Peraturan Direktur Tentang Tata Cara Pemungutan Tarif
Peraturan Direktur Tentang Tata Cara Pemungutan Tarif
DINAS KESEHATAN
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
HAJI ABDUL MANAN SIMATUPANG
Jl. Sisingamangaraja No. 310 Telp. (0623) – 41785 Kisaran
Pos El : rsud_hams@yahoo.com
NOMOR : / / / 2024
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Asahan.
2. Bupati adalah Bupati Asahan.
3. Badan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat BKAD adalah
Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Asahan.
4
32. Korban bencana alam adalah orang atau masyarakat yang menderita sakit
(biologi, Psikologi) yang disebabkan oleh bencana alam.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan Direktur ini dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan dalam
Pemungutan Tarif Pelayanan Kesehatan, Pengurangan dan Pembebasan Tarif
Pelayanan Kesehatan Serta Penghapusan Piutang Tarif Pelayanan Kesehatan
Yang Tidak Tertagih Pada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Haji Abdul Manan Simatupang.
BAB III
TEMPAT PEMUNGUTAN DAN MASA TARIF
Pasal 3
Tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dipungut di loket rekening atau
tempat pemungutan yang telah ditetapkan .
Pasal 4
Masa Tarif berlaku selama 1 (satu) kali pelayanan kesehatan .
BAB IV
PENDAFTARAN, TATA CARA PEMUNGUTAN TARIF, PENATAUSAHAAN DAN
PELAPORAN PENERIMAAN
Bagian Kesatu
Tempat Pendaftaran Pelayanan Kesehatan
Pasal 5
(1) Pendaftaran pelayanan kesehatan dilakukan pada loket yang telah
disediakan Rumah Sakit .
(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , dilakukan dengan cara
mengisi formulir dan melengkapi persyaratan dan dokumen untuk
keperluan administrasi pelayanan baik rawat jalan , gawat darurat maupun
rawat inap.
Bagian Kedua
Pemungutan Tarif Pelayanan Kesehatan
Pasal 6
(1) Pemungutan Tarif dilakukan secara tunai atau dengan alat pembayaran
lainnya yang sah pada waktu :
a. Mendaftar bagi pasien rawat jalan ; atau
7
Pasal 7
(1) Tarif dipungut dengan menggunakan kwitansi pembayaran atau dokumen
lain yang dipersamakan.
(2) Kwitansi pembayaran atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berlaku sebagai bukti transaksi.
(3) Kwitansi pembayaran atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Kasir atau petugas yang ditunjuk
dan memuat perincian biaya pelayanan yang diberikan berfungsi sebagai
bukti pembayaran yang sah setelah divalidasi/ditandatangani dan distempel
dinas oleh Kasir/Bendahara Penerima.
(4) Bentuk kwitansi atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tiak terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.
Bagian Ketiga
Penatausahaan Penerimaan dan Pelaporan
Pasal 8
(1) Kasir wajib menyetorkan seluruh hasil penerimaan pelayanan kesehatan
kepada bendahara penerimaan paling lambat 1 x 24 jam .
(2) Bendahara Penerimaan wajib menyetorkan seluruh hasil penerimaan
pelayanan kesehatan ke Rekening Kas BLUD paling lambat 1 x 24 Jam
dengan menggunakan bukti penyetoran
(3) Pengecualian penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dalam hal :
a. Terkendala jam operasional bank persepsi.
b. Hasil penerimaan pelayanan kesehatan diterima pada hari libur/yang
diliburkan.
c. Alasan lain yang dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
d. Bentuk dan format blanko setoran dicetak sesuai dengan bentuk dan format
sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
Pasal 9
8
BAB V
PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN TARIF PELAYANAN
Bagian Kesatu
Pengurangan Tarif Pelayanan Kesehatan
Pasal 10
(1) Direktur dapat memberikan pengurangan dan/atau keringanan pembayaran
tarif pelayanan kesehatan kepada pasien berdasarkan keadaaan tertentu .
(2) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. keadaan tidak mampu; atau
b. pailit.
(3) Keadaan tidak mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diatas
berdasarkan kriteria :
a. Pasien miskin diluar peserta jaminan Kesehatan.
b. Pasien merupakan penerima bantuan keluarga tidak mampu.
(4) Keadaan pailit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b diatas adalah
keadaan pailit kepada perusahaan yang melakukan kerjasama dengan
Rumah Sakit dalam hal penjaminan pasien.
(5) Perusahaan dinyatakan keadaan pailit atas putusan pengadilan.
