Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bronkitis merupakan salah satu penyakit pada sistem pernapasan
yang disebabkan oleh Rhinovirus, Adenovirus. Influenza A dan
berlangsung di bronkus yang menyebabkan batuk . Menurut kemenkes
2022 mengatakan bahwa Bronkitis merupakan salah satu penyakit infeksi
pada saluran pernapasan yang menyebabkan terjadinya inflamasi pada
trakea, bronkus utama dan menengah yang akhirnya bermanifestasi
terjadinya batuk. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus ataupun
bakteri dan juga populasi udara seperti asap. Selain itu, bronkitis
menyebabkan sesak napas, demam, dan nyeri pada dada. (Kemenkes,
2022)

World Health Organization (WHO) Penyakit paru obstruktif kronik


(PPOK) merupakan penyebab kematian ketiga di seluruh dunia,
menyebabkan 3,23 juta kematian pada tahun 2019. Hampir 90% kematian
akibat merokok menangani lebih dari 70% kasus PPOK di negara-negara
menjelaskan tinggi. Di negara-negara berkembang, merokok menyumbang
30-40% kasus PPOK, dan polusi udara rumah tangga merupakan faktor
risiko utama. (WHO 2022)

Berdasarkan data dari profil kesehatan indonesia selama 11 tahun


terakhir terlihat cukup fluktuatif kasus bronkitis ,ispa, pnemoni, ppok
Cakupan tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar 65,3%. Sejak tahun 2015
terdapat perubahan angka perkiraan kasus dari 10% menjadi 3,55%, hal
tersebut yang menyebabkan pada tahun 2015 cakupannya tinggi.
(kemenkes Ri 2022)
Bronkitis menjadi salah satu penyebab utama yang banyak di
temukan di setiap rumah sakit . Masalah yang sering muncul pada
bronkitis adalah Jalan nafas tidak efektif karena produksi sekret yang
berlebih dan sekret menumpuk di bronkus sehingga pasien mengalami
gangguan pada jalan napas yang mengakibatkan pasien mengalami
gangggua dalam pemenuhan kebutuhan oksigen untuk mengatasi jalan
nafas tidak efektif maka dilakukan Fisioterapi dada dengan teknik
Clapping atau Chest Percussion.
Agar dapat masalah gangguan jalan nafas tersebut maka kami
melakukan fisoterapi dada dengan teknik Clapping atau Chest
Percussion adalah fisioterapi dada yang dilakukan dengan cara menepuk
dengan pergelangan pergelangan tangan membentu cup pada bagian
tulang dada anterior (depan) dan posterior (belakang) dengan tujuan
mengeluarkan secret. Berdasarkan Hasil penelitian (Sukma, 2020) tentang
pengaruh clapping atau Chest Percussion pada jalan nafas menunjukkan
bahwa terdapat perubahan pada rata-rata frekuensi pernapasan responden
yaitu 26.6 kali per menit kemudian setelah dilakukan fisioterapi dada atau
clapping rata- rata frekuensi napas menurun menjadi 22.3 kali per menit.

Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas kasus bronkitis ,


sehingga penulis menyusun laporan karya tulis ilmiah dengan “
implementasi fisioterapi dada dengan teknik Clapping atau Chest
Percussion pada pasien gangguan oksigenasi (bronkitis) di ruang interna
RSUD Waikabubak
Referensi

Kemenkes RI (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.

WHO. 2020 .Prevalensi data Bronkitis: World Health Organization.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2022). Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian RI tahun 2022.

Sukma. (2020). Pengaruh Pelaksanaan Fisioterapi Dada (Clapping) Terhadap


Bersihan Jalan Nafas Pada Anak dengan bronkitis. Journal of Nursing &
Heal (JNH).

Anda mungkin juga menyukai