NAMA ANGGOTA:
DIAN MAULIDA
FACHRY RADITYA
(PROLOG)
Pagi yang cerah, suasana di kelas 8 SMP Nusantara, cukup ramai. Bermacam-macam
tingkah laku ada di kelas tersebut. Ada yang sedang mengobrol, membaca buku dan bahkan
ada yang keluar masuk kelas
Ketua kelas: sst.. Pak Jefran datang (para siswa/i pun segera duduk di tempatnya)
Pak Jefran: anak-anak hari ini bapak akan memberikan informasi, yaitu kelas kita
Nathan: halo semua, perkenalkan nama saya Nathan Aksaranata. Saya pindahan
tangan)
Jaziel: eh, BTW kenapa lo pindah? Anyway gw Jaziel panggil gue El aja
(Saat sedang asyik berbincang, pak Jefran tiba-tiba berbicara untuk melanjutkan pelajaran
matematika)
Pak Jefran: Oke anak-anak mari kita belajar kembali, kta hari ini masih
(Nathan mendengar hal itu pun kebingungan, karena ia baru saja masuk hari itu sehingga
ia tidak tahu menahu apa materi yang mereka pelajari kemarin)
Nathan: eh El, materi kemarin halaman berapa? Gw kan baru masuk jadi gatau
(Jaziel pun ikut kebingungan, karena sebenarnya ia pun kemarin tidak masuk karena sakit)
Nathan: eh Bel maaf gw Nathan. Mau nanya materi kemarin itu hal berapa ya?
Bella: (Bella pun menoleh ke arah Nathan) oh materi kemarin, materi kemarin itu
halaman delapan
Pak Jefran: oke anak-anak materi kita sampai sini dulu. Materi akan kita lanjut
minggu depan
(Anak-anak pun segera membereskan buku-buku dan langsung bergegas ke kantin untuk
membeli beberapa makanan. Termasuk Nathan yang juga mengajak Jaziel untuk pergi ke
kantin)
Nathan: Bella, sorry mau nanya kantin ada di mana ya? Gw belum tau soalnya
Bella: oh kantin. Kalo ke kantin dari kelas belok ke kanan terus ke kanan lagi, ntar
Nathan pun akhirnya pergi menuju kantin sendirian. Sesampainya di kantin, Nathan pun
memilih makanan yang ia inginkan.
Setelah sudah membeli beberapa makanan. Nathan pun kembali ke kelas. Ketika sudah
mau sampai ke kelas, Nathan melihat Bella pergi keluar sendirian. Nathan melihat itu pun tidak
memperdulikannya, dan memilih cepat masuk kedalam kelas.
Nathan: eh El, gw tadi liat Bella keluar sendiri, kenapa dia kok kayak ga punya
Jaziel: Gatau, emang dia orang nya kayak gitu. Cuek,sombong banget, terus dia
(Vlora dan Levanya pun sontak langsung menyahuti perkataan Jaziel mengenai Bella)
Vlora: iya bener banget kata Jaziel, dia orang nya sok tertutup banget, sombong
Levanya: iya betul. Ga pernah berbaur juga sama kita. Setiap ada kerja kelompok
(Bella mendengar itu pun tersulut kesal dan sontak menggebrak dia pergi keluar kelas)
(Nathan pun mendengar perkataan Vlora dan Levanya pun hanya bisa terdiam. Dan Nathan
pun lebih memilih berbincang dengan Jaziel kembali)
Nathan: kenapa mereka berdua ngomong nya kayak gitu banget dah
Nathan: oh engga, gw pengen tau aja sii, karena kok dia sendirian aja dari tadi
(PROLOG)
Bel masuk berbunyi dan mereka pun melanjutkan kembali belajar,yaitu pelajaran IPS yang
di ajar oleh Pak Han. Selang beberapa menit, Pak Han pun datang untuk mengajar.
Ketua kelas: sst.. Pak Han dateng (siswa/i pun menuruti perintah Leo)
Pak Han: Oke anak-anak, hari ini kita materi baru ya anak-anak. Kalian sekarang
(Tidak terasa waktu pun sudah menunjukkan bahwasanya kita harus pulang)
(PROLOG)
Waktu pulang pun tiba. Mereka pun segera membereskan barang-barang dan buku-buku
sambil menunggu bel pulang berbunyi.
