? Bandingkanlah dengan temuan teman sebangku kamu? Pada
Gambar 7.9 a, b, c, dan d merupakan beberapa aktifitas dan objek yang menggambarkan terbentuknya
suatu sudut. Misalkan orang yang sedang memancing di tepi laut, garis bantu biru sengaja ditambah
untuk menunjukan lebih jelas sudut terbentuk antara pancingan dengan bidang datar. Perahu-perahu
nelayan yang tertata di bibir pantai, dua buah rotan/kayu yang sengaja ditambahkan garis bantu biru
pada komponen perahu saling berpotongan dan membentuk suatu sudut seperti Gambar 7.9 diatas.
Seseorang yang sedang mengukur tinggi kapal dengan melihat permukaan kapal dan ujung tiang kapal,
perpotongan dua buah garis bantu biru yang sengaja ditambahkan untuk menunjukan seseorang yang
sedang melihat permukaan kapal dan ujung tiang kapal adalah sudut. Dalam hal ini garis yang
terbentuk merupakan sinar garis, di karenakan memiliki awal akan tetapi tidak memiliki akhir. Titik
potongnya antara dua sinar garis tersebut disebut dengan titik sudut.
Secara matematis, hubungan sinar garis denga titik sudut di gambarkan seperti gambar berikut ini

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 51


PESISIR
A

° Titik Sudut P
B
Sinar Garis
Gambar 7.10 Dua Buah Garis yang Membentuk Sudut
sumber : http://google.co.id

Suatu sudut terbentuk dari perpotongan dua sinar garis yang berpotongan tepat di satu titik, sehingga
titik potongnya disebut dengan titik sudut.

B. Menentukan Besar Sudut yang Dibentuk Oleh Jarum Jam

Contoh 3.1
Tentukan ukuran sudut yang terbentuk antara jarum jam dan
jarum menit ketika menunjukan pukul 03.00

Gambar 7.11 Sudut yang Terbentuk ketika Pukul 03.00


sumber : http://google.co.id

Alternatif penyelesaian

Dengan melihat Gambar 7.11, kita dapat melihat bahwa


pukul 03.00 jarum jam menunjukan angka 3 dan jarum
menit menunjukan angka 12. Sehingga sudut yang
terbentuk adalah = putaran penuh.

× 360° = 90°

Jadi sudut yang terbentuk oleh jarum jam dan jarum menit pada saat pukul 03.00

Contoh 3.2

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 52


PESISIR

Tentukan ukuran sudut yang terbentuk antara jarum jam dan jarum menit
ketika menunjukan pukul 04.35

Gambar 7.12 Sudut yang Terbentuk ketika Pukul 04.35


sumber : http://google.co.id

Alternatif penyelesaian

Besar sudut satu putaran penuh adalah 360o. Maka tiap satu jam jarum bergerak
30o . Misal jam 4.35 dapat dituliskan:

# jarum jam menunjukan 4 jam lebih 35 menit maka


4 × 30° = (4 × 30°) + × 30° = 120° + 17,5° = 137,5°

# jarum menit menunjukkan bilangan 7 maka


7 x 30o = 210o
Jadi besar sudut yang terbentuk adalah 210o – 137,5o = 72,5o

C. Penamaan Sudut

B
A
°

Dari gambar diatas, dan disebut kaki sudut. Titik A adalah titik sudut. Ada dua penamaan
sudut, yaitu
- Penulisan titik sudut selalu menggunakan huruf capital.
- Sudut yang terbentuk pada gambar diatas dapat juga disimbolkan dengan < atau <
atau < .

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 53


PESISIR

Gambar 7.13 Busur, Alat untuk mengukur sudut


sumber : http://google.co.id

Alat ini dapat membantu kita mengukur suatu sudut yang sudah terbentuk dan membentuk besar sudut
yang akan digambar.

Gambar 7.14 Cara Mengukur Sudut Menggunakan Busur Derajat


sumber : http://google.co.id

Tambahkan garis bantu untuk menentukan besar sudut yang dibentuk oleh layar dan papan keyboard
laptop terlebih dahulu pada Gambar 7.14 (i).
Coba kalian ukur dengan busur. Sedangkan pada Gambar 7.14 (ii), kita tinggal menghitung besar sudut
yang dibentuk, yaitu sebesar 90.

D. Jenis-jenis Sudut

Perhatikan sudut sudut pada Gambar dibawah ini!

Gambar 7.15 Derajat Jenis-jenis Sudut yang Terbentuk di Kehidupan Sehari-hari


sumber : http://google.co.id

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 54


PESISIR
Dari Gambar 7.15 diatas dapat dibuat gambar ruas garisnya dibawah ini:

P A

B C
Gambar 7.16 Gambar Sudut Siku-siku dan Ruas Garis yang Terbentuk dari Gambar 7.15
sumber : http://google.co.id

1. Sudut Lancip
Dari Gambar 7.16 (i) dan 7.16 (ii) dapat diperoleh ∠ A lebih kecil dari ∠P. Besar ∠ P = 90 ° dan besar
∠ A kurang dari 0°.
Jadi Sudut yang ukurannya antara 0° dan 90° disebut sudut lancip
2. Sudut Tumpul
Dari Gambar 7.16 (i) dan 7.16 (iii)dapat diperoleh ∠ B lebih besar dari ∠P. Maka ∠A disebut sudut
Lancip. Besar ∠ P = 90 ° dan besar ∠ B lebih dari 90° dan kurang dari 180°.
Jadi Sudut yang ukurannya antara 90° dan 180° disebut sudut Tumpul.
3. Sudut Lurus
Sudut yang besarnya 180° disebut sudut lurus. Perhatikan Gambar 7.16 (iii)!
4. Sudut Refleks
Sudut yang besarnya antara 180 ° dan 360 ° disebut sudut Refleks. Perhatikan Gambar 3.9!

