ABSTRAK
Sengketa kepemilikan lahan Dago Elos yang diklaim oleh Keluarga Muller dimulai sejak
tahun 2016 dan sudah dilakukan empat kali putusan. Putusan terakhir di Tingkat Kasasi yang
dikeluarkan oleh Mahkamah Agung RI Nomor 109/PK/Pdt/2022. Isi dari putusan tersebut
menetapkan bahwa Keluarga Muller secara sah memiliki hak atas kepemilikan objek tanah
Eigendom Verponding Nomor 3740, 3741, 3742 dan diserahkan kepada PT Dago Inti Graha.
Dikeluarkannya putusan tersebut menimbulkan pertentangan dari warga Dago Elos.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah
Agung Nomor 109/PK/PDT/2022, serta menganalisis ketidaksesuaian putusan tersebut dari
perspektif Undang-Undang Pokok Agraria, peraturan perundang-undangan terkait
pendaftaran tanah, dan Undang-Undang Dasar 1945. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan hukum normatif pada objek kajian pokok ratio decidendi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan hakim tidak sesuai dengan Undang-Undang
Pokok Agraria, ketentuan Pasal 28 H ayat (4) UUD 1945 Amandemen Kedua, dan
pembuktian hak lama dalam Pasal 5 PP No. 18 Tahun 2021.
Kata Kunci: Dago Elos; Sengketa Lahan; Putusan Hakim
ABSTRACT
The dispute over land ownership in Dago Elos, claimed by the Muller Family, began in 2016
and has undergone four court decisions. The most recent decision at the Cassation level was
issued by the Supreme Court of Indonesia with case number 109/PK/Pdt/2022. The content of
this ruling establishes that the Muller Family legitimately holds the rights to the ownership of
the land objects with Eigendom Verponding Numbers 3740, 3741, and 3742, which were
subsequently transferred to PT Dago Inti Graha. The issuance of this decision has sparked
controversy among the residents of Dago Elos. This research aims to explain the judge’s
considerations in the Supreme Court decision number 109/PK/PDT/2022, as well as to
analyze the inconsistency of the decision from the perspective of the Basic Agrarian Law,
regulations related to land registration, and the 1945 Constitution. The study employs a
normative legal approach, focusing on the ratio decidendi. The research findings indicate
that the judge’s considerations do not align with the Basic Agrarian Law, Article 28H
paragraph (4) of the Second Amendment to the 1945 Constitution, and the provisions
regarding proof of old rights in Article 5 of Government Regulation No. 18 of 2021.
Keyword: Dago Elos; Land Dispute; Court Decision
BAB I
PENDAHULUAN
Lahan yang menjadi obyek sengketa di Dago Elos telah ditempati oleh 335 warga
serta terdapat fasilitas umum seperti Terminal Dago dan Kantor POS. Keluarga Muller
mengajukan gugatan klaim kepemilikan hak atas tanah berdasarkan Eigendom
Verponding Nomor 3740, 3741, 3742. Gugatan ini berhasil dimenangkan oleh Keluarga
Muller pada sidang putusan Mahkamah Agung Nomor 109/PK/Pdt/2022. Pertimbangan
hakim dalam membuat putusan Nomor 109/PK/Pdt/2022 didasarkan atas fakta bahwa
tidak memiliki bukti sah penggarapan lahan obyek sengketa serta belum memperbaharui
eigendom atas obyek sengketa.
Ditinjau dari Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA), kedudukan eigendom
verponding yang dimiliki oleh Keluarga Muller terbilang lemah karena sudah melewati
batas waktu pendaftaran konversi hak atas tanah barat. Batas waktu pendaftaran konversi
hak atas tanah barat adalah 20 tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang Pokok
Agraria (UUPA), yaitu 24 September 1980. Kemudian, Majelis Hakim juga mengabaikan
fakta bahwa sebagian warga Dago Elos ada yang memiliki sertifikat hak atas lahannya
masing-masing. Hal ini bertentangan dengan Pasal 28 H ayat (4) UUD 1945 Amandemen
Kedua di mana hak milik pribadi tidak boleh diambil secara sewenang-wenang. Putusan
yang dibuat juga tidak memenuhi syarat pendaftaran tanah sebagaimana yang tercantum
dalam Pasal 5 PP No. 18 Tahun 2021 ayat 2.
DAFTAR PUSTAKA
Abdat, A. A., & Winanti, A. (2021). Penyelesaian Sengketa Tanah Terhadap Eigendom
Verponding Yang Dikuasai Pihak Lain. Borneo Law Review, 5(1), 69–87.
https://doi.org/10.35334/bolrev.v5i1.1979
Bachtiar. (2018). Metode Penelitian Hukum. UNPAM Press.
Bandung Bergerak. (2022). Dago Elos dalam Angka, Warisan Kolonial Merongrong Warga.
Bandungbergerak.Id. https://bandungbergerak.id/article/detail/2816/dago-elos-dalam-
angka-warisan-kolonial-merongrong-warga
Barus, Z., Hukum, F., Veteran, U. ", Jakarta, ", Fatmawati, J. R., Labu, P., & Selatan, J.
(2013). Analisis Filosofis Tentang Peta Konseptual Penelitian Hukum Normatif Dan
Penelitian Hukum Sosiologis. Jurnal Dinamika Hukum, 13(2), 307–318.
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/212
Databoks. (2023). Ini Provinsi dengan Kasus Konflik Lahan Terbanyak di Indonesia.
Databoks.Katadata.Co.Id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/12/ini-
provinsi-dengan-kasus-konflik-lahan-terbanyak-di-indonesia
Ginting, S. B., & Lidjon, W. (2020). Analisis Kasus Sengketa Tanah di Dago Elos akibat
Hukum Eigendom Verponding (Studi Putusan Nomor 570/PDT/2017/PT Bandung).
Jurnal Law Pro Justitia, VI(1), 54–72.
Harefa, D. F., Soepeno, M. H., & Simbala, Y. (2020). Fungsi Sosial Hak Milik Atas Tanah
dalam Menunjang Pembangunan di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Lex Administratum, 3(3), 89–99.
http://hpj.journals.pnu.ac.ir/article_6498.html
Putusan MA Nomor 109 PK/Pdt/2022, Pub. L. No. 109 PK/Pdt/2022, 1 (2022).
https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/zaece55f7dc4c1f0bd21313331
313233.html
Samanta, D. (2021). Difference between obiter dicta and ratio decidendi. Pen Acclaim
Journal, 15, 1–5.
Sanjaya, I. M. S., Seputra, I. P. G., & Suryani, L. P. (2021). Akibat Hukum Konversi Hak
Atas Tanah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah. Jurnal Analogi Hukum, 3(3), 282–287.
Soemitro, R. H. (1985). Metodologi Penulisan Hukum. Sinar Grafika.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Alfabeta.
Sulistyaningsih, R. (2021). Reforma Agraria Di Indonesia. Perspektif, 26(1), 57–64.
https://doi.org/10.30742/perspektif.v26i1.753
Syukur, A. N., Nuraini, H., & Yusmiati, Y. (2022). Analisis Pertimbangan Hakim Dalam
Kasus Warga Dago Elos Melawan Keluarga Muller: Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan
Nomor 109 Pk/Pdt/2022. Jurnal Poros Hukum Padjadjaran, 4(1), 51–72.
https://doi.org/10.23920/jphp.v4i1.1085
Tempo. (2023). Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar.
Nasional.Tempo.Co. https://nasional.tempo.co/read/1765716/sengketa-tanah-dago-elos-
bandung-warga-lapor-lagi-ke-polda-jabar