Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah Daerah Langkat 2023 Pemerintah Daerah Langkat Jl, T. Amir Hamzah No.1 Stabat Telp. (061) 8910200 Kode Pos 20814STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) NOMOR :02]-2#BOP/IX/2023 TENTANG Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Penyedia Barang/Jasa BABI PENDAHULUAN 1. Umum Dalam rangka implementasi program pengembangan Center of Excellence (CoE) pengadaan barang/jasa dan menunjang standarisasi prosedur pengelolaan penyedia pengadaan barang/jasa, perlu di susun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Pengelolaan Penyedia Pengadaan Barang/Jasa. Pengelolaan Penyedia disiplin dalam pengelolaan_ interaksi dengan pihak penyedia barang/jasa. Dalam praktiknya, Pengelolaan Penyedia menciptakan hubungan kolaboratif dengan penyedia dalam menemukan dan merealisasikan nilai bagi ke dua belah pihak serta mengurangi risike pasokan. 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud disusunnya SOP ini adalah untuk prosedur kerja yang menggambarkan serangkaian aktivitas para pelaku di UKPBJ dalam mengelola interaksi dengan pelaku usaha/penyedia dalam upaya mensukseskan kegiatan pengadaan barang/jasa di organisasi b. Tujuan disusunnya SOP ini adalah untuk i. Memahami situasi pasar dengan lebih baik Memperoleh informasi statis (informasi yang sifatnya tetap) dan dinamis (informasi yang terus berubah, terkait dengan partisipasi dalam proses pengadaan) penyedia, sehingga lebih mengerti dengan siapa organisasi akan berurusan _23. 4. ii, iii, iv, vi iii, Mengurangi redundansi tugas selama kualifikasi, sehingga dapat mempercepat proses pemilihan penyedia iv. Menciptakan iklim kompetisi di antara penyedia v. Mengurangi risiko pasokan barang/jasa Ruang Lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP) ini menguraikan tata cara proses registrasi dan verifikasi pendaftaran akun Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan pengelolaan analisa ketersediaan pelaku usaha Dasar Hukum Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Peraturan LKPP Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembinaan Pelaku Usaha Peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Surat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nomor —B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022, _Perihal Panduan Pencatatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa, tanggal 21 Oktober 2022BAB IL PROSEDUR . Kebijakan umum pelaksanaan Standar Operasinal Prosedur (SOP) ini adalah sebagai berikut: a. Bagan alur/ flowchart pada SOP ini terdiri dari lembar pengesahan dan flowchart b. SOP terdiri dari 2 macam yaitu: i, SOP Registrasi dan Verifikasi * Dalam penyusunannya mengacu pada proses registrasi dan verifikasi pelaku usaha secara elektronik yang dikelola oleh fungsi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) + Mengacu kepada proses registrasi dan verifikasi penyedia pada Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) ii, SOP Analisa Ketersediaan Pelaku Usaha Kegiatan ini bertujuan untuk mengupayakan tersedianya penyedia yang memenuhi persyaratan kualifikasi sebelum proses pemilihan dilaksanakan. Analisis ketersediaan pelaku _usaha/penyedia mengacu pada hasil pengolahan data yang diperoleh dari