Anda di halaman 1dari 9

APRESIASI KARYA SASTRA JEPANG DALAM FILM “SPIRITED AWAY

(千と千尋の神隠し)” KARYA HAYAO MIYAZAKI


“PETUALANGAN PENDEWASAAN DI DUNIA ROH”

Dosen Pengampu :
Zaki Ainul Fadli S.S., M.Hum.

Disusun Oleh :
Muhammad Hafizh Ataurrahman
13020221140094

BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
I. PENDAHULUAN
Film merupakan salah satu karya sastra yang disajikan secara visual dan memiliki
berbagai cerita didalamnya. Kehadiran film sudah muncul sejak tahun 1895, tepatnya pada
tanggal 28 Desember 1895. Pada saat itu juga, bertempat di Paris, Prancis, Workers Leaving
the Lumère's Factory merupakan film pertama yang diputar dalam dunia sinematografi.
Banyak yang menilai bahwa film merupakan salah satu sarana hiburan semata, tetapi
dilain sisi, film dapat dikatakan sebagai media dalam menyampaikan gagasan dan pesan.
Dengan tujuan bahwa pendapat yang terselip di film dapat didengar oleh masyarakat luas
ataupun untuk siapa itu ditujukan.
Film memiliki berbagai jenis cerita atau yang disebut dengan genre untuk
dipertontonkan. Seperti komedi, romantic, aksi, horror, thriller, science fiction, dan masih
banyak lagi tergantung kepada selera penonton. Pada masa sekarang, anime sangat digemari
oleh banyak kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa sangat menyukai film
animasi yang berasal dari negeri sakura itu. Anime yang dalam penulisan Jepang ア ニ メ
sendiri merupakan sebuah animasi yang berasal dari Jepang yang digambar menggunakan
tangan maupun teknologi dari komputer. Anime hadir dalam bentuk serial maupun film.
Salah satu perusahaan animasi ternama di Jepang, yakni Studio Ghibli (株式会社ス
タ ジ オ ジ ブ リ ) memiliki segudang anime yang mendunia, salah satunya Spirited Away.
Film Spirited Away yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki dirilis pada 20 Juli
2001. Dilansir Wikipedia, film ini berhasil memenangkan penghargaan Oscar pada tahun
2002 dalam kategori Film Animasi Terbaik.
Spirited Away bercerita tentang petualangan magis anak perempuan yang bernama
Chihro Ogino di dunia roh demi mengembalikan sosok asli kedua orang tuanya yang
berubah menjadi babi. Film ini juga memasukan unsur-unsur tradisional Jepang seperti kuil
batu, gerbang Torii, patung dewa, jin dan dewa yang ada dalam agama Shinto, pemandian
air panas, hingga tari-tarian dan filosofi Shinto. Serta budaya-budaya Jepang seperti cara
berpakaian, tata rambut, bangunan, penghormatan, restoran, dan lain-lain.

II. PENOKOHAN
1. Chihiro Ogino / Sen (荻野千尋/千)

Chihiro Ogino merupakan karakter utama dari film Spirited Away. Sosok anak
perempuan berusia sepuluh tahun ini memiliki watak protagonis dan polos. Chihiro sangat
mungil dan memiliki penampilan kekanak-kanakan, dan wajah gemuk. Pakaiannya meliputi
T-shirt putih lengan sedang dengan garis-garis hijau cerah, celana pendek merah cerah, kaus
kaki putih, dan sepatu kets velcro kuning cerah. Meski sosoknya polos, tetapi ia memiliki
sifat keberanian yang cukup hebat untuk anak seusianya. Keberanian sosok Chihiro ini dapat
dilihat disepanjang film dari awal hingga akhir cerita. Ia tidak ingin orang lain melihat
dirinya sebatas anak kecil yang manja, lalu ia tunjukan sisi hebat serta sosok kedewasaan
dalam dirinya. Seperti halnya ia bekerja di rumah pemandian yang dimana para pekerjanya
merupakan orang dewasa. Tanpa ia sadari, ia berubah menjadi sosok yang berperan dewasa
pekerja keras yang mulanya merupakan seorang gadis cengeng, egois.
Tetapi, ia dapat melakukan pekerjaan dengan handal tidak kalah dengan para pekerja
lainnya. Contohnya dalam scene ketika ia membenahi masalah yang disebabkan oleh salah
satu tamu yang terjadi di rumah pemandian (gambar terlampir). Sosok Chihiro dengan
badan yang kecil dibantu oleh Lin dengan cepat beraksi memperkeruh masalah itu. Tanpa ia
sadari, ia berubah menjadi sosok yang berperan dewasa pekerja keras yang mulanya
merupakan seorang gadis cengeng, egois. Berkat hal itu, ia lebih bertanggung jawab serta
optimis yang telah belajar untuk peduli pada orang lain.
Kekuatan ikatannya dengan Haku seiring berjalannya cerita akhirnya berkembang
menjadi bentuk cinta yang sangat tulus yang menghilangkan kutukan masing-masing
Yubaba dan Zeniba pada Haku.