Gambar 7.17 Contoh Sudut Refleks


sumber : http://google.co.id

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 55


PESISIR

Gambar 7.18 Jenis-jenis Sudut


sumber : http://google.co.id

KESIMPULAN
 Sudut merupakan suatu bangun datar yang diapit/ terbuat oleh perpotongan dua buah
ruas garis di satu titik.
 Titik perpotongan antara dua buah ruas garis disebut Titik Sudut
 Sudut yang ukurannya antara 0° dan 90° disebut sudut lancip
 Sudut yang ukurannya 90° disebut sudut siku siku.
 Sudut yang besarnya 180° disebut sudut lurus.
 Sudut yang ukurannya antara 90° dan 180° disebut sudut Tumpul.
 Sudut yang besarnya antara 180° dan 360 ° disebut sudut refleks

7.4 HUBUNGAN ANTAR SUDUT

Mengamati

Gambar 7.19 Hubungan Antar Sudut


sumber : http://google.co.id

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 56


PESISIR
Perhatikan gambar 7.19 di atas, kali ini kita akan mempelajari hubungan antar sudut tentang sudut
berpelurus, sudut berpenyiku dan sudut bertolak belakang.
A. Sudut Berpelurus dan Sudut Berpenyiku
Stimulasi
Pak Anto adalah seorang nelayan, dia tinggal bersama istri dan kedua anaknya di sebuah desa kecil
dekat pantai. Setiap hari Pak Anto berusaha mnghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarganya dengan
berlayar mencari ikan di pantai, Gambar 7.20 di samping menggambarkan keadaan lingkungan rumah
Pak Anto .
Jika di misalkan, rumah Pak Anto menjadi
poros arah mata angin, dan sudut antara letak sekolah dan pelabuhan adalah 35 .
Dan besar sudut antara pasar dengan perusahaan minyak adalah 65 , jika posisi Pak Anto sekarang
berada di pantai, dan akan menuju sekolah untuk menjemput anaknya, berapakah besar sudut yang
terbentuk dari posisi awai terhadap posisi sekolah?

sekolah
pelabuhan
Perusahaan
Minyak

Pasar

masjid

selatan

Pantai

Gambar 7.20 Keadaan Lingkungan Rumah Pak Anto


sumber : http://google.co.id
Mengamati
Untuk mengetahui besar sudut yang terbentuk dari posisi awal terhadap posisi hutan, terlebih dulu
coba kalian lakukan kegitan berikut:
Perhatikan gambar rancangan pagar di samping dan kemudian lakukan kegiatan berikut ini!
1. Dengan menggunakan busur, ukurlah m∠ADO, m∠ODC, m∠BOC, dan m∠COD
2. Jumlahkan ukuran m∠ADO dengan m∠ODC. Berapakah jumlahnya?
3. Jumlahkan ukuran m∠BOC dengan m∠COD. Berapakah jumlahnya?
4. Carilah dua sudut yang jumlah ukuran dua sudut tersebut 90°.
5. Carilah dua sudut yang jumlah ukuran dua sudut tersebut 180°.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 57


PESISIR
Mengumpulkan data

Gambar 7.22 ∠AOB dengan ∠BOC Sudut Penyiku


Gambar 7.21 Rancangan Pagar sumber : http://google.co.id
sumber : http://google.co.id

Contoh 1 :
Gambar di samping menunjukkan bahwa m∠AOB = ro; m∠BOC = so ; m∠AOB + m∠BOC = 90°.
m∠AOB = 90°- m∠BOC
m∠BOC = 90°- m∠AOB
Hubungan antara m∠BOC dan m∠AOB disebut sudut berpenyiku.
Contoh 2 :
Gambar di samping menunjukkan bahwa,
t + u = 180°
t = 180° – u
u = 180° – t
Hubungan sudut AOB dengan sudut BOC disebut sudut berpelurus.

Gambar 7.23 ∠AOB dengan ∠BOC adalah Sudut Berpelurus


sumber : http://google.co.id

B. Pasangan Sudut yang Saling Bertolak Belakang


Mengamati

Gambar 7.24 Dua Garis Saling Bertolak Belakang


sumber : http://google.co.id

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 58


PESISIR
Garis RS dan garis PQ, berpotongan di titik T seperti pada Gambar 7.24, sehingga membentuk
empat sudut, yaitu ∠T1, ∠T2, ∠T3, dan ∠T4. Tentukan m∠T1, m∠T2, m∠T3, dan m∠T4?

Gambar 7.25 Jenis-jenis Hubungan Dua Garis


sumber : http://google.co.id

1. Pada gambar (a) dan (b) termasuk sudut berpelurus, yaitu m∠T1 + m∠T2 = 180º dan m∠T3 +
m∠T4 = 180º
2. Pada gambar (c) dan (d) juga termasuk sudut berpelurus yaitu m∠T1 + m∠T4 = 180º dan m∠T2 +
m∠T3 = 180º
3. Pada gambar (e) dan (f) termasuk sudut sudut bertolak belakang, m∠T1 = m∠T3 dan m∠T2 =
m∠T4

Latihan Soal

1. Bagaimana keberadaan titik dengan garis, titik dengan bidang, dan garis dengan bidang?
Jelaskan.
2. Perhatikan gambar berikut,

(a) (b) (c)

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 59


PESISIR
Perhatikan gambar di atas, terdapat garis bantu pada gambar (a), gambar (b) dan gambar (c). Jika garis
tersebut merupakan ruas-ruas garis yang saling berhubungan, maka bagaimana kedudukan dua garis
tersebut? Jelaskan!
3. Perhatikan gambar berikut.

a. Sebutkanlah garis-garis yang saling sejajar!.


b. Sebutkanlah garis-garis yang saling berpotongan!.

4. Perhatikan gambar berikut

Seorang nelayan akan membuat sebuah layar untuk dipasang di perahu miliknya,pertama-tama dia
membuat kerangka layar perahunya. Jika diketahui panjang tiang penyangga layar adalah 2 m,
kemudian untuk membuat kerangka layar yang sesuai nelayan membagi tiang menjadi 5 bagian sama
panjang, tentukan perbandingan setiap bagian!

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 60


PESISIR

BAB VIII

SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

KOMPETENSI DASAR
3.11Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai segiempat (persegi, persegipanjang,
belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga.
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat
(persegi, persegi panjang, belah ketupat, jajar genjang, trapesium, dan layang-layan) dan
segitiga.

INDIKATOR

3.11.1 Menentukan rumus keliling dan luas persegi.


3.11.2 Menentukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
3.11.3 Menentukan rumus keliling dan luas belah ketupat.
3.11.4 Menentukan rumus keliling dan luas jajargenjang
3.11.5 Menentukan rumus keliling dan luas trapesium.
3.11.6 Menentukan rumus keliling dan luas layang-layang.
3.11.7 Menentukan rumus keliling dan luas segitiga.
4.11.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi.
4.11.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi
panjang.
4.11.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas belah
ketupat.
4.11.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas jajar
genjang
4.11.5Menyelesaikan masalah konstekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas
trapesium.
4.11.6 Menyelesaikan masalah konstekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas layang-

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 61


PESISIR

8.1 MENENTUKAN RUMUS KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT

PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Cermati ilustrasi berikut!

