Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PERTEMUAN 12

CHARACTHER BUILDING
Nama : Aulia Rahman Agustin
NIM : 13190077
Kelas : 13.4A.37
1. The Pursuit of Happyness (2006)
Judul : The Pursuit of Happyness
Sutradara : Gabrielle Muccino
Produser :Will Smith, Todd Black, Jason Blumenthal, James Lassiter, Steve Tisch
Pemeran : Will Smith, Tandie Newton, Jaden SmithPerusahaan
Produksi : Relativity Media, Overbook Entertaiment, Escape Artist Productions LLC
Tanggal Rilis : 15 Desember 2006

Pada awal cerita ditunjukkan bahwa Chris Gardner mengalami krisis finansial yang luar biasa
hebatnya, di tengah badai kebangkrutan dan juga kondisi keluarga yang retak.Pada tahun 1981, Chris
menginvestasikan hampir seluruh tabungan hidupnya untuk membelisebuah alat “Pemeriksa
Kepadatan Tulang” yang sangatlah efektif dibandingkan sinar X-Ray. Namun luar biasa mahal dan
sulit sekali untuk dijual kepada dokter dan juga rumah sakit.Alat pemeriksa ini menjadi satu satunya
penghasilan Chris saat itu. Walaupun dia berhasil untuk menjualnya, tetapi selisih pendapatan dan
juga pengeluarannya terhadap pajak, biaya sehari-hari dan utang yang menumpuk menjadi sebuah
kendala yang pada akhirnya menjadi krisis yang menyebabkan retaknya hubungan dengan Linda, sang
istri yang bekerja sebagai seorang pelayan hotel. Yang mana waktu itu mereka juga sedang merawat
anak mereka yang berumur 5 tahun, Christopher Jr.Sembari menjual alat pemeriksa tulang tersebut,
Chris kemudian menemukan inspirasi saat berjalan melewati sebuahkantor pialang saham dan
bertemu seorang Stock Broker (pemilik pialang saham) yang menaiki mobil Ferrari berwarna merah.
Dan melalui pertemuan itulah, dia menemukan tujuan hidupnya selanjutnya, yakni untuk menjadi
seorang pialang saham.Lalu Chris pun berinisiatif untuk melamar menjadi pialang saham di Dean
Whiters Reynolds, sebuah perusahaan sekuritas keuangan dan saham, bertemu dengan Jay Twistle,
seorang manajer untuk Dean Whiters. Chris membuatnya terkesan dengan kemampuannya untuk
menyelesaikan Rubrik, Chris pun lalu diberi kesempatan untuk menjadi seorang magang di
perusahaan tersebut.Namun nahas, sehari sebelum diterimanya Chris di perusahaan tersebut, Chris
dibawa pergi oleh dua orang polisi ke kantor polisi. Mereka meminta Chrismembayar utang tilangnya
yang menumpuk dan dipenjara selama semalam sebagai sanksi yang menyebabkan hancurnya jadwal
Chris untuk wawancara di Dean Whiters esok harinya.Keesokannya, Chris (dengan pakaian yang
seadanya dan berlumuran cat) lalu pergi ke kantor Dean Whiters, hanya 5 menit sebelum dimulai. Dia
berhasil mendapat kepercayaan dan jaminan dari Jay, untuk mendapatkan posisi magang di Dean
Whiters sebagai salah satu dari 20 orang yang akan berkompetisi mendapatkan posisi untuk bekerja di
perusahaanpialang tersebut. Namun, tentu saja tanpa gaji.Diterimanya Chris sebagai seorang magang
di perusahaan tersebut, tidak sama sekali meredakan suasana antara Chris dan Linda. Pada akhirnya
Linda pun meninggalkan Chris dan berencana untuk pindah ke New Yorkuntuk bekerja bersama pacar
kakaknya yang memiliki sebuah restoran, dengan harapan untuk dapat mencari kebahagiaan dan
kehidupan yang lebih layak.Kondisi ini pun tidak bisa diterima oleh Chris, karena Linda hendak
membawa Christopher, anak mereka yang berusia lima tahun. Mengetahui bahwa Linda pasti tidak
akan mampu untuk mengasuh Christopher, Chris pun dengan gigih mempertahankan Christopher dan
Linda pun mengalah dan menerima kondisi tersebut, lalu meninggalkan mereka hari itu juga.Ternyata
cobaan tidak hanya sampai di situ, situasi kian memburuk dengan makin parahnya kondisi keuangan
Chris. IRS atau layanan Pendapatan Amerika Serikat, menyita hampir seluruh aset yang Chris miliki.
Hal ini dikarenakan ketidakmampuan Chris untuk membayar pajak yang menunggak. Ia pun hanya
mengantongi uang 21 Dollar, Chris pun jatuh bangkrut dan tidak memiliki tempat tinggal. Luntang-
lantung dan berpindah pindah dari satu pusat tunawisma ke tunawisma lainnya. Namun kondisi
tersebut membuatnya tidak menyerah. Meski jam kerja yang terbatas dan ia harus memaksimalkan
waktu. Kontrak dan keuntungan adalah satu-satunya cara untuk mencapai posisi broker di perusahaan
tersebut. Chris mengembangkan berbagai cara agar secara efektif dapat mengantarkannya ke
impiannya. Terlepas dari keterbatasan ekonominya dan kondisinya yang tidak menentu, Chris tidak
menunjukan satu alasan pun kepada para koleganya. Bahkan membayarkan bosnya taxi menggunakan
5 Dollar uang terakhir yang dia punya. Chris benar benar menunjukkan bagaimana gigih dirinya untuk
mencapai tujuan dan cita-cita akan profesi yang didambakannya.