(6) Pengurangan tarif dapat berupa :
a. Pembayaran tarif dengan cara angsuran
b. Pemotongan tarif dengan persentase tertentu.
9
Pasal 11
Pengurangan Tarif berupa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf
a dilakukan dengan cara angsuran sebanyak 4 (empat) kali dengan waktu
tertentu sesuai surat permohonan pasien.
Pasal 12
(1) Pengurangan Tarif berupa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6)
huruf b diberikan maksimum 50 % dari tarif pelayanan yang ditagihkan.
(2) Pengurangan Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan proporsi
60% dari Jasa sarana dan 40% dari Jasa Pelayanan komponen tarif .
Bagian Kedua
Tata Cara Pemberian Pengurangan Tarif
Pasal 13
(1) Pasien dengan keadaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
mengajukan surat permohonan pengurangan tarif kepada direktur dengan
melampirkan dokumen pendukung dan dokumen pembayaran atau
penetapan tarif.
(2) Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Tanda bukti sebagai penerima bantuan keluarga tidak mampu.
b. Surat keterangan tidak mampu yang ditandatangani Lurah atau Kepala
Desa.
c. Surat rekomendasi dari Perangkat Daerah yang membidangi sosial yang
menyatakan bahwa benar pasien tersebut keluarga tidak mampu atau
penerima bantuan keluarga tidak mampu.
d. Surat Keterangan Perusahaan Pailit yang diputuskan oleh Pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap.
(3) Setelah Direktur menerima surat permohonan pengurangan tarif pelayanan
kesehatan yang dilampiri dengan dokumen pendukung , direktur menelaah
dan memeriksa pengajuan pengurangan tarif atas kesesuaian antara
pengajuan yang diajukan dengan ketetapan atau kriteria sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10.
(4) Berdasarkan hasil penelahaan dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Direktur menyiapkan :
a. Berita Acara Pemeriksaan dan Penelahaan Surat Permohonan
pengurangan tarif; atau
b. Surat Keputusan Persetujuan/Penolakan Pengurangan Tarif .
10
Bagian Ketiga
Pembebasan Tarif
Pasal 14
(1) Direktur dapat memberikan pembebasan atas tarif dalam keadaan tertentu.
(2) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. bencana alam; atau
b. bencana non alam.
(3) Bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a antara lain :
a. banjir;
b. gempa bumi;
c. tanah longsor;
d. gunung meletus;
e. angin topan ; atau
f. bencana alam lainnya.
(4) Bencana non alam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:
a. kejadian luar biasa;
b. konflik sosial;
c. wabah penyakit;
d. perang, kerusuhan, atau huru hara;
e. kebakaran ; atau
f. bencana non alam lainnya.
Pasal 15
11
Pembebasan tarif yang diakibatkan bencana alam dan bencana non alam
dinyatakan berlaku setelah ditetapkan oleh Pemerintah atau Pejabat yang
berwenang.
Pasal 16
Pemberian pembebasan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1)
tanpa didasarkan surat permohonan.
Pasal 17
(1) Pemberian Pembebasan Tarif selain sebagaimana dimaksud dalam pasal 14
ayat (1) juga dapat diberikan kepada pasien dengan kriteria sebagai
berikut :
a. Penyandang masalah kesejahteraan sosial ;
b. Pelayanan kesehatan yang merupakan program nasional.
(2) Pemberian pembebasan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
setelah terbitnya Surat rekomendasi dari Perangkat Daerah yang
membidangi sosial yang menyatakan bahwa benar pasien tersebut
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
BAB V
KEBERATAN ATAS TARIF
Pasal 18
(1) Pasien dapat mengajukan keberatan kepada Direktur atas penetapan tarif
tagihan pembayaran atau dokumen lain yang dipersamakan bila ditemukan
adanya penagihan tarif atas pelayanan kesehatan yang dirasakan tidak
dilakukan atau diterima pasien.
(2) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
tertulis dalam bahasa Indonesia dengan sekurang-kurangnya memuat :
a. Nama dan alamat jelas pasien beserta identitas diri
b. Masa pembayaran
c. Besarnya kelebihan pembayaran
d. Alasan yang singkat dan jelas
(3) Dalam hal pasien mengajukan keberatan atas ketetapan tagihan
pembayaran , pasien harus dapat membuktikan ketidaktepatan tagihan
pembayaran tersebut.
(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari
sejak surat tagihan pembayaran atau dokumen lain yang dipersamakan
diterbitkan, kecuali apabila pasien dapat menunjukkan bahwa jangka
waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.
(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) pasal ini tidak dianggap sebagai surat keberatan
sehingga tidak dipertimbangkan.