MASALAH

Gambar 8.1: nelayan sedang memanen ikan dikeramba


sumber : google
Pak Karya adalah seorang nelayan didesa Bendolegi, beliau mempunyai beberapa keramba ikan
didepan rumahnya, keramba ikan I berbentuk persegi yang mempunyai luas 625m² dan berisi
ikan.bandeng. Sedangkan keramba ikan II berbentuk persegi panjang berisi ikan kerapu dan luasnya
seperlima luas keramba ikan I.
a. Berapa panjang dan keliling keramba ikan I?
b. Berapa lebar,luas, dan keliling keramba ikan II?
c. Berapa m² luas keramba ikan pak Karya seluruhnya?
Untuk memecahkan masalah diatas, silahkan kalian amati terlebih dahulu uraian penyajian yang
terdapat pada kegiatan berikut ini.

1.AYO kita amati


Persegi dan persegi panjang
Perhatikan gambar berikut! Tentukan banyaknya persegi-persegi satuan pada setiap persegi di
bawah ini dan hasilnya isikan ke dalam tabel!

Persegi 1

Persegi 2

Persegi 3
Persegi 4

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 62


PESISIR

Persegipanjang 1

Persegipanjang 2

Persegipanjang 4

Persegipanjang 4

Tabel 8.1 pemahaman konsep keliling dan luas persegi


Nama bangun Sisi panjang Sisi pendek Keliling Luas
(jumlah (banyaknya
seluruh sisi) kotak)
Persegi ke-1 1 1 4 1
Persegi ke-2 2 2 8 4
Persegi ke-3 3 3 12 9
Persegi ke-4 4 4 16 16

Tabel 8.2 pemahaman konsep keliling dan luas persegipanjang


Nama bangun Sisi panjang Sisi pendek Keliling Luas
(jumlah (banyaknya
seluruh sisi) kotak)
Persegi panjang 2 1 6 2
ke-1
Persegi panjang 3 2 10 6
ke-2
Persegi panjang 4 3 14 12
ke-3
Persegi panjang 5 4 18 20
ke-4

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 63


PESISIR

2.AYO KITA MENANYA


Berdasarkan hasil pengamatan kalian, mungkin kalian bertanya dua hal
1. Bagaimana cara menemukan rumus keliling dan luas persegi?
2. Bagaimana cara menemukan rumus keliling dan luas persegipanjang?

3.AYO KITA MENGGALI INFORMASI


1 2 3 4

Persegi 1
3 4
Persegi 2
Persegi 3

Persegi 4

4 5
3
2

1 2
3 4
Persegipanjang 1
Persegipanjang 2
Persegipanjang 4

Persegipanjang 4

Tabel 8.3 pemahaman konsep keliling dan luas persegipanjang

Nama Sisi panjang Sisi pendek Keliling Luas (banyaknya


bangun (s) (s) (jumlah seluruh sisi) kotak)
Persegi ke-1 1 1 4x1= 4 1x1= 1
Persegi ke-2 2 2 4x2= 8 2x2= 4
Persegi ke-3 3 3 4x3= 12 3x3=9
Persegi ke-4 4 4 4x4= 16 4x4=16

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 64


PESISIR
Tabel 8.4 pemahaman konsep keliling dan luas persegi

Nama bangun Sisi panjang Sisi pendek Keliling Luas


(p) (l) (jumlah seluruh (banyaknya
sisi) kotak)
Persegipanjang ke-1 2 1 2x(2+1) = 6 2x1= 2
Persegipanjang ke-2 3 2 2x(3+2) = 10 3x2= 6
Persegipanjang ke-3 4 3 2x(4+3) = 14 4x3= 12
Persegipanjang ke-4 5 4 2x(5+4) = 18 5x4= 20

4.AYO membuat kesimpulan

dari tabel di atas dapat ditemukan:


Keliling persegi = 4 x Sisi = 4 x s

Luas persegi = sisi x sisi = s x s

Keliling persegipanjang = 2 x (p+l)

Luas persegipanjang = p x l

BELAH KETUPAT DAN TRAPESIUM

MASALAH
Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar 8.2 : hiasan dinding


Sumber : google

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 65


PESISIR

Gambar 8.3 : gedung berbentuk jajar genjang


Sumber : google

Dapatkah kalian mencari keliling dan luas benda-benda tersebut?

1.AYO kita amati

1. Keliling dan luas belah ketupat


 Keliling belah ketupat
Dari ilustrasi di bagian pendahuluan, dapatkah kamu mencari keliling gantungan hiasan
dinding diatas!
S

Panjang sisi = s

P R

Q
Jika : panjang sisi dimisalkan dengan s
Maka,Keliling = PQ + QR + RS + SP
= s+s+s+s
= 4s
 Luas belahketupat
Sebuah belah ketupat ABCD mempunyai diagonal d₁ dan d₂, dimana AC= d₁
Dan BC= d₂. Panjang d₁=6 satuan dan d₂=4satuan.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 66


PESISIR

B
A

Untuk menentukan keliling dan luas belah ketupat dapat diturunkan dari luas persegi panjang.
Langkah-langkah menentukan keliling dan luas belah ketupat:
a. Guntinglah belah ketupat ABCD berdasarkan garis diagonalnya sehingga mendapatkan 4
buah segitiga siku-siku yang kongruen.
b. Susunlah keempat segitiga siku-siku tersebut sehingga membentuk persegi panjang.
Dari gambar di atas diperoleh:
Tabel 8.5 pemahaman konsep keliling dan luas belah ketupat
Sisi panjang Sisi pendek Luas (banyaknya kotak)
6 2 6x2= 12

2. Keliling dan luas jajar genjang


 Keliling jajargenjang
Dari ilustrasi di bagian pendahuluan, dapatkah kalian menghitung luas dan keliling
gedung

S R

Misalkan panjang PQ = a

Misalkan Panjang QR = b

P Q

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 67


PESISIR
Keliling gedung = PQ + QR + RS + SP
= a + b + a+ b
= 2a + 2b
=2(a+b)
 Luas jajargenjang