2. Pay it Forward
Tahun : 2000
Genre : Drama
Produksi : Bel-Air Entertainment, Tapestry Films, Pathe
Sutradara : Mimi Leder
Pemeran : Kevin Spacey, Helen Hunt, Haley Joel Osment
Ketika usia 11 tahun Trevor McKinney (Haley Joel Osment) mulai kelas 7 di Las Vegas, Nevada,
studi sosialnya guru Eugene Simonet (Kevin Spacey) menunjukkan kelas untuk bekerja di luar
kontrak dan dimasukkan ke dalam tindakan rencana yang akan mengubah dunia baik. Rencana Trevor
adalah program amal berdasarkan jaringan dari perbuatan baik. Dia menyebut rencananya “membayar
ke depan”, yang berarti bahwa penerima bantuan tidak mendukung untuk tiga orang lain bukan untuk
membalas budi. Namun, harus menjadi keuntungan yang signifikan bahwa penerima tidak dapat
menyelesaikan sendiri.
Trevor tidak nikmat untuk tiga orang, meminta setiap dari mereka untuk “membayar budi maju”
dengan melakukan nikmat untuk tiga orang lainnya, dan sebagainya, sepanjang pohon perbuatan baik.
perbuatan pertama yang baik adalah untuk membiarkan seorang pria tunawisma bernama Jerry (Jim
Caviezel) tinggal di garasi, dan Jerry akan membayar budi maju dengan melakukan perbaikan
mobiluntuk ibu Trevor. upaya Trevor tampaknya gagal sebagai Jerry jatuh kembali ke kecanduan
narkoba, namun Jerry membayar utang ke depan nanti untuk berbicara dengan seorang wanita bunuh
diri yang hendak melompat dari jembatan di titik.Sementara itu, ibu Trevor, Arlene (Helen Hunt)
Eugene Trevor menghadapkan proyek setelah Jerry menemukan di rumah mereka. Trevor memilih
Eugene sebagai berikutnya “membayar ke depan” target dan trik Eugene dan Arlene di kencan makan
malam romantis. Ini juga tampaknya gagal, sampai Trevor dan Arlene berdebat tentang cintanya
Ricky, alkohol mantan suaminya, dan menyimpannya di cocok kemarahan. Dua orang dewasa
berkumpul kembali ketika Trevor lari dari rumah dan Arlene meminta Eugene untuk membantunya
menemukan dia.Setelah menemukan Trevor, Arlene Eugene mulai mengejar seksual. Eugene
memiliki luka bakar dalam terlihat di leher dan wajahnya, dan ia awalnya menolak overtures Arlene
ketidakamanan. Ketika mereka akhirnya tidur bersama, dia terlihat sebagai memiliki bekas luka yang
luas di tubuhnya. Arlene menerima cacat fisik Eugene dan membentuk ikatan emosional dengan dia,
tapi segera meninggalkan hubungan mereka ketika Ricky (Jon Bon Jovi) kembali kepadanya,
mengaku sudah menyerah minum. kembali Ricky dan penerimaan Arlene marah Eugene, yang ibunya
sendiri memiliki kebiasaan mengambil kasar, ayah alkohol nya kembali. Ketika Arlene mencoba
untuk menjelaskan kepada Eugene bahwa dia percaya Ricky telah berubah menjadi lebih baik,
Eugene menjelaskan bahwa ayahnya sengaja ditembakkan olehmenjatuhkannya pingsan, kemudian
menuangkan bensin pada dirinya dan menyalakannya. Dia mencela Arlene untuk menjadi “salah satu
dari mereka perempuan” dan memperingatkan potensi Ricky shenanigans Trevor. Ketika Ricky
minum lagi dan kembali melanggar nya, Arlene menyadari kesalahannya dan memaksa dia untuk
meninggalkan.tugas sekolah Trevor tanda awal kronologi cerita, tapi adegan pembuka di film ini
menunjukkan salah satu nikmat kemudian “membayar ke depan” pohon, yang seorang pria
memberikan mobil kepada wartawan Los Angeles Chris Chandler (Jay Mohr). Ketika film
berlangsung, Chris mengikuti rantai nikmat kembali ke asal-usulnya sebagai sekolah Trevor. Setelah
kencannya dengan Eugene, Arlene dibayar manfaat Jerry menjelang dengan mengampuni ibunya,
Rahmat (Angie Dickinson), untuk kesalahannya dalam meningkatkan Arlene dan Grace, yang
tunawisma, membantu melarikan diri anggota geng ke polisi. Geng itu kemudian menyelamatkan
kehidupan seorang gadis di rumah sakit, dan ayah dari gadis itu, Chris memberikan mobil
barunya.Chris akhirnya mengidentifikasi Trevor sebagai pencetus “membayar ke depan” dan
masukkan wawancara yang direkam di mana Trevor menjelaskan harapan dan kekhawatiran untuk
proyek-nya. Eugene, mendengar kata-kata Trevor, menyadari bahwa ia dan Arlene harus bersama-
sama. Sebagai Eugene dan Arlene berdamai dengan
pelukan, Trevor pemberitahuan diganggu oleh teman Adam anak gangster seperti, karena ia telah
beberapa kali sebelumnya. Dia membayar ini untuk Adam dengan bergegas ke tempat kejadian dan
perjuangan melawan pengganggu, sementara Eugene dan Arlene bergegas untuk menghentikannya.