12
Pasal 19
(1) Dalam jangka waktu paling lama 2 hari sejak tanggal surat keberatan
diterima Direktur harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.
(2) Keputusan Direktur atas keberatan dapat berupa menerima sebahagian
atau seluruh atau menolak keberatan yang diajukan pasien atas besarnya
tarif yang telah ditetapkan.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan
Direktur tidak memberikan suatu keputusan, keberatan yang diajukan
tersebut dianggap dikabulkan.
(4) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhya, kelebihan
pembayaran tarif dikembalikan kepada pasien atau subyek tarif.
(5) Pembayaran atas pengembalian kelebihan tarif sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari rekening Kas BLUD
ke rekening Pasien sesuai dengan mekanisme persyaratan atau prosedur
pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
BAB VI
PENAGIHAN TARIF PELAYANAN
Pasal 20
(1) Apabila pasien atau subyek tarif pelayanan belum membayar tarif pelayanan
, Direktur menunjuk Bendahara Penerima untuk melakukan penagihan
dengan menggunakan surat tagihan atau surat lain yang sejenis.
(2) Surat penagihan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan
pelaksanaan penagihan tarif pelayanan dikeluarkan setelah 7 (tujuh) hari
sejak jatuh tempo.
(3) Surat penagihan atau surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.
BAB VII
TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG TARIF
YANG TIDAK TERTAGIH
Pasal 21
(1) Dalam hal terdapat piutang tarif yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak
untuk menagih piutang tarif sudah kedaluwarsa, piutang tarif dapat
dihapuskan secara mutlak atau bersyarat.
(2) Hak untuk melakukan penagihan tarif menjadi kadaluwarsa setelah
melampaui waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya tarif
pelayanan.
13
(3) Piutang Tarif yang dihapuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan keputusan Direktur.
(4) Keputusan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
dengan mempertimbangkan:
a. hasil koordinasi dengan satuan pengawas internal; dan
b. hasil konsultasi dengan Dewan Pengawas.
(5) Direktur mengajukan kepada Bupati surat penetapan keputusan
penghapusan piutang tarif yang sudah kadaluwarsa untuk mendapat
persetujuan untuk dihapuskan sesuai yang diatur dalam peraturan
perundang – undangan.
BAB VIII
PEMBINAAN , PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
Pasal 22
(1) BKAD melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan teknis
administrasi keuangan retribusi tarif pelayanan kesehatan paling sedikit 1
(satu) kali dalam setahun .
(2) Direktur melalui Satuan Pengawas Internal melakukan pengawasan
terhadap Bendahara Penerimaan untuk menguji kepatuhan dan kewajaran
penerimaan sesuai kewenangannya
(3) Pengawasan dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan yang diikuti
dengan melakukan penutupan kas/kas register.
(4) Hasil pengawasan dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan dalam suatu Berita Acara Pemeriksaan Kas.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kisaran
pada tanggal Januari 2024
DIREKTUR,
dr.KURNIADY SEBAYANG,M.Si.Med,Sp.An
PEMBINA TK. I
NIP. 19790402 200502 1 001
14
Jumlah Jumlah
MASRIDA SIHOTANG, SE
NIP. 19790222 200801 2 004
15
di :
MASRIDA SIHOTANG, SE
NIP. 19790222 200801 2 004
16
UPTD RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Nama Pasien : UPTD RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Tanggal :
Jalan Sisingamangaraja No. 310 Pekerjaan : Jalan Sisingamangaraja No. 310 Nama Pasien :
Telp. (0623) 41758 - Kisaran Alamat : Telp. (0623) 41758 - Kisaran Pekerjaan :
Alamat :
PERINCIAN JASA MEDIK RAWATAN / TINDAKAN PERINCIAN BIAYA PERAWATAN
Masa Perawatan Tgl . s.d = I . H a r i:
Tempat Perawatan : dengan jasa medik sbb : Tanggal Masuk :
a. Jasa Medik dr. H. Hasmui Sp M Rp. Tanggal Keluar : Jumlah Hari = hari
b. Jasa Medik dr. Herianto L, Sp. OG Rp. Super VIP : hari, perhari Rp. = Rp. -
c. Jasa Medik dr. Binsar S, Sp. OG Rp. VIP : hari, perhari Rp. = Rp. -
d. Jasa Medik dr. Tunggul Simanjuntak, Sp. OG Rp. Kelas I : hari, perhari Rp. = Rp.
e. Jasa Medik dr. Panusunan Sp. B Rp. Kelas II : hari, perhari Rp. = Rp.