2. Haku / Nigihayami Kohaku Nushi (ハク/ニギハヤミ コハクヌシ)

Haku merupakan anak laki-laki yang dapat berubah menjadi sosok naga ini memiliki
jiwa keingintahuan sangat besar. Demi mendapatkan ilmu sihir dari Yubaba, ia rela
melakukan apapun tanpa memikirkan dampak dari yang ia perbuat. Seperti dalam scene
ketika ia mendapat perintah untuk mencuri segel mantra milik Zeniba yang merupakan
saudara Yababa. Mengetahui tabiatnya, Zeniba meneror Haku yang pada saat itu dalam
keadaan berwujud naga mendapatkan serangan dari burung kertas. Meski begitu, Haku
merupakan salah satu karakter yang berperan penting dalam alur film ini. Sifat Haku yang
rendah hati serta gemar menolong merupakan poin plus dalam karakternya. Sosok Chihiro
sangat diuntungkan berkat peran Haku. Haku membanu melindunginya dari segala macam
bahaya dan memberikan nasihat kepada Chihiro. Menjelang akhir cerita, Chihiro ingat jatuh
ke sungai Kohaku ( コ ハ ク ), di mana Haku adalah rohnya, dia dengan demikian
membebaskan dirinya dari layanan Yubaba dengan bantuan Chihiro mengingat nama aslinya
dan masa lalunya, yang telah dia lupakan karena perubahan nama dan kutukan yang telah
diberikan Yubaba padanya.
Meski Haku memiliki sosok berhati dingin, dan tidak disukai oleh staf pemandian
lainnya, Haku selalu baik kepada Chihiro, mungkin karena pengalamannya di masa lalu,
yang sebagian ia ingat. Ketika Yubaba mendengarkan, Haku bersuara tajam kepada Chihiro
seperti kepada orang lain, untuk menghindari terungkapnya kesukaannya yang semakin
besar padanya. Yubaba melihatnya hanya sebagai alat. Di akhir film, dia berjanji untuk
bertemu Chihiro lagi, mungkin setelah dia berhenti magang. Itu tidak diketahui dan tidak
tersirat, tetapi tampaknya Haku mungkin telah jatuh cinta pada Chihiro.

3. Yubaba (湯婆婆)

Tokoh dengan sosok penyihir nenek tua dengan kepala berukuran besar dibanding tubuhnya,
hidung bengkok yang menonjol serta tahi lalat di antara alisnya ini memiliki watak
antagonis dalam film Spirited Away. Peran Yubaba sebagai pemilik rumah pemandian air
panas berpegang andil dalam hak kekuasaan yang dimilikinya. Watak antagonis yang
dimiliki Yubaba berhasil membuat alur cerita menjadi lebih bervariatif. Yubaba sendiri
memiliki kepribadian yang berlebihan dan otoriter. Penyihir yang berusia sudah sepuh ini
bersifat keras, serakah, dan juga cepat marah tetapi ia juga adil dan ngotot untuk menikuti
aturan di dunia roh. Dia memahami kekuatan identitas dan mengubah nama pekerjanya
sebagai alat kontrol, seperti ketika dia mengubah nama Chihiro menjadi Sen. Yubaba sangat
terawat dan berhiaskan berlian. Dibalik itu, Yubaba memiliki sisi lembut yang ditujukan
kepada bayi raksasanya yaitu Boh. Sebagaimana layaknya posisinya dalam kehidupan,
Yubaba tinggal di kamar mewah di bagian atas pemandian dan hanya menerima tamu
dengan banyak uang.