B C

A E B

Sebuah jajargenjang ABCD mempunyai sisi AB, BC, CD, dan AD, sedangkan tingginya adalah
BE. Untuk mencari keliling dan luas dapat mengikuti langkah-langkah seperti berikut :
a. Guntinglah bidang AEB dengan tepat pada garis yang telah ditentukan.
b. Setelah itu tempel tepat berhimpitan dengan sisi CD, sehingga membentuk
persegi panjang.
Dari gambar di atas diperoleh:
Tabel 2.6 pemahaman konsep keliling dan luas jajargenjang
Sisi panjang Sisi lebar Luas (banyaknya kotak)
5 4 5x4= 20

2.AYO KITA MENANYA

Berdasarkan hasil pengamatan kalian, mungkin kalian bertanya dua hal


1. Bagaimana cara menemukan rumus keliling dan luas belahketupat?
2. Bagaimana cara menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang?

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 68


PESISIR

3.AYO KITA MENGGALI INFORMASI

Tabel 8.7 pemahaman konsep keliling dan luas belahketupat


Diagoanal 1 Diagonal 2 Luas (banyaknya kotak)
(d₁) (d₂)
6 4 (6x4) : 2 = 12

Tabel 8.8 pemahaman konsep keliling dan luas jajargenjang


Alas tinggi Luas (banyaknya kotak)
(d₂)
5 4 5x4= 20

4.AYO membuat kesimpulan

Keliling belahketupat = 4 x Sisi = 4 s ₁ ₂


Luas belahketupat =
Type equation here.

Keliling gajargenjang = 2 (a + b ) Luas jajargenjang = alas x tinggi = a x t

TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG

Keliling dan Luas Trapesium


1. Permasalahan
Pak Tukar memiliki kolam ikan berbentuk trapesium
sama kaki. Kolam tersebut mempunyai ukuran
dengan panjang sisi-sisi sejajarnya adalah 2 m dan 10
m serta jarak antara kedua sisi-sisi sejajar tersebut
adalah 3 m. jika disekeliling kolam akan dibuat
Gambar 8.3. Kolam ikan pagar. Berapakah panjang pagar yang diperlukan dan
Sumber : google.com
berapakah luas kolam pak tukar?
Untuk bisa memecahkan masalah tersebut silahkan kalian lakukan kegiatan pada uraian berikut!

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 69


PESISIR
2. Kegiatan menemukan konsep/prinsip
a. Keliling Trapesium

Keliling trapesium diperoleh dengan


menjumlahkan semua panjang sisinya sehingga
diperoleh keliling trapesium adalah :

Keliling = SR+ RQ + QP + PS
b. Luas Trapesium
Perhatikan trapesium pada gambar di bawah ini. Tinggi trapesium 11 satuan dan panjang sisi
atas 6 satuan. Akan ditemukan luas trapesium dengan langkah-langkah berikut.

1) Potonglah model bidang trapesium pada gambar dibawah menjadi tiga bangun seperti
terlihat pada gambar berikut.

2) Susunlah tiga bangun menjadi bentuk bangun persegi panjang seperti yang terlihat pada
gambar berikut.

3) Model bidang trapesium pada gambar 3 berubah menjadi bangun baru yaitu berbentuk
persegi panjang. Persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang 17 satuan dan lebar 3
satuan. Sehingga luas persegi panjang 17 × 3.
4) Luas persegi panjang diperoleh dari bangun trapesium yang diubah bentuknya. Sehingga
diketahui bahwa luas trapesium sama dengan luas persegi panjang.
5) Panjang bangun persegi panjang 17 satuan merupakan jumlah panjang sisi sejajar dan
lebarnya 3 satuan merupakan setengah dari tinggi trapesium.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 70


PESISIR
6) Jadi dapat disimpulkan bahwa luas trapesium adalah jumlah sisi sejajar dikali setengah
tinggi trapesium.
3. Kesimpulan

b Jika trapesium panjang sisi-sisi sejajarnya

t
A dan b, tingginya = t , dan luasnya L
maka L = ( + )
a

Keliling dan Luas Layang –layang


1. Permasalahan
Sakti ingin membuat layang-layang dengan
panjang diagonal-diagonalnya adalah 31 cm
dan 18 cm. Luas permukaan layang-layang
tersebut adalah …

Gambar 8.4. Layang-layang


Sumber : google.com
Untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut silahkan kalian lakukan kegiatan uraian berikut.
2. Kegiatan menemukan konsep
a. Keliling Layang-layang

Keliling layang-layang diperoleh dengan


menjumlahkan semua panjang sisinya sehingga
diperoleh keliling layang-layang adalah :

Keliling = KL+ LM+ MN + NK

b. Luas Layang-Layang
Perhatikan layang-layang pada gambar di bawah ini. Diagonal pertama 12 satuan dan panjang
diagonal kedua 6 satuan. Akan ditemukan luas layang-layang dengan langkah-langkah
berikut.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 71


PESISIR
1) Potonglah model bidang layang-layang pada gambar 9 menjadi tiga bangun seperti
terlihat pada gambar berikut.

2) Susunlah tiga bangun menjadi bentuk bangun persegi panjang seperti yang terlihat pada
gambar berikut.

3) Model bidang layang-layang pada gambar 9 berubah menjadi bangun baru yaitu
berbentuk persegi panjang. Persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang 12 satuan
dan lebar 3 satuan. Sehingga luas persegi panjang 12 × 3.
4) Luas persegi panjang diperoleh dari bangun layang-layang yang diubah bentuknya.
Sehingga diketahui bahwa luas layang-layang sama dengan luas persegi panjang.
5) Panjang bangun persegi panjang 12 satuan merupakan panjang diagonal pertama layang-
layang dan lebarnya 3 satuan merupakan setengah dari diagonal kedua.
6) Jadi dapat disimpulkan bahwa luas layang-layang adalah setengah dari diagonal kedua
dikali diagonal pertama.
3. Kesimpulan

Jika layang-layang diagonal satunya = d1,


d1d diagonal duanya = d2, dan luasnya = L
d2 2 maka L = × ×

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 72


PESISIR

8.2 LUAS DAN KELILING SEGITIGA

A. Keliling dan Luas Segitiga


1. Permasalahan
Seorang nelayan ingin mengganti layar perahunya
dengan jenis kain yang lebih tebal agar mampu
menahan angina. Bahan kain yang tersedia
berbentuk persegi dengan ukuran 16 m. Sesuai
ukuran kayu penyangga kain layar perahu
sebelumnya, nelayan tersebut harus memotong
bahan kain layar dari mulai titik tengah slah satu
Gambar 8.5. Kapal layar sisi kain menuju dua titik sudut permukaan kain
Sumber : google.com
tersebut.
a. Berapa luas perukaan layar tersebut?
b. Berapa luas kain yang tersisa?