Bel pulang pun berbunyi, mereka pun membaca doa dan setelah berdoa mereka pun
pulang ke rumahnya masing-masing.
Nathan: Leo, Jaziel, Fero gw keluar duluan ya. Gw dah di jemput nih
(Nathan mendengar perkataan Fero pun, akhirnya ia menunggu Fero terlebih dahulu)
(Jaziel dan Leo pun hanya membalas 'ok' menggunakan jari jempolnya)
(PROLOG)
Saat perjalanan keluar bersama Fero, Nathan tidak sengaja melihat Bella sedang duduk di
bawah pohon sambil asyik menulis di sebuah buku kecil. Nathan pun yang melihat itu meminta
Fero untuk pergi mendahului Nathan karena alasan ingin ke kamar mandi sebentar. Dan Fero
pun meng-iya kan keinginan Nathan.
Setelah itu, Nathan pun menghampiri bella dan ingin mengajak Bella berbincang.
Nathan: Oo gpp. Tadi pas mau arah pulang ngeliat lo sendirian, gw samperin aja
Bella: oh cuma nulis-nulis biasa kok, ga ada apa-apa (sambil tersenyum sedikit)
Nathan: oh gitu. Oke deh gw duluan ya, udah di telepon terus nih
Keesokan harinya...
(PROLOG)
Pagi itu, Nathan sudah datang ke sekolah. Saat sedang berjalan menuju kelas, tidak
sengaja Nathan dan Bella berpapasan di lapangan sekolah mereka. Nathan melihat itu berlari
kecil untuk menghampiri Bella.
(Namun saat Nathan ingin melanjutkan berbicara, Bella tiba-tiba langsung berlari kecil,
entah apa yang merasuki nya)
(Saat sampai di kelas, Nathan pun sontak langsung menanyakan kepada Bella kenapa ia
tadi berlari saat di lapangan setelah di sapa oleh Nathan)
Bella: (memberikan kertas yang berisi tulisan) 'tadi gw liat Azra, makanya gw
circle mereka'
(Nathan yang membaca itu pun sontak tertawa kecil. Setelah selesai tertawa, Nathan pun
berbicara kembali)
(PROLOG)
Bel masuk berbunyi, dan mereka pun bergegas untuk duduk yang rapih sambil menunggu
guru pelajaran bahasa inggris datang, yaitu pak Han.
Pak Han: yes I'm fine too. Btw I want to ask you, is today a good day or a bad day?
Nathan: I think it's a good day but today is a bad day for bella
(Pertanyaan yang di lontarkan oleh Nathan pun tidak di jawab oleh Bella)
Pak Han: Oh, so you're sad that Nathan doesn't talk to you
Pak Han: now I want to ask Fero. How was your day fero?
Pak Han: OK good. What about Leo, how was your day?
Pak Han: Ok nice. Okay lastly, what about Azra, Vlora and Levanya. How was your
day?
Pak Han: ok good. Oke anak-anak, hari ini coba kalian modul halaman 16.
Kerjakan ya nak, di kumpul hari ini. Bapak mau ada meeting sebentar.
Pak Han: silahkan kamu jaga kelas jangan sampai ada yang keluar kelas
Leo: ok sir
(Setelah selesai mengerjakan tugas yang diberikan pak Han. Nathan pun berbincang bersama
Jaziel yang juga sudah selesai)
(PROLOG)
Setelah beberapa menit berbincang bersama Jaziel. Bel istirahat berbunyi, siswa siswi pun
langsung membereskan buku-buku nya dan bergegas untuk pergi menuju kantin. Termasuk
Nathan yang mengajak Bella untuk pergi ke kantin bersama sama.
(PROLOG)
Saat sudah membeli beberapa makanan, Nathan dan Jaziel pun pulang kembali ke
kelasnya. Ketika sudah mau sampai ke kelas, Nathan melihat Leo sedang berbincang dengan
Bella.
Nathan yang melihat itu pun heran, sebab kata Jaziel Bella jarang sekali mengobrol
bersama teman kelasnya sendiri. Nathan yang ingin tahu pun tiba-tiba bertanya kepada Jaziel.
