Anda di halaman 1dari 12

Standar Kompetensi dan Kewenangan

Klinis
Standar Kompetensi Untuk:
Fungsi sistem stomatognatik  memberikan pelayanan yang
meliputi bermutu, benar secara ilmiah
(1) fungsi pengunyahan, dan baik dari aspek etik.
 Setiap dokter gigi wajib
(2) fungsi bicara, menunjukkan kinerja yang
(3) fungsi estetika, dan prima (best practices) pada
waktu melakukan pelayanan.
(4) fungsi persyarafan.
Kompetensi minimal DRG
Harapan masyarakat terhadap
pelayanan Kesehatan: 1. Profesionalisme
2. Penguasaan ilmu pengetahuan
pelayanan yang indikatif dan kedokteran dan kedookteran
bermutu, diberikan oleh dokter dan gigi
dokter gigi dengan sikap dan 3. Pemeriksaan Fisik secara
perilaku yang profesional dan umum dan system
bertanggung jawab. stomatognatik
Undang-Undang No. 29 tahun 2004 4. Pemulihan fungsi system
tentang Praktik Kedokteran stomatognatik
mengamanahkan Konsil Kedokteran 5. Kesehatan gigi dan mulut
Indonesia (KKI) dan berbagai pihak masyarakat
terkait (stakeholders) menuju 6. Manajemen praktik
tercapainya pelayanan Kesehatan kedokteran gigi
yang bermutu, dengan konsep dasar: Dasar hukum
 Melindungi masyarakat  o UU RI No. 23 tahun 1992
(Protecting the people) tentang Kesehatan
 Membimbing dokter (guiding  o UU RI No. 29 tahun 2004
the doctors) tentang Praktik Kedokteran
 Memberdayakan institusi  Permenkes RI No. 1419/
pendidikan dan profesi MenKes/ Per/ X/2005 tentang
(empowering the institution Penyelenggaran Praktik dr/drg
and profession).  o Peraturan Konsil
Profesi dokter gigi dituntut Kedokteran Indonesia
No.1/2005 tentang Registrasi Tentang Penyelenggaraan Komite
Dokter / Dokter Gigi Medik di Rumah Sakit
 o Kode Etik Kedokteran Gigi Kewenangan klinis (clinical
Indonesia privilege) adalah hak khusus seorang
 o SKDGI 2020 revisi staf medis untuk melakukan
sekelompok pelayanan medis
tertentu dalam lingkungan rumah
Kinerja DRG yang prima dalam
sakit untuk suatu periode tertentu
Pelayanan
yang dilaksanakan berdasarkan
Area Kompetensi penugasan klinis (clinical
appointment ).
1. Asuhan Pasien
2. Pengetahuan medis klinis Penugasan klinis (clinical
3. Pembelajaran dan appointment) adalah penugasan
peningkatan berbasis kepala/direktur rumah sakit kepada
praktek seorang staf medis untuk melakukan
4. Interpersonal dan sekelompok pelayanan medis di
komunikasi rumah sakit tersebut berdasarkan
daftar kewenangan klinis yang telah
Evaluasi kompetensi praktisi klinik
ditetapkan baginya. Mencakup
Rumah Sakit menggunakan proses derajat kompetensi dan cakupan
berkelanjutan terstandar untuk praktik.
mengevaluasi sesuai kualitas dan
Rekomendasi pemberian
keamanan pelayanan pasien yang
kewenangan klinis dilakukan oleh
diberikan oleh setiap staf medik.
komite medik berdasarkan masukan
Ada proses terstandar, minimal
dari subkomite kredensial.
setiap tahun, mengumpulkan data
yang relevan setiap praktisi untuk Rekomendasi berupa:
direview oleh kepala unit
• kewenangan klinis yang