Untuk memecahkan masalah tersebut, kalian lebih dulu lakukan kegiatan pada uraian berikut
ini.
2. Kegiatan menemukan konsep dan prinsip
a. Keliling segitiga
Keliling segitiga diperoleh dengan menjumlahkan
semua panjang sisinya sehingga diperoleh keliling
segitiga adalah :

b. Keliling
Luas = AB+ BA+ CA
segitiga
Perhatikan segitiga pada gambar di bawah ini. Tinggi segitiga 6 satuan dan panjang alas 10
satuan. Akan ditemukan luas segitiga dengan langkah-langkah berikut.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 73


PESISIR
1) Potonglah model bidang segitiga pada gambar 15 menjadi tiga bangun seperti terlihat
pada gambar berikut.

2) Susunlah tiga bangun menjadi bentuk bangun persegi panjang seperti yang terlihat pada
gambar berikut.

3) Model bidang segitiga pada gambar 15 berubah menjadi bangun baru yaitu berbentuk
persegi panjang. Persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang 10 satuan dan lebar 3
satuan. Sehingga luas persegi panjang 10 × 3.
4) Luas persegi panjang diperoleh dari bangun segitiga yang diubah bentuknya. Sehingga
diketahui bahwa luas segitiga sama dengan luas persegi panjang.
5) Panjang bangun persegi panjang 10 satuan merupakan alas segitiga dan lebarnya 3
satuan merupakan setengah dari tinggi segitiga.
6) Jadi dapat disimpulkan bahwa luas segitiga adalah alas dikali dengan setengah dari
tinggi segitiga.

3. Kesimpulan

Jika segitiga alasnya = a, tingginya = t dan


t luasnya = L maka
L= × ×
a

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 74


PESISIR

BAB 9

PENYAJIAN DATA

KOMPETENSI DASAR

3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran).
4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,
dan diagram lingkaran.

INDIKATOR

3.12.1 Menyajikan data dalam bentuk tabel.


3.12.2 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang.
3.12.3 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram garis.
3.12.4 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.
4.12.1 Menyajikan data dalam permasalahan kehidupan sehari-hari dalam bentuk tabel,
diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran
4.12.2 Menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis, dan diagram
lingkaran.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 75


PESISIR

9.1 PENYAJIAN DATA

Pada bab kali ini kalian akan belajar tentang penyajian data. Dalam kehidupan sehari-hari data atau
informasi sangat mudah ditemukan. Saat bepergian ke tempat penjualan ikan, kalian akan menemukan
banyak orang yang menjajahkan barang dagangannya. Ikan-ikan tersebut biasanya dimasukan dalam
suatu wadah. Perhatikan gambar 1.1 berikut ini.
Ayo Amati

Gambar 9.1 Seorang pedagang menjual ikan di TPI


(Sumber google)
Coba amati gambar 1.1. Seorang ibu sedang menjajahkan berbagai macam hasil ikan laut. Dengan
mengamati gambar tersebut apakah kalian tahu berapa jumlah dari jenis masing-masing ikan yang di
jual ibu tersebut? Jenis ikan yang manakah yang paling banyak dijual? Untuk mengetahuinya . Tentu
dibutuhkan sajian data yang terstruktur dan lengkap.
Tabel 9.1 Penjualan Ikan Laut

Jenis Ikan Jumlah ikan


Udang 7 Kg
Cumi-cumi 6 Kg
Bandeng 10 Kg
Kerang 12 Kg
Kepiting 8 Kg
tongkol 11 Kg
Tuna 13 Kg
Teri 5 Kg
Kembung 9 Kg
Tenggiri 8 Kg
Belanak 7 Kg

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 76


PESISIR

Ayo amati!

Tabel 9.2 Penjualan Mobil Tahun 1991-2000 (sumber: google)

Tabel Baris Kolom

Tabel 9.3 Penjualan Motor Tahun 2011-2012 (sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)

Tabel Kontingensi

Tabel 9.4 Nilai Siswa (sumber: google)

Tabel Frekuensi

Ayo menanya

Setelah kalian mengamati 3 penyajian data dalam bentuk tabel, bila ada
yang kurang dipahami, coba buatlah pertanyaan dan tanyakan kepada
guru kalian.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 77


PESISIR

Ayo menalar

Coba nalarkan pikiran kalian dengan menyelesikan kegiatan berikut ini


Metode apa sajakah yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data?

Jawab:
Ada 3 metode yaitu wawancara, kuesioner dan observasi

Kesimpulan

Metode pengumpulan data


1. Wawancara
2. Kuesioner
3. Observasi

Langkah-langkah membuat tabel


1. Menentukanjudul tabel
2. Menentukan tabel, judul kolom, dan banyaknya baris.
3. Mengisikan data dalam tabel.
4. Menghitung frekuensi.

Jika diketahui data nilai ulangan harian dari 30 siswa adalah sebagai Berikut
70, 75, 60, 80, 50, 40, 55, 55, 70, 55, 65, 80, 95, 45, 60, 70, 80, 85, 75, 55, 50, 60, 70, 75, 75,
65, 60, 55, 60, 55,
Susunlah nilai tersebut dalam tabel frekuensi
Jawab:
Tabel 9.5 Nilai Siswa
NO Nilai Turus Frekuensi
1 31-40 I 1
2 41-50 III 3
3 51-60 IIII IIII I 11
4 61-70 IIII I 6
5 71-80 IIII II 7
6 81-90 I 1
7 91-100 I 1