Nathan: eh El, itu Bella kan. Tumben dia ngobrol sama Leo, kata lo biasanya dia
Jaziel: emang dia biasanya jarang mau di ajak ngobrol gitu, tapi gatau nih tumben
(Sesampainya di kelas, Nathan pun tiba-tiba saja meminta nomor telepon Bella ke Jaziel)
Jaziel: ok
(PROLOG)
Saat sedang asyik mengobrol, bel masuk berbunyi. Dan mereka segera membereskan sisa-
sisa bungkus makanan dan membuang nya ke tempat sampah.
Saat Leo sedang membuang sampahnya, Leo dari kejauhan melihat pak Adhi berjalan
menuju kelas 8B untuk mengajar. Selang beberapa menit, pak Adhi pun sampai Ke kelas
mereka.
Pak Adhi: oke anak-anak hari ini kita belajar tentang poster. Ada yang tau apa itu
poster?
Pak Adhi: ga tau apa itu poster. Baik bapak akan memberi apa itu poster. Poster
adalah seni atau design grafis yang memuat komposisi gambar dan
(Pak Adhi pun memberi tugas saat sudah menjelaskan sedikit. Karena sebenarnya, pak Adhi pun
memiliki keperluan yang sangat mendesak. Jadi mau tidak mau ia harus memberi tugas ke
pada mereka)
Pak Adhi: oke anak-anak sekarang kalian buka modul bab 4, silahkan kalian
kerjakan di kumpul hari ini. Dan Minggu depan kita akan membuat
Pak Adhi: baik itu saja yang bisa bapak sampaikan, bapak pergi dulu ya. Ketua
(PROLOG)
Belum sempat selesai mengerjakan tugas yang diberi pak Adhi,bel waktu pulang pun
berbunyi. Akhirnya karena belum sempat selesai mengerjakan, mereka pun melanjutkannya di
rumah.
Setelah para siswa siswi ini selesai membereskan barang-barang dan buku-buku mereka.
Mereka pun berdoa dan setelah berdoa,mereka akhirnya pulang menuju rumah mereka
masing-masing.
(PROLOG)
Sesudahnya menulis di buku diary dirinya, akhirnya Bella pun bergegas ke kamar mandi
untuk membersihkan diri nya. Tetapi, saat sedang berjalan menuju kamar mandi, kepala Bella
rasanya sangat pusing sekali.
Namun tekad ia untuk membersihkan diri tetap di lakukan, walaupun kepala nya tidak
tahu kenapa sangat terasa pusing sekali. Bella pun akhirnya berjalan pelan, sambil mencoba
menenangkan kepalanya yang pusing ini. Dan akhirnya Bella pun sampai di depan pintu kamar
mandi lalu ia masuk untuk membersihkan diri.
Hari demi hari berjalan dengan lancar tidak ada kendala dan Nathan pun masih ingin
mencari perhatian kepada Bella, bagaimana caranya ia tahu apa yang sebenarnya terjadi dan
juga bagaimana caranya agar dapat berbicara berdua bersama Bella dengan tenang.
(PROLOG)
Namun tidak dengan minggu ini, karena tiba-tiba Bella di fitnah oleh teman kelas nya yaitu
Azra. Azra bilang bahwasanya pena yang azra pakai, Azra taruh di atas meja dekat tempat pensil
dia. Tetapi saat waktu istirahat pena itu menghilang dari meja Azra dan ada di meja Bella. Azra
yang melihat itu sontak menanyakan kepada Bella dengan nada bicara yang tinggi
Azra: Eh Bel, lo gapunya pena ya sampe ngambil punya orang kayak gini?
(Bella yang mendengar hal itu pun heran dan hanya diam, sebab ia tidak pernah mengambil
pena orang lain, ia selalu membawa pena yang banyak di tempat pensil nya)
Azra: kalo ada orang bicara, bales dong jangan diem aja. Gapunya mulut ya
(Bella hanya tetap diam dan lebih baik keluar dari pada mendengar celotehan Azra yang sudah
jelas bahwa pena itu bukanlah Bella yang mengambilnya)
(PROLOG)
Saat sedang pergi keluar, Bella merasa bahwa kepalanya sangat pusing sekali. Sesekali ia
berjalan namun tidak bisa, karena pusing yang sudah terlalu sakit, Bella pun tidak kuat
menahannya dan akhirnya Bella jatuh pingsan.