Ketika salah satu pengganggu mengambil belati keluar dari sakunya, Trevor ditikam di perut dan
meninggal karena luka-lukanya. Berita ini dilaporkan di televisi dan fakta bahwa gerakan ini
menyebar di seluruh negeri; Arlene dan Eugene akan segera dikunjungi oleh ratusan orang yang telah
berpartisipasi dalam atau mendengar dari gerakan “Pay It Forward” dengan mengumpulkan pada
berjaga untuk Trevor penampilan mereka.
3. Frances Ha (2012)
Gendre : Komedi-Drama
Sutradara : Noah Baumbach
Penulis : Baumbach dan Greta Gerwig
Tahun : 1 September 2012
Dirilis : IFC Films
"Hidup bagai balerina,gerak maju berirama,detaknya dimana-mana seperti udara,hidup bagai
balerina." Sebait lirik dari lagu Balerina milik band Efek Rumah Kaca tersebut adalah yang pertama
saya ingat disaat menonton film terbaru garapan Noah Baumbach ini. Dikemas dengan format hitam
putih yang unik sebagai bentuk terinspirasinya Noah Baumbach dari film-film lawas Woody Allen
macamManhattandanAnnieHall,FrancesHapada dasarnya memang mempunyai karakter utama yang
berprofesi sebagai penari, namun bukan semata-mata karena hal itu saja saya menjadi teringat pada
lirik laguBalerinatersebut. Pertama-tama mari kita tengok dulu cerita dari film ini. Frances Halladay
(Greta Gerwig) adalah wanita 27 tahun yang berprofesi sebagai seorang penari dan tinggal di
Brooklyn bersama sahabatnya, Sophie (Mickey Summer). Keduanya adalah sahabat kental yang
selalu menghabiskan waktu bersama. Bahkan Frances pada akhirnya lebih memilih tetap tinggal
bersama Sophie daripada bersama pacarnya yang membuat mereka berdua akhirnya putus. Ironisnya
tidak lama kemudian justru Sophie yang keluar dari apartemen mereka meninggalkan Frances
sendirian kebingungan mencari cara menyambung hidup. Dari situlah pertemanan mereka mulai
merenggang.Frances sendiri tidak hanya kebingungan mencari tempat tinggal namun juga kesulitan
uang mengingat posisinya di tim tari tempatnya bekerja belumlah resmi. Dari sini kita mulai diajak
melihat perjalanan Frances yang terus berpindah-pindah tempat tinggal dan mengunjungi banyak
tempat entah untuk mengunjungi orang tuanya ataupun melakukan sebuah "liburan" di Prancis.
Ceritanya pun diisi denganusaha Frances untuk menyambung hidupnya yang terus berpindah dan
kekurangan uang, bagaimana kehidupan romansanya yang terkesanundateable,hingga bagaimana
hubungan pertemanannya dengan Sophie yang sempat merenggang. Jadi apa hubungan ceritanya
dengan lagu milik Efek Rumah Kaca tersebut selain fakta bahwa karakter Frances memang suka
menari, berlari bahkan melakukan tarian sambil berlari di jalan raya? Bagi saya ini adalah sebuah
kisah tentang perjalanan hidup kita yang akan terus bergerak, maju dan berpindah. Hal itu disiratkan
lewat sosok Frances yang selalu tinggal berpindah-pindah. Bagaimana kita menjalani hidup tersebut
dalam hal ini Frances bagaikan seorang balerina yang terus bergerak, menari, berlari, melompat dan
terus maju seiring dengan irama yang dilantunkan oleh hidup itu sendiri.FrancesHamakin terasa
sebagai sebuah kisah tentang perjalanan hidup yang terus bergerak dengan pengemasannya yang
dibagi dalam beberapa chapter. Uniknya masing-masing chapter menandai tempat baru yang menjadi
tempattinggal atau sekedar sedang disinggahi oleh Frances. Ini adalah sebuah kisah
tentangchapteroflifedimana seseorang senantiasa membuka babak baru dalam kehidupannya
khususnya disaat mereka harus berada di sebuah tempat baru yang berarti lingkungan sertasituasinya
pun pasti juga baru. Disinilah kita melihat bagaimana Frances berusaha menghadapi itu semua,
menghadapi babak baru yang selalu berbeda dalam kehidupannya. Namun bagaikan kehidupan pula,
babak-babak yang sudah terlewat tidak akan semuanya terlupa namun akan tersimpan sebagai sebuah
memori yang seringkali akan menciptakan rasa rindu. Begitu pula film ini, walaupun ada babak yang
telah lewat saya dibuat merindukan beberapa bagiannya, apalagi disaat bagian akhir yang
mengumpulkan semua orang-orang yang pernah singgah dalam kehidupan Frances, sayapun turut
mengingat kisah-kisah yang sudah lewat dalam alurnya dan merasakan memori yang membuat rindu
khususnya di bagian saat Frances tinggal bersama Lev dan Benji.FrancesHapun pada dasarnya
mengangkatbeberapa hal yang sudah biasa diangkat dalam film-film sejenis seperti kisah cinta dan
persahabatan. Saya suka kisah cinta yang ditampilkan disini, apalagi saat kita sebenarnya berhasil
membaca siapa-siapa saja yang menyimpan perasaan lebih pada Frances namun karena beberapa
alasan tertentu memilih untuk tidak mengungkapkannya, dan film inipun tidak pernah secara
gamblang memperlihatkan apakah mereka jatuh cinta pada Frances. Sayalah yang berhasil dibuat
meraba-raba hal tersebut lewat barter dialog dan perasaan yang tersirat dari perilaku mereka masing-
masing. Hebatnya segala konflik dan intisari yang ada dalam film ini sanggup dirangkum dengan
begitu baik dan padat oleh Noah Baumbach dengan durasi yang hanya mencapai 86 menit. Ya,
sebelumnya pun dia selaluberhasil membuat film-film yang termasuk pendek namun punya cerita
yang padat, memikat dan sanggup merangkum banyak hal di dalamnya seperti yang ia tunjukkan
dalamTheSquidandtheWhaleyang membahas tentang perceraian dan dampaknya pada anak-anak.