4. Lin (リン)

Sosok manusia berjenis kelamin erempuan yang membantu Chihiro selama menjadi
pekerja di rumah pemandian ini merupakan karakter protagonist dalam film Spirited Away.
Tokoh Lin Lin memiliki mata coklat coklat, rambut lurus coklat coklat dengan poni pendek
belah tengah dan helai rambut panjang di kedua sisi kepalanya. Panjang rambutnya
melewati pinggangnya, dan ujungnya diikat dengan pita merah muda anyelir. Dia
mengenakan seragam jinbei berwarna salmon standar dengan kaos dalam kuning cerah dan
celemek biru kehijauan yang dikenakan sebagian besar staf wanita dan bertelanjang kaki.
Lin sangat kuat hati, keras kepala dan terkadang suka memerintah. Meski awalnya ia
menyendiri, seketika ia menjadi terbuka dan hangat kepada Chihiro dan menumbuhkan
ikatan yang kuat dengannya. Meskipun dia memiliki hati yang baik dan peduli pada Chihiro,
dia cepat bersikap defensif, dan sikap serta kata-katanya sering sarkastik. Dia juga sangat
protektif, karena dia menyembunyikan Chihiro saat menyelundupkannya ke lantai atas
untuk melihat Yubaba, dan juga menghibur Chihiro saat mencoba menyembuhkan Roh
Sungai dengan memberi tahu Chihiro bahwa dia tidak akan membiarkannya menyakitinya.
Tapi dia tidak selalu kooperatif. Kamajī harus memberinya kadal panggang untuk
berubah pikiran tentang menemani Chihiro ke Yubaba. Kemudian, dia menggunakan kadal
untuk mengalihkan salah satu rekan kerjanya dari bau manusia Chihiro. Saat Chihiro
mendapat pekerjaan di Pemandian, dia sangat senang karenanya. Meski awalnya ia
menyendiri, seketika ia menjadi terbuka dan hangat kepada Chihiro dan menumbuhkan
ikatan yang kuat dengannya. Dalam Spirited Away versi Bahasa Inggris, Lin mengatakan
bahwa ia ingin meninggalkan rumah pemandian tersebut untuk menemukan kehidupan yang
lebih baik di luar sana, namun ia menyadari bahwa ia ingin kembali ke orang tuanya.
5. Kaonashi (カオナシ)

Kaonashi atau dalam bahasa Inggris berartikan Noface adalah roh aneh yang
berbentuk muka berwarna putih dan badan hitam melayang. Chihiro, melihat Kaonashi
berdiri di luar di tengah hujan, mengasihani makhluk itu dan membiarkannya masuk ke
pemandian untuk berlindung dari badai. Pada awalnya, dia adalah hantu aneh, berjubah,
bertopeng yang hanya bernapas dan tersenyum. Kaonashi adalah makhluk kesepian yang
tampaknya mempertahankan emosi orang-orang yang dia temui, terutama penerimaan
emosional mereka terhadap pemberiannya. Dia membantu Chihiro karena dia
membantunya, sedangkan setelah mengamati reaksi para pekerja pemandian air panas
terhadap emas dan upayanya sendiri untuk memenangkan mereka dengan lebih banyak
emas, dia bereaksi terhadap keserakahan mereka dengan menjadi monster yang
mengerikan.
Topeng, gerakan, dan nama Kaonashi memiliki banyak kesamaan dengan teater Noh
Jepang. Dia mengambil suara dan kepribadian orang-orang yang dia bunuh, tetapi tidak
berbicara ketika dia tidak memakan satu jiwa pun. Dalam keadaan alaminya, dia adalah
makhluk yang pendiam dan berpikiran sederhana yang sangat tersentuh oleh emosinya
dan emosi orang lain.