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 78


PESISIR

MENGOLAH DAN MENYAJIKAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM


9.2 BATANG

Ayo Kita Amati

Diagram batang merupakan salah satu bentuk gambar


grafik yang menggambarkan perkembangan nilai suatu objek
dalam kurun waktu tertentu. Penggunaan diagram ini sangat
tepat untuk menyajikan data yang variabelnya berbentuk
kategori atau data tahunan. Untuk menyajikan data dalam
bentuk diagram batang dibutuhkan sumbu datar yang
menyatakan kategori atau waktu, dan sumbu tegak untuk
menyatakan nilai data. Menentukan sumbu tegak maupun datar
disesuaikan dengan data yang ada. Kemudian dituliskan dengan
membagi menjadi beberapa skala bagian yang sama.
Gambar 9.2 Pedagang Menjual Ikan di TPI
sumber: bp.blogspot.com

Misalnya ada data tentang hasil penjualan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dari sepuluh
pedagang yang berjualan. Datanya sebagai berikut.
Pak Ari : 10 ikan cakalang, 23 ikan kakap, 3 ikan tongkol, 7 ikan pari.
Pak Budi : 4 ikan cakalang, 17 ikan kakap, 6 ikan tongkol, 9 ikan pari.
Pak Cipto : 27 ikan cakalang, 5 ikan kakap, 9 ikan tongkol, 5 ikan pari.
Pak Dedi : 8 ikan cakalang, 18 ikan kakap, 1 ikan tongkol, 3 ikan pari.
Pak Erik : 20 ikan cakalang, 10 ikan kakap, 13 ikan tongkol, 16 ikan pari.
Pak Feri : 1 ikan cakalang, 5 ikan kakap, 11 ikan tongkol, 5 ikan pari.
Pak Gatot : 5 ikan cakalang, 19 ikan kakap, 3 ikan tongkol, 1 ikan pari.
Pak Hari : 8 ikan cakalang, 22 ikan kakap, 1 ikan tongkol, 8 ikan pari.
Pak Iman : 9 ikan cakalang, 11 ikan kakap, 2 ikan tongkol, 2 ikan pari.
Pak Jefri : 18 ikan cakalang, 20 ikan kakap, 1 ikan tongkol, 4 ikan pari.

Untuk mengetahui berapa banyak ikan yang terjual dari TPI tersebut berdasarkan jenis ikannya
tentu kita akan mengalami kesulitan. Salah satu cara yang mudah untuk mengetahuinya yaitu dengan
menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang seperti gambar berikut ini.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 79


PESISIR

Jenis Ikan yang Terjual


160
140 150
BANYAK IKAN 120
100 110
80
60
60
40 50
20
0
Ikan Cakalang Ikan Kakap Ikan Tongkol Ikan Pari
JENIS IKAN

Gambar 9.3 Jenis Ikan yang Terjual


Dalam diagram tersebut, kalian dapat dengan mudah mengetahui banyak siswa untuk setiap
penjualan jenis ikan, misalnya banyak jenis ikan kakap yang terjual adalah 150 ekor dan seterusnya.

Ayo Kita Menanya

Setelah kalian mengamati sajian data dalam bentuk diagram batang tersebut, tentu ada hal yang
belum dapat kalian pahami, coba buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang belum kalian
pahami.
Untuk lebih jelasnya coba amati kembali Masalah 3.1 berikut

Ayo Kita Amati

Pada daerah pesisir pantai di Lemukutan


terdapat tiga puluh orang penduduk yang sudah
bekerja. Mereka memiliki berbagai jenis profesi
yang berbeda. Setelah dilakukan survei di dapat
data sebagai berikut.
Gambar 9.4 Pemukiman di pesisir pantai
Sumber: www.antaranews.com

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 80


PESISIR
Tabel 9.6 Daftar Jenis Profesi penduduk Pesisir di daerah Lemukutan
Nama Jenis Profesi Nama Jenis Profesi Nama Jenis Profesi
Ari Nelayan Putri Pedagang Soleh Petani
Dwi Ibu rumah tangga Udin Nelayan Heri Nelayan
Rian Pedagang Eka Petani Jefri Nelayan
Bobi Nelayan Dahlia Pedagang Joni Nelayan
Riski Petani Dion Nelayan Sri Ibu rumah tangga
Lina Pedagang Leo Guru Winda Pedagang
Cici Petani Dina Pedagang Coki Guru
Budi Nelayan Tio Nelayan Toni Nelayan
Lia Pedagang Dian Pedagang Rika Ibu rumah tangga
Adit Guru Aji Nelayan Tia Guru
Dari hasil pengamatan tabel tersebut ternyata ada 5 jenis profesi yang berbeda. Agar dapat dibuat
diagram batang, maka dihitung dulu berapa banyak orang pada masing-masing jenis profesi sehingga
diperoleh tabel sebagai berikut.
Tabel 9.7 Daftar Jenis Profesi

Jenis Pekerjaan Turus Frekuensi


Guru IIII 4
Pedagang IIII III 8
Nelayan IIII IIII I 11
Petani IIII 4
Ibu Rumah Tangga III 3
Jumlah 30
Dari tabel tersebut dapat dibuat diagram batang sebagai berikut

Jenis Profesi
12
10
BANYAK ORANG

8
6
4
2
0
Guru Pedagang Nelayan Petani Ibu Rumah
Tangga
JENIS PROFESI

Gambar 9.5 Jenis Profesi

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 81


PESISIR

Ayo Menalar

Untuk mengetahui lebih jauh diagram batang coba jawablah beberapa pertanyaan berikut
1. Tentukan banyak orang yang berprofesi sebagai guru?
2. Tentukan jenis profesi yang paling banyak dipilih dan jenis profesi yang paling sedikit dipilih?
3. Apa yang dapat disimpukan tentang jenis profesi pedagang dan petani?
Jawab:
1. Ada 4 orang.
2. Jenis profesi yang paling banyak adalah nelayan dan jenis profesi yang paling sedikit adalah ibu
rumah tangga.
3. Jenis profesi pedagang lebih banyak dipilih oleh 8 orang dibandingkan jenis profesi petani yang
dipilih oleh 4 orang.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui cara
membuat diagram batang. Langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Membuat judul grafik, sumbu mendatar dan sumbu tegak.
2. Menentukan komponen pada sumbu mendatar dan sumbu tegak.
3. Membuat batangan setinggi frekuensi.

Ayo Berlatih

Laporan penjualan deler sepeda motor


selama lima tahun disajikan dalam tabel
sebagai berikut.

