Ditulis oleh
Adi Syaiful Mukhtar
PUTRI TUJUH
iii
Dengan menggunakan media bahasa, seni imajinatif,
dan matra budaya, sastra menyampaikan pesan untuk
(dapat) ditinjau, ditelaah, dan dikaji ataupun dianalisis
dari berbagai sudut pandang. Hasil pandangan itu
sangat bergantung pada siapa yang meninjau, siapa yang
menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya
dengan latar belakang sosial-budaya serta pengetahuan
yang beraneka ragam. Adakala seorang penelaah sastra
berangkat dari sudut pandang metafora, mitos, simbol,
kekuasaan, ideologi, ekonomi, politik, dan budaya,
dapat dibantah penelaah lain dari sudut bunyi, referen,
maupun ironi. Meskipun demikian, kata Heraclitus,
“Betapa pun berlawanan mereka bekerja sama, dan
dari arah yang berbeda, muncul harmoni paling indah”.
Banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari
membaca karya sastra, salah satunya membaca cerita
rakyat yang disadur atau diolah kembali menjadi cerita
anak. Hasil membaca karya sastra selalu menginspirasi
dan memotivasi pembaca untuk berkreasi menemukan
sesuatu yang baru. Membaca karya sastra dapat
memicu imajinasi lebih lanjut, membuka pencerahan,
dan menambah wawasan. Untuk itu, kepada pengolah
kembali cerita ini kami ucapkan terima kasih. Kami
juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Kepala Pusat Pembinaan, Kepala Bidang
Pembelajaran, serta Kepala Subbidang Modul dan
iv
Bahan Ajar dan staf atas segala upaya dan kerja keras
yang dilakukan sampai dengan terwujudnya buku ini.
Semoga buku cerita ini tidak hanya bermanfaat
sebagai bahan bacaan bagi siswa dan masyarakat untuk
menumbuhkan budaya literasi melalui program Gerakan
Literasi Nasional, tetapi juga bermanfaat sebagai
bahan pengayaan pengetahuan kita tentang kehidupan
masa lalu yang dapat dimanfaatkan dalam menyikapi
perkembangan kehidupan masa kini dan masa depan.
v
Sekapur Sirih
vii
bersama di kahyangan setelah melewati sayembara dari
sang Sultan. Namun, suatu hari mereka turun ke bumi
untuk hidup bersama hingga wafat. Cerita yang sarat
akan nilai luhur ini disampaikan turun temurun oleh
masyarakat Tulehu hingga sekarang. Oleh karena itu,
apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan kepada
banyak pihak atas dokumentasi cerita rakyat ini agar
dapat menjadi bacaan yang bernilai luhur bagi para
penerus bangsa.
viii
Daftar Isi
ix
Laweri Hulan dan Kayangan
1
desa tempat Laweri Hulan mengawali cerita hidupnya
Kasim.
2
mengerutkan dahinya sembari menunjuk orang desa
mereka lihat.
pasang.
3
“Mereka pergi menangkap ikan tidak hanya untuk
Kasim.
berkembang.
4
Sementara itu, di Istana Kayangan hiduplah seorang
5
perangai yang baik dan sopan tidak terkecuali kepada
sultan.
6
7
Tujuh putri mengangguk pertanda mengerti.
istana.
8
dikerjakan oleh putri-putriku. Sesekali peringatkan
dengan siap.
9
Semenjak ketujuh putri sang sultan melalang buana
kayangan.
***
10
Tujuh Mata Air
11
12
Laweri Hulan meraba dahi Kasim seraya berkata,
13
ingin menawarkan sebuah tempat indah di bumi yang
di kayangan.
14
Penawaran yang diajukan Putri Bungso kepada
15
Kalian ditakdirkan berparas cantik karena Tuhan sangat
arif.
16
memberikan izin. Namun, mereka harus turun saat
hari di bumi.
dua hari.
17
18
itu. Lengkungan cahaya tersebut menuju ke tempat
19
kemudian mereka menanggalkan kedua sayap mereka
merasa sedih.
20
Putri Bungso meletakkan sayapnya bersama dengan
adiknya.
21
kepada sang sultan, sudah saatnya kami harus kembali
22
23
Dengan tangis terisak, sang putri mencoba
***
24
Sayembara Sang Putri
25
mempunyai akal dan perasaan untuk bisa melakukan itu
semua.
26
27
akan segera terwujud. Dia telah berjanji kepada Putri
kesalahan.
28
29
Suara lantang Putri Bungso tidak lantas meyakinkan
30
Selanjutnya, hari-hari Laweri Hulan sebagai
***
31
Sayap Putri Bungso
keluarganya.
32
“Suamiku, apakah hari ini engkau akan pergi ke
itu.