Nathan yang pada saat itu sedang berjalan menuju kelas, melihat Bella yang sudah duduk
di tembok itu pun panik dan langsung berlari melihat keadaan Bella. Leo pun terlihat panik,
sebab Leo melihat Nathan berlari ke arah kelas mereka. Karena rasa ingin tahu yang kuat,
akhirnya Leo pun keluar kelas dan Leo melihat pemandangan di mana Bella sudah pingsan
sambil duduk.
Saat Vlora sedang berjalan berdua bersama Levanya, Vlora melihat di depan kelas mereka
ada Nathan yang sedang kebingungan. Karena rasa ingin tahu mereka berdua sangatlah kuat,
akhirnya mereka berdua menghampiri Nathan yang berada di sana.
Saat Vlora dan Levanya sampai di depan kelas mereka, mereka berdua melihat Bella yang
sudah pingsan, karena Vlora dan Levanya merupakan anggota PMI di sekolah nya, Vlora dan
Levanya pun langsung membantu Bella yang sedang pingsan untuk masuk ke dalam kelas untuk
di sadarkan.
Setelah sekitar 5 menit pingsan, akhirnya Bella sadar dari pingsannya. Vlora dan Levanya
disitu pun langsung berbicara bahwa sebaiknya Bella pulang dan istirahat di rumah.
dulu, karena lo ini kayaknya banyak pikiran jadi istirahat dulu di rumah
Vlora: iya bener tuh kata Vanya, lo mending pulang abis itu Lo istirahat
Bella yang mendengar itu pun langsung membereskan buku-bukunya dan melanjutkan
perjalanan pulang.
(PROLOG)
Sesampainya Bella di rumah, ia langsung pergi ke ruang makan untuk mengambil minum
dan membawanya ke kamar. Sesampainya di kamar, ia menulis di buku diary dirinya tentang
apa yang sebenarnya tadi terjadi dan mengapa tadi Vlora dan Levanya sangat lah baik terhadap
dirinya. Meskipun Bella tau, pasti itu hanya karena Bella pingsan.
Setelah selesai menulis di buku diary nya, Bella pun menuju tempat tidurnya dan langsung
bermain handphone. Saat sedang bermain handphone, ia melihat notifikasi dari Nathan, bella
pun kaget sebab dirinya tidak pernah memberikan nomor telepon kepada Nathan. Bella yang
melihat itu pun langsung membuang pikiran yang menjadi pertanyaan bagi dirinya
Nathan di situ menanyakan bagaimana keadaan Bella sekarang, apa sudah membaik atau
belum.
Nathan: hai Bel, ini gw Nathan. Gimana keadaan Lo, membaik ga? Semoga
membaik ya Bel
Bella: halo, eh iya lumayan baikan sih. Lo dapet nomor gw dari siapa?
(Kira-kira seperti itu lah percakapan mereka berdua di dalam handphone mereka berdua)
Keesokan harinya..
(PROLOG)
Hari itu, Bella memutuskan untuk tidak masuk sekolah di karenakan kepala nya yang masih
pusing dan juga badannya terasa panas.
Bella pun mengambil handphone nya dan meminta tolong kepada Nathan untuk di
buatkan surat izin kepada nya.
Bella: Nathan, sorry boleh tolong buatin surat izin sakit ga?
Bella: iya, pusing nya masih ada terus badan gw juga agak panas
(Saat sudah selesai mengirim pesan kepada Nathan, Bella melihat notifikasi dia ada nomor
yang bertuliskan nama 'Leo'. Bella yang melihat itu pun langsung membukanya. Saat di buka
ternyata Leo mengirimkan pesan yang cukup panjang )
Leo: Bel gimana keadaan Lo, baik-baik aja kan. Kemaren lo kenapa bisa pingsan
begitu. Tapi semoga lo baik-baik aja ya. Get well soon Bella
Bella: keadaan gw baik kok cuma agak panas jadi hari ini gw ga masuk takutnya
(PROLOG)
Sesampainya Nathan di sekolah, Nathan pun menaruh surat yang sudah ia buat untuk
bella. Melihat Nathan yang menaruh itu di atas meja guru, sontak menjadi pusat perhatian anak
perempuan. Anak perempuan pun langsung melihat siapa nama yang ada di surat tersebut.