III. ALUR CERITA


Film Spirited Away merupakan film animasi Jepang yang dirilis pada tahun 2001
dibawah naungan Studio Ghibli. Film ini bercerita tentang Chihiro Ogino, merupakan sosok
anak perempuan yang berusaha menyelamatkan kedua orang tuanya yang berubah menjadi
babi dikarenakan asal memakan makanan di kedai yang dimana kedai makanan tersebut
bukanlah berada di dunia manusia, tetapi di dunia roh.
Mulanya, Chihiro serta orang tuanya memutuskan untuk pindah rumah ke kota lain
di Jepang. Dalam perjalanan menuju rumah barunya, seketika mereka tersesat di hutan dan
menemukan sebuah terowongan. Terowongan tersebut bukanlah terowongan biasa, tetapi
terowongan yang merupakan pintu masuk ke dunia roh. Ketika memasuki terowongan
tersebut, mereka menemukan kedai makanan yang menyajikan makanan-makanan yang
menggugah selera. Tanpa berpikir panjang, kedua orang tua Chihiro dengan sigap
menyantap makanan-makanan diatas meja dengan lahap. Tak diduga, ketika selesai
memakan, kedua orangtua Chihiro langsung berubah menjadi babi. Chihiro kaget dan sedih
melihat orang tuanya berubah menjadi hewan yang bermoncong panjang. Ia lalu berlari-lari
dan berteriak meminta pertolongan di sekitaran daerah tersebut namun nihil. Lalu ia bertemu
dengan seorang anak laki-laki yang bernama Haku. Haku merupakan anak murid dari
Yubaba, yang sedang belajar mantra sihir. Chihiro bercerita tentang apa yang baru saja
terjadi kepada Haku. Lalu Haku berniat untuk membantu Chihiro untuk mengubah orang
tuanya seperti semula.
Dalam perjalanan, Haku menceritakan tentang dunia roh ini. Mulai dari bangsa yang
menempati, kebiasaan para makhluk, hingga kehidupan di dunia roh tersebut. Demi
keberlangsungan hidup Chihiro sampai waktu orang tuanya kembali menjadi manusia, Haku
menyarankan Chihiro mengunjungi Kamaji di sebuah rumah ketel uap guna mendapatkan
pekerjaan. Kamaji sendiri merupakan sosok pria paruh baya yang memiliki enam tangan
panjang yang membantunya mengoperasikan mesin uap panas untuk digunakan di
pemandian. Tidak membutuhkan bantuan di rumah ketel uap, Kamaji menyuruh Chihiro
untuk bekerja di rumah pemandian yang dimiliki oleh salah seorang penyihir tua yakni
Yubaba. Dengan bekerja di pemandian ini, Yubaba mengganti nam Chihiro menjadi Sen.
Berbulan-bulan bekerja di rumah pemandian air panas, ia bertemu dengan tokoh
Kaonashi ( 顔 無 し ) yang berbadan hitam dan bermuka putih serta bersosok
menyeramkan. Kaonashi datang ke rumah pemandian air panas dan disambut oleh para
pekerja dengan meriah karena Kaonashi dapat mengeluarkan emas dari tangannya langsung.
Sehingga para pekerja sudah membawa keranjang untuk menampung emas. Tidak disangka,
ketika para pekerja mengambil emas tersebut, Kaonashi malah melahap siapapun yang
mengambil emas itu dan memakannya hidup-hidup. Tetapi, hal itu diberhentikan oleh
Chihiro dan pekerja yang sudah ada didalam tubuh Kaonashi dapat keluar dari tubuh
Kaonashi. Setelah itu, Kaonashi mengikuti Chihiro kemanapun ia pergi. Lalu Kaonashi
berubah menjadi sosok yang lembut, berbanding terbalik dengan awal kedatangan ia ke
rumah pemandian air panas yang bersifat menyeramkan. Lalu Chihiro yang ditemani
Kaonashi serta Boh yang berubah menjadi tikus kecil pergi menuju kediaman Zeniba untuk
mengetahui apa saja yang telah terjadi dan meminta bantuan untuk mengembalikan orang
tuanya berubah menjadi sedia kala.
Di akhir cerita, Chihiro disuruh menebak orang tuanya dari segerombolan babi yang
ada. Tetapi Chihiro berhasil menebak bahwa tidak ada orang tuanya dari segerombolan babi
yang di taruh di lapangan oleh Yubaba. Lalu Yubaba berkata bahwa orang tuanya sudah
menunggunya di depan terowongan. Dan akhirnya Chihiro berhasil mengembalikan kedua
orang tuanya menjadi manusia lalu pergi melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah
barunya.