Gambar 9.6 Deler Sepeda Motor


Sumber: otovista.com

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 82


PESISIR
Tabel 9.8 Penjualan Motor Tahun 2012-2016
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Banyak sepeda motor 176 124 159 150 185
terjual (Jenis A)
Banyak sepeda motor 129 152 162 197 200
terjual (Jenis B)
1. Nyatakan data penjualan sepeda motor tersebut dalam bentuk diagram batang!
2. Berdasarkan diagram batang tersebut, tentukan:
a. Berapa banyak sepeda motor yang terjual selama lima tahun?
b. Kapan terjadi penjualan sepeda motor tertinggi dan terendah selama lima tahun untuk setiap
jenisnya?
c. Apa yang dapat disimpulkan dari penjualan sepeda motor pada tahun 2012 dan 2015 untuk
setiap jenisnya?

Jawaban :
1. Data penjualan sepeda motor yang disajikan dalam bentuk diagram batang.

Laporan Penjualan Sepeda Motor


250
Banyak Sepeda Motor

200

150

100

50

0
2012 2013 2014 2015 2016
Tahun

Gambar 9.7 Laporan Penjualan Motor


2. Berdasarkan diagram batang tersebut.
a. Banyaknya motor yang terjual
= 176 + 124 + 159 + 150 + 185 + 129 + 152 + 162 + 197 + 200
= 1634
b. Untuk jenis A
- Penjualan sepeda motor tertinggi pada tahun 2016
- Penjualan sepeda motor terendah pada tahun 2014

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 83


PESISIR
Untuk Jenis B
- Penjualan sepeda motor tertinggi pada tahun 2016
- Penjualan sepeda motor terendah pada tahun 2012
c. Banyak penjualan sepeda motor jenis A pada tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan
tahun 2015
Banyak penjualan sepeda motor jenis B pada tahun 2012 lebih rendah dibandingkan
tahun 2015

9.3 MENGOLAH DAN MENYAJIKAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM GARIS

Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh berdasarkan pengamaatan
secara berurutan dari waktu ke waktu. Jadi, data yang diperoleh berkesinambungan/kontinu. Pernahkah
kalian memperhatikan diagram Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di televisi atau koran? Itu
merupakan salah satu contoh dari diagram garis. Contoh lain seperti jumlah penduduk tiap tahun, hasil
perikanan tiap tahun, jumlah siswa tiap tahun.
Untuk menggambar diagram garis diperlukan dua sumbu yaitu, sumbu mendatar (horizontal)
dan sumbu tegak (vertikal). Pada sumbu datar untuk menyatakan waktu pengamatan, sedangkan
sumbu tegak untuk menyatakan kuantitas atau nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu
(jumlah, nilai, biaya, pendapatan, dan sebagainya). Sumbu tegak dan datar dibagi menjadi skala bagian
yang sama. Untuk bagian sumbu datar tuliskan atribut atau waktu, sedangkan untuk sumbu tegak
tuliskan nilai data. Kemudian, gambarkan setiap titik koordinat yang menunjukkan data pengamatan
pada waktu yg sesuai. Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis lurus

Ayo Kita Amati

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 84


PESISIR
Diagram garis merupakan diagram
yang sering digunakan untuk menyajikan
data yang berkesinambungan atau dalam
waktu yang berkala. Coba amati penyajian
data diagram garis tentang jumlah penduduk
di daerah pesisir Lemukutan selama lima
tahun.

Gambar 9.8 Pemandangan Pesisir Pantai


Sumber: antro-unhali.blogspot.com

Tabel 9.9 Jumlah Penduduk Tahun 2011-2015


Tahun Jumlah Penduduk
2011 1.267
2012 1.352
2013 1.419
2014 1.593
2015 1.710

Jumlah Penduduk di Daerah Pesisir Lemukutan


1800
1600
1400
Jumlah Penduduk

1200
1000
800
600
400
200
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun

Gambar 9.9 Sajian data dalam bentuk diagram garis

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 85


PESISIR

Ayo Kita Menanya

Setelah kalian mengamati sajian data dalam bentuk diagram garis tersebut, tentu ada hal yang
belum dapat kalian pahami, coba buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang belum kalian
pahami.

Ayo Kita Menalar

Coba amati kembali sajian data dalam diagram garis yang ada pada Gambar 1. Tersebut dan
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Tahun apa jumlah penduduk paling tinggi dan paling rendah?
2. Bagaimanakah selisih jumlah penduduk dari tahun 2013 hingga 2014?
3. Apa yang dapat kalian simpulkan tentang jumlah penduduk dari tahun 2011 sampai 2015?
Jawab:
1. Jumlah penduduk paling tinggi terjadi pada tahun 2015, sedangkan jumlah penduduk terendah
terjadi pada tahun 2011.
2. Selisih jumlah penduduk = Jumlah pendududuk (2014) – jumlah penduduk (2013)
= 1.593 - 1.419
= 174 orang
3. Jumlah penduduk dari tahun 2011 sampai tahun 2015 selalu mengalami peningkatan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui cara
membuat diagram batang. Langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Membuat judul grafik, sumbu mendatar dan sumbu tegak.
2. Menentukan komponen pada sumbu mendatar dan sumbu tegak.
3. Menentukan titik koordinat.
4. Membuat garis yang menghubungkan titik-titik koordinat.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 86


PESISIR

Ayo Berlatih

Jumlah siswa SMP Maju Terus sebanyak


510 siswa. Data tersebut sesuai dengan
tabel dibawah ini.

Gambar 9.10 Upacara Bendera SMP


Sumber: hendisuhendi2012.wordpress.com
Tabel 9.10 Banyak Siswa
Jenis Kelamin Banyak Siswa
Kelas VII Kelas VII Kelas IX
Laki-laki 70 50 60
Perempuan 100 130 100
Jumlah 170 180 160
3. Nyatakan data jumlah siswa tersebut dalam bentuk diagram garis!
4. Berdasarkan diagram garis tersebut, tentukan:
a. Kelas mana yang memiliki jumlah siswa laki-laki tertinggi dan jumlah siswa perempuan
tertinggi?
b. Berapa selisih jumlah siswa laki-laki dan perempuan pada kelas VII?
c. Apa yang dapat disimpulkan jumlah siswa di SMP Maju Terus untuk setiap kelas?

Jawaban:
1. Data yang disajikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut.

