Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKURANGAN


VITAMIN, ANEMIA KEKURANGAN KALORI
PROTEIN, STUNTING DAN OBESITAS

DOSEN PENGAMPU: A. Artifa Sari, S.kep, M.kes

OLEH
TIARA
(BT2301070)

AKADEMI KEPERAWATAN BATARITOJA WATAMPONE


TAHUN AKADEMI 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-nya sehingga Penulis diberi kesehatan serta kemampuan sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah “Pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin, anemia
kekurangan kalori protein, stunting dan obesitas”.
Penulisan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Gizi dan Diet dan sebagai
persyaratan untuk memenuhi mata kuliah Gizi dan Diet. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu A. Artifa Sari, S.kep, M.kes selaku pembimbing mata kuliah Gizi dan
Diet, orang tua yang telah mendukung pembuatan makalah serta teman-teman yang
membantu penyelesaian penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

Watampone, 21 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................
BAB II ISI
A. Vitamin ..........................................................................................................
B. Pencegahan dan penanganan anemia..............................................................
C. Kurang kalori protein......................................................................................
D. Obesitas ..........................................................................................................
E. Stanting ..........................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
Sumber Daya Manusia (SDM) serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang penting artinya untuk
meningkatkan daya saing Bangsa Indonesia dalam menghadapi era globalisasi.
Kesehatan bersama pendidikan dan ekonomi merupakan unsur utama yang
menentukan mutu sumber daya manusia.
Salah satu masalah sosial yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya status
gizi masyarakat. Hal ini mudah dilihat, misalnya dari berbagai masalah gizi,
seperti kurang gizi, kurang Vitamin ,anemia Rendah kalori, Stunting,obesitas
gangguan akibat Rendahnya status gizi jelas berdampak pada kualitas sumber
daya manusia. Oleh karena status gizi mempengaruhi kecerdasan, daya tahan
tubuh terhadap penyakit, kematian bayi, kematian ibu, dan menurunnya
produktifitas kerja.
Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang
dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kuranya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan
(sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan
kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi. Sebaliknya masalah gizi lebih
disebabkan karena kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai
dengan kurangnya pengetahuan tenteng gizi, menu seimbang dan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjeleskan penanganan dan pencegahan kekurangan vitamin
2. Menjeleskan penanganan dan pencegahan Anemia
3. Menjeleskan penanganan dan pencegahan Rendahnya kalori protein
4. Menjelaskan penanganan dan pencegahan stunting
5. Menjelaskan penanganan dan pencegahan obesitas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoloptik) yang sangat
dibutuhkan tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur proses
metebolisme tubuh. Secara umum vitamin tidak dapat di prosukdi oleh tubuh.
Tiap – tiap vitamin mempunyai fungsi dan tugas-tugasnya yang spesifik termasuk
dalam petumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Secara umum vitamin di
kelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
 Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A,D,E,K
 Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B dan C
Jenis – Jenis Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
1. Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak pertama yang ditemukan
secara luas. Vitamin A dikenal juga dengan nama Retinol.
 Fungsi:
Vitamin A berperan dalam pengelihatan dan merupakan salah satu komponen
penyususun pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A juga ikut berperan
penting menjaga kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembanga,
dan sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit.
 Akibat kekurangan vitamin A:
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, rabun
senja, katarak dan penurunan daya tahan tubuh.
 Pencegah kekurangan Vitamin A:
Hewani: hati kuning telur, susu, mentega dan minyak ikan.
Nabati: karoten= sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau dan buah –
buahan yang berwarna kuning kemerahan seperti wortel, pisang, papaya,
2. Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari ragi
sisa industry bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum dan
Sherman. Mereka menyebutnya sebagai vitamin antiraktis. Vitamin D mulai
dikenal dan dibedakan dari Vitamin A di dalam kandungan minyak ikan,
yang sanggup menghindari penyakit rickets dan mendorong pertumbuhan.
Vitamin D juga meningkatkan absorbs kalsium dari saluran pencernaan dan
juga membantu mengontrol penyimpanan kalsium ditulang.
 Fungsi:
Vitamin D Antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah,
memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu peroses
penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.
 Akibat kekurangan vitamin D
Penderita obesitas dan penggunaan tabir surya yeng berlebihan juga termasuk
salah satu penyebab kekurangan Vitamin D.
 Pencegah Kekurangan Vitamin D
Setiap dua sampai tiga kali seminggu, sebaiknya anda berjemur dibawah sinar
matahari pagi yang bisa memberikan asupan Vitamin D secara maksimal.
Dapatkan sumber Vitamin D lain dari makanan misalnya dapat diperoleh dari
hati, telur, susu, daging, minyak ikan, mentega dan kacang – kacangan.
3. Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan,
Vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah,
garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV.
 Fungsi
Antioksidan kuat, sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah
PJK, melindungi sel darah merah dari hemolysis, reproduksi, dan mencegah
keguguran.
 Akibat kekurangan Vitamin E
Bisa menyebabkan mandul pada pria dan wanita, kerusakan syaraf dan dapat
menimbulkan anemia pada bayi baru lahir.
 Pencegah kekurangan Vitamin E
Memakan makanan yang mengandung Vitamin E adalah benih gandum,
minyak biji bunga matahari serta biji safflower dan minyak jagung serta
kedelai dan nabati.
4. Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh
radiasi, asam dan alkali.
 Fungsi
Vitamin K sangat penting bagi pembentukan protombin. Kadar protombin
dalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah.
 Akibat Kekurangan Vitamin K
Darah sulit membeku ketika luka atau pendarahan.
 Pencegahan kekurangan Vitamin K
Sumber Vitamin K adalah telur, susu, dan sayuran segar berwarna hijau.