sumber/basis data pada: * Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) * Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) * Sistem Informasi Lainnya (Jika ada) * Analisa Pasar - Informasi Pasar (Jika diperlukan) . Ringkasan prosedur verifikasi dan registrasi dijelaskan secara_naratif sebagai berikut: a. Pelaku usaha mengisi formulir pendaftaran dan keikutsertaan, mempersiapkan dan menyampaikan berkas permohonan ke dalam aplikasi SPSE b. Petugas registrasi memeriksa berkas permohonan, jika pelaku usaha masuk ke dalam daftar hitam pada portal inaproc, maka menyampaikan melalui aplikasi pada pelaku usaha terkait proses Zzpendaftaran yang bersangkutan tidak dapat dilanjutkan, jika tidak masuk daftar hitam, maka proses pendaftaran dilanjutkan ke tahap verifikasi c. Verifikator melakukan verifikasi berkas, jika tidak sesuai maka proses registrasi dihentikan, jika sesuai maka mengirimkan email berisi user ID dan password kepada pelaku usaha d. Pelaku usaha menerima email berisi user ID dan password 2. Ringkasan prosedur analisa ketersediaan pelaku usaha dijelaskan secara naratif sebagai berikut: a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran memberikan tugas kepada Pengelola Pengadaan Barang/Jasa untuk melaksanakan analisis ketersediaan pelaku usaha dengan menetapkan berbagai komoditas barang/jasa yang akan dilakukan analisis ketersediaan pelaku usahanya b. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa mengumpulkan dan mengolah data pada Formulir Identitas Penyedia Barang/Jasa dan Dokumen Pemilihan pada SOP Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dari Pokja Pemilihan pada paket pengadaan yang sudah selesai dilaksanakan proses pemilihan _penyedianya dan/atau Procurement Request for Information (RFI) c. Pokja Pemilihan menyampaikan data Formulir Identitas Penyedia Barang/Jasa dan dokumen pemilihan setiap paket pengadaan yang sudah selesai kepada Pengelola Pengadaan Barang/Jasa d. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa melakukan pengolahan data, analisis, kajian dengan mempertimbangkan hasil Procurement Request for Information (RFI) terkait ketersediaan pelaku usaha berdasarkan hasil identifikasi komoditas barang/jasa pada dokumen pemilihan (spesifikasi teknis/KAK), data kualifikasi pemenang tender/seleksi dan cadangan pemenangnya, serta mengidentifikasi Klasifikasi KBKI untuk perizinian usaha dan KBLI untuk pengalaman pekerjaan. Instrument yang digunakan adalah Formulir Identifikasi Ketersediaan Pelaku Usaha, selain itu analisis tersebut dapat dikembangkan secara opsional dengan menggunakan ve(PDN/TKDN) yang merupakan lampiran 3 dari Format Nomor 8 Formulir Analisis Pasar dan Prioritas PDN/TKDN pada SOP Perencanaan Pengadaan. Hasil analisis ini akan menjadi penguat data empiris analisis pasar untuk perencanaan paket-paket pengadaan pada masa berikutnya, sedangkan hasil Berita Acara Procurement RFI dapat digunakan pada SOP Perencanaan Pengadaan yang dapat digunakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dalam menyusun dokumen analisis pasar. Menyampaikan Laporan Analisis Ketersediaan Pelaku Usaha kepada ° Pejabat Pembuat Komitmen sebagai dasar untuk menyusunan spesifikasi teknis/KAK pada dokumen perencanaan pengadaan 3. Prosedur ini dijalankan