DOSEN PEMBIMBING:
DASAR TEORI
Pemberian obat secara intra muskular ditujukan untuk memberikan obat dalam jumlah yang
lebih besar dibandingkan obat yang diberikan secara sub cutan. Absorbsi juga lebih cepat
dibanding sub cutan karena lebih banyak suplai darah di otot tubuh. Beberapa lokasi yang lazım
digunakan untuk injeksi intra muskular adalah deltoid, dorso gluteal, vastus lateralis, dan rektus
femoralis. Area-area tersebut digunakan karena massa otot yang besar, vaskularisası baik dan
jauh dari syaraf. Untuk menghindari obat salah masuk pada jaringan sub cutan maka jarum diatur
dalam posisi tegak lurus 90.
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2 Perhatikan keadaan umum klien pada saat penyuntikan dan setelah penyuntikan
3. Pastikan 5 benar pada prosedur pengobatan (benar ordernya, benar obatnya, benar cara
pemberiannya, benar pasiennya, benar waktu pemberiannya)
5. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
6. Penyuntikan pada pemberian imunisasi desinfeksi tidak menggunakan kapas alkohol tetapi
menggunakan kapas air matang (DTT)
7. Dekontaminasi spuit setelah dipakai mengisi dengan chlorin 0,5% untuk mencegah
kontaminasi petugas
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Spuit steil 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi
2. Bak instrument
3. Kom
4. Perlak dan alasnya
5. Bengkok
6. Wastafel tempat cuci tangan
7. Handuklap cangan
8. Kapas alcohol
9. Obatinjeksi dalam vial atau ampul
10. Daftar pemberian obat
11. Baskom berisi larutan chlorin 0,5
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beri penjelasan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
6. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas dari infeksi)
9. Hapus hamakan daerah penyuntikan secara sirkular menggunakan kapas alkohol 70%, tunggu
sampai kering
10. Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak
dominan)
11. Tusukkan jarum kedalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut±90°
14. Tarık jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan
dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar) Daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan
masase, karena akan mempercepat reaksi obat, sehingga menurunkan efektifitas obat
15. Rapikan klien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorin 0,5% sebelum dibuang)
16. Lepas sarung tangan (sebelumnya cuci tangan yang menggunakan sarung tangan dalam
larutan chlorin 0,5%), rendam dalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit.
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
DASAR TEORI
Pemberian obat secara intra vena ditujukan untuk mempercepat reaksi obat, sehingga obat
langsung masuk ke sistem sirkulasi darah. Pemberian obat intra vena ini dapat dilakukan
langsung pada vena atau pada pasien yang dipasang infus, obat dapat diberikan melalui botol
infus atau melalui karet pada selang infus. Tempat penyuntikan yaitu pada vena yang dangkal
dan dekat dengan tulang, misalnya:
KESELAMATAN KERJA
PROSEDUR PELAKSANAAN
10. Ikat bagian diatas daerah yang akan disuntik dengan karet pembendung agar vena mudah
dilihat, untuk bagian lengan anjurkan pasien mengepalkan tangan dengan ibu jari didalam
genggaman
memasang torniquet
12. Tegangkan kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri tangan yang tidak dominan
menegangkan kulit
13. Tusukkan jarum ke dalam vena dengan Jabang jaruri menghadap keatas, jarum dan kulit
membentuk sudut ±20°
14. Tarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk kedalam vena yang
ditandai dengan darah masuk kedalam tabung spuit (sant aspirasi jika ada darah berarti
jarum telah masuk kedalam vena, jika tidak ada darah masukkan sedikit lagi jarum sampai
terasa masuk vena)
melakukan aspirasi
15. Buka karet pembendung dan anjurkan pasien membuka kepalan tangannya, masukkan
obat secara petlahan jangan terlalu cepat
16. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas
suntikan dengan kapas alkohol agar darah tidak keluar)
17. Rapikan klien dan bereskan alat (jarum suntik diisi dengan larutan chlorin 0,5% sebelum
dibuang)
18. Lepas sarung tangan (sebelumnya cuci tangan yang menggunakan sarung tangan dalam
larutan chlorin 0,5%), rendam dalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
19. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
20. Lakukan dokumentasi/pencatatan tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR TILIK MEMBERIKAN INJEKSI INTRAVENA
No LANGKAH
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
3 Memasang sampiran
4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
6 Memakai sarung tangan
7 Membebaskan daerah yang akan disuntik dan pakaian
8 Mencari daerah yang terlihat jelas venanya
9 Memasang pengalas dibawah daerah/tempat yang akan disuntik
10 Mengikat bagian diatas daerah yang akan disuntik dengan karet
pembendung/tuniquet, menganjurkan pasien mengepalkan
tungannya dengan ibu jari didalam genggaman
11 Menghapushamakan/mendesinfeksi kulit dengan kapas alkohol
secara sirkular dengen dametert 5cm
12 Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan
13 Menusukkan jarum kedalam vena, dengan tangan dominan
(jarum dan kulit membentuk sudut 120)
14 Menarik sedikit penghisap untak aspirasi apakah jarum sudah
masuk vena
15 Membuka karet pembendung. menganjurkan pasien membuka
tangannya dan memasukkan obat perlahan-lahan kedalam vena
16 Menarik jarum keluar setelah obat dimasukan, dengan
meletakkan kapas alkohol diatas jarum dan tarik jarum keluar
17 Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat
dengan benar
18 Melepas sarung tangan, rendam dalam larutan chlorin 0,5%
selama 10 menit
19 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
20 Melakukan dokumentası tindakan yang telah dilakukan