Vitamin Yang Larut Dalam Air


1. Vitamin B1 (tiamin)
Merupaka salah satu vitamin yang penting bagi tubuh. Berbentuk padat
berwarna putih, tidak tahan pans dalam suasana alkali dan okseigen.
 Fungsi
Sebagai menambah nafsu makan serta mengatur fungsi alat-alat pencernaan
dan fungsi saraf.
 Akibat kekurangan Vitamin B1
Akan menimbulkan gangguan saraf, mudah lelah, pencernaan kurang
sempurn, serta menyebabkan penyakit beri – beri.
 Pencegahan kekurangan Vitamin B1
Sumber Vitamin B1 yang terbaik ialah biji – bijian yang masih memiliki kulit
ari, kecambah, gandum, ragi, dan kacang – kacangan kering.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Berwarna kuning tahan panas, oksigen dan asam, dan tidak tahan cahaya dan
alkali
 Fungsi
Membantu enzim menghasilkan energy dan membantu produksi sel darah
merah.
Akibat kekurangan vitamin B2
Sudut mulut merah, pecah – pecah, kelopak mata meradang, memerah dan
tidak tahan cahaya.
 Pencegahan Kekurangan Vitamin B2
Sumber nutrisi dari vitamin ini adalah susu dan produk susu lainnya seperti
keju, sayuran sperti brokoli dan bayam.
3. Vitamin B3 (Niacin)
Niacin memiliki keunikan sendiri yaitu mampu mengahasilkan dua koenzim
yaitu NAD (Nicotinamide Adenine Dinukleotid) dan NADP (Nicotamide
Adenine Dinukleotid Phospate).
 Fungsi
Dapat membentuk asam amino tryptophan yang mampu menenangkan sistem
saraf pusat.
 Akibat kekurangan Vitamin B3
Palegra, diare, dermatitis.
 Pencegahan Kekurangan Vitamin B3
Sumber nutrisi dari vitamin B3 adalah daging, ayam, ikan dan serelia tumbuk.
4. Vitamin B6 (Pridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Penyerapan terhambat oleh rokok dan kontrasepsi oral dapat mengurangi
efektifitasnya.
 Fungsi
Membantu metabolisme asam amino dan asam lemak, membantu
pembentukan sel darah merah.
 Akibat kekurangan vitamin B6
Anemia, dermatitis, lidah licin, dan otot kejang.
 Pencegahan kekurangan Vitamin B6
Sumber dari vitamin B6 adalah daging, ikan, kacang – kacanga, kentang dan
ayam.
5. Vitamin B12 (Kobalamin)
 Fungsi
Mengubah karbohidrat menjadi glukosa sehingga mengubah produksi energy,
membantu pengaturan sistem saraf agar sehat.
 Akibat Kekurangan Vitamin B12
Mengakibatkan depresi, stress dan mencegah terjadinya penyusutan otak
secara dini.
 Pencegahan Kekurangan Vitamin B12
Sumber nutrisi dari Vitamin B12 terimpan di dalam daging hewan dan
produk-produk hewani seperti telur.
6. Vitamin C
Salah satu elemen yang paling penting dalam diet harian individu.
 Fungsi
Vitamin C membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi. Membantu menyerap
zat besi yang diperlukan untuk membuat sel darah merah. Vitamin C juga
membantu luka bakar dan menyembuhkan luka. Vitamin C merupakan
antioksidan melindungi sel terhadap radikal bebas, produk dari aktivitas sel
normal yang berpartisipasi dalam reaksi kimia dalam sel.
 Akibat kekurangan Vitamin C
Kelelahan, perubahan mood, berat badan menurun secara mendadak, sendi
dan otot sakit, memar berlebihan, kondisi gigi, kering rambut dan kulit dan
infeksi
 Pencegahan Kekurangan Vitamin C
Untuk mengatasinya yaitu dengan memenuhi kebutuhannya dengan
mengkonsumsi buah – buahan seperti buah kiwi, papaya, jeruk, strawberry,
jambu biji, paprika manis, adapun sayuran berdaun hijau gelap dan brokoli.

A. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Kekurangan Vitamin


Melihat dampak yang dapat diakibatkan oleh kekurangan vitamin seperti
dijelaskan diatas, maka masalah kekurangan ini tidak boleh diremehkan
karena dapat menyebabkan kematian. Untuk mengatasi hal ini ada beberapa
langkah yang harus terus dilakukan, Antara lain:
Memperbaiki pola makan masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan
sehingga masyarakat kita semakin gemar megkonsumsi sayuran dan buah-
buahan.
Melakukan fortifikasi vitamin terhadap beberapa bahan makanan yang
banyak dikonsumsi masyarakat dengan memperhatikan syarat-syarat
fortifikasi, misal tidak menyebabkan kenaikan harga yang terlalu tinggi.
Meningkatkan program pemberian suplemen vitamin yang sudah berjalan
pada kelompok sasaran yaitu:
 Bayi umur 6 – 12 bulan.
 Anak umur 1 – 5 tahun.
 Ibu nifas.
 Anak yang terserang campak
Pemberian imunisasi pada anak harus terus dipantau supaya terhindar
penyakit kekurangan vitamin.
Mengkonsumsi makanan yang seimbang agar vitamin dalam tubuh dapat
berjalan secara normal.

B. Pencegahan dan penanganan Anemia


1. Pendidikan
Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat
besi melalui makanan Konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek
samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang
diberikan. Agar mengerti, harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya
tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia, dan harus pula
diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melaluitiga cara :
 Pemastian konsumsi makanan yang cukup mengandung kalori sebesar
yang semestinya dikonsumsi.Meningkatkan ketersediaan hayati zat besi
yang dimakan, yaitu dengan jalan mempromosikan makanan yang dapat
memacu dan menghindarkan pangan yang bisa mereduksi penyerapan zat
besi.
 peningkatan gizi berupa makan makanan yang mengandung vitamin zat
bezi, seperti sayur-sayuran (bayam,kangkung,jagung),telur,kismis.
2. Pola istirahat
Mengacu pada kegiatan/aktifitas yang mengakibatkan tubuh
mengalami/beresiko terkena anemia.menghindari kondisi dimana tubuh
mengalami gangguan pembentukan sel darah merah.dan istirahat yang
dianjurkan adalah minimal 8 jam per hari.
3. Pola Hidup
Menjaga agar sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit. Kekurangan
hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen
berkurang.
4. Pola Aktifitas
Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya
merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik,
penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya. Menghindari situasi
kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen. Melakukan
tes darah secara rutin untuk melihat profil darah dan mencegah terjadinya
anemia.
5. Melakukan tes laboratorium
Mengetahui kandungan B12 dalam darah sehingga bisa membedakan
antara anemia biasa dengan anemia pernicious. Bila ternyata kadar vitamin
B12 normal, maka dapat dilakukan pemberian asam folat dengan dosis 0,1-
1,0 mg/hari.

C. Kurang Kalori Protein


Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang
kurang mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan
protein kurang dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997).Malnutrisi
protein energi (MEP) adalah kondisi gangguan gizi yang umumnya menimpa
anak-anak, ditandai oleh kekurangan nutrisi penting seperti protein
1. Cara pencegahan kalori
Untuk membalikkan pola makan tanpa menambah berat badan, tingkatkan
asupan kalori Anda secara perlahan ke target target kalori yang lebih tinggi .
Dengan melakukan ini secara strategis dan perlahan, Anda mungkin dapat
meningkatkan metabolisme, mengatur tingkat rasa lapar, dan mencegah atau
mengurangi berat badan kembali dengan cepat.

D. Obesitas
Obesitas adalah Suatu gangguan yang melibatkan lemak tubuh berlebihan
yang meningkatkan risiko masalah kesehatan. Obesitas sering kali terjadi karena
kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar melalui olahraga dan
kegiatan normal sehari-hari.Obesitas terjadi ketika indeks massa tubuh seseorang
adalah 30 atau lebih besar. Gejala utama adalah lemak tubuh yang berlebihan,
yang meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan yang serius.
1. Mencegah Obesitas Bagi Dewasa
 Menghindari konsumsi minuman ringan dan bersoda.
 Membatasi konsumsi jus buah.
 Melakukan aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit dalam sehari.
 Mengurangi stres dengan berpikir positif dan mengenali emosi makan.
 Menimbang berat badan secara teratur.
2. Pengobatan perawatan diri dari obesitas
 Penanganan utamanya adalah perubahan gaya hidup seperti pola makan
dan olahraga. Perawatan diri seperti Latihan fisik, Penurunan berat badan,
Diet rendah karbohidrat, dan Diet rendah lemak

E. Stanting
Stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh
gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai.
Stunting bukan penyakit tetapi kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Anak yang
stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari kisaran tinggi badan normal
di usianya, dan memiliki hasil pengukuran panjang atau tinggi badan menurut
umur -2 Standar Deviasi (SD) yang merupakan standar internasional yang
digunakan untuk mengukur pertumbuhan anak,
Stunting bisa menyebabkan obesitas, sementara stunting merupakan akibat
dari kurang asupan gizi secara kronis, suatu kondisi yang bertolak belakang. Hal
ini berkaitan dengan perubahan metabolisme tubuh yang berdampak pada
ketidakseimbangan energi. Stunting yang dialami pada usia dini mengakibatkan
ketidakcukupan energi dan zat gizi dalam waktu lama. Tubuh anak yang stunting
pun jadi lkekurangan IGF-1 (insulin-like growth factor).