f. Jasa Medik dr. Franz, Sp. S Rp. Kelas III : hari, perhari Rp. = Rp.
g. Jasa Medik dr. Alfian Nst, Sp. A Rp. ICU : hari, perhari Rp. = Rp.
h. Jasa Medik dr. Darma, Sp. PD Rp. Prenatology : hari, perhari Rp. = Rp.
i. Jasa Medik dr. Otto Sp. PD Rp. Observasi : hari, perhari Rp. = Rp.
j. Jasa Medik dr. Nini Deritana, Sp. P Rp. II . Tindakan :
k. Jasa Medik dr. Novaily Zuliartha, Sp. A Rp. Partus Tanggal Rp.
l. Jasa Medik dr. Theresia SP. Jp Rp. Operasi Besar/ Sedang/ Kecil Rp.
m. Jasa Medik dr. Eka Prasetya, Sp. B Rp. Tindakan diruang Rawat Inap Rp.
n. Jasa Medik dr. Dina M, Sp.PD Rp. 1 . IGD Rp.
o. Jasa Medik dr. Tuty Ahyani, Sp. A Rp. 2 . Infus Rp.
p. Jasa Medik dr. Riris SpOG Rp. 3 . Injeksi Rp.
q Jasa Medik dr. Dinia Sp.P Rp. 4 . pasang oksigen Rp.
r. Jasa Medik dr. Aries M.Ked Sp.OG Rp. 5 . Oksigen Rp.
s. Jasa Medik dr. Inta, Sp.S Rp. 6. Rp.
t Jasa Medik dr. Devipera Rp. 7. Rp.
u. Jasa Medik dr. Ghina Rp. 8. Rp.
v. Jasa Medik dr. Tri Rp. 9. Rp.
w. Jasa Medik dr Zulfikar Rp. 10 . Rp.
x. Jasa Medik dr. Danil Rp. 11 . Rp.
y. Jasa Medik dr. Aulia Rp. 12 . Rp.
z. Jasa Medik dr. Liza Rp. 13 . Rp.
Jasa Medik Petugas Anestesi Rp. 14 . Rp.
15 . Rp.
I Jasa Medik Petugas KBU Rp.
III . Photo/Radiologi Rp.
II Jasa Medik Petugas USG Rp. IV . USG Rp.
III Jasa Medik Petugas EKG Rp. V . LABORATORIUM Rp.
IV Jasa Medik Petugas Laboratorium Rp. VI . EKG Rp.
V Jasa Medik Petugas Foto Rp. VII .UTDRS Rp.
VI Jasa Medik Petugas Gizi Rp. VIII Gizi
. Rp.
VII Jasa Medik Petugas Oksigen Rp. IX . Fisioterapi Rp.
X . Transfusi Rp.
Jumlah = Rp. -
Jumlah = Rp. -
Terbilang :
Terbilang :
An. Direktur RSUD H. Abd. Manan Simatupang Kisaran An. Direktur RSUD H. Abd. Manan Simatupang Kisaran
Bendahara Penerimnaan Bendahara Penerimaan
Kisaran,........................202....
Pasien / Keluarga / Penjamin
.............................................
18
.................................................
Data pendukung lengkap dan sesuai/ Tidak Lengkap dan tidak Sesuai *)
Kisaran,................................202....
DIREKTUR
Kisaran,........................202....
DIREKTUR
Kisaran,........................202....
.................................................
23
PEMBINA TK. I
NB : * Coret Salah Satu NIP. 19710402 200502 1 001
Kisaran,..........................202....
DIREKTUR
PEMBINA TK. I
NIP. 19710402 200502 1 001
NB : * Coret Salah Satu
Kisaran ,.........................202..
Nomor : ......./......../....../202..
SIfat : ..................
Lampiran : 1 (satu) Set
Hal : Penagihan Piutang Tarif Pelayanan Kesehatan
Pasien An. .........................................
Dengan Hormat ,
Melalui surat ini kami memberitahukan bahwa menurut pembukuan kami ,
Saudara masih memiliki kewajiban yang belum dibayarkan sebesar
Rp..............................(............................................................................)
sesuai dengan Kwitansi Nomor :........................................... yang salinannya
kami sertakan pada lampiran surat.
Mengingat waktu pada saat ini telah melewati batas waktu yang telah
disepakati sebelummnya , maka melalui surat ini kami sangat berharap bahwa
saudara dimohon dengan segera untuk melunasinya.
Demikian surat ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
An. DIREKTUR
Bendahara Penerima
MASRIDA SIHOTANG, SE
PENATA
NIP. 19790222 200801 2 004
DIREKTUR
26