Editingnya yang berjalan cepat dan rangkaiansoundtrackmemanjakan telinga dari musisi seperti
Rolling Stones, Paul McCartney hingga David Bowie membuat saya melupakan bahwa film ini
disajikan dengan format hitam putih yang pastinya menjadikanFrancesHatidaksemudah itu
dinikmati.Tentu saja penampilan luar biasa dari Greta Gerwig sangat berperan besar disini. Dia
sanggup menghadirkan berbagai macam ekspresi dan respon yang begitu baik. Saya sangat menyukai
saat ia harus menghantarkan momen komedi. Tanpa harus memasang ekspresi ataupun tindakan
konyol yang berlebihan ia sanggup membuat saya tertawa terbahak-bahak. Favorit saya? Tentu saja
saat ia harus berlari secepat mungkin "hanya" untuk mencari mesin ATM dan tiba-tiba saja terjatuh.
Tidak hanya itu, saya begitu menyukai senyum yang ia pancarkan disini. Ada senyum bahagia yang
memang memancarkan kesenangan nyata, namun ada juga senyum getir yang ia paksakan keluar
sebagai bentuk dari "topeng" yang ia pasang, dan seringkali saya terenyuh saat melihatnya memasang
senyuman yang kedua tersebut.FrancesHaadalah satu lagi karya hebat dari Noah Baumbach. Film ini
merupakan salah satu film yang paling berhasil menggabungkan drama dan komedi tahun ini. Drama
yang sederhana namun menyentuh, komedi yang juga sederhananamun bisa sangat lucu. Greta
Gerwig sebagai Frances sendiri merupakan salah satu karakter dalam film yang paling mudah dicintai
tahun ini...dan tentunya tetapun dateable.
4. Whiplash (2014)
Gendre : Drama Musik
Sutradara : Damien Chazelle
Pemeran : Milles Teller
Tanggal rillis : 10 oktober 2014

"There are no two words in the English language more harmful than good job." (Tidak ada dua kata
dalam bahasa Inggris yang lebih berbahaya selain 'kerja bagus').Kalimat tidak simpatik itu diucapkan
olehTerrence Fletcher (diperankan oleh J.K. Simmons) untuk menerangkan mengenai metode
mengajar yang dilakukan olehnya, dalam film "Whiplash" yang mendapatkan nominasi beberapa
kategori dalam ajang Academy Awards.Terrence merupakan seorang konduktor di Shaffer
Conservatory, yang dalam film berdurasi 106 menit itu dinyatakan sebagai sekolah musik paling
prestisius yang terdapat di kota New York, Amerika Serikat.Namun, kesuksesan yang diperoleh oleh
studio band yang dipimpin Terrence, diraih dengan kekerasan baik secara fisik, verbal, hingga
psikologis yang dilakukan oleh Terrence.Hal tersebut juga dialami oleh Andrew Neiman (Miles
Teller), siswa jurusan jazz tahun pertama yang mendalami instrumen perkusi yaitu drum di Shaffer
Conservatory.Andrewmerupakan pemain drum yang ambisius yang telah bermain sejak usia masih
kanak-kanak dan memiliki idola pemain drum temperamental yang dinilai terhebat sepanjang masa,
Buddy Rich.Dengan latihan yang terus-menerus yang dilakukan sendirian oleh Andrew, halitu
menarik perhatian Terrence yang mengajaknya menjadi bagian dari band intinya yang akan
berkompetisi. Namun, latihan yang dilakukan Andrew dalam sekejap berubah menjadi seperti berlatih
di neraka. Tidak hanya cercaan dan hinaan, Terrence bahkan hinggamelemparkan bangku kepada
Andrew hanya karena dinilai tidak mengikuti tempo yang sesuai.Masih merasa belum cukup dengan
itu, Terrence juga menampar pipi Andrew hanya agar dia bisa menentukan apakah tempo yang
dimainkannya terlalu cepat atau terlalu lambat.Pelatihan yang sadistik oleh Terrence biasanya akan
membuat orang normal yang memiliki harga diri dan martabat memutuskan untuk keluar dan tidak
mau dilatih ala Nazi.Tetapi, Andrew yang sangat ambisius malah meningkatkan tempo latihannya
hingga tangannya berdarah-darah, hanya dengan tujuan dapat memuaskan kemauan
Terrence.Walhasil, latihan (dapat dikategorikan penyiksaan diri sendiri) yang dilakukan Andrew
membuahkan hasil karena Shaffer Conservatory memenangkan kompetisi lokal dengan drum yang
dimainkan oleh Andrew.Bagi pelatih yang simpatik maka akan melakukan apresiasi kepada para
pemainnya, tetapi konduktor yang psikopat seperti Terrence tetap terus meneruskan kekejamannya
dalam berlatih.Hal tersebut karena dia percaya bahwa pujian sama sekali tidak akan meningkatkan
kinerja seseorang, tetapi seseorang harus didorong hingga batas maksimal untuk dapat mengeluarkan
kemampuan terbaiknya.Terrence bahkan memasukkan Ryan (Austin Powell) sebagai salah satu
pemain drum untuk memanas-manasi Andrew agar dapat bermain lebih baik.Pada kompetisi