kerja/panitia yang terkait. Review
bersangkutan
memungkinkan rumah sakit untuk
mengidentifikasi kecenderungan dilanjutkan
praktik professional yang memberi • kewenangan klinis yang
dampak pada kualitas asuhan dan bersangkutan ditambah
keselamatan pasien.
• kewenangan klinis yang
bersangkutan dikurangi
Kewenangan Klinis • kewenangan klinis yang
Permenkes No. bersangkutan
755/MENKES/PER/IV/2011
dibekukan untuk waktu tertentu Salah satu upaya rumah sakit dalam
menjalankan tugas dan tanggung
• kewenangan klinis yang
jawabnya untuk menjaga
bersangkutan
keselamatan pasiennya adalah
diubah/dimodifikasi dengan menjaga standar dan
• kewenangan klinis yang kompetensi para staf medis yang
bersangkutan diakhiri. akan berhadapan langsung dengan
para pasien di rumah sakit. Upaya
ini dilakukan dengan cara mengatur
Komite Medik agar setiap pelayanan medis yang
dilakukan terhadap pasien hanya
Komite medik mempunyai tugas dilakukan oleh staf medis yang
meningkatkan profesionalisme staf benar-benar kompeten. Kompetensi
medis yang bekerja di rumah sakit ini meliputi dua aspek,
dengan cara:
- kompetensi profesi medis yang
• melakukan kredensial bagi seluruh terdiri dari pengetahuan,
staf medis yang akan melakukan keterampilan, dan perilaku
pelayanan medis di rumah sakit professional.
• memelihara mutu profesi staf - kompetensi fisik dan mental
medis
Tindakan verifikasi kompetensi
• menjaga disiplin, etika, dan profesi medis tersebut oleh rumah
perilaku profesi staf medis. sakit disebut sebagai mekanisme
Credentialing , dan hal ini dilakukan
demi keselamatan pasien. Banyak
Kredensial faktor yang mempengaruhi
Kredensial adalah proses evaluasi kompetensi setelah seseorang
terhadap staf medis untuk mendapatkan sertifikat kompetensi
menentukan kelayakan diberikan dari kolegium
kewenangan klinis (clinical
privilege.
Sub Komite Kredensial
Rekredensial adalah proses
reevaluasi terhadap staf medis yang Tugas :
telah memiliki kewenangan klinis • penyusunan dan pengkompilasian
(clinical privilege) untuk daftar kewenangan klinis sesuai
menentukan kelayakan pemberian dengan masukan dari kelompok staf
kewenangan klinis tersebut. medis berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku
• penyelenggaraan pemeriksaan dan akuntabel bagi pelayanan di rumah
pengkajian: sakit
1. kompetensi • tersusunnya jenis-jenis
kewenangan klinis (clinical
2. kesehatan fisik dan mental
privilege) bagi setiap staf medis
3. perilaku yang melakukan pelayanan medis di
4. etika profesi. rumah sakit sesuai dengan cabang
ilmu kedokteran/kedokteran gigi
• evaluasi data pendidikan yang ditetapkan oleh Kolegium
professional KU/KG berkelanjutan Kedokteran/Kedokteran Gigi
• wawancara terhadap pemohon Indonesia
kewenangan klinis • dasar bagi kepala/direktur rumah
• penilaian dan pemutusan sakit untuk menerbitkan penugasan
kewenangan klinis yang adekuat. klinis (clinical appointment) bagi
setiap staf medis untuk melakukan