Ternyata Bella, nama yang ada di dalam surat tersebut.
Azra: kayaknya ada yang lagi punya hubungan deket nih sama Bella. Ya ga Tan?
(Nathan yang mendengar itu hanya diam saja dan tidak memperdulikan omongan tersebut)
(PROLOG)
Bel masuk berbunyi. Kali ini mereka sudah tertib dududk di tempat nya masing-masing.
Jadi tidak perlu di perintahkan untuk diam.
Tidak lama dari bel masuk berbunyi, pak Adhi pun datang.
Pak Adhi: oke hari ini kita akan pembagian kelompok untuk membuat poster.
Leo: ini kelompok satu yaitu Vlora, Levanya dan azra. Kelompok dua yaitu Fero,
Galang dan Jaziel. Kelompok terakhir yaitu Bella, Leo dan Nathan. Ini pembagian
kelompok poster.
Pak Adhi: oke anak-anak ini adalah pembagian kelompok untuk kalian
poster. Untuk poster nya kalian bebas memilih. Minggu depan sudah di
Kumpul ya anak-anak.
Pak Adhi: baik karena kalian ingin membuat poster, maka saya beri jam kosong
Pak Adhi: baik, saya duduk di meja piket unggul, jadi kalau kalian bermain main
(PROLOG)
Bel waktu pulang berbunyi. Seperti biasa siswa siswi membereskan barang-barang dan
buku-buku ke dalam tas mereka masing-masing. Lalu mereka berdoa dan melanjutkan pulang
ke rumah masing-masing
(Sesampainya di rumah, Nathan pun memainkan handphone nya dan mengirim pesan
kepada Bella)
Nathan: Bel tadi pak Adhi kan pembagian kelompok, nah Lo gw sama Leo satu
Nathan: eh ini mau kerkom di rumah siapa? Rumah gw gabisa soalnya mau ada
arisan ibu-ibu
Leo: gw juga gabisa. Soalnya lagi rame sama keluarga gw. Rumah Bella berarti
Leo: Sabtu aja lah ya. Biar Minggu kita rest. Bisa kan?
(PROLOG)
Sabtu pun tiba, mereka pun belajar seperti biasa. Sampai tiba saatnya waktu pulang.
Bel pulang berbunyi, mereka pun seperti biasa membereskan barang dan buku mereka
kemudian membaca doa dan bergegas pulang. Saat ingin pulang mereka pun berkumpul dulu
untuk meminta alamat rumah bella.
Saat sudah sampai bella pun segera mengirim alamat rumah Bella ke grup indo. Saat
sedang menunggu Leo dan Nathan, Bella pun sedikit sedikit menyiapkan makanan dan juga
barang barang yang di perlukan untuk membuat poster tersebut.
Akhirnya setelah menunggu beberapa saat, Nathan dan Leo pun tiba di rumah Bella.
Leo: Permisi, bella
(Mendengar suara Nathan dan Leo pun, Bella pun segera membuka kan pintu untuk
mereka berdua)
Saat sedang mengerjakan tugas kelompok,tiba tiba Nathan mengajak ngobrol Bella
Nnti Abis ini Nathan chat Bella. Tes kerkom rumah Bella. Abistu presentasi.
Abis kelas cewe bertiga ngomongin Bella udh centil. Nathan bela Bella. Abis itu
Nathan liat diary Bella. Nathan ajak ngobrol. Jaziel merasa Nathan deket bgt bela
trs ngejelasin bela itu kek gini. Nathan sempet foto isi diary nya. Jaziel akhirnya
percaya. Bela sekarang keluar berdua Nathan trs, di omongin sama Azra mulai
caper, Nathan bela Bella klo bela ga kayak gitu. Abis itu Nathan bilang Bella
pernah ngomong klo sebenarnya dia punya masa lalu yg jelek. Jadi dia ga gampang
untuk temenan. Tapi cewe ini ga percaya, sampe akhirnya Vlora liat diary nya
Bella di meja Bella. Trs di baca, akhirnya percaya. Nah jadi tingga anuin Azra dan
Levanya percaya. akhirnya percaya. Temenan. SELESAI