berikutnya, Andrew mengalami musibah. Bus kota yang mengantarnya ke kota tempat kompetisi
berjalan ternyata mogok di tengah jalan.Karena tidak menemukan satu pun transportasi publik,
Andrew memutuskan untuk menyewa mobil dan menyetirnya sendiri ke tempat kompetisi itu
berlangsung.Akibat kesal mendengar kabar bahwa tempatnya akan digantikan oleh Ryan, Andrew
yang sedang menyetir menjadi emosi dan tertabrak oleh truk di perempatan jalan.Dengan wajah dan
tubuh yang masih berdarah-darah, Andrew memaksakan diri untuk ikut berkompetisi. Dengan luka di
sekujur tubuh, dia tidak dapat berkonsentrasi dan stik drumnya terjatuh beberapa kali.Setelah
dipermalukan kembali oleh Terrence, Andrew yang kesabarannya sudah habis memutuskan untuk
menyerang Terrence yang mengakibatkan Andrew dikeluarkan dari Shaffer Conservatory.Namun,
kisah itu tidak berhenti sampai di situ. Orangtua Andrew menemukan pengacara yang berhasil
mengetahui bahwa cara mendidik yang dilakukan oleh Terrence ternyata pernah membuat mantan
muridnya menjadi frustrasi dan bunuh diri.Dengan pengacara itu membuat gugatan yang juga
berdasarkan laporan Andrew, Terrence akhirnya juga dipecat dan dilarang untuk mengajar di Shaffer
Conservatory.Kisah yang bernuansa gelap ini tidak berakhir di sini, karena meski awalnya
digambarkan Andrew tidak lagi bermain drum setelah kejadian di Shaffer, ternyata Andrew kembali
bertemu dengan Terrence.
5. The Shawshank Redeption (1994)
Gendre : Drama
Sutradara : Frank Darabont
Pemain : Tim Robbins, Morgan Freeman, Bob Gunton, William Sadler
Penulis : Frank Darabont dari cerita pendek “Rita Hayworth and the Shawshank Redeption”
oleh Stephen King
The Shawshank Redeption adalah film tahun1994 yang diadaptasi dari sebuah cerita pendek karya
pengarang Stephen King. Kisahnya bermula, saat seorang bankir muda yang tengah naik karirnya,
Andy Dufresne (Tim Robbins), divonis hukuman penjara dua kali seumur hidup oleh pengadilan.
Berdasarkan bukti yang diketemukan, menunjukkan bahwa dia adalah pembunuh istrinya dan juga
pria yang menjadi selingkuhannya. Kemudian dia dikirim ke penjara sadis bernama Shawshank Prison
di bawah kepemimpinan Sipir Samuel Norton (Bon Gunton).Malam pertama di penjara, teman yang
dibawa bersama dirinya tewas dihajar oleh penjaga keamanan. Semua berlanjut hingga menjadikan
Andy seolah terisolasi, menjadi sangat pendiam. Baru sebulan setelah itu, dia mulai berkenalan
dengan narapidana seumur hidup lainnya, Ellis “Red” Redding (Morgan Freeman). Red, seorang napi
yang sudah puluhan kali dikabarkan akan menerima pembebasan, namun nyatanya hanyalah bualan
saja dari petugas penjara, selalu “rejected” ditolak. Red memiliki keahlian dalam hal mengatur
penyelundupan barang ke penjara. Dan dari sini lah, persahabatan dimulai setelah Red berhasil
menyelundupkan barang yang diinginkan Andy, berupa palu kecil untuk menuruti kesukaan nya pada
koleksi batu .Di awal-awal, Andy menjadi bulan-bulanan napi homoseks. Hingga akhirnya, kepala
napi tadi disiksa hingga tak bisa lagi berjalan. Belajar dari kecemerlangannya di masa dia menjadi
bankir, Andy mulai mendapat kepercayaan dari penjaga penjara, Hadley, untuk meminimalisasi
pembayaran pajak secara legal.Kisahnya berlanjut dengan banyaknya penjaga penjara penjara lain
yang meminta bantuan kepada Andy untuk menyelesaikan permasalahan finansialnya, termasuk Sipir
Norton. Semua berjalan dengan amat baik, meski sesungguhnya, Andy pun memiliki rencana sendiri
yang dirahasiakan kepada siapapun, kecuali Red.Tak hanya itu, Andy mulai berulah dengan mencoba
mengembangkan perpustakaan penjara bersama penjaga perpus tua bernama Brooke. Ulahnya
terkadang membuatnya harus tinggal di lubang penjara yang amat menjiikkan.Hingga suatu saat, ada
seorang napi baru yang nampaknya mengerti fakta sesungguhnya dari pembunuhan yang dituduh kan
kepada Andy. Konflik mulai terbentuk antara Andy dengan Norton. Andy pun sempat dipenjarakan di
lubang selama 2 bulan.Selepas keluar dari lubang, Andy menjadi cukup geram terhadap Norton.
Namun sebagai orang yang berpendidikan, Andy memiliki cara yang lain untuk membalas apa yang
terjadi pada dirinya. Sebuah rencana yang tak diketahui oleh siapapun. Hanya Red yang sempat diberi
kan klue, tapi Red pun tak cukup mengetahuinya. Semua dijalankan andi dengan sangat rapi hingga
akhirnya sebuah kegemparan besar terjadi di penjara.