• pelaporan hasil penilaian pelayanan medis di rumah sakit
kredensial dan menyampaikan
rekomendasi kewenangan klinis • terjaganya reputasi dan kredibilitas
kepada komite medik; para staf medis dan institusi rumah
sakit di hadapan pasien, penyandang
• melakukan proses rekredensial dana, dan pemangku kepentingan
pada saat berakhirnya masa berlaku (stakeholders) rumah sakit lainnya.
surat penugasan klinis dan adanya
permintaan dari komite medik
• rekomendasi kewenangan klinis
dan penerbitan surat penugasan Kualifikasi Staf Medis
klinis
•Ijazah, STR, SIP, bukti pelatihan
Tujuan Umum cardiac life support
Untuk melindungi keselamatan •Evaluasi Kompetensi Praktisi
pasien dengan memastikan bahwa Klinik
staf medis yg akan melakukan
pelayanan medis dirumah sakit –Asuhan pasien:
kredibel. –Pengetahuan medis/klinis:
Tujuan Khusus –Pembelajaran dan peningkatan
• mendapatkan dan memastikan staf berbasis praktek
medis yang profesional dan –Ketrampilan hubungan antar
manusia dan
Komunikasi Kualifikasi personal:
–Profesionalism •riwayat disiplin dan etik profesi
–Praktek berbasis sistem: •keanggotaan dlm perhimpunan
pemahaman terhadap konteks dan profesi yg diakui
sistem dimana pelayanan kesehatan
•keadaan sehat jasmani dan mental,
diberikan
termasuk tidak terlibat penggunaan
obat terlarang & alkohol yg dpt
mempengaruhi kualitas pelayanan
Kriteria
thd pasien
Perizinan (lisensi):
•riwayat keterlibatan dalam tindakan
•memiliki surat tanda registrasi yang kekerasan
sesuai dengan bidang profesi
•memiliki asuransi proteksi profesi
•memiliki izin praktek dari dinas (professional indemnity Insurance).
kesehatan setempat yang masih
Pengalaman dibidang keprofesian:
berlaku.
•riwayat ditempat pelaksanaan
•kegiatan penjagaan mutu profesi
praktik profesi
•menjadi anggota organisasi yang
•riwayat tuntutan medis atau klaim
melakukan penilaian kompetensi
oleh pasien selama menjalankan
bagi anggotanya
profesi
•berpartisipasi aktif dalam proses
evaluasi mutu klinis.
Peran Organisasi Profesi Dokter Gigi Dalam Praktik
Sejarah Profesi Terbentuk di Bandung, 22 Januari
1950. Kantor pusat sekarang di
Dokter gigi pertama: Hesy-Re
Jakarta Timur (Pengurus Besar
Buku pertama di Egypt: The Ebers Persatuan Dokter Gigi Indonesia).
Hippocrates: menggunakan kawat 18 pengurus wilayah tingkat
provinsi, 243 pengurus cabang.
Kedokteran gigi modern: Pierre
Fuchard dengan buku Le Chirurgien Ada 5 departemen.
Dentiste Yang di highlight:
Sekolah dentist pertama: Horace - Badan pembinaan dan
Hayden dan Chapin Harris pembelaan anggota. Kalo ada
Organisasi pertama: The American dokter yang dituntut pasien,
Societu of Dental Surgeons PDGI akan melakukan
pendampingan. Akan dibela
selama dokter tidak
Profesion: suatu Tindakan melakukan pelanggaran.
mengambil sumpah di suatu - Majelis kehormatan etik
komunitas, membutuhkan syarat kedokteran gigi. Sebagai
yaitu memiliki pengetahuan khusus investigator, adanya di
dari suatu proses Pendidikan. organisasi profesi