Hormon IGF-1 memiliki peran penting dalam mengatur fungsi hormon-


hormon pertumbuhan yang menyebabkan anak stunting memiliki permasalahan
dalam pembentukan otot, pertumbuhan tinggi badan, pemecahan serta oksidasi
lemak.
Tubuh anak stunting kesulitan memecah lemak dan menggunakannya
sebagai energi, akibatnya, tubuh lebih banyak menggunakan karbohidrat sebagai
sumber energi daripada lemak. Tubuh yang tidak bisa mengoksidasi lemak secara
maksimal bisa mengakibatkan penimbunan lemak dalam tubuh. Anak stunting
yang mengalami obesitas dipengaruhi oleh faktor risiko obesitas, kurangnya
aktivitas fisik, konsumsi makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat, dan
kebiasaan makan makanan cepat saji.
Dalam jangka panjang Stunting menyebabkan menurunnya kapasitas
intelektual. Gangguan struktur dan fungsi saraf dan sel-sel otak yang bersifat
permanen dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia
sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa.
Stunting juga bisa dicegah dengan menghindari pernikahan di bawah umur
seperti yang sudah ditetapkan dalam undang-undang perkawinan yaitu usia 19
tahun. Setelah menikah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
stunting, Ibu hamil mendapat tablet tambah darah, pemberian makanan tambahan
ibu hamil, pemenuhan gizi selama kehamilan, persalinan dengan dokter atau bidan
ahli Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga
usia 6 bulan dan makanan pendamping ASI untuk bayi diatas 6 bulan hinggga 2
tahun, juga berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kekurangan Vitamin, anemia,kekurangan kalori protein , stunting dan
obesitas menjadi salah satu masalah gızı utama di negara- negara berkembang,
termasuk Indonesia merupakan keadaan kurang gızı yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam memenuhi kebutuhannya
lingkungan, ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi, keadaan
ekonomi yang tidak menguntungkan, dan lain-lain Kasus marasmus pada anak
anak masih banyak terjadi di Indonesia, terutama pada masyarakat dengan tingkat
ekonomi yang rendah. Pencegahan terhadap marasmus ditujukan kepada
penyebab dan memerlukan pelayanan kesehatan dan penyuluhan yang baik.
Pengobatan marasmus ialah pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein dan
penatalaksanaan di rumah sakit yang harus dilakukan secara rutin dan terkontrol.
B. Saran
1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan kalori
dan protein yang cukup dan seimbang, agar anak-anak dapat tumbuh dengan
sehat.
2. Setiap anggota keluarga terutama orang tua harus dapat mengupayakan dan
memperhatikan pemenuhan gizi anak, agar tidak menderita gizi buruk dengan
mencukupi asupan makan dan mengutamakan gizi seimbang, menjaga
kebersihan lingkungan, menambah pengetahuan ibu dan memberikan ASI
eksklusif, penyuluhan oleh tenaga kesehatan.
3. Tenaga kesehatan dapat mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang
gizi, terutama di daerah yang diindikasıkan terjadinya gizi buruk seperti
marasmus.
4. Pada penderita marasmus sebaiknya anak diben energi tinggi dan protein
tinggi, dengan mengobati faktor penyakit penyerta, serta apabila anak sudah
agak membak tidak lupa memperhatikan atau menimbang berat badannya
secara rutin
DAFTAR PUSTAKA
Cegah Stunting Dan Obesitas Dengan Gizi Seimbang Oleh: Artha Sitanggang
https://www.rri.co.id/kesehatan/532022/cegah-stunting-dan-obesitas-dengan-gizi-
seimbang
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/8804/Modul%20KKP
%20Cacingan%20Anemia.pdf?sequence=1
https://upk.kemkes.go.id/new/5-tips-mencegah-obesitas-bagi-dewasa
https://www.academia.edu/39173255/
MAKALAH_PENANGGULANGAN_DAN_PENCEGAHAN_VITAMIN_
DAN_ANEMIA
PILIHAN GANDA
A. VITAMIN
1. Vitamin yang berperan dalam penglihatan dan merupakan salah satu penyusun
pigmen mata yaitu:
A) Vitamin A
B) Vitamin B
C) Vitamin C
D) Vitamin K
2.Vitamin yang berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh prosduksi sel darah
merah dan menjaga kulit adalah:
A) Vitamin B12
B) Vitamin B8
C) Vitamin B6
D) Vitamin B3
3. Vitamin yang sangat berfungsi dalam pembentukan primbon yaitu:
A) Vitamin A
B)Vitamin B
C) Vitamin K
D)Vitamin C
4.Vitamin yang dibuat dari ergostil yang diperoleh dari industry bir adalah:
A) Vitamin A
B)Vitamin B
C) Vitamin C
D) Vitamin D
5. Vitamin yang membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi adalah:
A) Vitamin C
B) Vitamin B
C)Vitamin B3
D)Vitamin B6

B. ANEMIA
1. Anemia adalah keadaan yang timbul saat jumlah sel darah merah dalam tubuh
dibawah normal
Di bawah ini adalah penyebab terjadinya anemia kecuali
A )Tubuh kehilangan banyak darah pada saat terjadi luka/trauma
B) Tubuh memiliki masalah dalam pembenttukan sel darah merah
C)Sel darah merah rusak/mati lebih cepat dari kemampuan tubuh
D) Sildus haid yang banyak Olahraga hanya sekali dalam seminggu

2. Kelainanan darah yang jarang tubuh berhenti membuat sel darah yang baru
semua Sel darah terganggu,disebut...
A) Anemia aplastik
B )Anemia defisiensi
C)Anemia defisiensi besi
D)Thalasemia Leukimia