6. Little Woman (2019)
Sutradara : Greta Grewig
Produser : Amy Pascal, Denise Di Novi, Robin Swicord
Penulis : Greta Grewig
Pemain : Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, Timothée Chalamet,
Laura Dern, Meryl Streep
Dirilis : 25 Desember 2019

Sejak pertama kali Louisa May Alcott menerbitkan novel “Little Women” pada 1868 silam, buku ini
dengan segera menjadi karya klasik dalam sastra Amerika Serikat. Tulisan semi-autobiografi tentang
empat saudara perempuan usai Perang Saudara (1861-1865) itu merupakan karangan Alcott paling
terkenal. Bagian pertama dari trilogi kisah Jo March. Little Women telah diadaptasi dalam berbagai
bentuk: mulai dari teater, opera, drama radio, serial televisi, dan setidaknya tujuh versi layar
lebar.Meg (Emma Watson), Jo (Saoirse Ronan), Beth ( Eliza Scanlen), dan Amy (Florence Pugh)
adalah empat bersaudara yang lahir dan besardi Massachussetts. Ayah mereka berjuang di medan
perang dan ditempatkan di Washington. Walau tak kaya, tapi sang Ibu (Laura Dern) –yang mereka
panggil Marmie –mendidik para gadis tersebut untuk peduli pada sesama. Lebih jauh lagi, mereka
juga diberi ruang untuk berani memutuskan apa hal-hal besar di hidup masing-masing, termasuk soal
pernikahan.“Gadis-gadis harus pergi melihat dunia dan bisa mengambil keputusan untuk dirinya
sendiri,” demikian kata sang Ibu bahkan sejak awal. Si sulung Meg bermimpi bisa menikah dengan
pria kaya agar bebas dari pekerjaan domestik yang kasar. Belakangan, dia jatuh hati dan malah
menikah dengan seorang guru privat, John Brooke (James Norton). Jo adalah representasi Alcott.
Pencinta sastra dan kebebasan. Alih-alih mencari calon suami, saat dewasa dia memilih berkutat
dengan anak didik dan tulisan-tulisan ketika menetap di rumah kosnya di New York.Beth yang
pemalu dan sakit-sakitan harus tinggal di rumah, dan hanya mendapat pendidikan akademis dari apa
yang dibagikan oleh Jo. Sementara Amy yang lebih menyukai lukisan, cukup beruntung karena dia
mendapat kesempatan masuk sekolah umum. Saat lebih dewasa, dia berkesempatan mendampingi
Bibi March (Meryl Streep) ke Eropa. Di sana dia melanjutkan sekolah lukis sembari menyiapkan diri
menjadi perempuan kelas atas agar pantas menyandang status istri bangsawan kaya raya.Keseharian
keluarga ini makin marak dengan kehadiran tetangga mereka, Kakek Laurence (Chris Cooper) dan
cucunya, Theodore (Timothée Chalamet). Remaja seumuran Jo yang akrab disapa
Laurie.Persahabatan erat Jo dan Laurie telah muncul sejak awal perkenalan mereka. Jo adalah satu-
satunya orang yang memanggil Laurie dengan nama Teddy. Keduanya bisa berbagi cerita dengan
ringan tapi tetap mendalam. Demi menunjukkan betapa akrabnya mereka, desainer kostum,
Jacqueline Durran membuat sejumlah kostum yang mirip bagi Jo dan Laurie. Ini untuk menampilkan
kesan keduanya berbagi jenis pakaian yang sama.Sutradara Greta Gerwig bekerja keras agar versi
film yang dia garap semirip mungkin dengan novel Alcott. Bagi Gerwig, karakter Jo adalah pahlawan
masa mudanya dan Alcott adalah pahlawan di kehidupan dewasanya. “Alcott sukses membuat cerita
tentang gadis muda dan wanita dewasa menjadi sebuah karya best-seller. Itu hal yang sangat luar
biasa,” puji Gerwig.Alcott memang sangat sukses dengan karyanya ini. Dia membuktikan buku bagus
tak harus berisi cerita bombastis. Kisah sehari-hari semisal intrik antarsaudara bisa menjadi konflik
menarik. Transisi gadis remaja menjadi wanita dewasaternyata seru untuk dibicarakan. Lebih jauh
lagi, ada terselip perjuangan perempuan secara universal.Pidato panjang Amy di depan Laurie soal
pernikahan tadinya tak ada dalam skenario asli. Tapi Meryl Streep menyarankan untuk memasukkan
kalimat-kalimat tersebut. Menurut dia, para penonton di zaman modern ini perlu paham konteks
perempuan di masa itu yang sangat tak berdaya. Di mana perempuan kala itu tak hanya tak bisa
bekerja dan ikut pemilihan umum, mereka juga akan kehilangan hak atas uang, properti, dan anak saat
ketika mereka menikah.
Script tambahan ini lantas ditulis tangan oleh Gerwig dan langsung disodorkan ke Pugh sesaat
sebelum scene tersebut dilakukan.Novel aslinya dipublikasikan terpisah dalam dua bagian, yakni pada
1868 dan 1869. Jadi bagian pertama sudah dipasarkan, bahkan sebelum akhir ceritanya ditentukan.
Adegan antara Jo dan bos penerbit soal akhir cerita novel itu sama persis dengan diskusi yang dijalani
Alcott dan penerbit dia, terkait apakah Jo pada akhirnya menikah atau tidak.Di sisi lain, upaya Gerwig
tak sia-sia. Keputusan dia membuat alur maju mundur di film ini makin menghidupkan cerita. Terasa
sangat nyata karena penonton semacam menjadi salah satu karakter di sana dan sedang mengenang
suatu memori dari masa lalu.Keempat tokoh kakak beradik itu bersinar dengan pesonanya masing-
masing. Tak heran jika Ronan dan Pugh masuk nominasi Oscar 2020 untuk kategori Aktris Terbaik
dan Aktris Pendukung Terbaik. Karakter anak bungsu yang serampangan tapi juga bisa anggun, yang
blak-blakan tapi juga bisa bersikap bijak, mampu dihidupkan dengan sangat baik oleh aktris asal
Inggris itu.