Pekerjaan: tidak perlu pengetahuan MKDKI (permasalahan disiplin)


khusus atau Pendidikan khusus. bagian otonom.

Dentist: seseorang yang memiliki Hal ini terdapat di KODEKGI


kemampuan dan terdaftar di suatu bab 5 pasal 34 dan 35
organisasi profesi dan negara di KODEKGI
tempat dia praktik. Mempraktikan
prevention, diagnosis, dan treatment Terdiri dari 5 bab dan 35 pasal.
dari gigi, rahang, mulut. Sumpah Dokter
Terdiri dari 12 nomor.
Organisasi dokter gigi dunia: FDI Kewajiban Umum
Terdiri dari 133 negara. 1. Menaati dan mengamalkan
Organisasi dokter gigi Indonesia: sumpah dokter gigi dan
PDGI kodekgi
2. Menjunjung tinggi norma-
norma
3. Tidak boleh terpengaruh lalu dikembalikan ke dokter
pertimbangan untuk menvari semula
keuntungan pribadi 4. Jika berhalangan
4. Memberi keterangan yang melaksanakan praktik, buat
dapat dipertanggungjawabkan pemberitahuan atau menunjuk
5. Tidak diperkenankan pengganti
menjaring pasien secara 5. Memberi nasihat ke teman
pribadi (mengiklankan) sejawat yang praktik di bawah
6. Wajib menjaga kehormatan pengaruh alcohol atau obat
dan martabat profesi dokterg terlarang. Jika dianggap perlu
gigi dapat melapor ke PDGI
7. Mencegah infeksi silang pada
Kewajiban terhadap diri sendiri
pasien
8. Bekerja sama yang baik 1. Harus up to date
dengan tenaga Kesehatan lain 2. Tidak boleh melakukan
9. Sebagai motivator, pendidik, kegiatan tanpa izin organisasi
pemberi layanan Kesehatan Kelalaian Medik
kepada masyarakat.
Malpraktik: unskill/tidak terampil,
Kewajiban terhadap pasien lalai, melakukan pembiaran
1. Menghormati hak pasien - Bisa karena error, tidak sesuai
untuk menentukan pilihan rencana, rencana salah dari
(autonomy) tujuan utama. Dipengaruhi
2. Melindungi pasien dari keterampilan.
kerugian
- Adverse Event, karena
3. Mengutamakan kepentingan
Tindakan medis yang
pasien
dilakukan. Bisa dicegah
4. Menjaga kerahasiaan rekam
dengan melakukan
medis
pemeriksaan sebelum
Kewajiban terhadap sejawat anastesi. Dipengaruhi
kejujuran pasien.
1. Memperlakukan sejawat
- Preventable Adverse Event,
seperti kita ingin diperlakukan
(golden rule principle) Kesalahan dokter gigi
2. Tidak mengambil alih pasien
1. Kesalahan jelas tapi masih
tanpa persetujuan dokter gigi
dianggap competent (ada SOP
lain
kelewat)
3. Dapat menolong pasien dokter
2. Kesalahan jelas karna
lain dalam keadaan darurat
incompetent
3. Watak dokter menyebalkan, - Kalo tentang etik diurus
tidak professional MKEK
4. Dokter cacat - Kalo pelanggaran profesi
ringan masuk ke hukum
Bentuk bentuk malpraktik
perdata
Perdata: perbuata melawan hukum - Kalo pelanggaran profesi
Administrasi: tentang perizinan berat dibawa ke kepolisian
- Kalo terbukti melanggar
Pidana: melanggar hukum pidana hukum pidana akan dibawa ke
Bentuk kelalaian pengadilan