3. Makanan yang harus diwaspadal karena dapat menghambat penyerapan zat besi
antara lain kecuali....
A)Golongan polifenol
B)Golongan asam sitrat
C) Golongan daging./kan.unggas juga asam folat
D)Golongan asam oksalat

4. Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya anemia pada anak yaitu


A)Pemberian Asl yang tepat
B)Mengkonsumsi susu sapi kurang dari 750ml/hari
C)Mengkonsumsi susu sapi setelah umur satu tahun
D) Mengkonsumsi formula yang kandungan zat besinya rendah dan tidak
mendapat suplementasi zat besi yang cukup setelah 6 bulan

5.Gejala anemia diantaranya adalah lesu, konsentrasi buruk, mudah lelah. Berikut
ini adalala penyebab terjadinya gejala tersebut, kecuali....
A)Jumlah sel darah merah dalam tubuh kurang dari normal
B)Sel darah merah mengandung terlalu sedikit hemogloid
C)Sangat sedikit pemasokan oksigen ke jaringan termasuk otak dan otot
D) Banyak karbondioksida yang diangkut oleh darah

C. OBESITAS
1.Apa yang di maksud dengan obesitas......
A) Kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan
B) Kelebihan berat badan karena akibat kadar air berlebihan di tubuh
C) Kelebihan berat badan karena akibat terlalu banyak makan
D)Kelebihan berat badan karena akibat kurang olahraga
2. obesitas di kelompokan menjadi.....
A) Besar, Sedang dan Kecil
B)Ringan dan Kecil
C) Ringan, sedang dan Berat
D)Besar dan Sedang
3. Bagaimana cara mengukur dan mengetahui tingkat obesitas......
A)Dengan tinggi badan
B) Dengan Indeks masa tubuh (IMT)
C)Dengan berat badan
D) Dengan timbangan

4. Apa yang anda ketahui penyebab obesitas......


A)Pola makan
B) Genetik
C)Lingkungan
D)Semua jawaban benar
5. Bagaimana cara Mencegah Obesitas.....
A)Mengatur pola Tidur
B) Mengatur keuangan
C) Olahraga teratur
D)Makan yang berlemak

D. STANTING
1. Stunting adalah pertumbuhan anak yakni...
A)Anak lebih Tinggi
B) tinggi badan anak lebih rendah (kerdil)
C) tubuh anak gemuk
D)Tubuh anak kurus

2.Stanting disebabkan oleh


A)Terlalu banyak makan
B)kurang olahraga
C) Kurangnya asupan gizi
D)Kelebihan gizi

3.Tubuh anak yang pendek sering dikatai sebagai faktor


A)Bawaan
B) Genetik
C)usia
D) Kebiasaan

4 Cara mencegah stunting kecuali...


A) perilaku hidup bersih dan sehat
B)Memantau perkembangan Anak
C)Memenuhi kebutuhan nutrisi
D) Tidak memperhatikan perkembangan anak
5. Cara penanganan stunting kecuali..
A)memberi nutrisi
B)memberikan suplemen
C) memberikan vitamin, Zat besi,zinc dan yodium
D) Membiarkan anak

E. KALORI
1. Cara pencegahan kalori kecuali...
A)mengatur tingkat rasa lapar
B) mengurangi berat badan
C) tingkatkan asupan kalori
D)diet
2.cara pencegahan kalori yaitu:
A):Tingkatkan asupan kalori
B)olahraga
C)Diet
D)Tidur
3. Manultrisi protein energi adalah kondisi gangguan gizi yang umumnya
menimpa anak-anak ditandai oleh kekurangan nutrisi penting seperti...
A. Vitamin
B. Zat besi
C. Protein
D. Lemak
4.Kekurangan kalori protein adalah definisi dari terjadi pada anak yang kurang
mendapatkan masukan makanan yang cukup bergizi atau disebut asupan.....
A. Kalori kurang
B. Protein dan kalori kurang
C. Protein kurang
D. Protein dan kalori lebih
5. Kondisi gangguan gizi yang umumnya menimpa anak" ditandai oleh
A) kekurangan nutrisi
B)kurang olahraga
C)Kurang tidur
D)Kurang makan

Anda mungkin juga menyukai