7. Lemantun (2014)
Judul : Lemantun
Sutradara : Wregas Bhanuteja
Penulis : Danny Indra Pradipta
Dirilis : 2014
Kisahnya di awali dengan pertemuan keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan kelima anaknya.
Pertemuan keluarga ini sangat penting karena membicarakan tentang warisan. Berbicara tentang
warisan awalnya saya berpikir pasti tidak
jauh-jauh dari tanah, rumah, hewan ternak atau emas.Ternyata perkiraan saya salah. Ibu ini hendak
mewariskan lemari pada anak-anaknya. Kok lemari? Lalu saya menebak pasti di dalam lemari itu ada
kejutan-kejutan semisal barang berharga apa gitu, eh.. ternyata juga tidak ada. Hanya sebuah lemari
biasa. That’s it.Jadi, ceritanya setiap kali melahirkan sosok ibu ini selalu membeli lemari. Entahlah
kenapa harus lemari, bukan benda lainnya. Tapi memang begitulah. Lha wong bapak saya dulu beli
sepeda ontel sama senapan angin katanya juga buat investasi. Halah emboh lah... Katanya bisa dijual
lagi, anggap saja semacam tabungan yang bisa dijual saat butuh uang.Menurut Mas Wregas, sang
sutradara, lemari ini sebenarnya simbol Rahim. Simbol sayang seorang ibu kepada anak-anaknya.
Simbol ini terwakili dengan sempurnadalam sosok Tri, anak ketiga yang kurang sukses dibanding
saudara-saudaranya yang lain.Masalahnya lemari-lemari itu harus dibawa ke rumah masing-masing
hari itu juga, jika tidak dilaksanakan maka akan ada denda dari sang Ibu. Tentu saja semua anak
kelabakan karena mereka jelas tidak siap membawa lemari-lemari itu dengan pertimbangan jarak dan
juga kendaraan. Akhirnya semua berusaha segala cara bagaimana caranya agar lemari itu segera
dibawa keluar dari rumah itu. Ada yang menyewa mobil, motor tossa, ataumenyewa pick up
pokoknya yang penting lemari-lemari itu segera dipindahkan.Saat semua lemari telah diangkut
masing-masing, tinggallah Tri yang tidak memiliki rumah karena masih menumpang di rumah ibunya.
Tri yang tidak sesukses saudara-saudaranya masih dipandang ’ngrepoti’ ibu karena dianggap belum
berkeluarga dan memiliki rumah sendiri.Sejak awal tokoh Tri seakan menjadi sentral emosi yang
mewakili anak yang tidak sukses dibanding saudara-saudara lainnya. Bahkan dari cara duduknya yang
ngglempo, sementara yang lain duduk di kursi saja seakan sudah mengambarkan sebuah inferioritas.
Dari pekerjaannya yang jual bensin eceran menjadikan ia kalah berdaya dibanding saudaranya yang
bertitel.review lemantunGambaran superior dan inferior dalam keluarga sejatinya bukan sesuatu yang
aneh. Kita sering melihat sosok-sosok seperti Tri dalam keseharian kita. Persaingan terselubung
dibalut kehangatan dalam keluarga seakan menjadi benang halus yang menjerat leher tanpa kita
sadari. Apa sih makna kesuksesan sesungguhnya dipandang dari sudut pandang umum? Kehidupan
mainstream
terkadang menyajikan sebuah kesuksesan semu yang di legitimasi banyak orang.Sosok Tri yang
kemudian meringkuk dalam lemari seperti yang sering dilakukannya saat kecil, begitu kaya makna.
Simbol rahim sebagai tempat teraman menjadi pelarian psikologis bagi manusia-manusia
pinggiran.Namun benarkah Tri paling tidak berdaya dibanding keluarganya? Secara umum mungkin
iya, tapi mungkin juga tidak. Dengan memilih tetap tinggal bersama ibunya, ia bahkan lebih dominan
dibanding saudara-saudaranya yang lain. Kata kunci ‘ngrepoti’ ibu seakan menemui bias saat kita
melihat ending film ini.
8. Life Beautiful (1997)
Judul : Life Beautiful
Direktur : Roberto Benigni
Pemain : Roberto Benigni, Nicoletta Braschi, Giorgio Cantarini, Giustino Durano, Horst Buchholz,
Pietro De Silva
Tahun : 1997

Guido adalah seorang pemuda Yahudi yang bermigrasi ke Italia, tepatnya di daerah Arezzo tahun
1939. Saat itu gerakan fasis masih begitu kuat, yang tergambarkan dalam opening sceneyang
menggelitik serta adanya seorang ayah yang memanggil dua anak lelakinya dengan nama tokoh besar
saat itu, Benito dan Adolf! Sementara tujuan utamanya membuka toko buku belum tercapai, Guido
bekerja sebagai pelayan hotel-resto milik pamannya. Di daerah yang baru dan dalam pertemuan yang
tak terduga-duga, Guido langsung jatuh hati pada seorang guru cantik, Dora (Nicoletta Braschi).
Dari cara dan upaya untuk memenangkan cinta Dora inilah kita bisa melihat Guido sebagai karakter
yang cerdas, kreatif, sekaligus jenaka. Dia dapat melihat peluang sekecil apapun untuk dimanfaatkan
guna memperoleh perhatian dari wanita idaman yang kerap dia panggil Princippesa (Sang Putri) itu.
