SMP N 10 SEMARANG
Dosen pengampu :
Dr. Mugiyo Hartono, M.Pd
Disusun oleh :
Abdul Khofit
6101022509
COVER ........................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Identitas Peserta Didik .......................................................................................................... 1
1.2 Perencanaan Observasi .......................................................................................................... 2
1.1.1 Ruang Lingkup Observasi .............................................................................................. 2
1.2.2 Panduan Observasi ......................................................................................................... 3
BAB II HASIL ANALISIS DATA .............................................................................................. 5
2.1 Perkembangan Fisiologis ...................................................................................................... 5
2.2 Perkembangan Kognitif......................................................................................................... 6
2.3 Perkembangan Emosi ............................................................................................................ 7
2.4 Perkembangan Sosial ............................................................................................................ 8
2.5 Perkembangan Moral ............................................................................................................ 9
2.6 Perkembangan Motivasi Belajar ........................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
LAMPIRAN................................................................................................................................. 12
DOKUMENTASI ........................................................................................................................ 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Identitas Peserta Didik
Karakteristik peserta didik dapat diartikan sebagai keseluruhan pola tingkah laku atau
kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dari dalam dirinya maupun lingkungan sekitar,
untuk menentukan aktivitas dalam mencapai sebuah tujuan akhir. Pentingnya mengidentifikasi
karakteristik peserta didik digunakan sebagai acuan pendidik dalam membuat perancangan
pembelajaran, hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ardhana dalam
Budiningsih (2015, p. 166) bahwa karakteristik peserta didik merupakan salah satu variabel
dalam desain pembelajaran yang diartikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki
olehpeserta didik termasuk aspek lain yang ada pada diri mereka seperti kemampuan umum,
ekspektasi terhadap pembelajaran dan ciri-ciri jasmani serta emosional peserta didik yang
memberikan dampak terhadap keefektifan belajar.
Adapun karakteristik yang perlu diidentifikasi adalah dengan mengacu pada beberapa
aspek, diantaranya yaitu : etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif,
kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial,
perkembangan moral, dan perkembangan motorik. Berikut merupakan identitas peserta didik
yang dijadikan sample dalam identifikasi karakteristik peserta didik dan didapat melalui
kegiatan observasi.
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 10 Semarang
Kelas : IX E
1) Biodata Peserta Didik 1
No. Identitas peserta didik Deskripsi
1 Nama Flea Eka Savitri
2 Kelas IX E (Sembilan E)
3 No.Absen 12
4 Usia 15
5 Jenis Kelamin Perempuan
6 Alamat Jln. Kartanegara Selatan V Rt 6 Rw 5
7 Anak ke- Pertama
8 Dirumah tinggal dengan Keluarga
1
2
9 Agama Islam
10 Tb/Bb 163/36
Perkembangan Fisiologis
22 Berpikir optimis
Perkembangan Sosial
Memiliki interaksi yang baik dengan
23
anggota keluarga
Gaya pengasuhan yang dilakukan orang
24
tuanya
Memiliki interaksi yang baik dengan
25
guru
Memiliki interaksi yang baik dengan
26
teman sebaya
Mendapatkan label dari teman sebaya
27
misal : “anak cantik”, “anak popular”
Perkembangan Moral
28 Bertutur kata dengan baik
Menghormati kepada orang yang lebih
29 tua dan menghargai kepada orang yang
lebih muda
Mampu membedakan yang baik dan
30
buruk dalam kehidupan sehari-hari
Bersikap sportif dalam menghadapi
31
kekalahan
32 Bersikap jujur dalam keadaan apapun
Pada dunia pendidikan dan pengajaran, peserta didik merupakan fokus perhatian yang
utama. Sebagai seorang guru atau pengelola pendidikan, tentunya perlu mempelajari dan
memahami dengan baik tentang pertumbuhan dan perkembangan setiap peserta didik.
Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi
periodisasi yang sistematis, dimulai dari masa pra-natal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa
remaja dan masa dewasa yang diikuti tahun perkembangan kemampuan fungsi fisik sebagai akibat
dari proses kematangan. Kematangan sendiri mengacu pada runtutan pertumbuhan secara alamiah
atau pertumbuhan jasmani yang relatif terbebas dari faktor lingkungan. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kematangan antara lain adalah faktor biologis yang berkaitan dengan
kematangan fisik atau keturunan, dan faktor sosial kultural yang berkaitan dengan situasi
seperti menjadi lebih tinggi atau menjadi lebih besar. Perkembangan fisiologis individu mencakup
kecerdasan dan emosi, 2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik, dan 3) kelenjar endokrin yang menimbulkan munculnya pola perilaku baru.
Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan pada peserta didik yang menjadi sampel
penelitian, diperoleh bahwa peserta didik 1 (Eka) yang merupakan anak remaja perempuan berusia
15 tahun dan peserta didik 2 (Fahri) yang merupakan anak remaja laki-laki berusia 15 tahun telah
5
6
sesuai dengan taraf perkembangan fisiologisnya. Peserta didik 1 (Eka) memiliki berat badan 36 kg
dan tinggi badan163 cm, sedangkan peserta didik 2 (Fahri) memiliki berat badan 45 kg dan tinggi
badan 165 cm. Berat badan dan tinggi badan sudah mengalami pertumbuhanfisiologis peserta
Berdasarkan hasil observasi, kedua peserta didik tersebut dapat dikatakan sehat secara
jasmani, tidak mengalami gangguan penglihatan, pendengaran dan tidak memiliki riwayat
penyakit berat. Selain itu, perkembangan hormon dalam tubuh kedua peserta didik juga sudah
mulai terlihat. Perubahan fisik pada peserta didik laki-laki yang dapat diamati adalah dada menjadi
bidang, mulai terlihat jakun, suara semakin dalam. Perubahan fisik pada peserta didik perempuan
yang dapat diamati adalah pinggul semakin besar, tumbuhnya payudara, dan suara semakin
nyaring.
menurut Piaget dalam Sagala (2005, pp. 27–28) perkembangan konitif dilihat dari
1) Tahap sensori motor (0.0-2.0 tahun), yaitu mengenal lingkungan dengan kemampuan
2) Tahap pra-operasional (2.0-7.0 tahun), yaitu anak telah mengadalkan diri pada persepsi
3) Tahap operasional konkrit (7.0-11 tahun), anak telah mengembangkan pikirannya secara
4) Tahap operasional formal (11-seterusnya), anak telah dapat berpikir secara abstrak. Pada
tahap ini, telah menggunakan operasi konkret untuk membentuk operasi yang kompleks.
7
Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan pada peserta didik yang menjadi sampel
penelitian, Peserta didik 1 (Eka) dan Peserta didik 2 (Fahri) telah mampu berpikir logis
mengenai gagasan abstrak dan konkret, kedua peserta didik tersebut juga telah memiliki rasa
percaya diri dalam memberikan pendapat, bertanya maupun menjawab pertanyaan. Namun,
rasa kurang percaya diri sering timbul dengan hasil pekerjaannya seperti saat mengerjakan
tugas dan soal-soal penilaian lainnya, hal ini terjadi karena kedua peserta didik memiliki daya
ingat yang lemah dalam mengingat materi pembelajaran yang telah didapat, sehingga peserta
didik 2 (Fahri) sering sekali mendapat nilai ujian yang tidak sesuai dengan apa yang ia
harapkan. Lain halnya dengan peserta didik 1 (Eka), hampir tidak pernah mendapat nilai yang
tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Kedua peserta didik telah mampu melakukan refleksi
diri terhadap pembelajaran yang mereka dapatkan melalui diskusi dengan teman maupun guru.
kejadian atau peristiwa. Perkembangan emosi menjadi sebuah kegentingan dalam perkembangan
anak. Karena pada dasarnya, emosi merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi tingkah
laku individu, termasuk pola perilaku peserta didik. perkembangan emosi mengacu pada
kemampuan anak untuk memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosi
dengan baik seperti ungkapan emosi positif maupun emosi negatif sehingga anak mampu menjalin
hubungan dengan anak anak lain dan orang dewasa (Tusyana et al dalam (Basit & Gumiandari,
2022, p. 82). Dengan demikian dapat disimulkan bahwa perkembangan emosi anak berkaitan
dengan reaksi anak terhadap berbagai perasaan berbeda yang mereka alami. Perkembangan emosi
ini nantinya akan berpengaruh terhadap bagaimana sikap dan cara anak dalam mengambil
Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan pada peserta didik yang menjadi sampel
penelitian, diperoleh bahwa peserta didik 1 (Eka) dan peserta didik 2 (Fahri) telah sesuai dengan
taraf perkembangan emosinya. Kedua peserta didik telah mampu mengekspresikan perasaan,
memiliki rasa percaya diri, dapat mengambil keputusan sendiri, menerima kritik dan saran, serta
keadaan serta perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya baik orang tua,
saudara, teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan
oleh Dewi dkk dalam Pravia (2022) bahwa perkembangan sosial dapat digambarkan sebagai suatu
suatu interaksi dan hidup berdampingan dengan sesama dan dalam rentang waktu tertentu. Hal ini
akan banyak dipengaruhi oleh sifat pribadi setiap individu, yaitu sifat introvert atau ekstrovert.
Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan pada peserta didik yang menjadi sampel
penelitian diperoleh bahwa peserta didik 1 (Eka) dan peserta didik 2 (Fahri) telah sesuai dengan
taraf perkembangan sosialya. Peserta didik 2 (Eka) telah mampu berkomunikasi dengan teman
atau guru ketika mengalami kesulitan, bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok,
berinteraksi bersama teman sekelas tanpa membeda-bedakan, menerima kritik dan saran dari guru
teman maupun guru, serta mengemukakan pendapat dalam forum diskusi dan presentasi. Pada
peserta didik 1 (Eka) mengalami perkembangan yang hampir sama dengan pesertadidik 2 (Bayu).
perkembangan sosial yang baik. Hal ini dilakukan oleh kedua peserta didik dengan menghargai
teman atau guru yang sedang berbicara, memperhatikan dan mendengarkan seksama apa yang
disampaikan.
9
pendidik dalam melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didikke arah yang lebih baik,
tidak hanya sekedar bekal pembelajaran yang bersifat kognitif saja namun juga pembelajaran
dalam segi moral dan spiritualnya. Proses pendidikan dan pembelajaran moralditeladankan orang
tua dan dilakukan secara terpadu (integrated) pada tiap peluang dalam semua kegiatan sekolah
dengan memberikan pelajaran keteraturan hidup, disiplin serta melatih dan membiasakan peserta
Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan pada peserta didik yang menjadi sampel
penelitian diperoleh bahwa kedua peserta didik telah sesuai dengan taraf perkembangan moralnya.
Karena kedua peserta didik merasa sangat gelisah kertika berbohong, sangat tidak bangga saat
menggar aturan, merasa belajar merupakan hal penting, sangat menghargai pendapat, serta tidak
Selain itu, aspek motivasi bagi peserta didik lebih dimaknai sebagai salah satu faktor yang mampu
mendorong peserta didikagar memiliki keinginan untuk belajar. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa motivasi dalam belajar dapat dipandang sebagai suatu dorongan mental yang mampu
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk dalam perilaku belajar peserta didik
di sekolah.
Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan pada peserta didik yang menjadi sampel
penelitian diperoleh bahwa peserta didik 1 (Eka) dan peserta didik 2 (Fahri) menunjukkan motivasi
belajar mereka kurang baik. Mereka harus lebih di beri dorongan lagi agar hasil belajar mereka
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, angket dan wawancara yang didapat untuk mengidentifiksi
profilling terhada dua peserta didik kelas IX E di SMP Negeri 10 Semarang didapatkan hasil
bahwa berdasarkan perkembangan yang menjadi subjek penelitian pada kedua peserta didik
tersebut secara gasris besar sudah sejalan dengan usia mereka saat ini. Keduanya telah
menunjukkan bahwa perkembangan mereka terdapat persamaan, meskipun tidak begitu
mencolok dan tentunya memiliki perbedaan. Namun perbedaan tersebut bersifat seimbang, hal
ini dikarenakan latar belakang etnik dan status sosial mereka yang berasal dari keluarga yang
sederhana. Pada kesempatan selanjutnya, hasil identifikasi profilling peserta didik ini akan
dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat pembelajaran di mana dalam merancang
strategi pembelajaran yang sesuai bagi setiap peserta didik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Basit, A., & Gumiandari, S. (2022). Perkembangan Emosi Peserta Didik. Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia
Pravia, S. (2022). Analisis Perkembangan Sosial dan Perkembangan Emosi Siswa Kelas VI SD
150 Kota Jambi Pada Pembelajaran IPA Selama Masa Pandemi Covid-19. Universitas
Jambi.
Maharani, L. (2014). Perkembangan Moral Pada Anak. KONSELI : Jurnal Bimbingan Dan
Konseling (E-Journal), 1(2), 93–98. https://doi.org/10.24042/kons.v1i2.1483
Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pwmbelajaran (2nd ed.). CV Alfabeta.
11
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
12
13
14
15
Lampiran 2
16
17
DOKUMENTASI
18