Jumlah Siswa SMP Maju Terus


150
Jumlah Siswa

100
50
0
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kelas

Laki-laki Perempuan

Gambar 9.11 Jumlah Siswa SMP Maju Terus

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 87


PESISIR
2. Berdasarkan diagram garis tersebut.
a. Jumlah siswa laki-laki tertinggi ada pada kelas VII dan jumlah siswa perempuan tertinggi
ada pada kelas VIII
b. Selisih jumlah siswa laki-laki dan perempuan pada kelas VII
= 100 – 70
= 30
c. Simpulan yang dapat diperoleh dari diagram garis tentang jumlah siswa di SMP Maju
Terus untuk setiap kelas
- Kelas VII lebih didominasi perempuan dibandingkan laki-laki
- Kelas VIII lebih didominasi perempuan dibandingkan laki-laki
- Kelas IX lebih didominasi perempuan dibandingkan laki-laki
Jadi, seluruh kelas didominasi oleh perempuan dibandingkan laki-laki

MENGOLAH DAN MENYAJIKAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM


9.4 LINGKARAN

Pada pembahasan kali ini kalian akan belajar tentang pengolahan data dan penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan gambar
yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya
persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Penyajian
data dalam diagram lingkaran terbagi atas beberapat juring yang dinyatakan dalam bentuk persen (%)
atau dapat pula dinyatakan dalam bentuk besar sudut. Besarnya persentase atau besarnya sudut dapat
menentukan besarnya nilai data atau frekuensi dari suatu data tertentu. Jika juring dinyatakan dalam
persen maka untuk satu lingkaran penuh adalah 100% dan jika setiap juring dinyatakan dalam derajat
maka besarnya sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360 derajat.

Ayo amati jenis pekerjaan berikut

Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk persentase. Menyajikan
data dalam bentuk diagram lingkaran hampir sama dengan menyajikan data dalam bentuk diagram
batang dan diagram garis.

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 88


PESISIR

Tabel 9.11 Jenis Pekerjaan

Coba amati diagram lingkaran di samping, coba pikirkan apa


kesamaan dan perbedaan dengan diagram batang dan diagram
lingkaran. Coba cermati diagram lingkaran di samping, apa
saja perbedaan dan kesamaan dengan diagram batang dan
diagram garis yang sudah kalian buat sebelumnya?

Gambar 9.12 Jenis Pekerjaan


Sumber: buku guru
Ayo menanya

Setelah kalian mengamati diagram lingkaran tersebut, kira-kira apa pertanyaan yang akan kalian
kemukakan agar dapat menyajikan data dalam diagram lingkaran.

Ayo Amati

Hasil pengumpulan data tentang pendidikan para nelayan di salah satu pantai di Kabupaten Kebumen
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 9.12 Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi
1 Tidak Sekolah 2
2 SD 12
3 SMP 15
4 SMA 21
Total 50

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 89


PESISIR

Ayo amati

Untuk menyajikan data tersebut menjadi diagram lingkaran, kalian bisa mengelompokkan tingkat
pendidikan yang sama, kemudian setelah itu menghitung persentase (%) atau ke dalam ukuran sudut
untuk setiap tingkat pendidikan.
Tabel 9.13 Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Turus Frekuensi Ukuran sudut
(f)
360

1 Tidak Sekolah II 2 2
360 = 14,4
50
2 SD IIII IIII II 12 12
360 = 86,4
50
3 SMP IIII IIII IIII 15 15
360 = 108
50
4 SMA IIII IIII IIII IIII I 21 21
360 = 151,2
50
Total 50

Tidak
Sekolah Tingkat Pendidikan Nelayan
14,4 o

Tidak Sekolah
SMA
151,2 O SD 86,4o SD
SMP
SMP 108o
SMA

Gambar 9.13 Tingkat Pendidikan Nelayan

Ayo menalar

Kalian sudah mengetahui cara menyajikan data dalam bentuk diagram batang, diagram garis, dan
diagram lingkaran. Sekarang perhatikan berbagai jenis data yang disajikan dalam Tabel 9.14.
Manakah diantara jenis data tersebut yang lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram batang,
diagram garis, atau diagram lingkaran (beri tanda √).
Tabel 9.14 Jenis-jenis data

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 90


PESISIR
No Jenis data Diagram Batang Diagram Garis Diagram Lingkaran
1 Banyaknya masyrakat yang
berprofesi nelayan disetiap
wilayah
2 Penghasilan ikan di pantai
widara payung kabupaten
cilacap tahun 2010-2016
3 Jenis pekerjaan wali murid
kelas VII
4 Tinggi badan siswa kelas
VII
5 Kelulusan UN di SMP
Majumakmur tahun 2008-
2013
6 Hasil Pemilu disuatu daerah
Jawab
Tabel 9.16 Jenis-jenis data
No Jenis data Diagram Batang Diagram Garis Diagram Lingkaran
1 Banyaknya masyrakat yang √
berprofesi nelayan disetiap
wilayah
2 Penghasilan ikan di pantai √
widara payung kabupaten
cilacap tahun 2010-2016
3 Jenis pekerjaan wali murid √
kelas VII
4 Tinggi badan siswa kelas √
VII
5 Kelulusan UN di SMP √
Majumakmur tahun 2008-
2013
6 Hasil Pemilu disuatu daerah √

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 91


PESISIR

Pada liburan hari nasional desa Maju Makmur mengadakan kegiatan bepergian di pantai Widara
Payung Kabupaten Cilacap yang diikuti oleh 60 orang.
Tabel 9.15 Peserta Liburan
Peserta Frekuensi
SD 6
SMP 12
SMA 20
Dewasa 22
Sajikanlah dalam bentuk diagram lingkaran!
Jawab:
Tabel 9.17 Peserta Liburan
Peserta Frekuensi Besar Sudut
SD 6 6
360 = 36
60
SMP 12 12
360 = 72
60
SMA 20 20
360 = 120
60
Dewasa 22 22
360 = 132
60

PESERTA LIBURAN

SD SD
Dewasa SMP SMP
SMA
SMA Dewasa

Gambar 9.14 Peserta Liburan

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 92


PESISIR

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui cara
membuat diagram lingkaran. Langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Memberi nama diagram lingkaran
2. Menghitung persentase atau ukuran sudut masing-masing bagian
3. Menggambar lingkaran dan menentukan titik pusatnya
4. Membagi lingkaran tersebut dengan ukuran yang sesuai

BAHAN AJAR PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII SEMESTER 2 93

Anda mungkin juga menyukai