33
Laweri Hulan bergegas pergi ke kebun sembari
tungku.
34
sang putri. Kebahagiaan muncul kembali di wajah
hilang seketika.
35
Beberapa hari kemudian, persediaan ikan di rumah
sang istri.
Bungso.
Eriwakan.
36
terdapat sayap yang selama ini dicarinya. Putri Bungso
rumahnya.
37
38
Surat itu dibaca oleh Laweri Hulan, “Laweri Hulan,
akan bertemu.”
Istana Kayangan.
39
Mereka pun merasa bahagia atas pertemuan itu
***
40
Laweri Hulan ke Kayangan
naik ke kayangan?”
kayangan.”
41
kepada Laweri Hulan, “Laweri Hulan, apakah engkau
42
putri. Apabila salah satu putri merasa terganggu akan
43
“Mohon izin, Sultan. Perkenalkanlah saya, Laweri
44
Laweri Hulan pun kaget karena ketujuh putri tersebut
***
45
Laweri Hulan dan Sang Putri
Kembali ke Bumi
46
Putri Bungso. “Istriku, patutkah saya seorang manusia
istana ini.”
berbahagia di bumi.
47
Tehupelassury. Laweri Hulan dan Putri Bungso dipercaya
***
48
Biodata Penulis
49
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S-1: Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya
(2008—2012)
Informasi Lain:
Adi Syaiful Mukhtar lahir di salah satu kota di Jawa
Timur yang disinyalir sebagai pusat dari kerajaan
Mojopahit pada masa silam. Tepatnya pada HUT TNI.
Penampilannya yang bersahaja, membuat lelaki yang
berumur 28 tahun (pada 2016) ini dapat diterima
di semua golongan. Pria berdarah Jawa Mataraman
tersebut biasa dipanggil oleh teman kuliahnya dengan
nama Ipung. Namun, semenjak ia berkarier di banyak
50
instansi resmi ia dipanggil dengan nama Adi. Dia
adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Setelah
tamat SD, SMP, SMA, dan setelah kegagalannya
dalam menyelesaikan studi diploma Teknik Sipil di
Politeknik Negeri Malang, ia melanjutkan kuliahnya di
Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya hingga
2012. Pada tahun 2006, Adi sempat tergabung selama
setahun di organisasi sosial KULIA (Perkumpulan Peduli
Anak Yatim) Purwojati Mojokerto. Darah dermawannya
tidak berhenti di situ saja. Ketika masih tercatat
sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, ia dibutuhkan
sebagai tenaga pengajar di MTs. Darussalam (sekolah
rintisan YP3I I’anatuttholibin) hingga 2013. Di tahun
yang sama, ia juga meluangkan waktu sebagai tenaga
pengajar ekstrakurikuler jurnalistik di SMA Negeri 1
Ngoro dan memprakarsai terbitnya majalah sekolah
INTUISI (Informasi Aktual Seni Kreasi). Sekarang ia
aktif sebagai Pengkaji Bahasa dan Sastra di Kantor
Bahasa Maluku. Beberapa tulisannya dimuat di Antologi
Puisi Kipas Cendana, majalah sekolah INTUISI, Jurnal
Ilmiah TOTOBUANG, Bahasa dan Sastra Melukis
Harmoni 2014, dan surat kabar Mimbar Rakyat.
51
Biodata Penyunting
Nama : Luh Anik Mayani
Pos-el : annie_mayani@yahoo.com
Bidang Keahlian : Linguistik, dokumentasi Bahasa,
Penyuluhan, dan Penyuntingan
Riwayat Pekerjaan
Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
(2001—sekarang)
Riwayat Pendidikan
1. S-1 Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas
Udayana, Denpasar (1996—2001)
2. S-2 Linguistik, Program Pasca sarjana Universitas
Udayana, Denpasar (2001—2004)
3. S-3 Linguistik, Institute für Allgemeine
Sprachwissenschaft, Universität zu Köln, Jerman
(2010—2014)
Informasi Lain
Lahir di Denpasar pada tanggal 3 Oktober 1978. Selain
dalam penyuluhan bahasa Indonesia, ia juga terlibat
dalam kegiatan penyuntingan naskah di beberapa
lembaga, seperti di Mahkamah Konstitusi dan
Bapennas, serta menjadi ahli bahasa di DPR. Dengan
ilmu linguistik yang dimilikinya, saat ini ia menjadi
mitra bestari jurnal kebahasaan dan kesastraan,
penelaah modul bahasa Indonesia, tetap aktif meneliti
dan menulis tentang bahasa daerah di Indonesia, dan
mengajar dalam pelatihan dokumentasi bahasa.
52
Biodata Ilustrator
Riwayat pendidikan:
Universitas Kristen Maranatha, Graphic Design Major
53