Dora yang sebenarnya sudah dijodohkan dengan pemuda yang sederajat pun mengambil keputusan
untuk kawin lari dengan Guido.Kisah melenting 5 tahun kemudian saat Eropa tengah dicekam
ketakutan akan Perang Dunia II, khususnya terhadap kekuatan militer Jerman yang agresif. Masa
ketika orang-orang Yahudi menghadapi ancaman genosida yang diusung Sang Fuhrer, Adolf Hitler.
Bayang-bayang ketakutan ini pun akhirnya harus dirasakan pula oleh Guido, ketika dia dan anaknya,
Giosue (Giorgio Cantarini), beserta sang paman ditangkap tentara Jerman. Dora yang sebenarnya
tidak ikut diciduk karena teridentifikasi bukan seorang Yahudi, memaksa untuk ikut naik ke kereta
demi bisa bersama dengan suami dan anaknya menuju kamp konsentrasi. Di tempat itu orang-orang
Yahudi yang masih kuat dipekerjakan secara paksa. Sedangkan Yahudi tua, Yahudi kecil, dan Yahudi
difabel yang dianggap sebagai orang-orang tak bernilai digiring untuk mengikuti ritual 'mandi
bersama'. Istilah yang dikenal untuk pembantaian masal dalam sebuah kamar gas!Pada babak inilah
kisah berkembang semakin menarik, berbanding lurus dengan derajat ketegangan yang semakin
meningkat. Menariknya adalah bagaimana di tengah kengerian dan suasana yang mencekam dalam
kamp konsentrasi Guido dengan otak kreatifnya berupaya membuatGiosue tetap tidak kehilangan
keceriaannya sebagai seorang bocah. Menurutnya, adalah tidak pantas jiwa seorang anak yang masih
murni dicemari dengan pemandangan hidup yang mengerikan. Inilah jiwa sebenarnya dari film ini,
yaitu menerbitkan sukacita, semangat, dan optimisme di tengah situasi yang teramat memedihkan.
Situasi di mana aroma kematian terasa begitu menyengat dan begitu dekatnya.Caranya adalah dengan
'menerjemahkan' kepada Giosue bahwa kepergian mereka di tempat itu tak lain adalah ’liburan yang
telah lama dipersiapkan’ untuk merayakan ulang tahun Giosue. Guido menerangkan kalau di dalam
kamp ini, mereka tengah berada di dalam sebuah permainan besar. Mereka dan para tawanan lain
adalah peserta. Sedangkan ’orang-orang berseragam, bersenjata, dan berbahasa aneh’ di sana sini itu
sebagai panitia dan pengawasnya.Peraturan 'permainannya' adalah mereka harus mengumpulkan poin
hingga mencapai angka 1000 untuk menjadi juara pertama dan mendapatkan grand prize berupa
sebuah tank! Lengkap dengan pantangan-pantangan yang disampaikan Guido dalam salah satu adegan
paling memorable, ketika Guido
mengajukan diri sebagai penerjemah tentara Jerman untuk para tawanan. Penerjemah yang sama
sekali tidak paham bahasa Jerman!Bisa dibayangkan betapa beratnya beban Guido. Di tengah-tengah
kerja paksa yang dijalaninya, dia harus mengasuh, menyembunyikan, dan melindungi anaknya, serta
berusaha menyaput gambaran gelap Giosue tentang betapa kejam dan mengerikannya sebuah kamp
konsentrasi. Dora sendiri ditempatkan dalam barak wanita yang terpisah. Bahwa di tengah kepedihan,
kelelahan, dan kecemasannya dia harus tetap tampak riang, optimis, dan bersemangat di depan
anaknya. Dan itulah yang selalu coba ditularkan kepada Giosue. Sebuah premis yang luar
biasa.Roberto Benigni yang juga menyutradarai film ini berhasil meramu Life Is Beautiful sebagai
sebuah tontonan yang menyandingkan tawa dan kegetiran silih berganti. Kendati agak mustahil kisah
dalam film ini bisa terjadi di dunia nyata, film berjudul asli La Vita E Bella ini tetaplah sebuah
tontonan tragic-comedy bermutu tinggi. Piala Oscar untuk kategori Best Actor, Best Original Score,
dan Best Foreign Language Film berhasil diboyong film ini. Kredit khusus untuk Giorgio Cantarini
yang berhasil menghidupkan kepolosan Giosue berikut tingkah polahnya yang lucu (bapaknya juga
lucu sih). Akting natural bocah satu ini sungguh mengagumkan.Benar bahwa Guido banyak
mengatakan yang tidak sebenarnya tentang kondisi yang terjadi di sekitarnya kepada Giosue. Namun
itu dilakukan dengan tujuan mulia agar anaknya tersebut tetap memiliki pandangan baikatas kondisi
tidak baikyang tengah mereka hadapi. Tentunya di samping agar selamat, dimaksudkan pula untuk
dalam kondisi apapun tetap dapat bersyukur, tetap bersemangat, tetap optimis, dan tidak menyerah
dengan keadaan. Rangkaian nilai positif dari seorang ayah yang diberikan kepada putranya.
Rangkaian nilai positif dari seorang ayah yang sangat mengasihi putranya. Rangkaian nilai positif
yang baru disadari maknanya teramat besar kelak Giosue dewasa. Rangkaian nilai positif yang oleh
Giosue kecil sebatas dipahami untuk mendapatkan hadiah... sebuah tank.

Anda mungkin juga menyukai