dengan memfperhatikan tujuan pengadaan, kebijakan pengadaan, prinsip pengadaan, dan etika pengadaan sebagaimana tertuang pada Peraturan Presiden Nomor Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4. SOP dilengkapi dengan soft file Microsoft Word Format Dokumen Standar pada setiap output prosedur dengan rincian sebagai berikut: a. Format 1 Surat Tugas Melakukan Analisis Ketersediaan Pelaku Usaha b. Format 2 Formulir Identitas Penyedia Barang/Jasa c. Format 3 Identifikasi Ketersediaan Pelaku Usaha Format 4 Laporan Hasil Analisis Ketersediaan Pelaku Usaha f. Format 6 Surat Pengantar Procurement Request for Information g. Format 7 Formulir Procurement Request for Information h. Format 8 Lampiran Procurement Request for Information ~ Informasi Harga vei. Format 9 Berita Acara Hasil Procurement Request for Information 5. SOP ini menggunakan referensi daftar Pustaka diluar peraturan perundangan-undangan pemerintah, sebagai berikut: a. Agus Arif Rakhman. 2022. Praktik Dokumentasi Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa. Jakarta: Dewangga Energi Internasional Agus Arif Rakhman. 2022. Teknik Analisis Pasar Pengadaan Barang/Jasa Melatui Metode Request for Information (RFI). Jakarta: Dewangga Energi Internasional Agus Arif Rakhman. 2022. Petunjuk Teknis Penyusunan Spesifikasai Teknis/KAK dan Perkiraan Harga Pengadaan Berbasis Kinerja, Jakarta: Prenada Media BAB III PENUTUP Standar Operasional Prosedur (SOP) ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Stabat pada tanggal 23 September 2023 SEKRETARIS DABRAH Zon AMRIL, S.SOS, M.AP PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 196909271991021001yor Sues sense uoueNyed eee quae! Suna MUTOTES —“T weepefvad menu ‘ipaKued weygued uouneIeG ‘Geepeuad undeiaied wouinsog ‘Weepatuad uerarsuid waned | luvepuag yenuoy wemofsRusd JOS ‘ipaktiag HEUTE JOS lweepeauag undutsiod JOS, ‘wpepeuag UoeuwoUaied JOS beep/Bumnmmg umepeung RUIPIN #98054 OFTEN JOS. enuou wie oly propo eped wedustsip wep spd usos vdeuog yRuOsIEIS wep refeqas uedunsia | [ST RRL Buck ueuoyouned ov eipaduod weymgenp Sues Bumun p1oe uNYEL o¢ JowON wIssuopUl sHaRdoN SuEpUn: ueuheag Suvruor 600g nies Sz sowON eIeatOpLH aNdoe Suepun-FUEpUN, aT rec] ISVHLIIMIGA Nvd Isvalsioga TOOTZOT661ZC60BOGT AINS™ OH dv'W ‘sog’s “TRY "Rie [XI] BS [DEE EO dOS HOWON Vsv/ONVaVa NVVAVONGd NVIOVE LVHONV NELVaNave HVEaVE LyRivigaHas VaVi0 VSELVNDS ISMIAOEA HVLUTSINGE: ponent — | ey | hen, vp arson Fe) mp aren + ON puomsnd wp | * mo «| eee | ee | | | uedeysuapo: seen poonseedmpar | ecg | amorous, roped epedoy pooussed cept | soem smqgHON SEH | | ““wsuoyounsod aesn Ishaq [eure UEUTBuoUT | ere sa | eres pensos wopf ueynuayep | * | _ssenstios sosoid wet nso - - |_gopn en ‘Senta enunonm uogourod ; ear snsearyepn ext nfo wep umd on vo Bue YSIP{90 sy uel Zz my vemepeoe ‘sasord, a eyesn a seuouoused Sexo oe roid vped see eons mame csoqredunesuur wy Sosdeu Tevod eped unary zeyep urepep cote een eed oe _| | -wwselned sean eeqnoueye a - na tied omamyouied a4 cogwon ssonde ueep 2 weuoyous fmuomineit | met | mapped ured (om. soyms cemecemninems | sassy "uomeyepued | MET | named ww es mene ors ero Oop wereyopuad nay SON TRIPE a a sore Toeagen | wenetiog eeirieg | eween mer pee || peat Uva ered eves ooresa = a =eaen =a ‘Bue weqeBeax1 ymiueq weReqas wes CON oyea‘uedes/Buoqiod Wesson oyeq Ran sere weed aeRO THATERRTE TT TEOT yndyno undnwu synauaq eieos“Z————_-- TRIMS Wp TIT enue eu9s oy prop eped uedunsrp uep ypd eas edns9q auasyoqo wrep reBuqes uEdUIIIC, ‘uote: Sued europe ummuemyeiad sme quéAol SuNBBUCL0q UESTeIEd “TL ‘wesyepuod asp uRpeNONN Ba wowed ‘weepe@uad yeniuoy uvejopeaued owned | ‘WeeprBtiod useunouaiod uauinnod wsepefug yenuoy uvejopued dos °S rene Tpaktiag UeUwad GOS“ rouse weREEG | wveprding undoes gOS“ vwvupefuag uowueousied dos" Bueseg wwepeBuny HUMAN s2e01d COHEN GOST So Ee ss ES FESS HIS EE EE | wipasuog mepN ere /FuBIea UeNpeSad 9 sof Busing etposuad se $ rsduour uep ueyruied uoumyop uexgseiuoumyopusu nda ‘uverpossoioy siseue uemsoUoUs Bek ueEpEBuod yxy dep orp uesuoquiows ndueyy *uesSBUy wUNABuod SEND /e + ‘vodersod uounyop unsnsuous ndisopl Gta) WoREMION ER © uep YEIO yePH Bue wep sisoq UNNZEEED Stepan suepen 2 uemnen ueqUSqUION wre vipedtad TyeD Sand néuonw sega Sgqer) veer Puereg wvepetived vioretueg Teuoqelung teres | wouesviad Sueiuor 600s unies. gz JowoN wisouopu wanda BuEpuA-BUEPUA “TL wanna eee __VHVsa oyvTad NVVIGdSuaLaN SISTIVNV vsvc/DNVaVa NVVGVONGd NVIOVE TOOTZOLGGTLTGOGIGL, ‘aIN IVHONV1 NOLVdN ava HVAavG LvRVigENas | VAVLA VAELVWAS ISNIAONd HVLATIGWad - 7 AEAAAT TOL ISIATA TOL fam Soweaes t7/ NVIVAENGd TOL ae M7a0g/Obzz- HO] MOSNOWON| ____|SoS ToS Wa GeReTSTETTRTP Bue6 wepeBe8ox ymuog reBeqos uestOBorEP indino undneuL uyfea uedey#Buoqiod e90) nojeq myn seve eBuredunAtd ymquDG eS -Zzwun0g, uespedureszon vipasuad seynuopr aynanog ney ¢ | eposuod | seinuap: | amueg vrpakusg weygraiag, dos wep, z wun0,, 8 P's 9 wuL0}) Lay qususan2013 sud ey of weygrurad ‘uauMxop ‘seiim qeang, esep/udervg UbEpEaUad vjojaBued vpeday resojos yppns Sued weepeBuad yoxed denas ueysuiad ‘uoumnsjop wep wsep/Bueseg, vipastiag SeInUapI ANU, rep uexyedurexuay ‘pAuerpaduad ueyyrurad sosoid uBspeUBSS,EUIP Tesafas yepns Sued ueepesiiad yoyed wped ueyytutog vBjog up esep /Suere vrpaduad UeYEN UID dOS eped (rang) oReMEZO;AT 305 ysonboy yuouremoorg eye /aep weyTFUod woumgog wep esep/Suexeg wppoduog seyRUeP] MMIOg ped wep yojoBuaut uep_uesindunsuay qT aeun0g verpasuag ‘semmuapy mn, 1yesp ‘sen wang, eax asus eped SHUR! weG | | “edueypsn nyjejad uveypasi.a3 ymun eser/Buereg ueepeBuad eIo|aBtiad vpeday sein) ueyLaquiow sysyreue uensyeyp wexe | Buvk vsv{/Buereq seipoWoY | refequoq ueydejouou ueBuap | ‘eyesn nyejad uevipasiaiay | sisrreue weyeuesxojour | mera wea eRTUTSH [tweyeresst0g Mad wea Blog ores Tan vuwssred van /Vdueepaiued uveurouaiod uaumnsop eipastiog suousoas | semnuapl ‘eped yyy /stuya seyyisads Gremog | HAO ve a0 ueunsnduou nq EARN | nod uverpasioioy | MUS | “eueea myered am- aesep reBeqas uaunnuoy sey wesodey, eee yenquieg reqefed epedax SHTRLIOg Byes BIg WeEIpasiNIay sysqreuy wesodet | ae | ueefiajad ueurepeuad ynqun | | riey wep eqesn uerurzod | SIMIUN THEDY SEAUISEDT | | sexyguap/Busur e198 | ‘edufreuouiad ueBuepeo 6 wussog . | uep Isya[as /1apuay Steuaurad Sco | ereeere en I pa mofepd wwerpasinoy | ueY OF seintap! e remi95 | sseyyMUap] sO spend ewan? SeHpoUIOY IseaUAUAPE [ISeY “Igy woumsjop uespresep19q aesed sysieue wep ‘eyesn nyjejad ueerposi919% yreyson ueyfey ‘sisyreue | fovwp ueyeoBued uEMNTELOW |