1. Mematuhi dan mentaati seluruh peraturan tata tertib perusahaan yang telah ditetapkan. 2. Masuk dan pulang kerja sesuai waktu yang telah ditetapkan. 3. Mengikuti kegiatan kerohanian yang diadakan oleh perusahaan. 4. Melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan dengan sebaik-baiknya. 5. Mematuhi semua perintah/instruksi dari leader, manajemen, atau pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan. 6. Bersedia bekerja lembur apabila diperlukan oleh perusahaan, dengan adanya kompensasi berupa uang lembur. 7. Menjaga dan memelihara seluruh fasilitas dan inventaris kantor. 8. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan seluruh informasi internal milik perusahaan. 9. Menjaga sikap, perilaku dan tutur kata yang baik dan sopan. 10. Memakai pakaian kerja yang sopan. 11. Menjaga kebersihan, kenyamanan dan ketertiban kantor. 12. Memberitahukan kepada atasan bila tidak masuk kerja, dengan alasan yang dapat diterima dan disertai dengan bukti tertulis pada hari kerja berikutnya (surat dokter, surat keterangan instansi, dan semacamnya). 13. Memberitahukan kepada atasan bila ingin mengundurkan diri dari perusahaan, minimal 1 (satu) bulan sebelumnya. 14. Mengembalikan seluruh fasilitas dan inventaris kantor yang dikuasainya, pada saat berakhirnya kontrak kerja dan/atau berakhirnya hubungan kerja. 15. Menyelesaikan seluruh tanggung jawab dan kewajibannya kepada perusahaan pada saat berakhirnya kontrak kerja dan/atau berakhirnya hubungan kerja. *Setiap karyawan dilarang untuk : 1. Datang terlambat dan/atau pulang lebih awal dari jam kerja yang telah ditetapkan, kecuali dengan alasan penting/mendesak yang dapat diterima oleh atasan. 2. Keluar kantor pada jam kerja tanpa seizin atasan. 3. Melakukan aktivitas kepentingan pribadi selama jam kerja. 4. Menggunakan fasilitas dan inventaris kantor untuk kepentingan pribadi. 5. Membawa pulang inventaris kantor tanpa seizin atasan. 6. Melakukan tindakan yang melanggar hukum, tindakan asusila, dan segala macam tindakan lain yang melanggar norma agama dan kemasyarakatan. 7. Melawan perintah atasan tanpa alasan yang kuat, sah, dan wajar. 8. Menggunakan jabatan/posisi untuk kepentingan pribadi maupun pihak lainnya yang dapat mengganggu dan/atau merugikan kepentingan perusahaan. 9. Melakukan tindakan intimidasi, menghasut, memfitnah, dan menghina pegawai lain di lingkungan perusahaan, 10. Merekrut atau merekomendasikan calon karyawan baru, yang memiliki hubungan keluarga dekat (tercantum dalam kartu keluarga yang sama), kepada perusahaan. 11. Menjalin hubungan asmara/pacaran dengan rekan sekantor. *Ketentuan Umum : 1. Jam kerja efektif perusahaan ditetapkan 8 (delapan) jam setiap hari dengan jumlah hari kerja 6 (enam) hari setiap minggunya ; a. Shift pagi masuk kerja pada jam 8 (delapan) pagi dan pulang pada jam 3 (tiga) sore. b. Shift sore masuk kerja pada jam 3 (tiga) sore dan pulang pada jam 9 (sembilan) malam. 2. Karyawan yang terlambat masuk 15 menit atau lebih dari jam kerja, tanpa ada alasan yang dibenarkan, maka dianggap tidak masuk kerja pada hari tersebut. 3. Karyawan yang tidak hadir selama 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa keterangan maka dianggap resign/mengundurkan diri. 4. Pelanggaran terhadap tata tertib perusahaan dapat mengakibatkan karyawan mendapatkan skorsing, atau penghapusan tunjangan/bonus, atau Pemutusan Hubungan Pekerjaan (PHK). 5. Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja dengan karyawan secara sepihak apabila karyawan tidak menunjukkan performa kerja yang sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan. 6. Perusahaan tidak berkewajiban untuk memberikan uang pesangon, uang jasa, atau ganti kerugian apapun kepada karyawan setelah berakhirnya kontrak kerja dan/atau berakhirnya hubungan kerja, terkecuali dengan kebijakan internal perusahaan. 7. Perusahaan berhak menempatkan karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang dianggap lebih cocok serta sesuai dengan keahlian yang dimiliki karyawan, dengan syarat masih tetap berada di dalam lingkungan perusahaan. 8. Pengajuan cuti wajib disampaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelumnya dengan mendapat pengesahan berupa tanda tangan dan ijin dari atasan langsung yang bersangkutan. 9. Karyawan bisa memperoleh hak cuti timbul setelah mempunyai masa kerja selama minimal 1 (satu) bulan kerja. Adapun perincian cuti karyawan adalah ; a. Cuti umum berupa cuti pribadi (sakit, keperluan keluarga, atau keperluan mendesak lainnya) selama 1 (satu) hari kerja setiap bulan. b. Cuti khusus berupa : ▪ Karyawan menikah, diberikan izin 2 (dua) hari cuti. ▪ Menikahkan anak, diberikan izin 2 (dua) hari cuti. ▪ Mengkhitankan anak, diberikan izin 1 (satu) hari cuti. ▪ Karyawan (atau istri karyawan) melahirkan, diberikan izin 3 (tiga) hari cuti. ▪ Suami/istri, orang tua/mertua, anak atau menantu meninggal dunia, diberikan izin 2 (dua) hari cuti. ▪ Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, diberikan izin 1 (satu) hari cuti.