1. Tidak merujuk MKEKG


2. Tidak konsultasi dengan Perangkat PDGI, Badan otonom
dokter terdahulu (pengulangan yang netral. Menegakkan etika
pengobatan) kedokteran, merujuk prinsip etik dan
3. Tidak mendeteksi infeksi KODEKGI. Memiliki kewenangan
4. Lalai membuat rujukan untuk investigasi, memanggil saksi,
5. Tidak bisa dihubungi menjatuhkan sanksi. Memberikan
6. Unskilled bimbingan, pengawasan, penilaian.
Penelantaran Wewenang:
1. Tidak dihiraukan - Menyampaikan pertimbangan
2. Lupa dan usul ke ketua PDGI
3. Kurang perhatian - Meninjau dan memutuskan
4. Pengakhiran hubungan apakah usul yang disampaikan
sepihak anggota sesuai etik atau tidak
Pembuktian malpraktik dengan 4D - Mengadakan konsultasi timbal
balik dengan instansi terkait
1. Duty, melihat apakah itu sehubungan dengan
kewajiban dia untuk pembinaan
melakukan
2. Deiliction of duty, ada atau MKDKI
tidak pelanggaran dari poin 1 Independent, Lembaga yang
3. Direct causation, hubungan berwenang menentukan ada atau
sebab akibat tidak pelanggaran disiplin dokter
4. Damage, kerugian yang dan dokter gigi, menetapkan sanksi.
dialami pasien
Tugas:
Proses Investigasi Kasus Malpraktik
Lapor ke MKDKI
- Menerima pengaduan, - Re-schooling
memeriksa, dan memutuskan
kasus pelanggaran disiplin
- Menyusun pedoman dan tata Peran PDGI malpraktik medik
cara penganan kasus - Pendampingan
Sanksi dapat berupa: - Perlindungan
(Badan Pembinaan dan
Pemberian peringatan tertullis
Pembelaan Anggota)
- Rekomendasi pencabutan - Investigasi (MKEKGI)
STR dan SIP
Kaidah Dasar Moral
Tindakan. Tetap berkewajiban
Beneficence membantu pasien. Jika tidak ada
Doing something good to the manfaat setidaknya tidak
patient. Positive action merugikan.
- Altruism – menolong tanpa
pamrih, rela berkorban
- Menjamin nilai harkat - Menolong pasien emergensi
martabat manusia dengan gambaran:
- Memandang pasien bukan sbg  Pasien sangat darurat,
keuntungan beresiko kehilangan
- Kebaikan lebih banyak dari sesuatu
keburukan  Dokter sanggup
- Paternalism – bertanggung mencegah bahaya tsb
jawab/berkasih saying  Tindakan dokter
- Menjamin kehidupan baik terbukti efektif
minimal manusia  Manfaat bagi pasien >
- Goal based (sesuai kebutuhan kerugian dokter
pasien) - Mengobati pasien yang luka
- Maksimalisasi pemuasan - Tidak membunuh pasien
prefensi pasien (euthanasia)
- Minimalisasi hal buruk - Tidak menghina/mencaci
- Wajib menolong pasien maki/memanfaatkan pasien
darurat - Tdk memandang pasien sbg
- Menghargai hak pasien objek
keseluruhan - Mengobati scr proporsional
- Tidak menarik honorarium di - Mencegah dari bahaya
luar kewajaran - Menghindari misrepresentasi
- Mengembangkan profesi terus pasien
menerus - Tdk membahayakan krn lalai
- Memberikan obat berkhasiat - Memberi semangat hidup
dan murah - Melindungi pasien dr
- Golden rule principle serangan
(berperilaku seperti kita ingin - Tdk white collar crime dlm
diperlakukan orang lain) bid. Kesehatan

Non-Maleficence Justice
Menghindari bahaya, cedera, - Memberlakukan scr universal
resiko yang timbul dari suatu
- Mengambil porsi terakhir
- Memberi kesempatan yg sama
Autonomy
trhdp pribadi dlm posisi sama
- Menghargai hak sehat pasien - Menghargai hak menentukan
- Menghargai hak hukum nasib sendiri
pasien - Tidak mengintervensi pasien
- Menghargai hak orglain - Berterus terang
(selain pasien) - Menghargai privasi
- Menjaga kelompok yg rentan - Menjaga rahasia
- Tidak menyalahgunakan - Menghargai rasionalitas
- Bijak dlm makro alokasi pasien
- Kontribusi yg relative sama - Informed consent
dengan kebutuhan pasien - Membiarkan pasien
- Meminta partisipasi pasien competent mengambil
sesuai kemampuannya keputusan sendiri
- Mendistribusikan keuntungan - Tidak menghalangi otonomi
dan kerugian src adil (biaya, pasien
beban, sanksi) - Mencegah pihak lain
- Mengembalikan hak ke mengintervensi pasien,
pemiliknya termasuk keluarganya sendiri
- Tidak memberi beban berat - sabar menunggu keputusan
secara tidak merata pada kasus pasien non
- Menghormati hak populasi emergency
yang samasama rentan - tidak membohongi pasien
penyakit meskipun demi kebaikan
- Tidak membedakan pasien - menjaga hubungan
berdasarkan SARA, status
social dll
Moral Dilemma

Anda mungkin juga menyukai