IV. PENDAPAT
Spirited Away memiliki alur cerita yang menarik dengan pengambilan animasi yang
terlihat modern dan ciamik meski film tersebut dibuat pada tahun 2001. Sehingga para
penonton disuguhkan dengan gambaran yang terlihat detail nan realistis ketika menonton
film tersebut. Menurut penulis, alur cerita dalam Spirited Away dapat dikatakan tidak terlalu
berat sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan usia serta dapat dinikmati dengan
santai. Suguhan kecil namun detail yang disajikan dalam film ini seperti background musik
sangat memanjakan telinga yang membuat penonton makin ikut menikmati cerita dalam
film.
Jika diperhatikan dengan saksama, Spirited Away sebenarnya mengandung makna
tersirat yang cukup dalam jika diimplementasikan pada kehidupan nyata. Tidak hanya
makna tersirat, Spirited Away juga mengandung pesan moral yang dapat diambil. Salah satu
pesan moral yang penulis dapatkan yaitu dalam kehidupan, kita tidak boleh serakah. Sebab
jika kita mengambil sesuatu yang berlebihan demi kesenangan duniawi, sesuatu yang buruk
akan menimpa diri sendiri atau orang terdekat. Seperti scene Spirited Away dibawah ini
(gambar terlampir) dimana Kaonashi membagikan emas secara cuma-cuma yang
dikeluarkan dari tangannya kepada para pekerja di rumah pemandian milik Yubaba. Ketika
seseorang mengambil emas tersebut, tidak disangka Kaonashi dengan sigap melahap tubuh
orang itu tanpa sisa.

Selain itu, pesan untuk lebih menjaga keadaan alam juga disampaikan didalam film
ini. Sebagaimana kita lihat, bahwa ada scene yang menampilkan Dewa Sungai mandi di
pemandian air panas itu yang ternyata banyak sampah dan kotoran yang menyumpal di
sungai. Lalu, perjuangan Chihiro untuk mengembalikan kedua orang tuanya menjadi
manusia berhasil merubah sifat Chihiro yang semula penakut dan manja berubah menjadi
sosok yang tidak mudah menyerah, berani, dan suka menolong kepada orang lain. Karakter-
karakter dalam film juga menarik para penonton karena banyak sekali makhluk-makhluk
fantasi yang didesain dengan tidak normal dan lucu sehingga membuat film ini lebih
bervariatif. Tidak heran, Studio Ghibli memang memperhatikan seluruh aspek dalam
filmnya seperti bentuk, ukuran, pewarnaan, dan lain sebagainya. Sehingga para penonton
dengan mudah memahami film yang dibuatnya.

V. KESIMPULAN
Yang penulis sukai dalam film Spirited Away yaitu animasi yang terlihat smooth
sehingga nampak realistis dan juga alur cerita yang menarik untuk ditonton. Film ini dapat
ditonton dengan anak-anak, sehingga tidak perlu khawatir ada adegan yang kurang pantas
sepanjang cerita. Tidak hanya alur cerita, tetapi pesan moral yang tersirat dalam film
Spirited Away juga menjadi salah satu poin plus yang terkandung. Selain itu karakter yang
bervariatif muncul dalam film ini, mulai dari manusia, penyihir, hewan, dan yang paling
menarik yaitu bangsa roh dengan segala bentuk jenisnya.
Karakter yang penulis sukai dalam film Spirited Away yaitu karakter utama yakni
Chihiro Ogino. Dengan keberanian dan tekad kuat yang ia miliki, ia berhasil
mengembalikan wujud orang tuanya seperti sedia kala. Tantangan demi tantangan yang
dihadapi, sosok Chihiro tidak pernah mengeluh. Hingga akhirnya tujuan utama Chihiro
dapat tercapaikan yaitu mengembalikan oang tuanya mejadi sosok manusia kembali.
Scene yang penulis sukai dalam film Spirited Away yakni pada saat tokoh Chihiro
berhasil menebak yang mana orang tuanya dari banyaknya segerombolan babi yang
disediakan Yubaba di lapangan. Dan para pekerja pemandian air panas bersorak kegirangan
karena Chihiro berhasil melewati jebakan Yubaba.
Latar tempat yang penulis sukai dalam film Spirited Away yaitu pada saat scene
ketika Chihiro dan Kaonashi di kereta pada saat mereka menuju kediaman Zeniba yang
terletak di kota berbeda. Menurut penulis, latar tempat tersebut sangat unik dan ikonik.
Dimana ada kereta yang berjalan diatas rel yang dikelilingi oleh air yang menggenanginya.
Serta latar tempat ini dikenal oleh para penggemar Studio Ghibli diseluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai